Modul Bahasa Indonesia [TM2]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Bahasa Indonesia
Karakteristik
Bahasa Indonesia
Fakultas
Program Studi
…………………………..
…………………………..
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
MK90008
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd.
Abstract
Kompetensi
Karakteristik bahasa Indonesia yang
utama tampak pada kekonsistenan
antara tulisan dengan pengucapan. Hal
ini yang membuat bahasa Indonesia
memiliki nilai lebih dibandingkan
bahasa-bahasa lain di dunia yang
merupakan salah satu kehebatan
bahasa Indonesia, sehingga bahasa
Indonesia siap untuk dijadikan sebagai
bahasa
pengantar
Asean
serta
ditargetkan
menjadi
bahasa
internasional yang ke-7 di PBB, setelah
bahasa Mandarin, Inggris, Spanyol,
Arab, Rusia, dan Prancis.
Setelah membaca modul ini diharapkan
mahasiswa mampu menghargai bahasa
yang mereka gunakan, yaitu bahasa
Indonesia. Bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang sejajar dengan
bahasa-bahasa asing lainnya, terutama
bahasa Inggris dan Mandarin yang
paling banyak jumlah penuturnya di
dunia. Jika mereka sudah menghargai
terhadap bahasa yang mereka gunakan
ini, tentunya, mereka akan bisa
menghargai
mata
kuliah
bahasa
Indonesia.
Pendahuluan
Bahasa memiliki beribu banyak arti. Secara sederhana bahasa dapat di definisikan
sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati atau alat untuk
berinteraksi maupun berkomunikasi, dalam arti untuk mrnyampaikan pikiran, gagasan,
konsep atau perasaan. Bahasa adalah sebuah sistem, Artinya, bahasa dibentuk oleh
sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa
berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang
disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan
suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa
memiliki makna. Ciri yang paling umum dari bahasa adalah bahasa itu berupa bunyi,
kemudian bahasa itu adalah suatu sistem dan bahasa itu bermakna. Ada lagi beberapa ciri
ataupun karakteristik dari bahasa yaitu, abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
Bahasa
bersifat
abritrer
artinya
hubungan
antara
lambang
dengan
yang
dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa
lambang
tersebut
mengonsepi
makna
tertentu.
Secara
kongkret,
alasan
“kuda”
melambangkan ‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa
dijelaskan. Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu
bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan
mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas
bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika
dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, tetapi
dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya
mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat
dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas. Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu
tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan
itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan
leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga
ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, bahasa juga
digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan
kebiasaan yang berbeda, bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis,
morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di
Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang
digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.
2016
2
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak
mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau
gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa
bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu
untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat
manusiawi.
Secara umum fungsi bahasa yang paling di kenal adalah sebagai alat berinteraksi
dan berkomunikasi sesame manusia. Namun terdapat tambahan beberapa fungsi bahasa,
yaitu seperti fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu.
Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain. Fungsi
intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Fungsi personal, yaitu
bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Fungsi heuristik, yakni
bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu. Fungsi imajinatif, yakni
bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi. Fungsi representasional,
bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi.
Pembahasan
Indonesia adalah negara tercinta bagi kita. Selain merupakan negara kepulauan,
Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku terbesar di dunia dan dilengkapi
dengan penggunaan bahasa yang tiap suku memiliki ciri khas masing-masing. Ada suku
Dayak, Jawa, Toraja, Batak, Bugis, Aceh, Betawi, Manado, dan lain-lain hidup dan tumbuh
bersama menjalin sebuah persaudaraan walau terbentang jarak antarpulau yang saling
memisahkan, namun mereka tetap Indonesia. Suatu kebanggaan bagi kita sebagai bangsa
Indonesia. Tak lepas dari keberagaman bahasa tersebut, tentu hanya bahasa Indonesia
sajalah sebagai bahasa pemersatu kami semua. Ya, Itulah bahasa kebanggaan kita, bahasa
Indonesia.
