plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KONTRIBUSI PARTISIPASI ANGGOTA, BESARNYA SISA
HASIL USAHA DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS
TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA
KOPERASI PEDAGANG PASAR CIHAURGEULIS BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Pramesti Wardani
111324013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karyaku ini untuk yang paling
istimewa yaitu :
Bunda Maria Pendengar Doaku, Tuhan Yesus Kristus
Penolongku yang selalu kuterima pertolonganNya.
Kedua Orang tuaku Bapak Antonius Suwarto dan Ibu Angela Marsini untuk
doa, cinta, kasih sayang, dukungan yang selalu aku terima.
Kakek, nenek, om, tante, kakak dan adik sepupu untuk doa,
dukungan yang selalu aku terima.
Adikku Ratna Natalia, Irene Tri terima kasih atas
dukungan dan doanya.
Teman Dekat Matius Ferdy Saputra terima kasih atas
dukungan dan doanya.
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan doa
dan dukungan yang selalu aku terima
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Motto
Keberhasilan Tidak Akan Pernah Diraih Tanpa Ketekunan,
Keprihatinan, dan Kesabaran.
(Pramesti)
Lebih Baik Menjadi Orang Kecil, Tetapi Bekerja Untuk
Diri Sendiri, Daripada Berlagak Orang Besar Tetapi
Kekurangan Makan.
Amsal 12 : 9
Karena Itu, Saudara-saudaraku yang Terkasih, Berdirilah Teguh,
Jangan Goyah, dan Giatlah Selalu dalam Pekerjaan Tuhan!
Sebab Kamu Tahu, Bahwa dalam Persekutuan
dengan Tuhan Jerih Payahmu Tidak Sia-sia.
1 Korintus 15 : 58
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Juni 2015
Penulis
Pramesti Wardani
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Pramesti Wardani
Nim
: 111324013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
KONTRIBUSI PARTISIPASI ANGGOTA, BESARNYA SISA HASIL USAHA,
DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP TINGKAT
KESEJAHTERAAN
ANGGOTA
KOPERASI
PEDAGANG
PASAR
CIHAURGEULIS BANDUNG.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Univeritas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 20 Juni 2015
Yang menyatakan
Pramesti Wardani
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
KONTRIBUSI PARTISIPASI ANGGOTA, BESARNYA SISA HASIL USAHA,
DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP TINGKAT
KESEJAHTERAAN ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR
CIHAURGEULIS BANDUNG
Pramesti Wardani
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontibusi partisipasi anggota,
besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilaksanakan
di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung. Populasi data penelitian ini
adalah semua anggota KOPPALIS. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Accidental sampling dan sampel yang diambil berjumlah 78 responden. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan
taraf kesalahan 5% serta pengolahan dan menggunakan SPSS versi 16.00 for
windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota, besarnya
sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus KOPPALIS berkontribusi
terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi, yaitu : 1) Terdapat kontribusi
partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (ρ= 0,001<
α= 0,05) sebesar 50,46% dimana partisipasi anggota yang diberikan anggota
koperasi semakin tinggi tingkat partisipasinya; 2) Terdapat kontribusi besarnya
sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (ρ= 0,001< α=
0,05) sebesar 26,62% dimana besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh anggota
koperasi semakin besar jumlahnya; 3) Terdapat kontribusi kemampuan
manajerial pengurus koperasi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi
(ρ= 0,001< α= 0,05) sebesar 22,91% dimana kemampuan manajerial pengurus
yang diberikan koperasi semakin membaik. Besarnya koefisien determinasi atau
adjusted R2 menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan anggota koperasi dapat
dijelaskan oleh variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan
kemampuan manajerial pengurus sebesar 42,8% dan sisanya 57,2% dijelaskan
oleh variabel diluar model penelitian.
Kata kunci: Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa Hasil Usaha, Kemampuan
Manajerial Pengurus, Regresi Linear Berganda.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF MEMBER'S PARTICIPATION, THE AMOUNT
OF INCOME REMAINDER, AND THE MANAGERIAL ABILITY OF BOARD
DIRECTORS TOWARDS THE PROSPERITY RATE OF MARKET
MERCHANDISE COOPERATION'S MEMBERS IN CIHARGEULIS
BANDUNG
Pramesti Wardani
Sanata Dharma University
2015
This research aims to identify the contribution of member's participation, the
amount of income remainder, and the managerial ability of board directors towards
the prosperity rate of market merchandise cooperation's members in
CIHARGEULIS BANDUNG.
This research is an explanative research which was cerried out in the
cooperation of market merchandise CIHARGEULIS BANDUNG. The population
of this research were all members of cooperation. The technique of collecting
samples was Accidental sampling and number of the samples were 78 respondents.
Data collecting technique was a questionnaire which has been tested its validity and
reliability. The data were analyzed by using double linear regression with 5% of
error rate and processed by applying SPSS 16.00 for windows.
The result of this research shows that: 1) there is participant contribution
towards the prosperity level of cooperative's members (p=0.001<a=0.05), 50,46%
means that the members participation level is increasing; 2) there is a contribution
of the amount of income remainder towards the prosperity of cooperative's
members (p=0,001<a=0,05), 26,62% means the amount of income remainder
becomes bigger. 3) There is a contribution of the member managerial ability
towards the members prosperity (p=0,001<a=0,05), 22,91% means that the
managerial ability of the members are improving. The number of determination
coefficient or adjust R2 indicates that prosperity level of cooperative's members can
be explained by participation of the member's, the amount of income remainder,
and managerial ability of the members, i.e. 42% and the rest is 57,2%, it is
explained by variables beyond the model of the research.
Keyword: participation, the amount of income remainder, the managerial ability,
Multiple Linear Regression.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Kontribusi Partisipasi Anggota,
Besarnya Sisa Hasil Usaha dan Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Tingkat
Kesejahteraan Anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung ”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan, bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi, program studi
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak
pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang
tidak terhingga dari:
1.
Tuhan Yesus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd., M.Sc selaku Dosen Pembimbing I, atas bimbingan
dan pengarahan dari awal sampai dengan akhir pembuatan skripsi ini.
4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan selaku pembimbing II, atas segala
bimbingan, kepercayaan, kebaikan dan pengarahan dari awal penulisan hingga
akhir penulisan skripsi ini.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
6. Bapak Hj. Yusup Selaku Ketua KOPPALIS yang telah menerima dan
memberikan informasi kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Pengurus dan anggota KOPPALIS Jl Surapati No 24, Kecamatan Sukaluyu, Kota
Bandung, Jawa Barat.
8. Bapak Antonius Suwarto, Ibu Angela Marsini, dan segenap keluarga besar atas
kasih sayang, doa serta dukungan yang telah diberikan selama ini hingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
9. Saudara perempuanku Ratna dan
Irene yang telah memberikan dukungan,
semangat dan doa.
10. Sahabatku Sherly Venska, Trini, Nining, Andini, Dinta, Tri Nur yang selalu
memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua teman-teman pendidikan ekonomi 2011 dan semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini menjadi bermanfaat bagi penulis.
Yogyakarta, 20 Juni 2015
Pramesti Wardani
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 10
C. Perumusan Masalah ........................................................................................ 10
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 11
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 12
F. Definisi Operasional ........................................................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 15
A. Koperasi .......................................................................................................... 15
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Koperasi Pedagang Pasar ............................................................................... 27
C. Partisipasi Anggota ........................................................................................ 30
D. Sisa Hasil Usaha ............................................................................................. 36
E. Manajemen Koperasi ...................................................................................... 44
F. Kemampuan Manajerial Pengurus ................................................................. 48
G. Kesejahteraan Anggota ................................................................................... 52
H. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................................. 53
I. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 55
J. Hipotesis ......................................................................................................... 59
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 60
A. Jenis dan Sifat Penelitian ............................................................................... 60
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 61
C. Objek dan Subjek Penelitian............................................................................ 62
D. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................... 62
E. Data yang Dicari .............................................................................................. 63
F. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................................... 64
G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ................................................. 64
H. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 67
I. Analisis Instrumen .......................................................................................... 71
J. Metode Analisis Data ...................................................................................... 77
1. Analisis Deskriptif .................................................................................... 77
2. Uji Persyaratan Regresi ............................................................................. 80
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 80
4. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................. 81
5. Uji Hipotesis .............................................................................................. 82
6. Kofisien Determinasi ................................................................................. 83
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................................ 84
A. Perkembangan Koperasi Pedagang Pasar di Kota Bandung ........................... 84
B. Kondisi Pasar Tradisional Cihaurgeulis .......................................................... 85
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Sejarah Berdirinya Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis ............................ 86
D. Profil Data Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis.........................................88
E. Visi, Misi, dan Program Kerja Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis..........90
F. Struktur Organisasi Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis...........................93
G. Deskripsi Responden ....................................................................................... 94
H. Deskripsi Variabel Penelitian .......................................................................... 94
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 98
A. Analisis Deskriptif ........................................................................................... 98
B. Analisis Data dan Pembahasan .................................................................... 102
C. Pembahasan ................................................................................................... 112
BAB VI PENUTUP.................................................................................................. 127
A. Kesimpulan .................................................................................................... 127
B. Saran .............................................................................................................. 128
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 130
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 131
LAMPIRAN .............................................................................................................. 134
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rata-rata SHU Per-Anggota KOPPAS Tahun 2010-2013 .......................... 8
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara .................................................................................. 67
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ...................................................................................... 69
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggota ....................................................... 73
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Besarnya SHU .............................................................. 74
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Keterampilan Manajerial Pengurus .............................. 74
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tingkat Kesejahteraan Anggota ................................... 75
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................... 77
Tabel 3.8 Interval Hasil Penelitian Deskriptif ............................................................. 79
Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Kesejahteraan Anggota .................................................. 99
Tabel 5.2 Deskripsi Partisipasi Anggota ................................................................... 100
Tabel 5.3 Deskripsi Besarnya SHU ........................................................................... 101
Tabel 5.4 Deskripsi Kemampuan Manajerial Pengurus ........................................... 102
Tabel 5.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ............................................................... 103
Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolineritas .......................................................................... 104
Tabel 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................................................... 105
Tabel 5.8 Hasil Regresi Linear Berganda .................................................................. 106
Tabel 5.9 Hasil Uji F ................................................................................................. 107
Tabel 5.10 Hasil Uji t ................................................................................................ 108
Tabel 5.11 Hasil Uji Determinasi .............................................................................. 111
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Manajer ................................................................................... 50
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KOPPALIS .............................................................. 93
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Perijinan ....................................................................................... 134
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 137
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas ...................................................... 142
Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 146
Lampiran 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ....................................................... 150
Lampiran 6. Hasil Deskriptif ..................................................................................... 153
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat)
dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir
sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh
dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Pengalaman di tanah air kita
lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di
zaman penjajahan. Kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan
kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar. Dan atas
dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus
mengembangkan koperasi.
Undang- undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan”. Bangun perusahaan yang sesuai dengan pernyataan tersebut
adalah koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan (UU No 25 tahun 1992 pasal 1 ayat (1)).
Sementara menurut ICA Cooperative Identity Statement, (Manchester,
23 September 1995) Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi,
sosial, dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama
dan mereka kendalikan secara demokratis.
Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani
manusia untuk bekerja sama dalam koperasi. Koperasi Indonesia bertujuan
untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945 (UU No 25 tahun 1992 pasal 3).
Berkembang atau tidaknya sebuah koperasi dipengaruhi oleh partisipasi
anggota dan manajemennya. Semakin banyak dan aktif anggota sebuah
koperasi maka semakin besar peluang koperasi tersebut berkembang dan maju
sehingga dapat bersaing dengan badan usaha lain. Pengurus dan karyawan
sebagai pengelola koperasi harus mampu memberikan dorongan agar dapat
menarik anggota untuk ikut serta dalam pengembangan koperasi.
Semua hal tersebut akan dapat baik dengan adanya prestasi dan hasil
kerja yang baik dari pengurus, karyawan dan partisipasi anggota. Pengurus
adalah anggota dari koperasi yang memperoleh kepercayaan dari Rapat
Anggota untuk memimpin organisasi koperasi pada suatu periode tertentu.
Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik pengurus koperasi harus benarbenar ditunjuk dari orang-orang yang tercakap, terampil, kreatif, jujur dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
benar-benar mengetahui tentang seluk beluk usaha-usaha serta berjiwa sosial
yang tebal, tahan terhadap tantangan-tantangan dan rintangan-rintangan yang
mungkin muncul dihadapannya.
Dengan kata lain “motor” penggerak bagi usaha koperasi adalah ditangan
pengurus. Oleh karena itu dibutuhkan orang-orang yang mempunyai latar
belakang pengetahuan yang luas dalam bidang koperasi dan dalam hal
kemasyarakatan.
Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) merupakan Koperasi yang
beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
para pedagang, misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Jumlah
KOPPAS yang tercatat di Dinas Koperasi-Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Perdagangan (KUKM & Perindag) kota Bandung pada tahun
2011 berjumlah 37 Koperasi. Namun, Dinas KUKM & Perindag Kota Bandung
mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut hanya ada enam (6) Koperasi yang
masih tergolong aktif yaitu KOPPAS Baru (KPPB), KOPPAS Karapitan,
KOPPAS Cihaurgeulis (KOPALIS), Koperasi Himpunan Pedagang Pasar
Cikapundung (KOHIPPCI), KOPPAS Lodaya dan KOPPAS Ciwastra
(KOPPASTRA).
Salah satunya adalah koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis memiliki
banyak sektor usaha yang membutuhkan banyak modal dan setelah jangka
beberapa lama sektor usaha tersebut mengalami kemajuan yang signifikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Sektor usaha yang telah mengalami kemajuan harus mengganti modal kerja
yang telah diberikan oleh pihak koperasi pasar Cihaurgeulis. Koperasi
pedagang pasar Cihaurgeulis adalah merupakan koperasi simpan pinjam,
kegiatan-kegiatan pada sektor perkreditan atau penyaluran dana. Pendapatan
koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis yang terbesar diperoleh dari sektor
perkreditan atau dari besarnya keuntungan bunga dari modal yang dikeluarkan
pihak koperasi. Semakin besar kredit atau modal yang di pinjamkan kepada
sektor usaha peminjam dana maka semakin besar pula profit yang di peroleh
oleh pihak koperasi ini. Terkadang koperasi ini juga tidak terlepas dari
pembayaran kredit yang macet sehingga sedikit menyulitkan pihak koperasi
pedagang pasar Cihaurgeulis (Agustina, 2012).
Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan anggota dan usaha
koperasi. Secara umum, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orangorang yang mempunyai visi dan misi yang sama bagi mengembangkan
organisasi maupun usaha koperasi. Menurut Sitio dan Tamba (2001:30)
keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif anggota
dalam koperasinya akan maju dan berkembang sehingga koperasi dapat
dikatakan berhasil.
Partisipasi anggota koperasi dapat diwujudkan dalam bentuk tertibnya
anggota dalam membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan
sukarela, berbelanja di toko koperasi, menghadiri rapat anggota koperasi serta
memberikan kritik dan saran dapat membangun perkembangan koperasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
Adanya partisipasi yang aktif dari anggota koperasi diharapkan akan
meningkatkan perolehan sisa hasil usaha (SHU).
Walaupun manfaat koperasi sangat dirasakan bagi para anggota, namun
menurut DEKOPINDA Kota Bandung (2012), kadangkala ada anggota yang
tidak bertanggungjawab atau lepas tanggung jawab terhadap koperasi
tempatnya bernaung. Yang dimaksud lepas tanggung jawab adalah seperti
ketidakjujuran anggota atau pengurus, pengelolaan yang tidak demokratis,
kurangnya kesadaran untuk mengembalikan pinjaman, kurangnya kesadaran
untuk menghidupkan koperasi demi kelangsungan koperasi itu sendiri. Padahal
koperasi dapat tumbuh dan berkembang tergantung pada partisipasi aktif
anggota dimana partisipasi menentukan kelangsungan dan berkembangnya
lapangan usaha atau unit usaha koperasi. Dengan demikian tanggung jawab
berupa kesadaran berkoperasi sangat diperlukan dan menjadi perhatian agar
koperasi dapat hidup tumbuh dan berkembang maju.
Anggota koperasi mempunyai makna yang sangat strategis bagi
pembangunan koperasi. Anggota dapat berfungsi sebagai pemilik (owner)
sekaligus sebagai pengguna jasa (user) atau sering disebut dengan dual identity
of the member sebagai karakteristik utama koperasi yang tidak dimiliki oleh
bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik, anggota harus berpartisipasi dalam
penyetoran modal, pengawasan dan pengambilan keputusan dengan harapan
akan memperoleh pembagian SHU yang memadai. Akan tetapi, pada
kenyataannya sangat sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Harapan satu-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
satunya adalah berpartisipasi dalam pelayanan koperasi atau anggota sebagai
pengguna jasa (user). Dari fungsi ini, anggota berharap memperoleh nilai
tambah yang disebut sebagai promosi ekonomi anggota. Oleh karena itu,
mengukur keberhasilan koperasi jangan hanya dilihat dari sisi kemampuan
koperasi dalam menghasilkan SHU, tetapi yang utama harus dilihat dari
kemampuan
dalam
mempromosikan
ekonomi
anggotanya
(Sugiyanto,
2002:273).
Menurut Burhanuddin (2005:29), “semakin besar jumlah anggota
koperasi maka semakin tinggi derajat kesulitannya untuk mengendalikan
koperasi”. Kepengurusan dalam koperasi memerlukan suatu bentuk manajemen
dengan sistem pengawasan yang tangguh. Lemahnya keahlian manajerial
misalnya dalam hal mengantisipasi perubahan pasar, seringkali juga menjadi
penyebab kegagalan koperasi.
Kemampuan manajerial pengurus diukur dari proses mempengaruhi,
pengambilan keputusan, komunikasi, dan inovatif. Peran pemerintah diukur
dari upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang
mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan, bimbingan dan kemudahan.
Sedangkan keberhasilan usaha diukur dari pencapaian tujuan bisnis sukses
yaitu dilihat dari volume usaha dan SHU.
Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban
lainya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
(SHU) dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan
oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
Sedangkan dari segi aspek non keuangannya peningkatan sisa hasil usaha
bisa diperoleh dari peran aktif anggota koperasi baik itu dalam bentuk moril
maupun materi. Semakin banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya
pada koperasi, diharapkan akan meningkatkan volume kegiatan koperasi
sehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha. Selain itu juga pelayanan
usahanya yang dilakukan oleh tenaga kerjanya, pelayanan usaha yang semakin
baik akan menarik minat orang untuk menjadi anggota koperasi, sehingga bisa
menambah pendapatan (SHU) pada koperasi tersebut.
Oleh karena itu anggota koperasi dituntut kesadarannya untuk aktif
dalam memenuhi kewajibannya. Dengan partisipasi aktif anggota koperasi
diharapkan usaha yang dilaksanakan akan mendatangkan laba usaha. Laba
usaha yang diperoleh sebagian dicadangkan sebagai dana cadangan dan
digunakan untuk memupuk modal sehingga usaha koperasi akan semakin
meningkat.
Peran aktif anggota merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemajuan koperasi atau perkembangan koperasi dapat dilihat dari banyaknya
hasil usaha yang atas kegiatan usaha ataupun sisa hasil usaha (SHU).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Table 1.1
Rata-rata Sisa Hasil Usaha Per-Anggota Koperasi Pedagang Pasar Tahun 20102013.
Tahun
Nama
Koperasi
2010
2011
2012
2013
KOPALIS
31.431,22
29.839,06
31.616,02
67.940,38
KOHIPPCI
129.061,57
116.994,39
160.467,85
322.204,63
KOPPASTRA 87.642,36
123.650,53
235.651,12
476.445,59
KOPPAS
LODAYA
54.541,24
65.986,59
89.235,71
KOPPAS
6.861,45
KARAPITAN
3.194,70
2.72,94
9.958,58
Rata- rata
Keseluruhan
59.151,70
87.244,35
166.100,77
77.778,56
63.739,42
Sumber : Laporan RAT tahun 2010-2013 (data diolah)
Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata SHU yang diterima
per anggota koperasi secara keseluruhan pada tahun 2010 adalah Rp 63.739,42.
Pada tahun tersebut, terdapat tiga koperasi yang bisa memberikan SHU kepada
setiap anggotanya melebihi nilai rata-rata keseluruhan tersebut diantaranya
KOHIPPCI, KOPPAS Lodaya dan KOPPASTRA. Begitupun dengan tahun
2011, hanya tiga koperasi saja yang SHU rata-rata per anggotanya melebihi
SHU rata-rata keseluruhan. Pada 2010, 2011 dan 2012 turun menjadi hanya dua
koperasi yang nilai SHU rata-rata per anggotanya melebihi SHU rata-rata
keseluruhan yaitu KOHIPPCI dan KOPPASTRA.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Dengan ini menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggota koperasi,
besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus berpengaruh
terhadap kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar. Yang dapat dilihat
dari rata-rata pendapatan SHU per anggota koperasi. Koperasi dapat
mensejahterakan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha
mereka. Anggota bisa memperoleh nilai tambah jika mereka mau berpartisipasi
dalam koperasinya. Semakin sering anggota berpartisipasi, semakin besar nilai
tambah yang mereka dapatkan. Agar koperasi dapat memberikan nilai tambah
kepada anggota, maka koperasi itu sendiri harus baik kinerjanya. Dalam hal ini,
semakin baik kemampuan manajerial pengurus dalam koperasi, maka semakin
besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran
koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi
mereka dalam kegiatan koperasi. Jadi, hubungan antara kemampuan manajerial
pengurus koperasi, partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan
kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Berdasarkan uraian
di
atas, pengukuran
kesejahteraan
anggota
merupakan salah satu faktor yang penting bagi koperasi yang dapat
dipergunakan untuk menilai suatu keberhasilan koperasi dalam mencapai
tujuannya. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul
“Kontribusi
Kemampuan
Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa
Manajerial
Pengurus
Hasil
Terhadap Tingkat
Anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung”.
