BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1

advertisement
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1 Definisi
Istilah komunikasi massa bukanlah hal asing di masyarakat, meskipun banyak
orang yang mempunyai persepsi sendiri tentang arti komunikasi massa itu sendiri.
Komunikasi massa terdiri dari dua kata yaitu komunikasi dan massa, Komunikasi
menurut Karl E. Rosengren merupakan subjektif purposif melalui bahasa manusia
yang berartikulasi ganda berdasarkan simbolik (Deddy,2007:76). Sedangkan massa
lebih kepada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa, massa di sini
menunjuk
kepada
khalayak,
audience,
penonton,
pemirsa,
atau
pembaca
(Nurudin,2011:4). Dan komunikasi massa menurut Joseph A. Devito dalam bukunya,
Communicology: An Introduction to the Study of Communication adalah komunikasi
yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak
berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca
atau menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada
umumnya agak sulit untuk didefinisikan (Onong,2011:21). Komunikasi massa juga
dapat
didefinisikan
komunikasi
yang
disalurkan
oleh
pemancar-pemancar
audiovisual (Hadi,2005:21). Komunikasi massa melibatkan banyak komunikator,
berlangsung melalui sistem bermedia dengan jarak fisik yang rendah (jauh),
memungkinkan penggunaan satu atau dua saluran inderawi dan umumnya tidak
memungkinkan umpan balik segera.
8
9
Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) mengemukakan bahwa
komunikasi massa mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern yang
bertujuan agar pesan dengan cepat sampai kepada khalayak yang luas.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling
mengenal satu sama lainnya. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah
yang membedakan dengan jenis komunikasi lain
3. Pesan adalah milik publik. Artinya pesan bisa didapatkan dan diterima oleh
banyak orang.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan,
ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya melembaga,
lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, pesan-pesan yang disebarkan atau
dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut disiarkan
lewat media massa, contoh gatekeeper yaitu seorang reporter, lembaga sensor,
editor film, dan penjaga rubrik.
6. umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda, ketika membaca koran,
komunikasi yang berlangsung hanya satu arah, yakni dari media massa (koran itu)
ke anda dan tidak sebaliknya. Ini sangat berbeda ketika kita melakukan
komunikasi tatap muka. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang kian
pesat dan semakin beragamnya sajian mata acara di televisi seperti ada telepon
interaktif, memang itu termasuk komunikasi dua arah yaitu antara penelepon
dengan pihak pengasuh acara televisi. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai alasan bahwa dalam komunikasi massa juga bisa terjadi
10
komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah hanya berlangsung antara orang tang
menelepon dengan stasiun televisi dan tidak terjadi pada semua audience yang
heterogen dan banyak itu.
2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney, fungsi komunikasi massa antara
lain (1) to inform, komunikasi massa menginformasikan banyak hal yang terjadi di
masyarakat (2) to entertain, fungsi satu ini menyatakan bahwa komunikasi massa
memiliki fungsi menghibur dapat melalui isi dari komunikasi itu sendiri (3) to
persuade, komunikasi massa dapat mempengaruhi khalayak melalui apa yang
disampaikannya (4) transmission of the culture ini mempunyai pemahaman yang
tidak jauh berbeda dengan fungsi pewarisan budaya Harold D. Laswell.
Fungsi fungsi komunikasi massa sesuai dengan fungsi media massa
sebagaimana dikemukakan para ahli (Ahmad,2012:5-6), sebagai berikut :
Menurut Harold D. Laswell, yaitu :
1.
sarana informasi (to inform)
2.
sarana pendidikan (to educate)
3.
sarana hiburan (to entertain)
Menurut Charles Wright :
1.
fungsi pengawasan (survaillance)
2
Fungsi menghubungkan (correlation)
3.
Fungsi transmisi kultural (Cultural Transmission)
4.
