Analisis Komunikasi Politik (Studi Kasus pada Video Rapat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama / Ahok dengan Jajaran Dinas DKI yang Diunggah di Youtube Melalui Akun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) Disusun Oleh Agus Nia (0906491963) Rr. Erindia Deviana (0906561603) Shinta Sulistianingsih (0906492133) DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA i Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 ii Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 iii Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Segalanya. Berkat ijin dan kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah kelompok berjudul “Analisis Komunikasi Politik (Studi Kasus pada Video Rapat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama / Ahok dengan Jajaran Dinas DKI yang Diunggah di Youtube Melalui Akun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta)”. Makalah kelompok ini disusun sebagai tugas akhir Mata Kuliah Komunikasi Politik yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Dalam semua proses tahapan penyusunannya tentu tak lepas dari kasih sayang, dukungan, dan bantuan dari banyak pihak sehingga makalah non seminar ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orang tua yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis tiada henti agar penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok ini dengan baik dan lancar. Terima kasih atas nasihat dan juga dorongan agar penulis terus berjuang memberikan yang terbaik. 2. DR. Ari Junaedi, SH, M.Si yang merupakan dosen mata kuliah Komunikasi Politik sekaligus pembimbing akademik dalam menyelesaikan makalah kelompok ini. Mas Ari yang selalu menyempatkan diri membantu kami di sela-sela kesibukannya. Ilmu dan bantuan yang beliau berikan sungguh sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis. 3. Drs. Awang Ruswandi, M.Si yang telah menjadi pembimbing akademik penulis selama tiga setengah tahun. Terima kasih atas arahan, perhatian, bantuan, dan dorongan semangat yang diberikan sehingga penulis dapat menjalani studi di Program Studi Jurnalisme dengan baik. 4. Teman-teman program studi atau kekhususan Jurnalisme angkatan 2009 yang senasip dan seperjuangan dalam menghadapi „badai deadline‟ tugas-tugas kuliah, liputan, dan produksi berita selama tujuh semester ini. Terima kasih atas kebersamaannya dalam suka dan duka. iv Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 5. Teman-teman jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009. Terima kasih atas kenangan terbaik dan kebersamaan yang hangat dalam menyelesaikan kewajiban kampus. 6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam penyelesaian makalah kelompok ini. Penulis sadar bahwa makalah kelompok ini masih memiliki banyak kekurangan. Meski demikian, penulis tetap berharap makalah kelompok ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan di Indonesia. Depok, Februari 2013 Agus Nia, Rr. Erindia Deviana, Shinta Sulistianingsih v Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Agus Nia NPM : 0906491963 Program Studi : Jurnalisme Departemen : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Makalah Non Seminar demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Komunikasi Politik (Studi Kasus pada Video Rapat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama / Ahok dengan Jajaran Dinas DKI yang Diunggah di Youtube Melalui Akun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Depok, Indonesia Pada tanggal : 19 Februari 2013 Yang Menyatakan (Agus Nia) vi Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 vii Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 viii Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 ABSTRAK Makalah non-seminar yang bertajuk “Analisis Komunikasi Politik (Studi Kasus pada Video Rapat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama / Ahok dengan Jajaran Dinas DKI yang Diunggah di Youtube Melalui Akun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta)” mengambil teori lima unsur komunikasi politik yang terdiri atas komunikator politik, pesan, media, komunikan, dan efek. Makalah ini digali melalui berbagai studi literatur dan studi kasus mengenai cara kepemimpinan yang diterapkan para pemimpin Indonesia. Pada 2012 pasangan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok pun mulai mendongkrak kinerja pemerintahan melalui cara memimpinnya yang terstruktur dan terkoneksi oleh media sosial. Setiap rapat birokrasi yang dilakukan Ahok bersama jajaran dinas, disebarluaskan melalui Youtube (media global tanpa batas) agar bisa dilihat oleh tak hanya warga Jakarta dan Indonesia, tetapi juga masyaakat dunia. Kesimpulan dari makalah ini, budaya tranparansi yang diterapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) telah membangun berbagai opini publik dari berbagai kalangan, baik yang mendukung maupun tidak mendukung, baik yang menyukai maupun yang tidak menyukai. Memanfaatkan media baru seperti Youtube, merupakan hal mutakhir yang baru diterapkan dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Dalam hal ini Youtube menjadi salah satu media kampanye dapat mendongkrak sosok Ahok dalam meraih dukungan atau simpati massa dari berbagai kalangan, usia, kelas sosial, dan lintas batas. Kata Kunci: Komunikasi Politik, Basuki Tjahaya Purnama, Ahok, Youtube. ix Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 ABSTRACT This paper that entitled “Political Communication Analysis (case study on the Video meeting of the Vice Governor of DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama/Ahok lined with Department of DKI Services which uploaded on Youtube Through Government Accounts DKI Jakarta)” takes the five elements theory political communications unsure consisting of political communicators, message, media, receiver, and effects. This paper was dug through the various studies of the literature and case studies on how the leadership of Indonesia previously had occurred in Indonesia's leadership crisis. In 2012 the Governor's spouse Joko Widodo and Ahok began to boost the performance of the Government through a structured and directed it connected by social media. Each meeting bureaucracies that led by Ahok, disseminated via Youtube (global media without boundaries) to be seen by not only the citizens of Jakarta and Indonesia, but also the world. The conclusion of this paper is transparent culture applied to Vice Governor of DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama(Ahok) is builds a wide range of public opinion from many quarters, both in favor of and does not endorse, either liked or disliked. By utilizing new media like Youtube, the new cutting-edge applied a system of Government in Indonesia. In this case Youtube became one of the media campaign could boost the figure within the mass Ahok grabbed from various backgrounds, ages, social classes, and cross-border. Keywords: Political communication, Basuki Tjahaya Purnama, Ahok, Youtube. x Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………………………ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………iii KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………………………………...vi ABSTRAK………………………………………………………………………………………..ix ABSTRACT………………………………………………………………………………………...x DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….