Usaha
dan
Kesejahteraan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
B. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis memberikan
batasan masalah penelitian ini ditunjukkan pada anggota Koperasi Pedagang
Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis di Kota Bandung.
Variabel yang diteliti meliputi : Partisipasi anggota yang meliputi
partisipasi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan,
partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Manajerial pengurus yang
meliputi kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana, kemampuan
membangun komunikasi dengan anggota, kemampuan mengkoordinasi anggota
dan melaksanakan program kerja. Sisa hasil usaha meliputi jumlah modal
sendiri, jumlah simpanan dan jumlah unit usaha yang dimiliki. Tingkat
kesejahteraan anggota koperasi meliputi penghasilan para anggota, peningkatan
skala usaha, besarnya SHU yang diterima, besarnya bunga simpanan pokok dan
simpanan wajib yang diterima.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka kesejahteraan anggota sebagai
indikator keberhasilan koperasi dipengaruhi partisipasi anggota, besarnya sisa
hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus, maka dari itu penulis
merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana gambaran tingkat partisipasi
anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
1. Bagaimana kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan
anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis?
2. Bagaimana
kontribusi
besarnya
sisa
hasil
usaha
terhadap
tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis?
3. Bagaimana kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui gambaran tingkat partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha,
kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan anggota Koperasi
Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung.
2. Mengetahui kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan
anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Kota Bandung.
3. Mengetahui
kontribusi
besarnya
sisa
hasil
usaha
terhadap
tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis
Bandung.
4. Mengetahui kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis
Bandung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial
pengurus dalam KOPPALIS.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS)
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran atau
informasi mengenai tingkat partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha,
kemampuan manajerial pengurus dan kesejahteraan anggota Koperasi
Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung serta memberikan
informasi bahwa partisipasi anggota, sisa hasil usaha dan kemampuan
manajerial pengurus berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan anggota
Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung. Dan
sebagai bahan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi Koperasi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, sehingga bisa mempertahankan
keberadaan koperasi dan memenangkan persaingan dengan lembaga lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
b. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan penelitian
lebih lanjut yang sejenis, yang berkenaan dengan partisipasi anggota,
besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus.
c. Bagi penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan
pengetahuan mengenai kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil
usaha
dan
kemampuan
manajerial
pengurus
terhadap
tingkat
kesejahteraan anggota (Survey di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis
Bandung).
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota adalah keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk
kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota
sebagai pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan.
Indikator dalam penelitian ini adalah frekuensi anggota dalam rapat anggota,
partisipasi anggota dalam permodalan, partisipasi anggota dalam penggunaan
jasa koperasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
2. Besarnya Sisa Hasil Usaha
Sisa hasil usaha adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
Indikator dalam penelitian ini adalah jumlah modal sendiri, jumlah simpanan
dan jumlah unit usaha yang dimiliki.
3. Kemampuan Manajerial Pengurus
Kemampuan
Manajerial
Pengurus
adalah
suatu
kemampuan
atau
keterampilan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi pedagang pasar
Cihaurgeulis Bandung.
Indikator
dalam
penelitian
ini
adalah
kemampuan
mengelola
dan
memanfaatkan dana, kemampuan membangun komunikasi dengan anggota,
kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja.
4. Tingkat kesejahteraan Anggota Koperasi
Kesejahteraan Anggota Koperasi adalah peningkatan kondisi ekonomi
anggota setelah menjadi anggota koperasi.
Indikator dalam penelitian ini adalah penghasilan para anggota, peningkatan
skala usaha, besarnya SHU yang diterima anggota, besarnya bunga simpanan
pokok dan simpanan wajib yang diterima anggota.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Koperasi
1.
Pengertian Koperasi di Indonesia
Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi (cooperative)
bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerja sama”. Koperasi
berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan kehidupannya dalam
masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, dia
memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (Sitio dan Tamba,
2001:13).
Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam
bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi
lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak,
berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan para anggotanya (Kartasapoetra dkk, 1992:1). Definisi
koperasi menurut UU NO.25/1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Menurut Arifinal Chaniago dalam Sitio dan Tamba (2001:17)
mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan
15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya. Koperasi memungkinkan beberapa orang atau badan dengan jalan
bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan suatu pekerjaan untuk
memperbaiki kehidupan anggota-anggotanya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
koperasi merupakan suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan oleh
seorang atau beberapa anggota untuk mencapai tujuan bersama dan untuk
mencapai keuntungan bersama yang berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi
dan berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi juga suatu bentuk usaha yang
juga dapat menolong anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya
dalam kehidupan sehari- hari.
Menurut Hanel (dalam Sukamdiyo, 1996:4) mengemukakan bahwa
organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosio ekonomi. Maka agar dapat
dipenuhi sebagai koperasi harus dipenuhi 4 kriteria berikut (definisi
nominalis):
a. Kelompok koperasi: adalah kelompok individu yang sekurang-kurangnya
mempunyai kepentingan yang sama (tujuan yang sama).
b. Swadaya kelompok koperasi: kelompok individu yang mewujudkan
tujuannya melalui suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
c. Perusahaan koperasi: dalam melakukan kegiatan bersama, dibentuk suatu
wadah yaitu perusahaan koperasi yang dimiliki dan dikelola secara bersama
untuk mencapai tujuan yang sama.
d. Promosi anggota: perusahaan koperasi yang terdapat dalam organisasi
tersebut, mempunyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan kegiatan
ekonomi.
Dari beberapa rumusan pengertian koperasi di atas dapat disimpulkan
bahwa tiap-tiap koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya sekelompok orang yang berkepentingan ekonomis yang sama.
b. Memiliki dan membangun satu usaha bersama. Memiliki motivasi kuat
untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama dari kelompok.
c. Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan individu
atau anggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka (Sudarsono dan
Edilius, 2002:12).
2. Tujuan Koperasi
Dalam UU. No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3
disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi Indonesia di dalam Pancasila tidak bertujuan untuk mengadakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
persaingan, akan tetapi harus mengadakan kerja sama dengan siapapun
dengan pihak manapun juga.
Sitio dan Tamba (2001:19) berpendapat bahwa dalam tujuan tersebut
dikatakan bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa,
meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi
melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama
dibandingkan dengan masyarakat umum. Sedangkan Kartasapoetra dkk
(2001:9) menyatakan bahwa tujuan koperasi itu bukan semata-mata untuk
mengejar keuntungan, tetapi yang utama ialah memberikan jasa-jasa agar
para anggotanya bersemangat dan bergairah kerja, sehingga tercapai
peningkatan pendapatannya.
Koperasi Indonesia merupakan perkumpulan orang-orang yang
miskin dan lemah ekonominya yang bertujuan untuk memperbaiki nasib dan
meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan anggota-anggotanya. Tujuan
koperasi Indonesia yang lebih jauh dan lebih luhur adalah mencapai serta
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Sagimun, 1985:11).
Dari beberapa pendapat tentang tujuan koperasi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan koperasi adalah untuk mensejahterahkan
anggotanya dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta tidak
mencari keuntungan, tetapi memberikan layanan yang terbaik bagi para
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
anggotanya. Koperasi Indonesia juga bertujuan untuk memperkokoh
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
3. Landasan Koperasi
Untuk mendirikan koperasi yang kokoh perlu adanya landasan tertentu.
Landasan ini merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan
koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam pelaksanaan
usaha-usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Tentang landasanlandasan koperasi dapat terbagi atas:
a. Landasan Idiil Koperasi Indonesia
Landasan idiil koperasi adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam
usaha untuk mencapai cita-cita koperasi. Koperasi sebagai kumpulan
sekelompok orang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Gerakan koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya
dijamin oleh UUD 1945 akan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil
dan makmur.
b. Landasan Struktural dan Gerak Koperasi Indonesia
Landasan struktural Koperasi adalah tempat berpijak Koperasi dalam
susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan di dalam suatu negara diatur
dalam Undang-Undang Dasar. Di Indonesia berlaku Undang-Undang Dasar
1945 yang merupakan ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur
terselenggaranya falsafah hidup dan moral cita-cita suatu bangsa dan karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Koperasi di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu bagian terpenting adalah
kehidupan ekonomi yaitu segala kegiatan dan usaha untuk mengatur dan
mencapai atau memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup.
c. Landasan Mental Koperasi Indonesia
Landasan Mental Koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi. Rasa setia telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dulu dan
merupakan sifat asli bangsa Indonesia. Sifat ini tercermin dalam bentuk
perbuatan dan tingkah laku yang nyata sebagai kegiatan gotong royong.
Tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan
dalam masyarakat yang statis bukan dinamis dan karenanya tidak dapat
mendorong kemajuan.
Oleh sebab itu rasa setia kawan haruslah disertai dengan kesadaran harga
diri berpribadi, keinsyafan akan harga diri sendiri dan kemakmuran. Oleh
karena itu dalam koperasi harus tergabung ke dua landasan mental di atas,
yaitu setia kawan dan kesadaran berpribadi sebagai dua unsur yang dorongmendorong, hidup-menghidupi dan awas-mengawasi (Anoraga dan Widiyanti,
2003:8-10).
4. Prinsip-prinsip Koperasi
Sitio dan Tamba (2001:20) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip
koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan pokok yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih
jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan “rules of the game” dalam kehidupan
koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri
atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak
koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain.
Menurut Lancashire (Ropke, 2003:17) menyatakan bahwa serangkaian
prinsip yang sering dikemukakan adalah tujuh prinsip koperasi yang
dikembangkan oleh koperasi modern pertama yang didirikan tahun 1844.
Prinsip-prinsip tersebut masih menjadi dasar gerakan koperasi internasional,
yaitu:
a.
Keanggotaan terbuka (open membership).
b.
Satu anggota, satu suara (one member, one vote).
c.
Pengembalian (bunga) yang terbatas atas modal (limited return on capital).
d.
Alokasi Sisa Hasil Usaha sebanding dengan transaksi yang dilakukan
anggota (allocation of surplus in proportion to member transactions).
e.
Penjualan tunai (cash trading).
f.
Menekankan pada unsur pendidikan (stress on education).
5. Fungsi dan Peran Koperasi
Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 bahwa fungsi dan peran koperasi
adalah:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a.
22
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c.
Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d.
Mewujudakan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi. (Feryanto, 2011:6).
6. Bentuk dan Jenis Koperasi
a.
Bentuk Koperasi
Menurut UU No. 25 thn 1992 pasal 15 adalah sebagai berikut:
1) Koperasi
Primer,
merupakan
unit
usaha
bersama
yang
beranggotakan paling sedikit 20 orang dalam satu lingkup kerja
dengan kepentingan ekonomi sama. Tingkatan koperasi ini paling
rendah dan kegiatang usahanya berskala kecil sehingga modal yang
dikumpulkan juga sedikit. Koperasi ini juga masih dikelola secara
sederhana dan manajemennya kurang profesioanal.
2) Koperasi Sekunder, merupakan koperasi yang beranggotakan badanbadan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
mereka bergabung untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis
dalam rangka melayani para anggotanya.
b. Jenis Koperasi
Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 pasal 16, dasar untuk menentukan
jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas kepentingan dana dan
kebutuhan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi dapat digolongkan
sebagai berikut:
1) Menurut dengan lapangan usahanya, yaitu:
a) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan barang
konsumsi atau barang yang diperlukan setiap hari, misalnya
barang pangan, barang-barang sandang, dan keperluan seharihari. Tujuan koperasi konsumsi ialah agar anggota-anggotanya
dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang
baik dan harga yang layak.
b) Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit
Koperasi Simpan Pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi
simpan pinjam didirikan untuk memberikan kesempatan kepada
anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan
dengan ongkos (bunga) yang ringan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
c) Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang
kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik
yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orangorang anggota koperasi. Anggota koperasi produksi terdiri dari
orang-orang yang mampu menghasilkan barang dan jasa.
d) Koperasi Jasa
Koperasi jasa merupakan koperasi yang berusaha di bidang
penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat
umum. Jenis koperasi jasa dapat dijumpai antara lain pada
pemberi jasa di air atau di darat.
e) Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha juga disebut Koperasi Unit Desa (KUD),
dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di
daerah
pedesaan,
pemerintah
menganjurkan
pembentukan
Koperasi Unit Desa (KUD). Satu unit desa terdiri dari beberapa
desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan
potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi dianjurkan
membentuk satu Koperasi Unit Desa. (Anoraga dan Widiyanti,
2003:19-27).
2)
Menurut penggolongan koperasi berdasarkan jenis anggota:
a) Koperasi Pegawai Negeri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai
pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk
meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
b) Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk
melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para
pedagang.
c) Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD
melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan
dengan pertanian atau perikanan (nelayan).
d) Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru,
karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan
kebutuhan warga sekolah.
7. Perangkat Organisasi Koperasi
Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 21 perangkat organisasi koperasi
terdiri dari: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas.
a. Rapat anggota
Rapat anggota atau RAT, secara normal diselenggarakan satu tahun sekali
atau selambat-lambatnya tiga bulan setelah tutup buku pada tahun yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
bersangkutan. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi pada
organisasi koperasi yang dapat diwujudkan sebagai berikut:
1) Dalam Rapat Anggota, dipilih dan diberhentikan jabatan pengurus serta
Badan Pengawas.
2)
Dalam Rapat Anggota, didengar laporan pengurus serta disahkan
laporan pertanggungjawaban pengurus.
3) Dalam Rapat Anggota, berbagai usul dan saran serta pendapat dari para
anggota dapat dikeluarkan secara adil sesuai haknya, yaitu anggota satu
suara.
4) Dalam Rapat Anggota, diputuskan rencana-rencana koperasi untuk
periode yang akan datang.
5) Dalam Rapat Anggota ini semua anggaran pendapatan dan biaya yang
telah disusun dimintakan juga persetujuan dari para anggota.
b. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
serta anggota yang dipilih oleh Rapat Anggota sesuai dengan anggran
dasar koperasi. Pengurus merupakan wakil para anggota yang memenuhi
syarat dan kriteria tertentu serta dipilih dan disahkan oleh Rapat Anggota.
Pengurus berhak mewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan bila
terjadi suatu masalah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
c. Pengawas
Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota
dalam Rapat Anggota yang sesuai dengan bunyi Pasal 38 UU No. 25 Tahun
1992. Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus.
Dalam melakukan tugas-tugas tersebut pengawas menyusun laporan tertulis
tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena dia
berwenang untuk meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan
kewajiban yang dimiliki koperasi, maka jabatan ini tidak boleh dirangkap,
apalagi oleh pengurus.
B. Koperasi Pedagang Pasar
1. Pengertian Koperasi Pedagang Pasar
Pada masa orde baru berakhir muncul kesadaran pemerintah untuk
mengedepankan peran koperasi dan usaha kecil. Kebutuhan mendasar terhadap
partisipsi koperasi yang lebih dominan menjadi semakin urgent, terlebih dalam
kondisi krisis ekonomi. Koperasi diharapkan dapat merangsang berjalannya
kembali roda perekonomian, menstimulasi distribusi pendapatan yang lebih adil
dan menunjang perubahan sosial yang lebih luas melalui perannya dalam
kegiatan ekonomi sehari-hari.
Secara khusus, beberapa waktu lalu, Koperasi Pedagang Pasar
(KOPPAS) diberikan kesempatan dalam memberikan kontribusi terhadap upaya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
pemangkasan jalur distribusi sembako yang dinilai terlalu panjang. Kesempatan
tersebut tentu saja merupakan angin segar bagi lembaga penguatan ekonomi para
pedagang pasar tradisional dalam menunjukkan eksistensinya. Pemberian peran
tersebut setidaknya sebagai wahana untuk kembali memberdayakan peran dan
fungsi pasar tradisional dalam struktur perekonomian nasional dan daerah.
(Rahardja, 2000).
Pada dasarnya ada tiga tugas utama koperasi untuk membuat ekonomi
pasar lebih “fair” di mata para pendukung koperasi. Ketiganya dapat dijelaskan
sebagai berikut. Koperasi mempunyai tugas utama untuk meningkatkan
kapasitas produktif para anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan
pasar yang semata-mata menekankan pada norma efisiensi. Dengan demikian
koperasi harus mampu menjadikan para anggotanya lebih produktif dan lebih
efisien dengan berkoperasi ketimbang mereka harus berusaha sendiri. Hal ini
terutama dimiliki oleh koperasi-koperasi yang didirikan para produsen.
Dengan dasar ini yang menjadi produsen pengorganisasian koperasi
selalu berkaitan dengan kehematan skala (economics of scale) karena adanya
sifat kekakuan satuan investasi (indivisibility of investment), jaminan kualitas
termasuk semangat baru akan kesadaran lingkungan hidup dan lain-lainnya. Ciri
utama dari koperasi produsen selalu bergerak di dataran pembelian bersama
(input), pengolahan bersama (produk untuk nilai tambah) dan pemasaran
bersama secara selektif sesuai struktur pasar komoditas (untuk memperbaiki
posisi tawar dan menekan resiko).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Meningkatkan
kesejahteraan
anggota,
terutama
mereka
29
yang
berpenghasilan tetap yang rentan terhadap gejolak harga. Koperasi yang
memfokuskan pada tugas ini pada umumnya dilakukan oleh koperasi konsumen
yang menekankan pada :
1.
Kerjasama pasar untuk mendapatkan harga yang kompetitif.
2.
Jaminan penyediaan barang yang lebih terjamin untuk meghindari
kelangkaan.
3.
Jaminan kualitas produk yang lebih baik.
Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya
pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang
berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi
Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar
yang ada di wilayah binaannya.
C. Partisipasi Anggota
1. Pengertian Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota merupakan hal yang vital dalam pembangunan
koperasi. Dalam realita yang terjadi saat ini banyak koperasi dengan tingkat
partisipasi anggota yang rendah, namun beberapa di antaranya tetap dapat
memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya. Akan tetapi,
tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisien
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
dan efektivitas anggota dalam rangka mencapai kinerja koperasi, akan lebih
besar (Ropke, 2003:39).
Menurut Mutis (2001:93) Partisipasi anggota merupakan unsur utama
dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam
koperasi. Koperasi sebagai business entitty dan social entity dibentuk oleh
anggota-anggota untuk menggapai manfaat tertentu melalui partisipasi. Maka
dari itu, koperasi harus memiliki kegiatan-kegiatan tertentu untuk menjabarkan
bentuk-bentuk partisipasi dan memacu manfaat bersama, ketika berbagai
manfaat diperoleh melalui upaya-upaya bersama para anggota.
Dalam organisasi partisipasi ditandai dengan hubungan identitas yang
dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesuai dengan
kepentingan
dan
kebutuhan
anggotanya.
Menurut
Ropke
(2003:52)
pembahasan partisipasi anggota dijelaskan dalam tiga aspek sebagai berikut:
a.
Anggota berpartisipasi dalam memberikan kontribusi atau menggerakan
sumber-sumber dayanya.
b.
Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (perencanaan,
implementasi/pelaksanaan dan evaluasi).
c.
Anggota berpartisipasi/berbagi keuntungan.
Keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif
setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau berpatisipasi, bila yang
bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaatnya terhadap
dirinya, dan cara organisasi itu dalam mencapai tujuan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
Dari beberapa definisi di atas partisipasi anggota merupakan unsur yang
terdapat pada koperasi dan sebagai pengikat pemersatu di dalam koperasi.
Dengan partisipasi anggota maka sebuah koperasi akan terlihat bagaimana
kinerja koperasi tersebut tercapai. Koperasi juga diharapkan menanamkan
dasar-dasar distribusi pemanfaatan dari hasil atau pelayanan-pelayanan yang
bersifat ekonomis dan sosial untuk mempertahankan semangat kebersatuan
anggota-anggota dan kesetiaan mereka kepada semangat koperasi.
2. Faktor- faktor Positif dan Negatif Partisipasi Anggota
Menurut Mutis (2001:94) menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman di
Indonesia, koperasi yang berhasil dalam mempertahankan partisipasi anggota
dimunculkan oleh faktor-faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan
tersebut, yaitu:
a.
Perasaan kelompok yang kuat.
b.
Latihan berkesinambungan bagi calon anggota dan anggota.
c.
Kunjungan-kunjungan lapangan dari para penggerak koperasi yang
berkesinambungan, dialog informal dengan anggota setempat.
d.
Para anggota dan pengurus melaksanakan rapat-rapat dengan berhasil baik,
membuat kartu anggota dan pembukuan yang benar, menerbitkan laporan
keuangan bulanan.
e.
