HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) Naskah Publikasi Oleh : RAHMAD SETYAWAN F 100 070 035 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) Rahmad Setyawan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta [email protected] Pembimbing : Dr. Yadi Purwanto, MM, MBA Perkembangan moral merupakan hal yang penting bagi mahasiswa sebagai agent of change. Untuk mencapai perkembangan moral yang baik, mahasiswa bukan hanya memiliki kecerdasan emosionalkan saja. Namun juga harus memiliki kecerdasan spiritual. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual akan dapat memecahkan masalah secara holistik dan lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perkembangan moral pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan jumlah responden 160 orang. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis product moment untuk menunjukkan hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perkembangan moral. Hasil analisis data menunjukkan ada koefisien korelasi antara kecerdasan spiritual dengan perkembangan moral pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang ditunjukkan (r) sebesar 0,329 dengan nilai Sig. 0,000 (p < 0,001). Sumbangan efektif kecerdasan spiritual terhadap perkembangan moral pada penelitian ini sebesar 10,8%, sisanya 89,2%. Analisis kategorisasi diketahui variabel kecerdasan spiritual memiliki rerata empirik sebesar 95,07 dan rerata hipotetik sebesar 75 yang berarti tergolong tinggi. Pada variabel perkembangan moral diketahui rerata empirik sebesar 15,38 dan rerata hipotetik sebesar 8,5 yang berarti tergolong sangat tinggi. Kesimpulan hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan spiritual dengan perkembangan moral pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kata Kunci : Kecerdasan spiritual, perkembangan moral, mahasiswa, sebagai individu yang masih dalam PENDAHULUAN Pada dasarnya manusia tahap perkembangan remaja. Moral adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang dalam Maha Esa dan memiliki potensi diri Indonesia (2009), berarti ajaran baik, serta perilaku yang berbeda-beda buruk perbuatan satu dengan yang lainnya. Dalam akhlak dan bagian Suseno (dalam masyarakat, mahasiswa Kamus Besar dan kewajiban. Bahasa kelakuan, Menurut Muryono, 2009) adalah kelompok yang memiliki moral adalah keyakinan mengenai potensi diri atau potensi dasar yang apa yang baik dan apa yang buruk dikembangkan. Karena memperoleh serta keyakinan akan norma-norma status kelakuan manusia untuk menentukan sosial sebagai kaum intelektual. apakah suatu tindakan atau sikap itu Mahasiswa yang tumbuh dan benar atau salah. berkembang sesuai dengan tahap Kohlberg (dalam Papalia, perilaku perkembangan moral yang dkk, 2008) mendeskripsikan tiga dimiliki, serta besar dalam potensi level yang mendukung secara kondusif penalaran moral, dan setiap level merupakan terbagi kedalam dua tahap. Pertama, harapan generasi-generasi terciptanya perkembangan atau bangsa moralitas prakonvensional. Level ini pada biasanya terdapat pada anak usia 4 mahasiswa sampai 10 tahun. Dua tahap dalam yang memiliki kesesuaian dengan taraf ini adalah (1) orientasi terhadap tahap perilaku perkembangan moral hukuman dan kepatuhan, (2) tujuan yang berkualitas. kenyataannya, penerus tahap Namun sedikit dan pertukaran instrumental (orientasi minat pribadi). moralitas yang matang, mahasiswa sebaiknya juga Memasuki masa remaja, ia diharapkan Selain mengganti memiliki kecerdasan spiritual yang konsep- memadai. Seseorang