UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR DABIN I UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015 Suripto* ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin 1 UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten saat ini dan untuk mengetahui upaya peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran melalui supervisi akademik berkelanjutan di dabin 1 UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian adalah Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ). Hasil supervisi akademik menunjukkaan ada peningkatan kinerja guru dari prasiklus nilai rata-rata 70,78 diperbaiki siklus I menjadi 76,88 disempurnakan lagi pada siklus II dari 35 orang guru sudah mencapai peningkatan kinerja yang baik yaitu mencapai 85,17. Sudah mencapai peningkatan kerja yang baik dalam pelaksanaan PBM masih ditambah dengan langkah-langkah yaitu KKG ( Kelompok Kerja Guru ), Peningkatan kualifikasi Pendidikan, mengikuti seminar, workshop, dan pelatihan. Kata kunci : upaya, kinerja guru, supervisi akademik. PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang diracang untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui proses pembelajaran disekolah sehingga guru harus dibina dan dikembangkan potensinya agar sumber daya guru terus tumbuh dan berkembang sehingga guru akan dapat melakukan potensinya secara professional. Guru akan mampu menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Masyarakat akan memberikan kepercayaan kepada guru untuk mendidik dan membantu mengembangkan tunas-tuas muda secara professional. Kepercaaan pengakuan dan keyakinan ini merupakan subtansi dan pengakuan masyarakat secara umum sehingga guru harus memiliki kualitas yang memadai dan mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki kompetensi personal, professional maupun kemasyarakan dalam selunung aktualisasi kebijakan pendidikan. Sebagai salah satu sumber acuan dalam pengembangan professional tenaga kependidikan (khususnya guru). Dan penting rasanya diefktif dimensi kompetensi supervise akademik oleh kepala sekolah dengan harapan agar para guru mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam proses pembalajaran. * Pengawas UPTD Kecamatan Bayat 56 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... Supervisi akademik merupakan kegiatan yang terencana yang bertujuan agar kualitas seklah meningkat dalam evaluasi proses pembelajaran. Dengan meningkatnya guru dalam pr oses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar. Maka dari itu di UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat berupaya meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dengan berbagai cara dan strategi dan salah satunya dnegan supervisi akademik berkelanjutan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bahwa kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten masih belum baik. Pernyataan Penelitian 1. 2. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten pada saat ini ? Bagaimana upaya peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten ? Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis a. Dapat lebih memahami ilmu pengetahuan terutama mengenai pendidikan dan lebih khusus mengenai metode pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013 dan mengetahuisecara lebih mendalam mengenai supervise akademik berkelanjutan b. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai upaya meningkatkan mutu sekolah c. Dapat mengetahui situasi dan kondisi suatu sekolah secara nyata khususnya dalam hal meningkatkan mutu sekolah 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis dapat menambah wawasan mengenai upaya eningkatan kinerja guru dalam pembelajaran melalui supervise akademis yang berkelanjutan. b. Bagi Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat diharapkan penelitian dapat sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran LANDASAN TEORI Kinerja Tujuan Penelitian Pengertian Kinerja 1. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Kinerja adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dengan kata dasarnya “Kerja” yang menerjemahkan dari Bahasa Asing yang berarti prestasi. Bias pula berarti hasil kerja. Kinerja Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten 2. Untuk mengetahui upaya peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja enurut Mangkunegara (2000) Kinerja (Prestasi Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 57 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... kuantitas. Hasibuan (2001). Kinerja (Prestasi Kerja) adalah hasil kerja yang cdicapai seseorang dalam Suyati (2008) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang dalam satu melaksanakan tugas yang dibebankannya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman dan kesungguhan serta waktu. organisasi sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya didalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal dan tidak melanggar Jenis – Jenis Kinerja hukum. Jenis kinerja ada tiga bagian antara lain : a. Kinerja Strategik Kinerja sekolah dievaluasi atas kesepakatan sekolah dalam memilih lingkungan dan kemampuan beradaptasi b. Kinerja Administrasi Kinerja ini berkaitan erat dengan kinerja administrasi sekolah termasuk didalamnya tentang struktur administarsi yang mengatur hubungan otoritas dan tanggungjawabnya dari orang-orang yang menduduki jabatannya. c. Kinerja Operasional Kinerja ini berkaitan dengan efektifitas penggunaan setiap sumber daya yang ada (Suyati, 2008) Kinerja Guru Kinerja sebagai hasil usaha seseorang yang mempunyai kemampuan di bidangnya dalam situasi tertentu. Penilaian kinerja ( Perpormace Operasional) adalah proses mana dalam organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja guru (Handoko, 2003) Menurut (Rivai, 2003) kinerja merupakan motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang Mangkunegara ( 2000 ) kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai Pengertian kinerja sudah dikemukakan oleh beberapa ahli bahwa guru merupakan profesi professional dimana Ia dituntut untuk nerupaya semaksima mungkin dlaam menjalankan profesinya sebaik-baiknya. Namun untuk unit kinerja kelompok atau tim kinerja tersebut agak sulit dalam hubungan ini Sumarna (2004) berpendapat bahwa kinerja dapat dilihat dari indicator-indikator sebagai berikut : a. Keputusan terhadap segara aturan yang telah ditetapkan organisasi b. Dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan tanpa kesalahan c. Ketepatan dalam melaksanakan tugas Ukur an kiner ja secara umum yang diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar meliputi : a. Mutu kerja b. Kuantitas kerja c. Pengetahuan tentang pekerjaan d. Pendapat atau pernyataannya e. Perencanaan kerja f. Keputusan yang dimabil g. Daerah organisasi kerja Menurut Muhabi (2005) factor-faktor yang mempengaruhi kinerja ada 5 faktor antara lain : oleh seorang guru dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya yang diberikan kepadanya. 58 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... a. Faktor personal / individu yang meliputi pengetahuan, ketrampilan kemampuan dan supervise merupakan bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Yang mana percaya diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki supervise meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, maternal, technique,method, teacher student of environment dengan supervise ini merupakan bantuan pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan dan b. Faktor kepemimpinan yang meliputi kualitas dalam memberi dor ongan semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer atau kesan leader c. Faktor tim yang meliptui kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim yang diberikan oleh organisasi d. Faktor kontektual (siuasional) yang meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal Pembelajaran Pengerian Pembelajaran Pembelajaran menurut Dimyato (2006) adalah proses interaksi siswa dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dnegan motivasi belajar dan kreativitas pengajar Pembelajaran dengan motivasi yang tinggi dan ditunjang dnegan pengajar yang mampu memfasilitasi. Memotivasi situasi tersebut akan membawa keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat dikur melalui perubahan sikap dan perilaku. Kemampuan siswa dengan melalui proses belajar. Pembelajaran yang baik ditunjang fasilitas yang pembelajaran serta pendidikan. Istilah supervisi meliputi beberapa istilah : a. Etimologi Dari kata Bahasa Inggris “ Supervision “ artinya pengawasan dibidang pendidikan b. Morfologi Supervisi dapat dilihat asal, usu kata dimana supervise dari kata super artinya lebih atas sedangkan visi berarti lihat titik awasi c. Semantik Pada hakekatnya rumusan yang terkandung dalam definisi itu tergantung dari orang yang memberikan Wiles (1993) supervis merupakan bantuan pengembangan situasi belajar mengajar agar lebih baik sehingga supervisi merupakan layanan khusus menyangkut perbaikan proses pembelajaran. Depdiknas (2004) yang mengatakan bahwa : “ Supervisi adalah bentuk layanan kepafa guru dalam proses pembelajaran dalam hal ini guru yang mengelola memadahi ditambah dengan kualitas guru akan membuat siswa lebih mudah mencapai target belajar. kegiatan belajar mengajar untuk itu guru harus memiliki kemampuan personal, professional dan demi kemampuan sosial Supervisi Akademik Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik Pengertian Supervisi Tujuan supervisi yaitu : Konsep supervise modern dirumusan oleh Wiles (1993) sebagai berikut : a. Membantu guru mengembangkan potensinya “ Supervision is assistance in the development a better teaching learning situation “ yang berarti c. Mengembangkan kelompok kerja Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 b. Mengembangkan kurikulum 59 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik a. Praktis artinya mudah dikerjakan b. Stimulus artinya dikembangkan sesuai perencanaan c. Obyektif artinya masukan sesuai aspek-aspek instrument d. Realitas berdasarkan kenyataan sebenarnya e. Antisipatif mampu menghadapi masalah yanga kan terjadi f. Konstruktif artinya mengembangkan kreatif dan inovasi dalam pembelajaran g. Kooperatif artinya kerjasama yang baik antara supervisi dan guru Model Supervisi a. Supervisi Langsung Dilakukan langsung pada saat guru mengajar melalui prosedur pra dan post observasi : 1) Pra observasi yaitu supervisi melakukan wawancara dnegan yang akan diamati yang mencakup kurikulum pendekatan metode dan strategi media pembelajaran, evaluasi dan anaksis 2) Observasi yaitu observasi pembelajaran setalah pra observasi selesai dengan mengadakan observasi kelas yang meliputi pendahuluan, pengembangan penerapan dan penutup 3) Post Observasi yaitu setelah gru melakukan pembelajaran denga supervisor melakukan penialia dimana untuk mengetahui kekurangankekurangan dalam penampilan pembelajaran sehingga diketemukan keberhasilan dan kekurangannya sehingga ditemuan tindak lanjut dan proses observasi tadi b. Supervisi Akademik Tidak Langsung 1) Test Dadakan Soal yang digunakan adalah validitas, reabilitas daya pembeda dan tingkat kesukarannya dan soal yang dikerjakan telah sesuai dengan yang dipelajari waktu itu. 2) Diskusi Kasus Berawal dan proses pembelajarannya diketemukan pada saat observasi proses pembelajaran laporan-laporan hasil studi di dokumentasi sehingga supervisor dengan guru membicarakan kasus demi kasus untuk mencari akar permasalahan dan mencari alternative pemecahannya / jalan keluarnya. 3) Metode Angket Angket ini berfungsi menampilkan kinerja guru, keaktifan guru dan hubungan guru dengan siswanya c. Modul Supervisi Komtemporer (masa kini) Supervisi ini dengan pendekatan klinis dan bersifat kolaoratif Menurut Sakiran dalam Kemendiknas 2010 yang artinya bahwa supervisi klinis merupakan pembinaan kinerjaguru dalam mengelola proses pembelajaran ada 2 supervisi klinis yaitu : 1) Pengembangan profesionalisme guru 2) Motivasi kerja guru Dalam pelaksanaan supervisi klinis ada 4 langkah yaitu : 1) Perencanaan pertemuan 2) Observasi 3) Pertemuan berikutnya 4) Refleksi kolaboratif 60 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... Teknik Supervisi Akademik Salah satu tugas utama Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Pelaksanaan supervisi akademik diperlukan : a. Ketrampilan konsep b. Interpersonal konsep Supervisi kliis bisa terjadi karena bukan karena kebutuhan supervisi melainkan kebutuhan guru saat guru menghadapi permasalahan sehingga meminta bantuan supervisi untuk mengatasi masalahnya. Menurut PPTK BPSDM Jakarta (2014) Teknik supervisi akademik mengatur kode KK 2013 dengan gambaran sebagai berikut. c) Pertemuan Individual : Percakapan dialog tukar pikiran antara supervisi dengan guru d) Kunjungan antar kelas : Guru yang satu berkunjung kekelas yang lain atau sebaliknya dengan tujuan berbagi pengalaman dalam pembelajaran 2) Teknik Supervisi Kelompok Adalah supervisi yang ditujukan dua orang guru atau lebih yang mempunyai permasalahan hamper sama atau sama. Peta Supervisi Akademik Menurut PPTK BPSDMPDPMPTK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2014) 1) Teknik Supervisi Individual a) Lingkungan Kelas : Pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran dengan tujuan menolong guru saat kesulitan dalam kelas b) Observasi kelas : Pengamatan Proses belajar mengajar secara tertib dikelas Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 61 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... 6. Instrumen Supervisi Akademik Sesuai kebijakan pengembangan kurikulum 2013 akan membawa dampak prinsip / perubahan antara lain a. SKL ( Permendikbud 54 / 2013 ) b. Stan Proses( No. 65 / 2013 ) c. Stan Penilaian ( No. 60 / 2013) Dan Permen Implementasi Kurikulum 2014 / Permendikbud No. 01 A / 2013 Perubahan tersebut terkait dengan : a. Proses pembelajaran b. Pendekatan ilmiah (scientific) c. Pendekatan Penelitian (discovery learning) d. Pendekatan berbasis pemecahan masalah (Probem based learning ) e. Pendekatan proyek ( Project learning ) Instrumen supervisi dikelompokkan yaitu instrumen supervisi Rencana Pembalajaran yaitu : a. RPP b. Pelaksanaan Pembelajaran Kerangka Penelitian METODE PENELITIAN Desain Peneltian Penelitian ini dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Sekolah. Penelitian ini dilakukan oleh pengawas sekolah dengan dibentu kepala sekolah sehingga peneliti lebih professional dalam melaksanakan penelitian. Dalam definisi itu diseutkan bahwa Penelitian Tindakan Sekolah adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi dalam berinovasi di sekolah tindakan perbaikan kinerja guru dan mutu pembelajaran sehingga akan tercipta siswa yang befikir kinis, kreatif, inovatif, cakap didalam menyelsaikan masalah dan kewirausahaan (Ana Mulyana, 2012) Menurut Arikunto (2010) pengawas didalam melakukan penelilian yang kolaboratif pasangan penelitiannya dapat mengambil kepala sekolah atau guru yang disupervisi. Definisi Operasional 1. Kinerja sebagai suatu usaha seseorang yang memiliki kemampuan dan perbuatan pada situasi tertentu. 2. Penilaian kinerja guru dalam pembelajaran berdasarkan Acuan Penilaian Kinerja Guru (APKG) dan standar penilaian Permendikbud No. 66 Tahun 2013 sebagai berikut : a. Kegiatan Pendahuluan b. Apersepsi c. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai d. Kegiatan Inti e. Guru meguasai / menyampaikan materi f. Materi satu dengan lainnya Gambar Kerangka Penelitian 62 g. Ketepatan pembahasan materi Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... h. Penyajian materi yang sistematis ( mudah ke sulit, konkrit ke abstrak ) i. Guru memanfaatkan media pembelajaran j. Guru memicu keterlibatan siswa k. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran l. Kegiatan penutup Guru mengakhiri pembinaan dengan melakukan refleksi atau merangkum dengan keterlibatan siswa. 3. Supervisi adalah pembinaan kepada seluruh PTK agar meningkatkan kemampuannya. 4. Instrumen Supervisi Akademik yang dipersiapkan yang berhubungan dengan perencanaan dan penilaian. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengamatan Pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat, mencatat, aktivitas tertentu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pengamatan untuk mengetahui Supervisi Akademik mengenai kinerja guru checklist data dan dilanjutkan Analisis data dengan tahapantahapan sebagai berikut : a. Observasi pembelajaran b. Melakukan penilaian dengan rumus sebagai berikut : Dengan tabel Peringkat Nilai Subyek dan Obyek Penelitian Subyek Penelitian Prastowo (2011). Dalam penelitian survei sosial, subyek penelitian ini adalah manusia sedangkan penelitian psykologis yang bersifat eksperimental adalah yang sering kali yang digunakan hewan sebagai subyek disamping manusia, Narasumber atau Informan dalam Aswar (2011) orang yang memberikan informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pada dasarnya subyek penelitian adalah yang dikenai hasil kesimpulan sehingga subyek penelitian ini adalah pengawas sekolah yang didampingi 7 Kepala Sekolah. Obyek Penelitian adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Sehingga yang menjadi obyek penelitian ini adalah aktivitas guru mengajar sebanyak 35 orang guru kelas. Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Peringkat Nilai Amat Baik (AB) 90 < AB < 100 Baik (B) 80 < B < 90 Cukup (C) 70 < C < 80 Kurang (K) < 70 2. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan penelusuran kepustakaan merupakan penggalian konsep dan teori-teori dasar untuk orientasi yang lebih luas yang menunjang bidang kajian dalam kegiatan penelitian (Sugiyono.2007) 3. Dokumentasi Adalah mengumpulkan data dalam pencatatan atau pengambilan gambar-gambar dari obyek. 4. Wawancara Merupakan teknik penelitian dalam pengumpulan data dalam penelitian. 63 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah alat tulis dan lembar checklist observasi Supervisi Akademik. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan hasil prosentase yang didapat tentang Analisis penerapan Supervisi Akademik dalam meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Rancangan tindakan dilakukan dengan prosedur penelitian berdasarkan kegiatan berdasarkan berikut : 1. Perencanaan (Planning) 2. Pelaksanaan Tindakan (Action) c. Observasi Proses pengamatan pengumpulan data selanjutnya analisis data ditemukan evaluasi d. Refleksi - Proses ini segera dilakukan untuk minta masukan dari guru yang di supervisi tentang proses dan hambatan dalam pembelajaran dengan lembar observasi yang telah disediakan. - Mengevaluasi tindakan selanjutnya diskusi dengan guru. - Tanggapan guru tentang permasalahan yang berkaitan dengan siswa. Kesimpulan dan saran untuk tindakan 3. Obervasi (Observation) 4. Refleksi (reflection) atau evaluasi Keempat kegiatan ini dilakukan berulang-ulang dalam siklus di bawah ini : 1. Pra Siklus Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal pembelajaran sebelum dilakukan tindakan (Siklus). Jika ditemukan ternyata kinerja guru belum baik maka perlu dilakukan tindakan (Siklus) berikutnya. 2. Siklus I a. Perencanaan Sonalisasi yang lingkup penelitian guru tentang supervisi yang berkaitan kinerja guru dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Supervisi mengumpulkan seluruh guru maksud dan tujuan penelitian tindakan sekolah dengan kompetensi guru (Pedagogik) dilanjut wawancara ter kait dengan komponen berikutnya. 3. Siklus II - Perencanaan dengan mengirfomasikan kepada guru tentang hasil Siklus I - Pelaksanaan mengirfomasikan kepada guru tentang kemajuan pada Siklus I - Mendiskusikan kepada guru tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran kalau ada hal-hal yang belum dipahami - Observasi Penggunaan lembar observasi sebagai data pendukung untuk melakukan berikutnya. Dengan format evaluasi sehingga tindakan akan dilanjutkan. - Dalam refleksi diperoleh gambaran tentang hasil Siklus II Total skor terendah, skor tertinggi, hasil prosestase, nilai rata-rata dari seluruh guru. pembelajaran prosesnya. 64 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... Jadwal Penelitian Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Dabin I terletak di sekolah paling barat Kota Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Wedi, Kecamatan Kalikotes. Nama Kegiatan Bimbingan awal Bimbingan proposal Persiapan sementara proposal Penelitian Persiapan membuat Tesis Ujian materi PIS Bulan Pelaksanaan Juli 2014 Agustus 2014 September 2014 September – November 2014 Desember 2014 Januari 2015 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Letak geografis Dabin I dekat dengan Obyek Wisata “Rowo Jombor Permai” dengan mata pencaharian sekitar Rowo Jombor adalah peternak ikan dengan sistim keramba. Dabin I ini sering mendapatkan prestasi ditingkat Kecamatan maupun Kabupaten bahkan tingkat Propinsi baik lomba akadeik maupun non akademik. Profil Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat memiliki jumlah SD sebanyak 42 SD Negeri dan dibagi menjadi 5 Dabin dan masing-masing Dabin diketuai oleh ketua Dabin : 1. Dabin I diketuai Bp. Fx Wahyono S.Pd 2. Dabin ini mempunyai 1 SD Msi dan 6 SD Imbas SDN 1 Krakitan dengan siswa 146 siswa dengan Kepsek Bp. Fx. Wahyono S.Pd, sedangkan SD Imbas: a. SDN 2 Krakitan dengan jumlah siswa 101 anak b. SDN 3 Krakitan dengan jumlah siswa 166 anak c. SDN 1 Jotangan dengan jumlah siswa 96 anak d. SDN 2 Jotangan dengan jumlah siswa 107 anak e. SDN 1 Kebon dengan jumlah siswa 82 anak f. MIM Kroketon dengan jumlah siswa 158 anak Total siswa dalam 1 Dabin (Dabin I) berjumlah 856 anak. Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 3. Data guru dan karyawan Dabin I - Jumlah Kepsek ada 7 Kepala Sekolah - Jumlah guru dan PTK/karyawan 82 orang (38 PNS, 32 guru WB, 12 Perpus, Penjaga) Hasil Penelitian 1. Kinerja guru di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Penelitian ini dibagi 3 tahap yaitu : Pra Siklus, Siklus I, Siklus II a. Pra Siklus dari tabel di bawah ini disimpulkan bahwa jumlah guru 35 dengan jumlah nilai 2.477, rata-rata 70.78, dengan sebutan cukup. Dari hasil diatas terus dibuat kesepakatan untuk bermusyawarah dalam KKG mengenai keadaan proses pembelajarandalam Dabin I yang dengan hasil nilai 70.78 (kategori cukup) maka perlu sekali dilakukan perbaikan proses pembelajaran yang bertempat di SD N 1 Krakitan. b. Siklus I Siklus I terdiri dari (Perencaan Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi) setelah proses pada Siklus I dilaksanakan ternyata dari hasil kinerja 65 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... guru dalam proses pembelajaran dapat menghasilkan hasil sebagai berikut : Jumlah responden 35, jumlah nilai 2.691, rata-rata nilai 76.88 dengan