Menanamkan dan mempertahankan sikap-sikap mental yang baru atau
kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan aneka simpanan pemberian
pinjaman dan aspek-aspek lain untuk bekerja sama dalam koperasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
f.
Para anggota membuat rencana koperasi.
g.
Penerbitan publikasi yang teratur disebarluaskan kepada para anggota
koperasi.
h.
Latihan bagi para anggota untuk memahami, menganalisis koperasikoperasi, mengadakan perjanjian, persatuan, pada saat permulaan.
Selain faktor positif, partisipasi anggota juga dipengaruhi oleh faktor
negatif, antara lain:
a.
Kurangnya pendidikan anggota, antara lain dalam bentuk latihan anggota
dan calon anggota yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal.
b.
Feodalisme dan paternalisme dari para pengurus koperasi dalam hubungan
dengan para anggota.
c.
Kurangnya tindak lanjut yang konsisten dan pengamatan dari rencanarencana organisasi yang telah disepakati bersama.
d.
Manipulasi yang dibuat oleh bermacam-macam individu menyebabkan
timbulnya erosi rasa ikut serta memiliki dari para anggota dengan
koperasinya ataupun sebaliknya.
e.
Kartu anggota tidak dibuat dengan baik menimbulkan ketidakjelasan
transaksi antar-anggota dengan koperasinya ataupun sebaliknya.
f.
Kurang manajemen yang teratur dan ketrampilan manajerial dari pengurus
koperasi.
g.
Kurangnya rencana pengembangan profesional untuk mengimbangi
perkembangan dinamika kebutuhan para anggota.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
h.
33
Kurangnya penyebaran informasi tentang penampilan koperasi, seperti
neraca, biaya, amnfaat, dan laporan statistik yang lain.
i.
Pengalaman-pengalaman dan praktek-praktek koperasi yang buruk di masa
lampau.
j.
Ketidakcapakan para pengurus koperasi untuk menata pembukuan.
3. Cara Merealisasikan Partisipasi Anggota
Dalam UU No.25 Tahun1992 pasal 25 dan 39 menyatakan bahwa
anggota merupakan subjek, peran yang fundamental, dan pemegang kendali
pengwasan terhadap organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya secara rinci,
anggota dapat mendelegasikan wewenangnya kepada pengurus dan pengawas.
Selain itu, dijelaskan juga bahwa partisipasi anggota harus berwujud dalam
tindakan nyata sehari-hari, misalnya berbelanja atau bertransaksi dengan
koperasi dan memasyarakatkan koperasi kepada lingkungan. Menurut Garoyan
dalam (Sukamdiyo, 1996:124) menyatakan bahwa partisipasi anggota dalam
manajemen juga harus direalisasikan melalui berbagai cara antara lain:
a.
Menerima dan melaksanakan Anggaran Dasar dan keputusan rapat anggota.
b.
Memilih serta memberhentikan pengurus dan pengawas.
c.
Mengesahkan perubahan anggaran dan investasi yang penting.
d.
Mengawasi pengurus dan pengelola secara dinamis.
e.
Mengusulkan untuk memeriksa keuangan agar tidak ada penyelewengan.
f.
Membantu permodalan koperasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
g.
Membayar simpanan-smpanan yang menjadi kewajiban.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
h.
Melakukan transaski dan aktif dengan kegiatan koperasi.
i.
Memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan pengurus.
j.
Mengikuti dan mendorong perkembangan koperasi.
34
4. Unsur- unsur Partisipasi Anggota
Usaha dan upaya mempengaruhi anggota masyarakat memasuki pintu
gerbang koperasi, dimaksudkan sebagai usaha memperluas partisipasi anggota
koperasi. Menurut Widiyanti (2002:112) berbagai indikasi yang muncul
sebagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi baik adalah:
a.
Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secar tertib dan teratur.
b.
Membantu modal Koperasi di samping simpanan pokok dan wajib sesuai
dengan kemampuan masing-masing.
c.
Menjadi langganan Koperasi yang setia.
d.
Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif.
e.
Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha Koperasi, menurut
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, peraturan-peraturan lainnya dan
keputusan-keputusan bersama lainnya.
Menurut Kartasapoetra (1992:13) partisipasi aktif anggota dapat
diwujudkan:
a. Anggota berpartisipasi dalam memberikan kontribusi atau memberikan
sumber-sumber dayanya.
b. Anggota berpartisipasi dalam mengambil keputusan.
c. Anggota berpartisipasi dalam berbagai keuntungan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
5. Indikator Partisipasi Anggota
Dari uraian diatas teori yang digunakan sebagai indikator partisipasi
anggota dalam penelitian ini adalah:
a.
Partisipasi anggota dalam rapat anggota
Rapat anggota sangat erat hubungannya dengan partisipasi karena rapat
anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggota secara
perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan
dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat
mewakilkan suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan,
anggota yang tidak hadir tidak dapat diwakilkan suaranya kepada anggota
yang lain. (Anoraga dan Widiyanti, 2003:15).
b.
Partisipasi anggota dalam permodalan
Anggota dalam koperasi harus ikut serta berpartisipasi dalam penanaman
modal, yaitu berupa modal sendiri yang berasal dari pihak perusahaan yang
ditanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu. Pada koperasi,
modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela, deposito anggota, cadangan, sisa hasil usaha, dan simpanan
khusus. (Tohar, 2000:19)
c.
Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi.
Partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa koperasi dapat direalisasikan
melalui meningkatkan kualitas jasa koperasi. Anggota harus memperoleh
kepuasan sekaligus kebanggan dari layanan jasa koperasi. Hal yang perlu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
diperhatikan adalah upaya untuk menciptakan mindsite pada anggota bahwa
rugi apabila tidak memanfaatkan jasa koperasi.
D. Sisa Hasil Usaha
1. Pengertian Sisa Hasil Usaha
Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) menurut UU RI No. 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian menyatakan : SHU koperasi merupakan pendapatan
koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya
penyusutan, dan kewajiban lainya termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan. Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 bab IX pasal 45
memberi aturan tentang Sisa Hasil Usaha sebagai berikut:
a.
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
b.
Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan,
perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
c.
Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Jadi dari penjelasan tersebut Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan
koperasi yang dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban yang diperoleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
dalam satu tahun buku. Transaksi sangat erat kaitannya dengan SHU, karena
SHU dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah transaksi dan partisipasi
modal. Artinya, semakin besar transaksi, maka semakin besar pula peluang
seorang anggota untuk mendapatkan SHU. Hal ini terjadi jika transaksi
anggota tercatat dengan baik dan benar.
SHU bagian anggota ditentukan secara proporsional berdasarkan
besarnya transaksi dan kontribusi modal anggota, disamping itu SHU juga
dapat digunakan untuk memperkuat struktur modal. Dalam neraca disebutkan
dana cadangan (modal bersama). Biasanya, dana cadangan ini disisihkan dari
SHU yang dipakai untuk memperkuat modal koperasi.
Menurut Lapenkop (2002:5-7) yang dimaksud dengan transaksi adalah
kegiatan ekonomi dalam bentuk jual beli barang atau jasa. Transaksi di
koperasi merupakan pemanfaatan pelayanan oleh anggotannya, tetapi tidak
hanya terbatas pada pemindahan barang atau jasa, juga ada fungsi kontrol di
dalamnya. Hal ini terjadi, karena status anggota tidak hanya sebagai pemilik,
tetapi pengguna pelayanan koperasi juga.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha
Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi di setiap tahunnya dibagi
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga Koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi
SHU adalah prinsip-prisip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada
para anggota, sedangkan sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang
diselenggarakan untuk bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap
pihak ketiga tidak boleh dibagikan kepada anggota karena bagian ini bukan
diperoleh dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaanpembiayaan tertentu lainnya.
Pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi supaya diatur sebagai berikut :
a. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota, dibagikan untuk :
2.
Cadangan koperasi
3.
Para anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan masing-masing
4.
Dana pengurus
5.
Dana pegawai/karyawan
6.
Dana pendidikan koperasi
7.
Dana sosial
8.
Dana pembangunan daerah kerja
b. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan
anggota, dibagikan untuk :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
1) Cadangan koperasi
2) Dana pengurus
3) Dana pegawai/karyawan
4) Dana pendidikan koperasi
Cara penggunaan sisa hasil usaha di atas, kecuali cadangan diatur dalam
Anggaran
Dasar
dengan
mengutamakan
kepentingan
koperasi
yang
bersangkutan. Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi
sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karenanya
cadangan tidak dibagikan kepada anggota walaupun di waktu pembubaran.
Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan
antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya.
Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalam Anggaran
Dasar maupun ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Penggunaan dana
pembangunan daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak
pemerintah daerah setempat.
Menurut
Sitio dan Tamba (2001:89) secara umum SHU koperasi
dibagi untuk:
a. Cadangan Koperasi
Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak
dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk
menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
b. Jasa Anggota
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemilik
(owner) dan sekaligus sebagai pelanggan (custumer). Dengan demikian
SHU yang diberikan kepada anggotanya atas 2 kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :
1) SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena
jasa atas penanaman modalnya (simpanan) di dalam koperasi.
2) SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena
jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam koperasi.
c. Dana Pengurus
Dana pengurus adalah SHU yang disisihkan untuk pengurus atas balas
jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi.
d. Dana Pegawai
Dana pegawai adalah SHU yang disisihkan untuk membayar gaji pegawai
yang bekerja dalam koperasi.
e. Dana Pendidikan
Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membiayai
pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai upaya
meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia dalam
mengelola kelas.
f. Dana Sosial
Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu
anggota dan masyarakat yang tertimpa musibah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
g. Dana Pembangunan Daerah Kerja
Dana
pembangunan
daerah
kerja
adalah
penyisihan
SHU
yang
dipergunakan untuk mengembangkan daerah kerjanya.
3. Prinsip-prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha
Agar tercermin azaz keadilan, demokrasi, trasparansi, dan sesuai
dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip
pembagian SHU sebagai berikut.
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber
dari anggota itu sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari transaksi
dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada anggota, melainkan
dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU
yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat
menetapkannya untuk bibagi secara merata sepanjang tidak membebani
Likuiditas koperasi.
Pada koperasi yang pengelolaan pembukuannya sudah baik, biasanya
terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal dari anggota yang berasal
dari non anggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian SHU
adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan
anggota dan yang bersumber dari non anggota.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari
modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan
anggota koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa
modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU
bagian anggota, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa modal,
misalkan 30% dan sisanya sebesar 70% berarti untuk jasa usaha.
Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai penentuan proposisi
jasa modal dan jasa transaksi usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur
pemodalan koperasi itu sendiri. Apabila total modal sendiri koperasi
sebagian besar bersumber dari simpanan-simpanan anggota (bukan dari
donasi ataupun dana cadangan), maka disarankan agar proporsinya terhadap
pembagian SHU bagian anggota diperbesar, tetapi tidak akan melebihi dari
50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk tetap menjaga karakter koperasi itu
sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada
anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat
dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa besar partisipasi
kepada koperasinya.
Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi
anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan
terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demokrasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
d. SHU anggota dibayar secara tunai
SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian
koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang
sehat kepada
anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha
Menurut Andjar W, dkk (2005:56), “faktor- faktor yang mempengaruhi
SHU terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar”. Faktor dari dalam
yaitu :
a. Partisipasi Anggota
Para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasi karena
tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidak akan berjalan lancar.
b. Jumlah Modal Sendiri
SHU anggota yang di peroleh sebagian dari modal sendiri yaitu dari
simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah.
c. Kinerja Pengurus
Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan yang dilakukan
oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik dan sesuai persyaratan
dalam Anggaran Dasar serta UU Perkoperasian maka hasil yang dicapai pun
juga akan baik.
d. Jumlah unit usaha yang di miliki
Setiap koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga menentukan seberapa
besar volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan usaha tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
e. Kinerja Manajer
Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang dilakukan oleh
koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal yang bersifat intern.
f. Kinerja Karyawan
Merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menjadi anggota koperasi.
Faktor dari luar yaitu :
a. Modal Pinjaman dari Luar
Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di
dalam perusahaan dan bagi perusahaan merupakan utang yang pada saatnya
harus dibayar kembali agar tidak menderita kerugian.
b. Para konsumen dari luar selain anggota koperasi.
c. Pemerintah
Kekayaan koperasi yang merupakan pemberian bantuan kepada pihak
koperasi secara sukarela baik berwujud uang maupun barang biasanya
berasal dari pemerintah dan merupakan hibah.
E. Manajemen Koperasi
1.
Pengertian Manajemen Koperasi
Dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, koperasi merupakan
lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam
sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien
yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang
diharapkan.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan
Bisnis mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur
yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa
menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan
produktivitas
yang
tinggi.
Karyawan
merupakan
penghubung
antara
manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997:43). Sistem manajemen
di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di
dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota
koperasi baik yang turut dalam pengelola kepengurusan usaha ataupun yang di
luar kepengurusan atau anggota biasa, memiliki rasa tanggung jawab bersama
dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti,2003).
Menurut A.H. Gophar dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis
mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga
sudut pandang yaitu organisasi, proses, dan gaya. Dari sudut pandang
organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dari tiga unsur yaitu
anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat
perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota,
Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi
organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapa
pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus
dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi
dan usaha koperasi.
Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur
organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang
dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota. Dari sudut
pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam
pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah
mendarah daging adalah organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi
ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir,
ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen
koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), dimana posisi
anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam
mengendalikan manajemen perusahaannya. (Sitio dan Tamba, 2001:42)
Menurut Sitio dan Tamba (2001: 37) menyatakan badan usaha koperasi
diIndonesia memiliki manajemen koperasi yang dituntut berdasarkan perangkat
organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.
Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gaya
manajemen partisipatif. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif
tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi.
Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing unsur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan
yang berbeda, kendati pun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara
bersama. Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen
koperasi adalah sebagai berikut:
1) Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan
kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada
forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali
setahun.
2) Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,
pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam
mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat
Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang
menyangkut organisasi maupun usaha.
3) Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih
dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur
organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus adalah sama. Pengelola
adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus,
untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan
pengelola usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak
kerja.
F. Kemampuan Manajerial Pengurus
1.
Aspek Manajerial dan Operasional
Menurut Ibid (dalam Sudarsono dan Edilius, 2000) manajer di dalam
koperasi adalah orang yang telah diangkat dan yang telah
mendapat
pelimpahan wewenang serta tanggung jawab dari pengurus koperasi untuk
memimpin atau mengepalai orang-orang (kepala-kepala unit, seksi dan staf),
mengatur sumber-sumber atau faktor-faktor produksi agar supaya semua
berhasil, berdaya guna bagi kesejahteraan anggota koperasi.
Koperasi sebagai salah satu bentuk perusahaan, adalah diharuskan
melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan praktek manajemen. Dalam
pengertian ini masalah pokoknya adalah manajemen dengan semua fungsifungsinya. Selain aspek manajerial di dalam lingkungan perusahaan terdapat
pula lingkup atau aspek operasional.
Kedua aspek tersebut (manajerial dan operasional) merupakan elemen
utama koperasi dan bentuk perusahaan lainnya dalam upaya mencapai tujuantujuannya.
Tujuan-tujuan
tersebut,
seperti
pelayanan
untuk
anggota,
keuntungan yang optimal, kelangsungan hidup perusahaan dan lain-lain adalah
diusahakan dengan melaksanakan berbagai kegiatan sebagai proses usaha
peusahaan. (Sudarsono dan Edilius, 2000:55).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
49
Pengertian Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan,
mereka adalah otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor
yang menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi. Pengurus koperasi adalah
pemegang kuasa rapat anggota untuk mengelola koperasi, artinya pengurus
hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar dari
koridor keputusan rapat anggota. Biasanya pengurus yang terdiri atas beberapa
anggota pengurus. Dalam berwirausaha dituntut memiliki keterampilan dan
kemampuan manajerial. Menurut George (1964) keterampilan manajerial
adalah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi antara lain:
a. Perencanaan (planning)
b. Kepemimpinan (leadership)
c. Pengorganisasian (Organizing)
d. Pengendalian (Controling)
Sedangkan kemampuan manajerial meliputi kemampuan teknis,
kemampuan personal, dan kemampuan emosional. Mengingat peran dan fungsi
seorang manajer dalam aspek memproduksi, menerapkan, memperbaharui, dan
sistem mengintegrasi maka harus dituntut memiliki keterampilan manajerial.
Paling tidak seorang manajer harus menguasai keterampilan yang bersifa t:
1) Keterampilan Konseptual
2) Keterampilan hubungan antar manusia
3) Keterampilan teknis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Besarnya komposisi dari ketiganya yang harus dimiliki, sangat
tergantung pada tingkatan manajerial. Semakin tinggi level manajerialnya,
maka semakin besar dibutuhkan keterampilan konseptual dan semakin kecil
dibutuhkan keterampilan jenisnya. Menurut L. Richard ada tingkatan
manajemen, yaitu seperti yang digambarkan di bawah ini :
Sumber: Google
3.
Tugas dan Kewajiban Pengurus Koperasi
Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT. Untuk
melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:
a. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan progam kerja.
b. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban.
c. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuangan
dan inventaris.
d. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi.
e. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan RAT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
51
Wewenang Pengurus Koperasi
Pengurus memiliki wewenang mengelola koperasi sebagai berikut:
a. Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.
b. Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk
kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.
c. Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan
d. Pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.
5.
Tanggung Jawab Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi bertanggungjawab atas segala upaya yang
berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya. Dapat disimpulkan
bahwa peningkatan kemampuan pengurus koperasi merupakan hal yang perlu
dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan koperasi. Perubahan yang
terjadi dalam perekonomian nasional harus diimbangi dengan kemampuan
pengelola koperasi dalam mencari, menemukan dan memanfaatkan setiap
peluang yang ada. Untuk mewujudkan semua itu, maka perlu dilakukan
upaya-upaya yang nyata dan yang tepat untuk menjadi seorang wirausaha
koperasi yang sukses. Sehingga indikator yang digunakan pada variabel
kemampuan manjerial pengurus adalah:
a. Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana.
b. Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota.
c. Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
G. Kesejahteraan Anggota
1.
Pengertian Kesejahteraan
Menurut bahasa, ”kesejahteraan” berasal dari kata sejahtera yang berarti
tenaga atau kekuatan. Jadi, kesejahteraan adalah upaya untuk membangun daya
para anggota dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran
akan potensi yang memiliki serta berupaya untuk mengembangkannya.
(Mubyanto, 1960:26).
Definisi kesejahteraan dalam sistem ekonomi kapitalis konvensional
merupakan konsep materialistis murni yang menafsirkan keterkaitan rohaniah.
Akan tetapi, sebagian masyarakat menginginkan kesejahteraan lahir batin, yang
berarti bahwa kesejahteraan yang diinginkan adalah tidak menafsirkan dan
mempunyai ketersinggungan dengan aspek rohaniah. Konsep kesejahteraan
yang memasukkan tujuan kemanusiaan dan kerohaniaan, tentu akan berakibat
pada keharusan mendiskusikan secara ilmu ekonomi apa hakekat tujuan
kesejahteraan tersebut dan bagaimana merealisasikannya.
Tujuan
konsep kesejahteraan dalam kedua visi tersebuttidak hanya
mencakup soal kesejahteraan ekonomi dalam arti materi semata, tetapi juga
mencakup permasalahan persaudaraan manusia dan keadilan sosial ekonomi,
kesucian kehidupan, kehormatan individu, kehormatan harta, kedamaian jiwa
dan kebahagiaan, serta keharmonisan kehidupan keluarga dan masyarakat.
2.
Pengertian Kesejahteraan Anggota
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
Dalam rangka mewujudkan cita-cita tata perekonomian nasional yang
disusun bersama menurut asas kekeluargaan, maka koperasi perlu membangun
diri. Untuk menyelaraskannya dengan 29 perkembangan keadaan, ketentuan
undang-undang perkoperasian No.25 tahun 1992 pada bab 1, ayat 1 yang
berbunyi: “Yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan
melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.(Sukamdiyo,
1996:5).
Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut di atas, maka koperasi
mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Usaha ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada
akhirnya mengangkat harga diri, meningkatkan kedudukan serta kemampuan
untuk mempertahankan diri dan membebaskan diri dari kesulitan. Jadi,
Kesejahteraan anggota dalam koperasi yang dimaksud adalah pemenuhan
kebutuhan seluruh anggota koperasi sehingga tujuan dari koperasi dapat
tercapai.
H. Hasil Penelitian Terdahulu
Langkah ini ditempuh agar penelitian ini terfokus dan tidak mengulang dari pada
penelitian yang sudah ada. Penulis menemukan beberapa penelitian yaitu
sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
No
1
Nama dan Judul
Penelitian
Tujuan dan Metode
Hasil Penelitian
Perbedaan dengan
Penelitian ini
Darmawan Zainul
Muttaqin
Penelitian ini
dilakukan untuk
mengetahui pengaruh
yang signifikan dari
partisipasi anggota
terhadap sisa hasil
usaha KPRI KARYA
Kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember
tahun 2009.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa partisipasi anggota
berpengaruh signifikan terhadap
sisa hasil usaha KPRI KARYA
Kecamatan Tanggul Kabupaten
Jember tahun 2009. Hal ini
dibuktikan dari hasil perhitungan
uji F dimana F hitung lebih besar
dari F tabel (316.355 > 2,333).
