IJAZUL QUR`AN: Pengertian - Pusat Jurnal UIN Ar

advertisement
Manajemen Stratejik Pada Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Mesjid Raya
Kabupaten Aceh Besar
Faisal Syah1, Murniati AR 2, Cut Zahri Harun 3
1).
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111, Indonesia
2,3).Prodi
Email: [email protected]
Abstract
Strategic Management is one of the concepts developed in each school,
especially in vocational high schools. The objective of this research was to
find out planning, implementation, evaluation and monitoring of
education in the learning process at State Vocational High School (SMKN)
1 Mesjid Raya, Aceh Besar Regency. This research used descriptive
qualitative approach and data were collected through observation and
interviews. The subject of the research was the leader of the school. The
results showed that: 1. Planning is an undeniable necessity that is
absolutely must be done by the principal and staff at the SMKN 1 Mesjid
Raya, Aceh Besar, it has been laid out in the strategic planning (Renstra) of
vocational high school in general, where the determination of planning is
based on prior planning done before. 2. Implementation of strategic
planning at SMKN 1 Mesjid Raya, Aceh Besar is the embodiment of
various forms of strategic policies and programs that have been
formulated in a planning aiming at achieving the program development,
the procurement of budget as well as the development of procedures by
transforming various strategic steps 3. Program evaluation is a unit of
activities programmed with a goal to gather information about the
realization or implementation of a policy taking place in a continuous
process and occurring within an institution that involves a group of
people in order to make a decision. While monitoring is a responsibility of
a subordinate to a superior about the work performed in accordance with
instructions and tasks given by the superior.
Keywords: Strategic Planning, Implementation, Evaluation and Monitoring
Abstrak,
Manajemen Stratejik merupakan salah satu konsep yang dikembangkan
disetiap sekolah terutama sekolah menengah kejuruan. Penelitian ini
untuk mengetahui tentang, perencanaan pendidikan, implementasi,
evaluasi dan pengawasan dalam proses belajar pada Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Tehnik penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan kualitatif, observasi dan
wawancara. Subjek penelitan terdiri dari Pimpinan Sekolah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1. Perencanaan sebuah keharusan yang
tidak bisa ditolak begitu saja dan hal ini mutlak harus dilakukan oleh
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
159
Kepala Sekolah dan Jajarannya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar telah tertuang di dalam rencana stratejik
(Renstra) SMK pada umumnya, dimana penentuan perencanaan terlebih
dahulu mempedomani apa yang telah dikerjakan sebelumnya. 2.
Implementasi perencanaan stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar merupakan proses perwujudan
dalam stratejik dan kebijakan berbagai bentuk program yang telah
dirumuskan dalam sebuah perencanaan dengan tujuan pencapaian
terhadap pengembangan program, pengadaan anggaran serta
pengembangan prosedur dengan mentransformasikan berbagai langkahlangkah stratejik 3. Evaluasi program adalah suatu unit/kesatuan
kegiatan yang diprogram dengan tujuan dalam pengumpulan informasi
tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung
dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu kelembagaan
yang melibatkan sekelompok orang guna untuk pengambilan suatu
keputusan. Sementara Pengawasan adalah suatu yang dilaksanakannya,
sesuai dengan instruksi dan tugas–tugas yang di berikan atasannya
kepadanya.
Kata Kunci : Perencanaan Stratejik, Implementasi, Evaluasi dan Pengawasan
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan Negara agraris, maritime, dan
berbagai kepulauan yang didalamnya mempunyai sumber daya alam
yang dapat dieksploitasi serta berdasarkan hasil sensus penduduk tahun
2014 - 2015 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015
menerangkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 254,9 Juta Jiwa, ini
merupakan jumlah penduduk sepuluh besar dunia. Keberlangsungan
pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia
tidak terlepas dari peran guru pendidikan sebagai wadah apresiasi dalam
meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Aceh merupakan provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam untuk mengolah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan
supaya bermanfaat dan memberi sumbangan positif bagi kesejahteraan
masyarakat tentu dibutuhkan sumber daya manusia terdidik berkualitas
yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam. Stratejik yang
160
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan kedepan merupakan suatu
langkah awal dari pelaksanaan pendidikan yang mengarah kepada
perencanaan pendidikan kemandirian dan kewirausahaan.
