PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KONTRIBUSI PARTISIPASI ANGGOTA, BESARNYA SISA HASIL USAHA DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR CIHAURGEULIS BANDUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh : Pramesti Wardani 111324013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Kupersembahkan Karyaku ini untuk yang paling istimewa yaitu : Bunda Maria Pendengar Doaku, Tuhan Yesus Kristus Penolongku yang selalu kuterima pertolonganNya. Kedua Orang tuaku Bapak Antonius Suwarto dan Ibu Angela Marsini untuk doa, cinta, kasih sayang, dukungan yang selalu aku terima. Kakek, nenek, om, tante, kakak dan adik sepupu untuk doa, dukungan yang selalu aku terima. Adikku Ratna Natalia, Irene Tri terima kasih atas dukungan dan doanya. Teman Dekat Matius Ferdy Saputra terima kasih atas dukungan dan doanya. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan doa dan dukungan yang selalu aku terima Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Motto Keberhasilan Tidak Akan Pernah Diraih Tanpa Ketekunan, Keprihatinan, dan Kesabaran. (Pramesti) Lebih Baik Menjadi Orang Kecil, Tetapi Bekerja Untuk Diri Sendiri, Daripada Berlagak Orang Besar Tetapi Kekurangan Makan. Amsal 12 : 9 Karena Itu, Saudara-saudaraku yang Terkasih, Berdirilah Teguh, Jangan Goyah, dan Giatlah Selalu dalam Pekerjaan Tuhan! Sebab Kamu Tahu, Bahwa dalam Persekutuan dengan Tuhan Jerih Payahmu Tidak Sia-sia. 1 Korintus 15 : 58 v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 20 Juni 2015 Penulis Pramesti Wardani vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Pramesti Wardani Nim : 111324013 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : KONTRIBUSI PARTISIPASI ANGGOTA, BESARNYA SISA HASIL USAHA, DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR CIHAURGEULIS BANDUNG. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeritas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 Juni 2015 Yang menyatakan Pramesti Wardani vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK KONTRIBUSI PARTISIPASI ANGGOTA, BESARNYA SISA HASIL USAHA, DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR CIHAURGEULIS BANDUNG Pramesti Wardani Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontibusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung. Populasi data penelitian ini adalah semua anggota KOPPALIS. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dan sampel yang diambil berjumlah 78 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan taraf kesalahan 5% serta pengolahan dan menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus KOPPALIS berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi, yaitu : 1) Terdapat kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (ρ= 0,001< α= 0,05) sebesar 50,46% dimana partisipasi anggota yang diberikan anggota koperasi semakin tinggi tingkat partisipasinya; 2) Terdapat kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (ρ= 0,001< α= 0,05) sebesar 26,62% dimana besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh anggota koperasi semakin besar jumlahnya; 3) Terdapat kontribusi kemampuan manajerial pengurus koperasi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (ρ= 0,001< α= 0,05) sebesar 22,91% dimana kemampuan manajerial pengurus yang diberikan koperasi semakin membaik. Besarnya koefisien determinasi atau adjusted R2 menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan anggota koperasi dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus sebesar 42,8% dan sisanya 57,2% dijelaskan oleh variabel diluar model penelitian. Kata kunci: Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa Hasil Usaha, Kemampuan Manajerial Pengurus, Regresi Linear Berganda. viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE CONTRIBUTION OF MEMBER'S PARTICIPATION, THE AMOUNT OF INCOME REMAINDER, AND THE MANAGERIAL ABILITY OF BOARD DIRECTORS TOWARDS THE PROSPERITY RATE OF MARKET MERCHANDISE COOPERATION'S MEMBERS IN CIHARGEULIS BANDUNG Pramesti Wardani Sanata Dharma University 2015 This research aims to identify the contribution of member's participation, the amount of income remainder, and the managerial ability of board directors towards the prosperity rate of market merchandise cooperation's members in CIHARGEULIS BANDUNG. This research is an explanative research which was cerried out in the cooperation of market merchandise CIHARGEULIS BANDUNG. The population of this research were all members of cooperation. The technique of collecting samples was Accidental sampling and number of the samples were 78 respondents. Data collecting technique was a questionnaire which has been tested its validity and reliability. The data were analyzed by using double linear regression with 5% of error rate and processed by applying SPSS 16.00 for windows. The result of this research shows that: 1) there is participant contribution towards the prosperity level of cooperative's members (p=0.001<a=0.05), 50,46% means that the members participation level is increasing; 2) there is a contribution of the amount of income remainder towards the prosperity of cooperative's members (p=0,001<a=0,05), 26,62% means the amount of income remainder becomes bigger. 3) There is a contribution of the member managerial ability towards the members prosperity (p=0,001<a=0,05), 22,91% means that the managerial ability of the members are improving. The number of determination coefficient or adjust R2 indicates that prosperity level of cooperative's members can be explained by participation of the member's, the amount of income remainder, and managerial ability of the members, i.e. 42% and the rest is 57,2%, it is explained by variables beyond the model of the research. Keyword: participation, the amount of income remainder, the managerial ability, Multiple Linear Regression. ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Kontribusi Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa Hasil Usaha dan Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung ” Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari: 1. Tuhan Yesus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd., M.Sc selaku Dosen Pembimbing I, atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai dengan akhir pembuatan skripsi ini. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan selaku pembimbing II, atas segala bimbingan, kepercayaan, kebaikan dan pengarahan dari awal penulisan hingga akhir penulisan skripsi ini. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 6. Bapak Hj. Yusup Selaku Ketua KOPPALIS yang telah menerima dan memberikan informasi kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Pengurus dan anggota KOPPALIS Jl Surapati No 24, Kecamatan Sukaluyu, Kota Bandung, Jawa Barat. 8. Bapak Antonius Suwarto, Ibu Angela Marsini, dan segenap keluarga besar atas kasih sayang, doa serta dukungan yang telah diberikan selama ini hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 9. Saudara perempuanku Ratna dan Irene yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa. 10. Sahabatku Sherly Venska, Trini, Nining, Andini, Dinta, Tri Nur yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Semua teman-teman pendidikan ekonomi 2011 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi bermanfaat bagi penulis. Yogyakarta, 20 Juni 2015 Pramesti Wardani xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................iv HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................................ix KATA PENGANTAR ................................................................................................ x DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 10 C. Perumusan Masalah ........................................................................................ 10 D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 11 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 12 F. Definisi Operasional ........................................................................................ 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 15 A. Koperasi .......................................................................................................... 15 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Koperasi Pedagang Pasar ............................................................................... 27 C. Partisipasi Anggota ........................................................................................ 30 D. Sisa Hasil Usaha ............................................................................................. 36 E. Manajemen Koperasi ...................................................................................... 44 F. Kemampuan Manajerial Pengurus ................................................................. 48 G. Kesejahteraan Anggota ................................................................................... 52 H. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................................. 53 I. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 55 J. Hipotesis ......................................................................................................... 59 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 60 A. Jenis dan Sifat Penelitian ............................................................................... 60 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 61 C. Objek dan Subjek Penelitian............................................................................ 62 D. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................... 62 E. Data yang Dicari .............................................................................................. 63 F. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................................... 64 G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ................................................. 64 H. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 67 I. Analisis Instrumen .......................................................................................... 71 J. Metode Analisis Data ...................................................................................... 77 1. Analisis Deskriptif .................................................................................... 77 2. Uji Persyaratan Regresi ............................................................................. 80 3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 80 4. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................. 81 5. Uji Hipotesis .............................................................................................. 82 6. Kofisien Determinasi ................................................................................. 83 BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................................ 84 A. Perkembangan Koperasi Pedagang Pasar di Kota Bandung ........................... 84 B. Kondisi Pasar Tradisional Cihaurgeulis .......................................................... 85 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Sejarah Berdirinya Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis ............................ 86 D. Profil Data Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis.........................................88 E. Visi, Misi, dan Program Kerja Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis..........90 F. Struktur Organisasi Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis...........................93 G. Deskripsi Responden ....................................................................................... 94 H. Deskripsi Variabel Penelitian .......................................................................... 94 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 98 A. Analisis Deskriptif ........................................................................................... 98 B. Analisis Data dan Pembahasan .................................................................... 102 C. Pembahasan ................................................................................................... 112 BAB VI PENUTUP.................................................................................................. 127 A. Kesimpulan .................................................................................................... 127 B. Saran .............................................................................................................. 128 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 130 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 131 LAMPIRAN .............................................................................................................. 134 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Rata-rata SHU Per-Anggota KOPPAS Tahun 2010-2013 .......................... 8 Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara .................................................................................. 67 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ...................................................................................... 69 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggota ....................................................... 73 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Besarnya SHU .............................................................. 74 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Keterampilan Manajerial Pengurus .............................. 74 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tingkat Kesejahteraan Anggota ................................... 75 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................... 77 Tabel 3.8 Interval Hasil Penelitian Deskriptif ............................................................. 79 Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Kesejahteraan Anggota .................................................. 99 Tabel 5.2 Deskripsi Partisipasi Anggota ................................................................... 100 Tabel 5.3 Deskripsi Besarnya SHU ........................................................................... 101 Tabel 5.4 Deskripsi Kemampuan Manajerial Pengurus ........................................... 102 Tabel 5.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ............................................................... 103 Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolineritas .......................................................................... 104 Tabel 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................................................... 105 Tabel 5.8 Hasil Regresi Linear Berganda .................................................................. 106 Tabel 5.9 Hasil Uji F ................................................................................................. 107 Tabel 5.10 Hasil Uji t ................................................................................................ 108 Tabel 5.11 Hasil Uji Determinasi .............................................................................. 111 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tingkatan Manajer ................................................................................... 50 Gambar 4.1 Struktur Organisasi KOPPALIS .............................................................. 93 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Perijinan ....................................................................................... 134 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 137 Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas ...................................................... 142 Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 146 Lampiran 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ....................................................... 150 Lampiran 6. Hasil Deskriptif ..................................................................................... 153 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di zaman penjajahan. Kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi. Undang- undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Bangun perusahaan yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (UU No 25 tahun 1992 pasal 1 ayat (1)). Sementara menurut ICA Cooperative Identity Statement, (Manchester, 23 September 1995) Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani manusia untuk bekerja sama dalam koperasi. Koperasi Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (UU No 25 tahun 1992 pasal 3). Berkembang atau tidaknya sebuah koperasi dipengaruhi oleh partisipasi anggota dan manajemennya. Semakin banyak dan aktif anggota sebuah koperasi maka semakin besar peluang koperasi tersebut berkembang dan maju sehingga dapat bersaing dengan badan usaha lain. Pengurus dan karyawan sebagai pengelola koperasi harus mampu memberikan dorongan agar dapat menarik anggota untuk ikut serta dalam pengembangan koperasi. Semua hal tersebut akan dapat baik dengan adanya prestasi dan hasil kerja yang baik dari pengurus, karyawan dan partisipasi anggota. Pengurus adalah anggota dari koperasi yang memperoleh kepercayaan dari Rapat Anggota untuk memimpin organisasi koperasi pada suatu periode tertentu. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik pengurus koperasi harus benarbenar ditunjuk dari orang-orang yang tercakap, terampil, kreatif, jujur dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 benar-benar mengetahui tentang seluk beluk usaha-usaha serta berjiwa sosial yang tebal, tahan terhadap tantangan-tantangan dan rintangan-rintangan yang mungkin muncul dihadapannya. Dengan kata lain “motor” penggerak bagi usaha koperasi adalah ditangan pengurus. Oleh karena itu dibutuhkan orang-orang yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang luas dalam bidang koperasi dan dalam hal kemasyarakatan. Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) merupakan Koperasi yang beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang, misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Jumlah KOPPAS yang tercatat di Dinas Koperasi-Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (KUKM & Perindag) kota Bandung pada tahun 2011 berjumlah 37 Koperasi. Namun, Dinas KUKM & Perindag Kota Bandung mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut hanya ada enam (6) Koperasi yang masih tergolong aktif yaitu KOPPAS Baru (KPPB), KOPPAS Karapitan, KOPPAS Cihaurgeulis (KOPALIS), Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung (KOHIPPCI), KOPPAS Lodaya dan KOPPAS Ciwastra (KOPPASTRA). Salah satunya adalah koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis memiliki banyak sektor usaha yang membutuhkan banyak modal dan setelah jangka beberapa lama sektor usaha tersebut mengalami kemajuan yang signifikan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 Sektor usaha yang telah mengalami kemajuan harus mengganti modal kerja yang telah diberikan oleh pihak koperasi pasar Cihaurgeulis. Koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis adalah merupakan koperasi simpan pinjam, kegiatan-kegiatan pada sektor perkreditan atau penyaluran dana. Pendapatan koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis yang terbesar diperoleh dari sektor perkreditan atau dari besarnya keuntungan bunga dari modal yang dikeluarkan pihak koperasi. Semakin besar kredit atau modal yang di pinjamkan kepada sektor usaha peminjam dana maka semakin besar pula profit yang di peroleh oleh pihak koperasi ini. Terkadang koperasi ini juga tidak terlepas dari pembayaran kredit yang macet sehingga sedikit menyulitkan pihak koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis (Agustina, 2012). Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan anggota dan usaha koperasi. Secara umum, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orangorang yang mempunyai visi dan misi yang sama bagi mengembangkan organisasi maupun usaha koperasi. Menurut Sitio dan Tamba (2001:30) keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif anggota dalam koperasinya akan maju dan berkembang sehingga koperasi dapat dikatakan berhasil. Partisipasi anggota koperasi dapat diwujudkan dalam bentuk tertibnya anggota dalam membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, berbelanja di toko koperasi, menghadiri rapat anggota koperasi serta memberikan kritik dan saran dapat membangun perkembangan koperasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 Adanya partisipasi yang aktif dari anggota koperasi diharapkan akan meningkatkan perolehan sisa hasil usaha (SHU). Walaupun manfaat koperasi sangat dirasakan bagi para anggota, namun menurut DEKOPINDA Kota Bandung (2012), kadangkala ada anggota yang tidak bertanggungjawab atau lepas tanggung jawab terhadap koperasi tempatnya bernaung. Yang dimaksud lepas tanggung jawab adalah seperti ketidakjujuran anggota atau pengurus, pengelolaan yang tidak demokratis, kurangnya kesadaran untuk mengembalikan pinjaman, kurangnya kesadaran untuk menghidupkan koperasi demi kelangsungan koperasi itu sendiri. Padahal koperasi dapat tumbuh dan berkembang tergantung pada partisipasi aktif anggota dimana partisipasi menentukan kelangsungan dan berkembangnya lapangan usaha atau unit usaha koperasi. Dengan demikian tanggung jawab berupa kesadaran berkoperasi sangat diperlukan dan menjadi perhatian agar koperasi dapat hidup tumbuh dan berkembang maju. Anggota koperasi mempunyai makna yang sangat strategis bagi pembangunan koperasi. Anggota dapat berfungsi sebagai pemilik (owner) sekaligus sebagai pengguna jasa (user) atau sering disebut dengan dual identity of the member sebagai karakteristik utama koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik, anggota harus berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan dan pengambilan keputusan dengan harapan akan memperoleh pembagian SHU yang memadai. Akan tetapi, pada kenyataannya sangat sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Harapan satu- PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 satunya adalah berpartisipasi dalam pelayanan koperasi atau anggota sebagai pengguna jasa (user). Dari fungsi ini, anggota berharap memperoleh nilai tambah yang disebut sebagai promosi ekonomi anggota. Oleh karena itu, mengukur keberhasilan koperasi jangan hanya dilihat dari sisi kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU, tetapi yang utama harus dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya (Sugiyanto, 2002:273). Menurut Burhanuddin (2005:29), “semakin besar jumlah anggota koperasi maka semakin tinggi derajat kesulitannya untuk mengendalikan koperasi”. Kepengurusan dalam koperasi memerlukan suatu bentuk manajemen dengan sistem pengawasan yang tangguh. Lemahnya keahlian manajerial misalnya dalam hal mengantisipasi perubahan pasar, seringkali juga menjadi penyebab kegagalan koperasi. Kemampuan manajerial pengurus diukur dari proses mempengaruhi, pengambilan keputusan, komunikasi, dan inovatif. Peran pemerintah diukur dari upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan, bimbingan dan kemudahan. Sedangkan keberhasilan usaha diukur dari pencapaian tujuan bisnis sukses yaitu dilihat dari volume usaha dan SHU. Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 (SHU) dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Sedangkan dari segi aspek non keuangannya peningkatan sisa hasil usaha bisa diperoleh dari peran aktif anggota koperasi baik itu dalam bentuk moril maupun materi. Semakin banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya pada koperasi, diharapkan akan meningkatkan volume kegiatan koperasi sehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha. Selain itu juga pelayanan usahanya yang dilakukan oleh tenaga kerjanya, pelayanan usaha yang semakin baik akan menarik minat orang untuk menjadi anggota koperasi, sehingga bisa menambah pendapatan (SHU) pada koperasi tersebut. Oleh karena itu anggota koperasi dituntut kesadarannya untuk aktif dalam memenuhi kewajibannya. Dengan partisipasi aktif anggota koperasi diharapkan usaha yang dilaksanakan akan mendatangkan laba usaha. Laba usaha yang diperoleh sebagian dicadangkan sebagai dana cadangan dan digunakan untuk memupuk modal sehingga usaha koperasi akan semakin meningkat. Peran aktif anggota merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan koperasi atau perkembangan koperasi dapat dilihat dari banyaknya hasil usaha yang atas kegiatan usaha ataupun sisa hasil usaha (SHU). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 Table 1.1 Rata-rata Sisa Hasil Usaha Per-Anggota Koperasi Pedagang Pasar Tahun 20102013. Tahun Nama Koperasi 2010 2011 2012 2013 KOPALIS 31.431,22 29.839,06 31.616,02 67.940,38 KOHIPPCI 129.061,57 116.994,39 160.467,85 322.204,63 KOPPASTRA 87.642,36 123.650,53 235.651,12 476.445,59 KOPPAS LODAYA 54.541,24 65.986,59 89.235,71 KOPPAS 6.861,45 KARAPITAN 3.194,70 2.72,94 9.958,58 Rata- rata Keseluruhan 59.151,70 87.244,35 166.100,77 77.778,56 63.739,42 Sumber : Laporan RAT tahun 2010-2013 (data diolah) Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata SHU yang diterima per anggota koperasi secara keseluruhan pada tahun 2010 adalah Rp 63.739,42. Pada tahun tersebut, terdapat tiga koperasi yang bisa memberikan SHU kepada setiap anggotanya melebihi nilai rata-rata keseluruhan tersebut diantaranya KOHIPPCI, KOPPAS Lodaya dan KOPPASTRA. Begitupun dengan tahun 2011, hanya tiga koperasi saja yang SHU rata-rata per anggotanya melebihi SHU rata-rata keseluruhan. Pada 2010, 2011 dan 2012 turun menjadi hanya dua koperasi yang nilai SHU rata-rata per anggotanya melebihi SHU rata-rata keseluruhan yaitu KOHIPPCI dan KOPPASTRA. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 Dengan ini menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggota koperasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus berpengaruh terhadap kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar. Yang dapat dilihat dari rata-rata pendapatan SHU per anggota koperasi. Koperasi dapat mensejahterakan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Anggota bisa memperoleh nilai tambah jika mereka mau berpartisipasi dalam koperasinya. Semakin sering anggota berpartisipasi, semakin besar nilai tambah yang mereka dapatkan. Agar koperasi dapat memberikan nilai tambah kepada anggota, maka koperasi itu sendiri harus baik kinerjanya. Dalam hal ini, semakin baik kemampuan manajerial pengurus dalam koperasi, maka semakin besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan koperasi. Jadi, hubungan antara kemampuan manajerial pengurus koperasi, partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Berdasarkan uraian di atas, pengukuran kesejahteraan anggota merupakan salah satu faktor yang penting bagi koperasi yang dapat dipergunakan untuk menilai suatu keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Kontribusi Kemampuan Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa Manajerial Pengurus Hasil Terhadap Tingkat Anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung”. Usaha dan Kesejahteraan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 B. Pembatasan Masalah Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan masalah penelitian ini ditunjukkan pada anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis di Kota Bandung. Variabel yang diteliti meliputi : Partisipasi anggota yang meliputi partisipasi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Manajerial pengurus yang meliputi kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana, kemampuan membangun komunikasi dengan anggota, kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja. Sisa hasil usaha meliputi jumlah modal sendiri, jumlah simpanan dan jumlah unit usaha yang dimiliki. Tingkat kesejahteraan anggota koperasi meliputi penghasilan para anggota, peningkatan skala usaha, besarnya SHU yang diterima, besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka kesejahteraan anggota sebagai indikator keberhasilan koperasi dipengaruhi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus, maka dari itu penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana gambaran tingkat partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 1. Bagaimana kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis? 2. Bagaimana kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis? 3. Bagaimana kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui gambaran tingkat partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung. 2. Mengetahui kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Kota Bandung. 3. Mengetahui kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung. 4. Mengetahui kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus dalam KOPPALIS. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi mengenai tingkat partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus dan kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung serta memberikan informasi bahwa partisipasi anggota, sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cihaurgeulis Bandung. Dan sebagai bahan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi Koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, sehingga bisa mempertahankan keberadaan koperasi dan memenangkan persaingan dengan lembaga lain. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 b. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan penelitian lebih lanjut yang sejenis, yang berkenaan dengan partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus. c. Bagi penulis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan mengenai kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota (Survey di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung). F. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Partisipasi Anggota Partisipasi anggota adalah keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan. Indikator dalam penelitian ini adalah frekuensi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 2. Besarnya Sisa Hasil Usaha Sisa hasil usaha adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Indikator dalam penelitian ini adalah jumlah modal sendiri, jumlah simpanan dan jumlah unit usaha yang dimiliki. 3. Kemampuan Manajerial Pengurus Kemampuan Manajerial Pengurus adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis Bandung. Indikator dalam penelitian ini adalah kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana, kemampuan membangun komunikasi dengan anggota, kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja. 4. Tingkat kesejahteraan Anggota Koperasi Kesejahteraan Anggota Koperasi adalah peningkatan kondisi ekonomi anggota setelah menjadi anggota koperasi. Indikator dalam penelitian ini adalah penghasilan para anggota, peningkatan skala usaha, besarnya SHU yang diterima anggota, besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima anggota. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi 1. Pengertian Koperasi di Indonesia Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerja sama”. Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan kehidupannya dalam masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, dia memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (Sitio dan Tamba, 2001:13). Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya (Kartasapoetra dkk, 1992:1). Definisi koperasi menurut UU NO.25/1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Menurut Arifinal Chaniago dalam Sitio dan Tamba (2001:17) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan 15 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Koperasi memungkinkan beberapa orang atau badan dengan jalan bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan suatu pekerjaan untuk memperbaiki kehidupan anggota-anggotanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi merupakan suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan oleh seorang atau beberapa anggota untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama yang berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi dan berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi juga suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari- hari. Menurut Hanel (dalam Sukamdiyo, 1996:4) mengemukakan bahwa organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosio ekonomi. Maka agar dapat dipenuhi sebagai koperasi harus dipenuhi 4 kriteria berikut (definisi nominalis): a. Kelompok koperasi: adalah kelompok individu yang sekurang-kurangnya mempunyai kepentingan yang sama (tujuan yang sama). b. Swadaya kelompok koperasi: kelompok individu yang mewujudkan tujuannya melalui suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 c. Perusahaan koperasi: dalam melakukan kegiatan bersama, dibentuk suatu wadah yaitu perusahaan koperasi yang dimiliki dan dikelola secara bersama untuk mencapai tujuan yang sama. d. Promosi anggota: perusahaan koperasi yang terdapat dalam organisasi tersebut, mempunyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Dari beberapa rumusan pengertian koperasi di atas dapat disimpulkan bahwa tiap-tiap koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Adanya sekelompok orang yang berkepentingan ekonomis yang sama. b. Memiliki dan membangun satu usaha bersama. Memiliki motivasi kuat untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama dari kelompok. c. Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan individu atau anggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka (Sudarsono dan Edilius, 2002:12). 2. Tujuan Koperasi Dalam UU. No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi Indonesia di dalam Pancasila tidak bertujuan untuk mengadakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 persaingan, akan tetapi harus mengadakan kerja sama dengan siapapun dengan pihak manapun juga. Sitio dan Tamba (2001:19) berpendapat bahwa dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa, meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan dengan masyarakat umum. Sedangkan Kartasapoetra dkk (2001:9) menyatakan bahwa tujuan koperasi itu bukan semata-mata untuk mengejar keuntungan, tetapi yang utama ialah memberikan jasa-jasa agar para anggotanya bersemangat dan bergairah kerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatannya. Koperasi Indonesia merupakan perkumpulan orang-orang yang miskin dan lemah ekonominya yang bertujuan untuk memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan anggota-anggotanya. Tujuan koperasi Indonesia yang lebih jauh dan lebih luhur adalah mencapai serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Sagimun, 1985:11). Dari beberapa pendapat tentang tujuan koperasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan koperasi adalah untuk mensejahterahkan anggotanya dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta tidak mencari keuntungan, tetapi memberikan layanan yang terbaik bagi para PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 anggotanya. Koperasi Indonesia juga bertujuan untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. 3. Landasan Koperasi Untuk mendirikan koperasi yang kokoh perlu adanya landasan tertentu. Landasan ini merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam pelaksanaan usaha-usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Tentang landasanlandasan koperasi dapat terbagi atas: a. Landasan Idiil Koperasi Indonesia Landasan idiil koperasi adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha untuk mencapai cita-cita koperasi. Koperasi sebagai kumpulan sekelompok orang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Gerakan koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya dijamin oleh UUD 1945 akan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. b. Landasan Struktural dan Gerak Koperasi Indonesia Landasan struktural Koperasi adalah tempat berpijak Koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan di dalam suatu negara diatur dalam Undang-Undang Dasar. Di Indonesia berlaku Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur terselenggaranya falsafah hidup dan moral cita-cita suatu bangsa dan karena PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 Koperasi di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu bagian terpenting adalah kehidupan ekonomi yaitu segala kegiatan dan usaha untuk mengatur dan mencapai atau memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup. c. Landasan Mental Koperasi Indonesia Landasan Mental Koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Rasa setia telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dulu dan merupakan sifat asli bangsa Indonesia. Sifat ini tercermin dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku yang nyata sebagai kegiatan gotong royong. Tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan dalam masyarakat yang statis bukan dinamis dan karenanya tidak dapat mendorong kemajuan. Oleh sebab itu rasa setia kawan haruslah disertai dengan kesadaran harga diri berpribadi, keinsyafan akan harga diri sendiri dan kemakmuran. Oleh karena itu dalam koperasi harus tergabung ke dua landasan mental di atas, yaitu setia kawan dan kesadaran berpribadi sebagai dua unsur yang dorongmendorong, hidup-menghidupi dan awas-mengawasi (Anoraga dan Widiyanti, 2003:8-10). 4. Prinsip-prinsip Koperasi Sitio dan Tamba (2001:20) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan pokok yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan “rules of the game” dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain. Menurut Lancashire (Ropke, 2003:17) menyatakan bahwa serangkaian prinsip yang sering dikemukakan adalah tujuh prinsip koperasi yang dikembangkan oleh koperasi modern pertama yang didirikan tahun 1844. Prinsip-prinsip tersebut masih menjadi dasar gerakan koperasi internasional, yaitu: a. Keanggotaan terbuka (open membership). b. Satu anggota, satu suara (one member, one vote). c. Pengembalian (bunga) yang terbatas atas modal (limited return on capital). d. Alokasi Sisa Hasil Usaha sebanding dengan transaksi yang dilakukan anggota (allocation of surplus in proportion to member transactions). e. Penjualan tunai (cash trading). f. Menekankan pada unsur pendidikan (stress on education). 5. Fungsi dan Peran Koperasi Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 bahwa fungsi dan peran koperasi adalah: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a. 22 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. d. Mewujudakan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. (Feryanto, 2011:6). 6. Bentuk dan Jenis Koperasi a. Bentuk Koperasi Menurut UU No. 25 thn 1992 pasal 15 adalah sebagai berikut: 1) Koperasi Primer, merupakan unit usaha bersama yang beranggotakan paling sedikit 20 orang dalam satu lingkup kerja dengan kepentingan ekonomi sama. Tingkatan koperasi ini paling rendah dan kegiatang usahanya berskala kecil sehingga modal yang dikumpulkan juga sedikit. Koperasi ini juga masih dikelola secara sederhana dan manajemennya kurang profesioanal. 2) Koperasi Sekunder, merupakan koperasi yang beranggotakan badanbadan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 mereka bergabung untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis dalam rangka melayani para anggotanya. b. Jenis Koperasi Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 pasal 16, dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas kepentingan dana dan kebutuhan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Menurut dengan lapangan usahanya, yaitu: a) Koperasi Konsumsi Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan barang konsumsi atau barang yang diperlukan setiap hari, misalnya barang pangan, barang-barang sandang, dan keperluan seharihari. Tujuan koperasi konsumsi ialah agar anggota-anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak. b) Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit Koperasi Simpan Pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi simpan pinjam didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (bunga) yang ringan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 c) Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orangorang anggota koperasi. Anggota koperasi produksi terdiri dari orang-orang yang mampu menghasilkan barang dan jasa. d) Koperasi Jasa Koperasi jasa merupakan koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Jenis koperasi jasa dapat dijumpai antara lain pada pemberi jasa di air atau di darat. e) Koperasi Serba Usaha Koperasi serba usaha juga disebut Koperasi Unit Desa (KUD), dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD). Satu unit desa terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi dianjurkan membentuk satu Koperasi Unit Desa. (Anoraga dan Widiyanti, 2003:19-27). 2) Menurut penggolongan koperasi berdasarkan jenis anggota: a) Koperasi Pegawai Negeri PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri. b) Koperasi Pasar (Koppas) Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. c) Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan). d) Koperasi Sekolah Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah. 7. Perangkat Organisasi Koperasi Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 21 perangkat organisasi koperasi terdiri dari: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. a. Rapat anggota Rapat anggota atau RAT, secara normal diselenggarakan satu tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga bulan setelah tutup buku pada tahun yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 bersangkutan. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi pada organisasi koperasi yang dapat diwujudkan sebagai berikut: 1) Dalam Rapat Anggota, dipilih dan diberhentikan jabatan pengurus serta Badan Pengawas. 2) Dalam Rapat Anggota, didengar laporan pengurus serta disahkan laporan pertanggungjawaban pengurus. 3) Dalam Rapat Anggota, berbagai usul dan saran serta pendapat dari para anggota dapat dikeluarkan secara adil sesuai haknya, yaitu anggota satu suara. 4) Dalam Rapat Anggota, diputuskan rencana-rencana koperasi untuk periode yang akan datang. 5) Dalam Rapat Anggota ini semua anggaran pendapatan dan biaya yang telah disusun dimintakan juga persetujuan dari para anggota. b. Pengurus Koperasi Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara serta anggota yang dipilih oleh Rapat Anggota sesuai dengan anggran dasar koperasi. Pengurus merupakan wakil para anggota yang memenuhi syarat dan kriteria tertentu serta dipilih dan disahkan oleh Rapat Anggota. Pengurus berhak mewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan bila terjadi suatu masalah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 c. Pengawas Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota yang sesuai dengan bunyi Pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut pengawas menyusun laporan tertulis tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena dia berwenang untuk meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan kewajiban yang dimiliki koperasi, maka jabatan ini tidak boleh dirangkap, apalagi oleh pengurus. B. Koperasi Pedagang Pasar 1. Pengertian Koperasi Pedagang Pasar Pada masa orde baru berakhir muncul kesadaran pemerintah untuk mengedepankan peran koperasi dan usaha kecil. Kebutuhan mendasar terhadap partisipsi koperasi yang lebih dominan menjadi semakin urgent, terlebih dalam kondisi krisis ekonomi. Koperasi diharapkan dapat merangsang berjalannya kembali roda perekonomian, menstimulasi distribusi pendapatan yang lebih adil dan menunjang perubahan sosial yang lebih luas melalui perannya dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Secara khusus, beberapa waktu lalu, Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) diberikan kesempatan dalam memberikan kontribusi terhadap upaya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 pemangkasan jalur distribusi sembako yang dinilai terlalu panjang. Kesempatan tersebut tentu saja merupakan angin segar bagi lembaga penguatan ekonomi para pedagang pasar tradisional dalam menunjukkan eksistensinya. Pemberian peran tersebut setidaknya sebagai wahana untuk kembali memberdayakan peran dan fungsi pasar tradisional dalam struktur perekonomian nasional dan daerah. (Rahardja, 2000). Pada dasarnya ada tiga tugas utama koperasi untuk membuat ekonomi pasar lebih “fair” di mata para pendukung koperasi. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut. Koperasi mempunyai tugas utama untuk meningkatkan kapasitas produktif para anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan pasar yang semata-mata menekankan pada norma efisiensi. Dengan demikian koperasi harus mampu menjadikan para anggotanya lebih produktif dan lebih efisien dengan berkoperasi ketimbang mereka harus berusaha sendiri. Hal ini terutama dimiliki oleh koperasi-koperasi yang didirikan para produsen. Dengan dasar ini yang menjadi produsen pengorganisasian koperasi selalu berkaitan dengan kehematan skala (economics of scale) karena adanya sifat kekakuan satuan investasi (indivisibility of investment), jaminan kualitas termasuk semangat baru akan kesadaran lingkungan hidup dan lain-lainnya. Ciri utama dari koperasi produsen selalu bergerak di dataran pembelian bersama (input), pengolahan bersama (produk untuk nilai tambah) dan pemasaran bersama secara selektif sesuai struktur pasar komoditas (untuk memperbaiki posisi tawar dan menekan resiko). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Meningkatkan kesejahteraan anggota, terutama mereka 29 yang berpenghasilan tetap yang rentan terhadap gejolak harga. Koperasi yang memfokuskan pada tugas ini pada umumnya dilakukan oleh koperasi konsumen yang menekankan pada : 1. Kerjasama pasar untuk mendapatkan harga yang kompetitif. 2. Jaminan penyediaan barang yang lebih terjamin untuk meghindari kelangkaan. 3. Jaminan kualitas produk yang lebih baik. Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya. C. Partisipasi Anggota 1. Pengertian Partisipasi Anggota Partisipasi anggota merupakan hal yang vital dalam pembangunan koperasi. Dalam realita yang terjadi saat ini banyak koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, namun beberapa di antaranya tetap dapat memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya. Akan tetapi, tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisien PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 dan efektivitas anggota dalam rangka mencapai kinerja koperasi, akan lebih besar (Ropke, 2003:39). Menurut Mutis (2001:93) Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Koperasi sebagai business entitty dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota untuk menggapai manfaat tertentu melalui partisipasi. Maka dari itu, koperasi harus memiliki kegiatan-kegiatan tertentu untuk menjabarkan bentuk-bentuk partisipasi dan memacu manfaat bersama, ketika berbagai manfaat diperoleh melalui upaya-upaya bersama para anggota. Dalam organisasi partisipasi ditandai dengan hubungan identitas yang dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Menurut Ropke (2003:52) pembahasan partisipasi anggota dijelaskan dalam tiga aspek sebagai berikut: a. Anggota berpartisipasi dalam memberikan kontribusi atau menggerakan sumber-sumber dayanya. b. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (perencanaan, implementasi/pelaksanaan dan evaluasi). c. Anggota berpartisipasi/berbagi keuntungan. Keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau berpatisipasi, bila yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaatnya terhadap dirinya, dan cara organisasi itu dalam mencapai tujuan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 Dari beberapa definisi di atas partisipasi anggota merupakan unsur yang terdapat pada koperasi dan sebagai pengikat pemersatu di dalam koperasi. Dengan partisipasi anggota maka sebuah koperasi akan terlihat bagaimana kinerja koperasi tersebut tercapai. Koperasi juga diharapkan menanamkan dasar-dasar distribusi pemanfaatan dari hasil atau pelayanan-pelayanan yang bersifat ekonomis dan sosial untuk mempertahankan semangat kebersatuan anggota-anggota dan kesetiaan mereka kepada semangat koperasi. 2. Faktor- faktor Positif dan Negatif Partisipasi Anggota Menurut Mutis (2001:94) menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman di Indonesia, koperasi yang berhasil dalam mempertahankan partisipasi anggota dimunculkan oleh faktor-faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, yaitu: a. Perasaan kelompok yang kuat. b. Latihan berkesinambungan bagi calon anggota dan anggota. c. Kunjungan-kunjungan lapangan dari para penggerak koperasi yang berkesinambungan, dialog informal dengan anggota setempat. d. Para anggota dan pengurus melaksanakan rapat-rapat dengan berhasil baik, membuat kartu anggota dan pembukuan yang benar, menerbitkan laporan keuangan bulanan. e. Menanamkan dan mempertahankan sikap-sikap mental yang baru atau kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan aneka simpanan pemberian pinjaman dan aspek-aspek lain untuk bekerja sama dalam koperasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 f. Para anggota membuat rencana koperasi. g. Penerbitan publikasi yang teratur disebarluaskan kepada para anggota koperasi. h. Latihan bagi para anggota untuk memahami, menganalisis koperasikoperasi, mengadakan perjanjian, persatuan, pada saat permulaan. Selain faktor positif, partisipasi anggota juga dipengaruhi oleh faktor negatif, antara lain: a. Kurangnya pendidikan anggota, antara lain dalam bentuk latihan anggota dan calon anggota yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal. b. Feodalisme dan paternalisme dari para pengurus koperasi dalam hubungan dengan para anggota. c. Kurangnya tindak lanjut yang konsisten dan pengamatan dari rencanarencana organisasi yang telah disepakati bersama. d. Manipulasi yang dibuat oleh bermacam-macam individu menyebabkan timbulnya erosi rasa ikut serta memiliki dari para anggota dengan koperasinya ataupun sebaliknya. e. Kartu anggota tidak dibuat dengan baik menimbulkan ketidakjelasan transaksi antar-anggota dengan koperasinya ataupun sebaliknya. f. Kurang manajemen yang teratur dan ketrampilan manajerial dari pengurus koperasi. g. Kurangnya rencana pengembangan profesional untuk mengimbangi perkembangan dinamika kebutuhan para anggota. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI h. 33 Kurangnya penyebaran informasi tentang penampilan koperasi, seperti neraca, biaya, amnfaat, dan laporan statistik yang lain. i. Pengalaman-pengalaman dan praktek-praktek koperasi yang buruk di masa lampau. j. Ketidakcapakan para pengurus koperasi untuk menata pembukuan. 3. Cara Merealisasikan Partisipasi Anggota Dalam UU No.25 Tahun1992 pasal 25 dan 39 menyatakan bahwa anggota merupakan subjek, peran yang fundamental, dan pemegang kendali pengwasan terhadap organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya secara rinci, anggota dapat mendelegasikan wewenangnya kepada pengurus dan pengawas. Selain itu, dijelaskan juga bahwa partisipasi anggota harus berwujud dalam tindakan nyata sehari-hari, misalnya berbelanja atau bertransaksi dengan koperasi dan memasyarakatkan koperasi kepada lingkungan. Menurut Garoyan dalam (Sukamdiyo, 1996:124) menyatakan bahwa partisipasi anggota dalam manajemen juga harus direalisasikan melalui berbagai cara antara lain: a. Menerima dan melaksanakan Anggaran Dasar dan keputusan rapat anggota. b. Memilih serta memberhentikan pengurus dan pengawas. c. Mengesahkan perubahan anggaran dan investasi yang penting. d. Mengawasi pengurus dan pengelola secara dinamis. e. Mengusulkan untuk memeriksa keuangan agar tidak ada penyelewengan. f. Membantu permodalan koperasi sesuai dengan kemampuan masing-masing. g. Membayar simpanan-smpanan yang menjadi kewajiban. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI h. Melakukan transaski dan aktif dengan kegiatan koperasi. i. Memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan pengurus. j. Mengikuti dan mendorong perkembangan koperasi. 34 4. Unsur- unsur Partisipasi Anggota Usaha dan upaya mempengaruhi anggota masyarakat memasuki pintu gerbang koperasi, dimaksudkan sebagai usaha memperluas partisipasi anggota koperasi. Menurut Widiyanti (2002:112) berbagai indikasi yang muncul sebagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi baik adalah: a. Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secar tertib dan teratur. b. Membantu modal Koperasi di samping simpanan pokok dan wajib sesuai dengan kemampuan masing-masing. c. Menjadi langganan Koperasi yang setia. d. Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif. e. Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha Koperasi, menurut Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, peraturan-peraturan lainnya dan keputusan-keputusan bersama lainnya. Menurut Kartasapoetra (1992:13) partisipasi aktif anggota dapat diwujudkan: a. Anggota berpartisipasi dalam memberikan kontribusi atau memberikan sumber-sumber dayanya. b. Anggota berpartisipasi dalam mengambil keputusan. c. Anggota berpartisipasi dalam berbagai keuntungan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 5. Indikator Partisipasi Anggota Dari uraian diatas teori yang digunakan sebagai indikator partisipasi anggota dalam penelitian ini adalah: a. Partisipasi anggota dalam rapat anggota Rapat anggota sangat erat hubungannya dengan partisipasi karena rapat anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggota secara perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat diwakilkan suaranya kepada anggota yang lain. (Anoraga dan Widiyanti, 2003:15). b. Partisipasi anggota dalam permodalan Anggota dalam koperasi harus ikut serta berpartisipasi dalam penanaman modal, yaitu berupa modal sendiri yang berasal dari pihak perusahaan yang ditanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu. Pada koperasi, modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, deposito anggota, cadangan, sisa hasil usaha, dan simpanan khusus. (Tohar, 2000:19) c. Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa koperasi dapat direalisasikan melalui meningkatkan kualitas jasa koperasi. Anggota harus memperoleh kepuasan sekaligus kebanggan dari layanan jasa koperasi. Hal yang perlu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 diperhatikan adalah upaya untuk menciptakan mindsite pada anggota bahwa rugi apabila tidak memanfaatkan jasa koperasi. D. Sisa Hasil Usaha 1. Pengertian Sisa Hasil Usaha Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) menurut UU RI No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian menyatakan : SHU koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan, dan kewajiban lainya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 bab IX pasal 45 memberi aturan tentang Sisa Hasil Usaha sebagai berikut: a. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. b. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan, perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. c. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. Jadi dari penjelasan tersebut Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban yang diperoleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 dalam satu tahun buku. Transaksi sangat erat kaitannya dengan SHU, karena SHU dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah transaksi dan partisipasi modal. Artinya, semakin besar transaksi, maka semakin besar pula peluang seorang anggota untuk mendapatkan SHU. Hal ini terjadi jika transaksi anggota tercatat dengan baik dan benar. SHU bagian anggota ditentukan secara proporsional berdasarkan besarnya transaksi dan kontribusi modal anggota, disamping itu SHU juga dapat digunakan untuk memperkuat struktur modal. Dalam neraca disebutkan dana cadangan (modal bersama). Biasanya, dana cadangan ini disisihkan dari SHU yang dipakai untuk memperkuat modal koperasi. Menurut Lapenkop (2002:5-7) yang dimaksud dengan transaksi adalah kegiatan ekonomi dalam bentuk jual beli barang atau jasa. Transaksi di koperasi merupakan pemanfaatan pelayanan oleh anggotannya, tetapi tidak hanya terbatas pada pemindahan barang atau jasa, juga ada fungsi kontrol di dalamnya. Hal ini terjadi, karena status anggota tidak hanya sebagai pemilik, tetapi pengguna pelayanan koperasi juga. 2. Pembagian Sisa Hasil Usaha Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi di setiap tahunnya dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prisip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedangkan sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap pihak ketiga tidak boleh dibagikan kepada anggota karena bagian ini bukan diperoleh dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaanpembiayaan tertentu lainnya. Pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi supaya diatur sebagai berikut : a. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagikan untuk : 2. Cadangan koperasi 3. Para anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan masing-masing 4. Dana pengurus 5. Dana pegawai/karyawan 6. Dana pendidikan koperasi 7. Dana sosial 8. Dana pembangunan daerah kerja b. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota, dibagikan untuk : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 1) Cadangan koperasi 2) Dana pengurus 3) Dana pegawai/karyawan 4) Dana pendidikan koperasi Cara penggunaan sisa hasil usaha di atas, kecuali cadangan diatur dalam Anggaran Dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan. Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak dibagikan kepada anggota walaupun di waktu pembubaran. Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya. Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalam Anggaran Dasar maupun ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Penggunaan dana pembangunan daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah setempat. Menurut Sitio dan Tamba (2001:89) secara umum SHU koperasi dibagi untuk: a. Cadangan Koperasi Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. b. Jasa Anggota PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus sebagai pelanggan (custumer). Dengan demikian SHU yang diberikan kepada anggotanya atas 2 kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu : 1) SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas penanaman modalnya (simpanan) di dalam koperasi. 2) SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam koperasi. c. Dana Pengurus Dana pengurus adalah SHU yang disisihkan untuk pengurus atas balas jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi. d. Dana Pegawai Dana pegawai adalah SHU yang disisihkan untuk membayar gaji pegawai yang bekerja dalam koperasi. e. Dana Pendidikan Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membiayai pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia dalam mengelola kelas. f. Dana Sosial Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu anggota dan masyarakat yang tertimpa musibah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 g. Dana Pembangunan Daerah Kerja Dana pembangunan daerah kerja adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk mengembangkan daerah kerjanya. 3. Prinsip-prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha Agar tercermin azaz keadilan, demokrasi, trasparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut. a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota itu sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat menetapkannya untuk bibagi secara merata sepanjang tidak membebani Likuiditas koperasi. Pada koperasi yang pengelolaan pembukuannya sudah baik, biasanya terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal dari anggota yang berasal dari non anggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber dari non anggota. b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian anggota, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa modal, misalkan 30% dan sisanya sebesar 70% berarti untuk jasa usaha. Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai penentuan proposisi jasa modal dan jasa transaksi usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan koperasi itu sendiri. Apabila total modal sendiri koperasi sebagian besar bersumber dari simpanan-simpanan anggota (bukan dari donasi ataupun dana cadangan), maka disarankan agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota diperbesar, tetapi tidak akan melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk tetap menjaga karakter koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan. c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa besar partisipasi kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demokrasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 d. SHU anggota dibayar secara tunai SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Menurut Andjar W, dkk (2005:56), “faktor- faktor yang mempengaruhi SHU terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar”. Faktor dari dalam yaitu : a. Partisipasi Anggota Para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasi karena tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidak akan berjalan lancar. b. Jumlah Modal Sendiri SHU anggota yang di peroleh sebagian dari modal sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah. c. Kinerja Pengurus Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik dan sesuai persyaratan dalam Anggaran Dasar serta UU Perkoperasian maka hasil yang dicapai pun juga akan baik. d. Jumlah unit usaha yang di miliki Setiap koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga menentukan seberapa besar volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan usaha tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 e. Kinerja Manajer Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal yang bersifat intern. f. Kinerja Karyawan Merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menjadi anggota koperasi. Faktor dari luar yaitu : a. Modal Pinjaman dari Luar Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali agar tidak menderita kerugian. b. Para konsumen dari luar selain anggota koperasi. c. Pemerintah Kekayaan koperasi yang merupakan pemberian bantuan kepada pihak koperasi secara sukarela baik berwujud uang maupun barang biasanya berasal dari pemerintah dan merupakan hibah. E. Manajemen Koperasi 1. Pengertian Manajemen Koperasi Dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Menurut Prof. Ewell Paul Roy dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997:43). Sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelola kepengurusan usaha ataupun yang di luar kepengurusan atau anggota biasa, memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti,2003). Menurut A.H. Gophar dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga sudut pandang yaitu organisasi, proses, dan gaya. Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dari tiga unsur yaitu anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapa pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota. Dari sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging adalah organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), dimana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya. (Sitio dan Tamba, 2001:42) Menurut Sitio dan Tamba (2001: 37) menyatakan badan usaha koperasi diIndonesia memiliki manajemen koperasi yang dituntut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola. Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisipatif. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing unsur. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan yang berbeda, kendati pun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama. Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah sebagai berikut: 1) Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun. 2) Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha. 3) Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus adalah sama. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan pengelola usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja. F. Kemampuan Manajerial Pengurus 1. Aspek Manajerial dan Operasional Menurut Ibid (dalam Sudarsono dan Edilius, 2000) manajer di dalam koperasi adalah orang yang telah diangkat dan yang telah mendapat pelimpahan wewenang serta tanggung jawab dari pengurus koperasi untuk memimpin atau mengepalai orang-orang (kepala-kepala unit, seksi dan staf), mengatur sumber-sumber atau faktor-faktor produksi agar supaya semua berhasil, berdaya guna bagi kesejahteraan anggota koperasi. Koperasi sebagai salah satu bentuk perusahaan, adalah diharuskan melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan praktek manajemen. Dalam pengertian ini masalah pokoknya adalah manajemen dengan semua fungsifungsinya. Selain aspek manajerial di dalam lingkungan perusahaan terdapat pula lingkup atau aspek operasional. Kedua aspek tersebut (manajerial dan operasional) merupakan elemen utama koperasi dan bentuk perusahaan lainnya dalam upaya mencapai tujuantujuannya. Tujuan-tujuan tersebut, seperti pelayanan untuk anggota, keuntungan yang optimal, kelangsungan hidup perusahaan dan lain-lain adalah diusahakan dengan melaksanakan berbagai kegiatan sebagai proses usaha peusahaan. (Sudarsono dan Edilius, 2000:55). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 49 Pengertian Pengurus Koperasi Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalah otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi. Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa rapat anggota untuk mengelola koperasi, artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan rapat anggota. Biasanya pengurus yang terdiri atas beberapa anggota pengurus. Dalam berwirausaha dituntut memiliki keterampilan dan kemampuan manajerial. Menurut George (1964) keterampilan manajerial adalah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi antara lain: a. Perencanaan (planning) b. Kepemimpinan (leadership) c. Pengorganisasian (Organizing) d. Pengendalian (Controling) Sedangkan kemampuan manajerial meliputi kemampuan teknis, kemampuan personal, dan kemampuan emosional. Mengingat peran dan fungsi seorang manajer dalam aspek memproduksi, menerapkan, memperbaharui, dan sistem mengintegrasi maka harus dituntut memiliki keterampilan manajerial. Paling tidak seorang manajer harus menguasai keterampilan yang bersifa t: 1) Keterampilan Konseptual 2) Keterampilan hubungan antar manusia 3) Keterampilan teknis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Besarnya komposisi dari ketiganya yang harus dimiliki, sangat tergantung pada tingkatan manajerial. Semakin tinggi level manajerialnya, maka semakin besar dibutuhkan keterampilan konseptual dan semakin kecil dibutuhkan keterampilan jenisnya. Menurut L. Richard ada tingkatan manajemen, yaitu seperti yang digambarkan di bawah ini : Sumber: Google 3. Tugas dan Kewajiban Pengurus Koperasi Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT. Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban: a. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan progam kerja. b. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban. c. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris. d. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi. e. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan RAT. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. 51 Wewenang Pengurus Koperasi Pengurus memiliki wewenang mengelola koperasi sebagai berikut: a. Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi. b. Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi. c. Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan d. Pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART. 5. Tanggung Jawab Pengurus Koperasi Pengurus koperasi bertanggungjawab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pengurus koperasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan koperasi. Perubahan yang terjadi dalam perekonomian nasional harus diimbangi dengan kemampuan pengelola koperasi dalam mencari, menemukan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Untuk mewujudkan semua itu, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang nyata dan yang tepat untuk menjadi seorang wirausaha koperasi yang sukses. Sehingga indikator yang digunakan pada variabel kemampuan manjerial pengurus adalah: a. Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana. b. Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota. c. Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 G. Kesejahteraan Anggota 1. Pengertian Kesejahteraan Menurut bahasa, ”kesejahteraan” berasal dari kata sejahtera yang berarti tenaga atau kekuatan. Jadi, kesejahteraan adalah upaya untuk membangun daya para anggota dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang memiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. (Mubyanto, 1960:26). Definisi kesejahteraan dalam sistem ekonomi kapitalis konvensional merupakan konsep materialistis murni yang menafsirkan keterkaitan rohaniah. Akan tetapi, sebagian masyarakat menginginkan kesejahteraan lahir batin, yang berarti bahwa kesejahteraan yang diinginkan adalah tidak menafsirkan dan mempunyai ketersinggungan dengan aspek rohaniah. Konsep kesejahteraan yang memasukkan tujuan kemanusiaan dan kerohaniaan, tentu akan berakibat pada keharusan mendiskusikan secara ilmu ekonomi apa hakekat tujuan kesejahteraan tersebut dan bagaimana merealisasikannya. Tujuan konsep kesejahteraan dalam kedua visi tersebuttidak hanya mencakup soal kesejahteraan ekonomi dalam arti materi semata, tetapi juga mencakup permasalahan persaudaraan manusia dan keadilan sosial ekonomi, kesucian kehidupan, kehormatan individu, kehormatan harta, kedamaian jiwa dan kebahagiaan, serta keharmonisan kehidupan keluarga dan masyarakat. 2. Pengertian Kesejahteraan Anggota PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 Dalam rangka mewujudkan cita-cita tata perekonomian nasional yang disusun bersama menurut asas kekeluargaan, maka koperasi perlu membangun diri. Untuk menyelaraskannya dengan 29 perkembangan keadaan, ketentuan undang-undang perkoperasian No.25 tahun 1992 pada bab 1, ayat 1 yang berbunyi: “Yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.(Sukamdiyo, 1996:5). Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut di atas, maka koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya mengangkat harga diri, meningkatkan kedudukan serta kemampuan untuk mempertahankan diri dan membebaskan diri dari kesulitan. Jadi, Kesejahteraan anggota dalam koperasi yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan seluruh anggota koperasi sehingga tujuan dari koperasi dapat tercapai. H. Hasil Penelitian Terdahulu Langkah ini ditempuh agar penelitian ini terfokus dan tidak mengulang dari pada penelitian yang sudah ada. Penulis menemukan beberapa penelitian yaitu sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No 1 Nama dan Judul Penelitian Tujuan dan Metode Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian ini Darmawan Zainul Muttaqin Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha KPRI KARYA Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun 2009. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi anggota berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha KPRI KARYA Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun 2009. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan uji F dimana F hitung lebih besar dari F tabel (316.355 > 2,333). Berdasarkan nilai interpretasi koefisien korelasi,0.790 dikategorikan kuat karena terletak di antara 0,600-0,799. Hal ini menunjukkan bahwa sisa hasil usaha dipengaruhi oleh partisipasi anggota pada KPRI KARYA sebesar 79 %. Sisanya 21% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini. Penelitian yang sebelumnya ingin mengetahui seberapa besar pengaruh partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha. Sedangkan penelitian yang akan diteliti selain partisipasi anggota, apakah variabel kemampuan manajerial pengurus dapat mempengaruhi kesejahteraan anggota koperasi. Secara parsial partisipasi anggota berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha KPRI Kopekoma dengan kontribusi sebesar 17,2%. Pelayanan kredit berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha KPRI Kopekoma dengan kontribusi sebesar 26,4%. Penelitian sebelumnya bahwa partisipasi anggota dan pelayanan kredit sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha KPRI Kopekoma. Dalam penelitian ini, peneliti akan menambahkan variabel kemampuan manajerial sebagai tolak ukur. (2010) Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap sisa hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) ”karya” di kecamatan Tanggul kabupaten jember Tahun 2009 2 54 Septia Mahareni (2011) Pengaruh Partisipasi Anggota dan Pelayanan Kredit Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kuantitatif Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari partisipasi anggota dan pelayanan kredit terhadap keberhasilan usaha koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) kopekoma kota magelang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No 3 Nama dan Judul Penelitian Tujuan dan Metode Nur Hidayat (2008) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang aplikasi perencanaan Aplikasi yang mencakup Perencanaan unsur-unsur Koperasi Simpan Pinjam UIN Sunan perencanaan pada Koperasi Simpan Kalijaga Yogyakarta Dalam Pinjam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kesejahteraan Anggota Koperasi Dalam Kesejahteraan Anggota Koperasi. Kualitatif 55 Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian ini KPN UIN Sunan Kalijaga selalu berupaya untuk kesejahteraan para anggotanya. Ini bias dilihat dari program dan kegiatan yangtelah dilaksanakan. Kegiatan dan program-program yang telah dilaksanakan dalam membantu anggotanya. Dengan mengadakan kerjasama dengan Bank BTN. Penelitian sebelumnya melihat bagaimana aplikasi fungsi perencanaan yang dilakukan koperasi untuk mensejahterakan anggotanya.Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar melalui cara bekerja anggota, SHU dan pengurus. I. Kerangka Berpikir Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 Menurut Anoraga dan Widiyanti (2003:111) partisipasi anggota dapat diartikan sebagai ukuran dari kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keaggotaan secara bertanggung jawab. Jika sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik. Akan tetapi ternyata hanya sedikit yang demikian, maka partisipasi anggota dimaksud dikatakan buruk atau rendah. Berdasarkan status ganda anggota koperasi maka seluruh kegiatan usaha koperasi didasarkan pada maksimasi pelayanan atau pemenuhan kebutuhan anggota. Kegiatan pelayanan ini tentu sekaligus diharapkan dapat menjadi sumber keuntungan bagi perusahaan (Sitio dan Tamba 2001:81). Koperasi ini melayani kebutuhan anggota dalam hal menerima simpanan, dan kebutuhan dalam bentuk pinjaman kredit kepada para anggota dan calon anggota yang sebagian besar berprofesi sebagai pegawai negeri untuk kegiatan prduktif, investasi, maupun konsumtif sehingga dapat tercapai kemakmuran kesejahteraan anggota sekaligus keuntungan dalam rangka mencapai kesejahteraan koperasi. Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Oleh karena Anggota koperasi dituntut kesadarannya untuk aktif dalam memenuhi kewajibannya. Dengan partisipasi aktif anggota koperasi diharapkan usaha yang dilaksanakan akan mendatangkan laba usaha. Laba usaha yang diperoleh sebagian dicadangkan sebagai dana cadangan dan digunakan untuk memupuk modal sehingga usaha koperasi akan semakin meningkat. Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi karena para pengurus merupakan mandataris rapat anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi. Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya, maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus koperasi tersebut. Dalam rangka mewujudkan cita-cita tata perekonomian nasional yang disusun bersama menurut asas kekeluargaan, maka koperasi perlu membangun diri. Untuk menyelaraskannya dengan 29 perkembangan keadaan, ketentuan undangundang perkoperasian No.25 tahun 1992 pada bab 1, ayat 1 yang berbunyi: “Yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. (Sukamdiyo, 1996:5). Jadi, dalam penelitian ini dimaksud dengan kesejahteraan anggota koperasi adalah tercapainya tujuan secara kelembagaan dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kegiatan usaha yang telah direncanakan oleh KOPPAS 58 Cihaeurgeulis. Kesejahteraan anggota koperasi dalam penelitian ini adalah usaha koperasi berkembang sesuai dengan kebutuhan anggota, partisipasi anggota, setiap unit usaha koperasimampu memberikan pelayanan yang maksimal pada anggotanya. Secara sistematis kerangaka berpikir di atas dapat dibuat bagan sebagai berikut: Skema Kerangka Berpikir Partisipasi Anggota (X1) 1. Partisipasi anggota dalam rapat anggota. 2. Partisipasi anggota dalam permodalan. 3. Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Besarnya Sisa Hasil Usaha (X2) 1. Jumlah modal sendiri. 2. Jumlah simpanan. 3. Jumlah unit usaha yang dimiliki. Kemampuan Manajerial Pengurus (X3) 1. Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana. 2. Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota. 3. Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja. Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi (Y) 1. 2. 3. penghasilan para anggota. peningkatan skala usaha. Besarnya SHU yang diperoleh anggota, besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diperoleh anggota. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 J. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah atau dugaan sementara yang diambil sebagai hipotesis sebagai berikut : 1. Ada kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. 2. Ada kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. 3. Ada kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Jadi dalam penelitian ini menjelaskan tentang ada atau tidaknya kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota kopersi pedagang pasar Cihaurgeulis. Dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian adalah studi Ex Post Facto yaitu dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ex post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian (Hammadi, 2010 : 223). 60 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Peneliti memilih lokasi pasar Cihaurgeulis karena sebagian besar para pedagang di pasar cihaurgeulis merupakan bagian dari anggota koperasi pasar Cihaurgeulis. Pasar Cihaurgeulis atau biasa disebut Pasar Suci ini merupakan salah satu pasar kelas II di Kota Bandung. Pasar ini terletak di Jl. Surapati Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler. Pedagang pasar Cihaurgeulis menjajakan barang dagangan yang dijual di pasar Cihaurgeulis cukup lengkap, dari bahan pangan, buku, pakaian, sampai aksesoris. Pedagang pasar menjadi anggota koperasi pasar Cihaurgeulis untuk meminjam modal usaha dan simpan pinjam, selain itu para pedagang pasar berharap dengan adanya tambahan modal yang dipinjamkan koperasi akan meningkatkan skala usaha dan kesejahteraan bagi pedagang pasar. Selain simpan pinjam modal para pedagang pasar juga diajak untuk aktif dalam berorganisasi di koperasi, sehingga para pedagang pasar yang menjadi anggota koperasi dapat berperan dalam memajukan koperasi dan dapat bertukar pikiran dengan sesama anggota koperasi pasar Cihaurgeulis. 2. Waktu Waktu penelitian ini adalah bulan April – Mei 2015. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 C. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang diteliti yaitu partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus, dan tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek peenelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis pada tahun 2014-2015. Berdasarkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Rapat Anggota Tahunan KOPPALIS tutup tahun buku 2014 bahwa jumlah anggota berjumlah 359 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Menurut Prasetyo dan Jannah (2008:137) dari berbagai rumus yang ada, ada sebuah rumus yang dapat digunakan untuk menentukan besaran sampel, yaitu rumus Slovin : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 Keterangan : n = besaran sampel N = besaran populasi Ne2 = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel). Dalam penelitian ini harga e adalah 10% dengan taraf kepercayaan 90%. Karena penelitian ini merupakan penelitian sosial, bukan penelitian eksak jadi persen kelonggaran ketidakpercayaan 10% dan tingkat kepercayaan 90% sudah memenuhi dalam pengambilan sampel. Sehingga dari populasi di atas dapat dihitung: n = 78,2135 dibulatkan menjadi 78 Dari perhitungan dengan mengunakan rumus di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 78 anggota koperasi. E. Data yang Dicari 1. Data Primer Dalam penelitian ini data primer yang digunakan meliputi data dari responden dalam bentuk kuesioner yaitu mengenai : 1) Kontribusi partisipasi anggota koperasi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar cihaurgeulis. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 2) Kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar cihaurgeulis. 3) Kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang pasar cihaurgeulis. 2. Data Sekunder Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan meliputi data dari pengurus koperasi mengenai : 1) Profil koperasi 2) Data jumlah anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis pada tahun 2014 - 2015. F. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Menurut Sutrisno Hadi (1992 : 46) accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang secara kebetulan ditemui pada objek penelitian ketika observasi sedang berlangsung. G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu dua variabel bebas terdiri dari partisipasi anggota (X1), besarnya sisa hasil usaha (X2) dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 kemampuan manajerial pengurus (X3) serta satu variabel terikat yaitu tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y). 1. Variabel Terikat Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Tingkat kesejahteraan anggota adalah peningkatan kondisi ekonomi anggota setelah menjadi anggota koperasi. Indikator sebagai berikut: a. Penghasilan para anggota b. Peningkatan skala usaha c. Besarnya SHU yang diterima anggota, besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima anggota. 2. Variabel bebas (X) Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota (X1), besarnya sisa hasil usaha (X2) dan kemampuan manajerial pengurus (X3). a. Partisipasi anggota (X1) Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Indikator partisipasi anggota adalah: 1) Frekuensi anggota dalam rapat anggota. 2) Partisipasi anggota dalam permodalan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 3) Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. b. Besarnya sisa hasil usaha (X2) Besarnya sisa hasil usaha adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Indikator besarnya sisa hasil usaha adalah: 1) Jumlah modal sendiri. 2) Jumlah simpanan. 3) Jumlah usaha yang dimiliki. c. Kemampuan manajerial pengurus (X3) Kemampuan Manajerial Pengurus adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis Bandung. Indikator kemampuan manajerial pengurus adalah: 1) Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana. 2) Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota. 3) Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 H. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena yang diselidiki. 2. Wawancara Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung berkenaan dengan penelitian ini, caranya dengan mendatangi langsung responden untuk mendapatkan informasi dan data secara langsung dari pihak koperasi, terutama dengan pengurus koperasi. Berikut kisi-kisi wawancara untuk pengurus koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis : Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara No 1 2 3 Variabel Identitas Responden Indikator No. Soal Jumlah 1. Nama 1 1 2. Alamat 2 1 3. Umur 3 1 4. Pendidikan Terakhir 4 1 1,3 2 16 1 3 1 4,5 2 Perkembangan KOPALIS 1. Awal mula berdirinya koperasi 2. Kontribusi pemerintah Partisipasi Anggota 1. Jumlah anggota 2. Jumlah modal sendiri, RAT, penggunaan jasa koperasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 5 Kemampuan Manajerial Pengurus Kesejahteraan Anggota Koperasi 1. Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana 68 6,13,14,15 4 2. Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota 9,10 2 3. Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja 11,12 2 1. Penghasilan anggota koperasi 8 1 7 1 2. Besarnya SHU yang diterima anggota 3. Angket (Kuesioner) Menurut Arikunto (2010:194), kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Adapun jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti menentukan sebagai berikut: a. Untuk jawaban a responden diberi skor 4 b. Untuk jawaban b responden diberi skor 3 c. Untuk jawaban c responden diberi skor 2 d. Untuk jawaban d responden diberi skor 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 Metode ini digunakan dalam pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden yang dalam hal ini diisi oleh anggota. Angket yang digunakan adalah tipe pilihan untuk memudahkan bagi responden dalam memberi jawaban, karena alternatif jawaban sudah disediakan sehingga hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menjawabnya. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data dari variabel Partisipasi Anggota (X1), Besarnya Sisa Hasil Usaha (X2), Kemampuan Manajerial Pengurus (X3) dan Tingkat kesejahteraan Anggota (Y) Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Kota Bandung. Berikut kisi-kisi kesioner untuk responden anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis : Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner No 1 Variabel Partisipasi Anggota Indikator No. Soal Jumlah 1,2,3 3 4,5,6 3 7,8,9 3 1. Jumlah modal sendiri 10,11,12 3 2. Jumlah simpanan 13,14,15 3 16,17 2 1. Partisisipasi anggota dalam rapat anggota 2. Partisipasi anggota dalam permodalan 3. Partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi 2 Besarnya Sisa hasil Usaha 3. Jumlah unit usaha yang dimiliki PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Kemampuan Manajerial Pengurus 1. Kemampuan mengelola 70 18,19,20 3 21,22,23 3 24,25,26 3 27,28 2 29,30 2 31,32, 33 3 34 1 dan memanfaatkan dana 2. Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota 3. Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja 4 Kesejahteraan Anggota Koperasi 1. Penghasilan anggota koperasi 2. Peningkatan skala usaha 3. Besarnya SHU yang diterima anggota 4. Besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima anggota 4. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, buku, transkip, surat kabar. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan dokumentasi berupa foto saat responden mengisi angket. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 I. Analisis Instrumen Analisis penelitian instrumen penelitian dilakukan untuk menganalisis hasil uji coba instrumen, sehingga di dapat soal yang memenuhi persyaratan. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto (2010:211) berpendapat bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah tidaknya angket dari variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan anggota. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut : xy x y rxy x 2 x N 2 N y 2 N y 2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy N : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total ∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total ∑X2 : Jumlah kuadrat skor item 2 : Jumlah kuadrat skor total ∑Y ( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 ) Untuk mengetahui valid atau tidak valid suatu angket, maka pada kolom corrected item-Total Correlation dikonsultasikan dengan r tabel (pada tabel r product moment) dengan taraf signifikan 5% dengan menggunakan populasi berukuran N = 78 maka instrumen dinyatakan valid. Apabila Pearson Corelation > r tabel maka angket dikatakan valid dan apabila Pearson Corelation < r tabel maka angket dikatakan tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 (Statistical Package for Social Science). Pengujian validitas instrumen dilakukan terhadap 78 responden. Instrumen berupa kuesioner yang diisi oleh responden yaitu anggota KOPPALIS yang terdiri dari 9 item pertanyaan untuk variabel partisipasi anggota dengan pernyataan valid 8 dan tidak valid 1, dan 8 item pertanyaan untuk variabel besarnya sisa hasil usaha dengan pernyataan valid 7 dan tidak valid 1, 9 item pertanyaan untuk variabel keterampilan manajerial pengurus. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Item 73 pertanyaa dikatakan valid jika telah memenuhi kriteria hasil uji validitas yaitu mempunyai nilai r Hasil uji validitas untuk hitung yang lebih besar dari r table (0,227). variabel partisipasi anggota, besarnya SHU, keterampilan manajerial pengurus, dan tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggota Koperasi No.item r hitung r table Kesimpulan Pertanyaan_1 0,531 0,227 Valid Pertanyaan_2 0,445 0,227 Valid Pertanyaan_3 0,408 0,227 Valid Pertanyaan_4 0,554 0,227 Valid Pertanyaan_5 0,469 0,227 Valid Pertanyaan_6 0,029 0,227 Tidak Valid Pertanyaan_7 0,441 0,227 Valid Pertanyaan_8 0,575 0,227 Valid Pertanyaan_9 0,374 0,227 Valid Sumber: Data primer, diolah, 2015 Dari hasil uji validitas terlihat bahwa terdapat satu item pertanyaan mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) tidak lebih dari 0,227 sehingga dikatakan item pertanyaan nomor 6 pada variabel partisipasi anggota koperasi tersebut tidak valid. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel partisipasi anggota koperasi sebanyak 8 item pertanyaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Besarnya Sisa Hasil Usaha No.item r hitung r table Kesimpulan Pertanyaan_10 Pertanyaan_11 Pertanyaan_12 Pertanyaan_13 Pertanyaan_14 Pertanyaan_15 Pertanyaan_16 Pertanyaan_17 0,383 0,152 0,590 0,478 0,390 0,734 0,490 0,559 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data primer, diolah, 2015 Dari hasil uji validitas terlihat bahwa terdapat satu item pertanyaan mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) tidak lebih dari 0,227 sehingga dikatakan item pertanyaan nomor 11 pada variabel besarnya sisa hasil usaha tersebut tidak valid. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel besarnya sisa hasil usaha sebanyak 7 item pertanyaan. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Keterampilan Manajerial Pengurus No.item r hitung r table Kesimpulan Pertanyaan_18 Pertanyaan_19 Pertanyaan_20 Pertanyaan_21 Pertanyaan_22 Pertanyaan_23 Pertanyaan_24 0,438 0,243 0,554 0,248 0,280 0,263 0,374 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pertanyaan_25 Pertanyaan_26 0,344 0,321 0,227 0,227 75 Valid Valid Sumber: Data primer, diolah, 2015 Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak ada item pertanyaan mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,227 sehingga semua item pertanyaan pada variabel keterampilan manajerial pengurus tersebut valid. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel keterampilan manajerial pengurus sebanyak 9 item pertanyaan. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi No.item r hitung r table Kesimpulan Pertanyaan_27 Pertanyaan_28 Pertanyaan_29 Pertanyaan_30 Pertanyaan_31 Pertanyaan_32 Pertanyaan_33 Pertanyaan_34 0,373 0,307 0,788 0,835 0,664 0,773 0,308 0,265 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data primer, diolah, 2015 Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak ada item pertanyaan mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,227 sehingga semua item pertanyaan pada variabel tingkat kesejahteraan anggota koperasi tersebut valid. Dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 jumlah item yang valid untuk variabel tingkat kesejahteraan anggota koperasi sebanyak 8 item pertanyaan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010:221). Rumus : α= k S2 j 1 2 k 1 S x Keterangan : α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan memilih menu analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 cronbach’s alpha > 0,60 (Ghozali, 2010:47) yang didapat untuk masingmasing variabel ditunjukkan tabel berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Nilai Cronbach's Variabel Alpha Partisipasi Anggota 0,764 Besarnya Sisa Hasil Usaha 0,769 Kemampuan Manajerial Pengurus 0,705 Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS 0,614 Sumber: Data primer, diolah, 2015 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha semua variabel di atas 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini reliabel. Dari hasil uji validitas dan rliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwaangket sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian. J. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka diadakan pengolahan data hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data mengenai variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 usaha dan kemampuan manajerial pengurus. Rumus yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai variabel adalah sebagai berikut: Keterangan: n = jumlah skor jawaban responden N = jumlah seluruh skor ideal % = tingkat keberhasilan yang dicapai (Ali,1994:188) Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket X1 , X2,X3 dan Y 2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan dengan ketentuan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif. 1) Jawaban a diberi skor 4 2) Jawaban b diberi skor 3 3) Jawaban c diberi skor 2 4) Jawaban d diberi skor 1 3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari setiap responden. 4. Menentukan skor tersebut kedalam rumus 5. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 6. Untuk menentukan kategori deskripsi persentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: 1) Persentase maksimal : 4/4 x 100% = 100% 2) Persentase minimal : 1/4 x 100% = 25% 3) Rentang persentase : 100% - 25% = 75% 4) Interval kelas persentase : 75% / 4 = 18,75% Dengan panjang kelas interval 18,75% dan presentase terendah 25% dapat dibuat kreiteria sebagai berikut: Tabel 3.8 Interval Hasil Penelitian Interval Kriteria Partisipasi Anggota Kriteria Besarnya SHU Kriteria Kriteria Tingkat Kemampuan Kesejahteraan Manajerial Anggota Pengurus Koperasi 81,26% - 100% Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 62,51% - 81,25% Tinggi Baik Baik Baik 43,76% - 62,50% Rendah Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 25,00% - 43,75% Sangat Rendah Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 2. Uji Persyaratan Regresi a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2010:147). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic non parametrik Kolmogorof-Smirnof. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) Variance Inflancion Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2010:105). b. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk meguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel satu disebabkan oleh variabel yang lain dan dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik (model matematika). Dalam hal ini, regresi dilakukan untuk menentukan besarnya tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y) yang disebabkan oleh partisipasi anggota (X1), Besarnya Sisa Hasil Usaha (X2) dan kemampuan manajerial pengurus (X3). Adapun spesifikasi persamaan garis linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: +e Keterangan: Y = Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi = Konstanta x1 = Partisipasi anggota x2 = Besarnya SHU x3 = Kemampuan manajerial pengurus b1,b2, b3 = Koefisien determinasi e = Error PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 5. Uji Hipotesis a. Uji F Menurut Ghozali (2010:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α = 5%). Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: a) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan ketiga variabel independen tersebut tidak mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan ketiga variabel independen tersebut mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji t Menurut Ghozali (2010:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai kontribusi signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika signifikan < 0,05 maka Ho diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap variabel dependen. 6. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R square) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM A. Perkembangan Koperasi Pedagang Pasar di Kota Bandung Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) merupakan Koperasi yang beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan Koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang, misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Jumlah KOPPAS yang tercatat di Dinas Koperasi-Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian-Perdagangan (KUKM & Perindag) Kota Bandung pada tahun 2013 berjumlah 37 Koperasi. Namun, Dinas KUKM & Perindag Kota Bandung mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut hanya ada enam (6) Koperasi yang masih tergolong aktif yaitu KOPPAS Baru (KPPB), KOPPAS Karapitan, KOPPAS Cihaurgeulis (KOPPALIS), Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung (KOHIPPCI), KOPPAS Lodaya dan KOPPAS Ciwastra (KOPPASTRA). KOPPAS Cihaurgeulis merupakan salah satu koperasi pasar yang masih aktif sampai saat ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, didapatkan bahwa di koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis memiliki banyak sektor usaha yang membutuhkan banyak modal dan setelah jangka waktu 84 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 beberapa lama sektor usaha tersebut mengalami perkreditan atau penyaluran dana. Pendapatan koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis yang terbesar diperoleh dari sektor perkreditan atau dari besarnya keuntungan bunga dari modal yang dikeluarkan pihak koperasi. Semakin besar kredit atau modal yang di pinjamkan kepada sektor usaha peminjam dana maka semakin besar pula profit yang di peroleh oleh pihak koperasi ini. Terkadang koperasi ini juga tidak terlepas dari pembayaran kredit yang macet sehingga sedikit menyulitkan pihak koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis. B. Kondisi Pasar Tradisional Cihaurgeulis Pasar Cihaurgeulis atau biasa disebut Pasar Suci ini merupakan salah satu pasar kelas II di Kota Bandung. Pasar ini terletak di Jl. Surapati Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunyingg Kaler. Sejak pertama kali didirikan, pasar ini baru sekali mengalami renovasi pada tahun 1978. Luas seluruh areal pasar ini 5.086 m2 dengan bagunan seluas 3.816 m2. Bangunan pasar ini memiliki 2 lantai, dan lantai ke-2 digunakan untuk bursa buku. Yang kumpulan kios dagangan yang menjual buku, baik buku baru maupun buku bekas yang dijual kembali. Pedagang pasar Cihaurgeulis sampai saat ini berjumlah 1.068 pedagang. Pasar ini memiliki banyak PKL yang menyebabkan pasar tumpah sampai ke badan jalan di depan area pasar. Namun untuk menghindari kemacetan akibat pasar tumpah tersebut, para PKL yang berjualan hanya bisa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 bertahan sampai 6-7 pagi. Sebagai upaya menghindari pasar tumpah dan menampung PKL, bangunan pasar diperluas dan memakai trotoar depan pasar sebagai tempat kios dagang. Kemudian dibuatkan atap berupa kain terpal dan dibatasi pagar besi sehingga pasar lebih rapi dan tidak mengganggu lalu lintas jalan di depannya. Pasar Cihaurgeulis ini berada di dekat daerah perkantoran, perguruan tinggi dan perumahan penduduk. Walaupun kondisi fisik pasar tidak menarik, namun barang dagangan yang dijual di pasar ini cukup lengkap, dari bahan pangan, buku, pakaian, sampai aksesoris. Pesaing pasar ini yang enjua barang dagangan sejenis, yaitu supermarket Borma dan Griya yang terletak kurang dari 1 km dari lokasi pasar. Pasar ini dilengkapi dengan fasilitas toilet dan mushola yang berkondisi baik. Sama seperti pasar-pasar lainnya. Fasilitas parkir juga tersedia di dalam area pasar, namun kondisi jalannya yang rusak dan letaknya yang disatukan dengan tempat pembuangan sampah membuat para pengguna pasar enggan parkir di dalam pasar. C. Sejarah Berdirinya Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) didirikan oleh para pedagang bermula dari arisan, untuk menganggulangi kesulitan permodalan. Pada tanggal 11 November 1980 diadakan pertemuan sekaligus mendirikan Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) bidang usaha pertama Unit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 Simpan Pinjam. Koperasi ini didirikan oleh Bapak Yusup yang sampai saat ini masih menjabat sebagai ketua KOPPALIS, ia mendirikan koperasi tersebut karena rasa keprihatiannya terhadap kesejahteraan para pedagang yang tidak mengalami perubahan pendapatannya. Bermula dari arisan para anggotanya adalah para pedagang pasar tersebut, arisan yang dibayarkan oleh para pedagang pasar setiap harinya mulai dari 1000 rupiah. Tidak seperti koperasi pada umumnya yang memiliki modal besar untuk membangun koperasi, dari arisan inilah modal koperasi mulai terkumpul dan dikelola oleh pengurus koperasi untuk digunakan sebagai usaha simpan pinjam kepada para anggota koperasi sampai saat ini. Koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis ini diberi penghargaan sebagai Koperasi mandiri dari Dewan Koperasi Indonesia Daerah Jawa Barat. Bertahannya KOPPALIS sampai saat ini berprinsip pada pelayanan yang baik, kejujuran yang berasal dari para pengurus. Selain itu KOPPALIS ini memilki program beasiswa bagi anak yang pintar dari anggota koperasi untuk membantu memberikan bantuan dana, dan yang lebih menarik lagi para anggota berkesempatan untuk Umroh dari dana arisan yang dikelola koperasi, yang mungkin tidak dipikirkan oleh koperasi pedagang pasar lain. Anggota koperasi pedagang pasar Cihaurgeulis sampai saat ini berjumlah 359 orang anggota, yang terdiri dari 175 orang anggota laki-laki dan 184 orang anggota wanita. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 D. Profil Data Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) 1. Umum Nama Koperasi : Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Alamat Lengkap No Telepon : Lantai 2 Pasar Cihaurgeulis Blok A-64, Jl. Surapati (Suci) No.24, Kel. Sukaluyu, Kec.Cibeuying Kaler, Bandung, Jawa Barat. Kode Pos 40123. : (022) 250 66 92 Jenis Usaha : Simpan Pinjam dan Dana Bergulir Tahun Pembentukan : Tahun 1980 No Badan Hukum : No. 7173/BH/PAD/KWK-10/IX/1997 Izin Yang Dimiliki : 1. S.T.B Nomor : 503/2241/KLA.64/PKB/VII/2009. 2. S.K.D.P Nomor : 33/DP/VIII/SKL/2010. 3. N.P.W.P Nomor : 01-450-201-7-423-000 4. I.T.U Nomor : 503/ITU.1998.BPPT-2011. 5. I.G.T.U Nomor : 503/ITU.1998.BPPT-2011. 6. T.D.P Nomor : 101125200294 7. S.I.U.P Nomor : 510/1.1229/2008/69/BPPT. 2. Para Pembina KOPPALIS 1. Bapak Kepala Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung. 2. Bapak Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Bandung. 3. Bapak Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Susunan Pengurus Periode Tahun 2014-2019 1. Susunan Pengurus a. Ketua : H.U. Yusup b. Sekretaris : Nanan Achmad c. Bendahara : H.Entis Sutisna 2. Susunan Pengawas a. Ketua : H.Dudeng Sopiendi Mugni b. Anggota : Teten Zainudin 3. Susunan Pengelola a. Juru Buku : Nanan Achmad b. Kasir : Rosyanti c. Adm Pembukuan : Teti Eprillawati d. Kolektor 1 : Rosyanti e. Kolektor 2 : Suwarni f. Rekap Harian : Ryani g. Bagian Umum : Hendra Suherman 4. Keanggotaan KOPPALIS a. Awal Tahun : 363 orang anggota Masuk : 10 orang anggota Keluar : 14 orang anggota b. Akhir Tahun Terdiri Dari : 359 orang anggota 89 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Laki-laki : 175 orang anggota Perempuan : 184 orang anggota 90 5. Pendidikan Terakhir Para Pengelola a. Pendidikan Akhir : SMA dan SMEA b. Gaji Tertinggi : Rp 2.500.000 c. Gaji Terendah : Rp 1.000.000 E. Visi, Misi dan Program Kerja Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) 1. Visi dan Misi Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) a. Mengajak seluruh potensi yang ada dalam masyarakat dengan tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama agar dapat bersama-sama bersatu dan beritikad baik. b. Turut membangun ekonomi secara gotong royong dalam wadah koperasi. c. Membantu para pedagang kecil memobilisasi permodalan demi kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. d. Turut pembangunan ekonomi dan menunjang pelaksanaan kegiatan usaha secara aktif dengan mengajak mitra-mitra lainnya baik BUMN atau BUMS, perbankan maupun gerakan koperasi lainnya. 2. Aspek Keuangan A. Dalam aspek keuangan meliputi : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Modal Sendiri, yaitu : a. Simpanan Pokok b. Simpanan Wajib c. Dana Cadangan 2. Dari Modal Simpanan Anggota, yaitu : a. Simpanan Sukarela b. Simpanan Harian Koperasi c. Simpanan Berjangka d. Dana-dana dari SHU e. Dana-dana Lainnya 3. Pinjaman dari luar, yaitu : a. Dari Dana Binaan PT. Len Industri (BUMN) b. Dari Dana Subsidi BBM (Pemerintah) c. Dari Dana Talangan Koperasi Penjamin Kredit (Koperasi) d. Dari Dana Arisan Anggota (Anggota Koperasi) B. Laporan Keuangan Disajikan Penyajian dalam bentuk : 1. Neraca Gabungan Simpan Pinjam 2. Neraca Dana Bergulir 3. Perhitungan Rugi Laba Simpan Pinjam 4. Perhitungan Rugi Laba Dana Bergulir 5. Saldo Akhir Pada Kas Bendahara 91 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 6. Saldo Akhir Pada Bank 3. Aspek Usaha 1. Unit Usaha Yang Berjalan a. Unit Usaha Simpan Pinjam b. Unit Usaha Dana Bergulir Kedua usaha ini masih menjadi andalan Koperasi Simpan Pinjam Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) dalam menghasilkan laba usaha setiap tahunnya. 2. Unit Usaha Lainnya a. Pengadaan barang kebutuhan para anggota belum terealisasi. b. Kerja sama dengan Koperasi Jasa Medis Asri Husada di bidang kesehatan masih berjalan walau tersendat dalam perjalannya. 4. Rencana Kerja KOPPALIS Tahun Buku 2015-2016 1. Program Kerja Jangka Pendek a. Meningkatkan Administrasi dan Organisasi Koperasi b. Meningkatkan Penyuluhan dan Pendidikan kepada : 1. Para karyawan dan karyawati KOPPALIS 2. Para anggota dan calon anggota KOPPALIS c. Meningkatkan Permodalan untuk usaha, dari : 1. Para anggota KOPPALIS 2. Arisan anggota KOPPALIS d. Meningkatkan Pengembangan Usaha KOPPALIS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 2. Program Kerja Jangka Panjang a. Meningkatkan kerja sama dengan Pihak Swasta dan BUMN. b. Mendukung serta ikut mengsukseskan Program Pemerintah menjadikan Koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia. c. Memelihara kantor KOPPALIS d. Memelihara aset KOPPALIS e. Mengikuti dan membahas perkembangan Rencana Pembangunan Pasar Inpres Cihaurgeulis Kota Bandung. F. Srtuktur Organisasi Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS) Sumber : RAT KOPPALIS 2014 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 G. Deskripsi Responden Dalam penelitian ini peneliti mengambil 78 responden dari 359 orang anggota KOPPALIS yang dipilih secara kebetulan pada saat ditemui. Dari 78 orang responden ini mereka berprofesi sebagai pemilik toko di pasar cihaurgeulis, hanya 10-15 orang yang hanya sebagai pegawai toko. Responden dalam penelitian ini kebanyakan adalah berlatar belakang pendidikan SMA sederajat hanya beberapa pemilik toko yang menjadi pegawai negeri maupun swasta. Dengan rentang usia mulai dari 30 tahun – 56 tahun. Jika dilihat dari jenis kelamin responden dalam penelitian ini juga terdiri dari laki-laki dan perempuan. Namun perbandingan antara laki-laki dan perempuan tidak proposional karena peneliti mengambil responden secara accindental sampling. Sehingga peneliti sulit untuk menentukan proposi untuk laki-laki dan perempuan. H. Deskripsi Variabel Penelitian Adapun variabel yang diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Partisipasi Anggota Partisipasi anggota dapat dilihat dari beberapa aspek seperti partisipasi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi. Ditinjau dari beberapa aspek partisipasi anggota dalam permodalan pada KOPPALIS tergolong tinggi. Ini terbukti ketika para anggota menghadiri rapat anggota yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 sebagian besar hadir, dan untuk partisipasi anggota dalam permodalan juga cukup aktif karena para anggota bisa membayar iuran wajib setiap hari yang ditagihkan oleh kolektor dari pengelola koperasi. Ketika dilihat dari aspek lain seperti partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi masih kurang dan mungkin perlu ditingkatkan atau diperbaiki lagi. Hal ini terlihat dari kebutuhan anggota koperasi belum tercukupi. Namun secara parsial, partisipasi anggota di KOPPALIS tergolong sedang, ini terbukti dari 78 anggota 30 anggota KOPPALIS memilih jawaban a (skor 4) mengenai partisipasi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan yang sudah cukup aktif. Skor tertinggi untuk pernyataan X1 adalah 4 dan terendah adalah 1. 