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk melahirkan pikiran dan
perasaan. Sebagai alat komunikasi Bahasa Indonesia memiliki berbagai ragam. Ragamragam itu digolongkan (1) berdasarkan tempat atau daerahnya; (2) berdasarkan penuturnya
terdapat ragam bahasa cendekiawan dan ragam bahasa noncendekiawan; (3) berdasarkan
sasarannya terdapatragam bahasa lisan, ragam bahasa sastra, ragam bahasa surat kabar,
dan ragam bahasa undang-undang; (4) berdasarkan pemakaian terdapat ragam bahasa
resmi dan ragam bahasa tidak resmi.
Suparno dkk. (1994: 2-14) menjelaskan bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah
itu (1) lugas dan jelas. Lugas diartikan mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas,
tidak berbelit-belit, mudah di pahami, tidak diungkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak
berbunga-bunga. Jelas berarti gemblang, tegas, dan tidak meragukan. (2) Objektif. Kalimat
2016
3
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahasa Indonesia ilmiah dikatakan objektif bila mengungkapkan sesuatu dalam keadaan
sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pemakainya. Ciri objektif bermakna bahwa
bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh bersifat objektif, yakni mengemukakan suatu
pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara
umum. (3) Cendekia. Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu
mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Kalimatkalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan
dengan proposisi logika. Kecendekiaan juga tampak pada ketepatan dan kesaksamaan
penggunaan kata.
(4) Ringkas dan padat. Bahasa keilmuan berciri ringkas dan padat, artinya
pemakaian unsur bahasa didalamnya hemat. Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena
tidak fungsional dalam mengungkapkan gagasan dibuang. Jika penggunaan unsur bahasa
sudah ringkas, kandungan gagasan yang diungkapkan menjadi padat. Dengan demikian,
cirri padat berkenaan dengan kepadaan gagasan yang terungkap. Realisasi cirri ringkas dan
padat tidak hanya di tandai oleh penggunaan unsur-unsur bahasa dalam kalimat, satuan
bahasa yang serupa kalimat alam paragraf pun jika tidak fungsional, dapat dihilangkan. (5)
Konsisten. Bahasa Indonesia berciri ilmiah berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat
asas, selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa serupa pembentukan kata dan
tata tulis (pengunaan ejaan dan tanda-tanda baca ) digunakan sesuai kaidah yang berlaku
konsisten. Penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara
taat asas. (6) Gagasan sebagai pangkal tolak. Gagasan menjadi pangkal tolak bahasa
Indonesia keilmuan. Oleh sebab itu kalimat-kalimat bahasa keilmuan berorientasi pada
kalimat pasif, bukan kalimat aktif. Kalimat merupakan bagian penting dalam penyampaian
gagasan. Satuan bahasa yang lebih kecil dari kalimat antara lain kata dan kelompok kata,
tidak dapat dipakai sebagai alat penyampai gagasan yang utuh sebab tidak mampu
menampung gagasan yang lengkap.Kalimat-kalimat yang dipakai dalam sebuah karangan
diusahakan sederhana, pendek-pendek, dan mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat yang
demikian disebut kalimat efektif.
Kehebatan Bahasa Indonesia
Indonesia sendiri memiliki bahasa resmi, yaitu bahasa Indonesia, yang bisa
digunakan di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia
mempunyai wilyah yang beranekaragam, yang di dalamnya terdapat beberapa kebudayaan
dan bahasa daerah yang berbeda dengan wilayah lainnya. Negara tetangga kita, Malaysia,
mempunyai bahasa Melayu yang kata-katanya hampir sama dengan bahasa Indonesia.
Akan tetapi, ada beberapa kata yang tidak sama baik itu artinya atau juga pelafalannya
dengan bahasa Indonesia. Namun, apakah kita tahu beberapa fakta yang terbaru dari
2016
4
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahasa resmi kita, bahasa Indonesia. Di bawah ini ada beberapa fakta untuk kita yang suka
dengan Indonesia negara dan tanah kita.
Ternyata pelajaran bahasa Indonesia tidak hanya di pelajari di Indonesia, beberapa
negara ada juga yang mempelajar bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah digunakan di
45 negara di dunia, di antaranya di Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia. Akibat hal
tersebut, bahasa Indonesia menempati peringkat ke 10 dalam hal bahasa yang paling
banyak di pelajari di berbagai negara yang ada di dunia ini.
Ketika kita pergi ke negara tetangga, Australia, jangan aneh ketika anak kecil akan
menyapa kita dengan “selamat pagi” atau “selamat malam” jika mereka tahu bahwa kita
orang Indonesia. Hal tersebut bisa terjadi lantaran bahasa Indonesia telah menjadi bahasa
paling populer keempat di negara kangguru tersebut. Tidak hanya itu, Australia bahkan
menyediakan beberapa universitas yang memiliki jurusan bahasa Indonesia. Maka, hal ini
membuat negara ini menjadi salah satu negara yang paling populer mengembangkan
bahasa Indonesia.
Salah satu negara yang ada di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara
yang mempopulerkan atau mengembangkan bahasa Indonesia. Negara piramida ini sedang
mendalami bahasa Indonesia dengan lengkap dan teliti, sampai-sampai di negara tersebut
dibangun Pusat Studi Bahasa Indonesia yang tempatnya berada di Suez Canal University.
Dengan demikian, Mesir bisa lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup
ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi hingga pertahanan dan keamanannya.
Untuk kita yang menyukai olahraga yang merakyat, yaitu sepak bola, ada beberapa
situs resmi dari klub terkenal seperti Juventus, Intermilan, dan AC Milan. Situs-situs tersebut
sudah dapat diakses dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa Italia juga
memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia.
Di negara yang surganya untuk animasi, yaitu Jepang, ternyata bahasa Indonesia
sudah lama ada bahkan dan sudah dipelajari oleh masyarkat Jepang. Selain itu, di beberapa
wilayah di Jepang sudah ada pusat-pusat studi bahasa Indonesia, salah satunya
adalah Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang
tahun 1969. Sama halnya yang terjadi di Australia, universitas-universitas yang ada di
Jepang sendiri sudah membuka jurusan khusus untuk bahasa Indonesia, beberapa dari
universitas tersebut adalah Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas
Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.
Fakta unik yang terakhir ini mungkin belum banyak orang yang tahu, di negara
Vietnam bahasa Indoenesia adalah bahasa kedua dari bahasa resmi negara tersebut.
Status bahasa Indonesia di vietnam sama dan sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis dan
Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Hal ini menandakan bahwa negara
2016
5
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Vietnam adalah negara kedua pengguna bahasa Indonesia, setelah negara Indonesia
sendiri.
Wikipedia adalah salah satu situs yang cukup banyak pengunjungnya dan sudah
terkenal cukup lama, di situs tersebut banyak sekali ilmu entah itu sejarah atau juga sains
yang bisa membuat kita lebih tahu banyak. Cocok sekali bagi para mahasiswa atau juga
siswa yang sedang sekolah dan kuliah untuk menambah ilmu mereka. Namun, ternyata,
wikipedia berbahasa Indonesia berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing
di dunia, bahkan situs berbahasa Indonesia di wikipedia merupakan 3 terbesar di Asia
setelah Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin. Hal tersebut tidak terlepas dari
masyarakat Indonesia yang banyak mengunggah artikel di wikipedia.
Bahasa Indonesia Siap Menjadi Bahasa Asean
Menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015
mendatang, bahasa Indonesia diyakini sangat berpeluang menjadi bahasa resmi Asean,
sebagaimana bahasa Inggris menjadi bahasa resmi Uni Eropa. Demikian dikatakan Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P saat pembukaan
Seminar Internasional Politik Bahasa Indonesia yang diadakan oleh Lembaga Kebudayaan
(LK) UMM di ruang teater UMM Dome. Saat ini Asean dihuni sekitar 626 juta jiwa, yang 150
juta jiwa di antaranya adalah masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi yang terbanyak
dibandingkan negara lainnya. Dengan pertimbangan tersebut,MEA akan sulit berjalan
dengan baik jika tidak ada kesepakan tentang bahasa bersama yang akan digunakan.