yang memiliki konsep moral yang berlaku khusus di kecerdasan spiritual yang memadai masa kanak-kanak dengan prinsip mampu menjalankan moral yang berlaku umum dan agamanya secara merumuskannya maksimal. ke dalam kode ajaran optimal dan moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya. Sekarang, ia harus mengendalikan Remaja yang cerdas secara spiritual perilaku sendiri, yang sebelumnya tidak memecahkan persoalan hidup menjadi tanggung jawab orangtua hanya secara rasional atau emosional dan guru. Ia diharapkan mampu saja, mempertimbangkan permasalahan semua mereka memandang secara kemungkinan untuk menyelesaikan menghubungkan suatu masalah dan mempertanggung kehidupan secara spiritual. Ia merasa jawabkannya. dapat bahwa alamnya tidak terbatas pada dari apa yang disaksikannya dengan alat- dan alat indranya, mampu menemukan dengan pelajaran yang berharga dalam suatu mengambil banyak faktor sebagai cobaan dan dapat berdiri tegak dalam dasar pertimbangan. penderitaan serta memanfaatkannya memandang beberapa Jadi ia masalahnya sudut menyelesaikannya pandang dengan holistik, makna untuk tumbuh. Kecerdasan spiritual ditemukan pokok permasalahan yaitu pada dasarnya menunjukkan adanya apakah hati nurani dan sifat-sifat serta kecerdasan potensi luar biasa yang terpendam perkembangan dalam setiap diri manusia, antara lain mahasiswa fakultas psikologi UMS. bermanfaat Oleh karena itu penulis tertarik untuk untuk pengembangan pribadi dengan karakter yang baik. Danah spiritual moral antara terhadap pada mengadakan penelitian dengan judul hubungan antara kecerdasan spiritual mengungkapkan dengan perkembangan moral pada Quotient (SQ) mahasiswa adalah kecerdasan untuk menghadapi Universitas dan memecahkan persoalan makna Surakarta (UMS). bahwa (2002) Spiritual dan kaitanna Ian Marshall Zohar ada fakultas psikologi Muhammadiyah dan nilai. Kecerdasan yang dapat Adapun tujuan dari penelitian membuat kita menempatkan perilaku ini adalah untuk mengetahui apakah dan hidup dalam konteks makna ada hubungan antara kecerdasan yang lebih luas dan kaya. Spiritual spiritual Quotient (SQ) adalah landasan yang moral diperlukan untuk memfungsikan IQ psikologi UMS, untuk mengetahui dan EQ secara efektif. Bahkan sumbangan efektif antara kecerdasan Spiritual Quotient (SQ) merupakan spiritual kecerdasan tertinggi manusia. moral Dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka dapat dengan pada mahasiswa dengan pada psikologi UMS. perkembangan fakultas perkembangan mahasiswa fakultas Tingkat perkembangan moral sosial legalistik, yaitu menyesuaikan menurut Kohlberg (dalam Gunarsa, diri 1985) Pra-konvensional, hormatdari orang netral yang menilai konvensional, Pasca Konvensional. dari sudut pandang kesejahteraan Dan memiliki 6 aspek perkembangan masyarakat, (6) orientasi prinsip moral etika universal, yaitu menyesuaikan yaitu, menurut Kohlber (dalam untuk memelihara Budiningsih, 2004) (1) Orientasi diri hukuman penghukuman atas diri sendiri. dan kepatuhan, anak cenderung oatuh pada aturan untuk untuk rasa menghindari Mimi Doe menghindari hukuman, (2) orientasi Marsha Relativis yaitu mengungkapkan bahwa spiritualitas menyesuaikan diri (conform) untuk adalah dasar tumbuhnya harga diri, mendapatkan ganjaran, kebaikannya nilai, moral, dan rasa memiliki. dibalas seterusnya, (3) Orientasi anak Spiritualitas adalah kekuatan yang manis yaitu besar dari kekuatan diri manusia, diri untuk suatu ketidak setujuan, Instrumental, (good boy/ menyesuaikan menghindari girl), Walch dan (2001), kesadaran menghubungkan yang manusia dengan ketidak senangan orang lain, (4) Tuhan atau apapun yang dinamakan Orientasi hukuman dan ketertiban, sebagai sumber keberadaan makhluk yaitu hidup. menesuaikan diri untuk Spiritualitas mengandung menghindari penilaian oleh otoritas kesadaran akan adanya hubungan resmi yang suci dengan seluruh ciptaan dan diakibatkanna, (5) Orientasi kontrol pilihan. Untuk merengkuh hubungan dan rasa bersalah dengan cinta, spiritualitas bukanlah Teknik suatu dogma agama yang terorganisir dengan meskipun agama terorganisir. (Sugiyono, Menurut Hawari (2004), penentuan pertimbangan diambil 2010). oleh sampel tertentu Sampel peneliti yang adalah terdapat tiga bagian yang dapat mahasiswa fakultas psikologi UMS. dilihat Serta memiliki kriteria yang lebih untuk kecerdasan menguji spiritual tingkat seseorang, antara lain : piritualitas keagamaan, relasi sosial keagamaan, etika sosial. METODE PENELITIAN variabel a. Merupakan mahasiswa fakultas Psikologi UMS. b. Termasuk mahasiswa aktif Pada penelitian ini digunakan pendekatan spesifik : kuantitatif. Adapun tergantungnya adalah kecerdasan spiritual, sedangan variabel bebasnya adalah mengikuti mata kuliah. c. Terdiri dari angkatan 2011,2012, 2013, 2014. Analisis data menggunakan product moment dan cross tabulation perkembangan moral. melalui aplikasi SPSS for windows Data diperleh pada melalui penelitian dua ini versi 15.0. cara. Pengumpulan data untuk kecerdasan spiritual dan perkembangan moral. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil Pada penelitian ini menggunakan analisis data yang telah dilakukan purposive sample. oleh peneliti, menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan spiritual Pada hasil penelitian ini dengan perkembangan moral yang kecerdasan spiritual memiliki rerata ditunjukkan koefisien empirik (RE) sebesar 95,07 dan korelasi (r) = 0,329 dengan p = 0,000 rerata hipotetik (RH) sebesar 75. (p < 0,01). Artinya ada hubungan Pada positif antara kecerdasan spiritual ditunjukkan dengan perkembangan moral pada spiritual mahasiswa Psikologi penelitian tergolong tinggi. Dengan Muhammadiyah demikian dapat dikatakan bahwa dengan Fakultas Universitas Surakarta. Semakin tabel norma kategorisasi bahwa kecerdasan yang dimiliki tinggi mahasiswa kecerdasan spiritual yang dimiliki Universitas seseorang, maka semakin baik pula Surakarta (UMS) memiliki penilaian perkembangan yang dimilikinya. moral Dan yang sebaliknya, semakin rendah kecerdasan spiritual yang dimiliki seseorang, positif fakultas subjek Psikologi Muhammadiyah terhadap spiritual keagamaan, sosial keagamaan, dan etika sosial. maka Variabel semakin buruk pula perkembangan moral moral yang dimiliki orang tersebut. menunjukkan rerata empirik sebesar Dengan kecerdasan (RE) 15,38 dan rerata hipotetik (RH) spiritual dapat dijadikan prediktor 8,5. Hal ini menunjukkan bahwa dari tingkat perkembangan moral perkembangan seseorang. mahasiswa demikian, pada perkembangan Universitas penelitian moral fakultas ini pada Psikologi Muhammadiyah Surakarta (UMS) tergolong sangat perkembangan moral yang diajukan tinggi. Dengan dikatakan demikian dapat oleh Kohlberg. subjek dalam KESIMPULAN bahwa penelitian ini memiliki penilaian yang positif interpersonal pada dan Berdasarkan hasil analisis orientasi data penelitian dan pembahasan yang konformitas, telah dilakukan oleh peneliti, maka orientasi otoritas dan pemeliharaan dapat disimpulkan bahwa : sosial, orientasi kontrol legalitas, dan 1. Ada hubungan antara kecerdasan