manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan

advertisement
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0156
pp. 93- 103
MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN PADA SDN DAYAH GUCI KABUPATEN PIDIE
Muhammad Nur1, Cut Zahri Harun2, Sakdiah Ibrahim3
1)
2 , 3)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Abstract: The school management can mean everything pertaining to the management of the educational
process to achieve the stated goals, both short-term goals, medium, or panjang.Tujuan term goal of this research
was to determine the school management to improve the quality of education, to include: (1) Planning school
programs; (2) The implementation of school programs and (3) Barriers faced. This study used a qualitative
approach with descriptive methods, techniques of data collection is done through interview, observation
guidelines, and documentation. Subjects were principals, supervisors and teachers in primary schools Boarding
School Jar Pidie district. Research results found: (1) planning school programs include: teaching programs,
including: the need of teachers sharing teaching duties, procurement of textbooks, teaching tools and props,
procurement or development of school laboratories, procurement or development of school libraries, system of
assessment of learning outcomes, and curricular activities; (2) The implementation of school programs that the
strategy adopted to achieve the improvement of the quality of education, include: socialization program, SWOT
analysis, problem solving, quality improvement, and monitoring and evaluating the implementation of school
programs; and (3) Barriers in planning school programs, among others, lack of community participation and
economic difficulties so that their support for the management of low participating schools. It is expected that
supervisors in order to direct and supervise principals in improving the quality of education on school program
planning, program implementation and obstacles faced by appropriate, effective and efficient so that the quality
of education in the schools can be improved.
Keywords: Quality Management and the School of Education
Abstrak: Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan
jangka panjang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dengan meliputi: (1) Perencanaan program sekolah; (2) Pelaksanaan program sekolah dan (3)
Hambatan yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik
pengumpulan data dilakukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, pengawas dan guru pada SD Negeri Dayah Guci Kabupaten Pidie. Hasil
penelitiannya ditemukan: (1) Perencanaan program sekolah mencakup: program pengajaran, meliputi: kebutuhan
tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran dan alat peraga,
pengadaan atau pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah,
sistem penilaian hasil belajar, dan kegiatan kurikuler; (2) Pelaksanaan program sekolah yaitu strategi yang
diterapkan untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT,
pemecahan masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah; dan (3)
Hambatan dalam perencanaan program sekolah, antara lain kurangnya partisipasi masyarakat dan kesulitan
ekonominya sehingga dukungan mereka terhadap manajemen sekolah ikut rendah. Diharapkan kepada pengawas
agar dapat mengarahkan dan mengawasi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tentang
perencanaan program sekolah, pelaksanaan program dan hambatan yang dihadapinya secara tepat guna, efektif
dan efesien sehingga mutu pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.
Kata Kunci: Manajemen Sekolah dan Mutu Pendidikan
93 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah
PENDAHULUAN
Pendidikan
dipandang
dalam
upaya
definisi
secara efektif dan efesiensi”.
mencerdaskan
Kepala sekolah merupakan tenaga
kehidupan bangsa, mengembangkan manusia
fungsional guru yang diberi tugas untuk
Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi
memimpin
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
terselenggarakannya proses belajar mengajar
keterampilan.
pendidikan,
atau tempat terjadinya interaksi antar guru
mengekspresikan
yang memberikan pelajaran dan murid yang
dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang-
menerima pelajaran. Keberhasilan pendidikan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan
Pendidikan
kepala
manusia
sebagai
suatu
Melalui
akan
proses
mampu
Nasional,
dirumuskan
tujuan
suatu
sekolah
sekolah,
dalam
mengelola
tempat
tenaga
pendidikan nasional yaitu “Berkembangnya
kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala
potensi peserta didik agar menjadi manusia
sekolah merupakan salah satu komponen
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
pendidikan
Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif,
meningkatkan kinerja guru.
mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab”.
