MODUL 1

advertisement
Modul 1
Konsep Dasar dan Tujuan
Pembangunan
Ir. Parino Rahardjo, M.Si.
Dra. Tina Ratnawati, M.Sc.
PEN D A HU L UA N
M
odul 1 ini menyajikan pembahasan tentang konsep dasar dan tujuan
pembangunan mencakup materi konsep dasar dan tujuan pembangunan
serta perencanaan pembangunan.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih
baik dalam lingkungan masyarakat. Menurut Todaro, pembangunan ekonomi
sebagai suatu proses multidimensional mencakup perubahan struktur, sikap
hidup, dan kelembagaan, selain mencakup peningkatan pertumbuhan
ekonomi, pengurangan ketimpangan pendapatan, dan pemberantasan
kemiskinan. Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan
seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus
merupakan proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara
untuk mewujudkan tujuan nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan
nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional.
Pelaksanaan pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu
aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara
berencana, menyeluruh, dan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena
itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak
untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dan
penyelenggaraan negara yang maju dan demokrasi berdasarkan Pancasila.
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional
seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4,
yaitu.....”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
1.2
Pembiayaan Pembangunan 
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta mewujudkan citacita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea 2 Pembukaan UUD1945.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Modul 1 ini terdiri atas 2 (dua) kegiatan belajar yaitu tentang:
Konsep Dasar dan Tujuan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
Menjelaskan konsep dasar pembangunan
Menjelaskan tujuan dan arah pembangunan nasional
Menjelaskan tantangan pembangunan di Indonesia
Menjelaskan arah kebijakan bidang-bidang pembangunan pada RPJM
2010-2014
Menjelaskan perkembangan pola pembangunan di Indonesia
Menjelaskan proses perencanaan pembangunan di Indonesia
Menjelaskan sistem perencanaan pembangunan nasional;
Agar Anda dapat mencapai hasil belajar yang optimum, ikutilah semua
petunjuk dalam modul ini dengan cermat. Baca semua uraian materi ini
secara berulang, aplikasikan contoh yang ada ke dalam situasi lain, kerjakan
latihan dengan sungguh-sungguh, dan baca rangkuman sebelum mengerjakan
tes formatif!
Jika Anda melakukan disiplin yang tinggi dalam belajar, Anda pasti
berhasil dan secara berangsur-angsur akan menjadi mahasiswa yang mampu
mandiri dalam belajar.
Selamat Belajar, sukses bagi Anda!
1.3
 PWKL4406/MODUL 1
Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar dan Tujuan Pembangunan
K
emajuan Negara Republik Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
adanya pembangunan. Pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945,
alinea ke 4 disebutkan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah:
mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum,
melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan membantu melaksanakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi, serta keadilan sosial. Dengan
demikian sudah sepantasnya pembangunan nasional harus berlandaskan
UUD 1945, yang mengamanahkan bahwa pembangunan harus dapat
menyentuh seluruh lapisan dan golongan rakyat Indonesia dimanapun. Hal
ini dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dengan demikian, pembangunan merupakan suatu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas
hidup seluruh rakyatnya.
Pembangunan suatu negara tidak dapat lepas dari sistem ekonomi yang
dapat dibedakan berdasarkan kepemilikan aset produktif yaitu: “Kapitalisme
dimana aset dikuasai oleh swasta (private), dan komunis dimana aset
dikuasai oleh negara, serta sistem ekonomi campuran yaitu perpaduan antara
kepemilikan swasta dan negara”. Di Indonesia sendiri pernah dikenalkan
sistem ekonomi koperasi yang dikenalkan oleh Mohammad Hatta yang
berlandaskan pasal 33 UUD 1945, kemudian dikenal juga sistem Ekonomi
Pancasila yang diperkenalkan Mubyarto” (Reksohadiprojo, 2001).
A. KONSEP DASAR PEMBANGUNAN
Pembangunan sebagai konsep politik, ekonomi, dan sosial didalam
mengarahkan proses perubahan yang diinginkan suatu bangsa akan
melibatkan semua pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi. Abad ke 21
ditandai dengan pesatnya perubahan dalam berbagai aspek kehidupan
manusia, sebagai akibat perkembangan teknologi informasi. Implikasinya, di
dalam upaya perubahan yang direncanakan, yang dikenal dengan istilah
pembangunan, masalah-masalah sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial
politik tersebut akan melebur dalam satu telaah yang berada dalam ranah
sosiologi dan antropologi. Isu-isu tentang pemerataan, perubahan sosial,
1.4
Pembiayaan Pembangunan 
potensi konflik, disintegrasi, pembangunan fisik dan spiritual dalam kerangka
multikultural dalam ruang global tampak menjadi semakin krusial untuk
dijadikan bahan diskusi.Untuk memperkuat pemikiran dalam menganalisis
implikasi pembangunan sebuah Negara, termasuk Indonesia. Pembangunan
merupakan setiap upaya perubahan yang direncanakan (Kartasasmita, 1996).
Di sisi lain, pembangunan tersebut juga dapat menimbulkan perubahan.