Untuk dapat dijadikan sebuah pedoman dalam melaksanakan hal
tersebut, pada kajian ini memberikan gambaran terhadap manajemen
stratejik, perencanaan stratejik pendidikan dalam memenuhi kebutuhan
kemandirian dan kewirausahaan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di masa yang akan datang pula.
Sebagai pimpinan sekolah beserta semua unsur berkomitmen dalam
melaksanakan visi/misi dengan berpegang kepada pedoman tujuan yang
telah ditetapkan secara bersama. Dari hal tersebut dapat kita lihat tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui
sejauhmana perencanaan, implementasi dan evalauasi/pengawasan
terhadap kegiatan sekolah. 2. Untuk mengetahui sejauhmana hasil yang
telah
dicapai
melalui:
perencanaan,
implementasi
dan
evaluasi/pengawasan. 3. Untuk dapat dijadikan pandangan konseptual
dimasa yang akan datang.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Sagala, mengemukakan bahwa: Manajemen stratejik pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) meliputi: 1. Manajerial, Perencanaan, Proses
manajerial,
pengawasan,
operasional/evaluasi
hambatan
berdasarkan
dan
beberapa
tantangan
pendapat
para
serta
ahli.
2. Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi tempat berlangsungnya
administrasi dan manjemen pendidikan, tumbuh menjadi besar yang
kemudian permasalahan yang komplek dalam suatu sistem pendidikan
nasional.
Memperjelas
kompleksitas
pendidikan
tersebut
digunakan
pendekatan system yaitu: menekankan keseluruhan dan keutuhan,
pemikiran terhadap bagian atau elemen sebagai subsistem dan interaksi
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
161
atau interrelasi antar elemen.
Stratejik pendidikan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu
dilakukannya perencanaan, dimana tujuan dari perencanaan yaitu: untuk
membentuk manajerial yang professional dan terampil dalam proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan dimana sebuah manajemen
stratejik akan terlihat dan tertata.
Model manajemen stratejik memerlukan dua fase besar yang
masing-masing memerlukan dua tahapan, yaitu: formulasi stratejik dan
implementasi stratejik. Formulasi stratejik mencakup penetapan misi
organisasi, assesmen lingkungan baik internal maupun eksternal,
menetapkan arah dan sasaran(penentuan tujuan), dan menentukan
stratejik. Sedangkan implementasi stratejik terdiri dari menggerakkan
stratejik, melakukan evaluasi stratejik dan pengawasan stratejik.
1. Perencanaan Stratejik
Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang
pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas
dalam organisasi sebagai sebuah aktivitas yang berhubungan dengan
pencapaian
tujuan
organisasi
adalah
dengan
membuat
sebuah
perencanaan.
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti
mengupayakan pengunaan sumber daya manusia (human resources),
sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya lainnya (other
resources) untuk mencapai tujuan. Suatu perencanaan adalah aktivitas
integrative yang berusaha memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari
suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Disi lain dalam merumuskan suatu stratejik, manajemen puncak
harus memperhatikan berbagai faktor kritikal.
162
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
Disisi lain Perencanaan (planning) merupakan fungsi awal dari
serangkaian aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif
dan efisien, sebelum fungsi berikutnya yaitu organizing, actuating, dan
controlling.
Perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan
kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang di masa depan.
Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah proses pemilihan yang
sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan suatu kegiatan
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan lebih efektif
dan efisien, sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan
atau kebutuhan masyarakat.
2. Implementasi
Implementasi merupakan proses perwujudan dalam stratejik dan
kebijakan berbagai bentuk program yang telah dirumuskan dalam sebuah
perencanaan
dengan
tujuan
pencapaian
terhadap
pengembangan
program, pengadaan anggaran serta pengembangan prosedur dengan
mentransformasikan berbagai langkah-langkah stratejik.
Karena itu, implementasi dituntut lebih efektivitas kepemimpinan
kepala sekolah dalam melakukan berbagai program yang tertuang
didalam serangkaian perencanaan yang telah dirumuskan. Implementasi
yang baik membutuhkan orang yang andal untuk melaksanakan rencana
tersebut. Salah satu cara terbaik untuk menemukan mereka adalah
memiliki mereka dan melibatkan mereka dalam membuat rencana itu,
demikian juga tenaga pengajar akan lebih cenderung untuk menerima
rencana pembelajaran jika perwakilan pembelajaran berpartisipasi dalam
pembuatan rencana itu dan jika target dan tujuan yang diinginkan
tercapai nantinya.
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
163
Tanpa implementasi, pelaksanaan yang tepat dan rencana yang telah
di buat akan menjadi tidak efektif. Implementasi menjadi langkah penting
dalam proses perencanaan pembelajaran. Sebuah rencana implementasi
yang efefktif menunjukkan kegiatan apa yang harus dilakukan, siapa yang
akan
bertanggung
jawab
atas
pelaksanaan,
waktu
dan
tempat
pelaksanaannya kapan, bagaimana implementasi itu akan dilakukan,
bagaimana evaluasi dan pengendaliannya.
Kompetensi tersebut harus dapat diimplementasikan dalam proses
belajar mengajar. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap keterampilan
dan pengetahuan seorang pendidik itu merupakan cerminan dari
kompetensi yang dimilikinya.
Dalam pelaksanaan ini sangat penting untuk dilakukan setelah
proses perencanaan dan implementasi, hal tersebut untuk dapat
mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan yang akan di raih sehingga
apa yang menjadi sebuah tujuan dapat dengan jelas dari hasil pembuktian
yang dilakukan.
3. Evaluasi dan Pengawasan
Berdasarkan penyataant Sujanto yaitu: pelaksanaan evaluasi pada
dasarnya untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan di sekolah
sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Selanjutnya menurut
Benyamin Bloom (Sudjana, 2009) yaitu: Sistem Pendidikan Nasional
menggunakan klasifikasi evaluasi hasil belajar Ranah Kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni:
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni gerakan refleksi, ketrampilan gerakan dasar,
164
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
kemampuan
perseptual,
keharmonisan
atau
ketepatan,
gerakan
ketrampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif.
Evaluasi program adalah suatu unit/kesatuan kegiatan yang
diprogram dengan tujuan dalam pengumpulan informasi tentang realisasi
atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses
berkesinambungan,
dan
terjadi
dalam
suatu
kelembagaan
yang
melibatkan sekelompok orang guna untuk pengambilan suatu keputusan.
Program tersebut akan sangat terkait dengan jumlah dana yang
tersedia. Sikronisasi sebuah program kerja dan pembiayaannya tertuang
di dalam RAPBS sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Oleh karena
itu, kepala sekolah/ pimpinan kelembagaan melihat dan menyesuaikan
antara kegiatan dan pembiayaan yang digunakan, serta hasil dari kegiatan
sudah maksimal.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang sangat signifikan
dalam pencapaian manajemen organisasi dan mengatur potensi baik yang
berkaitan dengan produksi maupun sumber daya yang ada. Pengawasan
merupakan salah satu fungsi yang terkait dengan perencanaan strategis.
Dan perencanaan strategis merupakan puncak dari suatu pemikiran
untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai organisasi dan juga
merencanakan berbagai sumber daya yang ditetapkan organisasi dan
usaha pencapaian tujuan strategis.
Engkoswar,(2012:219) menyatakan bahwa: Kegiatan pengawasan pada
dasarnya membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya
terjadi.
PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang menghasilkan
data
deskriptif,
dalam
penelitian
kualitatif
dapat
belajar
dan
mengeksplorasi dan memahami pengalaman manusia atau kelompok
seperti kepercayaan, penderitaan, rasa sakit, frustasi, keindahan,
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
165
pengharapan, dan cita-cita yang telah terbentuk dan telah dialami oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Yin (2011 : 11) bahwa:
“Studi kasus adalah suatu inkuiriempiris yang menyelidiki fenomena di
dalam korteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena
dan korteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan menggunakan
berbagai sumber atau multi sumber sebagai bukti”.
Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan
karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan
nyata seperti siklus kehidupan seseorang proses– proses organisasional
dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan internasional,
dan kematangan industri-industri.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menjelaskan hasil sesuai dengan rencana yang tertuang
dalam rumusan masalah dan data yang dihimpun untuk menjawab
pertanyaan di dalam Manajemen Stratejik Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar dan menguraikan
beberapa pertanyaan yang meliputi: 1. Perencanaan Stratejik pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.
2. Implementasi Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. 3. Evaluasi dan
Pengawasan terhadap Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.
