1 penerapan model pembelajaran problem based learning (pbl)

advertisement
1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA
KELAS X-2 SMAN 3 KONSEL PADA MATERI POKOK HIDROSFER
DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel
Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kependidikan (S1) Pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan
Geografi
Oleh:
ASNUR
A1A4 12 023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
2
ii
3
4
5
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Yang kupuji dan kupuja hanya Allah yang maha tinggi
Yang kupohonkan ke-hadiran dan kemuliaanya, junjungan Nabi
Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam Nabi yang ummy, keluarganya
dan para sahabat-sahabatnya sedang yang ku doakan untuknya .
Agama Allah yang kujunjung atas batu kepalaku, dan penganjurpenganjurnya demikian juga do’aku itu untuk Tanah Air-ku yang ku cinta,
pemimpin-pemimpin dan pemuka-pemukanya yang benar-benar memperjuangkan
cita-cita suci bangsa-ku…..
“Tapi dengan keimanan kita mengenal keberadaan (tuhan) dalam keagungan
kita akan mengenal sifat-sifatnya”
(Blaise Pascal)
“Ilmu pengetahuan tanpa dasar agama adalah pincang”
(Albert Einstein)
“Ilmu pengetahuan adalah bagian dari iman”
(Helmont)
Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku Ayahanda tercinta
dan Ibunda tercinta, Saudaraku Tersayang, kepada Almamater, Agama,
Bangsa dan Negaraku..
v
6
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan gambaran
tentang: 1) Untuk mendeskripsikan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran
geografi melalui penerapan model pembelajaran PBL (problem bassed learning)
pada siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2., 2) Untuk mendeskripsikan aktivitas
guru dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model PBL (problem
bassed learning) pada Siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2., 3) Untuk
menentukan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2., 4)
Untuk menentukan persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi SMA
Negeri 3 Konsel. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1)
aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem based lerning
pada skor rata-rata aktivitas siswa siklus I sebesar 2,6 yang termasuk pada
kategori cukup meningkat pada siklus II menjadi 3,7 yang termasuk pada
katergori baik; 2) Aktivitas mengajar guru ditunjukkan dengan skor rata-rata pada
siklus I adalah 2,6 yang termasuk kategori baik dan meningkat pada siklus II
menjadi 3,6 yang berkategori baik; 3). Terjadi peningkatan hasil belajar siswa
pada siklus I dari 22 orang siswa hanya 10 orang siswa yang tuntas dengan
persentase ketuntasan 45% dengan nilai rata-rata 67,73. Pada siklus II mengalami
peningkatan yaitu dari 21 orang siswa ada 18 orang siswa yang tuntas dengan
persentase ketuntasan 86% dengan nilai rata-rata 79.00.
Kata kunci :Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Guru, Siswa,
Hasil Belajar
ABSTRACT
The aim of this study is to provide data and a review of: 1). To describe the
learning activities of students in learning geography through the application of
PBL teaching models (problem bassed training) in the class SMA Negeri 3
Conseil X-2, 2) to describe the activities of teachers in the study of geography
through the use of PBL model (problem bassed training) students in Senior High
School 3 Conseil class X-2., 3) in order to determine the results of students, 4)
Geography of research SMA Negeri 3 Conseil class X-2. in order to determine the
percentage (%) Geographic outcomes SMA Negeri training 3 Conseil. Based on
the analysis of data, we concluded that: 1) the activities of the students with the
problem of learning lerning application model based on the average score of the
student activity of the first cycle of 2.6, which is included in the category has
grown significantly in the second cycle to 3.7 are included in the category of the
good; 2) educational activities of teachers, said the average score in the first cycle
is 2.6, which includes both categories and increased in the second cycle to 3.6
were classified as either; 3). There was an increase in student performance in the
first cycle of 22 students only 10 students who completed the completeness
percentage of 45% with an average of 67.73. In the second cycle rose from 21
students have 18 students who completed the completeness percentage of 86%
withan average of 79.00.
Keywords: model of learning, problem-based learning, teacher, student, learning
outcomes
vi
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Pemberi rahmat karena
hanya berkat Rahmat dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa kelas X-2
SMAN 3 Konsel Pada Materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap
Kehidupan
Dalam menulis dan menyusun hasil penelitian ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Drs. Ramli, M.Si selaku
Pembimbing I dan Pendais Hak, S.Ag., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan tenaga dalam memberi arahan dan bimbingan kepada
penulis.
Teristimewa rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada
Ayahanda almarhum Muhtar dan Ibunda Sumarni serta orang tua/wali saya
Drs.Muhktar Tahir, M.Pd dan Suwanti, SKM, yang telah membesarkan,
mendidik, dan membantu tanpa lelah serta mendoakan penulis hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis terutama kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo.
2. Prof. Dr. La Iru SH., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo.
vii
8
3. La Ode Amaludin, S.Pd., M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.
4. La ode Nursalam, S.Pd., M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo
5. Dosen dalam lingkup Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu PendidikanUniversitas Halu Oleo
6. Drs.Muhktar Tahir, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 3 Konsel
7. Norhayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran geografi SMA Negeri 3 Konsel
serta siswa-siswi kelas X-2 terima kasih atas kerjasamanya selama penulis
melakukan penelitian.
8. Keluarga tercinta saya di BTN Beringin : Herman, Listari, Tio, Hadid, Asniar,
Asmaidar, Apriyanto., S.Si, Yuni, Mei
9. Sahabat- sahabat seperjuanganku : Adansyah, Sarban, Ahmad Hamado,
Hamdan, Al-akbar, Putri Purnamasari, Desi Hasanah, Cici Ramdianita,
Kadriani, Vita Astuti, Helmiatin, Nurhasana., S.Pd Andi Masita, Selpiana.
Terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini
10. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2011-2015
terkhusus teman-teman Geografi kelas A angkatan 2012.
11. Teman-teman KKN Kebangsaan III Desa Gala : Rahman, Melkior, Sarus,
Syawal, Younk, Diana, Askar, Ilmi, Nunu. Serta teman-teman yang tidak
dapat saya sebutkan satu-satu kalian adalah bagian dari perjalanan hidupku
yang tidak akan pernah di lupakan.
viii
9
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak penulis sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan tulisan ini.
Kendari,
April 2016
Penulis
ix
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................
ABSTRAK ................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DARTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
Halaman
I
Ii
Iii
Iv
vii
Ix
X
Xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penelitian.......................................................................
D. Manfaat Penelitian……………………………………………
E. Definisi Operasional..................................................................
1
4
5
5
6
BAB II KAJIAN TEORI
1. Konsep Belajar dan pembelajaran geografi……………...
2. Konsep Pembelajaran.........................................................
3. Hasil belajar.......................................................................
4. Model pembelajaran problem based learning…................
A. Hasil peneitian yang relevan ...................................................
B. Kerangka Pikir......................................................................
C. Hipotesis Tindakan.................................................................
8
11
13
14
19
20
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................
B. Jenis Penelitian..........................................................................
C.Subjek Penelitian........................................................................
D. Faktor yang di selidiki...............................................................
E. Desain dan prosedur penelitian.................................................
F. Prosedur penelitian....................................................................
G. Data dan Teknik Pengumpulan Data .......................................
H. Instrumen Penelitian …………………………………………
I. Teknik Analisa Data …………………………………………
J. Kriteria Keberhasilan Tindakan ……………………………..
x
26
26
26
26
30
33
34
35
36
38
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................
1. Kegiatan pendahuluan ...............................................
2. Pelaksanaan pembelajaran siklus I ..................................
a. Perencanaan…………………………………………
b. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan ……………
3. Hasil pengamatan aktivitas siswa ………………………
4. Aktifitas mengajar guru siklus I …………………........
5. Hasil belajar siswa siklus I ………………………........
2. Pelaksanaan pembelajaran siklus II ………………......
1.Data aktifitas belajar siswa siklus II …………………………
2.Data aktifitas mengajar guru siklus II ……………………....
3.Data hasil belajar siklus II …………………………………...
B.
Pembahasan Hasil Penelitian...........................................
1. Aktifitas belajar siswa …………………….....................
2. Aktifitas mengajar guru …… ………………..................
3. Hasil belajar siswa ……………………………………..
4. Persentase peningkatan hasil belajar ………………….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................
B. Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................
xi
39
39
39
39
40
45
50
53
57
59
62
64
67
67
71
73
75
77
78
12
DAFTAR TABEL
No.Table
2.1
Teks
Halaman
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based
Learning …………………………………………………………………
17
4.1
Skor rata-rata aktivitas siswa siklus I............................................
42
4.2
Skor aktivitas guru pada siklus I …..............................................
47
4.3
Data analisis hasil belajar siswa siklus I ………………………….
49
4.4
Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ………………………
49
4.5
Data skor rata-rata aktifitas belajar siswa siklus I ………………..
56
4.6
Data aktifitas mengajar guru siklus II …………………………….
59
Data hasil belajar siklus II ………………………………………..
62
Data persentase ketuntasan hasil belajar ………………………….
62
4.7
4.8
xii
13
DAFTAR GAMBAR
No.Gambar
Teks
Halaman
3.1
Desain penelitian tindakan kelas.................................................
28
4.1
Grafik skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I.....................
44
4.2
Grafik rata-rata skor siswa siklus I............................................
46
4.3
Grafik rata-rata tiap pertemuan siklus I ….................................
48
4.4
Grafik ketuntasan hasil belajar siklus I ………………..............
51
4.5
Grafik presentase ketuntasan hasil belajar siswa........................
57
4.6
Grafik rata-rata aktivitas siswa siklus II ………………………
4.7
Grafik rata-rata aktifitas mengajar guru siklus II ……………...
61
4.8
Grafik ketuntasan hasil belajar siswa siklus II ………………...
68
xiii
14
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran
Teks
Halaman
Lampiran 1
Silabus Pembelajaran..................................................................
67
Lampiran 2
Rencana perbaikan Pembelajaran Siklus I Pertemuan................
69
Lampiran 3
LKS 01 Siklus I Pertemuan I......................................................
73
Lampiran 4
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II............
75
Lampiran 5
LKS 02 Siklus I Pertemuan II.....................................................
79
Lampiran 6
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I............
81
Lampiran 7
LKS 03 Siklus II Pertemuan I.....................................................
85
Lampiran 8
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II..........
87
Lampiran 9
LKS 04 Siklus II Pertemuan II...................................................
91
Lampiran 10
Lembar Observasi aktivitas siswa siklus I ………………….....
93
Lampiran 11
Lembar Observasi aktivitas siswa siklus I..................................
96
Lampiran 12
Lembar Observasi aktivitas siswa siklus II.................................
99
Lampiran 13
Lembar Observasi aktivitas siswa siklus II.................................
102
Lampiran 14
Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa ………………………. ...
105
Lampiran 15
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pert. I......
108
Lampiran 16
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pert. II...
110
Lampiran 17
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II Pert. I....
112
Lampiran 18
Lembar Observasi aktivitas mengajar guru Siklus II Pert. I ......
114
Lampiran 19
Pedoman Penskoran Guru ………………..................................
116
Lampiran 20
Kisi-Kisi Tes Siklus I.................................................................
121
Lampiran 21
Tes siklus I .................................................................................
123
Lampiran 22
Kunci Jawaban Tes Siklus I ……...............................................
124
Lampiran 23
Kisi-Kisi Tes Siklus II …………………………. ....................
128
Lampiran 24
Tes Siklus II...............................................................................
130
Lampiran 25
Kunci Jawaban Tes Siklus II …………………........................
131
Lampiran 26
Hasil Analisis Tes Siklus I dan II ………..................................
134
Lampiran 27 Analisis Pengamatan Aktivitas Siswa.........................................
136
Analisis Aktivitas Guru Siklus I dan II ……………..................
138
Lampiran 28
xiv
15
Lampiran 29
Surat Izin Penelitian
Lampiran 30
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 31
Dokumentasi Penelitian
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang
sedang membangun. Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu
keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan
berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Beberapa upaya dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum,
peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan saranasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan
mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Dunia pendidikan saat ini memusatkan mutu pendidikan pada
peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang didalamnya terdapat
guru dan peserta didik yang memiliki perbedaan kemampuan, keterampilan,
filsafat hidup dan lain sebagainya. Adanya perbedaan tersebut menjadikan
pembelajaran sebagai proses pendidikan memerlukan siasat, pendekatan,
metode, teknik, dan model pembelajaran yang bermacam-macam sehingga
peserta didik dapat menguasai materi dengan baik dan mendalam. Penguasaan
peserta didik terhadap suatu materi dapat dilihat dari kecakapan yang dimiliki
peserta didik yang salah satunya adalah peserta didik menggunakan daya
1
2
nalarnya untuk memecahkan suatu masalah yang ada. Namun kenyataannya
sebagian besar peserta didik belum mampu menghubungkan materi yang
dipelajari dengan pengetahuan yang digunakan atau dimanfaatkan sehingga
berakibat pada hasil belaja siswa yang rendah. Hal ini disebabkan karena
guru dalam mengajar cenderung monoton, dalam artian guru sebagai pusat
dari pembelajaran tanpa ada timbal balik, kalaupun ada diskusi itu hanya
sebatas pembuatan kelompok biasa dan guru memberikan pertanyaan yang
ada dalam buku saja, sehingga siswa cenderung terpatok pada buku pelajaran,
itu menyebabkan siswa kurang dalam aktivitas berpikir untuk menyelesaikan
suatu masalah, dan juga kurangnya interaksi antar sesama siswa dalam proses
pembelajaran sehingga tidak menimbulkan diskusi atau perdabatan antar
sesama siswa yang dapat meningkatkan aktifitas berpikir siswa. Faktor lain
juga yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya
variasi dalam model pembelajaran sehingga siswa merasa malas dalam
mengkuti proses kegiatan belajar mengajar, sehingga berakibat pada tingkat
ketuntasan belajar siswa.
Problem based leaning
merupakan suatu pembelajaran yang
menyajikan berbagai situasi bermasalah kepada siswa, yang dapat berfungsi
sebagai batu loncatan untuk penyelidikan. Masalah yang disajikan adalah
masalah yang kontekstual atau masalah-masalah dialami atau dilihat siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran problem based leaning,
3
siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan
dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis
dan dicari solusi dari permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil observasi awal terhadap aktivitas mengajar guru
mata pelajaran geografi dan aktivitas belajar siswa kelas X-2 tanggal 25 Mei
2015 di SMA Negeri 3 Konsel dengan jumlah siswa 26 orang yang terdiri dari
8 orang laki-laki dan 18 orang perempuan diperoleh gambaran rendahnya
aktivitas siswa, dimana guru yang masih mendominasi proses pembalajaran
dan siswa hanya duduk menerima informasi dari guru.
Selain itu diperoleh gambaran rendahnya hasil belajar siswa yang
ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa pada semester ganjil tahun
ajaran 2014/2015 siswa kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel pada materi
Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Dari KKM sekolah untuk
mata pelajaran geografi yaitu 70 (KTSP) hasil belajar siswa yang terdiri dari
38 orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya 10 orang siswa atau
38,4%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≤ 70 sebanyak 16 orang
siswa atau 61,5% . Nilai tersebut tentunya perlu perhatian dari berbagai pihak
khususnya guru mata pelajaran geografi untuk melakukan alternatif baru
dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
4
Adapun penyebab permasalahan yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran tersebut, yaitu guru masih menggunakan model pembelajaran
yang banyak berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif karena siswa
hanya duduk menerima informasi, dalam kegiatan belajar mengajar juga
ditemukan bahwa penggunaan media pembelajaran yang masih kurang,
sehingga guru hanya dapat menjelaskan materi pembelajaran secara
spontanitas. Hal ini menyebabkan siswa cenderung cepat merasa bosan dan
sulit untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Sehingga pada waktu guru sedang menjelaskan materi pembelajaran, siswa
cenderung ada yang bermain sendiri, menggambar di buku tulis serta
mengobrol dengan teman sebangkunya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran PBL
(problem based learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi
Siswa Kelas X-2 SMAN 3 Konsel Pada Materi Pokok Hidrosfer Dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan”.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang di maksud dalam penelitian ini adalah kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, yang dapat di rumuskan sebagai berikut:
5
1. Bagaimana gambaran aktivitas siswa dalam pembelajaran Geografi melalui
penerapan model pembelajaran PBL (problem bassed learning) pada Siswa
SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2?
2. Bagaimana gambaran aktifitas guru dalam pembelajaran Geografi melalui
penerapan model PBL (problem bassed learning) pada siswa SMA Negeri 3
konsel kelas X-2?
3. Bagaimana gambaran hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel
kelas X-2 yang diajar dengan model PBL (problem based learning)?
4. Seberapa besar persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi siswa SMA
Negeri 3 Konsel kelas X-2?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi
melalui penerapan model pembelajaran PBL (problem bassed learning) pada
siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2.
2. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam pembelajaran Geografi melalui
penerapan model PBL (problem bassed learning) pada Siswa SMA Negeri 3
Konsel kelas X-2.
3. Untuk menentukan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas
X-2.
6
4. Untuk menentukan persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi SMA
Negeri 3 Konsel.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengharapkan penilitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa kelas X-2 SMA Negeri Konsel untuk melatih para peserta didik
untuk
belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan
memperoleh pengetahuan.
2. Bagi guru Geografi SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2 dapat memberikan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran secara
efektif. Melatih guru agar lebih jeli dalam memperhatikan kesulitan belajar
siswa.
3.
Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman untuk memperkaya wawasan
tentang proses pembelajaran yang efektif.
E. Definisi Operasional
Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindari penafsiran yang
berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu
dijelaskan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
Model Pembelajaran berbasis masalah problem based learning adalah
model pembelajaran yang menghadapkan siswa kepada masalah-masalah
7
yang harus dipecahkan melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga
diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan dalam memecahkan suatu
masalah terkait dengan materi pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa kelas X-2 SMA
Negeri 3 Konsel setelah mengikuti pembelajaran pada materi pokok hidrosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning.
3. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan peran aktif siswa dalam bentuk sikap,
pikiran, serta perhatian siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat diketahui dengan melihat jumlah
siswa yang bertanya, menjawab dan berdiskusi antar sesama siswa,
mendengarkan penjelasan dari guru.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Konsep Belajar dan Pembelajaran Geografi
Menurut Slameto, (2010:2) pengertian secara psikologi, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah,
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Dewey dalam Widyastuti, (2012:91) bahwa “belajar
berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan
hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan”. Jadi pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses antara informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang duniasosial dan
sekitarnya, pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar
maupun kompleks.
Pengertian lain dikemukakan oleh Wijaya yaitu “Keterlibatan
intelektual dan emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi
(menyerap) dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian
pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman langsung dalam pembentukan
sikap dan nilai” (Wijaya, 2007:12).
8
9
Jika kegiatan belajar mengajar bagi siswa diorientasikan pada
keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan mental maka Paul B. Diedrich
menggolongkan konsep belajar siswa sebagai berikut:
1) Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya
2) Oral activities, seperti: menyatakan, me rumuskan, bertanya, memberi saran,
me ngeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi dan
sebagainya.
3) Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, music,
pidato dan sebagainya.
4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket,
menyalin dan sebagainya.
5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola
dan sebagainya.
6) Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,
mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
7) Mental activities, seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, mengana
lisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan sebagainya.
8) Emosional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani,
tenang, gugup dan sebagainya (Paul B. Diedrich dalam Sardiman A.M, 2000:
101).
10
