Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1 No. 1 2014 APLIKASI PENCARIAN KESAMAAN KOMPOSISI OBAT MENGGUNAKAN METODE FUZZY Muhammad Ali Syakur Prodi D3 Teknik Multimedia dan Jaringan, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang PO. BOX 2 Kamal, Bangkalan, Madura, 69162 [email protected] ABSTRAK Apotek merupakan suatu tempat pelayanan produk maupun jasa kefarmasian kepada masyarakat. Pengelolaan apotek dilakukan oleh seorang apoteker yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, serta penilaian terhadap kinerja apotek itu sendiri. Hal ini dapat dipermudah dengan membuat sistem informasi manajemen apotek. Penelitian ini menghasilkan program yang berfungsi sebagai alat pencatatan administrasi obat di Puskesmas. Dengan menggunakan program ini semua pencatatan obat-obatan dapat disimpan dalam sebuah basis data terintegrasi melalui sebuah jaringan komputer. Sistem ini meliputi form-form masukan data yang berkaitan dengan data obat, pembelian obat, penerimaan obat, serta penambahan suatu sistem pakar yang berguna membantu dokter dan petugas Apotek dalam mengambil keputusan apabila terjadi kekosongan stok obat yang dapat dibantu dengan memberi saran untuk mengganti obat tersebut dengan jenis obat yang kandungan didalamnya hampir sama dengan yang dibutuhkan pasien. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat arsitektur penggunaan metode fuzzy dalam aplikasi pencarian kesamaan komposisi obat agar kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan dan rancangan antarmuka diperoleh lebih mudah. Kata Kunci:Fuzzy, Transaksi Obat, Komposisi Obat ABSTRACT Pharmacy is a place of service pharmacy products and services to the public. Pharmacy management by a pharmacist that includes planning, organizing, implementing, monitoring, and assessment of pharmacy’s performance itself. This can be facilitated by making the pharmacy management information system. This research is resulting a program that serves as a means of recording drug administration in Puskesmas. By using this program, all the medicines records can be stored in an integrated database via a computer network. The system includes a data input forms relating to medicine data, medicine purchasing, receiving medication, as well as the addition of a useful expert systems help doctors and pharmacies to make decisions in the event of a vacancy stok drugs that can be helped by making suggestions to change the medicine with the type of medicine content therein is almost the same as that required of patients. The main objectives of this research is to look at the architecture of the application of fuzzy methods use similarity search in order medicine composition data processing performance can be improved and the design of the interface is obtained more easily. Keywords: Fuzzy, Medicine Transaction, Medicine Composition 1. Pendahuluan Perkembangan sistem komputerisasi tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang hampir mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia.Dalam perkembangan sistem 61 | N E R O Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1, No.1 2014 komputerisasi, pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan dan manajemen data sangat diperlukan. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan tentu akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dari suatu perusahaan. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi secara relevan, tepat waktu dan akurat.Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yang baik dan mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem. Pada saat memasuki abad 21, terjadi perubahan besar bagaimana para manajer menggunakan dukungan komputerisasi dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) digunakan sebagai alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas para pengambil keputusan, namun tidak untuk menggantikan penilaian para pengambil keputusan [1]. Secara prinsip, keberadaannya hanya sebagai sistem pendukung untuk pengambilan keputusan, bukan menggantikannya. Termasuk pengambilan keputusan di dalam pemilihan sebuah produk. Perilaku konsumen akan mempengaruhi cara konsumen dalam melihat atau memandang serta memilih suatu produk. Dengan adanya latar belakang di atas, maka dibutuhkan sebuah rancang bangun sistem pendukung keputusan untuk aplikasi manajemen obat. Pemilihan obat sebagai objek penelitiannya, disebabkan karena perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi yang terdapat pada sistem informasi saat ini semakin canggih, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya merek atau jenis obat yang berada di Apotek, yang disertai dengan perkembangan dari jenis-jenis obat yang semakin beragam. Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi, ternyata masih banyak para pemilik Apotek yang membutuhkan informasi yang cepat untuk membantu memilih obat yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Untuk itu, dibutuhkan sebuah rancang bangun sistem pendukung keputusan untuk aplikasi manajemen obat menggunakan model fuzzy, yang dapat memberikan alternatif solusi optimal untuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu (perorangan). Sistem ini, dapat membantu dalam memberikan rekomendasi kepada para apoteker, untuk dapat memilih umur dan seberapa parah pasien perlu penanganan berdasarkan pemeriksaan dokter, serta memilih seberapa banyak komposisi obat yang sesuai dengan kriteria yang diajukan sistem, tetapi pada pengambilan keputusan akhirnya tetap ditentukan oleh pihak Apotek. Dalam rancang bangun sistem pendukung keputusan berbasis web ini, basis data fuzzy digunakan dalam melakukan perhitungan solusinya, sebab dapat diambil pertimbangan bahwa hampir semua variabel-variabel yang terdapat pada obat bersifat relatif. Batasan-batasan nilai suatu kebenaran dalam logika fuzzy dapat saling bersinggungan, mirip penalaran manusia dalam menilai suatu kebenaran Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu mengorganisasikan data yang ada di dalamnya secara akurat dan mampu mengatur relasi antar data sehingga informasi yang dihasilkan berdaya guna dan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan pihak Tata Usaha Puskesmas. Puskesmas merupakan sebuah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat kesehatan masyarakat di desa yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Puskesmas dengan tujuannya yaitu mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pusat Kesehatan Masyarakat, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Puskesmas, adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut 62 | N E R O Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1 No. 1 2014 diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota secara umum, puskesmas harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes). Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas SDM, antara lain dengan meningkatkan intelektualitas, keterampilan (skill) dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang diterima dibangku kuliah agar mahasiswa dapat menjawab tantangan zaman yang semakin pesat. Membangun suatu sistem informasi memerlukan pemahaman yang baik dan jelas mengenai sistem yang akan digunakan baik dalam prosedur sistem, input, output maupun hal-hal yang mempengaruhi kinerja sistem baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Dasar Teori Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing. Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting.Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama penalaran dengan logika fuzzy tersebut. Dalam banyak hal, logika fuzzy digunakan sebagai suatu cara untuk memetakan permasalahan dari input menuju ke output yang diharapkan. Beberapa contoh yang dapat diambil antara lain: 1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari. 2. Seorang pegawai melakukan tugasnya dengan kinerja yang sangat baik, kemudian atasan akan memberikan reward yang sesuai kinerja pegawai tersebut. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan salah satu produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan SPK adalah sebagai second opinion atau information sources sebagai bahan pertimbangan seorang pimpinan sebelum memutuskan kebijakan tertentu. Salah satu definisi SPK dikemukakan oleh Keen dan Michel Scot-Morton yaitu suatu sistem pendukung yang berbasis komputer yang diberikan kepada pengambil keputusan dalam bidang manajemen untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur. Definisi lain tentang SPK adalah gabungan antara ilmu manajemen, riset operasional dan komputer yang mendukung dalam proses pengambilan keputusan. Peter G W Keen menjelaskan bahwa tujuan dari SPK ada tiga yaitu: 1. Menolong manajer dalam mengambil keputusan untuk penyelesaian masalah semi terstruktur. 2. Mendukung kebijaksanaan manajer. 3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. 3. Metodologi Penelitian Dalam penyusunan penelitian , penulis menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, antara lain : 63 | N E R O Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1, No.1 2014 1. Studi pustaka Mengadakan penelitian dengan mencari pendukung sumber data tersebut guna mengumpulkan data yang bersifat teoritis yang berkaitan dengan penelitian. 2. Pengumpulan informasi dan data melakukan penelitian langsung ke lapangan yaitu di Apotek yang terdapat pada Puskesmas dengan menganalisis secara langsung sistem yang ada serta data-data yang dibutuhkan dalam merancang sistem informasi tersebut. 3. Pembuatan sistem aplikasi manajemen obat obat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu: a. Pembuatan database Proses pertama setelah melakukan analisis data yaitu pembuatan database sebagai tempat menyimpan data. b. Interface Tahapan selanjutnya yaitu pembuatan Interface berbasis web. 4. Pengujian Pada tahap pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai yang diharapkan. 5. Analisis sistem Selanjutnya untuk tahap analisis sistem dilakukan dengan cara membandingkan tingkat keefektifan waktu, kualitas, dan persamaan pakar yang dilakukan oleh apoteker dan menggunakan metode fuzzy pada program. 4. Hasil dan Pembahasan Aplikasi ini akan melakukan pencarian apabila obat yang dipesan persediannya sudah habis atau mencari alternatif obat lainnya yang memiliki kesamaan komposisi. Pencarian dilakukan dengan mengelompokkan jenis obat yang memiliki komposisi yang sama. Sehingga lebih tepat dan mudah dalam menentukan obat yang sesuai dengan fungsinya.Proses aplikasi ini juga dapat mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran obat, membuat dan mencetak laporan penerimaan dan pengeluaran obat sehingga akan mudah diketahui apabila persedian sudah habis. Data-data yang ada berupa 58 obat dari 16 jenis komposisi. Pada kasus ini, setiap variabel fuzzy menggunakan fungsi keanggotaan bahu dan segitiga sebagai pendekatan untuk memperoleh derajat keanggotaan suatu nilai dalam suatu himpunan fuzzy. Variabel kandungan Kloramfenikol, Ampicillin, Amoksisilina, Aluminium Hidroksida, Magnesium Trisilikat, Paracetamol, Metampiron, dan Asam Mefenamat. Variabel dari ke-8 kandungan ini dibagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu : RENDAH, SEDANG, dan TINGGI. Himpunan RENDAH dan TINGGI menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan yang berbentuk bahu, sedangkan himpunan SEDANG menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan berbentuk segitiga sebagaimana yang ditampilkan pada Gambar 1. RENDAH 64 | N E R O SEDANG TINGGI Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1 No. 1 2014 Gambar 1. Fungsi Keanggotaan dari Variabel Kloramfenikol, Ampicillin, Amoksisilina, Aluminium Hidroksida, Magnesium Trisilikat, Paracetamol, Metampiron, dan Asam Mefenamat. Fungsi keanggotaan dari variabel Kloramfenikol, Ampicillin, Amoksisilina, Aluminium Hidroksida, Magnesium Trisilikat, Paracetamol, Metampiron, dan Asam Mefenamat dapat dirumuskan sebagai berikut: Ada 2 hak akses dalam melakukan Login ke dalam sistem aplikasi ini seperti diilustrasikan pada Gambar 2, yaitu admin dan tamu. Terdapat beberapa menu pilihan pada Login Admin ini: 1. Persediaan Kategori dan Obat. Supaya lebih mudah dalam mengecek data obat dengan menggunakan kata kunci kategori. 2. Transaksi Penerimaan dengan memasukkan tanggal dan obat apa yang baru saja diterima. 3. Transaksi Pengeluaran dengan memasukkan data pasien dan daftar obat apa saja yang dibeli. 4. Membuat dan mencetak Laporan Stok Obat bulanan atau hanya harian. 5. Membuat dan mencetak Laporan Penerimaan Obat, baik itu dari Dinas ataupun obat dari supplier luar. 6. Membuat dan mencetak Laporan Pengeluaran Obat yang telah terjual, supaya lebih mudah jika akan mengorder atau mengetahui obat apa yang sudah habis. Menu utama pada Login Tamu adalah hanya dapat melihat kegiatan yang ada pada Apotek puskesmas, yaitu laporan obat yang tersedia, melihat stok obat apa yang tersisa, melihat laporan penerimaan dan juga pengeluaran obat. 65 | N E R O Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1, No.1 2014 Gambar 2. Diagram use case CDM (Conceptual Data Model) merupakan desain database secara konseptual melalui entity apa saja yang digunakan serta hubungan antara entity yang ada. Pemodelan konseptual ini membutuhkan tabel yang digunakan untuk menyimpan data yang ada seperti pada Gambar 3. PDM (physical Data Model) merupakan desain database secara fisik, artinya pemodelan ini mengimplementasikan tabel secara fisik dan dibuat berdasarkan pada pemodelan konseptual. Dalam pemodelan fisik digambarkan bagaimana proses relasi dari beberapa tabel seperti pada Gambar 4. Gambar 3. CDM (Conceptual Data Model) Gambar 4. PDM(Physical Data Model) Implementasi dan uji coba program merupakan proses yangharus dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem yang telah dibuat. Proses validasi user terdiri dari fungsi login, dan pemeriksaan bahwa halaman pada sistem hanya dapat diakses oleh user yang memiliki hak 66 | N E R O Jurnal Ilmiah NERO Vol. 1 No. 1 2014 akses pada halaman tersebut. Fungsi login merupakan proses untuk memeriksa bahwa user dan password yang dimasukkan oleh user sesuai dengan tabel user pada database. Sistem Informasi Obat ini dapat digunakan oleh 2 user yaitu admin atau dalam hal ini adalah orang yang bekerja di bagian manajemen obat dan tamu atau orang yang hanya ingin melihat keadaan stok obat saja. Sistem ini membantu proses pengecekan obat harian atau untuk pembuatan laporan bulanan. Proses ini, seperti ditunjukkan pada Gambar 5, dilakukan untuk mengetahui obat apa saja yang ada pada Apotek. Gambar 5. Persediaan Obat 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil penulis dari pembuatan Aplikasi ini adalah: 1. Mebantu petugas Puskesmas Kamal untuk menampilkan data rekam medis pasien di Puskesmas dan mengetahui tentang data obat yang tersedia. 2. Pembuatan laporan bulanan penjualan dan Stok obat di Puskesmas Kamal lebih akurat dan tepat waktu. 3. Memberikan informasi jenis obat yang memiliki komposisi atau kandungan obat yang sama. 4. Variabel kandungan obat menggunakan pendekatan derajat keanggotaan himpunan fuzzy yaitu rendah Z≤125 mg, Sedang 125≤Z≥250 mg, Tinggi, Z≥500 mg. 6. Saran Aplikasi penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan: 1. Penerapan jenis obat yang memliki kandungan yang sama dapat disesuaikan dengan fungsi obat untuk penyembuhan penyakit. 2. Mengetahui efek samping dan pengaruh jenis obat terhadap fungsi organ tubuh pasien dalam proses pengobatan. Daftar Pustaka [1]. Turban, Efraim, Aronson, Jay E., dan Liang, Ting Peng. 2005. Decision Support System and Intelligent System. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Andi. 67 | N E R O