BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Peserta didik diharapkan tidak hanya sebagai pendengar, akan tetapi terlibat sebagai pelaku, sehingga dapat menemukan sendiri konsep dalam materi mewujudkan hal menciptakan suasana sedemikian rupa menghasilkan pembelajaran. tersebut guru dan sehingga sesuatu Untuk harus dapat lingkungan membuat dan belajar anak menguasai aktif, materi pembelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Seperti tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 yang menyatakan “Perencanaan pembelajaran meliputi silabus pelaksanaan pebelajaran (RPP) kurangnya meliputi tujuan proses dan yang rencana sekurang- pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Adapun lebih jelasnya bagaimana pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran diatur lebih lanjut dalam Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat oleh guru agar pelaksanaan 1 pembelajaran lebih terarah, guru memiliki pegangan dalam melaksanakan pembelajaran serta melaksanakan evaluasi sesuai dengan rencana yang telah disusunnya sejak awal. Seyogyanya RPP yang diajarkan dibuat guru sendiri, diimplementasikan di kelas, dievaluasi oleh guru, kemudian direvisi berdasarkan hasil interaksi dengan peserta didik dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran guru-guru di SD NegeriPurworejo 3secara umum belum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik dan benar. Guru masih menggunakan RPP hasil cetakan penerbit dan ada yang mengunduh dari internet, atau bahkan meminjam dari sekolah lain. Guru menggunakan RPP bukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran melainkan hanya sebagai pelengkap administrasi. Kompetensi guru dalam menyusun RPP masih masih kurang memenuhi harapan sekolah pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan baik ditingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan kementerian pendidikan Indonesia. Dalam kegiatan supervisi kelas, guru diminta menyusun RPP sendiri, namun hasilnya masih banyak kekurangan. Nilai rata-rata kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari delapan guru 59,58, yang terdiri dari 6 guru kelas dan 2 guru mata pelajaran yaitu guru pendidikan agama Islam PAI, dan guru pendidikan olahraga kesehatan (Penjasorkes). Peneliti sebagai kepala sekolah belum melakukan supervisi akademik, hal ini disebabkan masih belum 2 siapnya guru untuk menerima pendampingan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru beranggapan, dalam kegiatan proses belajar mengajar yang diutamakan adalah keberadaannya di ruang kelas, bukan administrasi, sehingga merasa perencanaan berhasil. yang Oleh hanya karena 50% itu dikatakan kepala sudah sekolah harus berusaha memberikan pengertian betapa pentingnya perencanaan dalam kegiatan pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Dengan meningkatnya kompetensiguru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KTSP maka diharapkan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dengan matang dapat berlangsung dengan baik pendidikan sesuai yang kecamatan, diharapkan kabupaten, oleh propinsi dinas dan kementerian pendidikan Indonesia. Guru mengajar dengan persiapan yang memadai, demikian juga dengan peserta didik, tentu saja dapat mengikuti pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, serta bermakna. Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah diharapkan dapatmenjadikankompetensi guru SD Negeri Purworejo Pelaksanaan 3dalam Pemeblajaran menyusun (RPP) KTSP Rencana meningkat. Guru tidak lagi menjadikan RPP karya orang lain sebagai pelengkap gurubersemangat administrasi, merencanakan melainkan kegiatan pembelajaran dengan segala kelengkapannya. Guru 3 menyusun RPP sendiri dan menjadi pedoman dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran. Meningkatnyakompetensi guru dalam menyusun RPP menjadikan kegiatan pembelajaran berhasil dengan baik, meningkatnya mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik sesuai yang diharapkan oleh dinas pendidikan kecamatan, kabupaten, propinsi dan kementerian pendidikan Indonesia, orang tua peserta didik dilingkungan sekitar sekolahan. Oleh karena itu Kepala Sekolah melakukan supervisi akademik untuk meningkatkankompetensi guru SD Negeri Purworejo 3dalam menyusun RPP. Penelitian ini terdiri dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan dua pertemuan. Siklus 1 diterapkan supervisi akademik yaitu guru menyusun RPP salah satu mata pelajaran yang diampunya, kemudian menampilkannya dalam pembelajaran. Pada siklus 2, dengan supervisi akademik, guru menyusun RPP dengan materi yang ditunjuk oleh kepala sekolah atau supervisor sesuai dengan kelas masing-masing dan menampilkannya dalam proses belajar mengajar di kelas masing-masing yang diampu guru. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan supervisi permasalahan akademik pendampingan kompetensimenyusun sebagaiberikut:apakah kepala dapat Rencana 4 sekolah melalui meningkatkan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KTSPbagi guru di SD Negeri Purworejo 3 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan diuraikan di rumusan atas, masalah maka tujuan adalahmelalui pendampingan kompetensi menyusun Pembelajaran (RPP) KTSP yang sudah penelitian ini untuk meningkatkan Rencana Pelaksanaan dengan pelaksanaan supervisi akademik bagi guru di SD Negeri Purworejo 3 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 1) Menambah bahan kajian tentang peningkatan kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui supervisi akademik bagi pemangku kepentingan. 2) Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian dibidang yang sama yaitu upaya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui supervisi akademik. 2. Manfaat Praktis 1) Bagi guru Dapat meningkatkankompetensi guru dalam menyusun RPP dengan lengkap dan benar menurut aturan yang berlaku. 5 2) Bagi Kepala Sekolah Sebagai acuan untuk mengadakan supervisi akademik selanjutnya. 6