Berdasarkan pengertian konsep belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa konsep belajar merupakan kegiatan belajar yang harus dilaksanakan
dengan giat, rajin, selalu berusaha dengan sungguh-sungguh melibatkan fisik
maupun mental secara optimal yang meliputi Visual activities, Oral activities,
Listening activities, Writing activities, Drawing activities, Motor activities,
Mental activities, Emosional activities supaya mendapat prestasi yang
gemilang.
Pembelajaran menurut Degeng dalam bukunya Hamzah B.Uno
(2006:2) adalah upaya membelajarkan siswa. Dalam Pembelajaran siswa tidak
hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang di inginkan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:25) pembelajaran merupakan suatu
proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menggunakan
cara menuangkan pengetahuan kepada siswa.
Nurdin Sumaatmaja (2006:12-13) Pembelajaran geografi menekankan
pada aspek-aspek: (1) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi
manusia, (2) Penyeberan umat manusia dengan variasi kehidupan, (3)
Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang memberikan
variasi terhadap ciri ciri khas tempat tempatdi permukaan bumi, (4) Kesatuan
regional merupakan matra darat, perairan, dan udara di atasnya.
11
Berdasarkan hal tersebut, maka siswa dituntut untuk berperan aktif
dalam menggali pengetahuannya sendiri baik melalui pengamatan atau
penyelidikan maupun pemberian pengalaman pembelajaran secara langsung
bagi siswa.
Menyadari rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya
dalam pembelajaran Geografi, maka guru perlu memperbaiki proses
pembelajaran di sekolah dengan menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran geografi. Proses
pembelajaran sebaiknya lebih melibatkan siswa, sehingga siswa akan
cenderung aktif dalam mengikuti pembelajaran.
2.
Konsep Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan bagian yang terpenting adalah proses
pembelajaran. Pembelajaran yang berjalan secara baik (efektif dan efisien)
tentu akan sebanding dengan hasil yang akan dicapai terutama hasil belajar.
Tuntutan perubahan paradigma pembelajaran dalam menghadapi tuntutan
zaman dan kebutuhan zaman menjadi hal yang harus disikapi oleh para
pendidik.
Menurut sanjaya (2008:104) istilah pembelajaran menunjukkan pada
usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
12
Pembelajaran menurut Wardoyo (2013:21) merupakan suatu proses
yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar dan mengajar. Belajar
merujuk pada apa yang harus dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi
pelajaran.
Menurut Suherman dalam Jihad dan Haris (2012:11). pembelajaran
merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta
antar peserta didik dalam rangka perubahan perilaku .Lanjut dari itu, menurut
Suherman bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan
oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru
sebagai pemberi pelajaran, kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu
menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa,
serta antara siswa dengan siswa disaat proses pembelajaran sedang
berlangsung.
Menurut Oemar Hamalik bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem
artinya suatu keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi antara
satu sama lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian Soetopo
berpendapat bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem yang komponenkomponennya terdiri dari siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi, metode,
13
sarana/alat, evaluasi, lingkungan kontekstual/nyata (Endang Komara, 2014:
35).
Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama
menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran ini
akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara
efektif.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kapabilitas siswa yang berupa pertama,
informasi verbal yakni kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. Kedua, keterampilan intelektual
yakni kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan
hidup. Perubahan perilaku berbicara, menulis, bergerak dan lainnya, memberi
kesempatan kepada manusia untuk mempelajari perilaku-perilaku seperti
berpikir, merasa, mengingat, memecahkan masalah, berbuat kreatif,
perubahan ini termasuk hasil belajar (Endang Komara, 2014: 11).Menurut
Sudjana (2009: 22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Gagne menyimpulkan ada lima macam hasil belajar yaitu sebagai
berikut:
14
a. Kemampuan
verbal
adalah
kemampuan
untuk
mengungkapkan
pengetahuan dalam baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual adalah kepekaan yang berhubungan dengan
lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.
c. Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini meliputi konsep dan
kaidahmemecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomotifme
gerak jasmani.
e. Kemampuan sikap adalah keterampilan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standart perilaku
(Aunurrahman, 2011:47).
Hudojo dan Herman (2005:32) mengatakan peningkatan hasil belajar
siswa tentunya tidak terlepas dari pengalaman belajar yang dialami oleh siswa
sebagai suatu proses belajar.
Dari uraian mengenai hasil belajar dapat disimpulkan bahwa, hasil
belajar adalah hasil yang diperoleh dari belajar yang berupa perubahan
tingkah laku yang relatif tetap.Hasil belajar yang diperlukan siswa berupa
15
kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Setelah belajar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
4. Model pembelajaran problem based learning
1.Pengertian Problem Based Learning
Menurut Rusman (2012:41), PBL adalah pembelajaran yang
menyuguhkan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada
siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk invetigasi dan
penyelidikan. Wina Sanjaya ( 2009:214) juga berpendapat bahwa PBL dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian PBL adalah
pembelajaran yang memberikan masalah kepada siswa dan siswa diharapkan
untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melaksanakan pem-belajaran
yang aktif. Sehingga pada pembelajaran ini siswa yang selalu aktif, guru
hanya sebagai fasilitator.
Menurut Amir (2009:12), ciri-ciri atau karakteristik PBL antara lain:
1) pembelajaran diawali dengan pemberian masalah
2) siswa berkelompok secara aktif merumuskan masalah
16
3) mempelajari dan mencari sendiri materi yang berhubungan dengan masalah
serta melaporkan solusinya.
Menurut Sugiyanto (2008:140 – 141 ) mengemukakan ada 5 tahapan
yang harus dilaksanakan dalam PBL, yaitu:
1)
Memberikan orientasi tentang per-masalahannya kepada siswa.
2)
Meng-organisasikan siswa untuk meneliti.
3)
Membantu investigasi mandiri dan kelompok.
4)
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil.
5)
Meng-analisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.
2. Tahap-Tahap dalam Problem Based Learning(PBL)
Tahap-tahap
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
BasedLearning yang diungkapkan Jensen, (2008:484) dalam bukunya yaitu:
1) Pra-Pemaparan
Pra-pemaparan membantu otak membangun peta konseptual yang lebih baik
2) Persiapan
Dalam tahap ini, guru menciptakan keingintahuan dan kesenangan.
3) Inisiasi dan akuisisi
Tahap ini merupakan tahap penciptaan koneksi atau pada saat neuron neuron
itu saling “berkomunikasi” satu sama lain
17
4) Elaborasi
Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk menyortir,
menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam pembelajaran
5) Inkubasi dan memasukkan memori
Tahap ini menekankan bahwa waktu istirahat dan waktu untuk mengulang
kembali merupakan suatu hal yang penting
6) Verifikasi dan pengecekan keyakinan
Dalam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi
yang telah dipelajari atau belum. Siswa juga perlu tahu apakah dirinya sudah
memahami materi atau belum.
7) Perayaan dan integrasi
Tahap ini menanamkan semua arti penting dari kecintaan terhadap belajar
Dalam model pembelajaran PBL, siswa dapat mengoptimalkan semua potensi
yang ada pada diri siswa secara aktif, baik aktif secara fisik maupun mental.
Pembelajaran PBL dapat melatih siswa aktifdan berpikir kritis, selain itu
adanya kerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sama dan siswa memperoleh pengalaman sendiri untuk menyelesaikan suatu
masalah.
18
Hal tersebut sesuai dengan Sudarman (2007:182) bahwa untuk membantu
siswa mengembangkan potensi intelektual mereka, contextual teaching and
learning (salah satunya model PBL) mengajarkan langkah-langkah yang dapat
digunakan dalam berpikir kritis dan kreatif serta memberikan kesempatan
untuk menggunakan keahlian berpikir dalam tingkatan yang lebih tinggi ini
dalam dunia nyata.
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran problem based learning
Lankah
Tahap
Aktivitas guru
keOrientasi
masalah.
siswa
1
Mengorganisasikan
untuk belajar
kepada Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran,
menjelaskan
logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa terlibat
pada aktivitas pemecahan
masalah yang dipilihnya.
2
siswa Guru
membantu
siswa
mendefinisikan
dan
mengorganisasikan
tugas
belajar yang berhubungan
dengan masalah.
3
Membimbing penyelidikan Guru mendorong siswa untuk
individual
maupun mengumpulkan
informasi
kelompok
yang
sesuai,
untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
4
Mengembangkan
dan Guru membantu siswa dalam
merencanakan
dan
19
menyajikan hasil karya
5
menyiapkan
karya
yang
sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk
berbagi
tugas
dengan
temannya.
Menganalisis
dan Guru membantu siswa untuk
mengevaluasi
proses melakukan
refleksi
atau
pemecahan masalah
evaluasi
terhadap
penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka
gunakan
(Jihad dan Haris, 2012: 37-38).
Kemudian fase-fase yang harus dilakukan oleh guru dalam penerapan
Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
a. Fase 1. Persiapan
Dalam fase ini, guru mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, LKS yang sesuai dengan model
pembelajaran berbasis masalah dan sesuai dengan materi pembelajaran yang
ada.
b. Fase 2. Pembentukan kelompok
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru membuat kelompokkelompok kecil dan memperkenalkan proses pembelajaran dengan model
pembelajaran Problem Based Learning.
20
c. Fase 3. Pemberian masalah dan diskusi kelompok
Dalam kerja kelompok, guru membagi LKS kepada setiap siswa sebagai
bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir
bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap siswa
mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
d. Fase 4. Memamerkan produk atau karya
Pada fase ini, guru mempersilahkan siswa dari setiap kelompok
memamerkan atau mempresentasekan hasil diskusi dari penyelesaian masalah
yang telah mereka temukan kepada kelompok lain.
e. Fase 5. Memberikan kesimpulan/evaluasi
Pada fase ini, guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang telah
disajikan.
A. Hasil Penelitian Relevan
Menurut Wina Sanjaya (2011:214), “Problem Based Learning (PBL)
merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”. Model Problem Based
Learning (PBL) diharapkan lebih efektif dibandingkan dengan metode
21
konvensional. Pengajaran berbasis masalah diharapkan mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Dince Palili (2013) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
SDN 3 Kasipute yang memperoleh ketuntasan belajar setelah penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning meningkat secara signifikan
dari 57,89% pada siklus I menjadi 84,21% pada siklus II.
Asti (2012) dengan Judul Upaya untuk meningkatkan hasil belajar
geografi siswa kelas VIII SMP N 5 Kendari dengan menggunakan Model
pembelajaran Problem based learning yang memperoleh ketuntasan belajar
setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkat
secara signifikan dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar
65,78% meningkat menjadi 72,91% pada siklus II dan presentase jumlah
siswa yang sudah tuntas juga mengalami peningkatan, dimana presentase
siswa yang sudah tuntas pada siklus I adalah sebesar 46,51% meningkat
menjadi 76,74% pada siklus II.
B. Kerangka Berfikir
1. Penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran geografi
22
Pembelajaran geografi yang merupakan bagian dari mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya kelas X
memerlukan suatu model
pembelajaran yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang
digunakan guru untuk menyampaikan materi seharusnya dapat melibatkan
siswa aktif sehingga siswa tidak merasabosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dikarenakan dalam satu kelas terdiri dari
berbagai macam karakteristik siswa yang berbeda-beda berkaitan dengan
penyerapan informasi yang mereka terima,sehingga akan berpengaruh
terhadap kemampuan siswa memecahkan suatu masalah yang berdampak
terhadap hasil belajar geografi siswa. Pembelajaran geografi dalam praktiknya
masih bersifat konvensional. Model pembelajaran yang dapat diterapkan
untuk tujuantersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)
yaitu
suatu
pendekatan
pembelajaran
melalui
upaya-upaya
mengahadapkan siswa dengan permasalahan riil yang memancing proses
belajar mereka (Mukhlis, dkk.2005:11).
PBL memberikan kebebasan kapada siswa untuk belajar sesuai dengan
minat dan perhatiannya, sehingga dalam PBL siswa akan terlibat intensif dan
aktif, yang pada akhirnya bisa membuat siswa untuk terus belajar dan dapat
meningkatkan hasil belajar.
23
Berpikir mengandung tujuan untuk memecahkan masalah sehingga
menemukan hubungan dan menentukan sangkut paut antara masalah yang
satu dengan yang lainnya. Kemampuan berpikir yang dimaksudkan salah
satunya adalah dengan mengerti, memahami, menganalisis, bahkan mengingat
materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Tingkat kemampuan
berpikir ini dikatakan baik jika pada saat seorang guru memberikan soal
tentang pemahaman sebuah konsep geografi, maka siswa mampu menjawab
pertanyaan tersebut dengan baik.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Zubaidah dalam Fatchan (2009: 98)
berpikir merupakan eksplorasi pengalaman yang dilakukan secara sadar dalam
mencapai suatu tujuan, yaitu menyangkut pengetahuan, pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, mngevaluasi, dan bahkan menyimpulkan
informasi yang diterima.
2. Penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, bahwa Model
Problem based learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa dan hasil belajar siswa. Pada setiap siklusnya peneliti menggunakan
masalah sebagai focus materi yang akan dipelajari oleh siswa. Peneliti tidak
sekedar menuntut siswa hanya untuk mendengarkan ataupun mencatat, akan
24
tetapi menghendaki siswa dalam berpikir lebih tinggi untuk melatih
keterampilan berpikir kritisnya melalui kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan, mengemukakan pendapat dan memecahkan masalah. Untuk
menunjang hal tersebut, maka peneliti menggunakan masalah-masalah konkrit
yang ada di lingkungan sekitarnya.
Menurut Karli dan Yuliariatiningsih, (2004 : 125) bahwa :Anak yang
berada pada tahap operasional konkrit berpikir logis dengan menggunakan
benda-benda konkret yang membantu siswa sehingga dapat berinteraksi
secara langsung dengan lingkungan belajarnya, mengeksplorasi dengan objek
yang dipelajari yang akan membantu proses berpikirnya, sehingga
pembelajaran akan tertanam dalam pikirannya dan menjadi bermakna.
Keberhasilan pelaksanaan model ini tidak luput dari dukungan media
pembelajaran. Dalam pembelajaran mengandung pesan-pesan yang harus
diterima serta dipahami siswa. Dengan bantuan media pesan yang berupa isi
pelajaran akan lebih mudah dicerna oleh siswa.
Hal ini sejalan dengan pendapat Subana dan Sunarti, (2011:289) yang
menyatakan bahwa ‘media adalah salah satu komponen dari suatu sistem
penyampaian’.
Subana dan Sunarti (2011:288) menambahkan “kegunaan media
adalah menyajikan hal-hal yang secara biasa tidak dapat disajikan karena
25
berbagai sebab”. Sebab-sebab yang itu misalnya terlalu luas, besar, sempit,
kecil, berbahaya, sudah lampau, atau belum terjadi, dan sebagainya.
Gambar 1. Kerangka Pemikirran Penelitian Tindakan Kelas
Hasil belajar geografi yang rendah
1.
2.
3.
4.
Aspek Siswa:
Aspek Guru:
Kurang menguasai materi
Kurang terlibat aktif
Siswa jenuh
Hasil belajar siswa rendah
Dalam
pembelajaran
guru
masih kurang menggunakan
perangkat pembelajaran.
Model Pembelajaran PBL
Ciri-ciri PBL:
1. pembelajaran diawali dengan
pemberian masalah
2. siswa berkelompok secara aktif
merumuskan masalah
3. mempelajari dan mencari sendiri
materi yang berhubungan dengan
masalah
serta
melaporkan
solusinya.
Hasil belajar siswa meningkat
26
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk aktivitas b elajar siswa penelitian ini dikatakan berhasil apabila
perolehan ≥ 3,0.
2. Untuk aktivitas mengajar guru penelitian ini dikatakan berhasil apabila
perolehan skor aktivitas mengajar guru ≥ 3,0
3. Hasil belajar geografi siswa penelitian ini dikatakan berhasil apabila terdapat
80% siswa memperoleh skor ≥ 70 sesuai dengan KKM yang di tetapkan SMA
Negeri 3 Konsel.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 di
kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel pada materi pokok Hidrosfer Dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan
b. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Iskandar, (2012:21). Bahwa PTK merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran
dikelas
c.
Subyek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas X-2 SMA Negeri 3 Konsel yang
terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang
terdaftar pada kelas tersebut adalah 26 orang siswa yang terdiri dari 8 orang
laki-laki dan 18 orang perempuan. Kelas ini dipilih sebagai subyek penelitian
karena berdasarkan data hasil belajar siswa di kelas X-2 masih tergolong
rendah.
27
28
d. Faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor siswa: untuk melihat peningkatan aktivitas hasil belajar siswa dalam
mempelajari Geografi khususnya pada materi Hidrosfer Dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan, ketika guru menerapkan model pembelajaran
problem based learning.
2. Faktor guru: yang diamati adalah bagaimana guru mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
problem based learning.
3. Hasil belajar: yang diteliti yaitu peningkatan hasil belajar kelas X-2 SMA
Negeri 3 Konsel, pada setiap siklus tindakan yang dilakukan oleh guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based
learning.
e. Desain Dan Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan siklus.
Tiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Dasar pelaksanaan
setiap siklus adalah capaian atau perubahan aktivitas yang dicapai siswa
sehubungan dengan faktor-faktor yang diselidiki. Dasar penilaian hasil belajar
siswa sebelum diberikan tindakan adalah nilai ulangan akhir semester genap
Tahun Pelajaran 2015/2016. Rancangan siklus penelitian tindakan kelas yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
29
Orientasi
perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan tindakan
Pengamatanan
Orientasi perencanaan
berikut
Perbaikan perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan tindakan
Pengamatan
Gambar 3.1 Desain penelitian tindakan kelas (Iskandar, 2012: 67)
Dalam penelitian ini yang mengajar adalah peneliti pada kelas tersebut
berkolaborasi dengan guru sebagai observer/pengamat.Desain model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri atas 4 (empat) tahap, yakni: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan/evaluasi dan Refleksi. Secara rinci
penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
SIKLUS I
1.
Perencanaan Tindakan (planning)
30
Pada tahap perencanaan kegiatan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 01(Sub Materi : UnsurUnsur Utama Siklus Hidrologi,Identifikasi Berbagai Jenis Perairan, Dan
Daerah Aliran Sungai ) untuk pertemuan pertama dan RPP 02 (Sub Materi
: Potensi Air Permukaan Dan Air Tanah Penyebab Dan Usaha Mengurangi
Risiko Banjir) untuk pertemuan kedua yang sesuai dengan penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning dan materi pembelajaran.
a) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan materi yang akan
diberikan, yaitu LKS 01 untuk pertemuan pertama dan LKS 02 untuk
pertemuan kedua.
b) Menyiapkan format observasi pembelajaran, yaitu format observasi guru
dan format observasi siswa yang terdiri atas observasi aktivitas guru dan
observasi aktivitas siswa.
c) Menyusun soal evaluasi hasil belajar tes
siklus I
beserta kunci
jawabannya.
2.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Kegiatan
yang
dilakukan
pada
tahap
ini
adalah
melaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning pada materi Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan yang
telah
dibuat
oleh
peneliti
sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran/RPP 01 (Sub Materi : Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi,
31
Identifikasi Berbagai Jenis Perairan, Dan Daerah Aliran Sungai ) untuk
pertemuan pertama dan RPP 02 (Sub Materi : Potensi Air Permukaan Dan
Air Tanah Penyebab Dan Usaha Mengurangi Risiko Banjir) untuk
pertemuan kedua
3. Pengamatan (Observation) dan evaluasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran problem based
learning yang telah dirancang sebelumnya. Observasi dilakukan bersamaan
dengan kegiatan pembelajaran untuk memantau optimalisasi penerapan
model pembelajaran problem based learning yang dilakukan oleh observer
yaitu guru mata pelajaran Geografi. serta evaluasi hasil belajar untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan siswa tentang materi Unsur-Unsur
Utama Siklus Hidrologi, Identifikasi Berbagai Jenis Perairan, Dan Daerah
Aliran Sungai. pada siklus I dengan menggunakan tes hasil belajar (tes
siklus I)
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan
evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari hasil tersebut akan dilihat
apakah telah memenuhi target yang ditetapkan sesuai indikator kinerja. Jika
belum memenuhi target, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
32
Kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada tindakan siklus
sebelumnya akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
SIKLUS II
1. Perencanaan.
Kegiatan pada tahap perencanaan siklus II ini meliputi:
Meninjau
kembali
desain
pembelajaran
terutama
skenario
pembelajaran dalam penerapan problem based learning pada RPP 03 (Sub
Materi : Pantai Dan Pesisir Laut Ekosistem Pantai Dan Pesisir, Zona
Pesisir Dan Laut) untuk pertemuan ketiga dan RPP 04 (Sub Materi
:Morfologi Laut Dan Gerak Air Laut Kualitas, Suhu, Kecerahan, Dan
Salinitas Air Laut) untuk pertemuan keempat yang diterapkan pada siklus
II.
a. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang akan
diberikan, yaitu LKS 03 untuk pertemuan ketiga dan LKS 04 untuk
pertemuan keempat.
b. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengamati situasi dan kondisi
kegiatan pembelajaran, yaitu lembar pengamatan untuk aktivitas siswa
dan lembar pengamatan untuk aktivitas guru.
c. Menyiapkan soal-soal untuk evaluasi tindakan siklus II (Tes Siklus II).
2. Pelaksanaan Tindakan
33
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning
pada
materi
pokok
lingkungan
hidup
dan
pembangunan
berkelanjutan yang telah dibuat oleh peneliti sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP 03 (Materi Pokok : Pantai Dan Pesisir Laut
Ekosistem Pantai Dan Pesisir, Zona Pesisir Dan Laut) untuk pertemuan ketiga
dan RPP 04 (Materi Pokok Morfologi Laut Dan Gerak Air Laut Kualitas,
Suhu ,Kecerahan, Dan Salinitas Air Laut) untuk pertemuan keempat.
Observasi dan Evaluasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran
dimaksudkan untuk memantau optimalisasi penerapan model pembelajaran
problem based learning oleh peneliti yang dilakukan oleh satu observer yaitu
guru geografi dan untuk melihat aktivitas siswa yang dilakukan oleh peneliti
dan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa
tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan pada siklus II
dengan menggunakan tes hasil belajar (tes siklus II) pada
Refleksi
34
Pada tahap ini peneliti melaksanakan diskusi refleksi berdasarkan hasil
yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi. Untuk melihat apakah
kegiatan yang dilaksanakan telah efektif serta dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada materi pokok lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan. Kegiatan refleksi bertujuan untuk menganalisis
data pada setiap akhir siklus dengan prosedur analisis sebagai berikut:
menyajikan data, dan menyimpulkan. Refleksi dilakukan terhadap seluruh
hasil observasi. Refleksi merupakan langkah terakhir dalam satu siklus
penelitian tindakan untuk melihat apakah hal yang direncanakan dan
dilakukan itu telah mencerminkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang
diharapkan atau belum.
f. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini terdiri dalam dua tahap, yaitu tahap pra
tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan.
1. Tahap pra tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
1) Mengkonfirmasi guru kelas X-2 dan memastikan kesediaannya
mendampingi peneliti.
2) Melakukan konsultasi ke dosen pembimbing untuk pemantapan
pelaksanaan tindakan.
3) Melaksanakan tes awal
35
2. Tahap pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan secara bersiklus dan terdiri dari empat
fase: 1)Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi.
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
(1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS
yang akan diajarkan melalui metode PBL.
(2) Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama proses belajar
mengajar di kelas.
(3) Membuat lembar kegiatan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pembelajaran.
(4) Menyiapkan tes akhir tindakan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang diiaksanakan pada tahap ini didasarkan pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan, yaitu dengan menggunakan
metode PBL.
3) Observasi
36
Pada tahap ini dliiaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas
dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa
maupun peneliti yang akan dilakukan oleh guru kelas X-2
4) Refleksi
Pada tahap ini seluruh hasil dan data yang diperoleh dari beberapa
sumber dianalisis dan direfleksikan, apakah kegiatan yang dilakukan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas X-2
SMA Negeri 3 Konsel. Hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya.
g. Data dan Teknik Pengumpulan Data
a. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah guru dan siswa yang meliputi: a) hasil
observasi aktivitas belajar siswa; b) hasil observasi aktivitas mengajar guru;
dan c) hasil belajar siswa.
b. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa sedangkan data kualitatif
diperoleh dari lembar observasi.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
37
a. Data mengenai aktivitas belajar siswa diambil dengan menggunakan lembar
observasi dengan cara memberikan skor pada aspek aktivitas yang dilakukan
untuk siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
b. Data mengenai hasil belajar geografi diambil dengan menggunakan tes hasil
belajar (tes siklus) dengan bentuk tes berupa tes essay yang mencakup semua
indikator pembelajaran pada siklus I serta siklus II.
h. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri atas tiga jenis, yaitu:
1. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran problem based learning yang
digunakan untuk memperoleh data aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran.
2. Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk memperoleh data
tentang aktivitas siswa.
3. Instrumen Tes
Untuk Tes digunakan adalah esaites yaitu tes yang dilaksanakan pada
setiap akhir siklus, tes ini bertujuan untuk menganlisis peningkatan hasil
belajar siswa.
i.
Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis deskriptif yang meliputi, rata-rata,
standar deviasi. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan penjelasan
38
mengenai aktivitas siswa serta kemampuan guru selama proses pembelajaran
berlangsung, rata-rata digunakan untuk menyajikan persentase aktivitas nilai
guru dalam mengelola pembelajaran, persentase aktivitas rata-rata siswa dan
presentase ketuntasan rata-rata hasil belajar siswa, standar deviasi digunakn
untuk menyajikan daftar nilai yang diperoleh tiap siswa.
1.
Menghitung Standar Deviasi (SD) dengan menggunakan rumus
SD =
(Sudjana, 2002: 93)
Dengan:
SD = Standar Deviasi
= Nilai rata – rata yang diperoleh siswa
Xi = Nilai yang diperoleh tiap siswa
n
= Banyaknya Siswa
2.
Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan rumus
(Sudjana, 2002: 67)
Dengan:
= nilai rata – rata yang diperoleh siswa
n = jumlah siswa secara keseluruhan
39
Xi = nilai yang diperoleh tiap siswa
3.
Menentukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar
Presentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas,
dengan
menggunakan rumus:
Keterangan :
= Jumlah Siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah Siswa secara keseluruhan
Nilai Klasikal =
4.
x 100%
( Sudjana, 2002 : 67)
Menentukan presentase (%) aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
rumus:
% Aktivitas =
x 100
Keterangan:
X = Skor aktivitas siswa
N = Skor maksimal
5.
(Arikunto, 2007: 28)
Menentukan aktivitas mengajar guru digunakan rumus:
% KAMG =
Keterangan:
x 100%
40
K = Keberhasilan
A = Aktivitas
M = Mengajar
G = Guru
(Sudjana, 1996)
j. Kriteria Keberhasilan Tindakan
1. Segi Proses
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasi jika :
a) Rata-rata aktivitas siswa telah memperoleh nilai minimal 3,0
b) Rata-rata aktivitas guru memperoleh minimal 3,0.
2. Segi Hasil
a) Secara individu, jika hasil belajar geografi siswa kelas X-2 yang menjadi
subjek penelitian telah mencapai ketuntasan belajar minimal 70 sesuai
KKM yang ditentukan sekolah.
b) Secara klasikal, jika nilai 80% siswa yang telah mencapai ketuntasan
belajar yaitu 70
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pendahuluan
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. setiap siklus terdiri dari
dua kali pertemuan. Berdasarkan hasil belajar geografi kelas X.2 SMA Negeri
3 Konsel, dimana nilai ulangan harian tahun pelajaran 2014/2015 pada
materi “Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan” tergolong masih
rendah. setelah melakukan diskusi antara guru geografi dan peneliti, maka di
simpulkan dalam pembelajaran akan digunakan model pembelajaran problem
based learning, dimana pada sebelumnya model pembelajaran problem based
learning belum pernah di terapkan
2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
a) Perencanaan
Setelah
ditetapkan
dan
disepakati
untuk
menerapkan
model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok hidrosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan, maka kegiatan selanjutnya ada beberapa
hal yang diperlukan dan dipersiapkan oleh peneliti selama pelaksanaan
tindakan. Dalam persiapan ini dilakukan dengan berkonsultasi antara peneliti
dengan guru kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel (kolaborator) sebagai observer
pada penelitian ini. Selanjutnya, peneliti melakukan hal – hal sebagai berikut:
1) Merencanakan penerapan model pembelajaran problem based learning
41
42
dalam proses pembelajaran geografi pada tindakan siklus I.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pertemuan I dan
pertemuan II.
3) Membuat lembar kerja siswa (LKS 01 dan LKS 02)
4) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
5) Membuat format observasi pembelajaran, yaitu format observasi guru
dan format observasi siswa yang terdiri atas observasi aktivitas guru dan
observasi aktivitas siswa.
6) Menyusun soal evaluasi tes hasil belajar siswa berupa esay yang
digunakan pada akhir siklus I.
b). Pelaksanaan Tindakan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning
pada materi pokok hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan sesuai dengan RPP pada pertemuan I pada
sub materi unsure-unsur utama siklus hidrologi, identifikasi berbagai jenis
perairan, daerah aliran sungai (DAS) dan RPP pada pertemuan II pada sub
materi potensi air permukaan dan air tanah, penyebab dan usaha mengurangi
resiko banjir.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran Problem
43
Based Learning yang telah dirancang sebelumnya.pengamatan dilakukan
bersamaan dengan kegiatan pembelajaran untuk memantau optimalisasi
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan oleh
observer yaitu guru kelas X.2 dan untuk melihat aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer (teman sejawat).
1. Pertemuan I siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari
sabtu tanggal 06 februari 2016, pada pukul 11.15 – 12.00 WITA. Pada
pelaksanan tindakan, peneliti melaksanakan skenario pembelajaran pada RPP
01, yaitu guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian
mempersiapkan siswa untuk belajar, memberikan motivasi kepada siswa,.
Setelah itu guru, menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning, selanjutnya, dengan uraian
sebagai berikut:
a)
Orientasi siswa kepada masalah
Guru memunculkan beberapa permasalahan berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan dan dikaitkan dengan dunia nyata sekitar
siswa yang akan didiskusikan setelah selesai pembagian kelompok.
b) Tahap Pembentukan kelompok
44
Guru Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang
masing-masing kelompok berjumlah 4-5 peserta
didik yang heterogen (L/P)
c) Tahap Pemberian masalah dan diskusi kelompok
Setelah guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru
membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah
dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah
dibagikan.
d) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Membantu serta Membimbing tiap-tiap kelompok dalam
memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS 01 dan
memberikan beberapa penjelasan kepada siswa yang kurang faham
terhadap LKS.
e) Memamerkan hasil diskusi atau karya
Setelah masing-masing kelompok selesai dalam memecahkan
permasalahan yang ada dalam LKS 01, selanjutnya guru meminta
tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang
telah
didiskusikan di depan kelas, Kemudian guru memberikan
kesempatan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil
diskusi yang telah dipresentasikan, memberikan pertanyaan atau
sanggahan kepada kelompok yang tampil, kemudian anggota
kelompok yang tampil menanggapi pertanyaan tersebut, kemudian
45
guru meminta kepada salah satu siswa yang lain untuk memberikan
komentar tambahan, sehingga dalam proses diskusi terkesan aktif.
f) Memberikan kesimpulan/evaluasi
Setelah semua kelompok tampil Guru mengevaluasi atau merefleksi
dari hasil presentasi kelompok dan memberikan kesimpulan terhadap
hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok.
2) Pertemuan II siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari
rabu tanggal 13 februari 2016, pada pukul 11.15 – 12.00 WITA. Pada
pelaksanan tindakan, peneliti melaksanakan skenario pembelajaran pada
RPP 02, yaitu guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
kemudian mempersiapkan siswa untuk belajar, memberikan motivasi
kepada siswa,. Setelah itu guru, menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, selanjutnya,
dengan uraian sebagai berikut:
a) Orientasi siswa kepada masalah
Guru memunculkan
beberapa permasalahan berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan yang akan didiskusikan setelah selesai
pembagian kelompok.
b) Tahap Pembentukan kelompok
46
Guru Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik
yang heterogen (L/P)
c) Tahap Pemberian masalah dan diskusi kelompok
Setelah guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru
membagikan LKS 02 kepada masing-masing kelompok yang telah
dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS 02 yang telah
dibagikan.
d) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Membantu serta Membimbing tiap-tiap kelompok dalam
memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS 02 dan
memberikan beberapa penjelasan kepada siswa yang kurang faham
terhadap LKS 02.
e) Memamerkan hasil diskusi atau karya
Setelah masing-masing kelompok selesai dalam memecahkan
permasalahan yang ada dalam LKS 02, selanjutnya guru meminta tiaptiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang telah
didiskusikan di depan kelas, Kemudian guru memberikan kesempatan
kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang telah
dipresentasikan, memberikan pertanyaan atau sanggahan kepada
kelompok yang tampil, kemudian anggota kelompok yang tampil
menanggapi pertanyaan tersebut, kemudian guru meminta kepada
47
salah satu siswa yang lain untuk memberikan komentar tambahan,
sehingga dalam proses diskusi terkesan aktif.
f) Memberikan kesimpulan/evaluasi
Setelah semua kelompok tampil Guru mengevaluasi atau
merefleksi dari hasil presentasi kelompok
dan memberikan
kesimpulan terhadap hasil-hasil diskusi yang telah dipresentasikan
oleh tiap-tiap kelompok, Selanjutnya guru memberikan soal sebagai
tes siklus I.
Dalam tindakan siklus I observasi dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung yang mencakup observasi terhadap guru dan observasi siswa.
3) Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa
Pengamatan terhadap siswa diantaranya meliputi keterlibatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa dalam menanggapi penjelasan
guru, keaktifan siswa dalam kelompok baik dalam balajar maupun dalam
mengerjalan soal-soal, keaktifan siswa dalam megerjakan LKS, keaktifan siswa
dalam mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya, dan keterlibatan siswa
dalam menyimpulkan materi pembelajaran.
Data hasil analisis aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Problem based learning pada siklus I dapat dilihat pada tabel
4.1 di bawah ini:
48
Tabel 4.1 Rerata Aktivitas Belajar siswa siklus I
N
o
Skor Pengamatan
Aktivitas Siswa yang Diamati
Siklus I
Pert.I
Pert.II
Rer
ata
1
Siswa menjawab salam guru
2
3
2.5
2
Siswa memberi respon kegiatan apersepsi
2
2
2
3
Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran
3
3
3
4
Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran
2.4
3
2.7
5
Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh
guru dengan benar
2
3
2.5
Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang
telah di bagikan oleh guru
2.9
3
2.9
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
memecahkan masalah
2
3.4
2.7
Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
yang ada dalam LKS
3
3.8
3.4
Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan
hasil diskusi kelompok
3
3.8
3.4
Masing-masing kelompok mempersentasekan
hasil diskusi di depan kelas
2.8
3.6
3.2
11
Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
2.6
3.4
3
12
Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru
tentang hasil diskusi kelompok
2.5
3.5
3
Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru
tentang materi yang telah didiskusikan
2.4
3.7
3.5
Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran)
2.3
3
2.6
2.5
3.2
2.9
6
7
8
9
10
13
14
Rerata Aktivitas Siswa
49
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, menunjukan bahwa aktivitas siswa
siklus I pada pertemuan 1 berada dalam kategori cukup dengan skor sebesar
2,5 dan pada pertemuan II juga berada dalam kategori baik dengan skor
sebesar 3,2. Namun Rerata aktivitas belajar siswa siklus I dari sampai
Pertemuan II sebesar 2,9 yang berada dalam kategori cukup.
Pada siklus I
seperti yang terlihat pada tabel 4.1 menunjukan
Aktivitas yang mendapat skor terendah terdapat pada aspek nomor 2, dengan
nilai rata-rata sebesar 2 yaitu siswa member respon kegiatan apersepsi.
Sedangkan Pada siklus I aktivitas siswa tertinggi dengan skor rata-rata
sebesar 3,5 terdapat pada aspek nomor 13 yaitu siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru tentang materi yang telah didiskusikan.
Sesuai dengan teknik analisis data statistik deskriptif yang digunakan
dalam peneltian ini untuk melihat dan memberi gambaran keadaan data dan
menampilkan hasil perhitungan dapat berupa grafik, tabel dan uraian.
Gambaran
rerata
aktivitas
belajar
siswa
melalui
penerapan
model
pembelajaran Problem based learning pada siklus I setiap aspek aktivitas
yang diamati dengan memberikan skor dapat dilihat pada grafik berikut ini:
skor rata-rata
aktivitas siswa
50
4
3 2,7
2,5 2,7
2,5
3,4 3,4
3,2
3 3 3
3,5
2,6
2
Siklus I
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Aktivitas Belajar Siswa
Gambar 4.1 : Grafik Skor RerataTiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
Keterangan :
1
Siswa menjawab salam guru
2
Siswa memberi respon kegiatan apersepsi
3
Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran
4
Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran
5
Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar
6
Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru
7
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah
8
Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS
9
Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok
10 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas
11 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok
13 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah
didiskusikan
14 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran)
51
Berdasarkan
gambar 4.1 diperoleh gambaran mengenai aktivitas
belajar siswa pada siklus I. Pada siklus I menunjukan bahwa Rerata tiap
aspek aktivitas belajar 6 dari 14 aspek masih berada dalam kategori cukup
yaitu 1) siswa menjawab salam guru; 2) siswa member respon kegiatan
apersepsi; 4) siswa menyimak materi pembelajaran 5) siswa menjawab
pertanyaan dari guru dengan benar; 6) siswa mencari kelompoknya masingmasing yang telah dibagikan oleh guru; dan 14) siswa menjawab salam guru .
Dan 8 aspek aktivitas siswa yang berada dalam kategori baik yaitu aspek
nomor, 3) siswa menyimak topic dan tujuan pembelajaran;
7) siswa
berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah LKS; 8) siswa
bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS; 9) siswa
bekerjasama dalam mempersiapkan laporan hasil diskusi kelompok; 10)
masing-masing kelompok memarkan hasil karyanya; 11) siswa menanggapi
hasil karya kelompok lain; 12) siswa menyimak penguatan koreksi dari guru
tentang hasil diskusi kelompok dan 13) siswa mendengarkan kesimoulan dari
guru tentang materi yang telah didiskusikan.namun meskipun 8 dari 14 aspek
berada dalam kategiri baik masih perlu di lanjutkan ke tahap berikutnya
karena rerata belum mencapai 3.0
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 terlihat bahwa aktivitas siswa
pada siklus I Belum mencapai keberhasilan karena Rerata aktivitas siswa
sebesar 2,6 yang berada dalam kategori cukup belum mencapai keberhasilan
52
sesui dengan hipotesis tindakan dimana dikatakan berhasil apabila skor ratarata aktivitas siswa
minimal 3,0. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2
sebagai berikut:
SKOR RATA-RATA
AKTIVITAS SISWA
4
3,2
3,5
3
2,9
2,5
2,5
Pertemuan 1
2
Pertemuan 2
1,5
Rerata
1
0,5
0
SIKLUS I
Gambar 4.2. Grafik Rerata Aktivitas Belajar Siswa Tiap Pertemuan Siklus I
Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa
rerata aktivitas
belajar siswa pada siklus I sebesar 2,9 yang berada dalam kategori cukup. hal
ini menunjukan aktivitas belajar siswa belum menjawab hipotesis tindakan.
4) Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
Data mengenai aktivitas mengajar guru dalam mengelola pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning pada materi
pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan dengan menggunakan
lembar pengamatan aktivitas mengajar guru dalam kegiatan belajar mengajar
dengan memberikan skor pada aspek yang diamati pada siklus I dan Siklus II
setiap masing-masing pertemuan.
53
Data aktivitas mengajar guru yang diperoleh dengan menggunakan
lembar pengamatan aktivitas mengajar guru siklus I pada pertemuan I dan
pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.2:
Tabel 4.2 Data Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
Siklus I
No
.
Aktivitas yang diamati
Pertemu
an Ke1
2
Rer
ata
A. Kegiatan Awal
1
Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
2
3
2.5
2
Guru mengecek kehadiran siswa
2
2
2
3
Guru melakukan Apersepsi
2
3
2.5
4
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar belajar
dengan sungguh-sungguh
2
2
2
B. Kegiatan Inti
5
Guru membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5
kelompok yang terdiri 4-5 orang
3
3
3
6
Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok
yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang
LKS yang telah di bagikan
4
4
4
7
Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap
berada di dalam kelompok masing-masing serta berdiskusi
dengan temannya untuk memecahkan masalah dalam LKS
serta bertanya kepada guru jika ada yang tidak di pahami
3
3
3
54
No.
8
9
10
11
12
13
14
Aktivitas yang diamati
Guru mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk
dalam LKS
Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalam
memecahkan masalah yang telah disediakan dalam
LKS
Guru meminta tiap-tiap perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil yang telah
didiskusikan di depan kelas
Guru kemudian memberikan kepada kelompok
yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang
telah dipresentasikan
Guru merefleksi terhadap hasil-hasil diskusi yang
telah dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok
C. Kegiatan Penutup
Guru memberikan kesimpulan singkat tentang
materi yang telah didiskusikanagar siswa lebih
memahami dan mengerti terhadap materi yang telah
dipelajari
Guru menutup pelajaran
Rerata
Siklus I
Pertemua
n KeRerat
1
2
a
2
3
2.5
3
3
3
2
3
2.5
2
3
2.5
2
3
2.5
2
3
2.4
2
3
2.9
2
3
2.6
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh gambaran aktivitas mengajar guru
pada siklus II dari pertemuan I Sampai pertemuan II. Pada siklus I guru
mendapatkan skor terendah dengan nilai rata-rata 2 adalah aktivitas nomor
dan yaitu 2) guru mengecek kehadiran siswa; 4) guru memberikan motivasi
kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh; dan 13) guru
memberikan ksimpulan singkat tentang materi yang telah didiskusikan agar
55
siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi yang telah dipelajari.
Sedangkan skor tertinggi aktivitas mengajar guru dengan skor rata-rata 4
terdapat pada aktiviitas nomor 6) Guru membagikan LKS kepada masingmasing kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang
LKS yang telah di bagikan.
Untuk Lebih jelasnya, gambaran rata-rata aktivitas belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran Problem based learning pada siklus II setiap
aspek aktivitas
yang diamati dengan memberikan skor dapat dilihat pada
SKOR AKTIVITAS
GURU
gambar 4.3 berikut ini:
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
2,9
2,4
2,6
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Rerata
SIKLUS I
Gambar 4.3: Grafik Rerata Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
Berdasarkan analisis data yang terlihat pada gambar 4.2 menunjukan
bahwa aktivitas guru belum mencapai keberhasilan karena belum menjawab
hipotesis tindakan, dimana skor rata-rata
aktivitas mengajar guru pada
pertemuan 1 siklus I sebesar 2,4 yang berada dalam kategori cukup dan skor
56
rata-rata aktivitas mengajar guru pertemuan II siklus I Sebesar 2,9 yang
berada dalam kategori cukup, tetapi pada siklus I ini setelah dirata-ratakan
antara pertemuan I dan pertemuan II aktivitas mengajar guru masih berada
dalam kategori cukup dengan skor sebesar 2,6.
5) Hasil Belajar Siswa Siklus I
Data hasil belajar
geografi siswa kelas X.2
Pada Materi pokok
Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan diperoleh melalui test pada
setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang
digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa pada tiap siklus, diperoleh
data yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Data Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I
No.
Nama siswa
1 ADAM
Nilai
83
2 ADIT FATRISIA PAHMI
78
3 AHMAD HAMKA
94
4 BRIAN SAPUTRA
78
5 DODI HERMAWAN
28
6 DWI SATRIO WIJAYA
61
7 INDAH WAHYU NINGSIH
67
8 JULIA ROSITA
67
Siklus I
Keterangan
ST
BT
57
Siklus I
Keterangan
No.
Nama siswa
Nilai
10 KOMANG JUNI
SOMANITA
50
11 MARIA RIZKI AMALIA
83
ST
BT


