Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0199 pp. 1- 18 18 Pages PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA (QUALITY OF WORK LIFE), DAN KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PT. BANK ACEH CABANG BENER MERIAH Afrizal1, Nasir Aziz2, Mukhlis Yunus2 1) Magister Manajemen Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The objective of this research was to evaluate the influence of the quality of work life and compensation on loyalty and staff performance at PT. Bank Aceh in Bener Meriah. The method used in this research was a path analysis, and the objects of this research was the influence of the quality of work life and compensation on loyalty and staff performance at PT. Bank Aceh, with 46 respondents. The research results showed that the quality of work life and compensation have a positive influence on loyalty and staff performance at PT. Bank Aceh in Bener Meriah. Based on the research results, it can be concluded that the quality of work life and compensation influenced the loyalty and staff performance at PT. Bank Aceh. Keywords : quality of work life, compensation, loyalty, performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kehidupan kerja (quality of work life), dan kompensasi terhadap loyalitas serta dampaknya pada kinerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah. Metode Penelitian menggunakan analisa jalur, objek penelitian mengenai kualitas kehidupan kerja (quality of work life), dan kompensasi terhadap loyalitas serta dampaknya pada kinerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah dengan responden sebanyak 46 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh kualitas kehidupan (quality of work life), dan kompensasi terhadap loyalitas serta dampaknya pada kinerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas kehidupan kerja (quality of work life), dan kompensasi berpengaruh terhadap loyalitas dan kinerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah. Kata kunci : Kualitas Kehidupan Kerja, Kompensasi, Loyalitas, Kinerja. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau konsumen dalam waktu segera dengan harga berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibatnya yang kompetitif. Dengan kata lain, dalam pasar persaingan pun semakin tajam. Dunia bisnis global yang modern, kunci untuk meningkatkan sebagai salah satu bagiannya juga mengalami daya saing adalah kualitas. Salah satu cara yang hal yang sama. Hanya perusahaan yang mampu dapat ditempuh perusahaan adalah dengan menghasilkan barang dan jasa berkualitas yang membenahi sumber daya yang dimilikinya agar dapat bersaing dalam lingkup global. Hal dapat tersebut terjadi karena adanya tuntutan dalam panjang (William, 2008). bertahan dalam persaingan jangka kompetisi global bagi produsen untuk selalu Karyawan (sumber daya manusia) selain mengembangkan kreativitas dalam mencari merupakan aset yang palingdominan, juga proses, produk terbaik yang dapat diserahkan sebagai pemasok internal yang sangat berperan 1- Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam menghasilkan suatu barang dan jasa yang yang menarik dan menantang (intrinsik). Dalam berkualitas. Peningkatan kinerja karyawan akan kaitan inilah konsep dan teori mutu kehidupan berpengaruh langsung terhadap peningkatan kerja kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk menunjukkan bahwa pemilik modal sering mencapai pihak memperlakukan manusia hanya sebagai salah manajemen perlu terlebih dahulu mengetahui satu faktor produksi dan bahkan memberikan apa yang menimbulkan dorongan (drive) dan kesan bahwa kemajuan teknologi, produktivitas kebutuhan (need) para karyawan dalam bekerja, dan pertumbuhan organisasi lebih penting dari karena keberhasilan manajer ditentukan oleh unsur manusia. Salah satu upaya dalam dunia seberapa jauh bawahan menjalankan tugas yang kerja telah diberikan kepadanya dengan baik. Maka karyawan ialah untuk itu salah satu tugas penting manajer peningkatan kualitas kehidupan kerja atau yang adalah memotivasi para karyawan agar bekerja dikenal dengan istilah Quality of Work Life untuk mewujudkan tujuannya sesuai dengan (QWL). Penekanan pelaksanaan program QWL upaya pencapaian tujuan organisasinya (Thahir, diletakkan pada para karyawan tingkat rendah, 2001) yaitu kinerja Bekerja mereka memenuhi dengan yang saat kebutuhan ini para penerapan teknik melakukan berbagai organisasi dewasa ini tidak dipandang semata- meskipun sebagai konsep QWL merupakan mata sebagai kegiatan mencari nafkah, akan suatu program yang mencakup semua lapisan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan orang dalam organisasi (Sumarsono, 2006) pada Setiap organisasi berkepentingan terhadap umumnya, bekerja merupakan bagian dari kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh seluruh usahanya untuk tidak tergantung pada rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi orang berbagai tersebut. Manajemen Sumber Daya Manusia kebutuhan dan kepentingannya. Oleh karena merupakan salah satu faktor kunci untuk itulah sebagai imbalan dalam bekerja, para mendapatkan kinerja terbaik, karena selain karyawan tidak lagi hanya mendambakan menangani masalah ketrampilan dan keahlian, imbalan yang bersifat kebendaan (ekstrinsik) manajemen akan membangun perilaku kondusif karyawan untuk lain tetapi dalam juga Bagi perusahaan untuk Kenyataan kegiatan yang bersifat teknikal dan operasional, manusia. suatu unggul, dilihat. atau martabat pada yang harus karyawan memuaskan menyangkut pemuasan kepentingan keamanan, sosial atau afiliasi, pemilikan kekuasaan atau pengaruh terhadap SDM juga berkewajiban mendapatkan kinerja terbaik (Umar, 2003). Tekanan kompetitif dalam dunia bisnis orang lain, simbol-simbol status dan perolehan menuntut perusahaan untuk memikirkan kesempatan untuk mengembangkan potensi bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan seseorang menjadi kekuatan efektif dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Adaptasi menempuh kehidupan