…1 BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Unsur-Unsur Komunikasi Politik 2.1.1 Komunikator Politik………………...………………...……...……………3 2.1.2 Pesan……………………………………...…………………………….....4 2.1.3 Media……………………………………..……………………………….6 2.1.4 Komunikan…………………………………………………………...……7 2.1.5 Effect (Feedback)……..…………………………………………………...8 BAB 3 ANALISIS KASUS 3.1 Komunikator Politik Dalam Video “Ahok Marah Marah” 3.1.1 Komponen Efektivitas Komunikator Politik……………………..…...…12 3.2 Pesan Politik Dalam Video “Ahok Marah-Marah” 3.2.1 Pesan Verbal ………………..………………………..……...………..…14 3.2.2 Pesan Non Verbal…………………………..……………………….…...15 3.3 Media Politik Dalam Video “Ahok Marah-Marah”…………………….………..16 xi Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 3.4 Komunikan Politik Dalam Video “Ahok Marah-Marah” …………………….....17 3.5 Efek Politik Dalam “Ahok Marah-Marah” …………………………….………..19 BAB 4 PENUTUP 4.1 KESIMPULAN…………………………...………………………………...……25 DAFTAR PUSTAKA…………………………………..…………………………………….....26 xii Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terpilihnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) pada 15 Oktober 2012 lalu sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta merupakan titik awal berjalannya program dari visi dan misi pasangan penggagas ‗Jakarta baru‘ ini. Keduanya, mulai membagi tugas dalam membenahi Jakarta yang semrawut. Dalam hal ini, Joko Widodo (Jokowi) memegang peranan eksternal, yakni turun ke lapangan untuk mendengarkan segala masukan dan keluhan dari warga serta menarik simpati warga untuk menyukseskan berbagai program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Pintar pun telah berjalan pada minggu-minggu awal Jokowi-Ahok menjabat. Program ini merupakan salah satu misi dari Jokowi-Ahok dalam meningkatkan pelayanan Pemprov DKI Jakarta di bidang kesehatan dan pendidikan. Sementara itu, Ahok memegang peranan internal, yakni membenahi administrasi dan birokrasi Pemprov DKI dan dinas-dinas terkait yang terkenal seret, mampet, dan menyulitkan warga.1 Ahok lebih sering berada di kantor mengikuti rapat dinas, dan menerima aspirasi berbagai pihak yang berdemontrasi di Balai Kota. Dalam rapat dengan jajaran dinas DKI, Ahok kerap menanggapi sesuatu yang dianggapnya tidak wajar dengan skeptis atau tidak lantas menerima paparan begitu saja dalam rapat. Tak hanya itu, gaya bicaranya pun tegas, lugas, dan tepat sasaran. Salah satu contohnya adalah ketika rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membahas program Dinas PU tahun 2013 yang diunggah ke situs Youtube melalui akun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dapat dikatakan cara memerintah Ahok yang ―Gila dan Berani‖ ini membuat rakyat berdecak kagum, namun cara ini juga mengundang pandangan sinis dari beberapa pihak yang menganggap cara Ahok terlalu sarkasme. Kini, gedung Balai Kota DKI Jakarta tidaklah lagi senyap pada malam hari. Pukul 20.00 WIB bahkan hingga pukul 23.00 WIB masih ada pegawai negeri sipil (PNS) yang 1 Henricus, Hans dan Bahtiar Rifai. Gaya Gila Berbahaya Tapi Disuka. Majalah Detik. Edisi 26 November-2 Desember 2012. Hal.44. 1 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 belum pulang. Pegawai PNS kini bukanlah lagi pegawai ‗tenggo‘ yang begitu „teng!‟ langsung „go!‟.2 Segala sepak terjang yang diluncurkan oleh duo Solo-Belitung ini membawa semangat dan harapan baru bagi warga Jakarta. Bila sebelumnya Jokowi sempat menjadi media darling dan society darling bagi warga Jakarta, kini Ahok pun tidak tinggal diam saja. Dalam metode ‗marah-marah‘ yang diterapkan Ahok, dia merubah cara memerintah wakil gubernur DKI Jakarta yang sebelumnya tidak pernah santer kinerja dan realisasi kerjanya. Kedua nama ini pun disebut-sebut sebagai pemimpin yang layak untuk menjadi RI 1 dan RI 2 untuk periode 2014 mendatang.3 Pada makalah ini, Penyusun memfokuskan materi kupasan unsur-unsur komunikasi politik pada sepak terjang Ahok dalam menjalankan peranannya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Penyusun mengambil studi kasus dalam beberapa video rapat yang diunggah akun Pemprov DKI ke situs Youtube. Tiga di antaranya berjudul : Video ―Ahok Menerima Paparan Dinas PU‖ (8 November 2012) Video ―Ahok Menerima Paparan Dinas PU Part 1-3‖ (20 November 2012) Video ―Basuki Tjahaya Purnama ‗Ngamuk‘ Saat Mediasi Dengan Buruh, Anak Buahnya Nulis Notulen Ga Becus‖ (24 Oktober 2012) Penyusun kemudian merumuskan masalah yang akan dikupas dalam makalah ini menjadi satu pertanyaan besar, yakni: Apakah segala yang dilakukan Ahok saat ini merupakan pencitraan atau kampanye terselubung menuju Pemilihan Umum 2014 mendatang? Pertanyaan tersebut akan dikupas melalui lima unsur komunikasi politik yang terlibat di dalamnya, yaitu: 1. Komunikator (Source) 2. Pesan (Message) 3. Saluran (Channel) 4. Komunikan (Receiver) 5. Efek (Effect) 2 Tresnawati, Evy, dan Bachtiar Rifai. Saat Pegawai Tenggo Dibuat Shock Ahok. Majalah Detik. Edisi 26 November-2 Desember 2012. Hal. 36 3 Sebutan RI 1 dan RI 2 merupakan istilah yang digunakan untuk jabatan Presiden (RI 1) dan wakil Presiden (RI 2). 2 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Unsur-Unsur Komunikasi Politik 2.1.1 Komunikator Politik Komunikator politik berada dalam setting politik di mana mereka bertindak dalam memprakarsai penyampaian pesan politik kepada pihak lain. Para komunikator tersebut memanfaatkan seluruh perangkat teknologi dan media yang berkembang di masyarakat untuk memainkan peran sosial sebagai pembentuk opini publik. Komunikator politik dibedakan dalam wujud individu atau lembaga. Individu bisa berasal dari kalangan pejabat, politisi, pemimpin opini, jurnalis, aktivis, lobbyist, maupun pemimpin. Sementara lembaga bisa berasal dari kalangan komunikator profesional. Menurut Leonard W Dob, Komunikator Politik dapat dibagi dalam 3 macam, yaitu: Politikus Politikus adalah orang yg memiliki otoritas untuk berkomunikasi sebagai wakil dari kelompok. Pesan-pesan yang disampaikannya melindungi tujuan kepentingan politik. Dengan kata lain, politikus mewakili kepentingan kelompok. Namun ada juga jenis politikus ideolog yang memiliki aktivitas membuat kebijakan, mengusahakan reformasi, dan bahkan mendukung perubahan revolusioner. Komunikator Profesional Komunikator Profesional adalah orang yang berprofesi di bidang komunikasi yang menghubungkan golongan elit dalam organisasi atau komunitas manapun dengan khalayak umum; secara horizontal ia menghubungkan dua komunitas bahasa yang dibedakan pada tingkat struktur sosial yang sama. Sifat komunikator ini adalah ― bahwa pesan yang dihasilkan tidak memiliki hubungan yang pasti dengan pikiran dan tanggapannya sendiri‖. Klasifikasi Komunikator Profesional meliputi para jurnalis dan promotor. 