12 MEGA YESSI M.P
67

15 NILA SARI DEVI
56

16 NUR AFNI PERTIWI
56

17 RESKI FEBRIAN
56

18 RESTU ALQADRI
HIDAYAT
72
19 ROBY ZULKARNAEN
56

20 RIZALDI
61

22 SRI RESKI
83
23 WAHYUDDIN
61
24 WILDA RISTIKA
78

25 RIKARJON
83

13 M.AINUN ILHAM K
14 M.RONALDIN Z
Keterangan : ST =Sudah Tuntas



BT= Belum Tuntas
Berdasarkan hasil analisis data yang terdapat pada tabel 4.3 diperoleh
bahwa aktivitas belajar siswa siklus I mencapai rata-rata sebesar 67,73. Pada
Test siklus I . Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 28 dan nilai tertinggi
58
sebesar 94. Persentase ketuntasan hasil belajar geografi siswa kelas X.2 SMA
N 3 Konsel dengan menerapan model pembelajaran Problem based learning
pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Pada Evaluasi Siklus I
Ketuntasan
Jumlah
Persentase
Tuntas
10
45%
Tidak Tuntas
12
55%
Jumlah Total
22
100%
Agar lebih jelas, persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus
I, berdasarkan data hasil belajar yang telah dianalisis dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
100
55
45
50
Persentase
12
10
Jumlah
0
SIKLUS I
Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Hasil Siklus I Belajar Siswa Kelas X.2 SMA
Negeri 3 Konsel.
Berdasarkan gambar diatas diperoleh bahwa pada siklus I terdapat 45%
atau 12 orang dari 22 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 atau telah mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
c) Refleksi
Pada tahap Refleksi peneliti mencari kekurangan-kekurangan dalam
proses pembelajaran yang telah dilakukan dan memperbaiki pelaksanaan
59
tindakan sesuai hasil pengamatan dan evaluasi, untuk digunakan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus
I baik pertemuan I dan pertemuan II masih jauh dari harapan yang telah
ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti
dengan observer (guru kelas) dimana terlihat beberapa kekurangan saat proses
pembelajaran berlangsung baik itu dilakukan oleh guru maupun siswa. Dari
hasil observasi, maka beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan
pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Faktor guru
a) Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas.
b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.
c) Dalam pembagian kelompok guru belum membagi siswa secara
heterogen
d) Guru belummengoreksi atau mengevaluasi hasil presentasi kelompok
siswa.
e) Guru masih kurang menguasai model pembelajaran Problem Based
Learning, sehingga susah dalam melakukan pembelajaran.
2) Faktor siswa
a) Siswa masih kurang aktif dalam kelompoknya.
b) Masih banyak siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran,
sehingga proses kegiatan pembelajaran masih kurang efektif.
60
c) Ada sebagian kelompok yang kurang kompak dan
bekerjasama
dalam menyelesaikan LKS.
d) Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa bercerita sehingga
mengganggu teman kelompoknya.
e) Dalam kegiatan persentase kelompok, ketika temannya membacakan
hasil diskusi kelompok di depankelas
kelompok lain kurang
memperhatikannya.
Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu
yang dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada pembelajaran siklus II
guru akan mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dilakukan
sebelumnya, sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning sesuai dengan indikator keberhasilan yang
diharapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar siswa minimal 80%.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
a) Perencanaan
Pada tahap Refleksi peneliti mencari kekurangan-kekurangan dalam
proses pembelajaran yang telah dilakukan dan memperbaiki pelaksanaan
tindakan sesuai hasil pengamatan dan evaluasi, untuk digunakan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan
siklus I baik pertemuan I dan pertemuan II masih jauh dari harapan yang telah
ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti
61
dengan observer (guru kelas) dimana terlihat beberapa kekurangan saat proses
pembelajaran berlangsung baik itu dilakukan oleh guru maupun siswa. Dari
hasil observasi, maka beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan
pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Faktor guru
a) Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas.
b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.
c) Dalam pembagian kelompok guru belum membagi siswa secara
heterogen
d) Guru belummengoreksi atau mengevaluasi hasil presentasi kelompok
siswa.
e) Guru masih kurang menguasai model pembelajaran Problem Based
Learning, sehingga susah dalam melakukan pembelajaran.
2) Faktor siswa
a) Siswa masih kurang aktif dalam kelompoknya.
b) Masih banyak siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran,
sehingga proses kegiatan pembelajaran masih kurang efektif.
c) Ada sebagian kelompok yang kurang kompak dan
bekerjasama
dalam menyelesaikan LKS.
d) Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa bercerita sehingga
mengganggu teman kelompoknya.
62
e) Dalam kegiatan persentase kelompok, ketika temannya membacakan
hasil diskusi kelompok di depankelas
kelompok lain kurang
memperhatikannya.
Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu yang
dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada pembelajaran siklus II guru
akan mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dilakukan
sebelumnya, sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning sesuai dengan indikator keberhasilan yang
diharapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar siswa minimal 80%.
1) Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Data hasil analisis aktivitas belajar siswa yang diolah dari data mentah
aktivitas belajar siswa yang menggunakan lembar observasi aktivitas siswa
pada pertemuan I dan pertemuan II di siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 4.5 Skor Rerata Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Skor Pengamatan
No
Aktivitas Siswa yang Diamati
Siklus II
Pert.I Pert.II Rerata
1
Siswa menjawab salam guru
2
Siswa memberi respon kegiatan apersepsi
3
Siswa menyimak topik dan tujuan
pembelajaran
3.6
4
3.8
3
3.6
3.3
3.6
3.8
3.7
63
No
4
5
Aktivitas Siswa yang Diamati
Siswa menyimak penjelasan materi
pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan yang di
berikan oleh guru dengan benar
Siswa mencari kelompoknya masingmasing yang telah di bagikan oleh guru
7 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya
untuk memecahkan masalah
8 Siswa bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah yang ada dalam
LKS
9 Siswa bekerja sama dalam
mempersiakan laporan hasil diskusi
kelompok
10 Masing-masing kelompok
mempersentasekan hasil diskusi di
depan kelas
11 Siswa menanggapi hasil diskusi
kelompok lain
12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari
Guru tentang hasil diskusi kelompok
13 Siswa mendengarkan kesimpulan dari
guru tentang materi yang telah
didiskusikan
14 Siswa menjawab salam guru (menutup
pelajaran)
Rerata Aktivitas Siswa
Skor Pengamatan
Siklus II
Pert.I Pert.II Rerata
3.6
3.8
3.7
3.2
4
3.6
3.6
4
3.8
3.8
4
3.9
3.6
3.8
3.7
3.6
3.8
3.7
3.4
3.6
3.5
3.4
3.8
3.6
3.4
3.8
3.6
3.6
4
3.8
3.6
3.5
4
3.9
3.8
3.7
6
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa
siklus II pada pertemuan I berada dalam kategori baik dengan skor
yang
diperoleh sebesar 3,5 dan pada pertemuan kedua juga berada dalam kategori baik
64
dengan skor yang diperoleh sebesar 3,9. Skor rata-rata aktivitas siswa pada
siklus II berada dalam kategori baik dengan skor yang diperoleh sebesar 3,7
Gambaran masing-masing aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat
Skor Rata-rata
Aktivitas Siswa
dilihat pada gambar 4.5 berikut ini:
5
3,8
3,3 3,7 3,7 3,6
3,8 3,9 3,7 3,7 3,5 3,6 3,6 3,8 3,8
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SIKLUS II
Gambar. 4.5 Grafik Rerata Tiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II.
Keterangan :
1
Siswa menjawab salam guru
2
Siswa memberi respon kegiatan apersepsi
3
Siswa menyimak topik dan tujuan pembelajaran
4
Siswa menyimak penjelasan materi pembelajaran
5
Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru dengan benar
6
Siswa mencari kelompoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru
7
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah
8
Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS
9
Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok
10 Masing-masing kelompok mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas
65
11 Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
12 Siswa menyimak penguatan koreksi dari Guru tentang hasil diskusi kelompok
13 Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah
didiskusikan
14 Siswa menjawab salam guru (menutup pelajaran)
Berdasarkan gambar 4.5 di atas menujukan bahawa
aspek aktivitas
belajar siswa pada siklus II yang memperoleh skor terendah sebesar 3,3 yang
berada dalam kategori baik terdapat pada aspek nomor 2) siswa member respon
kegiatan apersepsi;
pada siklus II
aspek aktivitas yang memperoleh skor
tertinggi sebesar 3,9 terdapat pada aspek nomor
7) yaitu Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah.
Sesuai dengan teknik analisis statistik deskriptif, gambaran aktivitas
belajar siswa pada siklus II dari pertemuan I sampai pertemuan II dapat dilihat
Skor Rata-rata
Aktivitas Siswa
pada gambar 4.6 berikut ini:
6
4
3,5
3,9
3,7
Pertemuan 1
2
Pertemuan 2
0
Rerata
SIKLUS II
Gambar 4.6 Grafik Rerata Aktivitas Siswa Pada Sisklus II
66
Berdasarkan gambar 4.6 diatas, diperoleh bahwa rerata aktivitas belajar
siswa pada pertemuan I siklus II sebesar 3,5 yang berada dalam kategori baik.
Rerata aktivitas belajar pada pertemuan II siklus II sebesar 3,9 yang berada
dalam kategori baik. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II setelah
dirata-ratakan dari pertemuan I sampai pertemuan II adalah 3,7 yang berada
dalam kategori baik. Pada siklus II diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa
dengan skor 3,7 pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntas dimana aktivitas
belajar siswa dikatakan berhasil apabila memperoleh skor rata-rata aktivitas
sebesar 3,0.
2) Data Aktivitas Mengajar Guru Siklus II
Data hasil observasi aktivitas mengajar guru pada tiap pertemuan di
siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning
dengan menggunakan lembar observasi aktiviitas mengajar guru dapat dilihat
pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Data Aktivitas Mengajar Guru Siklus II
67
Siklus II
Pertemu
an KeNo
.
Aktivitas yang diamati
1
2
Rerat
a
A. Kegiatan Awal
1
Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
4
4
4
2
Guru mengecek kehadiran siswa
3
4
3.5
3
Guru melakukan Apersepsi
3
4
3.5
4
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar belajar
dengan sungguh-sungguh
3
4
3.5
5
Guru membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5
kelompok yang terdiri 4-5 orang
4
4
4
6
Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok yang telah dibentuk dan menjelaskan secara
singkat tentang LKS yang telah di bagikan
4
4
4
7
Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap
berada di dalam kelompok masing-masing serta
berdiskusi dengan temannya untuk memecahkan
masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada
yang tidak di pahami
3
3
3
8
Guru mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk
melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS
3
3
3
9
Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalam
memecahkan masalah yang telah disediakan dalam LKS
4
4
4
B. Kegiatan Inti
68
Siklus II
Pertemu
an KeN
o.
Aktivitas yang diamati
1
2
Rer
ata
10
Guru meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di depan
kelas
4
3
3.5
11
Guru kemudian memberikan kepada kelompok yang lain
untuk menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan
3
4
3.5
12
Guru merefleksi terhadap hasil-hasil diskusi yang telah
dipresentasikan oleh tiap-tiap kelompok
4
4
4
13
Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang
telah didiskusikanagar siswa lebih memahami dan
mengerti terhadap materi yang telah dipelajari
3
3
3
14
Guru menutup pelajaran
4
4
4
3.5
3.7
3.6
Rerata
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa aktivitas guru pada
pertemuan 1 di siklus II berada dalam kategori baik dengan skor sebesar 3,5
dan aktivitas mengajar guru pada pertemuan II siklus II berada pula dalam
kategori namun memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari pertemuan I yaitu 3,7.
Rata-rata aktivitas guru dari pertemuan I sampai pertemuan II setelah dirataratakan berada dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 3,6. Hal ini
agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini:
69
5
SKOR AKTIVITAS
GURU
3,5
3,7
3,6
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Rerata
1
SIKLUS II
Gambar 4.7 Grafik Rerata Aktivitas Mengajar Guru Siklus II
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan
bahwa aktivitas siswa telah
memenuhi kriteria, dimana dikatakan berhasil apabila telah mencapai skor
rata-rata minimal 3,0. Skor rata-rata aktivitas guru di siklus II sebesar 3,6
menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Problem based learning
pada materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan dapat
meningkatkan aktivitas mengajar guru.
3) Data Hasil Belajar Siklus II
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk
menganalisisi hasil belajar siswa pada tiap siklus, diperoleh data hasil belajar
siswa pada siklus II yang disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini :
Tabel 4.7 Data Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
70
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
Nama siswa
ADAM
ADIT FATRISIA PAHMI
AHMAD HAMKA
BRIAN SAPUTRA
DODI HERMAWAN
DWI SATRIO WIJAYA
INDAH WAHYU NINGSIH
JULIA ROSITA
JUNI WILIA SAPUTRA
KOMANG JUNI
SOMANITA
MARIA RIZKI AMALIA
MEGA YESSI M.P
M.AINUN ILHAM K
M.RONALDIN Z
NILA SARI DEVI
NUR AFNI PERTIWI
RESKI FEBRIAN
RESTU ALQADRI
HIDAYAT
ROBY ZULKARNAEN
RIZALDI
SRI RESKI
WAHYUDDIN
WILDA RISTIKA
RIKARJON
Keterangan : T = Tuntas
Nilai
75
75
83
58
50
83
92
92
75
94
83
75
75
92
75
83
Siklus II
Keterangan
ST
BT

















