PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh SUSANA OSIANA VEGAS NIM:111434003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh SUSANA OSIANA VEGAS NIM:111434003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan menolong aku adalam setiap langkah hidupku Papa Martinus Pega dan Mama Maria Yulia Miaty tercinta, yang tanpa lelah berdoa, membantu, dan mendukung aku. Ku persembahkan karya ku ini sebagai salah satu tanggung jawabku sebagai seseorang anak yang selalu ingin membuat kalian bahagia Kedua adiku tercinta Fransiska Verawati Vegas dan Pertasia Karolina Vegas, yang selalu mendoakan dan mendukung aku. Semua keluarga besarku yang terus mendukung dan mendoakan aku Kekasih hatiku Virgilius R Seto Se yang selalu mendukung, mendoakan, dan membantuku dalam kesusahan Teman-teman Virion 2011 yang selalu membantuku dalam perkuliahan dari semester satu sampai semester delapan Almamater tercinta Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO Apakah saya gagal atau sukses bukanlah hasil perbuatan orang lain. Sayalah yang menjadi pendorong diri sendiri - Elaine Maxwell Serahkanlah perbuatanmu pada TUHAN maka terlaksanalah segala rencanamu - Amsal 16:3 v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGAKARTA PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Susana Osiana Vegas Universitas Sanata Dharma 2015 Berdasarkan hasil observasi didapatkan berbagai masalah pada siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta seperti nilai rata-rata kelas hanya 58,00 sehingga belum mencapai standar KKM, selain itu sikap dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian 29 siswa kelas VIII E. Komponen pengumpulan data berasal dari hasil penilaian pretest, postest, lembar observasi, dan kuesioner. Penelitian ini terbagi atas dua siklus, yaitu siklus I dengan dua kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 73,81 pada siklus I menjadi 83,1 pada siklus II sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 58,62 % menjadi 100 %. Hasil belajar siswa aspek afektif meningkat dari 38 % pada siklus I naik menjadi 100 % pada siklus II. Dan rata-rata motivasi siswa pada siklus I 34 % naik menjadi 100 % pada siklus II. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yakni 80 untuk nilai rata-rata, 75 % untuk ketuntasan KKM, 70 % untuk nilai afektif siswa dan 80 % untuk motivasi minimal baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa secara kognitif maupun afektif Pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Kata kunci: motivasi, kognitif, afektif, Numbered Heads Together. viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE IMPLEMENTATION COOPERATIVE LEARNING METHOD, NUMBERED HEADS TOGETHER TYPE TO IMPROVE THE LEARNING OUTCOMES AND STUDENTS INTEREST IN THE SUBJECT MATTER OF GROW AND GROWTH OF JOANNES BOSCO JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA GRADE VIII CLASS E Susana Osiana Vegas Universitas Sanata Dharma 2015 Based on the observation in science 8th grade section E class of Joanes Bosco Yogyakarta, the researcher found that the class average score was 58,00 that did not achieve the passing grade score. Student behavior and motivation in class were far from the stundent learning expectation. Therefore, this research aims to develop student’s motivation and achievements in grown and growth lesson materials in science 8th grade section E class of Joannes Bosco Yogyakarta through the usage of cooperative learning method Numbered Heads Together type. This research was held in Joannes Bosco Yogyakarta in 2014/2015 academic yaer the subject of this research was 29 students in the science 8th grade section E class. The data was collected from pretest and posttest grading results, observation worksheets, and questionnaire filled-in form. There were two phases of this research, two meeting in the first phase and two meeting in the second phase. Based on the result, the cognitive aspect class average developed from 73,81 in the first phase to 83,1 in the second phase meanwhile , the students percentage that got the passing grade increased from 58,62 % to 100 %. The students affective achievement aspect class increased from 38 % in the first phase to 100 % in the second phase. The students motivation average developed from 34 % in the first phase to 100 % in the second phase. He data said that the indicator achieved the target from the beginning: 80 as a class average score, 75 % students passed the passing grade, 70 % as students affective grade, and 80 % as the satisfactory level of students motivation. Based on the research, the conclusion is the Cooperative Learning Method Numbered Heads Together Type can develop students motivation and achievements in cognitive and affective aspects of students learning in the subjet matter of grow and growth Keyword: Motivation, Cognitive, Affective, Numbered Heads Together. ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat, rahmat, dan bimbinganNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E SMP Joanes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan”. Adapun penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, di program studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari keterlibatan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D, selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP dan Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd, selaku Ketua Jurusan JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis 3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M For, Sc, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis selama penulis penempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 4. Ibu Ika Yuli Listyarini, M. Pd, selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dengan sabar dan teliti kepada penulis selama penyusunan dan penyelesaian skripsi. 5. Segenap dosen program studi Pendidikan Biologi yang dengan tulus dan segenap hati membagikan ilmu kepada penulis selaku generasi muda. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Para karyawan dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 7. Ibu Ag. Nuranisah Safriatun, S. Ag, selaku kepala SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. 8. Bapak Heri, selaku guru IPA di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah banyak membantu memberikan arahan kepada penulis selama pelaksanaan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. 9. Segenap guru dan karyawan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, yang telah membantu penulis ketika melaksanakan sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. 10. Siswa siswi kelas VIII E SMP Joanes Bosco Yogyakarta, selaku obyek dalam penelitian ini, yang telah membantu dan berpartisipasi selama pelaksanaan penelitian. 11. Siswa-siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta 12. Kedua orang tua tercinta, papa Martinus Pega dan mama Maria Yulia Miaty yang selalu mendoakan penulis, memberikan cinta dan kasih sayang yang sangat berlimpah kepada penulis, serta selalu memberikan dukungan baik secara finansial maupun moral. 13. Kedua adik tercinta Fransiska Verawati Vegas dan Petrasia Karolina Vegas yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis. 14. Kekasih hatiku Virgilius R Seto Se, yang selalu mendoakan, memotivasi, mendukung selama proses pelaksanaan penelitian. 15. Seluruh keluarga besar di Ende-Flores- NTT yang telah mendukung baik secara finansial maupun moral. 16. Sahabat-sahabat tercinta; Efran, Mistycha, Aty, Vian, Yongki, Rocker, Misel, Dora, Manto, Erik, Bucho, Mona, Charol, Wiwin, dan si kecil Godwin yang selalu mendoakan dan mendukung penulis selama proses perkuliahan. xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................................... vii ABSTRAK……………………………………………………………………...viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5 C. Batasan Masalah ........................................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6 E. Hipotesis ...................................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9 A. Belajar ......................................................................................................... 9 B. Pembelajaraan Kooperatif ...................................................................... 10 C. Model Pembelajaran Tipe Numbered Heads Together ......................... 13 D. Motivasi Belajar ....................................................................................... 18 E. Hasil Belajar ............................................................................................. 25 F. Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan ................................................ 33 G. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................ 34 H. Kerangka Berpikir ................................................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 37 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 37 B. Setting Penelitian...................................................................................... 37 C. Rancangan Penelitian .............................................................................. 38 D. Instrumen Penelitian ................................................................................ 44 E. Analisis Data ............................................................................................. 47 F. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 53 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 53 B. Hasil Penelitian dan Analisis Data ......................................................... 81 C. Pembahasan .............................................................................................. 87 D. Keterbatasan Atau Hambatan Saat Penelitiaan ................................... 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 100 A. Kesimpulan ............................................................................................. 100 B. Saran ....................................................................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3. 2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal ................................................... 47 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Akhir .................................................... 47 Tabel 3.4 Kategori Persentase Hasil Observasi Aspek Afektif............................. 50 Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 52 Tabel 4.1. Hasil Nilai Postest Siklus I................................................................... 81 Tabel 4.2. Hasil Nilai Postest Siklus I I ............................................................... 82 Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 1...................................................... 83 Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 2...................................................... 83 Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3 ....................................... 84 Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 4 ....................................... 85 Tabel 4..7 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Awal Siswa ................... 86 Tabel 4.8 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Akhir Siswa .................... 87 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 36 Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart ....................... 38 Gambar 4.1 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Pretest ......................................... 59 Gambar 4.2 Siswa Sedang Melakukan Percobaan Perkecambahan ...................... 60 Gambar 4.3 Siswa Sedang Diskusi Mengerjakan LKS Dalam Kelompok ........... 64 Gambar 4.4 Siswa Sedang Mengerjakan Postest I ................................................ 66 Gambar 4.5 Siswa Sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS .................................... 73 Gambar 4.6 Siswa Sedang Menjawab Sesuai Dengan Nomor Undian Soal........ 77 Gambar 4.7 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Postest II ...................................... 80 Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa .............. 89 Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Motivasi Siswa Melalui Hasil Observasi .......... 92 Gambar 4. 9 Grafik Peningkatan Rata-Rata Skor Dan Persentasi Motivasi Belajar Siswa ..................................................................................................................... 93 Gambar 4.10. Grafik Motivasi Belajar Siswa Hasil Lembar Kuesioner ............... 95 Gambar 4.11. Grafik Persentase Motivasi Belajar Sebelum Dan Sesudah Penelitian Hasil Lembar Kuesioner ...................................................................... 96 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus ............................................................................................ 106 Lampiran 2. RPP Siklus I .................................................................................... 108 Lampiran 3. RPP Siklus II .................................................................................. 115 Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 .................................................. 122 Lampiran 5: Tabel Pengamatan LKS Pertemuan 1 ............................................. 124 Lampiran 6: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 1 ................................................ 125 Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 .................................................. 127 Lampiran 8: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 2 .................................................. 129 Lampiran 9: Contoh Jawaban Siswa LKS Pertemuan 2 ..................................... 132 Lampiran 10: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3 ................................................ 134 Lampiran 11: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 3 ................................................ 136 Lampiran 12: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 3 .............................................. 139 Lampiran 13: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 4 ................................................ 143 Lampiran 14: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 4 ................................................ 144 Lampiran 15: Contoh Jawaban Lks Pertemuan 4 ............................................... 148 Lampiran 16: Kisi-Kisi Soal Pretes .................................................................... 150 Lampiran 17: Soal Pretes .................................................................................... 151 Lampiran 18: Kunci Jawaban Pretes ................................................................... 157 Lampiran 19: Contoh Jawaban Pretset Siswa ..................................................... 158 Lampiran 20: Kisi-Kisi Postest Siklus I .............................................................. 168 Lampiran 21: Soal Postest Siklus I ..................................................................... 169 Lampiran 22: Kunci Jawaban Postest Siklus I .................................................... 174 Lampiran 23: Contoh Jawaban Postest Siklus I ................................................. 177 Lampiran 24: Kisi-Kisi Soal Postest Siklus II .................................................... 187 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 25: Soal Postest Siklus II .................................................................... 188 Lampiran 26: Kunci jawaban postest siklus II .................................................... 192 Lampiran 27: Contoh Hasil Postes II .................................................................. 194 Lampiran 28: Pedoman Skoring.......................................................................... 202 Lampiran 29: Handout Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan ...................... 205 Lampiran 30: Rubrik Skor Lembar Observasi Siswa ......................................... 219 Lampiran 31: Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................. 221 Lampiran 32: Contoh Hasil Lembar Observasi Siklus I ..................................... 223 Lampiran 33: Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................... 227 Lampiran 34: Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus II....................................... 229 Lampiran 35: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal Dan Motivasi Akhir ............ 233 Lampiran 36: Kuesioner Motivasi Awal ............................................................. 234 Lampiran 37: Contoh Hasil Lembar Motivasi Awal........................................... 236 Lampiran 38: Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................ 238 Lampiran 39: Contoh Hasil Lembar Motivasi Akhir Siswa ............................... 241 Lampiran 40: Daftar Nilai LKS Siklus I Dan Siklus II ....................................... 247 Lampiran 41: Daftar Nilai Postest Siklus I ......................................................... 248 Lampiran 42: Daftar Nilai Postest Siklus II ........................................................ 249 Lampiran 43: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus I ....................................... 250 Lampiran 44: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus II ...................................... 251 Lampiran 45: Perhitungan Motivasi Awal Siswa ............................................... 252 Lampiran 46: Perhitungan Motivasi Akhir Siswa............................................... 253 xviii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Selain ditentukan oleh guru, keberhasilan sebuah pembelajaran juga ditentukan dari pemilihan model dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Muchtar (1991) dalam penelitiannya menemukan bahwa proses belajar mengajar berlangsung dewasa ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dan belum menumbuhkan budaya belajar di kalangan siswa. Masih banyak guru yang belum memiliki kemampuan dan keterampilan memadai dalam memilih serta menggunakan berbagai model dan media pembelajaran yang dapat mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif bagi para siswa. Selain itu pada kenyataanya praktik pendidikan dewasa ini belum mampu menjadikan siswa sebagai manusia yang utuh. Hal ini terjadi karena pembelajaran yang berlangsung di sekolah selama ini masih berpusat pada guru dan cenderung memberikan materi hafalan (Kartadinata, 2009). Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta banyak siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah, ketika guru menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas, banyak siswa yang tidak memperhatikan dengan serius materi yang diajarkan oleh guru. Mereka cenderung mengobrol dengan teman sebangku dan ada yang tertidur di tempat duduk paling belakang. Hal ini disebabkan karena guru dalam memberikan materi pelajaran hanya menggunakan metode ceramah, sehingga banyak siswa yang merasa bosan dan berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak memenuhi standar KKM yaitu 72. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Dari hasil observasi pada kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta, nilai rata-rata ulangan IPA terendah terdapat pada kelas VIII E yaitu 58,00 dari 29 siswa dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 65. Sehingga persentase kriteria kentuntasan minimal di kelas ini adalah 0 %. Materi pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu materi yang ketuntasan belajarnya masih belum memenuhi KKM. Hal ini ditunjukan dengan nilai ulangan harian siswa kelas VIII tahun ajaran 2013/2014 pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Dari 32 terdapat 18 siswa yang mencapai tingkat penguasaan konsep pembelajaran IPA sebesar 56,25% , sedangkan yang belum menguasai sebesar 43,75% sebanyak 14 siswa. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pertumbuhan dan perkembangan masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak menguasai konsep atau materi pembelajaran IPA dengan optimal. Kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa, sehingga siswa hanya belajar untuk dirinya sendiri, yang pintar tidak mau mengajarkan kepada yang belum pintar, sehingga yang mengerti hanya beberapa orang saja. Masih rendahnya kemauan siswa dalam belajar karena guru dalam mengajarkan materi pembelajaran masih sering menggunakan metode ceramah sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa baik dari pribadi siswa itu sendiri maupun dari luar. Salah satu cara meningkatkan motivasi adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariatif. Dalam pembelajaran, banyak model pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk aktif dalam proses pembalajaran. Salah satu model PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 pembelajaran yang mampu merangsang keaktifan siswa adalah model Numbered Heads Together (NHT). Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bekerja sama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ini, guru selain menerangkan siswa dengan ceramah, juga dipadukan dengan kegiatan diskusi siswa yang jauh lebih efektif dimana dituntut kesiapan dan keaktifan masingmasing siswa dalam menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh gurunya nanti. Dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses pembelajaran di kelas tidak hanya didominasi oleh guru, siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual sehingga diharapkan materi pertumbuhan dan perkembangan yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “ Penerapan model pembelajaran tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan” PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, masalahmasalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan? C. Batasan Masalah Mengingat cukup luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas maka penulis membatasi permasalahan supaya lebih terfokus pada masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Motivasi Motivasi yang diukur dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam bentuk penguasaan materi, kesiapan, ketertarikan, keseriusan, dan partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Motivasi siswa diukur melelalui hasil kuesioner yang diisi oleh siswa secara individu. 2. Hasil belajar Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif di dapatkan dari membandingkan hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 postest siklus I dan hasil postest siklus II. Sedangkan aspek afektif di dapatkan dari lembar observasi siswa. aspek afektif yang diteliti meliputi: mengajukan pertanyaan, argumentasi, menerima menjawab pendapat, pertanyaan, merefleksikan menyampaikan hasil diskusi, memperhatikan arahan guru, dan bekerjasama dengan kelompok diskusi. 3. Materi pembelajaran a. Standar Kompetensi: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia b. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 yaitu menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup, dan Kompetensi Dasar (KD) 1.2 yaitu mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia. c. Materi : pertumbuhan dan perkembangan 4. Metode pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together merupakan model pembelajaran yang memadukan ceramah dengan kegiatan diskusi siswa yang jauh lebih efektif Miftahul (2013). D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 tipe Numbered Heads Together pada pembelajaran IPA materi pertumbuhan dan perkembangan. 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada pembelajaran IPA materi pertumbuhan dan perkembangan. E. Hipotesis 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco pada materi pertumbuhan dan perkembangan. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco pada materi pertumbuhan dan perkembangan. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Dengan penelitian ini, peneliti dapat menerapkan model pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together secara langsung dalam proses pembelajaran di kelas. 2. Bagi siswa Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran IPA materi pertumbuhan dan perkembangan, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada akhirnya hasil belajar siswa dapat meningkat. 3. Bagi guru Dengan adanya penelitian ini para guru dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sebagai alternatif model pembelajaran dikelas. Guru juga dapat mengembangkan metode dan model pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. 4. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini dapat di jadikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, dan meningkatkan sumber daya manusia guru. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Kata belajar sudah sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini, masing-masing ahli memiliki pemahaman dan arti yang berbedabeda. Menurut Siregar (2010) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru seara keseluruhan, sebagai hasil pngalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Gagne dalam Susanto (2012) mendefenisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalamannya. Bagi Gagne belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri (Sadirman, 2008). 