RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.) PADA BERBAGAI

advertisement
RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.) PADA BERBAGAI
MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT
Oleh
AGUS EKO WASFANDRIYANTO
NPM : 12110005
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Jurusan Agroteknologi
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA
METRO
2016
ABSTRAK
RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.) PADA BERBAGAI
MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT
Oleh
AGUS EKO WASFANDRIYANTO
Lada (Piper nigrum L.) merupakan komoditas ekspor dan menjadi salah satu
sumber devisa negara. Oleh karena itu, perlu dikembangkan budidaya yang baik
untuk meningkatkan produksi, diantaranya dengan memperbaiki pembibitan
tanaman lada secara vegetatif dengan menggunakan media yang tepat dan
didukung dengan penggunaan ZPT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh media tanam terhadap
pertumbuhan setek lada sulur panjat, (2) Pengaruh konsentrasi ZPT terhadap
pertumbuhan setek lada asal sulur panjat, (3) Interaksi antara media tanam dan
konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat.
Penelitian dilaksanakan di Desa Negri Tua, Kecamatan Marga Tiga, Lampung
Timur mulai bulan Juni sampai dengan November 2016. Penelitian disusun secara
Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan.
Faktor pertama terdiri dari 3 taraf jenis media tanam yaitu : media tanah + pupuk
kandang sapi + arang sekam (m1), media tanah + pupuk kandang sapi + sekam
padi (m2), media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat (m3 ). Faktor kedua
konsentrasi ZPT Growtone (Z) terdiri dari 3 taraf yaitu, ZPT 15 gr/100ml, (z1 ),
ZPT 20 gr/100ml (z2), ZPT 25 gr/100ml (z3) .
Hasil penelitian menunjukkam bahwa: (1) Media tanam yang berbeda
memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada kecuali pada
berat basah tunas, (2) Konsentrasi ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh tidak
nyata terhadap pertumbuhan stek lada, (3) Tidak terdapat interaksi antara berbagai
media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan
hasil stek lada.
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian
: RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.)
PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN
KONSENTRASI ZPT
Nama Mahasiswa
: AGUS EKO WASFANDRIYANTO
NPM
: 12110005
Jurusan / PS
: Agroteknologi
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Ir. Rakhmiati, M.T.A.
NIP. 196304081989032001
Ir. Yatmin, M.T.A.
NIP. 196302161990031003
2. Ketua Jurusan
Ir. Syafiuddin, MP.
NIP. 196303091989031003
HALAMAN PENGESAHAN
1. Tim Penguji:
Ketua Penguji
:
Ir. Rakhmiati, M.T.A.
Penguji Utama
:
Dr.Ir. Etik Puji Handayani, M.Si (..........................)
Anggota Penguji
:
Ir. Yatmin, M.T.A
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
Dharma Wacana Metro
Ir. RAKHMIATI, M.T.A.
NIP. 196304081989032001
Tanggal lulus: 30 Desember 2016
(..........................)
(..........................)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Marga Tiga pada tanggal 19 Agustus 1993, anak pertama
dari 2 bersaudara dari pasangan. Bapak Ilyas
dan Ibu Naryati. Penulis
menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 2000 di TK PGRI
Tanjung Harapan Marga Tiga, Sekolah Dasar pada tahun 2006 di SD N 1 Negeri
Katon, Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2009 di SMP N 2 Sekampung, dan
Sekolah Menengah Atas pada tahun 2012 di SMA N 1 Marga Tiga. Tahun 2016
penulis menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro.
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini
kepada :
Orang–orang yang ku sayangi Kedua Orang Tuaku tercinta, Adikku, Nenekku dan serta
orang-orang yang kuhormati yang telah memberikan do’a dan motivasi serta
almamaterku.
MOTTO
Sesuatu yang belum dikerjakan sering kali tampak mustahil
Kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukanya dengan baik
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah
melimpahkan
berkah
dan
rahmat-Nya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Respons Bibit Stek Lada (piper nigrum, L)
Pada Berbagai Media Tanam dan Konsentasi ZPT .
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada:
1.
Ir. Rakhmiati , M.T.A sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER)
Dharma Wacana Metro, dan Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan saran-saran dalam penulisan Skripsi ini.
2.
Ir Yatmin, M.T.A. sebagai pembantu Ketua I dan dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, nasehat dan dukungannya selama ini.
3.
Dr.Ir. Etik Puji Handayani, M.Si sebagai penguji yang telah memberikan
arahan dan dukungannya
4.
Ir. Syafiuddin, M.P. sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi STIPER Dharma
Wacana Metro.
5.
Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu
memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
6.
Kepada kedua orang tuaku yang telah membesarkanku, merawat, mendidik,
mendo’akan, menyediakan materi, dan memotivasi selama pendidikan.
7.
Teman-teman seperjuangan semua atas saran, bantuan dan kebersamaannya
selama kuliah serta bantuan dan keceriaan dalam penelitian.
8.
Semua pihak yang telah berperan selama penelitian berlangsung. Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan dan
penyusunan skripsi ini sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan skripsi-skripsi selanjutnya.
Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan dan penulis berharap ada penelitian lebih lanjut tentang Budidaya
Lada.
Metro, 30 Desember 2016
Agus Eko W.
10
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
I. PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1 Latar Belakang dan Masalah ............................................................
1
1.2 Tujuan Penelitian ..............................................................................
4
1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis................................................................
4
1.4 Hipótesis............................................................................................
7
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................
8
2.1 Botani dan syarat tumbuh tanaman lada ..........................................
8
2.2 Perbanyakan Tanaman Lada ............................................................
10
2.3 Media Tanam ...................................................................................
11
2.4 Zat Pengatur Tumbuh .......................................................................
13
III. BAHAN DAN METODE ...................................................................
16
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................
16
3.2 Bahan dan Alat Penelitian ..............................................................
16
3.3 Metode Penelitian ..........................................................................
16
3.4 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................
17
3.4.1 Persiapan Media Tanam Dan Tempat Naungan.....................
3.4.2 Bahan Stek .............................................................................
3.4.3 Aplikasi Perlakuan ZPT .........................................................
3.4.4 Penanaman .............................................................................
3.4.5 Pemeliharaan ..........................................................................
3.4.6 Pengamatan .............................................................................
17
18
18
18
19
19
11
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................
21
4.1 Hasil ................................................................................................
21
4.1.1 Persentase Stek Tumbuh Lada (%) ........................................
A. Persentase Tumbuh 30 hst .................................................
B. Persentase Tumbuh 58 hst .................................................
4.1.2 Tinggi Tunas Lada Umur 86 hst (cm) ...................................
4.1.3 Jumlah Daun Stek Lada Umur 86 hst (helai) ........................
4.1.4 Panjang Akar (cm) ................................................................
4.1.5 Berat Basah Tunas (gr)..........................................................
4.1.6 Berat Kering Tunas (gr) ........................................................
4.1.7 Berat Kering Akar (gr) ..........................................................
4.1.8 Ratio Tunas Akar ..................................................................
21
21
22
23
24
26
27
27
28
29
4.2 Pembahasan .....................................................................................
29
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................
32
5.1 Kesimpulan ....................................................................................
32
5.2 Saran ................................................................................................
32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
33
LAMPIRAN ................................................................................................
37
12
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Perentase Tumbuh Stek Lada 30 hst . ...................................
21
2. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Perentase Tumbuh Stek Lada 58 hst . ...................................
22
3. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Tinggi Tunas Stek Lada. .......................................................
23
4. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Jumlah Daun Stek Lada.........................................................
25
5. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Panjang Akar Stek Lada ........................................................
26
6. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Berat Basah Tunas Stek Lada................................................
27
7. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Berat Kering Tunas Stek Lada ..............................................
28
8. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Berat Kering Akar Stek Lada ................................................
28
9. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
terhadap Ratio Tunas Akar Stek Lada .................................................
39
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Deskripsi Lada Varietas Natar 1 (Kerinci) ............................................
37
2. Hasil Pengamatan Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada
Pada Umur 30 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT. ...................................................................................
39
3. Analisis Sidik Ragam Persentase Stek Hidup Pada Tanaman
Lada Pada Umur 30 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam
Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.. ...................................................
39
4. Hasil Pengamatan Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada
Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.............................................................
40
5. Analisis Sidik Ragam Persentase Stek Hidup Pada Tanaman
Lada Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam
Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.. ...................................................
40
6. Hasil Pengamatan Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada
Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT (transf log x). ..............................................................
41
7. Analisis Sidik Ragam Persentase Stek Hidup Pada Tanaman
Lada Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam
Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda (transf log x).. .............................
41
8. Hasil Pengamatan Tinggi Tunas Pada Tanaman Lada Pada
Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.............................................................
42
9. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tunas Pada Tanaman Lada Pada
Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT Yang Berbeda............................................................ .
42
14
10. Hasil Pengamatan Jumlah Daun Pada Tanaman Lada Pada Umur
86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda. . ..............................................................................
11. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada Tanaman Lada Pada
Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. ..........................................................
43
43
12. Hasil Pengamatan Panjang Akar Pada Stek Tanaman Lada
Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
Yang Berbeda. .......................................................................................
44
13. Analisis Sidik Ragam Panjang Akar Pada Tanaman Lada Pada
Umur 90 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan
Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. ..........................................................
44
14. Hasil Pengamatan Berat Basah Tunas Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda ...............................................................................
45
15. Analisis Sidik Ragam Berat Basah Tunas Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda ...............................................................................
45
16. Hasil Pengamatan Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda. ..............................................................................
46
17. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda. ..............................................................................
46
18. Hasil Pengamatan Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda (transf log x). .........................................................
47
19. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda (transf log x). .........................................................
47
20. Hasil Pengamatan Berat Kering Akar Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda. ..............................................................................
48
21. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Akar Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda.. .............................................................................
48
15
22. Hasil Pengamatan Berat Kering Akar Pada stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda (transf log x). .........................................................
23. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Akar Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda(transf log x) ...........................................................
49
49
24. Hasil Pengamatan Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman Lada
Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
Yang Berbeda. .......................................................................................
50
25. Analisis Sidik Ragam Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda. ..............................................................................
50
26. Hasil Pengamatan Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman Lada
Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT
Yang Berbeda (transf log x) ..................................................................
51
27. Analisis Sidik Ragam Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman
Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi
ZPT Yang Berbeda. ..............................................................................
51
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Persentase Tumbuh Stek Lada Yang Diberi Beberapa Media
Tanam dan Konsentrasi ZPT Berbagai Dosis . ....................................
22
2. Tinggi Tanaman Stek Lada Yang Diberi Beberapa Media
Tanam dan Konsentrasi ZPT Berbagai Dosis ......................................
24
3. Jumlah Daun Stek Lada Yang Diberi Beberapa Media Tanam
dan Konsentrasi ZPT Berbagai Dosis ..................................................
25
4. Tata Letak Percobaan ...........................................................................
52
5. Tata letak sampel percobaan ................................................................
53
6. Media Tanam .......................................................................................
54
7. Konsentrasi ZPT ..................................................................................
54
8. Bibit stek lada sulur panjat ...................................................................
55
9. Pencelupan ZPT ..................................................................................
55
10. Penanaman ...........................................................................................
56
11. Pengukuran Tinggi tanaman 30 hst ......................................................
56
12. Tanaman 58 hst ....................................................................................
57
13. Tanaman 89 hst ....................................................................................
57
17
14. Panen 90 hst .........................................................................................
58
15. Berat basah tanaman ...........................................................................
58
16. Penjang akar .........................................................................................
17. Penjemuran ...........................................................................................
59
59
18. Penimbangan berat kering ...................................................................
60
18
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Lada (Piper nigrum L.) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis
tinggi, merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan yang
mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan devisa Negara, Selain itu
lada juga merupakan salah satu jenis rempah yang sangat khas dan tidak dapat
digantikan oleh rempah lainnya (Kementerian Pertanian, 2013). Bahkan sejak
zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai produsen lada utama di dunia, terutama
lada hitam (Lampung black pepper) yang dihasilkan di Lampung dan lada putih
(Muntok white pepper) dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kedua jenis
lada ini digunakan sebagai standar perdagangan lada dunia (Departemen
Pertanian, 2009).
Prospek komoditi lada Indonesia juga dapat dilihat dari potensi pasar domestik
yang cukup besar, yaitu dengan semakin berkembangnya industri makanan yang
yang menggunakan bumbu dari lada dan industri kesehatan yang menggunakan
lada sebagai obat serta meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan lada
sebagai penyedap makanan (Marlinda, 2008).
19
Pembibitan sangat diperlukan untuk menghasilkan bibit yang baik sebagai suatu
cara untuk menyediakan bahan tanam dalam jumlah banyak. Tanaman lada dapat
ditanam langsung secara vegetatif maupun generatif. Lada diperbanyak secara
vegetatif dapat menggunakan bibit yang berupa batang dengan 1-2 ruas. Hal Ini
merupakan peluang bagi ketersediaan bahan tanam yang mendukung peningkatan
produksi.
Selain pembibitan yang baik dan benar dalam upaya peningkatan produktivitas
dan mutu lada salah satunya adalah penggunaan bahan tanam unggul dan media
tanam yang tepat. Untuk memperbaki teknik budidaya perlu mempersiapkan
media tanam yang mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar.
Prayugo (2007) menyebutkan bahwa media tanam yang baik harus memiliki
persyaratan-persyaratan sebagai tempat berpijak tanaman, memiliki kemampuan
mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mampu
mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan
udara (aerasi) yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar
tanaman.
Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam
diantaranya arang sekam, cacahan pakis, sebuk sabut kelapa dan humus daun
bambu. Arang sekam bersifat porous dan tidak dapat menggumpal/memadat
sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sempurna. Serbuk sabut
kelapa mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi yaitu delapan kali dari
berat keringnya dan mengandung beberapa hara utama seperti N, P, K, Ca dan
Mg. Media batang pakis bersifat mudah mengikat air, memiliki aerasi dan
20
drainase yang baik serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar
tanaman (Wuryaningsih dan Andyantoro, 1998).
Selain media tanam, pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dapat
merangsang pertumbuhan akar dalam pembibitan. Pemberian ZPT Auksin
berpengaruh terhadap pertumbuhan batang dan formasi akar. Menurut Enita
(2005) mengemukakan zat pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam
pertumbuhan dan perkembangan, untuk kelangsungan hidup tanaman serta
berfungsi mempengaruhi dan mengontrol pertumbuhan dari semua tingkat mulai
dari perkembangan bibit, perubahan-perubahan dari fase vegetatif dan fase
generatif atau sebaliknya.
Salah satu zat pengatur tumbuh sintesis yang sering digunakan untuk merangsang
pertumbuhan setek adalah growtone. Pemberian zat pengatur tumbuh tersebut
akan menekan persentase kematian bibit di lapangan, dikarenakan growtone
mampu mempercepat pertumbuhan akar serta dapat mensintesis senyawa pati
menjadi karbohidrat yang dibutuhkan dalam pembentukan akar dari setek (Bukori,
2011).
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan setek lada sulur panjat
2. Pengaruh konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat
3. Interaksi antara media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek
lada asal sulur panjat.
21
1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis
Tanaman lada dapat dikembangkan baik secara generatif maupun vegetatif.
Perkembangbiakan generatif menggunakan biji membutuhkan waktu yang lama
sehingga jarang dilakukan. Sebaliknya perkembangbiakan secara vegetatif
menggunakan stek lebih banyak dilakukan karena waktu yang diperlukan lebih
singkat dengan bahan yang mudah diperoleh. Pengambilan bahan stek dilakukan
saat tanaman lada tidak berbunga dan ataupun berbuah agar pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tidak terganggu.
Pertumbuhan tanaman lada menghendaki media yang kaya unsur hara. Fungsi
media tanam untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik, yaitu sebagai
tempat tersedianya unsur hara, mampu memegang air yang tersedia bagi tanaman,
dapat melakukan pertukaran udara antara akar dan atmosfer di atas media dan
harus dapat menyokong pertumbuhan tanaman.
Hasil penelitian Ansori (2001) menunjukan bahwa media dengan campuran tanah
+ pupuk kandang sapi + sekam berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman
lada dibandingkan tanpa pupuk.
Arang sekam adalah bahan yang ringan memungkinkan sirkulasi udara dan
kapasitas menahan air tinggi serta karena berwarna kehitaman dapat mengabsorbsi
sinar matahari dengan efektif (Hardjanti, 2005). Menurut Murbandono (2005)
menyatakan bahwa media campuran antara arang sekam
dapat bermanfaat
menggemburkan, meningkatkan porositas, aerasi dan memudahkan pertumbuhan
akar tanaman. Arang sekam mempunyai sifat yang mudah mengikat air, tidak
22
mudah menggumpal, harganya relatif murah, bahannya mudah didapat,
ringan,steril dan mempunyai porositas yang baik (Prihmantoro dan Indriani, 2003)
Sekam mentah mempunyai kelebihan sebagai media tanam yaitu mudah mengikat
air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman
dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat
tumbuh dengan sempurna (Redaksi PS, 2007). Menurut Sutedjo (1990) untuk K
yang cukup tinggi (tidak perlu dipupuk) adalah ≥ 0,3 me%.
Cocopeat sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air
dan menggemburkan tanah. Ihsan (2013) menyatakan bahwa kandungan hara
yang terkandung dalam cocopeat yaitu unsur hara makro dan mikro yang
dibutuhkan tanaman diantaranya adalah kalium, fosfor, kalsium, magnesium dan
natrium. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta
menetralkan kemasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat
digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Hasil penelitian Amanah (2009) menunjukan pertumbuhan bibit stek lada terbaik
pada panjang tunas adalah dengan media tanah + pupuk kandang + sekam.
Pertumbuhan bibit stek lada dipengaruhi oleh pemberian ZPT (auksin).
Konsentrasi auksin terbaik pada panjang tunas dan jumlah akar pada konsentrasi
auksin 12,5 g/l. Interaksi antara media tanam dengan pemberian auksin pada
pertumbuhan bibit stek lada terjadi pada jumlah akar dan persentase stek hidup.
Jumlah akar pada media tanah menunjukkan respon parabolik dengan konsentrasi
auksin.
23
Pertumbuhan stek lada dapat dipacu dengan pemberian zat pengatur tumbuh
(ZPT). Grow Tone merupakan salah satu ZPT sinteis jenis auksin, yang
mengandung enzym, vitamin, dan asam amino untuk memacu sistem perakaran,
pemanjangan sel, dan pembelahan sel. Growtone merupakan salah satu zat
pengatur tumbuh yang mengandung bahan aktif Asam Asetat Naftalena 3,0 % dan
Asetamida 1- Naftalena 0,75 %. Menurut PT. Delta Gro Mulia Sejati, potongan
stek lada yang di celupkan selama 5 detik akan memicu sistem perakaran pada
bagian potongan stek.
Penggunaan ZPT sangat ditentukan oleh konsentrasi. Berdasarkan hasil penelitian
Darliana (2009), pemberian zat pengatur tumbuh yang terdiri daribahan aktif 2,4D (Dichloro Phenoxy Acetic Acid) 0,04 dan IBA (Indole Butiric Acetik Acid)
0,057 % pada stek krisan memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan
akar. Diduga karna pengaruh fisiologis zat pengatur tumbuh golongan auksin. Hal
ini di dukung oleh Watijo (2007), dimana penggunaan ZPT sintesis jenis auksin
menghasilkan pertumbuhan tanaman lada yang terbaik dibandingkan dengan ZPT
alami. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti pengaruh media
tanam dan ZPT terhadap pertumbuhan stek lada.
1.4. Hipotesis
Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Penggunaan media tanam yang berbeda akan memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat.
24
2. Pemberian ZPT dengan konsentrasi yang berbeda akan memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat.
3. Terdapat interaksi antara media tanam dan ZPT terhadap pertumbuhan setek
lada sulur panjat.
25
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani dan Syarat Tumbuh Pembibitan Lada
Lada merupakan tanaman rempah penting bagi Indonesia. Lampung merupakan
provinsi penghasil lada terbesar di Indonesia pada tahun 2008-2010, namun pada
tahun 2011 tergeser oleh provinsi Bangka Belitung. Klasifikasi tanaman lada
menurut Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (1996): Divisi:
Spermatophyta (tanaman berbiji), Sub divisi : Angiospermae (biji berada di dalam
buah), Kelas: Dicotyledoneae (biji berkeping dua), Ordo : Piperales, Famili:
Piperaceae, Genus: Piper, Spesies : Piper nigrum L.
Genus Piper memiliki banyak spesies, sekitar 600 – 2.000 spesies di antaranya
tersebar di daerah tropis. Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa spesies yang
telah dibudidayakan, antara lain Piper nigrum (lada), Piper betle (sirih), dan Piper
retrofractum (cabai jawa) (Rukmana, 2003).