Hiburan (Entertainment)
11
2.1.3 Efek Komunikasi Massa
Efek dari komunikasi massa itu jelas dan nyata, tidak bisa memungkiri bahwa
apa yang kita bicarakan, pakai dan kerjakan merupakan hasil dari apa yang kita dapat
dari komunikasi massa. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes
(Nurudin,2011:206) membagi kedalam dua bagian, yaitu :
1.
Efek Primer
Dalam efek ini terdapat terpaan, perhatian, dan pemahaman dan dikatakan
bahwa efek komunikasi massa sudah melekat dalam diri setiap individu .
2.
Efek Sekunder
Menurut John R. Bittner (1996) fokus utama efek ini adalah tidak hanya
bagaimana media mempengaruhi audience, tetapi juga bagaimana audience
mereaksi pesan-pesan media yang disampaikan pada dirinya. Faktor interaksi
yang terjadi antar individu akan ikut mempengaruhi pesan yang diterima.
2.2
Media Massa
Menurut McLuhan, media massa adalah perpanjangan alat indera manusia dan
media massa bekerja untuk menyampaikan informasi, bagi khalayak informasi itu
dapat membentuk, mempertahankan atau mendefinisikan citra (Firsan,2009:204).
Selain itu, media massa merupakan sarana, alat atau wadah dalam penyaluran
informasi dari khalayak dan untuk khalayak.
Fungsi media massa secara umum adalah sebagai berikut (Firsan,2009:205) :
1.
Media massa memiliki fungsi pengantar bagi segenap macam pengetahuan. Jadi,
media massa memainkan peran institusi lainnya.
12
2.
Media massa menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan publik. Pada
dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara
sukarela, umum, dan murah
3.
Pada dasarnya hubungan antara pengirim pesan dengan penerima pesan
seimbang dan sama
4.
Media massa menjangkau lebih banyak orang dari pada institusi dan sejak
dahulu “mengambil alih” peranan sekolah, orangtua, agama, dan lain-lain.
2.2.1 Pembagian Media Massa
Media massa sendiri dalam memberikan informasi di bagi menjadi dua, yaitu :
(Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009)
2.2.1.1 Media Cetak
Media cetak bisa merupakan alat penghubung yang dapat di gunakan untuk
menyebarkan informasi secara tercetak yang bermanfaat bagi masyarakat atau
khalayak. Dalam media cetak terbagi lagi dengan karakteristik yang berbeda yaitu
surat kabar dan majalah. (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009)
1. Surat Kabar
Surat kabar merupakan media yang memberikan informasi secara tertulis dan
terperinci . Surat kabar juga dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Surat kabar
merupakan media massa pertama untuk menyampaikan informasi yang
dibutuhkan oleh khalayak.keunggulan dari surat kabar ini adalah terperinci dan
tertulis, jadi berbentuk dokumen yang mudah di bawa dan dicari ketika di
butuhkan.
13
2. Majalah
Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Untuk majalah
dari awal tim redaksi harus sudah menentukansiapakah pangsa pasar mereka
berdasarkan umur , gender dan juga sosial. Majalah juga di terbitkan oleh setiap
kelompok masyarakat, dimana mereka dengan leluasa menentukan jenis, bentuk
dan sasaran khalayaknya.
2.2.1.2 Media Elektronik
Media massa elektronik merupakan media massa yang memanfaatkan energi
elektromekanis pada saat penggunaan nya. Media elektronik terdiri dari :
1. Radio
Menurut Jull Swanell dalam The Little Oxford Dictionary of Current English,
radio adalah pengiriman dan penerimaan pesan-pesan oleh gelombang elektronik
tanpa sambungan kabel (Ius,2010).
2. Televisi
Televisi berasal dari kata tele (bahasa yunani) yang berarti “jarak” dan visi
(bahasa latin) yang berarti “citra atau gambar”. Jadi kata televisi berarti suatu
sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh
(Vera, 2010).
3. Internet
Beberapa ahli memberikan definisi atau penjelasan mengenai internet secara
berbeda-beda, seperti Rice (1983), karakteristik internet dapat dilihat menurut
jenis penggunaannya, isinya, dan konteksnya , yaitu sebagai : (Vera, 2010)
1.
