Pikiran Rakyat o Senin --2--3 17 18 • 4 19 20 Selasa 5 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 6-W-i---9---io--1-:' 21 22 23 24 25 0 Sabtu 12 26 0 13 27 --6-j;~---6-:: c5M~~---O Ap;--O Mel-. J~;--(5J~I---b;;g;--O s; Minggu 14 28 OOkt 15 29 30 31 0 Nov 0 Des Mewaspadai Gas Dien Oleh ADJAT SUDRADJAT UNUNG Dieng di sebelah utara Wonosobo, Jawa Tengah baru-. baru ini dinyatakan sebagai daerah yang disiagakan berhubung kemungkinan keluarnya gas raeun. Berdasarkan catatan, dalam kurun waktu 200 tahun terakhir telah jatuh korban tidak kurang dari 300 jiwa, di antaranya 149 orang meninggal dunia karena letusan pada 1979. Letusan itu dipicu oleh gempa yang menyebabkan gas dan uap yang berakumulasi di dalam bumi didorong ke luar dalam bentuk lumpur panas dengan konsentrasi gas yang tinggi. Gunung Api Dieng merupakan sekumpulan pusat letusan yang berbentuk kawah dan lubang gas dalam berbagai ukuran. Gunung api ini lebih tepat dinamakan Kompleks Gunung Api Dieng. Di sini terdapat tidak kurang dari 26 pusat letusan, di antaranya yang memperlihatkan kegiatan ada 15pusat letusan. Sebagianpusat letusan berbentuk telaga, sebagian kering, dan sebagian lagi merupakan kawah bergejolak (fumarol). Pusat letusan tersebar pada arah barat-timur di suatu wilayah dengan panjang lebih kurang 12 km dan lebar 3 km yang dibagi dalam Kelompok Kawah Timbang/Butak-Petarangan di sebelah barat dan Kelompok Dieng di timur. Kelompok Dieng dapat dibagi lagi atas Kelompok Kawah Sileri dan Kelompok Pakuwaja. Kelompok yang sering me- G nimbulkan letusan adalah Kelompok Kawah Timbang/Butak- Petarangan dan Kelompok Kawah Sileri. Pada 1786,letusan Butak-Petarangan menyebabkan 38 orang tewas, sedangkan letusan Kawah Timbang pada 1939 dan 1979 menelan korban jiwa masing-masing 10 orang dan 149 orang. Kawah Sileri meletus pada 1944 dan menimbulkan korban 59 orang meninggal dunia, 38 orang luka, dan 55 orang hilang. Letusan freatik Karena penyebab letusan adalah uap dan gas, letusan itu berbentuk lumpur panas yang mengandung konsentrasi gas yang tinggi. Letusan semacam ini dinamakan letusan freatik. Panas yang merembet dari dapur magma ke dalam batuan telah memanaskan air tanah sehingga membentuk uap. Bersamaan dengan pasokan panas dari magma itu merembes pula oleh gas yang menyebar dari gas C02, H2S, N02 dan berbagaijenis gas raeun seperti HCN Kawah Timbang dan dari retakan-retakan yang terdapat di dan Arsen. Gas-gas itu berakusekitarnya. Letusan itu terjadi mulasi bersama uap ataupun pada 20 Februari 1979 dinihari. membentuk kantung sendiri di Muka magma dangkal dalam tanah. Tingkat kematangan gas dan Melihat letusannya yang berjenis freatik, diperkirakan uap untuk meledak secara teoretis dapat diperkirakan, antara . magma dalam keadaan melemah atau merupakan sisa ke-gilain dengan memperhatikan masa istirahat. Akan tetapi, fakatan lama. Malahan Junghuhn tor yang sulit diduga adalah termenduga, Kompleks Dieng merupakan bekas kalderadengan jadinya gempa yang dapat memieu letusan tersebut. Pebatas Gunung Prau, Nogosari, Bismo, dan Srojo. Oleh karena monitoran seismisitas untuk mendeteksi pergerakan gas dan itu, Pegunungan Dieng merupakan dasar kawah, sehingga uap di dalam bumi dapat juga memiliki topografi relatif datar. membantu, tetapi getaran yang Penyebaran pusat letusan yang terdeteksi tidak selamanya berluas menunjukkan letak sisa akhir dengan letusan. magma tidak terlalu dalam. Dalam keadaan gas keluar seKarena kegiatan inagmatik cara serentak, konsentrasinya merupakan sisa kegiatan lama, menjadi tinggi. Gas yang tidak letusan yang berupa cairan magberaeun, seperti C02 bila konma, kemungkinannya keeil tersentrasinya melewati batas amjadi dibandingkan dengan letusbang 5.000 ppm (parts per milan freatik. Bagian atas magma lion) akanberubah menjadi gas sudah dalam keadaan memraeun. Gas seperti ini sifatnya beku. Panas yang terus-menerus lebih berat dari gas lainnya, sedihasilkan oleh sisa magma, hingga akan mengambang di atas tanah atau mengisi lembah .. telah mempercepat pematangan Dalam euaca berkabut, apalagi tanah, sehingga Dataran Tinggi Dieng dikenal subur, Akumulasi tidak ada angin, konsentrasi gas dengan mudah akan melampaui uap yang tersebar pada lapangan yang luas menyebabkan batas ambang. Letusan lumpur di suatu tempotensi panas bumi di daerah ini eukup besar. Namun, pepat dapat dibarengi dengan manfaatannya memerlukan kekeluarnya gas berkonsentrasi waspadaan dan teknologi yang tinggi. Pada letusan 1979, lumpur keluar dari Kawah - memadai karena kIDldungangas Sigluduk dan Kawah Sinila yang dalam uap itu. Penyebaran ka dan titik terletak di sebelah timur laut Kawah Timbang, sedangkan letusan yang luas menyebabkan kawah ini hanya mengeluarkan Dataran Dieng dikenal indah dan menjadi daya tarik wisata. gas. Penduduk Kampung KepuLetusan uap dan gas raeun eukan yang mengungsi menuju menimbulkan kesan magis, seKota Kecamatan B~~r terjebak hingga sejak zaman dahulu kala, Pegunungan Dieng merupakan tempat yang dianggap sakral. Di sini terdapat beberapa eandi dari zaman Hinru. Titik-titik bahaya sudah teridentifikasi, sehingga kesiapan dapat dilakukan melalui pembuatan peta bahaya dan kegiatan latihan yang sudah memasyarakat. *** > Penulis, guru besar pada Fakutas Teknik Geologi, Uni-versitas Padjadjaran. ---~ Kliping Hu m a s Unpad 2011 ------ l