9 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 Winkel dalam Suryono (2011) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Fokus belajar pada penelitian ini adalah aspek kognitif dan aspek afektif. Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan belajar adalah suatu kegiatan yang membentuk terjadinya perubahan pada diri individu dan merupakan hak setiap manusia. Akan tetapi, kegiatan belajar antar individu cenderung menghasilkan aktivitas belajar yang tidak sama. Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan siswa. sehingga menimbulkan kesulitan belajar. Hal ini di karenakan masing-masing siswa memiliki aktivitas belajar yang berbedabeda. B. Pembelajaraan Kooperatif 1. Pengertian pembelajaran kooperatif Slavin (dalam Isjoni, 2009) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif di antara anggota kelompok. Menurut pendapat Lie (2008) bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok (Solihatin dan Rahardjo, 2007). Menurut Salvin (2010) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan seting kelompok-kelompok kecil dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan 4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari perorangan. 2. Tujuan pembelajaran kooperatif Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan diorientasikan pada sistem kompetisi, kegagalan orang dimana lain. keberhasilan Sedangkan individu tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin, 2005). Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Menurut Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keteramoilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. C. Model Pembelajaran Tipe Numbered Heads Together NHT merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dalam memiliki tujuan untuk menguatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Spancer Kagen dan Ibrahim dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Model Pembelajaran NHT merupakan tipe pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 1. Hasil belajar akademik stuktural bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. Tipe pembelajaran ini memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan saling menghargai satu sama lain. 3. Pengembangan keterampilan sosial bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi teugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT 1. Penomoran (Numbering) Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan tiga hingga lima orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Pemberian nomor pada siswa dalam satu kelompok disesuaikan dengan banyaknya siswa dalam kelompok itu. 2. Pengajuan Pertanyaan (Questioning) Guru mengajukan pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 3. Berpikir Bersama (Heads Together) Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan bahwa tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. 4. Pemberian Jawaban (Answering) Guru memanggil satu nomor tertentu kemudian siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan menjadi enam langkah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. Keenam langkah tersebut adalah sebagai berikut: a) Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran NHT. b) Pembentukan Kelompok Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan belajar. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru memperkenalkan keterampilan kooperatif dan menjelaskan tiga aturan dasar dalam pembelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 kooperatif yaitu : (1)Tetap berada dalam kelas. (2)Mengajukan pertanyaan kepada kelompok sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru. (3)Memberikan umpan balik terhadap ide-ide serta menghindari saling mengkritik sesama siswa dalam kelompok. c) Diskusi Masalah Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari spesifik sampai yang bersifat umum. d) Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. e) Memberi Kesimpulan Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. f) Memberikan Penghargaan Pada tahap ini, guru memberikan penghargaan berupa kata-kata pujian pada siswa dan memberi nilai yang lebih tinggi kepada kelompok yang hasil belajarnya lebih baik. Dalam pembelajaran model NHT siswa lebih bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan karena PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 dalam tipe pembelajaran ini siswa dalam kelompok diberi nomor yang berbeda dan tiap anggota tahu bahwa hanya satu murid yang dipanggil untuk mempresentasikan jawaban. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk berbagi informasi antar anggota sehingga tiap anggota mengetahui jawabannya. Lungdren mengemukakan bahwa, “Manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe NHT bagi siswa adalah : 1) Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar. 2) Perselisihan antar pribadi berkurang. 3) Sikap apatis berkurang. 4) Pemahaman lebih mendalam. 5) Motivasi lebih besar. 6) Hasil belajar lebih baik. 7) Meningkatkan budi pekerti, kepekaan dan toleransi. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together: 1. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh 2. Siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai 3. Setiap siswa menjasi siap semua, sehingga siswa dapat bersungguhsungguh bekerja dalam kelompok 4. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan kepemimpinan. bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together 1. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi, sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah 2. Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu yang cukup lama 3. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya. Menurut Santrock (2012), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Korelasi ini menguatkan urgensitas motivasi belajar. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. 2. Fungsi Motivasi Pembelajaran akan berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar, selamanya akan berusaha mendorong siswa untuk beraktivitas mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sadirman (2006) hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 Sehubungan dengan hal tersebut Sadirman (2006) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi yakni: a. Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar b. Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran. c. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatankegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. 3. Macam- macam Motivasi Menurut Sadirman (2006) terdapat dua macam motivasi yakni, motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 a. Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seseorang yang senang membaca tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Akan tetapi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya misalnya kegiatan belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh, seorang siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif. Itulah sebabnya motivasi instrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang teridik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai yang baik. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 sesuatu tetapi ingin mendapatkan bilai yang baik. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat atau daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Dengan adanya motivasi dari dalam diri maupun lingkungan sekitar dapat membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang dapat dilihat dalam penelitian ini meliputi rasa suka atau ketertarikan, keseriusan dalam melakukan aktivitas, kesiapan siswa, partisipasi dalam kelas, perhatian siswa, semangat siswa untuk melakukan tugas belajar, dan pengusana siswa terhadap materi. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Pada proses pembelajaran siswa tidak selalu memiliki motivasi dari dalam diri mereka. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa munculnya motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik dapat di pengaruhi beberapa faktor, seperti: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 a. Tingkat kesadaran siswa terhadap kebutuhan yang mendorong tingkah laku dan kesadaran akan tujuan belajar yang hendak dicapai. b. Sikap guru terhadap kelas, yaitu perhatian dan tindakan guru untuk mengarahkan munculnya motivasi instrinsik maupun ekstrinsik. c. Pengaruh kelompok siswa. d. Suasana kelas, yaitu kondisi pembelajaran yang diarahkan untuk memunculkan motivasi instrinsik atau motivasi eksterinsik. Dari pendapat ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi belajar dalam penelitian ini adalah kesadaran dari dalam diri siswa sendiri untuk belajar, kondisi kelas yang nyaman sehingga membuat siswa merasa nyaman untuk belajar di kelas, sikap guru terhadap siswa artinya guru lebih memperhatikan para siswa dengan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa sehingga siswa menjadi dekat dengan guru dan pada akhirnya siswa dapat aktif di dalam pembelajaran di kelas tanpa merasa takut dan malu. 5. Indikator Motivasi Belajar Dalam kamu besar bahasa indonesia, indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan (Depdikbud, 1991). Ada beberapa indikator siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah. Indikator motivasi menurut Slameto (2010) adalah: a. Rasa suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 b. Keseriusan dalam melakukan aktivitas di kelas c. Adanya kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas d. penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. e. Partisipasi siswa /dalam suatu aktivitas Indikator motivasi belajar siswa menurut Sudjana (2002) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap pelajaran b. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya c. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugas belajaranya. d. Reaksi yang di tunjuk siswa terhadap stimulus yang di berikan guru. e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang di berikan. f. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan b. Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas c. Rasa suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. d. Keseriusan siswa dlam melakukan aktivitas pelajaran di kelas e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 E. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar atau achievement merupakan hasil realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Menurut Winkel (1987) hasil belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman (aspek kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan nilai sikap (afektif). Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Hasil belajar yang dituju, boleh jadi merupakan kemampuan baru, boleh juga merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki. Jenis-jenis hasil belajar menurut Benyamin S. Bloom dalam Mustaqin (2008) membedakan menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Khusus pada ranah kognitif, Anderson dan Krathwohl dalam Gunawan (2013) merevisi taksonomi Bloom yang sudah lama digunakan menjadi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 a. Ranah kognitif 1) Mengingat Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali dan memanggil kembali. 2) Memahami/ mengerti Memahami/ mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan komunikasi. Memahami. Mengerti berkaitan dengan aktivitas mengkasifikasikan dan membandingkan. 3) Menerapkan Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan prosedural. Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur dan mengimplementasikan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 4) Menganalisis Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaiman keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut dan mengorganisasikan. 5) Mengevaluasi Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Evaluasi meliputi mengecek dan mengkritisi. Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. 6) Menciptakan Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Menciptakan disini mengarahkan siswa untuk 28 dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh siswa. menciptakan memproduksi. meliputi menggeneralisasikan Menggeneralisasikan merupakan dan kegiatan merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi. b. Ranah psikomotorik Melalui bidang belajar psikomotorik, anak memperoleh keterampilanketerampilan yang melibatkan otot-otot, urat serta persendian tubuh (motorik) dan alat-alat indera seperti mata dan telinga. c. Ranah afektif Melalui bidang afektif, anak memperoleh berbagai sikap dan perasaan yang ikut menentukan tindakan-tindakan yang diambil; sikap dan perasaan tersebut memberikan energi psikis dan semangat melalui rasa- rasa tertentu yang meresapi tingkah lakunya. Untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai, perlu adanya suatu evaluasi. Ranah afektif menurut Bloom dalam Winkel, 1987 meliputi beberapa aspek yaitu: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 1) Peneriman, mencakup kepekaan akan adanya suatu stimulan (rangsangan) ini berupa materi dan buku pelajaean atau penjelasan dari guru. Kesediaan ini dinyatakan dalam sikap memperhatikan sesuatu, misalnya dengan mendengarkan jawaban teman, memperhatikan penjelasan guru 2) Partisipasi, mencakup kesediaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan berupa suatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan. Contohnya dalah dengan membaca dengan nyaring bacaan yang diminta, dan menyampaikan argumentasi. 3) Penilaian/ penentuan sikap, mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Pada tingkat ini mulai dibentuk suaatu sikap; menerima, menolak atau mengabaikan, sikap ini dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap batin. Perkataan atau tindakan itu tidak hanya sekali, tetapi diulang saat kesempatan timbul, misalnya dengan kerapkali mempersiapkan pertanyaan secara tertulis, atau berpartisipasi aktif mengajukan pertanyaan selama belajar dan menjawab pertanyaan. 4) Organisasi, kelompok mencakup misalnya kemampuan bekerja sama beroganisasi dalam dalam kelompok, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 merefleksikan hasil diskusi dan menerima pendapat teman saat bersdiskusi. 5) Karakteristik atau internalisasi nilai Kemampuan siswa dalam menerapkan nilai, norma atau etika yang diyakini ke dalam kehidupannya sehari-hari. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, yang diperoleh siswa setelah berinteraksi selama pembelajaran. Semua yang diperoleh siswa meruapakan hal baru, bukan apa yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Hasil belajar juga berbentuk kinerja yang ditampilkan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar yang dapat dilihat melalui aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif dilihat dari nilai postest siswa dan aspek afektif dilihat dari aktivitas belajar siswa di kelas meliputi mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menyampaikan argumentasi, menerima pendapat, merefleksikan hasil diskusi, memperhatikan pengarahan guru, dan bekerja sama dengan kelompok diskusi. Hasil belajar yang diperoleh ini akan ditindak lanjuti dengan evaluasi hasil belajar. Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup (a) evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 (b) evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta sisik terhadap tujuan-tujuan umum pengajaran (Sudjana 2011). 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu: a) Faktor dari dalam diri 1) Jasmani Apabila jasmani/ kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar. 2) Intelegensi Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 3) Minat dan motivasi Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan. b) Faktor dari luar 1) Keluarga Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak. 2) Sekolah Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar. 3) Masyarakat Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar. 4) Lingkungan sekitar Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar. Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengarui hasil belajar adalah faktor yang dapat membuat siswa lebih giat belajar sehingga hasil belajar siswa meningkat. Faktor belajar yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah motivasi siswa untuk belajar. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak maupun dari luar lingkungan. F. Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Materi pertumbuhan dan perkembangan menurut KTSP disajikan di kelas VIII semester II. Materi pertumbuhan dan perkembangan termasuk dalam Standar Kompetensi 1 yaitu memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi pada KD 1.1 yaitu menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup dan KD 1.2 yaitu mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia. Karakteristik dari materi pertumbuhan dan perkembangan adalah untuk dapat mempelajari materi ini siswa dapat secara langsung melihat dan mengamati objek yang dipelajari. Materi pertumbuhan dan perkembangan meliputi: 1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 3. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 4. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 5. Metagenesis 6. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. G. Hasil Penelitian Yang Relevan Amalina (2012) dalam penelitiannya “Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Sains Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Di MTS MA’ARIF Botoputih Temanggung mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik saat pembelajaran baik secara individu maupun kelompok dari siklus I sampai siklus II. Hal ini tampak dari nilai rata-rata postest pada siklus I adalah 75 meningkat menjadi 81,25 pada siklus II. Sementara untuk motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 75, 46 % pada siklus I menjadi 80,04 % pada siklus II. Penelitian lain dilakukan oleh Khasana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dilengkapi Kartu Soal Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa XI IPA MA Ali Maksum”. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yaitu dapat diketahui dengan adanya selisih rata-rata hasil posstest sebesar 9,72 dengan effect size sebesar 0,75. Untuk peningkatan keaktifan belajar dapat diketahui dengan meningkatnya persentase indikator keaktifan dari siklus I ke siklus II yang meliputi visual activities dengan indikator perhatian meningkat 12,97 %, oral activities dengan indikator rasa ingin tahu meningkat 18,52 % dan indikator presentase meningkat 16,6 %, listening activities dengan indikator mendengarkan meningkat 19,44 %, motor activities PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 dengan indikator partisipasi meningkat sebesar 24,048 %, dan indikator tanggung jawab meningkat 21,3 %, mental activities dengan indikator keberanian meningkat 14,81 % serta emosional activities dengan indikator ketertarikan meningkat 25 %. H. Kerangka Berpikir IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Menengah Pertama. Dalam proses pembelajarannya, mata pelajaran IPA selama ini cenderung kurang digemari sebagian siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Latar belakangnya adalah materi yang sulit dipahami karena siswa merasa bahwa materi tersebut sulit untuk dihafalkan. Selain itu faktor guru juga sangat mempengaruhi kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran IPA. Guru sebagian besar menggunakan metode ceramah saja yang mengakibatkan siswa menjadi pasif. Kurang aktifnya siswa terhadap mata pelajaran IPA menjadikan hasil belajar dari mata pelajaran IPA menjadi kurang maksimal. Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif. Numbered Heads Together memberikan kesempatan pada siswa untuk saling bekerja sama, menuangkan ide-ide dengan cara berdiskusi dalam kelompokkelompok kecil mengenai materi pelajaran baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan, sampai semua anggota kelompok memahami materi tersebut sebagai bekal ketika para siswa diberi pertanyaan. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi pertumbuhan dan perkembangan, sesuai dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 penelitian yang relevan diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pelajaran dan menjadi lebih mudah memahami materi yang disampaikan sehingga motivasi dan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA dapat meningkat. Dari uraian di tersebut, dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian: Observasi awal Siswa kelas VIII Tindakan/ Solusi Hasil observasi: 1. Pembelajaran yang dilakukan guru cenderung monoton, guru sering menggunakan metode ceramah 2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran 3. Siswa sulit memahami materi pelajaran 4. Motivasi dan hasil belajar siswa rendah Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together: 1. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh 2. Siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai 3. Setiap siswa menjasi siap semua, sehingga siswa dapat bersungguh-sungguh bekerja dalam kelompok Kondisi akhir Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Meningkat Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Hopkins dalam Setyosari (2010). PTK merupakan suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan seluruh partisipan dalam proses pendidikan (peserta didik, guru, dan pihak lain) dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan dalam pengalaman pendidikan. PTK meliputi lima tahapan yaitu: 1) Perencanaan; 2) Tindakan atau pelaksanaan; 3) Observasi atau pengamatan; 4) Evaluasi; 5) Refleksi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa B. Setting Penelitian 1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar 2. Subjek Penelitian kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 terdiri dari lima kelas yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, dan VIII E. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII E yang terdiri dari 29 siswa. peneiti memilih melakukan penelitian dikelas VIII E karena nilai rats-rata ulangan IPA terendah terdapat pada kelas VIII E. 37 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang beralamat di jalan Melati Wetan no 51 Baciro Yogyakarta 4. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2015. C. Rancangan Penelitian Rancangan tindakan ini direncanakan dalam 2 siklus. Siklus I dengan 2 kali pertemuan dan siklus II dengan 2 kali pertemuan. Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau uraian-uraian dengan satu perangkat yang terdiri dari 4 komponen yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, tahap dan refleksi (Tanireja 2011). Desain PTK yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini: Planning Planning Reflecting Siklus I Observing Acting Reflecting Siklus II Acting Observing Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 1. Pra tindakan a. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian kepada sekretariat jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta b. Menghubungi pihak SMP Joannes Bosco Yogyakarta, dengan menemui kepala sekolah, dan guru mata pelajaran IPA dengan menyerahkan surat ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. c. Melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan gambaran awal tentang kegiatan belajar mengajar IPA di kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta. d. Peneliti kemudian memilih salah satu kelas yang motivasi dan hasil belajar siswanya masih rendah. Kelas yang di pilih adalah kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta. e. Identifikasi masalah, langkah diawali dengan menganalisis hasil belajar murid berdasarkan hasil ulangan harian pada materi pertumbuhan dan perkembangan. f. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian. g. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI h. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, 40 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) model NHT i. Menyusun soal pre-test dan post-test untuk siklus I dan siklus II. 2. Pelaksanaan tindakan (2 siklus) a. Siklus I 1) Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran menggunakan model NHT, yaitu: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pertumbuhan dan perkembangan. b) Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar beranggotakan 3-4 siswa. c) Menyusun lembar observasi. d) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) model NHT. e) Merancang soal-soal latihan. f) Merancang soal pre-test dan post-test. 2) Pelaksanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah: a) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan pre-test. b) Guru melakukan apersepsi. c) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 d) Guru menyajikan materi tentang pertumbuhan dan perkembangan. e) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. f) Setiap kelompok mendapatkan satu LKS model NHT, selanjutnya pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran model NHT g) Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya. h) Guru memberikan post-test kepada siswa. i) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. 3) Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Halhal yang dilakukan pada tahap observasi adalah: a) Siswa mengisi kuisioner motivasi yang bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas dan di rumah. b) Peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil pelaksanaan tindakan, yaitu hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 Perhatian terhadap penjelasan guru. Antusiasme dalam mengerjakan tugas. Kerjasama dalam kelompok. Keberanian untuk untuk bertanya dan menjawab soal yang di berikan guru. 4) Refleksi Tahap ini merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kuisioner siswa dan observasi selama proses belajar mengajar berupa hasil tes kemudian diidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Hasil refleksi dirumuskan kembali antara guru dengan peneliti untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II. b. Siklus II 1) Perencanaan a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan refleksi pada siklus I. b) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok 3-4 siswa dengan kecerdasan menyebar. c) Merancang lembar kerja siswa (LKS) 2 model NHT d) Merancang soal-soal latihan. e) Merancang soal post-test. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 2) Pelaksanaan a) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan pre-test. b) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. c) Guru menjelaskan secara singkat materi tentang pertumbuhan dan perkembangan. d) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. e) Setiap kelompok mendapatkan satu LKS model NHT, selanjutnya pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran model NHT f) Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya. g) Guru memberikan post-test kepada siswa. h) Guru memberikan pekerjan rumah kepada siswa. 3) Observasi Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi: Perhatian terhadap penjelasan guru. Antusiasme dalam mengerjakan tugas. Kerjasama terhadap siswa lain dalam kelompok. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Keberanian untuk bertanya dan menjawab soal yang diberikan guru. 4) Refleksi Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, hasil tes dibahas. Kemudian ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta meningkat. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa istrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Pada penelitian ini ada 2 macam instrumen yang digunakan yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran a. Silabus Silabus disusun berdasarkan Standar isi, kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompentensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP berisi gambaran secara menyeluruh dari materi yang akan disampaikan mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, model dan metode, kegiatan pembelajaran, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 sumber belajar, alat dan bahan, penilaian. RPP ini digunakan agar penyampaian materi dalam pembelajaran dikelas lebih efektif dan efisien. c. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam peningkatan hasil belajar. LKS pada penelitian ini dibuat sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk membantu siswa lebih memahami atau mendalami materi. d. Modul atau Handout Modul atau handout merupakan salah satu sarana untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data melalui pretest, tes, evaluasi, lembar observasi, dan kuisoner motivasi siswa di kelas. Ke empat hal tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian. a. Soal test (Pretest, Postest Siklus I, dan Postest Siklus II) Digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Soal pretest diberikan sebelum memasuki siklus I, sedangkan soal posttest diberikan pada tiap akhir siklus I dan siklus II sebagai alat evaluasi masing-masing silkus. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 b. Lembar Observasi Siswa Digunakan untuk melihat motivasi siswa selama proses pembelajaran di kelas. Lembar observasi terdiri dari 7 aspek afektif. Pada akhir penelitian, lembar observasi digunakan untuk menganalisis tingkat motivasi siswa yang akan dibandingkan pada siklus I dan siklus II. c. Lembar Kuesioner Motivasi Siswa Kuesioner menunjukan berbagai alternatif jawaban siswa dikategorikan dalam skala sikap. sikap adalah kecenderungan mental yang berwujud pemahaman (kognisi), perasaan (afeksi), dan tindakan (konasi). yang bersifat positif maupun negatif terhadap suatu obyek (Widoyoko, 2009). Skala yang dipakai adalah skala Likert yang prinsipnya untuk menentukan posisi seseorang dalam suatu rangkaian sikap terhadap obyek, mulai dari sangat negative sampai dengan sangat positif (Widoyoko, 2009). Dalam penelitian ini, skala Likert dimodifikasi menjadi skala empat angka. Skala disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti pilihan yang menunjukan tingkatan tanggapan, yaitu: SS = Sangat setuju S = Setuju TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sikap siswa selama proses pembelajaran dan respon siswa terhadap hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 belajar. Kuisioner yang diberikan terdiri dari dari 20 pernyataan, 10 pernyataan dan 10 pernyataan negatif. Tabel 3. 2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal No Indikator Motivasi Belajar 1 Penguasaan materi 2 Kesiapan 3 Ketertarikan 4 Keseriusan 5 Partisipasi Jumlah pernyataan Bentuk Pernyataan Pernyataan Pernyataan positif negatif 6, 14, 16 11, 8 17, 19 1, 13 3, 9 10 10 12, 7 20, 4 5, 8, 2 15 10 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Akhir No 1 Indikator Motivasi Belajar Penguasaan materi 2 Kesiapan 3 Ketertarikan 4 Keseriusan 5 Partisipasi Jumlah pernyataan Bentuk Pernyataan Pernyataan Pernyataan positif negatif 19,12 8 20, 13 6, 14, 9 1, 10 2 10 7, 3 18, 16, 11 5, 15 17, 4 10 E. Analisis Data Data yang didapatkan dari berbagai instrument pengumpulan data akan berupa data kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing akan dianalisis untuk mendukung kesimpulan akhir dari penelitian ini. Adapun uraian analisis dari masing-masing komponen penilaian adalah sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 1. Hasil belajar a. Aspek kognitif Aspek kognitif di lihat dari hasil tes yang akan dianalisis yaitu hasil posttest pada setiap siklus. Hal yang dilakukan antara lain: 1) Penentuan skor Skor yang diberikan untuk soal pretest dan posttest ditampilkan dalam rubrik penilaian. 2) Penentuan nilai Hasil dari penskoran yang diperoleh siswa akan diberikan nilai dengan rentang nilai antara 0-100, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2009): Nilai = 3) Ketercapaian ketuntasan Pencapaian ketuntasan belajar didasari dari nilai KKM yang dibanding dengan nilai hasil posttes pada masing-masing siklus. Jika nilai siswa mencapai KKM (nilai KKM 75) atau lebih maka dikatakan siswa tersebut tuntas. Namun jika nilai siswa di bawah KKM maka siswa tersebut belum tuntas. Ketuntasan klasikal ditentukan dengan rumus sebagai berikut (Sutomo, 1985) Ketuntasan Klasikal = PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 Rata-rata kelas dihitung sebagai berikut (Sudjana, 2009): Rata-rata kelas = Keterangan: Ketuntasan individual : jika siswa mencapai ketuntasan KKM sekolah 75 Ketuntasan klasikal : jika 70 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan 75 b. Aspek afektif Aspek afektif dilihat dari lembar serta lembar observasi yang diisi oleh observer. Observasi dilakukan pada setiap individu siswa di kelas. Dalam lembar observasi terdapat 7 aspek kategori dalam ranah afektif kemudian skor yang harus diisi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, 4, 5. Aspek afektif pada lembar observasi meliputi: 1) Mengajukan pertanyaan 2) Menjawab pertanyaan 3) Menyampaikan argumentasi 4) Menerima pendapat 5) Merefleksikan hasil diskusi 6) Memperhatikan pengarahan guru 7) Bekerjasama dengan kelompok diskusi Skor observasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Djamarah, 2005): Nilai = PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Skor yang didapat pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel 3. 4: Tabel 3.4 Kategori Persentase Hasil Observasi Aspek Afektif Persentase yang di peroleh 66,68 ≤ q ≥ 100 33,34≤ q ≥ 66,67 0≤ q ≥33,33 (Arikunto, 2007) Keterangan Tinggi Sedang Rendah Setelah setiap kelompok dikategorikan pada hasil yang diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan persentase untuk menentukan ketercapaian indikator yang telah di tetapkan dengan rumus (Purwanto, 2010): Persentasi = ∑ 2. Kuesioner Kuesioner motivasi yang diisi oleh siswa pada awal siklus I dan akhir siklus II, Kuesioner yang telah diisi oleh siswa dianalisis dengan tahapan sebagai berikut: a. Menentukan skor Tiap item dalam kuisioner yang diberikan kepada siswa dihitung jumlah skornya dengan panduan sebagai berikut: Alternatif jawaban Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) Skor Pernyataan positif Pernyataan negatif 4 1 3 2 2 3 1 4 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 Setelah seluruh item diberi skor kemudian skor dijumlahkan sehingga diperoleh skor masing-masing siswa, atau dengan bantuan tabel sebagai berikut: Pernyataan S-1 S-2 Kode siswa S-3 S-4 S-5 Dst 1 2 3 20 Jumlah (∑) Presentasi (%) Kriteria Data kemudian diolah dan dibuat persentasinya. Untuk membuat persentasi dapat dihitung dengan cara berikut (Purwanto, 2010): Persentasi = ∑ b. Mengkategorikan tingkat motivasi Kategori motivasi siswa dapat dilihat dengan bantuan pertimbangan berikut (Soewandi, 2005) 81 % - 100 % = Sangat baik (SB) 61 % - 80 % = Baik (B) 41 % - 60 % = Cukup (C) 21 % - 40 % = Kurang (K) 0 % 0 20 % = Sangat kurang (SK) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 Jika persentase siswa sudah dikategorikan, selanjutnya dihitung persentase kelas untuk mengetahui motivasi siswa secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Djamarah, 2005): Persentasi kelas = Kriteria SB (Sangat Baik) dan B (Baik) dijadikan rumus karena kedua kriteia ini merupakan kriteria yang hendak dicapai dalam penelitian. F. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, maka perlu dibuat indikator sebagai berikut: Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Aspek Yang Diteliti Hasil belajar siswa aspek kognitif Instrumen Indikator Keberhasilan Postest 1 dan postest 2 Peningkatan hasil belajar ranah kognitif untuk materi pertumbuhan dan perkembangan ≥ 75% , dengan skor rata-rata kelas 80 Hasil belajar siswa aspek afektif Lembar observasi siswa Persentase hasil belajar aspek afektif siswa selama mengikuti proses pembelajaran ≥ 70 % termasuk dalam kategori tinggi Motivasi belajar siswa Kuesioner motivasi sebelum tindakan dan sesudah tindakan Peningkatan motivasi belajar siswa selama mengikuti proses belajar belajar mengajar ≥ 80 % termasuk dalam kategori tinggi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitin tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta mulai tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2015. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII E dengan total jumlah 29 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatment secara langsung kepada para siswa yang menjadi subjek penelitian. Pemberian treatment berupa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkakan motivasi dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Berikut uraian mengenai proses pelaksanaan dan hasil yang diperoleh selama proses pelaksanaan penelitian. 1. Pra tindakan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi terkait dengan pembelajaran IPA kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dalam observasi peneliti menanyakan beberapa hal terkait dengan mata pelajaran IPA, seperti: hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada semester gasal. Peneliti juga melakukan observasi di kelas saat proses pembelajaran berlangsung dengan mangamati situasi dan kondisi siswa ketika pembelajaran, dan metode guru dalam mengajar. 53 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 Observasi ini dilakukan supaya peneliti benar-benar mengetahui kondisi dan masalah yang benar-benar terjadi di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Dari observasi tersebut peneliti melihat terdapat permasalahan pada hasil belajar ranah kognitif siswa untuk materi pertumbuhan dan perkembangan dimana terlihat masih banyak nilai siswa yang berada di bawah KKM. Selain hal tersebut, peneliti melihat kondisi siswa yang terkadang masih sering ribut dan lebih suka berbicara dengan teman ketika proses belajar mengajar berlangsung karena siswa masih kurang memiliki motivasi dari dalam diri sendiri dalam belajar. Setelah melakukan observasi dan disetujui oleh guru mata pelajaran, peneliti kemudian menemui kepala sekolah untuk meminta ijin akan melaksanakan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Kepala sekolah menanggapi rencana peneliti dengan senang hati dan memberikan ijin pada peneliti. Setelah mengkaji permasalahan yang dihadapi, peneliti kemudian mendiskusikan permasalahan tersebut bersama dosen pembimbing dan melakukan studi pustaka terkait hal-hal yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang di temukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Setelah melakukan studi pustaka peneliti mulai menyusun langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu memberikan surat ijin pelaksanaan penelitian kepasa pihak sekolah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 2. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan peneliti memulai dengan menyusun proposal dan semua instrumen yang dibutuhkan meliputi instrumen perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data 1) Instrumen Perangkat Pembelajaran Instrumen perangkat pembelajaran meliputi: a) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Silanus dan RPP siklus I yang disusun akan digunakan peneliti sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Silabus dan RPP siklus I disusun dengan memuat model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam kegiatan pembelajarannya. b) Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS diberikan kepada setiap kelompok dan berisi pertanyaanpertanyaan terkait dengan materi yang dibahas. Pertanyaanpertanyaan tersebut bertujuan untuk memancing setiap siswa dalam kelompok untuk memulai berdiskusi. c) Kartu nomor Kartu nomor akan diberikan kepada setiap siswa dalam kelompok. Setiap siswa akan mendapatkan jumlah kartu sesuai dengan banyaknya anggota kelompok. Kartu nomor akan digunakan ketika tanya jawab. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 d) Stiker identitas Stiker digunakan sebagai identitas atau tanda pengenal siswa, untuk mempermudah dalam observasi siswa. Stiker diberikan kepada semua siswa dan berisi nomor absen siswa yang memakainya e) Power Point (PPT) Materi Ajar PPT dibuat untuk mempermudah peneliti dalam menyampaikan materi dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dibahas. f) Bahan Ajar Rangkuman materi berisi tentang materi pertumbuhan dan perkembangan. Rangkuman materi dibuat dengan tujuan agar siswa dapat lebih mudah belajar baik di sekolah maupun di rumah. 2) Instrumen Pengumpulan Data a) Soal postest siklus I dan post-test siklus II Soal post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada ranah kognitif b) Lembar Observasi Dan Lembar Kuesioner Motivasi Awal Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dalam kelas sedangkan kuesioner motivasi awal digunakan untuk mengetahui motivasi awal siswa terhadap pelajaran IPA. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 Sebelumnya seluruh instrumen yang akan digunakan telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru dan dosen pembimbing. b. Pelaksanaan Tindakan Setelah perencanaan selesai, proses penelitian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus I. Sebelum pelaksanaan tindakan, pada hari jumat tanggan 15 Mei 2015 terlebih dahulu peneliti memberikan kuesioner awal untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas VIII E. Pengisian kuesioner berlangsung sekitar 5 menit, dan diakhir pengisian kuesioner peneliti membagikan rangkuman materi pertumbuhan dan perkembangan yang akan digunakan para siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 1) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari jumat tanggal 15 Mei 2015. Pembelajaran dimulai pada jam pelajaran ke- 3 pada pukul 08:20 WIB sampai dengan pukul 09:00 WIB, kemudian diselingi istirahat dan pelajaran dilanjutkan kembali pada pukul 09:15 WIB sampai dengan 09:55 WIB. Adapun rincian kegiatan pertemuan pertama adalah: a) Kegiatan Awal Pembelajaran Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan peneliti memeriksa kesiapan siswa dan membagikan stiker kepada siswa yang tertulis nomor absen masing-masing siswa. Setelah itu, peneliti melakukan presensi pada siswa. Selanjutnya peneliti menyampaikan apersepsi sesuai dengan persiapan pada RPP yang telah dibuat dengan menampilkan gambar tanaman yang bertambah tinggi, bayi menjadi anak-anak, perubahan biji mennjadi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 kecambah, dan telur menjadi anak ayam. Berdasarkan gambar tersebut kemudian siswa diminta untuk menyebutkan mana yang merupakan contoh dari pertumbuhan dan mana yang merupakan contoh dari peristiwa perkembangan. Menanggapi pertanyaan tersebut, siswa memberikan respon positif dengan menjawab pertanyaan tersebut. Siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat ketika menjawab pertanyaan secara bersama-sama, sehingga kondisi kelas terlihat ramai. Peneliti mencoba untuk menerapkan sistem yang baik pada siswa ketika hendak menjawab atau memberikan pendapat yakni dengan cara mengangkat tangan terlebih dahulu. Dan siswa pun sepakat dengan sistem yang ditawarkan oleh peneliti. Tujuan pneliti memberikan apersepsi adalah untuk memotivasi siswa supaya siswa dapat terbuka dalam menyampaikan pendapat-pendapat mereka dan menarik perhatian para siswa untuk mengikuti pembelajaran lebih serius dan lebih siap. Setelah menyampaikan apersepsi, kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, setelah penyampaian tujuan pembelajaran peneliti memberikan pre-teset kepada siswa. Pretest ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan sebelum penerapan tindakan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Gambar 4.1 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Pretest b) Kegiatan Inti Pembelajaran Pada awal kegiatan inti peneliti membagi siswa kedalam 8 kelompok. Siswa kemudian dibagikan bahan untuk praktikum perkecambahan. Alat dan bahan yang dibagikan kepada siswa berupa gelas air mineral bekas, kapas, label, beberapa biji kacang hijau dan panduan praktikum. Setelah membagi semua alat dan bahan praktikum peneliti menjelaskan langkah-langkah kegiatan percobaan. Peneliti kemudian menanyakan kepada siswa jika ada yang belum jelas atau belum mengerti. Setelah dirasa cukup jelas siswa kemudian di persilakan untuk melakukan percobaan secara berkelompok. Ketika siswa melakukan percobaan suasana kelas cukup kondusif hanya sedikit mengalami keributan di saat siswa meletakan gelas percobaan mereka ditempat gelap dan di tempat terang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Gambar 4.2 Siswa Sedang Melakukan Percobaan Perkecambahan c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada akhir pembelajaran peneliti menyampaikan bahwa data hasil pengamatan di masukan ke dalam tabel yang sudah di sediakan, dan masingmasing kelompok membuat laporan praktikum tentang perkecambahan. Peneliti juga menyampaikan bahwa akan ada postest diakhir pembelajaran dan meminta siswa untuk belajar dan mempersiapkan diri. Kegiatan membelajaran kemudian di akhiri dengan doa. 2) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 18 Mei 2015. Pebelajaran dimulai pada jam pertama sampai dengan jam kedua yaitu pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 09:10 WIB. Adapun rincian kegiatan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 a) Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan awal dimulai dengan berdoa kemudian dilanjutkan dengan presensi. Peneliti memeriksa kesiapan belajar siswa kemudian membagikan kembali stiker kepada siswa sebagai tanda pengenal untuk mempermudah para observer dalam mengobservasi siswa. Selanjutnya peneliti menanyakan tentang perkembangan pertumbuhan kecambah pada percobaan pertemuan pertama. Para siswa sangat antusias menyampaikan perkembangan tanaman mereka. Selanjutnya peneliti menyampaikan apersepsi sesuai dengan persiapaan pada RPP yang telah dibuat dengan bertanya kepada siswa “apakah pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sama dengan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan”?. Menanggapi pertanyaan tersebut siswa beramai-ramai menjawab sehingga membuat suasana kelas menjadi sangat gaduh, akhirnya peneliti kembali mengingatkan tentang cara yang baik ketika mereka akan menjawab atau memberikan pendapat yaitu dengan mengangkat tangan terlebih dahulu. Akhirnya satu per satu siswa yang ingin menjawab mengangkat tangan. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti Pembelajaran Pada awal kegiatan inti peneliti menyampaikan satu permasalahan tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan. Siswa satu per satu mengangkat tangan untuk mencoba menjawab permasalahan tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 Setelah beberapa siswa mencoba menjawab penelitipun mengklarifikasi jawaban dari para siswa. Selanjutnya, peneliti menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada penjelasana awal beberapa siswa masih terlihat bingung dengan model pembelajaran tersebut, kemudian peneliti mengulangi tentng proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan lebih jelas. Kegiatan selanjutnya peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada pertemuan ini meliputi pembagian kelompok, pemberian nomor, pembagian pertanyaan yang berupa LKS, dan berdiskusi bersama kelompok. Dalam pembagian kelompok peneliti meminta para siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa. Pembagian kelompok ini dilakukan dengan cara berhitung dari satu sampai tujuh, dimana tiap siswa yang menyebutkan nomor yang sama berkumpul menjadi satu kelompok. Pada saat peneliti meminta siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung, siswa terlihat kurang antusias dan terkesan malas untuk berkumpul dengan kelompoknya. Melihat situasi tersebut, peneliti menyampaikan kepada siswa bahwa siapapun teman kelompok mereka, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 mereka harus bisa bekerja dalam kelompok dan bekerja sama satu sama lain. Siswa yang pada awalnya terlihat bermalas-malasan akhirnya mulai berkumpul dengan kelompoknya. Suasana kelas menjadi sedikit ribut karena beberapa siswa berteriak- teriak mencari anggota kelompoknya dan suara gaduh karena siswa sibuk memindahkan kursi-kursi. Namun, peneliti dapat mengendalikan situasi tersebut sehingga kegiatan dapat dilanjutkan kembali. Setelah semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya masingmasing, peneliti selanjutnya membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kartu nomor pada setiap kelompok. Ketika peneliti membagikan kartu nomor beberapa siswa masih bingung fungsi dari kartu nomor tersebut. Peneliti kemudian menjelaskan fungsi kartu nomor tersebut pada tiap kelompok sampai mereka maksud dibagikannya kartu nomor tesebut. LKS yang diberikan berisi gambar proses perkembangan hewan dan tiga pertanyaan. Pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk memancing siswa dalam memulai diskusi. Pada saat pelaksanaan diskusi kondisi kelas sangat kondusif, para siswa sangat antusias dalam berdiskusi, terlihat dalam kelompok beberapa siswa saling bekerja sama dalam mencari jawaban dan para siswa saling membantu dalam dengan bergantian mencatat jawaban dari hasil diskusi kelompok. Siswa diberikan waktu berdiskusi sekitar 25 menit. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 Gambar 4.3 Siswa Sedang Diskusi Mengerjakan LKS Dalam Kelompok Setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan menjawab pertanyaan dalam LKS, peneliti meminta siswa pada tiap kelompok untuk bersiap karena akan ada tanya jawab. Peneliti memulai kegiatan dengan melakukan pengundian kartu nomor pada satu kelompok. Siswa yng memiliki kartu nomor yang berhasil diundi diminta untuk maju kedepan kelas. Di depan kelas secara mandiri siswa mengundi nomor kelas yang harus di jawab. Setelah mengetahui soal yang harus dijawab siswa diberikan waktu untuk berpikir dan kemudian dipersilahkan untuk menjawab. Perwakilan kelompok yang maju kedepan kelas untuk menjawab pertanyaan beberapa diantaranya justru bingung memikirkan jawabannya, sehingga peneliti memberi toleransi memperbolehkan siswa sedikit melihat rangkuman PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 materi. Kemudian meminta siswa tersebut mengulang jawabannya tanpa harus melihat rangkuman materi kembali. Setelah seluruh kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab dan menanggapi jawaban dari teman mereka, peneliti mengklarifikasi jawaban dengan menanyakan kembali pertanyaan yang ada pada kegiatan tanya jawab pada seluruh siswa dikelas. Beberapa siswa mengangkat tangan dan mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pemahaman mereka. Setelah seluruh soal dibahas bersama, selanjutnya peneliti menyampaikan materi secara singkat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada selah-selah penyampaian materi beberapa siswa sempat mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi yang sedang diberikan dan ada pula yang mencatat materi yang ditampilkan melalui slide power point (PPT). c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada kegiatan akhir peneliti bersama siswa sama-sama membuat kesimpulan dari materi yang di pelajari. Peneliti kemudian mengingatkan kembali kepada para siswa tentang postes yang akan di laksanakan pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran di akhiri dengan doa. 3) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 Mei 2015 pada jam pelajaran pertama yaitu pada pukul 07:00-07:40. Pada pertemuan ketiga pada siklus I hanya fokus untuk melaksanakan postest. Kegiatan diawali dengan berdoa, kemudian deilanjutkan dengan presensi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Sebelum melakukan postest peneliti meminta siswa untuk memasukan rangkuman materi dan buku kedalam tas atau laci meja. Setelah siswa siap, peneliti kemudian membagikan kertas soal dan kertas lembar jawaban kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Peneliti memberikan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana pemahaman akhir siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heds Together untuk siklus I. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal adalah 30 menit dengan soal yng berjumlah 20 butir, dibagi menjadi 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Gambar 4.4 Siswa Sedang Mengerjakan Postest I PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 c. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegitan siswa terkait dengan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heds Together observasi dilakukan oleh rekan sejawat berjumlah 2 orang yaitu: Fransiskus Tuli Repi dan Helena Trisakti Ningsih sebagai tim observer. Para observer mengikuti setiap proses pembelajaran dari awal sampai dengan akhir pembelajaran dan mengamati seluruh kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Kemudian observer melakukan penilaian siswa secra individu pada lembar observasi sesuai dengan hasil pengamatan sesuai dengan aspeknya. Observer juga diminta untuk membantu melakukan dokumentasi penelitian dengan menggunakan kamera digital. d. Refleksi Serangkaian proses pelaksanaan siklus I telah berjalan cukup baik. Alat dah bahan yang digunakan pada pelaksanaan siklus I serta persiapan yang telah peneliti lakukan dalam melaksanakan penelitian telah di persiapkan dengan baik. Namun pencapaian siswa dalam aspek kognitif yaitu dari hasil belajar belum memenuhi target dalam penelitian ini karena tidak ada siswa yang tuntas yaitu 0 % siswa yang mencapai KKM pada pretest di siklus I dan 41, 37 % siswa yang mencapai KKM pada postest siklus I. Sedangkan untuk aspek afektif yang didapat dari lembar observasi yang di isi oleh para observer adalah 32 % dan hasil tersebut masih dalam kategori rendah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 Untuk motivasi belajar siswa sebelum mendapatkan treatment sudah dalam kategori baik yaitu 80 %, hasil tersebut didapat dari hasil kuesioner awal siswa yang diberikan beberapa hari sebelum pelaksanaan tindakan. Hal ini dapat terjadi karena peneliti memberikan kuesioner yang ada identitas siswa, sehingga siswa mungkin takut apabila yang mereka tuliskan di kuesioner akan dinilai oleh peneliti. Hasil pada siklus I belum mencapai target yang diharapkan karena disebabkan oleh beberapa kekurangan yaitu siswa yang masih belum kenal dekat dengan peneliti dan belum terbiasa dengan cara penyampaian materi oleh peneliti sehingga timbul adanya kecanggungan dan rasa malu dari pihak siswa. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan lebih suka berbicara dengan teman lainnya ketika proses pembelajaran. Keadaan tersebut menjadikan catatan penting bagi peneliti untuk dapat mengkondisikan siswa dalam pelaksanaan siklus II. Hal yang lainnya yaitu siswa yang masih malu ketika diminta untuk menjawab pertanyaan, dan beberapa siswa yang masih belum bisa menghargai ketika ada teman mereka yang sedang menjawab pertanyaan. Disamping kekurangan-kekurangan tersebut, pelaksanaan siklus I juga memiliki kelebihan yaitu beberapa siswa dengan berani bertanya ketika peneliti menjelaskan materi dan siswa dengan berani mengemukakan pendapat mereka ketika peneliti bertanya. Kekurangan pada pelaksanaan siklus I akan dijadikan bahan untuk perbaikan pada siklus II, dimana peneliti lebih menekankan pada pengkondisian kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan model PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dan mengusahakan untuk bisa dekat dengan siswa. Dengan kondisi kelas yang tenang dan kedekatan antara peneliti dan siswa memungkinkan penyampaian materi dan segala sesuatu dalam pembelajaran menjadi lebih mudah 3. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Berdasarkan hasil yang telah didapat pada siklus I, diadakan siklus II untuk meningkatkan hasil belajar dan motivsi siswa. Oleh karena itu peneliti merancang tindakan yang akan di laksanakan pada siklus II. Berikut ini adalah kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap perencanaan: 1) Mengidentifikasi hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I 2) Menyusun RPP siklus II dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togehter sesuai dengan pembelajaran siklus II 3) Selain penyusunan silabus dan RPP peneliti juga menyiapkan LKS yang nantinya digunakan sebagai bahan diskusi kelompok 4) Peneliti juga mempersiapkan stiker identitas untuk siswa, materi ajar, kartu nomor, dan kartu undi untuk kegiatan tanya jawab. 5) Selain penyusunan instrumen pembelajaran peneliti juga menyusun instrumen pengambilan data yang terdiri dari postest siklus II, lembar kuesioner akhir, dan lembar observasi 6) Peneliti juga membuat pembagian kelompok untuk siswa berdasarkan hasil postest yang didapat pada siklus I PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Semua yang dilakukan pada tahap perencanaan telah di konsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing maupun dengan guru mata pelajaran IPA di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. b. Pelaksanaan Setelah tahap perencanaan selesai proses penelitian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II sama seperti pada siklus I pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pula 3 kali pertemuan (5 jam pertemuan) yakni pada hari jumat tanggal 22 Mei 2015, hari senin 25 Mei 2015, dan hari rabu 27 Mei 2015. 1) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada jam pelajaran ke- 3 pada pukul 08:20 WIB sampai dengan pukul 09:00 WIB, kemudian diselingi istirahat dan pelajaran dilanjutkan kembali pada pukul 09:15 WIB sampai dengan 09:55 WIB. Adapun rincian kegiatan pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran Pada awal kegiatan peneliti memeriksa kesiapan belajar siswa kemudian dilanjutkan dengan membagikan stiker kepada siswa sebagai tanda pengenal. Peneliti memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang telah dibahas pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa yang mencoba menjawab satu per satu mengangkat tangan dan peneliti menuliskan jawaban para siswa pada papan tulis. Para siswa terlihat antusias dan hampir semua siswa mencatat ringksan dipapan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 tulis. Kegiatan apersepsi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Kegiatan Inti Pembelajaran Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, peneliti memberikan sebuah permasalahan kepada siswa peneliti menampilkan gambar kempompong dan menanyakan kepompong adalah salah satu tahap pada proses apa dan bagaimana proses lengkapnya. Satu persatu siswa terlihat sangat bersemangat bergantian mengangkat tangan dan mencoba untuk menjawab. Setelah itu peneliti mengklarifikasi jawaban dari para siswa. Selanjutnya, peneliti menjelaskan bahwa proses belajar mengajar masih sama seperti pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together hanya saja pembagian kelompok peneliti yang menentukan berdasarkan hasil nilai postest pada siklus I. Kegiatan selanjutnya peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada pertemuan ini meliputi pembagian kelompok, pemberian nomor, pembagian pertanyaan yang berupa LKS dan berfikir bersama dalam kelompok. Peneliti kemudian membagi para siswa kedalam 8 kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 3-4 orang. Ketika peneliti membacakan anggota pada masing-masing kelompok siswa jauh lebih tenang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 dibandingkan pada pembagian kelompok pada siklus I. Namun ketika mereka diminta berkumpul dengan kelompoknya beberapa siswa masih bingung siapa saja anggota kelompoknya, sehingga beberapa siswa masih menanyakan kembali pada peneliti. Keadaan tersebut yang akhirnya membuat kondisi kelas sedikit ribut. Dengan bantuan guru mata pelajaran IPA siswa dengan tenang kembali masuk kedalam kelompok yang telah dibagikan. Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, kemudian peneliti membagi LKS dan kartu nomor pada tiap krlompok. Kemudian peneliti kembali meminta siswa untuk mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS. Peneliti mulai berkeliling pada kelompok mulai dengan kelompok 1 sampai dengan kelompok 8. Ketika berkeliling di kelompok peneliti memastikan bahwa anggota kelompok sudah sesuai dengan yang dibagikan. Dalam kelompok peneliti menanyakan nama serta kartu nomor yang didapat, hal tersebut dilakukan oleh peneliti sebagao langkah untuk dapat akrab dengan para sisiwa sehingga siswa tidak terlalu kaku dan canggung ketika proses pembelajaran. Selain menanyakan beberapa hal tersebut peneliti juga membantu setiap kelompok yang masih menemui masalah dalam memahami materi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Gambar 4.5 Siswa Sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS Setelah para siswa selesai mengerjakan LKS dalam kelompok kemudian peneliti kembali melanjutkan dengan kegiatan presentasi dan tanya jawab. Langkah-langkah dalam tanya jawab sama seperti pada siklus I. Peneliti mulai kegiatan dengan melakukan pengundian kartu nomor pada satu kelompok. Siswa yang memiliki kartu nomor yang berhasil di undi diminta untuk maju kedepan kelas. Didepan kelas secara mandiri siswa mengundi nomor soal yang harus dijawab. Setelah mengetahui nomor soal yang harus dijawab siswa diberi waktu untuk memikirkan jawabannya dan kemudian di persilahkan untuk menjawab. Kegiatan tersebut dilakukan pada 8 kelompok diskusi dan dilakukan secara berurutan dimulai dari kelompok 1 samapai dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 kelompok 8. Dalam kegiatan tanya jawab siswa sudah lebih mandiri, semangat, dan antusias dalam menjawab pertanyaan. Mereka sudah tidak lagi melihat rangkuman materi, bingung menjawab, atau harus bertanya kepada teman kelompoknya. Setelah selesai dengan tanya jawab peneliti melakukan konfirmasi dengan jawaban siswa, peneliti kembali menanyakan kepada para siswa soal-soal yang menjadi pertanyaan ketika kegiatan tanya jawab. Dalam kegiatan konfirmasi ini para siswa juga sangat antusias dan sangat bersemangat sehingga suasana kelas sedikit tidak kondusif. Hal tersebut mengharuskan peneliti menegur siswa supaya bisa menjaga ketenangan dan menyampaikan kembali cara ketika mereka ingin menyampaikan pendapat yaitu dengan mengangkat tangan. c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Setelah peneliti selesai dengan memberikan konfirmasi dan memastikan seluruh siswa telah memahami materi, peneliti dan para siswa menyimpulkan bersam-sama materi yang dibahas. Pada akhir pembelajaran peneliti memberitahukan bahwa akan ada postest kedua, sehingga siswa diharapkan lebih giat lagi belajar dan lebih serius dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pembelajaran kemudian di akhiri dengan doa. 2) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari senin tangaal 25 Mei 2015. Pebelajaran dimulai pada jam pertama sampai dengan jam kedua PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 yaitu pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 09:10 WIB. Adapun rincian kegiatan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan awal dimulai dengan berdoa dan dilanjutkan dengan presensi, selain itu peneliti kembali membagikan stiker kepada siswa sebagai tanda pengenal. Peneliti kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada para siswa tentang hal-hal yang mereka pelajari pada pertemuan sebelumnnya. Para siswa kemudian mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Peneliti kemudian menuliskan jawaban dari beberapa siswa di papan tulis. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Kegiatan Inti Pembelajaran Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, peneliti memberikan sebuah permasalahan kepada siswa peneliti menampilkan gambar zigot dan menanyakan kepada siswa gambar apakah itu kempompong. Siswa terlihat sangat bersemangat dan bergantian mengangkat tangan dan mencoba untuk menjawab. Setelah itu peneliti mengklarifikasi jawaban dari para siswa. Selanjutnya, peneliti menjelaskan bahwa proses belajar mengajar masih sama seperti pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan pembagian kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu berdasarkan hasil nilai postest pada siklus I. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 Kegiatan selanjutnya seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada pertemuan ini meliputi pembagian kelompok, pemberian nomor, pembagian pertanyaan yang berupa LKS dan berfikir bersama dalam kelompok. Peneliti kemudian membagi para siswa kedalam 8 kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 3-4 orang. Setelah peneliti menyuruh membentuk kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelummnya para siswa langsung bergegas menuju ke kelompok masing-masing. Suasana dikelas sangat kondusif karena siswa dengan tertib bergabung dengan kelompok mereka masing-masing. Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, kemudian peneliti membagi LKS dan kartu nomor pada tiap krlompok. Kemudian peneliti kembali meminta siswa untuk mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS. Peneliti mulai berkeliling pada kelompok mulai dengan kelompok 1 samapai dengan kelompok 8. Ketika berkeliling di kelompok peneliti menanyakan kepada anggota kelompok kartu nomor yang didapat. Selain itu peneliti juga membantu setiap kelompok yang masih menemui masalah dalam memahami materi. Setelah para siswa selesai mengerjakan LKS dalam kelompok kemudian peneliti kembali melanjutkan dengan kegiatan presentasi dan tanya jawab. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Langkah-langkah dalam tanya jawab sama seperti pada pertemuan sebelummnya. Peneliti mulai kegiatan dengan melakukan pengundian kartu nomor pada satu kelompok. Siswa yang memiliki kartu nomor yang berhasil di undi diminta untuk maju kedepan kelas. Didepan kelas secara mandiri siswa mengundi nomor soal yang harus dijawab. Setelah mengetahui nomor soal yang harus dijawab siswa diberi waktu untuk memikirkan jawabannya dan kemudian di persilahkan untuk menjawab. Kegiatan tersebut dilakukan pada 8 kelompok diskusi dan dilakukan secara berurutan dimulai dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 8. Gambar 4.6 Salah Satu Siswa Sedang Menjawab Sesuai Dengan Nomor Undian Soal Dalam kegiatan tanya jawab siswa sangat antusias, hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab. Mereka sudah tidak lagi melihat rangkuman materi, bingung menjawab, atau harus bertanya kepada teman PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 kelompoknya. Setelah selesai dengan tanya jawab peneliti melakukan konfirmasi dengan jawaban siswa, peneliti kembali menanyakan kepada para siswa soal-soal yang menjadi pertanyaan ketika kegiatan tanya jawab. Dalam kegiatan konfirmasi ini para siswa juga sangat antusias dan sangat bersemangat sehingga suasana kelas sedikit tidak kondusif. Hal tersebut mengharuskan peneliti menegur siswa supaya bisa menjaga ketenangan dan menyampaikan kembali cara ketika mereka ingin menyampaikan pendapat yaitu dengan mengangkat tangan. Setelah selesai melaksanakan kegiatan presentasi dan tanya jawab, peneliti kemudian menjelaskan secara singkat mengenai materi yang dibahas melalui slide pada power point. Para siswa mencermati apa yang dijelaskan oleh peneliti dan ada pula yang mencatat dari slide power point yang di tampilkan. Ada beberapa siswa yang bertanya tentang materi yang di rasa kurang mereka pahami, peneliti kemudian kembali menjelaskan kepada siswa. c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Setelah peneliti selesai dengan memberikan materi dan memastikan seluruh siswa telah memahami materi, menyimpulkan bersama-sama materi peneliti dan para siswa yang dibahas. Pada akhir pembelajaran peneliti memberitahukan bahwa akan ada postest kedua di pertemuan selanjutnya. Peneliti juga kembali mengingatkan pada siswa untuk mengumpulkan data hasil pengamatan percobaan perkecambahan di pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran kemudian di akhiri dengan doa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 3) Pelaskanaan Siklus II Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 27 Mei 2015 pada jam pelajaran pertama yaitu pada pukul 07:00-07:40. Pada pertemuan ketiga pada siklus II hanya fokus untuk melaksanakan postest. Kegiatan diawali dengan berdoa, kemudian deilanjutkan dengan presensi. Kemudian peneliti meminta siswa memasukan seluruh catatan, rangkuman materi, dan buku paket IPA kedalam tas masing-masing. Setelah seluruh siswa siap peneliti dengan di bantu oleh para observer membagikan soal postest II kepada siswa. Suasana kelas ketika para siswa mengerjakan postest tenang, meskipun sesekali ada beberapa siswa yang menyanyi sembari mengerjakan postest, namun dengan sedikit teguran siswa dapat kembali tenang. Setelah siswa selesai mengerjakan postest selanjutnya peneliti meminta para siswa mengisi lembar kuesioner terkait dengan proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh peneliti. Peneliti kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan laporan pengamatan pada percobaan perkecambahan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama siklus I. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan kenang-kenangan kepada siswa dan mengucapkan terima hasih karena telah membantu terlaksananya penelitian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Gambar 4.7 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Postest II c. Observasi Pada tahap observasi sama halnya pada siklus I dilakukan observasi terhadap motivasi siswa yang ditunjukan lewat aktivitas siswa selama prose pembelajaran. d. Refleksi Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut ditunjukan oleh peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa serta tercapainya target yang diharapkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan siklus I. Hasil tersebut dapat terlihat dari hasil belajar siswa dimana 100 % siswa telah mencapai KKM pada postest siklus II. Sedangkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran 90 % yang masuk dalam kategori tinggi dan motivasi belajar akhir siswa setelah penelitian adalah 100 % yang masuk dalam kategori tinggi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 Namun peneliti masih menemukan beberapa kekurangan-kekurangan pada siklus II ini yaitu masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan berbicara dengan teman yang lain ketika proses pembelajaran berlangsung. Disamping adanya kekurangan pelaksanaan siklus II juga memiliki kelebihan yaitu secara umum siswa bersemangat dan bertanggung jawab melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Siswa sering menanyakan hal yang dirasa kurang jelas ketika diskusi berlangsung guna memahami materi yang dipelajari. Hal yang lain yaitu ada beberapa siswa yang berani bertanya ketika peneliti sedang menjelaskan materi. B. Hasil Penelitian dan Analisis Data 1. Hasil belajar a. Aspek Kognitif Pada pelaksanaan penelitian ini salah satu yang ingin peneliti ukur adalah hasil belajar siswa aspek kognitif. Pelaksanaan siklus I yang diadakan sebanyak tiga kali pertemuan dan diakhiri pertemuan ketiga dengan postest siklus I. Adapun hasil analisis nilai postest siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Nilai Postest Siklus I No Jenis Data Yang Diamati Hasil Yang Diperoleh 1 Nilai tertinggi 82,2 2 Nilai terendah 53,3 3 Jumlah siswa yang tuntas 17 4 Jumlah siswa yang belum tuntas 12 5 Rata-rata nilai 73,81 6 Persentasi pencapaian KKM 58,62 % Nilai postest I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 41 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 Pada tabel 4.1, menunjukan hasil belajar siswa ranah kognitif yang dilaksanakan dalam bentuk postest. Dari tabel diatas tampak bahwa ada 17 siswa (58,62 %) yang memperoleh nilai diatas ≥ 75, dikatakan tuntas dan ada 12 siswa (41,37 %) yang memperoleh nilai ≤ 75, dikatakan belum tuntas. Pencapaian nilai tertinggi siswa adalah 82,2 dan nilai terendah adalah 53,3 dengan rata-rata nilai kelas 73,81. Demikian pula pada pelaksanaan siklus II diadakan pula postest siklus II pada pertemuan terakhir. Adapun hasil analisis postest siklus II dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Nilai Postest Siklus I I No Jenis Data Yang Diamati Hasil Yang Diperoleh 1 Nilai tertinggi 93 2 Nilai terendah 76,7 3 Jumlah siswa yang tuntas 29 4 Jumlah siswa yang belum tuntas 0 5 Rata-rata nilai 83,1 6 Persentasi pencapaian KKM 100 % Nilai postest II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42 Pada siklus I pencapaian nilai tertinggi adalah 93 dan nilai terendah adalah 76,7 dengan rata-rata nilai kelas adalah 83,1 dan persentasi pencapaian KKM 100 %. Dari hasil postest siklus II dari 29 siswa semua siswa telah tuntas artinya semua siswa telah mencapai KKM. b. Hasil Belajar Afektif Hasil belajar siswa dalam dalam aspek afektif dapat diketahui dari hasil observasi yang dilakukan observer. Dalam penelitian ini observer PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 dilakukan oleh teman sejawat peneliti yang berasal dari mahasiswa. Observer bertugas untuk mengisi data lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut merupakan data hasil observasi. 1) Siklus I Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 1 No 1 2 3 4 Jenis data yang diamati Jumlah siswa dalam kategori tinggi Jumlah siswa dalam kategori sedang Jumlah siswa dalam kategori rendah Persentase kelas Hasil yang di peroleh 0 orang 29 orang 0 orang 0% Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 2 No 1 Jenis data yang diamati Hasil yang di peroleh Jumlah siswa dalam kategori 11 orang tinggi 2 Jumlah siswa dalam kategori 18 orang sedang 3 Jumlah siswa dalam kategori 0 orang rendah 4 Rata-rata skor 17,03 5 Rata-rata nilai 48,5 6 Persentase kelas 37,93 % Hasil lembar observasi pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 43 Pada observasi aspek afektif siswa siklus I pertemuan pertama terdapat 29 siswa mempunyai kategori sedang, artinya seluruh siswa mempunyai motivasi sedang dengan rata-rata skor sebesar 17,03 dan rata-rata nilai sebesar 48,5. Pada pertemuan kedua terdapat 11 siswa yang mempunyai kategori tinggi dan 18 siswa mempunyai kategori sedang dengan rata-rata skor sebesar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 20,6 dan rata-rata nilai sebesar 59. Rata-rata skor dan rata-rata nilai yang rendah pada pertemuan pertama disebabkan karena pada pertemuan pertama sebagian besar kegiatan inti diisi dengan melakukan percobaan perkecambahan, pada kegiatan tersebut siswa sibuk melakukan percobaan sehingga ada beberapa aspek yang tidak terpenuhi oleh siswa. Pada pertemuan kedua ketika diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together aspekaspek pada lembar observasi sudah mulai terlihat dari aktivitas siswa. Tetapi pada pertemuan kedua masih banyak siswa yang belum aktif mereka masih sering berbicara dengan teman ketika ada temannya yang presentasi di depan kelas mereka tidak mendengar apa yang dijawab oleh siswa yang presentasi sehingga dalam kegiatan tanya jawab hanya beberapa siswa yang aktif bertanya. 2) Siklus II Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3 No 1 2 3 4 5 6 Jenis data yang diamati Jumlah siswa dalam kategori tinggi Jumlah siswa dalam kategori sedang Jumlah siswa dalam kategori rendah Rata-rata skor Rata-rata nilai Persentase kelas Hasil yang di peroleh 23 orang 6 orang 0 orang 23,4 66,8 79,3 % PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 4 No 1 2 3 4 5 6 Jenis data yang diamati Hasil yang di peroleh Jumlah siswa dalam kategori tinggi 29 orang Jumlah siswa dalam kategori 0 orang sedang Jumlah siswa dalam kategori 0 orang rendah Rata-rata skor 27,3 Rata-rata nilai 78,1 Persentase kelas 100 % Hasil lembar pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 44 Pada siklus II pertemuan pertemuan pertama terdapat 23 siswa yang memiliki kategori tinggi, dan 6 siswa yang termasuk kategori sedang, dengan rata-rata skor sebesar 23,4 dan rata-rata nilai sebesar 66,8. Sedangkan pada siklus pertemuan kedua semua siswa sudah termausik dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor sebesar 27,3 dan rata-rata nilai 78,1. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan baik. 2. Motivasi Belajar Siswa Lembar kuesioner diisi oleh para siswa sebanyak dua kali. Pertama diisi di awal sebelum penelitian dan di akhir setelah penelitian. Hasil dari lembar kuesioner adalah data tambahan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Berikut adalah tebael hasil analisis lembar kuesioner motivasi awal siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 Tabel 4..7 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Awal Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Data Yang Diamati Hasil Yang Di Peroleh Persentase tertinggi 83 % Persentase terendah 55 % Jumlah siswa dalam kategori sangat baik (81%- 4 100%) Jumlah siswa dalam kategori baik (61 %- 80 %) 19 Jumlah siswa dalam kategori cukup (41 %- 60 6 %) Jumlah siswa dalam kategori kurang (21 %- 40 0 %) Jumlah siswa dalam kategori sangat kurang (0 0 %- 20%) Persentasi kelas 80 % Data kuesioner motivasi awal siswa selengkapnya dapat pada dilihat pada lampiran 45 Dari data yang diperoleh di dapat hasil kuesioner motivasi awal terdapat 4 siswa kategori sangat baik, 19 siswa kategori baik, dan 6 siswa kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan 80 % siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta memiliki motivasi yang baik terhadap mata pelajaran IPA. Pada akhir pertemuan kedua siklus II siswa kembali mengisi lembar kuesioner. Berikut adalah tabel hasil analisis dari lembar koesioner akhir PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 Tabel 4.8 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Akhir Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Data Yang Diamati Persentase tertinggi Persentase terendah Jumlah siswa dalam kategori sangat baik (81%-100%) Jumlah siswa dalam kategori baik (61 %- 80 %) Jumlah siswa dalam kategori cukup (41 %- 60 % Jumlah siswa dalam kategori kurang (21 %- 40 %) Jumlah siswa dalam kategori sangat kurang (0 %- 20%) Persentasi kelas Hasil Yang Di Peroleh 95 % 77 % 17 12 0 0 0 100 % Data kuesioner motivasi akhir siswa selengkapnya dapat pada dilihat pada lampiran 46 Berdasarkan tabel 4.6, dari hasil kuesioner motivasi akhir siswa di peroleh hasil bahwa persentase motivasi akhir belajar siswa secara klasikal setelah pelaksaan penelitian adalah 100 %, dan telah memenuhi target (80 %). C. Pembahasan 1. Hasil Belajar Siswa a. Aspek Kognitif Peningkatan pertumbuhan prestasi dan belajar perkembangan ranah kognitif dengan pada materi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together di ukur melalui peningkatan nilai postest siklus I dan postest siklus II. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 Berdasarkan indikator keberhasilan peningkatan hasil belajar, yaitu skor rata-rata kelas 80 dan 75 % siswa mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe Numbered Heads Together nilai rata-rata siswa pada pretest masih rendah, belum ada siswa yang mencapai target KKM dengan nilai rata-rata kelas 41,37 dan persentase pencapaian KKM 0 %. Hal tersebut dikarenakan para siswa belum mempelajari materi pertumbuhan dan perkembangan secara detail dan mendalam. Setelah ditetapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tesebut dapat dilihat pada hasil postest siklus I. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 siswa dan 12 siswa masih belum tuntas. Nilai rata-rata kelas adalah 73,81 dan persentasenya 58,62 %. Pencapaian tersebut belum memenuhi target penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini dimana rata-rata 80 dan 75 % siswa mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Oleh karena itu, dilaksanakan siklus II untuk memenuhi target yang diharapkan. Nilai postest siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan nilai postest siklus I. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 29 siswa yang artinya semua siswa sudah tuntas KKM. Nilai rata-rara kelas sebesar 83,1 dan persentase pencapaian KKM 100 %. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 Pencapaian tersebut telah memenuhi target yang ingin dicapai sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada gembar berikut ini: 84 82 80 78 83,1 76 74 73,81 72 70 POSTEST I POSETEST II Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Berdasarkan gambar 4.7. hasil perbandingan nilai rata-rata siswa postest siklus I dan postest siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata postest siklus I adalah 73,81 kemudian mengalami peningkatan pada postest siklus II sebesar 9,29 menjadi 83,1. Hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari persentasi siswa yang mencapai KKM pada materi pertumbuhan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 dan perkembangan yang dicapai pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu sebesar 56, 25 %. Berdasarkan hasil tersebut penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa telah mencapai target yang diharapkan yaitu 100 % telah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Seluruh siswa telah mencapai KKM hal ini dikarenakan para siswa sudah paham tentang materi pertumbuhan dan perkembangan. Pencapaian hasil belajar yng terus meningkat pada setiap test terjadi karena siswa diajak untuk lebih aktif dalam kegiatan diskusi berkelompok dan saling membantu antara anggota kelompok dalam memahami materi sehingga ketika proses tanya jawab siswa yang terpilih dapat menjawab pertanyaan yang didapat dengan baik. Kegiatan tanya jawab juga membantu siswa lebih percaya diri dalam menjawab maupun dalam menanggapi pertanyaa-pertanyaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu seperti yang dijabarkan pada bab II yaitu adanya faktor internal siswa yang meliputi kondisi jasmani, tingkat kecerdasan/ intelegensi, minat dan motivasi siwa. Selain faktor internal, faktor eksternal seperti keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar yang juga turut mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat oleh Jhonson dalam Trianto (2009) yang mengemukakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), dimana dalam kegiatannya siswa diajak untuk bekerja sama dalam berkelompok, saling membantu sesama anggota kelompok, dan saling meyakinkan atas hasil pemikiran bersama kelompok sehingga tercapainya peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. b. Aspek afektif Pengukuran aspek afektif di ukur melalui lembar observasi yang diisi oleh para observer pada setiap proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan indikator keberhasilan peningkatan motivasi siswa yaitu 80 % siswa termotivasi dalam kategori tinggi. Pencapaian target pada penilaian motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari jumlah siswa yang mengalami peningkatan pada kategori motivasi. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada gambar 4.8 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 Axis Title Chart Title 30 25 20 15 10 5 0 Pertemuan 1 Tinggi 0 Sedang 29 Rendah 0 Pertemuan 2 11 18 0 Pertemuan 3 23 6 0 Pertemuan 4 29 0 0 Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Kategori Motivasi Siswa Melalui Hasil Observasi Berdasarkan hasil analisis hasil observasi selama pembelajaran berlangsung terjadi peningkatan kategori motivasi siswa dari siklus I ke siklus II. Pada gambar grafik diatas dilihat bahwa pada siklus I pertemuan pertama dilihat bahwa tidak ada siswa yang tergolong dalam motivasi tinggi, sedangkan seluruh siswa berjumlah 29 siswa tergolong dalam motivasi sedang. Pada pertemuan kedua dilihat bahwa terdapat 11 siswa yang tergolong dalam motivsi tinggi, dan 18 siswa yang tergolong motivasi sedang. Pada pertemun ketiga dilihat bahwa terdapat 23 siswa yang tergolong dalam motivasi tinggi, dan 6 siswa yang tergolong dalam motivasi sedang. Pada pertemuan keempat terdapat 29 siswa tergolong dalam motivasi tinggi. Selanjutnya peneliti menganalisis motivasi siswa secara klasikal dengan menghitung persentase motivasi dan skor rata-rata. Persentasi motivasi dan skor rata-rata secara klasikal ditunjukan pada gambar 4.9 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 Chart Title rata-rata skor rata-rata persentase 27.3 23.4 20.6 17.03 0% 38% 80% 100% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Gambar 4. 9 Grafik Peningkatan Rata-Rata Skor Dan Persentasi Motivasi Belajar Siswa Sebagian besar observasi dilakukan observer saat siswa berada di dalam kelompok, ketika siswa sedang melaksanakan model pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together. Hal ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi dan kerja sama siswa dalam kelompok maupun keterlibatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada gambar grafik 4. 9, dilihat bahwa rata-rata skor sebesar 48,5 dan persentase motivasi siswa sebesar 0 %. Pada pertemuan kedua dilihat rata-rata nilai sebesar 59 dan persentase motivasi siswa sebesar 38 %. Pada pertemuan ketiga dilihat bahwa rata-rata nilai 23,4 dan persentase motivasi siswa sebesar 80 %. Pada pertemuan keempat dilihat rata-rata nilai 66,8 sebesar 78,1 dan persentase sebesar 100 %. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 Dari data di atas dapat dilihat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat mengalami kenaikan. Hal ini berarti, pada siklus II yaitu pada pertemua ketiga dan keempat siswa lebih mengikuti pembeljaran dengan antusias dan bersemangat, memperhatikan penjelasan dengan baik, lebih aktif dalam menanggapi pembahasan pelajaran, lebih sering mencata ponit-point penting saat pembelajran, mengerjakan LKS dengan serius, lebih aktif bertanya, lebih bisa mendengarkan pendapat teman ketika berdiskusi, lebih percaya diri, tidak merasa bosan dengan pembelajaran, serta siswa lebih tertarik untuk belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Dari hasil peningkatan rata-rata observasi pada aspek afektif, menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan aspek afektif siswa dalam pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together membuat mereka merasa tidak bosan dengan pembelajaran, lebih bersemangat, dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka sehingga mereka lebih aktif bertanya dan sering mencatat ponit-pont penting yang disampaikan oleh peneliti sehingga pada saat evaluasi pembelajaran banyak dari siswa yang dapat mengerjakan soal dengan baik. Pada siklus I memiliki beberapa masalah di antaranya siswa sering ribut di kelas, dan ada beberapa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 siswa yang tidak memperhatikan penjelasan peneliti maupun presentasi temannya. Dalam siklus II permasalahan tersebut dapat ditangani dengan solusi peneliti lebih tegas terhadap siswa. berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki sikap afektif yang baik pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Motivasi Belajar Siswa Hasil lembar kuesioner juga sebagai data tambahan untuk peningkatan motivasi belajar siswa. Lembar kuesioner diisi oleh siswa yang peneliti berikan pada awal sebelum penelitian dan akhir setelah penelitian. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian. Berikut adalah grafik yang menunjukan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian. 17 20 19 12 15 10 5 6 4 0 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Motivasi Belajar Sebelum Treatment Motivasi Belajar Sesudah Treatment Gambar 4.10. Grafik Motivasi Belajar Siswa Hasil Lembar Kuesioner PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 Dari gambar 4.10 tersebut jumlah siswa dalam kategori motivasi sangat baik mengalami kenaikan pada siklus II, dari yang siklus I berjumlah 4 siswa menjadi 17 siswa pada siklus II. Sedangkan jumlah siswa dalam kategori motivasi baik mengalami penurunan pada siklus II, dari yang sikus I berjumlah 19 siswa menjadi 12 siswa pada siklus II. jumlah siswa dalam kategori cukup mengalami penurunan pada siklus II, dari yang siklus I berjumlah 6 siswa menjadi 0 siswa yang artinya tidak ada siswa pada siklus II yang motivasinya cukup. Hasil tersebut menujukan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar setelah dilaksanakannya proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Persentasi motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian disajikan dalam grafik berikut: 100% 80% 60% 40% 100% 80% 20% 0% Sebelum Penerapan Metode NHT Sesudah Penerapan Metode NHT Gambar 4.11. Grafik Persentase Motivasi Belajar Sebelum Dan Sesudah Penelitian Hasil Lembar Kuesioner PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 Gambar 4.11 merupakan grafik hasil dari lembar kuesioner yang diisi langsung oleh para siswa dengan apa yang siswa rasakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Terlihat dari peningkatan sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian yaitu 20 %. Dimana sebelum dilaksanakannya penelitian persentase motivasi belajar siswa 80 %, sedangkan setelah dilaksanakan penelitian naik menjadi 100 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rasakan sebelum pelaksanaan tindakan sudah lumayan baik , namun setelah pelaksanaan tindakan motivasi belajar yang siswa rasakan meningkat. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi siswa secara individu disebabkan beberapa faktor di antaranya dengan memberikan penghargaan secara verbal seperti mengucapkan kata “semangat, kamu pasti bisa” pada siswa ketika peneliti berkeliling mengamati siswa saat mengerjakan LKS atau saat siswa melakukan tanya jawab. Melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together siswa menjadi sangat antusias untuk mencari dan menemukan jawaban di LKS dan siswa lebih aktif bertanya dan menjawab soal yang didapat. Untuk meningkatkan motivasi siswa, peneliti juga memberi tahu hasil kerja siswa baik nilai pretest, LKS, maupun postest siklus I dan siklus II dengan menempelkan nilai siswa di papan pengumuman kelas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 Penjelasan diatas sesuai dengan pernyataan uno (2006) yang mengatakan bahwa untuk meningkatkan motivasi siswa, beberapa teknik motivasi dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya dengan memberikan pernyataan penghargaan secara verbal, menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan dan menimbulkan rasa ingin tahu. Pencapaian hasil belajar ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung. Faktor yang mendukung dalam meningkatkan hasil belajar pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah kondisi ruang belajar yang nyaman. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok dibutuhkan ruang belajar yang luas agar siswa dapat bekerja didalam kelompoknya tanpa terganggu ataupun mengganggu kelompok lain. Dengan adanya ruangan yang luas dapat membuat siswa merasa nyaman dalam berdiskusi. Selain itu adanya koleksi buku yang lengkap di perpustakaan dapat menunjang belajar siswa. D. Keterbatasan Atau Hambatan Saat Penelitiaan Beberapa kendala yang dialami dan upaya yang dilakukan peneliti saat pelaksanaan penelitian antara lain: 1. Siswa baru mengenal model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sehingga peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. Untuk mengatasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 masalah ini, peneliti menjelaskan dengan menggunakan kata-kata yang lebih sederhana. 2. Beberapa siswa masih canggung dan merespon agak lambat instruksi dari peneliti. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti lebih mendekatkan diri secara personal kepada siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dapat disimpulkan: 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Rata-rata motivasi belajar juga terjadi peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 48,5 naik pada pertemuan kedua menjadi 59, pada pertemuan ketiga naik menjadi 66,8 dan pada pertemuan keempat naik menjadi 78.1. Siswa juga memiliki 100 % motivasi yang baik dalam pembelajaran ini terlihat dari peningkatan rata-rata siswa yang memiliki motivasi tinggi yaitu pada siklus I 34 % naik menjadi 100 % pada siklus II. 2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata adalah 73,81 meningkat pada siklus II menjadi 83,1. Sedangkan prosentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 58,62 % meningkat pada siklus II menjadi 100 %. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I 100 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 pertemuan pertama masih 0 % siswa , pada pertemuan kedua naik menjadi 38 %, pada pertemuan ketiga naik menjadi 80 % dan kemudian pada pertemuan keempat naik menjadi 100 %. B. Saran Untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Bagi guru, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran IPA di SMP khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Karena dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together di dalam pembelajaran adalah supaya tetap menjaga kondisi kelas agar tetap kondusif. 2. Bagi peneliti lain, dalam melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Heads Together peneliti harus menciptakan relasi yang baik dengan siswa, apalagi dengan siswa yang pasif dan yang kurang percaya diri dalam berpendapat. 3. Dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan bahasa yang lebih sederhana atau bahasa yang digunakan siswa sehari-sehari, sehingga lebih mudah dipahami siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Al-Muchtar, S. 1991, Pengembangan kemampuan berpikir dan nilai dan nilai dalam pendidikan IPS, disertai bandung. PPS IKIP Bandung. Aunurrahman. 2009, Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. 1991, Undang-undang Republik Indonesia Tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta. Djamarah, S.B. dan Zain A. 2006, Strategi belajar mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta. Fikri, A. 2012, Peningktan Motivasi Dan Hasil Belajar Sains Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Di MTs Ma’arif Botobutih Temanggung. Skripsi. Yogyakarta. Gunawan. 2013. Taksonomi Bloom- Revisi Ranah Kognitif; Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian. IKIP PGRI Madium Edisi 2. Madium. Hamzah B. Uno dan Nurdin M. 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, PT Bumi Aksara. Jakarta. Hausstatter dan Nordkvelle. 2007. “ Perspectives on Group Work in Distance Learning”. Journal of Distance Education. Oslo, Norwegia. Isjoni. 2009. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabet. Bandung. Khasanah, A. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dilengkapi Kartu Soal Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA MA Ali Maksum. Skripsi. Yogyakarta. Lie,A. 2002. Cooperatif Learning, Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Lie, A. 2008. Cooperatif Learning: mempraktekan Cooperatif learning di ruangruang kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 102 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 Miftahul H. 2012. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Miftahul H. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar Yogyakarta. Mustaqim, H. 2008. Psikologi Pendidikan, Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Nurhadi dan Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning/ CTL) dan penerapannya dalam KBK, Penerbit UM. Malang. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Raharjo, M. 2012. Model pembelajaran inovatif, Gava media. Yogyakarta. Rahman, A.K. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas VIII-B Semester Genap MTs NU 20 Kangkung Kendal Tahun ajaran 2009/2010 pada materi Pokok Usaha dan Energi. Skripsi. Institut Agama Islam Walisongo Semarang. Semarang. Sadirman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sanjaya, W. H. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Santrock, Johnson W. 2012. Psikologi Pendidikan, Salemba Humanika. Jakarta. Setyosari. 2010. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan, Kencana Media Group. Jakarta.. Siregar, E. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia. Jakarta. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta. Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning “ Theory, Research and Practice”, London: Allyn dan Bacon, di terjemahkan oleh Yusron, Narulita. Nusa Media. Bandung. Soewandi. 2005. Prespektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Solihatin,E dan Rahardjo. 2007. Cooperatif Learning Pembelajaran IPS, Bumi Aksara. Jakarta. Analisis Model PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya, Bandung Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta. Jakarta. Suryono. 2011. Belajar Dan Pembelajaran, Remaja Rosdakarya. Bandung Susanto, A. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Sutomo. 1985. Teknik Penilaian Pendidikan, Bina Ilmu. Surabaya. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana. Jakarta. Uno, B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya, PT Bumi Aksara. Gorontalo. Wenger, E. 1998, Communities of Pratice; Learning, Meaning, and Identity, Cambridge University Press, Cambridge, MA. Widoyoko, E. P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran; Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pendidikan, Gramedia. Jakarta. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 Lampiran 1. Silabus SILABUS Sekolah : SMP Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VIII/ II Standar Kompetensi: Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran 1.1.Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup Pertumbuhan dan Perkembangan makhluk hidup Kegiatan Pembelajaran Indikator Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Menentukan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Membedakan pertumbuhan dan perkembangan Membedakan pertumbuhan dan perkembangan Teknik Tes tulis Penilaian Alokasi Bentuk Contoh Waktu Instrumen Instrumen Tes uraian Sebutkan faktor- 4 JP faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Apa berbedaan pertumbuhan dan perkembangan Sumber Belajar Buku siswa Buku referensi Tumbuhan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 1.2 Mendiskripsikan tahapan perkembanga manusia Perkembangan manusia Membedakan metamorfosis dan metagenesis Membandingkan metamorfosis dan metagenesis Membandingkan pertumbuhan beberapa macam tumbuhan berdasarkan titik tumbuh Menentukan daerah meristem yang mengendalikan pertumbuhan Melihat gambar dan /atau tayangan perkembangan manusia Mendeskripsika n tahapan perkembangan manusia mulai dari bayi, anak-anak, remaja dan dewasa • Mengkaji pustaka tentang karakterisitk setiap tahapan perkembangan manusia Membedakan ciriciri anak-anak dan remaja Tes tertulis Tes uraian Tuliskan uruturutan pertumbuhan manusia dari bayi sampai dewasa Kemukakan dua ciri morfologi yang membedakan antara anakanak dan remaja 4 JP Buku siswa, carta video perkemba ngan manusia PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 Lampiran 2. RPP Siklus I RENCANA PELAKSAAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SMP Joannes Bosco Yogyakarta Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/Semester : VIII/2 Pertemuan : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4x40 menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia B. Kompetensi Dasar 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup C. Indikator Kognitif 1. Produk a. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup b. Membedakan pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup c. Membandingkan pertumbuhan tumbuhan dan hewan 2. Proses dan perkembangan antara PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 a. Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup b. Mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan c. Mengidentifikasi fungsi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan. Psikomotorik 1. Menunjukan dan memberikan label keterangan pada gambar yang di cantumkan pada LKS siswa 2. Melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS Afektif 1. Karakter a. Melakukan diskusi dengan serius dalam mengerjakan LKS b. Percaya diri dalam menyampaikan jawaban diskusi kelompok c. Disiplin dalam pengumpulan LKS 2. Sosial a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Produk a. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup b. Siswa mampu menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan c. Siswa mampu membandingkan pertumbuhan dan perkembangan antara tumbuhan dan hewan d. Siswa mampu menjelaskan fungsi perkembangan pada tumbuhan dan hewan pertumbuhan dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 2. Proses a. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkambangan pada makhluk hidup b. Melalui video siswa dapat mengamati perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara tumbuhan dan hewan c. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi fungsi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan Psikomotorik 1. Menunjukan dan memberikan label keterangan pada gambar yang di cantumkan pada LKS siswa 2. Melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS Afektif 1. Karakter a. Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dalam mengerjakan LKS b. Siswa disiplin dalam pengumpulan LKS c. Siswa percaya diri dalam menyampaikan jawaban hasil diskusi kelompok 2. Sosial a. Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi b. Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman c. Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok E. Materi Pembelajaran 1. Pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup 3. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together Metode pembelajaran : Ceramah, pembelajaran Numbered Head Together tanya jawab, diskusi, dan presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 (2 x 40 menit) Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa Alokasi Waktu Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan Guru memberi salam dan mengecek kesiapan siswa Apersepsi 3 menit Guru menampilkan beberapa gambar kemudian menanyakan kepada siswa,“ gambar mana yang menunjukan pertumbuhan dan gambar mana yang 4 menit menunjukan perkembangan?” Motivasi Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani menjawab Orientasi Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit berpikir menuju pelajaran pokok Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti (65 menit) Eksplorasi Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 orang) Siswa menempatkan diri bersama kelompoknya 10 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk dalam LKS. Elaborasi Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang percobaan yang dilakukan Konfirmasi 40 menit Siswa mengkaji buku sumber Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan tentang apa yang belum dimengerti 15 menit Guru meluruskan dan menambahkan konsep tentang pertumbuhan dan perkembangan serta faktor yang mempengaruhinya Kegiatan Akhir (5 menit) Penutup Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan dibimbing guru. Guru memberi tugas untuk belajar mengenai materi selanjutnya Guru menutup pembelajaran 5 menit dengan mengucapkan salam Pertemuan ke-2 (2 x 40 menit) Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi Waktu Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan Guru memberi salam, mengecek presensi, dan 3 menit mengecek kesiapan siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Apersepsi 113 Guru menampilkan gambar dan bertanya “ apakah pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sama dengan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?” apakah pertumbuhan dan 4 menit perkembangan pada tumbuhan terjadi di seluruh bagian tubuh seperti pada hewan? Motivasi Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani menjawab Orientasi Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit berpikir menuju pelajaran pokok Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti (65 menit) Eksplorasi Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 orang) Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. 10 menit Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok Siswa dalam kelompok mengamati gambar tahapan perkembangan hewan Elaborasi Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk dalam LKS. Siswa Berdiskusi dan mengkaji buku sumber Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari 40 menit tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan tentang apa 15 menit yang belum dimengerti PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 Guru meluruskan dan menambahkan konsep tantang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan Kegiatan Akhir (5 menit) Penutup Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan dibimbing guru. Guru menginformasikan akan diadakan ulangan untuk materi yang telah dipelajari 5 menit Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam H. Sumber Belajar 1. Buku IPA Biologi SMP kelas VIII 2. Internet I. Penilaian Penilaian meliputi: 1. Tes 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, soal dan panduan skoring (terlampir) 2. Non tes Lembar observasi ranah afektif (terlampir) Kuisioner motivasi belajar (terlampir) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 Lampiran 3. RPP Siklus II RENCANA PELAKSAAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah : SMP Joannes Bosco Yogyakarta Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/Semester : VIII/2 Pertemuan : 3 dan 4 Alokasi Waktu : 4x40 menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia B. Kompetensi Dasar 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia C. Indikator Kognitif 1. Produk a. Menyebutkan fase-fase pertumbuhan dan perkembangan embrio pada manusia b. Menjelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis 2. Proses a. Mengamati video fase-fase pertumbuhan dan perkembangan pada embrio b. Mengidentifikasi proses metamorfosi dan metagenesis. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 Psikomotorik Membuat gambar atau bagan proses metamorfosis serta memberi keterangan pada gambar yang dicantumkan pada LKS Afektif 1. Karakter a. Melakukan diskusi dengan serius dalam mengerjakan LKS b. Percaya diri dalam menyampaikan jawaban diskusi kelompok c. Disiplin dalam pengumpulan LKS 2. Sosial a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Produk a. Siswa mampu menyebutkan fase-fase pertumbuhan dan fase-fase pertumbuhan dan perbedaan metamorfosis dan perkembangan embrio b. Siswa mampu menjelaskan perkembangan embrio c. Siswa mampu menjelaskan metagenesis 2. Proses a. Melalui penayangan video siswa dapat mengamati fase-fase pertumbuhan dan perkembangan pada embrio b. Melalui video siswa dapat mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan Pada embrio c. Malalui gambar siswa mampu metamorfosis dan metagenesis mengidentifikasi proses PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 Psikomotorik Membuat gambar atau bagan proses metamorfosis serta memberi keterangan pada gambar yang dicantumkan pada LKS Afektif 1. Karakter a. Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dalam mengerjakan LKS b. Siswa disiplin dalam pengumpulan LKS c. Siswa percaya diri dalam menyampaikan jawaban hasil diskusi kelompok 2. Sosial a. Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi b. Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman c. Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok E. Materi Pembelajaran 1. Perkembangan manusia 2. Metamorfosis dan metagenesis F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together Metode pembelajaran : Ceramah, pembelajaran tipe Numbered Head Together, tanya jawab, diskusi, dan presentasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 (2 x 40 menit) Kegiatan Alokasi Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa Waktu Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan Guru memberi salam, mengecek presensi dan 3 menit kesiapan siswa Apersepsi Guru menampilkan gambar kepompong dan bertanya “ gambar apakah ini? Motivasi 4 menit Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani menjawab Orientasi Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit berpikir menuju pelajaran pokok Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti (65 menit) Eksplorasi Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 orang) Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Guru membagikan LKS kepada masing-masing 5 menit kelompok Siswa dalam kelompok mengamati dan mencermati pertanyaan dalam LKS Elaborasi Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk dalam LKS. Siswa Berdiskusi dan mengkaji buku sumber Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap 40 menit kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Konfirmasi 119 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan tentang apa yang belum dimengerti Guru meluruskan dan 20 menit menambahkan konsep tantang metamorfosis dan metagenesis Kegiatan Akhir (5 menit) Penutup Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini dengan dibimbing guru Guru menginformasikan akan diadakan ulangan untuk materi yang telah dipelajari 5 menit Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam Pertemuan ke-2 (2 x 40 menit) Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa Alokasi Waktu Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan Guru memberi salam, mengecek presensi dan kesiapan siswa Apersepsi Guru menampilkan gambar zigot dan bertanya kepada siswa, “ Gambar apakah ini?” Motivasi 3 menit 4 menit Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani menjawab Orientasi Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit berpikir menuju pelajaran pokok Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (65 menit) Eksplorasi Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 orang) 20 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok Siswa mengamati video mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan embrio Elaborasi Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk dalam LKS. Siswa Berdiskusi dan mengkaji buku sumber Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap 35 menit kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan tentang apa yang belum dimengerti 10 menit Guru meluruskan dan menambahkan konsep tantang pertumbuhan dan perkembangan pada manusia Kegiatan Akhir (5 menit) Penutup Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini dengan dibimbing guru Guru memberi tugas untuk belajar mengenai materi selanjutnya Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam H. Sumber Belajar 1. Buku IPA Biologi SMP kelas VIII 2. Internet 5 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121 I. Penilaian Penilaian meliputi: 1. Tes 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, soal dan panduan skoring (terlampir) 2. Non tes Lembar observasi ranah afektif (terlampir) Kuisioner motivasi belajar (terlampir) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122 Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan-1 A. Judul : Faktor- faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan B. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan C. Alat dan bahan: 1. Gelas bekas air mineral 2. Kapas 3. Kacang hijau 4. Air 5. Pipet tetes 6. Penggaris 7. Spidol 8. Alat tulis 9. Buku refesensi D. Langkah kerja: 1. Rendamlah biji kacang hijau dengan air bersih selama 1 jam 2. Sediakan 4 gelas bekas air mineral 3. Masukkan segumpal kapas yang telah dibasahi dengan 10 ml air bersih ke dalam setiap gelas 4. Beri label A untuk 2 gelas dan tempatkan di tempat terang 5. Beri label B untuk 2 gelas berikutnya dan tempatkan di tempat gelap 6. Siram biji tersebut setiap hari dengan volume air yang sama, 25 tetes pada setiap gelas secara merata. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 7. Amati dan catat pertumbuhan setiap hari, usahakan selalu pada waktu yang sama 8. Tulis hasi lpengamatan dalam tabel pengamatan 9. Di hari ke 7 hitunglah rata – rata panjang tumbuhan tadi 10. Dari hasil percobaan jawablah pertanyaan dibawah ini! a. Kecambah mana yang lebih cepat tumbuh? Mengapa? b. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut! c. Hormon apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 5: Tabel Pengamatan LKS Pertemuan 1 TABEL PENGAMATAN LKS Pertemuan-1 Tempat terang Hari Tinggi kecambah 1 1 2 3 4 5 6 7 Jawab: 2 Tempat terang Hari Tinggi kecambah 1 2 124 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 1 125 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan-2 A. Judul Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan B. Tujuan Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan C. Alat dan bahan 1. Alat tulis 2. Gambar proses perkembangan hewan 3. Buku referensi D. Langkah kerja Amati gambar dibawah ini! 1 pembelahan 2 zigot 3 4 5 127 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128 E. Pertanyaan Diskusi 1. Sebutkan tahapan- tahapan pada gambar 1 sampai 5 2. Jelaskan proses yang terjadi pada gambar 1-5 3. Sebutkan masing-masing 5 contoh organ tubuh hewan yang berasal dari perkembangan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm! 4. Presentasikan hasil didepan kelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129 Lampiran 8: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 2 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN-2 No 1 Pertanyaan Jawaban Sebutkan tahapan- tahapan 1) Zigot pada gambar 1 sampai 5 2) Tahap pembelahan 3) Morula 4) Blastula 5) Gastrula 2 Jelaskan proses yang terjadi pada gambar 1-5 Tahap pembelahan sel dimulai dari zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis, pembelahan terus berlanjut sampai berbentuk morula, selanjutnya membentuk blastula (embrio). Sel-sel di satu kutub membelah lebih cepat daripada sel-sel dikutub lainnya, sehingga terbentuk lekukan ke dalam seperti sebuah bola yang ditekan di satu sisinya. Akhirnya blastula berbentuk seperti mangkuk yang memiliki dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Bentuk semacam ini disebut gastrula. Endoderm (arkenteron). membatasi Selama proses lengkung usus grastulasi terjadi pembelahan sel-sel, dan terbentuk lapisan baru yang terletak di antara lapisan ektoderm dan endoderm. Lapisan tersebut adalah mesoderm. Dengan demikian pada tahapan gastrulasi terbentuk tiga lapisan, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 130 Sebutkan masing-masing 5 Ektoderm: kulit luar, bola mata, lensa mata, hidung, contoh organ tubuh hewan telinga, rambut, kuku, sistem saraf, lapisan epitelium yang berasal dari mulut dan rektum, serta medula kelenjar adrenal. perkembangan lapisan Mesoderm: ektoderm, mesoderm, dan pembuluh darah, ginjal, ureter, testis, ovarium, endoderm! oviduk, uterus, dan sistem limfa lapisan kulit dalam, otot, tulang, Endoderm: faring, esofagus, lambung, usus, hati, pankreas, trakea, dan paru-paru Panduan skor LKS 2: 1. Soal no 1: Jika menyebutkan proses yang ditunjukan oleh no 1 sampai 5 secara lengkap nilai= 7 Jika menyebut 4 proses nilai= 6 Jika menyebut 3 proses nilai= 5 Jika menyebut 2 proses nilai= 4 Jika menyebut 1 proses nilai= 3 Jika tidak menjawab apapun nilai= 1 2. Soal no 2 Jika menjelaskan proses 1-5 secara tepat nilai= 10 Jika menjelaskan 4 proses secara tepat nilai= 9 Jika menjelaskan 3 proses secara tepat nilai= 8 Jika menjelaskan 2 proses secara tepat nilai= 7 Jika menjelaskan 1 proses secara tepat nilai= 6 Jika tidak menjawab apapun/ salah nilai= 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131 3. Soal no 4 Jika menyawab 5 organ dari perkembangan masing-masing lapisan dengan tepat nilai = 10 Jika hanya menyebutkan 4 nilai = 8 Jika hanya menyebutkan 3 nilai = 6 Jika hanya menyebutkan 2 nilai = 4 Jika hanya menyebutkan 1 nilai = 2 Nilai = PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9: Contoh Jawaban Siswa LKS Pertemuan 2 132 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3 LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan-3 A. Judul Metamorfosis dan metagenesis B. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan metamorfosis dan metagenesis 2. Mengetahui contoh metamorfosis dan metagenesis C. Alat dan bahan 1. Gambar 2. Alat tulis 3. Buku referensi D. Langkah kerja 1. Perhatikan gambar dibawah ini! 5 4 1 2 3 Gambar 1 134 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135 5 4 6 3 1 2 Gambar 2 2. Identifikasikan Proses yang terjadi pada gambar no 1 dan no 2 dengan cara memberikan keterangan pada gambar diatas! E. Pertanyaan Diskusi 1. Jelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis! 2. Jelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna dan sebutkan masing-masing contoh hewannya! 3. Presentasikan hasilnya didepan kelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136 Lampiran 11: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 3 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan-3 No 1 Pertanyaan Jawaban Identifikasikan Gambar No 1 Proses yang terjadi Keterangan gambar: pada gambar no 1 1. Sporangium dan no 2 dengan 2. Spora cara memberikan 3. Protalium/ gametofit keterangan pada 4. Zigot gambar diatas! 5. Sporofit/ tumbuhan paku dewasa Proses metagenesis pada tumbuhan paku. Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium. Protalium tumbuh menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni anteridium dan arkegonium. Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut mengalami fertilisasi menjadi zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan spora yang disebut sporofil. Gambar No 2: Keterangan: 1. Telur 2. Nimfa 3. Nimfa 4. Dewasa/ imago 5. Betina bertelur Proses metamorfosis tidak sempurna pada belalang Telur berkembang menjadi nimfa. Nimfa kemudian berkembang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 menjadi imago (hewan dewasa) belalang dewasa, setelah mengalami beberapa kali ganti kulit. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan hewan dewasanya tetapi belum memiliki organ yang lengkap dan alat reproduksinya belum sempurna. 2 Jelaskan perbedaan Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari satu fase ke fase metamorfosis dan berikutnya hingga menjadi organisme dewasa, sedangkan metagenesis! metagenesis pada tumbuhan adalah Pergiliran daur hidup antara generasi gametofit dan generasi sporofit, sedangkan pada hewan adalah pergiliran keturunan antara generasi generatif dengan generasi vegetatif 3 Jelaskan perbedaan Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan dengan metamorfosis mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas sempurna dan memiliki bentuk berbeda dengan hewan dewasa. Contohnya metamorfosis tidak kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan katak. Sedangkan Metamorfosis sempurna dan tidak sempurna adalah proses pertumbuhan hewan dengan tidak sebutkan masing- mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas hampir masing contoh sama bentuknya dengan hewan dewasa hanya ada bagian yang hewannya! belum tumbuh, contoh: belalang, capung dan kecoa Pedoman skor LKS Pertemuan-3 1. Soal no 1: Jika mengidentifikasi keterangan gambar dengan tepat (5)nilai= 10 Jika mengidentifikasi 4 keterangan gambar nilai = 8 Jika mengidentifikasi 3 keterangan gambar nilai = 6 Jika mengidentifikasi 2 keterangan gambar nilai = 4 Jika mengidentifikasi 1 keterangan gambar nilai = 3 Jika tidak menjawab apapun nilai= 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138 2. Soal no 3 Jika menjelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis secara tepat nilai= 5 Jika hanya menjelaskan salah satu nilai= 3 Jika tidak menjawab apapun nilai= 1 3. Soal no 4 Jika menjelakan dengan tepat perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna serta menyebutkan masing-masing contohnya nilai = 10 Jika hanya menjelaskan salah satu dan menyebutkan contohnya nilai = 7 Jika tidak menjelaskan tetapi hanya menyebutkan contohnya nilai = 4 Jika tidak menjawab apapun nilai = 1 Nilai = PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 12: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 3 139 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143 Lampiran 13: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 4 LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan-4 A. Judul Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia B. Tujuan Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia C. Alat dan bahan 1. Video perkembangan janin 2. Kertas HVS 3. Alat tulis 4. Buku referensi D. Langkah kerja 1. Amati video berikut dan jawablah pertanyaan dibawah ini! 2. Jelaskan tiga tahapan utama pertumbuhan dan perkembangan janin! 3. Pertumbuhan sekunder pada manusia terjadi ketika memasuki masa pubertas. Sebutkan masing-masing 5 tanda terjadinya pertumbuhan sekunder pada laki-laki dan perempuan! 4. Hormon apa yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia? 5. Apa akibatnya jika jika kita kelebihan hormon pertumbuhan (growth hormone) lalu apa pula akibatnya jika kekurangan hormon tersebut? 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan menstruasi! 7. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144 Lampiran 14: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 4 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan-4 No Pertanyaan 1 Sebut dan jelaskan tiga tahapan utama pertumbuhan dan Jawaban Triwulan I, dimulai dari terbentuknya zigot sampai janin berusia tiga bulan. perkembangan janin! Pada tahap ini, perkembangan terpusat pada organ seperti otak, jantung, dan paru-paru. Triwulan II, (bulan keempat, kelima, dan keenam), pertumbuhan pada anggota tubuh seperti kaki, dan jarijari. Triwulan III, pertumbuhan telah lengkap. Seandainya janin terpaksa dilahirkan, ia dapat hidup dan dibesarkan di luar rahim dengan menggunakan alat pemanas yang suhunya di atur seperti suhu di dalam kandungan ibunya. 2 Pertumbuhan sekunder pada 1. Ciri Seks Sekunder pada Laki-Laki manusia terjadi ketika memasuki masa pubertas. Sebutkan masing-masing 3 Tumbuhnya rambut kemaluan setelah testis dan penis mulai membesar tanda terjadinya pertumbuhan sekunder pada laki-laki dan Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, perempuan! warnanya pucat dan pori-pori meluas. Kelenjar lemak semakin membesar dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145 menjadi lebh aktif sehingga dapat menimbulakan jerawat Otot bertambah besar dan kuat sehingga member bentuk bagi lengan, tungkai kaki dan bahu. Suara berubah menjadi serak. 2. Ciri Seks Sekunder pada Perempuan Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit. Payudara muali berkembang, putting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat. Rambut kemaluan timbul. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Otot semakin besar dan semakin kuat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki. Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu. 3 Hormon yang apa mempengaruhi manusia? Hormon pertumbuhan atau somatotrof yaitu hormon yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Hormon seks (testosteron dan estrogen) Testosteron dihasilkan oleh testis yang berpengaruh pada pertumbuhan ciri kelamin sekunder pria, sedangkan hormon estrogen yang dihasilkan wanita untuk merangsang perkembangannya 4 Apa akibatnya jika jika kita Orang kelebihan hormon lalu apa pula kerdil, sebaliknya orang yang kelebihan jika hormon tersebut? 5 kekurangan hormon pertumbuhan maka tubuhnya menjadi pertumbuhan akibatnya yang kekurangan hormon ini akan mengalami pertumbuhan raksasa atau gigantisme Jelaskan apa yang dimaksud Mnstruasi adalah meluruhnya jaringan di dengan menstruasi! dinding rahim karena tidak terjadi kehamilan. Panduan skor : 1. Soal no 1: Jika menyebutkan dan menjelaskan 3 tahapan secara lengkap dan tepa nilai= 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Jika menyebut dan menjelaskan 2 tahapan secara lengkap nilai= 8 Jika menyebut dan menjelaskan 1 tahapan secara lengkap nilai= 6 Jika hanya menyebutkan tanpa menjelaskan nilai = 4 Jika tidak menjawab apapun nilai= 1 2. Soal no 2 Jika menyebutkan 3 ciri masing-masing pada pria dan wanita nilai = 10 Jika menyebutkan 2 ciri masing-masing pada pria dan wanita nilai = 8 Jika menyebutkan 1 ciri masing-masing pada pria dan wanita nilai = 6 Jika tidak menjawab apapun/ salah nilai= 1 3. Soal no 3 Jika menyebutkan dan menjelaskan 2 hormon nilai = 5 Jika menyebutkan dan menjelaskan 1 hormon nilai = 4 Jika hanya menyebutkan nilai = 3 Jika tidak menjawab nilai = 1 4. Soal no 4 Jika menjelaskan akibat yang terjadi jika kelebihan dan kekurangan hormon secara lengkap dan tepat nilai = 5 Jika hanya menjelaskan salah satu antara jika kelebihan/ kekurangan hormon secara lengkap dan tepat nilai = 4 Jika tidak menjawab nilai = 1 5. Soal no 5 Jika menjelaskan secara tepat nilai = 5 Jika tidak menjawab/ salah nilai = 1 Nilai = 147 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 15: Contoh Jawaban Lks Pertemuan 4 148 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150 Lampiran 16: Kisi-Kisi Soal Pretes KISI-KISI SOAL PRETES Kompetensi Indikator Aspek Dasar C1 1.1 Menganalisis Mengetahui perbedaan 1, 4 pentingnya pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup perkembangan Menentukan pada mahkluk yang hidup pertumbuhan faktor-faktor 5 mempengaruhi C2 C3 C4 3 13, 3 15 14 dan perkembangan makhluk hidup Membandingkan pertumbuhan perkembangan 17 7, 18 19 dan antara tumbuhan dan hewan Mengidentifikasi metamorfosis proses 9, 10 dan metagenesis Membandingkan metamorfosis proses 8 dan metagenesis 1.2 Mengidentifikasi Mendeskripsikan pertumbuhan tahapan perkembangan pada embrio perkembangan Mengidentifikasi manusia pertumbuhan perkembangan manusia proses 2, 6 dan proses 11, dan 12 16 20 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 17: Soal Pretes SOAL PRETEST 1. Perkembangan makhluk hidup adalah proses. . . a. Pertambahan volume yang dapat di ukur dan bersifat irreversible b. Menuju kedewasaan dan tidak dapat di ukur c. Penambahan bahan dan perubahan substansi yang dapat di ukur d. Deferensiasi sel yang semakin cepat akibat faktor genetik dan lingkungan 2. Embrio manusia memperoleh makanan dari ibunya melalui..... a. Tali pusar c. Amnion b. Selaput rahim d. Kuning telur 3. Andi memasukkan lima biji kacang hijau ke dalam tabung berisis air. ia menambahkan sedikit minyak pada tabung tersebut. setelah itu, ia menempatkan tabung dalam tempat yang gelap. ia menunggu selama satu minggu, tetapi biji kacang hijau tersebut tidak berkecambah. biji tersebut tidak berkecambah karena... a. kelembapannya rendah b. Tidak mendapatkan cahaya c. Tidak mendapatkan oksigen d. Tidak mendapatkan suhu yang sesuai 4. Yang tidak termasuk ciri-ciri pertumbuhan adalah.... a. Adanya Pertambahan Biomassa b. Bersifat Permanen (Irreversibel) c. Bersifat Kuantitatif (Terukur) d. Bersifat Kualitatif 151 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152 5. Berikut ini merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, kecuali.... a. Makanan c. Suhu b. Hormon d. Cahaya matahari 6. Urutan perkembangan hewan pada masa embrionik adalah .... a. Zigot, Morula, Gastrula, Blastula b. Zigot, Morula, Blastula, Gastrula c. Zigot, Blastula, Morula, Gastrula d. Zigot, Blastula, Gastrula, Morula 7. Amati gambar dibawah ini! 3 1 4 2 5 Fungsi dari keterangan gambar pada nomor 2 adalah..... a. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang dan daun. b. Pelindung lembaga yang baru tumbuh. c. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan kebawah untuk membentuk akar d. Untuk mempercepat pembelahan 8. Berikut ini organisme yang mengalami metagenesis, kecuali .... a. Lumut c. Paku b. Ubur-Ubur d. Serangga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153 9. Urutan metamorfosis sempurna adalah…… a. Larva-Ulat-Pupa-Imago b. Telur-Larva-Pupa-Imago c. Telur-Pupa-Larva-Imago d. Imago-Larva-Telur-Pupa 10. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah., kecuali... a. Belalang c. Kupu-kupu b. Lalat d. Semut 11. Peristiwa keluarnya sel telur yang sudah matang pada perempuan disebut... a. Ovulasi c. Menopause b. Plasenta d. Menstruasi 12. Berikut adalah salah satu ciri perubahan fisik wanita pada masa puber, kecuali... a. Membesarnya payudara b. Melebarnya bagian pinggul c. Tumbuhnya rambut di ketiak d. Perubahan warna rambut 13. Perhatikan gambar pada pot pertumbuhan tanaman berikut! Hasil percobaan tanaman pada pot I dan II selama 5 minggu menunjukkan pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan tanaman pada pot II lebih cepat dibandingkan pada pot I. hal ini dapat terjadi karena pada pot II diberi hormon... a. auksin dan filokalin b. giberelin dan antokalin c. auksin dan giberelin d. auksin dan antokalin PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154 14. tanaman yang diletakkan ditempat gelap akan cepat bertambah panjang karena... a. tidak adanya cahaya mengakibatkan kerja auksin tidak dihambat b. ruang gelap merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan tanaman c. ruang gelap merangsang pertumbuhan sekunder d. cahaya matahari merangsang pertumbuhan kuncup 15. Bu Dyah memesan satu keranjang buah apel pada seorang pedagang buah untuk acara keluarga. Tetapi buah apel yang dipesan tersebut masih muda (belum matang). Bu Dyah menginginkan agar dua hari lagi buah apel tersebut matang. Yang harus dilakukan oleh pedagang tersebut adalah... a. Pedagang menyuntikan asam abisisat untuk mempercepat pematangan buah b. Pedagang menyuntikan hormon giberelin untuk mempercepat pematangan buah c. Pedagang menyuntikan asam traumatin untuk mempercepat pematangan buah d. Pedagang menyuntikan gas etilen untuk mempercepat pematangan buah 16. Proses yang terjadi pada gambar no 4 adalah..... a. Pembelahan zigot b. Terbentuknya blastosoel c. Pembentukan organ d. Pembentukan zigot 17. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan terjadi akibat aktivitas……. a. Ujung akar c. Embrio b. Ujung batang d. Kambium PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155 18. Perhatikan gambar dibawah ini! Gambar diatas merupakan alat yang berfungsi untuk.... a. Mengukur kecepatan pertumbuhan tanaman b. Mengukur kecepatan perkembangan tanaman c. Mengukur laju fotosintesis d. Mengukur kecepatan angin 19. Perhatikan gambar dibawah ini! 1 2 3 5 4 6 Jika pada tahapan proses no 6 ada yang tidak lengkap, maka yang terjadi adalah... a. Daya tahan tubuh hewan menjadi rendah b. Hewan tersebut tidak bisa menghasilkan keturunan c. Hewan tersebut menjadi kerdil d. Organ tubuh hewan tidak lengkap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156 20. Ibu Ani sedang mengandung, usia kandungan ibu Ani memasuki tujuh bulan. Tetapi karena terjadi masalah didalam kandungan bu Ani akhirnya bu Ani terpaksa melahirkan bayinya. Yang akan terjadi dengan bayi tersebut adalah.... a. Bayi tersebut akan meninggal b. Bayi tersebut akan mengalami cacat c. Bayi tersebut dapat hidup tetapi dibesarkan diluar rahim dengan menggunakan alat pemanas d. Bayi tersebut sehat dan kuat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 18: Kunci Jawaban Pretes KUNCI JAWABAN PRETEST 1. B 2. A 3. C 4. D 5. B 6. B 7. C 8. D 9. B 10. A 11. D 12. D 13. B 14. A 15. D 16. B 17. D 18. A 19. D 20. C Nilai = 157 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 19: Contoh Jawaban Pretset Siswa 158 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168 Lampiran 20: Kisi-Kisi Postest Siklus I KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I Nama Sekolah : SMP Joannes Bosco Yogyakarta Kelas/ Semester : VIII/ 2 Mata Pelajaran : IPA Kurikulum : KTSP Bentuk Soal : Pilihan ganda dan Esai Indikator Pengetahuan (C1) Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan Aspek Pemahaman (C2) Analisis (C3) A1, A2, B1 A3 A4, A9, A11, B2 A10 B4 A5, A8, A15, B3 A6, A7, A12, A13, A14 Sintesis (C4) Penerapan (C5) perkembangan makhluk hidup Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Membandingkan pertumbuhan dan perkembangan antara tumbuhan dan hewan Keterangan: A = Pilihan Ganda B = Esai B5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169 Lampiran 21: Soal Postest Siklus I SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I A. Pilihan Ganda 1. Berikut ini hal-hal yang menunjukan proses pertumbuhan pada makhluk hidup, kecuali.... a. Bersifat dapat balik c. Pertambahan volume sel b. Pertambahan jumlah massa sel d. Pertambahan sel 2. Perkembangan mahkluk hidup adalah proses..... a. Pertambahan volume yang dapat diukur dan bersifat tidak balik b. Menuju kedewasaan dan tidak dapat diukur c. Penambahan bahan dan perubahan substansi yang dapat diukur d. Penambahan jumlah sel hanya pada meristem ujung atau titik tumbuh 3. Perhatikan gambar berikut: Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut adalah … a. Cahaya matahari c. Suhu b. Kelembaban d. Nutrisi 4. Berikut ini merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, kecuali.... a. Makanan. c. Suhu b. Hormon. d. Cahaya matahari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170 5. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm) disebut dengan peristiwa.... a. Osifikasi c. Gastrulasi b. Fiksasi d. Neurulasi 6. Perhatikan gambar berikut! 3 1 4 2 5 Fungsi dari bagian yang ditunjukan pada nomor 1 adalah..... a. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang dan daun. b. Pelindung lembaga yang baru tumbuh. c. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan kebawah untuk membentuk akar d. Untuk mempercepat pembelahan 7. Fungsi dari keterangan gambar pada nomor 2 adalah..... a. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang dan daun. b. Pelindung lembaga yang baru tumbuh. c. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan kebawah untuk membentuk akar d. Untuk mempercepat pembelahan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171 8. Perhatikan gambar dibawah ini! Zona meristematik pada gambar di bawah ini ditunjukkan oleh nomor … a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 9. Tiga faktor penting yang mempengaruhi perkecambahan biji adalah……. a. Suhu, air, hormon b. Air, tanah, oksigen c. Suhu, air, oksigen d. Tanah, oksigen, makanan 10. Tanaman (a) diletakkan ditempat gelap dan tanaman (b) diletakkan ditempat terang. perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman menunjukkan... a. Cahaya membantu fotosintesis b. Suhu udara menghambat pertumbuhan c. Cahaya membantu pembentukan klorofil d. Cahaya matahari menghambat fungsi hormon tanaman 11. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah .... a. Suhu dan oksigen b. Kelembapan dan karbon dioksida c. Lingkungan dan makhluk hidup lain d. Gen dan hormon PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172 12. Amati gambar dibawah ini 1 2 Bagian yang ditunjukan nomor 2 pada gambar diatas berfungsi sebagai........ a. Untuk melindungi diri terhadap benturan fisik ujung akar b. Untuk memperpanjang akar c. Untuk menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah d. Untuk mengangkut hasil fotosintesis 13. Ketika kalian melihat seekor anak ayam yang tubuhnya semula kecil dan kemudian bertambah besar, bulunya yang kuning halus menjadi lebih tebal dan bercorak, dan makin lama tampak mirip dengan induknya, hal ini berarti bahwa..... a. Anak ayam mengalami metamorfosis b. Anak ayam mengalami perkembangan c. Anak ayam mengalami pertumbuhan dan perkembangan d. Anak ayam mengalami kelainan hormon 14. bila kacang hijau direndam dalam air selama 2 jam, lalu dipindahkan dalam wadah tertutup. beberapa hari kemudian biji mengalami perkecambahan, perkecambahan biji tersebut berfungsi untuk... a. Merangsang kerja auksin b. Mengaktifkan hormon sitokinin c. Menyerap zat makanan dalam biji d. Merangsang metabolisme embrio dalam biji untuk tumbuh air pada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173 15. Amati gambar dibawah ini! 1 2 3 4 5 Pada gambar no 4 proses yang terjadi adalah.... a. Proses peleburan sel kelamin b. Proses pembelahan sel c. Proses terbentuknya tiga lapisan d. Proses terebntuknya organ B. Esai 1. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup! 2. Jelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup! 3. a. Jelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder! b. Berikan contoh dari pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder 4. Mengapa cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau 5. Pada percobaan menggunakan tanaman kacang hijau yang diberikan perlakuan ditaruh ditempat gelap dan tempat terang, tanaman manakah yang lebih cepat tumbuh? Faktor apa saja yang mempengaruhi tanaman tersebut cepat tumbuh? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174 Lampiran 22: Kunci Jawaban Postest Siklus I KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN I A. Pilihan Ganda 1. A 6. A 11. D 2. B 7. C 12. A 3. A 8. A 13. C 4. B 9. C 14. D 5. C 10.D 15. C B. Esai No 1 Soal Skor Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup? Jawab: Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran (volume) dan jumlah sel 5 yang tidak dapat baliksedangkan perkembangan adalah suatu perubahan teratur dan sering kali menuju keadaan yang lebih tinggi (kompleks) atau kedewasaan. 2 Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup! Jawab: a. Faktor luar/ eksternal Makanan Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan tidak hanya karbondioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur makanan lain. Karbondioksida di absorbs oleh daun, tetapi air dan mineral di sreap oleh akar. Unsur – unsure yang di perlukan oleh tumbuhan dalam jumlah yang besar disebut unsure makro terdiridari C, O, H, N, S, F, K, Ca, Mg. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur Mikro, terdirid ari Fe, Cl, Cu, Mn, Zn, Mo, Bo, Ni. 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Cahaya Cahaya di butuhkan dalam proses fotosintesis, namun cahaya juga berpengaruh negative terhadap proses pertumbuhan karena merusak hormat auksin. Suhu Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan yaitu mempengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlau tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan Air Air mutlak diperlukan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan, tanpa air tumbuhan tidak dapat hidup, air berfungsi untuk untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi – reaksi enzim, membantu proses perkecambahan biji dan menjaga / mempertahankan kelembapan Kelembapan Tanah dan udara yang lembab berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembab banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sheingga pertumbuhan menjadi cepat. Oksigen Oksigen diperlukan untuk pernapasan mahkluk hidup, oksigen digunakan untuk membakar zat makanan yang menghasilkan energi b. Faktor dalam/ internal Gen Gen bertanggungjawab dalam pewarisan sifat melalui perkembangbiakan. Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk membentuk protein, enzim, dan hormon. Hormon Peran hormon tumbuhan adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel. Pada manusia hormon mempengaruhi penambahan tinggi seseorang, dan berpengaruh pada perkembangan sifat seks manusia. 175 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 176 a. Jelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder! Jawab: Pertumbuhan primer adalah pertambahan ukuran panjang pada bagian batang tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem primer. Sedangkan, pertumbuhan sekunder adalah pertambahan besar atau tebal dari organ tubuh tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem sekunder, yaitu kambium gabus pada kulit batang, kambium batang dan 5 akar. b. Berikan contoh pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunde! Jawab: Contoh pertumbuhan primer adalah batang dan akar tumbuh memanjang, contoh pertumbuhan sekunder adalah jaringan xilem dan floem 4 Mengapa cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama tumbuhan hijau? Jawab: Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahaya matahari dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya berpengaruh 5 langsung pada ketersediaan makanan. Klorofil dibentuk dari hasil fotosintesis dan berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan. 5 Pada percobaan menggunakan tanaman kacang hijau yang diberikan perlakuan ditaruh ditempat gelap dan tempat terang, tanaman manakah yang lebih cepat tumbuh? Faktor apa yang mempengaruhi tanaman tersebut cepat tumbuh? Jawab: 5 Tumbuhan yang ditempatkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat di bandingkan dengan tempat terang. Namun tumbuhan di tempat gelap itu terlihat pusat, kurus dan perkembangannya lambat, tumbuhan itu kekurangan klorofil karena pembentukan klorofil memerlukan cahaya Skor keseluruhan Nilai = 30 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 23: Contoh Jawaban Postest Siklus I 177 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 178 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 179 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 180 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 181 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187 Lampiran 24: Kisi-Kisi Soal Postest Siklus II KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II Nama Sekolah : SMP Joannes Bosco Yogyakarta Kelas/ Semester : VIII/ 2 Mata Pelajaran : IPA Kurikulum : KTSP Bentuk Soal : Pilihan ganda dan Esai Indikator Pengetahuan (C1) Mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan A9, A12, B4 Pemahaman (C2) A2 Aspek Analisis (C3) Sintesis (C4) Penerapan (C5) pada embrio A3, A7, B3 A10 Mengidentifikasi proses metamorfosis dan metagenesis A5 Membandingkan proses metamorfosis dan metagenesis A14 A4, A6, A8, A13 A1, A11, B1 Mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan A15 manusia Keterangan: A = Pilihan Ganda B = Esai B5 B2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188 Lampiran 25: Soal Postest Siklus II SOAL ULANGAN SIKLUS II A. Pilihan Ganda 1. Berikut ini organisme yang mengalami metagenesis, kecuali .... a. Lumut b. Ubur-Ubur c. Tumbuhan Paku d. Serangga 2. Berikut merupakan organ-organ tubuh yang dihasilkan dari lapisan mesoderm...kecuali.. a. Ginjal b. Paru-paru c. Otot d. Tulang 3. Yang menyebabkan terjadinya menstruasi pada wanita adalah .... a. Peluruhan Sel Sperma b. Perubahan Dinding Rahim c. Sel Telur Tidak Dibuahi Sperma d. Sel Sperma Tidak Dibuahi Sel Telur 4. Amati gambar dibawah ini! Urutan tahapan dalam daur hidup nyamuk yang benar adalah.... a. b. c. d. 5. Proses 1-2-3–4 1-4-3–2 2-4-1–3 2-1-3-4 yang tidak dialami serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah .... a. Nimfa b. Telur c. Imago d. Pupa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189 6. Tumbuhan paku yang kamu temui sehari-hari merupakan fase .... a. Sporofit b. Gametofit c. Protonema d. Spora 7. Berikut ciri-ciri tahap perkembangan pada manula ialah .... a. Perubahan Suara b. Tumbuhnya Rambut Di Dada c. Pertambahan Berat Badan d. Rambut Menjadi Putih 8. Amati gambar dibawah ini! Urutan tahapan daur hidup lalat yang benar adalah... a. 4 - 2- 1 – 3 b. 3 - 1 - 4 – 2 c. 3 - 1 - 2 – 4 d. 4 - 2 - 3 - 1 9. Pembentukan organ-organ tubuh dari lapisan ektoderm merupakan pertumbuhan pada tahap.... a. Blastula b. Organogenesis c. Gastrula d. Morula 10. Apabila seorang telah berpikir kritis dan menetapkan pendirian dalam mengambil keputusan, dia berada dalam tahap perkembangan .... a. Dewasa b. Manula c. Balita d. Remaja PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190 11. Kalau kamu menemukan seekor larva maka kamu akan berpikir bahwa . . . . a. hewan tersebut adalah masa kecil dari seekor larva dewasa b. hewan tersebut mengalami metagenesis c. hewan tersebut merupakan hewan langka d. hewan tersebut suatu saat akan berubah menjadi serangga dewasa dengan bentuk yang berbeda dengan bentuk sekarang 12. Pada zigot terjadi pembelahan sel yang akan membentuk bola padat yang memiliki rongga berisi cairan.apa nama fase yang dimaksud? a. Gastrula b. Zigot c. Morula d. Blastula 13. Tahapan metamorfosis kupu-kupu yang sering merugikan para petani adalah... a. Ulat b. Pupa c. Telur d. Nimfa 14. Perhatikan gambar di bawah ini! ! Gambar di atas merupakan tahapan daur hidup... a. Katak b. Capung c. Belalang d. Lalat 15. Ali berumur 20 tahun, tetapi postur tubuhnya seperti seorang anak berumur 7 tahun. Hal ini terjadi karena..... a. Ali kelebihan hormon tiroksin b. Ali kelebihan hormon somatotropin c. Ali kekurangan hormon testosteron d. Ali kekurangan hormon tiroksin PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Esai 1. Jelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metamorfosis sempurna serta contoh hewannya! 3. Sebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan! 4. Apa yang dimaksud dengn proses grastulasi? 5. Buatlah bagan proses metamorfosis pada katak! 191 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192 Lampiran 26: Kunci jawaban postest siklus II KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN SIKLUS II A. Pilihan Ganda 1. D 6. A 11. D 2. C 7. D 12. D 3. C 8. D 13. A 4. D 9. B 14. A 5. D 10. A 15. B B. Esai No Soal 1 Jelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis! Skor Jawab: Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari suatu fase tertentu sampai dengan fase dewasa. Sedangkan metagenesis adalah 5 pergantian generasi (keturunan), dari fase generasi aseksual (vegetatif) ke generasi seksual (generatif) dan sebaliknya. Metagenesis terjadi pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut 2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan metamorfosis sempurna serta contoh hewannya! Jawab: Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan dengan 5 mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas memiliki bentuk berbeda dengan hewan dewasa. Contohnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan katak. 3 Sebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan! Jawab: Ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki: Suara membesar Tumbuh kumis dan jenggot Otot-otot membesar Mengalami mimpi basah Tumbuh rambut di kemaluan Menghasilkan sperma Tumbuh jakun 8 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193 Ciri-ciri pubertas pada perempuan: 4 Mengalami menstruasi Tumbuh payudara Pinggul melebar Suara menjadi lembut Tumbuh rambut pada kemaluan Apa yang dimaksud dengn proses grastulasi? Jawab: Grastulasi merupakan proses penyusunan dan pengaturan sel ke 5 dalam lapisan yang berbeda, serta terjadinya pembentukan rongga saluran. 5 Jelaskan proses metamorfosis pada katak! Jawab: Zigot- berudu (kecebong)- berudu berekor- berudu berkaki- katak 5 muda berkaki (ekor hilang)- katak dewasa Skor keseluruhan Nilai = 28 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 27: Contoh Hasil Postes II 194 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 196 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 28: Pedoman Skoring PEDOMAN SKORING A. Pretest I. Pilihan Ganda Skor tiap soal Tidak di jawab atau salah Skor maksimal :1 :0 : 20 Perhitungan nilai pretest: Skor maksimal : 20 Nilai pretest : B. Postest I I. Pilihan Ganda Skor tiap soal :1 Tidak di jawab atau salah :0 Skor maksimal : 15 II. Essay 1. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah 2. Skor maksimal Jawab minimal 4 faktor, menjelaskan spesifik Jawab minimal 4 faktor, menjelaskan kurang spesifik Jawab 3 faktor menjelaskan spesifik Jawab 3 faktor menjelaskan kurang spesifik Jawab 2 faktor menjelaskan spesifik Jawab 2 faktor menjelaskan kurang spesifik Jawab 1 faktor menjelaskan spesifik Jawab 1 faktor menjelaskan kurang spesifik Jawab salah 3. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah 4. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar :5 :5 :4 :3 :1 : 10 : 10 :9 :8 :7 :6 :5 :4 :3 :1 :5 :5 :4 :3 :1 :5 :5 :4 :3 202 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Jawaban salah 5. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah :1 :5 :5 :4 :3 :1 Perhitungan nilai postest I: Skor maksimum : 45 Nilai = C. Postest II I. Pilihan Ganda Skor tiap soal :1 Tidak di jawab atau salah :0 Skor maksimal : 15 II. Essay 1. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah 2. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah 3. Skor maksimal Menyebutkan minimal 6 ciri dengan benar Menyebutkan 5 ciri dengan benar Menyebutkan 4 ciri dengan benar Menyebutkan 3 ciri dengan benar Menyebutkan 2 ciri dengan benar Menyebutkan 1 ciri dengan benar Jawaban salah atau tidak menjawab 4. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah :5 :5 :4 :3 :1 :5 :5 :4 :3 :1 :8 :8 :7 :6 :5 :4 :3 :1 :5 :5 :4 :3 :1 203 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Skor maksimal Jawaban benar, penjelasan spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik Jawaban benar, penjelasan kurang benar Jawaban salah Perhitungan nilai postest II: Skor maksimum : 43 Nilai = :5 :5 :4 :3 :1 204 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205 Lampiran 29: Handout Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan HANDOUT MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANMAHKLUK HIDUP A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula). Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka. Selama hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut. 1. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran. 2. Terjadi peningkatan jumlah sel. 3. Terdapat penambahan kuantitatif individu. 4. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. 5. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal 6. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi. Perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi perubahan besar yang tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk. Contoh perkembangan yang jelas dapat dilihat dari siklus hidup kupu-kupu. Ciri perkembangan antara lain sebagai berikut. 1. Terjadi peningkatan kualitatif individu. 2. Adanya proses kedewasaan. 3. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat. 4. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 206 B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal) a. Gen Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. b. Hormon Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. 1) Hormon pada tumbuhan Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat. a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru. b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas. c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal. d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun. e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun. 2) Hormon pada hewan Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut. a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis. b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang. c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 207 3) Hormon pada manusia Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut : a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan. b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali. c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. 2. Faktor Luar (Eksternal) Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut : a. Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 208 b. Suhu Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. c. Cahaya Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. d. Air Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati. C. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 1. Perkecambahan Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada biji tumbuhan. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun, sedangkan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah, perkecambahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu hipogeal dan epigeal. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledonnya tetap berada didalam tanah, contohnya kacang kapri dan jagung. Pada perkecambahan epigeal, kotiledonnya berada diatas tanah contohnya pada kacang hijau, kacang tanah, dan jarak. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209 2. Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang. 3. Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Jaringan meristem sekunder misalnya jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan keluar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar. Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut, penyokong, pelindung dan lain sebagainya. Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. D. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya di daerah meristem saja. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 210 1. Tahapan Perkembangan Hewan Tahapan perkembangan pada hewan secara umum memiliki urutan sebagai berikut : pembelahan sel, gastrulasi, dan pembentukan organ (organogenesis) a) Pembelahan Sel Zigot merupakan satu sel yang berasal dari peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Zigot mengalami pembelahan mitosis dari satu sel menjadi dua sel, kemudian menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya. Pembelahan terus berlanjut sampai berbentuk seperti bola padat yang disebut morula. Selanjutnya, bagian tengah dari morula membentuk lubang berisi cairan, dan lubang tersebut disebut blastosoel. Bentukan seperti ini disebut blstula b) Gastrulasi (Pembentukan Usus) Sel-sel di satu kutub membelah lebih cepat daripada sel-sel dikutub lainnya, sehingga terbentuk lekukan ke dalam seperti sebuah bola yang ditekan di satu sisinya. Akhirnya blastula berbentuk seperti mangkuk yang memiliki dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Bentuk semacam ini disebut gastrula. Endoderm membatasi lengkung usus (arkenteron). Selama proses grastulasi terjadi pembelahan sel-sel, dan terbentuk lapisan baru yang terletak di antara lapisan ektoderm dan endoderm. Lapisan tersebut adalah mesoderm. Dengan demikian pada tahapan gastrulasi terbentuk tiga lapisan, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm. c) Pembentukan Organ Setelah gastrulasi selesai, selanjutnya lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm berkembang menjadi jaringan khusus yang kemudian membentuk berbagai organ. Ektoderm bagian dorsal membentuk bumbung neural setelah notokord terbentuk. Bumbung neural ini berkembang menjadi saraf, otak, dan sumsung tulang belakang. Bagian tubuh lain yang merupakan perkembangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 211 dari ektoderm adalah kulit luar, bola mata, lensa mata, hidung, telinga, rambut, kuku, sistem saraf, lapisan epitelium mulut dan rektum, serta medula kelenjar adrenal (kelenjar yang terletak di atas ginjal) Notokord terbentuk dari mesoderm dorsal. Mesoderm berkembang membentuk dua lapisan, yaitu lapisan yang bersisian dengan lapisan ektoderm dan lapisan yang bersisian dengan lapisan endoderm. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat rongga, rongga ini akan berkembang menjadi rongga tubuh atau selom. Mesoderm lebih lanjut akan berkembang menjadi lapisan kulit dalam (dermis), otot, tulang, pembuluh darah, ginjal, lapisan rongga tubuh, ureter, testis, ovarium, oviduk, uterus, dan sistem limfa Endoderm membentuk usus primitif. Usus primitif berdiferensiasi menjadi faring, esofagus, lambung, usus, hati, dan prankreas. Lapisan endoderm juga berkembang menjadi organ trakea dan paru-paru Tiap hewan memiliki pola perkembangan yang berbeda-beda. Misalnya pada hewan berpori, embrionya memiliki dua lapisan saja yaitu ektoderm dan endoderm; disebut organisme diploblastik. Serangga, Echinodermata, dan Chordata, embrionya memiliki tiga lapisan; disebut organisme triploblastik 2. Metamorfosis Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah katak. Katak pada awalnya berupa berudu/kecebong yang hidup di air dan bernapas dengan insang luar tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak yang hidup di darat. Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 212 a. Metamorfosis Sempurna Metamorfosis sempurna ditandai bentuk larva dengan hewan dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna, Contoh metamorfosis sempurna misalnya pada katak dan kupu-kupu. Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu adalah : telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago) b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola) Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Contoh metamorfosis tidak sempurna misalnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut : telur → nimfa → dewasa (imago) E. Metagenesis Beberapa jenis makhluk hidup selama pertumbuhan dan perkembangannya mengalami pergiliran keturunan. Peristiwa ini disebut metagenesis. Metagenesis adalah Pergiliran daur hidup antara generasi gametofit dan generasi sporofit, sedangkan pada hewan adalah pergiliran keturunan antara generasi generatif dengan generasi vegetatif 1. Metagenesis pada tumbuhan lumut Pada tumbuhan lumut, misalnya lumut daun, spora tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium (alat perkembangbiakan jantan) dan arkegonium (alat perkembangbiakan betina). Kedua organ ini dapat berada dalam satu tumbuhan (berumah satu), dapat juga berada pada tumbuhan yang berbeda (berumah dua). Anteridium akan menghasilkan sperma, dan arkegonium akan menghasilkan ovum (sel telur). Oleh karena itulah tumbuhan lumut disebut sebagai gametofit atau tumbuhan penghasil gamet. Tumbuhan lumut bersifat haploid (n). Pertemuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot yang akhirnya berkembang menjadi sporofit atau tumbuhan penghasil spora. Sporofit bersifat diploid (2n). Pada lumut daun, sporofit tetap menempel pada ujung tumbuhan lumut (gametofit). Pembentukan spora pada sporofit terjadi melalui pembelahan sel-sel induk spora dalam sporangium. Perhatikan bagan metagenesis lumut PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 213 2. Metagenesis pada tumbuhan paku Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium. Protalium tumbu menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni anteridium dan arkegonium. Oleh karena itulah protalium disebut sebagai gametofit. Jika anteridium dan arkegonium dihasilkan dalam satu protalium, maka disebut berumah satu, sedangkan jika dihasilkan pada protalium yang berbeda disebut berumah satu. Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut mengalami fertilisasi menjadi zigot. Zigot akhirnya berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan spora, yang disebut sporofil. Oleh karena itu tumbuhan paku disebut sporofit. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 214 F. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak (reproduksi) namun juga banyak aspek lainnya, misalnya kemampuan berpikir dan kemampuan emosional. 1. Tahapan Perkembangan Embrio. Perkembangan pada manusia diawali melalui proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Inti sel sperma akan bergabung/melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan senantiasa membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan. Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan : a. Trimester Pertama Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya. b. Trimester Kedua Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jarijari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif. c. Trimester Ketiga Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 215 Janin menerima semua zat hara dan oksigen dari pasokan darah ibunya. Tetapi, darah janin itu tak pernah langsung bercampur dengan darah ibunya. Janin membuat darah sendiri dan berhubungan dengan darah ibunya melalui plasenta. Plasenta menghubungkan dinding rahim ibu dengan tali pusar bayi. Maelalui plasenta inilah ibu dan janin mempertukarkan zat hara/makanan, gas-gas dan sisa buangan. 2. Masa Setelah kelahiran a. Masa Balita dan Anak-anak Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang. Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organorgan pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ- organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi. b. Masa remaja atau Puberitas Masa puberitasas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki. 1) Ciri-ciri pubertas secara fisik a) Ciri kelamin primer Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Lakilaki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 216 Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali. Pada saat perempuan yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara ritun mengeluarkan sel telur. Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali. Dalam proses ini dinding rahim juga mengalami penebalan sebagai persiapan jika sel telur dibuahi. Oleh sebab itu, jika dalam akhir siklus tersebut tidak terjadi pembuahan, sel-sel dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Proses peluruhan dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan yang berasal dari dinding rahim tersebut dikenal dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsungselama 1 sampai 8 hari. b) Ciri kelamin sekunder Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut: Mulai tumbuh jakun. Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat. Tumbuh kumis atau jenggot. Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin. Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol. Bahu melebar melebihi bagian pinggul. Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak membesar. Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka. Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut: Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul. Pinggul melebar. Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Suara lebih nyaring. Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka. 217 2) Ciri-Ciri Pubertas Secara Psikis Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut. a) Mencari identitas diri Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar. b) Mulai tertarik kepada lawan jenis Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri maupun bayi yang dikandungnya. c. Masa Dewasa dan Tua Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi. Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 218 Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 219 Lampiran 30: Rubrik Skor Lembar Observasi Siswa RUBRIK PENSKORAN LEMBAR OBSERVASI SIWA No 1 2 3 4 Aspek yang Skor 5 dinilai Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Mengajukan Jika pertanyaan bermutu Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika pertanyaan Memacu berpikir tingkat tinggi kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan Tanpa ragu-ragu saja Suara lantang Menjawab Jika jawaban tepat Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika pertanyaan Berani kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan Menggunakan bahasa sendiri saja Suara lantang Menyampaikan Jika berani Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika argumentasi Suara lantang kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan Argumen benar saja Serius Menerima Jika menghargai pendapat orang lain Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika pendapat Berani menanggapi jika kurang tepat kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan Memperhatikan orang yang sedang saja berbicara saja saja saja saja saja saja saja saja tidak pertanyaan tidak pertanyaan tidak pertanyaan tidak pertanyaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 220 5 6 Tidak memaksakan pendapat pribadi Merefleksikan Berani menyampaikan hasil diskusi Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika hasil diskusi Mampu membuat kesimpulan kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan Menemukan manfaat dari diskusi saja Belajar menerapkan hasil dskusi Memperhatikan arahan guru saja saja tidak pertanyaan Serius Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika Mendengarkan kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan Memahami arahan guru saja Melaksanakan kegiatan saja saja tidak pertanyaan sesuai arahan guru 7 Bekerja sama Terlibat aktif dalam diskusi Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika dengan Berani mengemukakan pendapat kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan kelompok Menghargai pendapat kelompok Serius dalam berdiskusi anggota saja saja saja tidak pertanyaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 221 Lampiran 31: Lembar Observasi Siswa Siklus I LEMBAR OBSERVASI SISWA SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA SIKLUS I Hari/ Tanggal : Observer : PETUNJUK 1. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran 2. Tuliskan skor (1-5) pada setiap aspek sesuai dengan keadaan yang anda amati Aspek yang dinilai: Catatan: skor tiap aspek 1-5 8) Mengajukan pertanyaan 1= Sangat kurang 9) Menjawab pertanyaan 2= Kurang 10) Menyampaikan argumentasi 3= Cukup 11) Menerima pendapat 4= Baik 12) Merefleksikan hasil diskusi 5= Sangat baik 13) Memperhatikan pengarahan guru 14) Bekerjasama dengan kelompok diskusi No. absen 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama siswa Agustinus Setia Budi Ajeng Aprisari Alfino Osila Putra Anou Gerry Julian Antonius Sandi Bimantoro Aristides Refsi Bawono Bernadet Inezita Damara Deva Tiana Kusuma Ningrum Aspek yang dinilai Total 1 2 3 4 5 6 7 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 skor Nilai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 10 11 12 Felina Angelita Ferdinad Putra Nugroho Fransiska Devi Kurniasari Grasellia Reyna Deka Agatha 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Gregorius Oktaviano Purnama Dewa Ignatius Wisang Puda wijaya Ivan Kristian Hareva Janiesha Beatrisa Zavera Myriam Dena Kristiana Nanda Wewewang Hudya Dharma Nova Klaudia Kali Raden Bentanindo Priyagung Hardoyojati Raden Roro Esther Kurnianingsih Regina Lucky Prabangningtyas Ritnawan Ade Waskita Ronald Andhy Putra Veronica Christina Yunita Sari Yohanes William Vito Perdana Putera Yosua Arya Putra Yovinus Nugrohantoro Tyasdiasto Chrisitan Kevin Adiyatma Rasendriya 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 OBSERVER ( 222 PRAKTIKAN ) ( ) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 32: Contoh Hasil Lembar Observasi Siklus I 223 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 224 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 225 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 226 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 227 Lampiran 33: Lembar Observasi Siswa Siklus II LEMBAR OBSERVASI SISWA SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA SIKLUS II Hari/ Tanggal : Observer : PETUNJUK 3. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran 4. Tuliskan skor (1-5) pada setiap aspek sesuai dengan keadaan yang anda amati Aspek yang dinilai: Catatan: skor tiap aspek 1-5 15) Mengajukan pertanyaan 1= Sangat kurang 16) Menjawab pertanyaan 2= Kurang 17) Menyampaikan argumentasi 3= Cukup 18) Menerima pendapat 4= Baik 19) Merefleksikan hasil diskusi 5= Sangat baik 20) Memperhatikan pengarahan guru 21) Bekerjasama dengan kelompok diskusi No. absen 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama siswa Agustinus Setia Budi Ajeng Aprisari Alfino Osila Putra Anou Gerry Julian Antonius Sandi Bimantoro Aristides Refsi Bawono Bernadet Inezita Damara Deva Tiana Kusuma Ningrum Aspek yang dinilai Total 1 2 3 4 5 6 7 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 skor Nilai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 10 11 12 Felina Angelita Ferdinad Putra Nugroho Fransiska Devi Kurniasari Grasellia Reyna Deka Agatha 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Gregorius Oktaviano Purnama Dewa Ignatius Wisang Puda wijaya Ivan Kristian Hareva Janiesha Beatrisa Zavera Myriam Dena Kristiana Nanda Wewewang Hudya Dharma Nova Klaudia Kali Raden Bentanindo Priyagung Hardoyojati Raden Roro Esther Kurnianingsih Regina Lucky Prabangningtyas Ritnawan Ade Waskita Ronald Andhy Putra Veronica Christina Yunita Sari Yohanes William Vito Perdana Putera Yosua Arya Putra Yovinus Nugrohantoro Tyasdiasto Chrisitan Kevin Adiyatma Rasendriya 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 OBSERVER ( 228 PRAKTIKAN ) ( ) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 34: Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus II 229 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 230 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 231 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 232 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 233 Lampiran 35: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal Dan Motivasi Akhir KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI AWAL No Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan Pernyataan positif Pernyataan negatif 6, 14, 16 11, 8 1 Penguasaan materi 2 Kesiapan 17, 19 12, 7 3 Ketertarikan 1, 13 20, 4 4 Keseriusan 3, 9 5, 8, 2 5 Partisipasi 10 15 10 10 Jumlah pernyataan KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI AKHIR No Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan Pernyataan positif Pernyataan negatif 1 Penguasaan materi 19,12 8 2 Kesiapan 20, 13 7, 3 3 Ketertarikan 6, 14, 9 18, 16, 11 4 Keseriusan 1, 10 5, 15 5 Partisipasi 2 17, 4 10 10 Jumlah pernyataan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 234 Lampiran 36: Kuesioner Motivasi Awal KUISIONER MOTIVASI I Nama : No : Petunjuk: 1. Bacalah cetiap pernyataan baik-baik sebelum memberikan jawaban 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana moyivasi belajar dalam mata pelajaran IPA 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai akademik. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan sebenarnya 4. Beri tanda (ѵ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat setuju No Pernyataan 1 Materi pelajaran IPA menarik bagi saya 2 Modul IPA saya baca hanya selama pembelajaran di kelas berlangsung 3 Saya selalu memperhatikan ketika guru menjelaskan mengenai materi IPA 4 Saya kurang tertarik jika belajar IPA dengan berdiskusi 5 Saya merasa tidak perlu mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru 6 Saya selalu percaya diri dan berani mengemukakan gagasan saya di depan kelas STS TS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 Saya belajar IPA hanya dari modul yang diberikan guru 8 Nilai ulangan saya selalu jelek meskipun saya sudah belajar 9 Saya mengamati penjelasan guru dengan sungguhsungguh 10 Saya selalu bekerja sama ketika belajar kelompok 11 Setelah sampai dirumah saya tidak ingat lagi materi IPA yang dipelajari di sekolah 12 Saya tidak pernah menambah waktu belajar ketika akan ada ulangan IPA 13 Saya lebih berminat mengerjakan tugas setelah mempelajari materi IPA dengan teman-teman dikelas 14 Setiap kali ulangan nilai IPA saya selalu bagus 15 Saya malas memberikan pendapat ketika berdiskusi dalam kelompok 16 Saya merasa lebih paham mengenai materi IPA jika saya belajar bersama teman-teman 17 Saya selalu menyisikan waktu luang untuk belajar IPA dirumah 18 Saya malas mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru 19 Saya belajar IPA dua atau satu hari sebelum diadakan ulangan 20 Saya tidak suka mengerjakan tugas IPA yang diberikan oleh guru 235 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 37: Contoh Hasil Lembar Motivasi Awal 236 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 237 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 238 Lampiran 38: Kuesioner Motivasi Akhir KUISIONER MOTIVASI II Nama : No : Petunjuk: 1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum memberikan jawaban 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai akademik. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan sebenarnya 4. Beri tanda (ѵ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat setuju 5. Selamat mengerjakan No Pernyataan 1 Pada saat pembelajaran dikelas berlangsung saya mengikuti STS langkah demi langkah proses pembelajarannya 2 Saya merasa antusias dan bersemangat saat pembelajaran berlangsung 3 Saya malas mencari referensi lain dari koran, majalah atau berita ditelevisi untuk menambah informasi mengenai materi pembelajaran 4 Saya hanya diam dan pura-pura tidak mendengar TS S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ketika guru bertanya selama proses pembelajaran dikelas 5 Saat pelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berlangsung, saya asyik bercerita dengan teman sebangku saya 6 Setelah belajar dengan model pembelajaran kooperatif NHT rasa ingin tahu saya meningkat 7 Saya kurang memperhatikan penjelasan guru tentang konsep awal yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT 8 Setelah belajar IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT nilai saya justru menjadi jelek 9 Saya sangat tertarik jika guru IPA mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT 10 Saya mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan sungguh-sungguh 11 Pelajaran IPA terasa membosankan jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT 12 Saya merasa lebih paham mengenai materi IPA jika diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT 13 Saya banyak membaca buku sebelum dan sesudah pembelajaran dikelas 14 Saya lebih berminat mengerjakan tugas setelah mempelajari materi IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT 15 Saya menjadi tidak fokus ketika mendapat teman kelompok yang kurang pintar 239 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 Saya merasa malas belajar IPA jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT 17 Karena kegiatan dilakukan secara berkelompok, saya tidak perlu aktif dalam menjawab soal, biar teman kelompok saya yang berdiskusi dan menjawab pertanyaan. 18 Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tidak ada bedanya dengan cara belajar lainnya 19 Setelah belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT nilai IPA saya semakin bagus 20 Sebelum belajar dikelas, malam sebelumnya saya sudah mempelajari materi yang akan dibahas 240 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 39: Contoh Hasil Lembar Motivasi Akhir Siswa 241 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 242 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 243 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 244 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 245 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 246 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 40: Daftar Nilai LKS Siklus I Dan Siklus II DAFTAR NILAI PRETEST KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Skor 8 9 7 8 8 9 9 8 9 12 7 8 8 8 7 7 8 9 7 9 9 9 8 8 9 7 6 8 7 Nilai 40 45 35 40 40 45 45 40 45 60 35 40 40 40 35 55 40 45 35 45 45 45 40 40 45 35 30 40 35 Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 247 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 41: Daftar Nilai Postest Siklus I DAFTAR NILAI POSTEST SIKLUS I KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 SKOR 33 36 31 35 35 32 36 36 36 32 32 36 37 36 34 35 36 35 31 30 33 35 24 32 33 33 36 33 33 NILAI 73,3 80 68,8 77,7 77,7 71,1 80 80 80 71,1 71,1 80 82,2 80 75,5 77,7 80 77,7 68,8 66,6 73,3 77,7 53,3 71,1 73,3 73,3 77,5 73,3 73,3 KETERANGAN Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 248 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 42: Daftar Nilai Postest Siklus II DAFTAR NILAI POSTEST SIKLUS II KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO JOGYAKARTA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 SKOR NILAI KETERANGAN 249 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 43: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus I LEMBAR OBSERVASI SISWA KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA Siklus I Siswa ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Rata-rata Skor 17,5 18 17 18 17 18 18,5 16,5 22 15,5 20 17 15,5 15,5 16 17,5 16,5 18 17,5 17 15,5 16 17,5 17,5 17,5 14,5 13 16 18 17,03 Pertemuan-1 Nilai Kategori 50 Sedang 51,3 Sedang 48,5 Sedang 51,3 Sedang 48,5 Sedang 51,3 Sedang 52.8 Sedang 46,8 Sedang 62,8 Sedang 44 Sedang 57,1 Sedang 48,2 Sedang 44 Sedang 44 Sedang 45,1 Sedang 50 Sedang 46,8 Sedang 51,3 Sedang 50 Sedang 48,5 Sedang 44 Sedang 45,1 Sedang 50 Sedang 50 Sedang 50 Sedang 41,2 Sedang 37,1 Sedang 45,1 Sedang 51,4 Sedang 48,5 Skor 18,5 24 19 24 18 24 24 18 24 18 24 18,5 24 24 24 18 19,5 19,5 18 17,5 24 19 18 18 24 19,5 18 20 20 20,6 Pertemuan-2 Nilai Kategori 52,8 Sedang 68,5 Tinggi 54,3 Sedang 68,5 Tinggi 51,3 Sedang 68,5 Tinggi 68,5 Tinggi 51,3 Sedang 68,5 Tinggi 51,3 Sedang 68,5 Tinggi 52,8 Sedang 68,5 Tinggi 68,5 Tinggi 68,5 Tinggi 51,3 Sedang 55,6 Sedang 55,6 Sedang 51,3 Sedang 50 Sedang 68,5 Tinggi 54,2 Sedang 51,3 Sedang 51,3 Sedang 68,5 Tinggi 55,6 Sedang 51,3 Sedang 57,1 Sedang 57,1 Sedang 59 250 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 251 Lampiran 44: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus II LEMBAR OBSERVASI SISWA KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA Siklus II Siswa keSkor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Rata-rata 24 24 25 24 24 20,5 24 24 24 23,5 24 21,5 24 22 24 21 23,5 25 21,5 24 24 23,5 23,5 24 24 24 21 24 24 23,4 Pertemuan-1 Pertemuan-2 Nilai Kategori Skor Nilai Kategori 68,5 68,5 71,4 68,5 68,5 58,5 68,5 68,5 68,5 67,1 68,5 61,4 68,5 62,8 68,5 60 67,1 71,4 61,4 68,5 68,5 67,1 67,1 68,5 68,5 68,5 60 68,5 68,5 66,8 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi 26,5 27 29 25,5 25,5 26,5 28 28 29,5 25,5 28,5 27,5 28 26,5 26,5 26,5 28,5 28 27,5 28 28,5 27 28 28 28 27 26 27,5 27,5 27,3 75,6 77,1 82,8 72,8 72,8 75,6 80 80 84,2 72,8 81,2 78,5 80 75,6 75,6 75,6 81,2 80 78,5 80 81,2 77,1 80 80 80 77,1 74,2 78,5 78,5 78,1 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 45: Perhitungan Motivasi Awal Siswa PERHITUNGAN MOTIVASI AWAL KELAS VIIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 JUMLAH 52 59 61 65 59 60 48 59 59 62 60 63 60 46 44 58 58 54 46 65 56 65 59 45 60 61 67 63 45 PERSENTASE 65 73 76 81 73 75 60 73 73 77 75 78 75 57 55 72 72 67 57 81 70 81 73 56 75 76 83 78 56 KRITERIA B B B SB B B C B B B B B B C C B B B C SB B SB B C B B SB B C 252 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 46: Perhitungan Motivasi Akhir Siswa PERHITUNGAN MOTIVASI AKHIR KELAS VIIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 JUMLAH 68 74 71 76 64 64 71 68 63 76 62 64 70 62 68 62 68 63 68 69 62 64 62 70 63 69 73 71 70 PERSENTASE 85 92 88 95 80 80 88 85 78 95 77 80 87 77 85 77 85 78 85 86 77 80 77 87 78 86 90 88 87 KRITERIA SB SB SB SB B B SB SB B SB B B SB B SB B SB B SB SB B B B SB B SB SB SB SB 253