orientasi prinsip etika universal. Sumbangan kecerdasan spiritual dengan perkembangan efektif spiritual terhadap moral pada mahasiswa fakultas Psikologi Universitas perkembangan moral pada subjek Muhammadiyah Surakarta. Yang penelitian pada ditunjukkan dengan besar nilai tabel koefisien korelasi (r) = 0,329, Measure of Association di kolom R dengan p = 0,000 (p < 0,01). Squared sebesar 0,108. Yang berarti Artinya ada hubungan positif bahwa atau yang signifikan antara kecerdasan spiritual spiritual dengan perkembangan moral moral pada mahasiswa fakultas koefisien dapat dilihat determinan sumbangan pada efektif peranan kecerdasan terhadap perkembangan sebesar 10,8%. Sedangkan sisanya Psikologi sebesar 89,2% berasal dari variabel Muhammadiyah lain Semakin diluar aspek-aspek Universitas tinggi Surakarta. kecerdasan spiritual, maka akan semakin tinggi pula perkembangan moral. Muhammadiyah Surakarta sebesar Dan sebaliknya semakin rendah 10,8%. kecerdasan spiritual, semakin rendah perkembangan demikian, moral. variabel maka SARAN pula Berdasarkan hasil penelitian Dengan ini, maka penulis memberikan saran- kecerdasan saran yang bersifat membangun spiritual dapat dijadikan sebagai diantaranya yaitu : salah 1. Bagi subjek diharapkan mampu satu prediktor dari perkembangan moral. memberi 2. Kecerdasan spiritual pada subjek tergolong tinggi. Hal pengetahuan dan informasi sehingga dapat menjadi ini informasi yang bermanfaat ditunjukkan dengan rerata empirik berkaitan dengan kecerdasan (RE) sebesar 95,07 dan rerata spiritual dan hipotetik (RH) sebesar 75. moral. 3. Perkembangan moral pada subjek 2. Bagi instansi perkembangan yang tergolong sangat tinggi. Hal ini khususnya ditunjukkan dengan rerata empirik Universitas (RE) sebesar 15,38 dan rerata Surakarta hipotetik (RH) sebesar 8,5. universitas lain pada umunya. 4. Sumbangan kecerdasan spiritual terhadap pada Psikologi perkembangan mahasiswa Fakultas terkait, Muhammadiyah dan fakultas di Dapat menjadi informasi dalam moral meningkatkan fakultas mahasiswanya Universitas Psikologi kualitas dalam hal kecerdasan spiritual dan dengan perkembangan moral. 3. Bagi masyarakat diharapkan dapat mampu perkembangan moral tahap terendah terhadap normalitas yang tidak memenuhi dari semua lapisan masyarakat. 4. dari hingga tertinggi. Untuk mengatasi pentingnya kecerdasan spiritual dalam bertingkat jawaban meningkatkan kepeduliannya Terutama jenjang menciptakan syarat. 6. Melihat sebelumnya, penelitian-penelitian variabel dengan lingkungan yang nyaman, aman, tahap perkembangan moral lebih tenteram, dan bermanfaat untuk tepat yang lain. penelitian kualitatif. Bagi praktisi Psikologi, memberikan informasi bagi para ilmuwan Psikologi konsentrasi dalam yang bidang Psikologi Agama dan Psikologi Sosial terutama yang berkaitan dengan pembentukan moral dan spiritual. 5. Bagi penelitian selanjutnya, untuk skala perkembangan moral mungkin lebih baik menggunakan dengan tipe soal multiple choice menggunakan metode DAFTAR PUSTAKA Budiningsih, A. 2004. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hawari,D. 2004. Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa. Ian Marshall, Danah Zohar. 2002. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: 74 Mizan. Marsha Walch, Mimi Doe. 2001. 10 Prinsip Parenting. Bandung: Mizan. Muryono, Sigit. 2009. Empati, Penalaran Moral, dan Pola Asuh: Telaah Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta. Papalia, Diane E, dkk. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana.