Manajemen Stratejik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Faisal Syah1, Murniati AR 2, Cut Zahri Harun 3 1). Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111, Indonesia 2,3).Prodi Email: [email protected] Abstract Strategic Management is one of the concepts developed in each school, especially in vocational high schools. The objective of this research was to find out planning, implementation, evaluation and monitoring of education in the learning process at State Vocational High School (SMKN) 1 Mesjid Raya, Aceh Besar Regency. This research used descriptive qualitative approach and data were collected through observation and interviews. The subject of the research was the leader of the school. The results showed that: 1. Planning is an undeniable necessity that is absolutely must be done by the principal and staff at the SMKN 1 Mesjid Raya, Aceh Besar, it has been laid out in the strategic planning (Renstra) of vocational high school in general, where the determination of planning is based on prior planning done before. 2. Implementation of strategic planning at SMKN 1 Mesjid Raya, Aceh Besar is the embodiment of various forms of strategic policies and programs that have been formulated in a planning aiming at achieving the program development, the procurement of budget as well as the development of procedures by transforming various strategic steps 3. Program evaluation is a unit of activities programmed with a goal to gather information about the realization or implementation of a policy taking place in a continuous process and occurring within an institution that involves a group of people in order to make a decision. While monitoring is a responsibility of a subordinate to a superior about the work performed in accordance with instructions and tasks given by the superior. Keywords: Strategic Planning, Implementation, Evaluation and Monitoring Abstrak, Manajemen Stratejik merupakan salah satu konsep yang dikembangkan disetiap sekolah terutama sekolah menengah kejuruan. Penelitian ini untuk mengetahui tentang, perencanaan pendidikan, implementasi, evaluasi dan pengawasan dalam proses belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Tehnik penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan kualitatif, observasi dan wawancara. Subjek penelitan terdiri dari Pimpinan Sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Perencanaan sebuah keharusan yang tidak bisa ditolak begitu saja dan hal ini mutlak harus dilakukan oleh Manajerial Stratejik… Faisalsyah 159 Kepala Sekolah dan Jajarannya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar telah tertuang di dalam rencana stratejik (Renstra) SMK pada umumnya, dimana penentuan perencanaan terlebih dahulu mempedomani apa yang telah dikerjakan sebelumnya. 2. Implementasi perencanaan stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar merupakan proses perwujudan dalam stratejik dan kebijakan berbagai bentuk program yang telah dirumuskan dalam sebuah perencanaan dengan tujuan pencapaian terhadap pengembangan program, pengadaan anggaran serta pengembangan prosedur dengan mentransformasikan berbagai langkahlangkah stratejik 3. Evaluasi program adalah suatu unit/kesatuan kegiatan yang diprogram dengan tujuan dalam pengumpulan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu kelembagaan yang melibatkan sekelompok orang guna untuk pengambilan suatu keputusan. Sementara Pengawasan adalah suatu yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas–tugas yang di berikan atasannya kepadanya. Kata Kunci : Perencanaan Stratejik, Implementasi, Evaluasi dan Pengawasan PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan Negara agraris, maritime, dan berbagai kepulauan yang didalamnya mempunyai sumber daya alam yang dapat dieksploitasi serta berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2014 - 2015 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 menerangkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 254,9 Juta Jiwa, ini merupakan jumlah penduduk sepuluh besar dunia. Keberlangsungan pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia tidak terlepas dari peran guru pendidikan sebagai wadah apresiasi dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Aceh merupakan provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam untuk mengolah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan supaya bermanfaat dan memberi sumbangan positif bagi kesejahteraan masyarakat tentu dibutuhkan sumber daya manusia terdidik berkualitas yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam. Stratejik yang 160 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan kedepan merupakan suatu langkah awal dari pelaksanaan pendidikan yang mengarah kepada perencanaan pendidikan kemandirian dan kewirausahaan. Untuk dapat dijadikan sebuah pedoman dalam melaksanakan hal tersebut, pada kajian ini memberikan gambaran terhadap manajemen stratejik, perencanaan stratejik pendidikan dalam memenuhi kebutuhan kemandirian dan kewirausahaan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di masa yang akan datang pula. Sebagai pimpinan sekolah beserta semua unsur berkomitmen dalam melaksanakan visi/misi dengan berpegang kepada pedoman tujuan yang telah ditetapkan secara bersama. Dari hal tersebut dapat kita lihat tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui sejauhmana perencanaan, implementasi dan evalauasi/pengawasan terhadap kegiatan sekolah. 2. Untuk mengetahui sejauhmana hasil yang telah dicapai melalui: perencanaan, implementasi dan evaluasi/pengawasan. 3. Untuk dapat dijadikan pandangan konseptual dimasa yang akan datang. KAJIAN KEPUSTAKAAN Sagala, mengemukakan bahwa: Manajemen stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meliputi: 1. Manajerial, Perencanaan, Proses manajerial, pengawasan, operasional/evaluasi hambatan berdasarkan dan beberapa tantangan pendapat para serta ahli. 2. Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi tempat berlangsungnya administrasi dan manjemen pendidikan, tumbuh menjadi besar yang kemudian permasalahan yang komplek dalam suatu sistem pendidikan nasional. Memperjelas kompleksitas pendidikan tersebut digunakan pendekatan system yaitu: menekankan keseluruhan dan keutuhan, pemikiran terhadap bagian atau elemen sebagai subsistem dan interaksi Manajerial Stratejik… Faisalsyah 161 atau interrelasi antar elemen. Stratejik pendidikan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukannya perencanaan, dimana tujuan dari perencanaan yaitu: untuk membentuk manajerial yang professional dan terampil dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dimana sebuah manajemen stratejik akan terlihat dan tertata. Model manajemen stratejik memerlukan dua fase besar yang masing-masing memerlukan dua tahapan, yaitu: formulasi stratejik dan implementasi stratejik. Formulasi stratejik mencakup penetapan misi organisasi, assesmen lingkungan baik internal maupun eksternal, menetapkan arah dan sasaran(penentuan tujuan), dan menentukan stratejik. Sedangkan implementasi stratejik terdiri dari menggerakkan stratejik, melakukan evaluasi stratejik dan pengawasan stratejik. 1. Perencanaan Stratejik Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas dalam organisasi sebagai sebuah aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan organisasi adalah dengan membuat sebuah perencanaan. Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan pengunaan sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan. Suatu perencanaan adalah aktivitas integrative yang berusaha memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Disi lain dalam merumuskan suatu stratejik, manajemen puncak harus memperhatikan berbagai faktor kritikal. 162 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 Disisi lain Perencanaan (planning) merupakan fungsi awal dari serangkaian aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien, sebelum fungsi berikutnya yaitu organizing, actuating, dan controlling. Perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang di masa depan. Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah proses pemilihan yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien, sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat. 2. Implementasi Implementasi merupakan proses perwujudan dalam stratejik dan kebijakan berbagai bentuk program yang telah dirumuskan dalam sebuah perencanaan dengan tujuan pencapaian terhadap pengembangan program, pengadaan anggaran serta pengembangan prosedur dengan mentransformasikan berbagai langkah-langkah stratejik. Karena itu, implementasi dituntut lebih efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam melakukan berbagai program yang tertuang didalam serangkaian perencanaan yang telah dirumuskan. Implementasi yang baik membutuhkan orang yang andal untuk melaksanakan rencana tersebut. Salah satu cara terbaik untuk menemukan mereka adalah memiliki mereka dan melibatkan mereka dalam membuat rencana itu, demikian juga tenaga pengajar akan lebih cenderung untuk menerima rencana pembelajaran jika perwakilan pembelajaran berpartisipasi dalam pembuatan rencana itu dan jika target dan tujuan yang diinginkan tercapai nantinya. Manajerial Stratejik… Faisalsyah 163 Tanpa implementasi, pelaksanaan yang tepat dan rencana yang telah di buat akan menjadi tidak efektif. Implementasi menjadi langkah penting dalam proses perencanaan pembelajaran. Sebuah rencana implementasi yang efefktif menunjukkan kegiatan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan, waktu dan tempat pelaksanaannya kapan, bagaimana implementasi itu akan dilakukan, bagaimana evaluasi dan pengendaliannya. Kompetensi tersebut harus dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap keterampilan dan pengetahuan seorang pendidik itu merupakan cerminan dari kompetensi yang dimilikinya. Dalam pelaksanaan ini sangat penting untuk dilakukan setelah proses perencanaan dan implementasi, hal tersebut untuk dapat mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan yang akan di raih sehingga apa yang menjadi sebuah tujuan dapat dengan jelas dari hasil pembuktian yang dilakukan. 3. Evaluasi dan Pengawasan Berdasarkan penyataant Sujanto yaitu: pelaksanaan evaluasi pada dasarnya untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan di sekolah sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Selanjutnya menurut Benyamin Bloom (Sudjana, 2009) yaitu: Sistem Pendidikan Nasional menggunakan klasifikasi evaluasi hasil belajar Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleksi, ketrampilan gerakan dasar, 164 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif. Evaluasi program adalah suatu unit/kesatuan kegiatan yang diprogram dengan tujuan dalam pengumpulan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu kelembagaan yang melibatkan sekelompok orang guna untuk pengambilan suatu keputusan. Program tersebut akan sangat terkait dengan jumlah dana yang tersedia. Sikronisasi sebuah program kerja dan pembiayaannya tertuang di dalam RAPBS sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, kepala sekolah/ pimpinan kelembagaan melihat dan menyesuaikan antara kegiatan dan pembiayaan yang digunakan, serta hasil dari kegiatan sudah maksimal. Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang sangat signifikan dalam pencapaian manajemen organisasi dan mengatur potensi baik yang berkaitan dengan produksi maupun sumber daya yang ada. Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang terkait dengan perencanaan strategis. Dan perencanaan strategis merupakan puncak dari suatu pemikiran untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai organisasi dan juga merencanakan berbagai sumber daya yang ditetapkan organisasi dan usaha pencapaian tujuan strategis. Engkoswar,(2012:219) menyatakan bahwa: Kegiatan pengawasan pada dasarnya membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif, dalam penelitian kualitatif dapat belajar dan mengeksplorasi dan memahami pengalaman manusia atau kelompok seperti kepercayaan, penderitaan, rasa sakit, frustasi, keindahan, Manajerial Stratejik… Faisalsyah 165 pengharapan, dan cita-cita yang telah terbentuk dan telah dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Yin (2011 : 11) bahwa: “Studi kasus adalah suatu inkuiriempiris yang menyelidiki fenomena di dalam korteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan korteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan menggunakan berbagai sumber atau multi sumber sebagai bukti”. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti siklus kehidupan seseorang proses– proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan internasional, dan kematangan industri-industri. HASIL PENELITIAN Penelitian ini menjelaskan hasil sesuai dengan rencana yang tertuang dalam rumusan masalah dan data yang dihimpun untuk menjawab pertanyaan di dalam Manajemen Stratejik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar dan menguraikan beberapa pertanyaan yang meliputi: 1. Perencanaan Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. 2. Implementasi Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. 3. Evaluasi dan Pengawasan terhadap Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan wawancara terhadap Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar yakni Kepala Sekolah mengungkapkan dimana Manajemen Stratejik Pendidikan pada Sekolah tersebut merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pembelajaran dan sistem praktikum yang disesuaikan dengan berbagai bidang kejuruan, dalam peningkatan 166 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 sumber daya manusia (siswa) untuk menghadapi persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelaksanaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar segera tampil dengan mempedomani agenda Nasional yang tertuang dalam undang-undang Negara, Keputusan Presiden dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional serta Qanun yang berlaku untuk wilayah Aceh. Kepala Sekolah dalam menerapkan Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar, dimana dalam membuat suatu perencanaan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan input kesiswaan, dalam hal ini tingkat kebutuhan yang ingin dicapai terkadang mempunyai hambatan dalam pelaksanaan dan terbentur oleh sistem kebijakan daerah, sehingga tak sedikit menjadi kendala dalam pelaksanaan kinerja atau proses pembelajaran tersebut. Dalam proses rekruitmen peserta didik juga terbentur oleh geografis wilayah yang jauh dari pusat kota dan sekolah juga belum memberlakukan boording School. Namun Kepala Sekolah sangat optimis dalam melaksanakan berbagai program yang terkait dengan peningkatan dan pengembangan kelembagaan dan kesiswaan untuk mencapai sauatu kualitas, begitu pula dengan perean serta guru dalam menjalani proses pembelajaran juga diharapkan lebih profesional dan poksi. Hal tersebut ditandai dengan terakreditasinya sekolah dan telah tersertifikasinya para guru dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar. Ini juga akan memudahkan pelaksanaan Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar oleh Kepala Sekolah dalam menerapkan tujuan program yang diinginkan. Manajerial Stratejik… Faisalsyah 167 Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar dalam hal manajemen Stratejik juga melaksanakannya dengan sistematis, yaitu: 1. Pendataan dan rekuitmen siswa yang dilakukan oleh Panitia Seleksi. 2. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya seperti: a. Guru bidang pelajaran kejuruan. b. Guru bidang Agama. c. Guru bidang pelajaran Umum, d. Guru konseling/guru wali 3. Proses praktikum dan sarana prasarana dalam hal ini yang bertanggungjawab dipercayakan kepada bidang Kepala Tata Usaha berserta pengawainya. 4. Proses pengawasan internet dan pengembangan pembelajaran dilakukan oleh Kepala bidang Humas dan berkoordinasi dengan dewan komite. 5. Proses pengawasan secara keseluruhan dilakukan oleh pengawas yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Olah raga dan oleh raga kabupaten Aceh Besar. A. Perencanaan Stratejik. Secara umum perencanaan yang dilakukan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar adalah sama dengan yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Aceh Besar, hal ini di karenakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di wilayah Aceh Besar secara otentik masih dikendalikan oleh Dinas Pendidikan dan Olah Raga kabupaten Aceh Besar Selaku penanggung jawab pgrogram dan proses kegiatan serta mekanisme prosedur yang berlaku. 168 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 Perencanaan Stratejik pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar oleh Kepala Sekolah bermuara pada ketercapaian prioritas sebagai langkah-langkah untuk melakukan program, yaitu: 1. Merumuskan Visi, Misi Sekolah setiap awal pembelajaran sebagai review. 2. Merevisi/menganalisa EDS (Evaluasi Diri Sekolah) setiap awal tahun. 