Karena itu, antara pembangunan dan perubahan akan merupakan dua unsur
yang saling berkaitan erat. Parsudi Suparlan dalam tulisannnya tentang
Antropologi Pembangunan, sebagai penghormatan kepada Koentjaraningrat
(1997) mendefinisikan pembangunan sebagai serangkaian upaya yang
direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah, badan-badan atau lembagalembaga internasional, nasional atau lokal yang terwujud dalam bentukbentuk kebijaksanaan, program, atau proyek, yang secara terencana
mengubah cara-cara hidup atau kebudayaan dari sesuatu masyarakat sehingga
warga masyarakat tersebut dapat hidup lebih baik atau lebih sejahtera
daripada sebelum adanya pembangunan tersebut. Program-program tersebut
di antaranya meliputi program-program pembangunan ekonomi, ilmu
pengetahuan dan teknologi , yang mencakup program-program peningkatan
kesejahteraan hidup atau mutu hidup manusia, Dalam setiap kegiatan
pembangunan ada keterkaitan antara lingkungan hidup dengan permasalahan
ekonomi dan sosial, juga kesadaran bahwa analisis dan pemecahan
permasalahan serta implementasi pembangunan merupakan upaya yang tidak
terputus. Oleh karena itu, peranan berbagai disiplin ilmu semakin
berkembang dan digunakan sebagai pendekatan multi dan interdisipliner.
Pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia yang hidup di dalam
kondisi sosial budaya dan kondisi ekonomi tertentu. Faktor ekonomi perlu
mendapat perhatian, karena pembangunan tidak akan dapat berkelanjutan
apabila ekonomi tidak mendukungnya. Kendati demikian, kerapkali faktor
sosial budaya diabaikan.
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu jawaban yang seakan-akan
menjadi semacam kunci keberhasilan bagi suatu negara untuk meningkatkan
taraf hidup warga negaranya. Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu
proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka waktu panjang. Definisi ini mengandung 3 (tiga)
unsur terkait pembangunan ekonomi yaitu: (1) Pembangunan ekonomi
sebagai suatu proses berarti perubahan yang terus-menerus yang di dalamnya
telah mengandung unsur-unsur kekuatan sendiri untuk investasi baru, (2)
Usaha meningkatkan pendapatan per kapita, dan (3) Kenaikan pendapatan
 PWKL4406/MODUL 1
1.5
per kapita harus berlangsung dalam jangka panjang. Sedangkan sistem
ekonomi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan kehidupan
bersama suatu bangsa atau negara, atau dengan kata lain untuk mencapai
pembangunan ekonomi suatu negara. Perdebatan mengenai sistem ekonomi
apa yang sebaiknya diterapkan di Indonesia, telah menjadi perdebatan sejak
Indonesia belum merdeka.
Di Indonesia sampai saat ini, sistem ekonomi yang dianut adalah sistem
campuran dimana pemerintah (negara) dan swasta (private) masing.masing
memiliki aset produktif. Misalnya, penguasaan distribusi dan pengadaan
bahan bakar dikuasai oleh pemerintah dalam hal ini melalui PT Pertamina,
sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah, dan PT Pindad, yang
memproduksi persenjataan untuk militer. Sedangkan aset produksi yang
dikuasai oleh swasta antara lain: pengembangan kota dan perumahan serta
kawasan industri, misalnya, industri besi baja, dan industri-industri produktif
lain. Pola sistem ekonomi campuran ini sampai saat ini menggambarkan
adanya kebebasan dan pengendalian seperti alokasi, distribusi, dan stabilisasi
yang secara bersama diatur oleh ekonomi pasar maupun pemerintah. Peran
pemerintah pada sistem ekonomi saat ini adalah menjaga stabilisasi pasokan
dan harga barang-barang pokok yang menjadi kebutuhan rakyat banyak.
Dengan demikian peran pemerintah pada pembangunan nasional antara lain
sebagai berikut.
1. Pembuatan Peraturan
2. Penentuan Kebijakan
3. Pemberian pengarahan dan bimbingan
4. Perizinan
5. Pengawasan
6. Bisnis
7. Sosial
Untuk menjalankan perannya dengan baik, Pemerintah didukung dengan
undang-undang yang dibuat bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
B. TUJUAN PEMBANGUNAN
1.
Tujuan dan Arah Pembangunan Nasional
Dasar hukum pembangunan yang paling mendasar adalah UUD 1945,
dengan tujuan untuk mencapai Negara yang adil dan makmur. Tujuan yang
baik harus memenuhi unsur SMART, yaitu: Spesific, Measurable, Achievable,
Realistic, and Time. Dengan kata lain tujuan yang akan di capai dalam
1.6
Pembiayaan Pembangunan 
pembangunan nasional memenuhi unsur SMART adalah: 1) harus spesifik,
yaitu sebuah obyek yang jelas, tentunya akan memiliki efek berganda, 2)
pembiayaan dan waktu yang jelas, 3) dapat dicapai dari sisi waktu, dana dan
memiliki skala prioritas, 4) obyek bermanfaat bagi masyarakat luas dan tidak
merusak lingkungan, dan 5) pembangunan dilakukan dengan waktu yang
tepat.
Pembangunan nasional adalah upaya untuk memajukan seluruh aspek
dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara sekaligus juga merupakan
proses pengembangan dari keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional. Tujuan pembangunan nasional dijabarkan
dalam UUD 1945:
a. Memajukan kesejahteraan umum
b. Mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Memajukan kesejahteraan umum, indikator kesejahteraan melekat erat
pada hal yang berbau ekonomi, bagaimana rakyat punya daya beli terhadap
bahan-bahan pokok. Dalam mewujudkan kesejahteraan, pemerintah tentu
mempunyai program yang bertujuan membangun sistem dan infrastruktur
dalam mendukung perekonomian masyarakatnya. Dalam pengertian
kesejahteraan kita tahu bahwa kesejahteraan bukanlah masalah ekonomi saja,
tetapi juga ada masalah kesehatan, masalah keamanan, dan kedamaian.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, ini erat kaitannya dengan masalah
pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan indikator penting dalam
kemajuan pembangunan nasional. Kualitas pendidikan yang merata tentu
akan mendukung pembangunan yang merata pula. Pemerintah dalam hal ini
juga berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan walau kita pun tahu
masih banyak yang putus sekolah. Kebijakan pemerintah dalam mendukung
pendidikan diwujudkan antara lain seperti meningkatkan alokasi anggaran
pendidikan dalam RAPBN, bantuan dana BOS, progam wajib belajar, bahkan
ada di daerah tertentu yang membuat program sekolah gratis untuk siswanya.