83

92
83
58
83




BT= Belum Tuntas
Berdasarkan analisis hasil belajar siswa yang disajikan dalam tabel 4.7
terlihat bahwa hasil belajar geografi siswa kelas X.2 di SMA Negeri 3 Konsel
71
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
Problem
based
learning
menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 86.
Hasil Belajar siswa pada siklus II dengan nilai tertinggi sebesar 94 dan nilai
terendah sebesar 50. Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar
siklus II secara klasikal , lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Ketuntasan
Jumlah
Tuntas
18
Tidak Tuntas
3
Jumlah Total
21
Persentase
86%
14%
100%
Berdasakan tabel 4.8 menunjukan bahwa pada siklus II persentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 86% atau 18 siswa memperoleh nilai ≥ 70
atau telah mencapai KKM (kriteria ketuntasan Minimal) dan persentase 14 %
atau 3 orang siswa memperoleh
nilai ≤ 70 atau belum mencapai KKM
(kriteria ketuntasan Minimal). Pada siklus II diperoleh bahwa jumlah siswa
yang tuntas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak
tuntas. Hal dapat di lihat pada gambar dibawah ini:
72
SIKLUS II
100
86
80
60
Persentase
Jumlah
40
20
18
14
3
0
Tuntas
Tidak tuntas
Grafik 4.8 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Berdasarkan grafik diatas diperoleh Pada siklus II persentase ketuntasan
telah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu minimal 80%,
dimana pada siklus II persentse ketuntasan belajarnya sebesar 86% meskipun
pada siklus ini masih ada siswa yang belum tuntas secara perorangan.Hal ini
menunjukan bahwa ketuntasan secara klasikal pada penelitian tindakan kelas
ini telah terpenuhi yang berarti pula model pembelajaran Problem based
learning memecahkan masalah belajar Geografi siswa kelas X.2 SMA Negeri
3 Konsel pada materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan.
b) Refleksi
Refleksi merupakan proses atau tahap dalam penelitian tindakan kelas
dimana bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada setiap akhir
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan
tindakan siklus II baik pertemuan I dan pertemuan II sesuai rencana yang
73
telah ditetapkan sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil diskusi anatara peneliti
dengan observer (guru kelas) dimana terlihat bahwa pembelajaran dengan
menerapkan
model
pembelajaran
Problem
Based
Learning
sudah
mendapatkan hasil yang lebih baik, meskipun masih ada 3 orang siswa yang
belum mencapai KKM,akan tetapi siswa tersebut sudah terlihat cukup aktif
dalam melibatkan diri dalam pelaksanaan tindakan dalam kelompok.
Jika dilihat dari hasil tes hasil belajar pada evaluasi tindakan siklus II,
yaitu telah mencapai 86% siswa yang telah mencapai KKM dengan perolehan
nilai ≥ 70 dengan kata lain telah mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan oleh peneliti yaitu ketuntasan hasil belajar minimal 80% siswa
yang tuntas secara klasikal. Dengan demikian penelitian ini telah berhasil
dilaksanakan sesuai dengan RPP dengan dua siklus tindakan..
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Aktivitas Belajar Siswa
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam
empat kali pertemuan yang dibagi menjadi dua siklus. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dengan menerapkan moedel pembelajaran Problem
based learning pada materi pokok hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X.2 SMA Negeri 3 Konsel.
Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X.2 SMA Negeri 3
Konsel yang berjumlah 25 orang.
74
Berdasarkan permasalahan pertama
tentang bagaimana gambaran
aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada materi pokok
Hidrosfer
dan
dampaknya
terhadap
kehidupanyang
diajar
dengan
menerapkan model pembelajaran Problem based learning, dapat dijelaskan
berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I maupun Siklus II dapat dilihat
pada tabel 4.1 dan 4.5 dimana rata-rata aktivitas siswa menuju ke arah yang
lebih baik.
Peningkatan tersebut menunjukan adanya minat
siswa dan
antusias siswa dalam mengikuti pelajaran geografi yang diajarkan dengan
menerapkan model Problem based learning.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa pada siklus
I dengan materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
menunjukan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 2,9 dengan
kategori cukup.
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, guru mata
pelajaran beserta peneliti memperoleh
beberapa kelemahan/kekurangan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
3) Faktor guru
a) Guru masih kurang mampu dalam mengelola kelas.
b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.
c) Dalam pembagian kelompok guru belum membagi siswa secara
heterogen
75
d) Guru belummengoreksi atau mengevaluasi hasil presentasi kelompok
siswa.
e) Guru masih kurang menguasai model pembelajaran Problem Based
Learning, sehingga susah dalam melakukan pembelajaran.
4) Faktor siswa
a) Siswa masih kurang aktif dalam kelompoknya.
b) Masih banyak siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran,
sehingga proses kegiatan pembelajaran masih kurang efektif.
c) Ada sebagian kelompok yang kurang kompak dan
bekerjasama
dalam menyelesaikan LKS.
d) Dalam mengerjakan LKS ada sebagian siswa bercerita sehingga
mengganggu teman kelompoknya.
e) Dalam kegiatan persentase kelompok, ketika temannya membacakan
hasil diskusi kelompok di depankelas
kelompok lain kurang
memperhatikannya.
Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu
yang dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada pembelajaran siklus II
guru akan mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dilakukan
sebelumnya, sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning sesuai dengan indikator keberhasilan yang
diharapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar siswa minimal 80%.
76
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang telah dievaluasi di
peroleh bahwa aktivitas siswa
dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan.
Pada siklus II Aktivitas siswa terlihat dinilai mengalami peningkatan
dimana aktivitas siswa yang mendapat skor terendah
disiklus I yaitu 2,
meningkat menjadi 3,3 pada aspek nomor 2 yaitu siswa memberi respon
kegiatan apersepsi. sedangkan aktivitas siswa yang memperoleh skor tertinggi
dengan nilai rata-rata sebesar 3,5 meningkat menjadi 3,8 pada aspek nomor
13 yaitu siswa mendengarkan kesimpulan dari guru tentang materi yang telah
didiskusikan. Pada siklus II dari 14 aspek aktivitas siswa yang di amati
memperoleh kategori baik dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Secara keseluruhan aspek aktivitas siswa yang diamati telah mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II
Pada siklus II skor rata-rata aktivitas belajar siswa menunjukan adanya
peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat pada tabel 4.5 dimana rata-rata
aktivitas siswa adalah 3,7 yang berada dalam kategori baik. Adanya
peningkatan pada skor rata-rata aktivitas belajar siswa dari 2,9 pada siklus I
menjadi 3,7 pada siklus II menandakan kelemahan/kekurangan di siklus I
teratasi sehingga aktivitas siswa mengarah ke arah yang lebih baik.
2. Aktivitas Mengajar Guru
Pelaksanaan PTK Dengan Menerapkan model pembelajaran Problem
based learning dalam pembelajaran geografi untuk materi pokok Hidrosfer
77
dan dampaknya terhadap kehidupan dilakukan
sebanyak 4 (empat) kali
pertemuan dengan 2 (dua) siklus. Siklus I terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan
yaitu pertemuan pertama membahas materi unsure-unsur utama siklus
hidrologi, identifikasi berbagai jenis perairan, DAS dan pertemuan kedua
membahas materi potensi air permukaan dan air tanah, penyebab dan usaha
mengurangu resiko banjir. Pada siklus II juga terdiri dari 2 (dua) kali
pertemuan yaitu
pertemuan ketiga membahas materi tentang pantai dan
pesisir laut, ekosistem pantai dan pesisir, zona pesisir dan laut, dan pertemuan
keempat membahas materi tentang morfologi laut dan gerak air laut,
Pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan terdapat kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Problem based learning
yang termuat dalam RPP .
Berdasarkan permasalahan kedua yaitu “Bagaimana gambaran aktifitas
guru dalam pembelajaran Geografi melalui penerapan model PBL (problem
bassed learning) pada siswa SMA Negeri 3 konsel kelas X-2 pada materi
pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dengan menerapkan
model pembelajaran Problem based learning?” dapat dijelaskan bahwa
berdasarkan hasil pengamatan aktivitas mengajar guru baik pada siklus I
maupun Siklus II mengarah dari cukup menjadi kerah yang lebih baik seperti
yang terlihat pada gambar 4.3 dan 4.7 dimana rata-rata aktivitas mengajar
guru dari kategori cukup pada siklus I menuju ke arah yang lebih baik pada
siklus II.
78
Berdasarkan hasil observasi aktiviatas guru, Pada siklus I diperoleh
kekurangan-kekurangan aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran yang
dibawakan oleh guru yang tidak maksimal.
Pada siklus I berdasarkan analisis dan evalusi
aktivitas mengajar
guru menunjukan skor rata-rata aktivitas mengajar pada siklus I adalah 2,6
berada dalam kategori cukup.
Berdasarkan analisis deskriptif pada Siklus II semua aspek aktivitas
guru mengalami peningkatan. Skor aktivitas yang mendapatkan nilai
terendah di siklus I dengan skor rata-rata 2 meningkat di siklus II, dimana
pada aktivitas nomor 2 disiklus II memperoleh skor 3,5 sedangkan aktivitas
guru nomor 4 disiklus II memperoleh skor 3,5 dan aktivitas nomor 13
memperoleh skor 3. Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.5 dianalisis dari data
Pedoman pengamatan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model
pembelajaran Problem based learning pada materi pokok hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan, rata-rata aktivitas guru pada siklus I
berkategori cukup mengarah ke kategori baik pada siklus II.
Pada siklus II
aktivitas mengajar guru menunjukan adanya
peningkatan yang signifikan dimana rata-rata aktivitas mengajar guru
memeperoleh nilai 3,6 yang berada pada kategori Baik. Hasil analisis dan
pengamatan pada siklus II menunjukan adanya peningkatan aktivitas
mengajar guru dari 2,6 pada siklus I menjadi 3,6 pada siklus II dengan
menerapkan model pembelajaran Problem based learning.
79
3. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan permasalahan ketiga yaitu” Bagaimana gambaran hasil
belajar Geografi siswa SMA Negeri 3 Konsel kelas X-2 yang diajar dengan
model PBL (problem based learning) pada materi pokok Hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan dengan menerapkan model pembelajaran
Problem based learning? dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada
setiap siklus cendrung mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa melalui test pada siklus I
di peroleh nilai minimum sebesar 28, nilai maksimum sebesar 94, nilai ratarata sebesar 67,73. Pada siklus ini secara klasikal belum memenuhi kriteria
ketuntasan secara klasikal, dimana dari 22 siswa terdapat 10 siswa yang
mencapai ketuntasan atau 55 % yang mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan
KKM (Kriteria ketuntasan minimal ) mata pelajaran geografi yang telah
ditentukan sekolah, dan terdapat 12 orang siswa dengan persentase sebesar
45 % siswa yang mencapai nilai <70 atau belum mencapai KKM yang
ditentukan sekolah sebesar 70. Persentase ketuntasan pada siklus ini belum
mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 80%. Rendahnya hasil belajar
siswa ini disebakan karena siswa belum sepenuhnya mengikuti dan belum
terbiasa dengan model pembelejaran yang di terapkan, selain itu siswa juga
kurang aktif dalam bekerja sama dengan kelompoknya dalam berdiskusi
menganalisi masalah, dan masih terdapat siswa yang bermain saat diskusi,
di karnakan guru belum mampu mengelola kelas dengan baik.
80
Setelah melakukan analisis dan refleksi hasil belajar siswa I bahwa
kentuntasan siswa secara klasikal belum mencapai target maka guru mata
pelajaran bersama dengan peniliti mecoba melakukan perbaikan pada proses
pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 , dimana
memperoleh nilai rata-rata sebesar 79, dengan nilai minimum sebesar 50 dan
nilai maksimum sebesar 94.
Pada siklus II Hasil belajar telah memenuhi
kriteria ketuntasan
secara klasikal, dimana dari 21 siswa terdapat 18 siswa yang mencapai
ketuntasan
atau 86%
yang mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM
(Kriteria ketuntasan minimal ) mata pelajaran geografi yang telah ditentukan
sekolah, dan terdapat 3 orang siswa dengan persentase sebesar 14% siswa
yang mencapai nilai <70 atau belum mencapai KKM yang ditentukan
sekolah sebesar 70. Dari hasil yang diperoleh tersebut, menunjukan ada
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan telah mencapai
ketuntasan klasikal walaupun masih ada beberapa siswa yang belum
mencapai ketuntasan hasil belajar.
Peningkatan hasil belajar pada siklus II menunjukan
adanya
peningkatan hasil belajar siswa dan guru telah mampu mengelola
pembelajaran. Pada Siklus II target ketuntasan hasil belajar telah tercapai
yaitu 86 % siswa telah tuntas hasil belajarnya. Dengan peningkatan ini,
penelitian ini telah berhasil mencapai target dan keberhasilan siswa dalam
81
test siklus II memberi gambaran penerapan model pembelajaran Problem
based learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Persentase peningkatan hasil belajar
Sesuai dengan permasalahan ke empat yaitu “Seberapa besar
persentase (%) peningkatan hasil belajar Geografi siswa SMA Negeri 3
Konsel kelas X-2” Pada siklus I persentase hasil belajar siswa sangat rendah
dari 22 siswa yang mengikuti tes tingkat ketuntasan hasil belajar siswa hanya
mencapai 45% atau dari 22 siswa yang ikut tes hanya 10 orang yang
dinyatakan lulus sedangkan yang tidak lulus mencapai 55% atau dari 22
siswa yang ikut tes sebanyak 12 orang siswa tidak lulus hasil ini tentu saja
membuat peneliti harus memperbaiki di siklus berikutnya.setelah peneliti
dan guru yang menjadi observer berdiskusi di tetapkanlah untuk melanjutkan
ke tahap berikutnya. Pada siklus II persentase hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari 21 orang siswa yang mengikuti tes ketuntasan hasil belajar
siswa mencapai 86% atau ada 18 siswa yang lulus sedangkan yang tidak
lulus mencapai 14% atau ada 3 orang siswa . Hal ini membuktikan ada
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yang sangat
signifikan.
Dengan demikian, jawaban atas
permasalahan penelitian telah
terungkap yaitu pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Problem based learning
berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa,
aktivitas mengajar guru, dan hasil belajar siswa geografi siswa X.2 SMA
82
Negeri 3 Konsel pada materi pokok Hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan. Penelitian ini juga dikatakan berhasil karena hipotesis tindakan
telah terjawab.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Pembelajaran problem
based learning pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan
dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata
aktivitas siswa adalah 2,9 yang termasuk kategori cukup mengarah ke baik
meningkat pada siklus II menjadi 3,7 yang termasuk pada kategori baik
mengarah ke sangat baik.
2. Aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan
dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata
aktivits guru adalah 2,64 yang termasuk kategori baik dan meningkat pada
siklus II menjadi 3,61 yang berkategori baik.
3.
Hasil belajar geografi siswa kelas X-2 SMAN 3 Konsel dapat ditingkatkan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Dimana
pada siklus I yaitu diperoleh nilai terendah 28, nilai tertinggi 94, nilai rata-rata
67,73 dan ketuntasan belajar sebesar 45% yang mencapai KKM atau dari 22
siswa hanya 10 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70. Pada siklus II diperoleh
83
84
nilai terendah 50, nilai tertinggi 94, nilai rata-rata adalah 79,00 dan ketuntasan
belajar pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 21 or ang siswa ada 18
orang siswa yang yang memperoleh nilai ≥ 70, dengan persentase ketuntasan
hasil belajar adalah 86%.
4. Persentase hasil belajar siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan ini di
tunjukan pada siklus I ketuntasan mencapai 45%.sedangkan di siklus ke II
mencapai 86%. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran
problem based learning dapat meningkatkan persentase hasil belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa
saran berikut:
1. Bagi Sekolah, khususnya SMA Negeri 3 Konsel dapat mencoba menggunakan
model pembelajaran Problem based learning pada pembelajaran geografi
untuk mengatasi banyaknya siswa yang pasif dalam pembelajaran serta untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
2. Dalam penelitian ini peneliti menyadari masih ada kekurangan-kekurangan
baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan
penganalisian data hasil penelitian sampai dengan penarikan kesimpulan.
Karena peneliti juga hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna dan tidak
pernah
luput
dari
kesalahan,
karena
sesungguhnya
kesempurnaan yang hakiki hanya disisi allah SWT.
kebenaran
dan
85
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Awal Restiono. 2013. Penerapan Model Problem Based Learning untuk M
engembangkan Aktivitas Berkarakter dan Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI.
Dewi, Haniman. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Problem Possing
UntukMeningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa Kelas XI IPA2 SMA
Negeri 1 Kontukowuna Pada Materi Pokok Elastisitas. Kendari: FKIP UHO
press
Hartono, Rudi. 2014. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.
Yogyakarta: Diva Press.
Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Surabaya: Usaha Nasional.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Akasara
Iskandar, 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.
Jihad dan Haris, 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta. Muti Presindo.
Komara Endang, 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Refika
Aditama.
Ramly. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Unhalu: Kendari.
Rusman.(2012). Model-model pembelajaran
guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada
mengembangkan
profesional
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, 2000.konsep-konsep belajar .bandung: Refika Aditama
86
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT
Fajar Interpertama.
Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogyakarta: Diva press
Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset.
Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2).
Suparno, P. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana.
Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2).
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Usman dan Setiawati, 2001. Statistika. Bandung: Remaja Rosdakarya.
UU No, 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pasal 1.
Wardoyo, 2013. Pembelajaran Kontruktivisme. Bandung: Alfabeta.
87
L
A
M
P
I
R
A
N
82
85
Lampiran 1
SILABUS GEOGRAFI KELAS X SMAN 3 KONSEL
Sekolah : SMA Negeri 3 Konsel
Kelas
: X-2
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik Tagihan
1.1
Menganalisis
hidrosfer dan
dampaknya
terhadap
kehidupan
Hidrosfer
 Siklus
Hidrolo
gi
 Peraira
n Darat
1.Air tanah
2.Danau
3.Rawa
4.Sungai
dan DAS