3. Mengevaluasi pencapaian delapan Standar Pendidikan Nasional dari tahun sebelumnya. Ketiga rumusan di atas dilaksanakan melalui mekanisme dalam Rapat Kerja Sekolah (RAKER sekolah). Rapat Kerja tersebut menghasilkan output yaitu: 1. Adanya rumusan yang visi/misi sekolah yang relevan sesuai dengan berkembang dan meluasnya pendidikan dan teknologi saat ini. 2. Adanya rumusan EDS yang otentik yang akan menjadi sumber informasi utama dalam menyusun program kerja sekolah meliputi: program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek sekolah yang akan disusun. Perencanaan dimulai setiap akhir Tahun Anggaran dan berpedoman pada kalender Pendidikan. Perencanaan dapat terealisasi jika berdasarkan jadwal yaitu: 90 % dapat dijalankan, tetapi berdasarkan anggaran dibawah 50 % dinyatakan gagal dalam perencanaan. B. Implementasi Implementasi dilaksanakan melalui stratejik dengan menggerakkan sumber daya yang dimiliki sekolah. Mulai dari pembentukan susunan struktur organisasi sekolah yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Kepala sekolah memberikan mandat kepada pemangku jabatan didalam struktur untuk melaksanakan program kerja sekolah dengan merumuskan pembagian tugas (job description) masing-masing. Manajerial Stratejik… Faisalsyah 169 Kesiswaan dan sarana prasarana yaitu: 1. Guru: mulai dari proses rekruitmen, pengelolaan, rewort dan funisment. 2. Kesiswaan: pelaksanaan persiapan belajar, proses belajar hingga evaluasi siswa, pembelajaran, praktikum hingga lulusan. 3. Sarana prasarana: pelaksanaan mulai dari awal penerimaan siswa, proses Implementasi berkaitan dengan guru dikelola oleh Wakil Kepala Sekolah yang membidangi kurikulum. Dari hal tersebut yang menjadi sorotan utama adalah: 1. Pemeliharaan sarana prasarana yang rendah. 2. Pengelolaan sarana dan prasarana tidak memiliki anggaran yang memadai. 3. Kualitas guru yang rendah. 4. Kinerja guru sebagian memprihatinkan 5. Kepercayaan sekolah terhadap sekolah mulai menurun. Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, harus memiliki kompetensi khusus yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. kompetensi itu seperti pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan seorang tenaga pendidikan. Kompetensi tersebut harus diimplementasikan dalam proses belajar mengajar. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap keterampilan dan pengetahuan seorang pendidik itu merupakan cerminan dari kompetensi yang dimilikinya, selama hal tersebut dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Maka setiap pengetahuan yang disampaikannya akan mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik. 170 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 C. Evaluasi dan Pengawasan Evaluasi pada SMK Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar dilaksanakan setiap akhir semester, dan akhir tahun serta untuk kegiatan tertentu dilaksanakan secara non periodik yaitu bulanan, mingguan, dan harian. Secara umum evaluasi mulai dilaksanakan di akhir semester sesuai dengan kalender pendidikan. Evaluasi yang dilakukan sebagai bahan kajian tentunya terkait dengan keterlaksanaan program kerja, tantangan, hambatan/kendala, termasuk keuntungan pelaksanaan program tersebut. Evaluasi terhadap siswa, menganalisa minat siswa, prestasi belajar siswa, kualitas output yang mampu memenuhi pasar dunia usaha/dunia industri. Evaluasi yang dilakukan terhadap guru meliputi: kebutuhan guru, kualitas kinerja berdasarkan SKP, penilaian SKP. Pengawasan atau controlling merupakan salah satu fungsi yang sangat signifikan dalam pencapaian manajemen organisasi dan mengatur potensi baik yang berkaitan dengan produksi maupun sumber daya yang ada. Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang terkait dengan perencanaan strategis. Dan perencanaan strategis merupakan puncak dari suatu pemikiran untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai organisasi dan juga merencanakan berbagai sumber daya yang ditetapkan organisasi dan usaha pencapaian tujuan strategis. Pengawasan yang dilaksanakan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh besar secara terencana, terstruktur dan sistematik dengan melibatkan unsur manajemen sekolah yang berkompeten. Pengawasan dilakukan sejak dimulainya pelaksanaan program kerja. Dan yang menjadi pengawasan tersebut meliputi: keterlaksanaan depalan Standar Nasional Pendidikan, pengelolaan, kurikulum, pengelolaan siswa, sarana prasarana, keuangan/pembiayaan dan penilaian hasil belajar. Manajerial Stratejik… Faisalsyah 171 Pengawasan terhadap siswa dilakukan oleh bidang kesiswaan, salah satu cara dan stratejik perumusan tata tertib siswa disekolah dan melakukan pengawasan terhadap pelakasanaannya. Guru dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dan stafnya. Perlu dan sangat penting. Ini dilakukan untuk melihat sejauhmana pelaksanaan dari program yang telah ditetapkan secara bersama. Mengoptimalkan kinerja staf disegala lini, melakukan pembinaan dalam melakukan kegiatan pengawasan. Pengawasan harus dilaksanakan secara terukur, terencana, terpola dan pengawasan menghasilkan informasi sistematis, agar program yang reliable, akurat dan akuntabilitas. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kepala Sekolah beserta Unsur sekolah telah melakukan perencanaan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar yang merupakan sebuah konsep /program / pandangan masa depan yang menciptakan suatu kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan program di masa depan. Perencanaan tersebut pada hakikatnya adalah proses pemilihan program yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien, sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat dimasa yang akan datang. 2. Implementasi stratejik yang dilakukan oleh pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar merupakan proses perwujudan dalam stratejik dan kebijakan berbagai bentuk program 172 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016 yang telah dirumuskan dalam sebuah perencanaan dengan tujuan pencapaian terhadap pengembangan program, pengadaan anggaran serta pengembangan prosedur dengan mentransformasikan berbagai langkah-langkah stratejik. Oleh karena itu, implementasi dituntut lebih efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam melakukan berbagai program yang tertuang didalam serangkaian perencanaan yang telah dirumuskan. Pemotivasian dan peningkatan hubungan kerjasama dengan jajaran internal dan eksternal sekolah merupakan kegiatan yang harus difokus, guna dalam peningkatan pengetahuan dan teknologi baik dalam hal pembelajaran maupun dalam hal pengalaman yang pada akhirnya berdampak pada pencapaian tujuan yang diprogramkan oleh sekolah. 3. Evaluasi program sekolah yang dilakukan merupakan suatu unit/kesatuan kegiatan yang diprogram dengan tujuan dalam pengumpulan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu kelembagaan yang melibatkan sekelompok orang guna untuk pengambilan suatu keputusan. Sementara Pengawasan oleh pihak tertentu merupakan suatu pertanggungjawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan atasannya kepadanya. Sehingga pengawasan tersebut berfungsi yang sangat signifikan dalam pencapaian manajemen organisasi dalam mengatur potensi baik yang berkaitan dengan hasil maupun sumber daya manusia. Pengawasan tersebut meruapakan salah satu fungsi yang terkait dengan perencanaan. B. Saran 1. Kepada kepala Sekolah SMK Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar, agar dapat membuat sebuah terobosan, dimana dalam penyelenggaraan Manajerial Stratejik… Faisalsyah 173 kependidikan untuk dapat bertanggungjawab secara internal maupun eksternal terutama terhadap peserta didik yang telah lulus. 2. Kepada para guru untuk melakukan programnya baik itu program keahlian maupun program pembelajaran dapat diperbaharui, guna mempersiapkan peserta didik mampu bersaing sejajar dengan sumber daya manusia yang ada dimasa depan. 3. Kepada peneliti yang berminat, untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap manajemen stratejik dan dapat memberikan masukan atau kritikan, guna untuk kesempurnaan pendidikan dimasa yang akan datang, terutama pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. DAFTAR PUSTAKA Mulyono, 2009, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Murniati A.R dan Usman, 2009, Implementasi Manajemen Stratejik Dalam Pemberdayaan SMK. Medan: Cita Pustaka. Siswanto, 2011, Pengantar Manajemen, Penerbit Bumi Aksara Sagung Seto: Jakarta. Yin. RK, 2011 Studi Kasus:Desain dan Metode. Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada. 174 Jurnal MUDARRISUNA ISSN: 2089-5127 e-ISSN: 2460-0733 Volume 6, Nomor 1, Juni 2016