Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jenjang

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori
dengan menggunakan data statistik deskriptif berupa
frekuensi, range, rata-rata, standar deviasi. Di samping
itu digunakan pula data kuantitatif yang akan dianalisis
menggunakan statistic inferensial.
Penelitian ini dilakukan di SD Gugus I Kecamatan
Poso
Pesisir
Selatan,
Kabupaten
Poso
dengan
pertimbangan bahwa judul yang diangkat belum pernah
diteliti di wilayah tersebut.
3.2 Populasi dan sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
SD Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten
Poso yang berjumlah 43 orang. Mengingat jumlah
populasi dalam penelitian ini sama dengan 43 orang,
maka digunakan sampel total. Hal ini sesuai dengan
penjelasan Arikunto (2010) yang mengatakan bahwa
apabila subjeknya (populasi) sama dengan 100 atau
kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga
merupakan penelitian populasi. Oleh karena jumlah
populasi
yang
masih
terjangkau,
maka
peneliti
menggunakan teknik saturasi di mana setiap anggota
populasi menjadi anggota sampel. Dengan demikian
43 kesimpulan yang diambil dapat lebih objektif dan
menggambarkan keadaan seluruh guru SD yang ada di
Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten
Poso.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri
atas Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1),
Jenjang Pendidikan (X2), dan Kesejahteraan (X3).
b. Variabel terikat (dependent variable) adalah Kinerja
guru (Y)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik survei yang menggunakan
kuesioner yang disebarkan kepada 43 orang guru SD
di Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten
Poso.
3.5 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Menurut Faisal
(1982), data primer atau data asli adalah data yang
dikumpulkan secara langsung dari sumber data asli
(responden).
Dalam
penelitian
ini
sebagai
data
primernya adalah jawaban kuesioner yang diberikan
secara langsung oleh guru-guru SD di Gugus I
Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso
44 selaku responden. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh dari sumber-sumber lain di luar
penelitian langsung seperti dokumen-dokumen tertulis
yang dapat mendukung data primer.
3.6 Indikator Empirik dan Aras Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah angka yang
menunjukan kategori jawaban dari pertanyaan atau
pertanyaan yang telah digunakan untuk mengukur isi
dari
differentia
spesifika
(makna
konsep)
yang
terkandung di dalam definisi (Ihalauw, 2002).
Di
dalam penelitian ini terdapat tiga konsep yang akan
diteliti
sekolah,
yaitu
(2)
(1)
perilaku
jenjang
kepemimpinan
pendidikan
guru,
kepala
dan
(3)
kesejahteraan guru sebagai variabel bebas, serta (4)
kinerja guru sebagai variabel terikat. Pengukuran
konsep dilakukan aras pengukuran ordinal. Adapun
indikator empirik dari konsep yang akan diukur seperti
tertera dalam Tabel 3.1 sampai dengan Tabel 3.4
berikut ini.
Tabel 3.1
Indikator Empirik Perilaku Kepemimpinan Kepala
Sekolah
Konsep
Perilaku
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Sub Konsep
1. Perilaku
yang
berorient
asi pada
tugas
Indikator Empirik
1.1. Berbuat kebaikan
secara pribadi terhadap
anggota kelompok
1.2. Berusaha menjelaskan
sikapnya kepada
kelompok.
45 Tabel 3.1 (lanjutan)
Konsep
Perilaku
kepemimpi
nan kepala
sekolah
adalah
kemampua
n dan
kesiapan
kepeda
sekolah
dalam
menggerak
an dan
mempengar
uhi guru
untuk
mencapai
tujuan.
