START-UP DAN TEORI SISTEM Kelompok 1 Adrian Suryantono (MB-38-HCTD2-A / 1401142048) Anindithia Dwi Putri (MB-38-HCTD2-A / 1401140015) Ikbar Naufal (MB-38-HCTD2-A / 1401140092) Muhammad Hafid (MB-38-HCTD2-A / 1401144455) Ridyantoro Widoyo Murti (MB-38-HCTD2-A / 1401140070) MB-38-HCTD2-A Start-up dalam OD Process Model Tahap “start-up” merupakan tahap yang penting dalam membangun infrastruktur, termasuk manajemen proyek, yang nantinya akan mendukung pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi atau sub-organisasi. “Start-up” juga penting dalam mempersiapkan untuk tahap berikutnya dari mulai siklus penilaian organisasi dan menyediakan umpan balik MEMBANGUN INFRASTRUKTUR Internal OD Professional Infrastruktur telah dibangun dan disediakan. Konsultan Luar Perlu infrastruktur yang menunjang proses pekerjaan terkait OD. Infrastruktur yang dibutuhkan oleh konsultan seperti : Kantor Perlengkapan kantor (laptop, komputer, telepon, dll) Ruang meeting PENGATURAN MANAJEMEN PROYEK Dalam pengaturan manajemen proyek dituntut untuk menempatkan sistem manajemen proyek dalam satu tempat, sehingga Anda dapat melacak apa yang harus dilakukan, oleh siapa, dan kapan. Ini tidak memerlukan sistem yang canggih, tergantung pada keahlian Anda dan kompleksitas proyek yang sedang dikerjakan. Sebuah tools manajemen proyek sederhana dapat juga digunakan pada tahap awal ini untuk memastikan tugas telah dicapai dengan tepat. Aspek lain dari manajemen proyek adalah proses pelaporan status. Hal ini dapat mencakup peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan semua pihak yang terlibat (hard copy vs e-mail vs lisan; formal vs informal), subjek komunikasinya (tim professional, tim pengawas, komite eksekutif), dan frekuensi berkomunikasi (mingguan, bulanan, triwulanan). MEMBANGUN TIM Biasanya, proyek yang paling sukses adalah mereka yang membangun kemitraan antara organisasi klien dan pengembang organisasi professional, baik internal maupun eksternal. Pertama, perlu mengidentifikasi lebih sering orang yang menonjol dalam organisasi klien selain pengembang organisasi professional. Kedua, akan bekerja dengan tim dalam organisasi klien. Ini mungkin komite eksekutif yang terdiri dari beberapa manajer senior. Atau mungkin merasa lebih bermanfaat untuk membangun proyek tim pengawas untuk bekerja dengan berbagai macam orang dengan berbagai demografi dan mewakili berbagai bidang dalam organisasi klien. MEMBANGUN TIM Ketiga, ingin memiliki akses ke manajemen puncak dalam organisasi jika proyek yang dikerjakan berdampak nyata. Jika tidak bekerja dengan komite eksekutif dalam sebuah tim, pasti menginginkan mempunyai jaminan dapat bertemu hampir setiap saat dengan CEO atau manajer senior di daerah organisasi dimana anda akan bekerja. MENENTUKAN PROSES PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Keputusan untuk menentukan pendekatan penilaian yang akan digunakan biasanya dibuat dalam konsultasi dengan orang penting dalam organisasi, atau lebih baiknya dengan tim pengawas yang bekerja dalam satu organisasi. Anda dapat membantu tim memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing serta memahami macam-macam biaya yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan tersebut. Tim kemudian dapat membuat keputusan informatif mengenai pendekatan yang akan digunakan. MENGIDENTIFIKASI MEREKA YANG TERLIBAT DALAM PENILAIAN Penentuan siapa yang terlibat dalam penilaian dapat menggunakan metode sampling. 1. Random Sampling Dalam random sampling, setiap anggota organisasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Daftar karyawan dapat diperoleh dari departemen sumber daya manusia. Kemudian, dengan menggunakan table angka random, Anda akan memilih karyawan mana yang akan dimasukkan www.randomizer.org 2. Proportional Random Sampling Dalam proportional random sampling, setiap anggota organisasi dipilih secara acak menggunakan randomizer dengan tingkatan proporsi yang sebanding atau berimbang. Misalkan dari laki-laki 50% perempuan 50%. MENGIDENTIFIKASI MEREKA YANG TERLIBAT DALAM PENILAIAN 3. Purposive Sampling Dengan purposive sampling, Anda akan memilih karyawan karena mereka cocok dengan kriterianya. Misalnya, Anda ingin mewawancarai 10 tenaga penjualan teratas dan 10 tenaga penjualan terbawah untuk menentukan apakah identifikasi karakteristik membedakan mereka. MENDAPATKAN KONFIRMASI DARI PROSES UMPAN BALIK UNTUK DIGUNAKAN DAN SIAPA YANG AKAN MENERIMANYA Tim pengawas perlu membangun proses umpan balik yang akan digunakan dan siapa yang akan menerimanya, dengan konfirmasi dari manajemen puncak, sebelum penilaiannya sendiri dimulai. Jika kesepakatan tidak tercapai sebelum penilaian, itu bias menjadi sumber ketidakpuasan atau sumber konflik yang bisa berpengaruh negatif terhadap hasil proyek. TEORI SISTEM FENOMENA DALAM SISTEM Interpendency adalah kondisi saling ketergantungan yang berlaku dalam sistem ketika apa yang terjadi dalam salah satu sub-sistem menggambarkan berbagai dampak dalam tingkatan pada beberapa atau semua sub-sistem lainnya. Cause and effect Perubahan salah satu sub-sistem hampir pasti akan berdampak juga pada sistem, namun, sifat perubahan juga sangat memungkinkan untuk diprediksi. Seberapa banyak Anda ingin mengontrol output dalam sistem, sistem itu sendiri memiliki kemampuan regenerasi untuk mengambil kekuasaan dari seseorang. Ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan bagi orang-orang yang ada dalam bisnis dan bagi para pengembang organisasi professional karena mereka ingin memiliki perubahan yang direncanakan secara terstruktur. Sistem Terbuka dan Tertutup Komponen Sistem dari Organisasi Bisnis Sistem Berfikir VS Pemikiran Tradisional Kesimpulan Fase “start-up” sangat penting untuk kesuksesan sebuah proyek. Kebutuhan infrastruktur yang diperlukan, manajemen proyek yang perlu berada dalam satu tempat, dan tim internal yang akan bekerja dengan tim pengembang organisasi professional perlu dirancang. Pada tahap ini juga perlu menentukan proses penilaian yang akan digunakan, orang-orang yang akan terlibat dalam proses penilaian, juga timeline proses penilaian. Menghilangkan atau melewati langkah itu dapat membahayakan keberhasilan suatu proyek. Setelah menyepakati semua yang berhubungan dalam fase “start-up”, maka saatnya Anda bergerak maju kedalam fase “assessment dan feedback”. Semua ini harus dilakukan dalam konteks sistem berpikir atau sistem berpikir yang terstruktur.