BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori dengan menggunakan data statistik deskriptif berupa frekuensi, range, rata-rata, standar deviasi. Di samping itu digunakan pula data kuantitatif yang akan dianalisis menggunakan statistic inferensial. Penelitian ini dilakukan di SD Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso dengan pertimbangan bahwa judul yang diangkat belum pernah diteliti di wilayah tersebut. 3.2 Populasi dan sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso yang berjumlah 43 orang. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini sama dengan 43 orang, maka digunakan sampel total. Hal ini sesuai dengan penjelasan Arikunto (2010) yang mengatakan bahwa apabila subjeknya (populasi) sama dengan 100 atau kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. Oleh karena jumlah populasi yang masih terjangkau, maka peneliti menggunakan teknik saturasi di mana setiap anggota populasi menjadi anggota sampel. Dengan demikian 43 kesimpulan yang diambil dapat lebih objektif dan menggambarkan keadaan seluruh guru SD yang ada di Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. 3.3 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri atas Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), Jenjang Pendidikan (X2), dan Kesejahteraan (X3). b. Variabel terikat (dependent variable) adalah Kinerja guru (Y) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei yang menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 43 orang guru SD di Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. 3.5 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Faisal (1982), data primer atau data asli adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber data asli (responden). Dalam penelitian ini sebagai data primernya adalah jawaban kuesioner yang diberikan secara langsung oleh guru-guru SD di Gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso 44 selaku responden. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain di luar penelitian langsung seperti dokumen-dokumen tertulis yang dapat mendukung data primer. 3.6 Indikator Empirik dan Aras Pengukuran Pengukuran (measurement) adalah angka yang menunjukan kategori jawaban dari pertanyaan atau pertanyaan yang telah digunakan untuk mengukur isi dari differentia spesifika (makna konsep) yang terkandung di dalam definisi (Ihalauw, 2002). Di dalam penelitian ini terdapat tiga konsep yang akan diteliti sekolah, yaitu (2) (1) perilaku jenjang kepemimpinan pendidikan guru, kepala dan (3) kesejahteraan guru sebagai variabel bebas, serta (4) kinerja guru sebagai variabel terikat. Pengukuran konsep dilakukan aras pengukuran ordinal. Adapun indikator empirik dari konsep yang akan diukur seperti tertera dalam Tabel 3.1 sampai dengan Tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.1 Indikator Empirik Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Konsep Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Sub Konsep 1. Perilaku yang berorient asi pada tugas Indikator Empirik 1.1. Berbuat kebaikan secara pribadi terhadap anggota kelompok 1.2. Berusaha menjelaskan sikapnya kepada kelompok. 45 Tabel 3.1 (lanjutan) Konsep Perilaku kepemimpi nan kepala sekolah adalah kemampua n dan kesiapan kepeda sekolah dalam menggerak an dan mempengar uhi guru untuk mencapai tujuan. Sub Konsep 1. Perilaku yang berorientasi pada tugas 2. Perilaku yang berorienta si pada orang Indikator Empirik 1.3. Mengkritisi pekerjaan yang buruk 1.4. Mencoba ide-ide baru bersama kelompok 1.5. Mempertahankan patokan prestasi yang pasti 1.6. Mudah dimengerti 1.7. Memberitahukan lebih dahulu jika ada perubahan 1.8. Bertindak sebagai pemimpin yang bersungguh-sungguh dari kelompok 1.9. Menyediakan waktu untuk mendengarkan anggota kelompok 2.1. Menekankan agar batasan akhir terpenuhi 2.2. Bersedia untuk mengadakan perubahan 2.3. Melaksanakan saran-saran yang diberikan oleh kelompok 2.4. Memperhatikan agar anggota kelompok bekerja sebaik mungkin 2.5. Meminta agar anggota kelompok mengikuti peraturan dan ketentuan yang tetap 2.6. Mendapatkan persetujuan dari kelompok sebelum melaksanakan soal-soal yang penting 2.7. Berusaha agar kelompok itu tetap mengetahui segala sesuatu 2.8. Menganjurkan penggunaan prosedur yang seragam 2.9. Ramah dan bisa di dekati 2.10. Memperhatikan agar pekerjaan anggota kelompok itu terkordinir 46 Tabel 3.1 (lanjutan) Konsep Perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dan