1 PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG 1 Okyulianti1, Liza Husnita2, Meldawati2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research begins with a lack of understanding of teachers in applying the learning in accordance with national education standards. The MGMP meeting provided many additional new knowledge, evaluation and insights to the MGMP participants, but in reality, there are still teachers who have not applied the knowledge gained in MGMP meetings. The type of research used is qualitative. The research informants are 4 core management teachers and 6 teachers of MGMP participants. The technique of data collecting done by three-way that is, observation, interview, and documentation, while the technique of data analysis through step as follows: data collection, data reduction, display data, and conclusion. The results show that MGMP is very active in improving the competence of IPS teachers in learning. Because during the meeting, the materials provided by the resource persons were all related to the competencies that a teacher must possess, the teacher's strategy in managing the classroom during the lesson, the curriculum-compliant learning programs, making changes to the learning process, especially in creating the varied learning , effective, creative, and innovative in accordance with the standards of the educational process so as to enliven the class atmosphere becomes more interesting. Keywords:Roles, Competence, Professional didik secara aktif mengembangkan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor penting dalam kebijaksanaan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, serta pemerintah, hal ini sesuai dengan keterampilan yang diperlukan Undang-Undang Republik Indonesia dirinya, masyarakat, bangsa dan Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 negara. tentang sistem pendidikan nasional keberhasilan sebagai berikut: Pendidikan adalah negara. Berbagai kajian dan hasil suatu usaha sadar dan terencana penelitian untuk mewujudkan suasana belajar tentang dan proses pembelajaran agar peserta menentukan Guru sangat menentukan pendidikan yang peran suatu menggambarkan strategis guru dan dalam 2 mengantarkan keberhasilan siswanya. Kinerja guru semacam ini, pendidikan suatu negara dijelaskan pada di bawah ini: “bahwa keberhasilan mematikan pembaruan sangat menciptakan proses pembelajaran ditentukan oleh gurunya, karena guru yang tidak kreatif dengan sendirinya. adalah sekolah pemimpin pembelajaran, akhirnya akan mampu kreativitas dan Pada proses pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan seorang pusat mengajarkan materi pelajaran tetapi inisiatif pembelajaran“ guru tidak hanya menurut (Supardi, 2013 : 7). Guru juga berperan sebagai penyedia sumber pengetahuan belajar, partisipasi di dalam kegiatan menambah wawasan siswa. Guru belajar, pembimbing dan pandai harus menciptakan suasana kelas yang kompetensi gembira, bekerjasama, memang dimiliki oleh seorang guru mementingkan aktivitas dan tujuan guna mencapai pendidikan yang yang didalam berkualitas. Untuk tercapainya proses pendidikan yang berkualitas luwes, harus dicapai pembelajaran. Pada saat mengajarkan umum berbagai yang memiliki dapat kompetensi- yang seharusnya pembelajaran di kelas, seorang guru diperlukan guru yang professional, harus berkualitas mampu mendorong memotivasi, lahirnya kreativitas berpikir baru dengan merumuskan pertanyaan kepada memerlukan siswa dan memenuhi kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan (Supardi, 2013:8). yang Kompetensi professional jawaban-jawaban merupakan kemampuan kreatif, imajinatif, hipotetik dan penguasaan materi sintetik. Ada juga yang berpendapat secara luas dan mendalam yang bahwa memungkinkan guru memunculkan juga kesan mampu yang membimbing dalam pembelajaran untuk dapat peserta didik membosankan jika guru tersebut memenuhi tidak pandai dalam mendekatkan diri (Imam kepada sekedar Kompetensi professionalisme guru instruktif dan justru dijauhi para dapat diartikan sebagai kemampuan peserta didik, standar Wahyudi, kompetensi 2012 : 34). 