Berdasarkan nilai interpretasi
koefisien korelasi,0.790
dikategorikan kuat karena terletak
di antara 0,600-0,799. Hal ini
menunjukkan bahwa sisa hasil
usaha dipengaruhi oleh partisipasi
anggota pada KPRI KARYA
sebesar 79 %. Sisanya 21%
dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak terungkap dalam
penelitian ini.
Penelitian yang
sebelumnya ingin
mengetahui seberapa
besar pengaruh
partisipasi anggota
terhadap sisa hasil
usaha. Sedangkan
penelitian yang akan
diteliti selain
partisipasi anggota,
apakah variabel
kemampuan
manajerial pengurus
dapat mempengaruhi
kesejahteraan
anggota koperasi.
Secara parsial partisipasi anggota
berpengaruh secara signifikan
terhadap keberhasilan usaha KPRI
Kopekoma dengan kontribusi
sebesar 17,2%. Pelayanan kredit
berpengaruh secara signifikan
terhadap keberhasilan usaha KPRI
Kopekoma dengan kontribusi
sebesar 26,4%.
Penelitian
sebelumnya bahwa
partisipasi anggota
dan pelayanan kredit
sangat berpengaruh
terhadap
keberhasilan usaha
KPRI Kopekoma.
Dalam penelitian ini,
peneliti akan
menambahkan
variabel kemampuan
manajerial sebagai
tolak ukur.
(2010)
Pengaruh
Partisipasi
Anggota Koperasi
Terhadap sisa
hasil Usaha
Koperasi Pegawai
Negeri (KPRI)
”karya” di
kecamatan
Tanggul
kabupaten jember
Tahun 2009
2
54
Septia Mahareni
(2011)
Pengaruh
Partisipasi
Anggota dan
Pelayanan Kredit
Terhadap
Keberhasilan
Usaha Koperasi
Pegawai Republik
Indonesia (KPRI)
Kuantitatif
Penelitian ini
dilakukan untuk
mengetahui pengaruh
yang signifikan dari
partisipasi anggota
dan pelayanan kredit
terhadap keberhasilan
usaha koperasi
pegawai republik
indonesia (KPRI)
kopekoma kota
magelang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
No
3
Nama dan Judul
Penelitian
Tujuan dan Metode
Nur Hidayat
(2008)
Penelitian ini
dilakukan untuk
mengetahui gambaran
yang jelas tentang
aplikasi perencanaan
Aplikasi
yang mencakup
Perencanaan
unsur-unsur
Koperasi Simpan
Pinjam UIN Sunan perencanaan pada
Koperasi Simpan
Kalijaga
Yogyakarta Dalam Pinjam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Kesejahteraan
Anggota Koperasi Dalam Kesejahteraan
Anggota Koperasi.
Kualitatif
55
Hasil Penelitian
Perbedaan dengan
Penelitian ini
KPN UIN Sunan Kalijaga selalu
berupaya untuk kesejahteraan para
anggotanya. Ini bias dilihat dari
program dan kegiatan yangtelah
dilaksanakan. Kegiatan dan
program-program yang telah
dilaksanakan dalam membantu
anggotanya. Dengan mengadakan
kerjasama dengan Bank BTN.
Penelitian
sebelumnya melihat
bagaimana aplikasi
fungsi perencanaan
yang dilakukan
koperasi untuk
mensejahterakan
anggotanya.Dalam
penelitian ini,
peneliti akan meneliti
kesejahteraan
anggota koperasi
pedagang pasar
melalui cara bekerja
anggota, SHU dan
pengurus.
I. Kerangka Berpikir
Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya
pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang
berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang
dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar
(Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang
ada di wilayah binaannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Menurut Anoraga dan Widiyanti (2003:111) partisipasi anggota dapat
diartikan sebagai ukuran dari kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan
menjalankan hak keaggotaan secara bertanggung jawab. Jika sebagian besar
anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak secara
bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah
dikatakan baik. Akan tetapi ternyata hanya sedikit yang demikian, maka partisipasi
anggota dimaksud dikatakan buruk atau rendah.
Berdasarkan status ganda anggota koperasi maka seluruh kegiatan usaha
koperasi didasarkan pada maksimasi pelayanan atau pemenuhan kebutuhan
anggota. Kegiatan pelayanan ini tentu sekaligus diharapkan dapat menjadi sumber
keuntungan bagi perusahaan (Sitio dan Tamba 2001:81). Koperasi ini melayani
kebutuhan anggota dalam hal menerima simpanan, dan kebutuhan dalam bentuk
pinjaman kredit kepada para anggota dan calon anggota yang sebagian besar
berprofesi sebagai pegawai negeri untuk kegiatan prduktif, investasi, maupun
konsumtif sehingga dapat tercapai kemakmuran kesejahteraan anggota sekaligus
keuntungan dalam rangka mencapai kesejahteraan koperasi.
Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha (SHU)
dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota dengan
koperasi, serta digunakan untuk keperluan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
Oleh karena Anggota koperasi dituntut kesadarannya untuk aktif dalam
memenuhi
kewajibannya.
Dengan
partisipasi
aktif
anggota
koperasi
diharapkan usaha yang dilaksanakan akan mendatangkan laba usaha. Laba usaha
yang diperoleh sebagian dicadangkan sebagai dana cadangan dan digunakan untuk
memupuk modal sehingga usaha koperasi akan semakin meningkat.
Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan
yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi karena para pengurus merupakan
mandataris rapat anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif
dalam mengelola koperasi. Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam
mengelola koperasi dan usahanya, maka perkembangan koperasi akan ditentukan
oleh kualitas pengurus koperasi tersebut.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita tata perekonomian nasional yang
disusun bersama menurut asas kekeluargaan, maka koperasi perlu membangun diri.
Untuk menyelaraskannya dengan 29 perkembangan keadaan, ketentuan undangundang perkoperasian No.25 tahun 1992 pada bab 1, ayat 1 yang berbunyi: “Yang
dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hokum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan”. (Sukamdiyo, 1996:5). Jadi, dalam penelitian ini dimaksud dengan
kesejahteraan anggota koperasi adalah tercapainya tujuan secara kelembagaan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kegiatan
usaha
yang
telah
direncanakan
oleh
KOPPAS
58
Cihaeurgeulis.
Kesejahteraan anggota koperasi dalam penelitian ini adalah usaha koperasi
berkembang sesuai dengan kebutuhan anggota, partisipasi anggota, setiap unit
usaha koperasimampu memberikan pelayanan yang maksimal pada anggotanya.
Secara sistematis kerangaka berpikir di atas dapat dibuat bagan sebagai berikut:
Skema Kerangka Berpikir
Partisipasi Anggota (X1)
1. Partisipasi anggota
dalam rapat anggota.
2. Partisipasi anggota
dalam permodalan.
3. Partisipasi anggota
dalam menggunakan
jasa koperasi.
Besarnya Sisa Hasil
Usaha (X2)
1. Jumlah modal
sendiri.
2. Jumlah simpanan.
3. Jumlah unit usaha
yang dimiliki.
Kemampuan Manajerial Pengurus
(X3)
1. Kemampuan mengelola dan
memanfaatkan dana.
2. Kemampuan membangun
komunikasi dengan anggota.
3. Kemampuan mengkoordinasi
anggota dan melaksanakan
program kerja.
Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi (Y)
1.
2.
3.
penghasilan para anggota.
peningkatan skala usaha.
Besarnya SHU yang diperoleh anggota,
besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan
wajib yang diperoleh anggota.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
J. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
atau dugaan sementara yang diambil sebagai hipotesis sebagai berikut :
1. Ada kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota
koperasi.
2. Ada kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota
koperasi.
3. Ada kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan
anggota koperasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif
adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang
mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini
adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Jadi dalam penelitian ini
menjelaskan tentang ada atau tidaknya kontribusi partisipasi anggota,
besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap
tingkat kesejahteraan anggota kopersi pedagang pasar Cihaurgeulis. Dan
metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian adalah studi Ex Post Facto yaitu dalam penelitian ini
peneliti hanya meneliti peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ex post facto
merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika
peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu
penelitian (Hammadi, 2010 : 223).
60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Peneliti memilih lokasi pasar Cihaurgeulis karena sebagian besar para
pedagang di pasar cihaurgeulis merupakan bagian dari anggota koperasi
pasar Cihaurgeulis. Pasar Cihaurgeulis atau biasa disebut Pasar Suci ini
merupakan salah satu pasar kelas II di Kota Bandung. Pasar ini terletak di Jl.
Surapati Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler. Pedagang pasar
Cihaurgeulis menjajakan barang dagangan yang dijual di pasar Cihaurgeulis
cukup lengkap, dari bahan pangan, buku, pakaian, sampai aksesoris.
Pedagang pasar menjadi anggota koperasi pasar Cihaurgeulis untuk
meminjam modal usaha dan simpan pinjam, selain itu para pedagang pasar
berharap dengan adanya tambahan modal yang dipinjamkan koperasi akan
meningkatkan skala usaha dan kesejahteraan bagi pedagang pasar.
Selain simpan pinjam modal para pedagang pasar juga diajak untuk
aktif dalam berorganisasi di koperasi, sehingga para pedagang pasar yang
menjadi anggota koperasi dapat berperan dalam memajukan koperasi dan
dapat bertukar pikiran dengan sesama anggota koperasi pasar Cihaurgeulis.
2. Waktu
Waktu penelitian ini adalah bulan April – Mei 2015.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
C. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang diteliti yaitu partisipasi
anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus, dan
tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah para anggota koperasi pedagang pasar
Cihaurgeulis.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek peenelitian (Arikunto, 2010:173).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi pedagang
pasar Cihaurgeulis pada tahun 2014-2015. Berdasarkan laporan pertanggung
jawaban Pengurus Rapat Anggota Tahunan KOPPALIS tutup tahun buku
2014 bahwa jumlah anggota berjumlah 359 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2010:174). Menurut Prasetyo dan Jannah (2008:137) dari berbagai rumus
yang ada, ada sebuah rumus yang dapat digunakan untuk menentukan
besaran sampel, yaitu rumus Slovin :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Keterangan :
n = besaran sampel
N = besaran populasi
Ne2 = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel).
Dalam penelitian ini harga e adalah 10% dengan taraf kepercayaan
90%. Karena penelitian ini merupakan penelitian sosial, bukan penelitian
eksak jadi persen kelonggaran ketidakpercayaan 10% dan tingkat
kepercayaan 90% sudah memenuhi dalam pengambilan sampel.
Sehingga
dari
populasi
di
atas
dapat
dihitung:
n = 78,2135 dibulatkan menjadi 78
Dari perhitungan dengan mengunakan rumus di atas, maka sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 78 anggota koperasi.
E. Data yang Dicari
1.
Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan meliputi data dari
responden dalam bentuk kuesioner yaitu mengenai :
1) Kontribusi partisipasi anggota koperasi terhadap tingkat kesejahteraan
anggota koperasi pedagang pasar cihaurgeulis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
2) Kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan
anggota koperasi pedagang pasar cihaurgeulis.
3) Kontribusi
kemampuan
manajerial
pengurus
terhadap
tingkat
kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar cihaurgeulis.
2.
Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan meliputi data dari
pengurus koperasi mengenai :
1) Profil koperasi
2) Data jumlah anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis pada tahun
2014 - 2015.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
accidental sampling. Menurut Sutrisno Hadi (1992 : 46) accidental sampling
merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang
secara kebetulan ditemui pada objek penelitian ketika observasi sedang
berlangsung.
G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu dua variabel bebas
terdiri dari partisipasi anggota (X1), besarnya sisa hasil usaha (X2) dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
kemampuan manajerial pengurus (X3) serta satu variabel terikat yaitu tingkat
kesejahteraan anggota koperasi (Y).
1. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kesejahteraan anggota
koperasi. Tingkat kesejahteraan anggota
adalah peningkatan kondisi
ekonomi anggota setelah menjadi anggota koperasi. Indikator sebagai
berikut:
a. Penghasilan para anggota
b. Peningkatan skala usaha
c. Besarnya SHU yang diterima anggota, besarnya bunga simpanan pokok
dan simpanan wajib yang diterima anggota.
2. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota (X1),
besarnya sisa hasil usaha (X2) dan kemampuan manajerial pengurus (X3).
a.
Partisipasi anggota (X1)
Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan
dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi.
Indikator partisipasi anggota adalah:
1)
Frekuensi anggota dalam rapat anggota.
2) Partisipasi anggota dalam permodalan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
3) Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi.
b.
Besarnya sisa hasil usaha (X2)
Besarnya sisa hasil usaha adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban
lainnya
termasuk
pajak
dalam
tahun
buku
yang
bersangkutan. Indikator besarnya sisa hasil usaha adalah:
1) Jumlah modal sendiri.
2) Jumlah simpanan.
3) Jumlah usaha yang dimiliki.
c.
Kemampuan manajerial pengurus (X3)
Kemampuan Manajerial Pengurus adalah suatu kemampuan atau
keterampilan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi pedagang
pasar Cihaurgeulis Bandung. Indikator kemampuan manajerial
pengurus adalah:
1) Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana.
2) Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota.
3) Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program
kerja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
H. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena yang diselidiki.
2. Wawancara
Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung berkenaan
dengan penelitian ini, caranya dengan mendatangi langsung responden untuk
mendapatkan informasi dan data secara langsung dari pihak koperasi,
terutama dengan pengurus koperasi. Berikut kisi-kisi wawancara untuk
pengurus koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis :
Tabel 3.1
Kisi-kisi Wawancara
No
1
2
3
Variabel
Identitas
Responden
Indikator
No. Soal
Jumlah
1. Nama
1
1
2. Alamat
2
1
3. Umur
3
1
4. Pendidikan Terakhir
4
1
1,3
2
16
1
3
1
4,5
2
Perkembangan
KOPALIS
1. Awal mula berdirinya
koperasi
2. Kontribusi pemerintah
Partisipasi
Anggota
1. Jumlah anggota
2. Jumlah modal sendiri, RAT,
penggunaan jasa koperasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
5
Kemampuan
Manajerial
Pengurus
Kesejahteraan
Anggota Koperasi
1. Kemampuan mengelola dan
memanfaatkan dana
68
6,13,14,15
4
2. Kemampuan membangun
komunikasi dengan anggota
9,10
2
3. Kemampuan mengkoordinasi
anggota dan melaksanakan
program kerja
11,12
2
1. Penghasilan anggota koperasi
8
1
7
1
2. Besarnya SHU yang diterima
anggota
3. Angket (Kuesioner)
Menurut Arikunto (2010:194), kuesioner merupakan sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Adapun jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih. Untuk penskoran dari tiap jawaban
yang diberikan oleh responden, peneliti menentukan sebagai berikut:
a. Untuk jawaban a responden diberi skor 4
b. Untuk jawaban b responden diberi skor 3
c. Untuk jawaban c responden diberi skor 2
d. Untuk jawaban d responden diberi skor 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
Metode ini digunakan dalam pengumpulan data dengan cara membuat
daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden yang dalam hal
ini diisi oleh anggota. Angket yang digunakan adalah tipe pilihan untuk
memudahkan bagi responden dalam memberi jawaban, karena alternatif
jawaban sudah disediakan sehingga hanya membutuhkan waktu yang lebih
singkat dalam menjawabnya. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan
data dari variabel Partisipasi Anggota (X1), Besarnya Sisa Hasil Usaha (X2),
Kemampuan Manajerial Pengurus (X3) dan Tingkat kesejahteraan Anggota
(Y) Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Kota Bandung. Berikut kisi-kisi
kesioner untuk responden anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner
No
1
Variabel
Partisipasi
Anggota
Indikator
No. Soal
Jumlah
1,2,3
3
4,5,6
3
7,8,9
3
1. Jumlah modal sendiri
10,11,12
3
2. Jumlah simpanan
13,14,15
3
16,17
2
1. Partisisipasi anggota
dalam rapat anggota
2. Partisipasi anggota dalam
permodalan
3. Partisipasi anggota dalam
penggunaan jasa koperasi
2
Besarnya Sisa
hasil Usaha
3. Jumlah unit usaha yang
dimiliki
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Kemampuan
Manajerial
Pengurus
1. Kemampuan mengelola
70
18,19,20
3
21,22,23
3
24,25,26
3
27,28
2
29,30
2
31,32, 33
3
34
1
dan memanfaatkan dana
2. Kemampuan membangun
komunikasi dengan
anggota
3. Kemampuan
mengkoordinasi anggota
dan melaksanakan
program kerja
4
Kesejahteraan
Anggota
Koperasi
1. Penghasilan anggota
koperasi
2. Peningkatan skala usaha
3. Besarnya SHU yang
diterima anggota
4. Besarnya bunga simpanan
pokok dan simpanan wajib
yang diterima anggota
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, buku,
transkip, surat kabar. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
dokumentasi berupa foto saat responden mengisi angket.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
I. Analisis Instrumen
Analisis penelitian instrumen penelitian dilakukan untuk menganalisis
hasil uji coba instrumen, sehingga di dapat soal yang memenuhi persyaratan.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto
(2010:211) berpendapat bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur sah tidaknya angket dari variabel partisipasi
anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus dan
tingkat kesejahteraan anggota. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan
cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan
Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam
Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut :
 xy   x y
rxy 





x
2

 x 
N
2
N
 





y
2


N
y
2





PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
Keterangan :
rxy
: koefisien korelasi antara x dan y rxy
N
: Jumlah Subyek
X
: Skor item
Y
: Skor total
∑X
: Jumlah skor items
∑Y
: Jumlah skor total
∑X2
:
Jumlah kuadrat skor item
2
:
Jumlah kuadrat skor total
∑Y
( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )
Untuk mengetahui valid atau tidak valid suatu angket, maka pada
kolom corrected item-Total Correlation dikonsultasikan dengan r tabel
(pada tabel r product moment) dengan taraf signifikan 5% dengan
menggunakan populasi berukuran N = 78 maka instrumen dinyatakan valid.
Apabila Pearson Corelation > r tabel maka angket dikatakan valid dan
apabila Pearson Corelation < r tabel maka angket dikatakan tidak valid. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer
SPSS 16.0 (Statistical Package for Social Science).
Pengujian validitas instrumen dilakukan terhadap 78 responden.
Instrumen berupa kuesioner yang diisi oleh responden yaitu anggota
KOPPALIS yang terdiri dari 9 item pertanyaan untuk variabel partisipasi
anggota dengan pernyataan valid 8 dan tidak valid 1, dan 8 item pertanyaan
untuk variabel besarnya sisa hasil usaha dengan pernyataan valid 7 dan tidak
valid 1, 9 item pertanyaan untuk variabel keterampilan manajerial pengurus.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Item
73
pertanyaa dikatakan valid jika telah memenuhi kriteria hasil uji
validitas yaitu mempunyai nilai r
Hasil uji validitas untuk
hitung
yang lebih besar dari r
table
(0,227).
variabel partisipasi anggota, besarnya SHU,
keterampilan manajerial pengurus, dan tingkat kesejahteraan anggota
koperasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggota Koperasi
No.item
r hitung
r table
Kesimpulan
Pertanyaan_1
0,531
0,227
Valid
Pertanyaan_2
0,445
0,227
Valid
Pertanyaan_3
0,408
0,227
Valid
Pertanyaan_4
0,554
0,227
Valid
Pertanyaan_5
0,469
0,227
Valid
Pertanyaan_6
0,029
0,227
Tidak Valid
Pertanyaan_7
0,441
0,227
Valid
Pertanyaan_8
0,575
0,227
Valid
Pertanyaan_9
0,374
0,227
Valid
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa terdapat satu item pertanyaan
mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) tidak lebih dari
0,227 sehingga dikatakan item pertanyaan nomor 6 pada variabel partisipasi
anggota koperasi tersebut tidak valid. Dari hasil uji validitas dapat
disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel partisipasi
anggota koperasi sebanyak 8 item pertanyaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Besarnya Sisa Hasil Usaha
No.item
r hitung
r table
Kesimpulan
Pertanyaan_10
Pertanyaan_11
Pertanyaan_12
Pertanyaan_13
Pertanyaan_14
Pertanyaan_15
Pertanyaan_16
Pertanyaan_17
0,383
0,152
0,590
0,478
0,390
0,734
0,490
0,559
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa terdapat satu item pertanyaan
mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) tidak lebih dari
0,227 sehingga dikatakan item pertanyaan nomor 11 pada variabel besarnya
sisa hasil usaha tersebut tidak valid. Dari hasil uji validitas dapat
disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel besarnya sisa
hasil usaha sebanyak 7 item pertanyaan.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Keterampilan Manajerial Pengurus
No.item
r hitung
r table
Kesimpulan
Pertanyaan_18
Pertanyaan_19
Pertanyaan_20
Pertanyaan_21
Pertanyaan_22
Pertanyaan_23
Pertanyaan_24
0,438
0,243
0,554
0,248
0,280
0,263
0,374
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pertanyaan_25
Pertanyaan_26
0,344
0,321
0,227
0,227
75
Valid
Valid
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak ada item pertanyaan
mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,227 sehingga
semua item pertanyaan pada variabel keterampilan manajerial pengurus
tersebut valid. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa jumlah item
yang valid untuk variabel keterampilan manajerial pengurus sebanyak 9 item
pertanyaan.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi
No.item
r hitung
r table
Kesimpulan
Pertanyaan_27
Pertanyaan_28
Pertanyaan_29
Pertanyaan_30
Pertanyaan_31
Pertanyaan_32
Pertanyaan_33
Pertanyaan_34
0,373
0,307
0,788
0,835
0,664
0,773
0,308
0,265
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
0,227
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak ada item pertanyaan
mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,227 sehingga
semua
item
pertanyaan pada variabel tingkat kesejahteraan anggota
koperasi tersebut valid. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
jumlah item yang valid untuk variabel tingkat kesejahteraan anggota
koperasi sebanyak 8 item pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua
kali atau lebih. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya,
jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010:221).