Berdasarkan
hasil
penelitian
dengan
melakukan
wawancara
terhadap Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
1
Mesjid
Raya
Kabupaten
Aceh
Besar
yakni
Kepala
Sekolah
mengungkapkan dimana Manajemen Stratejik Pendidikan pada Sekolah
tersebut merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan sebagai salah
satu upaya peningkatan mutu pembelajaran dan sistem praktikum yang
disesuaikan dengan berbagai bidang kejuruan, dalam peningkatan
166
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
sumber daya manusia (siswa) untuk menghadapi persaingan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pelaksanaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid
Raya Kabupaten Aceh Besar segera tampil dengan mempedomani agenda
Nasional yang tertuang dalam undang-undang Negara, Keputusan
Presiden dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional serta Qanun yang
berlaku untuk wilayah Aceh.
Kepala Sekolah dalam menerapkan Manajemen Stratejik pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar,
dimana dalam membuat suatu perencanaan disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan dan input kesiswaan, dalam hal ini tingkat kebutuhan yang
ingin dicapai terkadang mempunyai hambatan dalam pelaksanaan dan
terbentur oleh sistem kebijakan daerah, sehingga tak sedikit menjadi
kendala dalam pelaksanaan kinerja atau proses pembelajaran tersebut.
Dalam proses rekruitmen peserta didik juga terbentur oleh geografis
wilayah
yang
jauh
dari
pusat
kota
dan
sekolah
juga
belum
memberlakukan boording School.
Namun Kepala Sekolah sangat optimis dalam melaksanakan
berbagai program yang terkait dengan peningkatan dan pengembangan
kelembagaan dan kesiswaan untuk mencapai sauatu kualitas, begitu pula
dengan perean serta guru dalam menjalani proses pembelajaran juga
diharapkan lebih profesional dan poksi.
Hal tersebut ditandai dengan terakreditasinya sekolah dan telah
tersertifikasinya para guru dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar. Ini juga akan memudahkan
pelaksanaan Manajemen Stratejik pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar oleh Kepala Sekolah dalam
menerapkan tujuan program yang diinginkan.
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
167
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya
Aceh Besar dalam hal manajemen Stratejik juga melaksanakannya dengan
sistematis, yaitu:
1.
Pendataan dan rekuitmen siswa yang dilakukan oleh Panitia Seleksi.
2.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru mata
pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya seperti:
a. Guru bidang pelajaran kejuruan.
b. Guru bidang Agama.
c. Guru bidang pelajaran Umum,
d. Guru konseling/guru wali
3.
Proses praktikum dan sarana prasarana dalam hal ini yang
bertanggungjawab dipercayakan kepada bidang Kepala Tata Usaha
berserta pengawainya.
4.
Proses pengawasan internet dan pengembangan pembelajaran
dilakukan oleh Kepala bidang Humas dan berkoordinasi dengan
dewan komite.
5.
Proses pengawasan secara keseluruhan dilakukan oleh pengawas
yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Olah raga dan oleh raga
kabupaten Aceh Besar.
A. Perencanaan Stratejik.
Secara umum perencanaan yang dilakukan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar adalah sama
dengan yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten
Aceh Besar, hal ini di karenakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
berada di wilayah Aceh Besar secara otentik masih dikendalikan oleh
Dinas Pendidikan dan Olah Raga kabupaten Aceh Besar Selaku
penanggung jawab pgrogram dan proses kegiatan serta mekanisme
prosedur yang berlaku.
168
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
Perencanaan Stratejik pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar oleh Kepala Sekolah bermuara
pada ketercapaian
prioritas sebagai langkah-langkah untuk melakukan
program, yaitu:
1. Merumuskan Visi, Misi Sekolah setiap awal pembelajaran sebagai
review.
2. Merevisi/menganalisa EDS (Evaluasi Diri Sekolah) setiap awal
tahun.
3. Mengevaluasi pencapaian delapan Standar Pendidikan Nasional dari
tahun sebelumnya.
Ketiga rumusan di atas dilaksanakan melalui mekanisme dalam
Rapat
Kerja
Sekolah
(RAKER
sekolah).
Rapat
Kerja
tersebut
menghasilkan output yaitu: 1. Adanya rumusan yang visi/misi sekolah
yang relevan sesuai dengan berkembang dan meluasnya pendidikan dan
teknologi saat ini. 2. Adanya rumusan EDS yang otentik yang akan
menjadi sumber informasi utama dalam menyusun program kerja sekolah
meliputi: program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek sekolah yang akan disusun.
Perencanaan dimulai setiap akhir Tahun Anggaran dan berpedoman
pada kalender Pendidikan. Perencanaan dapat terealisasi jika berdasarkan
jadwal yaitu: 90 % dapat dijalankan, tetapi berdasarkan anggaran dibawah
50 % dinyatakan gagal dalam perencanaan.
B. Implementasi
Implementasi dilaksanakan melalui stratejik dengan menggerakkan
sumber daya yang dimiliki sekolah. Mulai dari pembentukan susunan
struktur organisasi sekolah yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan
saat ini.
Kepala sekolah memberikan mandat kepada pemangku jabatan
didalam struktur untuk melaksanakan program kerja sekolah dengan
merumuskan pembagian tugas (job description) masing-masing.
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
169
Kesiswaan dan sarana prasarana yaitu:
1. Guru: mulai dari proses rekruitmen, pengelolaan, rewort dan
funisment.
2. Kesiswaan: pelaksanaan persiapan belajar, proses belajar hingga
evaluasi siswa, pembelajaran, praktikum hingga lulusan.
3. Sarana prasarana: pelaksanaan mulai dari awal penerimaan siswa,
proses Implementasi berkaitan dengan guru dikelola oleh Wakil
Kepala Sekolah yang membidangi kurikulum.
Dari hal tersebut yang menjadi sorotan utama adalah:
1. Pemeliharaan sarana prasarana yang rendah.
2. Pengelolaan sarana dan prasarana tidak memiliki anggaran yang
memadai.
3. Kualitas guru yang rendah.
4. Kinerja guru sebagian memprihatinkan
5. Kepercayaan sekolah terhadap sekolah mulai menurun.
Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, harus
memiliki
kompetensi
khusus
yang
akan
berpengaruh
terhadap
keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. kompetensi itu
seperti pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan seorang
tenaga pendidikan.
Kompetensi tersebut harus diimplementasikan dalam proses belajar
mengajar. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap keterampilan dan
pengetahuan seorang pendidik itu merupakan cerminan dari kompetensi
yang dimilikinya, selama hal tersebut dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Maka setiap pengetahuan yang disampaikannya akan mudah
diterima dan dipahami oleh peserta didik.
170
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
C. Evaluasi dan Pengawasan
Evaluasi pada SMK Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar dilaksanakan
setiap akhir semester, dan akhir tahun serta untuk kegiatan tertentu
dilaksanakan secara non periodik yaitu bulanan, mingguan, dan harian.
Secara umum evaluasi mulai dilaksanakan di akhir semester sesuai
dengan kalender pendidikan.
Evaluasi yang dilakukan sebagai bahan kajian tentunya terkait
dengan keterlaksanaan program kerja, tantangan, hambatan/kendala,
termasuk keuntungan pelaksanaan program tersebut. Evaluasi terhadap
siswa, menganalisa minat siswa, prestasi belajar siswa, kualitas output
yang mampu memenuhi pasar dunia usaha/dunia industri. Evaluasi yang
dilakukan terhadap guru meliputi: kebutuhan guru, kualitas kinerja
berdasarkan SKP, penilaian SKP.
Pengawasan atau controlling merupakan salah satu fungsi yang
sangat signifikan dalam pencapaian manajemen organisasi dan mengatur
potensi baik yang berkaitan dengan produksi maupun sumber daya yang
ada. Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang terkait dengan
perencanaan strategis. Dan perencanaan strategis merupakan puncak dari
suatu pemikiran untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai organisasi
dan juga merencanakan berbagai sumber daya yang ditetapkan organisasi
dan usaha pencapaian tujuan strategis.
Pengawasan yang dilaksanakan pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh besar secara terencana, terstruktur dan
sistematik
dengan
melibatkan
unsur
manajemen
sekolah
yang
berkompeten. Pengawasan dilakukan sejak dimulainya pelaksanaan
program kerja. Dan yang menjadi pengawasan tersebut meliputi:
keterlaksanaan depalan Standar Nasional Pendidikan, pengelolaan,
kurikulum, pengelolaan siswa, sarana prasarana, keuangan/pembiayaan
dan penilaian hasil belajar.
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
171
Pengawasan terhadap siswa dilakukan oleh bidang kesiswaan, salah
satu cara
dan stratejik perumusan tata tertib siswa disekolah dan
melakukan pengawasan terhadap pelakasanaannya. Guru dilakukan oleh
Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dan
stafnya. Perlu dan sangat penting. Ini dilakukan untuk melihat
sejauhmana pelaksanaan dari program yang telah ditetapkan secara
bersama.
Mengoptimalkan kinerja staf disegala lini, melakukan pembinaan
dalam melakukan kegiatan pengawasan. Pengawasan harus dilaksanakan
secara terukur, terencana, terpola dan
pengawasan
menghasilkan
informasi
sistematis, agar program
yang
reliable,
akurat
dan
akuntabilitas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepala Sekolah beserta Unsur sekolah telah melakukan perencanaan
pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya
Kabupaten Aceh Besar yang merupakan sebuah konsep /program /
pandangan masa depan yang menciptakan suatu kerangka kerja
untuk mengarahkan tindakan program di masa depan. Perencanaan
tersebut pada hakikatnya adalah proses pemilihan program yang
sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan suatu
kegiatan
dilaksanakan
dalam
rangka
meningkatkan
mutu
pendidikan lebih efektif dan efisien, sehingga proses pendidikan itu
dapat memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat dimasa yang
akan datang.
2. Implementasi stratejik yang dilakukan oleh pihak Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar merupakan proses
perwujudan dalam stratejik dan kebijakan berbagai bentuk program
172
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
yang telah dirumuskan dalam sebuah perencanaan dengan tujuan
pencapaian terhadap pengembangan program, pengadaan anggaran
serta pengembangan prosedur dengan mentransformasikan berbagai
langkah-langkah stratejik. Oleh karena itu, implementasi dituntut
lebih efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam melakukan
berbagai program yang tertuang didalam serangkaian perencanaan
yang telah dirumuskan. Pemotivasian dan peningkatan hubungan
kerjasama dengan jajaran internal dan eksternal sekolah merupakan
kegiatan yang harus difokus, guna dalam peningkatan pengetahuan
dan teknologi baik dalam hal pembelajaran maupun dalam hal
pengalaman yang pada akhirnya berdampak pada pencapaian
tujuan yang diprogramkan oleh sekolah.
3. Evaluasi program sekolah yang dilakukan merupakan suatu
unit/kesatuan kegiatan yang diprogram dengan tujuan dalam
pengumpulan informasi tentang realisasi atau implementasi dari
suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan
terjadi dalam suatu kelembagaan yang melibatkan sekelompok
orang guna untuk pengambilan suatu keputusan. Sementara
Pengawasan
oleh
pihak
tertentu
merupakan
suatu
pertanggungjawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang
dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang
diberikan atasannya kepadanya. Sehingga pengawasan tersebut
berfungsi yang sangat signifikan dalam pencapaian manajemen
organisasi dalam mengatur potensi baik yang berkaitan dengan hasil
maupun sumber daya manusia. Pengawasan tersebut meruapakan
salah satu fungsi yang terkait dengan perencanaan.
B. Saran
1. Kepada kepala Sekolah SMK Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar, agar
dapat membuat sebuah terobosan, dimana dalam penyelenggaraan
Manajerial Stratejik… Faisalsyah
173
kependidikan untuk dapat bertanggungjawab secara internal
maupun eksternal terutama terhadap peserta didik yang telah lulus.
2. Kepada para guru untuk melakukan programnya baik itu program
keahlian maupun program pembelajaran dapat diperbaharui, guna
mempersiapkan peserta didik mampu bersaing sejajar dengan
sumber daya manusia yang ada dimasa depan.
3. Kepada peneliti yang berminat, untuk dapat melakukan penelitian
lebih lanjut terhadap manajemen stratejik dan dapat memberikan
masukan atau kritikan, guna untuk kesempurnaan pendidikan
dimasa yang akan datang, terutama pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh
Besar.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, 2009, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Murniati A.R dan Usman, 2009, Implementasi Manajemen Stratejik Dalam
Pemberdayaan SMK. Medan: Cita Pustaka.
Siswanto, 2011, Pengantar Manajemen, Penerbit Bumi Aksara Sagung Seto:
Jakarta.
Yin. RK, 2011 Studi Kasus:Desain dan Metode. Jakarta:PT.Rajagrafindo
Persada.
174
Jurnal MUDARRISUNA
ISSN: 2089-5127
e-ISSN: 2460-0733
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
Download