PERSEPSI GURU SEJARAH TERHADAP KEGIATAN MGMP (MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN) DI PASAMAN BARAT 1 Ahmad Ansor1, Zafri2, Meldawati2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This thesis deals with the problem in the learning process. It was happenend because less professional teachers coupled with increasingly serve student misbehavior as well as other problem in school. Some of student encountered this problem, so that many teachers in west Pasaman held subject meeting. This meeting function as a professional teacher of history subject, in west Pasaman it is necessary to improve professional teacher. This thesis deal to reveal, know and explain about:1.) This meeting use to improve the professionalism of teachers on this subject in west Pasaman. 2.) The implementation of the meeting of teachers in west Pasaman. 3.)Problem an solution for teacher activity. The object this study used kualitative method by evaluatif study. The source of this research was soi accurate. It was taken from MGMP managemen the data collection techniques are observation, interview and documentation. The analisis of data used and interaktif analysis model that start from data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusion. This research show that the perception of teachers meeting in west Pasaman very positive, based on research can be concluded that teachers can encourage creativity and improve the quality of the lessons in west Pasaman this meeting and it can be pushing teachers performance to be better and also can encrurage the development education. Keywords:Perception,Teacher,MGMP dalamnya terjadi atau berlangsung PENDAHULUAN Pendidikan secara sederhana suatu proses pendidikan. dapat diarahkan sebagai usaha untuk Penyelenggaraan membina kepribadian, sesuai dengan Indonesia merupakan suatu sistem nilai-nilai yang ada dalam masyarakat pendidikan nasional yang diatur secara dan kebudayaan. Dengan demikian sistematis. bagaimanapun pendidikan ditentukan oleh kesiapan peradaban suatu sederhananya masyarakat di pendidikan Peningkatan di mutu sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu Menurut UU Sisdiknas No. 20 hasil pendidikan mempunyai posisi Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan strategis, Nasional, Dalam (Sugiono 2009:42) peningkatan mutu pendidikan perlu dijelaskan bahwa: Pendidikan adalah memberikan perhatian besar kepada usaha sadar dan terencana untuk peningkatan guru baik dalam segi mewujudkan jumlah suasana belajar dan maka setiap maupun usaha mutunya. proses pembelajaran agar peserta didik Pengembangan profesional guru harus secara diakui sebagai suatu hal yang sangat didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk fundamental memiliki spiritual meningkatkan mutu diri, Perkembangan profesional kekuatan keagamaan, pengendalian dan penting guna pendidikan. adalah kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, prosesguru dan kepala sekolah belajar serta keterampilan yang diperlukan meningkatkan dirinya, pengetahuan, ketrampilan dan nilai masyarakat, bangsa dan negara. dan menggunakan secara tepat. Pendidikan tidak dapat Guru berhasilnya sebagai pendidikan pionir dipisahkan dari kehidupan manusia, merupakan karena kehidupan merupakan suatu salah satu aspek yang mempengaruhi yang kualitas proses pembelajaran. Hal ini berkembang. Pendidikan mutlak ada sesuai dan dengan diungkapkan oleh pendapat yang Dunkin Dalam Sanjaya (2006:53) “Ada sejumlah aspek yang mempengaruhi proses dinamis selalu dan senantiasa diperlukan selama kehidupan dari masa ke masa. Guru profesional, adalah mendidik pendidik adalah pembelajaran dilihat dari faktor guru, pekerjaan profesional, oleh karena itu yaitu teacher formative experience, guru sebagai pelaku utama pendidikan teacher merupakan pendidik yang profesional. raining teacher properties”. experience dan Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja dituntut melaksanakan Mutu pendidikan bukan hanya tugasnya secara profesional tetapi juga dipengaruhi oleh guru, melainkan oleh harus dan mutu masukan (siswa), sarana, faktor kemampuan profesional. Salah satu instrumen lainnya. Tapi semua itu kemampuan yang harus dimiliki oleh pada akhirnya tergantung kepada mutu guru adalah kemampuan mengelola pengajaran, proses belajar mengajar yang meliputi tergantung pada mutu guru. Salah satu kemampuan mempersiapkan yang diharapkan agar profesionalisme kemampuan dan kinerja mengajar dimiliki oleh memiliki pengetahuan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan kemampuan mengevaluasi. Untuk dan memiliki pengajaran guru yang mengajar pada sekolah umum, dapat mutu terdapatnya musyawarah tempat guru mata pelajaran termasuk di dalamnya kemampuan mengelola proses belajar (MGMP) mengajar tersebut, guru harus selalu musyawarah guru per mata pelajaran mengembangkan kemampuannya agar yang mempunyai tujuan seperti yang dalam menyampaikan materi kepada dikemukakan oleh Mulyasa (2006 : para 236) siswanya sesuai dengan bahwa MGMP merupakan perkembangan ilmu dan teknologi saat organisasi atau wadah yang dapat kini. Guru memegang peranan yang meningkatkan sangat kinerja guru. strategis membentuk terutama watak bangsa dalam serta profesionalisme dan Salah satu yang diharapkan mengembangkan potensi siswa. Guru agar yang mengajar dimiliki oleh guru yang profesional menghasilkan diharapkan guru terdapatnya tempat musyawarah guru dalam mata pelajaran (MGMP) termasuk di implementasi kurikulum di kelas yang dalamnya musyawarah guru per mata perlu mendapat perhatian. pelajaran yang mempunyai tujuan sebagai ujung tombak di seperti yang sekolah kinerja mengajar Profesionalisme pada dan yang berkualitas. lulusan profesionalisme dikemukakan umum, oleh Mulyasa (2006 : 236) bahwa MGMP guru merupakan organisasi atau wadah yang pengawas. dapat meningkatkan profesionalisme fungsinya, guru tidak berbuat sendirian dan kinerja guru. akan tetapi harus berinteraksi dengan Musyawarah peserta MGMP Dalam dan para melaksanakan guru Mata guru lain yang terkait melalui suasana tingkat SMA kemitraan yang bersifat sistematik, merupakan wadah kegiatan guru pada sinergik dan simbiotik. Demikian pula jenjang memecahkan antar disiplin ilmu seharusnya saling segala permasalahan dan hambatan berinteraksi dan bekerjasama dalam yang menghadapi berbagai masalah yang Pelajaran (MGMP) SMA untuk terjadi di lapangan serta menyempurnakan proses pembelajaran muncul. diantaranya adalah : a) Perbedaan dalam bentuk tim kerja merupakan penguasaan materi pelajaran dan b) suatu yang mutlak dan harus dijadikan Hal-hal landasan dalam kinerja guru. yang menunjang dan berhubungan dengan proses belajar mengajar. MGMP interdisipliner Pengembangan MGMP dilatar ini belakangi oleh pertama; kenyataan di merupakan sarana peningkatan mutu lapangan yang menunjukkan bahwa pendidikan, melalui wadah MGMP unjuk kerja guru dalam melaksanakan para guru Kegiatan Pendekatan bermusyawarah untuk KBM sangat bervariasi dan kualifikasi perbaikan dalam pendidikannya pun beraneka ragam, proses untuk mengatasi keadaan ini wadah- pembelajaran, sehingga hal ini akan wadah kelompok kerja guru seperti mencapai mutu pendidikan. MGMP/PKG yang telah dirintis sejak melakukan menyempurnakan Melalui kegiatan MGMP ini, maka para guru akan mampu tahun 1979/1980, perlu diberdayakan kembali untuk merespon meningkatkan kemampuannya dalam perkembangan IPTEK yang senantiasa proses pembelajaran. Segala bentuk menuntut kesulitan yang dihadapi di lapangan pengembangan akan mudah mencari solusinya dari Kedua; penyesuaian profesional Kepmenpan No. dan guru. 26/1989 mengenai Kenaikan Pangkat dan sebagai tanggapan angka kredit bagi jabatan fungsional sesuatu. Guru guru jabatan profesional yang memiliki menuntut guru meningkatkan untuk langsung adalah atas merupakan kemampuan peranan profesional, dimasyarakat dari profesionalnya dan mencapai prestasi yang paling terbelakang sampai yang yang dalam paling maju guru memegang peranan melaksanakan tugas sehari-hari di penting seseorang akan dapat berbagai sekolah serta ikut mengabdikan dirinya ilmu pengetahuan melalui guru. Dan dalam masyarakat. Berdasarkan uraian kompetensi dalam bahasa Indonesia yang melalui merupakan serapan dari bahasa Inggris, wadah MGMP ini para guru dapat competence yang berarti kecakapan dan berkonsultasi, berkomunikasi, saling kemampuan. berbagai informasi dan