kesiapan kepeda sekolah dalam menggerakan dan mempengaruhi guru untuk mencapai tujuan Sub Konsep Indikator Empirik 2.11. Menyokong anggotanya 2. Perilaku yang dalam tindakan mereka berorientasi 2.12. Berusaha agar pada orang atasannya melaksanakan kesejahteraan kepada anggota kelompok 2.13. Memberitahukan kepada anggota kelompok apa yang diharapkan dari mereka 2.14. Berusaha agar kelompok tetap bekerja sebagai suatu tim 2.15. Mendapatkan apa yang diminta dari atasan 2.16. Memperlakukan semua anggota kelompok sebagai sesame Tabel 3.2 Indikator Empirik Jenjang Pendidikan Konsep Jenis pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan seseorang berupa bimbingan, pengajaran, pelatihan, untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap guna menjalankan tugas Sub Konsep Indikator Empirik 1. Pendidikan Formal 1.1. Pencapaian pendidikan formal 1.2. Jenjang pendidikan formal yang sesuai dengan bidang tugas 1.3. Peranan jenis pendidikan yang dicapai dalam pelaksanaan tugas 2. Pelatihan 2.1. Partisipasi mengikuti pelatihan 2.2. Dukungan pelatihan terhadap tugas 2.3. Partisipasi mengikuti penataran 2.4. Dukungan penataran terhadap tugas Bimbingan 47 Tabel 3.2 (lanjutan) 3. Bimbingan 3.1. Partisipasi mengikuti seminar dan lokakarya 3.2. Keaktifan dalam kegiatan kerja guru (KKG) 3.3. Peran kegiatan kerja guru (KKG) dalam melaksanakan tugas Tabel 3.3 Indikator Empirik Kesejahteraan Konsep Sub Konsep Indikator Empirik Kesejahtera-an 1. Terpenuhinya 1.1. Gaji/upah yang guru adalah kebutuhan diperoleh sebagai guru suatu kon-disi material bagi berimbang dengan dimana guru volume kerja yang terpenuhi-nya dikerjakan kebu-tuhan 1.2. Gaji/upah yang di material dan terima sudah layak non material untuk hidup di tempat bagi guru kerja 1.3. Rumah yang di miliki/tempati cukup nyaman bagi keluarga 1.4. Mencari pekerjaan sampingan atau tambahan guna memenuhi kebutuhan keluarga, karena gaji saya sudah cukup 1.5. Dengan gaji/upah yang di terima selama ini dapat membeli kendaraan bermotor 1.6. Mengharapkan penghasilan yang lebih besar dari setiap bulan 1.7. Gaji/upah yang di terima dapat mencukupi kebutuhan keluarga 48 Tabel 3.3 (lanjutan) Konsep Sub Konsep 2. Terpenuhinya kebutuhan non material bagi guru Indikator Empirik 1.8. Dengan penghasilan yang ada dapat memenuhi peralatan elektronik di rumah seperti (TV, Kulkas, DVD, Komputer) 1.9. Sumber belajar telah tersedia di sekolah 2.1. Banyak kesempatan diberikan untuk mengikuti pelatihan, siminar atau workshop 2.2. Dana pensiun yang diperoleh PNS menimbulkan harapan dan ketenangan dalam bekerja 2.3. Mendapat penghargaan setiap kali memperoleh prestasi yang baik 2.4. Nyaman melaksanakan tugas saya sebagai karena hubungan antara guru dan kepala sekolah kondusif Tabel 3.4 Indikator Empirik Kinerja Guru Konsep Kinerja adalah aktivitas seorang guru dalam melaksanakan tugas yang diemban kepadanya. Sub Konsep 1. Pedagogik Indikator Empirik 1.1. Merencanakan pembelajaran sesuai kurikulum 1.2. Menyusun bahan pelajaran dengan memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa. 49 Tabel 3.4 (lanjutan) Konsep Sub Konsep 2. Kepribadian Indikator Empirik 1.3. Menentukan langkahlangkah pembelajaran secara runtut 1.4. Menentukan metode yang tepat 1.5. Mengatur penggunaan waktu secara efektif 1.6. Menentukan media pembelajaran yang tepat 1.7. Membuat alat penilaian hasil belajar 1.8. Melakukan penilaian selama proses pembelajaran 1.9. Menentukan penilaian hasil belajar 1.10. Menentukan caracara memotivasi siswa 1.11. Menentukan tujuan eveluasi pembelajaran 1.12. Membuat tes sesuai dengan materi yang disampaikan 2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan melupakan masa lalu 2.2. Merasa diintimidasi oleh yang lain 2.3. Mudah berkecil hati 2.4. Merasa kurang mampu dibandingkan dengan orang lain 2.5. Khawatir dikritik oleh rekan sekerja 2.6. Suka menghindari pengambilan resiko dalam bekerja 2.7. Merasa beban pekerjaan saya berat 50 Konsep Kinerja adalah aktivitas seorang guru dalam melaksanaka n tugas yang diemban kepadanya. Sub Konsep Kepribadian 3. Profesional Indikator Empirik 2.8. Ragu apakah saya dapat mencapai kemajuan dalam bekerja 2.9. Khawatir apabila berbuat kesalahan 2.10. Merasa prestasi kerjanya kurang memuaskan 2.11. Khawatir dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang pekerjaannya 2.12. Berpikir bahwa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan 2.13. Cemas jangan-jangan diremehkan teman sekerja 3.1. Memotivasi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran 3.2. Menata tempat duduk siswa sesuai dengan materi pembelajaran 3.3. Selalu mengembangkan materi pelajaran 3.4. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,spiritual, sosial, kultural, emosional, danintelektual 3.5. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 3.6. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampuh 51 Tabel 3.4 (lanjutan) Konsep Kinerja Guru Sub Konsep 3. Profesional Indikator Empirik 3.7. Selalu memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki 3.8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 3.9. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan pembelajaran 3.10. Menjunjung tinggi kode etik guru 4.1. Mempunyai hubungan baik dengan rekan kerja 4.2. Mempunyai hubungan baik dengan atasan 4.3. Mempunyai hubungan baik dengan orang tua murid 4.4. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik 4.5. Kurang mendapat dorongan dari yang lainnya 4.6. Bersosialisasi dengan masyarakat 4. Sosial 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pengujian regresi antar variabel bebas dan terikat. Sedangkan untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini akan dilakukan uji coba yang hasilnya akan dianalisis datanya untuk mengetahui reliabilitas dan validitas instrumen. 52 3.8 Analisis Reliabilitas Instrumen dan Validitas Item Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali pengukuran menunjukkan hasil pengukuran yang relatif sama. Menurut Sugiyono (2010), bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien realibitas menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995) sebagai berikut: 0,90 ≤ α ≤ 0,10 = Baik sekali 0,81 ≤ α ≤ 0,89 = Baik 0,71 ≤ α ≤ 0,80 = Diterima 0,61 ≤ α ≤ 0,70 = Dipertanyakan 0,51 ≤ α ≤ 0,60 = Jelek α < 0,5 = Ditolak Menurut Nurgiyantoro (1999) validitas menunjuk kan sejauh mana item yang digunakan mampu untuk mengukur konsep yang henda diukur. Untuk mengukur validitas instrument perilaku kepemimpinan kepala sekolah, jenjang pendidikan dan kesejahteraan dengan kinerja guru dilakukan dengan menggunakan “ Corrected 53 item total correlation” pada korelasi product moment dengan bantuan SPSS 16,0 for Windows. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan Sugiyono (2011), yang mengatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item lebih besar dari 0,444. Berikut ini adalah kriteria untuk menentukan validitas item yang diajukan Ali (1987) yaitu: 0,00 - 0,20 tidak ada valititas 0,21 – 0,40 validitas rendah 0,41 – 0,60 validitas sedang 0,61 – 0,80 Validitas tinggi 0,81 – 1,00 validitas sangat tinggi Hasil uji coba selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis butir, maksudnya skor tiap butir (item) dikorelasikan dengan skor total angket. Skor butir disebut dengan X dan skor total disebut dengan Y. Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment (Arikunto,2010). . y = √ ∑XY – ∑X ∑Y ∑ ∑X ∑Y ∑Y Dengan pengertian : n = jumlah responden X = skor item/butir Y = skor total (Arikunto,2010) 54 1. Analisis Uji Hasil Validitas Item Berikut ini adalah uji validitas instrument total variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah. Hasil uji validitas instrumen perilaku kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini: Tabel. 3.5 Hasil Uji Validitas Item Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah No 1. Variabel Perilaku kepemimpinan kepala sekolah No item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 r tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 r hitung 0,478 0,461 0,582 0,771 0,541 0,450 0,585 0,597 0,472 0,468 0,464 0,530 0,514 0,463 0,482 0,493 0,474 0,451 0,530 0,503 0,533 0,521 0,566 0,472 0,510 Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data primer yang diolah 2012 55 Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 item indikator empirik pada konsep perilaku kepemimpinan kepala sekolah, semua item diterima atau valid, rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut adalah uji validitas instrumen total dari variabel jenjang pendidikan guru. Hasil uji validitas instrumen jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel. 3.6 di bawah ini: Tabel. 3.6 Hasil Uji Validitas Item Jenjang Pendidikan No 1 Variabel Jenjang Pendidikan No item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 r tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 r hitung 0,594 0,538 0,446 0,617 0,705 0,672 0,743 0,531 0,752 0,591 Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data primer yang diolah 2012 Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 10 item indikator empirik pada konsep jenjang pendidikan, semua item diterima atau valid, rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrumen total dari variabel kesejahteraan guru. Hasil uji validitas 56 instrumen kesejahteraan dapat dilihat pada tabel. 3.7 di bawah ini: Tabel. 3.7 Hasil Uji Validitas Item Kesejahteraan No 1 Variabel Kesejahteraan No item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 r tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 r hitung 0,479 0,543 0,448 0,525 0,487 0,490 0,475 0,474 0,542 0,691 0,487 0,453 0,489 Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data primer yang diolah 2012 Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 13 item indikator empirik pada konsep kesejahteraan, semua item diterima atau valid, rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrumen total dari variabel kinerja guru. Hasil uji validitas instrumen kinerja guru dapat dilihat pada tabel. 3.8 di bawah ini: Tabel. 3.8 Hasil Uji Validitas Kinerja Guru No 1. Variabel Kinerja Guru No item 1 2 r tabel 0,444 0,444 r hitung 0,478 0,461 Ket Valid Valid 57 Tabel. 3.8 (Lanjutan) No 1. Variabel Kinerja Guru No item 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 30 31 32 33 34 35 36 r tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 r hitung 0,531 0,571 0,541 0,450 0,585 0,495 0,572 0,468 0,564 0,530 0,514 0,463 0,542 0,493 0,474 0,501 0,530 0,503 0,533 0,501 0,566 0,572 0,510 0,478 0,561 0,501 0,541 0,450 0,585 0,497 0,572 0,468 0,514 0,450 0,585 0,497 0,572 0,468 0,514 0,530 Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 58 Tabel. 3.8 (Lanjutan) No Variabel No item 37 38 39 40 r tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 r hitung 0,514 0,563 0,532 0,493 Ket Valid Valid Valid Valid Sumber: Data primer yang diolah 2012 Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 40 item indikator empirik pada konsep kinerja guru, semua item diterima atau valid, rxy > rtabel ( 0,444). Oleh karena itu dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. 2. Analisis Uji Reliabilitas Hasil uji reabilitas instrument penelitian dengan menggunakan rumus teknik korelasi alpha untuk indikator empirik pada konsep perilaku kepemimpinan kepala sekolah, jenjang pendidikan, kesejahteraan dan kinerja guru, maka untuk lebih jelasnya pada tabel. 3.9 berikut ini : Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Konsep Nilai Alpha Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 0,770 Keterangan Reliabel Jenjang Pendidikan 0,560 Reliabel Kesejahteraan 0,731 Reliabel Kinerja Guru 0,822 Sumber: Data primer yang diolah 2012 Reliabel 59 Dari data tabel. 3.9 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah 0,770 dan kesejahteraan dengan nilai alpha Cronbach adalah 0,731 dan menurut George dan Mallery (1995) besarnya angka tersebut masuk dalam kriteria instrument yang reliabelnya berada pada kategori “diterima”. Jenjang pendidikan dengan nilai alpha Cronbach adalah 0,560 dan menurut George dan Mallery (1995) besarnya angka tersebut masuk dalam kriteria instrument yang reliabelnya berada pada kategori “Jelek”. Sedangkan kinerja guru dengan nilai alpha Cronbach adalah 0,822 masuk pada kriteria baik. 3.9. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai hasil pengukuran variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jenjang Pendidikan, Kesejahteraa dan kinerja guru. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan standar deviasi serta koefisien variasi. 3.10. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana mengetahui pengaruh satu digunakan variabel untuk independen 60 terhadap variabel dependen. Persamaan umum regresi sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bX Dimana : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 ( harga Konstan) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan ataupun besarnya penurunan peningkatan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b > 0 maka variabel independen mempengaruhi kenaikan variabel dependen, dan bila b < 0 maka variabel independen mempengaruhi penurunan variabel dependen. X = subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu. yang 61