1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-2 SMAN 3 KONSEL PADA MATERI POKOK HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan (S1) Pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Geografi Oleh: ASNUR A1A4 12 023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 2 ii 3 4 5 MOTO DAN PERSEMBAHAN Yang kupuji dan kupuja hanya Allah yang maha tinggi Yang kupohonkan ke-hadiran dan kemuliaanya, junjungan Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam Nabi yang ummy, keluarganya dan para sahabat-sahabatnya sedang yang ku doakan untuknya . Agama Allah yang kujunjung atas batu kepalaku, dan penganjurpenganjurnya demikian juga do’aku itu untuk Tanah Air-ku yang ku cinta, pemimpin-pemimpin dan pemuka-pemukanya yang benar-benar memperjuangkan cita-cita suci bangsa-ku….. “Tapi dengan keimanan kita mengenal keberadaan (tuhan) dalam keagungan kita akan mengenal sifat-sifatnya” (Blaise Pascal) “Ilmu pengetahuan tanpa dasar agama adalah pincang” (Albert Einstein) “Ilmu pengetahuan adalah bagian dari iman” (Helmont) Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta, Saudaraku Tersayang, kepada Almamater, Agama, Bangsa dan Negaraku.. v 6 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan gambaran tentang: 1) Untuk mendeskripsikan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi melalui penerapan model pembelajaran PBL (problem bassed learning) pada siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2., 2) Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model PBL (problem bassed learning) pada Siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2., 3) Untuk menentukan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2., 4) Untuk menentukan persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi SMA Negeri 3 Konsel. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem based lerning pada skor rata-rata aktivitas siswa siklus I sebesar 2,6 yang termasuk pada kategori cukup meningkat pada siklus II menjadi 3,7 yang termasuk pada katergori baik; 2) Aktivitas mengajar guru ditunjukkan dengan skor rata-rata pada siklus I adalah 2,6 yang termasuk kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 3,6 yang berkategori baik; 3). Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dari 22 orang siswa hanya 10 orang siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 45% dengan nilai rata-rata 67,73. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 21 orang siswa ada 18 orang siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 86% dengan nilai rata-rata 79.00. Kata kunci :Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Guru, Siswa, Hasil Belajar ABSTRACT The aim of this study is to provide data and a review of: 1). To describe the learning activities of students in learning geography through the application of PBL teaching models (problem bassed training) in the class SMA Negeri 3 Conseil X-2, 2) to describe the activities of teachers in the study of geography through the use of PBL model (problem bassed training) students in Senior High School 3 Conseil class X-2., 3) in order to determine the results of students, 4) Geography of research SMA Negeri 3 Conseil class X-2. in order to determine the percentage (%) Geographic outcomes SMA Negeri training 3 Conseil. Based on the analysis of data, we concluded that: 1) the activities of the students with the problem of learning lerning application model based on the average score of the student activity of the first cycle of 2.6, which is included in the category has grown significantly in the second cycle to 3.7 are included in the category of the good; 2) educational activities of teachers, said the average score in the first cycle is 2.6, which includes both categories and increased in the second cycle to 3.6 were classified as either; 3). There was an increase in student performance in the first cycle of 22 students only 10 students who completed the completeness percentage of 45% with an average of 67.73. In the second cycle rose from 21 students have 18 students who completed the completeness percentage of 86% withan average of 79.00. Keywords: model of learning, problem-based learning, teacher, student, learning outcomes vi 7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Pemberi rahmat karena hanya berkat Rahmat dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa kelas X-2 SMAN 3 Konsel Pada Materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Dalam menulis dan menyusun hasil penelitian ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Drs. Ramli, M.Si selaku Pembimbing I dan Pendais Hak, S.Ag., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. Teristimewa rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda almarhum Muhtar dan Ibunda Sumarni serta orang tua/wali saya Drs.Muhktar Tahir, M.Pd dan Suwanti, SKM, yang telah membesarkan, mendidik, dan membantu tanpa lelah serta mendoakan penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis terutama kepada: 1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Prof. Dr. La Iru SH., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. vii 8 3. La Ode Amaludin, S.Pd., M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. 4. La ode Nursalam, S.Pd., M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo 5. Dosen dalam lingkup Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanUniversitas Halu Oleo 6. Drs.Muhktar Tahir, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 3 Konsel 7. Norhayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran geografi SMA Negeri 3 Konsel serta siswa-siswi kelas X-2 terima kasih atas kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian. 8. Keluarga tercinta saya di BTN Beringin : Herman, Listari, Tio, Hadid, Asniar, Asmaidar, Apriyanto., S.Si, Yuni, Mei 9. Sahabat- sahabat seperjuanganku : Adansyah, Sarban, Ahmad Hamado, Hamdan, Al-akbar, Putri Purnamasari, Desi Hasanah, Cici Ramdianita, Kadriani, Vita Astuti, Helmiatin, Nurhasana., S.Pd Andi Masita, Selpiana. Terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini 10. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2011-2015 terkhusus teman-teman Geografi kelas A angkatan 2012. 11. Teman-teman KKN Kebangsaan III Desa Gala : Rahman, Melkior, Sarus, Syawal, Younk, Diana, Askar, Ilmi, Nunu. Serta teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu kalian adalah bagian dari perjalanan hidupku yang tidak akan pernah di lupakan. viii 9 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak penulis sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Kendari, April 2016 Penulis ix 10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ABSTRAK ................................................................................................ KATA PENGANTAR................................................................................ DARTAR ISI.............................................................................................. DAFTAR TABEL...................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. Halaman I Ii Iii Iv vii Ix X Xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... B. Rumusan Masalah..................................................................... C. Tujuan Penelitian....................................................................... D. Manfaat Penelitian…………………………………………… E. Definisi Operasional.................................................................. 1 4 5 5 6 BAB II KAJIAN TEORI 1. Konsep Belajar dan pembelajaran geografi……………... 2. Konsep Pembelajaran......................................................... 3. Hasil belajar....................................................................... 4. Model pembelajaran problem based learning…................ A. Hasil peneitian yang relevan ................................................... B. Kerangka Pikir...................................................................... C. Hipotesis Tindakan................................................................. 8 11 13 14 19 20 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................... B. Jenis Penelitian.......................................................................... C.Subjek Penelitian........................................................................ D. Faktor yang di selidiki............................................................... E. Desain dan prosedur penelitian................................................. F. Prosedur penelitian.................................................................... G. Data dan Teknik Pengumpulan Data ....................................... H. Instrumen Penelitian ………………………………………… I. Teknik Analisa Data ………………………………………… J. Kriteria Keberhasilan Tindakan …………………………….. x 26 26 26 26 30 33 34 35 36 38 11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................... 1. Kegiatan pendahuluan ............................................... 2. Pelaksanaan pembelajaran siklus I .................................. a. Perencanaan………………………………………… b. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan …………… 3. Hasil pengamatan aktivitas siswa ……………………… 4. Aktifitas mengajar guru siklus I …………………........ 5. Hasil belajar siswa siklus I ………………………........ 2. Pelaksanaan pembelajaran siklus II ………………...... 1.Data aktifitas belajar siswa siklus II ………………………… 2.Data aktifitas mengajar guru siklus II …………………….... 3.Data hasil belajar siklus II …………………………………... B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................... 1. Aktifitas belajar siswa ……………………..................... 2. Aktifitas mengajar guru …… ……………….................. 3. Hasil belajar siswa …………………………………….. 4. Persentase peningkatan hasil belajar …………………. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................. B. Saran ...................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ LAMPIRAN ............................................................................................... xi 39 39 39 39 40 45 50 53 57 59 62 64 67 67 71 73 75 77 78 12 DAFTAR TABEL No.Table 2.1 Teks Halaman Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning ………………………………………………………………… 17 4.1 Skor rata-rata aktivitas siswa siklus I............................................ 42 4.2 Skor aktivitas guru pada siklus I ….............................................. 47 4.3 Data analisis hasil belajar siswa siklus I …………………………. 49 4.4 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ……………………… 49 4.5 Data skor rata-rata aktifitas belajar siswa siklus I ……………….. 56 4.6 Data aktifitas mengajar guru siklus II ……………………………. 59 Data hasil belajar siklus II ……………………………………….. 62 Data persentase ketuntasan hasil belajar …………………………. 62 4.7 4.8 xii 13 DAFTAR GAMBAR No.Gambar Teks Halaman 3.1 Desain penelitian tindakan kelas................................................. 28 4.1 Grafik skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I..................... 44 4.2 Grafik rata-rata skor siswa siklus I............................................ 46 4.3 Grafik rata-rata tiap pertemuan siklus I …................................. 48 4.4 Grafik ketuntasan hasil belajar siklus I ……………….............. 51 4.5 Grafik presentase ketuntasan hasil belajar siswa........................ 57 4.6 Grafik rata-rata aktivitas siswa siklus II ……………………… 4.7 Grafik rata-rata aktifitas mengajar guru siklus II ……………... 61 4.8 Grafik ketuntasan hasil belajar siswa siklus II ………………... 68 xiii 14 DAFTAR LAMPIRAN No.Lampiran Teks Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran.................................................................. 67 Lampiran 2 Rencana perbaikan Pembelajaran Siklus I Pertemuan................ 69 Lampiran 3 LKS 01 Siklus I Pertemuan I...................................................... 73 Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II............ 75 Lampiran 5 LKS 02 Siklus I Pertemuan II..................................................... 79 Lampiran 6 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I............ 81 Lampiran 7 LKS 03 Siklus II Pertemuan I..................................................... 85 Lampiran 8 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II.......... 87 Lampiran 9 LKS 04 Siklus II Pertemuan II................................................... 91 Lampiran 10 Lembar Observasi aktivitas siswa siklus I …………………..... 93 Lampiran 11 Lembar Observasi aktivitas siswa siklus I.................................. 96 Lampiran 12 Lembar Observasi aktivitas siswa siklus II................................. 99 Lampiran 13 Lembar Observasi aktivitas siswa siklus II................................. 102 Lampiran 14 Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa ………………………. ... 105 Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pert. I...... 108 Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pert. II... 110 Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II Pert. I.... 112 Lampiran 18 Lembar Observasi aktivitas mengajar guru Siklus II Pert. I ...... 114 Lampiran 19 Pedoman Penskoran Guru ……………….................................. 116 Lampiran 20 Kisi-Kisi Tes Siklus I................................................................. 121 Lampiran 21 Tes siklus I ................................................................................. 123 Lampiran 22 Kunci Jawaban Tes Siklus I ……............................................... 124 Lampiran 23 Kisi-Kisi Tes Siklus II …………………………. .................... 128 Lampiran 24 Tes Siklus II............................................................................... 130 Lampiran 25 Kunci Jawaban Tes Siklus II …………………........................ 131 Lampiran 26 Hasil Analisis Tes Siklus I dan II ……….................................. 134 Lampiran 27 Analisis Pengamatan Aktivitas Siswa......................................... 136 Analisis Aktivitas Guru Siklus I dan II …………….................. 138 Lampiran 28 xiv 15 Lampiran 29 Surat Izin Penelitian Lampiran 30 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 31 Dokumentasi Penelitian xvi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan saranasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya. Dunia pendidikan saat ini memusatkan mutu pendidikan pada peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang didalamnya terdapat guru dan peserta didik yang memiliki perbedaan kemampuan, keterampilan, filsafat hidup dan lain sebagainya. Adanya perbedaan tersebut menjadikan pembelajaran sebagai proses pendidikan memerlukan siasat, pendekatan, metode, teknik, dan model pembelajaran yang bermacam-macam sehingga peserta didik dapat menguasai materi dengan baik dan mendalam. Penguasaan peserta didik terhadap suatu materi dapat dilihat dari kecakapan yang dimiliki peserta didik yang salah satunya adalah peserta didik menggunakan daya 1 2 nalarnya untuk memecahkan suatu masalah yang ada. Namun kenyataannya sebagian besar peserta didik belum mampu menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan yang digunakan atau dimanfaatkan sehingga berakibat pada hasil belaja siswa yang rendah. Hal ini disebabkan karena guru dalam mengajar cenderung monoton, dalam artian guru sebagai pusat dari pembelajaran tanpa ada timbal balik, kalaupun ada diskusi itu hanya sebatas pembuatan kelompok biasa dan guru memberikan pertanyaan yang ada dalam buku saja, sehingga siswa cenderung terpatok pada buku pelajaran, itu menyebabkan siswa kurang dalam aktivitas berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, dan juga kurangnya interaksi antar sesama siswa dalam proses pembelajaran sehingga tidak menimbulkan diskusi atau perdabatan antar sesama siswa yang dapat meningkatkan aktifitas berpikir siswa. Faktor lain juga yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi dalam model pembelajaran sehingga siswa merasa malas dalam mengkuti proses kegiatan belajar mengajar, sehingga berakibat pada tingkat ketuntasan belajar siswa. Problem based leaning merupakan suatu pembelajaran yang menyajikan berbagai situasi bermasalah kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk penyelidikan. Masalah yang disajikan adalah masalah yang kontekstual atau masalah-masalah dialami atau dilihat siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran problem based leaning, 3 siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap aktivitas mengajar guru mata pelajaran geografi dan aktivitas belajar siswa kelas X-2 tanggal 25 Mei 2015 di SMA Negeri 3 Konsel dengan jumlah siswa 26 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 18 orang perempuan diperoleh gambaran rendahnya aktivitas siswa, dimana guru yang masih mendominasi proses pembalajaran dan siswa hanya duduk menerima informasi dari guru. Selain itu diperoleh gambaran rendahnya hasil belajar siswa yang ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 siswa kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel pada materi Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Dari KKM sekolah untuk mata pelajaran geografi yaitu 70 (KTSP) hasil belajar siswa yang terdiri dari 38 orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya 10 orang siswa atau 38,4%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≤ 70 sebanyak 16 orang siswa atau 61,5% . Nilai tersebut tentunya perlu perhatian dari berbagai pihak khususnya guru mata pelajaran geografi untuk melakukan alternatif baru dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4 Adapun penyebab permasalahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tersebut, yaitu guru masih menggunakan model pembelajaran yang banyak berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif karena siswa hanya duduk menerima informasi, dalam kegiatan belajar mengajar juga ditemukan bahwa penggunaan media pembelajaran yang masih kurang, sehingga guru hanya dapat menjelaskan materi pembelajaran secara spontanitas. Hal ini menyebabkan siswa cenderung cepat merasa bosan dan sulit untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga pada waktu guru sedang menjelaskan materi pembelajaran, siswa cenderung ada yang bermain sendiri, menggambar di buku tulis serta mengobrol dengan teman sebangkunya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran PBL (problem based learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X-2 SMAN 3 Konsel Pada Materi Pokok Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan”. B. Rumusan Masalah Masalah yang di maksud dalam penelitian ini adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yang dapat di rumuskan sebagai berikut: 5 1. Bagaimana gambaran aktivitas siswa dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model pembelajaran PBL (problem bassed learning) pada Siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2? 2. Bagaimana gambaran aktifitas guru dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model PBL (problem bassed learning) pada siswa SMA Negeri 3 konsel kelas X-2? 3. Bagaimana gambaran hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2 yang diajar dengan model PBL (problem based learning)? 4. Seberapa besar persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi melalui penerapan model pembelajaran PBL (problem bassed learning) pada siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2. 2. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model PBL (problem bassed learning) pada Siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2. 3. Untuk menentukan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2. 6 4. Untuk menentukan persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi SMA Negeri 3 Konsel. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengharapkan penilitian ini bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa kelas X-2 SMA Negeri Konsel untuk melatih para peserta didik untuk belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan. 2. Bagi guru Geografi SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2 dapat memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran secara efektif. Melatih guru agar lebih jeli dalam memperhatikan kesulitan belajar siswa. 3. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman untuk memperkaya wawasan tentang proses pembelajaran yang efektif. E. Definisi Operasional Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan defenisi operasional sebagai berikut : 1. Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) Model Pembelajaran berbasis masalah problem based learning adalah model pembelajaran yang menghadapkan siswa kepada masalah-masalah 7 yang harus dipecahkan melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan dalam memecahkan suatu masalah terkait dengan materi pembelajaran. 2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel setelah mengikuti pembelajaran pada materi pokok hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning. 3. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan peran aktif siswa dalam bentuk sikap, pikiran, serta perhatian siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat diketahui dengan melihat jumlah siswa yang bertanya, menjawab dan berdiskusi antar sesama siswa, mendengarkan penjelasan dari guru. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Konsep Belajar dan Pembelajaran Geografi Menurut Slameto, (2010:2) pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah, tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Dewey dalam Widyastuti, (2012:91) bahwa “belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan”. Jadi pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses antara informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang duniasosial dan sekitarnya, pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks. Pengertian lain dikemukakan oleh Wijaya yaitu “Keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap) dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman langsung dalam pembentukan sikap dan nilai” (Wijaya, 2007:12). 8 9 Jika kegiatan belajar mengajar bagi siswa diorientasikan pada keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan mental maka Paul B. Diedrich menggolongkan konsep belajar siswa sebagai berikut: 1) Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya 2) Oral activities, seperti: menyatakan, me rumuskan, bertanya, memberi saran, me ngeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi dan sebagainya. 3) Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, music, pidato dan sebagainya. 4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebagainya. 5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan sebagainya. 6) Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya. 7) Mental activities, seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, mengana lisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan sebagainya. 8) Emosional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya (Paul B. Diedrich dalam Sardiman A.M, 2000: 101). 10 Berdasarkan pengertian konsep belajar di atas dapat disimpulkan bahwa konsep belajar merupakan kegiatan belajar yang harus dilaksanakan dengan giat, rajin, selalu berusaha dengan sungguh-sungguh melibatkan fisik maupun mental secara optimal yang meliputi Visual activities, Oral activities, Listening activities, Writing activities, Drawing activities, Motor activities, Mental activities, Emosional activities supaya mendapat prestasi yang gemilang. Pembelajaran menurut Degeng dalam bukunya Hamzah B.Uno (2006:2) adalah upaya membelajarkan siswa. Dalam Pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan. Menurut Oemar Hamalik (2003:25) pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menggunakan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa. Nurdin Sumaatmaja (2006:12-13) Pembelajaran geografi menekankan pada aspek-aspek: (1) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi manusia, (2) Penyeberan umat manusia dengan variasi kehidupan, (3) Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang memberikan variasi terhadap ciri ciri khas tempat tempatdi permukaan bumi, (4) Kesatuan regional merupakan matra darat, perairan, dan udara di atasnya. 11 Berdasarkan hal tersebut, maka siswa dituntut untuk berperan aktif dalam menggali pengetahuannya sendiri baik melalui pengamatan atau penyelidikan maupun pemberian pengalaman pembelajaran secara langsung bagi siswa. Menyadari rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran Geografi, maka guru perlu memperbaiki proses pembelajaran di sekolah dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran geografi. Proses pembelajaran sebaiknya lebih melibatkan siswa, sehingga siswa akan cenderung aktif dalam mengikuti pembelajaran. 2. Konsep Pembelajaran Dalam dunia pendidikan bagian yang terpenting adalah proses pembelajaran. Pembelajaran yang berjalan secara baik (efektif dan efisien) tentu akan sebanding dengan hasil yang akan dicapai terutama hasil belajar. Tuntutan perubahan paradigma pembelajaran dalam menghadapi tuntutan zaman dan kebutuhan zaman menjadi hal yang harus disikapi oleh para pendidik. Menurut sanjaya (2008:104) istilah pembelajaran menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. 12 Pembelajaran menurut Wardoyo (2013:21) merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar dan mengajar. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Menurut Suherman dalam Jihad dan Haris (2012:11). pembelajaran merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan perilaku .Lanjut dari itu, menurut Suherman bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran, kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat proses pembelajaran sedang berlangsung. Menurut Oemar Hamalik bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi antara satu sama lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian Soetopo berpendapat bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem yang komponenkomponennya terdiri dari siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi, metode, 13 sarana/alat, evaluasi, lingkungan kontekstual/nyata (Endang Komara, 2014: 35). Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. 3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kapabilitas siswa yang berupa pertama, informasi verbal yakni kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. Kedua, keterampilan intelektual yakni kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup. Perubahan perilaku berbicara, menulis, bergerak dan lainnya, memberi kesempatan kepada manusia untuk mempelajari perilaku-perilaku seperti berpikir, merasa, mengingat, memecahkan masalah, berbuat kreatif, perubahan ini termasuk hasil belajar (Endang Komara, 2014: 11).Menurut Sudjana (2009: 22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Gagne menyimpulkan ada lima macam hasil belajar yaitu sebagai berikut: 14 a. Kemampuan verbal adalah kemampuan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam baik lisan maupun tertulis. b. Keterampilan intelektual adalah kepekaan yang berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. c. Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini meliputi konsep dan kaidahmemecahkan masalah. d. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomotifme gerak jasmani. e. Kemampuan sikap adalah keterampilan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sikap berupa kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standart perilaku (Aunurrahman, 2011:47). Hudojo dan Herman (2005:32) mengatakan peningkatan hasil belajar siswa tentunya tidak terlepas dari pengalaman belajar yang dialami oleh siswa sebagai suatu proses belajar. Dari uraian mengenai hasil belajar dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang relatif tetap.Hasil belajar yang diperlukan siswa berupa 15 kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Setelah belajar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. 4. Model pembelajaran problem based learning 1.Pengertian Problem Based Learning Menurut Rusman (2012:41), PBL adalah pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk invetigasi dan penyelidikan. Wina Sanjaya ( 2009:214) juga berpendapat bahwa PBL dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian PBL adalah pembelajaran yang memberikan masalah kepada siswa dan siswa diharapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melaksanakan pem-belajaran yang aktif. Sehingga pada pembelajaran ini siswa yang selalu aktif, guru hanya sebagai fasilitator. Menurut Amir (2009:12), ciri-ciri atau karakteristik PBL antara lain: 1) pembelajaran diawali dengan pemberian masalah 2) siswa berkelompok secara aktif merumuskan masalah 16 3) mempelajari dan mencari sendiri materi yang berhubungan dengan masalah serta melaporkan solusinya. Menurut Sugiyanto (2008:140 – 141 ) mengemukakan ada 5 tahapan yang harus dilaksanakan dalam PBL, yaitu: 1) Memberikan orientasi tentang per-masalahannya kepada siswa. 2) Meng-organisasikan siswa untuk meneliti. 3) Membantu investigasi mandiri dan kelompok. 4) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil. 5) Meng-analisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. 2. Tahap-Tahap dalam Problem Based Learning(PBL) Tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan BasedLearning yang diungkapkan Jensen, (2008:484) dalam bukunya yaitu: 1) Pra-Pemaparan Pra-pemaparan membantu otak membangun peta konseptual yang lebih baik 2) Persiapan Dalam tahap ini, guru menciptakan keingintahuan dan kesenangan. 3) Inisiasi dan akuisisi Tahap ini merupakan tahap penciptaan koneksi atau pada saat neuron neuron itu saling “berkomunikasi” satu sama lain 17 4) Elaborasi Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam pembelajaran 5) Inkubasi dan memasukkan memori Tahap ini menekankan bahwa waktu istirahat dan waktu untuk mengulang kembali merupakan suatu hal yang penting 6) Verifikasi dan pengecekan keyakinan Dalam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah dipelajari atau belum. Siswa juga perlu tahu apakah dirinya sudah memahami materi atau belum. 7) Perayaan dan integrasi Tahap ini menanamkan semua arti penting dari kecintaan terhadap belajar Dalam model pembelajaran PBL, siswa dapat mengoptimalkan semua potensi yang ada pada diri siswa secara aktif, baik aktif secara fisik maupun mental. Pembelajaran PBL dapat melatih siswa aktifdan berpikir kritis, selain itu adanya kerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama dan siswa memperoleh pengalaman sendiri untuk menyelesaikan suatu masalah. 18 Hal tersebut sesuai dengan Sudarman (2007:182) bahwa untuk membantu siswa mengembangkan potensi intelektual mereka, contextual teaching and learning (salah satunya model PBL) mengajarkan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam berpikir kritis dan kreatif serta memberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian berpikir dalam tingkatan yang lebih tinggi ini dalam dunia nyata. Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran problem based learning Lankah Tahap Aktivitas guru keOrientasi masalah. siswa 1 Mengorganisasikan untuk belajar kepada Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. 2 siswa Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. 3 Membimbing penyelidikan Guru mendorong siswa untuk individual maupun mengumpulkan informasi kelompok yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah 4 Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam merencanakan dan 19 menyajikan hasil karya 5 menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Menganalisis dan Guru membantu siswa untuk mengevaluasi proses melakukan refleksi atau pemecahan masalah evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan (Jihad dan Haris, 2012: 37-38). Kemudian fase-fase yang harus dilakukan oleh guru dalam penerapan Problem Based Learning adalah sebagai berikut: a. Fase 1. Persiapan Dalam fase ini, guru mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, LKS yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah dan sesuai dengan materi pembelajaran yang ada. b. Fase 2. Pembentukan kelompok Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru membuat kelompokkelompok kecil dan memperkenalkan proses pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning. 20 c. Fase 3. Pemberian masalah dan diskusi kelompok Dalam kerja kelompok, guru membagi LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap siswa mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan. d. Fase 4. Memamerkan produk atau karya Pada fase ini, guru mempersilahkan siswa dari setiap kelompok memamerkan atau mempresentasekan hasil diskusi dari penyelesaian masalah yang telah mereka temukan kepada kelompok lain. e. Fase 5. Memberikan kesimpulan/evaluasi Pada fase ini, guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang telah disajikan. A. Hasil Penelitian Relevan Menurut Wina Sanjaya (2011:214), “Problem Based Learning (PBL) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”. Model Problem Based Learning (PBL) diharapkan lebih efektif dibandingkan dengan metode 21 konvensional. Pengajaran berbasis masalah diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dince Palili (2013) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Kasipute yang memperoleh ketuntasan belajar setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkat secara signifikan dari 57,89% pada siklus I menjadi 84,21% pada siklus II. Asti (2012) dengan Judul Upaya untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP N 5 Kendari dengan menggunakan Model pembelajaran Problem based learning yang memperoleh ketuntasan belajar setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkat secara signifikan dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 65,78% meningkat menjadi 72,91% pada siklus II dan presentase jumlah siswa yang sudah tuntas juga mengalami peningkatan, dimana presentase siswa yang sudah tuntas pada siklus I adalah sebesar 46,51% meningkat menjadi 76,74% pada siklus II. B. Kerangka Berfikir 1. Penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran geografi 22 Pembelajaran geografi yang merupakan bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya kelas X memerlukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan materi seharusnya dapat melibatkan siswa aktif sehingga siswa tidak merasabosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dikarenakan dalam satu kelas terdiri dari berbagai macam karakteristik siswa yang berbeda-beda berkaitan dengan penyerapan informasi yang mereka terima,sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa memecahkan suatu masalah yang berdampak terhadap hasil belajar geografi siswa. Pembelajaran geografi dalam praktiknya masih bersifat konvensional. Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk tujuantersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu pendekatan pembelajaran melalui upaya-upaya mengahadapkan siswa dengan permasalahan riil yang memancing proses belajar mereka (Mukhlis, dkk.2005:11). PBL memberikan kebebasan kapada siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan perhatiannya, sehingga dalam PBL siswa akan terlibat intensif dan aktif, yang pada akhirnya bisa membuat siswa untuk terus belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar. 23 Berpikir mengandung tujuan untuk memecahkan masalah sehingga menemukan hubungan dan menentukan sangkut paut antara masalah yang satu dengan yang lainnya. Kemampuan berpikir yang dimaksudkan salah satunya adalah dengan mengerti, memahami, menganalisis, bahkan mengingat materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Tingkat kemampuan berpikir ini dikatakan baik jika pada saat seorang guru memberikan soal tentang pemahaman sebuah konsep geografi, maka siswa mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Zubaidah dalam Fatchan (2009: 98) berpikir merupakan eksplorasi pengalaman yang dilakukan secara sadar dalam mencapai suatu tujuan, yaitu menyangkut pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, mngevaluasi, dan bahkan menyimpulkan informasi yang diterima. 2. Penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, bahwa Model Problem based learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa. Pada setiap siklusnya peneliti menggunakan masalah sebagai focus materi yang akan dipelajari oleh siswa. Peneliti tidak sekedar menuntut siswa hanya untuk mendengarkan ataupun mencatat, akan 24 tetapi menghendaki siswa dalam berpikir lebih tinggi untuk melatih keterampilan berpikir kritisnya melalui kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat dan memecahkan masalah. Untuk menunjang hal tersebut, maka peneliti menggunakan masalah-masalah konkrit yang ada di lingkungan sekitarnya. Menurut Karli dan Yuliariatiningsih, (2004 : 125) bahwa :Anak yang berada pada tahap operasional konkrit berpikir logis dengan menggunakan benda-benda konkret yang membantu siswa sehingga dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan belajarnya, mengeksplorasi dengan objek yang dipelajari yang akan membantu proses berpikirnya, sehingga pembelajaran akan tertanam dalam pikirannya dan menjadi bermakna. Keberhasilan pelaksanaan model ini tidak luput dari dukungan media pembelajaran. Dalam pembelajaran mengandung pesan-pesan yang harus diterima serta dipahami siswa. Dengan bantuan media pesan yang berupa isi pelajaran akan lebih mudah dicerna oleh siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Subana dan Sunarti, (2011:289) yang menyatakan bahwa ‘media adalah salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian’. Subana dan Sunarti (2011:288) menambahkan “kegunaan media adalah menyajikan hal-hal yang secara biasa tidak dapat disajikan karena 25 berbagai sebab”. Sebab-sebab yang itu misalnya terlalu luas, besar, sempit, kecil, berbahaya, sudah lampau, atau belum terjadi, dan sebagainya. Gambar 1. Kerangka Pemikirran Penelitian Tindakan Kelas Hasil belajar geografi yang rendah 1. 2. 3. 4. Aspek Siswa: Aspek Guru: Kurang menguasai materi Kurang terlibat aktif Siswa jenuh Hasil belajar siswa rendah Dalam pembelajaran guru masih kurang menggunakan perangkat pembelajaran. Model Pembelajaran PBL Ciri-ciri PBL: 1. pembelajaran diawali dengan pemberian masalah 2. siswa berkelompok secara aktif merumuskan masalah 3. mempelajari dan mencari sendiri materi yang berhubungan dengan masalah serta melaporkan solusinya. Hasil belajar siswa meningkat 26 C. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk aktivitas b elajar siswa penelitian ini dikatakan berhasil apabila perolehan ≥ 3,0. 2. Untuk aktivitas mengajar guru penelitian ini dikatakan berhasil apabila perolehan skor aktivitas mengajar guru ≥ 3,0 3. Hasil belajar geografi siswa penelitian ini dikatakan berhasil apabila terdapat 80% siswa memperoleh skor ≥ 70 sesuai dengan KKM yang di tetapkan SMA Negeri 3 Konsel. 27 BAB III METODE PENELITIAN a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 di kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel pada materi pokok Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan b. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Iskandar, (2012:21). Bahwa PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelas c. Subyek penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang terdaftar pada kelas tersebut adalah 26 orang siswa yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Kelas ini dipilih sebagai subyek penelitian karena berdasarkan data hasil belajar siswa di kelas X-2 masih tergolong rendah. 27 28 d. Faktor yang Diteliti Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor siswa: untuk melihat peningkatan aktivitas hasil belajar siswa dalam mempelajari Geografi khususnya pada materi Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan, ketika guru menerapkan model pembelajaran problem based learning. 2. Faktor guru: yang diamati adalah bagaimana guru mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning. 3. Hasil belajar: yang diteliti yaitu peningkatan hasil belajar kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel, pada setiap siklus tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning. e. Desain Dan Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Dasar pelaksanaan setiap siklus adalah capaian atau perubahan aktivitas yang dicapai siswa sehubungan dengan faktor-faktor yang diselidiki. Dasar penilaian hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan adalah nilai ulangan akhir semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Rancangan siklus penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah sebagai berikut: 29 Orientasi perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan tindakan Pengamatanan Orientasi perencanaan berikut Perbaikan perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan tindakan Pengamatan Gambar 3.1 Desain penelitian tindakan kelas (Iskandar, 2012: 67) Dalam penelitian ini yang mengajar adalah peneliti pada kelas tersebut berkolaborasi dengan guru sebagai observer/pengamat.Desain model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri atas 4 (empat) tahap, yakni: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/evaluasi dan Refleksi. Secara rinci penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut: SIKLUS I 1. Perencanaan Tindakan (planning) 30 Pada tahap perencanaan kegiatan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 01(Sub Materi : UnsurUnsur Utama Siklus Hidrologi,Identifikasi Berbagai Jenis Perairan, Dan Daerah Aliran Sungai ) untuk pertemuan pertama dan RPP 02 (Sub Materi : Potensi Air Permukaan Dan Air Tanah Penyebab Dan Usaha Mengurangi Risiko Banjir) untuk pertemuan kedua yang sesuai dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan materi pembelajaran. a) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan materi yang akan diberikan, yaitu LKS 01 untuk pertemuan pertama dan LKS 02 untuk pertemuan kedua. b) Menyiapkan format observasi pembelajaran, yaitu format observasi guru dan format observasi siswa yang terdiri atas observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa. c) Menyusun soal evaluasi hasil belajar tes siklus I beserta kunci jawabannya. 2. Pelaksanaan Tindakan (Action) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada materi Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan yang telah dibuat oleh peneliti sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP 01 (Sub Materi : Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi, 31 Identifikasi Berbagai Jenis Perairan, Dan Daerah Aliran Sungai ) untuk pertemuan pertama dan RPP 02 (Sub Materi : Potensi Air Permukaan Dan Air Tanah Penyebab Dan Usaha Mengurangi Risiko Banjir) untuk pertemuan kedua 3. Pengamatan (Observation) dan evaluasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran problem based learning yang telah dirancang sebelumnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran untuk memantau optimalisasi penerapan model pembelajaran problem based learning yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata pelajaran Geografi. serta evaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa tentang materi Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi, Identifikasi Berbagai Jenis Perairan, Dan Daerah Aliran Sungai. pada siklus I dengan menggunakan tes hasil belajar (tes siklus I) 4. Refleksi (Reflection) Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari hasil tersebut akan dilihat apakah telah memenuhi target yang ditetapkan sesuai indikator kinerja. Jika belum memenuhi target, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya. 32 Kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada tindakan siklus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus berikutnya. SIKLUS II 1. Perencanaan. Kegiatan pada tahap perencanaan siklus II ini meliputi: Meninjau kembali desain pembelajaran terutama skenario pembelajaran dalam penerapan problem based learning pada RPP 03 (Sub Materi : Pantai Dan Pesisir Laut Ekosistem Pantai Dan Pesisir, Zona Pesisir Dan Laut) untuk pertemuan ketiga dan RPP 04 (Sub Materi :Morfologi Laut Dan Gerak Air Laut Kualitas, Suhu, Kecerahan, Dan Salinitas Air Laut) untuk pertemuan keempat yang diterapkan pada siklus II. a. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang akan diberikan, yaitu LKS 03 untuk pertemuan ketiga dan LKS 04 untuk pertemuan keempat. b. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengamati situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran, yaitu lembar pengamatan untuk aktivitas siswa dan lembar pengamatan untuk aktivitas guru. c. Menyiapkan soal-soal untuk evaluasi tindakan siklus II (Tes Siklus II). 2. Pelaksanaan Tindakan 33 Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada materi pokok lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yang telah dibuat oleh peneliti sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP 03 (Materi Pokok : Pantai Dan Pesisir Laut Ekosistem Pantai Dan Pesisir, Zona Pesisir Dan Laut) untuk pertemuan ketiga dan RPP 04 (Materi Pokok Morfologi Laut Dan Gerak Air Laut Kualitas, Suhu ,Kecerahan, Dan Salinitas Air Laut) untuk pertemuan keempat. Observasi dan Evaluasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk memantau optimalisasi penerapan model pembelajaran problem based learning oleh peneliti yang dilakukan oleh satu observer yaitu guru geografi dan untuk melihat aktivitas siswa yang dilakukan oleh peneliti dan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan pada siklus II dengan menggunakan tes hasil belajar (tes siklus II) pada Refleksi 34 Pada tahap ini peneliti melaksanakan diskusi refleksi berdasarkan hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi. Untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan telah efektif serta dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan refleksi bertujuan untuk menganalisis data pada setiap akhir siklus dengan prosedur analisis sebagai berikut: menyajikan data, dan menyimpulkan. Refleksi dilakukan terhadap seluruh hasil observasi. Refleksi merupakan langkah terakhir dalam satu siklus penelitian tindakan untuk melihat apakah hal yang direncanakan dan dilakukan itu telah mencerminkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan atau belum. f. Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian ini terdiri dalam dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan. 1. Tahap pra tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu: 1) Mengkonfirmasi guru kelas X-2 dan memastikan kesediaannya mendampingi peneliti. 2) Melakukan konsultasi ke dosen pembimbing untuk pemantapan pelaksanaan tindakan. 3) Melaksanakan tes awal 35 2. Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan secara bersiklus dan terdiri dari empat fase: 1)Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi. 1) Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS yang akan diajarkan melalui metode PBL. (2) Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama proses belajar mengajar di kelas. (3) Membuat lembar kegiatan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran. (4) Menyiapkan tes akhir tindakan. 2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang diiaksanakan pada tahap ini didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan, yaitu dengan menggunakan metode PBL. 3) Observasi 36 Pada tahap ini dliiaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa maupun peneliti yang akan dilakukan oleh guru kelas X-2 4) Refleksi Pada tahap ini seluruh hasil dan data yang diperoleh dari beberapa sumber dianalisis dan direfleksikan, apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel. Hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya. g. Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data Sumber data penelitian adalah guru dan siswa yang meliputi: a) hasil observasi aktivitas belajar siswa; b) hasil observasi aktivitas mengajar guru; dan c) hasil belajar siswa. b. Jenis Data Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi. c. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 37 a. Data mengenai aktivitas belajar siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi dengan cara memberikan skor pada aspek aktivitas yang dilakukan untuk siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. b. Data mengenai hasil belajar geografi diambil dengan menggunakan tes hasil belajar (tes siklus) dengan bentuk tes berupa tes essay yang mencakup semua indikator pembelajaran pada siklus I serta siklus II. h. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini terdiri atas tiga jenis, yaitu: 1. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran problem based learning yang digunakan untuk memperoleh data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. 2. Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa. 3. Instrumen Tes Untuk Tes digunakan adalah esaites yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus, tes ini bertujuan untuk menganlisis peningkatan hasil belajar siswa. i. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis deskriptif yang meliputi, rata-rata, standar deviasi. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan penjelasan 38 mengenai aktivitas siswa serta kemampuan guru selama proses pembelajaran berlangsung, rata-rata digunakan untuk menyajikan persentase aktivitas nilai guru dalam mengelola pembelajaran, persentase aktivitas rata-rata siswa dan presentase ketuntasan rata-rata hasil belajar siswa, standar deviasi digunakn untuk menyajikan daftar nilai yang diperoleh tiap siswa. 1. Menghitung Standar Deviasi (SD) dengan menggunakan rumus SD = (Sudjana, 2002: 93) Dengan: SD = Standar Deviasi = Nilai rata – rata yang diperoleh siswa Xi = Nilai yang diperoleh tiap siswa n = Banyaknya Siswa 2. Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan rumus (Sudjana, 2002: 67) Dengan: = nilai rata – rata yang diperoleh siswa n = jumlah siswa secara keseluruhan 39 Xi = nilai yang diperoleh tiap siswa 3. Menentukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar Presentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas, dengan menggunakan rumus: Keterangan : = Jumlah Siswa yang tuntas belajar N = Jumlah Siswa secara keseluruhan Nilai Klasikal = 4. x 100% ( Sudjana, 2002 : 67) Menentukan presentase (%) aktivitas belajar siswa dengan menggunakan rumus: % Aktivitas = x 100 Keterangan: X = Skor aktivitas siswa N = Skor maksimal 5. (Arikunto, 2007: 28) Menentukan aktivitas mengajar guru digunakan rumus: % KAMG = Keterangan: x 100% 40 K = Keberhasilan A = Aktivitas M = Mengajar G = Guru (Sudjana, 1996) j. Kriteria Keberhasilan Tindakan 1. Segi Proses Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasi jika : a) Rata-rata aktivitas siswa telah memperoleh nilai minimal 3,0 b) Rata-rata aktivitas guru memperoleh minimal 3,0. 2. Segi Hasil a) Secara individu, jika hasil belajar geografi siswa kelas X-2 yang menjadi subjek penelitian telah mencapai ketuntasan belajar minimal 70 sesuai KKM yang ditentukan sekolah. b) Secara klasikal, jika nilai 80% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar yaitu 70 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Berdasarkan hasil belajar geografi kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel, dimana nilai ulangan harian tahun pelajaran 2014/2015 pada materi “Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan” tergolong masih rendah. setelah melakukan diskusi antara guru geografi dan peneliti, maka di simpulkan dalam pembelajaran akan digunakan model pembelajaran problem based learning, dimana pada sebelumnya model pembelajaran problem based learning belum pernah di terapkan 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I a) Perencanaan Setelah ditetapkan dan disepakati untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan, maka kegiatan selanjutnya ada beberapa hal yang diperlukan dan dipersiapkan oleh peneliti selama pelaksanaan tindakan. Dalam persiapan ini dilakukan dengan berkonsultasi antara peneliti dengan guru kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel (kolaborator) sebagai observer pada penelitian ini. Selanjutnya, peneliti melakukan hal – hal sebagai berikut: 1) Merencanakan penerapan model pembelajaran problem based learning 41 42 dalam proses pembelajaran geografi pada tindakan siklus I. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pertemuan I dan pertemuan II. 3) Membuat lembar kerja siswa (LKS 01 dan LKS 02) 4) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan. 5) Membuat format observasi pembelajaran, yaitu format observasi guru dan format observasi siswa yang terdiri atas observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa. 6) Menyusun soal evaluasi tes hasil belajar siswa berupa esay yang digunakan pada akhir siklus I. b). Pelaksanaan Tindakan dan pengamatan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan sesuai dengan RPP pada pertemuan I pada sub materi unsure-unsur utama siklus hidrologi, identifikasi berbagai jenis perairan, daerah aliran sungai (DAS) dan RPP pada pertemuan II pada sub materi potensi air permukaan dan air tanah, penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran Problem 43 Based Learning yang telah dirancang sebelumnya.pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran untuk memantau optimalisasi penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas X.2 dan untuk melihat aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer (teman sejawat). 