3 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Aktivis atau Komunikator Part Time Aktivis atau Komunikator Part Time adalah orang yang cukup banyak terlibat dalam kegiatan politik atau komunikasi tetapi tidak menjadikan kegiatannya sebagai lapangan kerjanya. Kategori komunikator ini adalah juru bicara, pemuka pendapat. 2.1.2 Pesan Politik Pesan Komunikasi Politik adalah pernyataann yang disampaikan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, secara verbal mapupun non-verbal, tersembunyi maupun terang-terangan, disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung bobot politik.4 Bentuk pesannya dapat berupa keputusan, kebijakan dan peraturan yang menyangkut kepentingan dari keseluruhan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pembicaraan politik, komunikator lebih banyak menggunakan instrumen komunikasi yang meliputi: Verbal Bahasa Bahasa dalam komunikasi politik merupakan suatu sarana yang sangat penting yang memiliki fungsi sebagai ―cover‖ bagi isi pesan (content message) yang akan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan sehingga pesan tersebut memiliki daya tarik (interest) serta mudah diterima oleh komunikan (masyarakat). Opini Publik (Pendapat Umum) Opini publik berasal dari bahasa inggris, public opinion. Menurut Djoenasih, S. Sonerjo dalam bukunya Opini Publik, opini publik dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan pendapat umum. Sedangkan dalam bahasa latin, opini public berasal dari dua kata opinari yang berarti berpikir atau menduga, dan publicus yang berarti milik masyarakat luas. Pesan yang disampaikan oleh komunikator politik dilakukan dengan memperhatikan pendapat umum yang mengemuka melalui media massa cetak, audio, maupun audio visual. Selain itu, juga melalui media komunikasi langsung yang 4 Cangara, Hafied. Komunikasi Politik. Hal.37 4 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 berasal dari elemen infrastruktur politik yang mengartikulasi kepentingan masyarakat luas, baik melalui media dialog, diskusi, konsep pemikiran maupun orasi dilapangan (demonstrasi). Semuanya ditujukan untuk memelihara harmonisasi komunikasi antara komunikator politik dengan komunikan atau khalayak (masyarakat). Dalam proses pembentukan opini publik, maka diperlukan pemahaman mendalam dari komunikator mengenai matriks sosial. Hal tersebut dikarenakan setiap peristiwa dan proses politik mempunyai alasan dan kondisi sosial yang termasuk di dalamnya. Sosiolog, J.D. Halloran (dalam Rakhmat, 1999:29) mengatakan para pemimpin politiklah yang menciptakan opini publik. Karl Popper (rakhmat 1999:29) mengatakan pula pemimpin politik adalah pihak yang mempunyai kekuatan menciptakan opini public karena berhasil membuat beberapa gagasan yang dalam prosesnya mula-mula ditolak, kemudian dipertimbangkan, dan akhirnya diterima. Maka opini publik merupakan sikap orang-orang mengenai suatu soal. Dalam hal ini mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Opini publik juga merupakan sikap pribadi seseorang atau kelompok berdasarkan pengalaman yang dirasakan orang itu maupun kelompoknya.5 Non Verbal Kinesik Gerakan tubuh politisi mengandung informasi dan mengandung makna tertentu. Contoh: gerakan mengepalkan tangan seorang kandidat bermakna keyakinan pada usaha yang dilakukan dan percaya mencapai hasil yang diinginkan. Sentuhan Sentuhan seorang kandidat kepada khalayak seperti menjabat tangan mengandung makna bahwa kandidat tersebut peduli dengan khalayak atau memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Intonasi Suara (paralanguage) Tinggi rendah volume suara yang sesuai pada saat mengucapkan kata per kata dalam pidato memberi makna penting atau tidak pentingnya sebuah pernyataan. 5 Doob, Leonard W. Public Opinion and Propaganda. (1948). Dalam slide presentasi oleh Dr. Ari Juanedimengenai Opini Publik. 5 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Gerakan Mata Fokus perhatian dan rasa hormat seseorang ditentukan salah satunya oleh gerakan mata. Postur Tubuh Bentuk fisik diakui atau tidak, mempengaruhi persepsi khalayak terhadap seorang komunikator politik. Artifak dan Visualisasi Visualisasi yang dipilih dan menjadi bagian dari komunikator politik mencerminkan makna tertentu. Lambang Pembicaraan politik adalah kegiatan simbolik. Kegiatan ini dapat berupa 'pembicaraan otoritas' yang dilambangkan oleh konstitusi, 'pembicaraan kekuasaan' yang dilambangkan oleh Parade Milite, maupun 'pembicaraan pengaruh' yang dilambangkan oleh mimbar partai, slogan, pidato, maupun editorial. 2.1.3. Media Politik Media adalah alat atau sarana yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya kepada khalayak.6 Misalnya, media cetak (surat kabar, tabloid, majalah, buku), media elektronik (film, radio, televisi, radio, video, komputer, internet), dan segala sesuatunya yang dapat digunakan untuk membangun citra (image building). Media massa dengan beragam jenisnya menjadi sumber utama informasi politik bagi masyarakat. Dalam konteks kampanye pemilihan umum, media menjadi saluran untuk mengenalkan wajah dan latar belakang calon. Robecca (1979) menemukan bahwa seorang pemilih yang mengetahui banyak tentang calon, besar kemungkinannya akan memilih calon tersebut daripada calon yang mereka tidak ketahui. 6 Ibid. Hal.38. 6 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Seperti yang dikemukakan oleh Lichtenberg (1991) media telah menjadi aktor utama dalam bidang politik. Media memiliki kemampuan untuk membuat seseorang cemerlang dalam karier politiknya. 2.1.4. Komunikan Politik Dalam konteks komunikasi secara umum, komunikan berarti pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber (penerima pesan). Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk organisasi, instansi, departemen, partai, atau negara. Dalam konteks komunikasi politik – khususnya kampanye politik – komunikan disebut juga sebagai sasaran/target politik atau khalayak. Mereka adalah anggota masyarakat yang sudah memiliki hak pilih dan diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pemberian suara (vote) kepada kandidat politik yang dicalonkan dalam pemilu. Jenis khalayak yang sesuai dalam kasus ini adalah khalayak massa yang aktif. Khalayak aktif memiliki keputusan aktif tentang menggunakan media. Khalayak ini melakukan seleksi dalam mengkonsumsi media. Khalayak aktif dicirikan melalui tipologi sebagai berikut. Selektifitas Yakni khalayak yang selektif dalam proses konsumsi media. Didasari alasan dan tujuan tertentu. Utilitarianisme Yakni khalayak yang mengkonsumsi media dalam rangka suatu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan & tujuan tertentu. Intentionality Yakni khalayak yang menggunakan media secara sengaja dan mencari tahu isi media yang dikehendaki. Involvement/ keikutsertaan Yakni khalayak berpikir mengenai alasan dalam mengkonsumsi media. 7 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Impervious to influence Yakni khalayak yang tidak mudah dibujuk oleh media. Educated people Yakni khalayak yang lebih bisa memilih media, cenderung lebih mempunyai pemahaman terhadap proses politik, mandiri dalam menentukan pilihan. Susah ditaklukkan, tidak fanatik dengan politik, terkadang golput karena alasan tertentu. Ada beberapa ciri khalayak massa yang dikemukakan oleh Blummer, antara lain:7 Bentuk sosial masyarakat yang bercirikan Sejumlah besar orang Tersebar luas Tidak saling berinteraksi dan tidak bernama Heterogen Tidak terorganisir Merupakan obyek untuk diatur/dimanipulasi 2.1.5 Efek (Feedback) Hafied Cangara dalam bukunya Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi menyatakan efek dari komunikasi politik dapat memberikan pengaruh.8 Pengaruh yang terbentuk pada khalayak merupakan bentuk respons atau feedback atas pesan politik yang tersampaikan. Efek komunikasi yang diharapkan adalah tercipatanya pemahaman terhadap konsep pemerintahan dan partai-partai politik, di mana nuansanya akan memberikan suara (vote) dalam pemilihan umum. Pemberian suara ini sangat menentukan terpilih atau tidaknya seorang kandidat untuk posisi mulai dari tingkat presiden dan wakil 7 Disampaikan dalam presentasi kelas “Unsur Komunikasi Politik: Khalayak Politik” untuk mata kuliah Komunikasi Politik oleh DR. Ari Junaedi, SH, M.Si 8 Hal.22 8 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 presiden, anggota DPR, MPR, gubernur, dan wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati, walikota, dan wakil walikota sampai pada tingkat DPRD.9 Komunikasi politik yang disampaikan oleh komunikator politik mengandung pesan politik. Pesan-pesan politik yang tersampaikan ke komunikan atau khalayak mengandung persuasi politik. Hasil dari persuasi politik tersebut melahirkan umpan balik atau yang disebut feedback. Umpan balik yang diberikan komunikan kepada komunikator adalah bentuk dari respons politik. Respon tersebut merupakan efek dari komunikasi politik. Menurut Ball Rokeah dan De fleur, akibat (efek) potensial komunikasi dapat dikategorikan dalam tiga macam, yaitu: 1. Akibat (efek) kognitif Yaitu efek yang berkaitan dengan pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan dalam kaitannya dengan komunikasi politik, efek yang timbul adalah menyusun ambiguitas dalam pikiran orang, menyajikan bahan mentah bagi interpretasi personal, memperluas realitas sosial dan politik, menyusun agenda, media juga bermain di atas sistem kepercayaan orang. 2. Akibat (efek) afektif Yaitu efek yang berkaitan dengan pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Dalam hal ini ada tiga efek komunikasi yang timbul, yaitu: a. Seseorang dapat menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik melalui komunikasi politik. b. Komunikan bisa memperkuat nilai komunikasi politik c. Komunikasi politik bisa memperkecil nilai yang dianut. 3. Akibat Konatif (Perubahan Perilaku) Yaitu efek yang berkaitan dengan perubahan perilaku dalam melaksanakan pesan komunikasi politik yang diterimanya dari komunikator politik. 9 Ibid. hal.39. 9 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Perwujudan efek komunikasi politik yang timbul adalah dapat berupa ―partisipasi politik‖ nyata untuk memberikan suara dalam pemilihan umum DPR, DPD, DPRD, dan Presiden serta Wakil Presiden dan atau bersedia melaksanakan kebijakan serta keputusan politik yang dikomunikasikan oleh komunikator politik. 10 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 BAB 3 ANALISIS KASUS Langkah Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok menggugah kegiatan rapat birokrasinya ke Youtube cukup menarik untuk ditelaah dalam konteks komunikasi politik, khususnya strategi politik. Youtube merupakan media global yang tak hanya bisa ditonton oleh masyarakat lokal Jakarta, tetapi juga Indonesia bahkan dunia. Dalam catatan pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia, belum ada yang melakukan seperti apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni Wakil Gubernur, Ahok. Jalannya rapat secara keseluruhan dapat diikuti oleh publik mulai dari pembahasan saat itu hingga perdebatan-perdebatan yang terjadi. Sehingga publik tahu apa yang dibahas, dan bisa menilai sendiri siapa yang membela kepentingan rakyat, siapa yang seolah-olah mewakili rakyat tetapi ternyata hanya menyuarakan kepentingan pihak tertentu, siapa yang mencoba bermain dengan anggaran, dan lain sebagainya. Semua dilakukan secara transparan dan terbuka untuk publik. Semua itu dalam rangka transparansi sekaligus mengubah birokrasi di Jakarta yang terlanjur sudah rusak terlampau lama dengan sikap tegas. 3.1 Komunikator Politik dalam Video “Ahok Marah-Marah” Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) Sosoknya mulai terlihat ketika dirinya memimpin rapat untuk dinas-dinas terkait program Pemprov DKI . Ahok melancarkan metode marah-marah untuk merevitalisasi tradisi kurang transparannya anggaran pada tubuh PNS. Aksi marah-marah pertama kali muncul ketika Ahok memarahi notulis yang mencatat hasil rapat dengan tulisan tangan pada 25 Oktober 2012, berlanjut dengan memarahi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan jajarannya untuk memangkas anggaran dinas PU sebesar 25 persen untuk dikembalikan ke APBD pada 8 November. Setelah itu, kepala sekolah SMU MH Thamrin pun turut kena semprot ketika Ahok mendatangi sekolah tersebut pada 14 november dan mendapati siswa berduit yang menempati jatah atau kuota siswa pintar tapi miskin pada sekolah tersebut. Tak ketinggalan aksi marah-marah Ahok dlancarkan dengan mengkritik pejabat DKI 11 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Jakarta yang mengatakan metode yang dilakukan Ahok adalah pencitraan. ―Pencitraan nenek lo, kalau pencitraan ngapain saya melototin anggaran sampai pagi?