KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Bobot SKS Hari Pertemuan Tempat Pertemuan Dosen Pengampu 1. 2. 3. 4. : Kesusastraan Hindu I : MKBK 117 :2 : 1-16 : Gedung Bhisma Lt.2 : I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H Manfaat Mata Kuliah Mata Kuliah Kesusastraan Hindu I (Itihasa) ini bermanfaat bagi peserta didik (mahasiswa) untuk menambah wawasan filosofis keagamaan terkait Panca Sradha, etika dan moralitas, serta kebiasaan-kebiasaan baik (sadacara) dari para teladan dan orang-orang suci dalam masing-masing kitab Itihasa. Manfaat lainnya adalah setiap peserta didik (mahasiswa) dapat meneladani dan menerapkan prilaku orang suci (sadhu) serta perbuatan baik lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Deskripsi Mata Kuliah Kesusastraan Hindu I yang dimaksud dalam hal ini adalah Itihasa yang merupakan bagian dari Upaweda dan terdiri dari dua epos besar yakni Ramayana dan Mahabharata. Ramayana mengisahkan perjalanan awatara Wisnu yakni Rama beserta istrinya Sita . Ramayana tersusun atas 7 bagian (Sapta Kanda) yang menceritakan awal turunnya awtara Wisnu menjadi putra Dasaratha hingga pengasingan Rama ke hutan selama 14 tahun dan penculikan Sita oleh Ravana, persahabatan antara Rama dan Sugriwa serta Hanuman hingga pertemuan Rama dan Sita kembali. Ramayana ditulis oleh Maharsi Valmiki atas perintah Dewa Brahma dan disampaikan pertama kali kepada putra Rama dan Sita yakni Kusa dan Lava. Sedangkan Mahabharata yang ditulis oleh Maharsi Wyasa tersusun atas 18 bagian (Asta Dasa Parwa) dan mengisahkan perjalanan keturunan Bharata yang terpecah belah karena perbutan kekuasaaan dan perlakuan yang tidak senonoh terhada wanita yakni Drupadi (istri para pandawa) hingga menimbulkan perang saudara. Perang antara Pandawa yang merupakan simbol dharma melawan Korawa sebagai simbol adharma dan pada akhirnya dimenangkan oleh Pandawa. Bhagavadgita yang agung menjadi bagian dari kisah perjuangan Arjuna menembus batas kesadaran melalui wejangan Krishna menjadi inspirasi bagi setiap umat untuk membebaskan diri dari belenggu awidya menuju widya. Ada begitu banyak pesan moral yang dapat dipetik dari kedua epos besar ini yang masih relevan dengan realita kehidupan saat ini dan dapat dijadikan pedoman dalam berprilaku. Standar Kompetensi dan Kompeteni Dasar Mahasiswa diharapkan mampu memahami ajaran Panca Sradha, Tata Susila, dan Acara Agama serta menerapkan dalam kehidupan nyata. Sedangkan kompetensi dasar yang harus dimiliki mahasiswa adalah pengertian tentang Itihasa, ruang lingkup serta jumlah kitab-kitab Itihasa, penyusun dan masa penyusunannya, tujuan disusunnya kitab Itihasa serta intisarai ajaran agama Hindu dan nilai etika moralitas dan pendidikan dalam Itihasa. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dalam perkuliahan ini yaitu dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas terstruktur maupun tugas mandiri tak terstruktur. 5. 6. 7. Materi Pokok Materi pokok Kesusastraan Hindu I (Itihasa) meliputi : 1) Sapta Kanda Ramayaa; 2) Asta Dasa Parwa Mahabharata; dan 3) Intisari ajaran agaam Hindu serta Nilai-nilai Pendidikan dalam Itihasa. Bahan Bacaan a. Hartini, Sri. 2002. Tanya Jawab Tentang Ramayana. Surabaya: Paramita. b. Hartini, Sri. 2002. Tanya Jawab Tentang Ramayana. Surabaya: Paramita. c. Kajeng, I Nyoman, dkk. 1997. Sarasamuccaya, Surabaya, Paramita. d. Nurkancana, Wayan. 2010. Keutamaan Mahabharata. Denpasar: Pustaka Manikgeni. e. Sri Chandrasekharendra. 2009. Peta Jalan Veda. Media Hindu. f. Subramaniam, Kamala. 2004. Ramayana. Surabaya: Paramita. g. Subramaniam, Kamala. 2004. Mahabharata. Surabaya: Paramita. h. Titib, I Made. 2011. Bahan Ajar Itihasa (Viracarita) Ramayana & Mahabharata, Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. IHDN Denpasar. i. Titib, I Made. 2003. Teologi dan Simbol-simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita. j. Titib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya: Paramita k. Widnya, I Ketut. 2004. Yaksa Prasna. Surabaya: Paramita. l. Widia, I Gusti Ketut. 1993. Ramayana. Denpasar: BP Kriteria dan Standar Penilaian Dalam Permen 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 20 ayat 1 dijelaskan mengenai teknik penilaian yang dilakukan meliputi observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket. Dalam perkuliahan ini hanya mengambil beberapa teknik peniliaian sesuai permen tersebut antara lain observasi, unjuk kerja, tes tertulis, dan tes lisan. Komposisinya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tugas terstruktur dan tugas mandiri : 25% b. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25% c. Ujian Akhir Semester (UAS) : 50% Skala nilai yang digunakan dalam pemberian nilai adalah skala 0-4 atau ekivalensi dengan skala nilai 0-100 seperti pada tabel berikut: SKALA NILAI HURUF ANGKA A 4 B 3 C 2 D 1 E 0 8. PENGUASAAN KOMPETENSI Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang EKIVALENSI DENGAN SKALA NILAI 0-100 85-100 70-84 55-69 45-54 0-44 Tata Tertib Siswa dan Dosen a. Mahasiswa/mahasiswi diwajibkan menggunakan pakaian seragam kemeja putih dan celana panjang hitam (untuk pria) dan rok hitam (untuk wanita) setiap hari SeninKamis. Untuk hari Jumat mahasiswa/mahasiswi menggunakan pakaian bebas rapi (kemeja berkerah dan celana atau rok hitam). b. Mahasiswa/mahasiswi tidak diperkenankan menggunakan sandal, sepatu kets, sepatu atau sandal crocs ketika mengikuti perkuliahan (kecuali karena alasan sakit). c. Keterlambatan masuk ke kelas hanya ditoleransi maksimal 15 menit dari waktu seharusnya. Jika melebihi dari batas waktu yang ditentukan, maka d. e. f. g. 9. mahasiswa/mahasiswi boleh memasuki kelas tapi tidak diperkenankan untuk mengisi daftar hadir. Handphone dan sejenisnya wajib dinonaktifkan (change to silent mode) selama perkuliahan berlangsung. Tidak diperkenankan membuat keributan dalam bentuk apapun di dalam kelas selama perkuliahan berlangsung (kecuali pada saat diskusi dan tanya jawab) Mahasiswa/mahasiswi wajib hadir minimal 75% dari keseluruhan tatap muka di kelas. Protes nilai akan dilayani maksimal 1 minggu setelah nilai keluar. Jadwal Perkuliahan Minggu Dosen Pengajar Ke1. Orientasi materi dan penyampaian kontrak I I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. kuliah 2. Pengertian Itihasa, ruang lingkup dan II I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. jumlah kitab-kitab Itihasa serta masa penyusunan kitab-kitab Itihasa 3. Kedudukan Itihasa dalam Kesusastran III I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. Hindu, hubungan Itihasa dengan kitab suci Veda, dengan susastra Hindu. 4. Tujuan dituliskannya kitab-kitab Itihasa, IV I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. serta Itihasa sebagai Arsakavya dan Mahakavya. 5. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, V I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan nilai pendidikan dalam Balakanda, Ayodhyakanda, dan Aranyakanda Ramayana. 6. a. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, VI I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Kiskindhakanda, Sundarakanda, Yuddhakanda, dan Uttarakanda Ramayana, serta karakter setiap tokoh utama dalam Ramayana. 7. Ujian Tengah Semester (UTS) VII I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. 8. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, VIII I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Adiparva, Sabhaparva, Vanaparva, Yaksa Prasna, dan Virataparwa. 9. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, IX I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Udyogaparva, Bhismaparva, Dronaparva. 10. Kedudukan Bhagavadgita dalam X I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. Kesusastraan Hindu, intisari ajaran di dalam Bhagavadgita, serta Bhagavadgita sebagai acuan memecahkan berbagai permasalahan hidup. 11. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, XI I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Karna Parva, dan Salya parva. 12. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, XII I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Sauptikaparva, Striparva, dan Santiparva. No. Pokok Bahasan No. 13. 14. 15. 16. Minggu Dosen Pengajar KeIntisari ajaran agama Hindu, nilai etika, XIII I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Anusasanaparva, Asvamedhikaparva, dan Asramawasikaparva. Intisari ajaran agama Hindu, nilai etika, XIV I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. moralitas, dan pendidikan dalam Mausalaparva, Mahaprasthanikaparva, dan Svargarohanaparva. Pokok Bahasan Tugas mandiri tak terstruktur membuat resume dan review dari salah satu BAB dalam Bhagavadgita Ujian Akhir Semester UAS XV I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H. XVI I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H 10. Lain-lain Apabila terdapat hal-hal di luar kesepakatan ini, dapat dibicarakan selama perkuliahan. Jika ada perubahan isi kontrak akan disampaikan terlebih dahulu. Kontrak perkuliahan ini berlaku mulai disampaikannya kesepakatan ini. Dosen Pengampu, a/n Mahasiswa/Mahasiswi I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H NIP.19830301 201101 1 007 I Nyoman Suliastika NIM. 14.1.1.1.1.070 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Agama I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H NIP.19830301 201101 1 007