1. Pertemuan I siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 06 februari 2016, pada pukul 11.15 – 12.00 WITA. Pada pelaksanan tindakan, peneliti melaksanakan skenario pembelajaran pada RPP 01, yaitu guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian mempersiapkan siswa untuk belajar, memberikan motivasi kepada siswa,. Setelah itu guru, menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, selanjutnya, dengan uraian sebagai berikut: a) Orientasi siswa kepada masalah Guru memunculkan beberapa permasalahan berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan dikaitkan dengan dunia nyata sekitar siswa yang akan didiskusikan setelah selesai pembagian kelompok. b) Tahap Pembentukan kelompok 44 Guru Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik yang heterogen (L/P) c) Tahap Pemberian masalah dan diskusi kelompok Setelah guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah dibagikan. d) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Membantu serta Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS 01 dan memberikan beberapa penjelasan kepada siswa yang kurang faham terhadap LKS. e) Memamerkan hasil diskusi atau karya Setelah masing-masing kelompok selesai dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam LKS 01, selanjutnya guru meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas, Kemudian guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan, memberikan pertanyaan atau sanggahan kepada kelompok yang tampil, kemudian anggota kelompok yang tampil menanggapi pertanyaan tersebut, kemudian 45 guru meminta kepada salah satu siswa yang lain untuk memberikan komentar tambahan, sehingga dalam proses diskusi terkesan aktif. f) Memberikan kesimpulan/evaluasi Setelah semua kelompok tampil Guru mengevaluasi atau merefleksi dari hasil presentasi kelompok dan memberikan kesimpulan terhadap hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok. 2) Pertemuan II siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 februari 2016, pada pukul 11.15 – 12.00 WITA. Pada pelaksanan tindakan, peneliti melaksanakan skenario pembelajaran pada RPP 02, yaitu guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian mempersiapkan siswa untuk belajar, memberikan motivasi kepada siswa,. Setelah itu guru, menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, selanjutnya, dengan uraian sebagai berikut: a) Orientasi siswa kepada masalah Guru memunculkan beberapa permasalahan berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yang akan didiskusikan setelah selesai pembagian kelompok. b) Tahap Pembentukan kelompok 46 Guru Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik yang heterogen (L/P) c) Tahap Pemberian masalah dan diskusi kelompok Setelah guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagikan LKS 02 kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS 02 yang telah dibagikan. d) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Membantu serta Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS 02 dan memberikan beberapa penjelasan kepada siswa yang kurang faham terhadap LKS 02. e) Memamerkan hasil diskusi atau karya Setelah masing-masing kelompok selesai dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam LKS 02, selanjutnya guru meminta tiaptiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas, Kemudian guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan, memberikan pertanyaan atau sanggahan kepada kelompok yang tampil, kemudian anggota kelompok yang tampil menanggapi pertanyaan tersebut, kemudian guru meminta kepada 47 salah satu siswa yang lain untuk memberikan komentar tambahan, sehingga dalam proses diskusi terkesan aktif. f) Memberikan kesimpulan/evaluasi Setelah semua kelompok tampil Guru mengevaluasi atau merefleksi dari hasil presentasi kelompok dan memberikan kesimpulan terhadap hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok, Selanjutnya guru memberikan soal sebagai tes siklus I. Dalam tindakan siklus I observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung yang mencakup observasi terhadap guru dan observasi siswa. 3) Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Pengamatan terhadap siswa diantaranya meliputi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa dalam menanggapi penjelasan guru, keaktifan siswa dalam kelompok baik dalam balajar maupun dalam mengerjalan soal-soal, keaktifan siswa dalam megerjakan LKS, keaktifan siswa dalam mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya, dan keterlibatan siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran. Data hasil analisis aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini: 48 Tabel 4.1 Rerata Aktivitas Belajar siswa siklus I N o Skor Pengamatan Aktivitas Siswa yang Diamati Siklus I Pert.I Pert.II Rer ata 1 Siswa menjawab salam guru 2 3 2.5 2 Siswa memberi respon kegiatan apersepsi 2 2 2 3 Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran 3 3 3 4 Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran 2.4 3 2.7 5 Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar 2 3 2.5 Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru 2.9 3 2.9 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah 2 3.4 2.7 Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS 3 3.8 3.4 Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok 3 3.8 3.4 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas 2.8 3.6 3.2 11 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain 2.6 3.4 3 12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok 2.5 3.5 3 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan 2.4 3.7 3.5 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran) 2.3 3 2.6 2.5 3.2 2.9 6 7 8 9 10 13 14 Rerata Aktivitas Siswa 49 Berdasarkan tabel 4.1 diatas, menunjukan bahwa aktivitas siswa siklus I pada pertemuan 1 berada dalam kategori cukup dengan skor sebesar 2,5 dan pada pertemuan II juga berada dalam kategori baik dengan skor sebesar 3,2. Namun Rerata aktivitas belajar siswa siklus I dari sampai Pertemuan II sebesar 2,9 yang berada dalam kategori cukup. Pada siklus I seperti yang terlihat pada tabel 4.1 menunjukan Aktivitas yang mendapat skor terendah terdapat pada aspek nomor 2, dengan nilai rata-rata sebesar 2 yaitu siswa member respon kegiatan apersepsi. Sedangkan Pada siklus I aktivitas siswa tertinggi dengan skor rata-rata sebesar 3,5 terdapat pada aspek nomor 13 yaitu siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan. Sesuai dengan teknik analisis data statistik deskriptif yang digunakan dalam peneltian ini untuk melihat dan memberi gambaran keadaan data dan menampilkan hasil perhitungan dapat berupa grafik, tabel dan uraian. Gambaran rerata aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem based learning pada siklus I setiap aspek aktivitas yang diamati dengan memberikan skor dapat dilihat pada grafik berikut ini: skor rata-rata aktivitas siswa 50 4 3 2,7 2,5 2,7 2,5 3,4 3,4 3,2 3 3 3 3,5 2,6 2 Siklus I 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Aktivitas Belajar Siswa Gambar 4.1 : Grafik Skor RerataTiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Keterangan : 1 Siswa menjawab salam guru 2 Siswa memberi respon kegiatan apersepsi 3 Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran 4 Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran 5 Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar 6 Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru 7 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah 8 Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS 9 Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok 10 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas 11 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain 12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok 13 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan 14 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran) 51 Berdasarkan gambar 4.1 diperoleh gambaran mengenai aktivitas belajar siswa pada siklus I. Pada siklus I menunjukan bahwa Rerata tiap aspek aktivitas belajar 6 dari 14 aspek masih berada dalam kategori cukup yaitu 1) siswa menjawab salam guru; 2) siswa member respon kegiatan apersepsi; 4) siswa menyimak materi pembelajaran 5) siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan benar; 6) siswa mencari kelompoknya masingmasing yang telah dibagikan oleh guru; dan 14) siswa menjawab salam guru . Dan 8 aspek aktivitas siswa yang berada dalam kategori baik yaitu aspek nomor, 3) siswa menyimak topic dan tujuan pembelajaran; 7) siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah LKS; 8) siswa bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS; 9) siswa bekerjasama dalam mempersiapkan laporan hasil diskusi kelompok; 10) masing-masing kelompok memarkan hasil karyanya; 11) siswa menanggapi hasil karya kelompok lain; 12) siswa menyimak penguatan koreksi dari guru tentang hasil diskusi kelompok dan 13) siswa mendengarkan kesimoulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan.namun meskipun 8 dari 14 aspek berada dalam kategiri baik masih perlu di lanjutkan ke tahap berikutnya karena rerata belum mencapai 3.0 Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 terlihat bahwa aktivitas siswa pada siklus I Belum mencapai keberhasilan karena Rerata aktivitas siswa sebesar 2,6 yang berada dalam kategori cukup belum mencapai keberhasilan 52 sesui dengan hipotesis tindakan dimana dikatakan berhasil apabila skor ratarata aktivitas siswa minimal 3,0. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut: SKOR RATA-RATA AKTIVITAS SISWA 4 3,2 3,5 3 2,9 2,5 2,5 Pertemuan 1 2 Pertemuan 2 1,5 Rerata 1 0,5 0 SIKLUS I Gambar 4.2. Grafik Rerata Aktivitas Belajar Siswa Tiap Pertemuan Siklus I Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa rerata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 2,9 yang berada dalam kategori cukup. hal ini menunjukan aktivitas belajar siswa belum menjawab hipotesis tindakan. 4) Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Data mengenai aktivitas mengajar guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning pada materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas mengajar guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan memberikan skor pada aspek yang diamati pada siklus I dan Siklus II setiap masing-masing pertemuan. 53 Data aktivitas mengajar guru yang diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas mengajar guru siklus I pada pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.2: Tabel 4.2 Data Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Siklus I No . Aktivitas yang diamati Pertemu an Ke1 2 Rer ata A. Kegiatan Awal 1 Guru memberi salam dan menyapa peserta didik 2 3 2.5 2 Guru mengecek kehadiran siswa 2 2 2 3 Guru melakukan Apersepsi 2 3 2.5 4 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh 2 2 2 B. Kegiatan Inti 5 Guru membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri 4-5 orang 3 3 3 6 Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah di bagikan 4 4 4 7 Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami 3 3 3 54 No. 8 9 10 11 12 13 14 Aktivitas yang diamati Guru mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS Guru meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas Guru kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan Guru merefleksi terhadap hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok C. Kegiatan Penutup Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari Guru menutup pelajaran Rerata Siklus I Pertemua n KeRerat 1 2 a 2 3 2.5 3 3 3 2 3 2.5 2 3 2.5 2 3 2.5 2 3 2.4 2 3 2.9 2 3 2.6 Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh gambaran aktivitas mengajar guru pada siklus II dari pertemuan I Sampai pertemuan II. Pada siklus I guru mendapatkan skor terendah dengan nilai rata-rata 2 adalah aktivitas nomor dan yaitu 2) guru mengecek kehadiran siswa; 4) guru memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh; dan 13) guru memberikan ksimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikan agar 55 siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari. Sedangkan skor tertinggi aktivitas mengajar guru dengan skor rata-rata 4 terdapat pada aktiviitas nomor 6) Guru membagikan LKS kepada masingmasing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah di bagikan. Untuk Lebih jelasnya, gambaran rata-rata aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem based learning pada siklus II setiap aspek aktivitas yang diamati dengan memberikan skor dapat dilihat pada SKOR AKTIVITAS GURU gambar 4.3 berikut ini: 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2,9 2,4 2,6 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rerata SIKLUS I Gambar 4.3: Grafik Rerata Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Berdasarkan analisis data yang terlihat pada gambar 4.2 menunjukan bahwa aktivitas guru belum mencapai keberhasilan karena belum menjawab hipotesis tindakan, dimana skor rata-rata aktivitas mengajar guru pada pertemuan 1 siklus I sebesar 2,4 yang berada dalam kategori cukup dan skor 56 rata-rata aktivitas mengajar guru pertemuan II siklus I Sebesar 2,9 yang berada dalam kategori cukup, tetapi pada siklus I ini setelah dirata-ratakan antara pertemuan I dan pertemuan II aktivitas mengajar guru masih berada dalam kategori cukup dengan skor sebesar 2,6. 5) Hasil Belajar Siswa Siklus I Data hasil belajar geografi siswa kelas X.2 Pada Materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan diperoleh melalui test pada setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa pada tiap siklus, diperoleh data yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Data Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Nama siswa 1 ADAM Nilai 83 2 ADIT FATRISIA PAHMI 78 3 AHMAD HAMKA 94 4 BRIAN SAPUTRA 78 5 DODI HERMAWAN 28 6 DWI SATRIO WIJAYA 61 7 INDAH WAHYU NINGSIH 67 8 JULIA ROSITA 67 Siklus I Keterangan ST BT 57 Siklus I Keterangan No. Nama siswa Nilai 10 KOMANG JUNI SOMANITA 50 11 MARIA RIZKI AMALIA 83 ST BT 12 MEGA YESSI M.P 67 15 NILA SARI DEVI 56 16 NUR AFNI PERTIWI 56 17 RESKI FEBRIAN 56 18 RESTU ALQADRI HIDAYAT 72 19 ROBY ZULKARNAEN 56 20 RIZALDI 61 22 SRI RESKI 83 23 WAHYUDDIN 61 24 WILDA RISTIKA 78 25 RIKARJON 83 13 M.AINUN ILHAM K 14 M.RONALDIN Z Keterangan : ST =Sudah Tuntas BT= Belum Tuntas Berdasarkan hasil analisis data yang terdapat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa siklus I mencapai rata-rata sebesar 67,73. Pada Test siklus I . Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 28 dan nilai tertinggi 58 sebesar 94. Persentase ketuntasan hasil belajar geografi siswa kelas X.2 SMA N 3 Konsel dengan menerapan model pembelajaran Problem based learning pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Pada Evaluasi Siklus I Ketuntasan Jumlah Persentase Tuntas 10 45% Tidak Tuntas 12 55% Jumlah Total 22 100% Agar lebih jelas, persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, berdasarkan data hasil belajar yang telah dianalisis dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 100 55 45 50 Persentase 12 10 Jumlah 0 SIKLUS I Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Hasil Siklus I Belajar Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel. Berdasarkan gambar diatas diperoleh bahwa pada siklus I terdapat 45% atau 12 orang dari 22 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 atau telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). c) Refleksi Pada tahap Refleksi peneliti mencari kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan dan memperbaiki pelaksanaan 59 tindakan sesuai hasil pengamatan dan evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus I baik pertemuan I dan pertemuan II masih jauh dari harapan yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan observer (guru kelas) dimana terlihat beberapa kekurangan saat proses pembelajaran berlangsung baik itu dilakukan oleh guru maupun siswa. Dari hasil observasi, maka beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Faktor guru a) Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas. b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa. c) Dalam pembagian kelompok guru belum membagi siswa secara heterogen d) Guru belummengoreksi atau mengevaluasi hasil presentasi kelompok siswa. e) Guru masih kurang menguasai model pembelajaran Problem Based Learning, sehingga susah dalam melakukan pembelajaran. 2) Faktor siswa a) Siswa masih kurang aktif dalam kelompoknya. b) Masih banyak siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran, sehingga proses kegiatan pembelajaran masih kurang efektif. 60 c) Ada sebagian kelompok yang kurang kompak dan bekerjasama dalam menyelesaikan LKS. d) Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa bercerita sehingga mengganggu teman kelompoknya. e) Dalam kegiatan persentase kelompok, ketika temannya membacakan hasil diskusi kelompok di depankelas kelompok lain kurang memperhatikannya. Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu yang dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada pembelajaran siklus II guru akan mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar siswa minimal 80%. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II a) Perencanaan Pada tahap Refleksi peneliti mencari kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan dan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil pengamatan dan evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus I baik pertemuan I dan pertemuan II masih jauh dari harapan yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti 61 dengan observer (guru kelas) dimana terlihat beberapa kekurangan saat proses pembelajaran berlangsung baik itu dilakukan oleh guru maupun siswa. Dari hasil observasi, maka beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Faktor guru a) Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas. b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa. c) Dalam pembagian kelompok guru belum membagi siswa secara heterogen d) Guru belummengoreksi atau mengevaluasi hasil presentasi kelompok siswa. e) Guru masih kurang menguasai model pembelajaran Problem Based Learning, sehingga susah dalam melakukan pembelajaran. 2) Faktor siswa a) Siswa masih kurang aktif dalam kelompoknya. b) Masih banyak siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran, sehingga proses kegiatan pembelajaran masih kurang efektif. c) Ada sebagian kelompok yang kurang kompak dan bekerjasama dalam menyelesaikan LKS. d) Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa bercerita sehingga mengganggu teman kelompoknya. 62 e) Dalam kegiatan persentase kelompok, ketika temannya membacakan hasil diskusi kelompok di depankelas kelompok lain kurang memperhatikannya. Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu yang dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada pembelajaran siklus II guru akan mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar siswa minimal 80%. 1) Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Data hasil analisis aktivitas belajar siswa yang diolah dari data mentah aktivitas belajar siswa yang menggunakan lembar observasi aktivitas siswa pada pertemuan I dan pertemuan II di siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Skor Rerata Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Skor Pengamatan No Aktivitas Siswa yang Diamati Siklus II Pert.I Pert.II Rerata 1 Siswa menjawab salam guru 2 Siswa memberi respon kegiatan apersepsi 3 Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran 3.6 4 3.8 3 3.6 3.3 3.6 3.8 3.7 63 No 4 5 Aktivitas Siswa yang Diamati Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar Siswa mencari kelompoknya masingmasing yang telah di bagikan oleh guru 7 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah 8 Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS 9 Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok 10 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas 11 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain 12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok 13 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan 14 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran) Rerata Aktivitas Siswa Skor Pengamatan Siklus II Pert.I Pert.II Rerata 3.6 3.8 3.7 3.2 4 3.6 3.6 4 3.8 3.8 4 3.9 3.6 3.8 3.7 3.6 3.8 3.7 3.4 3.6 3.5 3.4 3.8 3.6 3.4 3.8 3.6 3.6 4 3.8 3.6 3.5 4 3.9 3.8 3.7 6 Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa siklus II pada pertemuan I berada dalam kategori baik dengan skor yang diperoleh sebesar 3,5 dan pada pertemuan kedua juga berada dalam kategori baik 64 dengan skor yang diperoleh sebesar 3,9. Skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II berada dalam kategori baik dengan skor yang diperoleh sebesar 3,7 Gambaran masing-masing aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat Skor Rata-rata Aktivitas Siswa dilihat pada gambar 4.5 berikut ini: 5 3,8 3,3 3,7 3,7 3,6 3,8 3,9 3,7 3,7 3,5 3,6 3,6 3,8 3,8 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 SIKLUS II Gambar. 4.5 Grafik Rerata Tiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II. Keterangan : 1 Siswa menjawab salam guru 2 Siswa memberi respon kegiatan apersepsi 3 Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran 4 Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran 5 Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar 6 Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru 7 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah 8 Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS 9 Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok 10 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas 65 11 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain 12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok 13 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan 14 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran) Berdasarkan gambar 4.5 di atas menujukan bahawa aspek aktivitas belajar siswa pada siklus II yang memperoleh skor terendah sebesar 3,3 yang berada dalam kategori baik terdapat pada aspek nomor 2) siswa member respon kegiatan apersepsi; pada siklus II aspek aktivitas yang memperoleh skor tertinggi sebesar 3,9 terdapat pada aspek nomor 7) yaitu Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah. Sesuai dengan teknik analisis statistik deskriptif, gambaran aktivitas belajar siswa pada siklus II dari pertemuan I sampai pertemuan II dapat dilihat Skor Rata-rata Aktivitas Siswa pada gambar 4.6 berikut ini: 6 4 3,5 3,9 3,7 Pertemuan 1 2 Pertemuan 2 0 Rerata SIKLUS II Gambar 4.6 Grafik Rerata Aktivitas Siswa Pada Sisklus II 66 Berdasarkan gambar 4.6 diatas, diperoleh bahwa rerata aktivitas belajar siswa pada pertemuan I siklus II sebesar 3,5 yang berada dalam kategori baik. Rerata aktivitas belajar pada pertemuan II siklus II sebesar 3,9 yang berada dalam kategori baik. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II setelah dirata-ratakan dari pertemuan I sampai pertemuan II adalah 3,7 yang berada dalam kategori baik. Pada siklus II diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa dengan skor 3,7 pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntas dimana aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil apabila memperoleh skor rata-rata aktivitas sebesar 3,0. 2) Data Aktivitas Mengajar Guru Siklus II Data hasil observasi aktivitas mengajar guru pada tiap pertemuan di siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning dengan menggunakan lembar observasi aktiviitas mengajar guru dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Data Aktivitas Mengajar Guru Siklus II 67 Siklus II Pertemu an KeNo . Aktivitas yang diamati 1 2 Rerat a A. Kegiatan Awal 1 Guru memberi salam dan menyapa peserta didik 4 4 4 2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 4 3.5 3 Guru melakukan Apersepsi 3 4 3.5 4 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh 3 4 3.5 5 Guru membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri 4-5 orang 4 4 4 6 Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah di bagikan 4 4 4 7 Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami 3 3 3 8 Guru mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS 3 3 3 9 Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS 4 4 4 B. Kegiatan Inti 68 Siklus II Pertemu an KeN o. Aktivitas yang diamati 1 2 Rer ata 10 Guru meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas 4 3 3.5 11 Guru kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan 3 4 3.5 12 Guru merefleksi terhadap hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok 4 4 4 13 Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari 3 3 3 14 Guru menutup pelajaran 4 4 4 3.5 3.7 3.6 Rerata Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 di siklus II berada dalam kategori baik dengan skor sebesar 3,5 dan aktivitas mengajar guru pada pertemuan II siklus II berada pula dalam kategori namun memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari pertemuan I yaitu 3,7. Rata-rata aktivitas guru dari pertemuan I sampai pertemuan II setelah dirataratakan berada dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 3,6. Hal ini agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini: 69 5 SKOR AKTIVITAS GURU 3,5 3,7 3,6 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rerata 1 SIKLUS II Gambar 4.7 Grafik Rerata Aktivitas Mengajar Guru Siklus II Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa aktivitas siswa telah memenuhi kriteria, dimana dikatakan berhasil apabila telah mencapai skor rata-rata minimal 3,0. Skor rata-rata aktivitas guru di siklus II sebesar 3,6 menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Problem based learning pada materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru. 3) Data Hasil Belajar Siklus II Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisisi hasil belajar siswa pada tiap siklus, diperoleh data hasil belajar siswa pada siklus II yang disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7 Data Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II 70 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 Nama siswa ADAM ADIT FATRISIA PAHMI AHMAD HAMKA BRIAN SAPUTRA DODI HERMAWAN DWI SATRIO WIJAYA INDAH WAHYU NINGSIH JULIA ROSITA JUNI WILIA SAPUTRA KOMANG JUNI SOMANITA MARIA RIZKI AMALIA MEGA YESSI M.P M.AINUN ILHAM K M.RONALDIN Z NILA SARI DEVI NUR AFNI PERTIWI RESKI FEBRIAN RESTU ALQADRI HIDAYAT ROBY ZULKARNAEN RIZALDI SRI RESKI WAHYUDDIN WILDA RISTIKA RIKARJON Keterangan : T = Tuntas Nilai 75 75 83 58 50 83 92 92 75 94 83 75 75 92 75 83 Siklus II Keterangan ST BT 83 92 83 58 83 BT= Belum Tuntas Berdasarkan analisis hasil belajar siswa yang disajikan dalam tabel 4.7 terlihat bahwa hasil belajar geografi siswa kelas X.2 di SMA Negeri 3 Konsel 71 dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 86. Hasil Belajar siswa pada siklus II dengan nilai tertinggi sebesar 94 dan nilai terendah sebesar 50. Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar siklus II secara klasikal , lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Ketuntasan Jumlah Tuntas 18 Tidak Tuntas 3 Jumlah Total 21 Persentase 86% 14% 100% Berdasakan tabel 4.8 menunjukan bahwa pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 86% atau 18 siswa memperoleh nilai ≥ 70 atau telah mencapai KKM (kriteria ketuntasan Minimal) dan persentase 14 % atau 3 orang siswa memperoleh nilai ≤ 70 atau belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan Minimal). Pada siklus II diperoleh bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak tuntas. Hal dapat di lihat pada gambar dibawah ini: 72 SIKLUS II 100 86 80 60 Persentase Jumlah 40 20 18 14 3 0 Tuntas Tidak tuntas Grafik 4.8 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Berdasarkan grafik diatas diperoleh Pada siklus II persentase ketuntasan telah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu minimal 80%, dimana pada siklus II persentse ketuntasan belajarnya sebesar 86% meskipun pada siklus ini masih ada siswa yang belum tuntas secara perorangan.Hal ini menunjukan bahwa ketuntasan secara klasikal pada penelitian tindakan kelas ini telah terpenuhi yang berarti pula model pembelajaran Problem based learning memecahkan masalah belajar Geografi siswa kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel pada materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. b) Refleksi Refleksi merupakan proses atau tahap dalam penelitian tindakan kelas dimana bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus II baik pertemuan I dan pertemuan II sesuai rencana yang 73 telah ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi anatara peneliti dengan observer (guru kelas) dimana terlihat bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sudah mendapatkan hasil yang lebih baik, meskipun masih ada 3 orang siswa yang belum mencapai KKM,akan tetapi siswa tersebut sudah terlihat cukup aktif dalam melibatkan diri dalam pelaksanaan tindakan dalam kelompok. Jika dilihat dari hasil tes hasil belajar pada evaluasi tindakan siklus II, yaitu telah mencapai 86% siswa yang telah mencapai KKM dengan perolehan nilai ≥ 70 dengan kata lain telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu ketuntasan hasil belajar minimal 80% siswa yang tuntas secara klasikal. Dengan demikian penelitian ini telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan RPP dengan dua siklus tindakan.. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Aktivitas Belajar Siswa Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan yang dibagi menjadi dua siklus. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menerapkan moedel pembelajaran Problem based learning pada materi pokok hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel yang berjumlah 25 orang. 74 Berdasarkan permasalahan pertama tentang bagaimana gambaran aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupanyang diajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning, dapat dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I maupun Siklus II dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.5 dimana rata-rata aktivitas siswa menuju ke arah yang lebih baik. Peningkatan tersebut menunjukan adanya minat siswa dan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran geografi yang diajarkan dengan menerapkan model Problem based learning. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa pada siklus I dengan materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan menunjukan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 2,9 dengan kategori cukup. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, guru mata pelajaran beserta peneliti memperoleh beberapa kelemahan/kekurangan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 3) Faktor guru a) Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas. b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa. c) Dalam pembagian kelompok guru belum membagi siswa secara heterogen 75 d) Guru belummengoreksi atau mengevaluasi hasil presentasi kelompok siswa. e) Guru masih kurang menguasai model pembelajaran Problem Based Learning, sehingga susah dalam melakukan pembelajaran. 4) Faktor siswa a) Siswa masih kurang aktif dalam kelompoknya. b) Masih banyak siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran, sehingga proses kegiatan pembelajaran masih kurang efektif. c) Ada sebagian kelompok yang kurang kompak dan bekerjasama dalam menyelesaikan LKS. d) Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa bercerita sehingga mengganggu teman kelompoknya. e) Dalam kegiatan persentase kelompok, ketika temannya membacakan hasil diskusi kelompok di depankelas kelompok lain kurang memperhatikannya. Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu yang dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada pembelajaran siklus II guru akan mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar siswa minimal 80%. 76 Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang telah dievaluasi di peroleh bahwa aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus II Aktivitas siswa terlihat dinilai mengalami peningkatan dimana aktivitas siswa yang mendapat skor terendah disiklus I yaitu 2, meningkat menjadi 3,3 pada aspek nomor 2 yaitu siswa memberi respon kegiatan apersepsi. sedangkan aktivitas siswa yang memperoleh skor tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 3,5 meningkat menjadi 3,8 pada aspek nomor 13 yaitu siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan. Pada siklus II dari 14 aspek aktivitas siswa yang di amati memperoleh kategori baik dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Secara keseluruhan aspek aktivitas siswa yang diamati telah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II Pada siklus II skor rata-rata aktivitas belajar siswa menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat pada tabel 4.5 dimana rata-rata aktivitas siswa adalah 3,7 yang berada dalam kategori baik. Adanya peningkatan pada skor rata-rata aktivitas belajar siswa dari 2,9 pada siklus I menjadi 3,7 pada siklus II menandakan kelemahan/kekurangan di siklus I teratasi sehingga aktivitas siswa mengarah ke arah yang lebih baik. 2. Aktivitas Mengajar Guru Pelaksanaan PTK Dengan Menerapkan model pembelajaran Problem based learning dalam pembelajaran geografi untuk materi pokok Hidrosfer 77 dan dampaknya terhadap kehidupan dilakukan sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan 2 (dua) siklus. Siklus I terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yaitu pertemuan pertama membahas materi unsure-unsur utama siklus hidrologi, identifikasi berbagai jenis perairan, DAS dan pertemuan kedua membahas materi potensi air permukaan dan air tanah, penyebab dan usaha mengurangu resiko banjir. Pada siklus II juga terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yaitu pertemuan ketiga membahas materi tentang pantai dan pesisir laut, ekosistem pantai dan pesisir, zona pesisir dan laut, dan pertemuan keempat membahas materi tentang morfologi laut dan gerak air laut, Pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan terdapat kegiatan yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Problem based learning yang termuat dalam RPP . Berdasarkan permasalahan kedua yaitu “Bagaimana gambaran aktifitas guru dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model PBL (problem bassed learning) pada siswa SMA Negeri 3 konsel kelas X-2 pada materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning?” dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil pengamatan aktivitas mengajar guru baik pada siklus I maupun Siklus II mengarah dari cukup menjadi kerah yang lebih baik seperti yang terlihat pada gambar 4.3 dan 4.7 dimana rata-rata aktivitas mengajar guru dari kategori cukup pada siklus I menuju ke arah yang lebih baik pada siklus II. 78 Berdasarkan hasil observasi aktiviatas guru, Pada siklus I diperoleh kekurangan-kekurangan aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran yang dibawakan oleh guru yang tidak maksimal. Pada siklus I berdasarkan analisis dan evalusi aktivitas mengajar guru menunjukan skor rata-rata aktivitas mengajar pada siklus I adalah 2,6 berada dalam kategori cukup. Berdasarkan analisis deskriptif pada Siklus II semua aspek aktivitas guru mengalami peningkatan. Skor aktivitas yang mendapatkan nilai terendah di siklus I dengan skor rata-rata 2 meningkat di siklus II, dimana pada aktivitas nomor 2 disiklus II memperoleh skor 3,5 sedangkan aktivitas guru nomor 4 disiklus II memperoleh skor 3,5 dan aktivitas nomor 13 memperoleh skor 3. Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.5 dianalisis dari data Pedoman pengamatan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model pembelajaran Problem based learning pada materi pokok hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan, rata-rata aktivitas guru pada siklus I berkategori cukup mengarah ke kategori baik pada siklus II. Pada siklus II aktivitas mengajar guru menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dimana rata-rata aktivitas mengajar guru memeperoleh nilai 3,6 yang berada pada kategori Baik. Hasil analisis dan pengamatan pada siklus II menunjukan adanya peningkatan aktivitas mengajar guru dari 2,6 pada siklus I menjadi 3,6 pada siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning. 79 3. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan permasalahan ketiga yaitu” Bagaimana gambaran hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2 yang diajar dengan model PBL (problem based learning) pada materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning? dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus cendrung mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa melalui test pada siklus I di peroleh nilai minimum sebesar 28, nilai maksimum sebesar 94, nilai ratarata sebesar 67,73. Pada siklus ini secara klasikal belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal, dimana dari 22 siswa terdapat 10 siswa yang mencapai ketuntasan atau 55 % yang mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM (Kriteria ketuntasan minimal ) mata pelajaran geografi yang telah ditentukan sekolah, dan terdapat 12 orang siswa dengan persentase sebesar 45 % siswa yang mencapai nilai <70 atau belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah sebesar 70. Persentase ketuntasan pada siklus ini belum mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 80%. Rendahnya hasil belajar siswa ini disebakan karena siswa belum sepenuhnya mengikuti dan belum terbiasa dengan model pembelejaran yang di terapkan, selain itu siswa juga kurang aktif dalam bekerja sama dengan kelompoknya dalam berdiskusi menganalisi masalah, dan masih terdapat siswa yang bermain saat diskusi, di karnakan guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. 80 Setelah melakukan analisis dan refleksi hasil belajar siswa I bahwa kentuntasan siswa secara klasikal belum mencapai target maka guru mata pelajaran bersama dengan peniliti mecoba melakukan perbaikan pada proses pembelajaran pada siklus selanjutnya. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 , dimana memperoleh nilai rata-rata sebesar 79, dengan nilai minimum sebesar 50 dan nilai maksimum sebesar 94. Pada siklus II Hasil belajar telah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal, dimana dari 21 siswa terdapat 18 siswa yang mencapai ketuntasan atau 86% yang mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM (Kriteria ketuntasan minimal ) mata pelajaran geografi yang telah ditentukan sekolah, dan terdapat 3 orang siswa dengan persentase sebesar 14% siswa yang mencapai nilai <70 atau belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah sebesar 70. Dari hasil yang diperoleh tersebut, menunjukan ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan telah mencapai ketuntasan klasikal walaupun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar pada siklus II menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dan guru telah mampu mengelola pembelajaran. Pada Siklus II target ketuntasan hasil belajar telah tercapai yaitu 86 % siswa telah tuntas hasil belajarnya. Dengan peningkatan ini, penelitian ini telah berhasil mencapai target dan keberhasilan siswa dalam 81 test siklus II memberi gambaran penerapan model pembelajaran Problem based learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Persentase peningkatan hasil belajar Sesuai dengan permasalahan ke empat yaitu “Seberapa besar persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2” Pada siklus I persentase hasil belajar siswa sangat rendah dari 22 siswa yang mengikuti tes tingkat ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 45% atau dari 22 siswa yang ikut tes hanya 10 orang yang dinyatakan lulus sedangkan yang tidak lulus mencapai 55% atau dari 22 siswa yang ikut tes sebanyak 12 orang siswa tidak lulus hasil ini tentu saja membuat peneliti harus memperbaiki di siklus berikutnya.setelah peneliti dan guru yang menjadi observer berdiskusi di tetapkanlah untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Pada siklus II persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 21 orang siswa yang mengikuti tes ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 86% atau ada 18 siswa yang lulus sedangkan yang tidak lulus mencapai 14% atau ada 3 orang siswa . Hal ini membuktikan ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yang sangat signifikan. Dengan demikian, jawaban atas permasalahan penelitian telah terungkap yaitu pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru, dan hasil belajar siswa geografi siswa X.2 SMA 82 Negeri 3 Konsel pada materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Penelitian ini juga dikatakan berhasil karena hipotesis tindakan telah terjawab. 83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Pembelajaran problem based learning pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa adalah 2,9 yang termasuk kategori cukup mengarah ke baik meningkat pada siklus II menjadi 3,7 yang termasuk pada kategori baik mengarah ke sangat baik. 2. Aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata aktivits guru adalah 2,64 yang termasuk kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 3,61 yang berkategori baik. 3. Hasil belajar geografi siswa kelas X-2 SMAN 3 Konsel dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Dimana pada siklus I yaitu diperoleh nilai terendah 28, nilai tertinggi 94, nilai rata-rata 67,73 dan ketuntasan belajar sebesar 45% yang mencapai KKM atau dari 22 siswa hanya 10 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70. Pada siklus II diperoleh 83 84 nilai terendah 50, nilai tertinggi 94, nilai rata-rata adalah 79,00 dan ketuntasan belajar pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 21 or ang siswa ada 18 orang siswa yang yang memperoleh nilai ≥ 70, dengan persentase ketuntasan hasil belajar adalah 86%. 4. Persentase hasil belajar siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan ini di tunjukan pada siklus I ketuntasan mencapai 45%.sedangkan di siklus ke II mencapai 86%. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan persentase hasil belajar siswa. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran berikut: 1. Bagi Sekolah, khususnya SMA Negeri 3 Konsel dapat mencoba menggunakan model pembelajaran Problem based learning pada pembelajaran geografi untuk mengatasi banyaknya siswa yang pasif dalam pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. 2. Dalam penelitian ini peneliti menyadari masih ada kekurangan-kekurangan baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan penganalisian data hasil penelitian sampai dengan penarikan kesimpulan. Karena peneliti juga hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna dan tidak pernah luput dari kesalahan, karena sesungguhnya kesempurnaan yang hakiki hanya disisi allah SWT. kebenaran dan 85 DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman, 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Arikunto, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Awal Restiono. 2013. Penerapan Model Problem Based Learning untuk M engembangkan Aktivitas Berkarakter dan Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI. Dewi, Haniman. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Problem Possing UntukMeningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Kontukowuna Pada Materi Pokok Elastisitas. Kendari: FKIP UHO press Hartono, Rudi. 2014. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Yogyakarta: Diva Press. Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Akasara Iskandar, 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi. Jihad dan Haris, 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta. Muti Presindo. Komara Endang, 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Refika Aditama. Ramly. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Unhalu: Kendari. Rusman.(2012). Model-model pembelajaran guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada mengembangkan profesional Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman, 2000.konsep-konsep belajar .bandung: Refika Aditama 86 Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpertama. Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogyakarta: Diva press Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2). Suparno, P. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana. Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2). Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Usman dan Setiawati, 2001. Statistika. Bandung: Remaja Rosdakarya. UU No, 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pasal 1. Wardoyo, 2013. Pembelajaran Kontruktivisme. Bandung: Alfabeta. 87 L A M P I R A N 82 85 Lampiran 1 SILABUS GEOGRAFI KELAS X SMAN 3 KONSEL Sekolah : SMA Negeri 3 Konsel Kelas : X-2 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Teknik Tagihan 1.1 Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Hidrosfer Siklus Hidrolo gi Peraira n Darat 1.Air tanah 2.Danau 3.Rawa 4.Sungai dan DAS Menjelaskan kembali dan mengamati gambar mengenai siklus hidrologi Mnjelaskan berbagai jenis perairan darat Membaca buku dan mengamati gambar wilayah air tanah Menjelaskan jenis-jenia danau di indonesia dan dunia Menjelaskan manfaat rawa bagi kehidupan Menjelaskan dan mengamati gambar pola aliran sungai Mengidentifikasi dan diskusi mengenai penyebab kerusakan dan upaya pelestarian DAS Tugas individu Portofolio Tugas individu Tugas Individu Portofolio Tugas individu Unjuk kerja Alokasi Waktu Bentuk Instrumen Uraian Ringkasan Uraian Uraian Uraian Uraian Diskusi 1x45 menit Sumber Belajar buku sumber buku penunjan g lain pta konsep OHP/sli de proyekto r Peta dunia Gambar wilayah air tanah internet 83 86 1.2. Menganalisis hidrosfer dan 1. dampaknya terhadap kehidupan di 2. muka bumi 3. Perairan laut .zona pesisir dan laut .klasifikasi laut .morfologi Laut 4. .gerakan air laut 5. . kualitas air laut 6. .wilayah perairan laut indonesia Membaca buku dan menjelaskan perbedaan pantai dan pesisir Menjelaskan dan mennjukan pada peta dunia jenis-jenis laut Mengamati gambar dan menjelaskan morfologi laut Mengamati peta dunia dan menunjukan letak arus-arus laut Membaca buku dan menjelaskan factor penyebab perbedaan warna air laut Mendiskusikan kualitas air laut diindonesia Menjelaskan batas perairan laut di Indonesia Tugas individu Tugas individu Unjuk kerja Unjuk kerja Unjuk kerja Unjuk kerja Unjuk kerja Tes lisan Unjuk kerja Tanya jawab Tanya jawab Diskusi Diskusi Tanya jawab 1x45 menit Buku sumber Buku penunjan g lain Peta konsep OHP/sli de Gambar morfolo gi laut Internet Peta konsep OHP/sli de Peta dunia internet 87 Lampiran 2 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP 01) Siklus I Pertemuan I Sekolah : SMA Negeri 3 Konsel Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X-2/ Genap Alokasi waktu : 1 x 45 menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : I siklus I Standar kompetensi 3. Siswa mampu menganalisis unsure-unsur geosfer Kompetensi Dasar 3.1. siswa mampu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer 2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut 3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 88 1. Menjelaskan unsur-unsur utama siklus hidrologi 2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan 3. Menjelaskan Daerah Aliran Sungai (DAS) B. Materi Pembelajaran 1. Unsur-unsur utama siklus hidrologi 2. Identifikasi berbagai jenis perairan 3. Daerah aliran sungai (DAS) C. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) 2. Pendekatan saintific 3. Metode Diskusi kelompok, Tanya jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit Orientasi Pada Masalah Memberi salam dan menyapa peserta didik Mengecek kehadiran siswa Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya ( fase 1) Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1) 89 2. Kegiatan Inti:± 30 menit Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2) Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2) Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah dibagikan. ( fase 2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami (fase 2 ) Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 ) Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3) Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS ( fase 3) Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4) 90 Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya (fase 4) Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4) Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4) 3. Kegiatan Penutup: ±10 menit Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 ) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan ( fase 5 ) Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari.(fase 5) Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5) E. Sumber belajar 1. LKS ( lembar kerja siswa) 2. Buku peket geografi kelas X F. Penilaian Hasil Belajar 1 .Penilaian kompetensi sikap Penilaian kompetensi sikap menggunakan lembar observasi 91 92 Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01) Kelompok : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 1. Tujuan Pembelajaran : Diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan unsur-unsur utama siklus hidrologi 2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan 3. a. b. c. d. e. f. g. Menjelaskan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikti gejala-gejala meteorologist dan klimatologis, antara lain Evaporasi yaitu proses perubahan air menjadi gas pada lngkungan abiotik.sekitar 80% penguapan di bumi berasal dari penguapan air laut Transpirasi yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan Evapotranspirasi yaitu gabungan proses evaporasi dan transpirasi Kondensasi,yaitu proses perubahan uap air menjadi air akibat pendinginan Adveksi yaitu transportasi panas dan uap air dari suatu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar. Presipitasi yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer ke permukaan bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan salju Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air pada permukaan tanah melalui sungai dan saluran air. 93 h. Infiltrasi yaitu prembesan atau masuknya air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah secara vertical i. Perkolasi yaitu perembesan atau masuknya air ke dalam tanah melalui poripori tanah secara horizontal Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di dataran tinggi dan bermuara di laut, danau, atau sungai besar lainya . aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari tiga jenis limpasan , yaitu limpasan yang berasal dari air hujan, limpasan anak sungai, dan limpasan air tanah. Danau adalah kumpulan air pada suatu bentang alam berbentuk cekungan. Danau mendapatkan air dari curah hujan, aliran sungai, mata air, dan air tanah. Dengan kondisi tersebut, air danau akan bersifat permanen artinya terisi sepanjang tahun. Pertanyaan ! 1. adik-adik sekalian seperti yang kalian ketahui bahwa sebagian besar bumi kita di tutupi oleh air ,air yang ada di permukaan bumi tidaklah pernah bertambah ataupun berkurang melainkan hanya berpindah ke tempat atau daerah lain di muka bumi hal demikian karena adanya siklus hujan (daur hidrologi) .coba adik-adik diskusikan unsur-unsur apa saja yang ada di dalam siklus hujan (hidrologi)? Dan proses apa saja yang ada di dalamnya sehingga siklus tersebut dapat memindahkan air yang ada di suatu daerah ke daerah lain.!!! 2. Adik-adik tentunya pernah melihat sungai.sungai merupakan daerah aliran air yang terdapat dipermukaan bumi,sungai banyak digunakan untuk keperluan manusia selain airnya digunakan masih ada lagi peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, coba adik-adik diskusikan peran penting apa saja yang dimaksud.! 3. Apakah adik-adik pernah melihat danau. danau merupakan kumpulan air pada suatu bentang alam yang berbentuk cekungan,coba adik-adik diskusikan apa 94 penyebab terjadinya danau! Dan apakah danau yang begitu luas dan dalam dapat hilang dari permukaan bumi ? 4. Masalah DAS di Indonesia kini kebanyakan berpusat pada banjir yang berulang kali terjadi di daerah hilir sungai,hal ini tidak hanya mengurangi produktivitas tanah jadi menurun,tetapi juga menimbulkan masalah pengendapan lumpur pada waduk,saluran irigasi,dan pembangkit listrik coba adik-adik diskusikan apa penyebab permasalahan tersebut! 95 Lampiran 4 RENCANA PElAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 02) Siklus I Pertemuan II Sekolah : SMA Negeri 3 Konsel Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X-2/ Genap Alokasi waktu : 1 x 45 menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : Ke-2 Standar kompetensi 3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar 3.1. Siswa mampu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer 2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut 3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 96 1. Mengetahui potensi air permukan dan air tanah 2. Mengetahui penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir B. Materi Pembelajaran 1. Potensi air permukaan dan air tanah 2. Penyebab dan usaha mengurangi risiko banjir C. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) 2. Pendekatan saintific 3. Metode Diskusi kelompok D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit Orientasi Pada Masalah Memberi salam dan menyapa peserta didik Mengecek kehadiran siswa Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya ( fase 1) 2. Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1) Kegiatan Inti:± 30 menit Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar 97 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2) Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2) Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah dibagikan. ( fase 2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami (fase 2 ) Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 ) Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3) Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS ( fase 3) Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4) Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya (fase 4) 98 Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4) Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4) 3. Kegiatan Penutup: ±10 menit Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 ) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan ( fase 5 ) Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari.(fase 5) Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5) E. Sumber belajar 1. LKS ( lembar kerja siswa) 2. Buku peket geografi kelas X F. Penilaian Hasil Belajar 1 .Penilaian kompetensi sikap Penilaian kompetensi sikap menggunakan lembar observasi 2. Penilaian pengetahuan Penilaian pengetahuan menggunakan LKS dan tes secara tertulis 3. Penilaian Keterampilan 99 100 Lampiran.5 LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02) Kelompok : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 1. Tujuan Pembelajaran : Diharapkan siswa dapat: 1. Mengetahui potensi air permukan dan air tanah 2. Mengetahui penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir Potensi air permukaan dan air tanah Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.kedalaman air tanah di setiap tempat tidaklah sama.hal ini di tentukan oleh ketebalan lapisan permukaantanah dan kedudukan lapisan air tanah.kedalaman air pada sumur-sumur merupakan cerminankedalaman air tanah pada suatu tempat. Penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir Limpasan hujan yang melalui hutan-hutan yang gundul atau daerah yang kurang memiliki tutupan vegetasi dapat menimbulkan banjir. Beberapa dampak yang ditimbulkan banjir adalah sebagai berikut. a. Merusak rumah,jalan dan jembatan b. Menggenangi daerah sawah dan mengakibatkan gagal panen 101 c. Mengakibatkan volusi air pada daerah pemukiman penduduk sehingga menjadi media penyebaran penyakit saluran pencernaan dan penyakit kulit. Pertanyaan. 1. Apakah adik-adik pernah melihat sumur bor ? di kota-kota besar penggunaan sumur bor merupakan salah satu kebutuhan untuk mendapatkan air yang bersih namun dengan banyaknya penggunaan sumur bor tidak sejalan dengan pelestarian air tanah di mana air tanah hanya di ambil secara besar-besaran.tanpa ada pelestarian hal ini merupakan masalah yang cukup serius.coba adik-adik diskusikan manfaat air tanah dan usaha apa yang adik-adik harus laukan untuk menjaga agar air tanah tidak tercemar! 2. Banjir merupakan salah satu bencana yang mengakibatkan kerugian,banjir terjadi ketika air sungai meluap karena tidak mampu lagi menampung volume air yang begitu besar .nah coba adik-adik diskusiakan ap saja penyebab terjadinya banjir dan bagaimana cara adik-adik menanggualagi banjir yang biasa terjadi Jawaban 102 Lampiran 6 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP 03) Siklus II Pertemuan I Sekolah : SMA Negeri 3 Konsel Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X-2/ Genap Alokasi waktu : 1 x 45 menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : ke tiga Standar kompetensi 3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar 3.1. Siswa mampu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer 2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut 3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 103 1. Mengetahui pengertian pantai dan pesisir laut 2. Mengetahui pengertian ekosistem pantai dan pesisir 3. Mengetahui zona pesisir dan laut B. Materi Pembelajaran Pantai dan pesisir laut Ekosistem pantai dan pesisir Zona pesisir dan laut C. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) 2. Pendekatan Saintific 3. Metode Diskusi kelompok D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit Orientasi Pada Masalah Memberi salam dan menyapa peserta didik Mengecek kehadiran siswa Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya ( fase 1) Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1) 104 2. Kegiatan Inti:± 30 menit Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2) Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2) Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah dibagikan. ( fase 2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami (fase 2 ) Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 ) Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3) Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS ( fase 3) Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4) 105 Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya (fase 4) Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4) Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4) 3.Kegiatan Penutup: ±10 menit Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 ) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan ( fase 5 ) Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari.(fase 5) Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5) E.Sumber belajar 4. LKS ( lembar kerja siswa) 5. Buku peket geografi kelas X F. Penilaian Hasil Belajar 1 .Penilaian kompetensi sikap 106 107 Lampiran 7 LEMBAR KERJA SISWA (LKS 03) Siklus II pertemuan I Kelompok : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 1. Tujuan Pembelajaran : Diharapkan siswa dapat : 1. Mengetahui pengertian pantai dan pesisir laut 2. Mengetahui pengertian ekosistem pantai dan pesisir 3. Mengetahui zona pesisir dan laut 1. Pantai Dan Pesisir Laut Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut dan masih terpengaruh oleh proses-proses abrasi,sedimentasi dan pasang surut air laut.berdasarkan bentuknya pantai dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pantai landai dan pantai terjal Pesisir adalah daratan tepi laut yang tergenang pada saat laut pasang dan kering pada saat laut surut.wilayah pesisir lebih luas dari pada pantai. 2. Ekosistem Pantai Dan Pesisir 108 Wilayah pesisir Indonesia mempunyai ekosistem yang eraneka ragam diantaranya hutan mangrove,terumbu karang,padang lamun dan rumput laut. Hutan Mangrove Mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir memegang peranan yang cukup penting baik dalam memelihara produktivitas perairan pesisir maupun di dalam menunjang kehidupan penduduk di wilayah tersebut.peran mangrove secara khusus tidak dapat digantikan oleh ekosistem lainnya ,yaitu sebagai pelindung pantai dari pukulan gelombang laut sebagai habitat bertelur ,memelihara sumber makanan dan pertumbuhan bagi speises-spesies biota laut .selain itu bagi wilayah pesisir keberadaan hutan mangrove terutama sebagai jalur hijau disepanjang pantai /muara sungai sangatlah penting untuk suplai kayu bakar ,ikan dan udang perikanan,dan serta pemukiman mempertahankan yang berada kualitas ekosistem dibelakangnya dari pertanian gangguan abrasi,instrusi dan angin laut yang kencang Pertanyaan Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota kelompok masing-masing menggunakan berbagai referensi yang kalian miliki! 1. Bagaimana cara menjaga kelestarian hutan mangrove ? 2. Apa dampak yang di akibatkan jika pemanfaatan mangrove tidak terkendali? 3. Menurut kelompok anda apa pentingnya menjaga kelestarian pesisir,dan laut ? Jawaban 109 Lampiran 8 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP 04) Siklus II Pertemuan II Sekolah : SMA Negeri 3 Konsel Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI-2/ Genap Alokasi waktu : 1 x 45 menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : ke-4 Standar kompetensi 3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar 3.1. siswa mampu menganalisis hidrosferndan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer 2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut 3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 110 Mengetahui morfologi laut dan gerak air laut Mengetahui kualitas,suhu,kecerahan,dan salinitas air laut B. Materi Pembelajaran a. Morfologi laut dan gerak air laut b. Kualitas ,suhu, kecerahan,dan salinitas air laut C. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) 2. Pendekatan Saintific 3. Metode Diskusi kelompok D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit Orientasi Pada Masalah Memberi salam dan menyapa peserta didik Mengecek kehadiran siswa Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya ( fase 1) Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1) 2. Kegiatan Inti:± 30 menit 111 Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2) Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2) Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah dibagikan. ( fase 2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami (fase 2 ) Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 ) Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3) Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS ( fase 3) Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4) Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya (fase 4) 112 Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4) Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4) 3.Kegiatan Penutup: ±10 menit Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 ) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan ( fase 5 ) Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari.(fase 5) Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5) E. Sumber belajar LKS ( lembar kerja siswa) Buku peket geografi kelas X F. Penilaian Hasil Belajar 1 .Penilaian kompetensi sikap Penilaian kompetensi sikap menggunakan lembar observasi 2. Penilaian pengetahuan 113 114 Lampiran 9 LEMBAR KERJA SISWA (LKS 04) Siklus II Pertemuan II Kelompok : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 1. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat : 1. Mengetahui morfologi dan gerak air laut 2. Mengetahui kualitas,suhu,kecerahan,dan salinitas air laut . Ringkasan Materi Gelombang adalah gerakan permukaan air laut yang umumnya di timbulkan oleh tipuan angin di atas laut .aliran turbulensi dan energy angin menyebabkanterjadinya perubahan tegangan dan tekanan di atas prmukaan laut .akibat perbedaan tekanan yang berkembang antara prmukaan laut terhadap angin , timbullah gelombang. Gelombang juga dapat di sebabkan oleh dislokasi atau tsunami, selain gelombang air laut, terdapat pula air pasang dan air surut. 115 Gerakan pasang surut adalah adalah perubahan ketinggian air laut secara teratur dan berulang-ulang. Wawasan Nusantara Dan Zona Ekonomi Ekslusif Batas wilayah laut Indonesia di ukur 12 mil dari garis dasar sesuai dengan deklarasi juanda tanggal 13 desember 1957.pada konvensi hokum international tahun1982 di jamaika,Indonesia mendapat pengakuan internasional bahwa wilayah perairan Indonesia meliputi landas kontinen,landas teriorial,dan zona ekonomi eksklusif. Landas kontinen adalah wilayah laut yang merupakan paparan dengan kedalaman sampai 200 meter di bwah permukaan laut Laut territorial adalah wilayah laut yang di ukur sejauh 12 mil dari garis dasar Zona ekonomi eksklusif adalah batas laut yang di ukur sejauh 200 mil dari garis pulau-pulau terluar. 1. Pertanyaan kelompok Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan anggota kelompok masing-masing menggunakan berbagai referensi yang kalian miliki! 1. Jelaskan apa penyebab dari terjadinya tsunami ? 2. Jelaskan penyebab terjadinya pasang surut air laut ? 3. Dengan adanya deklarasi juanda semakin mengukuhkan dan memperjelas batas dan daerah teritorial NKRI, sebutkan batas-batas Indonesia menurut deklarasi juanda ? Jawaban 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 Lampiran 14 PEDOMAN PENSKORAN AKTIVITAS SISWA DALAM MENERAPAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING 1. Siswa menjawab salam guru a. Skor 4, jika semua anggota kelompok aktif menjawab salam guru. b. Skor 3, jika ada seorang siswa dalam anggota kelompok yang kurang/tidak menjawab salam guru. c. Skor 2, jika setiap siswa dalam kelompok menjawab salam guru sambil main-main. d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak ada yang menjawab salam guru. 2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi. a. Skor 4, jika keseluruhan siswa dalam kelompok aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi. b. Skor 3, jikaa 1 orang siswa dalam kelompok yang tidak aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi. c. Skor 2, jikaa 3-2 orang siswa dalam kelompok yang tidak memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi. d. Skor 1, jika 4-5 orang siswa dalam kelompok yang tidak memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran a. Skor 4, jika semua siswa dalam kelompok antusias mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran. b. Skor 3, jika setengah dari jumlah siswa dalam kelompok yang antusias mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran. c. Skor 2, jika hampir semua siswa dalam kelompok tidak antusias mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran. d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran. 4. Menyimak materi pelajaran a. Skor 4, jika semua siswa dalam kelompok antusias menyimak penjelasan materi pelajaran b. Skor 3, jika setengah dari jimlah siswa dalam kelompok antusias menyimak penjelasan materi pelajaran. 129 c. Skor 2, jika hampir semua siswa dalam kelompok tidak antusias menyimak penjelasan materi pelajaran d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak menyimak penjelasan materi pelajaran. 5. Siswa menjawab pertanyaan guru a. Skor 4, jika semua anggota kelompok menjawab dengan tepat. b. Skor 3, jika hanya beberapa dalam kelompok itu yang menjawab. c. Skor 2, jika di setiap tiap kelompok ada 1 yang menjawab. d. Skor 1, jika semua kelompok tidak ada yang menjawab. 6. Berada dalam kelompoknya masing-masing a. Skor 4, jika semua anggota kelompok berada di kelompoknya b. Skor 3, jika masih terdapat 1 orang yang tidak berada di kelomponya c. Skor 2, jika terdapat 2 orang yang tidak berada di kelompoknya d. Skor 3, jika semua anggota kelompok tidak berada dalam kelompoknya 7. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya dalam memecahkan masalah LKS a. Skor 4, jika semua anggota kelompok aktif berdiskusi dalam mengerjakan LKS. b. Skor 3, jika disetiap kelompok ada seorang siswa tidak/kurang aktif berdiskusi dalam mengerjakan LKS. c. Skor 2, jika disetiap kelompok ada dua orang siswa yang tidak/kurang aktif berdiskusi dalam mengerjakan LKS. d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak/kurang aktif berdiskusi dalam mengerjakan LKS. 8. Siswa bekerjasama dalam menyelesaikan masalah a. Skor 4, bila keseluruhan siswa dalam kelompok bekerjasama dalam menyimpulkan hasil diskusi. b. Skor 3, bila 1 orang siswa dalam kelompok yang tidak bekerjasama dalam menyimpulkan hasil diskusi. c. Skor 2, bila 3-2 orang siswa dalam kelompok yang tidak bekerjasama dalam menyimpulkan hasil diskusi. d. Skor 1, bila 4-5 orang siswa dalam kelompok yang tidak bekerjasama dalam menyimpulkan hasil diskusi. 9. Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok a. Skor 4, jika semua anggota kelompok bekerja sama mempersiapkan laporan. b. Skor 3, jika di dalam kelompok ada 1 atau 2 siswa yang tidak ikut kerja sama dalam mempersiapkan hasil laporan. c. Skor 2, jika dalam kelompok ada siswa yang bermain saat menyiapkan hasil laporan d. Skor 1, jika tidak ada siswa dalam kelompok yang bekerja sama 10. Masing – masing kelompok mempersentasekan hasil diskusinya a. Skor 4, jika semua siswa aktif dalam persentase b. Skor 3, jika ada salah satu anggota yang tidak aktif c. Skor 2, jika dalam kelompok terdapat siswa yang bermain saat persentase 130 d. Skor 1, jika dalam kelompok tidak ada yang siap dalam persentase 11. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain a.Skor 4, jika perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain secara ringkas, jelas dan sistematis. b. Skor 3, jika perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain secara ringkas, jelas dan tetapi tidak sistematis. c. Skor 2, jika perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain secara ringkas, tetapi tidak jelas dan tidak sistematis. d. Skor 1, jika tidak ada perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain. 12. Siswa menyimak penguatan koreksi dari guru tentang hasil diskusi kelompok a. Skor 4, Jika semua kelompok menyimak penjelasan guru b. Skor 3, jika sebagian kelompok saja yang menyimak penjelasan guru c. Skor 2, jika 1 atau 2 kelompok saja yang menyimak penjelasan guru d. Skor 1, jika seluruh siswa dalam kelompok tidakmenyimak penjelasan guru. 13. Siswa mendengarkan kesimpulan hasil pembelajaran a. Skor 4, jika guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan pembelajaran b. Skor 3, jika salah satu siswa dalam kelompok mampu membuat kesimpulan bersama-sama guru c. Skor 2, jika guru yang dapat menyimpulkan hasil pembelajaran d. Skor1, jika guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil pembelajarn 14. Siswa menjawab salam guru saat menutup pelajaran a. Skor 4, jika semua siswa dalam kelompok aktif menjawab salam guru. b. Skor 3, jika ada seorang siswa dalam kelompok yang kurang/tidak menjawab salam guru. c. Skor 2, jika ada dua orang siswa dalam kelompok yang kurang/tidak menjawab salam guru. d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak ada yang menjawab salam guru. 131 132 133 134 135 136 137 138 139 Lampiran 19 Pedoman Penskoran Aktivitas Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran problem Based Learning A. Kegiatan Awal 1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik a. Skor 4, jika guru memberi salam dan menyapa dengan suara yang jelas dan memeriksa kesiapan siswa b. Skor 3 jika guru member salam dan menyapa siswa, tetapi dengan suara yang kurang jelas. c. Skor 2, jika guru member salam tanpa menyapa siswa atau sebaliknya. d. Skor 1, jika guru tidak member salam dan tidak menyapa siswa. 2. Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan di pelajari a. Skor 4, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya dan meminta siswa lainya untuk menaggapinya. b. Skor 3, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dan mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya tetapi tidak meminta siswa lain untuk menanggapinya. c. Skor 2, jika guru melakukan apersepsi tetapi tidak mengajuka pertanyaan kepada siswa d. Skor 1, jika guru tidak memberikan apersepsi. 3. Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan di pelajari a. Skor 4, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya dan meminta siswa lainya untuk menaggapinya. b. Skor 3, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dan mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya tetapi tidak meminta siswa lain untuk menanggapinya. c. Skor 2, jika guru melakukan apersepsi tetapi tidak mengajuka pertanyaan kepada siswa d. Skor 1, jika guru tidak memberikan apersepsi. 140 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa a. Skor 4, jika guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan wacana (masalah pembelajaran) dan mengajukan pertanyaan kepada siswa sehubungan dengan materi pembelajaran dan meminta siswa menanggapinya b. Skor 3, jika guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan wacana (masalah pembelajaran) dan mengajukan pertanyaan kepada siswa sehubungan materi pembelajaran c. Skor 2, jika guru memberi motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dengan materi yang berbeda dengan yang akan dipelajari d. Skor 1, jika guru tidak memberikan motivasi apapun kepada siswa. B. kegiatan inti 5. Guru mengelompokan siswa yang terdiri 4-5 orang siswa secara heterogen a. Skor 4, jika guru mengelompokan dan mengarahkan siswa kedalam kelompok yang heterogen dan disertai penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan b. Skor 3, jika guru mengelompokan dan mengarahkan siswa kedalam kelompok yang heterogen tanpa disertai penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan c. Skor 2, jika guru mengelompokan dan mengarahkan siswa kedalam kelompok tanpa memperhatikan heterogennya kelompok tersebut dan tidak mengarahkannya untuk bekerja dalam kelompoknya. d. Skor 1, jika guru tigak mengelompokan dan mengarahkan siswa dalam kelompok 6. Guru memberikan LKS pada masing-masing kelompok a. Skor 4, jika guru memberikan LKS sambil menjelaskan materi dan mengarahkan untuk menjawab LKS. b. Skor 3, jika guru memberikan LKS sambil menjelaskan materi tapi tidak mengarahkan untuk menjawab LKS. 141 c. Skor 2, jika guru hanya membagikan LKS tanpa menjelaskan materi. d. Skor 1, jika guru tidak membagikan LKS pada siswa. 7. Guru membantu siswa dan mengorganisasikan siswa untuk belajar dan berdiskusi. a. Skor 4, jika guru membantu dan mengorganisasikan semua kelompok untuk belajar. b. Skor 3, jika guru hanya membantu dan mengorganisasikan 2-4 kelompok siswa untuk belajar c. Skor 2, jika guru hanya mambantu dan mengorganisasikan 1 kelompok siswa untuk belajar d. Skor 1, jika guru tidak membantu siswa dan mengorganisasikan siswa untuk belajar 8. Mengarahkan pada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS a. Skor 4, jika Guru Mengarahkan semua kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS b. Skor 3, jika Guru hanya Mengarahkan 2-4 kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS. c. Skor 2, Guru hanya Mengarahkan 1 kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS d. Skor 1, jika guru tidak mengarahkan semua kelompok melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS. 9. Guru membimbing jalannya diskusi dan tanya jawab dengan siswa a. Skor 4, jika guru membimbing semua kelompok siswa dalam diskusi dan tanya jawab b. Skor 3, jika guru membimbing hanya 2-4 kelompok siswa dalam diskusi dan tanya jawab c. Skor 2, jika guru membimbing hanya 1 kelompok siswa dalam diskusi dan tanya jawab d. Skor 1, jika guru tidak membimbing kepada kelompok siswa dalam diskusi dan tanya jawab 142 10. Guru meminta tiap-tipa perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya e. Skor 4 , jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil diskusinya kepada semua kelompok f. Skor 3, jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil diskusinya hanya tiga kelompok g. Skor 2, jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil diskusinya hanya dua kelompok h. Skor 1, jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil diskusnya hanya satu kelompok saja 11. Guru kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan a. Skor 4, jika guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi b. Skor 3, jika guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain dengan suara yang tidak jelas. c. Skor 3, jika guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi namun tidak semua d. Skor 4, jika guru tidak memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi. 12. Guru mengevaluasi dan merefleksi secara singkat sajian materi yang disajikan oleh perwakilan siswa a. Skor 4, jika guru mengulas kembali sajian materi yang disajikan oleh perwakilan siswa dengan memberikan pertanyaan kepada semua kelompok b. Skor 3, jika guru mengulas kembali sajian materi yang disajikan oleh perwakilan siswa dengan memberikan pertanyaan hanya kepada sebagian besar kelompok c. Skor 2, jika guru mengulas kembali sajian materi yang disajikan oleh perwakilan siswa dengan memberikan pertanyaan hanya kepada sebagian kecil kelompok. 143 d. Skor 1, jika guru tidak mengulas kembali sajian materi yang telah si sajikan siswa di depan kelas. C. Kegiatan Akhir 13. Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari a. Skor 4, jika guru menyimpulkan dengan jelas dan tepat materi yang didiskusikan b. Skor 3, jika guru jika guru menyimpulkan materi namun suaranya tidak jelas c. Skor 2, jika guru menyimpulkan tidak sesuai dengan materi yang di diskusikan d. Skor 1, jika guru tidak menyimpulkan hasil diskusi 14. Menutup proses kegiatan pembelajaran a. Skor 4, jika guru menutup kegiatan pembelajaran dengan suara yang jelas dengan mengucapkan salam b. Skor 3, jika guru menutup kegiatan pembelajaran dengan suara yang jelas. Tapi tidak mengucap salam c. Skor 2, jika guru menutup kegiatan pembelajaran dengan suara yang tidak jelas. d. Skor 1, jika guru tidak menutup kegiatan pembelajaran. 144 Lampiran 20 KISI-KISI TES SIKLUS I HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SUB MATERI Identifikasi berbagai jenis perairan,potensi air permukaan dan air tanah dan Penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir Mata Pelajaran : Geografi Materi Pokok : hidrosfer dan dampknya terhadap kehidupan Kelas/Semester : X/2 Jumlah Soal : 5 Nomor Kurikulum Acuan : KTSP Indikator 1. Mengidentifikasi hidrosfer Sub Materi Pokok unsur-unsur Identifikasi berbagai jenis perairan,potensi air permukaan dan air tanah Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat Mengidentifik asi berbagai Jenjang Soal Kognitif C2 1. Jelaskan apa peranan sungai terhadap kehidupan 145 2. Mengidentifikasi jenis-jenis dan Penyebab dan usaha perairan darat dan laut mengurangi resiko banjir 3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai jenis perairan 2. Siswa dapat C2 mengetahui potensi air C2 manusia ? 2. Jelaskan 2 jenis danau berdasarkan jenis airnya? 3. Suatu danau dapat hilang permukaan karena beberapa factor dan air tanah jelaskan factor-faktor 3. siswa dapat mengetahui tersebut C2 4. Jelaskan cara-cara yang penyebab dan harus di lakukan untuk usaha menjaga kelestarian air mengurangi tanah? resiko banjir C2 5. Jelaskan cara yang harus di lakukan untuk mengurangi resiko banjir ? 146 Lampiran 21 TES SIKLUS I Nama : Kelas : SOAL 1. Jelaskan apa peranan sungai terhadap kehidupan manusia ?(skor 4) 2. Jelaskan 2 jenis danau berdasarkan jenis airnya?(skor 2) 3. Suatu danau dapat hilang karena beberapa factor jelaskan factor-faktor tersebut?(skor 4) 4. Jelaskan cara-cara yang harus di lakukan untuk menjaga kelestarian air tanah?(skor 4) 5. Jelaskan cara yang harus di lakukan untuk mengurangi resiko banjir ?(skor 4) 147 Lampiran 22 KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I 1. Sunga mempunyai peran penting terhadap kehidupan manusia, natara lain sebagai berikut : a. Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir,batu kali ,dan kerikil. b. Sungai dapat menjadi sumber mata pencarian penduduk seperti pengambilan pasir,batu-batu,mineral,barang tambang dan usaha perikanan. c. Air terjun dan sungai dapat di jadikan sebagi alat pebangkit listrik d. Sungai dapat digunakan untu kepentingan pngairan,misalnya pembuatan waduk. e. Sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan tanaman f. Hasil pengendapan sungai dapat menghasilkan daratan alluvial yang subur. g. Sungi mempunyai peran yang penting bagi kelangsungan industry yang banyak memerlukan air,misalnya industry penyulingan minyak bumi,industry kimia dan pembuatan pupuk. h. Sungai dapat digunakan sebagi sarana transportasi air Skor maksimum : 4 2. Menurut jenis airnya,danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut a. Danau air asin Pada dasarnya danau air asin terdapat didaerah semi arid dan arid,di mana terjadi penguapan yang sangat besar,dan tidak memiliki aliran keluaran.bila danau itu mongering,akan tersisa lapisan garam di dasar danau. b. Danau air tawar Danau air tawar terutama terdapat di daerah-daerah beriklim lembab (basah) di mana curah hujan tinggi.pada umumnya, danau jenis ini 148 mendapatkan sumber air dari curah hujan dan mengalirkan airnya kembali ke laut. Skor maksimum : 2 3. Suatu danau dapat hilang dengan beberapa factor.faktor-faktor tersebut adalah sebagi berikut : a. Pembentukan delta-delta dan sedimentasi di danau.Hal ini dapat terjadi jika pada daerah hulu sungai timbul erosi yang besar akibat kerusakan hutan atau sebab lainnya.Sungai kemudian memindahkan hasil erosi tersebut ke dalam danau,akibatnya akan terjadi penyempitan serta pendangkalan. b. Gerakan tektonik,berupa pengangkatan dasar danau c. Pengendapan sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang mati akan mempercepat pendangkalan dasar danau d. Penguapan yang kuat terutama di daerah yang kering e. Sungai-sungai yang mengalir keluar dari danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau,sehingga tempat itu semakin rendah dan air danau keluar lebih banyak akibatnya,danau akan kehabisan air dan mengering Skormaksimum : 4 4. Untuk menjaga kelestarian air tanah hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sbb: a. Mencegah penggunaan air tanah yang berlebihan oleh pengusaha untuk keperluan industry,karena akan mempercepat penurunan volume air tanah. b. Mengendalikan kepadatan penduduk dan pemukiman yang berlebuhan,karena berkaitan dengan konsumsi dengan air tanah c. Mengawasi pelanggaran terhadap peraturan pemerintah dalam pemanfaatan air tanah di daerah pantai agr tidak terjadi perluasan intuit air laut 149 d. Mencegah perusakan hutan dan melakukan penghijauan agar tidak menimblkan ketimpangan tata air e. Dalam melakukan konversi penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai,harus di perhitungkan dampak yang terjadi f. Pengetatan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) terhadap air tanah dalam kaitannya dengan rencana pembangunan g. Mengurangi kontaminasi limbah terhadap air tanah,baik limbah domestik maupun industri skormaksimum : 4 5. Usaha- usaha atau cara yang dilakukan untuk mengurangi resiko banjir antar lain sbb: a. Upaya melakukan reboisasi penghijauan hutan untuk meningkatkan kapasitas penyerapan air b. Pembuatan teras-teras dan guludan pada lahan miring untuk untuk mencegah erosi tanah c. Pembuatan tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapan air sungai pada musim hujan d. Pelurusan sungai dan pengerukan bagian dasar sungai pada musim kemarau e. Pembuatan saluran air f. Pembuatan bendungan serbaguna untuk menampung air dan di manfaatkan sepanjang tahun g. Meningkatkan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup melalui pendidikan formal atau nonformal dan media massa. Skormaksimum : 4 150 SKOR TOTAL = 18 NILAI SISWA = SKO A G DIP OL H SISWA 151 Lampiran 23 KISI-KISI TES SIKLUS II HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SUB MATERI Ekosistem pantai dan pesisir,zona pesisir dan laut,morfologi laut dan gerak laut Mata Pelajaran : Geografi Materi Pokok : Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Kelas/Semester :X/2 Jumlah Soal : 5 Nomor Kurikulum Acuan : KTSP Bentuk Soal : Uraian Indikator 1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer 2. Mengidentifikasi Sub Materi Pokok Ekosistem 1. Siswa dapat pantai dan Mengetahui pengertian pesisir,zona ekosistem pantai dan pesisir dan pesisir laut,dan Tujuan Pembelajaran Jenjang Soal Kognitif C2 1. Jelaskan fungsi ekologis dan fungsi ekonomi ekosistem hutan mangrove? C2 2. Menurut kedalamanya laut dapat di 152 jenis-jenis perairan morfologi laut darat dan laut dan gerak air laut. 3. Menjelaskan 2. siswa dapat C2 Mengetahui zona pesisir dan laut C2 ekosistem laut dan bedakn menjadi beberapa zona jelaskan zona trsebut? 3. Menurut letaknya laut dapat di bagi menjadi 3 golongan jelaskan golongan tersebut? 4. Jelaskan 3 golongan laut menurut proses terjadinya? pantai C2 3. Mengetahui morfologi laut dan gerak air laut 5. Jelaskan gerak air laut menurut letaknya,suhunya dan cara terjadinya? 153 Lampiran 24 TES SIKLUS II Nama : Kelas : SOAL 1. Jelaskan fungsi ekologis dan fungsi ekonomi ekosistem hutan mangrove? (skor 4) 2. Menurut kedalamanya laut dapat di bedakn menjadi beberapa zona jelaskan zona trsebut?(skor 4) 3. Menurut letaknya laut dapat di bagi menjadi 3 golongan jelaskan golongan tersebut?(skor 3) 4. Jelaskan 3 golongan laut menurut proses terjadinya?(skor 3) 5. Jelaskan gerak air laut menurut letaknya,suhunya dan cara terjadinya? (skor 4) 154 Lampiran 25 KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II 1. Fungsi ekologis dan fungsi ekonomis ekosistem hutan mangrove Fungsi ekologis sbb: a. Penyedia nutrient bagi biota perairan b. Tempat berkembangnya berbagai macam ikan c. Penahan abrasi d. Penyerap limbah e. Penahan amukan gelombang dan badai Fungsi ekonomis sbb: a. Sumber bahan bakar,bahan kertas dan bahan bangunan b. Sumber bahan perabot rumah tangga c. Sumber bahan penyamak kulit dan pupuk hijau Skormaksimum : 4 2. Zona laut menurut kedalamannya adalah sebagai berikut : a) Zona litoral atau jalur pasang yaitu bgian cekungan lautan yang terletak di antara air pasang dan surut b) Zona epineritik ,yaitu bagian cekungan laut di antara batas air surut dan tempat paling dalam masih dapat di capai sinar matahari (umumnya hingga kedalaman 50 meter). c) Zona neritik,yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50-200 meter d) Zona batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200-2000 meter e) Zona abisal ,yaitu bgian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2.000 meter Skormaksimum : 4 155 3. Menurut letaknya laut di bagi 3 golongan yaitu sebagai berikut. a. Laut tepi,yaitu bagian lautan yang terletak di pinggir benua serta terhalang dari lautan luas oleh gugusan pulau atau jazirah b. Laut pertengahan,yaitu laut yang terletak diantara dua benua yang memiliki gejala-gejala gunung api dan mempunyai gugusan pulau. c. Laut pedalaman,yaitu bagian lautan yang hamper seluruhnya di kelilingi oleh daratan Skormaksimum : 3 4. Laut berdasarkan proses terjadinya : a) Laut transgresi atau laut meluas yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif ,baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air aut itu sendiri atau turunnya daratan perlahan-lahan,sehingga sebagaian daratan digenangi air b) Laut ingresi atau laut tanah turun.laut jenis ini terjadi karenaturunnya tanah sebagai akibat tekanan vertiklgaya endogen yang menimbulkan patahan c) Laut regresi atau laut menyempit yaitu kaut yang terjadi pada zaman es dan merupakan kebalikan dari laut transgresi. Skormaksimum : 3 5. Arus laut menurut letaknya,suhu dan terjadinya adalah sebagai berikut : a. Menurut letaknya 1. Arus bawah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut 2. Arus atas adalah arus laut yang bergerak di permukaan laut b. Menurut suhunya 156 1. Arus panas adalah air laut yang bersuhu lebih panasdari pada suhu air disekitarnya 2. Arus dingin adalah arus yang bersuhu dingin di banding air laut di sekitarnya c. Menurut cara terjadinya 1. Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air 2. Arus karena angin 3. Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi permukaan air) 4. Arus karena pengaruh daratan atu benua 5. Arus karena psang surut air laut skormaksimum : 4 SKOR TOTAL = 18 NILAI SISWA = SKO A G DIP OL H SISWA 157 Lampiran.26 Hasil Analisis Tes Iklus I dan II Materi Pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Siklus I Siklus II Keteranga n No. Nama siswa Nilai ST BT Keterangan Nilai ST BT 1 ADAM 83 75 2 78 75 3 AHMAD HAMKA 94 83 4 BRIAN SAPUTRA 78 5 DODI HERMAWAN 28 58 6 DWI SATRIO WIJAYA 61 50 7 INDAH WAHYU NINGSIH 67 83 8 JULIA ROSITA 67 92 9 JUNI WILIA SAPUTRA 72 92 75 94 83 75 75 ADIT FATRISIA PAHMI 10 KOMANG JUNI SOMANITA 50 11 MARIA RIZKI AMALIA 83 12 MEGA YESSI M.P 13 M.AINUN ILHAM K 14 M.RONALDIN Z 67 158 15 NILA SARI DEVI 56 92 16 NUR AFNI PERTIWI 56 75 17 RESKI FEBRIAN 56 83 18 RESTU ALQADRI HIDAYAT 72 19 ROBY ZULKARNAEN 56 83 20 RIZALDI 61 22 SRI RESKI 83 92 23 WAHYUDDIN 61 83 24 WILDA RISTIKA 78 58 25 RIKARJON 83 83 67.73 79.0 0 Nilai Tertinggi 94 94 Nilai Terendah 28 50 Jumlah BT 8 3 Jumlah ST 14 18 %BelumTuntas 36,4% 14% %SudahTuntas 63,64% 86% Nilai Rata-Rata 159 Lampiran.27 ANALISIS LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA No Skor Pengamatan Aktivitas Siswa yang Diamati Skor Pengamatan Siklus I I II III IV 3 Siklus II Ratarata V V I II III IV Ratarata 1 Siswa menjawab salam guru 3 3 3 3,5 3.0 3,5 3,5 4 4 4 4 2 Siswa memberi respon kegiatan apersepsi 2 2,5 2,5 2,5 2,5 2.0 3 3 3 3 3 3 Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran 2,5 3 3 2,5 2,5 3.0 3,5 4 4 4 3 3.8 Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran 3 3 3 3 3 3.0 3,5 3 4 4 4 3.8 Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar 2,5 2 3 3 3 2.8 3,5 3 4 3,5 3,5 3.5 Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru 2,5 2,5 2,5 2,5 3 3.0 3,5 3,5 4 4 4 4 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah 2,5 3 3 3,5 3 3.0 4 4 3,5 4 4 4 Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS 2,5 3 3 3,5 3 3.0 4 4 4 3 3,5 3.8 Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok 2,5 2,5 3 3,5 3 3.0 4 3,5 3 4 4 3.8 3 4 5 6 7 8 9 160 10 11 12 13 14 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas 3 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain 3,5 3 3 3.0 3,5 3 3,5 4 4 3.7 2,5 3 3 3 2,5 3.0 3,5 3 3,5 4 4 3.7 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok 3 3 3 3 3.0 3 3,5 3,5 4 4 3.7 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan 2,5 2,5 2,5 3 3,5 3.0 3,5 3,5 4 4 4 4 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran) 3 3,5 3,5 3 3.0 3,5 3,5 4 4 4 4 3.0 3.0 3.0 2.9 3.6 3.4 3.8 4 4 3.7 Rata-rata Aktivitas Siswa 3 2,5 3 2.8 2.9 161 Lampiran .28 Hasil Analisis Aktivitas Guru Siklus I & II Siklus I No . Aktivitas yang diamati Pertemuan Ke- Siklus II 1 2 Rat aRat a Pertemuan 1 2 rata rata A. Kegiatan Awal 1 Guru memberi salam dan menyapa peserta didik 2 3 2.5 4 4 2 Guru mengecek kehadiran siswa 2 2 2 3 4 3.5 3 Guru melakukan Apersepsi 2 3 2.5 3 4 3.5 4 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh 2 2 2 3 4 Guru membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri 4-5 orang 3 3 3 4 4 Guru membagikan LKS kepada masingmasing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah di bagikan 4 Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami 3 Guru mengarahkan kepada tiap-ti ap kelompok untuk melakukan kegiatan 2 4 3.5 B. Kegiatan Inti 5 6 7 8 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2.5 3 3 3 162 sesuai dengan petunjuk dalam LKS 9 Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS 3 3 3 4 4 10 Guru meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas 2 3 2.5 4 3 Guru kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan 2 Guru merefleksi terhadap hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok 2 3 2.5 4 4 4 13 Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari 2 2 2 3 3 3 14 Guru menutup pelajaran 3 3 3 4 4 4 2.43 2.86 2.64 5.50 3.71 11 12 4 3.5 3 2.5 3 4 3.5 C. Kegiatan Penutup Rata-Rata 3.61 163 DAFTAR NAMA-NAMA KELOMPOK KELOMPOK 1: 1. ADIT FATRISIA. F 2. DODI HERMAWAN 3. MEGA YESI.M.P 4. MUH.RONALDIN 5. RIZALDI KELOMPOK 2: 1. JUNI WILIA PUTRA 2. ROBY ZULKARNAIN 3. KOMANG JUNI.S 4. ADAM 5. DWI SATRIO. W KELOMPOK 3: 1. NILA SARI DEVI 2. WILDA RISTIKA 3. AHMAD HAMKA 4. REKSI FEBRIAN 5. WAHYUDIN KELOMPOK 4: 1. MUH.AINUN ILHAM 2. NUR AFNI PERTIWI 3. RIKARJON 4. JULIA ROSITA 5. INDAH WAHYUNINGSIH KELOMPOK 5: 1. MARIA REZKY AMALIA 2. SRI RESKI 3. RESTU ALQADRI. H 4. BRIAN SAPUTRA 164 165 166 Dokumentasi Penelitian 1.Menjelaskan Tujuan Pembelajaran 2. Membimbing dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah 3.Mengecek Kehadiran Siswa 167 4.Menjelaskan Secara Singkat Materi 5.Siswa Mempersentasekan Hasil Diskusi 6.Membagikan LKS 168 7.Siswa Berdiskusi Memecahkan Masalah 169