PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK

advertisement
MODUL
ADMINISTRASI KEBIJAKAN PUBLIK
PROF. DR. H. MUH. NUR SADIK, MPM
1
Daftar Isi
I. Pendahuluan
Halaman
…………………………………………………………………
4
II. Kerangka kerja administrasi kebijakan publik…………………
Defenisi administrasi kebijakan publik……………………..
Tahapan – tahapan pembuatan kebijakan publik…….
Proses pembuatan kebijakan publik………………………....
5
5
6
7
III. Politik dan administrasi kebijakan publik………………………...
Model kompetisi politik…………………………………………….…
Model sumber daya ekonomi………………………………….….
Model campuran……………………………………………………….…
14
15
17
22
IV. Model - model anaalisis administrasi kebijakan publik…..
Model Institusional……………………………………………………..
M odel Proses……………………………………………………………..
Model group/kelompok………………………………………………..
24
26
28
30
2
Model elite……………………………………………………………………
Model rational……………………………………………………………….
Model incremental………………………………………………………..
Model game/perlombaan……………………………………………..
Model pilihan……………………………………………………………..…
Model sistem……………………………………………………………..….
31
34
37
40
42
43
V. Kesimpulan………………………………………………………………….….….
46
3
I. PENDAHULUAN.
Bahan ajar ini memberikan penjelasan dan pengertian
kepada mahasiswa/mahasiswi baik secara teori maupun
secara praktis (ketrampilan) mengenai apa yang yang
dimaksud dengan kebijakan publik, administrasi dalam
tahapan - tahapan dan proses pembuatan suatu kebijakan
publik.
Dalam bahan ajar ini juga diberikan penjelasan dan
pengertian mengenai hubungan antara administrasi
kebijakan publik dengan lingkungan politik.
Dibagian akhir bahan ajar ini di berikan penjelasan dan
pengertian mengenai sembilan (9) model/teori yang dapat
digunakan dalam menganalisa suatu administrasi kebijakan
publik baik yang akan di lakukan maupun yang sudah di
laksanakan.
4
II. KERANGKA KERJA ADMINISTRASI
KEBIJAKAN PUBLIK.
DEFINISI ADMINISTRASI KEBIJAKANPUBLIK
Apa saja yang pemerintah lakukan maupun
tidak melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu adalah suatu administrasi
kebijakan publik.
5
TAHAPAN PEMBUATAN ADMINISTRASI
KEBIJAKAN PUBLIK
IDENTIFIKASI
AGENDA SETTING
FORMULASI
LEGITIMASI
IMPLEMENTASI
EVALUASI KEBIJAKAN
6
PROSES PEMBUATAN ADMINISTRASI
KEBIJAKAN PUBLIK
Identifikasi
masalah-masalah
kebijakan
melalui
tuntutan tindakan pemerintah.
Agenda setting atau memfokuskan perhatian media
massa dan pejabat publik (pemerintah) pada masalahmasalah publik tertentu untuk memutuskan apa yang
diputuskan.
Merumuskan tujuan kebijakan melalui inisiasi dan
perkembangannya dengan organisasi perencanaan
kebijakan,
kepentingan
kelompok,
birokrasi
pemerintah serta presiden dan DPR.
Legitimasi kebijakan melalui kegiatan-kegiatan politik
yang dilakukan oleh partai, kepentingan kelompok,
presiden dan DPR.
Implementasi kebijakan, melalui birokrasi yang
teratur, belanja/pengeluaran publik dan kegiatankegiatan dari badan eksekutif.
Evaluasi kebijakan oleh badan pemerintah itu sendiri,
konsultan luar, pers dan publik.