Interpersonal communication media
2.
Interactive play media
14
3.
Information search media
4.
Collective participatory media
2.2.2 Karakteristik televisi
Seperti yang di tulis di buku Elvinaro dkk. (Ardianto, Komala, & Karlinah,
2009) televisi sendiri memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu :
1.
Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan sendiri jika dibandingkan oleh media massa lainnya
yaitu dapat di dengar sekaligus dapat dilihat dalam waktu yang bersamaan.
2.
Berpikir dalam Gambar
Dalam televisi memiliki dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam
gambar. Pertama, adalah visualisasi (visualization), yaitu menerjemahkan katakata yang mengandung sebuah pesan yang menjadi gambar secara indovidual.
Tahap kedua adalah penggambaran (Picturization) , yaitu kegiatan merangkai
gambar-gambar secara individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya
mengandung makna tertentu.
3.
Pengoperasian Lebih Kompleks
Pengoperasian televisi bisa dikatakan lebih kompleks dan melibatkan banyak
orang. Dari segi peralatan yang digunakan lebih banyak dan dalam pelaksanaan
operasionalnya pun lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang
terampil dan terlatih.
15
2.2.3 Jenis Program Televisi
Gambar 2.1 Pembagian ProgramTelevisi
Program televisi merupakan penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari
hari ke hari dan dari jam ke jam setiap harinya (Soenarto,2007:1). Menurut VanGross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik
(appeal)
dari suatu program. Adapun maksud dengan daya tarik disini adalah
bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Menurut Van-Gross : the
16
programmers must select the appeal through which audience will be reached
(programmer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih audien).
2.2.4 Format Acara Televisi
Gambar 2.2 Format Acara Televisi
Format acara televisi (Rukmanda,2004:63) merupakan perencanaan dasar dari
suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain
produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan
tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Sedangkan definisi format acara televisi
menurut naratama adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi
yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagidalam
17
berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara
tersebut. (Djamal & Fachruddin, 2011)
Ada tiga bagian dari format acara televisi, yaitu drama, non drama, dan berita
olahraga. Bisa juga dikatagorikan menjadi fiksi, nonfiksi dan news-sport, yaitu :
(Naratama, 2006)
1.
Fiksi (Drama) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan dicipta
melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang
direkayasa dan di kreasi ulang. Format yang digunakan merupakan intepretasi
kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah
adegan.
2.
Nonfiksi (Nondrama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan
sehari-hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan tanpa harus menjadi dunia
khayalan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya.
3.
Berita dan Olahraga adalah sebuah format acara televisi yang di produksi
berdasarkan informasi dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung
pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai
faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan waktu dimana dibutuhkan
sifat liputan yang independen. Contoh: berita ekonomi, liputan siang dan laporan
olahraga.
2.3
Program Komedi
Program komedi merupakan salah satu jenis program yang disajikan oleh
televisi, program ini bertujuan menghibur dan biasanya isi materi dari program
komedi berkaitan dengan hal-hal yang terjadi dalam keidupan sehari-hari
18
masyarakat, isi materinya pun dapat juga berasal dari masalah pribadi pejabat atau
artis terkenal. Sekarang ini, program komedi merupakan salah satu program yang
paling banyak dicari khalayak, karena kebutuhan yang semakin tinggi akan hiburan
yang membuat khalayak mencari program komedi apapun yang dapat membuat
mereka kehilangan kepenatannnya.
2.3.1 Presenter
Pada program Pesbukers sempat ada beberapa kali mengalami penambahan
presenter atau pemain. Dan, sekarang ini presenter program Pesbukers diantaranya
adalah Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Gading Marten, Oppie Kumis, Denny
Cagur, Kartika Putri, Luna Maya, Bimantara Budiman, Raffi Ahmad, Melaney
Ricardo. Adapun persyaratan utama untuk menjadi seorang pembawa acara, yaitu :
(Aryati, 2004)
1. Pengetahuan dan Pengalaman yang Luas
Memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman hidup akan membentuk sikap
penuh pengertian kepada masyarakat, serta mampu menghargai dan memaklumi
gejolak yang hidup di sekelilingnya.
