MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN KELOMPOK 2 SITI NURHALISA THAMRIN (H021191012) ABDUL RASAK (H021191013) NANDYA REZKY UTAMI (H021191015) SINTICHE RAMBA MATANDA (H021191016) MAHARANI TRI LESTARI (H021191017) p=mv MOMENTUM Momentum dapat dirumuskan sebagai: p=mv Jika ada dua buah vektor momentum p1 dan p2 membentuk sudut α: HUBUNGAN MOMENTUM DENGAN EK Besarnya ini dapat dinyatakan dengan besarnya momentum linear p, dengan mengalikan persamaan energi kinetik dengan : mm HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM “Momentum total dua buah benda sebelum bertumbukan adalah sama setelah bertumbukan” Secara matematis, dituliskan: IMPULS Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Secara matematis dituliskan sebagai berikut : I = F. Δt dengan : F = gaya (N) Δt = waktu (s) I = impuls (N.s) HUBUNGAN IMPULS DAN MOMENTUM Jika kita masukkan F = m.a kedalam rumus I = F. ∆t maka akan muncul rumus baru seperti berikut ini : I = F. ∆t I = m.a (t2 – t1) I = mv/t (t2 – t1 ) I = m.v1 – m.v2 Besarnya impuls yang dikerjakan atau bekerja pada sebuah benda akan sama besarnya dengan perubahan momentum pada benda tersebut. TUMBUKAN SATU DIMENSI Tumbukan satu dimensi adalah tumbukan yang dimana arah vektor kecepatan benda segaris, misalnya sepanjang sumbu x. Setelah tumbukan, kecepatan benda berubah menjadi v1’ dan v2’. Sesuai dengan hukum kekekalan momentum: Oleh karena tumbukan yang terjadi adalah lenting sempurna, energi kinetiknya tetap, yaitu: Atau TUMBUKAN DUA DIMENSI • Momentum pada arah-x : ∑Psebelum tumbukan = ∑Psetelah tumbukan mAVA1x + mBVB1x = mAVA2x + mBVB2x mAVA1x = mAVA2x + mBVB2x • Momentum pada arah-y : ∑Psebelum tumbukan = ∑Psetelah tumbukan mAVA1y + mBVB1y = mAVA2y – mBVB2y 0 = mAVA2y – mBVB2y