Kondisi I Made Dwi Rismawan Gugah Perhatian Gubernur Pastika Info Balita berumur 2,5th bernama I Made Dwi Rismawan pengidap gizi buruk hingga kelainan yang diunggah oleh seorang netizen ke wall media sosial Gubernur Bali Made Mangku Pastika, menyita perhatian orang nomor satu di Bali tersebut yang secara khusus langsung mengutus perwakilan dari Tim Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk menyampaikan batuan sementara serta meninjau kondisi yang bersangkutan ke rumahnya di Br. Uma Sari Kauh, Ds. Pering Sari, Selat, Karangasem, Senin (29/5). Tiba dilokasi, tim menemui keadaan I Made Dwi Rismawan yang sungguh memperihatinkan. Ia yang terus dipangku Ibunya Ni Ketut Kasih, hanya terbaring lemah, desah menahan sakit sesekali keluar dari bibirnya, dan dahak menguning pun selalu keluar tatkala I Made Dwi terbatuk. Kasih menceritakan kalau putra keduanya tersebut mulai jatuh sakit saat berumur 1th 7hr, yang dimulai dengan kulit wajahnya mengelupas, dan kemudian kondisinya semakin drop. Saat diperiksakan kala itu, oleh dokter anaknya dinyatakan menderita kondisi gisi buruk, dan karena kendala susah menelan, pada hidung Made Dwi akhirnya dipasang selang untuk membantu memberikan asupan makanan berupa susu. Sementara itu, ayahnya I Kadek Arsa, merasa heran dengan diagnose dokter yang menyatakan tidak ada penyakit kronis namun kondisi anaknya tidak kunjung membaik. “Diagnose dokter tidak ada kelainan kronis, paru-parunya dibilang tidak apa-apa, tetapi dahaknya terus keluar, sehingga proses asupan makanannya terganggu,” ujar Arsa. Ia yang hanya bekerja sebagai buruh batu tabas, mengaku tidak kuat menanggung biaya pengobatan dan pembelian susu yang harus rutin diberikan setiap jam. “Kalau anak normal seusianya harusnya sudah bisa dikasi makan bubur atau buah-buahan yeng tentunya biayanya lebih murah, saya hanya bekerja sebagai buruh kalau harus beliin susu, terus terang saya tidak mampu menanggungnya, walaupun begitu saya tetap akan berusaha hingga anak saya sembuh,” imbuh Arsa seraya mengharapkan uluran tangan dari pemerintah terutama untuk pemerikasaan dan pengobatan yang lebih intensif. Kepala Desa Pering Sari I Wayan Bawa, yang ikut mendampingi tim dilokasi menyatakan Keluarga Arsa tidak masuk dalam daftar Rumah Tangga Sasaran (RTS), sehingga bantuan tidak bisa diberikan secara maksimal. Namun hal itu tidak membuatnya tinggal diam, Ia mengaku tetap memfasilitasi pengobatan anak Arsa yang kondisi ekonomi keluarganya memang tidak terlalu mampu, berupa surat keterangan yang diajukan ke Dinas Sosial Kabupaten Karangasem, sehingga bagi warga seperti keluarga Arsa yang tidak masuk dalam daftar RTS namun membutuhkan bantuan, tetap bisa dibantu. Saat ini, untuk pengobatannya sudah memanfaatkan tanggungan BPJS, dari yang sebelumnya masuk dalam kategori pasien umum. Lebih jauh, Bawa berharap dengan adanya koordinasi yang baik dengan Pemkab maupun Pemprov, anak Arsa bisa mendapatkan pengobatan yang layak. Pada kesempatan itu, tim Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali menyerahkan bantuan sementara dari Gubernur Bali berupa bantuan sejumlah uang tunai, dan terkait pengobatan lebih lanjut terhadap I Made Dwi Rismawan akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. Melalui kesempatan itu, juga diharapkan dapat menggugah rasa kepedulian masyarakat terhadap sesama yang membutuhkan.