Di
dalam
Manajemen berasal dari kata to mange
yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
untuk mendayagunakan sumber daya yang
kependidikan yang paling berperan dan sangat
dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi
menentukan kualitas pendidikan yakni para
untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi.
guru dan kepala sekolah. Efektivitas sekolah
Pengelolaan dilakuan kepala sekolah dengan
merujuk pada perberdayaan semua komponen
kewenangannya
sekolah sebagai organisasi tempat belajar
melalui komando atau keputusan yang telah
berdasarkan
fungsinya
ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya
masing-masing dalam struktur program dengan
untuk mencapai tujuan. Rohiat (2010:14)
tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil
menyatakan
yang
tugas
terdapat
mempengaruh
tenaga
telah
sekolah
yang
pokok
“manajemen
manager
sekolah
merupakan
alat
yaitu
memiliki
untuk mengelola sumber daya yang dimiliki
Supardi
(2013:2)
secara efektif dan efesien untuk mencapai
“sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki
tujuan harus benar-benar dipahami oleh kepala
kemampuan memberdayakan setiap komponen
sekolah”.
penting sekolah, baik secara internal maupun
mengelola sumber daya di dalam sekolah akan
eksternal, serta memiliki sistem pengelolaan
sangat tergantung pada kompetensi (skill)
yang baik, transparan dan akuntabel dalam
kepala sekolah itu sendiri.
kompetensi.
ditetapkan,
dan
sebagai
Menurut
Sepak
terjang
manager
Volume 4, No. 1, Februari 2016
dalam
- 94
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Manajemen
pendidikan
merupakan
proses manajemen dalam pelaksanaan tugas
pemerataan pendidikan, relevansi pendidikan
dan mahalnya biaya pendidikan.
pendidikan dengan mendayagunakan segala
sumber secara efesien untuk mencapai tujuan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
secara
Konsep Manajemen Sekolah
efektif.
Manajemen
sekolah
mengandung arti optimalisasi sumber daya
atau
pengelolaan
pengendalian.
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Optimalisasi sumber daya berkenaan dengan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
pemberdayaan sekolah merupakan alternatif
secara
yang paling tepat untuk mewujudkan suatu
manajemen
sekolah
manajemen sekolah/ madrasah yang meliputi:
yang
dan
Manajemen dalam arti luas adalah
mandiri
dan
memiliki
keunggulan tinggi.
Temuan awal SD Negeri Dayah Guci,
efektif
dan
dalam
efesien.
arti
Sedangkan,
sempit
adalah
perencanaan
program
sekolah/
madrasah,
pelaksanaan
program
sekolah/
madrasah,
kepala
sekolah/
madrasah,
pengelolaan sekolah yang harus dilalui oleh
kepemimpinan
seorang
pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi
guru,
pelaksanaan,
antara
dan
lain;
perencanaan,
pengevaluasian
kinerja.
sekolah/ madrasah. Sekolah sebagai lembaga
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di
pendidikan
sekolah, dibutuh sistem pengelolaan sekolah
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
yang
oleh peserrta didik. Potensi tersebut meliputi
bemutu
dan
mampu
melakukan
pengembangan dan perbaikan secara terus
semua
pelanggan.
Pada
tahap
harus
mampu
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
menerus, serta dapat memberikan kepuasan
kepada
formal
Manajemen sekolah merupakan proses
mengelola
sekolah
melalui
perencanaan,
perencanan, seorang guru merumuskan silabus
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
harus memerhatikan kondisi siswa, terutama
sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang
hal yang menyangkut dalam ranah kognitif,
telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai
efektif, psikomotorik, metode yang tepat untuk
manajer sekolah menempati posisi yang telah
pembelajaran,
ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah
serta
target
yang
harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Faktor penyebab rendahnya kualitas
pendidikan di sekolah antara lain: efektifitas,
satu
perioritas
manajemen
kepala
sekolah
sekolah
ialah
dalam
manajemen
pembelajaran.
efesiensi, dan standarisasi pengajaran. Selain
itu, permasalahan khusus dalam pendidikan
yaitu rendahnya kompetensi pendidik dan
Fungsi Manajemen Sekolah
Secara
umum
ada
empat
fungsi
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
manajemen yang banyak dikenal masyarakat
kesejahteraan guru, prestasi siswa, kesempatan
yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi
95 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pengorganisasian
(organizing),
fungsi
lama
menjabat
sebagai
guru.
