I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penerapan intensifikasi budidaya dilakukan untuk memenuhi permintaan terhadap produksi perikanan yang terus meningkat, akan tetapi intensifikasi budidaya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain adalah serangan penyakit (Mariyono & Agus, 2002). Salah satu penyakit yang menyerang ikan yang dibudidayakan adalah infeksi oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Ikan yang terserang penyakit ini biasanya memperlihatkan gejala-gejala berupa timbulnya ulser yang berbentuk bulat atau tidak teratur yang berwarna merah keabu-abuan, hemorhagik pada sirip, mata membengkak dan menonjol, ginjal membengkak, bintik merah pada otot daging, serta usus berisi lendir berwarna kuning (Sarono et al., 1993). Bakteri ini dapat menyerang ikan yang dibudidayakan karena kualitas air yang buruk atau tingkat kekebalan tubuh ikan yang rendah. Penularan penyakit ini dapat terjadi karena adanya kontak langsung antar ikan, adanya vektor, serta melalui air. Untuk menghindari kematian ikan budidaya dalam jumlah besar, maka pengendalian terhadap bakteri ini perlu dilakukan. Perbaikan kualitas air, pemberian vaksin, imunostimulan serta pengobatan menggunakan senyawa antibakteri diharapkan mampu untuk menghambat serangan penyakit ini. Penggunaan antibiotik dalam pengendalian penyakit dapat menimbulkan resistensi, mencemari lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem perairan di sekitar areal budidaya (Mulyani, 2013; Sukenda, 2008). Beberapa bakteri mulai resisten terhadap antibiotik yang dipergunakan, oleh karena itu perlu dilakukan pencarian senyawa antibakteri baru sebagai alternatif untuk mengobati penyakit infeksi bakteri yang bersifat efektif dan aman. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah penggunaan rumput laut sebagai sumber senyawa antibakteri (Wiyanto, 2010). Rumput laut merupakan salah satu bahan alami yang digunakan untuk mengatasi penyakit pada makhluk hidup karena memiliki metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Kandungan metabolit sekunder dari rumput laut berpotensi sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, anti tumor dan anti kanker (Gamal, 2010). Alga merah (Rhodophyceae) merupakan salah satu organisme laut yang kaya kandungan metabolit sekunder dengan senyawa bioaktif yang menguntungkan sebagai antibakteri. Gracilaria edulis merupakan salah satu jenis alga merah yang memiliki senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas antibakteri, namun senyawa bioaktif tersebut belum diidentifikasi dan aktivitas anti A. hydrophila perlu dikaji lebih dalam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi ekstrak etil asetat dan fraksi aktif G. edulis sebagai anti A. hydrophila. 2. Rumusan Masalah Motile Aeromonas Septicemia (MAS) merupakan penyakit infeksi pada ikan yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila. Cara penanggulangan penyakit tersebut selain dengan cara vaksinasi, manajemen budidaya, pemberian imunostimulan juga dengan pengobatan setelah terjadinya infeksi. Pencarian senyawa antibakteri baru yang dapat menghambat atau membunuh A. hydrophila sangat diperlukan dalam menanggulangi penyakit infeksi. Identifikasi senyawa antibakteri dari G. edulis perlu dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang bertanggung jawab pada aktivitas biologisnya. 3. Tujuan 3.1 Mengetahui aktivitas ekstrak etil asetat dan fraksi aktif G. edulis terhadap A. hydrophila melalui uji in vitro. 3.2 Mengetahui golongan senyawa yang mempunyai aktivitas anti A. hydrophila dari ekstrak etil asetat dan fraksi aktif G. edulis 4. Manfaat Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut: 4.1 Memberikan informasi mengenai aktivitas ekstrak etil asetat G. edulis dan fraksinya terhadap A. hydrophila. 4.2 Memberikan sumbangan di bidang budidaya perikanan mengenai alternatif untuk mengatasi infeksi A. hydrophila pada budidaya ikan air tawar. 4.3 Memberikan sumbangan pada literatur primer golongan senyawa yang mempunyai manfaat aktivitas anti A. hydrophila yang terdapat pada G. edulis.