2.
a.
Tantangan Pembangunan di Indonesia
Kemiskinan
Kemiskinan di Indonesia merupakan tantangan yang dihadapi.
Kemiskinan (Friedman, 1979) dapat diartikan sebagai ketidaksamaan untuk
 PWKL4406/MODUL 1
1.7
mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Sementara basis kekuasaan sosial itu
sendiri mencakup: pertama, modal produktif atas aset, misalnya tanah,
perumahan, peralatan, dan kesehatan; kedua, sumber keuangan seperti
income dan kredit yang memadai; ketiga, organisasi sosial dan politik yang
dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama, seperti koperasi;
keempat, network atau jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barangbarang, pengetahuan dan keetrampilan; kelima, informasi-informasi yang
berguna untuk kehidupan.
Sumber: Bapenas, 2014
Gambar 1.1
Angka Kemiskinan di Indonesia Rata-rata.
Sedangkan garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan
oleh setiap individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100
kg kalori per orang per hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari
perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang
dan jasa lainnya (BPS dan Depsos, 2002:4). Angka kemiskinan di Indonesia
sejak tahun 2004 mengalami penurunan, namun pada tahun 2006 angka
kemiskinan mengalami peningkatan, tetapi tahun-tahun selanjutnya
mengalami penurunan seperti terlihat pada Gambar 1.1, sedangkan
kesenjangan antar propinsi. terlihat bahwa kemiskinan tertinggi di Indonesia
1.8
Pembiayaan Pembangunan 
ada di wilayah bagian Timur, namum jumlah kemiskinan terbesar berada di
Pulau Jawa (Gambar 1.2).
Sumber: Bapenas
Gambar 1.2
Kemiskinan antar Provinsi di Indonesia
b.
Pendidikan
Pembangunan Indonesia mempunyai banyak tantangan, selain
kemiskinan yang harus diselesaikan, pendidikan yang merupakan tulang
punggung dari sumber daya manusia juga masih memprihatinkan.
Berdasarkan Gambar 1.3, jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan
formal selama 7-12 tahun persentasenya terbesar, tetapi kenaikannya secara
persentase tidak menggembirakan dari tahun 1994 s/d 2013, kenaikannya
<5%. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) sejak tahun 1994 sudah mencapai
100%, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejak tahun 1994 sampai 2012
trennya membaik (89.29%), tapi tahun 2013 mengalami penurunan (85.69%).
Fenomena ini terlihat dari adanya sebuah hubungan dengan pencanangan
program wajib belajar 9 Tahun. Kenaikan jumlah penduduk yang
mengenyam pendidikan 9 tahun (SD-SMP) meyakinkan (Gambar 1.4),
berbeda dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), walau tren
jumlah persentase yang mengenyam pendidikan meningkat sejak tahun 1994,
namum sampai tahun 2013 jumlah penduduk yang mengenyam Pendidikan
SMA hanya mencapai 61.30%. Kondisi yang masih memprihatinkan adalah
 PWKL4406/MODUL 1
1.9
penduduk yang mengenyam pendidikan sampai Perguruan Tinggi (PT)
sampai tahun 2013 belum mencapai 20%. Dengan pendidikan yang kita
bahas ini menjadikan Indonesia sangat sulit untuk bersaing dengan negara
lain, terutama untuk bersaing dalam hal produk industri dengan teknologi
tinggi.
Optimisme akan pendidikan harus terus dipupuk, karena berdasarkan
Gambar 1.6 penduduk yang menyelesaikan pendidikan diatas meningkat, dan
jumlah yang menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
paling besar, disusul dengan pendidikan menengah pertama (SMP), namun
tren nya mendatar sejak tahun 2004 sampai dengan 2013. Jumlah penduduk
yang buta huruf trennya menurun, namum demikian sampai dengan tahun
2013 buta huruf 10 tahun keatas dan 15 tahun keatas masih terdapat 5%.
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.3
Partisipasi Pendidikan Formal
1.10
Pembiayaan Pembangunan 
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.4
Partisipasi Pendidikan Dasar–Tinggi (Data Kasar)
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.5
Partisipasi Pendidikan Dasar–Tinggi (Data Murni)
 PWKL4406/MODUL 1
1.11
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.6
Pendidikan yang Ditamatkan Penduduk 15 Tahun Ke atas
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.7
Penduduk yang Buta Huruf
c.
Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia masih terus bertambah, pada
tahun 1971 jumlah penduduk berjumlah +/- 120 juta, namun pada tahun 2010
sudah mendekati 240 juta, dan diperkiran pada tahun 2035 mendatang
diperkirakan akan mencapai 300 juta orang (Gambar 1.8 dan 1.9). Hampir
separuh jumlah penduduk Indonesia berada di Pulau jawa dengan jumlah 138
juta orang.
1.12
Pembiayaan Pembangunan 
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.8
Jumlah Penduduk Indonesia
Jumlah Penduduk yang terus meningkat mempunyai manfaat pada
pembangunan artinya kesedian sumber daya manusia yang mencukupi untuk
mendukung pembangunan, namum di lain pihak akan menjadi malapetaka
saat jumlah manusia yang banyak dengan kualitas pendidikan rendah tidak
dapat mendukung pembangunan, sehingga sumber daya alam yang ada tidak
dapat dikembangkan secara maksimal karena keterbatasan sumber daya
manusia yang mengerakannya. Kondisi inilah yang menjadi tantangan
pembangunan Indonesia.
