PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELET SAYUR KUBIS DAN

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELET SAYUR
KUBIS DAN SAWI SEBAGAI SUMBER PAKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
PADA KOLAM SEMEN DI DESA BERAN, BANTUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Maria Rety F.A.F
NIM : 121434052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELET SAYUR
KUBIS DAN SAWI SEBAGAI SUMBER PAKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
PADA KOLAM SEMEN DI DESA BERAN, BANTUL
Oleh:
MARIA RETY F.A.F
NIM 121434052
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech
NPP.P. 2354
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELET SAYUR
KUBIS DAN SAWI SEBAGAI SUMBER PAKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
PADA KOLAM SEMEN DI DESA BERAN, BANTUL
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Maria Rety F.A.F
NIM: 121434052
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: 19 Juli 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
Sekretaris
: Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc.
Anggota
: Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech
Anggota
: Ika Yuli Listyarini, M.Pd.
Anggota
: Y.M. Lauda Feroniasanti, S.Si., M.Si
Yogyakarta, 19 Juli 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
(Rohandi, Ph.D)
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya kesuksesan itu berjalan di atas kesusahan dan
pengorbanan
Semua ini saya persembahkan untuk Tuhan Yang Maha Kuasa yang tiada
henti-hentinya menyertai perjalanan hidup saya, hingga menyelesaikan
semuanya.
Kupersembahkan karyaku ini untuk :
1. Kedua orangtuaku tercinta
2. Kakak tercintaku (Agustina Puji Astuti)
3. Sahabat-sahabatku terkasih (Jeffri, Ailin, Nik, Wiwin, Hanny,
Kurniawati, Ade dan Mona)
4. Teman-teman P.Biologi angkatan 2012
5. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juni 2016
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Maria Rety F.A.F
NIM
: 121434052
Demi
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
saya
memberikan
ke
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELET SAYUR KUBIS DAN
SAWI SEBAGAI SUMBER PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN
NILA (Oreochromis niloticus) PADA KOLAM SEMEN DI DESA BERAN,
BANTUL.
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun loyalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 24 Juni 2016
Yang menyatakan
Maria Rety F.A.F
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELET SAYUR
KUBIS DAN SAWI SEBAGAI SUMBER PAKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
PADA KOLAM SEMEN DI DESA BERAN, BANTUL
Maria Rety
Ikan nila merupakan ikan budidaya yang digemari masyarakat karena
memiliki gizi yang cukup tinggi, harga terjangkau dan mudah dibudidayakan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah pakan. Ikan
membutuhkan pakan dengan kandungan protein yang cukup. Pada limbah sayur
kubis dan sawi terdapat kandungan protein yang cukup tinggi sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pakan alternatif yang diolah dalam bentuk pelet. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur sawi dan
kubis terhadap pertumbuhan ikan nila dan mengetahui berapa variasi konsentrasi
yang baik untuk pertumbuhan ikan nila.
Penelitian dilakukan di Desa Beran, Bantul dan menggunakan design
percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu pelet
matahari/kontrol (PM), pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 20% (P1),
pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 30% (P2) dan pelet alternatif limbah
sayur kubis dan sawi 40% (P3). Pengukuran berat ikan nila pada setiap perlakuan
dilakukan setiap minggu. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pelet
sayuran kubis dan sawi terhadap pertumbuhan ikan nila digunakan analisis uji
anova one factor.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pelet matahari/kontrol (PM), pelet
alternatif limbah sayur kubis dan sawi 20% (P1), pelet alternatif limbah sayur
kubis dan sawi 30% (P2) dan pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 40%
(P3) dapat meningkatkan pertumbuhan ikan. Sedangkan hasil analisis statistik
yang diperoleh adalah tidak ada beda nyata antara setiap variasi konsentrasi pelet.
Variasi konsentrasi 30% adalah hasil yang paling baik dalam pertumbuhan ikan
nila.
Kata kunci: limbah sayur kubis dan sawi, perbedaan konsentrasi,
pertumbuhan ikan nila.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
CONCENTRATION VARIATION EFFECT OF PELLETS CABBAGE
AND MUSTARD AS FEED ON THE GROWTH OF NILE TILAPIA
(Oreochromis niloticus) IN CEMENT POOL IN THE BERAN VILLAGE,
BANTUL
Maria Rety
Nile tilapia is one of popular community fish farming because it has a high
nutrient, affordable price and easy to cultivate . One of effect factor is feed. Fish
needs enough protein contained food . The cabbage and mustard waste have a
contain high protein and can be used as an alternative food to be processed as
pellets. This research was intended to know the effect of cabbage and mustard
pellets concentration variation on the growth of nile tilapia and how the
concentration of pellets cabbage and mustard is good the growth of nile tilapia.
This research was done in Beran village, Bantul with experimental design
using Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments, they are pellet
matahari/ control (PM), pellet of vegetable cabbage and mustard 20% (P1), pellet
of cabbage and mustard 30% (P2), pellet of vegetable cabbage and mustard 40%
(P3). Data was obtained by measuring the growth of fish every week. Data was
analyzed using Anova one factor to know the effect of pellets concentration
variation.
The result of this research is pellet matahari/ control (PM), pellet of
cabbage and mustard 20% (P1), pellet of cabbage and mustard 30% (P2), pellet
of cabbage and mustard 40% (P3) could increase the growth of nile tilapia but
analysis statistic between concentration variation of pellets is not significant.
Concentration of 30% is the best result in the growth of nile tilapia.
Keywords : pellet of cabbage and mustard, concentration variation effect
on the growth of nile tilapia.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Judul yang diajukan adalah “Pengaruh
Variasi Konsentrasi Pelet Sayur Kubis Dan Sawi Sebagai Sumber Pakan Terhadap
Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Kolam Semen Di
Desa Beran, Bantul.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi :
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D, selaku rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Rohandi, Ph.D, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Kepala Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi.
5. Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech, selaku dosen pembimbing
penulisan skripsi yang selalu menyemangati dan membimbing saya.
6. Orang tua, kak Tina serta keluarga yang selalu mendukung, menyemangati,
memotivasi dan menyayangiku.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Seluruh dosen Pendidikan Biologi, yang telah mengajar dan membimbing
selama penulisan dan menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.
8. Jeffri, Ailin, Nik, Wiwin, Hanny, Kurniawati, Ade, dan Mona yang tiada
henti-hentinya membantu dan menyemangati saya.
9. Para sahabat P BIO 2012, terima kasih untuk semua dukungan serta
kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan serta saran dan kritik yang
bersifat membangun demi sempurnanya skripsi.
Maria Rety F.A.F
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing .......................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................... iii
Halaman Persembahan ............................................................................................ iv
Halaman Keaslian Karya .......................................................................................... v
Lembar Persetujuan Publikasi .................................................................................. vi
Abstrak .................................................................................................................... vii
Abstract ................................................................................................................... viii
Kata Pengantar ......................................................................................................... ix
Daftar Isi .................................................................................................................. xi
Daftar Tabel ............................................................................................................. xv
Daftar Gambar ......................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ....................................................................................................... xvii
BAB I. Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6
A. Budidaya ................................................................................................. 6
B. Ikan Nila ................................................................................................. 6
1. Sejarah Ikan Nila ................................................................................. 6
2. Klasifikasi Ikan Nila ............................................................................ 7
3. Morfologi Ikan Nila............................................................................. 7
4. Habitat Ikan Nila ................................................................................. 9
5. Kelangsungan Hidup Ikan Nila ............................................................ 9
6. Kualitas Air ......................................................................................... 10
C. Pertumbuhan Ikan Nila ............................................................................ 12
D. Pakan Alternatif ...................................................................................... 13
1. Limbah Sayuran ................................................................................. 13
a. Sawi................................................................................................ 14
b. Kubis .............................................................................................. 16
E. Kolam Semen .......................................................................................... 17
1. Keunggulan ........................................................................................ 18
2. Kelemahan ......................................................................................... 18
F. Penelitian Yang Relevan .......................................................................... 19
1. Pemanfaatan Limbah Organik Sawi Sebagai Sumber Bahan
Penyusun Pakan Benih Ikan Biarawan (Helostoma Temmincki)................ 19
2. Evaluasi Nilai Gizi Limbah Sayuran Produk Dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila ............................................................. 20
G. Kerangka Berpikir ................................................................................... 21
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Hipotesis ................................................................................................. 24
BAB III. Metode Penelitian .................................................................................. 24
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 24
C. Desain Penelitian..................................................................................... 24
D. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................................. 25
E. Alat Dan Bahan ....................................................................................... 25
F. Cara Kerja ............................................................................................... 26
1. Pembuatan Kolam Semen ..................................................................... 26
2. Pembuatan Pelet Sayur Kubis Dan Sawi ............................................... 28
3. Aklimatisasi Ikan .................................................................................. 30
4. Pemeliharaan Ikan ................................................................................ 30
G. Metode Analisis Data .............................................................................. 34
BAB IV. Hasil Dan Pembahasan .......................................................................... 35
A. Hasil ........................................................................................................ 35
1. Pertumbuhan Rata-Rata Berat Ikan Setiap Minggu ............................... 35
2. Kelangsungan Hidup Ikan .................................................................... 37
3. Kualitas Air .......................................................................................... 38
B. Pembahasan ............................................................................................ 40
1. Pertumbuhan Rata-Rata Berat Ikan Setiap Minggu ............................... 40
2. Kelangsungan Hidup Ikan .................................................................... 44
3. Kualitas Air .......................................................................................... 47
4. Sistem Kolam Semen ........................................................................... 49
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. Implementasi Penelitian Untuk Pembelajaran....................................... 51
BAB VI. Kesimpulan Dan Saran ........................................................................... 54
A. Kesimpulan ............................................................................................ 54
B. Saran ....................................................................................................... 54
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 56
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
2.2. Tabel Pengaruh Suhu Air Terhadap Respon Konsumsi Pakan Pada
Ikan .......................................................................................................... 11
3.1. Tabel Pengamatan Keseluruhan Perlakuan .................................................. 32
4.2. Tabel Perhitungan Statistik Rata-Rata Berat Ikan Nila ................................ 37
4.3. Tabel Kualitas Air ...................................................................................... 39
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
2.1. Gambar Ikan Nila ....................................................................................... 8
2.3. Gambar Kailan ........................................................................................... 15
2.4. Gambar Sawi Hijau .................................................................................... 15
2.5. Gambar Sawi Putih ..................................................................................... 15
2.6. Gambar Kubis ............................................................................................ 17
2.7. Alur Kerangka Berpikir .............................................................................. 22
4.1. Grafik Pertumbuhan Rata-Rata Berat Ikan Nila Setiap Minggu ................... 35
4.2. Grafik Kelangsungan Hidup Ikan................................................................ 38
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................................ 58
A. Silabus Mata Pelajaran ............................................................................ 58
B. RPP Mata Pelajaran ................................................................................. 61
Lampiran 2 . Data Hasil Penelitian .................................................................... 98
Lampiran 3. Hitungan Statistik ......................................................................... 100
A. Uji Normalitas ........................................................................................ 100
B. Uji Homogenitas ..................................................................................... 101
C. Uji Anova One Factor ............................................................................. 102
Lampiran 4. Foto-Foto Penelitian ..................................................................... 104
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ikan nila merupakan salah satu komoditas budidaya perikanan yang
banyak dikonsumsi karena memiliki beberapa kelebihan yaitu dagingnya enak,
memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Ikan nila sebagai sumber protein hewani,
berukuran relatif besar, warna daging putih, dapat hidup di perairan tawar dan
payau serta harganya murah sehingga bisa dijangkau oleh semua kalangan
masyarakat.
Budidaya merupakan salah satu upaya manusia untuk meningkatkan nilai
dari suatu komoditas dengan melihat berbagai aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Salah satu ikan konsumsi yang banyak dibudidayakan dan digemari
oleh masyarakat adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan nila cocok
dikembangkan di Indonesia karena mudah berkembang biak, pertumbuhannya
cepat, ukurannya relatif besar, dan tahan terhadap penyakit (Gusrina, 2008). Ikan
nila rakus terhadap limbah dan sisa makanan dan mudah beradaptasi dengan
lingkungan sehingga budidaya dan pemeliharaan ikan nila tergolong mudah.
Budidaya ikan nila dapat dilakukan salah satunya dengan budidaya ikan pada
sistem kolam semen. Sistem kolam semen memiliki kelebihan antara lain: lebih
awet digunakan dibanding kolam lainnya sebab memiliki struktur bangunan yang
paling kokoh, tidak perlu memasang atau mengganti terpal dan biaya perawatan
paling murah.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor faktor luar dan faktor dalam.
Salah satu faktor dalam adalah genetik dari ikan tersebut, sedangkan faktor luar
adalah adalah pakan. Kebutuhan nutrisi haruslah seimbang seperti kadar protein,
lemak, karbohidrat, vitamin dan mikro nutrient lainnya harus ada pada pakan
tersebut. Ikan nila membutuhkan protein yang berfungsi sebagai sumber energi
utama, dengan kadar protein lebih dari 25% dari berat pakan.
Dalam memenuhi kebutuhan pakan ikan dapat dilakukan dengan mencari
sumber bahan pakan alternatif yang murah, mudah didapat, kualitasnya baik
sehingga dapat menekan biaya produksi dan memperbesar keuntungan yang
didapatkan. Selain itu terdapat bahan-bahan limbah yang tersedia cukup melimpah
dan punya nilai nutrisi untuk dijadikan sebagai pakan.
Salah satu contoh bahan pakan alternatif yang akan dikembangkan adalah
limbah sayur yang merupakan kumpulan berbagai macam sayur yang tidak layak
jual seperti kubis dan sawi sebagai bahan pakan sumber protein nabati. Limbah
sayur sawi dan kubis di Pasar Niten jumlahnya sangat melimpah dan kurang
dimanfaatkan limbah tersebut. Menurut salah satu praktisi budidaya ikan, limbah
sayur seperti kubis dan sawi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan yang diolah
sebagai pelet hal ini dikarenakan pada limbah sayur kubis dan sawi mengandung
protein yang dapat digunakan untuk pertumbuhan ikan nila. Kandungan gizi yang
terdapat dalam limbah sayur sawi dan kubis antara lain berkisar: protein kasar
sebesar 38% serat kasar sebesar 1,5-1,7% dan lemak 0.65% (Almatsier, 2006).
Dalam pembuatan pelet sayur kubis dan sawi yaitu sawi harus dilayukan/
dijemur atau dikering-anginkan untuk mengurangi kadar air. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mencampur bahan-bahan seperti tepung tapioka, vitamin dan dedak yang
ditimbang sesuai dengan analisis bahan yang dapat menjadi pilihan alternatif
pakan ikan (Bidura, 2010). Penggunaan limbah sayur dapat menekan biaya
operasional dalam pemberian pakan ikan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai
Pengaruh Variasi Konsentrasi Pelet Sayur Kubis Dan Sawi Sebagai Sumber Pakan
Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Kolam
Semen Di Desa Beran, Bantul .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi
sebagai sumber pakan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
niloticus)?
2. Pada konsentrasi berapa variasi pelet sayur kubis dan sawi yang baik
sebagai sumber pakan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
niloticus)?
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Sayur yang digunakan limbah sayur kubis putih dan sawi hijau.
2.
Ikan nila yang digunakan berumur 3 bulan, berat 15-20 gram dan panjang
ikan antara 10-12 cm.
3.
Parameter pertumbuhan yang diamati yaitu berat dan kelangsungan hidup
ikan nila yang diukur setiap minggunya.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi
sebagai sumber pakan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
niloticus).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Mengetahui pada konsentrasi berapa variasi konsentrasi pelet sayur kubis
dan sawi yang baik terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
niloticus).
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan terhadap budidaya ikan dalam hal pemberian
pakan alternatif limbah sayur sawi dan kubis dalam upaya peningkatan
pertumbuhan pada ikan.
b. Memberikan
alternatif
dalam
pemberian
pakan
ikan
sebagai
peningkatan kualitas ikan yang akan dibudidaya.
2. Bagi Masyarakat
a. Memberikan informasi tentang adanya kandungan protein pada limbah
sayur sawi dan kubis yang dapat diolah sebagai pakan ikan.
b. Menumbuhkan minat dan kreativitas praktisi pembudidaya ikan untuk
menumbuhkan atau memanfaatkan nilai ekonomis limbah sayur sebagai
bahan pakan ikan.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Dapat diaplikasikan sebagai referensi dalam materi pembelajaran
pemanfaatan limbah pada kelas X sebagai bahan praktikum pengelolaan
limbah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Budidaya
Budidaya adalah suatu kegiatan yang dapat dilakukan ditempat
tertutup atau terbuka seperti kolam, tambak, jaring terapung atau dapat
dikatakan sebagai usaha yang bermanfaat dan memberi hasil suatu sistem
yang digunakan untuk memproduksi sesuatu di bawah kondisi buatan
(Gusrina, 2008).
B. Ikan Nila
1. Sejarah Ikan Nila
Ikan nila sebenarnya berasal dari Afrika kemudian ikan nila
pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Bogor (Balai Penelitian
Perikanan Air Tawar) pada tahun 1969. Setahun kemudian, ikan ini mulai
ditebarkan ke beberapa daerah di Indonesia (Khairul, 2008). Setelah
melalui masa penelitian dan adaptasi, ikan ini kemudian disebarluaskan
kepada petani di seluruh Indonesia. Pemberian nama “Nila” berdasarkan
ketetapan Direktur Jenderal Perikanan tahun 1972, jadi “Nila” adalah
nama khas Indonesia yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktur
Jenderal Perikanan. Nama tersebut diambil dari nama spesies ikan ini,
yakni nilotica yang kemudian diubah menjadi nila. Para pakar perikanan
memutuskan bahwa nama ilmiah yang tepat untuk ikan nila adalah
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Oreochromis niloticus atau Oreochromis sp. dan dalam bahasa Inggris
dikenal sebagai Nile tilapia (Suyanto, 2003).
2.
Klasifikasi Ikan Nila
Menurut Djarijah (2002) ikan nila (Oreochromis niloticus)
mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
3.
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub-filum
: Vertebrata
Kelas
: Osteichtyes
Sub-kelas
: Acanthopterigii
Ordo
: Percimorphi
Sub-ordo
: Percoidea
Famili
: Chiclidae
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis niloticus.
Morfologi Ikan Nila
Ikan nila secara umum memiliki ciri morfologis yaitu sirip perut
torasik, letak mulut subterminal dan berbentuk meruncing. Selain itu,
tanda lainnya yang dapat dilihat dari ikan nila adalah warna tubuhnya
hitam dan agak keputihan. Bagian tutup insang berwarna putih, sedangkan
pada nila lokal putih agak kehitaman bahkan kuning. Sisik ikan nila
berukuran besar, kasar dan tersusun rapi. Sepertiga sisik belakang
menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis linea lateralis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terputus antara bagian atas dan bawahnya. Linea lateralis bagian atas
memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung
sampai pangkal sirip ekor. Ukuran kepala relatif kecil dengan mulut
berada di ujung kepala serta mempunyai mata yang besar (Kottelat et al.,
2003).
Bentuk badan ikan nila (Oreochromis niloticus) ialah pipih ke
samping memanjang, memiliki garis vertikal pada badan sebanyak 9–11
buah dan garis pada sirip berwarna merah berjumlah 6–12 buah. Pada sirip
punggung terdapat juga garis-garis miring. Mata kelihatan menonjol dan
relatif besar dengan bagian tepi mata berwarna putih. Badan relatif lebih
tebal dan kekar dibandingkan ikan mujair. Garis lateralis (gurat sisi di
tengah tubuh) terputus dan dilanjutkan dengan garis yang terletak lebih
bawah (Susanto, 2007). Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Ikan nila
Sumber: (Gusrina, 2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Habitat Ikan Nila
Ikan nila mempunyai habitat di perairan tawar, seperti sungai,
danau, waduk dan rawa tetapi karena toleransinya yang luas terhadap
salinitas, sehingga ikan dapat pula hidup dan berkembang biak di perairan
payau dan laut (Suyanto, 2003). Ikan nila air tawar yang berukuran 2-5 cm
dapat dipindahkan ke air payau dengan proses adaptasi yang bertahap,
karena ikan lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dari pada ikan
yang sudah besar. Pemindahan secara mendadak dapat menyebabkan ikan
tersebut stress bahkan mati (Kordi, 2000).
Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik
dengan lingkungan sekitarnya. Ikan ini memiliki toleransi yang tinggi
terhadap lingkungan hidupnya, sehingga bisa dipelihara di dataran rendah
yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah
(Arie, 2007). Ikan nila mampu hidup pada suhu 25 – 300 C dengan suhu
terbaik adalah 25-300 C dan dengan nilai pH air antara 6-8,5. Hal yang
paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar
garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan
baik. Meski nila bisa hidup dikadar garam sampai 35% namun ikan sudah
tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik (Gusrina, 2008).
5. Kelangsungan Hidup Ikan Nila
Kelangsungan hidup merupakan nilai persentase jumlah yang hidup
selama masa pemeliharaan tertentu. Padat penebaran ikan yang tinggi
dapat mempengaruhi lingkungan budidaya dan interaksi ikan (Setiawan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2009). Kelangsungan hidup ikan dapat dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu
parasit, kualitas air, pakan, umur, persaingan, predator, penanganan
manusia dan kepadatan penebaran. Sedangkan faktor abiotik adalah sifat
fisika dan kimia dalam perairan (Arie, 2007).
6. Kualitas Air
Kualitas air adalah kelayakan perairan untuk
mendukung
kehidupan dan pertumbuhan ikan yang ditentukan oleh fisika dan kimia.
Kualitas air pada kolam budidaya harus sesuai dengan persyaratan ikan
yang dibudidayakan. Air harus bersih, kaya akan pakan alami,
mengandung unsur hara dan mineral, dan tidak mengandung bahan-bahan
beracun. Beberapa pengaruh masing-masing parameter kualitas air
terhadap kehidupan ikan nila adalah sebagai berikut:
a.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap kehidupan karena lingkungan akan
mempengaruhi aktivitas di dalam sel tubuh. Peningkatan suhu
menyebabkan ikan lebih banyak mengkonsumsi pakan sehingga dapat
menurunkan rasio konversi pakan dan dapat mempengaruhi kecepatan
metabolisme. Ikan nila tumbuh baik di daerah dengan suhu 25-300 C
dan kurang cocok dibudidayakan di daerah yang dingin. Perubahan
temperatur yang sangat drastis dapat menganggu laju respirasi dan
menyebabkan stress pada ikan (Djarijah, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian suhu air sangat berpengaruh
terhadap respon ikan dalam mengkonsumsi pakan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
selama berlangsung kegiatan budidaya. Respon tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.2 (Gusrina, 2008).
Tabel 2.2. Pengaruh suhu air terhadap respon konsumsi pakan
pada ikan
Suhu air (0 C)
Respon konsumsi pakan
Mendekati 0
Kondisi kritis minimal
8-10
Tidak respon terhadap pemberian pakan
15
Pemberian pakan berkurang
22
50% optimum
28-30
Pemberian pakan optimum
33
50% optimum
35
Pemberian pakan berkurang
36-38
Tidak respon terhadap pemberian pakan
38-42
Kondisi kritis minimal
b.
pH (derajat keasaman)
pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang
menunjukkan asam atau basa dalam suatu perairan. Sifat senyawa di
dalam air berupa asam dan basa, asam menghasilkan ion hidrogen
(H+) bila dilarutkan di dalam air, sedangkan basa bila dilarutkan dalam
air menghasilkan ion hidroksil (OH). Faktor yang mempengaruhi pH
yaitu konsentrasi karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam.
Kisaran pH yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila yaitu 6-8,5
(Arie, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Pertumbuhan Ikan Nila
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat.
Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon dan lingkungan. Meskipun
secara umum, faktor lingkungan yang memegang peranan sangat penting
adalah zat hara dan suhu lingkungan. Akan tetapi, di daerah tropis zat hara
lebih penting dibandingkan lingkungan. Tidak semua makanan yang dimakan
oleh ikan digunakan untuk pertumbuhan. Sebagian besar energi dari makanan
digunakan untuk aktivitas, pertumbuhan dan reproduksi (Mudjiman, 2004).
Aspek fisiologi pencernaan dan pakan merupakan faktor penting
untuk memacu pertumbuhan, lambatnya pertumbuhan diduga disebabkan dua
faktor utama, yaitu :
1. Kondisi internal ikan sehubungan dengan kemampuan ikan dalam
mencerna dan memanfaatkan pakan untuk pertambahan bobot tubuh.
2. Kondisi eksternal pakan, yang formulasinya belum mengandung sumber
nutrien yang tepat dan lengkap (Wiadnya, 2000).
D. Pakan Alternatif
Pakan alternatif adalah pakan buatan sendiri dari bahan-bahan lokal
yang dicampur sendiri untuk mendapatkan pakan dengan nutrisi yang cukup
untuk pertumbuhan, hal ini karena pakan telah di rekayasa sehingga
memenuhi kebutuhan nutrisi untuk ternak baik kandungan protein, energi
metabolisme, kandungan lemak, batasan kandungn serat kasar serta vitamin
dan mineral ( Bidura,2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Penyusunan formulasi pakan merupakan suatu kompetensi yang harus
dimiliki oleh para pembudidaya ikan yang akan membuat pakan ikan sendiri
karena pakan ikan yang dibuat mempunyai keuntungan yang lebih baik
dibandingkan dengan membeli di pasar. Pakan ikan yang dibuat sendiri
mempunyai
formulasi
sesuai
dengan
kebutuhan
ikan
yang
akan
mengkonsumsi pakan tersebut (Gusrina, 2008).
1. Limbah Sayur
Menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo PP 85/1999, limbah
didefinisikan sebagai buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia.
Salah satu limbah yang banyak terdapat di sekitar kota adalah limbah
pasar. Limbah pasar merupakan bahan-bahan hasil sampingan dari
kegiatan manusia yang berada di pasar dan banyak mengandung bahan
organik limbah pasar yang banyak mengandung bahan organik adalah
limbah hasil pertanian seperti sayur, buah-buahan dan daun-daunan serta
dari hasil perikanan dan peternakan (Ningrum, 2014).
Salah satu bahan pakan alternatif sumber protein asal nabati yaitu
limbah sayur yang ketersediaannya cukup melimpah dan belum
dimanfaatkan untuk penunjang budidaya ikan. Hal ini dikarenakan limbah
sayuran sangat mudah busuk tetapi di dalamnya masih mengandung zatzat makanan yang dapat dimanfaatkan oleh ikan.
Penelitian tentang batas maksimal penggunaan limbah sayuran
belum pernah dilakukan, akan tetapi dengan adanya pengolahan terlebih
dahulu, maka limbah sayur aman untuk dikonsumsi karena limbah sayuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tersebut sudah tidak mengandung bakteri pembusuk (Sudjana, 2006). Ada
beberapa jenis limbah sayur yang dapat digunakan sebagai pakan ternak di
antaranya bayam, kangkung, kubis, sawi dan kulit jagung (Bidura, 2010).
Beberapa jenis limbah sayur yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Sawi
Sawi (Brasscia juncea L) merupakan jenis sayur yang digemari
oleh masyarakat Indonesia. Konsumennya mulai dari golongan
masyarakat kelas bawah hingga golongan masyarakat kelas atas.
Kelebihan lainnya sawi mampu tumbuh baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi. Sawi mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis
krop, kubis bunga, dan brokoli. Tanaman sawi diduga berasal dari
Tiongkok (Cina), tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2500 tahun
lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan (Rukmana,
2002).
Sistematika tumbuhan (taksonomi), dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnilioposida
Ordo
: Brassicales
Famili
: Brassicaceae
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica juncea L (Suyanto, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.3. Kailan
Gambar 2.4. Sawi Hijau
Gambar 2.5. Sawi Putih
(Sumber: Muktiani, 2006)
Jenis limbah sawi yang banyak di pasaran yaitu limbah sawi
hijau/caisim dan sawi putih. Sawi memiliki kadar air yang cukup tinggi,
mencapai lebih dari 95%. Jika akan diolah menjadi pelet, terlebih
dahulu sawi harus dilayukan/ dijemur atau dikering-anginkan untuk
mengurangi kadar airnya. Nilai energi dan protein kedua jenis sawi ini
setelah ditepungkan hampir sama, berada pada kisaran 3200 - 3400
kcal/kg dan 25% - 32% (Almatsier, 2006) .
b. Kubis
Kubis (Brassica oleraceae) adalah salah satu sayuran dari famili
Brassicaceae yang dapat menjadi pilihan makanan yang baik karena
memberikan serat dan vitamin dasar namun rendah kalori. Sayuran ini
lazim ditanam di Indonesia seperti famili Brassicaceae yang lain seperti
kubis bunga, kubis tunas, brokoli, sawi, dan lain-lain. Sayuran ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi dengan curah hujan
rata-rata 850-900 mm. Daunnya bulat, oval, sampai lonjong,
membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun bermacammacam, antara lain putih (forma alba), hijau, dan merah keunguan
(forma rubra). Buahnya buah polong berbentuk silindris, panjang 5-10
cm, berbiji banyak. Biji berdiameter 2-4 mm, berwarna cokelat kelabu
(Muktiani, 2006).
Kandungan nutrien limbah kubis yaitu 15,74% bahan kering
(BK), 12,49% abu, 23,87% protein kasar (PK), 22,62% serat kasar
(SK), 1,75% lemak kasar (LK) dan 39,27% BETN (Almatsier, 2006).
Sistematika tumbuhan (taksonomi), kubis diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnilioposida
Ordo
: Brassicales
Famili
: Brassicaceae
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica oleraceae (Suyanto, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.6. Kubis.
(Sumber: Muktiani, 2006)
E. Kolam Semen
Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam
dan
pematangnya di semen sehingga tidak mudah rusak (permanen). Kolam
semen relatif aman dari berbagai hama dan minim resiko akan rusak /
kebocoran. Selain itu dari segi estetika, kolam semen juga lebih rapi dan enak
dipandang.
1. Keunggulan :
a. Kolam semen paling awet digunakan dibanding kolam lainnya
sebab memiliki struktur bangunan yang paling kokoh.
b. Tidak perlu memasang atau mengganti terpal.
c. Biaya perawatan paling murah.
d. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan
sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan.
e. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang (karena
adanya hewan yang bersarang di dinding / dasar kolam).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
f. Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).
g. Mencegah predator dan kompetitor alami bersarang di dalam kolam
secara permanen.
2. Kelemahan
a. Biaya pembuatan yang mahal.
b. Untuk kolam semen yang baru jadi perlu dikompos agar lumut dapat
tumbuh, jangka waktunya bisa berbeda-beda (dengan teknik
pengomposan yang benar bisa digunakan setelah 1 bulan), sehingga
tidak dapat langsung digunakan (Sangkuriang, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Penelitian yang relevan
1. Penelitian Zulmi (2009) Dengan Judul Pemanfaatan Limbah Organik
Sawi Sebagai Sumber Bahan Penyusun Pakan Benih Ikan Biawan
(Helostoma temmincki).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase yang optimal
dari limbah organik sawi dalam pembuatan ransum pakan untuk
menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan biawan
yang baik. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3
ulangan perlakuan A, pakan tanpa limbah organik (kontrol) perlakuan B,
pakan dengan limbah organik 15% dari berat total pakan perlakuan C,
Pakan dengan limbah organik 30% dari berat total pakan perlakuan D,
pakan dengan limbah organik 45% dari berat total pakan. Parameter yang
dilakukan adalah retensi/penyimpanan protein dan lemak, pertumbuhan
harian, efesiensi pakan dan kelangsungan hidup ikan. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa penambahan limbah sawi pada pembuatan pakan
buatan yang optimal terdapat pada penambahan limbah sawi sebanyak 30
% dari total pakan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Penelitian Ika (2006) Dengan Judul Evaluasi Nilai Gizi Limbah
Sayuran Produk Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ikan
Nila.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi
limbah sayuran dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan benih ikan nila
gift. Ikan nila gift merupakan varietas baru hasil persilangan antara
beberapa varietas ikan nila yang berkembang di berbagai negara. Evaluasi
gizi dilakukan secara deksriptif terhadap sample limbah sayuran hasil pra
pengolahan sebelum penjemuran dan penepungan. Sedangkan uji biologis
dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap lima perlakuan empat ulangan dengan perlakuan pelet: A (tepung
limbah sayuran 0%), B (tepung limbah sayuran 5%); C (tepung limbah
sayuran 10%); D (tepung limbah sayuran 15%); E (tepung limbah sayuran
20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah sayuran yang tidak
diolah terlebih dahulu sebelum penepungan mempunyai protein paling
tinggi dan penggunaan tepung limbah sayuran tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan mutlak ikan nila gift. Dengan demikian limbah
sayuran dapat digunakan dalam pakan ikan nila gift sampai 20% (Ika,
2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
G. Kerangka Berpikir
Ikan nila merupakan salah satu kegemaran masyarakat karena banyak
dikonsumsi dan memiliki beberapa kelebihan yaitu budidaya mudah,
dagingnya enak, memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ikan
ditentukan oleh 2 faktor yaitu faktor dalam (genetik ikan) dan faktor luar
(pakan ikan). Dimana salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam
meningkatkan gizi ikan yaitu pakan. Ada 2 jenis pakan yang biasanya
digunakan/ manfaatkan yaitu pelet yang terbuat dari pabrik dan pelet
alternatif.
Pelet pabrik biasanya sangat mudah ditemui dimana pun namun harga
dipasaran saat ini relatif mahal sehingga peneliti ingin mencari pengganti
pelet pabrik yang dapat menekan biaya operasional. Dalam hal memberi
pakan ikan yaitu dengan pelet alternatif yang memanfaatkan limbah sayuran
seperti kubis dan sawi yang kurang dimanfaatkan dimana pada limbah
sayuran terdapat kandungan protein yang dapat dijadikan sebagai pakan ikan
seperti dengan pelet pabrik yang ada pada umumnya.
Dalam penelitian tentang pelet alternatif untuk pemberian
pakan
diberikan sebanyak 2 kali/hari dengan komposisi PM (pelet pabrik) , P1 (pelet
alternatif 20%) , P2 (pelet alternatif 30%) , P3 (pelet alternatif 40%) dimana
pengukuran nantinya akan dilakukan 1 kali seminggu untuk mengetahui
pertumbuhan berat ikan nila dan diharapkan pakan alternatif ini dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan nila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Ikan nila
Kegemaran
Masyarakat
Pertumbuhan
Faktor
dalam
Budidaya
mudah,dagingnya
enak,nilai gizi
cukup tinggi
Genetik
Faktor
luar
Pakan
Pelet Pabrik
Pelet Alternatif
Mudah ditemui dan
harga relatif mahal
Limbah sayuran
seperti kubis dan
sawi yang melimpah
kurang
dimanfaatkan dan
harga lebih murah
Mengandung
protein yang tinggi
untuk pakan ikan
Mengandung
sumber protein
Dapat diolah untuk
dijadikan pelet
untuk pakan ikan
Dalam penelitian dilakukan
pemberian pakan sebanyak
2x/hari dengan komposisi:
PM : Pelet Matahari(Pabrik)
Pengukuran dilakukan 1x
seminggu dan dicatat
pertumbuhan berat ikan
P1 : Pelet Alternatif 20%
P2 : Pelet Alternatif 30%
P3 : Pelet Alternatif 40%
Diharapkan pakan
alternatif dapat
meningkatkan
pertumbuhan berat ikan
nila
Gambar 2.5. Alur kerangka berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
H. Hipotesis
1. Pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur (kubis dan sawi) sebagai sumber
pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila.
2. Pengaruh konsentrasi 30% pelet sayur (kubis dan sawi) memberikan
pengaruh
yang
baik
terhadap
pertumbuhan
ikan
nila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi konsentrasi
pelet sayur kubis dan sawi sebagai pakan terhadap pertumbuhan ikan nila.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, kami menggunakan 3 jenis variabel, yaitu
sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi pemberian
pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) pada ikan nila.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah berat dan kelangsungan hidup
ikan nila .
3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah pelet matahari (pabrik), usia
ikan dan waktu/intensitas pemberian pakan.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yaitu rancangan paling sederhana seperti pengaruh beberapa perlakuan
dengan sejumlah ulangan menjadi satuan-satuan percobaan, yang terdiri dari
4 perlakuan.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Untuk setiap perlakuan diujikan ikan nila sebanyak 10 ekor pada setiap kolam
semen. Perlakuan yang dilakukan sebagai berikut :
1. PM : Pelet Matahari (pabrik)/kontrol
2. P1 : Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi)20%
3. P2 : Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
4. P3 : Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
D. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu pada 01 Maret - 08
Mei 2016.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Desa Beran, Bantul,Yogyakarta.
E. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu :
Ember, cangkul, palu, meteran, saringan pasir dari anyaman bambu atau
kawat, cetok, penggosok dinding (lepan), baki plastik, kain kasa,
timbangan, jaring ikan, termometer, pH meter, log book, alat tulis dan
kamera.
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu :
Limbah sayur (kubis dan sawi), ikan nila merah sebanyak 10 ekor per
kolam, pelet Matahari (pabrik), bahan tambahan membuat pelet sayur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(vitamin ikan, terigu tapioka dan dedak), air, kertas label, pipa, semen,
pasir dan batu.
F. Cara Kerja
1. Pembuatan kolam semen
a. Kolam semen dibangun dengan langkah sebagai berikut:
1) Ukuran tanggul per kolam dibuat 80 cm x 80 cm x 80 cm
dengan menggunakan semen yaitu dengan komponen bahan
seperti air, pasir, batu dan kapur dicampur.
2) Tanggul dibangun dan penimbunan tanah pada masing-masing
sisi digunakan dengan cetok.
3) Agar tanggul tanah lebih kuat, maka pada waktu pembuatannya
perlu dicampurkan atau disumbatkan tanah liat berpasir yang
telah dilumatkan. Penyumbatan dilakukan bersamaan dengan
waktu dibuat tanggul atau setelah tanggul selesai dibangun.
4) Pembuatan
sumbatan
dilakukan
secara
berselang-seling.
Sebelum tempat (lokasi) tanggul ditimbuni tanah, terlebih
dahulu digali sedalam 0,25 m. Lebar galian ini, disesuaikan
dengan lebar tanggul yang dibangun di atasnya. Pada galian ini
dimasukkan lumatan tanah liat berpasir setinggi 30 cm dari
permukaan dasar galian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Pembuatan dan pemasangan perlengkapan kolam ikan
Pembuatan dan pemasangan perlengkapan kolam ikan
dilakukan bersamaan dengan pembuatan tanggul.
1) Pengelolaan air kolam dipermudah dengan diberi saluran air.
Saluran air yaitu saluran air masuk dan saluran pengeluaran
(pembuangan).
2) Saluran pintu air yang terbuat dari pipa dipasang. Pemasangan
saluran air pada tanggul ini cukup dengan dibenamkan bagian
tengah pipa ke dalam tanggul sehingga kedua ujungnya terbuka.
Posisi pipa mendatar sejajar dengan permukaan tanggul. Salah
satu ujung mencuat di atas permukaan kolam dan ujung lainnya
mencuat pada sumber atau saluran air.
3) Ujung pipa yang dicuat di luar tanggul disambung dengan pipa
siku dan disambung lagi dengan potongan pipa PVC setinggi
tanggul kolam.
2. Pembuatan pelet sayur kubis dan sawi
Pelet alternatif yang siap digunakan harus dibuat dengan dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
a.
Limbah sayur kubis dan sawi dicuci/bilas dengan air bersih.
b.
Limbah sayur kubis dan sawi dijemur oleh panas matahari
sampai kering.
c.
Limbah sayur kubis dan sawi yang sudah kering kemudian
dibuat menjadi tepung dengan digunakan penggiling tepung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d.
Tepung limbah sayur kubis dan sawi ditimbang dan siap untuk
digunakan.
Untuk
dijadikan
pelet,
bahan-bahan
yang
dipersiapkan adalah tepung tapioka, dedak, vitamin ikan dan
air yang masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis
bahan dan semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.
Analisis perhitungan komposisi setiap perlakuan konsentrasi
pembuatan pelet sayur dalam 1000 gram yaitu:
1) Pada P1: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 20% = 200 gram
b) Tepung tapioka
= 1000 x 30% = 300 gram
c) Dedak
= 1000 x 30% = 300 gram
d) Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
e) Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
= 2:3:3:1:1
2) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 30% = 300 gram
b) Tepung tapioka
= 1000 x 25% = 250 gram
c) Dedak
= 1000 x 25% = 250 gram
d) Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
e) Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
= 3:2,5:2,5:1:1
3) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
a) Tepung sayur (kubis+sawi) = 1000 x 40% = 400 gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b) Tepung tapioka
= 1000 x 20% = 200 gram
c) Dedak
= 1000 x 20% = 200 gram
d) Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
e) Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
e.
= 4:2:2:1:1
Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin
penggiling pelet sehingga dihasilkan pelet basah yang
panjangnya seperti mie. Kemudian pelet basah tersebut
dipotong 0,5 cm dan terbentuk butiran- butiran lalu dijemur di
panas matahari seharian dan pelet ditimbang dan siap
digunakan.
3. Aklimatisasi Ikan nila
Sebelum dilakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian
aklimatisasi ikan/ penyesuaian ikan terhadap lingkungannya. Langkahlangkah yang harus dilakukan untuk aklimatisasi ikan yaitu:
a. Untuk persiapan ikan nila uji, digunakan kolam semen yang telah
dibuat untuk tempat aklimatisasi.
b. Ikan nila uji dimasukkan ke dalam kolam semen yang sudah disiapkan
sesuai dengan penebaran ikan nila yang telah direncanakan yaitu 5 ekor
benih ikan nila/ kolam.
c. Aklimatisasi ikan nila dilakukan selama 7 hari untuk melihat apakah
ikan nila dapat menyesuaikan diri dengan kolam semen yang telah
dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Pemeliharaan Ikan
a. Pemilihan Ikan
1) Pemilihan ikan dipilih usia sekitar 3 bulan dengan panjang sekitar
10-12 cm berat 15-20 gram/ekor.
2) Ikan nila sebanyak 10 ekor ditebarkan pada setiap kolam semen.
b. Pemberian pakan ikan
Untuk pakan ikan yaitu berupa pelet yang diberikan 2 kali (pagi dan
sore) dalam sehari pada masing-masing kolam dengan komposisi
sebagai berikut:
PM
: Pelet Matahari (pabrik)/kontrol
P1
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
P2
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
P3
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
Untuk perhitungan pemberian pakan disesuaikan dengan bobot ikan
setiap minggunya pada ikan nila dengan perhitungan sebagai berikut:
Misalnya: dalam 4 kolam masing-masing terdapat 10 ekor ikan nila
awal berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata bobot ikan = (10+20) / 2 = 15 gram/ekor.
Perhitungan pemberian pakan = 15 gram x 10 ekor ikan nila x 3% = 4,5
gram = 0,0045 kilogram.
Cek bobot ikan setiap minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.
c. Pembersihan kolam semen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Hal ini dilakukan setiap seminggu sekali untuk dibuang sisa-sisa
endapan
yang
terdapat
pada
dasar
kolam
agar
kehidupan
perkembangbiakan ikan menjadi lebih baik dengan cara :
1) Semua ikan nila dipindahkan pada ember yang sudah berisi air.
2) Air yang terdapat pada kolam dibuang melalui pipa saluran yang
telah dibuat.
3) Jika terdapat sisa-sisa kotoran/endapan dapat dibersihkan dengan
disiram selang air melalui pipa saluran.
4) Jika sudah bersih dapat diisi kembali dengan air dan ikan yang
berada dalam ember dapat dipindahkan kembali ke dalam kolam
semen.
d. Pengukuran pertumbuhan ikan
Pengukuran berat ikan dilakukan 1 x seminggu yang dilakukan dengan
cara :
1) Ikan satu per satu dipindahkan pada kolam pertama ke ember yang
berisi air.
2) Ikan satu per satu diambil untuk dipindahkan pada ember dan
ditimbang beratnya pada timbangan.
3) Hasil pengukuran berat ikan dicatat pada logbook.
4) Diulangi kembali langkah untuk mengukur ikan selanjutnya pada
setiap 1 x seminggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5) Setelah diukur semua berat ikan hasil pengukuran kemudian diratarata sebagai hasil pengukuran akhir dari berat setiap ikan pada
kolam.
Tabel 3.1. Pengamatan Keseluruhan Perlakuan
Perlakuan Jumlah
Berat Ikan Nila (gram) setiap minggu
Ikan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
PM
5
(Pabrik)
6
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
P1
4
(Pelet
5
alternatif
6
20 %)
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
3
P2
4
(Pelet
5
alternatif
6
30 %)
7
8
9
10
Rata-rata
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Perlakuan Jumlah
Ikan
1
2
3
P3
4
(Pelet
5
alternatif
6
40 %)
7
8
9
10
Rata-rata
1
2
Berat Ikan Nila (gram) setiap minggu
3
4
5
6
7
8
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS.
Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan merupakan data
mentah yang meliputi berat ikan nila. Analisis data menggunakan uji Anova
One Factor. Uji Anova One Factor merupakan salah satu uji komparatif yang
digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) pada data yang lebih
dari 2 kelompok. Dalam melakukan analisis data dengan uji tersebut tentunya
harus didukung dengan pengujian normalitas serta homogenitas dalam arti
bahwa kedua pengujian tersebut merupakan persyaratan analisis data sebelum
melakukan uji Anova One Factor.
Uji
normalitas
merupakan
pengujian
yang
bertujuan
untuk
memperlihatkan bahwa data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi
yang normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan dengan
taraf signifikan (α = 0,05). Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas
adalah apabila nilai signifikansi lebih besar dari α , maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α ,
maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji
normalitas maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Pengujian tersebut
bertujuan mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Adapun
dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila nilai
signifikansi lebih dari α , maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau
lebih kelompok populasi data adalah sama. Baik uji normalitas maupun uji
homogenitas
dilakukan
dengan
menggunakan
program
uji
SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian diawali dengan aklimatisasi ikan selama kurang lebih 7
hari kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat ikan nila setiap minggu
selama 2 bulan, nilai kelangsungan hidup ikan dan kualitas air.
1. Pertumbuhan Rata-rata Berat Ikan Setiap Minggu
Berdasarkan hasil pengukuran pertumbuhan rata-rata berat ikan
nila setiap minggu seperti grafik di bawah ini:
Gambar 4.1. Grafik pertumbuhan rata-rata berat ikan nila/minggu
Keterangan :
PM
: Pelet Matahari (pabrik)/kontrol
P1
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
P2
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
P3
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan rata-rata pertumbuhan berat
ikan nila
setiap
minggunya pada 3 perlakuan dan kontrol secara umum mengalami
kenaikan pertumbuhan berat yang berbeda setiap minggunya. Pada grafik
4.1 setiap minggunya rata-rata kenaikan sekitar 10 gr/minggu. Kenaikan
berat ikan ini berlaku pada semua perlakuan yang dapat dikatakan hampir
sama karena ikan nila sedang melakukan penyesuaian terhadap pakan
buatan yang digunakan untuk bertahan hidup. Namun dapat dilihat dari
semua perlakuan yang digunakan sebagai pakan ikan pertumbuhan ikan
nila pada P2 yang mengalami kenaikan pertambahan berat ikan yang
paling tinggi, pada P3 kenaikan pertambahan berat ikan nila juga tidak
berbeda jauh dari P2. Sedangkan pada P1 dan PM dapat dikatakan relatif
sama.
Untuk mengetahui keseragaman variasi data masing-masing
perlakuan maka dilakukan uji homogenitas menggunakan lavene diperoleh
hasil seperti F hitung < F tabel maka dari itu data homogen (lampiran 3).
Data yang homogen artinya pada masing-masing perlakuan mempunyai
keseragaman variasi data. Setelah dilakukan pengujian data homogenitas
(lampiran 3) dan normalitas (lampiran 3) kemudian dilakukan analisis
variasi dengan Anova one factor untuk mengetahui terdapat perbedaan
yang nyata atau tidak pada rata-rata pertumbuhan berat ikan nila setiap
minggu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.2. Perhitungan statistik rata-rata berat ikan nila/minggu
Source of SS
Df
Ms
F
PF crit
variation
Value
58,228
3
19,409
0,014
0,92
2,86
Between
groups
46705,308 36
1297,370
Within
groups
46763,536 39
Total
Berdasarkan pengujian statistik menggunakan uji Anova one factor
diperoleh hasil F hitung (0,014) < F tabel (2,86) berarti data tidak
signifikan. Ho diterima, Hi ditolak yang berarti rata-rata pertumbuha berat
ikan nila setiap minggu tidak menunjukkan perbedaan nyata pada masingmasing perlakuan. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa
pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi sebagai sumber
pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila.
2. Kelangsungan Hidup Ikan
Kelangsungan hidup digunakan untuk mengetahui toleransi dan
kemampuan ikan untuk bertahan hidup. Nilai kelangsungan hidup dapat
diketahui dengan membandingkan jumlah ikan pada populasi setiap
perlakuan yang hidup pada saat awal penelitian dengan ikan yang hidup
pada populasi setiap perlakuan. Nilai kelangsungan hidup akan tinggi jika
faktor kualitas dan kuantitas pakan, serta kualitas lingkungan mendukung.
Kelangsungan hidup ikan nila selama penelitian untuk semua
perlakuan dan ulangan adalah 100% dapat dilihat pada grafik sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 4.2. Grafik Kelangsungan Hidup Ikan Nila
Keterangan:
PM
: Pelet Matahari (pabrik)/kontrol
P1
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
P2
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
P3
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
3. Kualitas Air
Kualitas air merupakan faktor kimia dan fisika yang dapat
mempengaruhi lingkungan media pemeliharaan dan secara tidak langsung
akan mempengaruhi proses metabolisme benih ikan nila. Parameter
kualitas selama perlakuan ini adalah suhu dan pH. Kisaran hasil
pengukuran kualitas air selama penelitian pada setiap perlakuan dapat
dilihat pada tabel 4.3. di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.3. Kualitas Air
Parameter yang Diamati
Perlakuan
Suhu (0 C)
pH
PM
28
7,2
P1
27
7,3
P2
28
7,2
P3
28
7,3
Keterangan :
PM
: Pelet Matahari (pabrik)/kontrol
P1
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
P2
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
P3
: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
Kualitas air untuk budidaya merupkan salah satu faktor yang perlu
diperhatikan terhadap pertumbuhan ikan nila. Pada tabel 4.3 terlihat bahwa
parameter kualitas air selama penelitian yang meliputi suhu ( 0 C) dan pH
masih berada dalam kisaran optimal yang baik bagi pertumbuhan ikan
nila. Menurut (Arie, 2007) kisaran optimal suhu yang baik untuk
pertumbuhan ikan nila yaitu sekitar 25-300C sedangkan untuk nilai pH
yang baik yaitu antara 7-8. Kualitas fisika dan kimia air akan
mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Pembahasan
Pertumbuhan merupakan penambahan jumlah berat dalam satu
periode pada waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi sebagai sumber pakan terhadap
pertumbuhan ikan nila dan untuk mengetahui variasi konsentrasi yang baik
dalam pembuatan pakan ikan yang dapat berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan ikan nila.
1. Pertumbuhan Rata-rata Berat Ikan Setiap Minggu
Berdasarkan grafik 4.1 pertumbuhan berat ikan nila setiap kali
pengukuran pada semua perlakuan selalu mengalami peningkatan.
Peningkatan pada berat ikan ini karena adanya pakan yang tersedia, baik
yang berasal dari pakan alami maupun pakan buatan yang kandungan
protein dan karbohidratnya berada dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan ikan.
Secara keseluruhan sesuai hasil analisis statistik pertumbuhan ratarata ikan nila setiap minggunya tidak menunjukkan beda nyata hal ini
dikarenakan dikarenakan rendahnya variasi konsentrasi perlakuan terhadap
pertumbuhan berat ikan, selain itu hal ini bisa terjadi antara lain adanya
pakan alami (lumut) pada kolam serta jumlah/ frekuensi pemberian pakan
sehingga pada uji Anova menunjukkan tidak adanya beda nyata pada
setiap perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Meskipun tidak menunjukkan beda nyata yang signifikan namun
hasil pertumbuhan berat ikan pada setiap perlakuan menunjukkan hasil
yang berbeda-beda (grafik 4.1). Hal ini bisa dilihat pada PM (pelet pabrik)
dengan P1, P2, dan P3 (pelet alternatif) dimana hasil pertumbuhan berat
ikan nila P1, P2 dan P3 (pelet alternatif) lebih tinggi dibandingkan dengan
PM (pelet pabrik) hal ini mungkin disebabkan kandungan yang terdapat
pada P1, P2 dan P3 (pelet alternatif) karena limbah sayuran terkandung
zat-zat makanan (protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral) yang
dapat dimanfaatkan oleh ikan. Sedangkan pada pelet pabrik diduga karena
protein yang telah diserap terlebih dahulu dimanfaatkan oleh tubuh ikan
untuk aktivitas, metabolisme dan kebutuhan pemeliharaan. Kemudian jika
berlebih akan dimanfaatkan bagi pertumbuhan. Selain itu pakan alami
yang terdapat pada kolam ini hanya sedikit sehingga ikan pun kurang
tercukupi kebutuhan nutrisi.
Pada perbandingan setiap perlakuan pada pelet alternatif yang
terdapat pada P1, P2 dan P3 yang menunjukkan pertumbuhan berat yang
paling tinggi yaitu P2 hal ini dapat dikarenakan limbah sayur dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ikan nila dan jumlah pakan yang diberikan
tidak berlebihan sehingga pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan
dengan maksimal. Pada P2 inilah kebutuhan akan kandungan protein
tercukupi sehingga laju pertumbuhan berat ikan nila yang paling tinggi
diantara kolam lainnya. Menurut Arie (2007) ikan nila membutuhkan
pakan selama pemeliharaannya dengan jumlah kandungan protein sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
25-30% hal ini dikarenakan pada jumlah kandungan protein tersebut
memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan nila dan efisiensi pakan
yang tinggi. Selain itu pada P3 merupakan pertumbuhan berat ikan nila
kedua yang tertinggi, bila dibandingkan dengan P2 masih lebih rendah hal
ini dikarenakan walaupun jumlah pakan yang diberikan lebih tinggi namun
ternyata pakan tersebut tidak termakan semuanya karena terjadinya
sintesis protein didalam tubuhnya selain itu ikan pada kolam ini banyak
ditumbuhi seperti lumut yang memungkinkan ikan cenderung memakan
pakan alami dari pada pakan buatan sehingga memungkinkan ikan lebih
cepat kenyang dan sisa-sisa amoniak yang berasal dari pakan tersebut akan
lebih banyak mengendap di bawah. Sedangkan pada P1 adalah laju
pertumbuhan berat ikan nila yang paling rendah dibanding P2 dan P3 hal
ini dikarenakan hal ini dikarenakan nutrisi di dalam pakan rendah.
Menurut
Setiawan
(2009)
ikan
membutuhkan
pakan
selama
pemeliharaannya dengan frekuensi 3-5% dari berat rata-rata ikan dengan
jumlah kandungan protein sekitar 25-30 %, sehingga nutrisi pada P1 tidak
mencukupi kebutuhan ikan nila serta pakan alami yang terdapat pada
kolam ini tidak banyak sehingga ikan pun kurang tercukupi kebutuhan
nutrisi dan menyebabkan laju pertumbuhan ikan lambat.
Faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya sumber pakan
adalah dengan sumber nutrisi dan jumlah dari tiap-tiap komponen sumber
nutrisi dalam pakan tersebut. Jumlah dan kualitas pakan yang diberikan
kepada ikan harus diseimbangkan dengan kebutuhan pakan ikan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
hasilnya
dapat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ikan.
Untuk
meningkatkan pemanfaatan pakan ikan maka dalam memformulasikan
pakan perlu mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dari ikan nila,
diantaranya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral (Mudjiman, 2004). Sedangkan menurut Kordi (2000) faktor lain
yang mempengaruhi pertumbuhan berat ikan pada setiap perlakuan untuk
masing-masing kolam yaitu kepadatan ikan yang ditebar, dimana dengan
padat tebar yang rendah, pertumbuhan ikan relatif lebih cepat. Hal ini
sesuai dengan kondisi kolam pada penelitian yang telah dilakukan dimana
kepadatan ikan nila yang ditebar rendah sehingga tidak menghambat
pertumbuhan ikan.
Berdasarkan rata-rata pertumbuhan berat ikan setiap minggu pada
setiap perlakuan, kenaikan berat ikan pada minggu ke-1 hingga minggu
ke-7 cenderung lambat hal ini dikarenakan ikan nila sedang menyesuaikan
diri dengan pakan buatan dari pelet alternatif (limbah sayur) sehingga pelet
tersebut hanya sedikit saja dimakan oleh ikan (grafik 4.1). Hal tersebut
memungkinkan ikan nila cenderung memakan pakan alami yang terdapat
di dalam kolam seperti lumut untuk kelangsungan hidupnya. Air kolam
selama penelitian berwarna hijau dan terlihat banyak lumut yang tumbuh
di dalam kolam. Setelah melewati masa penyesuaian dengan pakan
alternatif yaitu pada minggu ke- 8 kenaikan pertumbuhan rata-rata ikan
dapat dikategorikan cukup tinggi kenaikan ini terus berlanjut hingga akhir
penelitian. Selama penelitian ikan nila diberikan frekuensi pakan sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2 kali dari 3% berat ikan nila yang dapat menjadi faktor penyebab tidak
adanya pengaruh perbedaan pada pertumbuhan berat ikan seharusnya
pemberian frekuensi pakan lebih ditingkatkan agar hasil pertumbuhan ikan
lebih optimal untuk membantu pertumbuhannya.
2. Kelangsungan Hidup Ikan
Kelangsungan hidup merupakan tingkat kelangsungan hidup pada
saat penelitian yang dapat dihitung dengan membandingkan jumlah ikan
pada akhir penelitian dengan jumlah ikan yang ditebar pada awal
penelitian. Dapat dilihat pada grafik 4.2 hasil derajat kelangsungan hidup
ikan nila selama penelitian adalah 100% pada semua perlakuan. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan nila pada penelitian
dapat dikategorikan baik karena tidak adanya ikan yang mengalami
kematian. Penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan dalam kondisi
lingkungan fisik dan kimia masih sesuai atau dapat ditoleransi oleh ikan
nila. Hal ini karena pakan alternatif yang telah dibuat dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi ikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh ikan. Apabila
pakan buatan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik maka
tingkat kelangsungan hidup ikan tinggi.
Selain itu kelangsungan hidup ikan dapat dipengaruhi oleh faktor
biotik yaitu kualitas air, pakan, persaingan, penanganan manusia dan
kepadatan penebaran sedangkan faktor abiotik adalah sifat fisika dan kimia
dalam perairan (Arie, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada penelitian ini beberapa faktor yang mempengaruhi kelangsungan
hidup ikan antara lain:
a. Faktor biotik
1)
Kualitas air
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kualitas air
yang terdapat pada kolam sesuai dengan lingkungan hidup ikan nila
karena perairan kolam mampu memberikan suasana yang nyaman bagi
pergerakan ikan yaitu tersedianya air yang cukup untuk menciptakan
kualitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan yang optimal
dimana suhu pada kolam rata-rata berkisar 25-300C dan pH berkisar
7,2-7,3 sesuai dengan parameter yang disyaratkan. Selain itu
lingkungan perairan kolam sangat baik sehingga mampu memberikan
stimulus bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan yang optimal dan
peningkatan kualitas air dapat mempengaruhi nafsu makan ikan dimana
hal ini terlihat bahwa seluruh kolam masing-masing ikan mendapat
asupan pakan sehingga energi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
berlangsung lama.
2) Pakan
Pada penelitian pakan alternatif yang diberikan yaitu berupa
pelet sayur terapung karena mampu dimanfaatkan oleh ikan yang
memiliki kebiasaan tingkah laku ikan berenang di permukaan perairan
digunakan untuk pertumbuhan ikan nila. Selain itu terdapatnya pakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
alami seperti lumut pada kolam juga membantu kelangsungan hidup
ikan.
3) Persaingan
Kondisi yang terjadi pada kolam yaitu hanya persaingan dari
masing-masing ikan nila sendiri hal ini biasa terjadi pada pemeliharaan
ikan nila. Sehingga dapat berakibat adanya
perbedaan berat pada
masing-masing ikan, namun tidak ada terdapatnya biota yang
merugikan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan ikan (hama dan
penyakit ikan).
4) Penanganan manusia
Hal terpenting yang juga membantu pemeliharaan ikan yaitu
penanganan manusia karena dapat meminimalkan terjadinya gangguan
dari luar seperti adanya semut, dedaunan
maupun sampah yang
memungkinkan bisa masuk ke dalam kolam. Selain itu peneliti juga
memastikan keadaan kolam tetap nyaman bagi kelangsungan hidup
ikan, hal ini terbukti tidak ada ikan yang mengalami kematian.
5) Kepadatan penebaran
Kepadatan penebaran ikan pada kolam penelitian dapat
dikatakan rendah hal ini karena ikan yang ditebar pada masing-masing
kolam hanya berjumlah 10 ekor sehingga tidak mempengaruhi
lingkungan budidaya dan interaksi ikan. Kepadatan penebaran yang
rendah tidak akan menganggu proses fisiologis dan tingkah laku ikan
terhadap ruang gerak yang pada akhirnya dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kesehatan dan fisiologis ikan seperti proses peningkatan pemanfaatan
makanan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup.
b. Faktor abiotik
Adapun yang mempengaruhi faktor abiotik yaitu sifat kimia dan
fisika dalam suatu perairan seperti suhu dan pH. Pada kondisi penelitian
suhu pada kolam yaitu berkisar 27-280C dianggap sudah baik dan
sesuai dengan lingkungan hidup dari ikan nila yaitu 25-300C.
Sedangkan pada pH juga dianggap baik yaitu 7,2-7,3 dimana pH yang
baik untuk pemeliharaan ikan nila yaitu 6-8,5. Sehingga ikan dengan
kondisi suhu dan pH yang baik akan membantu dalam pertumbuhan
serta kelangsungan hidupnya.
3. Kualitas Air
Air sebagai media hidup ikan harus memiliki sifat yang baik bagi
kehidupan ikan, karena kualitas air dapat memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan makhluk hidup di dalam air. Pengukuran terhadap parameter
kualitas air yang diukur dalam media penelitian antara lain :
a. Suhu
Suhu merupakan salah satu parameter penting bagi kehidupan,
karena lingkungan akan mempengaruhi aktivitas di dalam sel tubuh.
Hasil pengukuran suhu yang diperoleh selama penelitian adalah antara
27- 280 C (tabel 4.3). Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
air kolam selama penelitian masih sesuai dengan kebutuhan ikan nila
yaitu 250 C- 300 C. Kenaikan suhu dalam pemeliharaan diduga akibat
adanya pengaruh dari lingkungan dan aktivitas ikan dalam kolam
karena kolam perlakuan berada di tempat terbuka. Ikan tersebut sering
bergerak untuk mencari tempat berteduh. Ikan juga aktif bergerak
mencari pakan di dalam kolam.
Suhu pemeliharaan ikan nila dalam penelitian masih baik karena
pada suhu 27-280C aktivitas dan nafsu makan ikan meningkat sehingga
pertumbuhan ikan nila menjadi cepat. Namun apabila kenaikan suhu
yang melebihi batas kebutuhan ikan nila yaitu di atas 30 0C dapat
menimbulkan berkurangnya kandungan oksigen sehingga asupan
oksigen berkurang. Hal ini tidak terjadi pada penelitian ikan nila karena
kenaikan suhu yang terjadi tidak terlalu signifikan sehingga suhu yang
sesuai akan sehingga menjadikan ikan menjadi lebih cepat tumbuh.
b. pH (Derajat Keasaman)
Nilai pH yang dihasilkan selama penelitian memiliki rata-rata
yaitu berkisar 7,2-7,3. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa pH air
kolam sesuai dengan kondisi air yang diperlukan oleh ikan nila untuk
pertumbuhan. Pada hasil penelitian sempat terjadi kenaikan pH dari 7,2
menjadi 7,3 hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh banyaknya
kandungan oksigen dalam air akibat proses fotosintesis yang dilakukan
oleh lumut yang tumbuh di dalam kolam. Benih ikan yang suka berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
di dalam kolam dan jarang muncul ke permukaan merupakan salah satu
indikasi bahwa kandungan oksigen di dalam kolam cukup terpenuhi.
Namun pada kondisi pH seperti itu masih dianggap sesuai dengan
kebutuhan pH bagi ikan nila.
Jika terjadi perubahan pH dapat menyebabkan ikan menjadi
stress sehingga terserang penyakit dan kemungkinan secara tidak
langsung rendahnya pH dapat menyebabkan kerusakan pada kulit ikan
sehingga memudahkan infeksi oleh patogen (Arie, 2007). Namun
keadaan kolam ikan nila dengan pH 7,2-7,3 akan meminimalkan
terjadinya stress pada ikan dan terserang penyakit.
4. Sistem Kolam Semen
Kolam semen merupakan kolam yang bagian dasar dibuat dari
semen sehingga tidak mudah rusak (permanen). Kolam semen relatif aman
dari berbagai hama dan resiko rusak / kebocoran yang selama penelitian
digunakan untuk memelihara ikan nila. Penggunaan kolam semen sebagai
tempat
budidaya
pertumbuhan
yang
ikan nila selama penelitian memberikan hasil
baik,
dimana
pertumbuhan
ikan
mengalami
pertambahan berat ikan yang cukup baik. Penggunaan kolam semen
memberikan hasil yang baik pada pertumbuhan ikan nila setiap minggu
pada grafik 4.2 pertumbuhan serta tingkat kelangsungan hidup ikan yang
mencapai 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Menurut Kordi (2000) bahwa tingkat keberhasilan pemeliharaan
ikan di kolam semen lebih tinggi dibandingkan dengan kolam terpal atau
kolam tanah, hal ini dikarenakan kolam semen memiliki keunggulan yaitu
biaya perawatan paling murah, sistem pengairan dapat dibuat dengan baik,
untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga
perawatan, kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang (karena
adanya hewan yang bersarang di dinding / dasar kolam), proses
pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari), mencegah predator dan
kompetitor alami bersarang di dalam kolam secara permanen. Dengan
demikian pemeliharaan ikan nila di kolam semen dapat menjamin
kelangsungan hidup hingga 100%.
5. Keterbatasan Penelitian
Kolam ikan seharusnya tidak berada pada lokasi yang sekitarnya
pepohonan atau tanaman lainnya hal ini dapat memungkinkan tumbuh
banyaknya lumut yang mengakibatkan ikan tidak akan memakan pakan
buatan dan lebih memilih pakan alami sebagai makanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Hasil penelitian mengenai “Pengaruh Variasi Konsentrasi Pelet Sayur
Kubis Dan Sawi Sebagai Sumber Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Pada Sistem Kolam Semen” dapat menjadi pengetahuan
baru dalam dunia pendidikan. Berbagai hal dalam penelitian dapat dijadikan
sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X pada Bab
Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Konten materi dari
perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah diantaranya yaitu tentang
limbah dan daur ulang.
Aplikasi dalam materi mengenai limbah dan daur ulang adalah dapat
dijadikan sebagai bahan praktikum tentang pengelolaan limbah. Hal-hal yang
dapat diterapkan dengan pengelolaan limbah yang berkaitan dengan penelitian
yang telah dilakukan dapat berupa hal yang menyangkut sekitar bidang perikanan.
Pembelajaran akan dirancang agar siswa dapat melakukan percobaan yang
berkaitan dengan pemanfaatan limbah sayur seperti kubis dan sawi yang terdapat
di lingkungan sekitar yang dapat diolah sebagai pelet alternatif yang dapat
dimanfaatkan untuk pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tugas kelompok dapat berupa produk terkait suatu design penelitian
eksperimen yang telah dirancang. Dalam penelitian ini siswa diharapkan akan
mendapat suatu gambaran atau pengetahuan terkait dengan pemanfaatan limbah
sayur seperti kubis dan sawi sebagai pakan alternatif untuk pertumbuhan ikan nila.
Output / hasil yang diharapkan juga dapat berupa laporan penelitian yang
memungkinkan untuk dijadikan karya ilmiah yang bermanfaat sebagai bahan
literatur siswa maupun masyarakat terkait pemanfaatan limbah sayur seperti kubis
dan sawi sebagai pakan alternatif ikan.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam design pembelajaran terkait
penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi dasar (KD)
yang digunakan adalah :
KD 1.2 : Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
KD 2.1 : Berperilaku Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam
kelas maupun di luar kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
KD 3.10: Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari
perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan
KD 4.10: Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain
produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan
bahwa :
1. Variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi sebagai sumber pakan
dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila namun tidak ada beda nyata
antara setiap variasi konsentrasi pelet.
2. Variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi sebanyak 30% memberikan
hasil yang paling baik dalam pertumbuhan ikan nila.
.
B. Saran
1. Dilakukan uji kandungan protein pada limbah sayur (kubis dan sawi) agar
dapat mengetahui jumlah kandungan protein yang akan digunakan sebagai
pakan alternatif untuk ikan.
2. Sebaiknya variasi konsentrasi pemberian pakan ikan lebih ditingkatkan
sehingga dapat menunjukkan hasil beda nyata terhadap pertumbuhan ikan.
3. Membuat kolam ikan yang digunakan untuk penelitian seharusnya tidak
berada pada lokasi yang disekitarnya terdapat pohon-pohonan ataupun
tanaman lainnya hal ini dapat memungkinkan tumbuh banyaknya lumut
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pada sekitar kolam yang mengakibatkan ikan tidak akan memakan pakan
buatan dan lebih memilih pakan alami sebagai makanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Alamtsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Arie, U. 2007. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Cetakan Keenam. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Bidura, I.G.N.G. 2010. Pakan Ternak Alternatif dan Aplikasi Teknologi . IPB .