disamping pekerjaan lingkungan bisa berarti dalam hal lingkungan Volume 1, No. 1, Agustus 2012 -2 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala administratif perusahaan yang berarti karyawan selalu berinovasi dan berkreasi perusahaan harus melakukan restrukturisasi termasuk membuat sistem yang fair dan dalam organisasinya. Bentuk adaptasi lainnya struktur yang fleksibel dengan pembagian tugas, adalah dalam hal manajemen sumber daya wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan manusia, seperti pengembangan karir, pelatihan manusiawi, dan perencanaan pembagian keuntungan yang karyawan dan usahanya dalam mencapai tujuan fleksibel. Seiring dengan berubahnya komposisi karirnya. dari tenaga kerja, berubah pula nilai-nilai Untuk memperhatikan dapat melaksanakan dengan manusia. memonitor ditumbuhkan budaya kerja yang baik. Budaya perubahan kebutuhan tersebut jika mereka ingin kerja akan mampu muncul dalam kinerja mempertahankan tenaga kerja yang produktif seseorang karyawan jika mereka mempunyai (Kussetiarso, 2002) dasar Pada dasarnya harus kinerja dan tugasnya kolektif, tujuan dan kebutuhan sumber daya Perusahaan baik kemampuan nilai-nilai profesional, yang baik dan perlu luhur. karyawan Kemunculan tersebut didorong oleh suatu merupakan hasil proses yang kompleks, baik lingkungan kerja yang kondusif. Penting bagi berasal dari diri pribadi karyawan (internal perusahaan untuk membuat karyawan merasa factor) maupun upaya strategis dari perusahaan. nyaman dengan pekerjaan dan lingkungan kerja Faktor-faktor internal misalnya motivasi, tujuan, sehingga mereka dapat mencapai kinerja terbaik. harapan dan lain-lain, sementara contoh faktor Karena sumber daya manusia merupakan faktor eksternal adalah lingkungan fisik dan non fisik yang perusahaan. Kinerja yang baik tentu saja bertanggungjawab untuk memelihara kualitas merupakan harapan bagi semua perusahaan dan kehidupan kerja dan membina tenaga kerja agar institusi yang mempekerjakan karyawan, sebab bersediamemberikan kinerja karyawan ini pada akhirnya diharapkan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara ( Pruijt, 2003 ). keseluruhan. sangat berharga, maka perusahaan sumbangannya secara Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu Dalam upaya memberdayakan karyawan konsep atau filsafat manajemen dalam rangka dan pengembangan karyawan, pihak manajerial perbaikan kualitas sumber daya manusia yang selalu berupaya melakukan tugas fungsinya telah dikenal sejak dekade tujuh puluhan. Pada melalui planning, organizing, staffing, directing saat itu kualitas kehidupan kerja diartikan dan controlling dengan tujuan agar bisa secara sempit yaitu sebagai teknik manajemen mencapai yang mencakup gugus kendali mutu, perkayaan sasaran. Mengelola dengan menyediakan sarana dan prasarana dimana pekerjaaan, berusaha mewujudkan lingkungan kerja dan bernegosiasi dengan serikat pekerja, upaya iklim kerja yang kondusif yang bisa mendorong manajemen 3- Volume 1, No. 1, Agustus 2012 suatu untuk pendekatan memelihara untuk kebugaran Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mental para karyawan, hubungan industrial lebih baik. Aspek khusus utama QWL adalah yang serasi, manajemen yang partisipatif dan keterlibatan atau partisipasi dalam proses salah pembuatan beberapa keputusan organisasional satu bentuk intervensi dalam pengembangan organisasional. yang mempengaruhinya. Quality of Work Life Dalam perkembangan selanjutnya kualitas secara operasional menggambarkan aktivitas kehidupan kerja merupakan salah satu bentuk yang dapat dirasakan oleh pekerja sebagai filsafat yang diterapkan oleh manajemen dalam usaha-usaha yang mengarah pada terciptanya mengelola organisasi pada khususnya dan kualitas kehidupan kerja yang lebih baik. sumber daya manusia khususnya. Ada empat Salah satu tujuan manajemen sumber daya dimensi di dalam kualitas kehidupan kerja yang manusia, yaitu memastikanorganisasi memiliki diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja daya dalam tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk pemecahan masalah, sistem imbalan yang menghadapi perubahan yang dapat memenuhi inovatif, kebutuhan manusia yaitu perbaikan partisipasi lingkungan kerja dan restrukturisasi kerja. Kualitas pekerjanya. Dalam usaha mendukung pencapaian tenaga kerja yang kehidupan kerja merupakan memiliki motivasi dan berkinerja tinggi, yaitu masalah utama yang patut mendapat perhatian dengan cara organisasi (Lewis et.al, 2001:34 ) Hal ini kebutuhannya. memenuhi kebutuhan- kualitas Menurut Handoko, “Faktor pendorong kehidupan kerja dipandang mampu untuk penting yang menyebabkan manusia bekerja meningkatkan peran serta dan sumbangan para adalah adanya kebutuhan dalam diri manusia anggota atau karyawan terhadap organisasi. yang harus dipenuhi (Handoko, 2003)” Dengan Penelitian bahwa kata lain, berangkat dari keinginan untuk kualitas kehidupan kerja mempunyai dampak memenuhi kebutuhan hidup, manusia bekerja positif kinerja dengan menjual tenaga, pikiran dan juga waktu perusahaan. Adanya kualitas kehidupan kerja yang dimilikinya kepada perusahaan dengan juga menumbuhkan keinginan para karyawan harapan mendapatkan kompensasi (imbalan). merujuk pada pemikiran terdahulu dan bahwa menunjukkan signifikan terhadap untuk tetap tinggal dalam organisasi. Penelitian Manajemen kinerja yang diterapkan oleh juga menunjukkan adanya hubungan positif perusahaan ternyata antara praktek kualitas kehidupan kerja dengan meningkatkan antusiasme kinerja karyawan memberikan hasil karya yang lebih baik untuk Fokus usaha QWL bukan hanya pada bagaimana orang dapat melakukan pekerjaan belum berhasil karyawan untuk organisasi yang dipengaruhi oleh kualitas kehidupan kerja, kompensasi dan kinerja. dengan lebih baik, melainkan juga bagaimana PT. Bank Aceh cabang Bener Meriah pekerjaan dapat menyebabkan pekerja menjadi merupakan salah satu perseroan terbatas yang Volume 1, No. 1, Agustus 2012 -4 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bergerak di bidang financial, sampai dengan b. Kesempatan promosi oleh manajemen saat ini jumlah karuawan di PT Bank Aceh untuk memenuhi kebutuhan SDM cabang Bener Meriah adalah 46 orang. Dari juga mutasi sering dianggap beban pengamatan sementara terhadap kondisi yang oleh ada pada PT. Bank Aceh cabang Bener Meriah, mereka tidak siap untuk dimutasikan ada beberapa dimensi utama dari kualitas ke luar daerah sehingga tawaran kehidupan kerja yang perlu mendapat perhatian promosi seringkali diabaikan dan dari pihak manajemen, yaitu pertumbuhan dan tidak pengembangan, yaitu terdapatnya kemungkinan kemandekan jalur karir karyawan untuk dan yang bersangkutan. Pemberian sanksi tersedianya kesempatan untuk menggunakan oleh perusahaan kepada karyawan ketrampilan atau pengetahuan yang dimiliki yang menolak untuk program promosi karyawan. Manajemen PT. Bank Aceh cabang dan Bener Meriah telah memberikan kesempatan menimbulkan demotivasi bagi mereka seluas-luasnya yang berakibat menurunnya kinerja. mengembangkan bagi kemampuan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawan karena diminati yang mutasi Selanjutnya seringkali berakibat juga adalah seringkali partisipasi, yaitu yaitu dengan memberikan kesempatan pelatihan adanya kesempatan untuk berpartisipasi atau (diklat) terlibat dalam pengambilan keputusan yang secara teratur, kesempatanmelanjutkan memberi pendidikan baik mempengaruhi langsung langsung sendiri juga adanya peluang promosi bagi sementara yang menjadi empirical gap dalam mereka penelitian berpotensi. Tetapi dalam ini pekerjaan. tidak dengan beasiswa perusahaan ataupun biaya yang terhadap maupun adalah Pengamatan keputusan yang implementasiya terdapat kenyataan seperti di berhubungan dengan pekerjaan baik langsung bawah ini : maupun tidak langsung adalah bersifat top- a. Kesempatan dirasakan 5- mengikuti belum pelatihan merata down, dimana karyawan yang menjadi ujung oleh tombak hanya menjadi pelaksana kebijakan karyawan sehinggaada karyawan yang pihak manajemen. Hal ini berakibat dalam sering sekali ditunjuk mengikuti diklat pelaksanaanya di lain pihak ada karyawan yang melaksanakan jarang sekali diikutkan dalam diklat. karena Hal ini menyebabkan demotivasi bagi manajemen kepada karyawan. karyawan tugasnya kurangnya tidak dengan sosialisasi dapat maksimal dari pihak karyawan yang jarang dipanggil untuk Selain itu sistem imbalan yang inovatif, mengikuti pelatihan oleh perusahaan yaitu bahwa imbalan yang diberikan kepada yang berakibat pada menurunnya karyawan semangat kerja/ kinerja karyawan. memuaskan Volume 1, No. 1, Agustus 2012 memungkinkan berbagai mereka untuk kebutuhannya sesuai Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dengan standard hidup karyawan yang mempunyai komitmen menciptakan suatu bersangkutan dan sesuai dengan standard lingkungan kerja dimana pekerja didorong pengupahan dan penggajian yang berlaku di untuk memiliki loyalitas yang tinggi dengan pasaran kerja. Manajemen PT. Bank Aceh kebijakan yang lebih memperhatikan kebutuhan cabang karyawan seperti kompensasi dan memberikan Bener Meriah selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan yang memberikan gaji dan bonus berupa jasa poduksi, bersangkutan bukan lewat gaji dan fasilitas THR, semata melainkan juga sikap fair dan terbuka tunjangan cuti dan asuransi terbaik kepada karyawan jiwa/kesehatan. Pengamatan sementara yang dari menjadi terpeliharanya suasana fun dalam bekerja identifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah perusahaan terhadap yang karyawan serta sehingga tujuan organisasi tercipta. a. Karyawan masih merasakan sistem Mengingat pentingnya masalah tersebut, imbalan yang ada belum cukup dan untuk menyikapi kondisi tersebut diatas, memadai, maka dilakukan penelitian yang berkaitan terutama dalam hal pembagian jasa produksi, asuransi dengan “Pengaruh kesehatan Kerja (Quality dan kesejahteraan sesudah masa pensiun. Kompensasi b. Pemberian tunjangan fungsional yang dirasakan tidak adil oleh karyawan karena Selain Kualitas Of Work Terhadap Kehidupan Life), Loyalitas dan Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah.” tidak semua Berdasarkan latar belakang tersebut maka karyawan fungsional mendapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hak tunjangan fungsionalnya. sebagai berikut: kualitas kehidupan kerja, 1. Bagaimana pengaruh kompensasi dan kinerja karyawan juga perlu kehidupan mendapat perhatian manajemen. Penelitian karyawan pada PT. Bank Aceh Cabang yang Bener Meriah dilakukan menemukan oleh bahwa Mardiana (2004) keberhasilan untuk 2. Bagaimana kerja kualitas terhadap pengaruh loyalitas Kompensasi meningkatkan loyalitas kinerja karyawan dapat terhadap kinerja pada PT. Bank Aceh tumbuh bila hubungan antara kompensasi dan Cabang Bener Meriah kualitas kehidupan kerja merupakan suatu 3. Bagaimana pengaruh kompensasi bangunan yang saling mendukung dalam satu terhadap loyalitas pada karyawan PT. komunitas. Bila suatu organisasi berupaya Bank Aceh Cabang Bener Meriah mendapatkan keuntungan dari kinerja karyawan 4. Bagaimana pengaruh loyalitas terhadap seperti peningkatan kualitas atau produktivitas, kinerja karyawan pada PT. Bank Aceh maka organisasi harus menjembatani dan Cabang Bener Meriah Volume 1, No. 1, Agustus 2012 -6 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5. Bagaimana pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja LANDASAN TEORISTIS Konsep Kinerja Kinerja merupakan kondisi yang harus karyawan pada PT. Bank Aceh Cabang diketahui dan diinformasikan kepada pihak- Bener Meriah 6. Bagaimana pengaruh Kualitas pihak tertentu untuk mengetahui tingkat kompensasi pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan kinerja karyawan melalui dengan visi yang diemban suatu organisasi serta loyalitas pada PT. Bank Aceh Cabang mengetahui dampak positif dan negatif suatu Bener Meriah kebijakan operasional yang diambil. Dengan Kehidupan terhadap Kerja dan adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh 2. 3. kualitas membuktikan kehidupan kerja dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan kegiatan-kegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk Bank Aceh Cabang Bener Meriah perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan Menganalisis instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan dan membuktikan pengaruh Kompensasi terhadap kinerja lain-lain. pada PT. Bank Aceh Cabang Bener kontribusi terhadap hasil akhir organisasi dalam Meriah kaitannya dengan sumber yang dihabiskan dan Kinerja didefinisikan sebagai membuktikan harus diukur dengan indikator kualitatif dan terhadap kuantitatif. Maka pengembangan instrument pada karyawan PT. Bank dilakukan untuk menilai persepsi pekerjaan Menganalisis loyalitas dan kompensasi Aceh Cabang Bener Meriah akan Menganalisis kaitannya dengan item-item seperti out put, dan membuktikan pengaruh loyalitas terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Aceh Cabang Menganalisis kinerja pencapaian diri tujuan, mereka sendiri pemenuhan dalam deadline, penggunaan jam kerja dan ijin sakit. Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Bener Meriah 5. akan terhadap loyalitas karyawan pada PT. pengaruh 4. dan pemerintah, dan membuktikan Indonesia adalah sesuatu yang hendak dicapai, pengaruh kualitas kerja prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan terhadap kinerja karyawan pada PT. kerja. Kinerja dipergunakan manajemen untuk kehidupan Bank Aceh Cabang Bener Meriah melakukan penilaian secara periodik mengenai Menganalisis dan membuktikan pengaruh efektivitas operasional suatu oganisasi dan Kualitas Kehidupan Kerja dan kompensasi karyawan berdasarkan sasaran, standar dan terhadap kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. kinerja karyawan melalui loyalitas pada PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah 7- Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Dengan kinerja, organisasi dan manajemen Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan dan dalam bekerja, menciptakan hubungan kerja kegagalan karyawannya dalam menjalankan yang baik dengan atasan, rekan kerja, serta amanah yang diterima. bawahan dalam menyelesaikan tugas, menciptakan suasana yang mendukung dan Loyalitas Kerja menyenangkan di tempat kerja, menjaga citra Pengertian Loyalitas Kerja perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja Hasibuan (2005:23), mengemukakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian Aspek-Aspek Loyalitas karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 : 90) adalah sebagai berikut : 1) Ketaatan atau kepatuhan ; ketaatan karyawan menjaga dan membela organisasi yaitu kesanggupan seorang pegawai didalam untuk maupun rongrongan diluar orang pekerjaan mentaati segala peraturan tidak kedinasan yang belaku dan mentaati bertanggungjawab. Poerwopoespito (2004:54), perintah dinas yang diberikan atasan menyebutkan bahwa loyalitas kepada pekerjaan yang berwenang, serta sanggup tidak tercermin melanggar larangan yang ditentukan. pada sikap yang dari karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang Ciri-ciri ketaatan yaitu : dimiliki, a) melaksanakan segala peraturan tanggungjawab, disiplin serta jujur dalam perundang-undangan dan bekerja. ketentuan yang berlaku. Poerwopoespito tugas (2005:33), dengan juga menjelaskan bahwa sikap karyawan sebagai b) Mentaati Mentaati perintah kedinasan yang bagian dari perusahaan yang paling utama diberikan atasan yang berwenang adalah loyal. dengan baik Sikap ini diantaranya tercermin dari c) terciptanya suasana yang menyenangkan dan Selalu mentaati jam kerja yang sudah ditentukan mendukung ditempat kerja, menjaga citra d) Selalu memberikan pelayanan perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja kepada masyarakat dengan sebaik- dalam jangka waktu yang lebih panjang. baiknya Definisi-definisi diatas dapat peneliti simpulkan bahwa loyalitas karyawan tercermin dari sikap 2) Bertanggungjawab ; tanggungjawab dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan adalah kesanggupan seorang karyawan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dalam menyelesaikan pekerjaan yang dengan tanggungjawab, disiplin, serta jujur diserahkan kepadanya dengan baik, Volume 1, No. 1, Agustus 2012 -8 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tepat waktu, serta berani mengambil terciptanya loyalitas kerja dalam perusahaan, resiko untuk keputusan yang dibuat antara lain : atau tindakan yang dilakukan. Ciri-ciri 1) Dorongan yang kuat untuk tetap menjadi tanggungjawab yaitu : anggota perusahaan, kekuatan aspek ini a) Dapat menyelesaikan tugas dengan sangat baik dan tepat waktu individu, baik kebutuhan, tujuan maupun b) Selalu menyimpan atau memelihara barang-barang dinas c) d) dipengaruhi oleh keadaan kecocokan individu dalam perusahaan. 2) Keinginan untuk berusaha semaksimal dengan sebaik-baiknya mungkin bagi perusahaan. Kesamaan Mengutamakan kepentingan dinas persepsi antara karyawan dan perusahaan dari kepentingan golongan dan yang didukung oleh kesamaan tujuan Tidak dalam pernah melemparkan berusaha kesalahan yang perusahaan mewujudkan keinginan yang kuat untuk berusaha dibuatnya kepada orang lain. maksimal, karena dengan pribadi juga perusahaan akan terwujud. 3) Pengabdian sumbangan ; pengabdian pemikiran dan yaitu tenaga secara ikhlas kepada perusahaan 3) Kepercayaan yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai perusahaan. Kepastian kepercayaan yang diberikan karyawan tercipta dari operasional dari 4) Kejujuran ; kejujuran adalah perusahaan yang lepas kepercayaan perbuatan dengan kenyataan. Ciri-ciri karyawan itu sendiri untuk melaksanakan kejujuran yaitu : pekerjaannya. Karyawan yang memiliki a) Selalu melakukan tugas dengan loyalitas tinggi akan memiliki sikap kerja penuh keikhlasan tanpa merasa yang positif. Sikap kerja yang positif dipaksa meliputi : c) Tidak menyalahgunakan a) perusahaan dari keselarasan antara yang terucap atau b) Kemauan untuk bekerja terhadap sama ; wewenang yang ada padanya bekerja sama dengan orang-orang Melaporkan dalam hasil pekerjaan kepada atasan apa adanya Unsur-unsur loyalitas yang lain suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dikemukakan oleh Steers & Porter (1983:34) dicapai berhubungan dengan sikap yang akan dilakukan individual. karyawan, dan merupakan proses psikologis b) Volume 1, No. 1, Agustus 2012 oleh orang-orang secara Rasa memiliki ; adanya rasa ikut memiliki 9- tidak karyawan terhadap Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perusahaan akan membuat karyawan penting dengan bekerja dalam organisasi, dan memiliki sikap untuk ikut menjaga kemudian untuk melakukan hal itu bergantung dan pada apakah terdapat adanya : bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya 1) akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan. c) Perlakuan yang fair, adil, dan suportif terhadap para pegawai. 2) Kesempatan bagi tiap pegawai untuk Hubungan antar pribadi ; karyawan menggunakan kemampuan secara yang mempunyai loyalitas karyawan penuh dan kesempatan untuk tinggi mereka akan mempunyai sikap mewujudkan diri, yaitu untuk menjadi fleksibel kearah hubungan antara orang yang mereka rasa mampu pribadi. Hubungan antara pribadi ini mewujudkannya. meliputi : hubungan sosial diantara 3) Komunikasi terbuka dan saling karyawan. Hubungan yang harmonis mempercayai di antara semua antara atasan dan karyawan, situasi pegawai. kerja dan sugesti dari teman sekerja. 4) Suka terhadap pekerjaan ; perusahaan Kesempatan bagi semua pegawai untuk berperan secara aktif dalam harus dapat menghadapi kenyataan bahwa pengambilan keputusan-keputusan karyawannya tiap hari datang untuk bekerja penting yang melibatkan pekerjaan- sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal pekerjaan mereka. melakukan pekerjaan yang akan dilakukan 5) Kompensasi yang cukup dan fair. dengan senang hati. 6) Lingkungan yang aman dan sehat. Konsep Kualitas Kehidupan Kerja Kompensasi Quality of Work Life menurut Nadler dan Salah satu tujuan manajemen sumber daya Lawler dalam Harvey dan Brown (2000;34) manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki adalah suatu cara pikir tentang orang, pekerjaan tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja dan organisasi dengan elemen-elemen antara tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk lain : (1) adanya perhatian tentang dampak menghadapi perubahan yang dapat memenuhi pekerjaan kebutuhan aktivitas partisipasi pada orang-orang/pekerja organisasi; dalam (2) adanya pemecahan dan pekerjanya. Dalam usaha gagasan mendukung pencapaian tenaga kerja yang masalah memiliki motivasi dan berkinerja tinggi, yaitu organisasional dan pembuatan keputusan. Dessler (2006:56) mengemukakan bahwa dengan cara memenuhi kebutuhan- kebutuhannya. QWL berarti keadaan di mana para pegawai Menurut Handoko, “Faktor pendorong dapat memenuhi kebutuhan mereka yang penting yang menyebabkan manusia bekerja Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 10 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala adalah adanya kebutuhan dalam diri manusia Thahir yang harus dipenuhi (Handoko, 2003:30)” Spearman. Hasil penelitiannya menunjukan Dengan kata lain, berangkat dari keinginan bahwa faktor-faktor QWL penting dan dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia meningkatkan prestasi kerja. bekerja dengan menjual tenaga, pikiran dan menggunakan meningkatkan dengan belum mendapatkan kompensasi (imbalan). korelasi Rank Responden merasa QWL penting untuk juga waktu yang dimilikinya kepada perusahaan harapan uji kinerja, namun mengimplementasikan perusahaan QWL dalam suatu program yang formal, sehingga motivasi Handoko, mengatakan bahwa berprestasi responden belum dicapai secara “Kompensasi adalah segala sesuatu yang maksimal. Secara umum, semua faktor QWL diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk yang dikaji memiliki hubungan nyata dengan kerja mereka (Handoko, 2003 : 114-118)” Jadi motivasi berprestasi karyawan Departemen melalui kompensasi tersebut karyawan dapat Produksi SCM Sachet dan Bulk PT. Indomilk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan dengan kekuatan pengaruhnya sebagai berikut : kepuasan kerja serta meningkatkan kebutuhan kerjasama hidupnya. Departemen personalia merancang partisipatif, quality circle, supervisi yang serta demokratis, partisipasi dalam pengambilan mengadministrasikan kompensasi dalam dan tim, desain pekerjaan karyawan. Bila kompensasi diberikan secara keputusan gain-sharing/profit-sharing. benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan Faktor-faktor termotivasi mencapai sasaran dari organisasi. positif dengan motivasi berprestasi karyawan. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai Artinya, bilamana penerapan QWL sesuai individu karena kompensasi mencerminkan faktor-faktor pengukur, maka diduga dapat ukuran nilai karya di antara para karyawan itu meningkatkan kinerja karyawan. QWL tersebut berhubungan sendiri, keluarga dan masyarakat. Bila para karyawan memandang kompensasi tidak adil Hubungan Kompensasi dengan Kinerja dan tidak memadai, maka prestasi kerja, Hasil penelitian Kussetiarso (2002) mengenai motivasi dan kepuasan kerja akan menurun pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan secara drastis. (studi kasus di PT. YKK Alumico Indonesia) menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap terhadap motivasi kerja karyawandiberlakukannya Kinerja sistem imbalan yang inovatif akan memberikan Thahir penelitian tingkat motivasi yang tinggi pada karyawan, mengenai analisis peningakatan kinerja melalui konfigurasi kerja kurang memberikan pengaruh penerapan quality of work life (studi kasus di yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan dan PT. Indomilk, Jakarta). Dalam penelitiannya perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memberikan 11 - (2001) melakukan Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja dengan sangat positif karyawan serta secara bersama-sama variabelvariabel QWL berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Peralatan Analisis Data a. Analisis jalur (Path Analysis) Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat METODOLOGI yang bersifat struktural dari variabel independen Lokasi dan Objek Penelitian terhadap Penelitian ini dilakukan di kantor PT Bank Aceh Cabang Bener Meriah variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen Populasi dan Responden b. Statistik Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Statistik Deskriptif lebih berhubungan dengan karyawan PT Bank Aceh Cabang Bener Meriah. pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian Pengambilan responden dilakukan tehnik sensus hasil peringkasan tersebut. Data-data statistik yang karena melibatkan seluruh populasi sebagai dapat diperoleh dari hasil sensus, survei, atau responden penelitian yaitu 46 orang pengamatan lainnya - umumnya masih acak, „mentah‟ dan tidak terorganisir dengan baik (raw Tehnik Pengumpulan Data data). Data-data tersebut harus diringkas dengan Data yang diperlukan dalam penelitian ini baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau adalah data mengenai persepsi karyawan tentang presentasi grafis, sebagai dasar pengambilan pengaruh kompetensi dan fungsi pemimpin keputusan (Statistik Inferensi). Statistik deskriptif terhadap kinerja karyawan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa frequencies dengan menggunakan persamaan: cara: a. Metode Kuisioner b. Analisis Dokumen c. Metode Pengamatan Metode Pengukuran, p f x100% n ....................................................................... Keterangan : Skala p = Angka persentase Likert berhubungan dengan pernyataan sikap, pendapat f = Frekuensi jawaban sampel dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang n = Banyaknya sampel kejadian atau gejala sosial. Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur indikator-indikator yang terdapat dalam variabel c. Metode Pengujian Hipotesis Melakukan pengujian simultan untuk (sikap, pendapat, dan persepsi) yang diberi skor 1 mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara hingga 5 yaitu dari yang sangat negatif sampai simultan terhadap variabel terikat. Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 12 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebanyak 27 orang (58,7%) dan penyataan yang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN paling banyak dijawab tidak setuju adalah Hasil Penelitian pernyataan nomor 4 tentang yaitu Kesempatan Karakteristik responden bagi semua pegawai untuk berperan secara aktif a. Karakteristik Responden dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang melibatkan pekerjaan-pekerjaan Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden sebanyak 7 orang (15,2%). Berdasarkan Karakteristik di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Aceh (n=110) No Jenis Kelamin 1 2 Laki-laki Perempuan Total No Pendidikan 1 2 2 2 SMA D-3 S-1 S-2 Total No Status sosial 1 2 Kawin Belum Kawin Total Jumlah f % 40 87.0 6 13.0 46 100 Jumlah f % 21 45.7 11 23.9 12 26.1 1 2.2 46 100 Jumlah F % 34 73.9 12 26.1 46 100 Kompensasi Indikator perolehan kompensasi informasi adalah dari hasil keseluruhan pertanyaan dalam kuesioner yang berjumlah 8 soal berupa pertanyaan pada sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab sangat setuju adalah pernyataan nomor 8 tentang pemberian kesempatan mengikuti training dan seminar hanya diberikan kepada karyawan senior (masa kerja lebih dari 4 tahun) sudah Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 87,0% karyawan laki-laki, 45,7 % karyawan berpendidikan SMA, dan 73,9% sudah menikah. adil dan terbuka yaitu sebanyak 14 orang (30,4%) dan penyataan yang paling banyak dijawab sangat tidak setuju adalah pernyataan nomor 5 tentang pemberian liburan diberikan Gambaran Kualitas Kehidupan Kerja hanya kepada karyawan senior (masa kerja Indikator kualitas kehidupan kerja adalah hasil perolehan informasi dari keseluruhan lebih dari 4 tahun) sudah adil dan terbuka yaitu sebanyak 8 orang (17,4%). pertanyaan dalam kuesioner yang berjumlah 6 soal berupa pertanyaan pada sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Indikator perolehan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab sangat setuju adalah pernyataan nomor 6 tentang lingkungan 13 - Loyalitas yang aman dan sadar Volume 1, No. 1, Agustus 2012 yaitu loyalitas informasi adalah dari pertanyaan dalam kuesioner yang hasil keseluruhan berjumlah 10 soal berupa pertanyaan pada sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala setuju. Hasil secara Parsial penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis secara parsial pernyataan yang paling banyak dijawab sangat (individual) diketahui, masing-masing variabel setuju adalah pernyataan nomor 1 tentang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. sebaiknya pimpinan memberikan penghargaan Keterkaitan tersebut tidak hanya diantara kepada setiap karyawan yang menjalankan variabel pekerjaan dengan baik yaitu sebanyak 24 orang dependen, akan tetapi nilai korelasi diantara (52,2%) dan penyataan yang paling banyak variabel independen itu sendiri. Tabel 4.11 dijawab sangat tidak setuju adalah pernyataan menunjukan bahwa : nomor 7 tentang Selama ini saya hanya menjalankan pekerjaan yang 1. indenpenden Nilai dengan korelasi variabel menunjukan nilai telah koefisien korelasi yang sebesar 0,629 diperintahkan dan didalam masalah yang dengan arah positif. Nilai tersebut menyangkut pekerjaan kami tidak pernah menunjukan kualitas kehidupan kerja diajak berunding yaitu sebanyak 7 orang dengan loyalitas berada dalam derajat (15,2%). kekuatan hubungan yang kuat karena ada pada rentang Klasifikasi 0,61 – 0,80. Kinerja Indikator kinerja adalah hasil perolehan 2. Nilai korelasi menunjukan nilai informasi dari keseluruhan pertanyaan dalam koefisien korelasi yang sebesar 0,677 kuesioner yang berjumlah 10 soal menunjukan berupa kompensasi pertanyaan pada sangat setuju, setuju, ragu- kinerja, ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. kekuatan hubungan yang kuat karena Hasil penelitian menunjukkan dalam derajat ada pada rentang Klasifikasi 0,61 – bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab sangat setuju adalah pernyataan nomor 4 tentang berada dengan 0,80. 3. Nilai korelasi menunjukan nilai Kinerja juga dipengaruhi oleh kemampuan koefisien korelasi yang sebesar 0,770. karyawan yaitu sebanyak 21 orang (45,7%) dan Nilai penyataan yang paling banyak dijawab sangat kompensasi dengan loyalitas berada tidak setuju adalah pernyataan nomor 10 dalam derajat kekuatan hubungan tentang Petugas kurang memiliki keterampilan yang kuat karena ada pada rentang dasar yang dibutuhkan untuk mengerjakan Klasifikasi tugas-tugasnya loyalitas dengan kinerja. yaitu sebanyak 11 orang (23,9%). 4. Nilai tersebut 0,61 korelasi menunjukan – 0,80. menunjukan antara nilai Koefisien korelasi Kualitas Kehidupan koefisien korelasi yang sebesar 0,764. Kerja, Kompensasi dan Loyalitas dan Kinerja Nilai tersebut menunjukan loyalitas Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 14 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dengan kinerja berada dalam derajat kekuatan hubungan yang kuat karena Pengaruh secara koefisien determinasi ada pada rentang Klasifikasi 0,61 – parsial diketahui dengan membaca output SPSS 0,80. antara loyalitas dengan kinerja. dan Nilai korelasi menunjukan nilai koefisien korelasi yang sebesar 0,768. Nilai tersebut menunjukan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja Analisis Koefisien Determinasi berada dalam derajat mengkalikan nilai Coefficients Beta (pada tabel coeficient) dengan nilai korelasi parsial sebagai berikut 1. kekuatan Hasil estimasi ditunjukan pada nilai pengaruh kualitas kehidupan kerja, hubungan yang kuat karena ada pada rentang terhadap Klasifikasi 0,61 – 0,80. antara loyalitas dengan adalah sebesar 62,9%. kinerja Standardized 2. loyalitas secara parsial Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai pengaruh kompensasi terhadap kinerja secara parsial adalah sebesar 67,7%. Korelasi Kualitas kehidupan kerja, 3. kompensasi, loyalitas dan kinerja secara pengaruh Simultan R R Square .888a 1 .788 terhadap 77,7%. Adjusted R kompensasi loyalitas secara parsial adalah sebesar Model Summaryb Model Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai Std. Error of Durbin- 4. pengaruh loyalitas terhadap kinerja Square the Estimate Watson .773 3.44641 Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai secara parsial adalah sebesar 76,4%. 1.842 a. Predictors: (Constant), X3, X2, KESIMPULAN DAN SARAN X1 Kesimpulan b. Dependent Variable: Y Analisis Deskriptif Berdasarkan kepada hasil nilai koefisien a. Kualitas Kehidupan Kerja korelasi secara simultan diketahui nilai korelasi Hasil pengolahan data menunjukkan kualitas kehidupan kerja, kompensasi, loyalitas bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab dan kinerja bersaing sebesar 0,888. Nilai sangat setuju adalah pernyataan nomor 6 tersebut berada pada kisaran 0,61 – 0,80, yang tentang lingkungan yang aman dan sadar yaitu tingkat pada sebanyak 27 orang (58,7%) dan penyataan yang klasifikasi kuat. Kondisi menunjukan kualitas paling banyak dijawab tidak setuju adalah kehidupan dengan pernyataan nomor 4 tentang yaitu Kesempatan variabel loyalitas dan kinerja Karyawan PT. bagi semua pegawai untuk berperan secara aktif Bank dalam derajat kekuatan kerja Aceh dan Bener hubungan kompensasi Meriah menunjukan hubungan yang kuat. 15 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 pengambilan keputusan-keputusan penting yang melibatkan pekerjaan-pekerjaan Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebanyak 7 orang (15,2%). (45,7%) dan penyataan yang paling banyak b. Kompensasi dijawab sangat tidak setuju adalah pernyataan Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nomor 10 tentang Petugas kurang memiliki pernyataan yang paling banyak dijawab sangat keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk setuju adalah pernyataan nomor 8 tentang mengerjakan tugas-tugasnya yaitu sebanyak 11 pemberian kesempatan mengikuti training dan orang (23,9%). seminar hanya diberikan kepada karyawan senior (masa kerja lebih dari 4 tahun) sudah adil 1. Hasil estimasi ditunjukan pada nilai dan terbuka yaitu sebanyak 14 orang (30,4%) pengaruh dan penyataan yang paling banyak dijawab terhadap loyalitas secara parsial adalah sangat tidak setuju adalah pernyataan nomor 5 sebesar 62,9% yang berarti bahwa ada tentang pemberian liburan diberikan hanya hubungan yang erat antara kualitas kepada karyawan senior (masa kerja lebih dari kehidupan kerja dengan loyalitas 4 tahun) sudah adil dan terbuka yaitu sebanyak 2. 8 orang (17,4%). kerja, Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai secara parsial adalah sebesar 67,7% yang Hasil pengolahan data menunjukkan berarti bahwa ada hubungan yang erat bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab sangat setuju adalah pernyataan nomor 1 sebaiknya kehidupan pengaruh kompensasi terhadap kinerja c. Loyalitas tentang kualitas pimpinan antara kompensasi dengan kinerja 3. Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai memberikan pengaruh kompensasi terhadap loyalitas penghargaan kepada setiap karyawan yang secara parsial adalah sebesar 77,7% yang menjalankan pekerjaan dengan baik yaitu berarti bahwa ada hubungan yang erat sebanyak 24 orang (52,2%) dan penyataan yang antara kompensasi terhadap loyalitas paling banyak dijawab sangat tidak setuju 4. Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai adalah pernyataan nomor 7 tentang Selama ini pengaruh saya hanya menjalankan pekerjaan yang telah secara parsial adalah sebesar 76,4% yang diperintahkan dan didalam masalah yang berarti bahwa ada hubungan yang erat menyangkut pekerjaan kami tidak pernah diajak antara loyalitas terhadap kinerja berunding yaitu sebanyak 7 orang (15,2%). 5. d. Kinerja loyalitas terhadap kinerja Hasil estimasi ditunjukkan pada nilai pengaruh kualitas kehidupan kerja Hasil pengolahan data menunjukkan terhadap kinerja secara parsial adalah bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab sebesar 76,8% yang berarti bahwa ada sangat setuju adalah pernyataan nomor 4 hubungan yang erat antara kualitas tentang kehidupan kerja terhadap kinerja Kinerja juga dipengaruhi oleh kemampuan karyawan yaitu sebanyak 21 orang Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 16 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6. Hasil penelitian dan pengolahan data menggunakan perhitungan 2. Kinerja karyawan di PT. Bank Aceh SPSS.16.0 Cabang Bener Meriah dinilai baik. diperoleh nilai Fhitung sebesar 52,159, Namun perusahaan harus lebih baik lagi dengan mengambil taraf signifikan α dalam sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F pekerjaan didapat nilai Ftabel untuk n = 46; k = 2; kurangnya tingkat inisiatif karyawan df = n-k-1 = 46-2-1 = 43; diperoleh nilai dalam melakukan pekerjaan. sebesar 3.092. Dikarenakan F hitung > F tabel yaitu 52,159 > 3,092, Ho ditolak, 3. memperhatikan karyawan, dan karena menilai masih Karyawan dalam hal ini diharapkan dapat bekerja tanpa intruksi dari atasan. artinya secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara kualitas kehidupan kerja, dan kompensasi, terhadap kinerja melalui loyalitas pada Karyawan PT. Bank Aceh Kualitas kehidupan kerja, dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas dan berdampak pada kinerja karyawan pada PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah, maka perusahaan Cabang Bener Meriah. hendaknya lebih memperhatikan penerapan kualitas kehidupan kerja yang dapat meningkatkan kinerja Saran Saran penulis mengenai penelitian pengaruh kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life) dan Kompensasi terhadap Loyalitas Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Bener Meriah, didasarkan kepada kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Bank Aceh Cabang Bener Meriah sudah baik, namun perusahaan harus lebih restrukturisasi kerja untuk para karyawan agar para karyawan memahami dan mengetahui rencana kerja dan pekerjaannya Diharapkan ada untuk kedepan. komunikasi dan informasi yang menerangkan tentang restrukturisasi kerja baru yang direncanakan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan secara optimal. 17 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 memprioritaskan penerapan kualitas kehidupan kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Penerapan kualitas kehidupan kerja di PT. memperhatikan karyawan. Pihak manajemen hendaknya dapat Arifin, N. 1999. Aplikasi Konsep Quality of Work Life (QWL) dalam Upaya Menumbuhkan Motivasi Karyawan Berkinerja Unggul. Usahawan, 10 : pp. 25-29. Bruce, Lau dan Johnson.2009.Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC Cascio. W. F. 1995. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits. Edisi ke-4. McGraw-Hill Inc., United States. Davis, K. dan J. W. Newstrom. 1994. Perilaku Dalam Organisasi. Jilid 1 dan 2. Edisi ke-7.Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. Erich & Gilmore dalam Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju. Fields dan Thucker. 2008. Diseases in the Cardiovascular System in Nelms, M., Sucher, K and Long S (eds). Nutrition Therapy and Pathophysiology. Thomson Wadsworth. USA. Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Gitosudarmo, I dan S. Nyoman. 1997. Perilaku Keorganisasian. Edisi pertama. BPFE, Jogjakarta. Handoko, Hani T. (2003). Manajemen. Yogyakarta. Penerbit: BPFE. Hasibuan, H. Malayu SP. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Penerbit: Bumi Aksara. Harvey dan Brown. 1992. An Experiental Approach to Organization Development. Prentice Hall Englewood Cliffs, New Jersey. Hasibuan, M. S. P. 1999. Organisasi dan Motivasi. Bina Pustaka, Jakarta. Soeprihanto John .2008. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kadarwati, U. 2003. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Upah dan Jaminan Sosial Dengan Loyalitas Kerja. Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Kussetiarso, S. 2002. Pengaruh Komponen Quality of Work Life Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus: PT. YKK Alumico Indonesia). Luthans, F. 1995. Organizational Behavior. Mc Graw-Hill Inc., United States. Lewis, dkk. 2001. “Narrative Styles Of Managers And Workers”. Journal of Applied Behavioral Science 36 (2): 210-228. Mardiana, P. 2004.“Penyuluhan dan Evaluasi Karakteristik Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi, dan Kepuasan Kerjadalam Pekerja”. Journal of Personal Selling & Sales Management XXII (1): 1-11. Malayu, S.P. 2009. “What Happened Tothe 'Empowered Employeefl”. Business Courier: Serving The Cincinnati-Northern Kentucky Region 17 (10): 23. Mangkunegara, P. A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. PT Pos Indonesia (Persero). Mondy. 2008. Managing Human Resources, 13th ed., Thomson South-Westem. USA Muchlisin. 2010. “Empowerment, The Key To Exceptional Service”. American Salesman 45 (8): 20-24. Moheriono. 2009. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bank Administration Institute. Singapore. Pruijt. 2003. The New Deal At Work: Managing The Market-Driven Workforce. Harvard Business School Press Cascio, Wayne F. Managing Human Resources : Productivity, Quality of Work. Poerwopoespito. 2005. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Liya, Profifs s ed. McGfaw-HnigsewYork. Sumarsono. 2006. “Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja dan Motivasi dengan Prestasi Kerja Karyawan PT. Epson LTd. Jakarta. Saydam, 2000.“Resource Management” John Wiley & Sons. USA. Steers & Porter. 1983. Winning Commitment:how to build and keep a competitive worlqcvrce. Mc Graw-Hill, USA. Siagian, P. S. 2004. Teori Pengembangan Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta. Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1981. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta. Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 18