7
Identifikasi isu kebijakan
Para filosof mempertanyakan tentang apakah opini publik
harus menjadi sebuah pengaruh independen yang penting
pada kebijakan publik yang tidak dapat diselesaikan. Tetapi
kaum empiris mempertanyakan tentang apakah opini publik
merupkan suatu pengaruh independen yang penting pada
kebijakan publik dapat dilakukan melalui penelitian secara
sistematik. Bagaimanapun, meski pertanyaan para empiris ini
telah dibuktikan namun sangat sulit untuk menjawabnya.
Politikus Amerika V.O Key dalam bukunya yang berjudul
”Public opinion and american democracy” meyakini bahwa
opini publik mempunyai pengaruh independen terhadap
kebijakan publik, namun beliau tidak dapat membuktikan
secara
meyakinkan.
Meskipun
demikian,
beliau
mengumpulkan sebanyak mungkin bukti yang mendukung
dugaan bahwa pemilihan, partai dan kepentingan kelompok
membuat institusi saluran komunikasi dari warga negara
kepada para pembuat keputusan.
8
Policy effects (pengaruh-pengaruh kebijakan). Kebijakan
publik membentuk opini publik lebih sering dibanding opini
membentuk kebijakan, karena beberapa alasan.
Pertama, beberapa orang mempunyai opini bahwa mereka
meragukan kebijakan para pembuat kebijakan.
Kedua, opini publik sangat tidak stabil. Hal ini dapat
berubah dalam beberapa waktu sebagai jawaban atas peristiwa
yang dimunculkan oleh para pemimpin.
Ketiga, para pemimpin tidak mempunyai persepsi yang
jelas tentang opini massa. Kebanyakan komunikasi yang
diterima melalui para pembuat keputusan adalah dari para elit
lainnya yaitu para pembuat berita, kepentingan kelompok
pemimpin dan para orang-orang berpengaruh lainnya dan tidak
berasal dari warga negara biasa.
Kekuatan media, kekuatan yang besar berasal dari kontrol
terhadap media masyarakat. Media berperan baik sebagai
pemain maupun sebagai wasit pada permainan politik. Media
menentukan apa yang dibicarakan seseorang dan memikirkan
tentang tirani dan lain-lain.
9
EFEK MEDIA
Efek media dapat di kategorikan sebagai :
Mengidentifikasi isu dan setting agenda untuk
pengambil kebijakan,
Mempengaruhi sikap dan nilai ke arah isu kebijakan,
dan
Mengubah perilaku voter dan pengambil keputusan.
Kategori ini diurut melalui tingkat pengaruh media
pada audiens. Kekuasaan televisi tidak semata-mata
bergantung pada usaha untuk membujuk satu sisi dari
isu atau sisi lainnya. Sebagai gantinya, kekuasaan
televisi bergantung pada rancangan agenda untuk
pengambil keputusan memutuskan isu apa yang akan
diberikan dan isu apa yang ditolak.
Media dapat menciptakan opini yang lebih mudah
daripada mereka dapat mengubah opini yang ada.
10
FORMULASI KEBIJAKAN
Formulasi kebijakan merupakan perkembangan
dari alternatif kebijakan untuk berhubungan
dengan permasalahan pada agenda publik.
Formulasi kebijakan terjadi pada birokrasi
pemerintah;
pegawai
kelompok
yang
berkepentingan,
ruang
komite
legislatif;
pertemuan komisi khusus; dan organisasi
perencana kebijakan, yang dikenal sebagai
pemikir. Rincian proposal kebijakan biasanya
diformulasikan oleh anggota staff dari pada
melalui boss walaupun staff dituntun melalui
apa yang mereka ketahui dan diinginkan
pemimpin.
11
Implementasi kebijakan
Implementasi kebijakan merupakan komponen
penting dari proses pengambilan kebijakan.
Birokrat membuat kebijakan ketika mereka
terlibat
pada
tugas-tugas
implementasi,
pembuatan regulasi, penyesuaian kasus dan
membuat kebijakan.
