1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan, karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif kompleks, pelayanan gawat darurat, berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan keahlian (teknologi). Untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa, rumah sakit juga harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan yang dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kerja yang maksimal. Pembangunan manusia dalam bidang kesehatan juga bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah. Melalui upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Tujuan tersebut tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya peran aktif manusia (dalam hal ini karyawan), bagaimanapun canggihnya alatalat dimiliki organisasi publik dan bisnis, tidak akan memberikan manfaat bagi organisasi, jika tidak ada peran aktif dari kinerja karyawan. Mengatur karyawan memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas tertentu, karena karyawan mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen, yang membedakan satu dengan yang lain (khas). (Dalam jurnal Mega Arum Yunanda 2012). Peran penting seorang pemimpin atau manajer adalah bagai mana karyawan yang “khas” tersebut mampu dikelolah dengan baik, melalui 2 manajemen SDM agar mampu memberikan kontribusi bagi berjalannya roda organisasi publik dan bisnis, sesui dengan visi-misi, strategi dan nilainilai yang dianut organisasi tersebut ( Dalam jurnal Mega Arum Yunanda 2012). Salah satu kegiatan yang paling penting dalam organisasi atau perusahaan, dimana manajemen sumber daya manusia ialah kegiatan mendapatkan orang-orang yang tepat. Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, dalam pendekatan SDM berarti semua dan setiap organisasi atau perusahaan harus mampu menciptakan rasa aman dan kepuasan dalam bekerja (Quality of work life) didalam lingkungan kerjanya agar SDM dilingkungannya menjadi kompetitif. Semua perusahaan, pekerja atau karyawan sebagai SDM memerlukan komunikasi yang lancar untuk memperoleh informasi- informasi yang dipandang penting oleh pekerja atau karyawan dan disampaikan tepat waktunya, agar dapat menimbulkan rasa puas dan menciptakan motivasi kerja positif (Mega Arum Yunanda 2012). Manajemen Sumber daya manusia sangat memperhatikan proses pekerjaan kinerja karyawan sesuai dengan beban kerja yang ada dalam organisasi dengan menciptakan suasana lingkunan yang harmonis, dimana hubungan pemimpin perusahaan dengan kinerja karyawan dan hubungan antar divisi/bagian dalam karyawan yang merupakan salah satu, modal penting (Human Capital) bagi perusahaan (Mega Arum Yunanda 2012). 3 Sumber daya manusia merupakan penggerak utama bagi setiap perusahaan untuk menjalankan kegiatan atau proses kerja perusahaan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka dibutuhkan karyawan yang bekerja secara efisien dan efektif, sehingga memberikan kinerja yang baik. Dan karyawan juga dapat memberikan dukungan yang positif baik melalui Kompensasi, serta Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan. Sumber daya yang penting dalam organisasi adalah sumber daya manusia, orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Untuk mencapai peningkatan kualitas terhadap karyawan secara berkelanjutan, diperlukan faktor pendukung yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebuah organisasi, keberadaan dan kelancaran aktivitas pegawai dalam suatu organisasi tersebut, sistem kepegawaian memberikan pelayanan kepada seluruh personalia yang ada, karena pegawai dan karyawan merupakan aset penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelolah dengan baik serta dapat pula digunakan alat untuk menilai kinerja karyawan. Dalam sturktur organisasi merupakan penempatan tugas yang paling atas sampai pada penempatan tugas paling bawah. Dengan kata lain struktur organisasi mendefinisikan bagai mana organisasi itu mengatur dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Agar organisasi 4 bekerja dan tetap menjaga keberadaannya, perlu prosedur pelaksanaan pekerjaan, pembagian tugas dan wewenang internal, sistem koordinasi dan komitmen individu dan program-program kerja yang sudah ditetapkan sebagai kontribusi kinerja karyawan. Selanjutnya Etzioni Syamsir menyatakan bahwa kita dilahirkan dalam organisasi, dididik oleh organisasi, dan hampir semua diantara kita menghabiskan hidup kita bekerja untuk berorganisasi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa organisasi adalah entesitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang dapat diidentifikasikan dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Organisasi dikoordinasikan secara sadar mengandung arti manajemen dan organisasi merupakan entitas (kesatuan) sosial berarti unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang saling berinteraksi (Mega Arum Yunanda 2012). R.S Sumber Waras merupakan Badan Usaha Milik Yayasan Sumber Waras yang bergerak dibidang kesehatan masyarakat yang terletak di Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol-Jakarta Barat 11440. Menurut hasil survei dan bertanya kebeberapa perawat di R.S Sumber Waras serta peneliti juga melakukan beberapa pre test terhadap 30 perawat rumah sakit sumber waras, dan diketahui terdapat beberapa masalah yang dialami oleh perawat R.S Sumber Waras Jakarta Barat, masalah yang paling banyak dikeluhkan oleh perawat adalah masalah kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh tingkat gaji yang dirasa belom cukup, juga masalah lingkungan kerja yang dirasa juga kurang 5 mendukung. Berikut adalah hasil pre test yang sudah peneliti lakukan kepada 30 perawat adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Hasil penelitian awal tingkat kepuasan Variabel Puas Tidak Puas Presentase Gaji 7 23 76% Lingkungan 9 21 72% Kepuasan 10 20 70% Sumber : Pre test terhadap 30 perawat R.S Sumber Waras jakarta 2015 Berdasarkan survei yang telah saya lakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan terhadap 30 perawat R.S Sumber Waras Grogol Jakarta Barat didapatkan hasil 72% dari 30 perawat tersebut atau sekitar 21 menyatakan tidak puas dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan didapatkan hasil 76% atau sekitar 23 menyatakan tidak puas dari gaji oleh karena itu peneliti mengambil variabel utama adalah kepuasan kerja. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti mengambil judul “ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT SUMBER WARAS, GROGOL, JAKARTA BARAT” 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan Latar Belakang Penelitian, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas : 6 1. Tingkat kepuasan kerja perawat Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat yang masih rendah. 2. Faktor gaji yang masih dianggap rendah menjadi faktor penyebab ketidakpuasan kerja yang tinggi. 3. Faktor lingkungan kerja yang kurang nyaman juga menjadi faktor penyebab ketidakpuasan kerja yang tinggi. 4. Ketidakpuasan kerja dapat menyebabkan banyak hal yang dapat merugikan perusahaan. 1.3. Pembatasan Masalah Penelitian ini dilakukan pada suster (tenaga medis) R.S Sumber Waras Jakarta Barat, fokus penelitian ini adalah Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja. 1.4. Rumusan Masalah Dari uraian Latar Belakang tersebut diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja perawat pada R.S Sumber waras Jakarta Barat? 2. Apakah ada Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja perawat pada R.S Sumber Waras Jakarta Barat? 3. Apakah ada pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja secara Bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja perawat R.S Sumber Waras Jakarta Barat? 7 1.5. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja perawat pada R.S Sumber Waras Jakarta Barat. 2. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja perawat pada R.S Sumber Waras Jakarta Barat. 3. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja perawat pada R.S Sumber Waras Jakarta Barat. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis Bagi perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat dan dapat membantu dalam melaksanakan Analisis Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat.. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, terutama pada ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia dalam hal Analisis Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Perawat Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat.