18 1997 Warta Tumbuhan Obat Indonesia PENGARUH MEDIA TUMBUH DAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2,4-D TERHADAP :RTUMBUHANDAN HASIL TANAMAN W HIDAYAT MOKO*,E.M. RA( Abstrak Penelitian dcsngan tujucan untuk mengetahui pengaruh media tumbuh dan zat peng atur tumbuh 2.4-D terhadap . .. * pertumbuhan tanaman KaruK, Sauropus androgynus (L) Merr., telah dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rernpah dan Obat, Bogor, dari bulan Maret sampai dengan Juli 1994. Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial (2 faktor) dalam Acak Kelompok dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama yang PENDAR P ERBANYAKAN tanaman katuk dapat dilakukan dengan cara setek, pada umurnnya setek yang digunakan berasal dari batang tanaman yang telah berkayu berwama coklat tua dan masih segar dengan ukuran sepanjang 20 cm. Salah satu masalah dalam perbanyakan tanaman ini adalah pengadaanI bahan tan;iman yang diperlukan dalam jumlah banyak, sehingga fnrlu dilaku~kanupaya --- ucr -- salurni - - -- 1luas, ..-.. dalam rangka meningkatkan biomasa tanarr~aii mengingat selain dau~ n yang dig1~nakansebagai bahan konsumsi juga batan g tanaman digunakarI sebagai blahan tanarnan untuk usaha budi daya selan,jutnya. Zat pengatur tumbuh (ZIT) merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan hasil pertanian (1). Sampai saat ini penggunaan ZPT pada pertanaman katuk belum banyak dilakukan. Tanggap tanaman terhadap penggunaan ZPT dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya lingkungan tumbuh, saat aplikasi dan konsentrasi ZPT yang digunakan (2). Penggunaan ZPT akan sangat efektif apabila cukup tersediaunsur hara di dalam tanah (3). Zat pengatur tumbuh 2,4-D merupakan auksin sintetik yang dapat memacu pertumbuhan batang muda (4). Pemberian pupuk kandang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, namun media tanam dengan komposisi tanah + pupuk kandang yang tepat untuk perturnbuhan katuk belum diketahui secara pasti. whingga perlu diteliti agar diketahui komposisi yang terbaik r.. Penelitian dilakulkan di Bal:ai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, sej.ak bulan h.laret sampai dengan Juli 1994. nakan adalah faktorial(2 faktor) Rancangan penelitian1 yang digu~ .. dalam Acak Kelompok dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama yang diuji adalah jenis media tanam, yaitu : tanah, tanah + pupuk kandang dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 1:3, yang dimasukkan ke dalam polibag. Sedangkan faktor kedua adalah perlakuan ZPT 2.4-D (Hydrasil) dengan konsentrasi 0; 0,s;dan 1,O mL/L. Setiap perlakuan terdiri atas 10 polibag yang ditempatkan secara acak pada tempat terbuka. Bahan tanaman yiang diguna kan berasalI dari petan i di Bogor, man dipotong-poton~g sepanja ng 20 cm setelah batang tana~ kemudian direndam ke dalam 1Dithane M-45 untuk mencegah . . . .. . . timbulnya cendawan. Setek yang telah dlslapkan kemudian Balni Rnelitian Tanaman Rcmpah dan Obat. Bogor diuji adalah jenis mediatumbuh, yaitu tanah dan t anah ditambah I zat peng atur pupuk kandang. Faktor kedua adalah perlakua~ atur tumbuh 2,4-D dengan berbagai konsentrasi. AplikEai zat-peng . turnbuh dilakukan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 2 minggu. Parameter yang diamati adalah jumlah tunas, pan jang tunas dan jumlah daun yang dilakukan setiap bulan serta bobot biomas an. tanaman dilakukan pada akhir peneliti~ ditanaIm pada me:dia tumbu h dalam pallibag sesuiii perlakua:n. .,. . .,. ApllKasl Lr I atlaKuKan paaa pagi hari aan a r l a ~ u k a n seban yak 3 kali (jengan selang waktu 2 minggu. I'ads peneli tian ini pe:rtanaman tidak diberi pupuk buatan, seclangkan ulituk .I..-. menctra~l g a pemakan n daun dilakukan rbn,Jb,,tp,otan - ~ ~ ~ a lulat insektisida TamaIron dengan dosis 2 mUL. Piirameter yiing diamati adalah jumlah tunas yang tumbuh, panjalig tunas d an~jumlah daun yang dilakukan setiap bulan, serta h-h-* biomasa tanaman yang diamati pad2 akhir penelitian. ata hasil pengamatan dianalisis secara statistik pnakan rnletode Duncan Multiple Range Test pada taraf 5%. -" ... . . . .... .NPEMBf Pertumbuhan b .. Perlakuan media tanam dan zat pengatur turnbuh 2.4-D memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu pada tinggi tunas dan jurnlah daun. Sedang pengaruh terhadap jumlah tunas yang tumbuh. tidak nvata (Tabel I). Tabel 1. Pengamh media tanam dan ZPT jumlah tunas dan jumlc~hdaun katu ~itunas m) Perlak'Jan - dap tinggi ti Jumlah tunas Jum dat F&h(,,,wb, 0,O 0.5 1,o ~ Tanah + pupuk k a n-.., 2,4-D ( 0,o ,.. ., Tanah + pupuk kandang (1:2) 2,4-D ( m W ) 0.0 40, 0,s 42, 40. 1,o Tanah + pupuk kandang (1:3) 2,4-D ( m W ) .?,c 0.0 0,s 1,o - KWCV' (Yo) Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom tidak b e m a nyata pada taraf 5%. Volume 3 No. 3 'Iinggi tunas yang paling baik (42,38 cm) pada umur 4 bulan setelah tanam dicapai pada perlakuan media tanah + pupuk kandang (l:2) dan pemberian 2,4-D dengan konsentrasi 0,5 mU L. Demikian pula jumlah daun juga paling tinggi (17,48). Pengaruh 2,4-D ternyata dapat meningkatkan bobot akar katuk sebesar45% (Tabel 2). Meningkatnya jumlah daun sebesar 60% dari perlakuan 2,4-D dengan konsentrasi 0,5 mLIL, cukup memberikan arti penting dalam budidaya katuT Bolmt biomas; tanaman Biomas tanaman merupakan indikator yang paling penting dari pengaruh perlakuan ZPT terhadap pertumbuhan tanaman (5). Perlakuan 2,4-D dengan konsentrasi 0.5 mUL pada media tanah + pupuk kandang (1 :2) menunjukkan pengaruh yang lebih baik terhadap bobot basah dan kering daun dan batang jika dibandingkan dengan perlakuan lain. Namun perlakuan tersebut dan ZPT 2,4-' )bat biornasaI Perla~uan tidak memberikan pengaruh y a n"lebih ~ baik terhadao bobot basah dan kering akar, karena bob0 t basah dan kering akar terbaik dicapai pada perlak:uan medii3 tanah + pupuk kan~dang(1 :1) dengan 2.4-D kons,entrasi 1 m u . Dellgan demikian untuk meningkatkan bobot akar pada media den gan kandu ngan bahan organik yang rendah diperlukirn peningk atan konsemtrasi ZPT yang digunakan. Biomas tanaman menggambarlran ltemampuan tanaman dalam proses penyerapan dan akumulasi unsur hara dari dalam tanah serta pemanfaatan aplikasi senyawa kimia yang diberikan dari luar seperti pupuk organik dan anorganik, pupuk daun dan ZFT. makin tinggi biomas tanaman yangdihasilkan diduga makin tinggi efektivitas penggunaan ZFT yang diberikan sebagai sarana untuk mengaktifkan penyerapan unsur hara dari dalam tanah. Komlmsisi med ia tanah + pupuk kandang (1:2) dianggap paling bai k dalam me:ningkatkan bobot biomasa tanaman terutama daun daln batang, yang merupakan bagian tanaman yang mempunjrai nilai ekonomi tinggi baik sebagai bahan konsumsi tanaman. maupun t)ahan untulk usaha pel WWI nerlng (gl daun Tad 24-C 0." 0. 1. 1 i n I. In batana 1 10 h In l - n a6 I, batang akar - 0.72 bc 0,41 b 0.41 b 0,37 b Tanah + pupuk kandc 2-44 0, 0, 1, pnaan m ajia tanah + pupuk kanciang membarikan hasi I lebih baik terhadap pertumbuhan dan bioma sa tanaman Funaan ZPT akan lebih efektif apabila cukup tersedia hara di dalam media tanam. L pada megunaan 2,4-D dengan konsentra ara ranan +. pupuk kandang ( 1 : ~ )rnemoennan oertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik. 3. Adanya peningkatan jumlah daun dan bobot bion 1 dari perlakuan pupuk kandang dan 2,4-U merupalran sumbangan yanl4 cukup be1rarti bagi budidaya ke ~ Tanah + pupuk kand 2.44 0. 0. 1. -.~ h + pupuk kandang (13) (mW nm -~ ,. .-\ 1. Gianfagna, T.J. Natural and sinthetic growth regulators and their use in horticulture and agronomic crops, Dep. of Horticulture and Forestry. Retgen Univ. New Burriswick, 1987, 614 p. nd, R.E. Effect of triacontanol on early growth. But. Gat. (1980) 41 : 53. 3. Ries S.1K., T. Richmchn and V.E. CMert. Growth and yield 01 f crop treatel W ith triacontar101. J. Amerib(a Soc. Sci, (:I 973) 103 : :361. . ra yang dlikuti a pada tarsf 54 - A 6.69 a n 19 Warta Tumbuhan Obat Indonesia ~pkolom tidak 1) sebagai ho .dan M. Sun1jam. Efikasi t sda padi sawvah. LaporanI Kelti. Agronlomi Balittan 3 PP.