RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT Oleh AGUS EKO WASFANDRIYANTO NPM : 12110005 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN Pada Jurusan Agroteknologi SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO 2016 ABSTRAK RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT Oleh AGUS EKO WASFANDRIYANTO Lada (Piper nigrum L.) merupakan komoditas ekspor dan menjadi salah satu sumber devisa negara. Oleh karena itu, perlu dikembangkan budidaya yang baik untuk meningkatkan produksi, diantaranya dengan memperbaiki pembibitan tanaman lada secara vegetatif dengan menggunakan media yang tepat dan didukung dengan penggunaan ZPT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan setek lada sulur panjat, (2) Pengaruh konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat, (3) Interaksi antara media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat. Penelitian dilaksanakan di Desa Negri Tua, Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur mulai bulan Juni sampai dengan November 2016. Penelitian disusun secara Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama terdiri dari 3 taraf jenis media tanam yaitu : media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam (m1), media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi (m2), media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat (m3 ). Faktor kedua konsentrasi ZPT Growtone (Z) terdiri dari 3 taraf yaitu, ZPT 15 gr/100ml, (z1 ), ZPT 20 gr/100ml (z2), ZPT 25 gr/100ml (z3) . Hasil penelitian menunjukkam bahwa: (1) Media tanam yang berbeda memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada kecuali pada berat basah tunas, (2) Konsentrasi ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada, (3) Tidak terdapat interaksi antara berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan hasil stek lada. HALAMAN PERSETUJUAN Judul Penelitian : RESPONS BIBIT STEK LADA (Piper nigrum, L.) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT Nama Mahasiswa : AGUS EKO WASFANDRIYANTO NPM : 12110005 Jurusan / PS : Agroteknologi MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing Pembimbing I, Pembimbing II, Ir. Rakhmiati, M.T.A. NIP. 196304081989032001 Ir. Yatmin, M.T.A. NIP. 196302161990031003 2. Ketua Jurusan Ir. Syafiuddin, MP. NIP. 196303091989031003 HALAMAN PENGESAHAN 1. Tim Penguji: Ketua Penguji : Ir. Rakhmiati, M.T.A. Penguji Utama : Dr.Ir. Etik Puji Handayani, M.Si (..........................) Anggota Penguji : Ir. Yatmin, M.T.A 2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro Ir. RAKHMIATI, M.T.A. NIP. 196304081989032001 Tanggal lulus: 30 Desember 2016 (..........................) (..........................) RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Marga Tiga pada tanggal 19 Agustus 1993, anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan. Bapak Ilyas dan Ibu Naryati. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 2000 di TK PGRI Tanjung Harapan Marga Tiga, Sekolah Dasar pada tahun 2006 di SD N 1 Negeri Katon, Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2009 di SMP N 2 Sekampung, dan Sekolah Menengah Atas pada tahun 2012 di SMA N 1 Marga Tiga. Tahun 2016 penulis menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro. PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini kepada : Orang–orang yang ku sayangi Kedua Orang Tuaku tercinta, Adikku, Nenekku dan serta orang-orang yang kuhormati yang telah memberikan do’a dan motivasi serta almamaterku. MOTTO Sesuatu yang belum dikerjakan sering kali tampak mustahil Kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukanya dengan baik KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Respons Bibit Stek Lada (piper nigrum, L) Pada Berbagai Media Tanam dan Konsentasi ZPT . Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada: 1. Ir. Rakhmiati , M.T.A sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro, dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran-saran dalam penulisan Skripsi ini. 2. Ir Yatmin, M.T.A. sebagai pembantu Ketua I dan dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan dukungannya selama ini. 3. Dr.Ir. Etik Puji Handayani, M.Si sebagai penguji yang telah memberikan arahan dan dukungannya 4. Ir. Syafiuddin, M.P. sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi STIPER Dharma Wacana Metro. 5. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan. 6. Kepada kedua orang tuaku yang telah membesarkanku, merawat, mendidik, mendo’akan, menyediakan materi, dan memotivasi selama pendidikan. 7. Teman-teman seperjuangan semua atas saran, bantuan dan kebersamaannya selama kuliah serta bantuan dan keceriaan dalam penelitian. 8. Semua pihak yang telah berperan selama penelitian berlangsung. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat. Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi-skripsi selanjutnya. Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan penulis berharap ada penelitian lebih lanjut tentang Budidaya Lada. Metro, 30 Desember 2016 Agus Eko W. 10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. DAFTAR GAMBAR .................................................................................. I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang dan Masalah ............................................................ 1 1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis................................................................ 4 1.4 Hipótesis............................................................................................ 7 II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8 2.1 Botani dan syarat tumbuh tanaman lada .......................................... 8 2.2 Perbanyakan Tanaman Lada ............................................................ 10 2.3 Media Tanam ................................................................................... 11 2.4 Zat Pengatur Tumbuh ....................................................................... 13 III. BAHAN DAN METODE ................................................................... 16 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 16 3.2 Bahan dan Alat Penelitian .............................................................. 16 3.3 Metode Penelitian .......................................................................... 16 3.4 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 17 3.4.1 Persiapan Media Tanam Dan Tempat Naungan..................... 3.4.2 Bahan Stek ............................................................................. 3.4.3 Aplikasi Perlakuan ZPT ......................................................... 3.4.4 Penanaman ............................................................................. 3.4.5 Pemeliharaan .......................................................................... 3.4.6 Pengamatan ............................................................................. 17 18 18 18 19 19 11 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 21 4.1 Hasil ................................................................................................ 21 4.1.1 Persentase Stek Tumbuh Lada (%) ........................................ A. Persentase Tumbuh 30 hst ................................................. B. Persentase Tumbuh 58 hst ................................................. 4.1.2 Tinggi Tunas Lada Umur 86 hst (cm) ................................... 4.1.3 Jumlah Daun Stek Lada Umur 86 hst (helai) ........................ 4.1.4 Panjang Akar (cm) ................................................................ 4.1.5 Berat Basah Tunas (gr).......................................................... 4.1.6 Berat Kering Tunas (gr) ........................................................ 4.1.7 Berat Kering Akar (gr) .......................................................... 4.1.8 Ratio Tunas Akar .................................................................. 21 21 22 23 24 26 27 27 28 29 4.2 Pembahasan ..................................................................................... 29 V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 32 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 32 5.2 Saran ................................................................................................ 32 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 33 LAMPIRAN ................................................................................................ 37 12 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Perentase Tumbuh Stek Lada 30 hst . ................................... 21 2. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Perentase Tumbuh Stek Lada 58 hst . ................................... 22 3. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Tinggi Tunas Stek Lada. ....................................................... 23 4. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Jumlah Daun Stek Lada......................................................... 25 5. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Panjang Akar Stek Lada ........................................................ 26 6. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Berat Basah Tunas Stek Lada................................................ 27 7. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Berat Kering Tunas Stek Lada .............................................. 28 8. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Berat Kering Akar Stek Lada ................................................ 28 9. Pengaruh Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT terhadap Ratio Tunas Akar Stek Lada ................................................. 39 13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Deskripsi Lada Varietas Natar 1 (Kerinci) ............................................ 37 2. Hasil Pengamatan Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada Pada Umur 30 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT. ................................................................................... 