Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0199 pp. 108- 117 10 Pages PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH Ratna Murida1, Mukhlis Yunus2, Amri2 1 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh (2) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh, (3) untuk mengetahui besarnya pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh, (4) Untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Lokasi penelitian di lakukan pada Sekretariat Daerah Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 123 orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua menunjukkan bahwa kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah Aceh. Pembuktian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional, Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi sebesar Rp 634,64 milyar atau 84,54%. I. PENDAHULUAN Saat ini, fenomena yang berkaitan Sedangkan realisasi anggaran untuk tahun 2013 dengan kinerja organisasi pada Sekretariat sampai dengan Juni sebesar Rp 116,10 milyar Daerah atau 50,03% dari pagu yang dialokasikan Aceh organisasi adalah dalam rendahnya merealisasikan kinerja program- sebesar Rp 232,06 milyar. program pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Hal ini tergambar dari tidak tercapainya sasaran kinerja tahunan yang telah ditetapkan. Sasaran target kerja rata-rata yang dicapai hanya berkisar 84.54% dari rencana kerja. Capaian itu terlihat dari realisasi anggaran pada Sekretariat Daerah Aceh . Selama periode 2008-2012, anggaran total untuk Sekretariat Daerah Aceh dialokasikan sebesar Rp 750,74 milyar dengan realisasi Rendahnya kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh dapat dilihat dengan adanya pegawai yang masuk dan pulang kantor tidak tepat waktu. Indikasi lainnya adalah masih ada pegawai menandatangani daftar hadir padahal yang bersangkutan tidak berada di ruangan. Disamping itu, para pegawai juga tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas pokok diberikan. dan tanggung Kondisi jawab tersebut Volume 2, No. 1, November 2013 yang dapat - 108 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat ketat. Perilaku mendukung adalah sejauhmana seperti tidak terlaksananya tugas pelayaanan seorang pemimpin melibatkan diri dalam yang telah diberikan oleh pimpinan kepada komunikasi dua arah, misalnya mendengar, setiap pegawai, penanganan dan konfirmasi menyediakan terhadap surat-surat masuk maupun keluar yang interaksi, dan melibatkan para pegawai dalam masih kurang baik serta penggunaan anggaran pengambilan organisasi yang belum mencapai standar yang kepemimpinan pada Sekretariat Daerah (Setda) diharapkan oleh organisasi. Aceh masih perlu adanya inovasi berupa Setiap organisasi selalu mengharapkan agar produktivitas kerja para pegawainya dapat terus meningkat. Namun dalam kenyataannya, yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut, sering kurang mendapat perhatian,dan bekerja para pegawai. Memang diakui, ada beberapa pegawai akan bekerja dengan baik jika diawasi. Tetapi akan berbeda halnya jika para pegawai bekerja dengan kemauannya sendiri atau dengan semangat kerja yang baik. Oleh karena itu peran kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat dan Perilaku seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahan dapat dikelompokkan dalam komunikasi satu arah dan komunikasi arah. Seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan mengarahkan pegawai dapat dirumuskan sejauhmana seorang pemimpin melibatkan dalam komunikasi satu arah. Bentuk pengaruh dan pengarahan dalam komunikasi satu arah ini antara lain menetapkan peranan yang seharusnya dilakukan pengikut, memberitahukan tentang apa yang seharusnya dikerjakan, dan melakukan pengawasan secara 109 - keputusan, artinnya mendorong maupun mengarahkan pegawai agar bisa semangat dalam bekerja sehingga dapat berkinerja tinggi sesuai dengan harapan organisasi. Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri pegawai terhadap hal-hal yang harus dilakukan maupun dihindari dalam menjalankan pekerjaan. Kecerdasan emosional tergambar dengan adanya semangat dalam bekerja, ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, tidak mudah frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih – lebihkan kesenangan mengatur suasana hati dan menjaga kegairahan tersebut. dua memudahkan terobosan-terobosan yang dapat mempengaruhi, tidak adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja dan kegairahan dukungan, Volume 2, No. 1, November 2013 agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik–baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konfliks, serta untuk memimpin orang–orang yang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri. Fakta dari masih rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh pegawai dapat dilihat dari kurangnya pegawai dalam mengendalikan emosi, pegawai kurang mampu mengenal orang lain secara baik serta Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pegawai kurang mampu memotivasi diri 3. Bagaimana pengaruh kinerja pegawai sendiri. Disamping itu, pegawai kurang mampu terhadap kinerja organisasi Sekretariat memotivasi dirinya sendiri, serta pegawai Daerah Aceh. kurang mampu menjaga hubungan antara 4. pimpinan maupun hubungan sesama pegawai. Berapa besar pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan emosional dan Secara umum, kesuksesan organisasi budaya organisasi terhadap kinerja Sekretariat Daerah (Setda) Aceh dapat terlihat organisasi Sekretariat Daerah Aceh melalui dari kinerjanya secara keseluruhan. Hal tersebut kinerja pegawai. tergambar dari optimalisasi pencapaian tujuan dari suatu organisasi dapat diwujudkan sesuai III. Tujuan Penelitian dengan 1. target yang telah direncanakan. Untuk mengetahui pengaruh Pencapaian kinerja organisasi tidak terlepas dari kepemimpinan, kecerdasan emosional dan adanya peran sumber daya manusia. Hal ini budaya organisasi baik secara simultan terjadi karena manusia merupakan salah satu maupun parsial terhadap kinerja pegawai aset penting dari sebuah organisasi. Sehingga pada Sekretariat Daerah Aceh. kepemimpinan dan pegawai yang mempunyai kemampuan dalam hal Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan kepemimpinan, kecerdasan emosional dan emosional maupun budaya organisasi dalam budaya organisasi baik secara simultan meningkatkan maupun parsial terhadap kinerja organisasi kinerja ini 2. pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga akan tercapai kinerja yang diharapkan oleh Sekretariat Daerah Aceh. 3. organisasi. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh. 4. II. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional kepemimpinan, dan Untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan budaya emosional dan budaya organisasi terhadap organisasi baik secara simultan maupun kinerja organisasi melalui kinerja pegawai parsial terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh. Sekretariat Daerah Aceh. 2. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional kepemimpinan, dan budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh. organisasi IV. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Organisasi Beberapa pakar ilmu manajemen memberikan definisi kinerja organisasi secara berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal ini seperti diutarakan oleh Wibowo, (2009:4), Volume 2, No. 1, November 2013 - 110 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bahwa kinerja merupakan yakni : (1) Kualitas. Hasil pekerjaan yang implementasi dari rencana yang telah disusun dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut. sumber (2) Kuantitas. Jumlah yang dihasilkan atau daya kemampuan, organisasi manusia yang kompetensi, kepentingan. Kinerja ditunjukkan oleh memiliki motivasi organisasi bagaimana dan jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan. (3) juga Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan proses pada waktu yang telah ditetapkan serta berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk tersebut. aktivitas yang lain. (4) Efektivitas. Pemanfaatan Sedangkan (Performance) konsep dapat didefinisikan sebuah pencapaian hasil atau kinerja secara maksimal sumber daya yang ada pada sebagai organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan degree of mengurangi kerugian. (5) Kemandirian, yaitu accomplishtment (Keban, 2004). Hal ini berarti dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat menghindari dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan pegawai dengan organisasinya dan (7) tanggung yang sudah ditetapkan sebelumnya. jawab pegawai terhadap organisasinya. hasil yang merugikan. (6) Berdasarkan pemaparan berbagai teori di atas tentang disimpulkan kinerja bahwa organisasi kinerja dapat Kepemimpinan organisasi Beberapa pendapat mengenai merupakan gabungan kinerja dari masing- kepemimpinan salah satunya adalah pendapat masing yang dikemukakan oleh Rivai (2004:115), individu dalam mencapai tujuan organisasi. Hal ini sesuai juga dengan tujuan bahwa dari organisasi yaitu pencapaian kinerja secara mempengaruhi bersama-sama yang dilakukan oleh pegawai. komunikasi Indikator dari kinerja kepemimpinan itu banyak untuk adalah orang mencapai upaya melalui tujuan, cara organisasi mempengaruhi orang dengan petunjuk atau berdasarkan pendapat Ambar (2003:77) adalah perintah, tindakan yang menyebabkan orang masukan (input), proses (process), keluaran lain (output), hasil (outcomes), manfaat (benefit) menimbulkan dampak (impact). dinamis bertindak atau merespons perubahan penting yang positif, dan kekuatan memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka Kinerja Pegawai mencapai tujuan, kemampuan untuk Soedjono (2005:94) menyebutkan 7 menciptakan rasa percaya diri dan dukungan (tujuh) kriteria yang dapat digunakan untuk diantara bawahan agar tujuan organisasional mengukur kinerja pegawai secara individu dapat tercapai. 