pengalaman, merupakan suatu organisasi guru yang serta dapat menemukan solusi dari dibentuk permasalahan komunikasi setinggi-tingginya telah dikemukakan, yang ditemukan di lapangan. Selanjutnya, untuk yang MGMP menjadi forum bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi Penelitian ini memfokuskan guru dalam melaksanakan tugasnya pada kegiatan MGMP atau KKG yang sehari-hari di lapangan. MGMP berada diikuti guru meningkatkan tersebut sejarah untuk di tingkat sekolah lanjutan, baik SMP kemampuan guru maupun SMA Musyawarah Guru Mata dalam proses mengajar. Pelajaran, awalnya Adapun tujuan penelitian ini adalah Musyawarah untuk mendeskripsikan persepsi guru adalah suatu organisasi profesi guru sejarah terhadap kegiatan MGMP yang bersifat non struktural yang (musyawarah guru mata pelajaran) di dibentuk oleh guru-guru di sekolah Pasaman Barat. menengah (SMP atau SMA) di suatu Sejalan dengan kajian teoritis persepsi menurut Kamus Indonesia dapat diartikan, Bahasa yakni Guru Bidang disebut Studi, wilayah sebagai wahana untuk saling bertukar pengalaman guna meningkatkan kemampuan guru dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Adapun tujuan MGMP adalah sebagai berikut: (Depdiknas : 2008, dalam buku Mulyasa, 2013 hal. 154) 1. Memperluas wawasan 4. Memberdayakan anggota dan kelompok membantu kerja melaksanakan dalam tugas-tugas pembelajaran di sekolah. 5. Mengubah budaya kerja anggota dan kelompok kerja atau musyawarah pengetahuan guru dalam berbagai kerja (meningkatkan pengetahuan, hal, khususnya penguasaan substansi kompetensi materi pembelajaran, menyususn mengembangkan silabus, menyususn bahan-bahan guru dan melalui kinerja), dan profesionalisme kegiatan-kegiatan pembelajaran, strategi pembelajaran, pengembangan profesionalisme di metode tingkat MGMP. pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar, pendidikan dan pembelajaran yang memanfaatkan sumber belajar dsb tercermin dari peningkatan hasil nya. belajar peserta didik. 2. Memberi anggota kesempatan kelompok kepada kerja atau musyawarah kerja untuk berbagai pengalaman, serta saling 6. Meningkatkan 7. Meningkatkan 3. Meningkatkan keterampilan, pendekatan serta guru MGMP. METODE PENELITIAN Penelitian pendekatan pengetahuan kompetensi proses melalui kegiatan-kegiatan di tingkat memberikan bantuan dan umpan balik. mutu ini menggunakan kualitatif dengan dan pendekatan deskriptif. ) studi evaluasi mengadopsi merupakan penelitian untuk melihat pembaharuan dalam tingkat keterlaksana suatu proses pembelajaran yang lebih profesional kebijakan secara cermat dengan cara bagi peserta kelompok kerja atau mengetahui efektivitas masing-masing musyawarah kerja. komponen. Adapun tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikanpersepsi guru sejarah HASIL PENELITIAN DAN terhadap PEMBAHASAN kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di Pasaman Barat. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis temukan persepsi guru Pendekatan kualitatif yaitu sejarah terhadap kegiatan MGMP di penelitian yang menghasilkan data Pasaman deskriptif berupa kata-kata tertulis atau Barat sebuah organisasi guru yang lisan dari orang-orang dan perilaku sudah cukup lama berdiri, namun yang diamati (Maleong 2003: 205). struktur kepengurusan yang jelas dan Metode-metode kualitatif memahami teratur layaknya sebuah organisasi masyarakat baru secara memandang, sendiri personal bagaimana mengungkapkan dan Barat. 5 tahun MGMP ini, Pasaman setiap tahun mereka kepengurusan MGMP terus dievalusi pandangan kinerjanya sesuai kesepakatan bersama dunianya. apakah kepengurusan tersebut masih Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat, Adapun lanjut atau Kegiatan MGMP (musyawarah penelitian di Pasaman Barat ini adalah guru karena ingin mengetahui bagaimana Pasaman persepsi pertemuan sejarah terhadap dengan kepengurusan yang baru. yang menjadi alasan dilaksanakan guru diganti mata pelajaran) Barat atau Sejarah rutin di dilakukan musyawarah di kegiatan MGMP (musyawarah guru Simpang Empat yang merupakan pusat mata pelajaran) di Pasaman Barat. dari Sedangkan ini Kegiatan MGMP (musyawarah guru dilaksanakan pada 9 Januari- 28 mata pelajaran) di Pasaman Barat Februari 