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.9
Proyeksi Tahun 2010-2035 Jumlah Penduduk Indonesia (1000)
 PWKL4406/MODUL 1
d.
1.13
Kesenjangan Pertumbuhan Ekonomi
Sampai dengan tahun 2012, ekonomi Indonesia masih terus tumbuh,
seperti terlihat pada Tabel 1.1, dengan PDB yang bergerak naik sejak tahun
2010 hingga tahun 2012. Dilihat dari sisi Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
terjadi ketimpangan antar propinsi di Indonesia. PDB terbesar berada di
Pulau Jawa. Hal ini dapat dilihat pada gambar Tabel 1.2.
Tabel 1.1
Nilai PDB Dan Pertmbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010-2012
Sumber: BPS, 2013.
Tabel 1.2.
Peranan Wilayah/Pulau Pada Pembentukan PDB Nasional (%)
Sumber: BPS 2013.
1.14
Pembiayaan Pembangunan 
Pertumbuhan PDB antar Wilayah/Pulau di Indonesia secara rinci dapat
dilihat pada Gambar 1.10 sampai dengan Gambar 1.14. Perbedaan PDB
antara Pulau Jawa dan wilayah atau pulau lain menggambarkan
ketidakmerataan pembangunan sampai dengan tahun 2012. Kondisi ini
menjadi tantangan Pembangunan Nasional, dan Pembangunan Wilayah
mengingat Indonesia saat ini memberlakukan Otonomi Daerah, di mana
setiap daerah dapat membangun dan mengelola daerah secara mandiri.
Sumber: BPS 2013
Gambar 1.10
PDB Wilayah Sumatera dan Sekitarnya
Sumber: BPS 2013
Gambar 1.11
PDB Wilayah Jawa
1.15
 PWKL4406/MODUL 1
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.12
PDB Wilayah Bali-Nusatenggara dan Kalimantan
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.13
PDB Wilayah Sulawesi
1.16
Pembiayaan Pembangunan 
Sumber: BPS 2014
Gambar 1.14
PDB Wilayah Maluku - Papua
3.
Arah Kebijakan Bidang-Bidang Pembangunan pada RPJM 2010 2014
Pembangunan Nasional dilakukan secara menyeluruh di berbagai bidang
kehidupan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang ditetapkan
melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. RPJMN 2010-2014 ini
selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan menjadi bahan
pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan
rencana pembangunan daerahnya masing-masing dalam rangka pencapaian
sasaran pembangunan nasional. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi
pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN). Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengungkap hal ini
sebagai berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Presiden yang
penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN), yang memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan
 PWKL4406/MODUL 1
1.17
umum, program kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga,
kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Untuk itu, perencanaan
pembangunan nasional dikelompokkan ke dalam 9 (Sembilan) bidang
pembangunan menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Nasional 2005-2025 (Kemenkeu, 2014), yaitu:
a. Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
d. Bidang Sarana dan Prasarana
e. Bidang Politik
f. Bidang Pertahanan dan Keamanan
g. Bidang Hukum dan Aparatur
h. Bidang Wilayah dan Tata Ruang
i. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Demikianlah uraian kegiatan belajar 1, Modul 1. tentang Konsep
Dasar dan Tujuan Pembangunan. Anda dapat mengukur pemahaman
terhadap materi ini dengan mengerjakan Latihan dan Tes Formatif
berikut.
LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Konsep
Dasar dan Tujuan Pembangunan, kerjakanlah latihan berikut!
1) Pembangunan ekonomi merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi
suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup warga negaranya. Jelaskan
arti dari pembangunan ekonomi dan sebutkan unsur-unsur yang
terkandung pada pengertian tersebut!.
2) Tujuan pembangunan yang baik harus memenuhi unsur SMART.
Sebutkan unsur tujuan pembangunan yang akan di capai sesuai dengan
prinsip SMART ini!.
1.18
Pembiayaan Pembangunan 
3) Sebutkan dan beri penjelasan tentang 4 (empat) poin tantangan
pembangunan di Indonesia!
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan RPJMN dan isi yang terkandung
pada RPJMN tersebut!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Baca dan kuasai bahasan pengertian konsep dasar pembangunan
2) Baca dan pahami kembali bahasan mengenai tujuan dan arah
pembangunan nasional
3) Baca dan kuasai bahasan tentang tantangan pembangunan di Indonesia.
4) Baca dan simak kembali bahasan mengenai arah kebijakan bidangbidang pembangunan pada RPJM 2010-2014
R A NG KU M AN
Pembangunan sebagai konsep politik, ekonomi, dan sosial di dalam
mengarahkan proses perubahan yang diinginkan suatu bangsa akan
melibatkan semua pemikiran, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu jawaban yang seakan-akan
menjadi semacam kunci keberhasilan bagi suatu negara untuk
meningkatkan taraf hidup warga negaranya. Pembangunan ekonomi
diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka waktu panjang.
Pembangunan nasional adalah upaya untuk memajukan seluruh
aspek dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sekaligus juga
merupakan proses pengembangan dari keseluruhan sistem
penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Tujuan
pembangunan nasional dijabarkan dalam UUD 1945 sebagai berikut.
a. Memajukan kesejahteraan umum
b. Mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Tantangan pembangunan di Indonesia mencakup: kemiskinan,
pendidikan, pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta kesenjangan
pertumbuhan ekonomi.