‖ kata Ahok. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta adalah pihak yang mengunggah video ke situs Youtube sehingga jalannya rapat dapat dilihat rakyat dari belahan dunia manapun secara utuh tanpa ada yang ditutupi. Ini merupakan janji sang wakil gubernur saat awal kampanye terdahulu, yakni transparansi. Pegawai Negeri Sipil (Dinas Pekerjaan Umum, PNS di Balai Kota (Notulen)) Dalam hal ini pegawai Pemprov DKI Jakarta beserta jajarannya merupakan bagian dari video rapat yang di unggah Pemrov DKI Jakarta. Dalam video ini mereka cenderung menjadi pihak yang memaparkan dan mendapat sanggahan dan perintah ‗getir‘ dari Ahok, seperti memangkas anggaran sebesar 25 persen, penggunaan majas litotes untuk pegawai yang mencatat jalannya rapat dengan tulisan tangan, dsbg. 3.1.1 Komponen Efektivitas Komunikator Politik Dalam video ini, kami memusatkan perhatian pada karakter Ahok. Tokoh ini menjadi penting untuk dianalisis karena media massa menempatkan Ahok sebagai aktor yang memainkan peranan penting dalam membenahi kinerja PNS dalam tubuh Pemprov. Efektivitas Ahok sebagai komunikator politik di dalam video ini dapat dinilai dari sejumlah komponen berikut (Petty, 1996). Communicator Credibility Kredibilitas Ahok sebagai seorang wakil gubernur DKI Jakarta dibuktikan dengan pengalamannya menjabat sebagai Bupati Belitung Timur pada 2005. Ahok adalah bupati pertama setelah wilayah tersebut memekarkan diri dari kabupaten Bangka Belitung tahun 2003. Di sana, Ahok membebaskan biaya berobat bagi warganya, dan program lainnya mulai diterapkan sepeti pengaspalan jalan dan renovasi rumah-rumah. Ketika berkomunikasi kepada publik, Ahok berusaha menerapkan transparansi informasi dan diskusi. Ia menempatkan masyarakat secara sejajar, sehingga 12 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 komunikasi politik berlangsung dua arah melalui media sosial dan secara langsung melalui kepala dinas saat rapat berlangsung. Communicator Attractiveness Kemunculan seorang Ahok di hadapan publik sebagai wakil gubernur DKI Jakarta telah mendobrak stereotip yang selama ini ada—bahwa seorang pejabat adalah pegawai ‗tenggo‘ yang begitu teng! langsung go! Cara kerja Ahok memberikan warna berbeda dan merupakan atraktivitas dari seorang Ahok dalam metode memerintahnya. Di Indonesia, baru Ahok yang mengunggah video rapatnya ke ranah media sosial. Baru Ahok pula yang mengerahkan layanan Short Message Service (SMS) dan Blackberry Messenger (BBM) melalui 12 buah smartphone yang berfungsi untuk mendengarkan berbagai aduan warga. Dari gebrakan ini, baru Ahok-lah yang dapat dikatakan benar-benar mengimplementasikan teknologi sebagai sarana untuk mempermudah dirinya mendapatkan informasi lebih dari berbagai pihak, baik masyarakat, kolega, maupun bawahannya. Gaya bicara bicara Ahok yang meledak-ledak seakan menjadi bumbu yang membuat jajaran di bawahnya cukup terkejut dan kelimpungan ketika mendapat pertanyaan kritis dari Ahok mengenai transparansi keuangan, dan kecakapan dalam mencatat jalannya rapat. Communicator Similarity Ahok menjadi media darling karena karena sebelumnya dirinya bersama Jokowi merupakan pasangan emas yang digagas PDI-P dan Partai Gerindra untuk maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur. Sebelumnya Jokowi pun sempat mengambil hati media dalam pemberitaannya, namun kini Ahok pun juga turut mengambil hati media melalui gebrakan-gebrakan yang dibuatnya. Namanya mulai menanjak dan banyak dikenali warga DKI Jakarta pada khususnya, dan warga Indonesia pada umumnya. 13 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Communicator Power Pengalaman Ahok menjabat sebagai bupati Belitung Timur membuatnya lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada publik. Ini disebabkan publik melihat Ahok sebagai sosok yang memiliki kapabilitas sebagai pengelola kabupaten. Ahok memanfaatkan power yang dimilikinya untuk mengenalkan kosep dan ide-ide pembangunan di Jakarta. Dengan kekuasaannya tersebut ia mempersuasi masyarakat agar menentukan pemimpin yang terbaik dan peduli terhadap nasib rakyat kecil. 3.2. Pesan Politik Dalam Video “Ahok Marah-Marah”. Dalam setiap komunikasi politik (termasuk dalam strategi kampanye yang dilakukan Ahok dalam setiap video rapat yang diunggahnya) ada pesan-pesan tertentu yang secara eksplisit maupun implisit ingin ditanamkan ke benak para penonton video (viewers). Dari video-video tersebut Penyusun kemudian menganalisisnya sebagai berikut: Pesan Verbal Pesan verbal yang disampaikan Ahok dalam video-video rapatnya sangat jelas ditangkap oleh khalayak yang menonton lewat kalimat-kalimat yang ia keluarkan ketika berbicara dengan orang-orang Dinas DKI. Dilihat dari kalimat dan pilihan kata (diksi) yang digunakan, Ahok mampu membangun citra sebagai pemimin yang tegas dan cerdas. Setiap kalimat yang ia lontarkan berupa pernyataan skeptic terkait hal-hal yang menurutnya tidak benar dalam tubuh birokrasi (terutama dalam hal transparansi anggaran yang menggunakan uang rakyat). Pernyataan tersebut berupa argument yang cukup logis, lugas, dan to the point. Dengan penggunaan kalimat dan diksi seperti itulah, Ahok kemudian secara langsung maupun tidak, telah membangun kesan kedua di benak khalayak. Melalui tindakannya yang berkali-kali memarahi anak buah dengan cara yang keras dan tegas, ia ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa ia merupakan sosok pemimpin yang mampu mengatasi permasalahan birokrasi di Jakarta yang sudah terlanjur lama rusak. Berikut petikan kalimat yang ia lontarkan dalam rapat : 14 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Contoh Saat Rapat Dengan Dinas PU : “1 milliar buat bangun pos polisi? bangun ruko 3 tingkat aja gak sampe segitu biaya nya…” “Biaya pemadam kebakaran, bikin kantor 34 milyar, apa apaan? Coret itu, Pak, untuk angkanya. Wong gendeng itu 34 milyar buat bikin kantor, segitu mahal!” “Silakan pilih, yang mau ikut silakan ikut, yang tidak ikut silakan keluar dari PU. Keluar dari Provinsi DKI. Ajukan, kami tanda tangani, karena banyak dari provinsi kami yang ingin masuk” “Jadi mohon maaf, saya agak sakit jiwa kalau soal begini, soal mencuri uang rakyat begini. Jadi memang kedengarannya nggak enak” Contoh Saat Rapat dengan Buruh : “Kampungan banget sih itu ada laptop di depan mata kenapa tidak dipakai, malah ditulis pake tangan. Itu laptop harga (pengadaannya) miliaran. Kalau pake laptop kan cepat, bisa langsung di print. Saya tak mau lagi rapat dicatat oleh notulen yang menggunakan tulisan tangan!” Dari contoh petikan kalimat di atas, dapat disimpulkan bahwa citra positif yang ditampilkan adalah Ahok sebagai pemimpin dengan pribadi yang pemberani dan percaya diri dalam membela kepentingan rakyat. Pesan Non-verbal Ada beberapa indikator yang bisa dijadikan sebagai bahan analisis pesan komunikasi politik Ahok dalam videonya, yaitu : Kinesik : Gerakan tubuh yang mengandung makna tertentu. Gerakan yang sering ditemukan dalam hampir setiap video ketika Ahok marah atau menegur lawan bicaranya dalam rapat adalah gerakan tangan dengan telunjuk atau telapak menunjuk ke lawan bicara. Hal itu diasumsikan bermakna pada kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki Ahok sebagai Calon Gubernur DKI yang bisa mengerahkan orang-orang untuk bertindak sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Intonasi Suara (Paralanguage) : Tinggi rendahnya volume suara saat mengucapkan sesuai yang memberi makna terhadap penting atau tidaknya sebuah kata atau pernyataan. Contohnya pada 15 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 kalimat “Satu milliar buat bangun pos polisi? bangun ruko 3 tingkat aja gak sampe segitu biaya nya…”, dan “Biaya pemadam kebakaran, bikin kantor 34 milyar, apa apaan? Coret itu, Pak, untuk angkanya. Wong gendeng itu 34 milyar buat bikin kantor, segitu mahal!” intonasi Ahok mulai meninggi ketika melihat ada kejanggalan pada data anggaran yang dipaparkan oleh dinas PU. Selain itu, pada kalimat “Kampungan banget sih itu ada laptop di depan mata kenapa tidak dipakai, malah ditulis pake tangan. Itu laptop harga (pengadaannya) miliaran. Kalau pake laptop kan cepat, bisa langsung di print. Saya tak mau lagi rapat dicatat oleh notulen yang menggunakan tulisan tangan!” intonasi ahok pun juga cukup tinggi yang menandakan dirinya marah terhadap pekerjaan karyawan yang menurutnya kurang tanggap. Gerakan Mata : Fokus perhatian dan rasa hormat seseorang ditentukan salah satunya oleh gerakan mata. Ahok mulai memicingkan matanya ketika melihat data-data paparan dinas PU dan menyetop penjelasan ditengah-tengah paparan ketika menemukan data yang menurutnya perlu dijelaskan aliran dananya secara spesifik. Bentuk matanya yang kecil pun membuat dirinya terlihat lebih galak ketika intonasi suaranya mulai meninggi dalam mengkritik data-data yang dipaparkan ketika rapat. Postur Tubuh : Bentuk fisik diakui atau tidak ikut memengaruhi persepsi khalayak terhadap seseorang. Secara fisik, Ahok berbadan tegap, tinggi, besar dengan raut wajah yang bisa dibilang dingin. Postur tubuhnya tersebut menunjang pesan verbal Ahok yang tegas tanpa kompromi. 3.3. Media Politik Dalam Video “Ahok Marah-Marah” Saluran yang digunakan oleh Ahok adalah media sosial tanpa batas (global), yaitu Youtube untuk mencapai khalayak yang luas dengan cepat. Informasi bisa tersebar ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Terbukti hanya dalam beberapa hari setelah video tersebut diunggah ke Youtube, jumlah yang menonton (viewers) nya mencapai angka hampir satu setengah juta orang. Untuk video yang diunggah pada 8 November 2012 dengan agenda mendengarkan paparan Dinas PU, berdasarkan data yang dimutakhirkan pada 10 16 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Desember 2012 jumlah viewers sebanyak 1.418.136, dengan total like 15.880 dan dislike 359. 3.4. Komunikan Politik Dalam Video “Ahok Marah-Marah” Terkait dengan video Ahok yang diunggah ke Youtube, maka dapat diidentifikasi bahwa target sasaran video proses rapat Ahok ini adalah warga Jakarta secara khusus dan masyarakat umum tanpa batas, meski pada kenyataannya tidak semua kalangan masyarakat mengakses internet. Kebanyakan dari mereka yang mengakses internet adalah mereka yang berasal dari masyarakat berpendidikan, akademisi, birokrat, dan mahasiswa. Berdasarkan tipologi khalayak aktif, komunikan yag menerima pesan politik dalam video ―Ahok Marah-Marah‖ dapat dipaparkan sebagai berikut. • Selektifitas Yakni khalayak yang selektif dalam proses konsumsi media berdasarkan alasan dan tujuan tertentu. Ketika keingintahuan khalayak meninggi mengenai sosok atau sesuatu yang hendak dicari, dia cenderung mencari secara selektif informasi dari mana saja yang hendak dia dapatkan. Dalam hal ini, komunikan memilih media informasi, dan salah satu media yang dipilih adalah situs Youtube. • Utilitarianisme Yakni khalayak yang mengkonsumsi media berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu. Ketika keingintahuan khalayak meninggi mengenai seperti apa sosok Jokowi, dia cenderung mencari tahu hal apa saja yang hendak diketahui oleh dirinya. Dalam hal ini, komunikator menyediakan saluran yang menginformasikan proses berjalannya rapat, data-data apa saja yang disampaikan, siapa saja yang berkomentar, dan sanggahan serta kritik apa yang disampaikan oleh para komunikator politik yang terdapat dalam video tersebut. • Intentionality Yakni khalayak menggunakan media secara sengaja. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sosok Ahok, khalayak yang mengetahui media apa saja yang 17 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 digunakan Ahok akan membaca, melihat, mengakses situs yang bersangkutan secara sengaja. Dalam hal ini Youtube diakses secara sengaja dengan keyword ‗Ahok Marah-Marah‘ dan kata kunci lainnya untuk melihat bagaimana berjalannya rapat dan bagaimana Ahok marah kepada PNS Dinas PU. • Involvement/ keikutsertaan Yakni khalayak berpikir mengenai alasan dalam mengkonsumsi media. Dalam mengonsumsi media khalayak memikirkan alasan mengakses informasi lebih banyak mengenai objek yang ingin dicari dan memutuskan kecenderungannya dalam bertindak, apakah akan turut serta mendukung atau menolak. • Impervious to influence Ada pula khalayak yang telah melihat video ‗Ahok Marah-Marah‘ namun, publikasi tersebut tidak sama sekali mempengaruhi dirinya untuk memberikan dukungan. Khalayak yang seperti ini adalah khalayak yang tidak mudah dibujuk oleh media. • Educated people Khalayak yang memiliki pengetahuan yang baik dalam politik, akan melihat fenomena gebrakan Ahok melalui ungahan video-video di Youtube sebagai strategi kampanye atau pencitraan cara baru yang diadopsi sesuai perkembangan zaman dalam rangka Pemilihan Presiden 2014. Khalayak jenis ini lebih bisa memilih media, cenderung lebih mempunyai pemahaman terhadap proses politik, mandiri dalam menentukan pilihan. Susah ditaklukkan, tidak fanatik dengan politik, terkadang golput karena alasan tertentu. Namun, ada kalanya educated people dapat terpengaruh dan turut memberikan dukungan ketika nilai politik yang ada dalam dirinya sejalan dengan apa yang digaungkan oleh komunikator politik. Hal tersebut dibuktikan dengan jajaran pendukung educated yang mulai mendukung cara Ahok memimpin sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Video ‗Ahok Marah-Marah‘ yang diunggah ke YouTube tersebut pada akhirnya tidak hanya sukses mengangkat image Ahok sebagai tokoh pemimpin yang sangat 18 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 dirindukan warga. Banyak warga yang menaruh harapan tinggi pada pasangan JokowiAhok ini untuk membenahi Jakarta. Video yang pada awalnya bertujuan sebagai sarana transparansi Pemprov DKI Jakarta dalam menjalankan berbagai program mendapatkan antusiasme warga dan memperkecil kemungkinan meluasnya korupsi pada tubuh PNS. Dari sini, viewers secara interaktif dapat komentar pro maupun kontra mengenai bagaimana berjalannya rapat dan mengetahui segala hal yang dibicarakan dalam rapat tanpa ada yang ditutup-tutupi. Masyarakat atau penerima pesan (mereka yang mengakses iklan tersebut lewat YouTube) yang awalnya mungkin sama sekali tidak sadar atau tidak tahu atau tidak pernah tahu (unware) mengenai proses berjalannya rapat yang hampir rutin diselenggarakan pihak Pemprov dengan dinas-dinas terkait, kemudian mulai tahu sadar (aware) tentang adanya rapat yang dapat disaksikan secara rinci dengan siapa-siapa saja yang hadir, bagaimana air muka mereka, dan bagaimana tanggapan, sara, dan kritik yang bermunculan selama rapat berlangsung. Selanjutnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung rakyat mulai mengerti (comprehend) Jakarta seperti apa yang hendak dibangun oleh duo Jokowi-Ahok melalui pembagian tugas yang jelas dan tidak tumpang tindih, serta pembenahan Jakarta dari berbagai segi sedikit-demi sedikit pada triwulan awal pemerintahan Jokowi-Ahok. Dari sanalah timbul keyakinan (convince) masyarakat untuk tergerak (action) mendukung berbagai program Pemprov DKI Jakarta dan turut berpartisipasi dalam menyukseskan berbagai program-program yang telah disusun oleh Pemprov DKI Jakarta. 3.5. Efek Politik Dalam video „Ahok Marah-Marah‟ Video ‗Ahok Marah-Marah‘ mengandung pesan politik. Dalam video tersebut Ahok merupakan komunikator politik yang memimpin rapat bersama kepala dinas-dinas yang berada di bawah Pemprov DKI Jakarta. Khalayak diajak untuk memahami duduk perkara atau pun paparan yang disampaikan oleh dinas-dinas terkait. Diunggahnya video rapat ke situs Youtube merupakan janji seorang Ahok yang ingin menciptakan transparansi pada pemerintahan Pemrov DKI Jakarta. Sosok Ahok yang terbilang baru bagi warga Jakarta diperkenalkan melalui hal yang mudah diingat khalayak: metode 19 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 marah-marah yang kerap dilancarkan seorang Ahok dalam mengritik berbagai hal yang dianggapnya salah dan tidak pada tempatnya. Efek yang diharapkan oleh Pemrov DKI Jakarta, khususnya Ahok adalah terciptanya transparansi dan suksesnya segala program Pemrov bersamaan dengan dukungan dan simpati warga yang turut berpartisipasi dan mendukung berbagai program pemerintah yang dibuat (action). Namun di sisi lain, masih terdapat beberapa pihak yang kontra dengan cara memerintah seorang Ahok. Ahok dianggap melakukan pencitraan dalam rangka maju untuk menjadi presiden atau pun wakil presiden pada 2014 mendatang. Ahok juga sempat dikatakan akan segera runtuh kekuasaannya ketika pegawai ‗sakit hati‘ membentuk serikat yang memiliki tujuan yang sama, yakni Bagan 1. Ahok Marah-Marah menggulingkan Ahok yang sarkasme dalam mengritik bawahannya. 20 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Action masyarakat yang menjadi sasaran atau target politik dalam video tersebut, baik secara implisit maupun ekplisit, dapat dilihat dari banyaknya warga yang mendukung sikap yang dilakukan oleh Ahok dalam menghadapi para PNS yang dikenal rentan korupsi, menggendutkan anggaran, dan menggersangkan pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam segi pelayanan umum. Tindakan lain yang diharapkan adalah adanya keinginan dan kepercayaan yang diberikan kepada Ahok apabila dia dicalonkan menjadi Presiden atau Calon Presiden pada putaran Pemilu 2014 mendatang. Tingkat elektabilitas warga dalam Pemilu diharapkan meningkat dan melambung tinggi untuk perolehan suara pada lumbung Partai Gerindra atau lumbung Ahok secara pribadi di masa mendatang. Dampak tersebut dapat dilihat dari tiga kategori seperti yang telah dirumuskan oleh Ball Rokeah dan De fleur, yakni: Akibat (efek) kognitif Efek kognitif yang dapat timbul, seperti terpatrinya pengetahuan khalayak atau komunikan mengenai pesan-pesan politik yang disampaikan Ahok. Pengetahuan utama yang muncul berdasarkan video ‗Ahok Marah-Marah‘ adalah cara memimpin baru yang diterapkan oleh Ahok yang mulai terekspos oleh media. Pesan komunikasi politik tersebut tersampaikan melalui penjelasan langsung oleh sang komunikator (Ahok) yang ditampilkan dalam proses jalannya rapat yang diikuti Ahok. Komentar Video Youtube Ahok rapat pada 8 November 2012 21 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Selain itu, komunikator politik juga berusaha menyusun sebuah agenda politik dibenak khalayak agar memiliki pengetahuan mengenai sosok komunikator. Unsur kognitif dari video ini adalah untuk memberikan pengetahuan awal bagi khalayak mengenai bagaimana sosok Ahok memimpin, dan pengenalan lebih dalam mengenai sosok seorang wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru. Akibat (efek) Afektif Efek afektif yang bersangkutan dengan video ‗Ahok Marah-Marah‘ adalah berasal dari pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Dalam hal ini ada tiga efek komunikasi yang timbul berdasarkan pandangan Ball Rokeah dan De fleur, yaitu: a. Seseorang dapat menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik melalui komunikasi politik. Setelah melihat tayangan video ‗Ahok Marah-Marah‘ yang menampilkan Ahok sebagai komunikator. Ahok memberikan kritik mengenai hal yang dianggapnya tidak wajar atau bertentangan dengan dirinya. Dalam web ahok.org, sosok Ahok yang hendak dibangun dan dibentuk adalah seorang Ahok yang anti korupsi dan cinta rakyat kecil. Dalam video-video rapat yang diunggah Ahok hendak menunjukkan bahwa dirinya pro rakyat kecil dan mengharapkan adanya pemerataan kesejahteraan pada rakyat Jakarta. Bukti konkretnya adalah ketika Ahok memarahi kepala sekolah SMA MH Thamrin, Djumadi, ketika jatah bersekolah yang seharusnya didapatkan oleh siswa miskin yang pintar, diambil oleh siswa ‗berduit‘. Komentar Video Youtube Ahok rapat pada 8 November 2012 22 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 Khalayak yang melihat dan setuju dengan cara kepemimpinan Ahok yang tegas, berani. ‗gila‘, dan skeptis dapat saja menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik yang sebelumnya dianut melalui video-video yang diunggah melalui situs Youtube. Khalayak kemudian memilih kandidat mana yang kemudia sejalan dengan nilai politik yang dia anut. b. Komunikan bisa memperkuat nilai komunikasi politik Komunikan yang awalnya tidak terlalu mengenal sosok Ahok, dan kemudian diperkenalkan melalui media komunikasi yang bernama internet mengenai seperti bagaimana sepak terjang Ahok memalui video rapat yang diunggah melalui situs Youtube dapat melihat dengan jelas pakaian apa yang dikenakan Ahok dan PNS lainnya, serta apa saja yang dibicarakan dan bagaimana mimik wajah mereka. Komunikan yang tidak pro kepada Ahok akhirnya menyukai dan ingin tahu lebih dalam mengenai sosok Ahok dengan melihat tautan-tautan video yang diunggah oleh Pemprov DKI yang lain. Sementara itu, komunikan atau khalayak yang menyetujui dengan cara memimpin Ahok yang ‗berani‘ dimungkinkan merasa bahwa cara tersebut merupakan cara yang tepat dan dengan nilai-nilai politik yang dianutnya, dapat saja memperkuat kepercayaannya terhadap tokoh komunikator politik. c. Komunikasi politik bisa memperkecil nilai yang dianut. Selain itu, pesan politik juga dapat membuat memperkecil nilai yang dianut seseorang sebelumnya. Sebagai contoh, melalui ‗Video Ahok Marah-Marah‘ seseorang yang awalnya merasa bahwa transparansi pada tubuh PNS tidak pernah terekspos ke publik kini merasa percaya bahwa transparansi yang mulai diciptakan oleh Ahok melalui diunggahnya video-video rapat ke situs Youtube dapat memperkecil fenomena korupsi yang menjamur di kalangan PNS. Di sisi lain, terdapat komunikan yang awalnya menyukai sikap kepemimpinan Ahok dapat saja merubah pandangan politiknya ketika manuver-manuver yang dilancarkan Ahok begitu sering dan terkesan pencitraan menuju Pilpres 2014. Komunikan menjadi jenuh, lalu berasumsi bahwa cara yang dilakukan Ahok dapat menjadi bumerang ketika PNS ‗sakit hati‘ bergabung menjadi satu membentuk 23 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 serikat dan bergerak untuk melawan bahkan menggulingkan Ahok akibat cara kepemimpinannya yang ‗galak‘ dan tanpa pandang bulu. Akibat Konatif (Perubahan Perilaku) Efek konatif yang berkaitan dengan video ‗Ahok Marah-Marah‘ ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku dalam melaksanakan pesan komunikasi politik yang diterimanya dari komunikator politik. Perwujudan efek komunikasi politik yang timbul dapat berupa ―partisipasi politik‖ nyata untuk menyukseskan berbagai program Pemprov DKI Jakarta dan memberikan dukungan atas berbagai keputusan yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta dalam membenahi Jakarta. Dengan digaung-gaungkannya nama Jokowi-Ahok sebagai calon presiden dan wakil presiden yang tepat untuk 2014 mendatang, cara atau mekanisme memimpin yang diterapkan Jokowi-Ahok ini dapat saja menarik simpati dan dukungan warga untuk memilih apabila mereka benar-benar mencalonkan diri sebagai Capres dan cawapres pada 2014 mendatang. 24 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 BAB 4 PENUTUP 4.1. Kesimpulan Isu kepemimpinan tak pernah habis dibahas dalam ranah politik. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia seakan minim sosok pemimpin yang dapat diteladani, dicontoh, dan disukai. Baru ketika pasangan Jokowi-Ahok memimpin sebagai Gubernur dan Wakil gubernur DKI Jakarta, sosok pemimpin yang diidam-idamkan warga sedikit demi sedikit mulai mencuat melalui berbagai strategi, program, dan solusi yang diberikan oleh duo ‗Jakarta Baru‘ ini. Mereka membenahi administrasi internalnya dan emndekatkan diri dengan kalangan luar untuk mendengar berbagai aspirasi dan keluhan/. Mereka mulai mengeluarkan kartu Jakarta Sehat dan Kartu Pintar yang dapat dinikmati warga Jakarta secara gratis dengan pembiayaan yang ditanggung oleh Pemda DKI Jakarta. Ini semua merupakan bentuk awal yang konkret dalam meraih simpati warga untuk program-program selanjutnya. Hal ini juga merupakan strategi yang jitu untuk merangkul warga dan mempersatukan suara untuk menyukai sosok pemimpin yang belakangan ini sangat tidak bisa dicontoh, seperti ketidaktegasan, korup, dan tidak cepat tanggap. Budaya transparansi yang mulai diterapkan Ahok pun membangun berbagai opini publik dari berbagai kalangan, baik yang mendukung maupun tidak mendukung, baik yang menyukai maupun yang tidak menyukai. Berbagi pendapat antar sesame pengguna internet pun jauh lebih interaktif, mereka dapat berkomentar apa pun tak peduli di mana menreka tinggal. Da;lam hal ini Youtube menjadi salah satu media kampanye dapat mendongkrak sosok Ahok dalam meraih massa dari berbagai kalangan, usia, kelas sosial, dan lintas batas.sebelumya nama Jokowi sempat digaungkan untuk maju pada Pemilihan presiden 2014, namun setelah video rapt Ahok diunggah, pasangan ini menjadi sama-sama kuat untuk maju menjadi orang nomor satu atau nomor dua di Republik Indonesia. Selanjutnya, pasti masih ada strategi-strategi lainnya yang akan dilancarkan duo ‗Jakarta Baru‘ ini dalam membenahi Jakarta yang mungkin disukai warga atau bahkan dibenci warga. Ini negara demokrasi, rakyat yang memilih. ~ . 25 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013 DAFTAR PUSTAKA BUKU Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar- Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Black, Reed dan Edwin Haroldsen. 2009. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya: Papyrus. Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers. Nasution, Zulkarimen. 1990. Komunikasi Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Yudhistira. Nimmo, Dan. 1978. Political Communication and Public Opinion in America. California : Goodyear. Nimmo, Dan. 1982. Komunikasi Politik. Bandung: Rosda. Petty, Richard dan John T. Cacioppo. 1996. Attitudes and Persuasion; Classic and Contemporary Approaches. Colorado: Westview Press Inc Rahmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. MAJALAH Tresnawati, Evy, dan Bachtiar Rifai. Saat Pegawai Tenggo Dibuat Shock Ahok. Detik. Edisi 26 November-2 Desember 2012. Hal. 36 Henricus, Hans dan Bahtiar Rifai. Gaya Gila Berbahaya Tapi Disuka. Detik. Edisi 26 November-2 Desember 2012. Hal.44. 26 Analisis komunikasi ..., Agus Nia et.al., FISIP UI, 2013