111 - Volume 2, No. 1, November 2013 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pendapat tersebut jaga diperkuat oleh Siagian (2002:62) menyatakan emosional akan memberikan kesadaran, yakni bahwa kesadaran diri atau awareness, yang merupakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang kemempuan emosi paling penting untuk melatih untuk semua mempengaruhi orang lain (para control. Kecerdasan emosional bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang menjadikan seseorang mampu untuk mengenali lain itu mau melakukan kehendak pemimpin diri, berempati, mencintai, berasosiasi dan dapat meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak menyambut kesedihan dan kegembiraan secara disenanginya. lepas. Robbins (2006:39) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu Budaya Organisasi kelompok kearah tercapainya tujuan. Budaya organisasi dapat digambarkan secara khas kaitannya dengan cara orang-orang berpikir, yang mengarahkan kepada bagaimana Kecerdasan Emosional Emotional intelligence mencakup mereka bertindak. Budaya organisasi menurut pengendalian diri, semangat, dan ketekunan Peter serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri organisasi sebagai suatu pola dari asumsi- dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu tidak melebih–lebihkan kesenangan mengatur dengan suasana hati dan menjaga agar beban stress mengatasi tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan integrasi internal yang sudah berjalan dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan cukup baik, sehingga, perlu diajarkan dengan sebaik–baiknya, kemampuan untuk kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang menyelesaikan konfliks, serta untuk memimpin benar untuk memahami, memikirkan dan orang–orang yang dikuasai dorongan hati yang merasakan berkenaan dengan masalah-masalah kurang memiliki kendali diri Cooper dan tersebut. Jones (2000:158) menjelaskan bahwa Sawaf, (2002). budaya organisasi ialah suatu bentuk acuan Salovey & Mayer, (2006), mendefinisikan kecerdasan emosi menjadi 5 dan Watermen maksud atau agar (2006:41), organisasi menanggulangi Budaya belajar masalah- interaksi para anggota organisasi dan bentuk acuan interaksi dengan pihak luar (lima) wilayah utama : (1) Mengenali emosi diri Indikator budaya organisasi menurut (2) Mengelola emosi (3) Memotivasi diri Schermerhorn (2003) meliputi antara lain: sendiri (4) Mengenali emosi orang lain (5) kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam Membina hubungan. Dari pendapat Goleman lingkungan (2004) dapat disimpulkan bahwa kecerdasan pekerjaan organisasi, yang anggapan dilakukan oleh Volume 2, No. 1, November 2013 terhadap pegawai, - 112 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh B. Populasi dan Sampel pegawai dengan tepat waktu, ketepatan waktu Populasi dalam penelitian ini adalah dalam menjalankan pekerjaan seperti masuk seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh dan pulang kantor tepat waktu dan pola yaitu sebanyak 581 orang. Pengambilan sampel komunikasi yang terjalin antara bawahan dilakukan dengan pimpinan. sampling technique, dengan jumlah sampel dengan metode by probability sebanyak 123 orang. Hipotesis Ha1 : Kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi baik secara C. Operasional Variabel simultan maupun parsial berpengaruh dalam terhadap motivasi perilaku untuk mencapai tujuan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah (Setda) Aceh. dan : budaya organisasi baik secara : tujuan untuk organisasi, memperbaiki kelompok dan budayanya. Kecerdasan Emosional (X2), Kemampuan simultan maupun parsial berpengaruh untuk memonitor perasaan dan emosi terhadap kinerja organisasi Sekretariat dirinya dan orang lain untuk membedakan Daerah (Setda) Aceh. antara Kinerja pegawai berpengaruh terhadap informasi kinerja organisasi Sekretariat Daerah pikiran dan tindakan seseorang. (Setda) Aceh. Ha4 menentukan mempengaruhi Ha2 : Kepemimpinan, kecerdasan emosional Ha3 Kepemimpinan (X1), proses mempengaruhi Terdapat pengaruh kepemimpinan, tidak langsung keduanya, tersebut mengarahkan organisasi organisasi Daerah Aceh melalui