Dalam konteks ini, menurutnya, yang paling berpeluang menjadi bahasa resmi Asean yaitu
bahasa Indonesia atau Melayu karena kedua bahasa ini memiliki jumlah penutur terbanyak.
Karena itu UMM sangat mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia, di antaranya
melalui kebijakan mewajibkan setiap mahasiswa asing yang kuliah di UMM agar bisa
berbahasa Indonesia dengan fasih.
Kebijakan ini berimplikasi pada terbentuknya kelas-kelas internasional di UMM yang
tidak menggunakan bahasa Inggris, tapi justru berbahasa Indonesia. Jadi di UMM itu yang
namanya kelas internasional yaitu kelas berbahasa Indonesia yang diikuti mahasiswa asing
dari berbagai negara. Tanggung jawab kita adalah bagaimana membuat mahasiswa asing
yang kuliah di sini dapat fasih berbicara bahasa Indonesia. Muhajdir menambahkan, yang
disebut internasional bukan soal bahasa, tapi apakah kualitasnya diakui dunia atau tidak. Ia
mencontohkan penyebutan jurnal internasional yang lebih merujuk pada jurnal yang meraih
akreditasi internasional, bukan justru jurnal berbahasa Inggris. Tidak semua jurnal
berbahasa Inggris diakui internasional, sebaliknya, banyak jurnal berakreditasi internasional
yang tidak menggunakan bahasa Inggris. Karena itu bisa saja jurnal berbahasa Indonesia
disebut jurnal internasional, selama kualitasnya diakui dunia.
2016
6
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mengamini paparan Muhadjir, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Prof. Dr. Mahsun menilai
kiprah UMM dalam upaya internasionalisasi bahasa Indonesia ini dipandang sebagai titik
awal yang baik. Saya senang karena yang mempelopori justru kampus berbasis Islam.
Upaya UMM ini tentu akan saya dukung. Mahsun juga menekankan agar bahasa Indonesia
bisa menjadi bahasa internasional, bahasa ini harus menjadi bahasa ilmu pengetahuan.
Mahsun mencontohkan aksara Latin dan Yunani yang saat ini menjadi aksara yang paling
banyak dipakai dunia begitu cepat berkembang lantaran kuatnya peradaban Yunani dalam
fondasi kefilsafatan dan ilmu pengetahuan.
Lebih lanjut Mahsun menyebutkan keunggulan bahasa Indonesia dibanding bahasa
Melayu, khususnya dalam hal politik identitas. Menurutnya, bahasa Indonesia bisa menjadi
pemersatu bangsa karena bahasa ini bukanlah bahasa dari etnis tertentu, sehingga etnis
manapun cenderung membuka diri untuk mempelajarinya. Hal itu berbeda dengan bahasa
Melayu di Malaysia yang berbasis etnis tertentu,, sehingga etnis non-Melayu seperti
Tionghoa dan India merasa enggan mempelajarinya dan cenderung mempertahankan
bahasa etnisnya. Para pendiri negara kita cerdas karena memilih bahasa baru sebagai
bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, yang justru tidak mengambil dari etnis tertentu.
Ini adalah politik identitas yang juga dilakukan banyak bangsa lain di dunia.
Mahsun memisalkan politik identitas Israel dalam menggali kembali bahasa yang
sudah hampir punah, yaitu bahasa Ibrani agar memiliki bahasa yang khas dan berbeda
dengan bangsa lainnya. Israel tidak menjadikan bahasa Arab, bahasa Ladino atau bahasa
Yiddish sebagai bahasa utama mereksa sekalipun tiga bahasa itu telah dipakai secara luas,
tetapi mereka memilih menggali bahasa yang hampir punah demi menjaga identitas bangsa
mereka. Politik identitas juga terjadi pada bahasa resmi India dan Pakistan yang pada
dasarnya berakar dari bahasa yang sama, yaitu bahasa klasik Sansekerta. Namun, kata
Mahsun, demi memperkuat politik identitas masing-masing, India menamainya bahasa Hindi
yang ditulis dengan alfabet Devanagari, sedangkan Pakistan menamainya bahasa Urdu
yang ditulis dengan alfabet Arab.
Bahasa Indonesia Ditargetkan Menjadi Bahasa Internasional Ke-7
Kepala Pusat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud, Dr.
Dendy Sugiyono, mengatakan bahwa bahasa Indonesia ditargetkan menjadi bahasa
internasional ke-7 di dunia. Peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional telah tertuang dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera,
bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan Pasal 44 ayat 1,2 dan 3.
Dalam UU no 24 tahun 2009 pasal 44 ayat 1 hingga 3 disebutkan pemerintah
meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap,
sistematis dan berkelanjutan. Ayat kedua menyebutkan peningkatan fungsi Bahasa
2016
7
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana dimaksud pada ayat satu dikoordinasi
oleh lembaga kebahasaan. Sementara itu, ayat ketiga, ketentuan lebih lanjut mengenai
peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana dimaksud
pada ayat satu diatur dalam peraturan pemerintah.
Dengan adanya UU tersebut, sebelum bahasa lain menjadi urutan ke-7 dalam
bahasa internasional, Indonesia akan berupaya untuk masuk di urutan tersebut. Ke-enam
bahasa resmi internasional yang ada saat ini, yaitu bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa
Mandarin,
bahasa
Spanyol,
bahasa
Rusia,
dan
bahasa
Prancis.
Dari begitu banyak bahasa yang digunakan oleh penduduk dunia, baru enam bahasa yang
dijadikan sebagai bahasa internasional yang resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Bahasa tersebut dipilih berdasarkan pada jumlah banyaknya pengguna bahasa itu
serta kepopulerannya. Semakin banyak pengguna suatu bahasa serta semakin penting
bahasa tersebut, maka bisa saja menyusul ke dalam daftar bahasa resmi dunia
internasional tersebut.
Bahasa Indonesia Populer dalam Industri Mobil Internasional
Tahun 2015 baru saja dimulai, tetapi cerita manis industri mobil Indonesia sudah
terasa. Bila di dalam negeri sudah lebih dari 1 juta mobil yang terjual, di tataran
internasional, nama dari Indonesia mulai diadopsi oleh produsen internasional. Di pasar
domestik, pasar mobil Indonesia telah mencapai rekor penjualan 1 juta unit. Ini adalah
angka penjualan mobil tertinggi dalam sejarah.
Di tataran global, para produsen mobil mulai melirik bahasa Indonesia untuk
dijadikan nama mobil mereka. Lihat saja kata Macan yang diambil oleh Porsche untuk nama
Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru mereka. Tadinya berbagai kalangan menyebutkan kalau
mobil itu akan dinamai Cajun. Namun Porsche dalam siaran pers resmi pada tahun lalu
menuturkan Macan dipilih karena memiliki unsur kelenturan, kekuatan, daya tarik dan
dinamika yang merupakan inti dari mobil terbarunya itu. Macan merupakan kombinasi dari
semua karakteristik mobil sport dengan keuntungan sebuah SUV dan asli dari Porsche.
Bicara mengenai mobil sport, pada 2009 muncul nama Madura di merek
Lamborghini. Pemilihan nama Madura yang tercetus pada 2009 itu digunakan untuk mobil
konsep Lamborghini tersebut bukan sekadar pilih nama saja. Madura dipilih untuk
mempertahankan
tradisi
Lamborghini.
Tradisi
menuliskan
mobil-mobil
Lamborghini
menggunakan nama lomba banteng atau yang berkaitan dengan lomba itu. Contohnya,
Lamborghini Reventon yang mengambil nama banteng ynang terkenal dari Spanyol yang
punya reputasi membunuh seorang matador. Mobil Lamborghini Madura merupakan
proposal untuk mobil hybrid Lamborghini. Jika tak ada aral melintang mobil ini rencananya
masuk tahap produksi pada 2016 meskipun hingga kini nasibnya belum diketahui.
2016
8
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Lepas dari Macan dan Madura, ada lagi mobil fenomenal lainnya yang mengadopsi
nama dari bahasa Indonesia, yakni Suzuki Ertiga. Nama Ertiga ini diadopsi dari pengucapan
nama mobil konsep mobil tersebut yakni “rIII” yang dibaca dalam bahasa Indonesia, Ertiga.
Awalnya mobil ini dimaksudkan hanya untuk pasar mobil India, tetapi Managing Director &
CEO Maruti Suzuki India Limited Shinzo Nakanishi mengakui bahwa nama Ertiga
terinspirasi dari bahasa Indonesia.
Simpulan
Bahasa manusia mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan alat
komunikasi yang lain. Karakteristik tersebut mencakup Bahasa merupakan (1) suatu sistem,
(2) suatu lambang, (3) suatu bunyi, (4) bermakna, (5) arbitrer, (6) konvensional, (7) produktif,
(8) dinamis, (9) unik, (10) universal, (11) manusiawi, (12) bervariasi. Sebagai sebuah sistem
bahasa mempunyai kekhasan selain bersifat sistemis dan sistematis, sistem bahasa bersifat
hierakhis. Sebagai lambang, bahasa merupakan sebuah konvensi. Antara lambang dan
yang dilambangkan bersifat konvensional. Lambang tersebut melambangkan bunyi-bunyi
yang bermakna. Hubungan antara lambang bunyi dengan acuannya bersifat arbitrer atau
manasuka. Sementara itu, pemakaian lambang bahasa bersifat konvensional, sebagai
kesepakatan yang dilakukan secara diam-diam antarmasyarakat tutur bahasa tersebut.
Bahasa juga bersifat produktif, dengan unsur yang terbatas dapat membentuk ujaran yang
tidak terbatas; bahasa itu dinamis karena selalu mengalami perubahan terutama yang
berhubungan dengan kosakatanya; bahasa itu unik karena setiap bahasa mempunyai
kekhasan tersendiri, sedangkan bahasa itu universal karena selalu ada hal-hal yang dapat
ditemukan dalam setiap bahasa. Bahasa itu manusiawi karena hanya manusia yang
mempunyai bahasa dan kebervariasian bahasa dapat dilihat dari keragaman yang muncul
akibat pengaruh daerah/lokal, pemakai, dan bidang pemakaian.
Pengakuan secara internasional terhadap bahasa Indonesia menjadi bukti bahwa
bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang populer. Popularitas bahasa
Indonesia harus terus diperjuangkan agar dapat sejajar dengan bahasa-bahasa dunia
lainnya, seperti bahasa Prancis, Arab, dan Mandarin, termasuk terhadap bahasa Inggris.
2016
9
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Presindo
Finoza, Lamuddin. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Hs,Widjono.2007.Bahasa Indonesia.Jakarta:Grasindo
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
Rivai, Mien A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya-karya
Ilmiah. Yogyakarta: UGM Press
Sakri, Adjat dkk. (Ed.). 1994. Peningkatan Mutu Pengajaran Bahasa Indonesia Ragam Iptek
di Perguruan Tinggi. Bandung: Penerbit ITB
Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT Penebar Swadaya
http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-danfungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/
http://erikgundar.wordpress.com/2011/11/29/definisipengertian-bahasa-ragam-dan-fungsibahasa-pelajaran-bahasa-indonesia/
2016
10
Bahasa Indonesia
Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download