Jlurnal llmiah Bidang Sains - Teknologi Mumi Disiptin dan Antar DisiPlin ISSN No. : 1978'8819 Vol. IL No. 15, Thhun IX, September 2015 O ANALISA KEHILANGAN TEKANAIT (PNESSURE DROP)-PADA le iNsii,u$ pfuA MINvAK DARI saMat PRaDIIKSI MERaAP MIil-KE rltteru DEARATAR _$tud! Kasus il Pn nA.C, Pertamlna' BWP MERLLAR Kab, Sorolangun, Prop. lambl) air:h Anghy Anokr Puspawan, Pusoawan. Telcnik Mesln, WIB a/r;h I ANALIS$ KEKAATAN BETON PASCABAKAR DENGAN METODE NUMERIK Oleh Yuzuar.4f,rlzal, Telmlk Sipil, UNIB O ANALISA TEGANGAN PADA DESAIN PISTON METODE TRIMBLE igNe.Al.t p$iON STANDAR SEPEDA MoTOR MENGGUNAKAN PEMNGMT LWAK ELEMEN HINGGA OlehAhmad Fauzan Teknlk Mesln, WIB o S aryono, Tesa Admaw$ aya, 17 Erinotlardl, KARAKTERISTK GEMPA DI KOTA BENGKALA Oleh Llndung Zalbaln Mase, Telcrtik Stpil, WIB I STTIDI ANALIS$ PENGARUIT GAYA GESEK MESIN TEREADAP PERFON*U MOTOR.BETTSIN 4 UINGKAH ot.urlg* Nuramatr,lfdhal Kurnlawan Malnll, Telcntk Mestn wIB : SOSIAL ENGINEEMNG MELALAI PENDEKAIAN KOL/IBORATIF 49 PADA PENGELOT L \{ 4F TANGKAPAN AIR DAS KUNGK'4I \ 'M. Fulz Barchld), Tehttk Sipll, UNIB Oleh WahyuArushot) STUDI PENGARUH FN.IKSI VOLAME DAN ORIENTASI SERAT TERITADAP KEKAATAN TARIK DAN BENDING KOMPOSIT R.ESIN ipoxy BER7EN6UAT SERAT Ron4N PAIAMaS TRAcHYcoLEas) A/r;hHendrl Hestlawan, Tekrtik Mesin, 35 53 WIB O TEE INFLUENCE OF A TAENING WHICLE TO HIGHWAY Cl4PACITY 59 AT & PARfuTAN STREET BENGKTTLA gTY lwtrsut Bahfiil, [fordlanryaht), Dodl Pramana Putrd), TehtkStpll, UNIB Oleh :d:ik : - Uoiversitas Bengkulu, Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu 3 8 123 (0736)22105 [email protected] E-mail: Tolp. : (CI736)21170,344067 Fax. : SOSAL ENGINEERING MEI-ALUI PENDEKATAN KOLABORATIF PADA PENGELOIAAN AREA TANGKAPAN AIR DAS KT]NGKAI Wahyu Araskar), Khairul Amri2), M. Faiz Barchia3) rMahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas TeknikUNIB Fakultas Pertanian UNIB ')Dosen Jurusan Teknik Sipi[ Fatultas Teknik UttIB,'Dosen Jl. w. R Supratman Kandang Limun, Bengkulu 38371, telp. (0736) 344087 Email : knairulftunib@gmai!-com ABSTRACT This research was aims at analyzn the sustainability of watershed management of water catchment areas in the district Kungkai Seluma with RAP-KUNGKAI method using Multidemensional Scaling (MDS). The data used primary data and ,""ondury data. RAP-ordinated technique results ftfNCfAI MDS method shows that the sustainability index Kungkai while watershed catchment area varied between 4?..65 %and 50.19 %. The social dimension of sustainable enough status, civil-technical of a dimension and dimension, the institutional the environmental dimension, economic dimension" categories in less sustainable management of watershed catchment area Kungkai. The resu-lts obtained scenario Kungkai Watershed sustainability index fo-r the environrnental dimension is 68,730lo, economic dimension is 677o, social dimension is70,53o/o, institutional dimension is 63,350/o and dimension of civil technical is 63'13. Result of RAP- KLTNGKAI leverage analysis indicated that 40 out of 67 were categoilezed as sensitive influential to the sustainability of the management water caichment areas. Based on prospective analysis of 12 obtained merging and streamlining activities to stakeholders. Kqt words: status of sustainability, watersheds, catchmenl area managemenl