Rumus :
α=
k  S2 j 
1  2 
k  1 
S x 
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan
memilih menu analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability
analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbach’s alpha.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
cronbach’s alpha > 0,60 (Ghozali, 2010:47) yang didapat untuk masingmasing variabel ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Cronbach's
Variabel
Alpha
Partisipasi Anggota
0,764
Besarnya Sisa Hasil Usaha
0,769
Kemampuan Manajerial Pengurus
0,705
Tingkat Kesejahteraan Anggota
KOPPALIS
0,614
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa
koefisien
Cronbach’s Alpha semua variabel di atas 0,60. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini reliabel.
Dari hasil uji validitas dan rliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwaangket sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
J. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka diadakan
pengolahan data hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan. Dalam
penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui dan
menganalisis data mengenai variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
usaha dan kemampuan manajerial pengurus. Rumus yang digunakan untuk
mendeskripsikan nilai variabel adalah sebagai berikut:
Keterangan:
n
= jumlah skor jawaban responden
N = jumlah seluruh skor ideal
% = tingkat keberhasilan yang dicapai
(Ali,1994:188)
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini
adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel distribusi jawaban angket X1 , X2,X3 dan Y
2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah
ditetapkan dengan ketentuan mengubah skor kualitatif menjadi skor
kuantitatif.
1) Jawaban a diberi skor 4
2) Jawaban b diberi skor 3
3) Jawaban c diberi skor 2
4) Jawaban d diberi skor 1
3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari setiap responden.
4. Menentukan skor tersebut kedalam rumus
5. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
6. Untuk menentukan kategori deskripsi persentase (DP) yang diperoleh,
maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai
berikut:
1) Persentase maksimal : 4/4 x 100% = 100%
2) Persentase minimal : 1/4 x 100% = 25%
3) Rentang persentase : 100% - 25% = 75%
4) Interval kelas persentase : 75% / 4 = 18,75%
Dengan panjang kelas interval 18,75% dan presentase terendah 25%
dapat dibuat kreiteria sebagai berikut:
Tabel 3.8 Interval Hasil Penelitian
Interval
Kriteria
Partisipasi
Anggota
Kriteria
Besarnya
SHU
Kriteria
Kriteria
Tingkat
Kemampuan Kesejahteraan
Manajerial
Anggota
Pengurus
Koperasi
81,26% - 100%
Sangat Tinggi
Sangat
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
62,51% - 81,25%
Tinggi
Baik
Baik
Baik
43,76% - 62,50%
Rendah
Kurang
Baik
Kurang Baik Kurang Baik
25,00% - 43,75%
Sangat Rendah
Tidak
Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
2. Uji Persyaratan Regresi
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2010:147). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
statistic non parametrik Kolmogorof-Smirnof. Dasar pengambilan
keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05 maka data
penelitian berdistribusi normal.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance
dan lawannya, (2) Variance Inflancion Factor (VIF). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2010:105).
b. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk meguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heterokedastisitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan
variabel satu disebabkan oleh variabel yang lain dan dinyatakan dalam
bentuk persamaan matematik (model matematika). Dalam hal ini, regresi
dilakukan untuk menentukan besarnya tingkat kesejahteraan anggota
koperasi (Y) yang disebabkan oleh partisipasi anggota (X1), Besarnya Sisa
Hasil Usaha (X2) dan kemampuan manajerial pengurus (X3). Adapun
spesifikasi persamaan garis linear berganda dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
+e
Keterangan:
Y
= Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi
= Konstanta
x1
= Partisipasi anggota
x2
= Besarnya SHU
x3
= Kemampuan manajerial pengurus
b1,b2, b3
= Koefisien determinasi
e
= Error
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
5. Uji Hipotesis
a. Uji F
Menurut
Ghozali
(2010:98)
uji
statistik F
pada
dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam
model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α =
5%). Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai
berikut:
a) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan ketiga variabel
independen tersebut tidak mempunyai kontribusi yang signifikan
terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara simultan ketiga variabel independen
tersebut mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap variabel
dependen.
b. Uji t
Menurut
Ghozali
(2010:98)
uji
statistik
t
pada
dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen
tersebut tidak mempunyai kontribusi signifikan terhadap variabel
dependen.
b) Jika signifikan < 0,05 maka Ho diterima (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap variabel dependen.
6. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien
determinasi
(R
square)
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai
koefisien determinasi adalah di antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Perkembangan Koperasi Pedagang Pasar di Kota Bandung
Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) merupakan Koperasi yang
beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan Koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
para pedagang, misalnya modal dan penyediaan barang dagangan.
Jumlah KOPPAS yang tercatat di Dinas Koperasi-Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian-Perdagangan (KUKM & Perindag) Kota Bandung
pada tahun 2013 berjumlah 37 Koperasi. Namun, Dinas KUKM & Perindag
Kota Bandung mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut hanya ada enam (6)
Koperasi yang masih tergolong aktif yaitu KOPPAS Baru (KPPB), KOPPAS
Karapitan, KOPPAS Cihaurgeulis (KOPPALIS), Koperasi Himpunan Pedagang
Pasar Cikapundung (KOHIPPCI), KOPPAS Lodaya dan KOPPAS Ciwastra
(KOPPASTRA).
KOPPAS Cihaurgeulis merupakan salah satu koperasi pasar yang masih
aktif sampai saat ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis,
didapatkan bahwa di koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis memiliki banyak
sektor usaha yang membutuhkan banyak modal dan setelah jangka waktu
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
beberapa lama sektor usaha tersebut mengalami perkreditan atau penyaluran
dana. Pendapatan koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis yang terbesar diperoleh
dari sektor perkreditan atau dari besarnya keuntungan bunga dari modal yang
dikeluarkan pihak koperasi. Semakin besar kredit atau modal yang di pinjamkan
kepada sektor usaha peminjam dana maka semakin besar pula profit yang di
peroleh oleh pihak koperasi ini. Terkadang koperasi ini juga tidak terlepas dari
pembayaran kredit yang macet sehingga sedikit menyulitkan pihak koperasi
pedagang pasar Cihaurgeulis.
B. Kondisi Pasar Tradisional Cihaurgeulis
Pasar Cihaurgeulis atau biasa disebut Pasar Suci ini merupakan salah
satu pasar kelas II di Kota Bandung. Pasar ini terletak di Jl. Surapati Kelurahan
Sukaluyu Kecamatan Cibeunyingg Kaler. Sejak pertama kali didirikan, pasar ini
baru sekali mengalami renovasi pada tahun 1978. Luas seluruh areal pasar ini
5.086 m2 dengan bagunan seluas 3.816 m2. Bangunan pasar ini memiliki 2
lantai, dan lantai ke-2 digunakan untuk bursa buku. Yang kumpulan kios
dagangan yang menjual buku, baik buku baru maupun buku bekas yang dijual
kembali. Pedagang pasar Cihaurgeulis sampai saat ini berjumlah 1.068
pedagang.
Pasar ini memiliki banyak PKL yang menyebabkan pasar tumpah
sampai ke badan jalan di depan area pasar. Namun untuk menghindari
kemacetan akibat pasar tumpah tersebut, para PKL yang berjualan hanya bisa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
bertahan sampai 6-7 pagi. Sebagai upaya menghindari pasar tumpah dan
menampung PKL, bangunan pasar diperluas dan memakai trotoar depan pasar
sebagai tempat kios dagang. Kemudian dibuatkan atap berupa kain terpal dan
dibatasi pagar besi sehingga pasar lebih rapi dan tidak mengganggu lalu lintas
jalan di depannya.
Pasar Cihaurgeulis ini berada di dekat daerah perkantoran, perguruan
tinggi dan perumahan penduduk. Walaupun kondisi fisik pasar tidak menarik,
namun barang dagangan yang dijual di pasar ini cukup lengkap, dari bahan
pangan, buku, pakaian, sampai aksesoris. Pesaing pasar ini yang enjua barang
dagangan sejenis, yaitu supermarket Borma dan Griya yang terletak kurang dari
1 km dari lokasi pasar.
Pasar ini dilengkapi dengan fasilitas toilet dan mushola yang berkondisi
baik. Sama seperti pasar-pasar lainnya. Fasilitas parkir juga tersedia di dalam
area pasar, namun kondisi jalannya yang rusak dan letaknya yang disatukan
dengan tempat pembuangan sampah membuat para pengguna pasar enggan
parkir di dalam pasar.
C. Sejarah Berdirinya Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS)
Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) didirikan oleh para
pedagang bermula dari arisan, untuk menganggulangi kesulitan permodalan.
Pada tanggal 11 November 1980 diadakan pertemuan sekaligus mendirikan
Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) bidang usaha pertama Unit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Simpan Pinjam. Koperasi ini didirikan oleh Bapak Yusup yang sampai saat ini
masih menjabat sebagai ketua KOPPALIS, ia mendirikan koperasi tersebut
karena rasa keprihatiannya terhadap kesejahteraan para pedagang yang tidak
mengalami perubahan pendapatannya. Bermula dari arisan para anggotanya
adalah para pedagang pasar tersebut, arisan yang dibayarkan oleh para pedagang
pasar setiap harinya mulai dari 1000 rupiah. Tidak seperti koperasi pada
umumnya yang memiliki modal besar untuk membangun koperasi, dari arisan
inilah modal koperasi mulai terkumpul dan dikelola oleh pengurus koperasi
untuk digunakan sebagai usaha simpan pinjam kepada para anggota koperasi
sampai saat ini. Koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis ini diberi penghargaan
sebagai Koperasi mandiri dari Dewan Koperasi Indonesia Daerah Jawa Barat.
Bertahannya
KOPPALIS sampai saat ini berprinsip pada pelayanan
yang baik, kejujuran yang berasal dari para pengurus. Selain itu KOPPALIS ini
memilki program beasiswa bagi anak yang pintar dari anggota koperasi untuk
membantu memberikan bantuan dana, dan yang lebih menarik lagi para anggota
berkesempatan untuk Umroh dari dana arisan yang dikelola koperasi, yang
mungkin tidak dipikirkan oleh koperasi pedagang pasar lain. Anggota koperasi
pedagang pasar Cihaurgeulis sampai saat ini berjumlah 359 orang anggota, yang
terdiri dari 175 orang anggota laki-laki dan 184 orang anggota wanita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
D. Profil Data Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS)
1. Umum
Nama Koperasi
: Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis
Alamat Lengkap
No Telepon
: Lantai 2 Pasar Cihaurgeulis Blok A-64, Jl.
Surapati (Suci) No.24, Kel. Sukaluyu,
Kec.Cibeuying Kaler, Bandung, Jawa Barat.
Kode Pos 40123.
: (022) 250 66 92
Jenis Usaha
: Simpan Pinjam dan Dana Bergulir
Tahun Pembentukan
: Tahun 1980
No Badan Hukum
: No. 7173/BH/PAD/KWK-10/IX/1997
Izin Yang Dimiliki
:
1. S.T.B Nomor
: 503/2241/KLA.64/PKB/VII/2009.
2. S.K.D.P Nomor
: 33/DP/VIII/SKL/2010.
3. N.P.W.P Nomor
: 01-450-201-7-423-000
4. I.T.U Nomor
: 503/ITU.1998.BPPT-2011.
5. I.G.T.U Nomor
: 503/ITU.1998.BPPT-2011.
6. T.D.P Nomor
: 101125200294
7. S.I.U.P Nomor
: 510/1.1229/2008/69/BPPT.
2. Para Pembina KOPPALIS
1. Bapak Kepala Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung.
2. Bapak Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Bandung.
3. Bapak Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Susunan Pengurus Periode Tahun 2014-2019
1. Susunan Pengurus
a. Ketua
: H.U. Yusup
b. Sekretaris : Nanan Achmad
c. Bendahara : H.Entis Sutisna
2. Susunan Pengawas
a. Ketua
: H.Dudeng Sopiendi Mugni
b. Anggota
: Teten Zainudin
3. Susunan Pengelola
a. Juru Buku
: Nanan Achmad
b. Kasir
: Rosyanti
c. Adm Pembukuan : Teti Eprillawati
d. Kolektor 1
: Rosyanti
e. Kolektor 2
: Suwarni
f. Rekap Harian
: Ryani
g. Bagian Umum
: Hendra Suherman
4. Keanggotaan KOPPALIS
a. Awal Tahun
: 363 orang anggota
Masuk
: 10 orang anggota
Keluar
: 14 orang anggota
b. Akhir Tahun
Terdiri Dari
: 359 orang anggota
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Laki-laki
: 175 orang anggota
Perempuan
: 184 orang anggota
90
5. Pendidikan Terakhir Para Pengelola
a. Pendidikan Akhir : SMA dan SMEA
b. Gaji Tertinggi
: Rp 2.500.000
c. Gaji Terendah
: Rp 1.000.000
E. Visi, Misi dan Program Kerja Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis
(KOPPALIS)
1. Visi dan Misi Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS)
a. Mengajak seluruh potensi yang ada dalam masyarakat dengan tanpa
membedakan suku, ras, golongan, dan agama agar dapat bersama-sama
bersatu dan beritikad baik.
b. Turut membangun ekonomi secara gotong royong dalam wadah
koperasi.
c. Membantu para
pedagang kecil memobilisasi permodalan demi
kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.
d. Turut pembangunan ekonomi dan menunjang pelaksanaan kegiatan
usaha secara aktif dengan mengajak mitra-mitra lainnya baik BUMN
atau BUMS, perbankan maupun gerakan koperasi lainnya.
2. Aspek Keuangan
A. Dalam aspek keuangan meliputi :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Modal Sendiri, yaitu :
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Dana Cadangan
2. Dari Modal Simpanan Anggota, yaitu :
a. Simpanan Sukarela
b. Simpanan Harian Koperasi
c. Simpanan Berjangka
d. Dana-dana dari SHU
e. Dana-dana Lainnya
3. Pinjaman dari luar, yaitu :
a. Dari Dana Binaan PT. Len Industri (BUMN)
b. Dari Dana Subsidi BBM (Pemerintah)
c. Dari Dana Talangan Koperasi Penjamin Kredit (Koperasi)
d. Dari Dana Arisan Anggota (Anggota Koperasi)
B. Laporan Keuangan Disajikan
Penyajian dalam bentuk :
1. Neraca Gabungan Simpan Pinjam
2. Neraca Dana Bergulir
3. Perhitungan Rugi Laba Simpan Pinjam
4. Perhitungan Rugi Laba Dana Bergulir
5. Saldo Akhir Pada Kas Bendahara
91
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
6. Saldo Akhir Pada Bank
3. Aspek Usaha
1. Unit Usaha Yang Berjalan
a. Unit Usaha Simpan Pinjam
b. Unit Usaha Dana Bergulir
Kedua usaha ini masih menjadi andalan Koperasi Simpan Pinjam
Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) dalam menghasilkan laba
usaha setiap tahunnya.
2. Unit Usaha Lainnya
a. Pengadaan barang kebutuhan para anggota belum terealisasi.
b. Kerja sama dengan Koperasi Jasa Medis Asri Husada di bidang
kesehatan masih berjalan walau tersendat dalam perjalannya.
4. Rencana Kerja KOPPALIS Tahun Buku 2015-2016
1. Program Kerja Jangka Pendek
a. Meningkatkan Administrasi dan Organisasi Koperasi
b. Meningkatkan Penyuluhan dan Pendidikan kepada :
1. Para karyawan dan karyawati KOPPALIS
2. Para anggota dan calon anggota KOPPALIS
c. Meningkatkan Permodalan untuk usaha, dari :
1. Para anggota KOPPALIS
2. Arisan anggota KOPPALIS
d. Meningkatkan Pengembangan Usaha KOPPALIS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
2. Program Kerja Jangka Panjang
a. Meningkatkan kerja sama dengan Pihak Swasta dan BUMN.
b. Mendukung
serta
ikut
mengsukseskan
Program
Pemerintah
menjadikan Koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia.
c. Memelihara kantor KOPPALIS
d. Memelihara aset KOPPALIS
e. Mengikuti dan membahas perkembangan Rencana Pembangunan
Pasar Inpres Cihaurgeulis Kota Bandung.
F. Srtuktur Organisasi Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS)
Sumber : RAT KOPPALIS 2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
G. Deskripsi Responden
Dalam penelitian ini peneliti mengambil 78 responden dari 359 orang
anggota KOPPALIS yang dipilih secara kebetulan pada saat ditemui. Dari 78
orang responden ini mereka berprofesi sebagai pemilik toko di pasar
cihaurgeulis, hanya 10-15 orang yang hanya sebagai pegawai toko.
Responden dalam penelitian ini kebanyakan adalah berlatar belakang
pendidikan SMA sederajat hanya beberapa pemilik toko yang menjadi pegawai
negeri maupun swasta. Dengan rentang usia mulai dari 30 tahun – 56 tahun.
Jika dilihat dari jenis kelamin responden dalam penelitian ini juga
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Namun perbandingan antara laki-laki dan
perempuan tidak proposional karena peneliti mengambil responden secara
accindental sampling. Sehingga peneliti sulit untuk menentukan proposi untuk
laki-laki dan perempuan.
H. Deskripsi Variabel Penelitian
Adapun variabel yang diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota dapat dilihat dari beberapa aspek seperti partisipasi
anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan,
partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi. Ditinjau dari beberapa
aspek partisipasi anggota dalam permodalan pada KOPPALIS tergolong
tinggi. Ini terbukti ketika para anggota menghadiri rapat anggota yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
sebagian besar hadir, dan untuk partisipasi anggota dalam permodalan juga
cukup aktif karena para anggota bisa membayar iuran wajib setiap hari yang
ditagihkan oleh kolektor dari pengelola koperasi.
Ketika dilihat dari aspek lain seperti partisipasi anggota dalam
penggunaan jasa koperasi masih kurang dan mungkin perlu ditingkatkan
atau diperbaiki lagi. Hal ini terlihat dari kebutuhan anggota koperasi belum
tercukupi. Namun secara parsial, partisipasi anggota di KOPPALIS
tergolong sedang, ini terbukti dari 78 anggota 30 anggota KOPPALIS
memilih jawaban a (skor 4) mengenai partisipasi anggota dalam rapat
anggota, partisipasi anggota dalam permodalan yang sudah cukup aktif.
Skor tertinggi untuk pernyataan X1 adalah 4 dan terendah adalah 1.
2. Besarnya Sisa Hasil Usaha
Besranya sisa hasil usaha dapat dilihat dari beberapa aspek seperti
jumlah modal sendiri, jumlah simpanan, jumlah unit usaha yang dimiliki.
Ditinjau dari beberapa aspek jumlah modal sendiri, jumlah simpanan yang
dimiliki anggota koperasi tergolong sedang. Ini terlihat dari anggota
koperasi yang membayarkan jumlah simpanan wajib yang sebagian besar
antara Rp 251.000 - Rp 500.000.
Ketika dilihat dari aspek lain seperti jumlah usaha yang dimiliki
koperasi masih kurang. Hal ini terlihat dari unit usaha yang ada
di
KOPPALIS masih ada 1 dan mungkin tidak akan bertambah lagi. Ada 30
orang dari 78 orang responden memilih jawaban a (skor 4) mengenai aspek
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
jumlah modal sendiri dan jumlah simpanan, tetapi untuk aspek jumlah unit
usaha yang dimiliki
responden memilih jawaban c (skor 2) dengan
pertanyaan yang diajukan. Skor tertinggi untuk pernyataan X2 adalah 4 dan
terendah adalah 1.
3. Kemampuan Manajerial Pengurus
Kemampuan manajerial yang dimiliki pengurus berusaha sebaikbaiknya. Hal ini terlihat dari aspek keterampilan mengelola dan
memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan produktif, keterampilan
membangun komunikasi dengan anggota, dan keterampilan mengkoordinasi
anggota
dan
menigkatkan
melaksanakan
kemampuan
program
kerja,
manajerialnya
maka
melalui
pengurus
aspek
akan
tersebut.
Kemampuan manajerial pengurus KOPPALIS ini tergolong tinggi, hal ini
terlihat dari 78 responden ada 30 responden yang memilih jawaban a (skor
4) dengan pertanyaan yang diajukan. Anggota berharap kemampuan
manajerial yang dimiliki oleh pengurus KOPPALIS dapat dipertahakan.
Skor tertinggi untuk pernyataan X3 adalah 4 dan terendah adalah 1.
4. Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS
Tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS tergolong sedang. Jika
dilihat dari beberapa aspek seperti penghasilan para anggota, peningkatan
penghasilan dan skala usaha berbeda-beda setiap anggotanya dimana
penghasilan mengalami peningkatan, tetap saja, bahkan naik turun. Tetapi
pada aspek besarnya SHU yang diterima dan besarnya bunga simpanan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
pokok dan simpanan wajib yang diterima oleh anggota cukup tinggi, hal ini
terlihat dari 78 responden ada 30 responden yang memilih jawaban a (skor
4) dengan pertanyaan yang diajukan. Anggota berharap dengan menjadi
anggota KOPPALIS ini tingkat kesejahteraan mengalami perubahan yang
semakin sejahtera. Skor tertinggi untuk pernyataan Y adalah 4 dan terendah
adalah 1.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang
partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus,
dan tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Kota
Bandung. Dalam pendeskripsian ini terdapat empat kriteria penilaian jawaban
responden terhadap item pertanyaan dalam instrumen partisipasi anggota,
besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus, dan tingkat
kesejahteraan anggota. Jawaban pada item pertanyaan terdapat kriteria penilaian
terhadap point-point yang ada.
1. Analisis Deskripsi Tingkat kesejahteraan Anggota KOPPALIS
Data mengenai tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS diperoleh dari
angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 8 butir. Berdasarkan hasil
perhitungan analisis deskriptif persentase tingkat kesejahteraan anggota
secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase
dari jawaban responden untuk variabel tingkat kesejahteraan anggota
KOPPALIS adalah dalam kriteria baik dengan presentase sebesar 80,24%.
98
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang menjadi
responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.1
Deskripsi Tingkat Kesejahteraan Anggota
Skor
26 ≤ skor ≤ 32
20 ≤ skor 26
14 ≤ skor ≤ 20
8 ≤ skor ≤ 14
Interval Persen
Kriteria
Frekuensi Presentasi Rata-rata
81,26 % - 100 % Sangat Tinggi
28
36%
62,5 % - 81,25 %
Tinggi
49
63%
80,24%
43,76 % - 62,5%
Rendah
1
1%
25% - 43,75 %
Sangat Rendah
0
0%
jumlah
78
100%
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Berdasarkan tabel 5.1 terlihat bahwa secara umum tingkat kesejahteraan
anggota KOPPALIS dengan responden terbanyak adalah 36% atau 28
anggota dalam kriteria sangat baik sedangkan responden paling sedikit adalah
1% atau 1 anggota dalam kriteria rendah.
2. Analisis Deskripsi Partisipasi Anggota
Data mengenai partisipasi anggota diperoleh dari angket penelitian
dengan jumlah pertanyaan 9 butir. Berdasarkan hasil perhitungan analisis
deskriptif persentase partisipasi anggota secara keseluruhan diperoleh hasil
bahwa secara umum, rata-rata persentase dari jawaban responden untuk
variabel partisipasi anggota adalah dalam kriteria baik dengan presentase
sebesar 72,9%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang
menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada
tabel di bawah ini:
Tabel 5.2
Deskripsi Partisipasi Anggota
Skor
Interval Persen
Kriteria
29,3 ≤ skor ≤ 36
81,26 % - 100 %
Sangat Tinggi
7
9%
22,55 ≤ skor ≤ 29,3
62,5 % - 81,25 %
Tinggi
68
87%
15,75 ≤ skor ≤ 22,55
43,76 % - 62,5%
Rendah
3
4%
9 ≤ skor ≤ 15,75
25% - 43,75 %
Sangat Rendah
0
0%
78
100%
jumlah
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Ratarata
Frekuensi Presentasi
72,90%
Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa secara umum partisipasi anggota
dengan responden terbanyak adalah 87% atau 68 anggota dalam kriteria baik
sedangkan responden paling sedikit adalah 4% atau 3 anggota dalam kriteria
rendah.
3. Analisis Deskripsi Sisa Hasil Usaha
Data mengenai besarnya sisa hasil usaha diperoleh dari angket
penelitian dengan jumlah pertanyaan 8 butir. Berdasarkan hasil perhitungan
analisis deskriptif persentase besarnya sisa hasil usaha secara keseluruhan
diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase dari jawaban
responden untuk variabel besarnya sisa hasil usaha adalah dalam kriteria baik
dengan presentase sebesar 76,72%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang
menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada
tabel di bawah ini:
Tabel 5.3
Deskripsi Besarnya SHU
Skor
Interval Persen
Kriteria
26 ≤ skor ≤ 32
20 ≤ skor 26
14 ≤ skor ≤ 20
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
8 ≤ skor ≤ 14
25% - 43,75 %
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat
Rendah
jumlah
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Ratarata
Frekuensi Presentasi
8
68
2
10%
87%
3%
0
0%
78
100%
76,72%
Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa secara umum besarnya sisa hasil
usaha dengan responden terbanyak adalah 87% atau 68
anggota dalam
kriteria baik sedangkan responden paling sedikit adalah 3% atau 2 anggota
dalam kriteria rendah.
4. Analisis Deskripsi Kemampuan Manajerial Pengurus
Data mengenai kemampuan manajerial pengurus diperoleh dari angket
penelitian dengan jumlah pertanyaan 9 butir. Berdasarkan hasil perhitungan
analisis deskriptif persentase kemampuan manajerial
pengurus secara
keseluruhan diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase dari
jawaban responden untuk variabel kemampuan manajerial pengurus adalah
dalam kriteria sangat baik dengan presentase sebesar 88,74%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang
menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada
tabel di bawah ini:
Tabel 5.4
Deskripsi Kemampuan Manajerial Pengurus
Skor
Interval Persen
29,3 ≤ skor ≤ 36
22,55 ≤ skor ≤ 29,3
15,75 ≤ skor ≤ 22,55
9 ≤ skor ≤ 15,75
Kriteria
81,26 % - 100 % Sangat Tinggi
62,5 % - 81,25 %
Tinggi
43,76 % - 62,5%
Rendah
25% - 43,75 % Sangat Rendah
jumlah
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Frekuensi
Presentasi
50
28
0
0
78
64%
36%
0%
0%
100%
Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa secara umum kemampuan
manajerial
pengurus dengan responden terbanyak adalah 64% atau 50
anggota dalam kriteria sangat baik sedangkan responden yang lain 28 atau
36% anggota dalam kriteria baik.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
Prasyarat analisis data penelitian terdiri dari uji normalitas,
multikolonieritas, heterokedastisitas. Untuk melakukan analisis data,
terlebih dahulu terpenuhi yaitu data berdistribusi normal dan lolos dari
uji asumsi yang digunakan.
Ratarata
88,74%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus kolmogorovsmirnov menunjukkan apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Perhitungan
rumus
kolmogorov-smirnov
ini
dibantu
dengan
menggunakan program SPSS for windows release 16.0. dasar
pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas >
0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
Ringkasan uji
normalitas sebaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.5
Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Kelas
Partsipasi Anggota (X1)
Besarnya Sisa hasil Usaha (X2)
Kemampuan Manajerial Pengurus (X3)
Tingkat Kesejahteraan Anggota (Y)
Sumber: Data primer, diolah, 2015
sig
0,097
0,097
0,061
0,051
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Hasil uji normalitas pada tabel 5.5 di atas menunjukkan
bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov untuk masing-masing variabel
adalah 0,097; 0,097; 0,061; dan 0,051. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai signifikansi lebih besar dari nilai tingkat kepercayaan (α =
0,05), oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
sehingga data residual berdistribusi normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui apakah antar variabel bebas yang terdapat dalam model
regresi memiliki hubungan yang sempurna atau tidak. Model regresi
yang bebas dari multikolinieritas memiliki nilai VIF di bawah 10 dan
nilai tolerance di atas 0,1. Hasil uji multikolinieritas (uji VIF) dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.6
Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearrity Statistic
Model
Partisipasi Anggota (X1)
Besarnya SHU (X2)
Kemampuan Manajerial Pengurus
(X3)
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Tolerance
0,992
0,989
VIF
1.008
1.012
0,995
1.005
Hasil uji multikolinieritas (uji VIF) pada tabel
5.6
menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih
besar dari 0,1 yang berarti bahwa model regresi tidak mengandung
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah varian residualnya bersifat
homoskedastisitas atau tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
salah satunya dengan metode spearman rank correlation. Dasar
pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai
signifikasi variabel independen dengan nilai tingkat kepercayaan (α
= 0,05). Apabila nilai signifikansi lebih besar dari nilai α (sig > α),
maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat
gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
Hasil uji heteroskedastisitas (spearman rank correlation) dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Hasil uji heteroskedastisitas (spearman rank correlation)
pada tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen memiliki nilai signifikansi di bawah nilai α (0,05). Oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
gejala heteroskedastisitas.
Jadi secara keseluruhan dari hasil uji asumsi klasik yang
digunakan dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian
ini memenuhi semua persyaratan uji asumsi klasik.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16.0
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.8
Hasil Regresi Linear Berganda
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Berdasarkan tabel tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan
anggota koperasi adalah 0,489 atau sebesar 50,46 % ( 0,489 : 0,969
x 100%).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
107
Kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan
anggota koperasi adalah 0,258 atau sebesar 26,62 % ( 0,258 : 0,969
x 100%).
3.
Kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat
kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,222 atau sebesar 22,91 %
( 0,222 : 0,969 x 100%), namun kontribusi tidak signifikan.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang ada pada penelitian ini diuji dengan analisis stasistik
yaitu analisis uji-F dan uji-t.
a. Uji F
Pengujian
hipotesis
secara
simultan
dilakukan
untuk
mengetahui signifikansi pengaruh antara tiga variabel bebas, yaitu
partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan
manajerial pengurus secara bersama-sama terhadap variabel terikat
(tingkat kesejahteraan anggota).
Tabel 5.9
Hasil Uji F
Sumber: Data primer, diolah, 2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa
secara simultan besarnya F hitung untuk model regresi ini adalah
7,465 dengan harga signifikansi sebesar 0,000, dan diperoleh nilai F
tabel yaitu sebesar 2,73. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F yang
diperoleh tersebut signifikan karena harga signifikansinya yang
diperoleh kurang dari 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan
menerima Ha. Dengan diterimanya Ha, berarti ada kontribusi positif
terhadap partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan
manajerial pengurus secara simultan terhadap tingkat kesejahteraan
anggota KOPPALIS.
b. Uji t
Kontribusi masing-masing variabel independen terhadap
tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS dapat dilihat dari hasil
regresi secara parsial sebagai berikut:
Tabel 5.10
Hasil Uji t
S
u
m
b
Sumber: Data primer, diolah, 2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
Hasil uji statistik t, variabel independen partisipasi, besarnya
sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus yang
dimasukkan ke dalam model regresi, seluruhnya signifikansi pada p
value 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa partisipasi, besarnya
sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus terhadap
tingkat kesajahteraan anggota KOPPALIS pada α = 5%. Dari
pengujian tersebut, persamaan regresi dinyatakan dengan:
Diperoleh koefisien regresi untuk partisipasi anggota = 0,489
dan nilai t hitung sebesar 4,478 dengan nilai signifikansi 0,000, dan
diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254. Berdasarkan koefisien
beta partisipasi anggota berkontribusi 0,489 atau sebesar 50,46%
(0,489 : 0,969 x 100%). Nilai signifikansi = 0,000 < α= 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi anggota berkontribusi
50,46% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dapat
dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan
kesejahteraan anggota koperasi adalah partisipasi anggota.
Hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk besarnya
SHU= 0,258 dan nilai t hitung sebesar 2,346 dengan nilai signifikansi
0,022 dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254. Berdasarkan
koefisien beta besarnya SHU berkontribusi 0,258 atau sebesar
26,62% (0,258 : 0,969 x 100%). Nilai signifikansi = 0,022 < α= 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya SHU berkontribusi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
26,62% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dapat
dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan
kesejahteraan anggota koperasi adalah besarnya SHU.
Hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk kemampuan
manajerial pengurus = 0,222 dan nilai t hitung sebesar 1,955 dengan
nilai signifikansi 0,054 dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar
1.99254.. Berdasarkan
koefisien beta kemampuan manajerial
pengurus berkontribusi 0,222 atau sebesar 22,91% (0,222 : 0,969 x
100%). Nilai signifikansi = 0,054 > α= 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa kemampuan manajerial pengurus berkontribusi 22,91%
terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi, namun kontribusi
tidak signifikan. Dapat dikatakan bahwa kemampuan manajerial
pengurus bukan salah satu faktor pendorong meningkatkan
kesejahteraan anggota koperasi, dikarenakan para pengurus belum
melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan praktek keterampilan
manajerial, seperti kurangnya kemampuan mengkoordinasi anggota
dan melaksanakan program kerja.
4.
Koefisien Determinasi
Harga R2 atau koefisien determinasi dipergunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi model variabel dependen. Namun penggunaan koefisien
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
determinasi R2 memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel maka R2 meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
atau tidak.
Besarnya variasi model dapat dilihat dari hasil koefisien
determinasi (R square) seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi secara Simultan
Sumber: Data primer, diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel di atas, besarnya koefisien determinasi
(R square) yaitu sebesar 0,428 hal ini berarti 42,8% variasi tingkat
kesejahteraan anggota koperasi dapat dijelaskan oleh variabel
partisipasi anggota, besarnya SHU, dan kemampuan manajerial
pengurus. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 42,8% = ) 57,2%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan tersebut di atas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
C. Pembahasan
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa ada kontribusi dari
partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial
pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi secara parsial
terbukti dari hasil uji t yang memiliki harga signifikansi lebih kecil dari taraf
nyata 0,05 maupun secara bersama-sama yang dibuktikan dari uji F yang
memperoleh harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05. Hal tersebut
berarti bahwa semakin baik partisipasi anggota, semakin banyak besarnya sisa
hasil usaha, dan semakin baik kemampuan manajerial pengurus dalam
berkoperasi maka akan semakin tinggi terhadap tingkat kesejahteraan anggota
koperasi.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai partisipasi anggota,
besarnya SHU, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan
anggota koperasi koperasi diatas dapat diketahui sebagai berikut:
a. Secara umum menurut responden menyatakan variabel partisipasi anggota
diperoleh rata-rata skor sebesar 72,9% (2049 : 2808 x 100%) termasuk
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota di
KOPPALIS sudah dilakukan secara optimal, banyak anggota koperasi yang
berpartisipasi memberikan pendapat atau gagasan dalam mengikuti RAT
karena anggotanya sebagian besar adalah Pedagang pasar Cihaurgeulis.
Untuk partisipasi anggota dalam permodalan tergolong tinggi terutama
dalam membayar simpanan pokok, simpanan sukarela serta keikutsertaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
dalam menabung di KOPPALIS. Sedangkan partisipasi dalam menggunakan
jasa koperasi tergolong rendah terutama dalam unit simpan pinjam dan
dalam unit pertokoan tergolong rendah sehingga dampaknya berpengaruh
pada menurunnya partisipasi angota.
b. Secara umum menurut responden menyatakan variabel besarnya SHU
diperoleh rata-rata skor sebesar 76,72% (1915 : 2496 x 100%) termasuk
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya SHU di
KOPPALIS sudah termasuk tinggi, oleh karena itu untuk mendapatkan SHU
yang besar
para anggota
KOPPALIS lebih meningkatkan untuk
membayarkan simpanan wajib maupun simpanan sukarela secara aktif.
c. Secara umum menurut responden menyatakan variabel kemampuan
manajerial pengurus diperoleh rata-rata skor sebesar 88,74% (2493 : 2808 x
100%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan manajerial pengurus di KOPPALIS sudah termasuk baik,
dengan adanya kemampuan manajerial yang baik di KOPPALIS ini dapat
mempertahakan kemajuan koperasi itu sendiri terutama dalam pelayanan
kepada anggota koperasi.
d. Secara umum menurut responden menyatakan variabel tingkat kesejahteraan
anggota diperoleh rata-rata skor sebesar 80,24% (2003 : 2496 x 100%)
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan
anggota di KOPPALIS sudah termasuk baik, dengan adanya kesejahteraan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
anggota yang baik di KOPPALIS ini dapat mempertahakan kemajuan
koperasi terutama dalam kesejahteraan anggota koperasi.
1.
Kontribusi Partisipasi Anggota Terhadap Tingkat Kesejahteraan
Anggota KOPPALIS Bandung
Partisipasi anggota merupakan unsur yang terdapat pada koperasi dan
sebagai pengikat pemersatu di dalam koperasi. Dengan partisipasi anggota
maka sebuah koperasi akan terlihat bagaimana kinerja koperasi tersebut
tercapai. Koperasi juga diharapkan menanamkan dasar-dasar distribusi
pemanfaatan dari hasil atau pelayanan-pelayanan yang bersifat ekonomis dan
sosial untuk mempertahankan semangat kebersatuan anggota-anggota dan
kesetiaan mereka kepada semangat koperasi.
Hasil uji signifikansi paramater individual diperoleh nilai thitung variabel
partisipasi anggota 4,478 lebih besar dari t tabel (α= 5%, df = 74 yaitu
1,66571) dan memiliki nilai signifikansi < 0,05 sehingga dinyatakan bahwa
variabel partisipasi anggota berkontribusi terhadap kesejahteraan anggota
koperasi. Koefisien Beta variabel partisipasi anggota sebesar 0,489
menyatakan bahwa setiap penambahan partisipasi akan meningkatkan tingkat
kesejahteraan anggota koperasi sebesar 0,489. Hasil analisis regresi
menunjukkan partisipasi anggota (X1) berkontribusi sebesar 50,46% terhadap
tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis
regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel kesejahteraan anggota
diperoleh harga signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi kurang dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
taraf nyata 0,05 menunjukan nilai t yang diperoleh signifikansi, hal ini berarti
bahwa variabel partisipasi anggota (X1) berkontribusi terhadap tingkat
kesejahteraan anggota koperasi (Y) sebesar 50,46%. Maka hasil Ha (variabel
partisipasi anggota memberikan kontribusi terhadap variabel kesejahteraan
anggota koperasi) diterima.
Hal ini disebabkan karena keberhasilan koperasi sangat erat
hubungannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota
akan mau berpatisipasi, bila yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi
tersebut, manfaatnya terhadap dirinya, dan cara organisasi itu dalam
mencapai tujuan. Kontribusi dalam partisipasi anggota dapat dilihat dari
aspek partisipasi anggota dalam rapat anggota. Rapat anggota sangat erat
hubungannya dengan partisipasi karena rapat anggota benar-benar mewakili
kehendak dan keinginan anggota secara perorangan, sehingga setiap anggota
mempunyai hak suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan,
anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suara yang sama dan
dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat
diwakilkan suaranya kepada anggota yang lain. (Anoraga dan Widiyanti,
2003:15). Partisipasi anggota dalam permodalan, anggota dalam koperasi
harus ikut serta berpartisipasi dalam penanaman modal, yaitu berupa modal
sendiri yang berasal dari pihak perusahaan yang ditanam dalam perusahaan
untuk jangka waktu tidak tertentu. Pada koperasi, modal sendiri terdiri dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, deposito anggota,
cadangan, sisa hasil usaha, dan simpanan khusus. (Tohar, 2000:19)
Partisipasi anggota pada KOPPALIS dalam permodalan berupa
simpanan dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda pada koperasi pada
umumnya, bagi anggota yang ingin menyimpan simpanan pada koperasi
tidak perlu datang ke koperasi kerena pihak koperasi sudah menugaskan
pengelola koperasi untuk menagihkan simpanan wajib dan simpanan harian
koperasi kepada anggota. Pengelola ini disebut kolektor, kolektor inilah yang
ditugaskan untuk menagihkan simpanan kepada anggota setiap harinya.
Dalam menyimpan simpanan, biasanya anggota diwajibkan untuk
membayarkan simpanan wajib dan simpanan harian koperasi setiap harinya.
Besarnya simpanan wajib adalah Rp 10.000/hari dan simpanan harian
koperasi tidak ditentukan seberapa besar jumlahnya tergantung kemampuan
yang dimiliki anggota pada saat itu, biasanya jumlah yang dibayarkan untuk
simpanan harian sebesar Rp 2000 sampai Rp 10.000/hari. Karena koperasi
ini adalah koperasi simpan pinjam pada pedagang pasar, sehingga simpanan
yang dibayarkan oleh anggota dilakukan setiap hari.
Selain partisipasi anggota dalam permodalan, para anggota memiliki
hak untuk meminjam atau mengambil simpanan mereka kepada koperasi.
Untuk proses meminjam pada KOPPALIS ini dilakukan secara mudah, bila
anggota melakukan pinjaman sewaktu-waktu dan dana diperlukan pada saat
itu juga, koperasi dapat memberikan pinjaman secara langsung tanpa proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
yang rumit dan tanpa anggunan. Proses yang dilakukan biasanya anggota
menunggu 20 menit untuk mendapatkan pinjaman, pinjaman yang dapat
dilakukan secara langsung ini tergantung seberapa besar pinjaman yang
dibutuhkan biasanya jumlahnya sebesar Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 atau
sesuai dengan pada besarnya jumlah simpanan anggota, selain proses yang
mudah bunga dan biaya adminsitrasi pada KOPPALIS cukup kecil. Sama
halnya pada proses pinjaman, bagi anggota yang ingin mengambil simpanan
dapat dilayani secara langsung, tergantung jumlah yang dibutuhkan.