2. Cerdas
Banyak orang yang bisa membedakan MC atau pembawa acara yang cerdas dari
MC yang cemerlang permukaannya saja wajah cantik, suara bagus, tetapi tidak
ada kreativitas dan penghayatan dalam penampilannya.
3. Rasa Humor
Orang yang tidak mempunyai sense of humor akan mendapat kesulitan untuk
mendalami profesi yang satu ini.
19
4. Kesabaran
Pelaksanaan suatu acara melibatkan banyak pihak, yang masing-masing
mempunyai cara dan keinginan sendiri-sendiri dalam mencapai tujuannya. Pada
saat acara berlangsung mungkin akan muncul instruksi-instruksi yang
membingungkan , atau juga pengisi acara yang rewel. Disinilah di butuhkan
kesabaran dari seorang pembawa acara atau MC.
5. Imajinasi
Pembawa acara atau MC harus mempunyai imajinasi dan harus mengerti
bagaimana menyampaikan imajinasinya tersebut kepada khalayak.
6. Antusiasme
Pembawa acara atau MC harus mempunyai antusiasme yang tinggi terhadap
pekerjaannya, sebab tanpa itu hampir dapat dipastikan bahwa ia akan gagal
menjalankan perannya dan antusiasme akan terlihat oleh audien dan akan
mempengaruhi mereka.
7. Rendah Hati dan Bersahabat
Ketenaran dari seorang pembawa acara atau MC tidak perlu diragukan lagi,
meskipun begitu tetap harus menjunjung asas kerendahan hati dan bersahabat.
Apabila kesombongan terdapat di dalam dirinya maka akan dengan sendirinya
terpancar keluar dari penampilan, kata-kata yang diucapkannya dan gerakan tubuh
yang diperlihatkan.
8. Kemampuan Bekerjasama
Seorang pembawa acara atau MC tidak dapat bekerja seorang diri, akan selalu ada
pihak lain yang menunjang penampilannya. Karena itu dibutuhkan kemampuan
bekerjasama yang baik di dalam pekerjaannya.
20
2.3.2 Penonton
Penonton adalah individu yang sedang menikmati satu atau lebih acara yang
sedang disiarkan oleh media televisi. Penonton bisa juga disebut dengan pendengar,
hanya medianya saja yang berbeda namun pemahamannya tetap sama. Kedekatan
antara penonton dengan program acara yang disiarkan televisi dapat tercipta jika
adanya kenyamanan yang timbul dalam diri penonton setelah menonton program
acara televisi tersebut. Misal, program acara komedi apa yang dijadikan konsep
selalu bertujuan yang sama yaitu untuk menciptakan rasa kedekatan dengan
penonton. Semakin dekat dengan penonton, semakin pelawak menguasai lokalitas
tempat pertunjukan maka akan mudah dicapai pengertian oleh penonton.
(Kondo&Mboys,2007:8)
2.4. Persepsi
Manusia di dalam kehidupannya membutuhkan interaksi dengan manusia lain
dan lingkungannya. Agar hal tersebut dapat tercipta, harus adanya penyerapan unsur
dari luar, kemudian unsur dari luar itu ditangkap oleh indera-indera yang dimiliki
manusia, diantaranya yaitu indera penciuman, indera perasa, indera peraba, indera
pengecap, dan indera penglihatan. Kesemuanya itu tidak dapat terpisahkan dari kata
“Perception”.
Persepsi
menurut
Philip
Goodacre
dan
Jennifer
Follers
(Deddy,2007:180) adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali
rangsangan. Sedangkan persepsi menurut Brian Fellows adalah proses yang
memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisa informasi. Merujuk
pada penjelasan diatas, persepsi menurut penulis adalah proses penginterpretasian
rangsangan atas sesuatu hal yang setiap orang mempunyai perbedaan didalamnya.
21
Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken menyatakan bahwa persepsi
terdiri dari tiga aktivitas, yaitu Seleksi, dijelaskan bahwa seleksi mencakup sensasi
dan atensi, yang ke dua adalah Organisasi dan ke tiga Interpretasi, dikatakan jika
organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat dipahami sebagai “meletakkan suatu
rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang
bermakna”. Di dalam bagan berikut akan dijelaskan bagaimana persepsi dan kognisi
bersatu dalam semua kegiatan psikologis
Gambar 2.3 Variabel psikologis antara Rangsangan dan Tanggapan
(Sobur,2003:446)
Dalam proses persepsi terdapat tiga bagian utama, diantaranya yaitu :
1.
Seleksi merupakan penyaringan yang dilakukan oleh indera terhadap rangsangan
dari luar.
2.
Interpretasi merupakan proses pengorganisasian informasi sehingga informasi
tersebut memiliki arti bagi seseorang. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
interpretasi yaitu pengalaman di masa lalu, motivasi hidup, kepribadian, dll.
Informasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk melakukan reduksi
informasi yang kompleks menjadi sederhana.
3.
Kemudian, interpretasi dan persepsi diterjemahkan ke dalam bentuk tingkah laku
sebagai reaksi
22
2.5
Perilaku Kekerasan
Definisi perilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:17). Sedangkan perilaku
manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung (T. Sunaryo, 2002) Adapun ciri-ciri
parilaku manusia yang membedakan dari mahkluk lain, diantaranya yaitu:
-
Kepekaan sosial
-
Kelangsungan perilaku
-
Orientasi pada tugas
-
Usaha dan perjuangan
-
Tiap individu adalah unik
Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan
terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang (masyarakat) yang
mengakibatkan kemungkinan besar memar atau trauma, kematian, kerugian
psikologi, kelainan perkembangan, atau perampasan hak (Bagong Suyanto, 2011)
Kekuasaan fisik dan kekuasaan harus dilihat dari segi pandang yang luas mencakup
tindakan atau penyiksaan fisik, psikis (emosi), seksual, dan kurang perhatian
(Neglected).
2.6
Teori S-O-R
S-O-R merupakan kependekan dari Stimulus, Organism, Response. Menurut
Hovland dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu perhatian,
pengertian, dan penerimaan.(Effendy,2003:255) Adapun unsur-unsur dalam teori ini
adalah sebagai berikut :
23
1.
Pesan, yang merupakan Stimulus (S)
2.
Komunikan, yang merupakan Organism (O)
3.
Efek, yang merupakan Response (R)
Pesan yang dikirimkan kepada komunikan terdapat dua kemungkinan yaitu
adanya penolakan atau penerimaan. Terciptanya komunikasi jika komunikan
memberikan perhatian dan mengolah pesan yang didapatnya dan dalam hal ini
tergantung pada kemampuan komunikan apakah dapat mengolah pesan tersebut
dengan baik atau tidak, yang mana akan mempengaruhi proses selanjutnya. Setelah
semua proses itu selesai maka akan terjadi kesediaan untuk mengubah sikap, perilaku
dan sudut pandang.
Model Teori S-O-R (Morissan,2010:17) digambarkan adalah sebagai berikut :
Stimulus
Respons
Gambar 2.4 Model Teori SOR
2.6
Model Analisis
Dalam hal ini para pemain Pesbukers berperan sebagai stimulus dari sikap dan
perilaku yang ditampilkan yang mana harus sesuai dengan materi yang telah
disediakan oleh bagian produksi, dan penonton program Pesbukers akan memberikan
penilaian terhadap sikap dan perilaku para pemain program Pesbukers. Penilaian atau
24
respon yang tercipta dalam hal ini akan bersifat negatif atau bahkan bersifat positif,
dan itu semua tergantung pada pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri masingmasing penonton apakah memiliki kesediaan untuk bertindak atau melakukan
perubahan sikap.
