Pencarian Start-Up Besar Berikutnya

advertisement
“Pencarian Start-Up Besar Berikutnya”
oleh Sara Dhewanto
Anggota Asosiasi FinTech Indonesia dan Managing Director duithape
Penelitian Bill Gross1 (Idealab) menganalisis 200 start-ups untuk menemukan faktor apa yang paling
menentukan suksesnya sebuah start-up. Faktor-faktor kunci tersebut ternyata adalah; ide, tim, model
bisnis, pendanaan dan waktu. Tidak disangka, ‘waktu’ terbukti sebagai faktor yang paling berpengaruh
bagi keberhasilan sebuah start-up.
YouTube merupakan contoh pemilihan waktu secara luar biasa. Setelah perusahaan video lain gagal,
YouTube diluncurkan pada tahun 2005, dimana kendala penayangan video telah terpecahkan melalui
Adobe Flash dan didukung oleh meningkatnya penetrasi layanan broadband. Saat itu pasar telah siap dan
YouTube pun lepas landas.
Pemilihan Waktu yang Tepat
Bagaimana kita mengetahui waktu yang tepat? Pertanyaan pertama yang perlu dijawab adalah apakah
konsumen telah siap (untuk menerima produk/layanan yang direncanakan).
Indonesia Fintech Report 2016 oleh AFTECH menyebutkan Indonesia memiliki kebutuhan besar akan
pasar teknologi finansial (tekfin), karena 150 juta orang belum memiliki akun bank, hanya 9% populasi
menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran, dan 44% populasi melakukan pinjaman hanya
dari teman dan anggota keluarga.
Di sisi lain, saat ini pasar sudah siap, ditinjau dari jumlah pelanggan paket data yang mencapai 326,3 juta
orang (setara dengan 126% populasi Indonesia), dengan lebih dari 100 juta pengguna internet, dan fakta
akan kegemaran warga Indonesia terlibat dalam media sosial (Indonesia berada di peringkat ke-4
pengguna Facebook terbesar, dan Jakarta adalah kota dengan geo-tag terbanyak di dunia). Menimbang
hal-hal tersebut, saat ini dipandang sebagai waktu yang tepat untuk berinvestasi dalam start-up tekfin.
Di tataran global, investasi tekfin di pasar dunia mengalami peningkatan tujuh kali lipat menjadi USD 20
milliar antara tahun 2012 hingga 20152. Investor asing bahkan menanam investasi ratusan juta dollar
dalam start-up tekfin di Indonesia akhir-akhir ini.
Industri tekfin di Indonesia pun tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Meski
sempat stagnan pada tahun 2014, antara tahun 2015-2016 tercatat pertumbuhan gemilang 78 persen3.
Saat ini terdapat lebih dari 173 start-up di bidang tekfin4 yang berpotensi menjadi ‘YouTube’ berikutnya
di dunia perbankan. Terdapat kesempatan yang begitu besar untuk berinvestasi di tekfin karena masih
relatif murah. Pertanyaannya, start-up mana yang layak dipilih untuk sasaran investasi?
Dua bulan yang lalu saya menghadiri sebuah acara yang menampilkan Tim Draper, seorang venture
capitalist dengan portfolio investasi yang mengagumkan seperti Skype, Baidu dan Tesla. Saya bertanya,
“Anda sudah bertemu begitu banyak start-up selama karir anda. Sebagian mengalami sukses cukup besar,
Ted Talk, The Single Biggest Reason Why Startups Succeed, Bill Gross, June 1, 2015
News Now, Fintech companies to invest in 2017, March 14, 2017
3Indonesia Fintech Report 2016, Asosiasi FinTech Indonesia
4Asosiasi FinTech Indonesia
1
2Forex
Disiapkan oleh
sementara yang lain gagal. Apa yang membedakan start-up yang sukses dibandingkan yang tidak?”. Ia
menjawab, “Kekuatan untuk bertahan”.
Kelangsungan Hidup Start-Up di Bidang Tekfin
Sekitar dua per tiga bisnis akan bertahan selama 2 tahun, sekitar setengah dari semua bisnis akan
bertahan selama 5 tahun, dan hanya satu per tiga akan bertahan selama 10 tahun.5 Penelitian University
of Tenessee mengungkapan penyebab utama kegagalan usaha mikro adalah ketidakmampuan (46%),
ketimpangan pengalaman atau tidak adanya pengalaman manajerial (30%) dan tidak adanya pengalaman
dalam lini penyedia barang dan jasa (11 %).
Hal ini sejalan dengan penelitian Bill Gross yang mengungkapkan bahwa faktor terpenting ke-2 adalah
tim (eksekusi). Untuk dapat menemukan start-up tekfin yang potensial, perhatikan para pendiri dan
timnya. Apakah para pendiri dan timnya kompeten? Apakah mereka memiliki pengalaman manajerial?
Apakah mereka memiliki pengalaman dalam keuangan?
Sumber: Ted Talk, The single biggest reason why startups succeed, Bill Gross, June 1, 2015
Faktor ke-3 dan ke-4 adalah ide dan model bisnis; apakah perusahaan baru ini akan menciptakan disrupsi
bagi keadaan saat ini, atau ada nilai tambahnya bagi konsumen.
Elon Musk menyatakan bahwa kegunaan sebuah barang atau jasa ditentukan oleh seberapa jauh mereka
dapat meningkatkan keadaan saat ini, dikalikan berapa orang yang akan terkena dampaknya. Semakin
signifikan perubahan yang dibawa, dan semakin banyak orang yang merasakan manfaatnya, maka
semakin besar potensi suatu start-up. Relatif pada model bisnis dan pasar yang dibidik, sebuah start-up
tekfin di Indonesia memiliki potensi untuk menawarkan peningkatan yang signifikan bagi banyak orang.
Pada akhirnya, meski saat ini adalah waktu yang tepat, didukung tim dan eksekusi yang kuat, dilandasi
ide dan model bisnis terbaik, tanpa pendanaan, sebuah start-up tidak akan memiliki daya tahan tinggi.
Disinilah titik dimana seorang investor dapat menjadi faktor penting dan dapat menemukan start-up
‘berlian’ yang tersembunyi.
5Fundera.com,
Disiapkan oleh
17 Statistics Every Business Owner Needs to Be Well Aware Of, Gretchen Schmid, July 19, 2017
Masyarakat Indonesia saat ini masih sangat condong pada penggunaan uang tunai, dan di luar sana
terdapat start-up yang suatu saat akan mengubah keadaan ini. Pilihlah dengan bijak, dan Anda dapat
menjadi pemilik saham di start-up tekfin Indonesia yang mungkin menjadi ‘YouTube’ berikutnya.
Disiapkan oleh
Download