bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan pembelajaran, pencapaian
prestasi siswa yang memuaskan tidak terlepas dari peranan guru. Proses belajarmengajar akan terlaksana dengan baik apabila ada komunikasi antara guru dengan
peserta didik, sedangkan kurikulum dan sarana-prasarana merupakan penunjang
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua komponen lain, mulai dari
kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti
apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak
berkualitas.
Guru sebagai pengajar atau pendidik merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam setiap upaya pendidikan. Kinerja guru dalam merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utamadalam pencapaian
tujuan pengajaran, keterampilan, penguasaan proses pembelajaran ini sangat erat
kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik.
Kinerja guru dalam pembelajaran berkaitan dengan kemampuan guru
dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran, baik berkaitan
dengan proses maupun hasilnya. Penilaian kinerja guru merupakan suatu upaya
untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu membantu peserta didik
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang akan memberikan
kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilakukan.
Peningkatan kualitas pembelajaran erat kaitannya dengan kompetensi
guru, karena kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan
kata lain kompetensi merupakan prilaku rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan [1]. Kompetensi guru
1
diharapkan juga berdampak pada peningkatan kinerja guru yang tentunya akan
linier dengan peningkatan kualitas pendidikan sehingga outputdari pembelajaran
tercapai. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh
dari 4 kompetensi utama yaitu, (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3)
sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam
kinerja guru [2].
Berbagai model evaluasi yang telah dilakukan dalam upaya peningkatan
kinerja guru antara lain dengan melakukan wawancara dengan siswa, obeservasi
pada dokumen terkait, observasi pada proses pembelajaran. Komponen atau aspek
dalam model evaluasi meliputi penilaian atasan, penilaian teman sejawat,
penilaian siswa dan self appraisals. Pada beberapa negara penilaian kinerjaguru
berfokus pada kinerjanya di dalam kelas yang berorientasi pada keberhasilan
(performance) siswa, akan tetapi di beberapa negara jugamenambahkan aspekaspek lain di luar pembelajaran. Selain itu, terdapat perkembangan kebijakan
yang menjadikanperformance siswa sebagai indikator keberhasilan kinerja guru.
Berdasarkan cara penilaian kinerja guru, pada dasarnya sebagian negara
menggunakan paduan dari berbagai metode seperti pengamatan, dokumentasi,
isian dan tes [3].
Model evaluasikinerjaguru yang telah dilakukan pada SMK Negeri 2
Sumbawa Besar yaitu, evaluasi dari kepala sekolah dan guru senior melalui
metode observasi. Sedangkan penilaian siswa dan kinerja siswa belum pernah
dijadikan sebagai aspek dalam mengevaluasi kinerja guru.
1.2
Perumusan masalah
Berdasarkan
latarbelakang
yang telah dibahas dapat
dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1.
Belum adanya model evaluasi kinerja guru menggunakan metode fuzzy
Mamdani.
2
2.
Perlu diketahui model evaluasi berdasarkan prestasi siswa dan hasil evaluasi
guru.
3.
Perlu diketahui relasi antara komponen-komponen pembentuk kompetensi
guru dengan kinerja guru untuk menentukan prioritas perbaikan.
1.3
Keaslian penelitian
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan
penilaian kompetensi atau kinerja dan berkaitan dengan data mining, seperti
penelitian untuk menganalisis hubungan dan pengaruh pembelajaran pada tiaptiap bab [4], penelitian lain tentang kinerja yaitu mengevaluasi kualitas guru
sehingga mengetahui guru yang berada di tingkat atas [5].
Penelitian lain mengenai sistem evaluasi indeks [6] yang dibuat untuk
menganalisis faktor-faktor utama yang mempengaruhi evaluasi kinerja guru,
kemudian penelitian lain tentang Penelitan tentang evaluasi siswa untuk mengukur
efektivitas ajaran dari instruktur menggunakan menggunakan teknik data mining
dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja
instrukturyang mengajar di Bogazici University [7].
Penelitian mengenai evaluasi kinerja guru berdasarkan kompetensi
Spencer dengan membuat sistem berbasis web [8]. Menguji pelaksanaan penilaian
hasil belajar dan efektivitas penerapan supervisi klinis dalam upaya meningkatkan
kemampuan atau kinerja guru dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa [9].
Penelitian Xing et.al mengenai menilai kompetensi dosen secara objektif
tidak melibatkan unsur subyektifitas karena tes kompetensi dilakukan secara
obyektif [10], sedangkan evaluasi yang dilakukan Rongrong dan Gong [11]
mengenai evalusi dosen berdasarkan delapan belas komponen yang dibedakan
dalam tiga kategori.