Stimulus
Respons
Gambar 2.5 Model Analisis
2.7
Operasionalisasi Konsep
Definisi konsep pada penelitian ini mencakup variabel Persepsi Penonton
Terhadap Perilaku Kekerasan Dalam Program Pesbukers di AnTV Jakarta. Dan
terdiri dari 3 dimensi yaitu, Kognitif, Afektif dan Kognitif. Di dalam penelitian ini
dimensi kognitif terdiri dari materi, penyiar, dan isi siaran. Dimensi afektif terdiri
dari sikap dan penerimaan. Sedangkan dimensi konatif terdiri dari perilaku, penilaian
dan diversion.
24
Tabel 2.1
Operasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Sub Dimensi
Persepsi Penonton Terhadap
Kognitif
Materi
Indikator
1. Materi program “Pesbukers” bersifat mencela
Perilaku Kekerasan Dalam
2. Materi program “Pesbukers” bersifat kekerasan
Program Pesbukers Di
3. Materi program “Pesbukers” bersifat mendidik
AnTV Jakarta
4. Materi program “Pesbukers” bersifat menghibur
Pembawa Acara
5. Olga selalu berkata kasar
6. Jessica selalu berpenampilan menggoda
7. Oppie kumis selalu membuka aib pribadinya
8. Denny Cagur tidak selalu merayu dengan pantun
9. Sapri menolak jika akan dianiaya
10. Jessica dan Olga tidak sering berperilaku romantis
Isi Siaran (content)
11. Program Pesbukers memberikan hiburan menarik
12. Program Pesbukers hiburan yang menarik di sore hari
13. Program komedi Pesbukers dikemas sesuai keinginan
25
penonton
Afektif
Sikap
14. Pemain Pesbukers dapat membawa susana yang ceria
pada saat siaran
15. Pemain
Pesbukers
bertingkah
lucu
pada
saat
membawakan program komedi tersebut
16. Pemain Pesbukers sering mencela pada saat siaran
17. Pemain Pesbukers sering membuka masalah pribadi
pada saat siaran
18. Pemain Pesbukers sering berpantun pada saat siaran
19. Pemain Pesbukers sering berjoged pada saat siaran
Penerimaan
20. Penonton
menyukai
program
Pesbukers
karena
program
Pesbukers
karena
pemainnya artis terkenal
21. Penonton
menyukai
pemainnya dapat menghibur
22. Penonton sangat terhibur jika pemainnya saling
mencela
26
Konatif
Perilaku
23. Pemain Pesbukers suka memperlakukan Sapri dengan
kekerasan
24. Pemain Pesbukers suka menggoda tamu dengan katakata tidak terpuji
25. Pemain Pesbukers suka menampilkan gerakan-gerakan
tubuh yang kasar
26. Olga Syahputra dan Jessica Iskandar terlihat sering
berpelukan jika sedang bersama
27. Olga Syahputra dan Oppie Kumis sering terlihat saling
menempelkan pipi mereka
Penilaian (valving)
28. Perilaku
mencela
pemain
Pesbukers
merupakan
perilaku kasar
29. Lawakan pemain Pesbukers merupakan lawakan kasar
30. Lawakan kasar pemain Pesbukers merupakan hiburan
yang menarik
31. Pemain Pesbukers dapat diterima di masyarakat
27
32. Pemain Pesbukers tidak dapat diterima di masyarakat
Diversion/Entertainment
33. Menonton program Pesbukers membuat penonton
merasa terhibur
34. Menonton
program
komedi
Pesbukers
dapat
menghilangkan stres
35. Menonton program Pesbukers dapat sebagai sarana
pelarian diri dari masalah yang penonton hadapi
36. Menonton program Pesbukers dapat mengetahui
gosip-gosip terbaru
37. Menonton program Pesbukers dapat mempelajari hal
negatif
38. Menonton program Pesbukers dapat mempelajari hal
positif
28
Download