diberbagai wilayah di Indonesia Salah satunya PENDAHULUAN Daerah, Aliran Sungai (DAS) DAS Kungkai di kabupaten Seluma, dengan didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan panjang aliran 45 km dengan luas keseluruhan yang satu kesatuan dengan sungai dan anak- 33.134,04 Ha. anak sungainya, yang berfungsi menampung, Penggunaan DAS untuk pertanian lahan menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal kering (tanaman semusim, tanaman tahunan, dari curah hqian ke danau atau ke laut secara hortikultura) tanpa tindakan konservasi tanah alami. DAS terdiri atas dua bagian utama yaitu dan air akan meningkatkan laju area tangkapan (catchment area) permukutn. Aliran pennukaan yang tinggi yang aliran membentuk daerah hulu atau daerah kepala akan meyebabkan terjadinya erosi sungai, dan area penyaluran air yang berada sedimentasi (Manik dan Setiawan,2010 ). dibawah area tangkapan. Selama ini, dan pendekatan pembangunan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang DAS sekaligus juga merupakan daerah tangkapan bergantung kepada keragaman kondisi air (catchment area), saat ini menjadi masalah masing-masing daerah. Beberapa pendekatan berkelanjutan sangat beragam dan 75 Tahun D$ Septamber 2075 Jurnal llmiah Bidang Salns - Teloolqt Dtarni Dlsptln dan Anur Dislplin VoI. II Na 43 konsep penyederhanaan dengan Pemangku kepentingan dari setiap dimensi dalam pembangunan dalam sustainable development pengelolaan kolaboratif pada area tangkapan didasarkan atas keberlanjutan pembangunan air DAS Kungkai. yang berkaitan dengan berkelanjutan antara pembangunan lain melalui dalam lima dimensi, yaitu dimensi ekonomi, dimensi ekologi (lingkungan), dimensi sosial, TINJAUAI\I PUSTAKA dimensi teknologi dan kelembagaan- Dengan Dalam pengelolaan DAS secara berkelanjutan konsep pembangunan atea tangkapan air ada empat faktor kunci yang berpengaruh Kungkai melalui pengelolan berkelanjutan terhadap keberhasilan atau kinerja pengelolaan engineeing melalui pendekatan kolaboratif pada pengelolaan area tangkapan air Kungkai DAS, yaitu sumberclaya alam (naturan capital), sumberdaya manusia (human capitaf, sumberdaya buatan (man'made dengan mengetahui dan meningkatkan status capital), dan pranata kelembagaan (institusi) maka perlunya dilakukan studi tentang sosial keberlanjutan area tangkapan air Kungkai menganalisis proses pengelolaan keberlanjutan berdasarkan lima dimensi atau yang aspek, yaitu fingkungan, ekonomi, kelembagan dan sosial, teknis, memformulasikan jenis kegiatan dengan dari faktor sensitif tiap dimensi dengan pemangku kepentingan. Tujuan penelitian ini: l. Menganalisis status pengelolaan area tangkapan air 2. Menganalisis faktor ke.berlanjutan DAS.Kungkai' faktor penting masyarakat (social capitol), air DAS Kungkai di setiap formal rnaupun informal (Kartodiharjo, 2000)' Menurut Kaban, (2008), Kelembagaan adalah seperangkat aturan. Aturan tersebut tertuang dalam bentuk peraturan perundangundangan serta kebijakan-kebijakan dan atau kesepakatan antar stakeholders' Landasan hukum pengelolaan DAS secara substansi terkandung dalam Undang-Undang Dasar lg45 dan beberapa Undang-undang serta Peraturan Pemerintah. terhadap status keberlanj utan pada pen gelolan area tangkapan baik Menurut Ekawati (2008), berdasarkan hasil kajian terhadap Sub DAS Cicatih, salah satu dimensinya. alternatif bentuk icelentbagaan 3. Memformulasikan jenis kegiatan dari faktor pengelolaan sensitif, serta dilakukan penggabungan dan lurnal llmlah Bidarrg Soins - dalarn DAS adalah kelembagaan bersama (colaborotive), baik dengan Telaologl llurnl Displln dan Antar Disiptin vol' ll No' 75 Tahun DL September 2o75 membentuk lembaga baru atau memanfaatkan ketergantungan kelembagalrn yang sudah ada. (2007). Menurut Yudono rian Iwanuddin (2008), kecil atau rendah, Arifin Penilaian Keberlanjutan Masyarakat dalam menentukan dan mengembangkan (PKM) diwujudkan dalam sebuah daftar cek 6l6Afis', DAS;'*adAffi men genai'sffi beberapa penimbangan Yang Perlu diperhatikan. Pertimbangan tersebut masyarakat menghargai dan memanfaatkan, didasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang Aliran Sungai (DAS) disekitar tempat tinggal ada pada setiap bentuk kelembagaan tersebut. mereka. PKM menelaah tingkat keberlanjutan Menurut Azhari Q006), tingkat Kadar serta mengorganisasi lingkungan masyarakat Daerah dari lima aspek, yaitu aspek Kolaboratif ada empat pendekatan, non lingkungan, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknis. Masing-masing aspek memiliki partisipasi, ko-operasi, kemitraan tolak ukur untuk dapat diketahui tingkat Pertisipasi Menuju Terwujudnya Pengelolaan dan koloborasi. Tingkat Kadar Pertisipasi Menuju Pengelolaan kolaboratif diartikan Terwujudnya Pengelolaan Kolaboratif Ada beberapa faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan n kinerja DAS keberlanjutannya. tersebut, diantaranya faktor yang mempunyai pengaruh kuat dengan tingkat ketergantungan yang kurang kuat. Faktor pada kuadran ini sebagai kesepakatan dua atau lebih pemangku kepentingan untuk membagi informasi, peran, fungsi dart tanggung jawab dalam suatu hubungan dan mekanisme kemitraan (partnership) yang disetujui secara bersama. merupakan faktor penentu atau penggerak Ciri khas kolaborasi (driving variables) yang paling kuat dalam saling belaiar (sharing), terutama berbagi informasi. Dalam proses mencapai tujuan seringkali dilakukan penyesuaian terus sistem, faktor yang mempunyai pengaruh dan ketergantungan yang kuat '(leverage variables\, faktor outout varlables, memuat adalah proses-proses menerus atau adaptif. faktor-faktor yang mempunyai pengaruh kecil, Pembentukan pengelolaan kolaboratif namun ketergantungannya tinggi dan faltor dapat dimulai dari proses-proses kooperasi, marginal variables, memuat faktor-faktor kemitraan, dan akhirnya kolaborasi. Untuk yang rnempunyai pengaruh dan mencapai kesetaraan dalam kolaborasi diperlukan waktu yang sangat panjang, dan lurnat llmlahBtdangsalns-lckrologt Mwal DlspttndanAnturDtstpttnVoL ll No.lSr:ohun IX,ScPf'lmbcrzOTS jika telah tercapai kolaborasi, Penentuan samPel maka ini desa dalam adalah dengan menggunakan diharapkan tercapai tata kelola mandiri (self penelitian governance). Artinya, tugas pemeliharaan metode purpose sampling (sampel bertujuan) Area tangkapan air Kungkai tidak lagi berdasarkan adanya inisiatif proyek tetapi dilakukan atas dasar kesadaran dan yaitu sampel yang dipilih dengan tujuan dan kemandirian. pertimbangan tertentu. Berikut menjadi dasar pertimbangan penulis yaitu l.Desa yang terletak paling kawasan hutan area tangkapan METODE PEI{ELITIAN Dalam Penelitian tentang sosial enginering melalui pendekatan kolaboratif pada pengelolaan area tangkapan air DAS Kungkai ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan cara penelitian analisa social, tujuannya adalah mengetahui dan mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial engingring melalui pendekatan kolaboratif pada pengelolaan area tangkapan ini yang : mendekati air DAS Kungkai dengan rincian CA Pasar Ngalam, TB Semidang Batu Kabu, Enclave Padang Capo, HPT Batu Badas. 2.Desa yang terletak dikawasan hutan area air DAS Kungkai yang paling banyak mendaPatkan manfaat dalam pengelolaan area tangkapan air DAS tangkapan Kungkai. 3.Desa yang terletak dikawasan hutan area air DAS Kungkai yang paling banyak mendapatkan kerugian dalam pengelolaan area tangkapan air DAS tangkapan airDAS Kungkai. Teknik Pemilihan SamPel Menurutl SpradleY dalam Raharja Kungkai. (2010) dalam penelitian kualitatif : "Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan kualitatif tidak menggunakan pupolasi, tetapi oleh Spradley dinamakan "social situation" dalam penelitian ini, Yaitu: atau situasi sosial yang terdiri dari 3 elemen tempat, pelaku dan aktifitas yang Mengadakan wilWsrl'carzl ke lembaga koordinasi pengelolaan DAS Kungkai berinteraksi secara sinergis- Situasi sosial (BAPEDAS) dan KSDr\ dalam hal menggali tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek informasi mengenai penelitian yang ingin diketahui didalam. tentang pengelolaan das teqpadu yang terkait yaitu : Jurnal llmtah Blilang salns - l. Wawancara Tehrologt llurnt Dlsplln dan Antar Disiplin vol. Il No' kebijakan-kebijakan 75 Tahun IX, septem,Elr 2O7S 46 dengan tugas dan tanggung jawab forum DAS Analisis Keberlanjutan Untuk Masing serta untuk memperoleh informasi mengenai Masing Dimensi isu-isu yang terkait dengan topik slaipsi yang sedang diteliti. Untuk mengetahui kondisi dan keberlanjutan 2. Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan 'lebelumnya tertulis yang telah dirumuskan yang akan responden jawab, biasanya dalam altematif yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data yang efisien mekanisme jika peneliti tangkapan Menentukan pointer-pointer pertanyaan. penelitian bersifat eksploratif-deskriptif. Arah penelitian adalah penemuan kriteria dimensi ekonomi, sosial, kelembagaan,dan teknis di lokasi,penelitian berdasarkan kondisi faktual di area air Kungkai saat ini dan hasil datang, dilakukan analisis keberlanjutan dengan menggunakan metode rapid appraisal menggunakan analisis Rap-Kungkai (RapKungkai). Analisis ordinosi Rap-Kungkai metode MDS dalam penelitian ini dengan dilakukan : 1. Tahap penentuan atribut sistem pengelolaan Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai i (khususnya tujuan l), maka pelaksanaan in gkun gan, pengelolaan melalui beberapa tahapan, Yaitu Analisis Deskriptif I tingkat penyusunan skenario untuk masa yang akan mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. pada - lapangan. Selanjutnya dibuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat terhadap fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang ditelaah dan merumuskan berbagai altematif solusi sesuai dengan aspek yang dikaji area tangkapan air Kungkai yang meliputi lima dimensi yaitu dimensi lingkungan, ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknis/teknologi 2. Tahap penilaian setiap atribut dalam skala ordinal (scoring) berdasarkan kriteria keberlaqiutan setiap dimensi. 3. Tahap analisis ordinasi Rap-Kungkai dengan metode MDS dengan menggunakan software Rap-Kungkai excel untuk menentukan ordinasi dan nilai stress melalui ALSCAL Algoritnna. 4. Penyusunan indeks dan status kebcrlanjukn sistem pengelolaan area tangkapan air Jurnal ltmiah Btdang Salns - Tebtologt ltlurni Dlsplln dan Antar Dlsdplln YoL II Na 75 Tahun ll{, Sepbmfur 2O7S 47 Kungkai saat ini berdasarkan lima dimensi implikasi skenario. Penentuan faktor kunci yang menjadi indikator keberlanjutan. dalam analisis ini dilakukan dengan menggabungkan faktor-faktor kunci yang Aualisis Leverage sensitif berpengaruh terhadap kinerja sistem Analisis laverage (daya ungkit) dilakukan dari hasil analisis keberlanjutan dan faktor untuk mengetahui atribut yang sensitif dan kunci yang diperoleh dari analisis kebutuhan. intervensi yang perlu dilakukan. Hasil analisis laverage dinyatakan dalam bentuk persen (%) perubahan root mean square (RMS) masing-masing atribut dari jika dihilangkan dalam ordinasi. Atribut-atribut dengan persentase Kebutuhan Analisis Pemangku Kepenting an (Staheholder\ Analisis kebutuhan pemangku kepentingan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor pentin$ (sensitrfl yang brpengaruh dan berperan dalam tertinggi merupakan atribut yang paling sistem pengembangan area tangkapan air DAS sensitif berpengaruh terhadap keberlanjutan Kungkai secara berkelanjutan pada masa yang Atau semakin besar perubahan root mean akan datang. Analisis ini dilakukan dengan cara square (R.MS), maka semakin sensitif peranan atribut tersebut terhadap peningkatan status melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dan mengetahui masalah ubma yang keberlanjutan. berpengaruh pada setiap dimensi dengan cara 5 melaksanakan kuisioner yang termasuk dalam Analisis Prospektif area tangkapan air DAS Kungkai. Analisis prospektif dilakukan untuk menyusun skenario arahan kebijakan dengan menentukan faktor-faktor kunci cara yang berpengaruh dan memprediksi kemungkinan IIASIL DAI{ PEMBAIIASAI\I Analisis yang akan terjadi pada masa yang akan datang sesuai dengan tujuan yang akan" dicapai. Analisis prospektif dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu (l) menetapkan tujuan, (2) melakukan identifikasi kriteria, (3) mendiskusikan kriteria yang telah ditentukan, (4) analisis pengaruh antara faktor, (5) Multiimensional Scalling Ordination (N[DS) Berdasarkan hasil analisa menggunakan RAP-KLfNGKAI saat ini menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan dari dimensi lingkungan 47,53 oh, dimensi ekonomi 44,07 7o, dimensi sosial 50,19 o/o, dimensi kelembagaan 42,65 o%, dimensi teknis 43,25 %. Nilai dari masing- masing dimensi keberlanjutan area tangkapan membangun dan memilih skenario, dan (6) Disiplln VoI. Jurnal llmtah Bidarg 5ains - Telomlogt lilurnt DIsplIn dan Antar ll No. 75 Tahun lld September 2O15 48 air DAS Kungkai saat ini dapat dilihat Gambar pada 1 Teknis Gambar l. Diagram Layang (Kite Diagram) Status Keberlaanjutan Area Tangkapan IniKeberlanjutan pengelolaan area tangkapan air DAS Kungkai saat ini berdasarkan hasil analisis leverage terhadap seluruh atribut yang diberikan I penilaian. Dari 53 atribut yang diberikan