Menjelaskan kembali dan
mengamati gambar mengenai
siklus hidrologi
Mnjelaskan berbagai jenis
perairan darat
Membaca buku dan
mengamati gambar wilayah air
tanah
Menjelaskan jenis-jenia danau
di indonesia dan dunia
Menjelaskan manfaat rawa
bagi kehidupan
Menjelaskan dan mengamati
gambar pola aliran sungai
Mengidentifikasi dan diskusi
mengenai penyebab kerusakan
dan upaya pelestarian DAS




Tugas individu
Portofolio
Tugas individu
Tugas
Individu
 Portofolio
 Tugas individu
 Unjuk kerja







Alokasi
Waktu
Bentuk
Instrumen
Uraian
Ringkasan
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Diskusi
1x45
menit
Sumber
Belajar







buku
sumber
buku
penunjan
g lain
pta
konsep
OHP/sli
de
proyekto
r
Peta
dunia
Gambar
wilayah
air tanah
internet
83
86
1.2.

Menganalisis
hidrosfer dan 1.
dampaknya
terhadap
kehidupan di 2.
muka bumi
3.
Perairan
laut
.zona
pesisir dan
laut
.klasifikasi
laut
.morfologi
Laut
4. .gerakan air
laut
5. . kualitas
air laut
6. .wilayah
perairan
laut
indonesia







Membaca buku dan
menjelaskan perbedaan pantai
dan pesisir
Menjelaskan dan mennjukan
pada peta dunia jenis-jenis laut
Mengamati gambar dan
menjelaskan morfologi laut
Mengamati peta dunia dan
menunjukan letak arus-arus
laut
Membaca buku dan
menjelaskan factor penyebab
perbedaan warna air laut
Mendiskusikan kualitas air laut
diindonesia
Menjelaskan batas perairan
laut di Indonesia







Tugas individu
Tugas individu
Unjuk kerja
Unjuk kerja
Unjuk kerja
Unjuk kerja
Unjuk kerja


Tes lisan
Unjuk kerja

Tanya
jawab
Tanya
jawab
Diskusi
Diskusi
Tanya
jawab




1x45
menit










Buku
sumber
Buku
penunjan
g lain
Peta
konsep
OHP/sli
de
Gambar
morfolo
gi laut
Internet
Peta
konsep
OHP/sli
de
Peta
dunia
internet
87
Lampiran 2
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP 01)
Siklus I Pertemuan I
Sekolah
: SMA Negeri 3 Konsel
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X-2/ Genap
Alokasi waktu
: 1 x 45 menit (1 kali pertemuan)
Pertemuan
: I siklus I
Standar kompetensi
3. Siswa mampu menganalisis unsure-unsur geosfer
Kompetensi Dasar
3.1. siswa mampu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer
2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut
3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
88
1. Menjelaskan unsur-unsur utama siklus hidrologi
2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan
3. Menjelaskan Daerah Aliran Sungai (DAS)
B. Materi Pembelajaran
1. Unsur-unsur utama siklus hidrologi
2. Identifikasi berbagai jenis perairan
3. Daerah aliran sungai (DAS)
C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran
Problem Based Learning( PBL)
2. Pendekatan saintific
3. Metode
Diskusi kelompok, Tanya jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit
Orientasi Pada Masalah

Memberi salam dan menyapa peserta didik

Mengecek kehadiran siswa

Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1)

Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilihnya ( fase 1)

Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1)
89
2. Kegiatan Inti:± 30 menit
Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2)

Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2)

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah
dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah
dibagikan. ( fase 2)

Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam
kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk
memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada
yang tidak di pahami (fase 2 )
Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3)

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 )

Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3)

Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang
telah disediakan dalam LKS ( fase 3)
Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4)
90

Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya (fase 4)

Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4)

Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi
hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4)
3. Kegiatan Penutup: ±10 menit
Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 )

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan ( fase 5 )

Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah
didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi
yang telah dipelajari.(fase 5)

Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5)
E. Sumber belajar
1. LKS ( lembar kerja siswa)
2. Buku peket geografi kelas X
F. Penilaian Hasil Belajar
1 .Penilaian kompetensi sikap
Penilaian kompetensi sikap menggunakan lembar observasi
91
92
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01)
Kelompok
:
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
1. Tujuan Pembelajaran :
Diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan unsur-unsur utama siklus hidrologi
2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menjelaskan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikti
gejala-gejala meteorologist dan klimatologis, antara lain
Evaporasi yaitu proses perubahan air menjadi gas pada lngkungan
abiotik.sekitar 80% penguapan di bumi berasal dari penguapan air laut
Transpirasi yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
Evapotranspirasi yaitu gabungan proses evaporasi dan transpirasi
Kondensasi,yaitu proses perubahan uap air menjadi air akibat pendinginan
Adveksi yaitu transportasi panas dan uap air dari suatu lokasi ke lokasi yang
lain oleh gerakan udara mendatar.
Presipitasi yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer ke permukaan bumi
yang meliputi hujan air, hujan es, dan salju
Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air pada permukaan tanah
melalui sungai dan saluran air.
93
h. Infiltrasi yaitu prembesan atau masuknya air ke dalam tanah melalui pori-pori
tanah secara vertical
i. Perkolasi yaitu perembesan atau masuknya air ke dalam tanah melalui poripori tanah secara horizontal
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di dataran tinggi dan
bermuara di laut, danau, atau sungai besar lainya . aliran sungai merupakan aliran
yang bersumber dari tiga jenis limpasan , yaitu limpasan yang berasal dari air
hujan, limpasan anak sungai, dan limpasan air tanah.
Danau adalah kumpulan air pada suatu bentang alam berbentuk cekungan.
Danau mendapatkan air dari curah hujan, aliran sungai, mata air, dan air tanah.
Dengan kondisi tersebut, air danau akan bersifat permanen artinya terisi sepanjang
tahun.
Pertanyaan !
1. adik-adik sekalian seperti yang kalian ketahui bahwa sebagian besar bumi kita
di tutupi oleh air ,air yang ada di permukaan bumi tidaklah pernah bertambah
ataupun berkurang melainkan hanya berpindah ke tempat atau daerah lain di
muka bumi hal demikian karena adanya siklus hujan (daur hidrologi) .coba
adik-adik diskusikan unsur-unsur apa saja yang ada di dalam siklus hujan
(hidrologi)? Dan proses apa saja yang ada di dalamnya sehingga siklus
tersebut dapat memindahkan air yang ada di suatu daerah ke daerah lain.!!!
2. Adik-adik tentunya pernah melihat sungai.sungai merupakan daerah aliran air
yang terdapat dipermukaan bumi,sungai banyak digunakan untuk keperluan
manusia selain airnya digunakan masih ada lagi peran yang sangat penting
bagi kehidupan manusia, coba adik-adik diskusikan peran penting apa saja
yang dimaksud.!
3. Apakah adik-adik pernah melihat danau. danau merupakan kumpulan air pada
suatu bentang alam yang berbentuk cekungan,coba adik-adik diskusikan apa
94
penyebab terjadinya danau! Dan apakah danau yang begitu luas dan dalam
dapat hilang dari permukaan bumi ?
4. Masalah DAS di Indonesia kini kebanyakan berpusat pada banjir yang
berulang kali terjadi di daerah hilir sungai,hal ini tidak hanya mengurangi
produktivitas
tanah
jadi
menurun,tetapi
juga
menimbulkan
masalah
pengendapan lumpur pada waduk,saluran irigasi,dan pembangkit listrik coba
adik-adik diskusikan apa penyebab permasalahan tersebut!
95
Lampiran 4
RENCANA PElAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 02)
Siklus I Pertemuan II
Sekolah
: SMA Negeri 3 Konsel
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X-2/ Genap
Alokasi waktu
: 1 x 45 menit (1 kali pertemuan)
Pertemuan
: Ke-2
Standar kompetensi
3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar
3.1. Siswa mampu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer
2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut
3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
96
1.
Mengetahui potensi air permukan dan air tanah
2.
Mengetahui penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir
B. Materi Pembelajaran
1. Potensi air permukaan dan air tanah
2. Penyebab dan usaha mengurangi risiko banjir
C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran
Problem Based Learning( PBL)
2. Pendekatan saintific
3. Metode
Diskusi kelompok
D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit
Orientasi Pada Masalah

Memberi salam dan menyapa peserta didik

Mengecek kehadiran siswa

Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1)

Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilihnya ( fase 1)

2.
Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1)
Kegiatan Inti:± 30 menit
Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar
97

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2)

Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2)

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah
dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah
dibagikan. ( fase 2)

Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam
kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk
memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada
yang tidak di pahami (fase 2 )
Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3)

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 )

Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3)

Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang
telah disediakan dalam LKS ( fase 3)
Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4)

Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya (fase 4)
98

Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4)

Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi
hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4)
3. Kegiatan Penutup: ±10 menit
Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 )

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan ( fase 5 )

Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah
didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi
yang telah dipelajari.(fase 5)

Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5)
E. Sumber belajar
1. LKS ( lembar kerja siswa)
2. Buku peket geografi kelas X
F. Penilaian Hasil Belajar
1 .Penilaian kompetensi sikap
Penilaian kompetensi sikap menggunakan lembar observasi
2. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan menggunakan LKS dan tes secara tertulis
3. Penilaian Keterampilan
99
100
Lampiran.5
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02)
Kelompok
:
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
1. Tujuan Pembelajaran :
Diharapkan siswa dapat:
1. Mengetahui potensi air permukan dan air tanah
2. Mengetahui penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir
Potensi air permukaan dan air tanah
Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan di bawah
permukaan tanah.kedalaman air tanah di setiap tempat tidaklah sama.hal ini di
tentukan oleh ketebalan lapisan permukaantanah dan kedudukan lapisan air
tanah.kedalaman air pada sumur-sumur merupakan cerminankedalaman air
tanah pada suatu tempat.
Penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir
Limpasan hujan yang melalui hutan-hutan yang gundul atau daerah yang
kurang memiliki tutupan vegetasi dapat menimbulkan banjir. Beberapa
dampak yang ditimbulkan banjir adalah sebagai berikut.
a. Merusak rumah,jalan dan jembatan
b. Menggenangi daerah sawah dan mengakibatkan gagal panen
101
c. Mengakibatkan volusi air pada daerah pemukiman penduduk sehingga
menjadi media penyebaran penyakit saluran pencernaan dan penyakit
kulit.
Pertanyaan.
1. Apakah adik-adik pernah melihat sumur bor ? di kota-kota besar
penggunaan sumur bor merupakan salah satu kebutuhan untuk
mendapatkan air yang bersih namun dengan banyaknya penggunaan sumur
bor tidak sejalan dengan pelestarian air tanah di mana air tanah hanya di
ambil secara besar-besaran.tanpa ada pelestarian hal ini merupakan
masalah yang cukup serius.coba adik-adik diskusikan manfaat air tanah
dan usaha apa yang adik-adik harus laukan untuk menjaga agar air tanah
tidak tercemar!
2. Banjir merupakan salah satu bencana yang mengakibatkan kerugian,banjir
terjadi ketika air sungai meluap karena tidak mampu lagi menampung
volume air yang begitu besar .nah coba adik-adik diskusiakan ap saja
penyebab terjadinya banjir dan bagaimana cara adik-adik menanggualagi
banjir yang biasa terjadi
Jawaban
102
Lampiran 6
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP 03)
Siklus II Pertemuan I
Sekolah
: SMA Negeri 3 Konsel
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X-2/ Genap
Alokasi waktu
: 1 x 45 menit (1 kali pertemuan)
Pertemuan
: ke tiga
Standar kompetensi
3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar
3.1. Siswa mampu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer
2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut
3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
103
1. Mengetahui pengertian pantai dan pesisir laut
2. Mengetahui pengertian ekosistem pantai dan pesisir
3. Mengetahui zona pesisir dan laut
B. Materi Pembelajaran
 Pantai dan pesisir laut
 Ekosistem pantai dan pesisir
 Zona pesisir dan laut
C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran
Problem Based Learning( PBL)
2. Pendekatan Saintific
3. Metode
Diskusi kelompok
D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit
Orientasi Pada Masalah

Memberi salam dan menyapa peserta didik

Mengecek kehadiran siswa

Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1)

Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilihnya ( fase 1)

Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1)
104
2. Kegiatan Inti:± 30 menit
Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2)

Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2)

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah
dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah
dibagikan. ( fase 2)

Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam
kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk
memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada
yang tidak di pahami (fase 2 )
Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3)

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 )

Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3)

Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang
telah disediakan dalam LKS ( fase 3)
Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4)
105

Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya (fase 4)

Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4)

Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi
hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4)
3.Kegiatan Penutup: ±10 menit
Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 )

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan ( fase 5 )

Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah
didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi
yang telah dipelajari.(fase 5)

Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5)
E.Sumber belajar
4. LKS ( lembar kerja siswa)
5. Buku peket geografi kelas X
F. Penilaian Hasil Belajar
1 .Penilaian kompetensi sikap
106
107
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 03)
Siklus II pertemuan I
Kelompok
:
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
1. Tujuan Pembelajaran :
Diharapkan siswa dapat :
1. Mengetahui pengertian pantai dan pesisir laut
2. Mengetahui pengertian ekosistem pantai dan pesisir
3. Mengetahui zona pesisir dan laut
1. Pantai Dan Pesisir Laut
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut dan masih
terpengaruh oleh proses-proses abrasi,sedimentasi dan pasang surut air
laut.berdasarkan bentuknya pantai dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
pantai landai dan pantai terjal
Pesisir adalah daratan tepi laut yang tergenang pada saat laut pasang dan
kering pada saat laut surut.wilayah pesisir lebih luas dari pada pantai.
2. Ekosistem Pantai Dan Pesisir
108
Wilayah pesisir Indonesia mempunyai ekosistem yang eraneka ragam
diantaranya hutan mangrove,terumbu karang,padang lamun dan rumput laut.