39 3. Analisis Sidik Ragam Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada Pada Umur 30 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.. ................................................... 39 4. Hasil Pengamatan Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda............................................................. 40 5. Analisis Sidik Ragam Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.. ................................................... 40 6. Hasil Pengamatan Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT (transf log x). .............................................................. 41 7. Analisis Sidik Ragam Persentase Stek Hidup Pada Tanaman Lada Pada Umur 58 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda (transf log x).. ............................. 41 8. Hasil Pengamatan Tinggi Tunas Pada Tanaman Lada Pada Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda............................................................. 42 9. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tunas Pada Tanaman Lada Pada Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda............................................................ . 42 14 10. Hasil Pengamatan Jumlah Daun Pada Tanaman Lada Pada Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. . .............................................................................. 11. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada Tanaman Lada Pada Umur 86 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .......................................................... 43 43 12. Hasil Pengamatan Panjang Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. ....................................................................................... 44 13. Analisis Sidik Ragam Panjang Akar Pada Tanaman Lada Pada Umur 90 hst Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .......................................................... 44 14. Hasil Pengamatan Berat Basah Tunas Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda ............................................................................... 45 15. Analisis Sidik Ragam Berat Basah Tunas Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda ............................................................................... 45 16. Hasil Pengamatan Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .............................................................................. 46 17. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .............................................................................. 46 18. Hasil Pengamatan Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda (transf log x). ......................................................... 47 19. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Tunas Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda (transf log x). ......................................................... 47 20. Hasil Pengamatan Berat Kering Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .............................................................................. 48 21. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda.. ............................................................................. 48 15 22. Hasil Pengamatan Berat Kering Akar Pada stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda (transf log x). ......................................................... 23. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda(transf log x) ........................................................... 49 49 24. Hasil Pengamatan Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. ....................................................................................... 50 25. Analisis Sidik Ragam Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .............................................................................. 50 26. Hasil Pengamatan Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda (transf log x) .................................................................. 51 27. Analisis Sidik Ragam Ratio Tunas Akar Pada Stek Tanaman Lada Yang Diberi Berbagai Media Tanam Dan Konsentrasi ZPT Yang Berbeda. .............................................................................. 51 16 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Persentase Tumbuh Stek Lada Yang Diberi Beberapa Media Tanam dan Konsentrasi ZPT Berbagai Dosis . .................................... 22 2. Tinggi Tanaman Stek Lada Yang Diberi Beberapa Media Tanam dan Konsentrasi ZPT Berbagai Dosis ...................................... 24 3. Jumlah Daun Stek Lada Yang Diberi Beberapa Media Tanam dan Konsentrasi ZPT Berbagai Dosis .................................................. 25 4. Tata Letak Percobaan ........................................................................... 52 5. Tata letak sampel percobaan ................................................................ 53 6. Media Tanam ....................................................................................... 54 7. Konsentrasi ZPT .................................................................................. 54 8. Bibit stek lada sulur panjat ................................................................... 55 9. Pencelupan ZPT .................................................................................. 55 10. Penanaman ........................................................................................... 56 11. Pengukuran Tinggi tanaman 30 hst ...................................................... 56 12. Tanaman 58 hst .................................................................................... 57 13. Tanaman 89 hst .................................................................................... 57 17 14. Panen 90 hst ......................................................................................... 58 15. Berat basah tanaman ........................................................................... 58 16. Penjang akar ......................................................................................... 17. Penjemuran ........................................................................................... 59 59 18. Penimbangan berat kering ................................................................... 60 18 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Lada (Piper nigrum L.) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi, merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan yang mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan devisa Negara, Selain itu lada juga merupakan salah satu jenis rempah yang sangat khas dan tidak dapat digantikan oleh rempah lainnya (Kementerian Pertanian, 2013). Bahkan sejak zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai produsen lada utama di dunia, terutama lada hitam (Lampung black pepper) yang dihasilkan di Lampung dan lada putih (Muntok white pepper) dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kedua jenis lada ini digunakan sebagai standar perdagangan lada dunia (Departemen Pertanian, 2009). Prospek komoditi lada Indonesia juga dapat dilihat dari potensi pasar domestik yang cukup besar, yaitu dengan semakin berkembangnya industri makanan yang yang menggunakan bumbu dari lada dan industri kesehatan yang menggunakan lada sebagai obat serta meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan lada sebagai penyedap makanan (Marlinda, 2008). 19 Pembibitan sangat diperlukan untuk menghasilkan bibit yang baik sebagai suatu cara untuk menyediakan bahan tanam dalam jumlah banyak. Tanaman lada dapat ditanam langsung secara vegetatif maupun generatif. Lada diperbanyak secara vegetatif dapat menggunakan bibit yang berupa batang dengan 1-2 ruas. Hal Ini merupakan peluang bagi ketersediaan bahan tanam yang mendukung peningkatan produksi. Selain pembibitan yang baik dan benar dalam upaya peningkatan produktivitas dan mutu lada salah satunya adalah penggunaan bahan tanam unggul dan media tanam yang tepat. Untuk memperbaki teknik budidaya perlu mempersiapkan media tanam yang mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar. Prayugo (2007) menyebutkan bahwa media tanam yang baik harus memiliki persyaratan-persyaratan sebagai tempat berpijak tanaman, memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mampu mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan udara (aerasi) yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman. Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam diantaranya arang sekam, cacahan pakis, sebuk sabut kelapa dan humus daun bambu. Arang sekam bersifat porous dan tidak dapat menggumpal/memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sempurna. Serbuk sabut kelapa mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi yaitu delapan kali dari berat keringnya dan mengandung beberapa hara utama seperti N, P, K, Ca dan Mg. Media batang pakis bersifat mudah mengikat air, memiliki aerasi dan 20 drainase yang baik serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman (Wuryaningsih dan Andyantoro, 1998). Selain media tanam, pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dapat merangsang pertumbuhan akar dalam pembibitan. Pemberian ZPT Auksin berpengaruh terhadap pertumbuhan batang dan formasi akar. Menurut Enita (2005) mengemukakan zat pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan, untuk kelangsungan hidup tanaman serta berfungsi mempengaruhi dan mengontrol pertumbuhan dari semua tingkat mulai dari perkembangan bibit, perubahan-perubahan dari fase vegetatif dan fase generatif atau sebaliknya. Salah satu zat pengatur tumbuh sintesis yang sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan setek adalah growtone. Pemberian zat pengatur tumbuh tersebut akan menekan persentase kematian bibit di lapangan, dikarenakan growtone mampu mempercepat pertumbuhan akar serta dapat mensintesis senyawa pati menjadi karbohidrat yang dibutuhkan dalam pembentukan akar dari setek (Bukori, 2011). 