Lada memiliki akar tunggang yang terdiri dari akar utama dan akar lekat. Akar
utama terletak pada dasar batang berfungsi untuk menyerap unsur hara dari dalam
tanah sedangkan akar yang terdapat dibuku berfungsi untuk menempel pada tiang
pemanjat, akar lekat hanya tumbuh pada buku batang orthotrop sedangkan pada
cabang-cabang buah tidak tumbuh akar lekat ( Kanisius, 1980).
26
Batang mencapai ketinggian lebih dari 10 m. Tetapi tanaman lada yang sudah
dewasa tidak akan dibiarkan memanjat sampai mencapai ketinggian lebih dari 10
m, melainkan dibentuk atau dibuat dengan ketinggian 4 – 5 m, melekat pada tajar.
Sedangkan keliling tubuhnya (mahkota pohon) bergaris tengah 1,5 m (Rukmana,
2003).
Lada memiliki batang berupa sulur yang berbentuk silindris dan berbuku-buku
yang panjangnya mencapai 5—12 cm. Secara anatomi batang lada merupakan
bentuk dari monocotyl dan dicotyldengan jaringan pembuluh tidak tersusun dalam
bentuk xylemdan
phloem sehingga perbanyakan lada secara grafting kurang
berhasil. Pada tanaman lada terdapat sulur panjat, sulur gantung, sulur buah, dan
sulur tanah. Sulur panjat tumbuh merambat menjadi tanaman penegak, pada setiap
buku terdapat akar lekat yang apabila ditanam dapat menghasilkan individu baru.
Sulur gantung merupakan sulur panjat yang tumbuhnya menggantung dan tidak
memiliki akarlekat. Sulur tanah adalah sulur panjat yang tidak menemukan
panjatan dan tumbuh menjalar di tanah, pada setiap akar lekat sulur tanah dapat
membentuk akar adventif. Sulur buah merupakan cabang buah yang tumbuh dari
batang penegak. Sulur tidak memiliki akar pelekat dan apabila ditanam akan
menghasilkan buah lebih cepat. Sulur buah tidak dapat tumbuh tinggi dan tidak
melekat pada batang penegak. Sulur buah digunakan untuk bahan setek lada perdu
(Balai Penelitian Obat dan Rempah,1996).
Lada memiliki akar yang didalam tanah dan akar yang diatas tanah dan tiga jenis
batang dan cabang yaitu stolon atau tandas (batang primer), cabang orthotrop dan
pang plagiotrop (cabang buah). Tanaman lada berdaun tunggal, tangkai daun
27
dengan panjang 2—4 cm. Bentuk daun lada ada yang bulat telur dan ada yang
berbentuk jantung dengan lebar 5,0—10,0 cm dan panjang 12—18 cm. Buah lada
memiliki dinding buah yang tersusun dari tiga lapisan yaitu lapisan luar (epicarp),
lapisan tengah (mesocarp), lapisan dalam (endocarp). Buah lada yang masak
berwarna merah dengan diameter ±4—6 mm. Buah lada terletak pada malai
dengan panjang 8—25 cm ( Kanisius,1980)
Syarat-syarat tumbuh untuk tanaman lada adalah iklim tropis, tinggi tempat 0 s/d
1.500 m dari permukaan laut, namun idealnya 0 s/d 600 m dpl, kisaran relatif
udara yang optimal antara 80% - 90%, curah hujan tahunan yang optimal antara
2.000 - 2.500 mm/tahun, struktur tanah gembur, drainase baik , tanah liat berpasir,
lempung liat berdebu, tebal solum mencapai kedalaman 50 cm, pH tanah 6 – 7,
drainase dan kelembaban tanah baik (Jufri, 2012 dalam Ahmad, 2014)
2.2. Perbanyakan tanaman lada
Perbanyakan tanaman lada dilakukan dengan 2 cara yakni secara generatif dan
vegetatif. Secara generatif perbanyakan tanaman lada berasal dari biji tidak
dianjurkan karena biji lada relatif cepat berkurang daya tumbuhnya serta hasil
semaian beraneka ragam bentuk dan sifat. Sedangkan Secara Vegetatif
Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan setek batang atau sulur panjat
merupakan metode yang direkomendasikan karena efisien dalam menggunakan
setek dan menghasilkan benih yang baik dan seragam.
Setek lada diambil dari sulur panjat yang sudah berkayu tapi tidak terlalu tua
berasal dari pohon induk varietas unggul yang belum berproduksi atau umur
28
tanaman masih 6-9 bulan, sehat, tanpa gejala serangan hama dan penyakit. Untuk
memperbanyak lada dapat menggunakan setek 5–7 atau setek 1 buku. Penentuan
jumlah setek yang akan digunakan disesuaikan dengan ketersediaan sulur panjat
untuk bibit. Jika sulur panjat tersedia cukup banyak maka dianjurkan
menggunakan setek 5–7 buku, namun jika ketersediaanya terbatas dapat
menggunakan setek 1 buku yang dipelihara terlebih dahulu di persemaian.
2.3. Media tanam
Media tanam bibit stek lada disesuaikan dengan habitat aslinya. Menentukan
media tanam yang tepat dan standar untuk tipe pembibitan stek lada perlu
diperhatikan untuk mutu bibit tanaman. Media tanam mampu menjaga
kelembapan daerah akar, menyediakan udara, dan bisa menahan keterdapatan
unsur hara. Ardana (2009) menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh subur
apabila nutrisi yang terkandung pada media dapat mendukung pertumbuhan
tanaman. Media penyetekan yang baik adalah media yang mempunyai porositas
cukup, airase baik, drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi, dan bebas
patogen. Media dalam penyetekan ini berfungsi sebagai penahan stek selama
masa pertumbuhan akar, menjaga kelembaban, dan memudahkan penetrasi udara
(Wuryaningsih, 1998).
Pada tahap pembibitan media tumbuh diutamakan untuk mendapatkan tanaman
muda yang sehat, dan mampu tumbuh baik setelah ditanam pada media produksi.
Media tanam yang berupa campuran tanah dan bahan organik memberikan dua
keuntungan yaitu berperan sebagai media pertumbuhan akar dan penyedia unsur
hara dan air untuk pertumbuhan perakaran (Wasito dan Nuryani, 2005)
29
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas
pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan
cara penampungan pupuk kandang. Pupuk kandang dari ternak sapi mempunyai
kandungan N (0,3%), P2O5 (0,2%), dan K2O (0,3%). Pupuk kandang perlu
mengalami proses penguraian sebelum digunakan. Ciri pupuk kandang yang
matang adalah warna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak menggumpal, dan
tidak berbau menyengat, C/N ratio rendah, dan temperatur stabil (Novizan, 2005).
Indradewa (1995) dalam Amanah (2009) menyatakan bahwa penggunaan media
campuran pupuk kandang dan sekam dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman.
Arang sekam merupakan hasil pembakaran dari sekam padi yang banyak
digunakan sebagai media secara komersial di Indonesia. Arang sekam
mengandung N 0,32 %, P 0,15%, K 0,51 %, Ca 0,95 %, dan Fe 180 ppm, Mn 80
ppm, Zn 14,1 %, dan pH 6-8. Karakteristik lain dari arang sekam adalah ringan
(berat jenis 0,2 kg/l) sirkulasi udara tinggi, kapasitas menahan air tinggi, berwarna
kehitaman
sehingga
dapat
mengabsorbsi
sinar
matahari
secara
efektif
(Wuryaningsih, 1998).
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oriza sativa) yang terlepas saat biji digiling.
Sekam padi yang biasa digunakan adalah sekam bakar dan sekam mentah. Sekam
sangat berperan dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem drainase di media
tanam menjadi lebih baik. Sekam mentah mempunyai kelebihan sebagai media
tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium
30
(K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat
sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna (Redaksi PS, 2007).
Sabut kelapa (cocopeat) adalah bahan organik yang bisa dipakai sebagai media
tanam. Keunggulan sabut kelapa sebagai media tanam yaitu mudah mengikat dan
menyimpan air dengan baik, mengandung unsur hara yang di perlukan tanaman,
serta mudah diperoleh dalam jumlah besar. Media ini mudah lapuk dan kuat
menyimpan air sehingga dapat menjadi sumber penyakit busuk akar dan busuk
tunas. oleh karena itu media sabut kelapa lebih sesuai untuk daerah panas. Sabut
kelapa mengandung beberapa unsur hara dan senyawa antara lain K, P, Ca, dan N.
Selain itu kaya bahan organik, abu, hemiselulosa, selulosa, pentosa, dan lignin
(Hedaryono, 2005)
2.4. Zat Pengatur Tumbuh
Zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi sebagai pemacu dan penghambat
pertumbuhan tanaman. Penggunaan ZPT yang sesuai dosis akan berpengaruh baik
terhadap pertumbuhan tanaman namun apabila dalam jumlah terlalu banyak justru
akan merugikan tanaman karena akan meracuni tanaman tersebut. Sebaliknya jika
dalam jumlah yang sedikit maka akan kurang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman tersebut (Ardana, 2009).
ZPT pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara yang dalam jumlah
sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis. Auksin
adalah salah satu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Auksin mempunyai beberapa peran dalam
31
mendukung kehidupan tanaman diantaranya adalah menstimulasi terjadinya
perpanjangan sel pada pucuk dan mendorong primordial akar (Artanti, 2007).
Zat pengatur merupakan substansi organik yang secara alami diproduksi oleh
tanaman, bekerja mempengaruhi proses fisiologi tanaman dalam konsentrasi
rendah. Ada lima jenis zat pengatur tumbuh menurut Zulkarnaen,(2009) yang
mempengaruhi pertumbuhan yaitu:
1. Auxin yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan akar pada stek batang
2. Giberlin meningkatkan pembesaran dan perpanjangan sel
3. Sitokinin meningkatkan pembentukan dan perkembangan daun
4. Asam Absistat (ABA) diduga berfungsi suatu zat penghambat tumbuh
5. Etilen strukturnya sederhana dan berbentuk gas yang mempunyai respon
terhadap kelebihan air
Dalam percobaan ini hormon yang digunakan adalah zat pengatur tumbuh Auksin
dengan merek dagang Growtone,yang mengandung bahan aktif (NAA). Asam
asetat naftalena 3,0% , Asetamida 1-naftalena 0,75 % (Hartman,1983).
Zat
pengatur tumbuh dapat merangsang pertumbuhan stek (akar dan tunas) Sedangkan
media tanam merupakan tempat tumbuh stek sehingga ada interaksi antara zat
pengatur tumbuh dengan media sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman agar pertumbuhan stek, subur, sehat dan kuat.
Growtone merupakan salah satu bahan yang mengandung (ZPT) asam asetat
naftalena dan asetamida 1-naftalena yang berperan dalam merangsang
pembentukan akar dan tunas. Zat pengatur tumbuh berbentuk tepung yang dapat
larut didalam air berwarna abu-abu, Cara aplikasi dan dosis yang tepat sangat
32
menentukan terhadap respon Growtone pada tanaman. Salah satu usaha yang
dilakukan dalam aplikasi tersebut adalah dengan menentukan dosis yang tepat.
Perlakuan perendaman ini diharapkan mampu meningkatkan absorbsi larutan
growtone oleh bahan setek.
Lingga (1986) mengemukakan Growtone adalah hormon tumbuhan yang
berbentuk bubuk berwarna abu-abu yang mengandung fungisida, yang gunanya
untuk merangsang pertumbuhan akar (stump, setek, cangkok). Jadi peranan
hormon ini untuk menekan serendah mungkin kematian dari setek . Penggunaan
zat pengatur tumbuh diharapkan dapat menambah kadar hormon yang ada pada
tanaman dan mempercepat pertumbuhan akar.
33
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Negri Tua, Kecamatan Marga Tiga, Lampung
Timur mulai Bulan Juni sampai dengan Bulan November 2016.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan penelitian yang digunakan adalah : batang setek lada dari sulur panjat
varietas natar I, tanah permukaan (top soil) , pupuk kandang sapi, sekam padi,
arang sekam padi, cocopeat, ZPT Growtone, air, selang, bambu, plastik
transparan, kertas label, polybag ukuran 14 cm x 20 cm .
Alat yang digunakan adalah : cangkul, cutter, golok, alat siram, alat tulis,
penggaris, timbangan, tali rapia, timbangan digital, ember, gembor, ayakan tanah
dll.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian
menggunakan Rancangan Faktorial
dengan Rancangan
Acak
Kelompok Lengkap (RAKL), dengan 3 ulangan.Faktor pertama terdiri dari 3 taraf
jenis media tanam yaitu : media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam (m1),
media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi (m2), media tanah + pupuk
34
kandang sapi + cocopeat (m3 ) masing-masing dengan perbandingan volume 2:1:1.
Faktor kedua konsentrasi ZPT Growtone (Z) terdiri dari 3 taraf yaitu, ZPT 15
gr/100ml, (z1 ), ZPT 20 gr/100ml (z2), ZPT 25 gr/100ml (z3). Kombinasi
perlakuan yaitu: m1z1 ,m1z2 ,m1z3, m2z1, m2z2, m2z3, m3z1, m3z2, m3z3 . Setiap
satuan percobaan terdiri dari 10 tanaman dan diambil 5 tanaman pada setiap
satuan percobaan sebagai tanaman sampel.
Data penelitian dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui homogeneitas,
data diuji dengan uji Bartlett, dan ketakaditifan data diuji dengan uji Tuckey.,
dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%.
3.4. Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Persiapan Media Tanam dan Tempat Naungan
Persiapan media tanam dimulai dengan pengambilan tanah, selanjutnya tanah
dikering anginkan, kemudian diayak untuk memisahkan bahan bahan yang
menggangu seperti batu. Mempersiapkan dan mencampur media sesuai dengan
perlakuan dengan perbandingan volume 2:1:1 dimasukkannya kedalam polibag
ukuran 14 x 20 cm dengan volume yang sama.
Setelah media siap ditata dan dibuatkan tiang bambu dengan tinggi 2 meter lalu
dipasang paranet dengan ukuran 5x5 yang menghadap ke timur untuk mengurangi
cahaya matahari yang mempercepat penguapan.
35
3.4.2 Bahan stek
Bahan stek yang digunakan diambil dari tanaman yang sehat dan pertumbuhan
baik, tidak dalam kondisi sedang berbunga ataupun berbuah yang berasal dari
daerah sukadana.
Pengambilan bahan stek diambil dari batang primer atau batang panjat/sulur
panjat (bukan cabang buah).
Bahhan stek dipotong posisi miring.
Bahan stek ditanan dengan satu ruas.
3.4.3 Aplikasi perlakuan ZPT
Melarutkan ZPT kedalam air sesuai perlakuan (1) 15 gr/100ml, (2) 20 gr/100ml,
dan (3) 25 gr/100ml, kemudian diaduk sampai larut dan rata.
Mencelupkan bahan stek kedalam campuran ZPT dengan kedalaman ± 5cm.
3.4.4 Penanaman
Penanaman dilakukan pagi hari langsung setelah pengambilan bahan stek yaitu
pukul 07.00 WIB. Bahan stek lada kelompok (1) pangkal, (2) tengah, (3) ujung
ditanam diberi perlakuan ZPT dengan memasukkan stek kedalam media yang
telah disiapkan sesuai perlakuan. Cara penanaman adalah sebagai berikut:
a. Polibag yang berisi media tanam ditata rapi sesuai sesuai perlakuan.
b. Polibag yang berisi media tanam disiram dan ditugal untuk memasukkan stek
yang sudah diberi perlakuan ZPT.
c. Media yang sudah ditanami dibiarkan ± 6 jam agar zpt meresap secara
sempurna.
36
d. Masing-masing ulangan ditutup dengan plastik bening (sungkup) dan ditutup
rapat untuk menjaga kelembaban.
e. Disiram secukupnya setiap hari untuk menjaga kelembaban tanah atau media
tanam.
3.4.5. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman jika tidak hujan dengan
intensitas penyiraman sesuai dengan kondisi media. Penyiangan yaitu pencabutan
gulma yang dilakukan setiap saat ada gulma yang tumbuh ataupun penyiangan
yang lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit stek lada ini.
3.5 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman sampel dengan perubahan yang diamati
sebagai berikut:
1. Persentase tumbuh (%)
Dilakukan dengan cara menghitung jumlah stek yang hidup bertunas dibagi
jumlah stek yang di tanam kali 100%, pada masing-masing satuan percobaan.
Pengukuran dimulai pada 30 hari setelah tanam, dilakukan setiap minggu
sampai dengan 5 kali pengamatan dengan satuan %.
2. Tinggi tunas (cm)
Diukur dari pangkal keluarnya tunas sampai titik tumbuh tunas. Pengamatan
dilakukan setiap minggu pada tanaman sampel, yang dimulai sejak 30 hari
setelah tanam sampai 3 bulan setelah tanam.
37
3. Jumlah daun (helai)
Dihitung daun yang telah membuka dengan sempurna. dimulai sejak 30 hari
setelah tanam sampai 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel.
4. Panjang akar (cm)
Dilakukan pada 3 tanaman sampel dengan mengukur panjang akar yang
muncul dari kalus sampai ujung akar yang terpanjang. Pengamatan dilakukan
padaa 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel.
5. Berat basah tunas (gram)
Dilakukan dengan cara memotong mulai dari keluarnya tunas yang sudah
terlebih dahulu dibersihkan kemudian ditimbang . Pengamatan dilakukan
padaa 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel.
6. Berat kering tunas (gram)
Ditimbang setelah tunas dikeringkan pada sinar matahari sampai berat
konstan. Pengamatan dilakukan padaa 3 bulan setelah tanam pada tanaman
sampel.
7. Berat kering akar (gram)
Ditimbang setelah akar di keringkan dengan sinar matahari, sehingga
mendapatkan berat konstan
8. Ratio tunas akar
Akar dikeringkan dengan sinar matahari sampai berat konstan, pengamatan
dilakukan pada 3 tanaman sampel pada 3 bulan setelah tanam.
38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Persentase Tumbuh Stek Lada
A . Persentase Tumbuh 30 hst
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap persentase
tumbuh stek tanaman lada (Lampiran 3)
Tabel 1. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap persentase
stek tumbuh 30 hst
Media tanam (M)
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata-
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. % ……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
90,00
80,00
70,00
80,00
Tanah + Pukan Sapi + sekam padi
70,00
53,33
60,00
61,11
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
90,00
63,33
63,33
72,22
83,33
65,56
64,44
Rata- rata
Uji BNT pada Tabel 1 menunjukkan bahwa berbagai media tanam dan
konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan persentase tumbuh stek tanaman
lada yang sama.
39
B . Persentase Tumbuh 58 hst
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap persentase
tumbuh stek tanaman lada (Lampiran 5).
Tabel 2. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT
persentase stek tumbuh 58 hst
Media tanam (M)
terhadap
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata-
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. % ……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
93,33
90,00
100,00
94,44
Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi
93,33
96,67
96,67
95,56
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
96,66
100,00
93,33
96,67
94,44
95,57
96,67
Rata- rata
Tabel 2 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda menghasilkan persentase tumbuh stek tanaman lada yang sama.
Persentase Tumbuh (%)
Название оси
100
m1z1
80
m1z2
60
m1z3
m2z1
40
m2z2
20
m2z3
0
m3z1
tanam
30 hst
37 hst
44 hst
51 hst
58 hst
m3z2
Gambar 1. Persentase tumbuh stek lada yang diberi media tanam dan konsentrasi
ZPT berbagai dosis .
40
Gambar 1 menunjukan grafik pertumbuhan persentase tumbuh stek tanaman lada
setiap 7 hari yang dimulai umur 30 hst sampai dengan 58 hst. Pada awal
pengamatan yaitu umur 30 hst sampai dengan umur 58 hst persentase terus
meningkat.
4.1.2. Tinggi Tunas Stek Lada Umur 86 HST (cm)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa media tanam dan konsentrasi ZPT, serta
interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi stek tanaman lada
(Lampiran 9).
Tabel 3. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap tinggi
tunas
Media tanam (M)
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata-
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. cm ……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
25,43
23,67
23,83
24,31
Tanah + Pukan Sapi + sekam padi
23,97
21,73
20,33
22,00
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
22,00
19,27
23,20
21,49
23,80
21,56
22,46
Rata- rata
Tabel 3 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda menghasilkan tinggi tunas stek tanaman lada yang sama.