Hutan Mangrove
Mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir memegang
peranan yang cukup penting baik dalam memelihara produktivitas perairan pesisir
maupun di dalam menunjang kehidupan penduduk di wilayah tersebut.peran
mangrove secara khusus tidak dapat digantikan oleh ekosistem lainnya ,yaitu
sebagai pelindung pantai dari pukulan gelombang laut sebagai habitat bertelur
,memelihara sumber makanan dan pertumbuhan bagi speises-spesies biota laut
.selain itu bagi wilayah pesisir keberadaan hutan mangrove terutama sebagai jalur
hijau disepanjang pantai /muara sungai sangatlah penting untuk suplai kayu bakar
,ikan
dan
udang
perikanan,dan
serta
pemukiman
mempertahankan
yang
berada
kualitas
ekosistem
dibelakangnya
dari
pertanian
gangguan
abrasi,instrusi dan angin laut yang kencang
Pertanyaan
Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
dengan anggota kelompok masing-masing menggunakan berbagai
referensi yang kalian miliki!
1. Bagaimana cara menjaga kelestarian hutan mangrove ?
2. Apa dampak yang di akibatkan jika pemanfaatan mangrove tidak terkendali?
3. Menurut kelompok anda apa pentingnya menjaga kelestarian pesisir,dan laut
?
Jawaban
109
Lampiran 8
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP 04)
Siklus II Pertemuan II
Sekolah
: SMA Negeri 3 Konsel
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: XI-2/ Genap
Alokasi waktu
: 1 x 45 menit (1 kali pertemuan)
Pertemuan
: ke-4
Standar kompetensi
3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar
3.1. siswa mampu menganalisis hidrosferndan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi unsur-unsur hidrosfer
2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat dan laut
3. Menjelaskan ekosistem laut dan pantai
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
110
Mengetahui morfologi laut dan gerak air laut
Mengetahui kualitas,suhu,kecerahan,dan salinitas air laut
B. Materi Pembelajaran
a. Morfologi laut dan gerak air laut
b. Kualitas ,suhu, kecerahan,dan salinitas air laut
C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran
Problem Based Learning( PBL)
2. Pendekatan Saintific
3. Metode
Diskusi kelompok
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan: ± 5 menit
Orientasi Pada Masalah

Memberi salam dan menyapa peserta didik

Mengecek kehadiran siswa

Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan (fase 1)

Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilihnya ( fase 1)

Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran (fase 1)
2. Kegiatan Inti:± 30 menit
111
Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah (fase 2)

Membagi kelompok, Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing kelompok berjumlah 4-5 peserta didik. ( fase 2)

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok yang telah
dibentuk dan menjelaskan secara singkat tentang LKS yang telah
dibagikan. ( fase 2)

Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan tetap berada di dalam
kelompok masing-masing serta berdiskusi dengan temannya untuk
memecahkan masalah dalam LKS serta bertanya kepada guru jika ada
yang tidak di pahami (fase 2 )
Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok (fase 3)

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah (fase 3 )

Mengarahkan kepada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan petunjuk dalam LKS ( fase 3)

Membimbing tiap-tiap kelompok dalam memecahkan masalah yang
telah disediakan dalam LKS ( fase 3)
Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Fase 4)

Guru membentu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya (fase 4)
112

Meminta tiap-tiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil yang telah didiskusikan di depan kelas ( fase 4)

Kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi
hasil diskusi yang telah dipresentasikan ( fase 4)
3.Kegiatan Penutup: ±10 menit
Menganalisis Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (fase 5 )

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan ( fase 5 )

Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah
didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi
yang telah dipelajari.(fase 5)

Guru mengevaluasi terhadap hasil diskusi siswa (fase 5)
E. Sumber belajar
LKS ( lembar kerja siswa)
Buku peket geografi kelas X
F. Penilaian Hasil Belajar
1 .Penilaian kompetensi sikap
Penilaian kompetensi sikap menggunakan lembar observasi
2. Penilaian pengetahuan
113
114
Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 04)
Siklus II Pertemuan II
Kelompok
:
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
1. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. Mengetahui morfologi dan gerak air laut
2. Mengetahui kualitas,suhu,kecerahan,dan salinitas air laut
. Ringkasan Materi
Gelombang adalah gerakan permukaan air laut yang umumnya di timbulkan
oleh tipuan angin di atas laut .aliran turbulensi dan energy angin
menyebabkanterjadinya perubahan tegangan dan tekanan di atas prmukaan laut
.akibat perbedaan tekanan yang berkembang antara prmukaan laut terhadap
angin , timbullah gelombang. Gelombang juga dapat di sebabkan oleh dislokasi
atau tsunami, selain gelombang air laut, terdapat pula air pasang dan air surut.
115
Gerakan pasang surut adalah adalah perubahan ketinggian air laut secara teratur
dan berulang-ulang.
Wawasan Nusantara Dan Zona Ekonomi Ekslusif
Batas wilayah laut Indonesia di ukur 12 mil dari garis dasar sesuai dengan
deklarasi juanda tanggal 13 desember 1957.pada konvensi hokum international
tahun1982 di jamaika,Indonesia mendapat pengakuan internasional bahwa
wilayah perairan Indonesia meliputi landas kontinen,landas teriorial,dan zona
ekonomi eksklusif.

Landas kontinen adalah wilayah laut yang merupakan paparan dengan
kedalaman sampai 200 meter di bwah permukaan laut

Laut territorial adalah wilayah laut yang di ukur sejauh 12 mil dari garis
dasar

Zona ekonomi eksklusif adalah batas laut yang di ukur sejauh 200 mil dari
garis pulau-pulau terluar.
1. Pertanyaan kelompok
Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan
anggota kelompok masing-masing menggunakan berbagai referensi yang
kalian miliki!
1. Jelaskan apa penyebab dari terjadinya tsunami ?
2. Jelaskan penyebab terjadinya pasang surut air laut ?
3. Dengan adanya deklarasi juanda semakin mengukuhkan dan
memperjelas batas dan daerah teritorial NKRI, sebutkan batas-batas
Indonesia menurut deklarasi juanda ?
Jawaban
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
Lampiran 14
PEDOMAN PENSKORAN AKTIVITAS SISWA
DALAM MENERAPAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING
1. Siswa menjawab salam guru
a. Skor 4, jika semua anggota kelompok aktif menjawab salam guru.
b. Skor 3, jika ada seorang siswa dalam anggota kelompok yang
kurang/tidak menjawab salam guru.
c. Skor 2, jika setiap siswa dalam kelompok menjawab salam guru sambil
main-main.
d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak ada yang menjawab
salam guru.
2. Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi.
a. Skor 4, jika keseluruhan siswa dalam kelompok aktif memberikan
respon terhadap kegiatan apersepsi.
b. Skor 3, jikaa 1 orang siswa dalam kelompok yang tidak aktif
memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi.
c. Skor 2, jikaa 3-2 orang siswa dalam kelompok yang tidak memberikan
respon terhadap kegiatan apersepsi.
d. Skor 1, jika 4-5 orang siswa dalam kelompok yang tidak memberikan
respon terhadap kegiatan apersepsi.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran
a. Skor 4, jika semua siswa dalam kelompok antusias mendengarkan
penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran.
b. Skor 3, jika setengah dari jumlah siswa dalam kelompok yang antusias
mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran.
c. Skor 2, jika hampir semua siswa dalam kelompok tidak antusias
mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran.
d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak mendengarkan
penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran.
4. Menyimak materi pelajaran
a. Skor 4, jika semua siswa dalam kelompok antusias menyimak
penjelasan materi pelajaran
b. Skor 3, jika setengah dari jimlah siswa dalam kelompok antusias
menyimak penjelasan materi pelajaran.
129
c. Skor 2, jika hampir semua siswa dalam kelompok tidak antusias
menyimak penjelasan materi pelajaran
d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak menyimak penjelasan
materi pelajaran.
5. Siswa menjawab pertanyaan guru
a. Skor 4, jika semua anggota kelompok menjawab dengan tepat.
b. Skor 3, jika hanya beberapa dalam kelompok itu yang menjawab.
c. Skor 2, jika di setiap tiap kelompok ada 1 yang menjawab.
d. Skor 1, jika semua kelompok tidak ada yang menjawab.
6. Berada dalam kelompoknya masing-masing
a. Skor 4, jika semua anggota kelompok berada di kelompoknya
b. Skor 3, jika masih terdapat 1 orang yang tidak berada di kelomponya
c. Skor 2, jika terdapat 2 orang yang tidak berada di kelompoknya
d. Skor 3, jika semua anggota kelompok tidak berada dalam kelompoknya
7. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya dalam memecahkan masalah LKS
a. Skor 4, jika semua anggota kelompok aktif berdiskusi dalam
mengerjakan LKS.
b. Skor 3, jika disetiap kelompok ada seorang siswa tidak/kurang aktif
berdiskusi dalam mengerjakan LKS.
c. Skor 2, jika disetiap kelompok ada dua orang siswa yang tidak/kurang
aktif berdiskusi dalam mengerjakan LKS.
d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak/kurang aktif berdiskusi
dalam mengerjakan LKS.
8. Siswa bekerjasama dalam menyelesaikan masalah
a. Skor 4, bila keseluruhan siswa dalam kelompok bekerjasama dalam
menyimpulkan hasil diskusi.
b. Skor 3, bila 1 orang siswa dalam kelompok yang tidak bekerjasama
dalam menyimpulkan hasil diskusi.
c. Skor 2, bila 3-2 orang siswa dalam kelompok yang tidak bekerjasama
dalam menyimpulkan hasil diskusi.
d. Skor 1, bila 4-5 orang siswa dalam kelompok yang tidak bekerjasama
dalam menyimpulkan hasil diskusi.
9. Siswa bekerja sama dalam mempersiakan laporan hasil diskusi kelompok
a. Skor 4, jika semua anggota kelompok bekerja sama mempersiapkan
laporan.
b. Skor 3, jika di dalam kelompok ada 1 atau 2 siswa yang tidak ikut kerja
sama dalam mempersiapkan hasil laporan.
c. Skor 2, jika dalam kelompok ada siswa yang bermain saat menyiapkan
hasil laporan
d. Skor 1, jika tidak ada siswa dalam kelompok yang bekerja sama
10. Masing – masing kelompok mempersentasekan hasil diskusinya
a. Skor 4, jika semua siswa aktif dalam persentase
b. Skor 3, jika ada salah satu anggota yang tidak aktif
c. Skor 2, jika dalam kelompok terdapat siswa yang bermain saat
persentase
130
d. Skor 1, jika dalam kelompok tidak ada yang siap dalam persentase
11. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
a.Skor 4, jika perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain
secara ringkas, jelas dan sistematis.
b. Skor 3, jika perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain
secara ringkas, jelas dan tetapi tidak sistematis.
c. Skor 2, jika perwakilan kelompok menanggapi konsep kelompok lain
secara ringkas, tetapi tidak jelas dan tidak sistematis.
d. Skor 1, jika tidak ada perwakilan kelompok menanggapi konsep
kelompok lain.
12. Siswa menyimak penguatan koreksi dari guru tentang hasil diskusi kelompok
a. Skor 4, Jika semua kelompok menyimak penjelasan guru
b. Skor 3, jika sebagian kelompok saja yang menyimak penjelasan guru
c. Skor 2, jika 1 atau 2 kelompok saja yang menyimak penjelasan guru
d. Skor 1, jika seluruh siswa dalam kelompok tidakmenyimak penjelasan
guru.
13. Siswa mendengarkan kesimpulan hasil pembelajaran
a. Skor 4, jika guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan
pembelajaran
b. Skor 3, jika salah satu siswa dalam kelompok mampu membuat
kesimpulan bersama-sama guru
c. Skor 2, jika guru yang dapat menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Skor1, jika guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil pembelajarn
14. Siswa menjawab salam guru saat menutup pelajaran
a. Skor 4, jika semua siswa dalam kelompok aktif menjawab salam guru.
b. Skor 3, jika ada seorang siswa dalam kelompok yang kurang/tidak
menjawab salam guru.
c. Skor 2, jika ada dua orang siswa dalam kelompok yang kurang/tidak
menjawab salam guru.
d. Skor 1, jika semua siswa dalam kelompok tidak ada yang menjawab
salam guru.
131
132
133
134
135
136
137
138
139
Lampiran 19
Pedoman Penskoran Aktivitas Guru dalam Menerapkan Model
Pembelajaran problem Based Learning
A. Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
a. Skor 4, jika guru memberi salam dan menyapa dengan suara yang
jelas dan memeriksa kesiapan siswa
b. Skor 3 jika guru member salam dan menyapa siswa, tetapi dengan
suara yang kurang jelas.
c. Skor 2, jika guru member salam tanpa menyapa siswa atau sebaliknya.
d. Skor 1, jika guru tidak member salam dan tidak menyapa siswa.
2. Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan di pelajari
a. Skor 4, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya dan
meminta siswa lainya untuk menaggapinya.
b. Skor 3, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dan mengajukan
pertanyaan tentang materi sebelumnya tetapi tidak meminta siswa lain
untuk menanggapinya.
c. Skor 2, jika guru melakukan apersepsi tetapi tidak mengajuka
pertanyaan kepada siswa
d. Skor 1, jika guru tidak memberikan apersepsi.
3. Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan di pelajari
a. Skor 4, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya dan
meminta siswa lainya untuk menaggapinya.
b. Skor 3, jika guru melakukan apersepsi kepada siswa dan mengajukan
pertanyaan tentang materi sebelumnya tetapi tidak meminta siswa lain
untuk menanggapinya.
c. Skor 2, jika guru melakukan apersepsi tetapi tidak mengajuka
pertanyaan kepada siswa
d. Skor 1, jika guru tidak memberikan apersepsi.
140
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa
a. Skor 4, jika guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
memberikan wacana (masalah pembelajaran) dan mengajukan
pertanyaan kepada siswa sehubungan dengan materi pembelajaran
dan meminta siswa menanggapinya
b. Skor 3, jika guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
memberikan wacana (masalah pembelajaran) dan mengajukan
pertanyaan kepada siswa sehubungan materi pembelajaran
c. Skor 2, jika guru memberi motivasi kepada siswa dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa dengan materi yang berbeda
dengan yang akan dipelajari
d. Skor 1, jika guru tidak memberikan motivasi apapun kepada siswa.
B. kegiatan inti
5. Guru mengelompokan siswa yang terdiri 4-5 orang siswa secara
heterogen
a. Skor 4, jika guru mengelompokan dan mengarahkan siswa kedalam
kelompok yang heterogen dan disertai penjelasan tentang apa yang
harus dikerjakan
b. Skor 3, jika guru mengelompokan dan mengarahkan siswa kedalam
kelompok yang heterogen tanpa disertai penjelasan tentang apa yang
harus dikerjakan
c. Skor 2, jika guru mengelompokan dan mengarahkan siswa kedalam
kelompok tanpa memperhatikan heterogennya kelompok tersebut
dan tidak mengarahkannya untuk bekerja dalam kelompoknya.
d. Skor 1, jika guru tigak mengelompokan dan mengarahkan siswa
dalam kelompok
6. Guru memberikan LKS pada masing-masing kelompok
a. Skor 4, jika guru memberikan LKS sambil menjelaskan materi dan
mengarahkan untuk menjawab LKS.
b. Skor 3, jika guru memberikan LKS sambil menjelaskan materi tapi
tidak mengarahkan untuk menjawab LKS.
141
c. Skor 2, jika guru hanya membagikan LKS tanpa menjelaskan materi.
d. Skor 1, jika guru tidak membagikan LKS pada siswa.
7. Guru membantu siswa dan mengorganisasikan siswa untuk belajar dan
berdiskusi.
a. Skor 4, jika guru membantu dan mengorganisasikan semua kelompok
untuk belajar.
b. Skor 3, jika guru hanya membantu dan mengorganisasikan 2-4
kelompok siswa untuk belajar
c. Skor 2, jika guru hanya mambantu dan mengorganisasikan 1 kelompok
siswa untuk belajar
d. Skor 1, jika guru tidak membantu siswa dan mengorganisasikan siswa
untuk belajar
8. Mengarahkan pada tiap-tiap kelompok untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan petunjuk dalam LKS
a. Skor 4, jika Guru Mengarahkan semua kelompok untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS
b. Skor 3, jika Guru hanya Mengarahkan 2-4 kelompok untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS.
c. Skor 2, Guru hanya Mengarahkan 1 kelompok untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS
d. Skor 1, jika guru tidak mengarahkan semua kelompok melakukan
kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS.
9. Guru membimbing jalannya diskusi dan tanya jawab dengan siswa
a. Skor 4, jika guru membimbing semua kelompok siswa dalam diskusi
dan tanya jawab
b. Skor 3, jika guru membimbing hanya 2-4 kelompok siswa dalam
diskusi dan tanya jawab
c. Skor 2, jika guru membimbing hanya 1 kelompok siswa dalam
diskusi dan tanya jawab
d. Skor 1, jika guru tidak membimbing kepada kelompok siswa dalam
diskusi dan tanya jawab
142
10. Guru meminta tiap-tipa perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil
diskusinya
e. Skor 4 , jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
diskusinya kepada semua kelompok
f. Skor 3, jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
diskusinya hanya tiga kelompok
g. Skor 2, jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
diskusinya hanya dua kelompok
h. Skor 1, jika guru meminta perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
diskusnya hanya satu kelompok saja
11. Guru kemudian memberikan kepada kelompok yang lain untuk
menanggapi hasil diskusi yang telah dipresentasikan
a. Skor 4, jika guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi hasil diskusi
b. Skor 3, jika guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
dengan suara yang tidak jelas.
c. Skor 3, jika guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi namun tidak semua
d. Skor 4, jika guru tidak memberikan kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi.
12. Guru mengevaluasi dan merefleksi secara singkat sajian materi yang
disajikan oleh perwakilan siswa
a. Skor 4, jika guru mengulas kembali sajian materi yang disajikan oleh
perwakilan siswa dengan memberikan pertanyaan kepada semua
kelompok
b. Skor 3, jika guru mengulas kembali sajian materi yang disajikan oleh
perwakilan siswa dengan memberikan pertanyaan hanya kepada
sebagian besar kelompok
c. Skor 2, jika guru mengulas kembali sajian materi yang disajikan oleh
perwakilan siswa dengan memberikan pertanyaan hanya kepada
sebagian kecil kelompok.
143
d. Skor 1, jika guru tidak mengulas kembali sajian materi yang telah si
sajikan siswa di depan kelas.
C. Kegiatan Akhir
13. Guru memberikan kesimpulan singkat tentang materi yang telah
didiskusikanagar siswa lebih memahami dan mengerti terhadap materi
yang telah dipelajari
a. Skor 4, jika guru menyimpulkan dengan jelas dan tepat materi yang
didiskusikan
b. Skor 3, jika guru jika guru menyimpulkan materi namun suaranya
tidak jelas
c. Skor 2, jika guru menyimpulkan tidak sesuai dengan materi yang di
diskusikan
d. Skor 1, jika guru tidak menyimpulkan hasil diskusi
14.
Menutup proses kegiatan pembelajaran
a. Skor 4, jika guru menutup kegiatan pembelajaran dengan suara yang
jelas dengan mengucapkan salam
b. Skor 3, jika guru menutup kegiatan pembelajaran dengan suara yang
jelas. Tapi tidak mengucap salam
c. Skor 2, jika guru menutup kegiatan pembelajaran dengan suara yang
tidak jelas.
d. Skor 1, jika guru tidak menutup kegiatan pembelajaran.
144
Lampiran 20
KISI-KISI TES SIKLUS I HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SUB MATERI
Identifikasi berbagai jenis perairan,potensi air permukaan dan air tanah dan
Penyebab dan usaha mengurangi resiko banjir
Mata Pelajaran
: Geografi
Materi Pokok
: hidrosfer dan dampknya terhadap kehidupan
Kelas/Semester
: X/2
Jumlah Soal
: 5 Nomor
Kurikulum Acuan
: KTSP
Indikator
1. Mengidentifikasi
hidrosfer
Sub Materi Pokok
unsur-unsur Identifikasi berbagai
jenis perairan,potensi air
permukaan dan air tanah
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat
Mengidentifik
asi berbagai
Jenjang
Soal
Kognitif
C2
1. Jelaskan apa peranan
sungai terhadap kehidupan
145
2. Mengidentifikasi
jenis-jenis dan
Penyebab dan usaha
perairan darat dan laut
mengurangi resiko banjir
3. Menjelaskan ekosistem laut dan
pantai
jenis perairan
2. Siswa dapat C2
mengetahui
potensi
air C2
manusia ?
2. Jelaskan 2 jenis danau
berdasarkan jenis airnya?
3. Suatu danau dapat hilang
permukaan
karena beberapa factor
dan air tanah
jelaskan factor-faktor
3. siswa dapat
mengetahui
tersebut
C2
4. Jelaskan cara-cara yang
penyebab dan
harus di lakukan untuk
usaha
menjaga kelestarian air
mengurangi
tanah?
resiko banjir
C2
5. Jelaskan cara yang harus di
lakukan untuk mengurangi
resiko banjir ?
146
Lampiran 21
TES SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
SOAL
1. Jelaskan apa peranan sungai terhadap kehidupan manusia ?(skor 4)
2. Jelaskan 2 jenis danau berdasarkan jenis airnya?(skor 2)
3. Suatu danau dapat hilang karena beberapa factor jelaskan factor-faktor
tersebut?(skor 4)
4. Jelaskan cara-cara yang harus di lakukan untuk menjaga kelestarian air
tanah?(skor 4)
5. Jelaskan cara yang harus di lakukan untuk mengurangi resiko banjir ?(skor
4)
147
Lampiran 22
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I
1. Sunga mempunyai peran penting terhadap kehidupan manusia, natara lain
sebagai berikut :
a. Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir,batu
kali ,dan kerikil.
b. Sungai dapat menjadi sumber mata pencarian penduduk seperti
pengambilan pasir,batu-batu,mineral,barang tambang dan usaha
perikanan.
c. Air terjun dan sungai dapat di jadikan sebagi alat pebangkit listrik
d. Sungai
dapat
digunakan
untu
kepentingan
pngairan,misalnya
pembuatan waduk.
e. Sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan tanaman
f. Hasil pengendapan sungai dapat menghasilkan daratan alluvial yang
subur.
g. Sungi mempunyai peran yang penting bagi kelangsungan industry
yang banyak memerlukan air,misalnya industry penyulingan minyak
bumi,industry kimia dan pembuatan pupuk.
h. Sungai dapat digunakan sebagi sarana transportasi air
Skor maksimum : 4
2. Menurut jenis airnya,danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut
a. Danau air asin
Pada dasarnya danau air asin terdapat didaerah semi arid dan arid,di
mana terjadi penguapan yang sangat besar,dan tidak memiliki aliran
keluaran.bila danau itu mongering,akan tersisa lapisan garam di dasar
danau.
b. Danau air tawar
Danau air tawar terutama terdapat di daerah-daerah beriklim lembab
(basah) di mana curah hujan tinggi.pada umumnya, danau jenis ini
148
mendapatkan sumber air dari curah hujan dan mengalirkan airnya
kembali ke laut.
Skor maksimum : 2
3. Suatu danau dapat hilang dengan beberapa factor.faktor-faktor tersebut
adalah sebagi berikut :
a. Pembentukan delta-delta dan sedimentasi di danau.Hal ini dapat terjadi
jika pada daerah hulu sungai timbul erosi yang besar akibat kerusakan
hutan atau sebab lainnya.Sungai kemudian memindahkan hasil erosi
tersebut ke dalam danau,akibatnya akan terjadi penyempitan serta
pendangkalan.
b. Gerakan tektonik,berupa pengangkatan dasar danau
c. Pengendapan sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang mati akan
mempercepat pendangkalan dasar danau
d. Penguapan yang kuat terutama di daerah yang kering
e. Sungai-sungai yang mengalir keluar dari danau menimbulkan erosi
dasar pada bibir danau,sehingga tempat itu semakin rendah dan air
danau keluar lebih banyak akibatnya,danau akan kehabisan air dan
mengering
Skormaksimum : 4
4. Untuk menjaga kelestarian air tanah hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
sbb:
a. Mencegah penggunaan air tanah yang berlebihan oleh pengusaha
untuk keperluan industry,karena akan mempercepat penurunan volume
air tanah.
b.
Mengendalikan
kepadatan
penduduk
dan
pemukiman
yang
berlebuhan,karena berkaitan dengan konsumsi dengan air tanah
c. Mengawasi pelanggaran terhadap peraturan pemerintah dalam
pemanfaatan air tanah di daerah pantai agr tidak terjadi perluasan intuit
air laut
149
d. Mencegah perusakan hutan dan melakukan penghijauan agar tidak
menimblkan ketimpangan tata air
e. Dalam melakukan konversi penggunaan lahan dalam suatu daerah
aliran sungai,harus di perhitungkan dampak yang terjadi
f. Pengetatan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) terhadap air tanah dalam kaitannya dengan rencana
pembangunan
g. Mengurangi kontaminasi limbah terhadap air tanah,baik limbah
domestik maupun industri
skormaksimum : 4
5. Usaha- usaha atau cara yang dilakukan untuk mengurangi resiko banjir
antar lain sbb:
a. Upaya melakukan reboisasi penghijauan hutan untuk meningkatkan
kapasitas penyerapan air
b. Pembuatan teras-teras dan guludan pada lahan miring untuk untuk
mencegah erosi tanah
c. Pembuatan tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapan
air sungai pada musim hujan
d. Pelurusan sungai dan pengerukan bagian dasar sungai pada musim
kemarau
e. Pembuatan saluran air
f. Pembuatan bendungan serbaguna untuk menampung air dan di
manfaatkan sepanjang tahun
g. Meningkatkan
kesadaran
penduduk
dalam
upaya
memelihara
lingkungan hidup melalui pendidikan formal atau nonformal dan
media massa.
Skormaksimum : 4
150
SKOR TOTAL = 18
NILAI SISWA =
SKO
A G DIP
OL H SISWA
151
Lampiran 23
KISI-KISI TES SIKLUS II HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SUB MATERI
Ekosistem pantai dan pesisir,zona pesisir dan laut,morfologi laut dan gerak laut
Mata Pelajaran
: Geografi
Materi Pokok
: Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
Kelas/Semester
:X/2
Jumlah Soal
: 5 Nomor
Kurikulum Acuan
: KTSP
Bentuk Soal
: Uraian
Indikator
1. Mengidentifikasi
unsur-unsur hidrosfer
2. Mengidentifikasi
Sub Materi
Pokok
Ekosistem
1. Siswa dapat
pantai dan
Mengetahui pengertian
pesisir,zona
ekosistem pantai dan
pesisir dan
pesisir
laut,dan
Tujuan Pembelajaran
Jenjang
Soal
Kognitif
C2
1. Jelaskan fungsi ekologis dan fungsi
ekonomi ekosistem hutan
mangrove?
C2
2. Menurut kedalamanya laut dapat di
152
jenis-jenis
perairan morfologi laut
darat dan laut
dan gerak air
laut.
3. Menjelaskan
2. siswa dapat
C2
Mengetahui zona pesisir
dan laut
C2
ekosistem laut dan
bedakn menjadi beberapa zona
jelaskan zona trsebut?
3. Menurut letaknya laut dapat di bagi
menjadi 3 golongan jelaskan
golongan tersebut?
4. Jelaskan 3 golongan laut menurut
proses terjadinya?
pantai
C2
3. Mengetahui morfologi
laut dan gerak air laut
5. Jelaskan gerak air laut menurut
letaknya,suhunya dan cara
terjadinya?
153
Lampiran 24
TES SIKLUS II
Nama
:
Kelas
:
SOAL
1. Jelaskan fungsi ekologis dan fungsi ekonomi ekosistem hutan mangrove?
(skor 4)
2. Menurut kedalamanya laut dapat di bedakn menjadi beberapa zona jelaskan
zona trsebut?(skor 4)
3. Menurut letaknya laut dapat di bagi menjadi 3 golongan jelaskan golongan
tersebut?(skor 3)
4. Jelaskan 3 golongan laut menurut proses terjadinya?(skor 3)
5. Jelaskan gerak air laut menurut letaknya,suhunya dan cara terjadinya? (skor
4)
154
Lampiran 25
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II
1. Fungsi ekologis dan fungsi ekonomis ekosistem hutan mangrove
Fungsi ekologis sbb:
a. Penyedia nutrient bagi biota perairan
b. Tempat berkembangnya berbagai macam ikan
c. Penahan abrasi
d. Penyerap limbah
e. Penahan amukan gelombang dan badai
Fungsi ekonomis sbb:
a. Sumber bahan bakar,bahan kertas dan bahan bangunan
b. Sumber bahan perabot rumah tangga
c. Sumber bahan penyamak kulit dan pupuk hijau
Skormaksimum : 4
2. Zona laut menurut kedalamannya adalah sebagai berikut :
a) Zona litoral atau jalur pasang yaitu bgian cekungan lautan yang
terletak di antara air pasang dan surut
b) Zona epineritik ,yaitu bagian cekungan laut di antara batas air surut
dan tempat paling dalam masih dapat di capai sinar matahari
(umumnya hingga kedalaman 50 meter).
c) Zona neritik,yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara
50-200 meter
d) Zona batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara
200-2000 meter
e) Zona abisal ,yaitu bgian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari
2.000 meter
Skormaksimum : 4
155
3. Menurut letaknya laut di bagi 3 golongan yaitu sebagai berikut.
a. Laut tepi,yaitu bagian lautan yang terletak di pinggir benua serta
terhalang dari lautan luas oleh gugusan pulau atau jazirah
b. Laut pertengahan,yaitu laut yang terletak diantara dua benua yang
memiliki gejala-gejala gunung api dan mempunyai gugusan pulau.
c. Laut pedalaman,yaitu bagian lautan yang hamper seluruhnya di
kelilingi oleh daratan
Skormaksimum : 3
4. Laut berdasarkan proses terjadinya :
a) Laut transgresi atau laut meluas yaitu laut yang terjadi karena
perubahan permukaan air laut positif ,baik yang disebabkan oleh
kenaikan permukaan air aut itu sendiri atau turunnya daratan
perlahan-lahan,sehingga sebagaian daratan digenangi air
b) Laut ingresi atau laut tanah turun.laut jenis ini terjadi
karenaturunnya tanah sebagai akibat tekanan vertiklgaya endogen
yang menimbulkan patahan
c) Laut regresi atau laut menyempit yaitu kaut yang terjadi pada
zaman es dan merupakan kebalikan dari laut transgresi.
Skormaksimum : 3
5. Arus laut menurut letaknya,suhu dan terjadinya adalah sebagai berikut
:
a. Menurut letaknya
1. Arus bawah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut
2. Arus atas adalah arus laut yang bergerak di permukaan laut
b. Menurut suhunya
156
1. Arus panas adalah air laut yang bersuhu lebih panasdari pada
suhu air disekitarnya
2. Arus dingin adalah arus yang bersuhu dingin di banding air laut
di sekitarnya
c. Menurut cara terjadinya
1. Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air
2. Arus karena angin
3. Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi permukaan air)
4. Arus karena pengaruh daratan atu benua
5. Arus karena psang surut air laut
skormaksimum : 4
SKOR TOTAL = 18
NILAI SISWA =
SKO
A G DIP
OL H SISWA
157
Lampiran.26
Hasil Analisis Tes Iklus I dan II Materi Pokok Hidrosfer dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan
Siklus I
Siklus II
Keteranga
n
No.
Nama siswa
Nilai
ST
BT
Keterangan
Nilai
ST
BT
1 ADAM
83

