Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302 - 0172 pp. 21- 30 10 Pages PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH 1) Vera Sisca HS1), Abubakar Hamzah2), Mohd. Nur Syechalad3) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: Poverty population of an area can be affected by several factors such as employment, education and health. This study is aimed to determine the effect of employment opportunities, education and health on poverty in Aceh Province. The data used are secondary data for the period 1991-2012. Data analysis equipment used is multiple linear regression with the method of ordinary least squares (OLS). The study found that employment opportunities, education and health are significantly negative effect on the level of poverty in the province of Aceh. The greater the number of employment opportunities, the better the quality of education and health status, the smaller the number of poor. The conclusion of this study is the level of poverty in the Aceh Province is significantly affected by the job opportunities, education and health. Therefore the Aceh provincial government is necessary to open employment opportunities for the community, improving the quality of education and health status. Keyword : Poverty, Employment Opportunities, Education and Health. Abstrak: Kemiskinan penduduk suatu daerah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode tahun 1991-2012. Peralatan analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Penelitian menemukan bahwa kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Semakin besar jumlah kesempatan kerja, semakin baik kualitas pendidikan dan derajat kesehatan, semakin kecil jumlah penduduk miskin. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh secara nyata dipengaruhi oleh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Karena itu pemerintah Provinsi Aceh dipandang perlu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan kualitas pendidikan dan derajat kesehatan. Kata Kunci : Kemiskinan, Kesempatan Kerja, Pendidikan dan Kesehatan. PENDAHULUAN jumlah masyarakat miskin dalam suatu negara Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan mengurangi jumlah masyarakat miskin, setiap pembangunan. Sebaliknya angka kemiskinan negara berupaya melakukan pembangunan. yang Salah satu sasaran dari pembangunan adalah pemerintah memperbaiki suatu Kegiatan pembangunan yang tidak mengubah masyarakat menjadi lebih baik agar jumlah kondisi kemiskinan akan menyisakan masalah masyarakat berkurang. yang memicu permasalahan sosial dan politik. Kemampuan pemerintah dalam mengurangi Stabilitas negara akan terganggu dan biasanya 21 - kondisi miskin ekonomi dapat Volume 1, No. , November 2013 tinggi dapat dalam mengurangi kegiatan prestasi pembangunan. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala secara simultan akan berbalik mengganggu suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kinerja perekonominan yang sedang dibangun. kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari Karena itu, masalah kemiskinan telah menjadi kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan agenda bersama setiap negara yang tergabung meningkatkan produktivitas golongan miskin. dalam Kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan membangun komitmen tujuan pembangunan millenium (Sundaya, 2008). daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan Secara teoritis, kemiskinan yang dialami oleh menaikkan output sehingga dapat membantu masyarakat suatu daerah dapat dipengaruhi oleh masyarakat untuk keluar dari jurang kemiskinan. berbagai faktor di antaranya kesempatan kerja, Program pembangunan yang dilakukan oleh pendidikan dan kesehatan. Kesempatan kerja pemerintah Aceh tidak hanya bertujuan untuk dapat diartikan sebagai suatu lapangan kerja meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi atau semua jenis pekerjaan yang tersedia bagi juga diharapkan mampu mengurangi jumlah tenaga kerja untuk mencari nafkah guna penduduk miskin. Kemampuan pemerintah memenuhi Semakin dalam mengurangi jumlah penduduk miskin banyak orang yang bekerja semakin luas dapat digunakan sebagai salah satu indikator kesempatan keberhasilan kebutuhan hidupnya. kerja. Kesempatan kerja pembangunan. pembangunan Sebaliknya mengandung pengertian lapangan usaha atau program dapat dikatakan kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat mengalami kegagalan apabila tidak mampu dari suatu kegiatan ekonomi, dengan demikian mengurangi jumlah penduduk miskin. kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan Tingkat kemiskinan di Aceh pada tahun