3 dan kewenangan guru dalam bertujuan untuk memecahkan menjalankan profesi keguruannya masalah yang dihadapi guru dalam dengan tinggi. pelaksanaan tugasnya sehari-hari di guru lapangan, baik SMP maupun SMA. merupakan suatu keharusan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran mewujudkan sekolah MGMP), pengetahuan, yaitu kemampuan Profesionalisme tentang dan seorang berbasis awalnya disebut pemahaman Musyawarah Guru Bidang Studi pembelajaran, kurikulum yang merupakan suatu organisasi pengembangan manusia profesi guru yang bersifat non termasuk gaya belajar. Ada empat struktural yang dibentuk oleh guru- kompetensi dasar yang harus dimilki guru di Sekolah Menengah (SMP oleh seorang guru diantaranya yaitu: atau SMA) di suatu wilayah sebagai (1) wadah untuk saling bertukar pikiran kompetensi pedagogik atau professional, guru harus memiliki dalam wawasan yang luas, (2) kompetensi pembelajaran. personal komisariat, MGMP juga memiliki atau kepribadian, guru memperbaiki kualitas Selain ditingkat harus memiliki sikap yang bisa wadah diteladani, (3) kompetensi sosial, kabupaten atau kota. Hal ini untuk guru harus bisa berinteraksi sosial mencakup baik itu dengan peserta didik, sesama permasalahan yang ada pada guru guru, kepala sekolah maupun dengan secara meluas sehingga kesenjangan masyarakat lingkungan yang ada pada guru lebih kecil dan sekolah, (4) kompetensi professional, juga dapat mengetahui permasalahan guru tidak hanya menguasai materi beserta yang juga pertemuan kelompok kerja tersebut dan secara menyeluruh. di luar diajarkan, memahami secara tetapi luas mendalam. yang lebih luas ditingkat permasalahan- solusinya Dilihat dari dari hasil tujuan Pelaksanaan MGMP sama diadakannya MGMP seperti yang halnya dengan KKG juga termasuk dijelaskan, MGMP adalah suatu organisasi guru yang dibentuk untuk wadah menjadi forum komunikasi yang meningkatkan kompetensi guru dan yang strategis untuk 4 siswa dalam rangka meningkatkan kompetensi guru IPS SMP di mutu pendidikan kota Padang. Tetapi melihat secara umum. kenyataan di Sejalan dengan kajian teoritis lapangan, keberadaan MGMP masih yang diungkapkan oleh Soerjono banyak keterbatasan. Keterbatasan Soekanto: “Peranan merupakan aspek tersebut dapat terlihat dari sumber dinamis kedudukan (status). Apabila daya manusia, keterlibatan pengurus seseorang dan peserta belum optimal, dana kewajiban operasional kedudukannya, maka ia menjalankan yang tidak sesuai menjalankan hak sesuai dan dengan ini suatu peranan”. (Soerjono Soekanto, rumusan 2006 : 268). Setiap orang pasti masalah yang akan dibahas dalam memiliki peranan masing-masing di penelitian ini sebagai berikut : dalam 1. Bagaimana pelaksanaan MGMP lingkungan sekolah seperti peranan IPS SMP di kota Padang? seseorang sebagai kepala sekolah, Bagaimana MGMP peranan guru dalam mencerdaskan dalam meningkatkan kompetensi peserta didik dan peranan sebagai guru IPS SMP di kota Padang? siswa. Begitu juga dengan MGMP anggaran. penulis 2. Dalam penelitian mengemukakan peranan Untuk mengatasi keterbatasan MGMP agar dapat menjalankan tugas yang sesuai dengan tujuan dan peranan, maka harus ada langkah nyata dari semua pihak mengatasi keterbatasan secara bersama-sama. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan MGMP IPS SMP di kota Padang. 2. Untuk mengidentifikasi peranan MGMP dalam meningkatkan kehidupan. Misalnya di yang memiliki peranan dan fungsi tertentu terhadap peningkatan kompetensi professional guru pada proses pembelajaran di dalam kelas. Peranan MGMP diklasifikasikan menjadi 6, yaitu: 1. Sebagai reformator 2. Sebagai mediator 3. Sebagai supporting agency 4. Sebagai Kolaborator 5. Sebagai evaluator dan developer school reform 5 6. Sebagai clinical dan academic yang digunakan dalam penelitian ini supervisor adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan data. pendekatan dan tipe ini bertujuan HASIL untuk PEMBAHASAN MGMP mendeskripsikan dalam peranan PENELITIAN DAN meningkatkan Berdasarkan penelitian yang kompetensi profesional guru IPS penulis lakukan, dapat dtemukan SMP di kota Padang. Menurut hasil penelitian pada peranan MGMP Norman K. Denzim (dalam Hamid dalam Patilima 2011 : 3) menyatakan professional guru IPS SMP di Kota bahwa penelitian kualitatif adalah Padang. MGMP sangat berperan fokus perhatian dengan beragam dalam metode, yang mencakup pendekatan professional interpretatif dan naturalistik terhadap pembelajaran. Hal ini sesuai dengan subjek kajiannya. Artinya penelitian teori kualitatif mempelajari benda-benda peranan merupakan perilaku yang di dalam konteks alamiahnya, yang diharapkan berupaya untuk memahami mempunyai status tertentu misalnya atau meningkatkan meningkatkan guru yang kompetensi kompetensi dalam proses mengatakan dari bahwa seseorang menafsirkan fenomena dilihat dari mahasiswa, sisi makna yang diletakkan pada menuntut manusia kepadanya. intinya peranan merupakan sesuatu Penelitian ini dilakukan di daerah yang dilakukan oleh seseorang dalam Lolong, tepatnya di sekolah SMP kesehariannya. Padang. Sesuai dengan judul yang Musyawarah Guru Mata Pelajaran ditulis dalam rancangan ini maka (MGMP) IPS Kota Padang berjalan lokasi penelitian adalah di SMP N 7 cukup baik, begitu juga dengan Kota Padang.Teknik pengumpulan peranan yang telah diberikan oleh data digunakan dalam penelitian ini MGMP kepada guru-guru yang telah adalah observasi, wawancara dan mengikuti kegiatan MGMP IPS Kota dokumentasi. Teknik analisis data Padang. Terdapat 6 pokok peranan (peneliti) mereka yang ilmu berperan pengetahuan.Jadi Pada pelaksanaan 6 MGMP dalam meningkatkan keprofesionalan guru dalam pembelajaran: manajemen sekolah dan pembaharuan pada sekolah. 