penilaian terhadap area tangkapan air DAS Kungkai Air DAS Kungkai Saat pada dimensinya masing-masing. Selanjutnya atribut-atribut sensitif ini akan digunakan sebagai faktor penting/faktor pengungkit untuk memperbaiki status keberlanjutan pengelolaan area tangkapan air DAS Kungfui setiap dimensinya diperoleh 4O atribut yang sensitif dan berpengaruh pada masa yang akan datang. pada dimensinya masing-masing. Selanjutnya atribut-atribut sensitif ini akan digunakan sebagai Rekayasa Pengelolaan Area Tangkapan Air faktor pentinflfaktor pengungkit untuk DAS Kungkai Berkelanjutan Skenario- memperbaiki status keberlanjutan pengelolaan area Analisis Multiimensional Scalling Ordinaion tangkapan air DAS Kungkai setiap dimensinya (MDs) Berdasarkan pada masa yang akan datang. Keberlanjutan pengelolaan area tangkapan air hasil analisa RAP-Kungkai skenario I, menggunakan menu4jukkan bahwa DAS Kungkai saat ini berdasarkan hasil analisis indeks keberlanjutan dari dimensi lingkungan leverage terhadap seluruh atribut yang diberikan 68,73 yo, dimensi ekonomi 67 o penilaian. Dari 53 atribut yang diberikan penilaian terhadap area tangkapan air DAS Kungkai , dimensi sosial o 70,53 yo, dimensi kelembagaan 63,35 , dimensi sipil-teknis 63,13 yo. Nilai dari masing<nasing diperoleh 4O atribut yang sensitif dan berpengaruh lurnal ltmlah Btda4g Satns - Tet<nologt Murni Dtspttn dan Antar Dtdplln VoI. ll No. 75 Tahun IX, Septzlmber 2075 49 dimensi keberlanjutan area tangkapan air DAS Kungkai skenario I atribut yang diberikan penilaian. Dari 36 atribut yang diberikan penilaian terhadap area tangkapan dapat dilihat pada Gambar air DAS Kungkai diperoleh 13 atribut yang sensitif dan berpengaruh pada keberlanjutan setiap Lingku ngan dimensinya. Selanjutnya atribut-atribut sensitif ini '%q^ akan digunakan sebagai faktor penting/faktor pengungkit untuk memperbaiki Teknis53., status keberlanjutan pengelolaan area tangkapan air DAS Kungkai setiap dimensinya pada masa yang akan datang. ketigabelas atribut ini dapat dilihat pada table keberlanjutan pengelolaan area tangkapan air DAS Kungkai berdasarkan hasil analisis leverage pada analisis prosfektif skenario Tabel I terhadap seluruh abunsan Dan Kebutuhan Para I Diperlukan pengamaruln dan perlindungan hutan 2 Diperlukan sosialisasi/penyuluhan -penyuluhan terhadap arti pentingnya daerah aliran sungai 3 Diperlukan rehabilitas lahan disekitar DAS yang rusak'(penafttman kayu disekitar lahan masyarakat dan pembuatan hutan rakyat 4 Diperlukan pembuatan bangunan teknik sipil (check dam, sumur resapan) 5 Diperlukan penghijauan lingkungan pada DAS yang kritis 6 Diperlukan penshiiauan lingkungan agar sumber daya alam tetap terjaga 7 Diperlukan Rehabilitas kpwasan 8 Diperlukan pernbuatan hutan rakyat 9 Diperlukan pembuatan kebun bibit rakyat l0 Diperlukan Patroli kawasan hutan ll Diperlukan Pemberian bibit tanaman (lkyqbuah-buahan) Diperlukan Memberikan bantuan berupa dana kepada masyarakat dengan tujuan merehabilitasi hutan Sumber: Hasil Wawancora dan Olahon t2 lurnal ltmtah Btilang Satns - Teknologl Murai Displin dan Antar Disiplin Vol. II No. 75 Tahun Dl September 2O75 50 2. Untuk menjaga area tangkapan Kesimpulan l.Berdasarkan hasil analisa menggunakan RAP- air DAS Kungkai, sebaiknya masyarakat harus dibekali arti pentingnya daerah KLTNGKAI kondisi saat ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang indeks keberlanjutan dari dimensi lingkungan 47,53 yo dimensi ekonomi 44,07 Yo, dimensi alir an.s ur,gai, s umber day a al am y ang meny akut sosial 50,19 7o, dimensi kelembagaan 42,65 %o, keseluruhan di lingkungannYa. 3. Sebaiknya pihak pemerintah, swast4 dan dimensi sipil-teknis 43,25 o/o. Dan 67 atribut, masyarakat harus sama-sama mengelola serta atribut sensitif dan berpengaruh yang merupakan faktor pengungkit untuk menjaga area tangkapan air DAS Kungkai pada memperbaiki status keberlanjutan pengelolaan akan datang diperoleh 40 area tanp!<apan air DAS Kungkai pada kondisi saat ini maupun kondisi pada masa yang masa DAFTAR PUSTAKA yirng akan datang 2.Berdasarkan hasil analisa menggunakan RAP- KLINGKAI skenario , menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan dari dimensi lingkungan 68,73 o dimensi ekonomi 67 Yo, dimensi sosial o 7{),53 yo dimensi kelembagaan 63,35 , dinrensi teknis 63,13 Yo. Dan 36 atribu! diperoleh 13 nsensitif dan berpengaruh pada atribut yang Arifin, T- 2007. Indeks keberlaniutan ekologi- telootogi ekosistem terumbu karang di selat lembeh lcota bitung. Departemen kelautan dan perikanan Azhari Z. Anshari, 2006, Dapatlcah Pengelolaan kolaboratf Menyelamatlcan Taman Nas ional Danau Sentarum, Dosen Universitas Tanjungpura dan Ketua Yayasan Konservasi keberlanjutan setiap dimensinya. 3.Dari 40 atribut yang sensitif dan berpengaruh pada dimensinya masing-masing. didapat 20 atribut yang bisa dilakukan penggabungan terhadap pemangku kepentingan di area langkapan air DAS Kungkai, dan 12 kegiatan penggabungan dan penyederhanaan terhadap Bomeo. Basyir, Abdurrahmarq 2008, Evaluasi Keberlanjutan Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menuiu Ecovillage, Skripsi Pnogram Study Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB. Ekawati, S. 2008. Kelembagaan Pengelolaan DAS pemangku kepentingan. Lokal (Sebagai llacana dalqm Pengelolaan Sub DAS Cicatih) Saran air DAS Kaban, H.M.S. 2008. Kerangka Kerja Pengelolaan Kungkai, sebaiknya masyarakat harus dibekali Daerah Aliran Sungai di Indonesia: Amanah kembali pemahaman tentang hutan Instruksi Presiden l. Lintuk menjaga area tangkapan No. 5 Tahan 2008 Tentang Folats Program Elconomi Tahun pemanfaatannya. Jurnal llmiah BidangSoins serta - Teknologl Murni Displin dan Antor Dlslrptin VoL II No.75 Tahun D$ kpember 2O75 51 2008-2009. Departemen Kehutanan, Gedung Manggala Wanabhakti Jalan Gatot Subroto - Jakarta Pusat. Kartodihardjq H.,dkk. 2000. Kaiian Institusi Pengelolaan DAS dan Konservasi Tanah. K3SB Bogor. Manik K.E.S, Setiawan Agus, 2010, Kelembagaan Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungoi (DAS), Koferensi dan Seminar BKPSL Indonesia Pekanbaru, Riaq Jurusan Ilmu Tanah dan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unila Raharja S, 2010. Pengelolaan Kolaboratif dalotn Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum. Jurnal Fakultas IImu Sosial dan Politik Universitas Padjajaran,Bandung. Yudono, H. dail lwanuddin. 2008. Kelembagaan dan Nilai Air DAS mulai dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini (Pengalaman dari Sub DAS Mararin, DAS Saddang Tana Toraja). DislplfnVol, il Na 75 Tahun DL Septcmber2075 Jurnal ltmlah Ndang Sattts - lelaologtfiturntDtspllndan Anwr 52