yang sudah terisi dan kesempatan kerja dapat 2010 menurun hingga 20,98 persen dari 21,80 juga persen pada tahun 2009 dan 23,53 persen pada diartikan sebagai partisipasi dalam pembangunan (Siregar, 2003). Selanjutnya masyarakat pendidikan suatu daerah tahun 2008. Penurunan ini sejalan dengan dan kesehatan dapat meskipun tren tingkat kemiskinan Indonesia berpengaruh terhadap kemiskinan di daerah jauh lebih rendah yaitu menjadi 13,33 persen tersebut. pada tahun 2010. Sebagaimana juga penurunan tingkat kemiskinan secara nasional, dikemukakan oleh Samuelson dan Nordhaus (2007), penyebab dan Berdasarkan populasi, penduduk miskin terjadinya penduduk miskin di negara yang Aceh menurun dari 959,7 ribu jiwa pada tahun berpenghasilan rendah adalah karena dua hal 2008 menjadi sebanyak 861,9 ribu jiwa pada pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan tahun 2010, dimana sebagian besar dari mereka gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan. berada di daerah pedesaan yaitu menjadi 688,5 Hal ribu jiwa (79,88 persen). ini dipertegas oleh Arsyad (2009) menjelaskan intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah juga merupakan Sebagaimana tingkat dijelaskan kemiskinan yang Volume 1, No. 4, November 2013 sebelumnya, dialami oleh - 22 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala masyarakat dalam dapat menulis (angka melek huruf). Angka Melek dipengaruhi oleh kerja. Huruf (AMH) penduduk Aceh terus mengalami dapat peningkatan dari 96,20 persen hingga 96,88 diartikan sebagai jumlah angkatan kerja yang persen selama 2008- 2010. Bahkan angka ini bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya. telah melebihi capaian angka melek huruf Selama periode tahun 2008-2010 kondisi Indonesia sebesar 92,19 - 92,91 persen. Kesempatan kerja suatu wilayah kesempatan pada dasarnya ketenaga kerjaan di Aceh menunjukkan perkem Selain menggunakan angka melek huruf bangan yang membaik. Hal ini diketahui dari (AMH), peningkatan output pendidikan Aceh Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang juga semakin menurun dari 9,56 persen menjadi 8,71 berusia 10 tahun ke atas menurut ijazah persen lalu menjadi 8,37 persen dan Tingkat tertinggi yang dimiliki. Secara umum, terdapat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang peningkatan persentase penduduk 10 tahun ke semakin meningkat dari 60,32 persen menjadi atas yang mempunyai ijazah SLTA menjadi 63,17 persen selama 2008-2010. Peningkatan 23,10 persen dan perguruan tinggi yaitu TPAK ini didukung oleh peningkatan angkatan diploma (DIII) dan sarjana (S1) menjadi 7,69 kerja di Aceh pada tahun 2010 berjumlah 1,939 persen dan pascasarjana (S2-S3) menjadi 0,23 juta orang, meningkat dari 1,793 juta orang dan persen. 1,898 juta orang pada tahun 2008 dan 2009. Sedangkan penduduk persentase kesempatan kerja kesehatan penduduk dan tingkat pendidikan, kualitas angkatan kerja cenderung menurun dari 1,180 masyarakat suatu juta orang pada tahun 2008 menjadi 1,130 juta mempengaruhi tingkat kemiskinan. Gambaran orang pada tahun 2010. mengenai kualitas kesehatan masyarakat dalam juga dapat suatu daerah dapat dilihat dari angka harapan memperoleh pekerjaan tentunya terkait dengan hidup dan angka kesakitan. Kualitas kesehatan pendidikan yang mereka miliki. Hal ini berarti penduduk Aceh yang dilihat menurut angka bahwa kesempatan kerja di Provinsi Aceh juga harapan dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan peningkatan. Penduduk Aceh berumur 0 tahun masyarakat di provinsi tersebut. Selama periode pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai tahun 2008-2010 tingkat kualitas pendidikan di usia 68,70 tahun, meningkat sebesar 0,10 tahun Provinsi Aceh sudah menunjukkan sedikit dibanding dengan perkiraan tahun 2008 dan perbaikan (BPS, 2011). Keberhasilan upaya 2008 yang mencapai masing-masing 68,50 peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat tahun dan 68,60 tahun. Namun demikian, dari dengan capaian angka ini masih dibawah rata-rata AHH indikatornya antara lain adalah persentase penduduk Indonesia berusia 0 tahun pada tahun penduduk Aceh yang mampu membaca dan 2010 yang diperkirakan akan mencapai usia 23 - output kerja daerah kesehatan untuk kondisi angkatan yang Selain dari bukan Kemampuan Aceh tercermin pendidikan Volume 1, No. 4, November 2013 hidup (AHH) menunjukkan Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 69,43 tahun. bank dan pinjaman lainnya), dan aset sosial Paparan di atas menginformasikan bahwa (misalnya jaminan sosial dan hak-hak politik). tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh cenderung Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari asset mengalami penurunan selama periode tahun aset di atas merupakan penyebab seseorang 2008-2010. Dalam periode tahun yang sama, masuk ke dalam kemiskinan. kesempatan kerja yang didasarkan pada jumlah angkatan kerja dan Smith (2006), kemiskinan yang terjadi di negara negara mengalami peningkatan. Demikian pula halnya berkembang akibat dari interaksi antara 6 dengan tingkat pendidikan dan kesehatan. karakteristik berikut: Tingkat pendidikan masyarakat Provinsi Aceh 1. Tingkat pendapatan nasional negara-negara Peningkatan bekerja Todaro cenderung cenderung yang Menurut mengalami tersebut dapat peningkatan. berkembang terbilang rendah, dan laju dilihat pertumbuhan ekonominya tergolong lambat. dari persentase penduduk yang miliki ijazah sekolah 2. Pendapatan perkapita menengah dan pendidikan tinggi. Selanjutnya berkembang derajat pertumbuhannya sangat lambat, bahkan ada kesehatan masyarakat yang baik didasarkan pada angka harapan hidup dan angka kesakitan juga mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kemiskinan di Provinsi Aceh juga masih negara-negara rendah dan beberapa yang mengalami stagnasi. 3. Distribusi pendapatan sangat timpang atau sangat tidak merata. 4. Mayoritas penduduk di negara-negara terkait dengan kesempatan kerja, pendidikan berkembang harus hidup di bawah tekanan dan kesehatan ?. Penelitian ini adalah untuk kemiskinan absolut. mengetahui pengaruh kesempatan kerja, 5. Fasilitas dan pelayanan kesehatan buruk pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat dan sangat terbatas, kekurangan gizi dan kemiskinan di Provinsi Aceh” banyaknya wabah penyakit sehingga tingkat kematian bayi di negara-negara KAJIAN KEPUSTAKAAN berkembang sepuluh kali lebih tinggi Faktor Penyebab Kemiskinan dibandingkan dengan yang ada di negara World Bank mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif akses dari individu maju. 6. Fasilitas pendidikan di kebanyakan negara- terhadap sejumlah aset yang penting dalam negara menunjang kehidupan, kurikulumnya relatif masih kurang relevan kehidupan (misalnya yakni aset dasar kesehatan dan berkembang maupun isi maupun kurang memadai. ketrampilan/ pengetahuan), aset alam (misalnya Menurut Samuelson dan Nordhaus (2007), tanah pertanian atau lahan olahan), aset fisik penyebab dan terjadinya penduduk miskin di (misalnya negara yang berpenghasilan rendah adalah modal, sarana produksi dan infrastruktur), asset keuangan (misalnya kredit Volume 1, No. 4, November 2013 - 24 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala karena dua hal pokok, yaitu rendahnya tingkat pengembangan kesehatan dan gizi, dan lambatnya perbaikan produktivitas manusia. Kenyataannya dapat mutu pendidikan. Oleh karena itu, upaya yang dilihat dengan melakukan investasi pendidikan harus dilakukan pemerintah adalah melakukan akan mampu meningkatkan kualitas sumber pemberantasan penyakit, perbaikan kesehatan daya dan pendidikan, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pemberantasan buta huruf, dan peningkatan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan keterampilan penduduknya. Kelima hal itu seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga adalah upaya untuk memperbaiki kualitas akan meningkat sehingga akan mendorong sumber daya manusia. peningkatan produktivitas kerjanya. Rendahnya gizi, perbaikan mutu untuk manusia meningkatkan yang diperlihatkan dengan produktivitas kaum miskin dapat disebabkan Kesempatan Kerja dan Kemiskinan oleh Kemampuan seseorang untuk memperoleh pekerjaan berdampak langsung pada perolehan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini berarti bahwa kesempatan kerja dapat berpengaruh pada probabilitas seseorang untuk masuk dalam katagori miskin dan tidak miskin. Dengan kata lain, kesempatan kerja dapat berpengaruh pada kemiskinan. Adanya keterkaitan antara kesempatan kerja dengan kemiskinan seperti dikemukakan oleh Sukirno (2004) bahwa efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan (Rasidin dan Bonar, 2004). Siregar dan Wahyuniarti (2008), di dalam penelitiannya menemukan bahwa pendidikan yang diukur dengan jumlah penduduk yang lulus pendidikan SMP, SMA, dan diploma memiliki berpengaruh besar dan signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin. Ini mencerminkan bahwa pembangunan modal manusia (human capital) melalui pendidikan merupakan determinan penting untuk menurunkan jumlah penduduk miskin. Adanya dengan keterkaitan antara kemiskinan juga pendidikan dinyatakan oleh Jhingan (2003:223) mengemukakan tiga ciri utama negara berkembang yang menjadi penyebab dan sekaligus akibat