75

2
78

75

3 AHMAD HAMKA
94

83

4 BRIAN SAPUTRA
78

5 DODI HERMAWAN
28

58

6 DWI SATRIO WIJAYA
61

50

7 INDAH WAHYU NINGSIH
67

83

8 JULIA ROSITA
67

92

9 JUNI WILIA SAPUTRA
72
92

75

94

83

75

75

ADIT FATRISIA PAHMI
10 KOMANG JUNI
SOMANITA
50
11 MARIA RIZKI AMALIA
83



12 MEGA YESSI M.P
13 M.AINUN ILHAM K
14 M.RONALDIN Z
67

158
15 NILA SARI DEVI
56

92

16 NUR AFNI PERTIWI
56

75

17 RESKI FEBRIAN
56

83

18 RESTU ALQADRI
HIDAYAT
72
19 ROBY ZULKARNAEN
56

83

20 RIZALDI
61

22 SRI RESKI
83
92

23 WAHYUDDIN
61
83

24 WILDA RISTIKA
78

58
25 RIKARJON
83

83



67.73
79.0
0
Nilai Tertinggi
94
94
Nilai Terendah
28
50
Jumlah BT
8
3
Jumlah ST
14
18
%BelumTuntas
36,4%
14%
%SudahTuntas
63,64%
86%
Nilai Rata-Rata


159
Lampiran.27
ANALISIS LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
No
Skor Pengamatan
Aktivitas Siswa yang
Diamati
Skor Pengamatan
Siklus I
I
II
III
IV
3
Siklus II
Ratarata
V
V
I
II
III
IV
Ratarata
1
Siswa menjawab salam guru
3
3
3
3,5
3.0
3,5
3,5
4
4
4
4
2
Siswa memberi respon
kegiatan apersepsi
2
2,5
2,5 2,5 2,5
2.0
3
3
3
3
3
3
Siswa menyimak topik dan
tujuan pembelajaran
2,5 3
3
2,5 2,5
3.0
3,5
4
4
4
3
3.8
Siswa menyimak penjelasan
materi pembelajaran
3
3
3
3
3
3.0
3,5
3
4
4
4
3.8
Siswa menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh guru
dengan benar
2,5 2
3
3
3
2.8
3,5
3
4
3,5
3,5
3.5
Siswa mencari kelompoknya
masing-masing yang telah di
bagikan oleh guru
2,5 2,5
2,5 2,5 3
3.0
3,5
3,5
4
4
4
4
Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk
memecahkan masalah
2,5 3
3
3,5 3
3.0
4
4
3,5
4
4
4
Siswa bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah yang
ada dalam LKS
2,5 3
3
3,5 3
3.0
4
4
4
3
3,5
3.8
Siswa bekerja sama dalam
mempersiakan laporan hasil
diskusi kelompok
2,5 2,5
3
3,5 3
3.0
4
3,5
3
4
4
3.8
3
4
5
6
7
8
9
160
10
11
12
13
14
Masing-masing kelompok
mempersentasekan hasil
diskusi di depan kelas
3
Siswa menanggapi hasil
diskusi kelompok lain
3,5 3
3
3.0
3,5
3
3,5
4
4
3.7
2,5 3
3
3
2,5
3.0
3,5
3
3,5
4
4
3.7
Siswa menyimak penguatan
koreksi dari Guru tentang
hasil diskusi kelompok
3
3
3
3
3.0
3
3,5
3,5
4
4
3.7
Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru tentang
materi yang telah
didiskusikan
2,5 2,5
2,5 3
3,5
3.0
3,5
3,5
4
4
4
4
Siswa menjawab salam guru
(menutup pelajaran)
3
3,5 3,5 3
3.0
3,5
3,5
4
4
4
4
3.0 3.0 3.0
2.9
3.6
3.4
3.8
4
4
3.7
Rata-rata Aktivitas Siswa
3
2,5
3
2.8 2.9
161
Lampiran .28
Hasil Analisis Aktivitas Guru Siklus I & II
Siklus I
No
.
Aktivitas yang diamati
Pertemuan
Ke-
Siklus II
1
2
Rat
aRat
a
Pertemuan
1
2
rata
rata
A. Kegiatan Awal
1
Guru memberi salam dan menyapa
peserta didik
2
3
2.5
4
4
2
Guru mengecek kehadiran siswa
2
2
2
3
4
3.5
3
Guru melakukan Apersepsi
2
3
2.5
3
4
3.5
4
Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar belajar dengan sungguh-sungguh
2
2
2
3
4
Guru membagi kelompok, Siswa dibagi
menjadi 5 kelompok yang terdiri 4-5
orang
3
3
3
4
4
Guru membagikan LKS kepada masingmasing kelompok yang telah dibentuk
dan menjelaskan secara singkat tentang
LKS yang telah di bagikan
4
Guru mengorganisasikan siswa untuk
belajar, dan tetap berada di dalam
kelompok masing-masing serta berdiskusi
dengan temannya untuk memecahkan
masalah dalam LKS serta bertanya
kepada guru jika ada yang tidak di
pahami
3
Guru mengarahkan kepada tiap-ti ap
kelompok untuk melakukan kegiatan
2
4
3.5
B. Kegiatan Inti
5
6
7
8
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2.5
3
3
3
162
sesuai dengan petunjuk dalam LKS
9
Guru membimbing tiap-tiap kelompok
dalam memecahkan masalah yang telah
disediakan dalam LKS
3
3
3
4
4
10
Guru meminta tiap-tiap perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil
yang telah didiskusikan di depan kelas
2
3
2.5
4
3
Guru kemudian memberikan kepada
kelompok yang lain untuk menanggapi
hasil diskusi yang telah dipresentasikan
2
Guru merefleksi terhadap hasil-hasil
diskusi yang telah dipresentasikan oleh
tiap-tiap kelompok
2
3
2.5
4
4
4
13
Guru memberikan kesimpulan singkat
tentang materi yang telah
didiskusikanagar siswa lebih memahami
dan mengerti terhadap materi yang telah
dipelajari
2
2
2
3
3
3
14
Guru menutup pelajaran
3
3
3
4
4
4
2.43
2.86
2.64
5.50
3.71
11
12
4
3.5
3
2.5
3
4
3.5
C. Kegiatan Penutup
Rata-Rata
3.61
163
DAFTAR NAMA-NAMA KELOMPOK
KELOMPOK 1:
1. ADIT FATRISIA. F
2. DODI HERMAWAN
3. MEGA YESI.M.P
4. MUH.RONALDIN
5. RIZALDI
KELOMPOK 2:
1. JUNI WILIA PUTRA
2. ROBY ZULKARNAIN
3. KOMANG JUNI.S
4. ADAM
5. DWI SATRIO. W
KELOMPOK 3:
1. NILA SARI DEVI
2. WILDA RISTIKA
3. AHMAD HAMKA
4. REKSI FEBRIAN
5. WAHYUDIN
KELOMPOK 4:
1. MUH.AINUN ILHAM
2. NUR AFNI PERTIWI
3. RIKARJON
4. JULIA ROSITA
5. INDAH WAHYUNINGSIH
KELOMPOK 5:
1. MARIA REZKY AMALIA
2. SRI RESKI
3. RESTU ALQADRI. H
4. BRIAN SAPUTRA
164
165
166
Dokumentasi Penelitian
1.Menjelaskan Tujuan Pembelajaran
2. Membimbing dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah
3.Mengecek Kehadiran Siswa
167
4.Menjelaskan Secara Singkat Materi
5.Siswa Mempersentasekan Hasil Diskusi
6.Membagikan LKS
168
7.Siswa Berdiskusi Memecahkan Masalah
169
Download