Penerapan Logika Fuzzy Pada Lampu Lalu Lintas Untuk

advertisement
Penerapan Logika Fuzzy Pada Lampu Lalu Lintas Untuk Mengurangi Tingkat Kemacetan
PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA LAMPU LALU LINTAS UNTUK MENGURANGI
TINGKAT KEMACETAN
Persoalan kemacetan lalu lintas saat ini menjadi masalah transportasi yang dialami oleh hampir
seluruh kota-kota besar di dunia terkhusus di indonesia. Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya lampu lalu lintas yang kadang tidak berfungsi dengan baik.
Sistem kendali pada lampu lalu lintas selain berorientasi pada waktu seharusnya juga
mempertimbangkan tingkat kepadatan arus lalu lintas jalur yang diatur. Karya tulis ini bertujuan
untuk mengetahui penerapan logika fuzzy pada lampu lalu lintas untuk mengurangi tingkat
kemacetan sehingga dapat bermanfaat bagi pemerintah sebagai masukan dalam
menanggulangi kemacetan. Logika Fuzzy adalah ilmu yang mempelajari tingkat kebenaran
suatu objek dalam suatu himpunan semesta pembicaraan yang memiliki batas yang jelas dan
memiliki derajat keanggotaan yang berjenjang antara anggota dan bukan anggota yakni pada
nilai nol sampai satu. Langkah-langkah penerapan logika fuzzy yaitu Fusifikasi (Fuzzyfication),
Evaluasi Kaidah, Defusifikasi (Defuzzification). Sistem pengendalian fuzzy yang dirancang
mempunyai dua masukan dan satu keluaran dengan menggunakan kaidah jika-maka dengan
operator “dan” pada kedua masukan. Masukan adalah jumlah kendaraan pada suatu jalur yang
sedang diatur dan jumlah kendaraan pada jalur lain, dan keluaran berupa lama nyala lampu
hijau pada jalur yang sedang diatur dan jangka waktu lampu merah menyala pada jalur yang
menunggu sedangkan lampu kuning menyala dianggap konstan. Keunggulan dari lampu lalu
lintas yang berbasis logika fuzzy yaitu dalam pengaturannya memperhatikan kepadatan
kendaraan dari jalur yang di atur.
1/1
Download