yang saling terkait pada kemiskinan. Pertama, prasarana dan sarana pendidikan yang tidak memadai Pendidikan dengan Kemiskinan Teori pertumbuhan baru sehingga menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan 25 - Volume 1, No. 4, November 2013 menyebabkan tingginya jumlah penduduk buta huruf dan tidak memiliki keterampilan ataupun keahlian. Kedua, sarana kesehatan dan pola konsumsi buruk sehingga Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hanya sebagian kecil penduduk yang bisa pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan menjadi Ketiga, gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan. penduduk terkonsentrasi di sektor pertanian dan Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan pertambangan dengan metode produksi yang pemerintah adalah melakukan pemberantasan telah usang dan ketinggalam zaman. penyakit, tenaga kerja produktif. perbaikan kesehatan dan gizi, perbaikan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf, dan peningkatan keterampilan Kesehatan dengan Kemiskinan Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan penduduknya. Kelima hal itu adalah upaya alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah untuk memperbaiki kualitas sumber daya dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk manusia. pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Dalam membandingkan tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat sangatlah penting untuk melihat angka harapan hidup. Di negara-negara yang tingkat kesehatannya lebih baik, setiap individu memiliki rata-rata hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, landasan teoritis maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah, kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. METODE PENELITIAN Variabel penjelas bagi kemiskinan dibatasi hanya pada kesempatan kerja, pendidikan dan Selanjutnya, Arsyad (2009:221) kesehatan. Kesempatan kerja yang menjelaskan intervensi untuk memperbaiki dimaksudkan adalah jumlah angkatan kerja di kesehatan dari pemerintah juga merupakan Provinsi Aceh yang berhasil memperoleh suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi pekerjaan. kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari adalah kualitas pendidikan dapat diukur dari kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan output meningkatkan produktivitas golongan miskin. Pendidikan diproxi dari jumlah penduduk Kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan lulusan sekolah menengah (SMP, SLTA dan daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan Perguruan tinggi) dan dinyatakan dalam satuan menaikkan output energi. orang. Selanjutnya kesehatan didasarkan pada Keterkaitan yakni dimaksudkan jumlah lulusan. indikator tingkat kesehatan suatu masyarakat kemiskinan juga dikemukakan oleh Samuelson yang dalam hal ini adalah angka harapan hidup. dan Nordhaus (2007), penyebab dan terjadinya Data yang digunakan dalam penelitian ini miskin kesehatan pendidikan yang dengan penduduk antara Pendidikan di negara yang adalah data sekunder yang diambil dari BPS berpenghasilan rendah adalah karena dua hal Provinsi Aceh dan BAPPEDA Provinsi Aceh.. Volume 1, No. 4, November 2013 - 26 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Keseluruhan data tersebut berbentuk data time 1. Kemiskinan adalah suatu situasi atau series (runut waktu) selama periode tahun kondisi yang dialami oleh seseorang atau 1991-2012 (n = 22). Pengumpulan data kelompok dilakukan mengumpulkan menyelenggarakan hidupnya sampai suatu dokumen-dokumen yang berhubungan dengan taraf yang dianggap manusiawi (Parwoto, variabel yang diteliti, seperti statistik keuangan 2002:45). Kemiskinan yang dimaksudkan daerah dari BPS, dan laporan perkembangan dalam penelitian ini diukur dari jumlah ekonomi keuangan daerah yang diterbitkan oleh penduduk miskin dengan satuan jiwa. dengan cara Kantor Bank Indonesia Banda Aceh. 2. orang yang tidak mampu Kesempatan kerja diproxi kan dari jumlah angkatan kerja yang bekerja dalam periode tahun tertentu dinyatakan dengan satuan Metode Analisis Data Untuk menguji pengaruh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan formula di Provinsi analisis (Multiple regresi Aceh linear orang. 