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan setek lada sulur panjat 2. Pengaruh konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat 3. Interaksi antara media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat. 21 1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis Tanaman lada dapat dikembangkan baik secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif menggunakan biji membutuhkan waktu yang lama sehingga jarang dilakukan. Sebaliknya perkembangbiakan secara vegetatif menggunakan stek lebih banyak dilakukan karena waktu yang diperlukan lebih singkat dengan bahan yang mudah diperoleh. Pengambilan bahan stek dilakukan saat tanaman lada tidak berbunga dan ataupun berbuah agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak terganggu. Pertumbuhan tanaman lada menghendaki media yang kaya unsur hara. Fungsi media tanam untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik, yaitu sebagai tempat tersedianya unsur hara, mampu memegang air yang tersedia bagi tanaman, dapat melakukan pertukaran udara antara akar dan atmosfer di atas media dan harus dapat menyokong pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian Ansori (2001) menunjukan bahwa media dengan campuran tanah + pupuk kandang sapi + sekam berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman lada dibandingkan tanpa pupuk. Arang sekam adalah bahan yang ringan memungkinkan sirkulasi udara dan kapasitas menahan air tinggi serta karena berwarna kehitaman dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif (Hardjanti, 2005). Menurut Murbandono (2005) menyatakan bahwa media campuran antara arang sekam dapat bermanfaat menggemburkan, meningkatkan porositas, aerasi dan memudahkan pertumbuhan akar tanaman. Arang sekam mempunyai sifat yang mudah mengikat air, tidak 22 mudah menggumpal, harganya relatif murah, bahannya mudah didapat, ringan,steril dan mempunyai porositas yang baik (Prihmantoro dan Indriani, 2003) Sekam mentah mempunyai kelebihan sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna (Redaksi PS, 2007). Menurut Sutedjo (1990) untuk K yang cukup tinggi (tidak perlu dipupuk) adalah ≥ 0,3 me%. Cocopeat sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah. Ihsan (2013) menyatakan bahwa kandungan hara yang terkandung dalam cocopeat yaitu unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman diantaranya adalah kalium, fosfor, kalsium, magnesium dan natrium. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta menetralkan kemasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian Amanah (2009) menunjukan pertumbuhan bibit stek lada terbaik pada panjang tunas adalah dengan media tanah + pupuk kandang + sekam. Pertumbuhan bibit stek lada dipengaruhi oleh pemberian ZPT (auksin). Konsentrasi auksin terbaik pada panjang tunas dan jumlah akar pada konsentrasi auksin 12,5 g/l. Interaksi antara media tanam dengan pemberian auksin pada pertumbuhan bibit stek lada terjadi pada jumlah akar dan persentase stek hidup. Jumlah akar pada media tanah menunjukkan respon parabolik dengan konsentrasi auksin. 23 Pertumbuhan stek lada dapat dipacu dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Grow Tone merupakan salah satu ZPT sinteis jenis auksin, yang mengandung enzym, vitamin, dan asam amino untuk memacu sistem perakaran, pemanjangan sel, dan pembelahan sel. Growtone merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang mengandung bahan aktif Asam Asetat Naftalena 3,0 % dan Asetamida 1- Naftalena 0,75 %. Menurut PT. Delta Gro Mulia Sejati, potongan stek lada yang di celupkan selama 5 detik akan memicu sistem perakaran pada bagian potongan stek. Penggunaan ZPT sangat ditentukan oleh konsentrasi. Berdasarkan hasil penelitian Darliana (2009), pemberian zat pengatur tumbuh yang terdiri daribahan aktif 2,4D (Dichloro Phenoxy Acetic Acid) 0,04 dan IBA (Indole Butiric Acetik Acid) 0,057 % pada stek krisan memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan akar. Diduga karna pengaruh fisiologis zat pengatur tumbuh golongan auksin. Hal ini di dukung oleh Watijo (2007), dimana penggunaan ZPT sintesis jenis auksin menghasilkan pertumbuhan tanaman lada yang terbaik dibandingkan dengan ZPT alami. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti pengaruh media tanam dan ZPT terhadap pertumbuhan stek lada. 1.4. Hipotesis Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Penggunaan media tanam yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat. 24 2. Pemberian ZPT dengan konsentrasi yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan setek lada asal sulur panjat. 3. Terdapat interaksi antara media tanam dan ZPT terhadap pertumbuhan setek lada sulur panjat. 25 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Syarat Tumbuh Pembibitan Lada Lada merupakan tanaman rempah penting bagi Indonesia. Lampung merupakan provinsi penghasil lada terbesar di Indonesia pada tahun 2008-2010, namun pada tahun 2011 tergeser oleh provinsi Bangka Belitung. Klasifikasi tanaman lada menurut Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (1996): Divisi: Spermatophyta (tanaman berbiji), Sub divisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah), Kelas: Dicotyledoneae (biji berkeping dua), Ordo : Piperales, Famili: Piperaceae, Genus: Piper, Spesies : Piper nigrum L. Genus Piper memiliki banyak spesies, sekitar 600 – 2.000 spesies di antaranya tersebar di daerah tropis. Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa spesies yang telah dibudidayakan, antara lain Piper nigrum (lada), Piper betle (sirih), dan Piper retrofractum (cabai jawa) (Rukmana, 2003). Lada memiliki akar tunggang yang terdiri dari akar utama dan akar lekat. Akar utama terletak pada dasar batang berfungsi untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah sedangkan akar yang terdapat dibuku berfungsi untuk menempel pada tiang pemanjat, akar lekat hanya tumbuh pada buku batang orthotrop sedangkan pada cabang-cabang buah tidak tumbuh akar lekat ( Kanisius, 1980). 26 Batang mencapai ketinggian lebih dari 10 m. Tetapi tanaman lada yang sudah dewasa tidak akan dibiarkan memanjat sampai mencapai ketinggian lebih dari 10 m, melainkan dibentuk atau dibuat dengan ketinggian 4 – 5 m, melekat pada tajar. Sedangkan keliling tubuhnya (mahkota pohon) bergaris tengah 1,5 m (Rukmana, 2003). Lada memiliki batang berupa sulur yang berbentuk silindris dan berbuku-buku yang panjangnya mencapai 5—12 cm. Secara anatomi batang lada merupakan bentuk dari monocotyl dan dicotyldengan jaringan pembuluh tidak tersusun dalam bentuk xylemdan phloem sehingga perbanyakan lada secara grafting kurang berhasil. Pada tanaman lada terdapat sulur panjat, sulur gantung, sulur buah, dan sulur tanah. Sulur panjat tumbuh merambat menjadi tanaman penegak, pada setiap buku terdapat akar lekat yang apabila ditanam dapat menghasilkan individu baru. Sulur gantung merupakan sulur panjat yang tumbuhnya menggantung dan tidak memiliki akarlekat. Sulur tanah adalah sulur panjat yang tidak menemukan panjatan dan tumbuh menjalar di tanah, pada setiap akar lekat sulur tanah dapat membentuk akar adventif. Sulur buah merupakan cabang buah yang tumbuh dari batang penegak. Sulur tidak memiliki akar pelekat dan apabila ditanam akan menghasilkan buah lebih cepat. Sulur buah tidak dapat tumbuh tinggi dan tidak melekat pada batang penegak. Sulur buah digunakan untuk bahan setek lada perdu (Balai Penelitian Obat dan Rempah,1996). Lada memiliki akar yang didalam tanah dan akar yang diatas tanah dan tiga jenis batang dan cabang yaitu stolon atau tandas (batang primer), cabang orthotrop dan pang plagiotrop (cabang buah). Tanaman lada berdaun tunggal, tangkai daun 27 dengan panjang 2—4 cm. Bentuk daun lada ada yang bulat telur dan ada yang berbentuk jantung dengan lebar 5,0—10,0 cm dan panjang 12—18 cm. Buah lada memiliki dinding buah yang tersusun dari tiga lapisan yaitu lapisan luar (epicarp), lapisan tengah (mesocarp), lapisan dalam (endocarp). Buah lada yang masak berwarna merah dengan diameter ±4—6 mm. Buah lada terletak pada malai dengan panjang 8—25 cm ( Kanisius,1980) Syarat-syarat tumbuh untuk tanaman lada adalah iklim tropis, tinggi tempat 0 s/d 1.500 m dari permukaan laut, namun idealnya 0 s/d 600 m dpl, kisaran relatif udara yang optimal antara 80% - 90%, curah hujan tahunan yang optimal antara 2.000 - 2.500 mm/tahun, struktur tanah gembur, drainase baik , tanah liat berpasir, lempung liat berdebu, tebal solum mencapai kedalaman 50 cm, pH tanah 6 – 7, drainase dan kelembaban tanah baik (Jufri, 2012 dalam Ahmad, 2014) 2.2. Perbanyakan tanaman lada Perbanyakan tanaman lada dilakukan dengan 2 cara yakni secara generatif dan vegetatif. Secara generatif perbanyakan tanaman lada berasal dari biji tidak dianjurkan karena biji lada relatif cepat berkurang daya tumbuhnya serta hasil semaian beraneka ragam bentuk dan sifat. Sedangkan Secara Vegetatif Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan setek batang atau sulur panjat merupakan metode yang direkomendasikan karena efisien dalam menggunakan setek dan menghasilkan benih yang baik dan seragam. Setek lada diambil dari sulur panjat yang sudah berkayu tapi tidak terlalu tua berasal dari pohon induk varietas unggul yang belum berproduksi atau umur 28 tanaman masih 6-9 bulan, sehat, tanpa gejala serangan hama dan penyakit. Untuk memperbanyak lada dapat menggunakan setek 5–7 atau setek 1 buku. Penentuan jumlah setek yang akan digunakan disesuaikan dengan ketersediaan sulur panjat untuk bibit. Jika sulur panjat tersedia cukup banyak maka dianjurkan menggunakan setek 5–7 buku, namun jika ketersediaanya terbatas dapat menggunakan setek 1 buku yang dipelihara terlebih dahulu di persemaian. 2.3. Media tanam Media tanam bibit stek lada disesuaikan dengan habitat aslinya. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk tipe pembibitan stek lada perlu diperhatikan untuk mutu bibit tanaman. Media tanam mampu menjaga kelembapan daerah akar, menyediakan udara, dan bisa menahan keterdapatan unsur hara. Ardana (2009) menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh subur apabila nutrisi yang terkandung pada media dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Media penyetekan yang baik adalah media yang mempunyai porositas cukup, airase baik, drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi, dan bebas patogen. Media dalam penyetekan ini berfungsi sebagai penahan stek selama masa pertumbuhan akar, menjaga kelembaban, dan memudahkan penetrasi udara (Wuryaningsih, 1998). Pada tahap pembibitan media tumbuh diutamakan untuk mendapatkan tanaman muda yang sehat, dan mampu tumbuh baik setelah ditanam pada media produksi. Media tanam yang berupa campuran tanah dan bahan organik memberikan dua keuntungan yaitu berperan sebagai media pertumbuhan akar dan penyedia unsur hara dan air untuk pertumbuhan perakaran (Wasito dan Nuryani, 2005) 29 Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Pupuk kandang dari ternak sapi mempunyai kandungan N (0,3%), P2O5 (0,2%), dan K2O (0,3%). Pupuk kandang perlu mengalami proses penguraian sebelum digunakan. Ciri pupuk kandang yang matang adalah warna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak menggumpal, dan tidak berbau menyengat, C/N ratio rendah, dan temperatur stabil (Novizan, 2005). Indradewa (1995) dalam Amanah (2009) menyatakan bahwa penggunaan media campuran pupuk kandang dan sekam dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Arang sekam merupakan hasil pembakaran dari sekam padi yang banyak digunakan sebagai media secara komersial di Indonesia. Arang sekam mengandung N 0,32 %, P 0,15%, K 0,51 %, Ca 0,95 %, dan Fe 180 ppm, Mn 80 ppm, Zn 14,1 %, dan pH 6-8. Karakteristik lain dari arang sekam adalah ringan (berat jenis 0,2 kg/l) sirkulasi udara tinggi, kapasitas menahan air tinggi, berwarna kehitaman sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari secara efektif (Wuryaningsih, 1998). Sekam padi adalah kulit biji padi (Oriza sativa) yang terlepas saat biji digiling. Sekam padi yang biasa digunakan adalah sekam bakar dan sekam mentah. Sekam sangat berperan dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem drainase di media tanam menjadi lebih baik. Sekam mentah mempunyai kelebihan sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium 30 (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna (Redaksi PS, 2007). Sabut kelapa (cocopeat) adalah bahan organik yang bisa dipakai sebagai media tanam. Keunggulan sabut kelapa sebagai media tanam yaitu mudah mengikat dan menyimpan air dengan baik, mengandung unsur hara yang di perlukan tanaman, serta mudah diperoleh dalam jumlah besar. Media ini mudah lapuk dan kuat menyimpan air sehingga dapat menjadi sumber penyakit busuk akar dan busuk tunas. oleh karena itu media sabut kelapa lebih sesuai untuk daerah panas. Sabut kelapa mengandung beberapa unsur hara dan senyawa antara lain K, P, Ca, dan N. Selain itu kaya bahan organik, abu, hemiselulosa, selulosa, pentosa, dan lignin (Hedaryono, 2005) 2.4. Zat Pengatur Tumbuh Zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi sebagai pemacu dan penghambat pertumbuhan tanaman. Penggunaan ZPT yang sesuai dosis akan berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman namun apabila dalam jumlah terlalu banyak justru akan merugikan tanaman karena akan meracuni tanaman tersebut. Sebaliknya jika dalam jumlah yang sedikit maka akan kurang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tersebut (Ardana, 2009). ZPT pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis. Auksin adalah salah satu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Auksin mempunyai beberapa peran dalam 31 mendukung kehidupan tanaman diantaranya adalah menstimulasi terjadinya perpanjangan sel pada pucuk dan mendorong primordial akar (Artanti, 2007). Zat pengatur merupakan substansi organik yang secara alami diproduksi oleh tanaman, bekerja mempengaruhi proses fisiologi tanaman dalam konsentrasi rendah. Ada lima jenis zat pengatur tumbuh menurut Zulkarnaen,(2009) yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu: 1. Auxin yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan akar pada stek batang 2. Giberlin meningkatkan pembesaran dan perpanjangan sel 3. Sitokinin meningkatkan pembentukan dan perkembangan daun 4. Asam Absistat (ABA) diduga berfungsi suatu zat penghambat tumbuh 5. Etilen strukturnya sederhana dan berbentuk gas yang mempunyai respon terhadap kelebihan air Dalam percobaan ini hormon yang digunakan adalah zat pengatur tumbuh Auksin dengan merek dagang Growtone,yang mengandung bahan aktif (NAA). Asam asetat naftalena 3,0% , Asetamida 1-naftalena 0,75 % (Hartman,1983). Zat pengatur tumbuh dapat merangsang pertumbuhan stek (akar dan tunas) Sedangkan media tanam merupakan tempat tumbuh stek sehingga ada interaksi antara zat pengatur tumbuh dengan media sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar pertumbuhan stek, subur, sehat dan kuat. Growtone merupakan salah satu bahan yang mengandung (ZPT) asam asetat naftalena dan asetamida 1-naftalena yang berperan dalam merangsang pembentukan akar dan tunas. Zat pengatur tumbuh berbentuk tepung yang dapat larut didalam air berwarna abu-abu, Cara aplikasi dan dosis yang tepat sangat 32 menentukan terhadap respon Growtone pada tanaman. Salah satu usaha yang dilakukan dalam aplikasi tersebut adalah dengan menentukan dosis yang tepat. Perlakuan perendaman ini diharapkan mampu meningkatkan absorbsi larutan growtone oleh bahan setek. Lingga (1986) mengemukakan Growtone adalah hormon tumbuhan yang berbentuk bubuk berwarna abu-abu yang mengandung fungisida, yang gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar (stump, setek, cangkok). Jadi peranan hormon ini untuk menekan serendah mungkin kematian dari setek . Penggunaan zat pengatur tumbuh diharapkan dapat menambah kadar hormon yang ada pada tanaman dan mempercepat pertumbuhan akar. 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Negri Tua, Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur mulai Bulan Juni sampai dengan Bulan November 2016. 3.2. Bahan dan Alat Bahan penelitian yang digunakan adalah : batang setek lada dari sulur panjat varietas natar I, tanah permukaan (top soil) , pupuk kandang sapi, sekam padi, arang sekam padi, cocopeat, ZPT Growtone, air, selang, bambu, plastik transparan, kertas label, polybag ukuran 14 cm x 20 cm . Alat yang digunakan adalah : cangkul, cutter, golok, alat siram, alat tulis, penggaris, timbangan, tali rapia, timbangan digital, ember, gembor, ayakan tanah dll. 3.3. Metode Penelitian Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan 3 ulangan.Faktor pertama terdiri dari 3 taraf jenis media tanam yaitu : media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam (m1), media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi (m2), media tanah + pupuk 34 kandang sapi + cocopeat (m3 ) masing-masing dengan perbandingan volume 2:1:1. Faktor kedua konsentrasi ZPT Growtone (Z) terdiri dari 3 taraf yaitu, ZPT 15 gr/100ml, (z1 ), ZPT 20 gr/100ml (z2), ZPT 25 gr/100ml (z3). Kombinasi perlakuan yaitu: m1z1 ,m1z2 ,m1z3, m2z1, m2z2, m2z3, m3z1, m3z2, m3z3 . Setiap satuan percobaan terdiri dari 10 tanaman dan diambil 5 tanaman pada setiap satuan percobaan sebagai tanaman sampel. Data penelitian dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui homogeneitas, data diuji dengan uji Bartlett, dan ketakaditifan data diuji dengan uji Tuckey., dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Persiapan Media Tanam dan Tempat Naungan Persiapan media tanam dimulai dengan pengambilan tanah, selanjutnya tanah dikering anginkan, kemudian diayak untuk memisahkan bahan bahan yang menggangu seperti batu. Mempersiapkan dan mencampur media sesuai dengan perlakuan dengan perbandingan volume 2:1:1 dimasukkannya kedalam polibag ukuran 14 x 20 cm dengan volume yang sama. Setelah media siap ditata dan dibuatkan tiang bambu dengan tinggi 2 meter lalu dipasang paranet dengan ukuran 5x5 yang menghadap ke timur untuk mengurangi cahaya matahari yang mempercepat penguapan. 35 3.4.2 Bahan stek Bahan stek yang digunakan diambil dari tanaman yang sehat dan pertumbuhan baik, tidak dalam kondisi sedang berbunga ataupun berbuah yang berasal dari daerah sukadana. Pengambilan bahan stek diambil dari batang primer atau batang panjat/sulur panjat (bukan cabang buah). Bahhan stek dipotong posisi miring. Bahan stek ditanan dengan satu ruas. 3.4.3 Aplikasi perlakuan ZPT Melarutkan ZPT kedalam air sesuai perlakuan (1) 15 gr/100ml, (2) 20 gr/100ml, dan (3) 25 gr/100ml, kemudian diaduk sampai larut dan rata. Mencelupkan bahan stek kedalam campuran ZPT dengan kedalaman ± 5cm. 3.4.4 Penanaman Penanaman dilakukan pagi hari langsung setelah pengambilan bahan stek yaitu pukul 07.00 WIB. Bahan stek lada kelompok (1) pangkal, (2) tengah, (3) ujung ditanam diberi perlakuan ZPT dengan memasukkan stek kedalam media yang telah disiapkan sesuai perlakuan. Cara penanaman adalah sebagai berikut: a. Polibag yang berisi media tanam ditata rapi sesuai sesuai perlakuan. b. Polibag yang berisi media tanam disiram dan ditugal untuk memasukkan stek yang sudah diberi perlakuan ZPT. c. Media yang sudah ditanami dibiarkan ± 6 jam agar zpt meresap secara sempurna. 36 d. Masing-masing ulangan ditutup dengan plastik bening (sungkup) dan ditutup rapat untuk menjaga kelembaban. e. Disiram secukupnya setiap hari untuk menjaga kelembaban tanah atau media tanam. 3.4.5. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman jika tidak hujan dengan intensitas penyiraman sesuai dengan kondisi media. Penyiangan yaitu pencabutan gulma yang dilakukan setiap saat ada gulma yang tumbuh ataupun penyiangan yang lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit stek lada ini. 3.5 Pengamatan Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman sampel dengan perubahan yang diamati sebagai berikut: 1. Persentase tumbuh (%) Dilakukan dengan cara menghitung jumlah stek yang hidup bertunas dibagi jumlah stek yang di tanam kali 100%, pada masing-masing satuan percobaan. Pengukuran dimulai pada 30 hari setelah tanam, dilakukan setiap minggu sampai dengan 5 kali pengamatan dengan satuan %. 2. Tinggi tunas (cm) Diukur dari pangkal keluarnya tunas sampai titik tumbuh tunas. Pengamatan dilakukan setiap minggu pada tanaman sampel, yang dimulai sejak 30 hari setelah tanam sampai 3 bulan setelah tanam. 37 3. Jumlah daun (helai) Dihitung daun yang telah membuka dengan sempurna. dimulai sejak 30 hari setelah tanam sampai 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel. 4. Panjang akar (cm) Dilakukan pada 3 tanaman sampel dengan mengukur panjang akar yang muncul dari kalus sampai ujung akar yang terpanjang. Pengamatan dilakukan padaa 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel. 5. Berat basah tunas (gram) Dilakukan dengan cara memotong mulai dari keluarnya tunas yang sudah terlebih dahulu dibersihkan kemudian ditimbang . Pengamatan dilakukan padaa 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel. 6. Berat kering tunas (gram) Ditimbang setelah tunas dikeringkan pada sinar matahari sampai berat konstan. Pengamatan dilakukan padaa 3 bulan setelah tanam pada tanaman sampel. 7. Berat kering akar (gram) Ditimbang setelah akar di keringkan dengan sinar matahari, sehingga mendapatkan berat konstan 8. Ratio tunas akar Akar dikeringkan dengan sinar matahari sampai berat konstan, pengamatan dilakukan pada 3 tanaman sampel pada 3 bulan setelah tanam. 38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Persentase Tumbuh Stek Lada A . Persentase Tumbuh 30 hst Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap persentase tumbuh stek tanaman lada (Lampiran 3) Tabel 1. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap persentase stek tumbuh 30 hst Media tanam (M) Konsentrasi ZPT (Z) Rata- 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. % …………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 90,00 80,00 70,00 80,00 Tanah + Pukan Sapi + sekam padi 70,00 53,33 60,00 61,11 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 90,00 63,33 63,33 72,22 83,33 65,56 64,44 Rata- rata Uji BNT pada Tabel 1 menunjukkan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan persentase tumbuh stek tanaman lada yang sama. 39 B . Persentase Tumbuh 58 hst Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap persentase tumbuh stek tanaman lada (Lampiran 5). Tabel 2. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT persentase stek tumbuh 58 hst Media tanam (M) terhadap Konsentrasi ZPT (Z) Rata- 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. % …………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 93,33 90,00 100,00 94,44 Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi 93,33 96,67 96,67 95,56 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 96,66 100,00 93,33 96,67 94,44 95,57 96,67 Rata- rata Tabel 2 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan persentase tumbuh stek tanaman lada yang sama. Persentase Tumbuh (%) Название оси 100 m1z1 80 m1z2 60 m1z3 m2z1 40 m2z2 20 m2z3 0 m3z1 tanam 30 hst 37 hst 44 hst 51 hst 58 hst m3z2 Gambar 1. Persentase tumbuh stek lada yang diberi media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis . 40 Gambar 1 menunjukan grafik pertumbuhan persentase tumbuh stek tanaman lada setiap 7 hari yang dimulai umur 30 hst sampai dengan 58 hst. Pada awal pengamatan yaitu umur 30 hst sampai dengan umur 58 hst persentase terus meningkat. 4.1.2. Tinggi Tunas Stek Lada Umur 86 HST (cm) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi stek tanaman lada (Lampiran 9). Tabel 3. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap tinggi tunas Media tanam (M) Konsentrasi ZPT (Z) Rata- 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. cm …………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 25,43 23,67 23,83 24,31 Tanah + Pukan Sapi + sekam padi 23,97 21,73 20,33 22,00 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 22,00 19,27 23,20 21,49 23,80 21,56 22,46 Rata- rata Tabel 3 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan tinggi tunas stek tanaman lada yang sama. 41 30 25 m1z1 Tinggi Tunas (cm) 20 m1z2 m1z3 15 m2z1 m2z2 m2z3 10 m3z1 m3z2 m3z3 5 0 30 hst 37 hst 44 hst 51 hst 58 hst 65 hst 72 hst 79 hst 86 hst Waktu pengamatan Gambar 2. Tinggi tanaman stek lada yang diberi media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis . Gambar 2 menunjukan grafik perkembangan tinggi tanaman stek tanaman lada setiap 7 hari yang dimulai umur 30 hst sampai dengan 86 hst. Dari awal pengamatan yaitu 30 hst sampai dengan umur 86 hst tinggi tanaman terus meningkat . 4.1.3. Jumlah Daun Stek Lada Umur 86 HST (helai) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman lada (Lampiran 11). 42 Tabel 4. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap jumlah daun Media tanam (M) Konsentrasi ZPT (Z) Rata- 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. helai…………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 6,40 5,47 5,47 5,78 Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi 6,00 5,13 4,73 5,29 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 5,53 5,40 5,60 5,51 5,98 5,33 5,27 Rata- rata Tabel 4 menunjukan bahwa jumlah daun stek tanaman lada yang diberi media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh yang sama. 7 6 m1z1 jumlah daun (helai) 5 m1z2 4 m1z3 m2z1 3 m2z2 m2z3 2 m3z1 m3z2 1 m3z3 0 30 hst 37 hst 44 hst 51 hst 58 hst 65 hst 72 hst 79 hst 86 hst waktu pengamatan Gambar 3. Jumlah daun stek tanaman lada yang diberi media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis. Gambar 3 menunjukan grafik perkembangan jumlah daun stek tanaman lada setiap 7 hari yang di mulai umur 30 hst sampai dengan 86 hst. Pada awal 43 pengamatan yaitu umur 30 hst sampai dengan umur 86 hst jumlah daun terus bertambah . 4.1.4. Panjang akar Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap panjang akar stek tanaman lada (Lampiran 13). Tabel 5. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap panjang akar Konsentrasi ZPT (Z) RataMedia tanam (M) 15 gr / 20 gr / 25 gr / rata 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. cm …………… Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 16,20 21,43 16,83 18,15 Tanah + Pukan Sapi + sekam padi 17,87 21,67 17,17 18,90 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 19,80 17,33 18,60 18,58 17,96 20,14 17,53 Rata- rata Tabel 5 menunjukan bahwa panjang akar stek tanaman lada yang diberi media tanam dan konsentrasi ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh yang sama. 44 4.1.5 Berat Basah Tunas (gram) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam berpengaruh nyata terhadap berat basah tunas dan konsentrasi ZPT berpengaruh tidak nyata, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat basah tunas stek tanaman lada (Lampiran 15). Tabel 6. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap berat basah tunas. Media tanam (M) Konsentrasi ZPT (Z) Rata – 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. gram…………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 8,60 9,10 9,07 8,92 B Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi 7,07 7,20 5,13 6,47 A Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 7,33 6,87 7,63 7,28 AB 7,67 7,72 7,28 Rata- rata BNT(m)= 1,73 Keterangan : Angka-angka yang menunjukan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% Dari hasil uji BNT tabel 6 menunjukkan media tanam mempengaruhi berat basah tunas lada. Media tanam dengan campuran tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam mengasilkan berat tunas lebih tinggi 37 % dibandingkan dengan media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi. 4.1.6 Berat kering Tunas (gram) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering tunas stek tanaman lada (Lampiran 17). 45 Tabel 7. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap berat kering tunas. Media tanam (M) Konsentrasi ZPT (Z) Rata- 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. gram …………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 1,17 1,27 1,60 1,34 Tanah + Pukan Sapi + sekam padi 1,00 1,10 0,73 0,94 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 1,23 0,93 0,87 1,01 1,13 1,10 1,07 Rata- rata Tabel 7 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan berat kering tunas stek tanaman lada yang sama. 4.1.7. Berat Kering Akar Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering akar stek tanaman lada (Lampiran 21). Tabel 8. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap berat kering akar. Konsentrasi ZPT (Z) Media tanam (M) Ratarata 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. gram …………… Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 0,43 0,67 0,53 0,51 Tanah + Pukan Sapi + Sekam padi 0,43 0,43 0,33 0,40 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 0,23 0,40 0,33 0,32 0,37 0,47 0,40 Rata- rata 46 Table 8 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan berat kering akar stek tanaman lada yang sama. 4.1.8. Ratio Tunas Akar Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan media tanam dan konsentrasi ZPT, serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap ratio tunas akar stek tanaman lada (Lampiran 25). Tabel 9. Pengaruh berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT terhadap ratio tunas akar. Media tanam (M) Konsentrasi ZPT (Z) Rata- 15 gr / 20 gr / 25 gr / 100 ml 100 ml 100 ml …….…….. …………… rata Tanah + Pukan Sapi + Arang sekam 1,83 2,50 2,43 2,26 Tanah + Pukan Sapi + sekam padi 2,37 2,50 2,53 2,47 Tanah + Pukan Sapi + Cocopeat 5,17 2,40 2,33 3,30 3,12 2,47 2,43 Rata- rata Tabel 9 menunjukan bahwa berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda menghasilkan ratio tunas akar stek tanaman lada yang sama. 4.2. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berbagai macam tidak memberikan pengaruh yang nyata pada uji BNT 5% terhadap semua peubah yang diamati yaitu persentase tumbuh setek lada, panjang tunas, jumlah daun, panjang akar, berat kering tunas berat kering akar dan ratio tunas akar kecuali berat basah tunas. Hal ini diduga karena berbagai macam media tanam cenderung 47 memperbaiki sifat fisik tanah dari pada penambahan unsur hara yang memacu pertumbuhan. Dugaan ini diperkuat dengan pernyataan Murbandono (2005) yang menyatakan bahwa media campuran antara sekam mentah, arang sekam, kompos dan pupuk kandang sapi dapat bermanfaat menggemburkan, meningkatkan porositas, aerasi dan memudahkan pertumbuhan akar tanaman. Arang sekam mempunyai sifat yang mudah mengikat air, tidak mudah menggumpal, ringan, steril dan mempunyai porositas yang baik. Namun terdapat rata-rata angka tertinggi terdapat pada media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam pada peubah persentase tumbuh, panjang tunas, jumlah daun, berat kering tunas,berat kering akar dan rata-rata tertinggi pada panjang akar dan ratio tunas terdapat pada media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi Pada perkembangan lebih lanjut, terdapat perbedaan menonjol pada media tanam yang mempengaruhi berat basah tunas. Berat basah tunas yang menggunakan media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam lebih tinggi 37% dibandingkan media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi tetapi sama dengan media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat, Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian ZPT berbagai dosis belum memberikan pengaruh yang nyata pada uji BNT terhadap semua peubah yang di amati yaitu persentase tumbuh setek lada, panjang tunas, jumlah daun, panjang akar, berat kering tunas, berat kering akar, berat basah tunas dan ratio tunas akar. Konsentrasi ZPT yang digunakan walaupun berbeda , tetapi belum memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan stek lada. Hal ini diduga karna 48 konsentrasi ZPT yang diberikan diduga belum mampu memacu proses fisiologi yang maksimal selama pertumbuhanberlangsung. Namun secara data rata-rata tidak secara analisis statistik ada sedikit perbedaan rata-rata tertinggi pada persentase tumbuh 30 hst, tinggi tunas, jumlah daun, berat kering tunas dan ratio tunas terdapat pada konsentrasi ZPT 15 gram/100 ml dan rata-rata tertinggi persentase tumbuh 58 hst, panjang akar, berat basah tunas, berat kering akar terdapat pada konsentrasi ZPT 20 gram/100ml sedangkan konsentrasi ZPT 25 gram/100 ml terdapat pada urutan terbawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara media tanam dan konsentrasi ZPT, pada semua peubah yang diamati yaitu peubah persentase tumbuh setek lada, panjang tunas, jumlah daun, panjang akar, berat kering tunas, berat kering akar, berat basah tunas dan ratio tunas akar. Hal ini diduga karna berbagai jenis media tanam dan konsentrasi ZPT tidak berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati sehingga mengakibatkan tidak ada interaksi antara keduanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media tanam yang berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada dan perlakuan ZPT konsentrasi yang berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada. Karena konsentrasi ZPT untuk memacu pertumbuhan tidak di dukung unsur hara yang terdapat pada media tanam sehingga konsentrasi ZPT menjadi terhambat, sehingga tidak terjadi interaksi antara keduanya. 49 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut : 1. Media tanam yang berbeda memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada kecuali pada berat basah tunas. 2. Pemberian ZPT berbagai dosis memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan stek lada. 3. Tidak terdapat interaksi antara berbagai media tanam dan ZPT berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan hasil stek lada. 5.2. Saran Mengingat semua perlakuan memberi pengaruh yang sama maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang media tanam dan konsentrasi ZPT untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik dalam rangka menghasilkan bibit stek lada yang baik. 50 DAFTAR PUSTAKA Achmad,M.2014. Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuhdan pupuk organik terhadap pertumbuhan setek lada(piper nigrum L. ) skripsi STIPER Dharma wacana metro Lampung 65 halaman Amanah,S.2009. Pertumbuhan Bibit Setek Lada (Piper nigrumLinnaeus) Pada Beberapa Macam Media dan Konsentrasi Auksin . skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 62 halaman. Dalam website: https://eprints.uns.ac.id/2147/ Diakses pada tanggal 8 september 2015 Ansyori, M. 2001.Uji Pemberian BOS ( Bioregulator of soil ) Pada Beberapa Macam Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Lada (Piper Nigrum L.) Skripsi STIBUN Lampung Bandar Lampung. 58 halaman. Ardana, R.C. 2009. Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh dan Frekuensi Penyemprotan terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Gelombang Cinta (AnthuriumPlowmanii). Skripsi S1 FPUNS Surakarta. dalam website : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55604/2/Reference.pd f. Diakses pada 8 september 2015 Artanti, F.Y. 2007. Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Konsentrasi IAA terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M.). Skripsi S1 FP UNS Surakarta. Dalam website: https://eprints.uns.ac.id/2147/ Diakses pada tanggal 8 september 2015 Bukori.2011. Uji Pemberian GROWTONE dan Plant Catalys 2006 Pada Setek Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricensis). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekan Baru. 61 halaman. Dalam website:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55604/2/Refe rence.pdf. Diakses pada 8 september 2015 Departemen Pertanian. 2009. Pedoman Teknis Pengembangan Lada Organik. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. Dalam website : http//ditjenbun.pertanian.go.id/.../berita-144pedoman-teknis-pengembangan-lada-organik. Diakses pada tanggal 10 september 2015. 51 Enita. 2005. Pengaruh Bermacam Bahan Perbanyakan Secara Setek dan Rootone.F Pada Anggrek Vanda GentaBandung. Thesis Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru Hardjanti, S., 2005. Pertumbuhan Setek Adenium Melalui Penganginan, Asal Bahan Setek, Penggunaan Pupuk Daun dan Komposisi Media, Jurnal Agrosains, (online), jilid 7, No 2. Dalam website : https://eprints.uns.ac.id/3000/1/Skripsi-Hanna_Astranindita.pdf Diakses tanggal 07 agustus 2016 Hartmann, H.T. and D.E.Kester.1983. Plant Propagation Principles and Principles. 4 th edition. Pentee hall,nine, Englewood, New York. 538 P. Dalam website: http//www.ejournal.unbar.ac.id/file.php?file=preview_dosen&id=458&cd...pdf. diakses pada 8 september 2015. Hedaryono, D, S. 2005. Budidaya anggrek dengan bibit dalam botol. Kansius. Yogyakarta. Ihsan, M. 2013. Manfaat Serbuk Cocopeat / Serbuk Sabut Kelapa. Dalam website: ditjenbun.pertanian.go.id/.../17.%20MEDIA%20TANAM%20SEBAGA I%20FAKTO... Diakses pada tangal 21 Agustus 2016 Irawan .2014. Kesesuaian Penggunaan Cocopeat Sebagai Media Sapih Pada Politube Dalam Pembibitan Cempaka (magnolia elegans (blume.) H.keng) Jurnal WASIAN Vol.1 No.2 Tahun 2014:73-76. Balai Penelitian Kehutanan Manado. Dalam website : www.fordamof.org/index.php/content/download/jurnal/1... . Diakses pada 8 september 2015 Istomo, Valentino N. 2012.Pengaruh perlakuan kombinasi media terhadap pertumbuhan anakan tumih (Combretocarpus rotundatus(Miq.) Danser). Jurnal Silvikultur Tropika 3(2):81-84 . Dalam website: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/download/... Diakses pada 8 september 2015 Kanisius.1980. Bercocok Tanam Lada. AAK Yogyakarta.125 halaman. Kementerian Pertanian.2013. mengenal jenis-jenis varietas lada. dalam website: http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-230-mengenaljenisjenis--varietas-lada.html. Diakses pada tangal 21 Agustus 2016 Kartasapoetra,A.G.2000. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Bina Aksara. Jakarta. 52 Kusmawardana.A 2008. Pengaruh Konsentrasi Rootone F dan Jenis Media Tanam Konsentrasi hormon Gibbralin (GA3) dan Komposisi Media Tumbuh terhadap Pertumbuhan Kayu Putih (M.caputrilinn) .Thesis University of Muhamadiah Malang. Dalam website : http:// ejournal.unbar.ac.id/file.php?file=dosen&id=458&nam Lingga. 1986. Petunjuk pengunaan pupuk. Penebar swadaya. Jakarta. 163 hal. Marlin. 2005. Regenerasi In Vitro Planlet Jahe Bebas Penyakit Layu Bakteri pada Beberapa Taraf Konsentrasi BAP dan NAA. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Vol.7(1):8-14 . Dalam website : http://www.fapertaunib.org/jurnal/arsip. diakses Pada tanggal 25 Februari 2016 Pukul 14.08 WIB Marlinda, B. 2008. Analisis Daya Saing Lada Indonesia di Pasar Internasional. Bogor: Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Dalam website: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1460/A08... Diakses pada tanggal 8 september 2015 Mubarok, S,Salaimah,A., Farida Rochayat, Y., dan Setiati, Y.2012. Pengaruh Kombinasi Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Aglonema. Jurnal Hortikultura ,22(3), 251257. Murbandono, H. S. L. 1993. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 44 halaman. Nurdiansyah, A. 2007. Pengaruh Macam Media dan Konsentrasi IAA Terhadap Pertumbuhan Tunas dari Stek Daun Tanaman Lidah Mertua (SansevieriaThunb). Skripsi SI FP UNS Surakarta. Dalam website: http: www.scribd.com/document/249419497/Skripsi-i Diakses pada tangal 8 september 2015 Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta. Prayugo, S. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta. Prihmantoro, H. dan Y. H. Indriani. 2003. Hidroponik Sayuran Semusim untuk Hobi dan Bisnis.Penebar Swadaya. Jakarta Purwowidodo 1983. Teknologi Mulsa. Dewa Ruci: Jakarta 163 hal Redaksi PS. 2007. Ragam Media Tanam. Diaskes pada taggal 10 November 2015. Dalam website : http://www.kebonkembang.info 53 Rismunandar. 1998. hormone tanaman. Penebar swadaya. Jakarta. 87 hal Rukmana, Rahmat. 2003. Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu.Yogyakarta: Penerbit Kanisius Sari.F.V.2000. Pengaruh Media Tanam dan Larutan Nutrisi Tanaman terhadap Produksi Stek Mini Kentang (Solanum tuberosumL) Skirpsi Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian IPB.Bogor 46 hal Sasrodiardjo. 1982. Ilmu Pemupukan. Yasaguna. Jakarta. 197 halaman. Setyamidjaja. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplek. Jakarta. 22 halaman. Sukaryorini P, Arifin. 2007. Kajian pembentukan caudex Adenium obesum pada diversifikkasi media tanam. Jurnal Pertanian Mapeta 10 (1): 31-41 Sutedjo, M.M. 1990. Analisis Tanah, Air dan Jaringan Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta Wasito, A. dan W.Nuryani. 2005. Dayaguna Kompos Limbah Pertanian Berbahan Aktif Cendawan Gliocladium terhadap Dua Varietad Krisan. J.Hort. 15(2):97-101 Watijo. 2007. Uji Beberapa Jenis Zat Pengatur Tumbuh Pada Stek Lada (Piper Nigrum L.) Asal Sulur Panjat Dan Sulur Gantung. Skripsi STIPER Dharma Wacana Metro Lampung. 48 Halaman. Wuryaningsih, S. dan S. Andyantoro. 1998. Pertumbuhan setek melati berbuku satu dan dua pada beberapa macam media. Agri Journal. 5 (1-2) : 3241 Zaubin, R. dan P. Wahid. 1996. Kebun Induk dan Kebun Perbanyakan. Monograf tanaman lada. Hal 47 – 54. Zukarnaen, 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Bumi angkasa Jakarta hal 99-120 54 Lampiran 1. Deskripsin lada Varietas Natar I (kerinci) DESKRIPSI LADA VARIETAS NATAR I Asal : Koleksi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Panjang tangkai daun : 20 mm Bentuk tangkai daun : Bulat teratur Bentuk daun : Bulat telur hingga oval Ratio panjang/lebar : 1.71 Pertulangan daun : Bersirip ganjil, anak tulang daun 4 Warna daun : Hijau hingga hijau tua Ujung daun : Meruncing Kaki daun : Tumpul hingga bulat Permukaan daun : Licin mengkilap Bentuk batang : Pipih Warna batang muda : Unggu hijau Panjang ruas batang : 85 mm Pencabangan : Tegak Pancang ruas cabang : 68 mm Sulur gantung/sulur tanah : Banyak Jumlah akar lekat : Banyak Daya lekat akar : Kuat Rata-rata tandan percabang : 14,6 Panjang tandan : 87 mm Sifat pembungaan : Bermusim Umur mulai berbunga : 10 bulan Bentuk buah : Bulat Warna buah muda : Hijau Warna buah masak : Merah jingga Mulai berbunga sampai dengan buah masak : 8 bulan Rata-rata buah pertandan : 57,3 butir 55 Persentase buah sempurna : 66,7 % Berat 1.000 buah kering : 53 gram Berat 1.000 biji kering : 38 gram Rata-rata hasil : 4,00 ton/ha (+2,5kg/pohon) lada hitam kering Ketahanan terhadap penyakit : Agak peka terhadap penyakit kuning.Medium sampai agak tahan terhadap busuk pangkal batang. Keteranga : Dianjurkan tanam di daerah yang tingkat penularan penyakit busuk batang belum begitu tinggi. Varietas ini responsive terhadap pemupukan dan cahaya. Pemangkasan tiang panjat hidup 1 x 4 bulan, setinggi +3 m diperlukan Peneliti : Auzay Hamid, Yang Nuryati, Rusli Kasim,Djiman Sitepu, Panji Laksamanhardja dan Pasril Wahid Sumber : Kementan RI. 2013 56 Lampiran 2. Hasil Pengamatan Persentase Stek hidup pada tanaman lada pada umur 30 hst yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi zpt. Perlakuan I Ulangan II III Jumlah Rata-rata ………….. % ….……… m1z1 80 90 100 270 90.0 m1z2 100 50 90 240 80.0 m1z3 80 70 60 210 70.0 m2z1 90 60 60 210 70.0 m2z2 70 30 60 160 53.3 m2z3 50 70 60 180 60.0 m3z1 100 80 90 270 90.0 m3z2 60 80 50 190 63.3 m3z3 90 70 30 190 63.3 Jumlah 720 600 600 1920 Rata-rata 80.0 66.7 66.7 71.1 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 12,6 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 3. Analisis sidik ragam persentase stek hidup pada tanaman lada pada umur 30 hst yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi zpt yang berbeda. Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Media (m) ZPT (z) Interaksi (m x z) Acak Non-aditif Sisa TOTAL Derajat Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 1066.671875 4066.671875 1622.227417 2022.227417 422.217041 4933.328125 54.644809 4878.683316 10066.6719 Kuadrat Tengah 533.3359 508.3340 811.1137 1011.1137 105.5543 308.3330 54.6448 325.2456 KK= Keterangan : * tn KK = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 1.7297 tn 1.6487 tn 2.6306 tn 3.2793 tn 0.3423 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 0.1680 tn 4.54 24.69 % 57 Lampiran 4. Hasil pengamatan persentase stek hidup pada tanaman lada pada umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda Perlakuan I Ulangan II III Jumlah Rata-rata ..……….. % ………….. m1z1 90 90 100 280 93,3 m1z2 100 70 100 270 90,0 m1z3 100 100 100 300 100,0 m2z1 100 90 90 280 93,3 m2z2 100 100 90 290 96,7 m2z3 100 90 100 290 96,7 m3z1 100 90 100 290 96,7 m3z2 100 100 100 300 100,0 m3z3 100 80 100 280 93,3 Jumlah 890 810 880 2580 Rata-rata 98,9 90,0 97,8 95,6 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 15,5 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 5. Analisis sidik ragam persentase stek hidup pada tanaman lada pada umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda Sumber Ket. Derjat Jumlah Kuadrat F-hitung Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 2 422.227417 211.1137 4.3429 * Perlakuan 8 266.671875 33.3340 0.6857 tn Media (m) 2 22.227430 11.1137 0.2286 tn ZPT (z) 2 22.227430 11.1137 0.2286 tn Interaksi (m x z) 4 222.217010 55.5543 1.1428 tn Acak 16 777.772583 48.6108 Non-aditif 1 343.896199 343.8962 11.8892* Sisa 15 433.876384 28.9251 TOTAL 26 1466.6719 KK= 7.30 % Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan F-tabel 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 4.54 58 Lampiran 6. Hasil pengamatan persentase stek hidup pada tanaman lada pada umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda (transf log x ). Ulangan Jumlah Rata-rata I II III ………..gram………. m1z1 9,4870 9,4870 10,0000 28,9740 9,6580 m1z2 10,0000 8,3670 10,0000 28,3670 9,4557 m1z3 10,0000 10,0000 10,0000 30,0000 10,0000 m2z1 10,0000 9,4870 9,4870 28,9740 9,6580 m2z2 10,0000 10,0000 9,4870 29,4870 9,8290 m2z3 10,0000 9,4870 10,0000 29,4870 9,8290 m3z1 10,0000 9,4870 10,0000 29,4870 9,8290 m3z2 10,0000 10,0000 10,0000 30,0000 10,0000 m3z3 10,0000 8,9440 10,0000 28,9440 9,6480 Jumlah 89,4870 85,2590 88,9740 263,7200 Rata 9,9430 9,4732 9,8860 9,7674 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 4,6 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Perlakuan Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 7. Analisis sidik ragam persentase stek hidup pada tanaman lada pada umur 58 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda (transf log x). Sumber Keragaman. Kelompok Perlakuan Faktor I Faktor II Interaksi Acak TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 26 Jumlah Kuadrat 1.183024 0.764893 0.066271 0.642985 0.642985 2.215658 4.163574 Kuadrat Tengah 0.591512 0.095612 0.033135 0.027818 0.160746 0.138479 = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung 4.2715 * 0.6904 tn 0.2393 tn 0.2009 tn 1.1608 tn F-tabel 3.630 2.590 3.630 3.630 3.010 59 Lampiran 8. Hasil pengamatan tinggi tunas pada tanaman lada pada umur 86 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda Perlakuan Ulangan II I III Jumlah Rata-rata ………. cm ……….. m1z1 24 25,5 26,8 76,3 25,4 m1z2 25,5 14,7 30,8 71 23,7 m1z3 24,2 17,5 29,8 71,5 23,8 m2z1 25,9 23,1 22,9 71,9 24,0 m2z2 23,1 19,4 22,7 65,2 21,7 m2z3 20,4 24,2 16,4 61 20,3 m3z1 21,2 21,1 23,7 66 22,0 m3z2 14,7 20,2 22,9 57,8 19,3 m3z3 21,8 24,6 23,2 69,6 23,2 Jumlah 200,8 190,3 219,2 610,3 Rata-rata 22,3 21,1 24,4 22,6 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 11,8 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 9. Analisi sidik ragam Tinggi tunas pada tanaman lada pada umur 86 hst yang diberi bebagai media tanam dan zpt yang berbeda. Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Media (m) ZPT (z) Interaksi (m x z) Acak Non-aditif Sisa TOTAL Keterangan : * tn KK Derajat Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 47.553387 90.820313 40.581161 22.963108 27.276043 254.353836 19.848095 234.505741 392.7275 Kuadrat Tengah 23.7767 11.3525 20.2906 11.4816 6.8190 15.8971 19.8481 15.6337 KK= = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 1.4957 tn 0.7141 tn 1.2764 tn 0.7222 tn 0.4289 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 1.2696 tn 4.54 17.64 % 60 Lampiran 10. Hasil pengamatan jumlah daun pada tanaman lada pada umur 86 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda Perlakuan I Ulangan II III Jumlah Rata-rata ……….. helai ………. m1z1 6,4 6,4 6,4 19,2 6,4 m1z2 5,6 4 6,8 16,4 5,5 m1z3 5,6 4,6 6,2 16,4 5,5 m2z1 7 5,2 5,8 18 6,0 m2z2 5,6 5,2 4,6 15,4 5,1 m2z3 5,2 5,4 3,6 14,2 4,7 m3z1 6 4,8 5,8 16,6 5,5 m3z2 5,6 5,2 5,4 16,2 5,4 m3z3 5,2 6,2 5,4 16,8 5,6 Jumlah 52,2 47 50 149,2 Rata-rata 5,8 5,2 5,6 5,5 Uji homogenitas : X2 – hitung = 10,8 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 11. Analisis sidik ragam jumlah daun pada tanaman lada pada umur 86 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Media (m) ZPT (z) Interaksi (m x z) Acak Non-aditif Sisa TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 1.514052 5.398438 1.078396 2.776259 1.543782 9.339220 0.142987 9.196233 16.2517 Kuadrat Tengah 0.7570 0.6748 0.5392 1.3881 0.3859 0.5837 0.1430 0.6131 KK= = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 1.2969 tn 1.1561 tn 0.9238 tn 2.3782 tn 0.6612 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 0.2332 tn 4.54 13.83 % 61 Lampiran 12. Hasil pengamatan panjang akar setek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT Ulangan Jumlah Rata-rata I II III ………..cm………. m1z1 20,8 12,3 15,5 48,6 16,2 m1z2 20,8 19,5 24 64,3 21,4 m1z3 16 15,5 19 50,5 16,8 m2z1 16,5 19,5 17,6 53,6 17,9 m2z2 21,5 21 22,5 65 21,7 m2z3 18,1 17,6 15,8 51,5 17,2 m3z1 23,1 16,3 20 59,4 19,8 m3z2 17,3 14,6 20,1 52 17,3 m3z3 17,1 17,6 21,1 55,8 18,6 Jumlah 171,2 153,9 175,6 500,7 Rata-rata 19,0 17,1 19,5 18,5 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 6,1 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Perlakuan Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 13. Analisis sidik ragam panjang akar pada tanaman lada pada umur 90 hst yang diberi berbagai media tanam dan zpt yang berbeda Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Media (m) ZPT (z) Interaksi (m x z) Acak Non-aditif Sisa TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 29.242079 95.765953 2.508572 35.361870 57.895512 82.018333 0.027554 81.990779 Kuadrat Tengah 14.6210 11.9707 1.2543 17.6809 14.4739 5.1261 0.0276 5.4661 KK= = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 2.8522 tn 2.3352 tn 0.2447 tn 3.4492 tn 2.8235 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 0.0050 tn 4.54 12.21 % 62 Lampiran 14. Hasil pengamatan berat basah tunas pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Perlakuan I Ulangan II III Jumlah Rata-rata ………… gram ……….. m1z1 8,8 8,4 8,6 25,8 8,6 m1z2 9.4 7,2 10,7 17,9 9,0 m1z3 10,1 6 11,1 27,2 9,1 m2z1 7,6 7,2 6,4 21,2 7,1 m2z2 6,2 5,8 9,6 21,6 7,2 m2z3 5,8 6,2 3,4 15,4 5,1 m3z1 6,4 8,7 6,9 22 7,3 m3z2 4,8 7,6 8,2 20,6 6,9 m3z3 6,2 9,6 7,1 22,9 7,6 Jumlah 55,9 66,7 72 194,6 Rata-rata 7,0 7,4 8,0 7,5 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 8,6 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 15. Analisis sidik ragam berat basah tunas pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Sumber Ket. Kelompok Perlakuan media (m) ZPT (z) Interaksi (m x z) Acak Non-aditif Sisa TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 2.775458 37.566692 28.175524 1.055515 8.335653 47.944592 5.409196 42.535396 88.2867 Kuadrat Tengah 1.3877 4.6958 14.0878 0.5278 2.0839 2.9965 5.4092 2.8357 KK= = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 0.4631 tn 1.5671 tn 4.7013 * 0.1761 tn 0.6954 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 1.9075 tn 4.54 22.91 % 63 Lampiran 16. Hasil pengamatan berat kering tunaspada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Ulangan Jumlah Rata-rata I II III …………gram……….. m1z1 1,3 0,8 1,4 3,5 1,2 m1z2 0,9 1,1 1,8 3,8 1,3 m1z3 1,4 1,7 1,7 4,8 1,6 m2z1 1,1 1,1 0,8 3 1,0 m2z2 1,3 0,6 1,4 3,3 1,1 m2z3 0,8 1 0,4 2,2 0,7 m3z1 1,4 1,4 0,9 3,7 1,2 m3z2 0,5 1,2 1,1 2,8 0,9 m3z3 0,8 0,8 1 2,6 0,9 Jumlah 9,5 9,7 10,5 29,7 Rata-rata 1,1 1,1 1,2 1,1 Uji homogenitas : X2 – hitung = 4,7 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen) Perlakuan Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 17. Analisis sidik ragam berat kering tunas pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Sumber Ket. Kelompok Perlakuan media (m) ZPT (z) Interaksi (m x z) Acak Non-aditif Sisa TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 0.062227 1.580004 0.826669 0.020001 0.733335 1.757770 0.097988 1.659782 3.4000 Kuadrat Tengah 0.0311 0.1975 0.4133 0.0100 0.1833 0.1099 0.0980 0.1107 KK= = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 0.2832 tn 1.7977 tn 3.7624 * 0.0910 tn 1.6688 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 0.8856 tn 4.54 30.13 % 64 Lampiran 18. Hasil pengamatan berat kering tunas pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda (Transf √x) . Perlakuan Ulangan I II III …………gram……….. 1,3420 1,1400 1,3780 1,1830 1,2650 1,5170 Jumlah Rata-rata m1z1 3,8600 m1z2 3,9650 m1z3 1,3780 1,4830 1,4830 4,3440 m2z1 1,2650 1,2650 1,1400 3,6700 m2z2 1,3420 1,0490 1,3780 3,7690 m2z3 1,1400 1,2250 0,9490 3,3140 m3z1 1,3780 1,3780 1,1830 3,9390 m3z2 1,0000 1,3040 1,2650 3,5690 m3z3 1,1400 1,1400 1,2250 3,5050 jumlah 11,1680 11,2490 11,5180 33,9350 Rata 1,2409 1,2499 1,2798 2 Uji homogenitas : X – hitung = 4,7 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen) 1,2867 1,3217 1,4480 1,2233 1,2563 1,1047 1,3130 1,1897 1,1683 1,2569 Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 19. Analisis sidik ragam berat kering tunas pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda (transf log x ). Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Faktor I Faktor II Interaksi Acak TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 26 Jumlah Kuadrat 0.007457 0.244236 0.126258 0.005212 0.112765 0.293794 0.545486 Kuadrat Tengah 0.003728 0.030529 0.063129 0.002606 0.028191 0.018362 = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung 0.2031 tn 1.6626 tn 3.4380 tn 0.1419 tn 1.5353 tn F-tabel 3.630 2.590 3.630 3.630 3.010 65 Lampiran 20. Hasil pengamatan berat kering akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Perlakuan I Ulangan II III Jumlah Rata-rata ………… gram ……….. m1z1 0,4 0,5 0,4 1,3 0,4 m1z2 0,3 0,4 1 1,7 0,6 m1z3 0,4 0,6 0,6 1,6 0,5 m2z1 0,4 0,6 0,3 1,3 0,4 m2z2 0,4 0,4 0,5 1,3 0,4 m2z3 0,2 0,6 0,2 1 0,3 m3z1 0,2 0,3 0,2 0,7 0,2 m3z2 0,2 0,6 0,4 1,2 0,4 m3z3 0,2 0,4 0,4 1 0,3 Jumlah 2,7 4,4 4 11,1 Rata-rata 0,3 0,5 0,4 0,4 Uji homogenitas : X2 – hitung = 11,0 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 21. Analisis sidik ragam berat kering Akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda. Sumber Ket. Derajad Jumlah Kuadrat F-hitung Bebas Kuadrat Tengah Kelompok 0.175556 0.0878 3.3617 tn 2 Perlakuan 0.253334 0.0317 1.2128 tn 8 0.162222 0.0811 3.1064 tn Media (m) 2 0.046667 0.0233 0.8936 tn ZPT (z) 2 0.044444 0.0111 0.4255 tn Interaksi(m x z) 4 Acak 0.417778 0.0261 16 Non-aditif 0.002737 0.0027 0.0989 tn 1 Sisa 0.415041 0.0277 15 TOTAL 0.8467 KK= 39.31% 26 Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5 % tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % KK = Koefisien keterangan F-tabel 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 4.54 66 Lampiran 22. Hasil pengamatan berat kering akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda (Transf √x) . Ulangan Jumlah Rata-rata I II III …………gram……….. m1z1 0,9490 1,0000 0,9490 2,8980 0,9660 m1z2 0,8940 0,9490 1,2250 3,0680 1,0227 m1z3 0,9490 1,0490 1,0490 3,0470 1,0157 m2z1 0,9490 1,0490 0,8940 2,8920 0,9640 m2z2 0,9490 0,9490 1,0000 2,8980 0,9660 m2z3 0,8370 1,0490 0,8370 2,7230 0,9077 m3z1 0,8370 0,8940 0,8370 2,5680 0,8560 m3z2 0,8370 1,0490 0,9490 2,8350 0,9450 m3z3 0,8370 0,9490 0,9490 2,7350 0,9117 Jumlah 8,0380 8,9370 8,6890 25,6640 Rata-rata 0,8931 0,9930 0,9654 0,9505 Uji homogenitas : X2 – hitung = 11,0 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen) Perlakuan Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 23. Analisis sidik ragam berat kering akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda (Transf √x). Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Faktor I Faktor II Interaksi Acak TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 26 Jumlah Kuadrat 0.047911 0.067268 0.042830 0.011317 0.013121 0.100481 0.215660 Kuadrat Tengah 0.023956 0.008408 0.021415 0.005659 0.003280 0.006280 = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung 3.8145 * 1.3389 tn 3.4100 tn 0.9010 tn 0.5223 tn F-tabel 3.630 2.590 3.630 3.630 3.010 67 Lampiran 24. Hasil pengamatan ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Perlakuan I Ulangan II III Jumlah Rata-rata ……….. ……….. m1z1 0,4 1,6 3,5 5,5 1,8 m1z2 3 2,7 1,8 7,5 2,5 m1z3 3,5 2,8 1 7,3 2,4 m2z1 2,7 1,8 2,6 7,1 2,4 m2z2 3,2 1,5 2,8 7,5 2,5 m2z3 4 1,6 2 7,6 2,5 m3z1 7 4 4,5 15,5 5,2 m3z2 2,5 2 2,7 7,2 2,4 m3z3 4 0,5 2,5 7 2,3 Jumlah 30,3 18,5 23,4 72,2 Rata-rata 3,4 2,1 2,6 2,7 2 2 Uji homogenitas : X – hitung = 6,3 < X – tabel = 15,5 ( Data homogen) Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 25. Analisis sidik ragam ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Media (m) ZPT (z) Interaksi(m x z) Galat Non-aditif Sisa TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 1 15 26 Jumlah Kuadrat 7.809650 22.031885 5.489649 2.716321 13.825915 18.150316 2.847289 15.303027 47.9919 Kuadrat Tengah 3.9048 2.7540 2.7448 1.3582 3.4565 1.1344 2.8473 1.0202 KK= = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan F-hitung F-tabel 3.4422 tn 2.4277 tn 2.4196 tn 1.1973 tn 3.0470 tn 3.63 2.59 3.63 3.63 3.01 2.7909 tn 4.54 39.83% 68 Lampiran 26. Hasil pengamatan ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda (transf log x ). Ulangan Jumlah Rata-rata I II III ………. ……….. m1z1 0,9490 1,4490 2,0000 4,3980 1,4660 m1z2 1,8710 1,7890 1,5170 5,1770 1,7257 m1z3 2,0000 1,8170 1,2250 5,0420 1,6807 m2z1 1,7890 1,5170 1,7610 5,0670 1,6890 m2z2 1,9240 1,4140 1,8170 5,1550 1,7183 m2z3 2,1210 1,4490 1,5810 5,1510 1,7170 m3z1 2,7290 2,1210 2,2360 7,0860 2,3620 m3z2 1,7320 1,5810 1,7890 5,1020 1,7007 m3z3 2,1210 1,0000 1,7320 4,8530 1,6177 Jumlah 17,2360 14,1370 15,6580 47,0310 Rata-rata 1,9151 1,5708 1,7398 1,7419 Uji homogenitas : X2 – hitung = 6,3 < X2 – tabel = 15,5 ( Data homogen) Perlakuan Keterangan: m1 = media tanah + pupuk kandang sapi + arang sekam z1 = ZPT 15 gr/100 ml m2 = media tanah + pupuk kandang sapi + sekam padi z2 = ZPT 20 gr/100 ml m3 = media tanah + pupuk kandang sapi + cocopeat z3 = ZPT 25 gr/100 ml Lampiran 27. Analisis sidik ragam ratio tunas akar pada stek tanaman lada yang diberi berbagai media tanam dan konsentrasi ZPT yang berbeda (transf log x ). Sumber Ket. Kelompok Perlakuan Faktor I Faktor II Interaksi Acak TOTAL Keterangan : * tn KK Derajad Bebas 2 8 2 2 4 16 26 Jumlah Kuadrat 0.537063 1.469719 0.344856 0.137615 0.987248 1.742585 3.749367 Kuadrat Tengah 0.268531 0.183715 0.172428 0.068807 0.246812 0.108912 F-hitung = Berbeda nyata pada taraf 5 % = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % = Koefisien keterangan 2.4656 tn 1.6868 tn 1.5832 tn 0.6318 tn 2.2662 tn F-tabel 3.630 2.590 3.630 3.630 3.010 69 Gambar 4. Tata Letak Percobaan Kelompok I Kelompok II Kelompok III m2z2 m1z1 m1z2 m1z1 m2z1 m1z1 m2z3 m2z3 m2z1 m3z1 m3z3 m2z2 m3z2 m1z2 m3z1 m1z2 m2z2 m3z2 m3z3 m3z1 m3z3 m1z3 m3z2 m2z1 m1z3 50 cm m2z3 U 30 cm m1z3 Keterangan : m1 : Media Tanah + Pupuk kandang sapi + Arang Sekam dengan perbandingan 2:1:1 m2 : Media Tanah + Pupuk kandang sapi + Sekam padi dengan perbandingan 2 : 1 :1 m3 : Media Tanah + Pupuk kandang sapi + cocopeat dengan perbandingan 2:1:1 Z1 : ZPT 15 gr/100 ml Z2 : ZPT 20 gr/100 ml Z3 : ZPT 25 gr/100 ml 70 Gambar 5. Tata letak plot percobaan T3 T1 T2 Keterangan : T1 : Tanaman sampel 1 T2 : Tanaman sampel 2 T3 : Tanaman sampel 3 T4 : Tanaman sampel 4 T5 : Tanaman sampel 5 T5 T4 71 Gambar 6. Media tanam Gambar 7. Konsentrasi ZPT 72 Gambar 8. Bibit setek lada sulur panjat Gambar 9. Pencelupan ZPT 73 Gambar 10. Penanaman Gambar 11. Pengukuran tinggi tanaman 30 hst 74 Gambar 12. tanaman 58 hst Gambar 13. Tanaman 89 hst 75 Gambar 14. Panen 90 hst Gambar 15. Berat basat tanaman 76 Gambar 16. Panjang akar Gambar 17. Penjemuran 77 Gambar 18. Penimbangan berat kering