Perencanaan pembangunan nasional dikelompokkan ke dalam 9
(sembilan) bidang pembangunan menurut Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025 (Kemenkeu, 2014), yaitu:
 PWKL4406/MODUL 1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
1.19
Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
Bidang Ekonomi
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang Politik
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Bidang Hukum dan Aparatur
Bidang Wilayah dan Tata Ruang
Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
TES F OR M AT IF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Pembangunan sebagai konsep selalu terkait dengan hal berikut, kecuali ..
A. ideologi
B. politik
C. sosial
D. ekonomi
2) Dasar hukum pembangunan Nasional adalah ....
A. Undang-undang Dasar 1945
B. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945
C. Pancasila
D. RAPBN
3) Pengertian kemiskinan menurut Friedman (1979) adalah....
A. ketidaksamaan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial
B. tidak memiliki modal produktif atas aset
C. tidak memiliki informasi yang berguna untuk kehidupan.
D. tidak memiliki jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan
4) Pendidikan merupakan salah satu tantangan pembangunan di Indonesia
karena pendidikan ....
A. merupakan tulang punggung dari sumber daya manusia
B. mengakibatkan perubahan radikal pada proses pembangunan
C. mencerdaskan kehidupan bangsa
D. mewujudkan tujuan pembangunan nasional
1.20
Pembiayaan Pembangunan 
5) Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025 yang ditetapkan melalui....
A. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
B. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
C. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
D. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.21
 PWKL4406/MODUL 1
Kegiatan Belajar 2
Perencanaan Pembangunan Nasional
A
gar tujuan pembangunan nasional dapat tercapai, pembangunan nasional
perlu diawali dengan sebuah perencanaan. Perencanaan sendiri dapat
didefinisikan sebagai pemikiran tentang segala sesuatu yang akan dilakukan
pada masa yang akan datang dengan melihat dan memikirkan tentang
peluang dan tantangan yang ada atas tindakan-tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian, perencanaan
merupakan sebuah proses penyiapan seperangkat keputusan untuk
dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Menurut Undang-undang no 25
tahun 2004, “Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia”.
Pembangunana nasional, tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi,
karena tujuan pembangunan nasioanal bertujuan untuk kemakmuran rakyat
Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang dapat bermanfaat bagi kemakmuran
rakyat Indonesia sebenarnya bukanlah hal yang mustahil, mengingat
Indonesia memiliki sumber daya alam dan jumlah penduduk yang besar.
Faktor² yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi, antara lain:
1. Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Modal dan Teknologi
3. Jumlah Penduduk dan Kualitas Penduduk
4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
5. Luas Pasar atau Pangsa Pasar
A. PERKEMBANGAN POLA PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Selama perjalanan Negara Republik Indonesia sejak kemerdekaan
sampai dengan saat ini (Orde Reformasi), Pembangunan Indonesia bergerak
secara dinamis dan terpengaruh kondisi politik rezim yang berkuasa.
Tjokroamidjojo (1996) membagi pembangunan ekonomi Indonesia dengan 4
(empat) tahapan, sebagai berikut.
1. Tahun 1945-1950, yang disebut sebagai tahap survival, pada periode ini
Indonesia sebagai sebuah Negara yang baru merdeka.
1.22
2.
3.
4.
Pembiayaan Pembangunan 
Tahun 1950 - 1960, awal usaha pembangunan ekonomi mulai
dicanangkan.
Tahun 1960 -1965 ekonomi Indonesia menjadi ekonomi terpimpin.
Tahun 1965 - 1985 Pembangunan ekonomi memasuki era perubahan,
sesuai dengan adanya perubahan rezim, yang merubah pola
pembangunan nasional.
Perjalanan pembangunan Indonesia secara periodisasi tidak berhenti di
tahun 1985, tetapi terus berlanjut dengan pola yang berubah sesuai dengan
kondisi politik di Indonesia dan sepanjang perjalanan Negara Indonesia, yaitu
dengan pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai
landasan Pembangunan Nasional. Pada era ini, Majelis Permusawaratan
Rakyat (MPR) sangat berperan pada sistem Politik Indonesia, hal ini terlihat
dengan produk-produk ketetapan yang dihasilkan (Bapenas, 2014), antara
lain:
1. Periode Tahun 1945-1959
Pada kurun waktu tersebut, situasi dan kondisi perjuangan revolusi untuk
mempertahankan dan menegakkan kedaulatan bangsa sebagai wujud
kemerdekaan yang telah diproklamasikan menyebabkan Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN) belum dapat dibuat.
2.
Periode Tahun 1959-1966
Pada tanggal 17 Agustus 1959, Presiden Soekarno menyampaikan pidato
manifesto politik. Pidato ini, kemudian oleh MPRS melalui Ketetapan MPRS
Nomor I/MPRS/1960, dinyatakan sebagai GBHN yang pertama. Melalui
ketetapan Nomor II/MPRS/1960, MPRS menugaskan Dewan Perancang
Nasional (Depernas), yang diketuai oleh Mr. Moh. Yamin, untuk menyusun
garis besar haluan pembangunan. Hasil kerja Dewan Perancang Nasional
berhasil merumuskan dokumen pembangunan nasional yang disebut “Garis
Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap I (1961-1969)”
Periode 1960 – 1965
Ketetapan MPRS No. I/MPRS 1960 tentang Manifesto Politik Republik
Indonesia sebagai Garis-Garis Besar Daripada Haluan Negara.
Pasal 1: Memperkuat Manifesto Politik Republik Indonesia serta
perinciannya sebagai Garis-Garis Besar Daripada Haluan Negara;
3.