3. digunakan Pendidikan diukur dari output pendidikan yakni berganda jumlah pendidikan Regresion) diformulasikan sebagai penelitian berikut (Gujarati, 2006:134). lulusan. yang ini Karena dimaksudkan diproxi dari itu, dalam persentase penduduk lulusan sekolah menengah (SMP, Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e SLTA) dan erguruan tinggi dan dinyatakan Di mana dalam satuan persen. β0 : Konstanta Y : Kemiskinan X1 : Kesempatan Kerja X2 : Pendidikan X3 : Kesehatan β1, β2 dan β3 : Koefisien regresi X1, X2 dan X3 e : Error term 4. Kesehatan diukur melalui usia harapan hidup yaitu suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup per penduduk (dalam tahun) sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk dalam suatu wilayah dan waktu tertentu (dalam satuan tahun). Penggunaan regresi linier berganda sebagai peralatan analisis data seperti dijelaskan di atas, HASIL PEMBAHASAN mensyaratkan adanya uji asumsi klasik. Uji Analisis Pengaruh Kesempatan Kerja, Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan di Provinsi Aceh asumsi klasik yang digunakan terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Hasil analisis regresi pengaruh kesempatan Operasional variabel penelitian ini terdiri kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap dari variabel terikat dan variabel bebas. kemiskinan di Provinsi Aceh merupakan bentuk Masing-masing variabel tersebut dijelaskan linier berganda dengan pendekatan kuadrat sebagai berikut. terkecil (ordinary least square), diperoleh hasil persamaan sebagai berikut. 27 - Volume 1, No. 4, November 2013 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Y = 2.277.816,24 -1,2202498X1 820.097,30X2 -72.008,607X3 - Provinsi Aceh peningkatan Dimana: mengindikasikan kesempatan kerja bahwa dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dan Y = Kemiskinan pada akhirnya mereka dapat keluar dari jurang X1 = Kesempatan Kerja kemiskinan. Demikian pula halnya dengan X2 = Pendidikan adanya pengaruh signifikan (nyata) pendidikan X3 = Kesehatan dan derajat kesehatan terhadap kemiskinan. Berdasarkan hasil estimasi model regresi, diketahui bahwa koefisien regresi variabel kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi besar kesempatan kerja, semakin tinggi pendidikan dan semakin baik derajat kesehatan masyarakat akan semakin masyarakat miskin. sedikit Dengan jumlah kata lain, peningkatan kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan dapat menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat, sehingga ada hubungan yang tidak searah antara kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan dengan tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Uji terhadap kemiskinan di pengaruh Provinsi Aceh menunjukkan nilai t hitung > t tabel dan nilai pvalue < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara parsial, ketiga variabel independen tersebut dapat menerangkan variasi kemiskinan di Provinsi Aceh pada level di atas 95 persen. Dengan kata lain, secara parsial kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Provinsi Aceh. Adanya kesehatan masyarakat dapat membuat mereka bekerja secara lebih baik, dan pada akhirnya mereka dapat keluar dari jurang kemiskinan. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan dan derajat kesehatan berdampak negatif pada kemiskinan di Provinsi Aceh. Pembuktian Hipotesis Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar 16,758 dengan p-value sebesar 0,000. Nilai F tabel pada (df1=3 dan df2 = 18) menunjukkan angka sebesar 3,160. Karena nilai F hitung > F tabel (16,758 > 3,160) dapat diartikan signifikansi kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap Meningkatnya tingkat pendidikan dan derajat secara simultan ketiga variabel independen yang meliputi kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh, sehingga hipotesis yang menyatakan kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif secara nyata terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh dapat diterima. Hasil pengujian statistik uji t menunjukkan nilai t hitung masing-masing variabel, yakni sebesar -7,295 untuk variabel kesempatan kerja, sebesar -2,114 untuk pendidikan dan sebesar 9,502 untuk variabel kesehatan. Nilai t tabel pengaruh signifikan (nyata) kesempatan kerja terhadap kemiskinan di pada tingkat keyakinan 95% (df n-2 = 22-2 = 20) menunjukkan angka sebesar 2,086. Dengan Volume 1, No. 4, November 2013 - 28 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala membandingkan nilai t hitung dengan nilai t Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat tabel dapat diinterpretasikan bahwa secara disimpulkan semakin baik derajat kesehatan parsial kesempatan kerja, pendidikan dan masyarakat akan semakin sedikit jumlah kesehatan berpengaruh negatif secara nyata masyarakat miskin. Sebaliknya apabila terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. derajat kesehatan masyarakat menurun, Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa adanya pengaruh negatif kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap maka jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh akan meningkat. 3. Hasil pengujian statistik dengan kemiskinan yang secara matematis dapat dilihat menggunakan statistik uji F dan uji t, dari nilai koefisien regresi masing-masing menyimpulkan variabel (menunjukkan angka negatif), sudah maupun sesuai dengan landasan teoritis, penelitian pendidikan dan kesehatan berpengaruh terkait dan kerangka pemikiran logis. Semakin negatif dan signifikan (nyata) terhadap besar kesempatan kerja yang ditandai dengan kemiskinan di Provinsi Aceh. Artinya semakin banyaknya penyerapan tenaga kerja, peningkatan jumlah semakin tinggi tingkat pendidikan dan derajat pendidikan dan kesehatan masyarakat akan semakin rendah masyarakat secara nyata dapat mengurangi tingkat jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. kemiskinan di Provinsi Aceh. baik parsial secara simultan kesempatan kesempatan derajat kerja, kerja, kesehatan Sebaliknya apabila kesempatan kerja berkurang, tingkat pendidikan dan derajat kesehatan juga Saran rendah maka kemiskinan akan semakin tinggi. 1. Sebaiknya pemerintah Provinsi Aceh memperluas kesempatan kerja di Provinsi KESIMPULAN DAN SARAN Aceh, sehingga penduduk yang masuk Kesimpulan dalam 1. Kesempatan kerja berpengaruh negatif memperoleh katagori angkatan pekerjaan kerja sesuai dapat dengan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh, keahlian yang mereka miliki. Peningkatan dapat besar kesempatan kerja dapat dilakukan dengan kesempatan kerja akan semakin sedikit mendorong pihak swasta untuk dapat jumlah penduduk miskin. membuka lapangan kerja di Provinsi Aceh. disimpulkan semakin 2. Pendidikan berpengaruh negatif terhadap Selain itu, pemerintah Aceh juga dapat kesmikinan di Provinsi Aceh. Dengan mengundang investor untuk melakukan demikian dapat disimpulkan semakin baik investasi dengan tujuan dapat menyediakan tingkat pendidikan, akan semakin sedikit kesempatan kerja bagi penduduk Provinsi jumlah penduduk miskin. Aceh. Kesehatan berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di 29 - Volume 1, No. 4, November 2013 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2. Sebaiknya pemerintah meningkatkan kualitas Provinsi Aceh pendidikan pertahankan kebijakan asuransi kesehatan di bagi seluruh penduduk Aceh. Provinsi Aceh. Secara operasional, upaya 4. peningkatan DAFTAR KEPUSTAKAAN kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan anggaran pendidikan untuk mendukung program pendidikan bagi anak usia sekolah. Tingkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Dengan demikian jumlah penduduk lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi semakin meningkat. Meningkatnya kualitas pendidikan ditandai dengan semakin banyaknya jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi memungkinkan penduduk Aceh untuk dapat bekerja sehingga mampu memperoleh pendapatan yang lebih baik, dan pada gilirannya dapat mengeluarkan mereka dari jurang kemiskinan. 3. Pemerintah Provinsi Aceh dipandang perlu mengambil kebijakan yang berorientasi pada peningkatan derajat Sundaya, Y., 2008. Perluasan Model Ekonomi Rumahtangga Usaha Tani. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung. Siregar, H., dan Tatan S. 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pasar Tenaga Kerja dan Implikasi Kebijakannya Terhadap Sektor Pertanian di Kabupaten Bogor. Hasil Penelitian. IBP Bogor. Arsyad, L., 2009. Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat. Bagian Penerbitan STIE Yogyakarta: YKPN. Badan Pusat Statistik, 2002. Statistik Daerah Provinsi Aceh, BPS Provinsi Aceh. Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus, 2007. Ilmu Makro Ekonomi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Global Edukasi. Sumodiningrat, G., 2009. JPS dan Pemberdayaan. Jakarta: Gramedia. Todaro, MP dan Smith, 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi Sembilan. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Jhingan, ML., 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Gujarati, D., 2006. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. Sukirno, S., 2004. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press. kesehatan masyarakat. Tingkatkan alokasi belanja pemerintah dalam bidang kesehatan terutama untuk penyediaan infrastruktur pendukung layanan kesehatan bagi masyarakat, termasuk penyediaan tenaga kesehatan sebagai kesehatan guna “provider” memenuhi layanan kebutuhan masyarakat akan layanan jasa kesehatan. Tingkatkan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan bagi masyarakat, dan Volume 1, No. 4, November 2013 - 30