Implementasi merupakan kelanjutan politik
melalui cara yang lain. Pengambilan kebijakan
tidak berakhir dengan undang-undang yang
dibuat oleh kongres dan ditanda tangani oleh
presiden. Tetapi birokrasi tidak diberdayakan
untuk memutuskan pertanyaan kebijakkan tetapi
melakukan tugas implementasi.
12
Evaluasi kebijakan
Model proses kebijakan menyiratkan evaluasi
merupakan langkah akhir dalam pengambilan
kebijakan,
presiden,
kelompok
yang
berkepentingan, birokrat, media, pemikir dan
sebagainya berusaha untuk mempelajari apakah
ada atau tidak ada kebijakan yang mencapai
sasaran yang diinginkan, beberapa biaya dan
dengan efek apa yang dimaksudkan dan tidak
dimaksudkan pada masyarakat. Versi yang lebih
canggih dari potret tersebut, evaluasi pengambilan
kebijakan, mengidentifikasi permasalahan baru dan
merancang proses pengambilan kebijakan.
13
III. POLITIK DAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN PUBLIK
Sistem politik mentransformasikan tuntutan yang
muncul dalam lingkungan kedalam kebijakan publik
literatur tradisional dalam politik menginstruksikan
bahwa karakteristik sistim politik, khususnya
kompetisi dua partai dan partisipasi pemilih,
memiliki pengaruh langsung terhadap kebijakan
publik.
Kebanyakan korelasi antara variabel sisem politik
dan ukuran kebijakan publik adalah suatu produk
dari fakta bahwa sumber daya ekonomi membentuk
baik sistem politik maupun kebijakan publik.
14
Berikut ini beberapa model yang menghubungkan
sumber daya ekonomi, karakteristik sistim politik
(kompetisi dan partisipasi) dan kebijakan publik
1. Model Kompetisi Politik
Model sistem paling awal dalam bidang kebijakan
negara bagian adalah model kompetisi politik
Sumber Daya
Ekonomi
Kompetisi
Partisipasi
Kebijakan Publik
15
Disini, sumber daya ekonomi menentukan
tingkat kompetisi dan partisipasi pemilih
dan faktor-faktor politik ini pada gilirannya
menentukan
kebijakan
publik
dalam
beberapa hal antara lain :
•Kesejahteraan
•Kesehatan
•Jalan Raya
•Perpajakan dan
•Pembelanjaan
16
2. Model Sumber Daya Ekonomi
Variabel-variabel
pengembang
ekonomi
lebih
berpengaruh dibanding karakteristik sistem politik
dalam membentuk kebijakan publik dinegaranegara bagian. Kebanyakan hubungan yang
berlangsung antara variabel-variabel politik.
Misalnya : Kompetisi partai, kehadiran para pemilih
dan kontrol partai politik juga pemerintah pusat
dan daerah dan hasil kebijakan benar-benar
merupakan
produk
dari
fakta
bahwa
pengembangan
ekonomi
mempengaruhi
baik
karakteristik sistem politik maupun hasil kebijakan
17
Kompetisi partisipasi
Sumber Daya ekonomi
Kebijakan Publik
18
Model hasil dari sumberdaya ekonomi dapat
dilihat sebagai berikut : dalam pandangan
ini, sumber ekonomi membentuk baik
karakteristik sistem politik (kompetisi dan
partisipasi) maupun kebijakan publik, tetapi
karakteristik dari sistem politik tidak
memiliki efek penyebab langsung terhadap
kebijakan publik.
19
Debat Antara Politik – Versus – Ekonomi
Penemuan-penemuan ini dianggap sebagai hal yang
biasa oleh para ahli ekonomi namun sangat
mengganggu bagi ilmuan politik yang menyatakan
pentingnya kompetisi dan partisipasi dalam politik.
Tentu saja kebanyakan kita akan memilih tinggal
dalam suatu sistem politik dimana terdapat level
kompetisi dan partisipasi yang tinggi tetapi hal
tersebut mengingatkan kita pada pertanyaan ilmiah
apakah
kondisi-kondisi
politik
tersebut
menghasilkan jenis-jenis kebijakan yang berbeda
dibanding sistem politik yang non kompetitif, non
partisipatif.
20
Kita dapat mengasumsi bahwa kompetisi dan
partisipasi akan menghasilkan kebijakan publik
yang lebih baik hanya karena kita mengacu pada
suatu sistem politik kompetitif dan partisipatif.
Tidak ada yang salah jika kita mencoba mencari
relevasi
kebijakan
dari
perbedaan
struktur
pemerintah atau proses politik, tapi kita tidak
seharusnya memaksakan bahwa variabel-variabel
politik harus mempengaruhi kebijakan publik hanya
karena secara tradisional dalam ilmu politik
dikatakan bahwa variabel politik merupakan
sesuatu yang penting.
21
3. Model Campuran
Suatu model yang menarik dari tujuan kebijakan yang muncul
kemudian adalah “model campuran”, diilustrasikan dalam
diagram berikut ini
Kompetisi
partisipasi
Sumber daya
ekonomi
Kebijakan
publik
Dalam model ini, sumber daya ekonomi membentuk kebijakan
publik baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
mempengaruhi kompetisi dan partisipasi, yang pada gilirannya
akan mempengaruhi kebijakan publik
22
Hubungan Kerja Sumberdaya Ekonomi, Politik Dan
Kebijakan Publik
Aktifitas pemerintah sangat berhubungan
dengan tingkat sumberdaya ekonomi dalam
suatu masyarakat
Korelasi antara variabel sistem politik dan
ukuran kebijakan publik adalah produk dari
fakta
bahwa
sumber
daya
ekonomi
membentuk baik sistem politik maupun
kebijakan publik
23
IV. MODEL - MODEL ADMINISTRASI
KEBIJAKAN PUBLIK
Kegunaan model-model kebijakan, yaitu:
Menyederhanakan dan menjelaskan pemikiran
tentang politik dan kebijakan publik
Mengidentifikasi aspek-aspek yang penting pada
masalah-masalah kebijakan
Membantu untuk mengkomunikasikan dengan
terfokus pada persoalan penting dalam kehidupan
politik
Secara langsung berupaya untuk memahami
kebijakan publik dengan lebih baik sehingga kita
dapat mengetahui apakah hal tersebut penting atau
tidak
Memberi penjelasan tentang kebijakan publik dan
memprediksikan akibat yang akan timbul.
24
MODEL-MODEL KEBIJAKAN,
YAITU :
Institusional
Proses
Group
Elite
Rasional
Incremental
Teori permainan (Game)
Teori pilihan publik
Teori sistem
25
MODEL INSTITUSIONAL
Institutional pemerintahan memberikan 3
pembagian, yaitu
1. pemerintah melegitimasi kebijakan
2. Kebijakan pemerintah mencakup secara
universal
3. Pemerintah memonoipoli kebebasan
masyarakat hanya pemerintah yang
dapat melegitimasi pelanggaran
kebijakan
26
Model Institutional : Constitutional Check and Balances
•Legislative
•Kongres
* majelis
* Senat
Kongres membuat departemen dan
Menetapkan keuangan. Senat mengKonfirmasi penunjukan dan memberi
persetujuan, kongres dapat memveto,
menghakimi dan mengganti presiden
•Executive
•President
*Kepala Executive
*Kabinet
*Agen independent
27
MODEL PROSES
Proses ; Kebijakan sebagai Kegiatan politik
Mengidentifikasi masalah
Permintaan untuk kegiatan pemerintah
Mengatur agebda untuk
Memberi keputusan terhadap persoalan
Pembuat keputusan
yang akan segera diputuskan
Memformulasi usulan kebijakan
pengembangan usul kebijakan untuk
memecahkan masalah
Legitimasi kebijakan
-menyeleksi sebuah usulan
-membangun dukungan politik untuk
menjadikannya sebuah undang-undang
Implementasi kebijakan
-mengorganisasi birokrasi
-memberi pembayaran atau pelayanan retribusi pajak
Evaluasi kebijakan
-mempelajari program-program
-melaporkan output dari program pemerintah
-megevaluasi program yang ditargetkan dan yang tidak
di target
-memberi perubahan dan penyesuaian
28
Proses kebijakan – sebuah bagan untuk analisis
Kegiatan
fungsional
Kategori dalam
pemerintahan
Sebagai sistem
Output
Persepsi definisi
kestuan organisasi
Masala-masalah
pemerintah
Masalah
identifikasi
Masalah
permintaan
Formulasi
legitimasi
penyesuaian
Kegiatan dalam
pemerintahan
Program
pengembangan
Usulan untuk
program keuangan
Organisasi
interprestasi
aplikasi
Pemerintah
pemecah masalah
Program
implementasi
Pelayanan,
pembayaran,
fasilitas, kontrol.
Dll
Spesifikasi
pengukuran
analisis
Program untuk
pemerintah
Program evaluasi
Pembenaran,
rekomendasi, dll
Pemecahan /
penyelesaian
Masalah
pemecahan dan
perubahan
Program
penyelesaian
Cara penyelesaian
masalah atau
perubahan
29
MODEL TEORI
Teori kelompok : Kebijakan sebagai keseimbangan kelompok
30
Teori Elite :
Kebijakan Sebagai Pilihan Elite
Elite dapat disingkat sebagai berikut :
Sebagian kecil dari masyarakat yang mempunyai banyak massa dan
kekuatan
Elite merupakan masyarakat dari strata ekonomi sosial yang tinggi
Pergerakan posisi non elite ke posisi elite terus berlangsung
secara lambat dan berkesinambungan untuk memelihara stabilitas
dan menghindari revolusi
Elite secara mersama-sama membagi dan memberikan konsensus
untuk kepentingan nilai-nilai dasar yang menyangkut sistem sosial
dan pemeliharaan sistem tersebut
Kebijakas publik tidak mencerminkan permintaan massa akan
tetapi merupakan nilai-nilai umum yang menyangkut elite tersebut
Para elite secara tidak langsung tunduk terhadap pengaruh massa,
tetapi elite lebih banyak mempengaruhi massa daripada massa
mempengaruhi elite
31
Implikasi Teori Elite Untuk
Analisa Kebijakan
Paham elite menyiratkan bahwa kebijakan
publik tidak menyangkut orang banyak untuk
mengerjakan nilai-nilai dan minat elite
Paham elite memandang sebagian besar
masyarakat pasif, masa bodoh, dan sedikit
mempunyai informasi sehingga mereka lebih
sering digerakkan oleh elite
32
MODEL ELITE
Elite
Arah kebijakan
Pengurus dan pejabat
Pelaksana kebijakan
Massa
33
Rasionalisme : Kebijakan Sebagai
Keuntungan Sosial Yang Maksimal
Tidak
ada
kebijakan
yang
harus
dilaksanakan
jika
biaya-biaya
yang
dikeluarkan melebihi manfaatnya
Pengambil
keputusan
harus
memilih
kebijakan yang fmanfaatnya lebih besar
diatas biaya yang dikeluarkan
34
Untuk Memilih Kebijakan Yang Rasional,
Penentu Kebijaksanaan Harus :
 Mengetahui semua pilihan nilai yang ada di
masyarakat dan mempertimbangkannya
 Mengetahui semua alternatif kebijakan yang
tersedia
 Mengetahui semua konsekuensi dari setiap
alternatif kebijakan
 Menghitung perbandingan masing-masing alternatif
kebijakan
 Memilih alternatif kebijakan yang paling efisien
35
MODEL RASIONAL DARI SEBUAH SISTEM KEPUTUSAN
Masukan semua
sumber yang
diperlukan untuk
proses pengambilan
keputusan murni
1. Penetapan dari
Seperangkat tuJuan operasional
3. Persiapan komplit
Dari seperangkat
alternatif kebijakan
Semua data yang
diperlukan untuk
pengambilan
keputusan murni
4. Persiapan lengkap
Seperangkat preDiksi yang bermanFaat dan biaya dari
Tiap alternatif
5. Mengkalkulasi
Harapan bersih
Dari tiap
alternatif
6. Membandingkan
Harapan bersih dan
Mengidentifikasi
Alternatif dengan
Harapan bersih
tertinggi
keluaran
Kebijakan
Rasional
murni
2. Persiapan komplit
Dari nilai-nilai dan
Sumber lain
36
INCREMENTALISME :
MERUPAKAN VARIASI KEBIJAKAN
MASA LALU
Icrementalisme adalah konservative dari
program-program yang ada, kebijakan dan
beberapa pengeluaran dasar yang betul-betul
dipertimbangkan
dan
diperhatikan
yang
dipusatkan pada program baru dan kebijakan
dalam menambah, mengurangi atau meruah dari
beberapa program sekarang ini yang sedang
beredar.
37
Umumnya pembuat kebijakan menerima legitimasi dari
beberapa program yang tidak dapat dipungkiri dan
mengakui untuk melanjutkan kebijakan sebelumnya
1.
2.
3.
4.
Mereka tidak mempunyai waktu, informasi, atau uang untuk
memeriksa semua alternatif kebijakan yang ada. Biaya
untuk mrngumpulkan semua informasi ini terlalu besar
Pemimpin atau pembuat kebijakan menyetujui legitimasi dari
kebijakan sebelumnya karena ketidakpastian mengenai
konsekuensi baru sama sekali atau perbedaan kebijakan.
Kemungkinan ada investasi yang besar dalam programprogram yang ada, yang menghambat beberapa perubahan
radikal secara sungguh-sungguh
Incremental adalah politik yang layak. Persetujuan akan
datang dengan mudah dalam pembuatan kebijakan ketika
hal-hal yang diperselisihkan hanya bertambah atau
berkurang dalam mengatur atau merubah program-program
yang ada
38
Model Incremental
90
80
70
60
50
East
West
North
40
30
20
10
0
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
39
GAME TEORI : KEBIJAKAN MERUPAKAN PILIHAN
RASIONAL DALAM ILUSTRASI YANG KOMPETITIF
Geme teori adalah studi tentang keputusan rasional
dalam berbagai situasi dari dua atau lebih peserta
yang mempunyai pilihan-pilihan untuk membuat
dan menghasilkan rasa kepercayaan dalam
membuat suatu pilihan. Game teori dapat
diterapkan pada pembuatan keputusan yang tidak
secara bebas “paling baik”. Pilihan pertama yang
dapat dibuat adalah yang terbaik, yang
mengakibatkan rasa percaya atas apa yang orang
lain kerjakan
40
SUATU ACUAN / MATRIKS MODEL GAME
PENGENDARA A
Tinggal dalam Kursus
belokan
Tinggal dalam
kursus
A : -10
B : -10
A : -5
B : +5
Belokan
A : +5
A : -1
B : -5
B : -1
PENGENDARA B
41
TEORI PILIHAN PUBLIK
Teori pilihan merupakan studi pengambilan keputusan yang
bersifat ekonomi, terutama pengaplikasian tentang analisa
ekonomi untuk pengambilankebijakan publik.
Teori pilihan publik beasumsi bahwa setiap aktor politik
harus memaksimalkan segala kepunyaan pribadi mereka
didalam politik seperti halnya didalam pasar
Teori pilihan publik membantu ke arah penjelasan mengapa
calon dan partai politik biasanya gagal untuk menawarkan
alternatif kebijakan didalam kempanye pemilihan
Teori pilihan publik berperan memberikan pemahaman
terhadap kelompok kepentingan dan akibat-akibat didalam
kebijakan publik
Pilihan publik : Model kompetisi partai Dalam
Menentukan Suara Terbanyak
42
TEORI SISTEM
Jalan / cara untuk mengerti publik adalag berpikir
mengenai sesuatu sebagai respon dari sistem politik
untuk kekuatan yang dipusatkan pada lingkungan
Kekuatan yang dihasilkan dalam lingkungan yang
mempengaruhi sistem politik dipandang sebagai
masukan
Teori sistem melukiskan kebijakan sebagai keluaran
dari sistem politik
Konsep dari teori sistem menyiratkan suatu aktifitas
dari institusi yang dapat diidentifikasi didalam
masyarakat
Sistem dapat bereaksi terhadap kekuatan didalam
lingkungannya, dan dapat menggunakan kekuatan
tersebut untuk menjaga dirinya
43
SISTEM MEMELIHARA DIRINYA
DENGAN
Memproduksi yang layak dan
memuaskan keluaran
Bersandar pada sistem itu sendiri
Menggunakan atau mengancam
untuk menggunakan kekuatan
44
Model sistem
M
a
s
u
k
a
n
TUNTUTAN
DUKUNGAN
SISTEM
POLITIK
KEPUTUSAN DAN
AKSI
k
e
l
u
a
r
a
n
45
V. KESIMPULAN.
Model proses kerangka kerja kebijakan
memfokuskan pada bagaimana kebijakan
dibuat
dan
subtansi
atau
kandungan
kebijakan. Model tersebut mengidentifikasi
variasi aktivitas yang terjadi dalam sistem
politik, termasuk identifikasi permasalahan
dan
agenda,
menformulasikan
proposal
kebijakan,
melegetimasi
kebijakan,
mengimplementasikan
kebijakan
dan
mengevaluasi efektivitas.
46







Suatu model kebijakan merupakan penyajian mengenai
kehidupan politis
Suatu model merupakan penyajian kapan kita berpikir
memakai keputusan rasional, elite, group, incremental, atau
game.
Model
dapat
membantu
untuk
menyederhanakan,
memperjelas, dan memahami apa yang sangat penting
didalam politik
Suatu model dapat mengidentifikasi dan mengarahkan aspek
yang penting mengenai kebijakan publik
Suatu model dapat menyederhanakan suatu perintah didalam
kehidupan politis
Model dapat menyediakan komunikasi yang penuh arti
Suatu model dapat membantu mengarahkan pemeriksaan
langsung dan meriset kebijakan publik, dalam arti suatu
model / konsep harus operasional
47
Daftar Pustaka
Bolman Lee G & Terrence E.Deal, (1997). Reframing Organisasion, San
Francisco, Jossey-Bass Publisher.
Diamond Larry, (1999). Developing Democracy; Toward Consolidation,
Baltimore, Maryland, The Johns Hopkins University Press.
Galbraith John Kenneth, (1996). The Good Society, New York, Houghton
Mifflin Company.
Herman Margaret, (1994). Resolving Conflict; Strategies For Local
Government, Washington DC, International city/county management
association.
Nanus Burt, (1992). Visionary Leadership, San Francisco, Josse-Bass, Inc,
Publisher.
Perry James L, (1996). Handbook of Public Administration, San Francisco,
Jossey-Bass Publisher.
Posner Kouzes, (1995). The Leadership Challenge, San Francisco, JosseyBass, Inc, Publisher.
Rifkin Jeremy, (2000). The Age Of Access, New York, Penguin Putnam, Inc.
Shafritz Jay M & Albert C Hyde, (1997). Classics of Public Administration,
Orlando Florida, Harcourt Brace College Publishers.
R. Dye Thomas (1998). Understanding Public Policy, New Jersey, PrinticeHall, Inc.
48
Download