 PWKL4406/MODUL 1
1.23
Pasal 2: Amanat Presiden
pada sidang
pleno Depernas mengenai
“Pembangunan Semesta Berencana” pada tanggal 28 Agustus 1959
yang diucapkan dan yang tertulis adalah Garis-Garis Besar Daripada
Haluan Pembangunan;
Pasal 3: Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1960 yang terkenal dengan
nama “Jalannya Revolusi Kita” dan pidato Presiden tanggal 30
September 1960 di muka Sidang Umum PBB yang berjudul “To
Build the World A New” (Membangun Dunia Kembali) adalah
pedoman-pedoman pelaksanaan Manifesto Politik Republik
Indonesia.
4.
Periode Tahun 1966-1968
Sidang Umum MPRS yang dilaksanakan pada tahun 1966 tidak
menghasilkan GBHN dan hanya menetapkan Tap MPRS Nomor
XXII/MPRS/1966 tentang Landasan Pembaruan Kebijakan Ekonomi,
Keuangan, dan Pembangunan serta Tap MPRS Nomor XII/MPRS/1966
tentang Pembaharuan Kebijakan Politik Luar Negeri.
5.
Periode Tahun 1971-1998
Secara periodik, MPR pada periode ini berhasil merumuskan dan
menetapkan GBHN melalui berbagai Tap MPR. GBHN sebagai landasan
program pembangunan dilaksanakan secara berkesinambungan. Pada Sidang
Umum MPR tahun 1998, MPR hasil pemilu 1997 menghasilkan GBHN
dengan ketetapan MPR Nomor II/MPR/1998.
6.
Periode Tahun 1998-2004
Krisis ekonomi yang berpuncak pada krisis politik pada tahun 1998
berdampak pada tumbangnya Orde Baru. Perubahan ini berdampak pada
perubahan arah kebijakan politik yang dilakukan oleh Orde Reformasi.
Keputusan rapat paripurna ke-4 tanggal 13 November 1998 pada Sidang
Istimewa MPR menghasilkan Tap MPR Nomor IX/MPR/1998 tentang
pencabutan Tap MPR Nomor II/MPR/1998 tentang GBHN. Sidang Umum
MPR tahun 1998, MPR hasil pemilu GBHN dengan ketetapan MPR Nomor
II/MPR/1998.
1.24
Pembiayaan Pembangunan 
Sidang Umum tahun 1999 menghasilkan Tap MPR Nomor
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004.
GBHN ini dalam pelaksanaannya dituangkan dalam Program Pembangunan
Nasional Lima Tahun (PROPENAS) yang memuat uraian kebijakan secara
rinci dan terukur yang ditetapkan oleh presiden bersama DPR dalam bentuk
undang-undang. PROPENAS dirinci dalam bentuk Rencana Pembangunan
Tahunan (REPETA) yang memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
B. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
1.
Proses Perencanaan Pembangunan Masa Orde Baru
Pasca pemerintahan Orde Lama berakhir, pemerintahan Orde Baru
menyusun Pembangunan Nasional dalam periode lima tahunan yang
kemudian disebut sebagai REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
Anggaran Belanja Pembangunan tahun 1969/1970 merupakan anggaran
pembangunan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Lima Tahun. Karena
itu, kebijaksanaan maupun penyediaan anggaran pembangunan tahun
1969/1970 mencerminkan pola-pola kebijaksanaan, prioritas-prioritas dan
program-program dari REPELITA itu sendiri untuk tahun pertama.
Mata anggaran-mata anggaran pengeluaran disusun menurut suatu
kelompok kegiatan dalam suatu bidang tertentu, dan kemudian dibagi dalam
sektor-sektor selanjutnya dibagi pula dalam sub sektor dan terakir pada
program. Program-program ini terdiri dari berbagai-bagai proyek. Anggaran
pembangunan sebagai suatu keseluruhan dibagi dalam 3 (tiga) bidang
meliputi bidang ekonomi, bidang sosial, dan bidang umum, yang diuraikan
sebagai berikut.
a. Bidang Ekonomi meliputi sektor-sektor pertanian dan irigasi, sektor industri
dan pertambangansektor tenaga listrik, sektor perhubungan dan pariwisata
dan sektor desa.
b. Bidang Sosial meliputi sektor-sektor agama, sektor pendidikan dan
kebudajaan, sektor tenaga kerja, sektor kesehatan dan keluarga berencana,
sektor perumahan dan kesejahteraan, sektor penerangan, sektor
penertiban hukum.
c. Bidang Umum meliputi sektor pemerintahan umum, sektor pertahanankeamanan, sektor badan-badan perwakilan, dan sektor pengurusan keuangan
negara.
 PWKL4406/MODUL 1
1.25
Penyusunan anggaran seperti tersebut diatas ditindak lanjuti saat penyusunan
anggaran menurut departemen atau lembaga yang akan menyelenggarakan
program-program tersebut. Prosedur pelaksanaan anggaran pembangunan tahun
1969/1970 diatur sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33 tahun 1969,
tanggal 31 Maret 1969. Keputusan Presiden ini merupakan perubahan dan
penyempurnaan Keputusan Presiden Nomor 132 tahun 1968.