2017. Teknik analisis data sangat dalam penelitian ini menggunakan meskipun masih banyak kekurangan teknik yaitu: yang terdapat dalam kegiatan tersebut. data, Pertemuan MGMP di Pasaman Barat waktu analisis pengumpulan penelitian interaktif data, reduksi penyajian data dan verifikasi data. kabupaten memiliki Pasaman fungsi Barat. positif dilaksanakan pada 1 kali dalam 2 minggu. Kegiatan MGMP di Pasaman pendek serta mengatur jadwal dan Barat cukup berjalan dengan baik tempat kegiatan secara rutin. Menjadi meskipun guru atau anggota yang seorang pengurus ataupun dengan hadir pada pertemuan tersebut hanya menjadi seorang anggota di MGMP setengah dari seluruh anggota MGMP Pasaman di Pasaman Barat. Kegiatan MGMP halnya tidak mendapat upah atau gaji dilaksanakan dengan prinsip dari guru, sebagai pengurus atau panitia apabila oleh guru, dan untuk guru, sehingga diadakan dengan semuanya dilakukan secara sukarela. prinsip ini mengembangkan yang dapat pengetahuan keterampilannya, meningkatkan guru terutama mutu bermuara dan kegiatan Atas anjuran di sama MGMP dari dinas pendidikan pada kegiatan MGMP di pembelajaran Pasaman Barat setiap sekolah atau pada hasil sekolah mengatur jadwal agar bisa disesuaikan dengan jadwal di MGMP. melalui Dimana jadwal musyawarah MGMP musyawarah oleh sebagian anggota dilaksanakan setiap hari sabtu, dan MGMP di Pasaman Barat, pengurus tempatnya di SMA N 1 Pasaman ini dibentuk karena pada waktu itu Simpang ketua Pasaman Barat dengan MGMP tetap tidak jabatannya dibentuk kepala mengajar guru di sekolah Untuk kepengurusan MGMP di Barat khususnya, dalam pembelajaran yang optimal. Pasaman Barat bisa sekretaris MGMP dalam melakukan koordinasi terkait kegiaran kondisi melahirkan. Pada pertemuan dan perkembangan yang terjadi di tersebut hanya setengah dari seluruh daerah maupun di Provinsi. Seminar anggota MGMP yang hadir. Masa dilakukan jabatan di menghadirkan pemateri dari Provinsi Pasaman Barat selama 1 tahun. Semua untuk memberi materi kepada semua pengurus pada awal jabatan dan setiap anggota MGMP di Pasaman Barat. tahun dan menjalankan Empat.Antara kepengurusan menyusun MGMP program di MGMP dengan jangka Manfaat dari kegiatan MGMP panjang, jangka menengah, dan jangka ini adalah dengan adanya MGMP sangat membantu para guru dalam pembelajaran maupun pembuatan perangkat pembelajaran. siswa-siswa disekolah Melalui MGMP para guru bisa saling Dengan mengikuti kegiatan MGMP, berbagi pendapat mengenai bahan ajar menambah semangat para guru dalam yang digunakan pada masing-masing mengajar dan juga semangat dalam sekolah berdikusi mengarahkan serta membantu siswa bagaimana kelebihan dan kekurangan agar meningkatkan aktivitas dan hasil dari bahan ajar belajarnya. dan saling yang digunakan. kenakalan tersebut. Semuanya informasi mengenai sesuatu Antar sesama guru sejarah di hal yang baru dalam pendidikan bisa di Pasaman Barat sangat kompak terlihat dapat dalam kegiatan MGMP tersebut. dari kehadiran para guru yang pns Terjalin hubungan yang erat dengan maupun yang masih honorer dalam sesama guru sejarah karena sering setiap bertemu dan berkumpul pada setiap Hubungan pertemuan dan kegiatan yang diadakan anggota pada MGMP di Pasaman Barat. pendidikan pun sangat baik, karena Dalam kegiatan MGMP para pertemuan antara MGMP di MGMP. pengurus dengan dan dinas setiap kegiatan yang dilakukan MGMP guru dapat mengetahui kelebihan dan tersebut kekurangan masing-masing pada saat sebelumnya dengan Dinas Pendidikan. menjadi seorang guru yang mengajar Apabila MGMP melakukan kegiatan di sekolah. Dan masing-masing guru dan masing-masing guru mendapat mengintrofeksi sertifikat, memperbaikinya diri untuk kedepannya. selalu dan berkoordinasi sertifikat tersebut Pada ditanda tangani oleh Dinas Pendidikan. kegiatan MGMP guru-guru sejarah Ada beberapa kendala yang saling syaring atau tukar pikiran serta terdapat dalam pelaksanaan MGMP di berbagi Pasaman Barat yaitu: 1) Penyesuaian pengalaman mengenai permasalah yang dihadapi guru di antara jadwal kegiatan MGMP sekolah baik di dalam kelas maupun (musyawarah guru mata pelajaran) diluar kelas. Baik dalam masalah dengan jadwal mengajar para guru di sekolah sering dempet, hal tersebut