Alavi dalam penelitiannya membuat sistem pendukung keputusan untuk
mengklasifikasi tanggal Mozafati berdasarkan kualitas [12]. Sumiati dan
Nuryadhin melakukan penilaian kinerja dosen tetap dalam rangka meningkatkan
penjaminan mutu akademik [13].
3
Penelitian
lain
tentang
menganalisis
kualitas
air
tanah
dengan
menggunakan sepuluh parameter kimia, memprediksi permeabilitas senyawa
melalui kulit manusia dan membandingan metode sistem inferensi fuzzy Mamdani
dan Sugeno untuk AC [14][15][16]. Hasil review dari beberapa paper ditunjukkan
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Menunjukkan berbagai penelitian sebelumnya.
Penelitian
Metode
Tujuan
Weiyu dan
JiaNan [4]
Association Rule
Mining
Menganalisi hubungan dan
pengaruh pembelajaran pada tiaptiap bab
Yun et.al [5]
Unascertained
Measurement Model
Membantu universitas untuk
menilai kualitas guru
HU et.al [6]
Analytic Hierarchy
Process (AHP)
Menghitung bobot target pada
model evaluasi penghitungan
ekstensi elemen permasalahan
menggunakan AHP
Mardikyan and
Badur [7]
Stepwise regression
dan decision tree
mengidentifikasi faktor-faktor
yang berhubungan dengan kinerja
instruktur di universitas
Membangun sistem berbasis web
dalam mengawasi dan
mengevaluasi kinerja guru
Eksperimen dengan Menguji efektivitas penilaian
Manaroinsong [9] pendekatan
terhadap siswa oleh guru
kolaborasi
Geografi
Information Entropy Menilai kompetensi dosen secara
Model dan
objektif
Xing, et.al [10]
Unascertained
Measure Model
Grey Relational
Mengevaluasi kompetensi dosen
Rongrong
dan
Analysis dan
berdasarkan 18 komponen yang
Gong [11]
Harmony Factor
dibedakan dalam tiga kategori
Membuat
sistem pendukung
Mamdani fuzzy
keputusan untuk mengklasifikasi
Alavi N [12]
inference system
tanggal Mozafati berdasarkan
kualitas
Fuzzy Database
Penilaian kinerja dosen tetap
Sumiati dan
Method of
Universitas Serang Raya
Nuryadhin S [13]
Mamdani's Model
Kurniawan [8]
Rating Scale
4
Penelitian
Metode
Tujuan
Nasr S, Rezaei M
dan Barmaki
M.D [14]
Mamdani Fuzzy
Inference system
Menganalisis kualitas air tanah di
Provinsi Yazd
Keshwani,et,al
[15]
Mamdani fuzzy
modeling
Memprediksi permeabilitas
senyawa melalui kulit manusia
Arshdeep and
Amrit [16]
Mamdani-Type and
Sugeno-Type Fuzzy
Inference Systems
Membandingan metode sistem
inferensi fuzzy Mamdani dan
Sugeno untuk AC
Peningkatan kinerja guru dapat dilihat dari hasil pengukuran kinerja.
Berbagai macam teknik yang mendukung dalam pengukuran kinerja guru yang
telah diterapkan. Sistem inferensi fuzzy mamdani merupakan bagian dari logika
fuzzyyangmampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan dan ketidakpastian
yang menyertai permasalahan. Sistem logika fuzzy merupakan suatu cara yang
tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, yang
mempunyai nilai kontinyu, yang dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan
dan derajat dari kebenaran, serta mempunyai kemampuan dalam proses penalaran
secara bahasa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka akan diangkat sebuah penelitian
mengenai relasi kompetensi guru terhadap kinerja guru, sehingga hasil yang
diperoleh dapat mengetahui kinerja guru berdasarkan sistem inferensi fuzzy
mamdanidan kompetensi guru berdasarkan hasil kuesioner serta relasi kompetensi
guru terhadap kinerjanya, khususnya guru matematika di SMK Negeri 2
Sumbawa Besar.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Merancang model evaluasi kompetensi dan kinerja guru menggunakan
metodefuzzy Mamdani.
5
2.
Mencari relasi kompetensi guru terhadap kinerja guru menggunakan uji
statistik dan aturan asosiasi.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Dinas Pendidikan
Nasional Sumbawa dalam mengevaluasi kinerja guru dan mengetahui hubungan
masing-masing kompetensi yang harus dimiliki guru dengan kinerjanya.
6
Download