Sebagai tindak lanjut realisasi program-program pada ketiga bidang
tersebut di atas, diwujudkan dengan bentuk proyek. penyusunan proyekproyek dan pencantumannya dalam anggaran pembangunan selalu dilakukan
konsultasi dan pembahasan bersama antara Bappenas, Departemen
Keuangan dan Lembaga Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang bersangkutan, sesudah proyek-proyek disepakati bersama
maka untuk pelaksanaan selanjutnya, untuk setiap proyek perlu dibuat Daftar
Isian Proyek” (DIP). Tujuan Daftar Isian Proyek adalah sebagai berikut.
a. Memberikan gambaran tentang sesuatu proyek secara jelas mengenai
tujuan yang akan dicapai, apa yang akan dikerdjakan, dimana akan
dikerjakan, bilamana akan dikerjakan dan sebagainya.
b. Mengarahkan penggunaan uang berdasarkan suatu rencana fisik yang
konkrit seperti tersebut di atas. Penjediaan keuangan didasarkan kepada
standar-standar pengeluaran tertentu yang disesuaikan dengan
kebijaksanaan Pemerintah dan dengan "plafond" penyediaan keuangan
yang tersedia.
c. Dengan adanja rencana kerja yang jelas disertai dengan rencana
penyediaan keuangan tersebut hal ini dapat pula dijadikan pedoman bagi
pengendalian dan pengawasan.
d. Menanam rasa disiplin keuangan dan tertib administrasi.
2.
Proses Perencanaan Pembangunan Masa Orde Reformasi
Undang-undang No 25/2004 Pembangunan Nasional merupakan satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan yang membagi perencanaan
berdasarkan waktu, seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
untuk periode 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) untuk periode 5 (lima) tahun. Disamping itu berdasarkan
UU no 25/2004 Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, selanjutnya
disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP), adalah dokumen perencanaan
nasional untuk periode 1(satu) tahun, dan Rencana Pembangunan Tahunan
Daerah, selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
merupakan dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. RKP
1.26
Pembiayaan Pembangunan 
menjadi pedoman penyusunan RAPBN dan RKPD menjadi pedoman
penyusunan RAPBD (UU No 25, Bab V, Pasal 25, Tahun 2004) seperti
terlihat pada Gambar 1.15
Sumber: Bapenas 2014
Gambar 1.15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJPMN) 2015-2019 Dalam
Kerangka Rencana Pembangunan Yangka Panyang Nasional (RPJPN)
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.(UU No 25 Bab 1, Pasal 1,
ayat 16). Pada UU No 25, Bab 5, Pasal 11 penyusunan rencana kerja baik
pemerintah pusat maupun ditingkat Pemerintah Daerah dilakukan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang diikuti
oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang terkait.
Mekanisme perencanaan pembangunan dimulai dari penjaringan aspirasi
masyarakat dan pengkajian kebutuhan masyarakat melalui musyawarah
di tingkat desa/kelurahan yang dilanjutkan dengan musyawarah di tingkat
Kecamatan dan seterusnya. Berdasarkan uraian ini dapat dilihat bahwa
mekanisme Rencana Pembangunan Nasional melibatkan masyarakat, dengan
harapan aspirasi masyarakat dapat terpenuhi dan pembangunan itu sendiri
dapat mencapai tujuan dengan baik. Pada Gambar 1.15 dapat dilihat
 PWKL4406/MODUL 1
1.27
mekanisme pembentukan Rencana Pembangunan Nasional, dan Gambar 1.16
merupakan Sistem Pembangunan Nasional.
Sumber: Bapenas, 2014.
Gambar 1.16
Sistem Pembangunan Nasional
Sumber: Bapenas, 2013. Perpres RI No 29/2011. Tentang RKP tahun 2012
Gambar 1.17 Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang, Menengah,
dan Tahunan RKP.
1.28
Pembiayaan Pembangunan 
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012, yang merupakan
Penjabaran dari Rencana Pembangunann Jangka Menengah. Pada RKP tahun
2012 terlihat Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI), sebagai lokomotif untuk mencapai Indonesia 2025 dapat dilihat
pada Gambar 1.17.
C. SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah sistem yang menjadi
pedoman pengambilan kebijakan pemerintahan di Indonesia. Sistem ini
adalah pengganti dari sistem yang sebelumnya disebut dengan Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tertulis: “Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
Tingkat Pusat dan Daerah.
Landasan filosofi dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah
sebagai berikut.
1. Berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
2. Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah utnuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia.
3. Tugas pokok setelah kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta
mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.
4. Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran,
maka diperlukan perencanaan pembangunan.
Sedangkan Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU
No 25/2004, Bab 2, Pasal 2) adalah sebagai berikut.
1. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
2. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah, maupun antara
Pusat dan Daerah;
 PWKL4406/MODUL 1
3.
4.
5.
1.29
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Sementara itu, tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional sesuai
dengan UU No 25 Tahun 2004 Bab 4, Pasal 8 mencakup hal berikut
1. penyusunan rencana;
2. penetapan rencana;
3. pengendalian pelaksanaan rencana; dan
4. evaluasi pelaksanaan rencana.
Rencana pembangunan tidak dapat dijalankan tanpa anggaran atau
sumber pembiayaannya. Perencanaan dan Penganggaran Daerah selain
merujuk pada 1) UU 32/2004, tentang pemerintahan Daerah. 2) UU 23/2014
tentang Pemerintahan Daerah, 3) UU No25/2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan 4) UU No.17/2003 tentang
Keuangan Negara. Merujuk pada keempat UU di atas maka perencanaan dan
penganggaran daerah terutama dari segi prosesnya menjadi kewenangan
daerah yang dituangkan dengan bentuk Peraturan Daerah Pada penjelasan
mengenai UU 25/2004, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam
Undang-Undang ini mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian
perencanaan, yaitu:
1. politik;
2. teknokratik;
3. partisipatif;
4. atas-bawah (top-down); dan
5. bawah-atas (bottom-up).
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala
Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih
menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang
ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu,
rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan
yang ditawarkan Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam
rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan
1.30
Pembiayaan Pembangunan 
teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka
berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional
bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan
dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan
menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawahatas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
Rencana-rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan
melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.
Demikianlah uraian Kegiatan Belajar 2, Modul 1. tentang
Perencanaan Pembangunan Nasional. Anda dapat mengukur pemahaman
terhadap materi ini dengan mengerjakan Latihan dan Tes Formatif
berikut.
LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi
Perencanaan Pembangunan Nasional, kerjakanlah latihan berikut!
1) Selama perjalanan Negara Republik Indonesia sejak kemerdekaan
sampai dengan saat ini (Orde Reformasi), Pembangunan Indonesia
bergerak secara dinamis dan terpengaruh kondisi politik rezim yang
berkuasa. Pembangunan ekonomi Indonesia terbagi dalam 4 (empat)
tahapan. Sebutkan keempat tahapan tersebut!.
2) Dengan pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai landasan
Pembangunan Nasional, Majelis Permusawaratan Rakyat (MPR) sangat
berperan pada sistem Politik Indonesia, hal ini terlihat dengan produkproduk ketetapan yang dihasilkan. Sebutkan produk-produk tersebut,
sesuai dengan tahapannya!.
3) Susunan anggaran pembangunan sebagai suatu keseluruhan dalam
REPELITA dibagi dalam 3 (tiga) bidang. Sebutkan dan jelaskan secara
singkat ke tiga bidang tersebut!.
4) Undang-undang No 25/2004 Pembangunan Nasional merupakan satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan yang membagi
perencanaan berdasarkan waktu. Sebutkan pembagian perencanaan
tersebut sebagaimana yang Saudara ketahui!
 PWKL4406/MODUL 1
1.31
5) Jelaskan apa yang Saudara ketahui tentang Landasan filosofi dari Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Baca kembali dan kuasai
Pembangunan di Indonesia
2) Baca kembali dan kuasai
Pembangunan di Indonesia
3) Baca kembali dan kuasai
Pembangunan di Indonesia
4) Baca kembali dan kuasai
Pembangunan di Indonesia
5) Baca kembali dan kuasai
Pembangunan Nasional
bahasan mengenai Perkembangan Pola
bahasan mengenai Perkembangan Pola
bahasan mengenai Proses Perencanaan
bahasan mengenai Proses Perencanaan
bahasan mengenai Sistem Perencanaan
R A NG KU M AN
Perjalanan pembangunan Indonesia secara periodisasi tidak berhenti
di tahun 1985, tetapi terus berlanjut dengan pola yang berubah sesuai
dengan kondisi politik di Indonesia dan sepanyang perjalanan Negara
Indonesia, yaitu dengan pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara
sebagai landasan Pembangunan Nasional. Pada era ini Majelis
Permusawaratan Rakyat (MPR) sangat berperan pada sistem Politik
Indonesia, hal ini terlihat dengan produk-produk ketetapan yang
dihasilkan.
Undang-undang No 25/2004 Pembangunan Nasional merupakan
satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan yang membagi
perencanaan berdasarkan waktu, seperti Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) untuk periode 20 (dua puluh) tahun, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode 5 (lima) tahun.
Disamping itu berdasarkan UU no 25/2004 Rencana Pembangunan
Tahunan Nasional, selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah
(RKP), adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1(satu)
tahun, dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, selanjutnya disebut
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), merupakan dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
1.32
Pembiayaan Pembangunan 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah sistem yang
menjadi pedoman pengambilan kebijakan pemerintahan di Indonesia.
Sistem ini adalah pengganti dari sistem yang sebelumnya disebut
dengan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tertulis: Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara negara dan masyarakat di Tingkat Pusat dan Daerah
TES F OR M AT IF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Tjokroamidjojo (1996) membagi pembangunan ekonomi Indonesia
dengan 4 (empat) tahapan, tahun 1945-1950, disebut sebagai tahap ....
A. survival
B. pembangunan ekonomi
C. ekonomi terpimpin
D. era perubahan
2) Anggaran Belanja Pembangunan tahun 1969/1970 merupakan anggaran
pembangunan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Lima Tahun
(REPELITA). Sebagai cerminan REPELITA, kebijaksanaan maupun
penyediaan anggaran pembangunan tahun 1969/1970 berisikan hal berikut,
kecuali ....
A. pola-pola kebijaksanaan
B. prioritas-prioritas
C. program-program
D. keuangan
3) Proses perencanaan pembangunan masa orde reformasi tersusun
dalam ....
A. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
B. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
C. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
D. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011
1.33
 PWKL4406/MODUL 1
4) Pedoman pengambilan kebijakan pemerintahan di Indonesia saat ini
adalah ....
A. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
B. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
C. Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
D. Rencana Pembangunan Nasional
5) Salah satu tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah ....
A. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
B. penyusunan rencana
C. prioritas rencana
D. pembangunan ekonomi
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.34
Pembiayaan Pembangunan 
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1) A
2) A
3) A
4) A
5) C
Tes Formatif 2
1) A
2) D
3) A
4) B
5) A
 PWKL4406/MODUL 1
1.35
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Jakarta dan Departemen Sosial. 2002:4. Penduduk
Fakir Miskin Indonesia 2002.
Friedmann, John. 1979. “Urban Poverty in Latin America, Some Theoritical
Considerations”. dalam Emil Salim (1980), “Perencanaan
Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan”.
Kartasasmita, Ginanjar. 1976. Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan
Pertumbuhan dan Pemerataan, Jakarta: Pustaka Cidesindo.
Reksohadiprodjo, Soekanto. 2001. Manajemen Personalia, Edisi Kedua,
Cetakan Pertama, Yogyakarta: Penerbit BPFE UGM.
Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan di Perkotaan; bacaan untuk
Antropologi Perkotaan. Jakarta: Sinar Harapan.
Tjokroamidjoyo, Bintoro. 1996. Perencanaan Pembangunan. Jakarta:
Gunung Agung.
Download