2. Besarnya Sisa Hasil Usaha Besranya sisa hasil usaha dapat dilihat dari beberapa aspek seperti jumlah modal sendiri, jumlah simpanan, jumlah unit usaha yang dimiliki. Ditinjau dari beberapa aspek jumlah modal sendiri, jumlah simpanan yang dimiliki anggota koperasi tergolong sedang. Ini terlihat dari anggota koperasi yang membayarkan jumlah simpanan wajib yang sebagian besar antara Rp 251.000 - Rp 500.000. Ketika dilihat dari aspek lain seperti jumlah usaha yang dimiliki koperasi masih kurang. Hal ini terlihat dari unit usaha yang ada di KOPPALIS masih ada 1 dan mungkin tidak akan bertambah lagi. Ada 30 orang dari 78 orang responden memilih jawaban a (skor 4) mengenai aspek PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 jumlah modal sendiri dan jumlah simpanan, tetapi untuk aspek jumlah unit usaha yang dimiliki responden memilih jawaban c (skor 2) dengan pertanyaan yang diajukan. Skor tertinggi untuk pernyataan X2 adalah 4 dan terendah adalah 1. 3. Kemampuan Manajerial Pengurus Kemampuan manajerial yang dimiliki pengurus berusaha sebaikbaiknya. Hal ini terlihat dari aspek keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan produktif, keterampilan membangun komunikasi dengan anggota, dan keterampilan mengkoordinasi anggota dan menigkatkan melaksanakan kemampuan program kerja, manajerialnya maka melalui pengurus aspek akan tersebut. Kemampuan manajerial pengurus KOPPALIS ini tergolong tinggi, hal ini terlihat dari 78 responden ada 30 responden yang memilih jawaban a (skor 4) dengan pertanyaan yang diajukan. Anggota berharap kemampuan manajerial yang dimiliki oleh pengurus KOPPALIS dapat dipertahakan. Skor tertinggi untuk pernyataan X3 adalah 4 dan terendah adalah 1. 4. Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS tergolong sedang. Jika dilihat dari beberapa aspek seperti penghasilan para anggota, peningkatan penghasilan dan skala usaha berbeda-beda setiap anggotanya dimana penghasilan mengalami peningkatan, tetap saja, bahkan naik turun. Tetapi pada aspek besarnya SHU yang diterima dan besarnya bunga simpanan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 pokok dan simpanan wajib yang diterima oleh anggota cukup tinggi, hal ini terlihat dari 78 responden ada 30 responden yang memilih jawaban a (skor 4) dengan pertanyaan yang diajukan. Anggota berharap dengan menjadi anggota KOPPALIS ini tingkat kesejahteraan mengalami perubahan yang semakin sejahtera. Skor tertinggi untuk pernyataan Y adalah 4 dan terendah adalah 1. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus, dan tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis Kota Bandung. Dalam pendeskripsian ini terdapat empat kriteria penilaian jawaban responden terhadap item pertanyaan dalam instrumen partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, kemampuan manajerial pengurus, dan tingkat kesejahteraan anggota. Jawaban pada item pertanyaan terdapat kriteria penilaian terhadap point-point yang ada. 1. Analisis Deskripsi Tingkat kesejahteraan Anggota KOPPALIS Data mengenai tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 8 butir. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase tingkat kesejahteraan anggota secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase dari jawaban responden untuk variabel tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS adalah dalam kriteria baik dengan presentase sebesar 80,24%. 98 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Kesejahteraan Anggota Skor 26 ≤ skor ≤ 32 20 ≤ skor 26 14 ≤ skor ≤ 20 8 ≤ skor ≤ 14 Interval Persen Kriteria Frekuensi Presentasi Rata-rata 81,26 % - 100 % Sangat Tinggi 28 36% 62,5 % - 81,25 % Tinggi 49 63% 80,24% 43,76 % - 62,5% Rendah 1 1% 25% - 43,75 % Sangat Rendah 0 0% jumlah 78 100% Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5.1 terlihat bahwa secara umum tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS dengan responden terbanyak adalah 36% atau 28 anggota dalam kriteria sangat baik sedangkan responden paling sedikit adalah 1% atau 1 anggota dalam kriteria rendah. 2. Analisis Deskripsi Partisipasi Anggota Data mengenai partisipasi anggota diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 9 butir. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase partisipasi anggota secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase dari jawaban responden untuk variabel partisipasi anggota adalah dalam kriteria baik dengan presentase sebesar 72,9%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2 Deskripsi Partisipasi Anggota Skor Interval Persen Kriteria 29,3 ≤ skor ≤ 36 81,26 % - 100 % Sangat Tinggi 7 9% 22,55 ≤ skor ≤ 29,3 62,5 % - 81,25 % Tinggi 68 87% 15,75 ≤ skor ≤ 22,55 43,76 % - 62,5% Rendah 3 4% 9 ≤ skor ≤ 15,75 25% - 43,75 % Sangat Rendah 0 0% 78 100% jumlah Sumber: Data primer, diolah, 2015 Ratarata Frekuensi Presentasi 72,90% Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa secara umum partisipasi anggota dengan responden terbanyak adalah 87% atau 68 anggota dalam kriteria baik sedangkan responden paling sedikit adalah 4% atau 3 anggota dalam kriteria rendah. 3. Analisis Deskripsi Sisa Hasil Usaha Data mengenai besarnya sisa hasil usaha diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 8 butir. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase besarnya sisa hasil usaha secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase dari jawaban responden untuk variabel besarnya sisa hasil usaha adalah dalam kriteria baik dengan presentase sebesar 76,72%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.3 Deskripsi Besarnya SHU Skor Interval Persen Kriteria 26 ≤ skor ≤ 32 20 ≤ skor 26 14 ≤ skor ≤ 20 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 8 ≤ skor ≤ 14 25% - 43,75 % Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah jumlah Sumber: Data primer, diolah, 2015 Ratarata Frekuensi Presentasi 8 68 2 10% 87% 3% 0 0% 78 100% 76,72% Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa secara umum besarnya sisa hasil usaha dengan responden terbanyak adalah 87% atau 68 anggota dalam kriteria baik sedangkan responden paling sedikit adalah 3% atau 2 anggota dalam kriteria rendah. 4. Analisis Deskripsi Kemampuan Manajerial Pengurus Data mengenai kemampuan manajerial pengurus diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 9 butir. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase kemampuan manajerial pengurus secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa secara umum, rata-rata persentase dari jawaban responden untuk variabel kemampuan manajerial pengurus adalah dalam kriteria sangat baik dengan presentase sebesar 88,74%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 Berdasarkan jawaban dari angket masing-masing anggota yang menjadi responden dalam penelitian ini didapatkan gambaran seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.4 Deskripsi Kemampuan Manajerial Pengurus Skor Interval Persen 29,3 ≤ skor ≤ 36 22,55 ≤ skor ≤ 29,3 15,75 ≤ skor ≤ 22,55 9 ≤ skor ≤ 15,75 Kriteria 81,26 % - 100 % Sangat Tinggi 62,5 % - 81,25 % Tinggi 43,76 % - 62,5% Rendah 25% - 43,75 % Sangat Rendah jumlah Sumber: Data primer, diolah, 2015 Frekuensi Presentasi 50 28 0 0 78 64% 36% 0% 0% 100% Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa secara umum kemampuan manajerial pengurus dengan responden terbanyak adalah 64% atau 50 anggota dalam kriteria sangat baik sedangkan responden yang lain 28 atau 36% anggota dalam kriteria baik. B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik Prasyarat analisis data penelitian terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas, heterokedastisitas. Untuk melakukan analisis data, terlebih dahulu terpenuhi yaitu data berdistribusi normal dan lolos dari uji asumsi yang digunakan. Ratarata 88,74% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus kolmogorovsmirnov menunjukkan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan rumus kolmogorov-smirnov ini dibantu dengan menggunakan program SPSS for windows release 16.0. dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Ringkasan uji normalitas sebaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Partsipasi Anggota (X1) Besarnya Sisa hasil Usaha (X2) Kemampuan Manajerial Pengurus (X3) Tingkat Kesejahteraan Anggota (Y) Sumber: Data primer, diolah, 2015 sig 0,097 0,097 0,061 0,051 Keterangan Normal Normal Normal Normal Hasil uji normalitas pada tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov untuk masing-masing variabel adalah 0,097; 0,097; 0,061; dan 0,051. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari nilai tingkat kepercayaan (α = 0,05), oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Ho diterima sehingga data residual berdistribusi normal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 b. Uji Multikolineritas Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna atau tidak. Model regresi yang bebas dari multikolinieritas memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1. Hasil uji multikolinieritas (uji VIF) dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearrity Statistic Model Partisipasi Anggota (X1) Besarnya SHU (X2) Kemampuan Manajerial Pengurus (X3) Sumber: Data primer, diolah, 2015 Tolerance 0,992 0,989 VIF 1.008 1.012 0,995 1.005 Hasil uji multikolinieritas (uji VIF) pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih besar dari 0,1 yang berarti bahwa model regresi tidak mengandung multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah varian residualnya bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 salah satunya dengan metode spearman rank correlation. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikasi variabel independen dengan nilai tingkat kepercayaan (α = 0,05). Apabila nilai signifikansi lebih besar dari nilai α (sig > α), maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Hasil uji heteroskedastisitas (spearman rank correlation) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data primer, diolah, 2015 Hasil uji heteroskedastisitas (spearman rank correlation) pada tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen memiliki nilai signifikansi di bawah nilai α (0,05). Oleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Jadi secara keseluruhan dari hasil uji asumsi klasik yang digunakan dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi semua persyaratan uji asumsi klasik. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.8 Hasil Regresi Linear Berganda Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan tabel tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,489 atau sebesar 50,46 % ( 0,489 : 0,969 x 100%). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 107 Kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,258 atau sebesar 26,62 % ( 0,258 : 0,969 x 100%). 3. Kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,222 atau sebesar 22,91 % ( 0,222 : 0,969 x 100%), namun kontribusi tidak signifikan. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang ada pada penelitian ini diuji dengan analisis stasistik yaitu analisis uji-F dan uji-t. a. Uji F Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara tiga variabel bebas, yaitu partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus secara bersama-sama terhadap variabel terikat (tingkat kesejahteraan anggota). Tabel 5.9 Hasil Uji F Sumber: Data primer, diolah, 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa secara simultan besarnya F hitung untuk model regresi ini adalah 7,465 dengan harga signifikansi sebesar 0,000, dan diperoleh nilai F tabel yaitu sebesar 2,73. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F yang diperoleh tersebut signifikan karena harga signifikansinya yang diperoleh kurang dari 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Dengan diterimanya Ha, berarti ada kontribusi positif terhadap partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus secara simultan terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS. b. Uji t Kontribusi masing-masing variabel independen terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS dapat dilihat dari hasil regresi secara parsial sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Uji t S u m b Sumber: Data primer, diolah, 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 Hasil uji statistik t, variabel independen partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus yang dimasukkan ke dalam model regresi, seluruhnya signifikansi pada p value 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesajahteraan anggota KOPPALIS pada α = 5%. Dari pengujian tersebut, persamaan regresi dinyatakan dengan: Diperoleh koefisien regresi untuk partisipasi anggota = 0,489 dan nilai t hitung sebesar 4,478 dengan nilai signifikansi 0,000, dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254. Berdasarkan koefisien beta partisipasi anggota berkontribusi 0,489 atau sebesar 50,46% (0,489 : 0,969 x 100%). Nilai signifikansi = 0,000 < α= 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi anggota berkontribusi 50,46% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi adalah partisipasi anggota. Hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk besarnya SHU= 0,258 dan nilai t hitung sebesar 2,346 dengan nilai signifikansi 0,022 dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254. Berdasarkan koefisien beta besarnya SHU berkontribusi 0,258 atau sebesar 26,62% (0,258 : 0,969 x 100%). Nilai signifikansi = 0,022 < α= 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya SHU berkontribusi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 26,62% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi adalah besarnya SHU. Hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk kemampuan manajerial pengurus = 0,222 dan nilai t hitung sebesar 1,955 dengan nilai signifikansi 0,054 dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254.. Berdasarkan koefisien beta kemampuan manajerial pengurus berkontribusi 0,222 atau sebesar 22,91% (0,222 : 0,969 x 100%). Nilai signifikansi = 0,054 > α= 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan manajerial pengurus berkontribusi 22,91% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi, namun kontribusi tidak signifikan. Dapat dikatakan bahwa kemampuan manajerial pengurus bukan salah satu faktor pendorong meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi, dikarenakan para pengurus belum melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan praktek keterampilan manajerial, seperti kurangnya kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja. 4. Koefisien Determinasi Harga R2 atau koefisien determinasi dipergunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi model variabel dependen. Namun penggunaan koefisien PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 determinasi R2 memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel maka R2 meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Besarnya variasi model dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi (R square) seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 5.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi secara Simultan Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan hasil tabel di atas, besarnya koefisien determinasi (R square) yaitu sebesar 0,428 hal ini berarti 42,8% variasi tingkat kesejahteraan anggota koperasi dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggota, besarnya SHU, dan kemampuan manajerial pengurus. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 42,8% = ) 57,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan tersebut di atas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 C. Pembahasan Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa ada kontribusi dari partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi secara parsial terbukti dari hasil uji t yang memiliki harga signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05 maupun secara bersama-sama yang dibuktikan dari uji F yang memperoleh harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik partisipasi anggota, semakin banyak besarnya sisa hasil usaha, dan semakin baik kemampuan manajerial pengurus dalam berkoperasi maka akan semakin tinggi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai partisipasi anggota, besarnya SHU, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan anggota koperasi koperasi diatas dapat diketahui sebagai berikut: a. Secara umum menurut responden menyatakan variabel partisipasi anggota diperoleh rata-rata skor sebesar 72,9% (2049 : 2808 x 100%) termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota di KOPPALIS sudah dilakukan secara optimal, banyak anggota koperasi yang berpartisipasi memberikan pendapat atau gagasan dalam mengikuti RAT karena anggotanya sebagian besar adalah Pedagang pasar Cihaurgeulis. Untuk partisipasi anggota dalam permodalan tergolong tinggi terutama dalam membayar simpanan pokok, simpanan sukarela serta keikutsertaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113 dalam menabung di KOPPALIS. Sedangkan partisipasi dalam menggunakan jasa koperasi tergolong rendah terutama dalam unit simpan pinjam dan dalam unit pertokoan tergolong rendah sehingga dampaknya berpengaruh pada menurunnya partisipasi angota. b. Secara umum menurut responden menyatakan variabel besarnya SHU diperoleh rata-rata skor sebesar 76,72% (1915 : 2496 x 100%) termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya SHU di KOPPALIS sudah termasuk tinggi, oleh karena itu untuk mendapatkan SHU yang besar para anggota KOPPALIS lebih meningkatkan untuk membayarkan simpanan wajib maupun simpanan sukarela secara aktif. c. Secara umum menurut responden menyatakan variabel kemampuan manajerial pengurus diperoleh rata-rata skor sebesar 88,74% (2493 : 2808 x 100%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan manajerial pengurus di KOPPALIS sudah termasuk baik, dengan adanya kemampuan manajerial yang baik di KOPPALIS ini dapat mempertahakan kemajuan koperasi itu sendiri terutama dalam pelayanan kepada anggota koperasi. d. Secara umum menurut responden menyatakan variabel tingkat kesejahteraan anggota diperoleh rata-rata skor sebesar 80,24% (2003 : 2496 x 100%) termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan anggota di KOPPALIS sudah termasuk baik, dengan adanya kesejahteraan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 anggota yang baik di KOPPALIS ini dapat mempertahakan kemajuan koperasi terutama dalam kesejahteraan anggota koperasi. 1. Kontribusi Partisipasi Anggota Terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Bandung Partisipasi anggota merupakan unsur yang terdapat pada koperasi dan sebagai pengikat pemersatu di dalam koperasi. Dengan partisipasi anggota maka sebuah koperasi akan terlihat bagaimana kinerja koperasi tersebut tercapai. Koperasi juga diharapkan menanamkan dasar-dasar distribusi pemanfaatan dari hasil atau pelayanan-pelayanan yang bersifat ekonomis dan sosial untuk mempertahankan semangat kebersatuan anggota-anggota dan kesetiaan mereka kepada semangat koperasi. Hasil uji signifikansi paramater individual diperoleh nilai thitung variabel partisipasi anggota 4,478 lebih besar dari t tabel (α= 5%, df = 74 yaitu 1,66571) dan memiliki nilai signifikansi < 0,05 sehingga dinyatakan bahwa variabel partisipasi anggota berkontribusi terhadap kesejahteraan anggota koperasi. Koefisien Beta variabel partisipasi anggota sebesar 0,489 menyatakan bahwa setiap penambahan partisipasi akan meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota koperasi sebesar 0,489. Hasil analisis regresi menunjukkan partisipasi anggota (X1) berkontribusi sebesar 50,46% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel kesejahteraan anggota diperoleh harga signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi kurang dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 taraf nyata 0,05 menunjukan nilai t yang diperoleh signifikansi, hal ini berarti bahwa variabel partisipasi anggota (X1) berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y) sebesar 50,46%. Maka hasil Ha (variabel partisipasi anggota memberikan kontribusi terhadap variabel kesejahteraan anggota koperasi) diterima. Hal ini disebabkan karena keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau berpatisipasi, bila yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaatnya terhadap dirinya, dan cara organisasi itu dalam mencapai tujuan. Kontribusi dalam partisipasi anggota dapat dilihat dari aspek partisipasi anggota dalam rapat anggota. Rapat anggota sangat erat hubungannya dengan partisipasi karena rapat anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggota secara perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat diwakilkan suaranya kepada anggota yang lain. (Anoraga dan Widiyanti, 2003:15). Partisipasi anggota dalam permodalan, anggota dalam koperasi harus ikut serta berpartisipasi dalam penanaman modal, yaitu berupa modal sendiri yang berasal dari pihak perusahaan yang ditanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu. Pada koperasi, modal sendiri terdiri dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, deposito anggota, cadangan, sisa hasil usaha, dan simpanan khusus. (Tohar, 2000:19) Partisipasi anggota pada KOPPALIS dalam permodalan berupa simpanan dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda pada koperasi pada umumnya, bagi anggota yang ingin menyimpan simpanan pada koperasi tidak perlu datang ke koperasi kerena pihak koperasi sudah menugaskan pengelola koperasi untuk menagihkan simpanan wajib dan simpanan harian koperasi kepada anggota. Pengelola ini disebut kolektor, kolektor inilah yang ditugaskan untuk menagihkan simpanan kepada anggota setiap harinya. Dalam menyimpan simpanan, biasanya anggota diwajibkan untuk membayarkan simpanan wajib dan simpanan harian koperasi setiap harinya. Besarnya simpanan wajib adalah Rp 10.000/hari dan simpanan harian koperasi tidak ditentukan seberapa besar jumlahnya tergantung kemampuan yang dimiliki anggota pada saat itu, biasanya jumlah yang dibayarkan untuk simpanan harian sebesar Rp 2000 sampai Rp 10.000/hari. Karena koperasi ini adalah koperasi simpan pinjam pada pedagang pasar, sehingga simpanan yang dibayarkan oleh anggota dilakukan setiap hari. Selain partisipasi anggota dalam permodalan, para anggota memiliki hak untuk meminjam atau mengambil simpanan mereka kepada koperasi. Untuk proses meminjam pada KOPPALIS ini dilakukan secara mudah, bila anggota melakukan pinjaman sewaktu-waktu dan dana diperlukan pada saat itu juga, koperasi dapat memberikan pinjaman secara langsung tanpa proses PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 yang rumit dan tanpa anggunan. Proses yang dilakukan biasanya anggota menunggu 20 menit untuk mendapatkan pinjaman, pinjaman yang dapat dilakukan secara langsung ini tergantung seberapa besar pinjaman yang dibutuhkan biasanya jumlahnya sebesar Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 atau sesuai dengan pada besarnya jumlah simpanan anggota, selain proses yang mudah bunga dan biaya adminsitrasi pada KOPPALIS cukup kecil. Sama halnya pada proses pinjaman, bagi anggota yang ingin mengambil simpanan dapat dilayani secara langsung, tergantung jumlah yang dibutuhkan. Selain itu, partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa koperasi dapat direalisasikan melalui meningkatkan kualitas jasa koperasi. Anggota harus memperoleh kepuasan sekaligus kebanggan dari layanan jasa koperasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah upaya untuk menciptakan mindsite pada anggota bahwa rugi apabila tidak memanfaatkan jasa koperasi. Uraian tersebut menunjukkan bahwa adanya partisipasi anggota yang aktif dari anggota yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, dan partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Dengan partisipasi aktif anggota koperasi diharapkan usaha yang dilaksanakan akan mendatangkan laba usaha. Laba usaha yang diperoleh sebagian dicadangkan sebagai dana cadangan dan digunakan untuk memupuk modal sehingga usaha koperasi akan semakin meningkat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Maria Erra Setianingrum (2013) yang menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggota dan pelayanan kredit berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha KPRI KOPEKOMA Magelang. Berarti semakin aktif partisipasi anggota dan semakin baik pelayanan kredit koperasi, maka keberhasilan koperasi akan semakin meningkat. 2. Kontribusi Besarnya Sisa hasil Usaha Terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Bandung Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedangkan sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota. Hasil uji signifikansi paramater individual diperoleh nilai thitung variabel besarnya sisa hasil usaha 2,346 lebih besar dari t tabel (α= 5%, df =74 yaitu 1,99254) dan memiliki nilai signifikansi < 0,05 sehingga dinyatakan bahwa variabel besarnya sisa hasil usaha berkontribusi terhadap kesejahteraan anggota koperasi. Koefisien Beta variabel besarnya sisa hasil usaha sebesar 0,258 menyatakan bahwa setiap penambahan besarnya sisa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119 hasil usaha akan meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota koperasi sebesar 0,258. Hasil analisis regresi menunjukkan besarnya sisa hasil usaha (X2) berkontribusi sebesar 26,62% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel kesejahteraan anggota diperoleh harga signifikansi 0,022. Karena harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05 menunjukan nilai t yang diperoleh signifikansi, hal ini berarti bahwa variabel besarnya sisa hasil usaha (X2) berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y) sebesar 26,62%. Maka hasil Ha (variabel besarnya sisa hasil usaha memberikan kontribusi terhadap variabel kesejahteraan anggota koperasi) diterima. Hal ini disebabkan karena SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Oleh karena itu, pengurus koperasi perlu melakukan perhitungan yang benar terhadap pembagian SHU dalam setiap RAT KOPPALIS, agar anggota merasa bahwa terdapat pembagian yang merata atas usaha atau aktivitas para anggota dalam ikut mengembangkan koperasi. Selain itu, faktor- faktor dari dalam koperasi yang mempengaruhi SHU seperti jumlah modal sendiri yaitu SHU anggota yang di peroleh sebagian dari modal sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah. Jumlah unit usaha yang di miliki, yaitu setiap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 koperasi pasti memiliki unit usaha, hal ini juga menentukan seberapa besar volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan usaha tersebut. Dan jumlah simpanan yang dibayarkan oleh anggota koperasi. Melihat jumlah sisa hasil usaha yang diterima pada anggota KOPPALIS ini terbilang sangat kecil dibandingkan dengan koperasi pedagang pasar di Bandung, rata-rata anggota koperasi memperoleh SHU sebesar Rp 50.000 sampai Rp 150.000 / tahun. Sisa hasil usaha ini mungkin tidak secara langsung dapat mensejahterakan kehidupan bagi anggota, tetapi dengan peningkatan volume perdagangan dipasar yang bertambah inilah para pedagang yang menjadi anggota koperasi bisa merasakan kehidupan ekonominya menjadi lebih baik salah satunya dengan pinjaman modal yang diberikan oleh koperasi, sehingga para anggota tidak tergantung pada SHU yang mereka dapatkan setelah RAT. Menurut ketua KOPPALIS, para anggota di koperasi ini jarang menyakan berapa jumlah sisa hasil usaha yang mereka dapatkan. Para anggota yang sudah lama menjadi anggota koperasi percaya kepada pengurus, menurut anggota dengan menyimpan, meminjam, dan arisan pada koperasi bisa membantu para pedagang untuk memobilisasi permodalan demi kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Uraian tersebut menunjukkan bahwa besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh setiap anggota yang ditunjukkan dengan adanya jumlah simpanan yang dibayarkan, jumlah modal yang dibayarkan. Sisa Hasil Usaha (SHU) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121 dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, dengan pembagian SHU yang diperoleh anggota dapat mewakili pendapatan untuk keperluan kebutuhan yang dapat mensejahterakan anggota koperasi. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Darmawan Zainul (2010) yang menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggota koperasi berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha KPRI “Karya” di Kecamatan Tanggiul Kabupaten Jember Tahun 2009. Berarti semakin aktif partisipasi anggota, maka sisa hasil usaha anggota akan semakin meningkat. 3. Kontribusi Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Bandung Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi karena para pengurus merupakan mandataris rapat anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi. Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya, maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus koperasi tersebut. Hasil uji signifikansi paramater individual diperoleh nilai thitung variabel kemampuan manajerial pengurus 1,955 lebih besar dari t tabel (α= 5%, df = 74 yaitu 1,99254) dan memiliki nilai signifikansi > 0,05 sehingga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dinyatakan bahwa variabel kemampuan manajerial pengurus 122 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan anggota koperasi. Koefisien Beta variabel kemampuan manajerial pengurus sebesar 0,222 menyatakan bahwa setiap penambahan kemampuan manajerial pengurus akan meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota koperasi sebesar 0,222. Hasil analisis regresi menunjukkan kemampuan manajerial pengurus (X3) berkontribusi sebesar 22,91% terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi, namun tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel kesejahteraan anggota diperoleh harga signifikansi 0,054. Karena harga signifikansi lebih dari taraf nyata 0,05 menunjukan nilai t yang diperoleh signifikansi, hal ini berarti bahwa variabel kemampuan manajerial pengurus (X3) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y) sebesar 22,91%. Maka hasil Ho (variabel besarnya sisa hasil usaha memberikan kontribusi terhadap variabel kesejahteraan anggota koperasi) diterima. Hal ini disebabkan karena manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga sudut pandang yaitu organisasi, proses, dan gaya. Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dari tiga unsur yaitu anggota, pengurus, dan karyawan. (A.H. Gophar). Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota. Selain itu, kemampuan manajerial pengurus dapat dilihat dari keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan efektif, keterampilan membangun komunikasi dengan anggota, dan keterampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja. Dengan adanya keterampilan yang dimiliki oleh pengurus dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para anggotanya. Uraian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pengurus koperasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan koperasi. Tetapi pada KOPPALIS manajerial pengurus belum mengalami peningkatan dalam keterampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja, sehingga pelayanan kepada anggota belum dilakukan secara maksimal. Selain itu pendidikan tentang manajerial pengurus belum dimiliki secara profesional, sehingga KOPPALIS (perencanaan, dalam kepemimpinan, menjalankan fungsi-fungsi pengorganisasian, manajemen pengendalian) tidak berjalan dengan baik. Walaupun kemampuan manajerial yang dimiliki oleh pengurus belum dimiliki secara profesional, tetapi tidak halnya dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Kopdit atau Puskopdit. Pada KOPPALIS ini diadakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124 pelatihan bagi para anggota biasanya 1 tahun sekali, pelatihan-pelatihan yang diberikan mengenai manajemen koperasi, kewirausahaan koperasi dan sebagainya. Begitupun bagi pendidikan yang diberikan kepada anggota baru. Selain pelatihan yang dilakukan oleh Kopdit, koperasi memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta salah satunya tentang permodalan bagi para pedagang pasar, biasanya pihak swasta yang telah bekerjasama dengan pihak koperasi. Dengan pendidikan yang diberikan oleh koperasi maupun diluar koperasi dapat memberikan manfaat bagi anggota, sehingga anggota dapat terlibat dalam kepengurusan dan membangun koperasi menjadi lebih maju. Selain pendidikan yang diberikan kepada anggota, KOPPALIS ini dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi secara langsung, salah satunya dengan mendatangi anggota yang sedang mengalami musibah karena usaha dagang yang dijalani mengalami kegagalan karena telah meminjam pinjaman dana dari rentenir dan tidak bisa membayar sehingga ruko menjadi jaminannya. Oleh karena itu, pihak koperasi memberikan pinjaman modal yang telah disepakati tanpa harus memberikan anggunan kepada pihak koperasi. Selain memberikan pinjaman, pengurus memberikan bimbingan kepada anggota untuk tidak tergiur dengan modal yang besar dari pihak rentenir. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dosen Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125 Walisongo (Rahman ElJunusi) yang menunjukkan bahwa analisis partisipasi komitmen dan kemampuan berinovasi serta pengaruhnya terhadap kinerja Koperasi Pondok Pesantren yang rendah dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi, komitmen dan kemampuan berinovasi dari anggota dalam mengelola koperasi pondok pesantren. 4. Kontribusi Partisipasi Anggota, Besarnya Sisa Hasil Usaha, dan Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Bandung Hasil uji signifikansi simultan diperoleh nilai Fhitung 7,465 dengan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dinyatakan bahwa variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus secara serentak berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota. Besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS secara simultan dapat dikatakan baik. Hal ini bisa diketahui besarnya 42,8 % tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah kontribusi dari ketiga variabel tersebut dan 57,2 % faktor lain yang tidak diteliti. Besarnya kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS memberikan gambaran bahwa tidak sepenuhnya tingkat kesejahteraan anggota di suatu koperasi dipengaruhi oleh partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126 pengurus saja, akan tetapi masih ada faktor lain yang turut berkontribusi yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Akan tetapi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus secara bersama-sama tetap mempunyai kontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota di suatu koperasi, sehingga semakin aktif partisipasi anggota, semakin besar sisa hasil usaha yang dihasilkan dan semakin baik kemampuan manajerial pengurus koperasi maka semakin dapat meningkatkan kesejahteraan anggota di suatu koperasi. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Resa Wulansari (2012) yang menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggota dan kemampuan manajerial pengurus berpengaruh positif terhadap promosi ekonomi anggota (Survey di koperasi pedagang pasar kota Bandung). Berarti semakin aktif partisipasi anggota dan semakin baik kemampuan manajerial pengurus koperasi, maka promosi ekonomi dalam kesejahteraan anggota akan semakin meningkat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan membagikan kuesioner kepada 78 orang responden yang merupakan anggota KOPPALIS, maka dari data tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Terdapat kontribusi partsipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dengan hasil uji analisis menunjukkan bahwa Koefisien Beta variabel partisipasi anggota sebesar 0,489 atau sebesar 50,46%. Hal ini disebabkan karena kontribusi dalam partisipasi anggota dalam rapat anggota, partisipasi anggota dalam permodalan, dan partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi yang semakin aktif. 2. Terdapat kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dengan hasil uji analisis menunjukkan bahwa Koefisien Beta variabel besarnya sisa hasil usaha sebesar 0,258 atau sebesar 26,62%. Hal ini disebabkan karena kontribusi dalam menyimpan jumlah modal sendiri, menyimpan jumlah simpanan, dan jumlah unit usaha yang dimiliki koperasi yang semakin meningkat. 127 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128 3. Terdapat kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dengan hasil uji analisis menunjukkan bahwa Koefisien Beta variabel kemampuan manajerial pengurus sebesar 0,222 atau sebesar 24,26%, namun tidak berkontribusi secara signifikan. Hal ini disebabkan karena kontribusi dalam keterampilan membangun komunikasi dengan anggota, keterampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja, dan keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan produktif yang belum dilakukan secara maksimal pada KOPPALIS. 4. Melihat dari uji R2 ternyata masih memiliki variabel lain diluar model yang turut mempengaruhi atau menerangkan variabel independen sekitar 57,2% variabel lain masih bisa menerangkan selain dari variabel partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diberikan di atas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi pihak KOPPALIS a. Partisipasi anggota KOPPALIS termasuk dalam kriteria baik. Melihat kondisi tersebut maka koperasi perlu mempertahankan partisipasi anggota dalam kegiatan usaha koperasi. Dan mengajak anggota yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129 tidak aktif untuk turut andil dalam rapat anggota, rajin menabung, membayar simpanan wajib dan simpanan sukarela untuk meningkatkan permodalan koperasi. b. Pengelola KOPPALIS dapat mempertahankan program beasiswa kepada anak dari anggota koperasi, kesempatan Umroh bagi para anggota yang dapat menarik para pedagang pasar untuk bergabung pada koperasi. c. Pengelola KOPPALIS mempertahakan dan meningkatkan dalan menjalin kerjasama dengan pihak swasta maupun BUMN. d. Pengurus KOPPALIS dapat meningkatkan kemampuan manajerial pengurus dalam mengelola koperasi. Pengurus koperasi harus mampu memberikan dorongan agar dapat menarik anggota untuk ikut serta dalam pengembangan KOPPALIS. e. Pengurus yang ditempatkan harus sesuai dengan keahliaannya, agar dapat membawa kebaikan terhadap KOPPALIS. f. Pengurus harus dengan cermat menyusun program kerja, agar program kerja yang disusun berhubungan dan memberikan manfaat bagi keberlangsungan KOPPALIS dan dapat memberikan manfaat secara nyata bagi anggota. 2. Bagi Anggota koperasi Anggota koperasi perlu meningkatkan partisipasi dalam kegiatan usaha koperasi, mengajak anggota lain yang kurang aktif dalam rapat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130 anggota sehingga anggota bisa menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi, rajin menabung dalam menaikkan SHU, membayar simpanan wajib dan simpanan sukarela untuk meningkatkan permodalan koperasi. 3. Bagi Peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dari responden, diharapkan teknik pengambilan data menggunakan wawancara agar lebih intensif untuk mendapatkan datadata yang penting. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah dimensi lain yang lebih baik, misalnya variabel pelayanan usaha, lingkungan usaha, pendidikan perkoperasian, kewirausahaan koperasi, motivasi berkoperasi dan budaya organisasi koperasi yang mungkin berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini hanya menurut presepsi dari anggota KOPPALIS sehingga mungkin bisa tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi pada KOPPALIS Bandung. Selain instrumen yang digunakan juga belum mewakili keadaan yang sebenarnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Andjar Pachta W dan Myra Rosana Bachtiar dan Nadia Maulisa Benemay, 2005. Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman, Regulasi, Pendirian, dan Modal Usaha. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum UI Agustina. 2012. Analisis Perkembangan Pinjaman Unit Simpan Pinjam Pada Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPPALIS). [Online] Tersedia di File_Unikom_Agutina_RS_BAB I.Pdf. -Elib Unikom Anoraga dan Widiyanti. 2003. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta dan Bina Aksara Anoraga dan Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta Arifinal Chaniago. (1987). Perkoperasian Indonesia. Bandung: Angkasa Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Burhanuddin R. (2005). Menata Kembali Pembangunan Koperasi. Infokop No. 26 Tahun XX. Dapat diperoleh di http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2026/Menata_Kembali _Pemb_Kop.pdf Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) Kota Bandung. (2012). Manfaat Koperasi. [Online] Tersedia di : http://dekopinbdg.blogspot.com/2012/01/manfaat-koperasi.html. [23 Maret 2012] Feryanto, Agung. 2011. Koperasi dan Peranannya dalam Perekonomian. Klaten: Saka Mitra Kompetensi George R. Terry, terj. Dr. Winardi, SE. Alumni. 2010. Asas-asas Manajemen. Bandung 131 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132 Hanel, Alfred, 1996. Organisasi Koperasi, Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi di Negara-negara Berkembang. Universitas Padjadjaran, Bandung. Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Hendar dan Kusnadi. (2005). Ekonomi Koperasi (Untuk Perguruan Tinggi) Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI Hendrojogi. (1997). Koperasi : Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta : Raja Grafindo Persada Kartasapoetra dkk. 1992. Koperasian Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: Rineka Cipta LAPENKOP Nasional. Lebih Mengenal Koperasi. Bandung : LAPENKOP Nasional. [Online] Tersedia di www.lapenkop.coop, [email protected] [19 Februari 2015] M.D, Sagimun. 1985. Koperasi Indonesia. Jakarta: Inti Idayu Press Mutis, Thoby. 2001. Pengembang Koperasi. Jakarta: Grasindo Muhammad Ali. 1994. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Angkasa Prasetyo dan Jannah. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Rahardja. 2000. Laporan Penelitian Analisis Sikap dan Partisipasi Anggota KOPPAS. Semarang: Undip Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga Sudarsono dan Edilius. 2002. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga Sugiyono (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133 Sugiyanto. (2002). Promosi Ekonomi Anggota (PEA) sebagai Ukuran Kinerja Keuangan dalam Bunga Rampai 20 Pokok Pemikiran tentang Pembangunan Koperasi. Bandung: IKOPIN. Sutrisno Hadi (1992) , Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset Tohar. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: Kanisius Undang – Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia Widiyanti, Ninik. 2002. Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta Widiyanti dan Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN I SURAT PERIJINAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 134 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 135 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 136 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN II KUESIONER RESPONDEN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 Lampiran 2 KUESIONER UNTUK RESPONDEN (ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR CIHAURGEULIS (KOPALIS)) Petunjuk Pengisian Angket 1) Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini, lengkapilah terlebih dahulu identitas Bapak/Ibu/Saudara. 2) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan dengan memberikan tanda (X) pada salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara paling benar dan tepat sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara. 3) Peneliti berharap Bapak/Ibu/Saudara memberikan jawaban pada semua pertanyaan. A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : B. Pertanyaan Partisipasi Anggota Partisipasi anggota dalam Rapat Anggota 1) Bagaimana keaktifan Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadiri rapat yang diadakan di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS) dalam 3 tahun terakhir? a. Sangat aktif (10-12 c. Aktif (7-9 kali) kali) d. Tidak aktif (< 3 kali) b. Kurang aktif (4-6 kali) 2) Apa yang mendorong Bapak/Ibu/Saudara untuk mengikuti Rapat Anggota yang diadakan koperasi? a. Ingin berpartisipasi aktif dalam mengikuti perkembangan koperasi b. Ingin mendengarkan isi rapat koperasi c. Karena diwajibkan oleh pengurus koperasi d. Karena diajak anggota lain 3) Dalam setiap Rapat Anggota, berapa kali Bapak/Ibu/Saudara menyampaikan pendapat/gagasan demi kemajuan koperasi dalam satu tahun terakhir? a. Sangat aktif, > 5 kali c. Kurang aktif, 1-2 b. Aktif, 3-4 kali kali d. Tidak aktif Partisipasi anggota dalam Permodalan 4) Bagaimana keaktifan Bapak/Ibu/Saudara dalam membayar simpanan wajib di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS) dalam satu tahun terakhir? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138 a. 10-12 kali c. 4-6 kali b. 7-9 kali d. Kurang dari 3 kali 5) Berapa kalikah Bapak/Ibu/Saudara menabung di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS) dalam waktu 1 tahun terakhir? a. 10-12 kali c. 4-6 kali b. 7-9 kali d. Kurang dari 3 kali 6) Berapakah jumlah modal yang anda simpan di koperasi dalam bentuk simpanan sukarela dalam 1 tahun? a. Kurang dari Rp 100.000 b. Antara Rp 100.000 - Rp 250.000 c. Antara Rp 251.000 - Rp 500.000 d. Lebih dari Rp 500.000 Partisipasi anggota dalam Penggunaan Jasa Koperasi 7) Sebagai anggota koperasi berapa kali rata-rata Bapak/Ibu/Saudara dalam sebulan berbelanja kebutuhan pokok di toko koperasi? a. Lebih dari 5 kali c. 1-2 kali b. 3-5 kali d. Tidak pernah 8) Unit usaha simpan pinjam koperasi memberikan kredit kepada anggota sudah berapa kali Bapak/Ibu/Saudara memanfaatkan jasa simpan pinjam dalam 1 tahun? a. Lebih dari 5 kali c. 1-2 kali b. 3-5 kali d. Tidak pernah 9) Apa yang Bapak/Ibu/Saudara rasakan setelah memanfaatkan jasa pertokoan dan simpan pinjam di Koperasi Pedagang Pasar Cihaurgeulis (KOPALIS)? a. Sangat puas b. Puas Jumlah modal sendiri c. Kurang puas d. Tidak puas 10) Sebagai anggota koperasi apakah jumlah simpanan pokok yang Bapak/Ibu/Saudara bayarkan sudah mewakili kesejahteraan anggota? a. Sangat mencukupi b. Mencukupi c. Tidak mencukupi d. Sangat tidak mencukupi 11) sebagai anggota koperasi berapa jumlah Bapak/Ibu/Saudara bayarkan dalam simpanan wajib dalam 1 tahun? a. Kurang dari Rp. 100.000 b. Antara Rp 100.000 - Rp 250.000 c. Antara Rp 251.000 - Rp 500.000 d. Lebih dari Rp 500.000 12) Sebagai anggota koperasi, apakah Bapak/Ibu/Saudara menanyakan kegunaan tentang dana cadangan yang ada di KOPALIS? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139 a. Selalu menanyakan sampai jelas b. Meminta teman menanyakan sampai jelas c. Bertanya diluar tempat d. Tidak pernah menanyakan Jumlah simpanan 13) Selama Bapak/Ibu/Saudara menjadi anggota koperasi simpanansimpanan apa yang selalu Bapak/Ibu/Saudara tingkatkan? a. Simpanan wajib dan simpanan sukarela b. Hanya simpanan sukarela c. Hanya simpanan wajib d. Tidak ada 14) Sebagai anggota koperasi berapa kalikah Bapak/Ibu/Saudara menyimpan simpanan wajib dalam waktu 1 tahun terakhir? a. 10-12 kali c. 4-6 kali b. 7-9 kali d. Kurang dari 3 kali 15) Berapa kalikah Bapak/Ibu/Saudara mengambil simpanan sukarela dalam waktu 1 tahun terakhir? a. 10-12 kali c. 4-6 kali b. 7-9 kali d. Kurang dari 3 kali Jumlah unit usaha yang dimiliki 16) Sebagai anggota koperasi, apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui ada berapa jumlah unit usaha yang ada di KOPALIS ? a. Lebih dari 4 b. Ada 3 c. Ada 1 d. Tidak ada 17) Seberapa sering Bapak/Ibu/Saudara mengunjungi unit usaha yang ada di KOPALIS ? a. Sangat sering b. Sering c. Pernah d. Tidak pernah Keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan produktif 18) Bagaimanakah keterampilan pengurus dalam mengelola keuangan dan usaha koperasi ? a. Membuat pembukuan dengan baik dan benar b. Mengelola keuangan sesuai dengan kas atau pembukuan c. Pengelolaan keuangan di laporkan kepada anggota melalui RAT d. Masih ada kekeliruan dalam pembukuan 19) Berapa kali anda menemukan pengurus melakukan kesalahan dalam membuat laporan keuangan? a. Tidak pernah d. Pernah lebih dari 3 b. Pernah 1 kali kali c. Pernah 2 kali PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 20) Selama 3 tahun terakhir berapa kali terjadi penambahan asset koperasi (penambahan sarana dan prasarana) ? a. Lebih dari 3 kali c. 2 kali b. 3 kali d. 1 kali Keterampilan membangun komunikasi dengan anggota 21) Dalam 1 tahun, berapa kali pengurus mengadakan sarasehan (pertemuan) dengan anggota koperasi ? a. Lebih dari 2 kali d. Tidak pernah b. 2 kali c. 1 kali 22) Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah menemui, melihat, dan mendengarkan pengurus bersikap tidak ramah dalam menanggapi keluhan anngota koperasi ? a. Tidak pernah c. 2 kali b. 1 kali d. Lebih dari 2 kali 23) Bagaimanakah penetapan dan pembagian tugas bagi pengurus ? a. Sudah ada pembagian secara profesional b. Sudah ada pembagian kerja, tetapi tidak ditempatkan pada keahliannya c. Sudah ada pembagian kerja, tetapi masih ada yang rangkap jabatan d. Tidak ada pembagian kerja Ketrampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja 24) Dalam 5 tahun terakhir, berapa kali terjadi pelaksanaan rapat anggota tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan ? a. Tidak pernah b. Pernah 1 kali c. Pernah 2 kali d. Pernah lebih dari 2 kali 25) Dalam 5 kali rapat anggota, berapa kali pengurus tidak hadir dalam rapat anggota pada waktu tang telah ditetapkan ? a. Tidak pernah b. Pernah 1 kali c. Pernah 2 kali d. Pernah lebih dari 3 kali 26) Bagaimana penetapan dan pembagian tugas bagi sesama pengurus dan pengelola ? a. Sesuai dengan Anggaran Dasar & Rumah Tangga Koperasi b. Melalui rapat pengurus c. Melalui Rapat Anggota Tahunan d. Sesuai dengan tugas dan wewenang Penghasilan para anggota 27) Bagaimana penghasilan yang diperoleh Bapak/Ibu/Saudara setelah menjadi anggota koperasi? a. Meningkat c. Sangat meningkat b. Tetap d. Berkurang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 28) Apakah penghasilan yang diperoleh Bapak/Ibu/Saudara setelah menjadi anggota koperasi? a. Sangat mencukupi b. Mencukupi c. Tidak mencukupi d. Sangat tidak mencukupi Peningkatan skala usaha 29) Menurut Bapak/Ibu/Saudara selama menjadi anggota koperasi apakah modal usaha Bapak/Ibu/Saudara mengalami perubahan? a. Terus meningkat c. Naik turun b. Tetap d. Turun 30) Bagaimana keuntungan atau laba yang Bapak/Ibu/Saudara peroleh setelah menjadi anggota koperasi? a. Terus meningkat c. Naik turun b. Tetap d. Turun Besarnya SHU yang diterima anggota 31) Selama 2 tahun terakhir bagaimana SHU yang Bapak/Ibu/Saudara terima? a. Terus meningkat c. Naik turun d. Turun b. Tetap 32) Berapa lamakah proses pembagian SHU kepada anggota setelah RAT dilaksanakan? a. 1 hari setelah RAT dilaksanakan b. 2-4 hari setelah RAT dilaksanakan c. 5-7 hari setelah RAT dilaksanakan d. Lebih dari seminggu 33) Berapa besar SHU yang Bapak/Ibu/Saudara terima dalam 1 tahun ? a. Antara Rp. 100.000 – Rp. 250.000 b. Antara Rp. 251.000 – Rp 500.000 c. Antara Rp. 501.000 – Rp. 750.000 d. Lebih dari Rp. 750.000 Besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima anggota 34) Berapakah besar bunga simpanan wajib dan simpanan pokok yang Bapak/Ibu/Saudara terima dalam 1 tahun? a. Antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000 b. Antara Rp 101.000 – Rp. 150.000 c. Antara Rp 151.000 – Rp. 200.000 d. Lebih dari Rp. 200.000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN III HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas 1. VARIABEL X1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .764 8 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted skor jawaban 1 24.22 11.887 .323 .760 skor jawaban 2 23.45 10.329 .688 .709 skor jawaban 3 23.91 9.771 .506 .732 skor jawaban 4 23.62 8.967 .797 .673 skor jawaban 5 23.82 10.071 .429 .749 skor jawaban 7 23.60 10.217 .550 .724 skor jawaban 8 24.14 10.798 .278 .781 skor jawaban 9 23.50 12.279 .249 .769 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. VARIABEL X2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .769 7 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted SJB 10 20.54 10.979 .298 .772 SJB 11 19.77 9.479 .666 .715 SJB 12 20.23 8.647 .554 .726 SJB 13 19.94 8.087 .804 .669 SJB 14 20.14 9.188 .421 .758 SJB 16 19.92 9.293 .551 .728 SJB 17 20.46 9.914 .263 .795 143 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3 3. VARIABEL X3 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .705 N of Items 9 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted SJB 18 26.73 14.433 .238 .702 SJB 19 25.96 12.869 .566 .656 SJB 20 26.42 11.936 .484 .657 SJB 21 26.13 11.360 .696 .617 SJB 22 26.33 12.952 .292 .699 SJB 23 26.54 16.330 -.206 .791 SJB 24 26.12 12.831 .436 .670 SJB 25 26.65 11.320 .564 .638 SJB 26 26.65 11.320 .564 .638 144 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145 4. VARIABEL Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha .614 N of Items 8 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted SJB 27 23.60 6.684 .483 .522 SJB 28 23.14 7.421 .576 .520 SJB 29 23.29 7.431 .422 .549 SJB 30 23.29 8.782 .191 .610 SJB 31 23.31 6.450 .650 .470 SJB 32 23.91 8.524 .280 .593 SJB 33 23.72 10.049 -.213 .742 SJB 34 23.83 6.998 .372 .563 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN IV HASIL UJI NORMALITAS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4 UJI NORMALITAS 1. VARIABEL X1 Descriptive Statistics N Total Jawaban X1 Mean 78 Std. Deviation Minimum Maximum 26.27 2.762 20 33 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total Jawaban N 78 Normal Parameters a Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal Mean 26.27 Std. Deviation 2.762 Absolute .139 Positive .139 Negative -.118 1.230 .097 146 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4 2. VARIABEL X2 Descriptive Statistics N Total Jawaban X2 Mean 78 26.27 Std. Deviation Minimum Maximum 2.762 20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total Jawaban N 78 Normal Parametersa Most Extreme Differences Mean 26.27 Std. Deviation 2.762 Absolute .139 Positive .139 Negative -.118 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal 1.230 .097 33 147 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. VARIABEL X3 Descriptive Statistics N KEM MAN PENG Mean 78 31.53 Std. Deviation Minimum Maximum 1.726 27 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KEM MAN PENG N 78 Normal Parametersa Most Extreme Differences Mean 31.53 Std. Deviation 1.726 Absolute .171 Positive .171 Negative -.150 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal 1.509 .061 35 148 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. VARIABEL Y Descriptive Statistics N TING KES ANGG Mean 78 25.68 Std. Deviation 3.034 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TING KES ANGG N 78 Normal Parametersa Most Extreme Differences Mean 25.68 Std. Deviation 3.034 Absolute .154 Positive .146 Negative -.154 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal 1.356 .051 Minimum Maximum 20 30 149 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN V HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150 Lampiran 5 REGRESI LINEAR BERGANDA Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered Variables Removed Method kemampuan manajerial pengurus,(X3) . Enter partisipasi anggota, (X1) besarnya SHUa (X2) a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: tingkat kesejahteraan anggota koperasi (Y) Model Summaryb Change Statistics Model R 1 .677a Std. Error R Adjusted R of the Square Square Estimate .428 .446 .74104 R F Square Chang Change e df1 .232 7.465 a. Predictors: (Constant), kemampuan manajerial pengurus, besarnya SHU, partisipasi anggota b. Dependent Variable: tingkat kesjahteraan anggota 3 df2 74 Sig. F Change .000 DurbinWatson 1.839 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151 Lampiran 5 ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square F 61.607 3 20.536 Residual 203.573 74 2.751 Total 265.179 77 Sig. 7.465 .000a a. Predictors: (Constant), kemampuan manajerial pengurus, besarnya SHU, partisipasi anggota b. Dependent Variable: tingkat kesjahteraan anggota Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B 1 40.399 6.016 partisipasi anggota .268 .060 besarnya SHU .679 kemampuan manajerial pengurus .498 (Constant) Std. Error Beta t Sig. 6.716 .000 .489 4.478 .000 .289 .258 2.346 .022 .255 .222 1.955 .054 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B 1 40.399 6.016 partisipasi anggota .268 .060 besarnya SHU .679 kemampuan manajerial pengurus .498 (Constant) Std. Error Beta t Sig. 6.716 .000 .489 4.478 .000 .289 .258 2.346 .022 .255 .222 1.955 .054 a. Dependent Variable: tingkat kesjahteraan anggota PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN VI HASIL DESKRIPTIF PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153 Lampiran 6 Penentuan Kriteria pada Analisis Deskriptif 1. Variabel Partisipasi Anggota Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :9 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 9) = 36 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 9) = 9 : Data maksimal – data minimal Range = (36 – 9) = 27 Interval : = = 6,75 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota Skor Interval Persen 29,3 ≤ skor ≤ 36 22,55 ≤ skor ≤ 29,3 15,75 ≤ skor ≤ 22,55 9 ≤ skor ≤ 15,75 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah = 2049 Jumlah Skor Maksimal = 36 x 78 = 2808 DP = x 100 = 72,9 % (T) a) Partisipasi anggota dalam rapat anggota Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 7 68 3 0 78 9% 87% 4% 0% 100% Ratarata 72,90% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154 Lampiran 6 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 17 55 6 0 78 = 703 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 75,10 % (T) b) Partisipasi anggota dalam permodalan Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 22% 70% 8% 0% 100% Ratarata 75,10% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 33 38 7 0 78 = 731 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 78,09 % (T) c) Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 42% 49% 9% 0% 100% Ratarata 78,09% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Partisipasi Anggota Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 9 38 31 0 78 11% 49% 40% 0% 100% Ratarata 65,70% = 615 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 65,70 % (T) 2. Variabel Besarnya Sisa Hasil Usaha Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :8 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 8) = 32 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 8) = 8 : Data maksimal – data minimal Range = (32 – 8) = 24 Interval : = =6 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Besarnya Sisa Hasil Usaha Skor Interval Persen Kriteria 26 ≤ skor ≤ 32 20 ≤ skor 26 14 ≤ skor ≤ 20 8 ≤ skor ≤ 14 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Frekuensi Presentasi 8 68 2 0 78 10% 87% 3% 0% 100% Ratarata 76,72% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157 Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total = 1915 Jumlah Skor Maksimal = 32 x 78 = 2496 DP = x 100 = 76,72 % (T) a) Jumlah modal sendiri Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 Tabel Kategori Deskriptif Variabel besarnya SHU Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total = 700 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 =936 DP = x 100 = 74,78 % (T) b) Jumlah simpanan Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Frekuensi Presentasi 45 28 5 0 78 57% 37% 6% 0% 100% Ratarata 74,78% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 Tabel Kategori Deskriptif Variabel besarnya SHU Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 45 28 5 0 78 = 789 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 84,29% (ST) c) Jumlah unit usaha yang dimiliki Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :2 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 2) = 8 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 2) = 2 : Data maksimal – data minimal Range = (8 – 2) = 6 Interval : = = 1,5 57% 37% 6% 0% 100% Ratarata 84,29% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota Skor Interval Persen 6,5 ≤ skor ≤ 8 5≤ skor 6,5 3,5 ≤ skor ≤ 5 2 ≤ skor ≤ 3,5 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 3 73 2 0 78 4% 93% 3% 0% 100% Ratarata 68,26% Jumlah Skor Total = 426 Jumlah Skor Maksimal = 8 x 78 = 624 DP = x 100 = 68,26% (T) 3. Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :9 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 9) = 36 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 9) = 9 : Data maksimal – data minimal Range = (36 – 9) = 27 Interval : = = 6,75 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus Skor Interval Persen Kriteria 29,3 ≤ skor ≤ 36 22,55 ≤ skor ≤ 29,3 15,75 ≤ skor ≤ 22,55 9 ≤ skor ≤ 15,75 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Frekuensi Presentasi 50 28 0 0 78 64% 36% 0% 0% 100% Ratarata 88,74% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160 Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total = 2493 Jumlah Skor Maksimal = 36 x 78 = 2808 DP = = 88,74 % (ST) a) Keterampilan mengelola dan memanfaatkan dana yang ada secara efisien dan produktif Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total = 731 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 78,09% (T) Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Frekuen Presentasi si 28 36% 45 58% 5 6% 0 0% 78 100% Ratarata 78,09% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161 b) Keterampilan membangun komunikasi dengan anggota Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 78 0 0 0 78 100% 0% 0% 0% 100% = 847 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 90,49% (ST) c) Keterampilan mengkoordinasikan anggota dan melaksanakan program kerja Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :3 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 3) = 12 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan Ratarata 94,49% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162 = (1 x 3) = 3 : Data maksimal – data minimal Range = (12 – 3) = 9 Interval : = = 2,25 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Kemampuan Manajerial Pengurus Skor Interval Persen 9,75 ≤ skor ≤ 12 7,5 ≤ skor ≤ 9,75 5,25 ≤ skor ≤ 7,5 3 ≤ skor ≤ 5,25 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 77 1 0 0 78 = 915 Jumlah Skor Maksimal = 12 x 78 = 936 DP = x 100 = 97,75% (ST) 4. Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota KOPPALIS Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :8 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 8) = 32 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 8) = 8 : Data maksimal – data minimal Range = (32 – 8) = 24 Interval : = =6 99% 1% 0% 0% 100% Ratarata 97,75% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163 Lampiran 6 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota Skor Interval Persen 26 ≤ skor ≤ 32 20 ≤ skor 26 14 ≤ skor ≤ 20 8 ≤ skor ≤ 14 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 28 49 1 0 78 = 2003 Jumlah Skor Maksimal = 32 x 78 = 2496 DP = x 100 = 80,24 % (T) a) Penghasilan para anggota Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :2 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 2) = 8 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 2) = 2 : Data maksimal – data minimal Range = (8 – 2) = 6 Interval : = = 1,5 36% 63% 1% 0% 100% Ratarata 80,24% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota Skor Interval Persen Kriteria 6,5 ≤ skor ≤ 8 5≤ skor 6,5 3,5 ≤ skor ≤ 5 2 ≤ skor ≤ 3,5 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Frekuensi Presentasi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 25 46 7 0 78 32% 59% 9% 0% 100% Ratarata 72,11% = 450 Jumlah Skor Maksimal = 8 x 78 = 624 DP = x 100 = 72,11% (T) b) Peningkatan skala usaha Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :2 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 2) = 8 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 2) = 2 : Data maksimal – data minimal Range = (8 – 2) = 6 Interval : = = 1,5 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota Skor Interval Persen Kriteria 6,5 ≤ skor ≤ 8 5≤ skor 6,5 3,5 ≤ skor ≤ 5 2 ≤ skor ≤ 3,5 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Frekuensi Presentasi 23 10 36 0 78 29% 14% 47% 0% 100% Ratarata 69,55% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165 Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total = 434 Jumlah Skor Maksimal = 8 x 78 = 624 DP = x 100 = 69,55 % (T) c) Besarnya SHU yang dierima, besarnya bunga simpanan pokok dan simpanan wajib yang diterima anggota Jumlah Option :4 Jumlah Pertanyaan :4 Jumlah Skor Maksimal : Nilai Tertinggi x Jumlah Pertanyaan = (4 x 4) = 16 Jumlah Skor Minimal : Nilai Terendah x Jumlah Pertanyaan = (1 x 4) = 4 : Data maksimal – data minimal Range = (16– 4) = 12 Interval : = =3 Tabel Kategori Deskriptif Variabel Tingkat Kesejahteraan Anggota Skor Interval Persen 13 ≤ skor ≤ 16 10 ≤ skor 13 7 ≤ skor ≤ 10 4 ≤ skor ≤ 7 81,26 % - 100 % 62,5 % - 81,25 % 43,76 % - 62,5% 25% - 43,75 % jumlah Dari hasi penelitian diperoleh Jumlah Skor Total Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah = 1041 Jumlah Skor Maksimal = 16 x 78 = 1248 DP = x 100 = 83,41% (T) Frekuensi Presentasi 39 35 4 0 78 50% 45% 5% 0% 100% Ratarata 83,41%