Selain itu, partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi.
Partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa koperasi dapat direalisasikan
melalui meningkatkan kualitas jasa koperasi. Anggota harus memperoleh
kepuasan sekaligus kebanggan dari layanan jasa koperasi. Hal yang perlu
diperhatikan adalah upaya untuk menciptakan mindsite pada anggota bahwa
rugi apabila tidak memanfaatkan jasa koperasi.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa adanya partisipasi anggota yang
aktif dari anggota yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi anggota
dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, dan partisipasi
anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Dengan partisipasi aktif anggota
koperasi diharapkan usaha yang dilaksanakan akan mendatangkan laba
usaha. Laba usaha yang diperoleh sebagian dicadangkan sebagai dana
cadangan dan digunakan untuk memupuk modal sehingga usaha koperasi
akan semakin meningkat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh Maria Erra Setianingrum (2013) yang menunjukkan bahwa
pengaruh partisipasi anggota dan pelayanan kredit berpengaruh positif
terhadap keberhasilan usaha KPRI KOPEKOMA Magelang. Berarti
semakin
aktif partisipasi anggota dan semakin baik pelayanan kredit
koperasi, maka keberhasilan koperasi akan semakin meningkat.
2.
Kontribusi Besarnya Sisa hasil Usaha Terhadap Tingkat Kesejahteraan
Anggota KOPPALIS Bandung
Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada anggota sebanding dengan
jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi,
serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain
dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Menurut UU Koperasi
No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha
(SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi
itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedangkan sisa hasil usaha
yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota.
Hasil uji signifikansi paramater individual diperoleh nilai thitung
variabel besarnya sisa hasil usaha 2,346 lebih besar dari t tabel (α= 5%, df
=74 yaitu 1,99254) dan memiliki nilai signifikansi < 0,05 sehingga
dinyatakan bahwa variabel besarnya sisa hasil usaha berkontribusi terhadap
kesejahteraan anggota koperasi. Koefisien Beta variabel besarnya sisa hasil
usaha sebesar 0,258 menyatakan bahwa setiap penambahan besarnya sisa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
hasil usaha akan meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota koperasi
sebesar 0,258. Hasil analisis regresi menunjukkan besarnya sisa hasil usaha
(X2) berkontribusi sebesar 26,62% terhadap tingkat kesejahteraan anggota
koperasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi yang menunjukan
bahwa untuk variabel kesejahteraan anggota diperoleh harga signifikansi
0,022. Karena harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05 menunjukan
nilai t yang diperoleh signifikansi, hal ini berarti bahwa variabel besarnya
sisa hasil usaha (X2) berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota
koperasi (Y) sebesar 26,62%. Maka hasil Ha (variabel besarnya sisa hasil
usaha memberikan kontribusi terhadap variabel kesejahteraan anggota
koperasi) diterima.
Hal ini disebabkan karena SHU yang diterima setiap anggota pada
dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari
hasil transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Oleh karena itu, pengurus
koperasi perlu melakukan perhitungan yang benar terhadap pembagian SHU
dalam setiap RAT KOPPALIS, agar anggota merasa bahwa terdapat
pembagian yang merata atas usaha atau aktivitas para anggota dalam ikut
mengembangkan koperasi.
Selain itu, faktor- faktor dari dalam koperasi yang mempengaruhi
SHU seperti jumlah modal sendiri yaitu SHU anggota yang di peroleh
sebagian dari modal sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok,
dana cadangan dan hibah. Jumlah unit usaha yang di miliki, yaitu setiap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
koperasi pasti memiliki unit usaha, hal ini juga menentukan seberapa besar
volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan usaha tersebut. Dan jumlah
simpanan yang dibayarkan oleh anggota koperasi.
Melihat jumlah sisa hasil usaha yang diterima pada anggota
KOPPALIS ini terbilang
sangat kecil dibandingkan dengan koperasi
pedagang pasar di Bandung, rata-rata anggota koperasi memperoleh SHU
sebesar Rp 50.000 sampai Rp 150.000 / tahun. Sisa hasil usaha ini mungkin
tidak secara langsung dapat mensejahterakan kehidupan bagi anggota, tetapi
dengan peningkatan volume perdagangan dipasar yang bertambah inilah para
pedagang yang menjadi anggota koperasi bisa merasakan kehidupan
ekonominya menjadi lebih baik salah satunya dengan pinjaman modal yang
diberikan oleh koperasi, sehingga para anggota tidak tergantung pada SHU
yang mereka dapatkan setelah RAT.
Menurut ketua KOPPALIS, para anggota di koperasi ini jarang
menyakan berapa jumlah sisa hasil usaha yang mereka dapatkan. Para
anggota yang sudah lama menjadi anggota koperasi percaya kepada
pengurus, menurut anggota dengan menyimpan, meminjam, dan arisan pada
koperasi bisa membantu para pedagang untuk memobilisasi permodalan
demi kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa besarnya sisa hasil usaha yang
diperoleh setiap anggota yang ditunjukkan dengan adanya jumlah simpanan
yang dibayarkan, jumlah modal yang dibayarkan. Sisa Hasil Usaha (SHU)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota dengan koperasi, dengan pembagian SHU yang
diperoleh anggota dapat mewakili pendapatan untuk keperluan kebutuhan
yang dapat mensejahterakan anggota koperasi.
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh
Darmawan Zainul (2010) yang menunjukkan bahwa
pengaruh partisipasi anggota koperasi berpengaruh signifikan terhadap sisa
hasil usaha KPRI “Karya” di Kecamatan Tanggiul Kabupaten Jember Tahun
2009. Berarti semakin aktif partisipasi anggota, maka sisa hasil usaha
anggota akan semakin meningkat.
3.
Kontribusi Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Tingkat
Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Bandung
Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan
kemampuan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi karena para
pengurus merupakan mandataris rapat anggota tahunan yang akan berperan
sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi. Karena pengurus
koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya,
maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus
koperasi tersebut.
Hasil uji signifikansi paramater individual diperoleh nilai thitung
variabel kemampuan manajerial pengurus 1,955 lebih besar dari t tabel (α=
5%, df = 74 yaitu 1,99254) dan memiliki nilai signifikansi > 0,05 sehingga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dinyatakan bahwa variabel kemampuan manajerial pengurus
122
tidak
berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan anggota koperasi.
Koefisien Beta variabel kemampuan manajerial pengurus sebesar 0,222
menyatakan bahwa setiap penambahan kemampuan manajerial pengurus
akan meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota koperasi sebesar 0,222.
Hasil analisis regresi menunjukkan kemampuan manajerial pengurus (X3)
berkontribusi sebesar 22,91% terhadap tingkat kesejahteraan anggota
koperasi, namun tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis
regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel kesejahteraan anggota
diperoleh harga signifikansi 0,054. Karena harga signifikansi lebih dari taraf
nyata 0,05 menunjukan nilai t yang diperoleh signifikansi, hal ini berarti
bahwa variabel kemampuan manajerial pengurus (X3) tidak berkontribusi
secara signifikan terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y)
sebesar 22,91%. Maka hasil Ho (variabel besarnya sisa hasil usaha
memberikan kontribusi terhadap variabel kesejahteraan anggota koperasi)
diterima.
Hal ini disebabkan karena manajemen koperasi pada dasarnya dapat
ditelaah dari tiga sudut pandang yaitu organisasi, proses, dan gaya. Dari
sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk
dari tiga unsur yaitu anggota, pengurus, dan karyawan. (A.H. Gophar).
Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.
Selain itu, kemampuan manajerial pengurus dapat dilihat dari
keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan
efektif, keterampilan membangun komunikasi dengan anggota, dan
keterampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja.
Dengan adanya
keterampilan yang
dimiliki oleh pengurus dapat
memberikan pelayanan yang baik bagi para anggotanya.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan
pengurus koperasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam rangka
mencapai keberhasilan koperasi. Tetapi pada KOPPALIS manajerial
pengurus
belum
mengalami
peningkatan
dalam
keterampilan
mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja, sehingga
pelayanan kepada anggota belum dilakukan secara maksimal. Selain itu
pendidikan tentang manajerial pengurus belum dimiliki secara profesional,
sehingga
KOPPALIS
(perencanaan,
dalam
kepemimpinan,
menjalankan
fungsi-fungsi
pengorganisasian,
manajemen
pengendalian)
tidak
berjalan dengan baik.
Walaupun kemampuan manajerial yang dimiliki oleh pengurus
belum dimiliki secara profesional, tetapi tidak halnya dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan yang
diberikan oleh Kopdit atau Puskopdit. Pada KOPPALIS ini diadakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
pelatihan bagi para anggota biasanya 1 tahun sekali, pelatihan-pelatihan yang
diberikan mengenai manajemen koperasi, kewirausahaan koperasi dan
sebagainya. Begitupun bagi pendidikan yang diberikan kepada anggota baru.
Selain pelatihan yang dilakukan oleh Kopdit, koperasi memberikan
kesempatan bagi anggota untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh
pihak swasta salah satunya tentang permodalan bagi para pedagang pasar,
biasanya pihak swasta yang telah bekerjasama dengan pihak koperasi.
Dengan pendidikan yang diberikan oleh koperasi maupun diluar koperasi
dapat memberikan manfaat bagi anggota, sehingga anggota dapat terlibat
dalam kepengurusan dan membangun koperasi menjadi lebih maju.
Selain pendidikan yang diberikan kepada anggota, KOPPALIS ini
dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
koperasi secara langsung, salah satunya dengan mendatangi anggota yang
sedang mengalami musibah karena usaha dagang yang dijalani mengalami
kegagalan karena telah meminjam pinjaman dana dari rentenir dan tidak bisa
membayar sehingga ruko menjadi jaminannya. Oleh karena itu, pihak
koperasi memberikan pinjaman modal yang telah disepakati tanpa harus
memberikan anggunan kepada pihak koperasi. Selain memberikan pinjaman,
pengurus memberikan bimbingan kepada anggota untuk tidak tergiur dengan
modal yang besar dari pihak rentenir.
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh
Dosen Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
Walisongo (Rahman ElJunusi) yang menunjukkan bahwa analisis partisipasi
komitmen dan kemampuan berinovasi serta pengaruhnya terhadap kinerja
Koperasi Pondok Pesantren yang rendah dipengaruhi oleh kurangnya
partisipasi, komitmen dan kemampuan berinovasi dari anggota dalam
mengelola koperasi pondok pesantren.
4.
Kontribusi Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa Hasil Usaha, dan
Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Tingkat Kesejahteraan
Anggota KOPPALIS Bandung
Hasil uji signifikansi simultan diperoleh nilai Fhitung 7,465 dengan
signifikansi 0,000 (<0,05), maka
dinyatakan bahwa variabel partisipasi
anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus
secara serentak berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota.
Besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel partisipasi anggota,
besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap
tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS secara simultan dapat dikatakan
baik. Hal ini bisa diketahui besarnya 42,8 % tingkat kesejahteraan anggota
koperasi adalah kontribusi dari ketiga variabel tersebut dan 57,2 % faktor
lain yang tidak diteliti. Besarnya kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa
hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat
kesejahteraan anggota KOPPALIS memberikan gambaran bahwa tidak
sepenuhnya tingkat kesejahteraan anggota di suatu koperasi dipengaruhi oleh
partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
pengurus saja, akan tetapi masih ada faktor lain yang turut berkontribusi
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Akan tetapi partisipasi anggota,
besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus secara
bersama-sama tetap mempunyai kontribusi terhadap tingkat kesejahteraan
anggota di suatu koperasi, sehingga semakin aktif partisipasi anggota,
semakin besar sisa hasil usaha yang dihasilkan dan semakin baik
kemampuan
manajerial
pengurus
koperasi
maka
semakin
dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota di suatu koperasi.
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh Resa Wulansari (2012) yang menunjukkan bahwa pengaruh
partisipasi anggota dan kemampuan manajerial pengurus berpengaruh positif
terhadap promosi ekonomi anggota (Survey di koperasi pedagang pasar kota
Bandung). Berarti
semakin aktif partisipasi anggota dan semakin baik
kemampuan manajerial pengurus koperasi, maka promosi ekonomi dalam
kesejahteraan anggota akan semakin meningkat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan
membagikan kuesioner kepada 78 orang responden yang merupakan anggota
KOPPALIS, maka dari data tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu:
1. Terdapat kontribusi partsipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan
anggota koperasi. Dengan hasil uji analisis menunjukkan bahwa
Koefisien Beta variabel partisipasi anggota sebesar 0,489 atau sebesar
50,46%. Hal ini disebabkan karena kontribusi dalam partisipasi anggota
dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, dan
partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi yang semakin aktif.
2. Terdapat kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan hasil uji analisis menunjukkan
bahwa Koefisien Beta variabel besarnya sisa hasil usaha sebesar 0,258
atau sebesar 26,62%. Hal ini
disebabkan karena kontribusi dalam
menyimpan jumlah modal sendiri, menyimpan jumlah simpanan, dan
jumlah unit usaha yang dimiliki koperasi yang semakin meningkat.
127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
3. Terdapat kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan hasil uji analisis menunjukkan
bahwa Koefisien Beta variabel kemampuan manajerial pengurus sebesar
0,222 atau sebesar 24,26%, namun tidak berkontribusi secara signifikan.
Hal ini disebabkan karena kontribusi dalam keterampilan membangun
komunikasi dengan anggota, keterampilan mengkoordinasikan anggota
dan melaksanakan program kerja, dan keterampilan mengelola dan
memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan produktif yang belum
dilakukan secara maksimal pada KOPPALIS.
4. Melihat dari uji R2 ternyata masih memiliki variabel lain diluar model
yang turut mempengaruhi atau menerangkan variabel independen sekitar
57,2% variabel lain masih bisa menerangkan selain dari variabel
partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan
manajerial pengurus.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diberikan di atas, maka peneliti dapat
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak KOPPALIS
a. Partisipasi anggota KOPPALIS termasuk dalam kriteria baik. Melihat
kondisi tersebut maka koperasi perlu mempertahankan partisipasi
anggota dalam kegiatan usaha koperasi. Dan mengajak anggota yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129
tidak aktif untuk turut andil dalam rapat anggota, rajin menabung,
membayar
simpanan
wajib
dan
simpanan
sukarela
untuk
meningkatkan permodalan koperasi.
b. Pengelola KOPPALIS dapat mempertahankan program beasiswa
kepada anak dari anggota koperasi, kesempatan Umroh bagi para
anggota yang dapat menarik para pedagang pasar untuk bergabung
pada koperasi.
c. Pengelola KOPPALIS mempertahakan dan meningkatkan dalan
menjalin kerjasama dengan pihak swasta maupun BUMN.
d. Pengurus KOPPALIS dapat meningkatkan kemampuan manajerial
pengurus dalam mengelola koperasi. Pengurus
koperasi harus
mampu memberikan dorongan agar dapat menarik anggota untuk ikut
serta dalam pengembangan KOPPALIS.
e. Pengurus yang ditempatkan harus sesuai dengan keahliaannya, agar
dapat membawa kebaikan terhadap KOPPALIS.
f. Pengurus harus dengan cermat menyusun program kerja, agar
program kerja yang disusun berhubungan dan memberikan manfaat
bagi keberlangsungan KOPPALIS dan dapat memberikan manfaat
secara nyata bagi anggota.
2. Bagi Anggota koperasi
Anggota koperasi perlu meningkatkan partisipasi dalam kegiatan usaha
koperasi, mengajak anggota lain yang kurang aktif dalam rapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
130
anggota sehingga anggota bisa menggunakan hak untuk mengawasi
jalannya usaha koperasi, rajin menabung dalam menaikkan SHU,
membayar simpanan wajib dan simpanan sukarela untuk meningkatkan
permodalan koperasi.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dapat menghasilkan data yang lebih
akurat
dari
responden,
diharapkan
teknik
pengambilan
data
menggunakan wawancara agar lebih intensif untuk mendapatkan datadata yang penting. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah
dimensi lain yang lebih baik, misalnya variabel pelayanan usaha,
lingkungan usaha, pendidikan perkoperasian, kewirausahaan koperasi,
motivasi berkoperasi dan budaya organisasi koperasi yang mungkin
berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini hanya menurut presepsi dari
anggota KOPPALIS sehingga mungkin bisa tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya terjadi pada KOPPALIS Bandung. Selain instrumen yang
digunakan
juga
belum
mewakili
keadaan
yang
sebenarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Andjar Pachta W dan Myra Rosana Bachtiar dan Nadia Maulisa Benemay, 2005.
Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman, Regulasi, Pendirian, dan Modal
Usaha. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum UI
Agustina. 2012. Analisis Perkembangan Pinjaman Unit Simpan Pinjam Pada Koperasi
Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS). [Online] Tersedia di
File_Unikom_Agutina_RS_BAB I.Pdf. -Elib Unikom
Anoraga dan Widiyanti. 2003. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta dan Bina
Aksara
Anoraga dan Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta:
Rineka Cipta
Arifinal Chaniago. (1987). Perkoperasian Indonesia. Bandung: Angkasa
Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Burhanuddin R. (2005). Menata Kembali Pembangunan Koperasi. Infokop No. 26
Tahun
XX.
Dapat
diperoleh
di
http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2026/Menata_Kembali
_Pemb_Kop.pdf
Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) Kota Bandung. (2012). Manfaat
Koperasi.
[Online]
Tersedia
di
:
http://dekopinbdg.blogspot.com/2012/01/manfaat-koperasi.html. [23 Maret
2012]
Feryanto, Agung. 2011. Koperasi dan Peranannya dalam Perekonomian. Klaten: Saka
Mitra Kompetensi
George R. Terry, terj. Dr. Winardi, SE. Alumni. 2010. Asas-asas Manajemen. Bandung
131
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
Hanel, Alfred, 1996. Organisasi Koperasi, Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi
Koperasi di Negara-negara Berkembang. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Hendar dan Kusnadi. (2005). Ekonomi Koperasi (Untuk Perguruan Tinggi) Edisi
Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Hendrojogi. (1997). Koperasi : Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Kartasapoetra dkk. 1992. Koperasian Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Jakarta: Rineka Cipta
LAPENKOP Nasional. Lebih Mengenal Koperasi. Bandung : LAPENKOP Nasional.
[Online] Tersedia di www.lapenkop.coop, [email protected] [19
Februari 2015]
M.D, Sagimun. 1985. Koperasi Indonesia. Jakarta: Inti Idayu Press
Mutis, Thoby. 2001. Pengembang Koperasi. Jakarta: Grasindo
Muhammad Ali. 1994. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Angkasa
Prasetyo dan Jannah. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
Rahardja. 2000. Laporan Penelitian Analisis Sikap dan Partisipasi Anggota KOPPAS.
Semarang: Undip
Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga
Sudarsono dan Edilius. 2002. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga
Sugiyono (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
Sugiyanto. (2002). Promosi Ekonomi Anggota (PEA) sebagai Ukuran Kinerja
Keuangan dalam Bunga Rampai 20 Pokok Pemikiran tentang Pembangunan
Koperasi. Bandung: IKOPIN.
Sutrisno Hadi (1992) , Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset
Tohar. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: Kanisius
Undang – Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Indonesia
Widiyanti, Ninik. 2002. Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta
Widiyanti dan Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN I
SURAT PERIJINAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 1
134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 1
135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 1
136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN II
KUESIONER RESPONDEN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
Lampiran 2
KUESIONER UNTUK RESPONDEN (ANGGOTA KOPERASI
PEDAGANG PASAR CIHAURGEULIS (KOPALIS))
Petunjuk Pengisian Angket
1) Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini, lengkapilah terlebih dahulu
identitas Bapak/Ibu/Saudara.
2) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan dengan memberikan tanda (X) pada
salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara paling benar dan tepat
sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara.
3) Peneliti berharap Bapak/Ibu/Saudara memberikan jawaban pada semua
pertanyaan.
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
B. Pertanyaan
Partisipasi Anggota Partisipasi anggota dalam Rapat Anggota
1) Bagaimana keaktifan Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadiri rapat yang
diadakan di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS) dalam 3
tahun terakhir?
a. Sangat aktif (10-12
c. Aktif (7-9 kali)
kali)
d. Tidak aktif (< 3 kali)
b. Kurang aktif (4-6 kali)
2) Apa yang mendorong Bapak/Ibu/Saudara untuk mengikuti Rapat
Anggota yang diadakan koperasi?
a. Ingin berpartisipasi aktif dalam mengikuti perkembangan koperasi
b. Ingin mendengarkan isi rapat koperasi
c. Karena diwajibkan oleh pengurus koperasi
d. Karena diajak anggota lain
3) Dalam setiap Rapat Anggota, berapa kali Bapak/Ibu/Saudara
menyampaikan pendapat/gagasan demi kemajuan koperasi dalam satu
tahun terakhir?
a. Sangat aktif, > 5 kali
c. Kurang aktif, 1-2
b. Aktif, 3-4 kali
kali
d. Tidak aktif
Partisipasi anggota dalam Permodalan
4) Bagaimana keaktifan Bapak/Ibu/Saudara dalam membayar simpanan
wajib di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS) dalam
satu tahun terakhir?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
a. 10-12 kali
c. 4-6 kali
b. 7-9 kali
d. Kurang dari 3 kali
5) Berapa kalikah Bapak/Ibu/Saudara menabung di Koperasi Pedagang
Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS) dalam waktu 1 tahun terakhir?
a. 10-12 kali
c. 4-6 kali
b. 7-9 kali
d. Kurang dari 3 kali
6) Berapakah jumlah modal yang anda simpan di koperasi dalam bentuk
simpanan sukarela dalam 1 tahun?
a. Kurang dari Rp 100.000
b. Antara Rp 100.000 - Rp 250.000
c. Antara Rp 251.000 - Rp 500.000
d. Lebih dari Rp 500.000
Partisipasi anggota dalam Penggunaan Jasa Koperasi
7) Sebagai anggota koperasi berapa kali rata-rata Bapak/Ibu/Saudara
dalam sebulan berbelanja kebutuhan pokok di toko koperasi?
a. Lebih dari 5 kali
c. 1-2 kali
b. 3-5 kali
d. Tidak pernah
8) Unit usaha simpan pinjam koperasi memberikan kredit kepada
anggota sudah berapa kali Bapak/Ibu/Saudara memanfaatkan jasa
simpan pinjam dalam 1 tahun?
a. Lebih dari 5 kali
c. 1-2 kali
b. 3-5 kali
d. Tidak pernah
9) Apa yang Bapak/Ibu/Saudara rasakan setelah memanfaatkan jasa
pertokoan dan simpan pinjam di Koperasi Pedagang Pasar
Cihaurgeulis (KOPALIS)?
a. Sangat puas
b. Puas
Jumlah modal sendiri
c. Kurang puas
d. Tidak puas
10) Sebagai anggota koperasi apakah jumlah simpanan pokok yang
Bapak/Ibu/Saudara bayarkan sudah mewakili kesejahteraan anggota?
a. Sangat mencukupi
b. Mencukupi
c. Tidak mencukupi
d. Sangat tidak mencukupi
11) sebagai anggota koperasi berapa jumlah Bapak/Ibu/Saudara
bayarkan dalam simpanan wajib dalam 1 tahun?
a. Kurang dari Rp. 100.000
b. Antara Rp 100.000 - Rp 250.000
c. Antara Rp 251.000 - Rp 500.000
d. Lebih dari Rp 500.000
12) Sebagai anggota koperasi, apakah Bapak/Ibu/Saudara menanyakan
kegunaan tentang dana cadangan yang ada di KOPALIS?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
a. Selalu menanyakan sampai jelas
b. Meminta teman menanyakan sampai jelas
c. Bertanya diluar tempat
d. Tidak pernah menanyakan
Jumlah simpanan
13) Selama Bapak/Ibu/Saudara menjadi anggota koperasi simpanansimpanan apa yang selalu Bapak/Ibu/Saudara tingkatkan?
a. Simpanan wajib dan simpanan sukarela
b. Hanya simpanan sukarela
c. Hanya simpanan wajib
d. Tidak ada
14) Sebagai anggota koperasi berapa kalikah Bapak/Ibu/Saudara
menyimpan simpanan wajib dalam waktu 1 tahun terakhir?
a. 10-12 kali
c. 4-6 kali
b. 7-9 kali
d. Kurang dari 3 kali
15) Berapa kalikah Bapak/Ibu/Saudara mengambil simpanan sukarela
dalam waktu 1 tahun terakhir?
a. 10-12 kali
c. 4-6 kali
b. 7-9 kali
d. Kurang dari 3 kali
Jumlah unit usaha yang dimiliki
16) Sebagai anggota koperasi, apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui
ada berapa jumlah unit usaha yang ada di KOPALIS ?
a. Lebih dari 4
b. Ada 3
c. Ada 1
d. Tidak ada
17) Seberapa sering Bapak/Ibu/Saudara mengunjungi unit usaha yang
ada di KOPALIS ?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Pernah
d. Tidak pernah
Keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara
efisien dan produktif
18) Bagaimanakah keterampilan pengurus dalam mengelola keuangan
dan usaha koperasi ?
a. Membuat pembukuan dengan baik dan benar
b. Mengelola keuangan sesuai dengan kas atau pembukuan
c. Pengelolaan keuangan di laporkan kepada anggota melalui RAT
d. Masih ada kekeliruan dalam pembukuan
19) Berapa kali anda menemukan pengurus melakukan kesalahan dalam
membuat laporan keuangan?
a. Tidak pernah
d. Pernah lebih dari 3
b. Pernah 1 kali
kali
c. Pernah 2 kali
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
20) Selama 3 tahun terakhir berapa kali terjadi penambahan asset
koperasi (penambahan sarana dan prasarana) ?
a. Lebih dari 3 kali
c. 2 kali
b. 3 kali
d. 1 kali
Keterampilan membangun komunikasi dengan anggota
21) Dalam 1 tahun, berapa kali pengurus mengadakan sarasehan
(pertemuan) dengan anggota koperasi ?
a. Lebih dari 2 kali
d. Tidak pernah
b. 2 kali
c. 1 kali
22) Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah menemui, melihat, dan
mendengarkan pengurus bersikap tidak ramah dalam menanggapi
keluhan anngota koperasi ?
a. Tidak pernah
c. 2 kali
b. 1 kali
d. Lebih dari 2 kali
23) Bagaimanakah penetapan dan pembagian tugas bagi pengurus ?
a. Sudah ada pembagian secara profesional
b. Sudah ada pembagian kerja, tetapi tidak ditempatkan pada
keahliannya
c. Sudah ada pembagian kerja, tetapi masih ada yang rangkap jabatan
d. Tidak ada pembagian kerja
Ketrampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program
kerja
24) Dalam 5 tahun terakhir, berapa kali terjadi pelaksanaan rapat anggota
tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan ?
a. Tidak pernah
b. Pernah 1 kali
c. Pernah 2 kali
d. Pernah lebih dari 2 kali
25) Dalam 5 kali rapat anggota, berapa kali pengurus tidak hadir dalam
rapat anggota pada waktu tang telah ditetapkan ?
a. Tidak pernah
b. Pernah 1 kali
c. Pernah 2 kali
d. Pernah lebih dari 3 kali
26) Bagaimana penetapan dan pembagian tugas bagi sesama pengurus dan
pengelola ?
a. Sesuai dengan Anggaran Dasar & Rumah Tangga Koperasi
b. Melalui rapat pengurus
c. Melalui Rapat Anggota Tahunan
d. Sesuai dengan tugas dan wewenang
Penghasilan para anggota
27) Bagaimana penghasilan yang diperoleh Bapak/Ibu/Saudara setelah
menjadi anggota koperasi?
a. Meningkat
c. Sangat meningkat
b. Tetap
d. Berkurang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
28) Apakah penghasilan yang diperoleh Bapak/Ibu/Saudara setelah
menjadi anggota koperasi?
a. Sangat mencukupi
b. Mencukupi
c. Tidak mencukupi
d. Sangat tidak mencukupi
Peningkatan skala usaha
29) Menurut Bapak/Ibu/Saudara selama menjadi anggota koperasi apakah
modal usaha Bapak/Ibu/Saudara mengalami perubahan?
a. Terus meningkat
c. Naik turun
b. Tetap
d. Turun
30) Bagaimana keuntungan atau laba yang Bapak/Ibu/Saudara peroleh
setelah menjadi anggota koperasi?
a. Terus meningkat
c. Naik turun
b. Tetap
d. Turun
Besarnya SHU yang diterima anggota
31) Selama 2 tahun terakhir bagaimana SHU yang Bapak/Ibu/Saudara
terima?
a. Terus meningkat
c. Naik turun
d. Turun
b. Tetap
32) Berapa lamakah proses pembagian SHU kepada anggota setelah RAT
dilaksanakan?
a. 1 hari setelah RAT dilaksanakan
b. 2-4 hari setelah RAT dilaksanakan
c. 5-7 hari setelah RAT dilaksanakan
d. Lebih dari seminggu
33) Berapa besar SHU yang Bapak/Ibu/Saudara terima dalam 1 tahun ?
a. Antara Rp. 100.000 – Rp. 250.000
b. Antara Rp. 251.000 – Rp 500.000
c. Antara Rp. 501.000 – Rp. 750.000
d. Lebih dari Rp. 750.000
Besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima
anggota
34) Berapakah besar bunga simpanan wajib dan simpanan pokok yang
Bapak/Ibu/Saudara terima dalam 1 tahun?
a. Antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000
b. Antara Rp 101.000 – Rp. 150.000
c. Antara Rp 151.000 – Rp. 200.000
d. Lebih dari Rp. 200.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN III
HASIL UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
Lampiran 3
Validitas dan Reliabilitas
1. VARIABEL X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.764
8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
skor jawaban 1
24.22
11.887
.323
.760
skor jawaban 2
23.45
10.329
.688
.709
skor jawaban 3
23.91
9.771
.506
.732
skor jawaban 4
23.62
8.967
.797
.673
skor jawaban 5
23.82
10.071
.429
.749
skor jawaban 7
23.60
10.217
.550
.724
skor jawaban 8
24.14
10.798
.278
.781
skor jawaban 9
23.50
12.279
.249
.769
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. VARIABEL X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.769
7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SJB 10
20.54
10.979
.298
.772
SJB 11
19.77
9.479
.666
.715
SJB 12
20.23
8.647
.554
.726
SJB 13
19.94
8.087
.804
.669
SJB 14
20.14
9.188
.421
.758
SJB 16
19.92
9.293
.551
.728
SJB 17
20.46
9.914
.263
.795
143
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 3
3. VARIABEL X3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.705
N of Items
9
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SJB 18
26.73
14.433
.238
.702
SJB 19
25.96
12.869
.566
.656
SJB 20
26.42
11.936
.484
.657
SJB 21
26.13
11.360
.696
.617
SJB 22
26.33
12.952
.292
.699
SJB 23
26.54
16.330
-.206
.791
SJB 24
26.12
12.831
.436
.670
SJB 25
26.65
11.320
.564
.638
SJB 26
26.65
11.320
.564
.638
144
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145
4. VARIABEL Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.614
N of Items
8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SJB 27
23.60
6.684
.483
.522
SJB 28
23.14
7.421
.576
.520
SJB 29
23.29
7.431
.422
.549
SJB 30
23.29
8.782
.191
.610
SJB 31
23.31
6.450
.650
.470
SJB 32
23.91
8.524
.280
.593
SJB 33
23.72
10.049
-.213
.742
SJB 34
23.83
6.998
.372
.563
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN IV
HASIL UJI NORMALITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 4
UJI NORMALITAS
1. VARIABEL X1
Descriptive Statistics
N
Total Jawaban X1
Mean
78
Std. Deviation Minimum Maximum
26.27
2.762
20
33
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total Jawaban
N
78
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a.
Test distribution is Normal
Mean
26.27
Std. Deviation
2.762
Absolute
.139
Positive
.139
Negative
-.118
1.230
.097
146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 4
2. VARIABEL X2
Descriptive Statistics
N
Total Jawaban
X2
Mean
78
26.27
Std. Deviation Minimum Maximum
2.762
20
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total Jawaban
N
78
Normal
Parametersa
Most Extreme
Differences
Mean
26.27
Std. Deviation
2.762
Absolute
.139
Positive
.139
Negative
-.118
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a.
Test distribution is Normal
1.230
.097
33
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
VARIABEL X3
Descriptive Statistics
N
KEM MAN
PENG
Mean
78
31.53
Std. Deviation Minimum Maximum
1.726
27
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KEM MAN
PENG
N
78
Normal
Parametersa
Most Extreme
Differences
Mean
31.53
Std. Deviation
1.726
Absolute
.171
Positive
.171
Negative
-.150
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a.
Test distribution is Normal
1.509
.061
35
148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. VARIABEL Y
Descriptive Statistics
N
TING KES
ANGG
Mean
78
25.68
Std.
Deviation
3.034
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TING KES
ANGG
N
78
Normal Parametersa
Most Extreme
Differences
Mean
25.68
Std. Deviation
3.034
Absolute
.154
Positive
.146
Negative
-.154
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a.
Test distribution is Normal
1.356
.051
Minimum Maximum
20
30
149
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN V
HASIL UJI REGRESI
LINEAR BERGANDA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
Lampiran 5
REGRESI LINEAR BERGANDA
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed
Method
kemampuan manajerial
pengurus,(X3)
. Enter
partisipasi anggota, (X1)
besarnya SHUa (X2)
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: tingkat kesejahteraan anggota
koperasi (Y)
Model Summaryb
Change Statistics
Model
R
1
.677a
Std. Error
R
Adjusted R
of the
Square Square
Estimate
.428
.446
.74104
R
F
Square Chang
Change
e
df1
.232 7.465
a. Predictors: (Constant), kemampuan manajerial
pengurus, besarnya SHU, partisipasi anggota
b.
Dependent Variable: tingkat kesjahteraan
anggota
3
df2
74
Sig. F
Change
.000
DurbinWatson
1.839
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
151
Lampiran 5
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
F
61.607
3
20.536
Residual
203.573
74
2.751
Total
265.179
77
Sig.
7.465
.000a
a. Predictors: (Constant), kemampuan manajerial pengurus, besarnya SHU, partisipasi anggota
b. Dependent Variable: tingkat kesjahteraan anggota
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
1
40.399
6.016
partisipasi anggota
.268
.060
besarnya SHU
.679
kemampuan manajerial
pengurus
.498
(Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
6.716
.000
.489
4.478
.000
.289
.258
2.346
.022
.255
.222
1.955
.054
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
152
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
1
40.399
6.016
partisipasi anggota
.268
.060
besarnya SHU
.679
kemampuan manajerial
pengurus
.498
(Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
6.716
.000
.489
4.478
.000
.289
.258
2.346
.022
.255
.222
1.955
.054
a. Dependent Variable: tingkat kesjahteraan anggota
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN VI
HASIL DESKRIPTIF
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
153
Lampiran 6
Penentuan Kriteria pada Analisis Deskriptif
1. Variabel Partisipasi Anggota
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:9
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 9) = 36
Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 9) = 9
: Data maksimal – data minimal
Range
= (36 – 9) = 27
Interval
:
=
= 6,75
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota
Skor
Interval Persen
29,3 ≤ skor ≤ 36
22,55 ≤ skor ≤ 29,3
15,75 ≤ skor ≤ 22,55
9 ≤ skor ≤ 15,75
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
= 2049
Jumlah Skor Maksimal = 36 x 78 = 2808
DP =
x 100 = 72,9 % (T)
a) Partisipasi anggota dalam rapat anggota
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
7
68
3
0
78
9%
87%
4%
0%
100%
Ratarata
72,90%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154
Lampiran 6
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
17
55
6
0
78
= 703
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 75,10 % (T)
b) Partisipasi anggota dalam permodalan
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
22%
70%
8%
0%
100%
Ratarata
75,10%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
155
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
33
38
7
0
78
= 731
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 78,09 % (T)
c) Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
42%
49%
9%
0%
100%
Ratarata
78,09%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
156
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
9
38
31
0
78
11%
49%
40%
0%
100%
Ratarata
65,70%
= 615
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 65,70 % (T)
2. Variabel Besarnya Sisa Hasil Usaha
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:8
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 8) = 32
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 8) = 8
: Data maksimal – data minimal
Range
= (32 – 8) = 24
Interval
:
=
=6
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Besarnya Sisa Hasil Usaha
Skor
Interval Persen
Kriteria
26 ≤ skor ≤ 32
20 ≤ skor 26
14 ≤ skor ≤ 20
8 ≤ skor ≤ 14
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Frekuensi Presentasi
8
68
2
0
78
10%
87%
3%
0%
100%
Ratarata
76,72%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
157
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
= 1915
Jumlah Skor Maksimal = 32 x 78 = 2496
DP =
x 100 = 76,72 % (T)
a) Jumlah modal sendiri
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
Tabel Kategori Deskriptif Variabel besarnya SHU
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
= 700
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 =936
DP =
x 100 = 74,78 % (T)
b) Jumlah simpanan
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Frekuensi Presentasi
45
28
5
0
78
57%
37%
6%
0%
100%
Ratarata
74,78%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
158
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
Tabel Kategori Deskriptif Variabel besarnya SHU
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
45
28
5
0
78
= 789
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 84,29% (ST)
c) Jumlah unit usaha yang dimiliki
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:2
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 2) = 8
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 2) = 2
: Data maksimal – data minimal
Range
= (8 – 2) = 6
Interval
:
=
= 1,5
57%
37%
6%
0%
100%
Ratarata
84,29%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
159
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota
Skor
Interval Persen
6,5 ≤ skor ≤ 8
5≤ skor 6,5
3,5 ≤ skor ≤ 5
2 ≤ skor ≤ 3,5
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
3
73
2
0
78
4%
93%
3%
0%
100%
Ratarata
68,26%
Jumlah Skor Total = 426
Jumlah Skor Maksimal = 8 x 78 = 624
DP =
x 100 = 68,26% (T)
3. Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:9
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 9) = 36
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 9) = 9
: Data maksimal – data minimal
Range
= (36 – 9) = 27
Interval
:
=
= 6,75
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus
Skor
Interval Persen
Kriteria
29,3 ≤ skor ≤ 36
22,55 ≤ skor ≤ 29,3
15,75 ≤ skor ≤ 22,55
9 ≤ skor ≤ 15,75
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Frekuensi Presentasi
50
28
0
0
78
64%
36%
0%
0%
100%
Ratarata
88,74%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
160
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
= 2493
Jumlah Skor Maksimal = 36 x 78 = 2808
DP =
= 88,74 % (ST)
a) Keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang
ada secara
efisien dan produktif
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
= 731
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 78,09% (T)
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Frekuen
Presentasi
si
28
36%
45
58%
5
6%
0
0%
78
100%
Ratarata
78,09%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
161
b) Keterampilan membangun komunikasi dengan anggota
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
78
0
0
0
78
100%
0%
0%
0%
100%
= 847
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 90,49% (ST)
c) Keterampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program
kerja
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:3
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 3) = 12
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
Ratarata
94,49%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
162
= (1 x 3) = 3
: Data maksimal – data minimal
Range
= (12 – 3) = 9
Interval
:
=
= 2,25
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus
Skor
Interval Persen
9,75 ≤ skor ≤ 12
7,5 ≤ skor ≤ 9,75
5,25 ≤ skor ≤ 7,5
3 ≤ skor ≤ 5,25
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
77
1
0
0
78
= 915
Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936
DP =
x 100 = 97,75% (ST)
4. Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:8
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 8) = 32
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 8) = 8
: Data maksimal – data minimal
Range
= (32 – 8) = 24
Interval
:
=
=6
99%
1%
0%
0%
100%
Ratarata
97,75%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
163
Lampiran 6
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota
Skor
Interval Persen
26 ≤ skor ≤ 32
20 ≤ skor 26
14 ≤ skor ≤ 20
8 ≤ skor ≤ 14
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
28
49
1
0
78
= 2003
Jumlah Skor Maksimal = 32 x 78 = 2496
DP =
x 100 = 80,24 % (T)
a) Penghasilan para anggota
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:2
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 2) = 8
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 2) = 2
: Data maksimal – data minimal
Range
= (8 – 2) = 6
Interval
:
=
= 1,5
36%
63%
1%
0%
100%
Ratarata
80,24%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
164
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota
Skor
Interval Persen
Kriteria
6,5 ≤ skor ≤ 8
5≤ skor 6,5
3,5 ≤ skor ≤ 5
2 ≤ skor ≤ 3,5
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
25
46
7
0
78
32%
59%
9%
0%
100%
Ratarata
72,11%
= 450
Jumlah Skor Maksimal = 8 x 78 = 624
DP =
x 100 = 72,11% (T)
b) Peningkatan skala usaha
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:2
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 2) = 8
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 2) = 2
: Data maksimal – data minimal
Range
= (8 – 2) = 6
Interval
:
=
= 1,5
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota
Skor
Interval Persen
Kriteria
6,5 ≤ skor ≤ 8
5≤ skor 6,5
3,5 ≤ skor ≤ 5
2 ≤ skor ≤ 3,5
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Frekuensi Presentasi
23
10
36
0
78
29%
14%
47%
0%
100%
Ratarata
69,55%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
= 434
Jumlah Skor Maksimal = 8 x 78 = 624
DP =
x 100 = 69,55 % (T)
c) Besarnya SHU yang
dierima, besarnya bunga simpanan pokok dan
simpanan wajib yang diterima anggota
Jumlah Option
:4
Jumlah Pertanyaan
:4
Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan
= (4 x 4) = 16
Jumlah Skor Minimal
: Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan
= (1 x 4) = 4
: Data maksimal – data minimal
Range
= (16– 4) = 12
Interval
:
=
=3
Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota
Skor
Interval Persen
13 ≤ skor ≤ 16
10 ≤ skor 13
7 ≤ skor ≤ 10
4 ≤ skor ≤ 7
81,26 % - 100 %
62,5 % - 81,25 %
43,76 % - 62,5%
25% - 43,75 %
jumlah
Dari hasi penelitian diperoleh
Jumlah Skor Total
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
= 1041
Jumlah Skor Maksimal = 16 x 78 = 1248
DP =
x 100 = 83,41% (T)
Frekuensi Presentasi
39
35
4
0
78
50%
45%
5%
0%
100%
Ratarata
83,41%
Download