kategori Cukup Baik. Maka dari itu perlu sekali ditindak lanjutan dengan Siklus II c. Siklus II Setelah proses Siklus I dilaksanakan Perencaan Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi) ternyata dapat membuahkan hasil meningkat lebih baik dibanding Siklus I dengan hasil sebagai berikut : Jumlah responden 35, jumlah nilai 2.981, rata-rata 85.17, kategori nilai Baik. Dengan rekapitulasi hasil sebagai berikut: Pra Siklus Siklus I Siklus II 35 35 35 Jumlah nilai 2.477 2.691 2.981 Rata-rata 70.78 76.88 85.17 Kategori Cukup Cukup Baik Jumlah responden Upaya peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat dalam melaksanakan proses pembelajaran(melalui Supervisi Akademik) Dalam proses pembelajaran dengan Supervisi Akademik di Dabin I terhadap guru-guru Sekolah Dasar sangat diperlukan karena memang membuahkan hasil yang cukup signifikan baik. Pembahasan 1. Kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Pada penelitian ini penerapan Supervisi Akademik dalam meningkatkan kinerja gurudalam PBM terbagi menjadi 2 Siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yakni Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Pada tahap pendahuluan dimana supervisi memerikan informasi kesepakatan yaitu Pra siklus, Siklus I dan Siklus II. Dan perlu adanya pemahaman bersama tentang tentang penelitian ini bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada kaitanya dengan PBM sehingga perlu sekali perbaikan kinerja guru dalam proses Belajar Mengajar. Ternyata dengan berbagai proses pelaksanaan penelitian diambil kesimpulan diperlukan supervisi akademik untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses PBM di Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat. 66 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... SIMPULAN Kinerja guru dalam proses pembelajaran di Sesuai dengan hasil percakapan dengan guru mayoritas memberikan tanggapan beragam antara lain : Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Bayat, dengan berbagai tahapan supervisi ternyata mampu mengenai 1. Perlu sekali dilakukan supervisi akademik bagi guru permasalahan kinerja guru pembelajaran. dalam pr oses 2. Kemampuan guru yang bervariasi penyebab proses KBM kurang optimal Dengan tahapan 1. Pendahuluan 2. Pra Siklus 3. Siklus 1 4. Siklus II dengan hasil sebagai berikut : 3. Daya dukung sarana pembelajaran menjadi penyebab kurangnya hasil optimal pembelajaran. 1. Pra Siklus dengan jumlah guru 35 jumlah nilai 2.477, rata-rata nilai 70.78 kualitas nilai Cukup. 4. Lingkungan masyarakat yang kurang optimal di 2. Siklus I dengan jumlah guru 35 jumlah nilai 2.691, rata-rata nilai 76.88 kualitas nilai Cukup. 5. Perlunya peningkatan kualitas guru dalam memperoleh ilmu di bangku perkuliahan sehingga 3. Siklus II dengan jumlah guru 35 jumlah nilai 2.981, rata-rata nilai 85.17 kualitas nilai Baik. Qusan menurut guru belum terpenuhi secara maksimal. dalam memahami tujuan pendidikan. Dengan kesimpulan bahwa peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran sangat baik untuk menerapkan supervisi akademik sehingga kinerja guru meningkat signifikan. Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 67 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran....... DAFTAR PUSTAKA Aina Mulyana, 2012, www.ainamulyana.blogspot.com, tanggal akses 5 November 2014 Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 mengenai materi Supervisi Akademik pada pelatihan penguatan kemampuan kepada sekolah, model supervisi akademik. Handoko, Hani, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Mahmudi, 2005, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta : UPP STIM YKPN Mangkunegoro, Anwar Prabu 2000, Drs. MSi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 68 Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2014, Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, Kemendikbud. Rivai, Veithzal, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori Ke Praktik, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Soekidjo Notoadmodjo, 2005, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta Sugiyono, 2007, Metodologi Penelitian Kuantotatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta Suyadi Prawirosentono, 2008, Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE __________ 2004, Petunjuk Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Depdiknas. Wiles, Kimball penyadur J.F. Tahalele; editor P.A. Sahertian, 1993, Supervision for better school, Malang, P3T IKIP Malang. Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511