seperti bantuan dana atau hal-hal membuat sebagian Guru tidak dapat penting lainnya. hadir dalam kegiatan tersebut karena KESIMPULAN jadwal mengajar guru tersebut sama Berdasarkan dengan jadwal kegiatan MGMP penulis pembahasan lakukan, dapat diambil tersebut dilaksanakan. Di tambah lagi kesimpulan dengan jadwal mengajar antar sesama sejarah terhadap guru sejarah di Pasaman Barat masing- (musyawarah guru mata pelajaran) di masingnya berbeda jam mengajarnya. Pasaman Barat sangat positif serta 2) Jarak tempuh dari sekolah tempat banyak masing-masing guru mengajar pun melaksanakan dengan SMA N 1 Pasaman sebagai disekolah yaitu guru sejarah bisa tempat dilaksanakannya syaring MGMP menjadi sebagian guru kegiatan halangan untuk bagi mengikuti yang bahwa yang persepsi kegiatan MGMP membantu dihadapi kenakalan guru proses mengenai siswa guru dalam pembelajaran masalah-masalah disekolah serta seperti sama-sama kegiatan MGMP (musyawarah guru mencari atau memberi solusi yang mata pelajaran) terutama bagina yang terbaik untuk memperbaiki masalah jauh rumah atau tempat tinggalnya tersebut kemudian pembuatan soal seperti atau materi uji lebih refresentatif Air Bangis, karena jarak tempuhnya ke Simpang Empat 2 jam karena dibahas perjalanan. 3) Dari segi pembiayaan bersama oleh guru-guru sejarah yang atau pendanaan pun menjadi masalah menghadiri pertemuan tersebut. dalam pelaksanaan kegiatan ini, karena biaya untuk kegiatan MGMP di MGMP secara Dalam kegiatan MGMP masih ada kekurangan atau kendala penyesuaian (musyawarah guru mata pelajaran) antara Sejarah ini ditanggung oleh seluruh (musyawarah guru mata pelajaran) pengurus dan anggota. Seharusnya ada dengan jadwal mengajar para guru di perhatian sedikit sekolah sering dempet, hal tersebut terhadap pendanaan di MGMP ini membuat sebagian guru tidak dapat dari pemerintah jadwal kegiatan MGMP hadir dalam kegiatan tersebut karena tersebut kemudian pembuatan soal jadwal mengajar guru tersebut sama atau materi uji lebih refresentatif dengan karena dibahas jadwal kegiatan MGMP di MGMP secara tersebut dilaksanakan. Di tambah lagi bersama oleh guru-guru sejarah yang dengan jadwal mengajar antar sesama menghadiri pertemuan tersebut. guru sejarah di Pasaman Barat masing- Dalam kegiatan MGMP masih ada masingnya berbeda jam mengajarnya. kekurangan atau kendala penyesuaian Begitu juga dengan jarak tempuh dari antara sekolah tempat masing-masing guru (musyawarah guru mata pelajaran) mengajar dengan SMA N 1 Pasaman dengan jadwal mengajar para guru di sebagai tempat pertemuan MGMP sekolah sering dempet, hal tersebut kabupaten Pasaman Barat menjadi membuat sebagian guru tidak dapat halangan bagi sebagian guru untuk hadir dalam kegiatan tersebut karena mengikuti jadwal mengajar guru tersebut sama kegiatan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran). Berdasarkan penulis pembahasan lakukan, kesimpulan dapat bahwa jadwal dengan kegiatan jadwal kegiatan MGMP MGMP yang tersebut dilaksanakan. Di tambah lagi diambil dengan jadwal mengajar antar sesama guru guru sejarah di Pasaman Barat masing- kegiatan MGMP masingnya berbeda jam mengajarnya. (musyawarah guru mata pelajaran) di Begitu juga dengan jarak tempuh dari Pasaman Barat sangat positif serta sekolah tempat masing-masing guru banyak dalam mengajar dengan SMA N 1 Pasaman pembelajaran sebagai tempat pertemuan MGMP disekolah yaitu guru sejarah bisa kabupaten Pasaman Barat menjadi syaring halangan bagi sebagian guru untuk sejarah terhadap membantu melaksanakan yang persepsi proses mengenai dihadapi kenakalan guru siswa masalah-masalah disekolah serta seperti sama-sama mencari atau memberi solusi yang terbaik untuk memperbaiki masalah mengikuti kegiatan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran). DAFTAR PUSTAKA Maleong Lexy. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Mulyasa. E. 2006. Menjadi guru profesioanl. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2006. Penelitian. Statistika Bandung: Untuk CV. Alvabeta. Usman Uzer. Moh. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Walgito Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: C.V. Andi Offset Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen