MOMENTUM DAN IMPULS PETA KONSEP Momentum Linear dan Impuls Terdiri Atas Momentum Linear Impuls Menghasilkan Hukum Kekekalan Momentum Linear Diterapkan Tumbukan Tumbukan Lenting Sempurna Tumbukan Tidak Lenting Tumbukan Lenting Sebagian A. MOMENTUM 1. Pengertian Momentum Pernahkah kalian melihat dua buah mobil yang bertabrakan? Bagaimana keadaan kedua mobil setelah tabrakan? Yang mungkin terjadi adalah salah satu mobil akan berubah arah, kedua mobil akan berubah arah, atau mungkin mobil akan bergerak bersama. Kapan ketiga kemungkinan itu bisa terjadi? Untuk mengetahuinya pelajarilah materi ini dengan saksama. Dalam fisika, momentum berkaitan dengan kuantitas gerak yang dimiliki oleh suatu benda yang bergeak yaitu kecepatan. Dalam hal ini, momentum didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dan kecepatan benda. Secara matematis momentum dapat ditentukan dengan persamaan, P=mxv dengan, m : massa benda (kg) v : kecepatan (m/s) P : momentum ( kg m/s) Karena kecepatan merupakan besaran vektor, sedangkan massa merupakan besaran skalar, maka momentum merupakan besaran vektor. Jadi momentum mempunyai nilai dan arah. 2. Hubungan Momentum dengan Energi Kinetik Energi kinetik suatu benda yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v adalah 1 2 Besarnya ini dapat dinyatakan dengan besarnya momentum linear p, dengan = mengalikan persamaan energi kinetik dengan 1 2 1 = 2 = = = B. IMPULS 1 2 1 2 Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata impuls? Impuls berkaitan dengan gaya. Mengapa benda diam bisa menjadi bergerak, mengapa benda bergerak bisa berubah kecepatannya? Semua itu disebabkan oleh gaya. Jika sebuah bola yang dipukul hingga berubah kecepatannya. Gaya yang dilakukan pemukul pada bola merupakan gaya kontak yang bekerja sangat singkat dan menyebabkan perubahan kecepatan dan arahnya. Impuls merupakan total gaya yang bekerja selama selang waktu tertentu. Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda (akan dipelajari nanti). Oleh karena itu dapat menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t ke t maka kurva antara F dan t adalah 1 2 (s) t (s) Gambar 1. Kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Luas daerah yang diarsir menyatakan besarnya Impuls. Apabila sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda bermassa m dalam selang waktu tertentu ∆t sehingga kecepatan benda tersebut berubah, maka momentum benda tersebut akan berubah. Dalam hal ini, berdasarkan hukum kedua Newton dan definisi percepatan, maka diperoleh persamaan berikut, = = dan ∆ Jika kedua persamaan di atas disubstitusikan, akan diperoleh persamaan, ∆ = F.∆t dinamakan impuls, dan − − adalah perubahan momentum (momentum akhir – momentum awal). Dengan demikian diperoleh hubungan impuls dan momentum sebagai berikut, dengan, = .∆ = ∆ = I : impuls (N.s) F : gaya (N) ∆t : selang waktu (s) ∆p : perubahan momentum (kg.m/s) −