Seseorang
pengarahan
(directing)
dan
fungsi
diangkat dan dipercaya menduduki jabatan
pengendalian
(controlling).
Untuk
fungsi
kepala sekolah harus memenuhi kriteria-
pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
kriteria
yang
(pembentukan staf).
dimaksud.
disyaratkan
untuk
Wahjosumidjo
jabatan
(2011:83)
terlibat
menjelaskan “secara sederhana kepala sekolah
fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh
dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga
seorang pimpinan, menurut Yamin dan Maisah
fungsional guru yang diberi tugas tambahan
(2009:2),
untuk memimpin suatu lembaga atau sekolah
Dalam proses
yaitu
manajemen
“perencanaan
(planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
dimana
diselenggarakan
proses
belajar
(leading), dan pengawasan (controlling).
mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran”.
Garapan Manajemen Sekolah
Manajemen pendidikan adalah bagian
dari
proses
manajemen
sekolah,
karena
Kepala sekolah yang berhasil apabila
mereka
memahami
keberadaan
sekolah
merujuk pada penataan sumber daya manusia,
sebagai organisasi yang kompleks dan unik,
kurikulum, fasilitas, sumber belajar dan dana
serta mampu melaksanakan peranan kepala
serta upaya mendapai tujuan lembaga sekolah
sekolah
secara
tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
dinamis.
Manajemen
pendidikan
sebagai
penataan sumber daya pendidikan, seperti
organisasi yang bersifat kompleks dan unik,
tenaga
didik,
peran kepala sekolah seharusnya dilihat dari
masyarakat, kurikulum, danan (keuangan),
berbagai sudut pandang. Pada umumnya
sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana
kepala sekolah memiliki tanggung
dan
sebagai pemimpin di bidang pengajaran,
lingkungan
pendidikan.
Soepardi
sekolah
diberi
Sesuai
peserta
ciri-ciri
yang
merupakan suatu sistem pengelolaan dan
kependidikan,
dengan
seseorang
jawab
(Mulyasa, 2011:11) mengungkapkan bahwa
pengembangan
“Garapan manajemen pendidikan meliputi
kesiswaan dan personalia staf, hubungan
bidang; organisasi kurikulum, perlengkapan
masyarakat, administrasi school plant, dan
pendidikan,
perlengkapan serta organisasi sekolah.
media
pendidikan,
personil
pendidikan, hubungan kemanusiaan, dan dana
finasial atau keuangan”.
Kepala
kurikulum,
sebagai
sekolah
administrasi
berkewajiban
menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya
dengan para guru, staf, dan siswa, sebab esensi
Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen
kepemimpinan adalah kepengikutan. Ada tiga
Kepala sekolah merupakan jabatan
macam peranan pemimpin dilihat dari otoritas
karir yang diperoleh seseoarng setelah sekian
dan status formal seorang pemimpin. Dalam
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 96
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
melaksanakan
fungsinya,
kinerja
seorang
dihasilkan dari proses/ perilaku sekolah.
kepala sekolah sering dirumuskan sebagai
Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya,
EMASLIM, singkatan dari Educator, Manager,
efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya,
Administrator, Supervisor, Leader, Innovator,
inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan
dan Motivator.
moral kerjanya.
Proses
yang
bermutu
apabila seluruh komponen pendidikan terlibat
Mutu Pendidikan
suatu
pendidikan
Mutu berkaitan dengan baik buruknya
dalam proses pendidikan itu sendiri. Kamisa
benda,
(Karwati dan Priansa, 2013:15) menyebutkan
kadar
atau
derajat.
Mutu
pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu
“mutu
saja,
pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif,
tetapi
mutu
perlu
direncanakan.
yang
dimaksud
perspektif
Perencanaan yang matang merupakan salah
terutama
satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu.
pelanggan. Pelanggan pendidikan ada dua,
Depdiknas (Mulyasa, 2013:157), Secara umum
yaitu
“mutu
dan
Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal
karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa
(kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah)
yang menunjukkan kemampuannya dalam
berkembang,
membuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
sedangkan pelanggan eksternal, yaitu: (1)
tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian
eksternal primer (peserta didik), (2) eksternal
mutu mencakup input, proses dan output
skunder (orang tua, pemimpin pemerintah dan
pendidikan”.
perusahaan), dan (3) eksternal tersier (pasar
diartikan
sebagai
gambaran
Input pendidikan adalah segala sesuatu
berhubungan
dalam
pelanggan
dengan
internal
baik
kepuasan
dan
fisik
eksternal”.
maupun
psikis,
kerja dan masyarakat luas).
yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Input sumber daya
meliputi
sumber
daya
manusia
METODE PENELITIAN
(kepala
Pendekatan yang digunakan adalah
sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan,
pendekatan
siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan,
deskriptif. Penelitian deskriptif, bukan hanya
perlengkapan, uang, bahan dan sebagainya).
bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja,
Proses pendidikan merupakan berubahnya
tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan
sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu
dalam
yang berpengaruh terhadap berlangsungnya
Sukmadinata
proses disebut input, sedang sesuatu dari hasil
“penelitian deskriptif adalah suatu metode
proses disebut output. Output pendidikan
penelitian yang tertuju untuk menggambarkan
adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja
fenomena-fenomena
sekolah
berlangsung pada saat ini atau saat yang
97 -
adalah
prestasi
sekolah
Volume 4, No. 1, Februari 2016
yang
kualitatif
tahapan
dengan
metode
perkembangannya.
(2012:54)
yang
menyatakan
ada,
yang
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
lampau”. Metode kualitatif digunakan untuk
peningkatan
mendapatkan
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,
data
yang
mendalam,
dan
mengandung makna yang sebenarnya. Dalam
ketekunan
dalam
penelitian,
analisis kasus negatif, dan membercheck”.
penelitian kualitatif tidak menekankan pada
Pengumpulan data dapat dilakukan
generalisasi, tetapi lebih menekan pada makna.
dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
Penelitian ini telah penulis laksanakan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya,
pada SD Negeri Dayah Guci Kabupaten Pidie,
data dapat dikumpulkan pada setting alamiah
dengan diobservasi dan kolaborasikan oleh
(natural setting) seperti laboratorium dengan
pengawas dan kepala sekolah, serta teman
metode eksperimen. Selanjutnya bila dilihat
sejawat. Sedangkan waktu penelitian telah
dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
penulis laksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu
maka dapat dilakukan dengan wawancara,
pada bulan April, Mei dan Juni 2014. Subjek
observasi, dan dokumentasi.
penelitian ini adalah orang-orang yang terdapat
Setelah
proses
pengumpulan
data
dalam organisasi sekolah, antara lain: kepala
dilakukan, selanjutnya melakukan analisis
sekolah, guru, dan pegawai lainnya. Subjek
data. Data dan informasi yang telah diperoleh
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan
akan dianalisis dengan pola kualitatif dan
pengawas sekolah pada SD Negeri Dayah Guci
diinterpretasikan secara terus menerus mulai
Kabupaten Pidie.
awal penelitian sampai berakhir penelitian.
Dalam
penelitian
kualitatif,
yang
Proses penganalisian dilaksanakan bertujuan
menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri.
untuk membantu peneliti memudahkan dan
Peneliti sebagai instrumen juga “divalidasi”
menyelenggarakan
seberap jauh peneliti kualitatif siap terjun ke
diperoleh, sama ada disimpan data tersebut
lapangan. Instrumen penelitian diharapkan
atau dikesampingkan apabila tidak memenuhi
dapat melengkapi data dan membandingkan
kehendak pertanyaan penelitian.
tumpukan
data
yang
dengan yang telah ditemukan melalui pedoman
wawancara, pedoman observasi dan studi
HASIL PEMBAHASAN
dokumentasi.
Hasil Penelitian
Uji
kredibilitas
dilakukan
untuk
Perencanaan tidak terlepas dari unsur
menyakinkan bahwa data yang ditampilkan
pelaksanaan
benar-benar kredibel dan valid sehingga tidak
pemantauan,
penilaian
diragukan lagi tingkat kebenarannya. Sugiyono
Pengawasan
dalam
(2013:121)
dilakukan
menyatakan
bahwa:
“uji
dan
secara
pengawasan
dan
termasuk
pelaporan.
perencanaan
preventif
dan
dapat
represif.
kredibilitas data atau kepercayaan terhadap
Pengawasan preventif merupakan pengawasan
data hasil penelitian kualitatif antara lain
yang
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
sedangkan pengawasan represif merupakan
melekat
dengan
perencanaannya,
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 98
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pengawasan
fungsional
atas
pelaksanaan
merupakan tindakan yang dilakukan untuk
rencana, baik yang dilakukan secara internal
mengetahui
maupun
program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
secara
eksternal
oleh
aparat
pengawasan yang ditugasi.
Perencanaan
tingkat
keberhasilan
suatu
pelaksanaan program sekolah perlu dibuat
sekolah
laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan
yaitu:
laporan teknis. Laporan keuangan menyangkut
perencanaan merupakan upaya sistematis yang
penggunaan uang serta pertanggungjawaban-
menggambarkan
rangkaian
nya, sedangkan laporan teknis menyangkut
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
program pelaksanaan dan hasil pelaksanaan
tujuan
program sekolah.
sedikitnya
program
memiliki
dua
fungsi,
penyusunan
organisasi
atau
mempertimbangkan
lembaga
dengan
yang
Peran kepala sekolah dalam kaitan
tersedia atau disediakan; dan perencanaan
manajemen sekolah adalah mengadakan buku-
merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau
buku bersama dengan pedoman guru; guru
menggunakan sumber-sumber yang terbatas
memahami
secara efesien dan efektif untuk mencapai
pendidikan yang meliputi tujuan umum,
tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen
instruksional, kurikuler, dan tujuan khusus;
sekolah secara langsung akan mempengaruhi
guru
dan menentukan efektif tidaknya kurikulum,
kegiatan tambahan lainnya, termasuk berbagai
berbagai peralatan belajar, waktu mengajar,
program tahunan; guru mengembangkan alat
dan proses pembelajaran.
dan media pembelajaran, menyusun jadwal
Program
perlengkapan,
sumber-sumber
sekolah
meliputi:
yang
terakhir
perbaikan
atau
dan
menyusun
menjabarkan
program
kurikuler
tujuan
dan
dan pembagian tugas, mengembangkan sistem
evaluasi
belajar,
melakukan
pengawasan
rehabilitas gedung sekolah, penambahan ruang
terhadap kegiatan proses belajar mengajar,
kelas,
menyusun
perbaikan
atau
pembuatan
pagar
norma
kenaikan
kelas,
serta
pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan
mengembangkan perpustakaan sebagai ilmu
lapangan olahraga, perbaikan atau pengadaan
dan tempat belajar.
bangku murid. Dalam pelaksanaan program
Masyarakat dapat berperan serta dalam
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
semua aspek manajemen sekolah mulai dari
untuk
mutu
perencanaan program, pelaksanaan, monitoring
pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
analisis
program termasuk keuangan. Sekolah tanpa
tercapainya
SWOT,
peningkatan
mutu,
peningkatan
pemecahan
dan
masalah,
pemantauan
dan
evaluasi pelaksanaan program sekolah.
Tahap
pelaksanaan
99 -
terakhir
program
dukungan masyarakat pasti tidak akan berjalan
dengan sempurna. Masyarakat merupakan pilar
yaitu
evaluasi
penting bagi tumbuhnya sebuah sekolah
sekolah.
Evaluasi
berkualitas.
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Dalam perencanaan dan pelaksanaan
Pembahasan
program sekolah akan ditemui berbagai faktor
Perencanaan sebagai suatu strategi
penghambat. Hambatan dalam perencanaan
untuk mencapai tujuan yang dibuat suatu
program
sekolah,
antara
lain
kurangnya
tindakan, program dan kegiatan dilaksanakan.
kesulitan
Proses perencanaan dilakukan secara rasional
mereka
dengan mempertimbangkan berbagai aspek
terhadap manajemen sekolah ikut rendah.
yang mengintarinya dan mengandung sifat
Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah
optimisme didasarkan atas kepercayaan bahwa
yaitu
akan
partisipasi
masyarakat
dan
ekonominya
sehingga
dukungan
mengajak
orang
tua
murid
dan
dapat
mengatasi
berbagai
macam
masyarakat untuk memberikan dukungan non
permasalahan. Menurut Gibson, dkk. (Sagala,
dana kepada sekolah, walaupun mereka tidak
2013:55), “Perencanaan mencakup kegiatan
mampu berkontribusi dalam menyumbang
menentukan sasaran dan alat yang sesuai untuk
dana pendidikan. Dukungan non dana tersebut,
mencapai tujuan yang ditentukan”.
seperti gotong royong sekolah, dan kegiatan
Program
yang
sekolah
dari masyarakat.
sekolah yaitu kurikulum dan pengajaran,
kepala
manajemen
yang
tenaga pendidikan, kesiswaan, sarana dan
dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan
prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan
program sekolah yaitu relevansi pendidikan
sekolah dan masyarakat, serta pelayanan
yang
khusus
merupakan
pendidikan
yang
sekolah
implementasi
perioritas
lainnya dalam bentuk menyumbangkan tenaga
Hambatan
dalam
menjadi
salah
perlu
satu
masalah
penyesuaian
dan
lembaga
pendidikan.
Program
kurikulum dan pengajaran mencakup kegiatan
peningkatan materi program pendidikan agar
perencanaan,
secara lentur bergerak cepat sejalan tuntutan
kurikulum. Dalam Undang-Undang Nomor 20
dunia
Tahun 2003, Pasal 38 ayat (1) berbunyi:
kerja
masyarakat
serta
yanbg
tuntunan
berubah
kehidupan
secara
terus
pelaksanaan
“Pelaksanaan
kegiatan
dan
penilaian
pendidikan
dalam
menerus. Upaya yang ditempuh kepala sekolah
satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum
dalam mengatasi
yang berlaku secara nasional dan kurikulum
masalah
tersebut
yaitu
menjamin pendidikan melalui program wajib
yang
belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu
kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan
dan lebih fungsional, baik bagi individu
pendidikan”.
maupun masyarakat, diperlukan keterlibatan
para
tokoh
masyarakat,
merancang
kurikulum, dan jenis pembelajarannya.
isi
disesuaikan
dengan
keadaan
serta
Kepala sekolah merupakan seorang
manajer di sekolah, ia harus bertanggung
jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian perubahan dan perbaikan program
pengajaran
di
sekolah.
Sutisna
Volume 4, No. 1, Februari 2016
(Rohiat
- 100
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
2010:38) menguraikan “kepemimpinan dan
masyarakat
perubahan
sehingga
dalam
manajemen
sekolah
dan
kesulitan
dukungan
ekonominya
mereka
terhadap
merupakan perilaku kepemimpinan yang tekah
manajemen sekolah juga ikut rendah. Dalam
menekankan perubahan. Dengan kata lain, jika
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal
pemimpin membantu menciptakan tujuan,
8 berbunyi “masyarakat berhak berperan serta
kebijaksanaan, atau struktur, dan prosedur
dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
baru,
dan
ia
memperlihatkan
perilaku
kepemimpinan”.
evaluasi
program
pendidikan”.
Selanjutnya, Pasal 9 berbunyi “masyarakat
Kepemimpinan
yang
efektif
bagi
berkewajiban memberikan dukungan sumber
perubahan datang dari orang-orang yang ingin
daya
tumbuh dan berfungsi sepenuhnya. Pentingnya
Artinya,
peranan pendidikan bagi perubahan sosial,
dukungannya jika keikutsertaan masyarakat
kultural,
harus
dalam manajemen sekolah semakin mendapat
ditekankan. Fungsi utama dari pendidikan
tempat yang berarti, sekolah diurus dengan
ialah mengubah manusia ke arah yang
cara yang transparan dengan pelaksanaan
diinginkan.
program dan kegiatan yang lebih akuntabel”.
ekonomi,
Dalam
dan
politik
pelaksanaan
program
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
untuk
tercapainya
penyelenggaraan
masyarakat
Hambatan
pendidikan.
akan
kepala
memberikan
sekolah
yang
mutu
dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan
pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
program sekolah yaitu relevansi pendidikan
analisis
yang
SWOT,
peningkatan
mutu,
peningkatan
dalam
pemecahan
dan
masalah,
pemantauan
dan
merupakan
pendidikan
yang
salah
perlu
satu
masalah
penyesuaian
dan
evaluasi pelaksanaan program sekolah. Gaffan
peningkatan materi program pendidikan agar
(Sagala 2011:137) menyatakan “strategi adalah
secara lentur bergerak cepat sejalan tuntutan
rencana yang mengandung cara komprehensif
dunia
dan integratif yang dapat dijadikan pegangan
masyarakat
untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna
menerus. Salah wujud relevansi pendidikan
memenangkan kompetisi”. Analisis SWOT
yaitu reformasi kurikukum yang merupakan
adalah salah satu tahap dalam manajemen
tercapainya
strategik yang merupakan pendekatan analisis
dengan kebijakan di bidang pendidikan.
lingkungan.
Proses
penilaian
kekuatan,
kerja
serta
yang
tuntunan
berubah
keselarasan
Iskandar
kehidupan
secara
antara
terus
kurikulum
(Mulyasa,
2012:8)
kelemahan, peluang, dan hambatan secara
menyatakan “Prinsip relevansi yang digunakan
umum menunjuk pada dunia bisnis sebagai
yaitu
analisis SWOT.
kontinuitas,
fleksibilitas
pendidikan
seumur
Hambatan dalam perencanaan program
sekolah, antara lain kurangnya partisipasi
101 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
prinsip
kebijaksanaan
efeisiensi
ini,
dan
efektivitas,
program
hidup”.
diperkuat
serta
Melalui
keterkaitkan
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
antara pendidikan dan industri serta dunia
pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
usaha
analisis
penilaia
dalam
perencanaan,
serta
sertifikasi
pelaksanaan,
pendidikan
dan
SWOT,
peningkatan
mutu,
pemecahan
dan
pemantauan
evaluasi
ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk
Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan
menciptakan
keluaran
untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu
kebutuhan
program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli
pelaksanaan program sekolah perlu dibuat
dan terampil sesuai dengan jumlah, mutu, dan
laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan
sebarannya.
laporan teknis.
pendidikan
agar
sepadan
dengan
program
dan
pelatihan yang relevan dengan kebutuhan
keadaan
pelaksanaan
masalah,
sekolah.
Hambatan dalam perencanaan program
KESIMPULAN DAN SARAN
sekolah, yaitu partisipasi masyarakat dan
Kesimpulan
kesulitan ekonominya sehingga dukungan
Perencanaan
program
sekolah
mereka terhadap manajemen sekolah ikut
memiliki dua fungsi, yaitu: perencanaan
rendah. Upaya yang dapat dilakukan kepala
merupakan
yang
sekolah yaitu mengajak orang tua murid dan
rangkaian
masyarakat untuk memberikan dukungan non
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
dana kepada sekolah, walaupun mereka tidak
tujuan
mampu berkontribusi dalam menyumbang
upaya
menggambarkan
sistematis
penyusunan
organisasi
atau
mempertimbangkan
lembaga
dengan
sumber-sumber
yang
dana pendidikan.
tersedia atau disediakan; dan perencanaan
Hambatan lain yang dihadapi kepala
merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau
sekolah dalam pelaksanaan program sekolah
menggunakan sumber-sumber yang terbatas
yaitu relevansi pendidikan yang merupakan
secara efesien dan efektif untuk mencapai
salah satu masalah pendidikan yang perlu
tujuan yang telah ditetapkan. Rencana tahunan
penyesuaian dan peningkatan materi program
sekolah meliputi: program pengajaran terdiri
pendidikan. Upaya yang ditempuh kepala
dari: kebutuhan tenaga guru pembagian tugas
sekolah dalam mengatasi masalah tersebut
mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran,
yaitu menjamin pendidikan melalui program
alat-alat pelajaran dan alat peraga, pengadaan
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang
atau pengembangan laboratorium sekolah, dan
bermutu dan lebih fungsional, baik bagi
perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil
individu
belajar, dan kegiatan kurikuler.
keterlibatan para tokoh masyarakat, merancang
Dalam
pelaksanaan
program
maupun
masyarakat,
diperlukan
isi kurikulum, dan jenis pembelajarannya.
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
yaitu
tercapainya
peningkatan
mutu
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 102
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Saran
Kepala sekolah untuk terus mengawasi
kinerja guru dengan memberikan penghargaan
kepada guru yang berprestasi, memberikan
perhatian baik dari segi materi maupun non
materi, melibatkan guru dalam menyusun
program dan visi sekolah, mendengarkan ideide guru serta memberi rasa aman untuk guru
sehingga mereka merasa nyaman dan memiliki
potensi terhadap peningkatan sekolah. Kepala
sekolah agar senantiasa memotivasi guru dan
mencari
solusi
yang
tepat
terhadap
permasalahan yang dihadapi guru dalam
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Pengawas sekolah agar memberikan
pengarahan, keterampilan dan pengetahuan
kepada guru tentang manajemen sekolah yang
tepat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Diharapkan kepada stakesholder Kabupaten
Pidie, supaya terus melakukan pelatihan,
pembekalan dan pembinaan kepada para guru
agar senantiasa meningkatkan kompetensi
mereka dalam manajemen sekolah, sehingga
akan mampu menjadi sebagai pendidik yang
profesional. Diharapkan kepada orang tua dan
masyarakat
untuk
lebih
peduli
dalam
melakukan motivasi dan komunikasi dengan
pihak sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan serta meningkatkan prestasi belajar
peserta didik di sekolah.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Karwati, E. dan Priansa, D. J., 2013. Kinerja dan
Profesionalisme
Kepala
Sekolah:
Membangun Sekolah yang Bermutu.
Bandung: Alfabeta.
103 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Mulyasa, E., 2013. Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan: Keman-dirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Anonim, 2012. Manajemen Berbasis Sekolah:
Konsep, Strategi, dan Implementasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Anonim 2, 2011. Menjadi Kepala
Profesional.
Bandung:
PT.
Rosdakarya.
Sekolah
Remaja
Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar
dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sagala, S., 2013. Kemampuan Profesional Guru
dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.
Anonim 3, 2011. Manajemen Stratejik dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S., 2012. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
Supardi, 2013. Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan
Praktinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Yamin, H. M. dan Maisah, 2009. Manajemen
Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan
Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Wahjosumidjo, 2011. Kepemimpinan Kepala
Sekolah:
Tinjauan
Teoritik
dan
Permasalahannya. Jakarta: Rajawali
Pers.
Download