41
30
25
m1z1
Tinggi Tunas (cm)
20
m1z2
m1z3
15
m2z1
m2z2
m2z3
10
m3z1
m3z2
m3z3
5
0
30 hst 37 hst 44 hst 51 hst 58 hst 65 hst 72 hst 79 hst 86 hst
Waktu pengamatan
Gambar 2. Tinggi tanaman stek lada yang diberi media tanam dan konsentrasi
ZPT berbagai dosis .
Gambar 2 menunjukan grafik perkembangan tinggi tanaman stek tanaman lada
setiap 7 hari yang dimulai umur 30 hst sampai dengan 86 hst. Dari awal
pengamatan yaitu 30 hst sampai dengan umur 86 hst tinggi tanaman terus
meningkat .
4.1.3. Jumlah Daun Stek Lada Umur 86 HST (helai)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun
tanaman lada (Lampiran 11).
42
Tabel 4. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap jumlah
daun
Media tanam (M)
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata-
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. helai……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
6,40
5,47
5,47
5,78
Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi
6,00
5,13
4,73
5,29
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
5,53
5,40
5,60
5,51
5,98
5,33
5,27
Rata- rata
Tabel 4 menunjukan bahwa jumlah daun stek tanaman lada yang diberi media
tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh yang sama.
7
6
m1z1
jumlah daun (helai)
5
m1z2
4
m1z3
m2z1
3
m2z2
m2z3
2
m3z1
m3z2
1
m3z3
0
30 hst 37 hst 44 hst 51 hst 58 hst 65 hst 72 hst 79 hst 86 hst
waktu pengamatan
Gambar 3. Jumlah daun stek tanaman lada yang diberi media tanam dan
konsentrasi ZPT berbagai dosis.
Gambar 3 menunjukan grafik perkembangan jumlah daun stek tanaman lada
setiap 7 hari yang di mulai umur 30 hst sampai dengan 86 hst. Pada awal
43
pengamatan yaitu umur 30 hst sampai dengan umur 86 hst jumlah daun terus
bertambah .
4.1.4. Panjang akar
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap panjang akar stek
tanaman lada (Lampiran 13).
Tabel 5. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap panjang
akar
Konsentrasi ZPT (Z)
RataMedia tanam (M)
15 gr /
20 gr /
25 gr /
rata
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. cm ……………
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
16,20
21,43
16,83
18,15
Tanah + Pukan Sapi + sekam padi
17,87
21,67
17,17
18,90
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
19,80
17,33
18,60
18,58
17,96
20,14
17,53
Rata- rata
Tabel 5 menunjukan bahwa panjang akar stek tanaman lada yang diberi media
tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh yang sama.
44
4.1.5 Berat Basah Tunas (gram)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam berpengaruh
nyata terhadap berat basah tunas dan konsentrasi ZPT berpengaruh tidak nyata,
serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat basah tunas stek
tanaman lada (Lampiran 15).
Tabel 6. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap berat
basah tunas.
Media tanam (M)
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata –
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. gram……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
8,60
9,10
9,07
8,92 B
Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi
7,07
7,20
5,13
6,47 A
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
7,33
6,87
7,63
7,28 AB
7,67
7,72
7,28
Rata- rata
BNT(m)= 1,73
Keterangan : Angka-angka yang menunjukan huruf yang sama tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%
Dari hasil uji BNT tabel 6 menunjukkan media tanam mempengaruhi berat basah
tunas lada. Media tanam dengan campuran tanah + pupuk kandang sapi + arang
sekam mengasilkan berat tunas lebih tinggi 37 % dibandingkan dengan media
tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi.
4.1.6 Berat kering Tunas (gram)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering tunas
stek tanaman lada (Lampiran 17).
45
Tabel 7. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap berat
kering tunas.
Media tanam (M)
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata-
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. gram ……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
1,17
1,27
1,60
1,34
Tanah + Pukan Sapi + sekam padi
1,00
1,10
0,73
0,94
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
1,23
0,93
0,87
1,01
1,13
1,10
1,07
Rata- rata
Tabel 7 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda menghasilkan berat kering tunas stek tanaman lada yang sama.
4.1.7. Berat Kering Akar
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering akar
stek tanaman lada (Lampiran 21).
Tabel 8. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap berat
kering akar.
Konsentrasi ZPT (Z)
Media tanam (M)
Ratarata
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. gram ……………
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
0,43
0,67
0,53
0,51
Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi
0,43
0,43
0,33
0,40
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
0,23
0,40
0,33
0,32
0,37
0,47
0,40
Rata- rata
46
Table 8 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda menghasilkan berat kering akar stek tanaman lada yang sama.
4.1.8. Ratio Tunas Akar
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi
ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap ratio tunas akar
stek tanaman lada (Lampiran 25).
Tabel 9. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap ratio tunas
akar.
Media tanam (M)
Konsentrasi ZPT (Z)
Rata-
15 gr /
20 gr /
25 gr /
100 ml
100 ml
100 ml
…….…….. ……………
rata
Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam
1,83
2,50
2,43
2,26
Tanah + Pukan Sapi + sekam padi
2,37
2,50
2,53
2,47
Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat
5,17
2,40
2,33
3,30
3,12
2,47
2,43
Rata- rata
Tabel 9 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda menghasilkan ratio tunas akar stek tanaman lada yang sama.
4.2. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berbagai macam tidak
memberikan pengaruh yang nyata pada uji BNT 5% terhadap semua peubah yang
diamati yaitu persentase tumbuh setek lada, panjang tunas, jumlah daun, panjang
akar, berat kering tunas berat kering akar dan ratio tunas akar kecuali berat basah
tunas. Hal ini diduga karena berbagai macam media tanam cenderung
47
memperbaiki sifat fisik tanah dari pada penambahan unsur hara yang memacu
pertumbuhan. Dugaan ini diperkuat dengan pernyataan Murbandono (2005) yang
menyatakan bahwa media campuran antara sekam mentah, arang sekam, kompos
dan pupuk kandang sapi dapat bermanfaat menggemburkan, meningkatkan
porositas, aerasi dan memudahkan pertumbuhan akar tanaman. Arang sekam
mempunyai sifat yang mudah mengikat air, tidak mudah menggumpal, ringan,
steril dan mempunyai porositas yang baik.
Namun terdapat rata-rata angka tertinggi terdapat pada media tanah + pupuk
kandang sapi + arang sekam pada peubah persentase tumbuh, panjang tunas,
jumlah daun, berat kering tunas,berat kering akar dan rata-rata tertinggi pada
panjang akar dan ratio tunas terdapat pada media tanah + pupuk kandang sapi +
sekam padi
Pada perkembangan lebih lanjut, terdapat perbedaan menonjol pada media tanam
yang mempengaruhi berat basah tunas. Berat basah tunas yang menggunakan
media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam lebih tinggi 37% dibandingkan
media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi tetapi sama dengan media tanah
+ pupuk kandang sapi + cocopeat,
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian ZPT berbagai dosis belum
memberikan pengaruh yang nyata pada uji BNT terhadap semua peubah yang di
amati yaitu persentase tumbuh setek lada, panjang tunas, jumlah daun, panjang
akar, berat kering tunas, berat kering akar, berat basah tunas dan ratio tunas akar.
Konsentrasi ZPT yang digunakan walaupun berbeda , tetapi belum memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan stek lada. Hal ini diduga karna
48
konsentrasi ZPT yang diberikan diduga belum mampu memacu proses fisiologi
yang maksimal selama pertumbuhanberlangsung.
Namun secara data rata-rata tidak secara analisis statistik ada sedikit perbedaan
rata-rata tertinggi pada persentase tumbuh 30 hst, tinggi tunas, jumlah daun, berat
kering tunas dan ratio tunas terdapat pada konsentrasi ZPT 15 gram/100 ml dan
rata-rata tertinggi persentase tumbuh 58 hst, panjang akar, berat basah tunas, berat
kering akar terdapat pada konsentrasi ZPT 20 gram/100ml sedangkan konsentrasi
ZPT 25 gram/100 ml terdapat pada urutan terbawah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara media tanam dan
konsentrasi ZPT, pada semua peubah yang diamati yaitu peubah persentase
tumbuh setek lada, panjang tunas, jumlah daun, panjang akar, berat kering tunas,
berat kering akar, berat basah tunas dan ratio tunas akar. Hal ini diduga karna
berbagai jenis media tanam dan konsentrasi ZPT tidak berpengaruh nyata
terhadap peubah yang diamati sehingga mengakibatkan tidak ada interaksi antara
keduanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media tanam yang
berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada dan perlakuan
ZPT konsentrasi yang berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan
stek lada. Karena konsentrasi ZPT untuk memacu pertumbuhan tidak di dukung
unsur hara yang terdapat pada media tanam sehingga konsentrasi ZPT menjadi
terhambat, sehingga tidak terjadi interaksi antara keduanya.
49
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal – hal sebagai
berikut :
1. Media tanam yang berbeda memberikan pengaruh tidak nyata terhadap
pertumbuhan stek lada kecuali pada berat basah tunas.
2. Pemberian ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh tidak nyata terhadap
pertumbuhan stek lada.
3. Tidak terdapat interaksi antara berbagai media tanam dan ZPT berbagai dosis
terhadap pertumbuhan dan hasil stek lada.
5.2. Saran
Mengingat semua perlakuan memberi pengaruh yang sama maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang media tanam dan konsentrasi ZPT untuk
mendapatkan perlakuan yang lebih baik dalam rangka menghasilkan bibit stek
lada yang baik.
50
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,M.2014. Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuhdan pupuk organik
terhadap pertumbuhan setek lada(piper nigrum L. ) skripsi STIPER
Dharma wacana metro Lampung 65 halaman
Amanah,S.2009. Pertumbuhan Bibit Setek Lada (Piper nigrumLinnaeus) Pada
Beberapa Macam Media dan Konsentrasi Auksin . skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 62 halaman. Dalam
website: https://eprints.uns.ac.id/2147/ Diakses pada tanggal 8
september 2015
Ansyori, M. 2001.Uji Pemberian BOS ( Bioregulator of soil ) Pada Beberapa
Macam Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Lada (Piper
Nigrum L.) Skripsi STIBUN Lampung Bandar Lampung. 58 halaman.
Ardana, R.C. 2009. Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh dan Frekuensi
Penyemprotan terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Gelombang Cinta
(AnthuriumPlowmanii). Skripsi S1 FPUNS Surakarta. dalam website :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55604/2/Reference.pd
f. Diakses pada 8 september 2015
Artanti, F.Y. 2007. Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Konsentrasi IAA
terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana
Bertoni M.). Skripsi S1 FP UNS Surakarta. Dalam website:
https://eprints.uns.ac.id/2147/ Diakses pada tanggal 8 september 2015
Bukori.2011. Uji Pemberian GROWTONE dan Plant Catalys 2006 Pada Setek
Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricensis). Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Islam Riau Pekan Baru. 61 halaman. Dalam
website:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55604/2/Refe
rence.pdf. Diakses pada 8 september 2015
Departemen Pertanian. 2009. Pedoman Teknis Pengembangan Lada Organik.
Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian.
Dalam website : http//ditjenbun.pertanian.go.id/.../berita-144pedoman-teknis-pengembangan-lada-organik. Diakses pada tanggal
10 september 2015.
51
Enita. 2005. Pengaruh Bermacam Bahan Perbanyakan Secara Setek dan
Rootone.F Pada Anggrek Vanda GentaBandung. Thesis Fakultas
Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru
Hardjanti, S., 2005. Pertumbuhan Setek Adenium Melalui Penganginan, Asal
Bahan Setek, Penggunaan Pupuk Daun dan Komposisi Media, Jurnal
Agrosains, (online), jilid 7, No 2. Dalam website :
https://eprints.uns.ac.id/3000/1/Skripsi-Hanna_Astranindita.pdf
Diakses tanggal 07 agustus 2016
Hartmann, H.T. and D.E.Kester.1983. Plant Propagation Principles and
Principles. 4 th edition. Pentee hall,nine, Englewood, New York. 538
P. Dalam website: http//www.ejournal.unbar.ac.id/file.php?file=preview_dosen&id=458&cd...pdf.
diakses pada 8 september 2015.
Hedaryono, D, S. 2005. Budidaya anggrek dengan bibit dalam botol. Kansius.
Yogyakarta.
Ihsan, M. 2013. Manfaat Serbuk Cocopeat / Serbuk Sabut Kelapa. Dalam website:
ditjenbun.pertanian.go.id/.../17.%20MEDIA%20TANAM%20SEBAGA
I%20FAKTO... Diakses pada tangal 21 Agustus 2016
Irawan .2014. Kesesuaian Penggunaan Cocopeat Sebagai Media Sapih Pada
Politube Dalam Pembibitan Cempaka (magnolia elegans (blume.)
H.keng) Jurnal WASIAN Vol.1 No.2 Tahun 2014:73-76. Balai
Penelitian Kehutanan Manado. Dalam website : www.fordamof.org/index.php/content/download/jurnal/1... . Diakses pada 8
september 2015
Istomo, Valentino N. 2012.Pengaruh perlakuan kombinasi media terhadap
pertumbuhan anakan tumih (Combretocarpus rotundatus(Miq.)
Danser). Jurnal Silvikultur Tropika 3(2):81-84 . Dalam website:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/download/... Diakses
pada 8 september 2015
Kanisius.1980. Bercocok Tanam Lada. AAK Yogyakarta.125 halaman.
Kementerian Pertanian.2013. mengenal jenis-jenis varietas lada. dalam website:
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-230-mengenaljenisjenis--varietas-lada.html. Diakses pada tangal 21 Agustus 2016
Kartasapoetra,A.G.2000. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Bina Aksara. Jakarta.
52
Kusmawardana.A 2008. Pengaruh Konsentrasi Rootone F dan Jenis Media
Tanam Konsentrasi hormon Gibbralin (GA3) dan Komposisi Media
Tumbuh terhadap Pertumbuhan Kayu Putih (M.caputrilinn) .Thesis
University of Muhamadiah Malang. Dalam website : http:// ejournal.unbar.ac.id/file.php?file=dosen&id=458&nam
Lingga. 1986. Petunjuk pengunaan pupuk. Penebar swadaya. Jakarta. 163 hal.
Marlin. 2005. Regenerasi In Vitro Planlet Jahe Bebas Penyakit Layu Bakteri pada
Beberapa Taraf Konsentrasi BAP dan NAA. Jurnal Ilmu-ilmu
Pertanian Indonesia. Vol.7(1):8-14 . Dalam website :
http://www.fapertaunib.org/jurnal/arsip. diakses Pada tanggal 25
Februari 2016 Pukul 14.08 WIB
Marlinda, B. 2008. Analisis Daya Saing Lada Indonesia di Pasar Internasional.
Bogor: Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor. Dalam website:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1460/A08...
Diakses pada tanggal 8 september 2015
Mubarok, S,Salaimah,A., Farida Rochayat, Y., dan Setiati, Y.2012. Pengaruh
Kombinasi Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Sitokinin
Terhadap Pertumbuhan Aglonema. Jurnal Hortikultura ,22(3), 251257.
Murbandono, H. S. L. 1993. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 44
halaman.
Nurdiansyah, A. 2007. Pengaruh Macam Media dan Konsentrasi IAA Terhadap
Pertumbuhan Tunas dari Stek Daun Tanaman Lidah Mertua
(SansevieriaThunb). Skripsi SI FP UNS Surakarta. Dalam website:
http: www.scribd.com/document/249419497/Skripsi-i Diakses pada
tangal 8 september 2015
Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Prayugo, S. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prihmantoro, H. dan Y. H. Indriani. 2003. Hidroponik Sayuran Semusim untuk
Hobi dan Bisnis.Penebar Swadaya. Jakarta
Purwowidodo 1983. Teknologi Mulsa. Dewa Ruci: Jakarta 163 hal
Redaksi PS. 2007. Ragam Media Tanam. Diaskes pada taggal 10 November 2015.
Dalam website : http://www.kebonkembang.info
53
Rismunandar. 1998. hormone tanaman. Penebar swadaya. Jakarta. 87 hal
Rukmana, Rahmat. 2003. Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada
Perdu.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Sari.F.V.2000. Pengaruh Media Tanam dan Larutan Nutrisi Tanaman terhadap
Produksi Stek Mini Kentang (Solanum tuberosumL) Skirpsi
Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian
IPB.Bogor 46 hal
Sasrodiardjo. 1982. Ilmu Pemupukan. Yasaguna. Jakarta. 197 halaman.
Setyamidjaja. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplek. Jakarta. 22 halaman.
Sukaryorini P, Arifin. 2007. Kajian pembentukan caudex Adenium obesum pada
diversifikkasi media tanam. Jurnal Pertanian Mapeta 10 (1): 31-41
Sutedjo, M.M. 1990. Analisis Tanah, Air dan Jaringan Tanaman. Rineka Cipta.
Jakarta
Wasito, A. dan W.Nuryani. 2005. Dayaguna Kompos Limbah Pertanian Berbahan
Aktif Cendawan Gliocladium terhadap Dua Varietad Krisan. J.Hort.
15(2):97-101
Watijo. 2007. Uji Beberapa Jenis Zat Pengatur Tumbuh Pada Stek Lada (Piper
Nigrum L.) Asal Sulur Panjat Dan Sulur Gantung. Skripsi STIPER
Dharma Wacana Metro Lampung. 48 Halaman.
Wuryaningsih, S. dan S. Andyantoro. 1998. Pertumbuhan setek melati berbuku
satu dan dua pada beberapa macam media. Agri Journal. 5 (1-2) : 3241
Zaubin, R. dan P. Wahid. 1996. Kebun Induk dan Kebun Perbanyakan. Monograf
tanaman lada. Hal 47 – 54.
Zukarnaen, 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Bumi angkasa Jakarta hal 99-120
54
Lampiran 1. Deskripsin lada Varietas Natar I (kerinci)
DESKRIPSI LADA VARIETAS NATAR I
Asal
: Koleksi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat
Panjang tangkai daun
: 20 mm
Bentuk tangkai daun
: Bulat teratur
Bentuk daun
: Bulat telur hingga oval
Ratio panjang/lebar
: 1.71
Pertulangan daun
: Bersirip ganjil, anak tulang daun 4
Warna daun
: Hijau hingga hijau tua
Ujung daun
: Meruncing
Kaki daun
: Tumpul hingga bulat
Permukaan daun
: Licin mengkilap
Bentuk batang
: Pipih
Warna batang muda
: Unggu hijau
Panjang ruas batang
: 85 mm
Pencabangan
: Tegak
Pancang ruas cabang
: 68 mm
Sulur gantung/sulur tanah
: Banyak
Jumlah akar lekat
: Banyak
Daya lekat akar
: Kuat
Rata-rata tandan percabang
: 14,6
Panjang tandan
: 87 mm
Sifat pembungaan
: Bermusim
Umur mulai berbunga
: 10 bulan
Bentuk buah
: Bulat
Warna buah muda
: Hijau
Warna buah masak
: Merah jingga
Mulai berbunga sampai
dengan buah masak
: 8 bulan
Rata-rata buah pertandan
: 57,3 butir
55
Persentase buah sempurna
: 66,7 %
Berat 1.000 buah kering
: 53 gram
Berat 1.000 biji kering
: 38 gram
Rata-rata hasil
: 4,00 ton/ha (+2,5kg/pohon) lada hitam kering
Ketahanan terhadap penyakit : Agak peka terhadap penyakit kuning.Medium
sampai agak tahan terhadap busuk pangkal
batang.
Keteranga
: Dianjurkan tanam di daerah yang tingkat
penularan penyakit busuk batang belum begitu
tinggi. Varietas ini responsive terhadap
pemupukan dan cahaya. Pemangkasan tiang
panjat hidup 1 x 4 bulan, setinggi +3 m
diperlukan
Peneliti
: Auzay Hamid, Yang Nuryati, Rusli
Kasim,Djiman Sitepu, Panji Laksamanhardja dan
Pasril Wahid
Sumber : Kementan RI. 2013
56
Lampiran 2. Hasil Pengamatan Persentase Stek hidup pada tanaman lada pada
umur 30 hst yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi zpt.
Perlakuan
I
Ulangan
II
III
Jumlah
Rata-rata
………….. % ….………
m1z1
80
90
100
270
90.0
m1z2
100
50
90
240
80.0
m1z3
80
70
60
210
70.0
m2z1
90
60
60
210
70.0
m2z2
70
30
60
160
53.3
m2z3
50
70
60
180
60.0
m3z1
100
80
90
270
90.0
m3z2
60
80
50
190
63.3
m3z3
90
70
30
190
63.3
Jumlah
720
600
600
1920
Rata-rata
80.0
66.7
66.7
71.1
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 12,6 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 3. Analisis sidik ragam persentase stek hidup pada tanaman lada pada
umur 30 hst yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi zpt
yang berbeda.
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Media (m)
ZPT (z)
Interaksi (m x z)
Acak
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Derajat
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
1066.671875
4066.671875
1622.227417
2022.227417
422.217041
4933.328125
54.644809
4878.683316
10066.6719
Kuadrat
Tengah
533.3359
508.3340
811.1137
1011.1137
105.5543
308.3330
54.6448
325.2456
KK=
Keterangan :
*
tn
KK
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
1.7297 tn
1.6487 tn
2.6306 tn
3.2793 tn
0.3423 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
0.1680 tn
4.54
24.69 %
57
Lampiran 4. Hasil pengamatan persentase stek hidup pada tanaman lada pada
umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
Perlakuan
I
Ulangan
II
III
Jumlah
Rata-rata
..……….. % …………..
m1z1
90
90
100
280
93,3
m1z2
100
70
100
270
90,0
m1z3
100
100
100
300
100,0
m2z1
100
90
90
280
93,3
m2z2
100
100
90
290
96,7
m2z3
100
90
100
290
96,7
m3z1
100
90
100
290
96,7
m3z2
100
100
100
300
100,0
m3z3
100
80
100
280
93,3
Jumlah
890
810
880
2580
Rata-rata
98,9
90,0
97,8
95,6
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 15,5 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 5. Analisis sidik ragam persentase stek hidup pada tanaman lada pada
umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
Sumber Ket.
Derjat
Jumlah
Kuadrat
F-hitung
Bebas
Kuadrat
Tengah
Kelompok
2
422.227417
211.1137 4.3429 *
Perlakuan
8
266.671875
33.3340 0.6857 tn
Media (m)
2
22.227430
11.1137 0.2286 tn
ZPT (z)
2
22.227430
11.1137 0.2286 tn
Interaksi (m x z)
4
222.217010
55.5543 1.1428 tn
Acak
16
777.772583
48.6108
Non-aditif
1
343.896199
343.8962 11.8892*
Sisa
15
433.876384
28.9251
TOTAL
26
1466.6719
KK=
7.30 %
Keterangan :
*
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
tn
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
KK
= Koefisien keterangan
F-tabel
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
4.54
58
Lampiran 6. Hasil pengamatan persentase stek hidup pada tanaman lada pada
umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
(transf log x ).
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
………..gram……….
m1z1
9,4870
9,4870
10,0000
28,9740
9,6580
m1z2
10,0000
8,3670
10,0000
28,3670
9,4557
m1z3
10,0000
10,0000 10,0000
30,0000
10,0000
m2z1
10,0000
9,4870
9,4870
28,9740
9,6580
m2z2
10,0000
10,0000
9,4870
29,4870
9,8290
m2z3
10,0000
9,4870
10,0000
29,4870
9,8290
m3z1
10,0000
9,4870
10,0000
29,4870
9,8290
m3z2
10,0000
10,0000 10,0000
30,0000
10,0000
m3z3
10,0000
8,9440
10,0000
28,9440
9,6480
Jumlah
89,4870
85,2590 88,9740
263,7200
Rata
9,9430
9,4732
9,8860
9,7674
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 4,6 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Perlakuan
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 7. Analisis sidik ragam persentase stek hidup pada tanaman lada pada
umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
(transf log x).
Sumber
Keragaman.
Kelompok
Perlakuan
Faktor I
Faktor II
Interaksi
Acak
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
26
Jumlah
Kuadrat
1.183024
0.764893
0.066271
0.642985
0.642985
2.215658
4.163574
Kuadrat
Tengah
0.591512
0.095612
0.033135
0.027818
0.160746
0.138479
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
4.2715 *
0.6904 tn
0.2393 tn
0.2009 tn
1.1608 tn
F-tabel
3.630
2.590
3.630
3.630
3.010
59
Lampiran 8. Hasil pengamatan tinggi tunas pada tanaman lada pada umur 86 hst
yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
Perlakuan
Ulangan
II
I
III
Jumlah
Rata-rata
………. cm ………..
m1z1
24
25,5
26,8
76,3
25,4
m1z2
25,5
14,7
30,8
71
23,7
m1z3
24,2
17,5
29,8
71,5
23,8
m2z1
25,9
23,1
22,9
71,9
24,0
m2z2
23,1
19,4
22,7
65,2
21,7
m2z3
20,4
24,2
16,4
61
20,3
m3z1
21,2
21,1
23,7
66
22,0
m3z2
14,7
20,2
22,9
57,8
19,3
m3z3
21,8
24,6
23,2
69,6
23,2
Jumlah
200,8
190,3
219,2
610,3
Rata-rata
22,3
21,1
24,4
22,6
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 11,8 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 9. Analisi sidik ragam Tinggi tunas pada tanaman lada pada umur 86
hst yang diberi bebagai media tanam dan zpt yang berbeda.
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Media (m)
ZPT (z)
Interaksi (m x z)
Acak
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajat
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
47.553387
90.820313
40.581161
22.963108
27.276043
254.353836
19.848095
234.505741
392.7275
Kuadrat
Tengah
23.7767
11.3525
20.2906
11.4816
6.8190
15.8971
19.8481
15.6337
KK=
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
1.4957 tn
0.7141 tn
1.2764 tn
0.7222 tn
0.4289 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
1.2696 tn
4.54
17.64 %
60
Lampiran 10. Hasil pengamatan jumlah daun pada tanaman lada pada umur 86
hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
Perlakuan
I
Ulangan
II
III
Jumlah
Rata-rata
……….. helai ……….
m1z1
6,4
6,4
6,4
19,2
6,4
m1z2
5,6
4
6,8
16,4
5,5
m1z3
5,6
4,6
6,2
16,4
5,5
m2z1
7
5,2
5,8
18
6,0
m2z2
5,6
5,2
4,6
15,4
5,1
m2z3
5,2
5,4
3,6
14,2
4,7
m3z1
6
4,8
5,8
16,6
5,5
m3z2
5,6
5,2
5,4
16,2
5,4
m3z3
5,2
6,2
5,4
16,8
5,6
Jumlah
52,2
47
50
149,2
Rata-rata
5,8
5,2
5,6
5,5
Uji homogenitas : X2 – hitung = 10,8 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 11. Analisis sidik ragam jumlah daun pada tanaman lada pada umur
86 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Media (m)
ZPT (z)
Interaksi (m x z)
Acak
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
1.514052
5.398438
1.078396
2.776259
1.543782
9.339220
0.142987
9.196233
16.2517
Kuadrat
Tengah
0.7570
0.6748
0.5392
1.3881
0.3859
0.5837
0.1430
0.6131
KK=
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
1.2969 tn
1.1561 tn
0.9238 tn
2.3782 tn
0.6612 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
0.2332 tn
4.54
13.83 %
61
Lampiran 12. Hasil pengamatan panjang akar setek tanaman lada yang diberi
berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
………..cm……….
m1z1
20,8
12,3
15,5
48,6
16,2
m1z2
20,8
19,5
24
64,3
21,4
m1z3
16
15,5
19
50,5
16,8
m2z1
16,5
19,5
17,6
53,6
17,9
m2z2
21,5
21
22,5
65
21,7
m2z3
18,1
17,6
15,8
51,5
17,2
m3z1
23,1
16,3
20
59,4
19,8
m3z2
17,3
14,6
20,1
52
17,3
m3z3
17,1
17,6
21,1
55,8
18,6
Jumlah
171,2
153,9
175,6
500,7
Rata-rata
19,0
17,1
19,5
18,5
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 6,1 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Perlakuan
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 13. Analisis sidik ragam panjang akar pada tanaman lada pada umur
90 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Media (m)
ZPT (z)
Interaksi (m x z)
Acak
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
29.242079
95.765953
2.508572
35.361870
57.895512
82.018333
0.027554
81.990779
Kuadrat
Tengah
14.6210
11.9707
1.2543
17.6809
14.4739
5.1261
0.0276
5.4661
KK=
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
2.8522 tn
2.3352 tn
0.2447 tn
3.4492 tn
2.8235 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
0.0050 tn
4.54
12.21 %
62
Lampiran 14. Hasil pengamatan berat basah tunas pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
Perlakuan
I
Ulangan
II
III
Jumlah
Rata-rata
………… gram ………..
m1z1
8,8
8,4
8,6
25,8
8,6
m1z2
9.4
7,2
10,7
17,9
9,0
m1z3
10,1
6
11,1
27,2
9,1
m2z1
7,6
7,2
6,4
21,2
7,1
m2z2
6,2
5,8
9,6
21,6
7,2
m2z3
5,8
6,2
3,4
15,4
5,1
m3z1
6,4
8,7
6,9
22
7,3
m3z2
4,8
7,6
8,2
20,6
6,9
m3z3
6,2
9,6
7,1
22,9
7,6
Jumlah
55,9
66,7
72
194,6
Rata-rata
7,0
7,4
8,0
7,5
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 8,6 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 15. Analisis sidik ragam berat basah tunas pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
media (m)
ZPT (z)
Interaksi (m x z)
Acak
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
2.775458
37.566692
28.175524
1.055515
8.335653
47.944592
5.409196
42.535396
88.2867
Kuadrat
Tengah
1.3877
4.6958
14.0878
0.5278
2.0839
2.9965
5.4092
2.8357
KK=
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
0.4631 tn
1.5671 tn
4.7013 *
0.1761 tn
0.6954 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
1.9075 tn
4.54
22.91 %
63
Lampiran 16. Hasil pengamatan berat kering tunaspada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
…………gram………..
m1z1
1,3
0,8
1,4
3,5
1,2
m1z2
0,9
1,1
1,8
3,8
1,3
m1z3
1,4
1,7
1,7
4,8
1,6
m2z1
1,1
1,1
0,8
3
1,0
m2z2
1,3
0,6
1,4
3,3
1,1
m2z3
0,8
1
0,4
2,2
0,7
m3z1
1,4
1,4
0,9
3,7
1,2
m3z2
0,5
1,2
1,1
2,8
0,9
m3z3
0,8
0,8
1
2,6
0,9
Jumlah
9,5
9,7
10,5
29,7
Rata-rata
1,1
1,1
1,2
1,1
Uji homogenitas : X2 – hitung = 4,7 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Perlakuan
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 17. Analisis sidik ragam berat kering tunas pada stek tanaman lada
yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
media (m)
ZPT (z)
Interaksi (m x z)
Acak
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
0.062227
1.580004
0.826669
0.020001
0.733335
1.757770
0.097988
1.659782
3.4000
Kuadrat
Tengah
0.0311
0.1975
0.4133
0.0100
0.1833
0.1099
0.0980
0.1107
KK=
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
0.2832 tn
1.7977 tn
3.7624 *
0.0910 tn
1.6688 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
0.8856 tn
4.54
30.13 %
64
Lampiran 18. Hasil pengamatan berat kering tunas pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
(Transf √x) .
Perlakuan
Ulangan
I
II
III
…………gram………..
1,3420 1,1400 1,3780
1,1830 1,2650 1,5170
Jumlah
Rata-rata
m1z1
3,8600
m1z2
3,9650
m1z3
1,3780 1,4830 1,4830
4,3440
m2z1
1,2650 1,2650 1,1400
3,6700
m2z2
1,3420 1,0490 1,3780
3,7690
m2z3
1,1400 1,2250 0,9490
3,3140
m3z1
1,3780 1,3780 1,1830
3,9390
m3z2
1,0000 1,3040 1,2650
3,5690
m3z3
1,1400 1,1400 1,2250
3,5050
jumlah
11,1680 11,2490 11,5180
33,9350
Rata
1,2409 1,2499 1,2798
2
Uji homogenitas : X – hitung = 4,7 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen)
1,2867
1,3217
1,4480
1,2233
1,2563
1,1047
1,3130
1,1897
1,1683
1,2569
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 19. Analisis sidik ragam berat kering tunas pada stek tanaman lada
yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda (transf log x ).
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Faktor I
Faktor II
Interaksi
Acak
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
26
Jumlah
Kuadrat
0.007457
0.244236
0.126258
0.005212
0.112765
0.293794
0.545486
Kuadrat
Tengah
0.003728
0.030529
0.063129
0.002606
0.028191
0.018362
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
0.2031 tn
1.6626 tn
3.4380 tn
0.1419 tn
1.5353 tn
F-tabel
3.630
2.590
3.630
3.630
3.010
65
Lampiran 20. Hasil pengamatan berat kering akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
Perlakuan
I
Ulangan
II
III
Jumlah
Rata-rata
………… gram ………..
m1z1
0,4
0,5
0,4
1,3
0,4
m1z2
0,3
0,4
1
1,7
0,6
m1z3
0,4
0,6
0,6
1,6
0,5
m2z1
0,4
0,6
0,3
1,3
0,4
m2z2
0,4
0,4
0,5
1,3
0,4
m2z3
0,2
0,6
0,2
1
0,3
m3z1
0,2
0,3
0,2
0,7
0,2
m3z2
0,2
0,6
0,4
1,2
0,4
m3z3
0,2
0,4
0,4
1
0,3
Jumlah
2,7
4,4
4
11,1
Rata-rata
0,3
0,5
0,4
0,4
Uji homogenitas : X2 – hitung = 11,0 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 21. Analisis sidik ragam berat kering Akar pada stek tanaman lada
yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang
berbeda.
Sumber Ket.
Derajad
Jumlah
Kuadrat
F-hitung
Bebas
Kuadrat
Tengah
Kelompok
0.175556
0.0878 3.3617 tn
2
Perlakuan
0.253334
0.0317 1.2128 tn
8
0.162222
0.0811 3.1064 tn
Media (m)
2
0.046667
0.0233 0.8936 tn
ZPT (z)
2
0.044444
0.0111 0.4255 tn
Interaksi(m x z)
4
Acak
0.417778
0.0261
16
Non-aditif
0.002737
0.0027 0.0989 tn
1
Sisa
0.415041
0.0277
15
TOTAL
0.8467
KK=
39.31%
26
Keterangan :
*
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
tn
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
KK
= Koefisien keterangan
F-tabel
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
4.54
66
Lampiran 22. Hasil pengamatan berat kering akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
(Transf √x) .
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
…………gram………..
m1z1
0,9490 1,0000 0,9490
2,8980
0,9660
m1z2
0,8940 0,9490 1,2250
3,0680
1,0227
m1z3
0,9490 1,0490 1,0490
3,0470
1,0157
m2z1
0,9490 1,0490 0,8940
2,8920
0,9640
m2z2
0,9490 0,9490 1,0000
2,8980
0,9660
m2z3
0,8370 1,0490 0,8370
2,7230
0,9077
m3z1
0,8370 0,8940 0,8370
2,5680
0,8560
m3z2
0,8370 1,0490 0,9490
2,8350
0,9450
m3z3
0,8370 0,9490 0,9490
2,7350
0,9117
Jumlah
8,0380 8,9370 8,6890
25,6640
Rata-rata
0,8931 0,9930 0,9654
0,9505
Uji homogenitas : X2 – hitung = 11,0 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Perlakuan
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 23. Analisis sidik ragam berat kering akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
(Transf √x).
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Faktor I
Faktor II
Interaksi
Acak
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
26
Jumlah
Kuadrat
0.047911
0.067268
0.042830
0.011317
0.013121
0.100481
0.215660
Kuadrat
Tengah
0.023956
0.008408
0.021415
0.005659
0.003280
0.006280
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
3.8145 *
1.3389 tn
3.4100 tn
0.9010 tn
0.5223 tn
F-tabel
3.630
2.590
3.630
3.630
3.010
67
Lampiran 24. Hasil pengamatan ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
Perlakuan
I
Ulangan
II
III
Jumlah
Rata-rata
……….. ………..
m1z1
0,4
1,6
3,5
5,5
1,8
m1z2
3
2,7
1,8
7,5
2,5
m1z3
3,5
2,8
1
7,3
2,4
m2z1
2,7
1,8
2,6
7,1
2,4
m2z2
3,2
1,5
2,8
7,5
2,5
m2z3
4
1,6
2
7,6
2,5
m3z1
7
4
4,5
15,5
5,2
m3z2
2,5
2
2,7
7,2
2,4
m3z3
4
0,5
2,5
7
2,3
Jumlah
30,3
18,5
23,4
72,2
Rata-rata
3,4
2,1
2,6
2,7
2
2
Uji homogenitas : X – hitung = 6,3 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 25. Analisis sidik ragam ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Media (m)
ZPT (z)
Interaksi(m x z)
Galat
Non-aditif
Sisa
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
1
15
26
Jumlah
Kuadrat
7.809650
22.031885
5.489649
2.716321
13.825915
18.150316
2.847289
15.303027
47.9919
Kuadrat
Tengah
3.9048
2.7540
2.7448
1.3582
3.4565
1.1344
2.8473
1.0202
KK=
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
F-hitung
F-tabel
3.4422 tn
2.4277 tn
2.4196 tn
1.1973 tn
3.0470 tn
3.63
2.59
3.63
3.63
3.01
2.7909 tn
4.54
39.83%
68
Lampiran 26.
Hasil pengamatan ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
(transf log x ).
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
………. ………..
m1z1
0,9490 1,4490 2,0000 4,3980
1,4660
m1z2
1,8710 1,7890 1,5170 5,1770
1,7257
m1z3
2,0000 1,8170 1,2250 5,0420
1,6807
m2z1
1,7890 1,5170 1,7610 5,0670
1,6890
m2z2
1,9240 1,4140 1,8170 5,1550
1,7183
m2z3
2,1210 1,4490 1,5810 5,1510
1,7170
m3z1
2,7290 2,1210 2,2360 7,0860
2,3620
m3z2
1,7320 1,5810 1,7890 5,1020
1,7007
m3z3
2,1210 1,0000 1,7320 4,8530
1,6177
Jumlah
17,2360 14,1370 15,6580 47,0310
Rata-rata
1,9151 1,5708 1,7398
1,7419
Uji homogenitas : X2 – hitung = 6,3 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen)
Perlakuan
Keterangan:
m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml
m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml
m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat
z3 = ZPT 25 gr/100 ml
Lampiran 27. Analisis sidik ragam ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang
diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda
(transf log x ).
Sumber Ket.
Kelompok
Perlakuan
Faktor I
Faktor II
Interaksi
Acak
TOTAL
Keterangan :
*
tn
KK
Derajad
Bebas
2
8
2
2
4
16
26
Jumlah
Kuadrat
0.537063
1.469719
0.344856
0.137615
0.987248
1.742585
3.749367
Kuadrat
Tengah
0.268531
0.183715
0.172428
0.068807
0.246812
0.108912
F-hitung
= Berbeda nyata pada taraf 5 %
= Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
= Koefisien keterangan
2.4656 tn
1.6868 tn
1.5832 tn
0.6318 tn
2.2662 tn
F-tabel
3.630
2.590
3.630
3.630
3.010
69
Gambar 4. Tata Letak Percobaan
Kelompok
I
Kelompok
II
Kelompok
III
m2z2
m1z1
m1z2
m1z1
m2z1
m1z1
m2z3
m2z3
m2z1
m3z1
m3z3
m2z2
m3z2
m1z2
m3z1
m1z2
m2z2
m3z2
m3z3
m3z1
m3z3
m1z3
m3z2
m2z1
m1z3
50 cm
m2z3
U
30 cm
m1z3
Keterangan :
m1
: Media Tanah + Pupuk kandang sapi + Arang Sekam dengan perbandingan
2:1:1
m2
: Media Tanah + Pupuk kandang sapi + Sekam padi dengan perbandingan
2 : 1 :1
m3
: Media Tanah + Pupuk kandang sapi + cocopeat dengan perbandingan
2:1:1
Z1
: ZPT 15 gr/100 ml
Z2
: ZPT 20 gr/100 ml
Z3
: ZPT 25 gr/100 ml
70
Gambar 5. Tata letak plot percobaan
T3
T1
T2
Keterangan :
T1
: Tanaman sampel 1
T2
: Tanaman sampel 2
T3
: Tanaman sampel 3
T4
: Tanaman sampel 4
T5
: Tanaman sampel 5
T5
T4
71
Gambar 6. Media tanam
Gambar 7. Konsentrasi ZPT
72
Gambar 8. Bibit setek lada sulur panjat
Gambar 9. Pencelupan ZPT
73
Gambar 10. Penanaman
Gambar 11. Pengukuran tinggi tanaman 30 hst
74
Gambar 12. tanaman 58 hst
Gambar 13. Tanaman 89 hst
75
Gambar 14. Panen 90 hst
Gambar 15. Berat basat tanaman
76
Gambar 16. Panjang akar
Gambar 17. Penjemuran
77
Gambar 18. Penimbangan berat kering
Download