4. Berperan sebagai kolaborator 1. Berperan Sebagai Reformator Melakukan kolaborasi dengan Katareformator (reformasi) yang unit terkait dan organisasi profesi berarti yang perubahan pembaharuan. atau Jadi, relevan. MGMP juga MGMP mewadahi guru untuk dapat saling berperan aktif dalam melakukan mengenal dan tau dengan lembaga perubahan pada proses keguruan yang lain. pembelajaran, terutama dalam menciptakan pembelajaran yang 5. Berperan sebagai evaluator dan developer school reform efektif dan menyenangkan sesuai dengan standar proses pendidikan. 2. Berperan sebagai mediator Melakukan evaluasi dan mengembangkan reformasi sekolah dalam konteks manajemen berbasis Sebagai mediator MGMP bertugas sekolah sebagaimedia pengembangan dan peningkatan mutu berbasis sekolah peningkatan guru, (MPMBS), pengembangan kurikulum. terutama kompetensi dalam KTSP dan sistem pengujiannya.Seiring dengan (MBS), dan manajemen implementasi 6. Berperan sebagai Clinical dan academic supervisor perkembangan zaman dan semakin MGMP melakukan supervisi canggihnya teknologi, jadi guru dengan pendekatan penilaian, serta tidak untuk pendekatan lain yang diperlukan mengajar dan mendidik tetapi juga sesuai dengan situasi dan kondisi harus saling mengenal dengan lapangan. organisasi yang mewadahi guru. Kegiatan MGMP IPS tidak hanya hanya 3. Berperan dituntut sebagai supporting agency sekedar organisasi yang mewadahi guru IPS, tetapi sangat memberikan MGMP mewadahi guru untuk banyak kontribusi yang positif karena dapat melakukan berbagai inovasi banyaknya manfaat yang didapatkan dalam oleh manajemen kelas dan guru seperti pengetahuan 7 tambahan dan guru juga lebih paham MGMP, semua berpulang kepada mengenai 4 kompetensi dasar yang masing-masing harus dimiliki, karena pada jadwal mengajar di dalam kelas. kegiatan kompetensi dasar termasuk guru yang yang KESIMPULAN ke dalam pokok pembahasan yang Berdasarkan hasil penelitian harus di diketahui dan dipahami oleh dan pembahasan yang dilakukan guru. tentang Peranan Musyawarah Guru Berdasarkan observasi saat Mata Pelajaran (MGMP) Dalam pertemuan kegiatan MGMP serta Meningkatkan wawancara yang dilakukan dengan Profesional Guru IPS SMP di Kota pengurus inti dan peserta MGMP IPS, Padang, dapat disimpulkan, bahwa MGMP sangat berperan aktif dalam MGMP meningkatkan kompetensi guru IPS melakukan perubahan pada proses dalam pembelajaran. Karena saat pembelajaran, terutama dalam pertemuan menciptakan pembelajaran yang tersebut, materi yang Kompetensi berperan aktif dalam diberikan oleh narasumber semuanya efektif dan menyenangkan sesuai berkaitan dengan kompetensi yang dengan standar proses pendidikan, harus dimiliki oleh seorang guru, mewadahi strategi guru dalam mengelola kelas melakukan berbagai inovasi dalam saat pembelajaran, program-program manajemen kelas dan manajemen pembelajaran yang sesuai dengan sekolah kurikulum dan yang lainnya. Jika sekolah, dilihat dari peranan yang hendak dengan unit terkait dan organisasi dicapai, dibidang keguruan. MGMP dalam sangat berperan memajukan dan guru serta untuk pembaharuan melakukan dapat pada kolaborasi Guru yang mengikuti MGMP mengembangkan proses pembelajaran dinilai terutama ditinjau dari teknik guru pendidikan dalam mencapai pendidikan dan dalam meningkatkan dengan mutu pendidikan melalui laporan mengajar pendidikan yang standar nasional. tidaknya peranan guna sesuai Berhasil atau yang diberikan akhir dan yang diawasi mengenai oleh dinas penerapan dikumpulkan setelah kegiatan MGMP selesai. Berhasil 8 atau tidaknya peranan yang diberikan MGMP, semua berpulang kepada masing-masing guru yang mengikuti kegiatan MGMP tersebut. Tapi jika melihat pada peranan yang diupayakan oleh MGMP, sangat jelas bahwa MGMP sangat dalam meningkatkan berperan kompetensi professional guru pada pembelajaran di dalam kelas. DAFTAR PUSTAKA Hamid Patilima. 2011. Penelitian Metode Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Imam Wahyudi. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru.Jakarta : Prestasi Pustaka Mulyasa.2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Bandung: Kinerja PT Guru. Remaja Rosdakarya. Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada