Prosiding Volume 2: Bidang Teknik Editor

advertisement
SEMINAR SAINS DAN TEKNIK (SAINSTEK) Ke-2 2014
HOTEL ASTON, KUPANG-NTT, 15-16 OKTOBER 2014
Prosiding
Volume 2: Bidang Teknik
Editor:
DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT
Rikson A.F Siburian, S.Si., M.Si., Ph.D
DR. Suwari, S.Si., M.Si
DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT
DR. Herry Z. Kotta, ST., MT
Ir. D. Roy Nendissa, MP
David Sir, S.Sos, M.Hum
ISBN 978-602-8547-85-7
Diterbitkan Oleh: Undana Press
i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Cetakan Pertama 2014
Editor : DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT
Rikson A.F. Siburian, S.Si., M.Si., Ph.D
DR. Suwari, S.Si., M.Si
DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT
DR. Herry Z. Kotta, ST., MT
Ir. D. Roy Nendissa, MP
David Sir, S.Sos., M.Hum
Desain Sampul : Ariency Kale Ada Manu, ST., MT
Rifat Maromon, ST
ISBN : 978-602-8547-85-7
Penerbit : UNDANA PRESS
Jl. Adisucipto Penfui, Telp (0380) 881580
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena dengan
limpahan rahmat dan kasih-Nya, Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana
(UNDANA) dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-2 pada
tanggal 15-16 Oktober 2014 di Hotel Aston-Kupang, dan menyelesaikan buku kumpulan paper hasil
seminar berupa Prosiding.
Seminar Nasional ini bertujuan membentuk forum diskusi interdisiplin bidang Sains dan bidang Teknik
dari berbagai Lembaga Peneliti/Lembaga Perguruan Tinggi/Profesional di seluruh Indonesia. Dalam
seminar ini, kami juga mengundang beberapa Keynote Speakers diantaranya : Kepala LAPAN, Kepala
Badan Geologi, Ketua Sekolah Tinggi Teknik PLN, Guru Besar Peternakan IPB dan Dosen Teknik Sipil
ITB. Selain itu, dalam seminar ini kami mengundang juga beberapa kalangan litbang daerah, industri
yang terkait, professional, dan para penentu kebijakan (Stakeholder).
Seminar nasional ini mengambil tema yang berjudul: PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dengan harapan semoga hasil-hasil penelitian
dari para peneliti, para dosen, para professional, dan kalangan mahasiswa pascasarjana dapat mengambil
peran dalam pengembangan pembangunan melalui karya tulisan berupa hasil-hasil penelitian baik yang
telah dilakukan maupun yang sementara berjalan. Semoga hasil karya tulisan yang terangkum dalam
prosiding ini akan menjadi sumber inspiratif bagi percepatan pembangunan berkelanjutan di Provinsi
Nusa Tenggara Timur dan menjadi bahan kajian untuk pengembangan keilmuan bagi kesejahteraan
negara RI di masa mendatang.
Seminar ini terselenggara dengan baik berkat kerjasama dengan berbagai pihak dan kerja keras dari
Panitia Seminar Fakultas Sains dan Teknik Undana. Tugas yang diemban oleh Panitia selama persiapan
seminar berupa, penyeleksian abstrak yang masuk, pencarian sponsor, pencarian dana, pengurusan ijin,
dan persiapan menjelang pelaksanaan seminar dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana, Dekan FST, Panitia Seminar, para
pemakalah, para peserta seminar, sponsor dan donatur, mahasiswa FST Undana dan segenap pihak yang
telah membantu terselenggaranya acara seminar ini. Semoga prosiding ini dapat menjadi sumbangan yang
berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Sains dan Teknik saat ini dan di masa yang
akan datang.
Kupang, 15 Oktober 2014
PANITIA SEMINAR
iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Pertama-tama saya ucapkan selamat datang di Bumi Flobamora khususnya Kota Kupang Nusa Tenggara
Timur kepada para Keynote Speaker, tamu undangan dan seluruh peserta seminar. Harapan kami, semoga
kegiatan ini memberi kesan yang berbeda dan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya bidang Sains dan Teknik.
Seminar Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-2 Undana Tahun 2014 ini, dengan tema: “PERANAN
SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”,
mengundang Keynote Speaker yang telah diakui kepakarannya ditingkat Nasional yaitu Kepala LAPAN,
Kepala Badan Geologi, Ketua Sekolah Tinggi Teknik PLN, Guru Besar Peternakan IPB dan Dosen
Teknik Sipil ITB. Peserta seminar adalah dosen, peneliti, kalangan profesional serta mahasiswa
pascasarjana dari berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari 80 judul paper dan poster yang akan
dipresentasikan. Seminar nasional SAINSTEK yang kedua kali diadakan ini diharapkan dapat mendorong
terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam pengembangan sains dan teknik
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah secara khusus dan di negara Indonesia secara
umum.
Seminar nasional ini terselenggara berkat bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
haturkan terima kasih kepada Rektor Undana, para Keynote Speaker, Dekan FST Undana, para sponsor
dan donatur, para pemakalah, peserta seminar, para mahasiswa FST dan pihak lain atas dukungan yang
telah diberikan. Terakhir saya ingin menghaturkan terima kasih secara khusus kepada seluruh panitia
SAINSTEK Ke-2 Undana Tahun 2014 ini, yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan dan mengatur
acara ini.
Akhir kata, panitia menyampaikan selamat berseminar kepada semua peserta, semoga manfaat yang besar
dari pertemuan ini dapat dirasakan tidak hanya bagi peserta, tetapi juga oleh masyarakat secara umum.
Ketua Panitia,
DR.Partogi H. Simatupang, ST., MT
iv
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena cinta dan kasih-Nya yang berlimpah sehingga kita dapat
hadir pada Seminar Nasional Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-2 Undana Tahun 2014 ini yang
diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknik (FST) Undana. Kepada para pembicara utama yang
diundang yaitu Menteri BUMN, Menteri Pertanian, Kepala BPPT, Kepala LAPAN, Kepala Badan
Geologi, Guru Besar Peternakan IPB dan Guru Besar Teknik Sipil ITB, saya ucapkan selamat datang dan
terima kasih atas peran sertanya. Demikian juga halnya kepada seluruh peserta seminar, saya ucapkan
selamat datang di Nusa Tenggara Timur walaupun cukup jauh namun saudara saudara mau datang karena
cintanya kepada dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang Sains dan Teknik.
Seminar ini baru pertama kali diadakan sehingga tema yang diambil sangat umum, yakni: ”PERANAN
SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”,
dengan tujuan antara lain:
1. Meningkatkan peran serta bidang sains dan teknik untuk mendukung pembangunan bangsa secara
umum dan pembangunan daerah secara khusus,
2. Menciptakan iklim sinergitas interdisiplin bidang sains dan teknik pada suatu penelitian maupun
suatu proses pemecahan masalah bangsa maupun daerah,
3. Meningkatkan peran serata Universitas Nusa Cendana dalam kancah diseminasi hasil-hasil
penelitian berskala nasional sehingga diharapkan hal ini berdampak positif bagi peningkatan dan
pembangunan sumber daya manusia Undana secara khusus dan Provinsi NTT secara umum,
4. Mempromosikan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang ada di Provinsi NTT
secara umum dan Undana secara khusus.
Civitas Akademika Fakultas Sains dan Teknik Undana mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana
yang telah menyiapkan dana, para sponsor dan semua peserta yang telah berpastisipasi pada kegiatan ini.
Demikian juga disampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara, tanpa partisipasi peserta dan
usaha panitia mustahil seminar ini dapat dilaksanakan.
Akhirnya sekali lagi saya ucapakan selamat berseminar, semoga interaksi antara peneliti dan dosen dari
berbagai perguruan tinggi, dapat meningkatkan peran sains dan teknik untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan daerah dan negara Indonesia.
Dekan FST Undana,
Drs. Herry Leo Sianturi, M.Si
v
SUSUNAN PANITIA
Pelindung
Penasehat
Penanggung Jawab
Wakil Penanggung Jawab
: Rektor Undana
: Pembantu Rektor II
: Dekan Fakultas Sains dan Teknik
:
1. Pembantu Dekan I
2. Pembantu Dekan II
3. Pembantu Dekan III
Ketua
Wakil Ketua
: DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT
: DR. Herry Z. Kotta, ST, MT
Sekretaris
Wakil Sekretaris
: Johanis F.M. Bowakh, ST, MT
: Beby H.A. Manafe, ST., MT
Bendahara I
Bendahara II
: Margereth E. Bolla, ST., MT
: Suliha Imelda Neonofa, ST., MT
Tim Pengarah Nasional:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Prof. Ir. Iswandi Imran, MASc., Ph.D (Teknik Sipil: ITB)
Prof. Ir. Wasmen Manalu, Ph.D (Peternakan : IPB)
Prof. Ir. Sukandarrumidi, Ph.D (Teknik Geologi: UGM)
Prof. Basuki Wirjosentono, Ph.D (Kimia: USU)
Prof. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., Ph.D (Teknik Sipil: Univ Kristen Petra Surabaya)
Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang (Teknik Elektro: Universitas Hassanudin)
Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar, M.Eng (Teknik Fisika, ITB)
Prof. Hua-An Zhao, Ph.D (Kumamoto University)
Dr. Ir. Wirawan, DEA (Teknik Elektro, ITS)
Ir. T. Yoyo Wahyu Subrata, Ph.D (Teknik Arsitektur: UGM)
Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D (Teknik Sipil, Universitas Brawijaya)
Seksi-Seksi
A. Seksi Kesekretariatan :
1. DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT (Ketua)
2. Ali Warsito, S.Si., M.Si
3. Hendro Lami, ST., MT
4.
5.
6.
7.
8.
Dominggus Adoe, ST, MT
Adriana Fanggidae, S.Si, M.Si
Nursalim, ST., MT
Ariyanto, S.Si., M.Si
Ferdinand Bengu, ST
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rikson A.F. Siburian, S.Si., M.Si, Ph.D (Ketua)
Drs. Yohanes Buang, M.Sc., Ph.D
DR. Suwari, S.Si., M.Si
DR. Hari Rarindo
Drs. Jefri Amalo, M.Pd
Minsyahril Bukit, S.Si., M.Si
Rosmiyati A. Bella, ST., MT
B. Seksi Publikasi Ilmiah :
vi
8. Drs. David Sir, MAP
C. Acara dan Seminar :
1. DR. Dodi Darmakusuma, S.Si., M.Si (Ketua)
2. Ir. Made Udiana, MT
3. Yunita Messah, ST., MT
4. Luther Kadang, S.Tp., M.Si
5. Ir. Joice J. Bana, M.Si
6. Kristina Br. Ginting, S.Si., M.Si
7. Yanto A. Polly, S.Kom., M.Cs
8. Jusuf J. Pah., ST., M.Sc
9. Sumidra Y. Dillak
10. Santi Banamtuan, ST
11. Oskar Naben, ST
D. Usaha Dana dan Kerjasama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DR. Ir. Ruslan Ramang, MT (Ketua)
Silvester Tena, ST, MT
Ir. Theodorus Widodo
Woro Sundari, ST., MT
Noni Banunaek, ST., MT
Elia Hunggurami, ST., MT
Kristomus Boymau, ST., MT
Ben Vasco Tarigan, ST., MM
E. Dokumentasi dan Perlengkapang :
1. Drs. H.L. Sianturi, M.Si (Ketua)
2. Wellem Bunganaen, ST., MT
3. Remigildus Cornelis, ST., MT
4. Don Pollo, ST., MT
5. Arience Kale Manu, ST., MT
6. David Tambaru, S.Si., M.Chem.Sc
7. Dantje A.T Sina, ST., MT
8. Wenseslaus Bunganaen, ST., MT
9. Eben H. Kupa, ST
10. Kamarudin Usman
11. Nelson Astawa
vii
INFORMASI SEMINAR
Tema
Waktu Pelaksanaan
Panitia Pelaksana
Tempat
Sekretariat
Website Seminar
: Peranan Sains dan Teknologi untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
: 15-16 Oktober 2014
: Fakultas Sains dan Teknik Univesitas Nusa Cendana
: Hotel Aston Internasional- Kupang
: Fakultas Sains dan Teknik, Undana, Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang, Telp. 0380-881558
: www.undana.ac.id/sainstek2
JADWAL ACARA HARI PERTAMA, 15 OKTOBER 2014
Waktu
07.00-08.00
Acara
Registrasi Ulang
08.00-9.00
Pembukaan :
Sambutan Ketua Panitia
- Sambutan Dekan FST Undana
- Sambutan Rektor Undana
Keterangan
Pengalungan kain selendang
NTT oleh Panitia, diiringi
pagelaran orkestra sasando,
paduan suara Undana,
Eksebisi Tenun ikat NTT
Panitia
-
09.00-09.30
Coffee Break
Panitia diiringi pagelaran
orkestra sasando dan
eksebisi tenun ikat
Moderator
09.30-12.30
Keynote Speaker (Panel),
lokasi di Hall Palacio lantai 1
12.30-13.30
ISHOMA
Panitia
13.30-18.00
Paralel Sesion (5 ruangan),
lokasi di lantai 2
Pemimpin
ruangan/Moderator
15.00-15.20
Coffee Break dan Poster Sesion
18.00-19.00
Istirahat
Pemimpin Poster Sesion,
diiringi eksebisi tenun ikat
Panitia
19.00-selesai
GALA DINNER (bersama
walikota)
Diiringi pagelaran orkestra
sasando, live music, tari jai
kreasi dll
JADWAL ACARA HARI KEDUA, 16 OKTOBER 2014
Waktu
08.00-09.00
09.00-12.00
12.00-13.00
13.00-selesai
Acara
Registrasi Ulang di lobby Hotel
Aston
Wisata Budaya ke Museum
Provinsi NTT
ISHOMA
Wisata Budaya Ke Pusat
Kerajinan dan Oleh-Oleh NTT
serta Wisata Pantai
Keterangan
Panitia
Panitia+pihak Museum NTT
Panitia
Panitia
viii
JADWAL PRESENTASI PAPER
Ruang : PARALEL SESION-I
Bidang : Teknik Sipil, Material, Infrastruktur dan Teknik Industri
Penanggung Jawab Ruang : DR. Ruslan Ramang, ST., MT
Waktu
13.30-13.45
Nama/Instansi
Andrias S. Nugraha, dkk
Jurusan Teknik Sipil Univ Kristen
Maranatha Bandung
13.45-14.00
Agoes Soehardjono, dkk
Jurusan Teknik Sipil Univ
Brawijaya Malang
14.00-14.15
Agus Priyono, dkk
Jurusan Teknik Industri dan Sipil
ISTN Jakarta
14.15-14.30
Chairul Muharis, dkk
Jurusan Teknik Sipil UGM
14.30-14.45
Dedi Imanuel Pau
Jurusan Teknik Sipil Undana
14.45-15.00
Firnimus Konstantinus Bhara
Jurusan Teknik Sipil Unipa
Maumere, NTT
15.00-15.20
15.20-15.35
Break dan Poster Session
Henri Siswanto, dkk
Jurusan Teknik Sipil Universitas
Negeri Malang
15.35-15.50
I Made Udiana, dkk
Jurusan Teknik Sipil Undana
15.50-16.05
Margareth E. Bolla, dkk
Jurusan Teknik Sipil Undana
16.05-16.20
Rusli, dkk
Puslitbang Permukiman PU
Bandung
16.20-16.35
Stanislaus Yopin Aprianus, dkk
Jurusan Teknik Sipil Undana
16.35-16.50
Partogi H Simatupang, dkk
Jurusan Teknik Sipil Undana
16.50-17.05
Rossa Octriana Vutri, dkk
Jurusan Teknik Sipil Univ Sriwijaya
17.05-17.20
Yosafat Aji Pranata, dkk
Jurusan Teknik Sipil Universitas
Kristen Maranatha Bandung
17.20-17.35
Pio Ranap Tua Naibaho, dkk
Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung
17.35-17.50
Ruslan Ramang
Jurusan Teknik Sipil Undana
Judul Makalah
Studi Pengaruh Pengurangan Diameter
Cetakan pada Uji Kompaksi Proctor Standar
Pemanfaatan Limbah Serbuk Marmer
Untuk Bahan Tambahan Beton
Berkelanjutan
The Impact of Implementation of
Intelligence Urban Traffic Control System
to the Community
Distribusi Kecepatan gesek arah transversal
pada Saluran Menikung (Studi Kasus di
Saluran Irigasi Mataram)
Analisis Kapasitas Pelayanan Pelabuhan
Maumere
Analisis Respons Getaran Lantai Fleksibel
Akibat Aktivitas Manusia
Moderator
DR. Ruslan Ramang,
ST., MT
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
Meningkatkan Titik Lembek Bahan
Pengikat Aspal Menggunakan Serbuk
Limbah Ban Sepeda Motor
Perencanaan Sistem Irigasi Tetes (Drip
Irrigation) di Desa Besmarak Kabupaten
Kupang
Analisis Geometrik Ruas Jalan Batuputih –
Batas Kota Soe KM. 96+400 s/d KM.
98+600
Penelitian Eksperimental Portal Panel
RUSPIN (Rumah Sistem Panel Instan)
Studi Perbandingan Kinerja Alat Ukur
Theodolite dan Laser Distance Meter
Pengembangan Kusen Jendela dan Pintu
menggunakan Mortar Ringan Berbahan
Semen Portland : Tinjauan Material
PENGARUH SUBSTITUSI ABU
TANDAN SAWIT PADA TANAH
LEMPUNG LUNAK TERHADAP
PERUBAHAN NILAI KUAT GESER
TANAH DENGAN UJI TRIAXIAL
Kajian Desain Bangunan Kayu dan Baja
Bertingkat Tahan Gempa dengan Acuan
Waktu Getar Ragam Pertama Sama
Pengembangan Teknologi Beton Bubuk
Reaktif
Penanganan Sampah Domestik Eksisting
Oleh Masyarakat di Kota Kupang
Jusuf J. Pah, ST,
M.Sc
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
ix
17.50-18.05
Dedy Dharmawansyah dkk
Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung
Studi Pembuatan Peta Percepatan Peta
Puncak di permukaan tanah dan peta resiko
gempa akibat gempa benioff di DKI Jakarta
untuk penunjang pembuatan peta
Mikrozonasi Jakarta
i d e m
x
Ruang : PARALEL SESION-II
Bidang : Arsitektur, Perencanaan Wilayah, Teknik Lingkungan, Pertambangan dan Geologi
Penanggung Jawab Ruang : Linda W. Fanggidae, ST., MT
Waktu
13.30-13.45
Nama/Instansi
Linda W Fanggidae, dkk
Jurusan Teknik Sipil Undana
13.45-14.00
Ferdy Sabono
Jurusan Teknik Arsitektur, Univ
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
14.00-14.15
Aplimon Jerobisonif
Jurusan Teknik Arsitektur Undana
14.15-14.30
Cornelia Hildegardis
Jurusan Teknik Arsitektur Unipa
Maumere
14.30-14.45
Freddy M.R Nainggolan
Jurusan Teknik Arsitektur, Univ
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
14.45-15.00
Imriyanti
Jurusan Teknik Arsitektur Unhas,
Makassar
15.00-15.20
15.20-15.35
Break dan Poster Session
Mahatmanto
Jurusan Teknik Arsitektur, Univ
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
15.35-15.50
Rosvitayati Umbu Nday
Jurusan Teknik Arsitektur Undana
15.50-16.05
Paulus BAWOLE
Jurusan Teknik Arsitektur, Univ
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
16.05-16.20
Parmonangan Manurung
Jurusan Teknik Arsitektur, Univ
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
16.20-16.35
Setia Damayanti, dkk
Jurusan Teknik Arsitektur, ISTN,
Jakarta
16.35-16.50
Suliha N.I.Neonufa
Jurusan Teknik Arsitektur Undana
16.50-17.05
Wiyatiningsih
Jurusan Teknik Arsitektur, Univ
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
17.05-17.20
Herry Z Kotta, dkk
Jurusan Teknik Tambang Undana
Judul Makalah
Penataan Kawasan Kampung Nelayan di
Pantai Nunsui Oesapa Kupang dengan
pendekatan Arsitektur Berkelanjutan
Hubungan Pola Ruang luar & Setting Fisik
Terhadap Perilaku Membuang Sampah
Studi Kasus: Area Pemukiman & Area
Wisata Pantai Baru Bantul, Yogyakarta
Desain Ekologis Sebagai Perwujudan
Konsep Berkelanjutan Dalam Karya
Arsitektur
Manajemen dan Analisis Energi pada
Bangunan Pendidikan Swasta di
Yogyakarta (Studi Kasus : Gedung English
First, Jl. Magelang 147 A, Yogyakarta)
Transformasi Dapur Dalam Globalisasi
dikaitkan dengan Gaya Hidup Penghuni
(Studi kasus : Perumahan Merapi View
Ngaglik Sleman)
Kajian Konsep Berkelanjutan
(Sustainability) pada Penataan Permukiman
Padat di Kawasan Pesisir Pantai (Kasus :
Kel. Cambaya Kec. Ujung Tanah Kota
Makassar)
Media dan Pembentukan Arsitektur Modern
di Indonesia
Penerapan Konsep Program
Pengembangan Kota Hijau (P2KH) pada
Perancangan Koridor Ruang Hijau di Jl.
Sudirman-Kuanino Kota Kupang
Relokasi Permukiman Berbasis Masyarakat
sebagai Respon Terhadap Mitigasi Bencana
Nilai-Nilai Arsitektur Tradisional Pada
Bangunan Modern
Pengurangan Risiko Bencana Melalui
Pendidikan Lingkungan Berbasis Sekolah di
DKI Jakarta
Identifikasi Hierarki Fungsi Pelayanan dan
Interaksi Antar Pusat di Wilayah Kabupaten
Belu
Mempertahankan
Rumah
Tradisional
Sumba di Tengah Arus Modernisasi dan
Komersialisasi
Implementasi Program Open Source
Mempertahankan
Rumah
Tradisional
Sumba di Tengah Arus Modernisasi dan
Moderator
Ariency K. Manu,
ST., MT
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
Linda W Fanggidae,
ST., MT
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
xi
Komersialisasi
17.20-17.35
Analiser Halawa,dkk
Jurusan Geologi Institut Sains dan
Teknologi TD Pardede, Medan
17.35-17.50
Abdul Muktar,dkk
Jurusan Lingkungan Undana
POTENSI PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN PANAS BUMI DI
INDONESIA
i d e m
PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN
DARI AKTIVITAS BENGKEL
PRATIKUM KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK BANGUNAN TERHADAP
LINGKUNGAN KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR SISWA SMK NEGERI 5
KOTA KUPANG
i d e m
xii
RUANG : PARALEL SESION-III
Bidang : Ilmu Komputer, Informatika, Teknik Elektro, Fisika
Penanggung Jawab Ruang : DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT
Waktu
13.30-13.45
Nama/Instansi
Anifuddin Azis, dkk
Jurusan Ilmu Komputer dan
Elektronika UGM, Yogyakarta
13.45-14.00
Anindita Suryarasmi
Jurusan Ilmu Komputer UGM,
Yogyakarta
14.00-14.15
Budi Sumanto
Jurusan Ilmu Komputer UGM
Yogyakarta
14.15-14.30
Fadly Rano Lado, dkk
Jurusan Ilmu Komputer Undana
14.30-14.45
Frengki A. R. Haning , dkk
Jurusan Teknik Elektro Undana
14.45-15.00
B. Yudi Dwiandiyanta
Jurusan Teknik Informatika Univ
Atma Jaya Yogyakarta
15.00-15.20
15.20-15.35
Break dan Poster Session
Heni, dkk
Jurusan Teknik Informatika Stikom
Uyelindo, Kupang
15.35-15.50
Maklon Frare, dkk
Jurusan Ilmu Komputer Undana
15.50-16.05
Muhammad Arifin Sakka, dkk
Jurusan Teknik Elektro Undana
16.05-16.20
Muhammad Fakhrurrifqi,dkk
Jurusan Studi Komputer dan Sist
Infromasi, UGM, Yogyakarta
16.20-16.35
Frans Likadja,dkk
Jurusan Teknik Elektro, Undana
16.35-16.50
Hendro FJ Lami
Jurusan Teknik Elektro Undana
Judul Makalah
Moderator
Inisialisasi Codebook Pada Algoritma
Learning Vector Quantization (LVQ)
DR. Kalvein
Rantelobo, ST., MT
Desain Kromosom Algoritma Genetika
untuk Penjadwalan Perkuliahans
i d e m
Pengukur Suhu Tubuh Secara Tak Sentuh
Menggunakan Inframerah Berbasis Arduino
Uno
PERFORMANSI METODE
BACKPROPAGATION NEURAL
NETWORK DAN METODE BACTERIAL
FORAGING OPTIMIZATION
ALGORITHM NEURAL NETWORK
DENGAN STRUKTUR JARINGAN
MODULAR DALAM IDENTIFIKASI
PEMBICARA
EVALUASI
KUALITAS
KABEL
JARLOKAT
UNTUK
LAYANAN
SPEEDY, STUDI KASUS PADA STO
OESAPA - KUPANG
Analisis dan Perancangan Matriks Kernel
Konvolusi untuk Aplikasi Deteksi Tepi
Citra Medis menggunakan Algoritma
Gradien
APLIKASI PROGRAM
PEMBELAJARAN VERB TENSE
BAHASA INGGRIS
Enkripsi Citra berbasis Algoritma Chiper
Block Chaining (CBC) dan Chaotic Tent
Map (CTM)
Sistem Deteksi Plat Nomer Kendaraan
Secara
Otomatis
Dengan
Metode
Segmentasi Citra
SISTEM PENGINGAT PEMERIKSAAN
IBU HAMIL
PENERAPAN KEBIJAKAN
KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI
TERHADAP KETERSEDIAAN ENERGI
LISTRIK DI PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN SISTEM
PEMBELAJARAN JARAK JAUH (WEBBASED) TERINTEGRASI MODUL
WEBCAM CONTROL BAGI MODEL
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
Ali Warsito, S.Si.,
M.Si
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
xiii
PEMBELAJARAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TERLUAR
16.50-17.05
Chrysanctus A.E.P Nunuhitu
Jurusan Fisika Undana
17.05-17.20
Herry F. Lalus
Jurusan Fisika Undana
17.20-17.35
Kostan D. F. Mataubenu
Jurusan Fisika Undana
17.35-17.50
Laura Anastasi S. Lapono
Jurusan Fisika Undana
Perancangan Alat Pendeteksi Warna Untuk
Penderita Buta Warna Berbasis Mikrokontroler
ATmega8535 Menggunakan Sensor Warna
TCS3200
Penerapan Algoritma Demina-Kudryashov
dalam Menentukan Solusi Meromorfik
Persamaan Kuramoto - Sivashinsky
Desain Modul Sensor Getaran Berbasis
Accelerometer MMA3761QT
Perancangan Spirometer Menggunakan Sensor
Tekanan MPX2010DP
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
xiv
RUANG : PARALEL SESION-IV
Bidang : Pertanian, Peternakan, Manajemen Pertanian, Matematika
Penaggung Jawab Ruang : Ir. Joice J. Bana, M.Si
Waktu
13.30-13.45
Nama/Instansi
Aloysius Ng. Lende
Jurusan Tanaman Pangan, Politani
Kupang
13.45-14.00
Arnold C. Tabun, dkk
Jurusan Peternakan Politani
Kupang
14.00-14.15
Bambang R. Prawiradiputra
Balai Penelitian Ternak, Bogor
14.15-14.30
Bernadete. B Koten, dkk
Jurusan Teknologi Pakan Ternak,
Politani Kupang
14.30-14.45
Catootjie L. Nalle, dkk
Jurusan Teknologi Pakan Ternak,
Politani Kupang
14.45-15.00
Dwi Retno Lukiwati,dkk
Jurusan Agroekoteknologi Undip
Semarang
15.00-15.20
15.20-15.35
Break dan Poster Session
Dwi Retno Lukiwati,dkk
Jurusan Agroekoteknologi Undip
Semarang
15.35-15.50
Vincent Gaspersz
Jurusan Manajemen, Universitas
Trisakti Jakarta
15.50-16.05
Pellokila, Marthen R , dkk
Jurusan Peternakan Undana
16.05-16.20
Roosna M.O. Adjam
Jurusan Pertanian Politani Kupang
16.35-16.50
Sobang, Y. U. L, dkk
Jurusan Peternakan Undana
16.50-17.05
W. Duaja, dkk
Jurusan Pertanian, Undana
Judul Makalah
Pemberian Pupuk Organik (Kotoran Ayam)
pada Berbagai Dosis Terhadap Hasil
Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.)
Sequensing Gen Melanocortin 1 Reseptor
(MC1R) Pada Sapi Bali Betina Kupang
PENGEMBANGAN TANAMAN PAKAN
TERNAK PRODUK REKAYASA GENETIK
UNTUK LAHAN KERING IKLIM KERING
KECERNAAN NUTRIEN TERNAK
KAMBING TERHADAP HIJAUAN
HASIL TUMPANGSARI ARBILA
(Phaseolus lunatus L) DAN SORGUM
(Sorghum (Sorghum bicolor (L) Moench)
PADA JARAK TANAM ARBILA DAN
JUMLAH BARIS SORGUM YANG
BERBEDA
NILAI NUTRISI DEDAK PADI
FERMENTASI BAGI TERNAK AYAM
BROILER: KOMPOSISI NUTRISI DAN
PERFORMANS PRODUKSI
PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG
MANIS DAN JERAMI DI LAHAN KERING
DENGAN PEMUPUKAN PUKAN ‘PLUS’
Efek Sisa Pupuk Kandang Diperkaya Fosfat
Alam dan Inokulasi Biodekomposer
terhadap Produksi Jagung Manis dan
Jerami'
APLIKASI AGRICULTURAL LEAN SIX
SIGMA SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT DALAM
PEMBANGUNAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN: PEMBELAJARAN
DARI KOREA SELATAN
PENGARUH SUPLEMENTASI PAKAN
LOKAL DAN OBAT CACING
TERHADAP PRODUKSI SUSU DAN
PERTAMBAHAN BOBOT BADAN
ANAK SAPI BALI
Strategi pengelolaan lanskap pertanian terpadu di
Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang
ANALISIS DESKRIPTIF SISTEM
AGRIBISNIS SAPI POTONG DI NUSA
TENGGARA TIMUR DALAM
PERSFEKTIF KEBERLANJUTAN
PENGARUH KOMPOSISI KENDI
IRIGASI TERHADAP KONDUKTIFITAS
Moderator
Ir. Joice J. Bana,
M.Si
i d e m
i d e m
i d e m
i d em
i d e m
Vincent Ati, S.Si.,
M.Si
i d e m
i d e m
i d e m
id e m
i d e m
xv
HIDRAULIK KENDI DAN POLA
PEMBASAHAN TANAH DALAM
RANGKA BUDIDAYA TANAMAN
HEMAT AIR DI KOTA KUPANG
17.05-17.20
Yosep Seran Mau, dkk
Jurusan Agroteknologi Undana
17.20-17.35
Astri Atti, dkk
Jurusan Matematika Undana
17.35-17.50
Meksianis Z. Ndii, dkk
Jurusan Matematika Undana
Tingkat Ketahanan Kacang Tanah Lokal Rote
dan Empat Varietas Unggul Nasional Terhadap
Cekaman Kekeringan di Desa Oerinbesi,
Kabupaten Timor Tengah Utara
ANALISIS K-MEANS CLUSTER UNTUK
PENGELOMPOKAN KABUPATEN DI NUSA
TENGGARA
TIMUR
BERDASARKAN
FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT (ISPA)
ANALISIS PENYEBARAN DAN
PEMBERANTASAN KORUPSI
MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIKA
i d e m
i d e m
i d e m
xvi
RUANG : PARALEL SESION-V
Bidang : Teknik Mesin, Kimia
Penaggung Jawab Ruang : Woro Sundari, ST., MT
Waktu
13.30-13.45
Nama/Instansi
Abdul Hay. M
Jurusan Teknik Mesin Unhas
Makassar
13.45-14.00
Baharuddin Mire,dkk
Jurusan Teknik Mesin Unhas
Makassar
14.00-14.15
Dahmir Dahlan ,dkk
Jurusan Teknik Mesin ISTN Jakarta
14.15-14.30
Damianus Manesi, dkk
Jurusan Pendidikan Mesin Undana
14.30-14.45
Hairul Arsyad
Jurusan Teknik Mesin Unhas
Makassar
14.45-15.00
Hendry Sakke Tira, dkk
Jurusan Teknik Mesin Universitas
Mataram
15.00-15.20
15.20-15.35
Break dan Poster Session
Jonri Lomi Ga, dkk
Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Kupang
15.35-15.50
Andrea Stevens Karnyoto, dkk
Jurusan Teknik Mesin Universitas
Kristen Indonesia Toraja
15.50-16.05
MD. Trisno, dkk
Jurusan Teknik Mesin ISTN Jakarta
16.05-16.20
Rustan Tarakka, dkk
Jurusan Teknik Mesin Unhas
Makassar
16.20-16.35
Yohanes B. Yokasing, dkk
Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Kupang
16.35-16.50
Sehat Abdi Saragih
Jurusan Teknik Universitas Islam
Riau
16.50-17.05
Arkadius Andrianto Goa, dkk
Judul Makalah
UPAYA UNTUK MEMPERPANJANG UMUR
BAJA CETAKAN PADA PENGECORAN (DIE
CASTING)
Interaksi Silinder Segitiga Dengan Silinder
Persegi Terhadap Distribusi Tekanan Aliran
Fluida
PERANCANGAN KAPAL LAYAR
MODEREN MENGGUNAKAN ROTOR
HYBRIDA
INTEGRASI LEARNING MANAGEMENT
SYSTEM (LMS) DALAM PEMBUATAN
TES
BERBASIS
WEB
UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN
TERMODINAMIKA
EFEK KETEBALAN OLI PADA MEDIA
PENDINGIN OLI-AIR TERHADAP NILAI
KEKERASAN BAJA HASIL QUENCHING
MENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS
MELALUI PROSES PEMURNIAN DENGAN
PENYERAPAN AIR BERSIRKULASI
Pengaruh Implantasi Ion C dan N terhadap
Keausan Komponen Bantalan Bola dengan
Pelumasan Grease
PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI AKADEMIK PADA STIE
MUHAMMADIYAH MAMUJU
TURBIN AIR TYPE SCREW
DIKOMBINASIKAN DENGAN POMPA
HYDRAM, DIGUNAKAN DIDAERAH
KAWASAN KARST DAN GUA BAWAH
TANAH DI GUNUNG KIDUL JAWA
TENGAH INDONESIA
PENGARUH MODEL TURBULENSI PADA
ANALISIS KOMPUTASI KONTROL AKTIF
BLOWING TERHADAP KOEFISIEN
TEKANAN MODEL KENDARAAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN YANG TERINTEGRASI
ANTARA LIMBAH HASIL LAUT DAN
LIMBAH OLAHAN HASIL PERTANIAN
DARAT MENJADI PAKAN TERNAK AYAM
GUNA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PESISIR KUPANG
PENGARUH JARAK DAN TINGGI
ELEKTRODA PADA ELEKTROLISER
TERHADAP PRODUKSI HIDROGEN
DAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA
MOTOR
PEMBUATAN FILTER GANDA
Moderator
Woro Sundari, ST.,
MT
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
Rikson A.F Siburian,
S.Si., M.Si., Ph.D
id e m
id e m
i d e m
i d e m
i d e m
xvii
Jurusan Kimia Undana
17.05-17.20
Hermania Em Wogo, dkk
Jurusan Kimia Undana
17.20-17.35
Marselus J. Gros, dkk
Jurusan Kimia Undana
17.35-17.50
Suwari, dkk
Jurusan Kimia Undana
MANGAN-ZEOLIT DAN ARANG AKTIF
TEMPURUNG LONTAR ASAL NTT
UNTUK MENURUNKAN KADAR
LOGAM Fe DAN Mn DALAM LIMBAH
CUCIAN MANGAN DI DESA NOEBESA
KABUPATEN TIMOR TENGAH
SELATAN
PENENTUAN KONSTANTA LAJU
DALAM ADSORPSI KOMPETITIF Ca(II)
DAN Cd(II) PADA BIOADSORBEN
LIMBAH TAHU PADAT
SINTESIS SENYAWA GRAFENA DARI
GRAFIT MENGGUNAKAN REDUKTOR
AMONIA
BIOSORPSI ION Hg(II) DALAM
LARUTAN MENGGUNAKAN
BIOMASSA ALGA MERAH
TERMODIFIKASI KALSIUM
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
xviii
JADWAL POSTER SESSION
Penaggung Jawab Poster Session : Wellem Bunganaen, ST., MT
Waktu
15.00-15.20
Nama/Instansi
A.R. Indra Tjahjani, dkk
Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Pancasila, Jakarta
15.00-15.20
Andri Harmaji, dkk
Jurusan Material ITB Bandung
15.00-15.20
Binsar H. Hariandja, dkk
Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung
15.00-15.20
MD. Trisno, dkk
Jurusan Teknik Mesin ISTN, Jakarta
15.00-15.20
Partogi H Simatupang, dkk
Jurusan Teknik Sipil Undana
15.00-15.20
Feni Normalita, dkk
Jurusan Peternakan Undana
15.00-15.20
Herman Purba, dkk
Jurusan Peternakan Undana
15.00-15.20
Tara Tiba Nikolaus, dkk
Judul Makalah
Strategi Repair pada Jalan Perkerasan Kaku
(Rigid Pavement) dalam meningkatkan Life and
Service Time (Kasus Jalan Jakarta Outer Ring
Road dan Jalan Tol Cipularang)
Alkali Activated Material (Geopolimer) sebagai
Material Beton Alternatif
Penggunaan Nanosilika Dalam Peningkatan Kuat
Tekan dan Durabilitas Beton
Pemanfaatan Limbah Sawit sebagai Bahan Bakar
Boiler Hybrida Untuk Pembangkit Listrik
Kapasitas 1-3 MW
Pengembangan Kusen Jendela dan Pintu
menggunakan Mortar Ringan Berbahan Semen
Portland : Tinjauan Sistem Konstruksi
Proses Sintesis Katalis NiM00.3/ZAA dan
NiCe/ZAA Menggunakan Metode Co-Reduction
Proses pembuatan Embung di Wilayah TTS Prov
NTT
Tata niaga komoditas Daging Sapi di Indonesia
Jurusan Peternakan Undana
15.00-15.20
Yusuf L Henuk
Jurusan Peternakan Undana
Standar Penulisan dan Proses Publikasi Karya
Ilmiah serta Cara Pengutipan Pustaka
xix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Sambutan Ketua Panitia Seminar
Sambutan Dekan FST Universitas Nusa Cendana
Susunan Panitia
Informasi Seminar
Jadwal Presentasi Paper
Jadwal Poster Session
Daftar Isi
No.
1.
VOLUME 1: BIDANG SAINS
Sequensing Gen Melanocortin 1 Receptor (MC1R) Pada Sapi Bali Betina Kupang
iii
iv
v
vi
viii
ix
xix
xx
Hal
A1-A5
A. C. Tabun, T. Hartatik, Sumadi, S. D. Volkandari, B. P. Suwandi, C. Leo Penu
2.
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK (KOTORAN AYAM) PADA BERBAGAI
DOSIS TERHADAP HASIL TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.)
A6-A12
Aloysius Ng. Lende
3.
PEMBUATAN FILTER GANDA MANGAN-ZEOLIT DAN ARANG AKTIF
TEMPURUNG LONTAR ASAL NTT UNTUK MENURUNKAN KADAR
LOGAM Fe DAN Mn DALAM LIMBAH CUCIAN MANGAN DI DESA
NOEBESA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
A13-A19
Arkadius Andrianto Goa, Imanuel Gauru, Anna Apriani Maniuk Solo, Janrigo Klaumegio
Mere
4.
ANALISIS K-MEANS CLUSTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN DI
NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR RISIKO INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
A20-A27
Astri Atti dan Sintha Lisa Purimahua
5
KECERNAAN TERNAK KAMBING YANG MENDAPATKAN HIJAUAN
HASIL TUMPANGSARI
ARBILA DENGAN SORGUM SEBAGAI
TANAMAN SELA PADA JARAK TANAM APABILA DAN JUMLAH
BARIS SORGUM YANG BERBEDA
A28-A34
B. B Koten, R. Wea, R. D. Soetrisno, N Ngadiyono, B. Soewignyo
6
PENGEMBANGAN TANAMAN PAKAN TERNAK PRODUK REKAYASA
GENETIK UNTUK LAHAN KERING IKLIM KERING
A35-A40
Bambang R. Prawiradiputra
7
8
NILAI NUTRISI DEDAK PADI FERMENTASI BAGI TERNAK AYAM
BROILER: KOMPOSISI NUTRISI DAN PERFORMANS PRODUKSI
Catootjie L. Nalle dan Marlin R. K. Yowi
A41-A48
PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI WARNA UNTUK PENDERITA BUTA
WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 MENGGUNAKAN
SENSOR WARNA TCS3200
A49-A54
Chrysanctus Arnold Edi Putra Nunuhitu, Ali Warsito, Minsyahril Bukit
9
PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG MANIS DAN JERAMI DI LAHAN
KERING DENGAN PEMUPUKAN PUKAN ‘PLUS’
A55-A59
Dwi Retno Lukiwati, Susilo Budiyanto dan Karno
10
PENENTUAN KONSTANTA LAJU DALAM ADSORPSI KOMPETITIF Ca(II)
DAN Cd(II) PADA BIOADSORBEN LIMBAH TAHU PADAT
A60-A69
Hermania Em Wogo, Imanuel Gauru, Luther A Koamesah
11
PENERAPAN
ALGORITMA
DEMINA-KUDRYASHOV
DALAM
MENENTUKAN SOLUSI MEROMORFIK PERSAMAAN KURAMOTO SIVASHINSKY
A70-A75
Herry F. Lalus
12
PERANCANGAN MODUL SENSOR VIBRASI BERBASIS ACCELEROMETER
MMA7361QT
A76-A80
Kostan D. F. Mataubenu
13
SINTESIS SENYAWA GRAFENA DARI GRAFIT MENGGUNAKAN
A81-A85
xx
REDUKTOR AMONIA
Marselus J. Gros, Bernadus B. Doren, Maria T. Lero, Rikson A. F. Siburian, Imanuel Gauru,
Bibiana D. Tawa, Luther Kadang
14
ANALISIS
PENYEBARAN
DAN
PEMBERANTASAN
MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIKA
KORUPSI
A86-A90
Meksianis Z. Ndii, Rapmaida M. Pangaribuan
15
PENGARUH SUPLEMENTASI PAKAN LOKAL DAN OBAT CACING
TERHADAP PRODUKSI SUSU DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN
ANAK SAPI BALI
A91-A95
Pellokila, Marthen R., Sukawaty Fattah, Yohanis Umbu L. Sobang, Marthen Yunus
16
STRATEGI PENGELOLAAN LANSKAP PERTANIAN TERPADU DI
KECAMATAN SULAMU KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA
TIMUR
A96-A104
Roosna Maryani O Adjam
17
ANALISIS DESKRIPTIF SISTEM AGRIBISNIS SAPI POTONG DI NUSA
TENGGARA TIMUR DALAM PERSFEKTIF KEBERLANJUTAN
A105-A109
Sobang, Y. U. L dan Chaterina A. Paulus
18
BIOSORPSI ION Hg(II) DALAM LARUTAN MENGGUNAKAN BIOMASSA
ALGA MERAH TERMODIFIKASI KALSIUM
A110-A117
Suwari, Yohanes Buang
19
APLIKASI AGRICULTURAL LEAN SIX SIGMA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN:
PEMBELAJARAN DARI KOREA SELATAN
A118-A126
Vincent Gaspersz
20
PENGARUH KOMPOSISI KENDI IRIGASI TERHADAP KONDUKTIFITAS
HIDRAULIK KENDI DAN POLA PEMBASAHAN TANAH DALAM RANGKA
BUDIDAYA TANAMAN HEMAT AIR DI KOTA KUPANG
A127-A132
Yosafat Aji Pranata, Parlindungan Ebenezer
21
TINGKAT KETAHANAN KACANG TANAH LOKAL ROTE DAN EMPAT
VARIETAS UNGGUL NASIONAL TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DI
DESA OERINBESI, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
A133-A138
Yosep Seran Mau, Antonius S.S. Ndiwa, dan I G.B. Adwita Arsa
22
PERANCANGAN SPIROMETER MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN
MPX2010DP
A139-A146
Laura A. S. Lapono
VOLUME 2: BIDANG TEKNIK
1
PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN DARI AKTIVITAS BENGKEL
PRATIKUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN TERHADAP
LINGKUNGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SISWA SMK NEGERI 5
KOTA KUPANG
B1 –B9
Abdul Muktar, Hari Rarindo, Jauhari Effendy
2
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK
TAMBAHAN BETON BERKELANJUTAN
MARMER
UNTUK
BAHAN
B10 –B17
Agoes Soehardjono, Achfas zacoeb, dan Agil Fitri Handayani
3
THE IMPACT OF IMPLEMENTATION OF INTELLIGENCE URBAN TRAFFIC
CONTROL SYSTEM TO THE COMMUNITY
B18 –B24
Agus Priyono, Agus Sofwan, MD Trisno, Setia Damayanti
4
POTENSI PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN PANAS BUMI
DI INDONESIA
B25 –B44
Analiser Halawa dan Yusuf L. Henuk
5
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
PADA STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU
B45 –B57
Andrea Stevens Karnyoto dan Zet Yulius Baitanu
6
STUDI PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA UJI
xxi
KOMPAKSI PROCTOR STANDAR
B58 –B65
Andrias Suhendra Nugraha dan Herianto Wibowo
7
INISIALISASI CODEBOOK PADA ALGORITMA LEARNING VECTOR
QUANTIZATION (LVQ)
B66 –B73
Anifuddin Azis, Adventus Ridwan K.S
8
DESAIN KROMOSOM ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN
PERKULIAHAN
B74 –B80
Anindita Suryarasmi
9
TANGGAP STATISTIK GETARAN ACAK PADA STRUKTUR DENGAN
SIMULASI MONTE CARLO
B81 –B91
Anwar Dolu
10
DESAIN EKOLOGIS SEBAGAI PERWUJUDAN KONSEP BERKELANJUTAN
DALAM KARYA ARSITEKTUR
B92 –B102
Aplimon Jerobisonif
11
12
BAMBU, MATERIAL BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN
Ariency Kale Ada Manu
B103 –B115
ANALISIS INTERAKSI SILINDER SEGITIGA DENGAN SILINDER PERSEGI
TERHADAP KOEFISIEN TEKANAN ALIRAN FLUIDA
B116 –B123
Baharuddin Mire , Nasaruddin Salam, Ahmad Yusran Aminy, llyas Renreng
13
PENGUKURAN SUHU TUBUH SECARA TAK SENTUH MENGGUNAKAN
INFRAMERAH BERBASIS ARDUINO UNO
B124 –B128
Budi Sumanto, Paulus Puliano
14
DISTRIBUSI KECEPATAN GESEK ARAH TRANSVERSAL PADA SALURAN
MENIKUNG (STUDI KASUS DI SALURAN IRIGASI MATARAM)
B129 –B134
Chairul Muharis, Bambang Agus Kironoto , Bambang Yulistiyanto dan Istiarto
15
MANAJEMEN DAN ANALISIS ENERGI PADA BANGUNAN PENDIDIKAN
SWASTA DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Gedung English First, Jl. Magelang
147 A, Yogyakarta)
B135 –B143
Cornelia Hildegardis
16
PERANCANGAN KAPAL LAYAR MODEREN MENGGUNAKAN ROTOR
HYBRIDA
B144 –B150
Dahmir Dahlan, M. Dwi Trisno, Muhammad Firdausi, Agus Priyono, Suhadi Wiromodjo
17
INTEGRASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DALAM
PEMBUATAN TES BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN TERMODINAMIKA
B151 –B161
Damianus Manesi, I Nyoman Bagia, Priyono dan
18
ANALISIS KAPASITAS PELAYANAN PELABUHAN MAUMERE
Dedi Imanuel Pau
19
STUDI PEMBUATAN PETA PERCEPATAN PUNCAK DI PERMUKAAN
TANAH DAN PETA RESIKO GEMPA AKIBAT GEMPA BENIOFF DI DKI
JAKARTA UNTUK PENUNJANG PEMBUATAN PETA MIKROZONASI
JAKARTA
B162 –B175
B176 –B186
Dedy Dharmawansyah, Masyhur Irsyam, M. Asrurifak dan Partogi H. Simatupang
20
PERFORMANSI METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DAN
METODE BACTERIAL FORAGING OPTIMIZATION ALGORITHM NEURAL
NETWORK DENGAN STRUKTUR JARINGAN MODULAR DALAM
IDENTIFIKASI PEMBICARA
B187 –B197
Fadly Rano Lado, Yulianto T. Polly dan Adriana Fanggidae
21
HUBUNGAN POLA RUANG LUAR & SETTING FISIK TERHADAP
PERILAKU MEMBUANG SAMPAH
B198 –B208
Ferdy Sabono
22
ANALISIS RESPONS GETARAN LANTAI FLEKSIBEL AKIBAT AKTIVITAS
MANUSIA
B209 –B219
Firnimus Konstantinus Bhara
23
TRANSFORMASI DAPUR DALAM GLOBALISASI DIKAITKAN DENGAN
GAYA HIDUP PENGHUNI (Studi kasus : Perumahan Merapi View Ngaglik
B220 –B233
xxii
Sleman)
Freddy Marihot Rotua Nainggolan
24
EVALUASI KUALITAS KABEL JARLOKAT UNTUK LAYANAN SPEEDY,
STUDI KASUS PADA STO OESAPA - KUPANG
B234 –B242
Frengki A. R. Haning, Johanis F. M. Bowakh, dan Beby H. A. Manafe
25
EFEK KETEBALAN OLI PADA MEDIA PENDINGIN OLI-AIR TERHADAP
NILAI KEKERASAN BAJA
B243 –B246
Hairul Arsyad, Ramadhan, Muh. Hasbi
26
MENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS MELALUI PROSES PEMURNIAN
DENGAN PENYERAPAN AIR BERSIRKULASI
B247 –B254
Hendry Sakke Tira, Yesung Allo Padang, Mirmanto dan Hendriono
27
28
APLIKASI PROGRAM PEMBELAJARAN VERB TENSE BAHASA INGGRIS
Heni, Dewi Anggraini
B255 –B267
MENINGKATKAN TITIK LEMBEK BAHAN PENGIKAT ASPAL
MENGGUNAKAN SERBUK LIMBAH BAN SEPEDA MOTOR
B268 –B277
Henri Siswanto, Bambang Supriyanto
29
IMPLEMENTASI PROGRAM OPEN SOURCE BERBASIS ANDROID PADA
PEMANTAUAN PERGERAKAN TANAH DI NTT
B278 –B284
Herry Z. Kotta, Kalvein Rantelobo dan Hendro F. J. Lami
30
PERENCANAAN SISTEM IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION) DI DESA
BESMARAK KABUPATEN KUPANG
B285 –B296
I Made Udiana, Wilhelmus Bunganaen dan Rizky A. Pa Padja
31
KAJIAN KONSEP BERKELANJUTAN (SUSTAINABILITY) PADA PENATAAN
PERMUKIMAN PADAT DI KAWASAN PESISIR PANTAI (Kasus : Kel.
Cambaya Kec. Ujung Tanah Kota Makassar)
B297 –B311
Imriyanti
32
PENGARUH IMPLANTASI ION C DAN N TERHADAP KEAUSAN
KOMPONEN BANTALAN BOLA DENGAN PELUMASAN GREASE
B312 –B318
Jonri Lomi Ga, Mudjijana dan Tjipto Sujitno
33
PENATAAN KAWASAN KAMPUNG NELAYAN DI PANTAI NUNSUI
OESAPA KUPANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
BERKELANJUTAN
B319 –B328
Linda W. Fanggidae, Marylin Junias dan Thresia H. Pati
34
TURBIN AIR TYPE SCREW DIKOMBINASIKAN DENGAN POMPA
HYDRAM, DIGUNAKAN DIDAERAH KAWASAN KARST DAN GUA
BAWAH TANAH DI GUNUNG KIDUL JAWA TENGAH INDONESIA
B329 –B338
MD. Trisno, Agus Priyono , Setia Damayanti , Dahmir Dahlan
35
36
MEDIA DAN AWAL ARSITEKTUR MODERN DI INDONESIA
Mahatmanto
B339 –B344
ENKRIPSI CITRA BERBASIS ALGORITMA CIPHER BLOCK CHAINING
(CBC) DAN CHAOTIC TENT MAP (CTM)
B345 –B355
Maklon J. Frare, Adriana Fanggidae
37
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN JENDERAL SOEHARTO, KOTA KUPANG
(STUDI KASUS: STA. 00+625 SAMPAI STA. 00+825)
B356 –B365
Margareth E. Bolla, Sudiyo Utomo dan Arnoldus Yansen Phoa
38
ANALISIS GEOMETRIK RUAS JALAN BATUPUTIH – BATAS KOTA SOE
KM. 96+400 s/d KM. 98+600
B366 –B373
Margareth E. Bolla, Sudiyo Utomo dan Patra Gumay
39
SISTEM DETEKSI PLAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS
DENGAN METODE SEGMENTASI CITRA
B374 –B382
Muhamad Arifin Sakka, Silvester Tena dan Jody S. A. Zacharias
40
SISTEM PENGINGAT PEMERIKSAAN IBU HAMIL
Muhammad Fakhrurrifqi, Fendi Purnomo
41
Parmonangan Manurung
42
B383 –B389
NILAI-NILAI ARSITEKTUR TRADISIONAL PADA BANGUNAN MODERN
B390 –B397
PENGEMBANGAN KUSEN JENDELA DAN PINTU MENGGUNAKAN
xxiii
MORTAR RINGAN BERBAHAN SEMEN PORTLAND : TINJAUAN
MATERIAL
B398 –B406
Partogi H Simatupang, Iswandi Imran, Istiqomah, Ruswanto, Iman T Riadi, Denny S
Iskandar, dan Rahmat Jatmikanto
43
RELOKASI PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT SEBAGAI RESPON
TERHADAP MITIGASI BENCANA
B407 –B415
Paulus Bawole
44
45
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL STRAT A
Rosmiyati A. Bella, Elia Hunggurami, dan Christine Diana Frans
B416 –B421
PENGARUH SUBSTITUSI ABU TANDAN SAWIT PADA TANAH LEMPUNG
LUNAK TERHADAP PERUBAHAN NILAI KUAT GESER TANAH DENGAN
UJI TRIAXIAL
B422 –B430
Rossa Octriana Vutri, Ratna Dewi , Yulia Hastuti
46
KAJIAN KINERJA SAMBUNGAN PADA PORTAL PANEL RUSPIN (RUMAH
SISTEM PANEL INSTAN)
B431 –B438
Rusli, Yosafat Aji Pranata
47
PENGARUH MODEL TURBULENSI PADA ANALISIS KOMPUTASI
KONTROL AKTIF BLOWING TERHADAP KOEFISIEN TEKANAN MODEL
KENDARAAN
B439 –B448
Rustan Tarakka, Jalaluddin, Baharuddin Mire dan Muhammad Noor Umar
48
PENGARUH JARAK DAN TINGGI ELEKTRODA PADA ELEKTROLISER
TERHADAP PRODUKSI HIDROGEN DAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA
MOTOR
B449 –B455
Sehat Abdi Saragih
49
PENGURANGAN RISIKO BENCANA MELALUI PENDIDIKAN
LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA
B456 –B465
Setia Damayanti, Yuni Reti Intarti
50
STUDI PERBANDINGAN KINERJA ALAT UKUR THEODOLITE DAN LASER
DISTANCE METER
B466 –B475
Stanislaus Yopin Aprianus, Sudiyo Utomo, dan Theodorus Widodo
51
MEMPERTAHANKAN RUMAH TRADISIONAL SUMBA DI TENGAH ARUS
MODERNISASI DAN KOMERSIALISASI
B476 –B484
Wiyatiningsih
52
ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH PELANGGAN RUMAH TANGGA
PDAM TIRTANADI DI KOTA MEDAN
B485 –B495
Yetty Riris Rotua Saragi
53
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN YANG TERINTEGRASI
ANTARA LIMBAH HASIL LAUT DAN LIMBAH OLAHAN HASIL
PERTANIAN DARAT MENJADI PAKAN TERNAK AYAM GUNA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR KUPANG
B496 –B504
Yohanes B. Yokasing, P. Ginting, Antonius Pangalinan
54
Kajian Desain Bangunan Kayu dan Baja Bertingkat Tahan Gempa Dengan Acuan
Waktu Getar Ragam Pertama Sama
B505 –B511
Yosafat Aji Pranata, Parlindungan Ebenezer
55
PENERAPAN KEBIJAKAN KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI TERHADAP
KETERSEDIAAN ENERGI LISTRIK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
B512 –B525
Frans J. Likadja
xxiv
xxv
SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-2 UNDANA TAHUN 2014
Hotel Aston , Kupang – 15-16 Oktober 2014
RELOKASI PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT
SEBAGAI RESPON TERHADAP MITIGASI BENCANA
Paulus Bawole1
1
Program Studi Teknik Arsitektur,
Universitas Kristen Duta Wacana, Jl. Dr. Wahidin No. 5 – 25, Yogyakarta 55224
Email: [email protected]
ABSTRAK
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang paling rawan terhadap resiko bencana alam.
Keadaan ini disebabkan karena Wilayah Indonesia berada di persimpangan tiga lempeng tektonik
dan memiliki eksposur yang tinggi terhadap kegiatan seismik. Pada bulan Oktober dan November
2010, Gunung Merapi, gunung berapi aktif yang berada di dekat kota Yogyakarta, meletus tidak
hanya sekali, tapi delapan kali. Semua masyarakat yang tinggal di desa yang berjarak 20 kilometer
dari kawah gunung Merapi dievakuasi. Selain kerusakan infrastruktur yang sangat besar, sekitar
2.900 rumah hancur dan 350.000 orang dievakuasi dan ditampung di kamp-kamp pengungsian.
Untuk mengakomodasi keluarga yang tinggal di 2.900 rumah yang hancur akibat awan panas dan
lahar dingin dari Gunung Merapi, diperlukan strategi pembangunan rumah yang terpadu, akrab
terhadap lingkungan (environmental friendly) dan pengembangannya dapat berkelanjutan
(sustainable). Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana). Rekompak adalah singkatan dari "Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Masyarakat Dan
Permukiman Berbasis Komunitas." Kegiatan Rekompak ini diinisiasi oleh PU untuk membantu
masyarakat yang menjadi korban letusan gungung Merapi. Pendekatan yang dilakukan untuk
Relokasi dan Pembangunan Permukiman adalah pendekatan berbasis masyarakat. Pembangunan
desa yang berkelanjutan direncanakan dengan mempertimbangkan strategi pembangunan holistik
termasuk, mitigasi bencana, permukiman berbasis ekologi (eco-settlement) dan penghidupan untuk
masyarakat (Community Livelihood). Melalui strategi holistik diharapkan para korban letusan
Gunung Merapi dapat memulihkan penderitaan mereka dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Kata kunci: Mitigasi Bencana, Permukiman, Relokasi, Berbasis Masyarakat
1.
LATAR BELAKANG
Di Indonesia sering kali kesiapsiagaan bencana tidak dilakukan dengan baik. Oleh karena itu ketika bencana alam
besar terjadi di beberapa daerah di Indonesia, sering kali menelan banyak korban. Meletusnya Gunung Merapi di
Pulau Jawa yang terjadi pada tanggal 26 oktober 2010 membuat resah masyarakat yang berada di sekitaran gunung
tersebut. Meletusnya gunung merapi telah memakan beberapa korban jiwa dan juga menewaskan Sang Juru Kunci
Gunung yang dikenal dengan nama “Mbah Maridjan”. Bencana alam ini membawa duka seluruh Rakyat Indonesia
dan Dunia. Guguran lava pijar dan abu vulkanik panas yang sering disebut “Wedhus Gembel” mencapai suhu
sekitar 600 Derajat Celcius. Guguran lava pijar ini menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya, termasuk desa
dimana rumah tinggal mbah Maridjan berada.
Gunung berapi aktif yang terletak di dekat Yogyakarta ini meletus berkali-kali. Seiring dengan kerusakan besar
pada fasilitas infrastruktur lokal, sekitar 2.900 rumah hancur dan 350.000 orang mengungsi dan ditampung di kampkamp pengungsian. Banyak orang yang dirawat karena luka bakar dan masalah pernapasan setelah awan gas
menghantam desa-desa dengan dasyat. Letusan terbesar adalah terjadi pada tanggal 5 November 2010, Lava
mengalir dengan kuat sepanjang 15 km kea rah selatan dan membanjiri sungai Gendol. Letusan ini memiliki dampak
langsung pada wilayah pedesaan dan pada saat itu dinyatakan terdapat 277 orang terluka, 410,388 dievakuasi dan
367 korban pehidupan manusia seperti hancurnya fasilitas infrastruktur, rumah, ternak dan lahan pertanian. Desadesa yang terdapat dalam radius kurang lebih 10km dari gunung merapi diharapkan bisa dilakukan evakuasi untuk
berjaga-jaga apabila eruption berganti arah begitu pula dengan arah angin yang dapat membawa debu vulkanik yang
dapat mengganggu pernapasan manusia.
B-407
Selama lebih dari dua minggu, letusan Gunung Merapi memuntahkan gas panas dan abu ke desa-desa terdekat di
lereng Gunung. Sedangkan aliran lava panas mengalir melewati sungai-sungai yang ada di pegunungan. Hujan abu
yang diselimuti debu vulkanik ditemukan di beberapa kota dan desa di Pulau Jawa. Transportasi udara terganggu
oleh abu sampai ke kota Jakarta. Semua desa yang berjarak 20 kilometer dari kawah dievakuasi. Bahkan di daerah
yang tidak dievakuasi, abu vulkanik dan debu menyebabkan masalah kesehatan pernapasan. (BANK DUNIA, 2012)
Selama berhari-hari material pyroclastic dimuntahkan dari kawah gunung Merapi, menghancurkan tatanan lansekap
sekitarnya. Abu panas dan gas beracun, serta awan panas dengan suhu 600-800 derajat Celcius membakar segala
sesuatu yang mereka lewati, termasuk ternak, tanaman dan pohon yang sangat berarti untuk mata pencaharian
korban letusan. Mereka yang tetap tinggal di desa diinformasikan bahwa mereka tetap bertahan hanya untuk
melindungi ternak mereka beserta properti lainnya. Orang-orang tersebut pada akhirnya kehilangan nyawa mereka
karena terkena awan panas. (SEKRETARIAT MDF & IDF, 2012)
Dusun Rusak
Rumah
Rusak Berat
1. Desa Umbulharjo
3
282
2. Desa Glagahharjo
8
829
3. Desa Kepuharjo
8
830
4. Desa Wukirsari
4
338
5. Desa Argomulyo
4
129
1
15
28
2.411
LOKASI
Kecamatan Cangkringan
Kecamatan Ngemplak
6. Desa Sindumartani
JUMLAH
Sumber : Data dari Kades per 18-11-2010
Gambar 1. Aliran Lahar di Sungai Gendol dan Kerusakan yang Ditimbulkan pada Kawasan Permukiman
Selama dan setelah letusan gunung berapi puing-puing bebatuan bercampur dengan air hujan mengalir deras
menuruni lereng Gunung Merapi sebagai aliran lumpur yang sangat besar. Lahar dingin melonjak turun gunung
dengan kekuatan begitu dasyat sehingga mengubur seluruh desa yang ada, termasuk lahan-lahan pertanian dan
perkebunan. Batu-batu besar, pohon, rumah, ternak, sepeda motor dan mobil terbawa oleh aliran lumpur ke daerah
yang lebih rendah. Jembatan dihancurkan dan sungai meluber ke tepian merubah bentuk dan semakin melebar
karena tanah di sepanjang tepian sungai hanyut. Letusan raksasa Gunung Merapi berdampak pada daerah-daerah di
wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk beberapa komunitas atau kampongkampong yang telah terkena dampak gempa 2006 dan masih dalam proses pembangunan kembali. (NMC Dan
DMC, 2012)
Gambar 2. Letusan Gunung Merapi Tahun 2010 Dengan Dampaknya Pada Rumah dan Livelihood Masyarakat
B-408
2.
EFEK LETUSAN GUNUNG MERAPI PADA PERMUKIMAN
Letusan gunung berapi dapat membunuh manusia dan dapat menghancurkan kehidupan habitat satwa liar yang ada
dihutan-hutan. Sebagai polusi dan visibilitas tephra dampak dari kolom letusan bisa daerah selimut dalam beberapa
mil dari ventilasi dengan lapisan tebal batu apung. Angin kencang dengan ketinggian tertentu dapat membawa abu
halus hingga ratusan mil dari gunung berapi, menyebabkan bahaya bagi pesawat terbang, terutama pesawat-pesawat
yang menggunakan mesin jet. Abu halus dalam siraman air hujan akan menyebabkan kekeruhan/lumpur yang sangat
cepat dan berkontaminasi dengan bahan kimia. Keadaan ini menunjukkan bagaimana letusan gunung Merapi pada
tahun 2010 dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Yogyakarta baik dari aspek kesehatan, ekonomi,
pendidikan sampai dengan kwalitas lingkungan buatan maupun lingkungan alam.
Dampak ekonomi akibat letusan gunung berapi dapat terlihat pada gangguan perputaran ekonomi pada perdagangan
yang ada dalam kaitannya dengan aktivitas manusia sehari-hari, walaupun tanpa menimbulkan kerusakan fisik yang
parah. Abu lontaran dari gunung Merapi setebal beberapa centimeter dapat melumpuhkan lalu lintas sampai kurang
lebih satu minggu. Keadaan ini menyebabkan kerusakan mesin kendaraan dan menyumbat filter udara, memblok
saluran air dan supply air yang dapat menghancurkan atau menimbulkan kerusakan pertanian dan perkebunan.
Penutupan bandara akibat lontaran abu dari gunung Merapi dapat mengganggu jadwal penerbangan bagi wisatawan
yang akibatnya juga mempengaruhi kegiatan perekonomian. Abu halus dapat menyebabkan sirkuit pendek atau
kotsleting dalam transformator listrik, yang pada gilirannya menyebabkan pemadaman listrik. Aktivitas vulkanik
juga dapat memaksa tempat rekreasi yang berada di sekitar gunung Merapi agar ditutup. Perekonomian daerah
sangat terganggu setelah letusan gunung berapi, karena gangguan hujan abu dan pasir pada fasilitas transportasi
seperti bandara, jalan, stasiun bus dan kereta api. (KOMUNITAS WORKSHOP, 2005)
Letusan Gunung Merapi pada bulan Oktober - November 2010 terjadi sangat besar, bahkan lebih besar dari letusan
sebelumnya yang terjadi dalam kurun waktu 100 tahun. Selama terjadinya letusan, aliran awan panas (pyroclastic)
dapat meluncur dengan cepat menuruni lereng gunung Merapi dan membakar segala sesuatu di dilalui awan panas
tersebut. Gas beracun dan awan panas yang memiliki suhu sekitar 600 derajat Celsius, membakar segala sesuatu
yang dilaluinya. Ternak, tanaman dan pohon yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat dibakar dengan ganas
oleh awan panas dan lava pijar. Masyarakat yang tidak mau dievakuasi dengan alasan melindungi ternak dan harta
benda mereka menjadi korban letusan awan panas Gunung Merapi. Dampak letusan Gunung Merapi mempengaruhi
kesehatan masyarakat, transportasi, pariwisata dan kegiatan ekonomi, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan
hidup, dll.
Setelah terjadinya letusan Merapi yang sangat dasyat masyarakat berada dalam kondisi hidup yang paling bawah
atau paling miskin, karena mereka tidak memiliki apa-apa lagi; harta benda mereka habis dibakar oleh Lava dan
awan panas selama letusan yang terjadi pada bulan Oktober dan November 2010. [Lihat Gambar 2] Melalui
fasilitator Resilience dari Rekompak penduduk diminta untuk berpikir tentang potensi mereka dan mencoba untuk
memperbaiki tingkat kehidupan mereka, sehingga kehidupan mereka menjadi normal kembali seperti sebelum
terjadi letusan Merapi. Beberapa pelatihan dan lokakarya yang diberikan kepada masyarakat oleh Tim Fasilitator
dan Tenaga Ahli Rekompak disesuaikan dengan aset yang masyarakat miliki. Dengan demikian proses
pengembangan livelihood masyarakat dapat dilakukan dengan mudah, karena mereka cukup familiar dengan asset
yang mereka miliki. Sementara kegiatan gotong-royong sangat mendukung terjadinya jalinan interaksi sosial
masyarakat tetap dipertahankan
Gambar 3. Reruntuhan Rumah , Sekolah, Bangunan Ibadah, Peternakan dan Pertanian yang Hancur
Karena Letusan Gunung Merapi
Langkah awal yang dilakukan untuk menangani permasalahan mereka adalah mengevakuasi masyarakat ke tempattempat yang aman. Pemerintah dan lembaga-lembaga swasta termasuk lembaga pendidikan tinggi membantu korban
letusan Gunung Merapi dengan membangun kamp-kamp pengungsi. Pada beberapa kamp pengungsi pihak institusi
membangun tenda dengan kualitas yang baik, sementara di kamp-kamp lain mereka membangun rumah-rumah
sementara. Rumah-rumah sementara yang dibangun dengan kualitas bangunan non-permanen mempunyai bentuk
rumah petak sederhana. Mereka membangun rumah sementara (Temporary Shelter) di atas tanah yang disewa dari
B-409
Tanah Kas Desa (Village Treasury Land). Bahan bangunan yang digunakan untuk rumah sementara tersebut terbuat
dari bambu untuk dinding dan seng bergelombang untuk atap. Setiap keluarga mendapatkan rumah sementara
dengan luas (5 x 6 m2) dengan dua kamar tidur, ruang tamu dan satu satu dapur. Tempat penampungan sementara
dirancang hanya untuk 2 tahun. Namun demikian, pada kenyataannya beberapa rumah sementara rusak setelah satu
tahun.
3.
MITIGASI BENCANA
Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi hilangnya nyawa dan harta benda dengan mengantisipasi dan mengurangi
dampak bencana terhadap kehidupan manusia. Mitigasi mengambil tindakan dalam waktu sekarang, sebelum
bencana berikutnya terjadi untuk mengurangi konsekuensi atau resiko terhadap hilangnya kehidupan manusia
termasuk hilangnya aspek-aspek ekonomi. Tindakan yang t adalah menganalisa risiko, mengurangi risiko, sampai
dengan mengasuransikan hal-hal yang nantinya menjadi risiko pada saat terjadi bencana. Mitigasi yang efektif
mensyaratkan bahwa dengan mitigasi semua masyarakat memahami risiko lokal yang akan terjadi, mengantisipasi
pilihan-pilihan sulit dan berinvestasi dalam jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. Tanpa adanya aksi
mitigasi, keselamatan masyarakat atau umat manusia, keamanan finansial dan kemandirian akan menjadi terancam
dengan bahaya yang diakibatkan oleh bencana alam maupun bencana yang diakibatkan aktivitias manusia.
Memperhatikan manajemen kebencanaan yang dilaksanakan secara kontinyu ada beberapa tahap yang dilakukan
terkait dengan masalah kebencanaan.Pada saat terjadi bencana pertolongan pertama (Immidiate Relief) harus
dilakukan karena pada saat itu akan banyak korban manusia maupun harta benda yg dimiliki masyarakat. Proses
evakuasi manusia yang meninggal dunia maupun yang cedera harus dilakukan. Pertolongan darurat dengan
kesiapsiagaan armada kesehatan akan sangat menunjung proses pertolongan pertama. Selain itu antisipasi terhadap
melebarnya kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh bencana juga harus dilakukan oleh relawan-relawan yang
bekerja secara formal dalam satu LSM atau relawan informal yang menyumbangkan tenaganya untuk membantu
masyarakat yang terkena bencana. [lihat Gambar 4.]
Gambar 4. Lingkaran Management Disaster yang Dilaksanakan Secara Kontinyu
Setelah pertolongan pertama sudah dilakukan tahap berikutnya adalah tahap recovery. Pada proses ini dilakukan
aktivitas Rehabilitasi dan Rekonstruksi masyarakat dan lingkungan sekitar tempat mereka tinggal. Keterlibatan
masyarakat dalam proses ini sangat membantu kelancaran pelaksanaan program recovery, karena mereka cukup
paham dengan keadaan lingkungan sekitar dan kapabilitas mereka dalam melakukan proses Recovery. Proses ini
harus dilakukan secara holistic dan terpadu untuk semua aspek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat yang
terkena bencana. Aspek-aspek yang menjadi perhatian utama antara lain pembangunan hunian tetap dengan
konstruksi tahan gempa, pembangunan jaringan jalan, drainage, listrik, air bersih dan penataan landskap disekitar
hunian tetap yang berbasis ekologi. Selain itu aspek-aspek yang terkait dengan Penghidupan (Livelihood) dan
B-410
Ketahanan (Resilience) harus dilakukan secara bersama-sama untuk mendukung aspek-aspek keberlanjutan
(sustainability)
Proses Mitigasi Bencana sebenarnya merupakan strategi proactive untuk meminimalisir terjadinya korban akibat
adanya bencana alam, bencana sosial maupun bencana-bencana lainya. Pada tahap ini keadaan masayarakat sudah
poulih kembali menjadi seperti sediakala, bahkan melebihi kehidupan mereka saat di lokasi lama. Beberapa tindakan
preventif dilakukan agar meminimalisir jatuhnya korban saat terjadin bencana. Apabila terjadinya bencana dapat
diprediksikan, maka tindakan-tindakan untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana (disaster
preparedness) harus dilakukan. Pada tahap ini dibangun juga kapasitas masyarakat (Community Capacity Building)
untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana. Dengan demikian semua rangkaian management bencana
termasuk Mitigasi bencana dapat dialakukan secara kontinyu untuk meminimalisir jatuhnya korban manusia
maupun harta benda dan kerusakan lingkungan.
4. RELOKASI PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT, EKOLOGI DAN MITIGASI
BENCANA
Kesatuan terkecil dari kehidupan sosial-budaya adalah kehidupan di dalam satu keluarga. Dalam kehidupan keluarga
terdapat interaksi sosial diantara penghuninya, terdapat proses pendidikan baik formal maupun informal, terdapat
proses ekonomi,dll. Sedangkan Rumah secara fisik merupakan salah satu sarana untuk mengaktualisasikan diri bagi
penghuninya secara visual. Berdasarkan pemahaman di atas maka program relokasi korban bencana letusan gunung
Merapi diimplementasikan dengan melibatkan masyarakat atau calon penghuni secara total. Pemikiran-pemikiran
masyarakat tentang bagaimana membangun rumah, mengembangkan fasilitas umum, fasilitas infrastruktur dan
kebutuhan-kebutuhan lainnya menjadi dasar yang penting untuk mengembangkan site plan Hunian Tetap.
Karena lahan tempat mereka tinggal yang lama merupakan Kawasan Rawan Bencana yang tidak diperkenankan lagi
untuk dipergunakan sebagai kawasan hunian, maka masyarakat yang ada di lereng Merapi harus dimukimkan
kembali ke tempat yang aman. Tantangan yang paling berat dihadapi adalah merelokasi masyarakat yang dahulunya
mempunyai lahan dan rumah yang besar di daerah pedesaan, sekarang harus menempati rumah dengan konsep
perkotaan (permukiman padat) yang rumah intinya seluas 36 m2 dengan luas tanah sebesar 100 m2. Sebelum terjadi
bencana masyarakat dengan nyaman tinggal di rumah yang besar dan dengan mudah berkebun di lahan yang luas.
Setelah bencana meletusnya gunung Merapi mereka harus tinggal pada lahan sempit yang cukup menyulitkan
mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Secara umum siklus proses perencanaan pembangunan permukiman oleh Rekompak dimulai dengan tahap persiapan
yang diikuti oleh tahap pemetaan swadaya. Dalam pelaksanaan swadaya ini tim Rekompak melibatkan masyarakat
dari awal dengan mengatur pertemuan baik dengan kepala desa setempat dan jajarannya maupun dengan calon
penghuni permukiman tetap yang akan dibangun. Setelah pemetaan swadaya dilakukan, langkah selanjutnya adalah
membuat susunan rencana pengembangan. Proses perencanaan ini biasanya dilakukan beberapa kali, karena usulan
alternatif yang dibuat oleh masyrakat cukup bervariasi. Untuk melakukan kesepakatan dalam menentukan site plan
di mana rumah-rumah akan dibangun diperlukan diskusi intensif dalam beberapa pertemuan.
Gambar 5. Lingkaran Pelaksanaan Program Rekompak Untuk Pembangunan Huntap
B-411
Setelah rencana pembangunan permukiman disetujui oleh masyarakat, maka pelaksanaan pembangunan dapat
dimulai dengan mempersiapkan lahan seperti pembersihan lahan, cut and fill, pemasangan bowplank, penggalian
pondasi, dll. Proses pembangunan dilakukan oleh calon penghuni atau keluarga mereka dibantu oleh fasilitator
Rekompak. Jika tidak ada anggota keluarga yang dapat bekerja pada pembangunan rumah, keluarga dapat
membayar tukang untuk membangun rumah mereka. Walaupun demikian, anggota keluarga masih harus mengawasi
pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh tukang. Melalui proses pembangunan perumahan fasilitator
Rekompak dapat melakukan proses pemberdayaan masyarakat mulai dari persiapan, perencanaan sampai
pelaksanaan pembangunan perumahan.
Gambar 6. Proses Perencanaan Hunian Tetap yang Melibatkan Masyarakat, Perangkat Desa
dengan Dipandu Fasilitator
Pembangunan Rumah tipe 36 dengan bantuan dana stimulan sebesar Rp. 30.000.000,- yang didanai dengan dana
BDR dan pembangunan Infrastruktur yang didanai dengan dana BDL dilakukan secara terintegrasi oleh masyarakat
dengan didampingi oleh Fasilitator Rekompak. Proses pembangunan rumah dan infrastruktur nya saat ini yang
sudah mendekati 100 % hampir seluruhnya sudah dihuni oleh para penerima . Interaksi social diantara penghuni
sudah mulai terlihat. Keadaan yang luar biasa terlihat adalah pengembangan rumah tinggal inti yang dilakukan oleh
masyarakat. Saat ini dibeberapa lokasi Huntap (Hunian Tetap) rumah-rumah tinggal yang ada sudah mulai
dikembangkan sesuai dengan selera keluarga masing-masing. Rumah-rumah tinggal yang ada dibangun dengan
menambah teras yang difinish dengan cat dan bahan bangunan lain yang bervariasi. Keadaan ini membuat rumahrumah di lokasi Huntap menjadi lebih berkarakter “Rumah Sebagai Proses” dibandingkan rumah yang dibangun
oleh Developer yang berkarakter “Rumah sebagai Produk”. Keadaan ini terjadi karena keterlibatan masyarakat
dalam proses pembangunan rumah dan lingkungannya dilakukan dengan sangat intensif.
Supervisi yang dilakukan oleh Bank Dunia melalui staf STC cukup bervariasi dan berusaha menjalin komunikasi
yang intens baik dengan masyarakat penerima manfaat yang terbagi-bagi menjadi KP (Kelompk Pemukim) dan
anggota KP maupun dengan staf REKOMPAK mulai dari fasilitator, senior fasilitator, Korlap (Koordinator
Lapangan), Tenaga Ahli (TA) maupun dengan jajaran team leader REKOMPAK. Target utama dari supervisi yang
dilakukan bukan hanya memindahkan manusia ke lokasi permukiman yang baru, melainkan memindahkan
kehidupan mereka ketempat yang lebih baik dibandingkan dengan tempat tinggal mereka yang lama. Setiap ada
permasalahan di lapangan yang terkait dengan konstruksi bangunan maupun management pengelolaan keuangan
selalu dikomunikasikan dan didiskusikan alternative penyelesaian masalahnya. Supervisi lain yang menjadi fokus
pada kegiatan supervise adalah terjadinya transfer of knowledge dari Fasilitator dan Tenaga Ahli REKOMPAK ke
masyarakat yang melakukan relokasi. Proses pembelajaran dan pemberdayaan pada masyarakat wajib dilakukan
agar setelah proses pendampingan REKOMPAK berakhir, masyarakat yang melakukan relokasi dapat hidup secara
mandiri serta dapat mengembangkan kehidupan mereka menuju tingkat kesejahteraan yang mereka impikan.
Demikian juga dengan pemanfaatan infrastruktur transportasi beserta ruang terbuka hijau di lokasi Huntap, mereka
berusaha menanam tanaman pada lahan-lahan kosong di luar plot rumah tinggal untuk membuat permukiman
terlihat lebih asri. Sementara pembangunan instalasi listrik oleh PLN juga berusaha diintegrasikan dalam
perencanaan permukiman dan didiskusikan dengan masyarakat yang akan tinggal di Huntap. Saluran drainage
menjadi penting dalam perencanaan permukiman, karena aliran air hujan harus diatur dengan baik agar tidak
menggenai wilayah Huntap maupun permukiman asli dimana Huntap didirikan. Pembangunan Septic-tank
Communal dan pengelolahan limbah yang menggunakan Lahan Basah Buatan (Artificial Wetland) dapat
meningkatkan kwalitas lingkungan permukiman yang dikembangkan dengan konsep Eco-settlement yang
Berkelanjutan (Sustainable Eco-Settlement). Pada beberapa lokasi dibuat sumur-sumur resapan untuk mengalirkan
air hujan agar tidak semuanya mengalir pada permukaan tanah. Dengan penataan lingkungan permukiman yang
B-412
akrab terhadap lingkungan dan berbasis pada komunitas, Pembangunan Huntap bagi masyrakat yang menjadi
korban letusan gunung Merapi dapat dilaksanakan dengan baik.
Untuk mengontrol keseimbangan lingkungan di Hunian Tetap (Huntap) diperlukan pendekatan ekologis. Dengan
pendekatan ini, pengendalian kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat terjaga dengan
baik. Prinsip Eco-settlement yang diterapkan pada pembangunan hunian tetap di sekitar Gunung Merapi adalah
sebagai berikut :

Keberlanjutan alam: masyarakat didorong untuk menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya produktif
yang berkelanjutan;

Keseimbangan Pembangunan Fisik: Komunitas diminta untuk mengembangkan fasilitas fisik sesuai dengan
penyelesaian daya dukung dan daya tampung daerah pemukiman

Ketersediaan modal keuangan: masyarakat termotivasi untuk dapat melihat peluang bisnis dengan
komoditas lokal yang ada;

Ketersediaan modal sosial: masyarakat dianjurkan untuk memahami arti dari jaringan sosial seperti gotong
royong , dasa wisma, karang taruna, dll. untuk mempertahankan penciptaan nilai tambah melalui peningkatan
kualitas kegiatan produktif

Ketersediaan modal manusia: masyarakat selalu didesak untuk belajar tentang pengelolaan lingkungan
berkelanjutan dan mengembangkan kegiatan livelihood mereka.
Penataan Landskap Pada Ruang Terbuka Umum
Penataan Landskap Pada Halaman Rumah
Pengolahan Sampah Padat Pada Permukiman
Pemanfaat Limbah Padat Ternak Menjadi Biogas
Gambar 6. Implementasi Eco-settlement pada Pembangunan Hunian Tetap untuk Korban Letusan
GunungMerapi tahun 2010
Seperti diungkapkan pada pembahasan Mitigasi Bencana, pembangunan Hunian Tetap untuk korban letusan gunung
Merapi diterapkan dengan mempersiapkan dan meningkatkan kapabilitas masyarakat untuk menghadapi bencana
letusan Merapi pada masa yang akan datang. Training, workshop dan pelatihan-pelatihan diberikan pada masyarakat
untuk tanggap terhadap bencana alam seperti letusan gunung Merapi, tanah longsor pada lahan-lahan kritis, banjir
bandang atau banjir lahar dingin, angin puting beliyung, kebakaran. Mitigasi bencana pada Hunian Tetap yang
dibangun di wilayah lereng Merapi antara lain :
 Mendesain ruang-ruang terbuka umum sebagai titik kumpul masyarakat apabila terjadi bencana alam
 Membangun jalan-jalan evakuasi dengan lebar yang cukup besar agar mobil-mobil yang dipergunakan untuk
mengevakuasi masyarakat dapat mencapai titik kumpul dengan mudah.
B-413
 Pembangunan Early Warning System untuk memberikan informasi pada masyarakat apabila terjadi bencana
alam disekitar Hunian Tetap tempat mereka tingga
 Membuat signage yang komunikatif dengan petunjuk arah yang jelas agar pada saat terjadi bencana proses
evakuasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
 Mempersiapkan lokasi-lokasi aman untuk dimanfaatkan sebagai lahan tempat membangun temporary shelter
 Penataan permukiman dibangun dengan posisi rumah yang diatur sehingga tidak menjadi rawan terhadap bahaya
kebakaran
Dengan pelaksanaan pembangunan Hunian Tetap untuk korban letusan gunung Merapi yang sudah dilakukan di
Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta dan di Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah diharapkan pembelajaran
terhadap Mitigasi Bencana pada pengembangan permukiman yang berbasis masyarakat dan ekologi dapat dilakukan
dengan baik. Pembangunan permukiman berbasis masyarakat, Mitigasi Bencana dan Ecology sangat memabntu
masyarakat yang sangat menderita akibat terkena dampak bencana letusan gunung Merapi yang maha dasyat.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan diskusi yang diberikan pada masing-masing bab di atas, beberapa kesimpulan dapat diambil terkait
dengan program Relokasi Hunian Tetap Berbasis Komunitas sebagai respon terhadap mitigasi bencana.
Kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat diamati seperti berikut :

Dampak letusan gungung Merapi pada tahun 2010 menyebabkan hancurnya kehidupan masyarakat yng
tinggal di lereng gunung Merapi.

Pembangunan permukiman pada daerah relokasi Hunian Tetap menjadi baik apabila keterlibatan
masyarakat dilaksanakan sejak dari proses awal.

Masyarakat jauhlebih tahu tentang kebutuhan dan kapabilitas mereka untuk mengembangkan permukiman
dan lingkungan sekitarnya.

Pemberdayaan masyarakat terkait dengan eco-settlement dan livelihood dapat mengingkatkan kesadaran
mereka terhadap lingkungan yang berkelanjutan sekaligus dapat meningkatkan standard hidup mereka.

Keuntungan dari letusan gunung Merapi adalah memberi kesuburan pada wilayah sekitar lereng gunung
Merapi dan memberi bahan galian tambang pasir dengan kwalitas sangat baik

Mitigasi bencana di wilayah Huntap dapat memberikan rasa tentram pada masyarakat yang tinggal di
Hunian Tetap.

Peningkatan kwalitas rumah secara individu selalu mengikuti pengembangan ruang terbuka umum yang
dibangun lebih awal.

Rencana pengembangan permukiman berkelanjutan direview oleh masyarakat setiap tahun untuk
mengaktualisasi program-program pengembangan yang diakses baik dari peremintah daerah maupun dari institusi
swasta.

Relokasi bisa dikatakan cukup penting, tetapi harus selalu disepakati oleh anggota masyarakat secara
mayoritas. Tanpa persetujuan masyarakat perbedaan antara penggusuran paksa dan relokasi sangat kabur.

Ini sangat penting dipahami bahwa fasilitas sosial infrastruktur sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mereka melakukan interaksi sosial di wilayah permukiman.
DAFTAR PUSTAKA
BANK DUNIA. (2012) REKOMPAK-Membangun Kembali Masyarkat Indonmesia Pasca bencana. Sekretariat
Multi Donor Fund dan Nias dan Java Reconstruction Fund.
BAWOLE, Paulus. (2009) “Ecological Approach in Improving the Low-income Settlements within the Cities in
Indonesia” in Proceeding of International Seminar: ―Making Space for A Better Quality of Living‖ carried out in
the Faculty of Engineering, Univeristas Gadjah Mada, Yogyakarta..
BAWOLE, Paulus. (2013) “Pembangunan Permukiman Pasca Erupsi Merapi 2010” in Buletin Lingkungan Hidup
―Kalpataru.‖ Badan Lingkungan Hidup DI Yogyakarta. Edisi Desember 2013, p.26-28.
Budiman dan Subandonosaptono. (2010) Membangun Kembali Permukiman dan Lingkungan Pascagempa dan
Tsunami Berbasis Masyarakat. Dirjen Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta,
COMMUNITY PLANNING WORKSHOP. (2005). Jackson County – Natural Hazards Mitigation Action Plan.
Jackson County Emergency Management, Oregon - USA
HIDAYATI, Sri; Surono; SUBANDRIYO. (2013) ”A year after the 2010 Merapi eruption: volcano hazard and
Indonesian
government
mitigation
measures”
download
on
13th
September
2013
from|:
http://miavita.brgm.fr/pressroom /Pages/ayearafterthe2010Merapieruption.aspx
IFRC (2010). “Indonesia: Mt. Merapi Volcanic Eruption” in Information Bulletin No. 1 GLIDE no. VO-2-1—
000214-IDN, 27 October 2010.
JAVA RECONSTRUCTION FUND - JRF. (2012) Dari Inovasi hingga Praktik Teladan. Laporanm Akhir Java
Reconstruction Fund. Unpublished
B-414
JHA, Abhas K. and Stanton-Geddes, Zuzana. (2013) Kuat, Aman, dan Tahan.
Reconstruction and Development/The World Bank, Washington DC.
NMC and DMC Report in 2012, Unpublished
International Bank for
The Secretariat of MDF and IDF. (2012) REKOMPAK – Rebuilding Indonesia’s Communities After Disaster. The World Bank,
Jakarta.
SLEZIN, Yu.B. (2003) “The Mechanism of Volcanic Eruptions (a Steady State Approach)”
Volcanology and Geothermal Research 122. P. 7 – 50
in Journal of
B-415
Download