Bandung.
Djarijah , A.S. 2002. Budidaya Nila Gift Secara Intensif. Kanisius. Yogyakarta.
Ika. 2006. Evaluasi Nilai Gizi Limbah Sayuran Produk Cara Pengolahan Berbeda
Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila. Jurnal Penelitian.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran. Bandung.
Khairul, Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P. Budidaya Ikan Nila Secara
Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Kottelat. 2003. Budidaya Ikan Jilid 2. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. BSE. Jakarta.
Mudjiman. 2004. Makanan Ikan Nila. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Muktiani. 2006. Komposisi Beberapa Jenis Limbah Sayuran. Fapet IPB. Bogor.
Ningrum. 2014. Evaluasi Pemanfaatan Limbah Sayuran Sebagai Pakan Ternak
Ruminansia. Jurnal Penelitian. DKI Jakarta.
Rukmana. 2002. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Terbitan Kedua.
ITB. Bandung.
Sangkuriang. 2010. Pengolahan Pangan Tingkat Rumah tangga. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi. PB. Bogor.
Setiawan, Basuki. 2009. Pengaruh Padat Penebaran 1, 2, Dan 3 Ekor/Liter
Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Maanvis
(Pterophyllum Scalare). Program Studi Teknologi dan Manajemen
Akuakultur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/. Diakses Pada Tanggal
30 April 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sudjana, A. 2006. Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup dan Produksi Ikan Nila
Merah (Oreochromis sp.) yang dipelihara dalam kurungan Terapung pada
Berbagai Padat Penebaran.. Institut Pertanian Bogor. Bandung.
Susanto. 2007. Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suyanto, R. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wiadnya, D.G.R, Hartati, Y. Suryanti, Subagyo, dan A.M. Hariati. 2000. Periode
Pemberian Pakan yang mengandung Kitin untuk Memacu Pertumbuhan dan
Produksi Ikan Gurame (Osphronemus goramy Lac.). Jurnal Penelitian
Perikanan Indonesia,6(2) :62-67.
Zulmi, Andriani. 2009. Pemanfaatan Limbah Organik Sawi Sebagai Sumber
Bahan Penyusun Pakan Benih Ikan Biawan (Helostoma temmnicki).
Universitas
Muhammadiyah.
Pontianak.
http://makalah-makalahmakalah.blogspot.co.id.contoh-jurnal-pemanfaatan-limbah-organik.html.
Diakses pada tanggal 30 April 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 1 :
A. Silabus Mata Pelajaran
Silabus Mata Pelajaran Biologi
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas / Semester
:X/2
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
:
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
:
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Media , alat , dan
bahan
10. Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah
1.2.
2.1.
2.2.
3.10.
Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium
Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar
Menganalisis data perubahan
lingkungan dan dampak dari
perubahan perubahan tersebut
Keseimbangan
lingkungan
ï‚· Kerusakan
lingkungan/pence
maran lingkungan.
 Pelestarian
lingkungan
Limbah dan daur
ulang.
 Jenis-jenis limbah.
 Proses daur ulang
Mengamati
Menayangkan
berbagai
fakta
tentang macam-macam limbah
dalam bentuk gambar/foto dan
mencermati berbagai fakta yang
ditemukan serta mencatat hasil
pengamatannya.
Menanya
Setelah melihat tayangan
gambar/foto kemudian menanyakan
apa yang dimaksud dengan
limbah?
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
ï‚· Studi literature tentang jenisjenis limbah serta pengaruhnya
terhadap kesehatan dan
perubahan lingkungan
ï‚· Mencari tahu proses daur ulang
limbah
Mengasosiasikan
ï‚· Menyimpulkan analisis untuk
menjelaskan dan menarik
kesimpulan dari pengertian
macam-macam limbah sehingga
dapat mengidentifikasi cara
Tugas
ï‚· Membuat karya
daur ulang
limbah dari
limbah sayuran
dari mulai
mendesain,
memilih bahan,
membuat,
menaksir harga
satuan produk
yang dihasilkan,
mengkomunikasi
kan hasil karya
ï‚· Mengerjakan
LKS tentang
macam-macam
limbah dan
proses daur ulang
limbah yang
telah diberikan
untuk
didiskusikan
bersama
kelompok
ï‚· Sikap ilmiah
dalam
mengamati,
2 x 45 menit (2 kali
pertemuan)
ï‚· Gambar /foto
macammacam
limbah dan
proses daur
ulang limbah
ï‚· LKS macammacam
limbah dan
cara proses
daur ulang
limbah
ï‚· Produk daur
ulang limbah
sayuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
bagi kehidupan
4.10.
Memecahkan masalah
lingkungan dengan membuat
desain produk daur ulang limbah
dan upaya pelestarian
lingkungan.
mendaur ulang limbah.
Mengkomunikasikan
ï‚· Mengkomunikasikan hasil
pemecahan masalah macammacam limbah sehingga dapat
mengidentifikasi cara mendaur
ulang limbah
ï‚· Presentasi secara lisan tentang
macam-macam limbah dan daur
ulang limbah
ï‚· Laporan hasil diskusi secara
tertulis
berdiskusi,
membuat karya,
dan
merefleksikan
diri terhadap
proses daur ulang
limbah
Tes
ï‚· Pemahaman
tentang konsep
macam-macam
limbah serta
proses daur ulang
limbah melalui
soal serta
menganalisis
gambar dan
presentasi
pembuatan
produk daur
ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1 :
B. RPP Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester
: X IPA / 2
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
: Biologi
: 2 x 45 menit (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.2
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam mengamati
bioproses.
2.1
Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun
di luar kelas.
3.10. Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan
perubahan tersebut bagi kehidupan
4.10. Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk
daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2.1. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
1.2.2. Menunjukkan sikap mengagumi cara berpikir ilmiah
2.1.1. Bersikap teliti, jujur, aktif, kerjasama dan tekun dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium
2.1.2. Teliti, jujur, tanggung jawab dan bekerja sama dalam melakukan
pengamatan
3.10.1.Mendeskripsikan perubahan lingkungan
3.10.2.Menjelaskan dampak dari perubahan lingkungan bagi kehidupan
3.10.3.Mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan bagi
kehidupan
4.10.1.Membuat desain penelitian produk daur ulang limbah dan upaya
pelestarian lingkungan
4.10.2.Melakukan eksperimen terkait pembuatan produk daur ulang
limbah dan upaya pelestarian lingkungan dengan mengkomunikasikan
hasil produk yang telah dibuat
D. Tujuan Pembelajaran
1.2.1.1.
Siswa
menunjukkan
sikap
peka
dan
peduli
terhadap
permasalahan lingkungan
1.2.1.1.2. Melalui refleksi siswa menyadari kemampuan pola pikir ilmiah
yang dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2.1.1.1. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti, jujur, aktif, kerjasama dan
tekun dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/
laboratorium
2.1.1.2. Melalui kerja proyek siswa dapat melakukan pengamatan secara
teliti, jujur dan bertanggung jawab
3.10.1.1. Melalui studi pustaka siswa mampu mendeskripsikan perubahan
lingkungan
3.10.1.2. Melalui pengamatan siswa dapat mengidentifikasi dampak dari
perubahan lingkungan bagi kehidupan
4.10.1.1. Melalui kerja proyek siswa dapat membuat desain penelitian
produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan
4.10.1.2. Setelah melakukan percobaan siswa dapat mengkomunikasikan
hasil produk daur ulang limbah melalui presentasi
E. Materi
Jumlah limbah penduduk yang semakin meningkat disebabkan
bertambahnya aktivitas manusia dalam menunjang kehidupannya. Hal ini
berakibat jumlah limbah (sampah) yang dihasilkannya juga semakin
meningkat.
1.
Pengertian Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang manusia karena tidak
digunakan atau tidak diinginkan lagi. Limbah dapat berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
rumah, sekolah, kampus, pasar, industri dan pusat perbelanjaan.
Dibedakan dari sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan
besar, yaitu :
a. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami
(degradable waste = mudah terurai), yaitu limbah yang dapat
mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun,
sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
b. Limbah yang tidak akan sangat lambat mengalami perubahan
secara alami misalnya plastik, kaca, kaleng, dan sampah
sejenisnya).
2.
Permasalahan Limbah
Pada saat ini, belum semua limbah penduduk perkotaan
terlayani oleh fasilitas umum pengelolaan sampah. Masih banyak
sampah yang dibakar atau dibuang di badan air atau di lahan
kosong.
3.
Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang Limbah
Limbah dapat dikurangi dengan cara mendaur ulang limbah
(recycle) dan pemanfaatan ulang limbah (reuse). Daur ulang adalah
pengunaan kembali material atau barang yang sudah tidak
digunakan, menjadi pokok lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
a. Tujuan daur ulang dan pemanfaatan ulang daur ulang dan
pemanfaatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut :
1) Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran.
2) Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3) Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat.
b. Langkah daur ulang atau pemanfaatan ulang untuk memudahkan
proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Pemisahan limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan
ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke
tempat pembuangan.
2) Penyimpanan limbah yang sudah dipisahkan tapi disamping
dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang
tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu,
misalnya kerta bakas atau botol bekas.
3) Pengiriman atau penjualan barang-barang yang sudah
terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material
bekas sebagai bahan baku atau dapat juga dijual atau
diberikan ke pemulung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c. Limbah yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan ulang jenis
material limbah yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang
adalah sebagai berikut:
1) Kertas
Semua jenis kertas dapat di daur ulang, misalnya kertas koran
dan
kardus.
2) Pecah belah
Botol kecap, botol sirop, gelas, piring, atau kaca yang telah
pecah dapat
didaur ulang untuk membuat botol, gelas, atau
piring yang baru.
3) Aluminium
Kaleng bekas makanan dan minuman dapat didaur ulang untuk
dibuat kaleng pengemas.
4) Baja
Baja sisa konstruksi bangunan dapat di daur ulang sebagai bahan
baku pembuatan baja baru.
5) Plastik
Limbah plastik dapat didaur ulang dengan jalan dilarutkan dan
diproses lagi menjadi bahan pembungkus untuk berbagai
keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas, botol minuman,
dan botol shampo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
6) Sampah organik
Sampah organik mudah terurai, sehingga sisa makanan dan
daun-daunan dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos
dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanaman.
d. Limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang
Sebagian limbah dapat dimanfaatkan kembali secara langsung
tanpa melalui proses daur ulang. Limbah
yang dapat
dimanfaatkan secara langsung adalah sebagai berikut:
1) Ampas tahu
Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan
ternak.
Ampas tahu
mengandung gizi tinggi yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak.
2) Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika
populasinya
terlalu
banyak.
Eceng
gondok
dapat
dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
3) Limbah sayur
Ada beberapa jenis limbah sayuran yang dapat digunakan
sebagai pakan ternak diantaranya bayam, kangkung, kubis,
sawi dan kulit jagung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4.
Membuat Produk Daur Ulang
Akhir-akhir ini, kegiatan membuat produk daur ulang
marak dilakukan. Selain tidak memerlukan biaya tinggi, daur ulang
mudah untuk dipelajari. Berikut akan dibahas beberapa produk
daur ulang.
a. Kertas Daur Ulang Daur ulang kertas bertujuan mengurangi
limbah kertas dan memprosesnya menjadi kreasi daur ulang yang
bernilai seni.
b. Pupuk Kompos Cara pembuatan pupuk kompos adalah sebagai
berikut:
1) Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dari sampah
anorganik (plastik).
2) Masukkan sampah dedaunan dan ranting itu ke dalam bak
penampungan.
3) Tutup bak atau tempat penampungan itu agar proses
dekomposisi berlangsung optimal dan terhindar dari terpaan
sinar matahari dan guyuran hujan. Sampah yang diproses
menjadi kompos harus dalam keadaan basah, tetapi tidak
sampai berair. Bak sampah ditutup sehingga sampah tidak
cepat kering karena penguapan, atau terlalu basah karena
hujan.
4) Tumpukan sampah harus dibolak-bolak setidaknya seminggu
sekali agar pengomposan berlangsung merata. Dalam waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dua hingga tiga bulan, tumpukan sampah itu akan terurai
menjadi kompos.
c. Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan cacing cara
pembuatan pupuk kompos dengan bantuan cacing adalah sebagai
berikut:
1) Sampah dedaunan dan ranting diletakkan di kotak-kotak
plastik dan diletakkan di rak susun.
2) Pada bagian bawah kotak-kotak itu diberi beberapa lubang
untuk jalan keluar air rembesan.
3) Pada rak paling bawah ditempatkan tumpukan sampah paling
lama, kemudian di atasnya diletakkan sampah yang lebih baru,
dan di atasnya lagi sampah terbaru.
4) Pada kotak paling bawah itulah diberi sedikit tanah dan cacing
tanah.
5) Penyiraman air dilakukan pada kotak di rak paling atas dengan
jumlah yang cukup, tidak berlebihan.
6) Selanjutnya, kotak ketiga diangkat dan dipindahkan, karena
pupuk kompos telah terbentuk dan siap dipakai.
7) Proses pembuatan kompos dengan bantuan cacing itu
berlangsung sekitar satu hinga dua bulan.
8) Rak harus selalu dalam keadaan tertutup. Hal itu dapat
dilakukan dengan menggunakan tutup plastik warna hitam atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
warna gelap. Penutupan dilakukan untuk menghindari sinar
matahari dan siraman air hujan agar proses dekomposisi
berlangsung sempurna dan cepat.
5.
Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari
Apabila di sekitar rumah kalian banyak terdapat sampah
atau limbah, kalian dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
a. Reuse yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa
pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari
tujuan asalnya.
b. Recycle yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan
cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
c. Reduce adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah.
d. Replace adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat
mempercepat
produksi
sampah,
terutama
sampah
yang
mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
e. Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang
dipakai.
f. Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agar
tidak menambah produksi limbah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
F. Metode Pembelajaran
1.
Pengamatan
2.
Diskusi
3.
Eksperimen
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pembukaan
(10 menit)
1. Memberikan salam dan berdoa
2. Mengondisikan kelas dan pembiasaan.
3. Apersepsi: Siswa diminta mencermati gambar pada power
point tentang perbedaan sungai yang bersih dan sungai
yang sudah tercemar
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5
orang dan masing-masing kelompok mendapatkan LKS
Kegiatan
Inti (60
menit)
Mengamati :
1. Siswa mengamati video kerusakan lingkungan tentang
pencemaran sungai
2. Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya :
1. Siswa diminta membuat pertanyaan berkaitan dengan video
yang telah diamati
Mencoba :
1. Siswa melakukan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah
kemudian siswa mencari usulan cara pencegahan dan
pemulihan kerusakan lingkungan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/
mengolah
menilai
data,
serta
keterampilan
menilai
mencoba,
kemampuan
dan
siswa
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah
Mengasosiasi :
1. Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk
menjelaskan dan menarik kesimpulan dari cara pencegahan
kerusakan lingkungan
2. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah
data dan merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan :
1. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan
hasil dan kesimpulan diskusi
3. Kelompok menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil
pemecahan masalah cara pencegahan kerusakan lingkungan
2. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan
Penutup
(20 menit)
1. Bersama guru dan siswa menyimpulkan cara pencegahan
kerusakan lingkungan
2. Memberikan tugas dengan membentuk beberapa kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang untuk membuat karya dari daur
ulang limbah pada sayur
3. Melaksanakan post test/evaluasi review tentang materi
perubahan kerusakan lingkungan
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan
salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Pertemuan 2 :
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pembukaan
(10 menit)
1. Memberikan salam dan berdoa
2. Mengondisikan kelas dan pembiasaan
3. Apersepsi: guru bertanya tentang apa kegunaan dari setiap
karya daur ulang limbah sayur yang telah kalian dibuat?
4. Guru memperlihatkan contoh gambar/foto tentang karya
daur ulang limbah sayur yaitu sebagai pakan ikan yang
diolah dalam bentuk pelet
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti (60
menit)
Mengamati :
1. Guru meminta setiap kelompok untuk menunjukkan hasil
karya daur ulang limbah yang telah dibuat
2. Siswa secara individu mencermati berbagai hasil karya daur
ulang limbah yang telah dibuat pada masing-masing
kelompok
3. Siswa mencatat hasil pengamatannya
4. Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya :
1. Setelah siswa diajak untuk mengamati hasil karya daur
ulang limbah yang telah dibuat guru akan bertanya tentang
hasil dari pengamatan
2. Kemudian siswa bertanya lebih dalam tentang materi
tersebut hal ini memunculkan rasa ingin tahu dan setelah itu
guru memberi penjelasan salah satu pengolahan limbah
sayur yaitu dapat digunakan sebagai pakan ikan dalam
bentuk pelet
Mencoba :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1. Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan
kelompok yang sudah ditetapkan dimana masing-masing
kelompok
untuk
mencoba
mengemukakan
pendapat
mengenai hal-hal yang berkaitan tentang cara pengolahan
dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat
hal ini bertujuan agar siswa dapat mencoba berpikir tentang
masalah yang diberikan
2. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/
mengolah
menilai
data,
serta
keterampilan
menilai
mencoba,
kemampuan
dan
siswa
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah
Mengasosiasi :
1. Siswa menggali informasi, melakukan analisis untuk
menjelaskan dan menarik kesimpulan dari fungsi/kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari
hasil karya daur ulang limbah sayur yang telah dibuat
2. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah
data dan merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan :
1. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan
hasil dan kesimpulan diskusi
2. Kelompok menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil
pemecahan masalah dari penjelasan fungsi/kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari hasil karya
daur ulang limbah sayur yang telah dibuat
3. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan
Penutup
(20 menit)
1. Bersama guru dan siswa menyimpulkan penjelasan
fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari serta cara
pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah sayur yang
telah dibuat
2. Memberikan tugas untuk membuat rangkuman dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
penjelasan
fungsi/kegunaan dalam kehidupan sehari-hari
serta cara pengolahan dari hasil karya daur ulang limbah
sayur yang telah dibuat pada setiap masing-masing
kelompok
3. Melaksanakan evaluasi review tentang fungsi/kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dari
hasil karya daur ulang limbah sayur secara lisan
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan
salam
H. Alat dan Sumber Belajar
Media/Alat belajar
:
1.
Laptop
4. White board
2.
Viewer
5. Spidol
3.
Foto/Gambar
6. Penghapus
Sumber Belajar
1.
:
Nurhayati, Nunung , Andi dan Yrama Widya. 2005. Buku Biologi
kelas X. Erlangga. Jakarta.
2.
Septianing Rasti dan Aggarwal. 2013 . Buku IPA SMA kelas 1B.
Yudhistira. Jakarta.
3.
Internet
4.
Lembar kerja siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
I. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Tes tertulis
b. Non tes
1) Penilaian Produk/Proyek
J. Instrumen dan Penilaian hasil belajar
1. Instrumen Tes Tertulis
2. Instrumen Penilaian Presentasi
3. Instrumen Penilaian Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LEMBAR KERJA SISWA I
A. Judul
: Perubahan Lingkungan
B. Tujuan
: Mengidentifikasi perubahan lingkungan di sekitar
lingkungan sekolah
C. Alat & Bahan :
1.
Alat tulis
2.
Lingkungan sekitar sekolah
D. Cara Kerja
:
1.
Bergabunglah dengan kelompok yang telah ditentukan!
2.
Amati perubahan lingkungan di sekitar lingkungan sekolah!
3.
Catatlah kerusakan/ perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar
sekolah ke dalam tabel di bawah ini!
4.
Analisis upaya pencegahan perubahan/ kerusakan lingkungan
tersebut!
No
Kerusakan/perubahan lingkungan
Cara pencegahan
1
2
3
E. Kesimpulan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Nama Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LEMBAR KERJA SISWA II
A. Judul
: Membuat Produk Daur Ulang Limbah Sayur
B. Tujuan
:
1.
Membedakan limbah sayur untuk diolah sebagai produk daur
ulang
2.
Menjelaskan hasil olahan limbah sayur sebagai produk daur ulang
3.
Menciptakan nilai ekonomis dari produk daur ulang limbah sayur
C. Alat & Bahan :
Alat:
Baki plastik, timbangan, mesin giling daging, alat tulis, kamera
Bahan:
Limbah sayur (sawi dan kubis), air, dedak, tepung tapioka, vitamin ikan
D. Cara Kerja
1.
:
Bergabunglah dalam kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 orang!
2.
Siapkan bahan-bahan seperti: limbah sayur (sawi dan kubis), air,
dedak, tepung tapioka dan vitamin ikan!
3.
a. Cuci limbah sayur kubis dan sawi dengan air bersih.
b. Jemur limbah sayur kubis dan sawi dengan panas matahari
sampai kering.
c. Giling limbah sayur kubis dan sawi yang sudah kering menjadi
tepung gunakan mesin penggiling tepung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
d. Timbang tepung limbah sayur kubis dan sawi kemudian siapkan
dan timbang bahan-bahan seperti tepung tapioka, dedak, vitamin
ikan dengan analisis bahan dan campur semua bahan aduk
menjadi satu.
Analisis perhitungan komposisi setiap perlakuan konsentrasi
pembuatan pelet sayur dalam 1000 gram yaitu:
1) Pada P1: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
a)
Tepung sayur (kubis+sawi)
= 1000 x 20% = 200 gram
b)
Tepung tapioka
= 1000 x 30% = 300 gram
c)
Dedak
= 1000 x 30% = 300 gram
d)
Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
e)
Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
= 2:3:3:1:1
2) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 30%
a)
Tepung sayur (kubis+sawi)
= 1000 x 30% = 300 gram
b)
Tepung tapioka
= 1000 x 25% = 250 gram
c)
Dedak
= 1000 x 25% = 250 gram
d)
Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
e)
Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
= 3:2,5:2,5:1:1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3) Pada P2: Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 40%
a)
Tepung sayur (kubis+sawi)
= 1000 x 40% = 400 gram
b)
Tepung tapioka
= 1000 x 20% = 200 gram
c)
Dedak
= 1000 x 20% = 200 gram
d)
Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
e)
Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
= 4:2:2:1:1
e. Setelah adonan terbentuk cetak dengan mesin penggiling pelet
sehingga dihasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
Kemudian potong pelet basah 0,5 cm dan terbentuk butiranbutiran lalu jemur di panas matahari seharian dan timbang pelet
dan siap digunakan.
4.
Dokumentasikan hasil pembuatan produk daur ulang limbah sayur!
5.
Presentasikan hasil produk daur ulang limbah sayur di depan kelas!
E. Kesimpulan
:
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Nama Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kisi-Kisi Test Tertulis
KD
:
Indikator
Soal
C1
3.10 Menganalisis
data perubahan
lingkungan dan
dampak dari
perubahan
perubahan tersebut
bagi kehidupan
3.10.1.
Mendeskripsikan
perubahan lingkungan
3.10.2.Menjelaskan
dampak dari perubahan
lingkungan bagi
kehidupan
3.10.3.Mengidentifikasi
dampak dari perubahan
lingkungan bagi
kehidupan
Keterangan :
C1 = Ingatan
C4 = Analisis
C2 = Pemahaman
C5 = Evaluasi
C3 = Penerapan
C2
C3
C4
1
2
3
C5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
SOAL
Mata Pelajaran
: Biologi
Bentuk Soal
: Essay
Kelas / Semester : X / 2
1. Jelaskan macam-macam limbah berdasarkan limbah yang dapat didaur
ulang dan limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang! (Poin 10)
2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan pakan ikan dari pelet sayur sebagai
produk daur ulang limbah! (Poin 20)
3. Bagaimana pengaruh pakan buatan limbah sayur terhadap pertumbuhan
ikan selama pemeliharaan? (Poin 20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kunci Jawaban Essay
1. Macam-macam limbah :
Limbah yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan ulang jenis material
limbah:
a. Kertas
Semua jenis kertas dapat di daur ulang, misalnya kertas koran dan kardus.
b. Pecah belah
Botol kecap, botol sirop, gelas, piring, atau kaca yang telah pecah dapat
didaur ulang untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
c. Aluminium
Kaleng bekas makanan dan minuman dapat didaur ulang untuk dibuat
kaleng pengemas.
d. Baja
Baja sisa konstruksi bangunan dapat di daur ulang sebagai bahan baku
pembuatan baja baru.
e. Plastik
Limbah plastik dapat didaur ulang dengan jalan dilarutkan dan diproses lagi
menjadi bahan pembungkus atau pengepak untuk berbagai keperluan,
misalnya tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.
f. Sampah organik
Sampah organik mudah terurai, sehingga sisa makanan dan daun-daunan
dapat didaur ulang menjadi kompas. Kompas dapat dimanfaatkan sendiri
atau dijual untuk pupuk tanaman.
Limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang
a. Ampas tahu
Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Ampas tahu
mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan ternak
b. Eceng gondok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu
banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang
kerajinan, seperti tas.
c. Limbah sayur
Ada beberapa jenis limbah sayuran yang dapat digunakan sebagai pakan
ternak di antaranya bayam, kangkung, kubis, sawi dan kulit jagung.
2. Cara pembuatan pelet sayur adalah sebagai berikut:
a.
Limbah sayur kubis dan sawi dicuci/bilas dengan air bersih.
b.
Limbah sayur kubis dan sawi dijemur oleh panas matahari sampai kering.
c.
Limbah sayur kubis dan sawi yang sudah kering kemudian dibuat menjadi
tepung dengan digunakan penggiling tepung.
d.
Tepung limbah sayur kubis dan sawi ditimbang dan siap untuk digunakan.
Untuk dijadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah
tapioka, dedak, vitamin ikan
tepung
dan air yang masing-masing ditimbang
sesuai dengan analisis bahan dan semua bahan dicampur dan diaduk
menjadi satu.
Analisis perhitungan komposisi setiap perlakuan konsentrasi pembuatan
pelet sayur dalam 1000 gram yaitu:
Pelet alternatif (limbah sayur kubis dan sawi) 20%
e.
1)
Tepung sayur (kubis+sawi)
= 1000 x 20% = 200 gram
2)
Tepung tapioka
= 1000 x 30% = 300 gram
3)
Dedak
= 1000 x 30% = 300 gram
4)
Vitamin
= 1000 x 10% = 100 gram
5)
Air
= 1000 x 10% = 100 liter
Perbandingan
= 2:3:3:1:1
Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling
pelet sehingga dihasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
Kemudian pelet basah tersebut dipotong 0,5 cm dan terbentuk butiran-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
butiran lalu dijemur di panas matahari seharian dan pelet ditimbang dan
siap digunakan.
3. Selama pemeliharaan ikan tumbuh dengan baik, pertumbuhan ikan ini
dapat dilihat dari bertambahnya berat ikan hal ini dikarenakan pada pelet
sayur terdapat kandungan protein yang baik untuk pertumbuhan ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Rubrik Penilaian Kognitif
No
Kriteria
1 Siswa mampu menjelaskan macam-macam
limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang
dapat langsung dimanfaatkan ulang dengan
lengkap dan tepat
Siswa mampu menjelaskan macam-macam
limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang
dapat langsung dimanfaatkan ulang limbah
dengan sederhana
Siswa mampu menjelaskan macam-macam
limbah yang dapat didaur ulang dan limbah yang
dapat langsung dimanfaatkan ulang limbah
dengan sederhana dan kurang tepat
Siswa menjelaskan macam-macam limbah yang
dapat didaur ulang dan limbah yang dapat
langsung dimanfaatkan ulang limbah
2 Siswa mampu menjelaskan pembuatan pelet
sayur dengan lengkap dan tepat
Siswa mampu menjelaskan pembuatan pelet
sayur secara sederhana dan kurang tepat
Siswa tidak mampu menjelaskan pembuatan
pelet sayur
3 Siswa menjawab dengan tepat dan lengkap
Siswa mampu menjawab namun masih kurang
tepat dan tidak sempurna
Siswa tidak memberikan jawaban
Kriteria :
A+
= > 90
A
= 85-89
B+
= 79-84
B
= 76 -78
Nilai
10
8
<7
0
20
10
0
20
10
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lembar Penilaian Sikap
Aspek yang dinilai
NO
Nama Siswa
Bersikap
Imiah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Penilaian analisis sikap :
13 – 15 = Sangat baik
10 – 12 = Baik
7–9
= Kurang baik
3- 6
= Sangat kurang baik
Teliti
Tanggung
jawab
Total
Skor
Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Rubrik Penilaian Sikap
Aspek yang diamati
1. Berpikir dan berpendapat secara ilmiah selama pembelajaran
Skor
Kriteria
1
Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan tidak
sopan dan tidak mampu bekerjasama dengan kelompok
2
Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan kurang
sopan dan hanya bekerjasama dengan beberapa orang dalam
kelompok
3
Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan agak
sopan dan hanya bekerjasama dengan beberapa orang dalam
kelompok
4
Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan sopan dan
hanya bekerjasama dengan beberapa orang dalam kelompok
5
Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan sopan dan
mampu bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok
2. Teliti
Skor
Kriteria
1
Tidak mencari tahu informasi dari beberapa sumber lain
dengan detail
2
Mencari tahu informasi dari satu sumber lain saja dengan
detail
3
Mencari tahu informasi dari dua sumber lain saja
4
Mencari tahu informasi dari dua atau lebih sumber lain saja
5
Mencari tahu informasi dari beberapa sumber lain dengan
detail
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
Skor
Kriteria
1
Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas,
tidak menyelesaikan tugas yang diberikan
2
Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas,
menyelesaikan tugas tidak tepat waktu
3
Berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, tidak
menyelesaikan tugas yang diberikan
4
Dalam menyelesaikan tugas belum menunjukkan upaya
terbaik, menyelesaikan tugas tepat waktu
5
Menyelesaikan
tugas
dengan
menyelesaikan tugas tepat waktu
sungguh-sungguh
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lembar Penilaian Presentasi
Aspek yang dinilai
No
Nama
Kerjasama
Kecakapan
Keberanian
Siswa
Kelompok
Merespon
Berpendapat
Pertanyaan
Diisi dengan angka 1-5
1 = Sangat Kurang
4 = Baik
2 = Kurang
5 = Sangat Baik
3 = Cukup
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Rubrik Penilaian Presentasi
1. Aspek kerjasama kelompok
Skor
Kriteria
1
Sama sekali tidak kompak, tidak ada pembagian tugas , tidak
ada komunikasi dengan anggota kelompok , managemen
waktu yang sangat buruk
2
Tidak kompak , persiapan sama sekali tidak kompak, beberapa
saja komunikasi dengan anggota kelompok , managemen
waktu yang sangat buruk
3
Kurang kompak , persiapan presentasi kurang , ada pembagian
tugas saat presentasi dengan jelas namun masih disertai
kurangnya
komunikasi
dengan
anggota
kelompok
,
managemen waktu kurang diperhatikan
4
Cukup kompak , ada pembagian tugas saat presentasi dengan
jelas meski kadang tumpang tindih dengan bagian anggota lain
, managemen waktu cukup baik
5
Kerjasama kelompok terlihat kompak , persiapan presentasi
dilatih dengan baik dan peembagian waktu cukup baik
2. Aspek kecakapan merespon pertanyaan
Skor
Kriteria
1
Tidak dapat menjawab pertanyaan
2
Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat
3
Menjawab dengan benar , namun penyusunan kata – kata
dalam menyampaikan kurang baik (kurang konsisten)
4
Menjawab dengan benar , namun masih terlihat teks terkait
penyusunan kata – kata mudah dimengerti dan sistematis
5
Menjawab dengan benar , tanpa melihat teks teori terkait
menggunakan logika yang tepat , penyusunan kata – kata
mudah dimengerti dan sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3. Aspek keberanian berpendapat
Skor
Kriteria
1
Hanya berperan aktif saat presentasi , tidak mengemukakan
pendapat sama sekali
2
Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait ,
terlihat tidak yakin
3
Mengemukakan pendapat masih melihat teks terkait , dapat
mengembangkan poin – poin presentasi dengan baik
4
Mengemukakan pendapat tanpa melihat teks terkait , dapat
mengembangkan poin – poin presentasi dengan baik
5
Mengemukakan pendapat terkait teks presentasi secara logis
tanpa melihat teks terkait , dapat mengemukakan poin – poin
presentasi dengan baik dan meyakinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Instrumen Penilaian Produk
Skor
No
1
Kriteria
Hasil karya
produk daur
ulang limbah
sesuai dengan
topik yang
dibahas
2
Kedalaman
materi yang
disampaikan
dalam hasil
karya produk
daur ulang
limbah sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
3
Hasil karya
produk daur
ulang limbah
dibuat dengan
kreatif
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4
Penggunaan
bahasa baku
dalam
penyampaian
hasil karya
produk daur
ulang limbah
5
Hasil karya
produk daur
ulang limbah
yang dibuat
rapi
Keterangan :
1:
Sangat Kurang
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Rubrik Penilaian Produk
Aspek yang diamati
1. Hasil karya produk daur ulang limbah sesuai dengan topik yang dibahas
Skor
Kriteria
1
Hasil karya produk daur ulang limbah tidak sesuai dengan
topik yang dibahas
2
Hasil karya produk daur ulang limbah kurang sesuai dengan
topik yang dibahas
3
Hasil karya produk daur ulang limbah cukup sesuai dengan
topik yang dibahas
4
Hasil karya produk daur ulang limbah sudah sesuai dengan
topik yang dibahas
5
Hasil karya produk daur ulang limbah sesuai dengan topik yang
dibahas
2. Kedalaman materi tentang hasil produk daur ulang limbah sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Skor
Kriteria
1
Kedalaman materi tentang hasil produk daur ulang limbah
tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
2
Kedalaman materi tentang hasil produk daur ulang limbah
beberapa tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
3
Kedalaman materi tentang hasil produk daur ulang limbah
cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran
4
Kedalaman materi tentang hasil produk daur ulang limbah
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
5
Kedalaman materi tentang hasil produk daur ulang limbah
sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran
3. Hasil karya produk daur ulang limbah dibuat dengan kreatif
Skor
Kriteria
1
Hasil karya produk daur ulang limbah dibuat tidak kreatif
2
Hasil karya produk daur ulang limbah dibuat kurang kreatif
3
Hasil karya produk daur ulang limbah dibuat cukup kreatif
4
Hasil karya produk daur ulang limbah dibuat kreatif
5
Hasil karya produk daur ulang limbah dibuat sangat kreatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Penggunaan bahasa baku dalam penyampaian hasil karya produk daur ulang
limbah
Skor
Kriteria
1
Tidak menggunakan bahasa baku dalam penyampaian hasil
karya produk daur ulang limbah
2
Beberapa kali tidak menggunakan bahasa baku dalam
penyampaian hasil karya produk daur ulang limbah
3
Cukup menggunakan bahasa baku dalam penyampaian hasil
karya produk daur ulang limbah
4
Sudah menggunakan bahasa baku dalam penyampaian hasil
karya produk daur ulang limbah
5
Sangat baik dalam menggunakan bahasa baku dalam
penyampaian hasil karya produk daur ulang limbah
5. Hasil karya produk daur ulang limbah yang dibuat rapi
Skor
1
2
3
4
5
Kriteria
Hasil karya produk daur ulang limbah yang dibuat tidak rapi
Hasil karya produk daur ulang limbah yang dibuat ada
beberapa bagian yang tidak rapi
Hasil karya produk daur ulang limbah yang dibuat cukup rapi
Hasil karya produk daur ulang limbah yang dibuat rapi
Hasil karya produk daur ulang limbah yang dibuat sangat rapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2 : Data Hasil Penelitian Berat Ikan
Perlakuan
Jumlah
Berat Ikan Nila(gram) setiap minggu
Ikan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
20
30
40
50
62
74
86
98
111
124
2
20
30
40
52
63
75
87
99
112
126
3
20
30
40
52
63
75
87
99
112
126
4
20
30
40
52
64
76
88
100
113
126
PM
5
20
30
40
52
64
76
88
100
113
128
(Pabrik)
6
20
30
40
52
64
76
88
100
113
128
7
21
32
42
53
65
76
88
101
114
129
8
21
32
42
53
65
76
88
101
114
129
9
25
35
45
55
65
77
89
101
114
129
10
25
35
45
55
65
77
90
101
114
129
21,2
31,4
44,1
52,6
64
75,8
87,8
100
113
127,4
1
20
30
40
50
62
74
86
98
109
125
2
20
30
40
50
62
75
87
99
112
126
3
20
30
40
52
63
75
87
99
112
126
4
20
30
42
52
63
75
88
100
114
128
P1
5
20
30
42
53
64
75
88
100
114
128
(Pelet
6
23
33
43
53
64
76
88
100
114
129
alternatif
7
23
33
43
53
64
77
89
102
115
129
20 %)
8
25
35
45
55
65
77
89
102
115
129
9
25
35
45
55
67
78
89
102
115
130
10
25
35
45
56
67
78
90
102
115
130
22,1
32,1
42,5
53
64,1
76
88,1
100,4
113,5
128
1
20
30
40
52
64
76
89
102
115
130
2
20
30
40
54
64
77
89
102
115
132
3
20
30
42
54
65
78
90
104
118
132
4
20
30
42
54
65
78
90
104
119
133
5
20
30
42
54
67
79
90
104
119
133
P2
6
23
33
43
54
67
79
92
106
119
134
(Pelet
7
23
33
43
54
68
79
92
106
120
135
Rata-rata
Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
alternatif
8
25
35
45
56
68
30%)
9
28
38
48
58
68
10
28
38
48
58
68
92
106
120
135
80
92
106
122
136
80
92
107
122
136
22,7
32,7
43,3
54,8
66,4
78,5
90,8
104,7
118,9
133,6
1
20
30
40
52
63
75
87
99
112
125
2
20
30
40
52
64
75
87
99
112
126
3
20
30
40
52
64
75
88
100
114
127
P3
4
20
30
42
53
64
76
88
100
114
128
(Pelet
5
20
30
42
53
65
76
89
101
115
128
alternatif
6
23
33
43
54
65
76
89
101
115
130
40 %)
7
23
33
43
54
65
78
89
102
116
130
8
23
33
43
54
66
78
90
102
116
132
9
28
38
48
58
68
79
90
102
117
132
10
28
38
48
58
68
79
90
104
117
134
22,5
32,5
42,4
54
65,2
76,7
88,7
101,1
114,8
129,2
Rata-rata
Rata-rata
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3 : Hitungan Statistik
a.
Perhitungan Uji Normalitas Data Pertumbuhan Berat Harian Ikan Nila
One sample kolmogorov-Smirnov test
PM
P1
P2
P3
10
10
10
10
Mean
71.4600
71.9800
74.6400
72.7600
Std. Deviation
35.59189
35.45842
37.29064
35.70441
.102
.104
.103
.100
Positive
.102
.104
.103
.100
Negative
-.089
-.089
-.090
-.086
Kolmogorov-Smirnov Z
.322
.328
.325
.317
Asymp.Sig.(2-tailed)
1.000
1.000
1.000
1.000
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences Absolute
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov,
jika nilai
Kolmogorov- Smirnov setiap perlakuan signifikan > 0,05 maka
distribusi data normal. Hal ini menunjukkan bahwa data sampel berasal dari
distribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Perhitungan Uji Homogenitas Data Pertumbuhan Berat Harian Ikan
Nila
Test of homogeneity of variances
Level Statistic
Df 1
Df 2
Sig
0.15
3
36
.998
Berdasarkan tabel di atas , menunjukkan bahwa homogenitas
variasi yang dihasilkan dengan nilai level statistik 0,015 nilai probabilitas f
hitung 0,998 > 0,05 , pada level probabilitas yang artinya ketiga perlakuan
variasi konsentrasi limbah sayuran pada pertumbuhan ikan nila memiliki
variansi yang sama (homogenitas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
c.
Perhitungan Uji Anova One Factor Data Pertumbuhan Berat Harian
Summary
95% Confidence Interval for
Mean
Std.
N
Mean
Deviation
Std. Error Lower Bound Upper Bound
PM
10 71.4600
35.59189 11.25514
45.9991
96.9209
P1
10 71.9800
35.45842 11.21294
46.6146
97.3454
P2
10 74.6400
37.29064 11.79233
47.9639
101.3161
P3
10 72.7600
35.70441 11.29073
47.2186
98.3014
Total
40 72.7100
34.62752
61.6356
83.7844
5.47509
Descriptives
Berat Ikan
Minimum
Maximal
PM
21.20
127.40
P1
22.10
128.00
P2
22.70
133.60
P3
22.50
129.20
Total
21.20
133.60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Source of SS
Df
Ms
F
variation
Between
58,228
3
46705,308 36
groups
Total
F crit
Value
19,409
groups
Within
P-
46763,536 39
1297,370
0,014
0,92
2,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 4 : Foto-foto Penelitian
a.
Alat dan Bahan
Alat :
Timbangan
pH Meter
Bahan
Jaring Ikan
Termometer
:
Ikan Nila berusia 3 bulan
Limbah Sawi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Limbah Kubis
Dedak Halus
Pelet Pabrik
Minyak Ikan
Tepung Tapioka
Penampang Kolam Dari Samping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Penampang Kolam Dari Atas
Kolam 1(Pabrik)
Kolam 2 (Konsentrasi 20%)
Kolam 3 (Konsentrasi 30%)
Kolam 4 (Konsentrasi 40%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
b. Cara Kerja Pembuatan Pelet Sayur
1) Penjemuran Limbah Sawi dan Kubis
2) Limbah Sawi dan Kubis yang
kering
3) Limbah Sayur Yang Sudah Digiling
4) Tepung Sayur
Menjadi Tepung Sayur
5)Semua Bahan Seperti : Dedak Halus, Tepung Sayur, Tepung Tapioka, Dan
Minyak Ikan Ditimbang Sesuai Kebutuhan Setiap Variasi Konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
6)
Semua Bahan Dicampur
7) Masukkan Ke dalam Mesin Penggiling
Pelet dan Pelet Sudah Siap Jadi
c. Pembersihan Kolam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
d. Penimbangan Pertumbuhan Ikan Nila
Pengukuran Minggu 1 (Awal)
Kolam 1
Kolam 2
Kolam 3
Kolam 4
Pengukuran Minggu 10 (Akhir)
Kolam 1
Kolam 2
Kolam 3
Kolam 4
Download