kinerja pegawainya. untuk mengarahkan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan dan budaya organisasi terhadap kinerja Sekretariat menggunakan Budaya Organisasi (X3), Sistem penyebaran kepercayaan kecerdasan emosional dan perilaku anggota-anggota Kinerja pegawai (Y), Prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara V. METODE PENELITIAN nyata dengan standar kerja yang ditetapkan A. Lokasi dan Subjek Penelitian dalam Penelitian dilakukan pada Sekretariat Daerah Aceh sedangkan yang menjadi objek melaksanakan tugas sebagai pegawai. Kinerja Organisasi (Z), Sejauh mana penelitian adalah Pengaruh Kepemimpinan, organisasi dapat mencapai tujuan yang Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi didasarkan Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya ditetapkan sebelumnya. Pada Kinerja Sekretariat Daerah (Setda) Aceh. 113 - Volume 2, No. 1, November 2013 pada tujuan yang sudah Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Responden Kkrakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin responden, tingkat usia responden, pendidikan terakhir responden, dan status perkawinan maupun penghasilan dari responden. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengidentifikasi karakteristik responden seperti pada tabel 1: Uraian Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 2. Usia responden: < 20 tahun 20 s/d 29 tahun 30 s/d 39 tahun 40 s/d 49 tahun > 50 tahun 3. Status perkawinan Menikah Belum menikah 4. Pendidikan terakhir SLTA Diploma Sarjana Pascasarjana 5. Masa Kerja < 3 tahun 3 - 8 tahun 9 - 14 tahun 15 - 20 tahun > 21 tahun 5. Penghasilan 2.000.000 - 2.999.999,3.000.000 - 3.999.999,4.000.000 - 4.999.999,5.000.000 - 5.999.999,> Rp. 6.000.000,Jumlah Frek kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (68,938 > 2,690) pada tingkat signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Tabel 1.Karakteristik Responden No. Pengaruh Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Aceh Secara simultan variabel Persen secara simultan kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan budaya organisasi berpengaruh 1. 80 43 65.0 35.0 0 22 57 36 8 0.0 17.0 46.3 29.3 6.5 84 39 68.3 31.7 24 30 63 6 19.5 24.4 51.2 4.9 22 31 33 30 7 17.9 25.2 26.8 24.4 5.7 19 26 25 22 31 123 15.4 21.1 20.3 17.9 25.2 100.0 signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa kepemimpinan yang berlaku di Sekretariat Daerah Aceh dapat berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai, kemudian kecerdasan emosional yang dimiliki oleh pegawai juga dapt berdampak terhadap peningkatan kinerja serta budaya organisasi juga berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh Sumber : Data Primer, 2013 (diolah) . Pengaruh Parsial Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil olahan data dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan secara positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05. Pengaruh Parsial Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Kemudian variabel kecerdasan emosional secara positif berpengaruh signifikan Volume 2, No. 1, November 2013 - 114 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap kinerja pegawai pegawai Sekretariat sebesar 0,612, artinya sebesar 61,2% perubahan Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai didasarkan kinerja organisasi dapat dijelaskan signifikan 0,015 < 0,05. oleh perubahan dari variabel kepemimpinan dan kecerdasan emosional, budaya organisasi dan Pengaruh Parsial Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian terhadap variabel budaya organisasi dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Hasil penelitian terhadap variabel budaya organisasi juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,256, Hasil analisis kecerdasan emosional, dan budaya organisasi signifikan terhadap 0,388 artinya sebesar 38,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi dan kinerja pegawai ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, berpengaruh kinerja pegawai, sedangkan selebihnya sebesar Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi Hasil kinerja rerata Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Pada Sekretariat Daerah sebesar penelitian deskriptif secara simultan variabel kepemimpinan, kecerdasan emosional 4,462, dimana responden mempunyai persepsi positif terhadap variabel kepemimpinan. Hasil pengujian hipotesis terhadap variabel kepemimpinan secara positif berpengaruh Aceh Hasil secara terhadap variabel kepemimpinan diperoleh nilai pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Pengaruh penelitian signifikan terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan budaya organisasi serta kinerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (62,562 > 2,690) pada tingkat signifikansi 0,0001. Hal ini berarti variabel kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi dan kinerja pegawai berpengaruh secara terhadap bersama-sama kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Besarnya pengaruh secara simultan dari keempat variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi (R2) pengaruh keempat variabel ini terhadap kinerja organisasi adalah 115 - Volume 2, No. 1, November 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Organisasi Hasil terhadap penelitian variabel secara kecerdasan deskriptif emosional diperoleh nilai rerata sebesar 4,512, dimana responden mempunyai persepsi positif terhadap variabel kecerdasan emosional. Hasil penelitian terhadap variabel kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang sebesar 0,022 < 0,05. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap 2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua Kinerja Organisasi menunjukkan Hasil penelitian secara deskriptif terhadap kecerdasan emosional, budaya organisasi variabel budaya organisasi diperoleh nilai rerata baik sebesar 3,886, dimana responden mempunyai berpengaruh terhadap kinerja organisasi persepsi pada Sekretariat Daerah Aceh. positif terhadap variabel budaya organisasi. Hasil penelitian terhadap variabel budaya organisasi berpengaruh secara bahwa kepemimpinan, simultan maupun parsial 3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa signifikan kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah terhadap peningkatan kinerja organisasi Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,009 pada Sekretariat Daerah Aceh. < 0,05. 4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kinerja kepemimpinan, kecerdasan emosional dan Organisasi budaya Pengaruh kinerja pegawai (Y) memiliki koefisien jalur sebesar 0,979 dengan p=0,000. organisasi organisasi melalui terhadap kinerja kinerja pegawai Sekretariat Daerah (Setda) Aceh. Pada tingkat signifikansi α=5% atau 0,05 maka nilai p 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan B. Saran – Saran bahwa, pengaruh kinerja pegawai (Y) terhadap 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh (Z) pegawai pegawai pada Sekretariat Daerah adalah positif dan signifikan. Berdasarkan hasil Aceh berdasarkan variabel kepemimpinan, pengujian hipotesis ketiga secara parsial dapat hendaknya pimpinan dapat menciptakan disimpulkan bahwa disiplin bagi setiap pegawai dalam bekerja berpengaruh signifikan kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi pegawai Sekretariat Daerah Aceh. 2. Kecerdasan Sekretariat emosional Daerah pegawai Aceh yang pada perlu mendapatkan perhatiaan adalah pegawai VI. Kesimpulan dan Saran harus mampu menempatkan diri pada sudut A. Kesimpulan pandang orang lain dan menghargai. 1. Hasil penelitian kepemimpinan, menunjukkan 3. Masalah budaya organisasi hendaknya juga emosional, menjadi perhatian budaya organisasi baik secara simultan masalah anggapan maupun terhadap pekerjaan yang harus dilakukan sesuai kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah dengan kemampuan dan tanggung jawab Aceh. sesuai tugas dan fungsinya. parsial kecerdasan bahwa berpengaruh pimpinan, terutama pegawai terhadap Volume 2, No. 1, November 2013 - 116 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4. Dalam pegawai rangka meningkatkan pegawai, mendapatkan kinerja hendaknya perhatian adalah perlu pegawai Keban, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Watermen dan Peter (2006), Culture Organization, Rineka Cipta, Jakarta. harus dapat memanfaatkan secara maksimal (efektivitas) sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan kinerja VII. DAFTAR PUSTAKA Ambar Teguh, Sulistiyani dan Rosidah, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Cooper dan Sawaf, (2002), Executive EQ, Kecrdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, Alih Bahasa Alex Tri Kontjoro, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goleman Daniel. (2004). Emotional Intelligence. Alih Bahasa Alex Tri Kuncoro W. Jakarta, Gramedia 117 - Volume 2, No. 1, November 2013 Rivai Vehitzal, (2004), Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Salovey & Mayer, (2006), Emotional Intellegent,: Whay Can Matter More Than IQ, NY. Bantam Book. Schermerhorn John R. (2003) Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Siagian Sondang (2002), Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta. Simanjuntak, (2005), Manajemen Kinerja, Penerbit Andi, Yogyakarta. Soedjono (2005), Manajemen Tenaga Penerbit Liberty, Yogyakarta. Kerja, Wibowo, (2009), Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.