Sub Konsep
1. Perilaku
yang
berorientasi
pada tugas
2. Perilaku yang berorienta
si pada orang
Indikator Empirik
1.3. Mengkritisi pekerjaan yang
buruk
1.4. Mencoba ide-ide baru
bersama kelompok
1.5. Mempertahankan patokan
prestasi yang pasti
1.6. Mudah dimengerti
1.7. Memberitahukan lebih
dahulu jika ada perubahan 1.8. Bertindak sebagai
pemimpin yang
bersungguh-sungguh dari
kelompok 1.9. Menyediakan waktu untuk
mendengarkan anggota
kelompok
2.1. Menekankan agar batasan
akhir terpenuhi
2.2. Bersedia untuk
mengadakan perubahan
2.3. Melaksanakan saran-saran
yang diberikan oleh
kelompok
2.4. Memperhatikan agar
anggota kelompok bekerja
sebaik mungkin
2.5. Meminta agar anggota
kelompok mengikuti
peraturan dan ketentuan
yang tetap
2.6. Mendapatkan persetujuan
dari kelompok sebelum
melaksanakan soal-soal
yang penting
2.7. Berusaha agar kelompok
itu tetap mengetahui
segala sesuatu
2.8. Menganjurkan
penggunaan prosedur yang
seragam
2.9. Ramah dan bisa di dekati
2.10. Memperhatikan agar
pekerjaan anggota
kelompok itu terkordinir
46 Tabel 3.1 (lanjutan)
Konsep
Perilaku
kepemimpinan
kepala sekolah
adalah
kemampuan
dan kesiapan
kepeda
sekolah dalam
menggerakan
dan
mempengaruhi
guru untuk
mencapai
tujuan
Sub Konsep
Indikator Empirik
2.11.
Menyokong anggotanya
2. Perilaku yang dalam tindakan mereka
berorientasi 2.12.
Berusaha agar
pada orang
atasannya
melaksanakan
kesejahteraan kepada
anggota kelompok
2.13. Memberitahukan kepada
anggota kelompok apa
yang diharapkan dari
mereka
2.14. Berusaha agar kelompok
tetap bekerja sebagai
suatu tim
2.15. Mendapatkan apa yang
diminta dari atasan
2.16. Memperlakukan semua
anggota kelompok
sebagai sesame
Tabel 3.2
Indikator Empirik Jenjang Pendidikan
Konsep
Jenis
pendidikan
adalah
kegiatan yang
dilakukan
seseorang
berupa
bimbingan,
pengajaran,
pelatihan,
untuk
mendapatkan
pengetahuan,
keterampilan
dan sikap
guna
menjalankan
tugas
Sub Konsep
Indikator Empirik
1. Pendidikan
Formal
1.1. Pencapaian pendidikan
formal
1.2. Jenjang pendidikan
formal yang sesuai
dengan bidang tugas
1.3. Peranan jenis
pendidikan yang dicapai
dalam pelaksanaan
tugas
2. Pelatihan 2.1. Partisipasi mengikuti pelatihan 2.2. Dukungan pelatihan terhadap tugas 2.3. Partisipasi mengikuti penataran 2.4. Dukungan penataran terhadap tugas
Bimbingan
47 Tabel 3.2 (lanjutan)
3. Bimbingan
3.1. Partisipasi mengikuti seminar dan lokakarya 3.2. Keaktifan dalam kegiatan kerja guru (KKG) 3.3. Peran kegiatan kerja guru (KKG) dalam melaksanakan tugas Tabel 3.3
Indikator Empirik Kesejahteraan
Konsep
Sub Konsep
Indikator Empirik
Kesejahtera-an 1. Terpenuhinya 1.1. Gaji/upah yang
guru adalah
kebutuhan
diperoleh sebagai guru
suatu kon-disi
material bagi
berimbang dengan
dimana
guru
volume kerja yang
terpenuhi-nya
dikerjakan
kebu-tuhan
1.2. Gaji/upah yang di
material dan
terima sudah layak
non material
untuk hidup di tempat
bagi guru
kerja
1.3. Rumah yang di
miliki/tempati cukup
nyaman bagi keluarga
1.4. Mencari pekerjaan
sampingan atau
tambahan guna
memenuhi kebutuhan
keluarga, karena gaji
saya sudah cukup
1.5. Dengan gaji/upah yang
di terima selama ini
dapat membeli
kendaraan bermotor
1.6. Mengharapkan
penghasilan yang lebih
besar dari setiap bulan
1.7. Gaji/upah yang di
terima dapat mencukupi
kebutuhan keluarga
48 Tabel 3.3 (lanjutan)
Konsep
Sub Konsep
2. Terpenuhinya
kebutuhan
non material
bagi guru
Indikator Empirik
1.8. Dengan penghasilan
yang ada dapat
memenuhi peralatan
elektronik di rumah
seperti (TV, Kulkas,
DVD, Komputer)
1.9. Sumber belajar telah
tersedia di sekolah
2.1. Banyak kesempatan
diberikan untuk
mengikuti pelatihan,
siminar atau
workshop
2.2. Dana pensiun yang
diperoleh PNS
menimbulkan
harapan dan
ketenangan dalam
bekerja
2.3. Mendapat
penghargaan setiap
kali memperoleh
prestasi yang baik
2.4. Nyaman
melaksanakan tugas
saya sebagai karena
hubungan antara
guru dan kepala
sekolah kondusif
Tabel 3.4
Indikator Empirik Kinerja Guru
Konsep
Kinerja adalah
aktivitas
seorang guru
dalam
melaksanakan
tugas yang
diemban
kepadanya.
Sub Konsep
1. Pedagogik
Indikator Empirik
1.1. Merencanakan
pembelajaran sesuai
kurikulum
1.2. Menyusun bahan
pelajaran dengan
memperhatikan
berbagai jenjang
kemampuan siswa.
49 Tabel 3.4 (lanjutan)
Konsep
Sub Konsep
2. Kepribadian
Indikator Empirik
1.3. Menentukan langkahlangkah pembelajaran
secara runtut
1.4. Menentukan metode
yang tepat
1.5. Mengatur
penggunaan waktu
secara efektif
1.6. Menentukan media
pembelajaran yang
tepat
1.7. Membuat alat
penilaian hasil belajar
1.8. Melakukan penilaian
selama proses
pembelajaran
1.9. Menentukan
penilaian hasil belajar
1.10. Menentukan caracara memotivasi
siswa
1.11. Menentukan tujuan
eveluasi pembelajaran
1.12. Membuat tes
sesuai dengan materi
yang disampaikan
2.1. Dalam melaksanakan
pekerjaan melupakan
masa lalu
2.2. Merasa diintimidasi
oleh yang lain
2.3. Mudah berkecil hati
2.4. Merasa kurang
mampu dibandingkan
dengan orang lain
2.5. Khawatir dikritik oleh
rekan sekerja
2.6. Suka menghindari
pengambilan resiko
dalam bekerja
2.7. Merasa beban
pekerjaan saya berat
50 Konsep
Kinerja
adalah
aktivitas
seorang guru
dalam
melaksanaka
n tugas yang
diemban
kepadanya.
Sub Konsep
Kepribadian
3. Profesional
Indikator Empirik
2.8. Ragu apakah saya
dapat mencapai
kemajuan dalam
bekerja
2.9. Khawatir apabila
berbuat kesalahan
2.10. Merasa prestasi
kerjanya kurang
memuaskan
2.11. Khawatir dengan apa
yang dipikirkan oleh
orang lain tentang
pekerjaannya
2.12. Berpikir bahwa tidak
dapat menyelesaikan
pekerjaan
2.13. Cemas jangan-jangan
diremehkan teman
sekerja
3.1. Memotivasi keterlibatan
siswa dalam kegiatan
pembelajaran
3.2. Menata tempat duduk
siswa sesuai dengan
materi pembelajaran
3.3. Selalu mengembangkan
materi pelajaran
3.4. Menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek
fisik, moral,spiritual,
sosial, kultural,
emosional,
danintelektual
3.5. Menguasai teori belajar
dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang
mendidik
3.6. Mampu
mengembangkan
kurikulum yang terkait
dengan mata pelajaran
yang diampuh
51 Tabel 3.4 (lanjutan)
Konsep
Kinerja Guru
Sub Konsep
3. Profesional
Indikator Empirik
3.7. Selalu memfasilitasi
pengembangan potensi
peserta didik untuk
mengaktualisasikan
potensi yang dimiliki
3.8. Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar
3.9. Melakukan tindakan
reflektif untuk
peningkatan
pembelajaran
3.10. Menjunjung tinggi kode
etik guru
4.1. Mempunyai hubungan
baik dengan rekan kerja
4.2. Mempunyai hubungan
baik dengan atasan
4.3. Mempunyai hubungan
baik dengan orang tua
murid
4.4. Berkomunikasi secara
efektif, empatik dan
santun dengan peserta
didik
4.5. Kurang mendapat
dorongan dari yang
lainnya
4.6. Bersosialisasi dengan
masyarakat
4. Sosial
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan pengujian regresi antar variabel bebas
dan
terikat.
Sedangkan
untuk
instrumen
yang
digunakan dalam penelitian ini akan dilakukan uji coba
yang
hasilnya
akan
dianalisis
datanya
untuk
mengetahui reliabilitas dan validitas instrumen.
52 3.8
Analisis Reliabilitas Instrumen dan Validitas
Item
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
hasil pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali
pengukuran
menunjukkan
hasil
pengukuran
yang
relatif sama. Menurut Sugiyono (2010), bahwa uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil suatu pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek
yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien realibitas
menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995)
sebagai berikut:
0,90 ≤ α ≤ 0,10
= Baik sekali
0,81 ≤ α ≤ 0,89
= Baik
0,71 ≤ α ≤ 0,80
= Diterima
0,61 ≤ α ≤ 0,70
= Dipertanyakan
0,51 ≤ α ≤ 0,60
= Jelek
α < 0,5
= Ditolak
Menurut Nurgiyantoro (1999) validitas menunjuk
kan sejauh mana item yang digunakan mampu untuk
mengukur konsep yang henda diukur. Untuk mengukur
validitas
instrument
perilaku
kepemimpinan
kepala
sekolah, jenjang pendidikan dan kesejahteraan dengan
kinerja guru dilakukan dengan menggunakan “ Corrected
53 item total correlation”
pada korelasi product moment
dengan bantuan SPSS 16,0 for Windows.
Untuk menentukan validitas item digunakan
acuan Sugiyono (2011), yang mengatakan bahwa suatu
item adalah valid jika koefisien item lebih besar dari
0,444. Berikut ini adalah kriteria untuk menentukan
validitas item yang diajukan Ali (1987) yaitu:
0,00 - 0,20 tidak ada valititas
0,21 – 0,40 validitas rendah
0,41 – 0,60 validitas sedang
0,61 – 0,80 Validitas tinggi
0,81 – 1,00 validitas sangat tinggi
Hasil
uji
coba
selanjutnya
dianalisis
menggunakan teknik analisis butir, maksudnya skor
tiap butir (item) dikorelasikan dengan skor total angket.
Skor butir disebut dengan X dan skor total disebut
dengan Y. Adapun rumus korelasi yang digunakan
adalah korelasi product moment (Arikunto,2010).
. y
=
√
∑XY – ∑X ∑Y
∑
∑X
∑Y
∑Y
Dengan pengertian :
n = jumlah responden
X = skor item/butir
Y = skor total (Arikunto,2010)
54 1. Analisis Uji Hasil Validitas Item
Berikut ini adalah uji validitas instrument total
variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah. Hasil
uji validitas instrumen perilaku kepemimpinan kepala
sekolah dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini:
Tabel. 3.5
Hasil Uji Validitas Item Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah
No
1.
Variabel
Perilaku
kepemimpinan
kepala sekolah
No item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
r tabel
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
r hitung
0,478
0,461
0,582
0,771
0,541
0,450
0,585
0,597
0,472
0,468
0,464
0,530
0,514
0,463
0,482
0,493
0,474
0,451
0,530
0,503
0,533
0,521
0,566
0,472
0,510
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2012
55 Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas
dapat dilihat bahwa dari 25 item indikator empirik pada
konsep perilaku kepemimpinan kepala sekolah, semua
item diterima atau valid, rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena
itu dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
Berikut adalah uji validitas instrumen total dari
variabel jenjang pendidikan guru. Hasil uji validitas
instrumen jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel.
3.6 di bawah ini:
Tabel. 3.6
Hasil Uji Validitas Item Jenjang Pendidikan
No
1
Variabel
Jenjang
Pendidikan
No item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
r tabel
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
r hitung
0,594
0,538
0,446
0,617
0,705
0,672
0,743
0,531
0,752
0,591
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2012
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas
dapat dilihat bahwa dari 10 item indikator empirik pada
konsep jenjang pendidikan, semua item diterima atau
valid, rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat
digunakan dalam analisis selanjutnya.
Berikut ini adalah uji validitas instrumen total
dari variabel kesejahteraan guru. Hasil uji validitas
56 instrumen kesejahteraan dapat dilihat pada tabel. 3.7 di
bawah ini:
Tabel. 3.7
Hasil Uji Validitas Item Kesejahteraan
No
1
Variabel
Kesejahteraan
No item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
r tabel
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
r hitung
0,479
0,543
0,448
0,525
0,487
0,490
0,475
0,474
0,542
0,691
0,487
0,453
0,489
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2012
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas
dapat dilihat bahwa dari 13 item indikator empirik pada
konsep kesejahteraan, semua item diterima atau valid,
rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat digunakan
dalam analisis selanjutnya.
Berikut ini adalah uji validitas instrumen total
dari variabel kinerja guru. Hasil uji validitas instrumen
kinerja guru dapat dilihat pada tabel. 3.8 di bawah ini:
Tabel. 3.8
Hasil Uji Validitas Kinerja Guru
No
1.
Variabel
Kinerja Guru
No item
1
2
r tabel
0,444
0,444
r hitung
0,478
0,461
Ket
Valid
Valid
57 Tabel. 3.8 (Lanjutan)
No
1.
Variabel
Kinerja Guru
No item
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
30
31
32
33
34
35
36
r tabel
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
r hitung
0,531
0,571
0,541
0,450
0,585
0,495
0,572
0,468
0,564
0,530
0,514
0,463
0,542
0,493
0,474
0,501
0,530
0,503
0,533
0,501
0,566
0,572
0,510
0,478
0,561
0,501
0,541
0,450
0,585
0,497
0,572
0,468
0,514
0,450
0,585
0,497
0,572
0,468
0,514
0,530
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
58 Tabel. 3.8 (Lanjutan)
No
Variabel
No item
37
38
39
40
r tabel
0,444
0,444
0,444
0,444
r hitung
0,514
0,563
0,532
0,493
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2012
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas
dapat dilihat bahwa dari 40 item indikator empirik pada
konsep kinerja guru, semua item diterima atau valid, rxy
> rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat digunakan dalam
analisis selanjutnya.
2. Analisis Uji Reliabilitas
Hasil uji reabilitas instrument penelitian dengan
menggunakan rumus teknik korelasi alpha untuk
indikator empirik pada konsep perilaku kepemimpinan
kepala sekolah, jenjang pendidikan, kesejahteraan dan
kinerja guru, maka untuk lebih jelasnya pada tabel. 3.9
berikut ini :
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas
Konsep
Nilai Alpha
Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah
0,770
Keterangan
Reliabel
Jenjang Pendidikan
0,560
Reliabel
Kesejahteraan
0,731
Reliabel
Kinerja Guru
0,822
Sumber: Data primer yang diolah 2012
Reliabel
59 Dari data tabel. 3.9 di atas dapat dilihat bahwa
hasil uji reliabilitas variabel perilaku kepemimpinan
kepala sekolah adalah 0,770 dan kesejahteraan dengan
nilai alpha Cronbach adalah 0,731
dan menurut
George dan Mallery (1995) besarnya angka tersebut
masuk dalam kriteria instrument yang reliabelnya
berada pada kategori “diterima”. Jenjang pendidikan
dengan nilai alpha Cronbach adalah 0,560 dan menurut
George dan Mallery (1995) besarnya angka tersebut
masuk dalam kriteria instrument yang reliabelnya
berada pada kategori “Jelek”. Sedangkan kinerja guru
dengan nilai alpha Cronbach adalah 0,822 masuk pada
kriteria baik.
3.9. Analisis Deskriptif
Analisis
deskriptif
ini
digunakan
untuk
memperoleh gambaran mengenai hasil pengukuran
variabel
Perilaku
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah,
Jenjang Pendidikan, Kesejahteraa dan kinerja guru.
Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata
dan
standar deviasi serta koefisien variasi.
3.10. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana
mengetahui
pengaruh
satu
digunakan
variabel
untuk
independen
60 terhadap variabel dependen. Persamaan umum regresi
sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana :
Y
=
Subyek dalam variabel dependen yang
diprediksikan.
a
=
Harga Y bila X = 0 ( harga Konstan)
b
=
angka arah atau koefisien regresi, yang
menunjukan
ataupun
besarnya
penurunan
peningkatan
variabel
dependen
yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b > 0 maka variabel independen
mempengaruhi
kenaikan
variabel
dependen, dan bila b < 0 maka variabel
independen
mempengaruhi
penurunan
variabel dependen.
X
=
subjek pada variabel independen
mempunyai nilai tertentu.
yang
61 
Download