PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh : AHMAD JUMANTO A 210 100 129 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ABSTRAK PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011 Ahmad Jumanto A 210 100 129, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. 2) Pengaruh kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. 3) Pengaruh lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2011 yang berjumlah 200 mahasiswa dengan sampel sebanyak 127 mahasiswa yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket yang telah diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regrasi linier berganda, uji t, uji F, sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil dari analisis data diperoleh persamaan garis linier Y=10,546+0,524X 1 +0,246X 2. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh antara lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh t hitung > t tabel yaitu 5,654 > 1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 2) Ada pengaruh antara kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh t hitung > t tabel yaitu 2,722 > 1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,007; 3) Ada pengaruh antara lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 32,086 > 3,069 dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 4) Variabel lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan efektif sebesar 25,1%, variabel kreativitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif sebesar 9,1%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh 0,341 yang berarti 34,1% kemandirian belajar dipengaruhi oleh lingkungan belajar dan kreativitas belajar sisanya sebesar 65,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci : Kemandirian Belajar, Lingkungan Belajar, Kreativitas Belajar. PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengahtengah kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau professional yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tentu memiliki potensi dan kemampuan masing-masing. Perbedaan individu mahasiswa bisa berkaitan dengan kapasitas intelektual. Di tengah perbedaan kapasitas intelektual, mahasiswa tetap dituntut dapat meraih capaian belajar secara optimal dan maksimal. Kewajiban belajar bagi seorang mahasiswa merupakan harga mati. Ketika memilih jurusan dan program studi, mahasiswa diasumsikan telah memiliki minat dan motivasi untuk bergelut pada disiplin ilmu yang dipilihnya. Persoalan yang terjadi, mahasiswa kerapkali kehilangan etos belajar saat menemui kesulitan memahami mata kuliah tertentu. Kemampuan belajar dan memahami materi mata kuliah berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Menghadapi kondisi tersebut, jalan pintas seringkali menjadi solusi, seperti copy paste tugas kuliah dan menyontek saat ujian close 1 book. Mahasiswa yang umurnya telah berusia sekitar delapan belas tahun dikategorikan sebagai individu dewasa. Perilaku belajar selayaknya bukan karena tuntutan akademik, tetapi kebutuhan untuk mengembangkan diri. Bagi mahasiswa, kemandirian belajar merupakan keniscayaan. Menurut Mudjiman (2007:1), “kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki, baik dalam menetapkan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh pembelajar sendiri”. (http://www.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2011/11/26/167780/Kem andirian-Belajar) Kemandirian belajar siswa merupakan salah satu prinsip terpenting dalam psikologi pendidikan. Menurut Slavin, (2009:6) dalam bukunya Psikologi Pendidikan yang menyatakan bahwa: Salah satu prinsip terpenting dalam psikologi pendidikan ialah bahwa guru tidak dapat hanya memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Guru dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar dengan cara-cara yang menjadikan informasi bermakna dan relevan bagi siswa, dengan memberi kesempatan kepada siswa menemukan atau menerapkan sendiri gagasan-gagasan, dan dengan mengajari siswa untuk mengetahui dan dengan sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga untuk menuju pemahaman yang lebih tinggi, namun siswa sendiri harus memanjat tangga itu. Namun dalam kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum menerapkan konsep belajar aktif sehingga tingkat kemandirian belajar yang dimiliki mahasiswa cenderung rendah. Mahasiswa masih kurang dan cenderung pasif dalam mengoptimalkan kemampuan belajar yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari kurang aktifnya mahasiswa saat mengikuti perkuliahan. Mahasiswa yang seharusnya turut mendominasi kegiatan pembelajaran dengan aktif mangajukan pertanyaan dan masukan justru hanya pasif dalam mengikuti perkuliahan dan murni hanya berperan sebagai penerima materi pembelajaran itu sendiri. Hal ini akan menyebabkan rendahnya tingkat 2 pemahaman mahasiswa dalam menguasai materi pembelajaran tersebut yang ditakutkan akan berdampak pada tingkat kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal ujian nantinya yang tentunya juga akan berdampak pada hasil atau prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Menurut Hamalik (2000:159), “faktor yang mempengaruhi kemandirian seseorang antara lain adalah faktor psikologis, fisiologis, dan lingkungan”. Faktor psikologis meliputi intelegensi, bakat, dan minat. Faktor fisiologis, meliputi sakit dan cacat tubuh. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kemandirian belajar yaitu faktor lingkungan. faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dimana mahasiswa tumbuh dan berkembang. Selain potensi yang dimiliki sejak lahir, perkembangan kemandirian juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang datang dari lingkungannya. Faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar yang lain adalah faktor yang berasal dari diri murid atau faktor psikologis, diantaranya adalah minat dan bakat. Minat dan bakat yang dimiliki seorang individu akan dapat ia gunakan guna mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki, sehingga individu dapat bersikap kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Seseorang yang ingin mempunyai kemandirian dalam proses pembelajaran harus bisa untuk bersikap kreatif, karena dengan mempunyai kreativitas maka seseorang itu dapat mengembangkan ide-ide yang dimilki sehingga mahasiswa tidak hanya menerima apa saja yang diberikan oleh dosen tetapi dapat memberikan sumbangan yang sifatnya membangun. Menurut Drevdahl (dalam Elizabeth B. Hurlock, 2004: 4): “Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya”. Berdasarkan uraian tentang pengertian kreativitas di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah suatu sikap yang dimiliki oleh 3 seseorang yang mana sikap tersebut mampu menciptakan suatu eksperimeneksperimen yang sifatnya baru. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU SURAKARTA PENDIDIKAN PROGRAM UNIVERSITAS STUDI MUHAMMADIYAH PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011. 2) Untuk mengetahui pengaruh Kreativitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011. 3) Untuk mengetahui secara bersama-sama pengaruh antara Lingkungan Belajar dan Kreativitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif (deskriptif kuantitatif), karena pada penelitian ini peneliti menganalisis dan mengklarifikasi dengan menggunakan angket dan mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan angka dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Seperti pendapat yang diutarakan oleh Sugiyono (2008:14), “Penelitian Deskriptif Kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”. 4 Populasi, Sampel, dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2011 yang berdasarkan data yang diperoleh adalah berjumlah 200 orang mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan sebesar 5%, di mana dengan jumlah populasi 200 maka sampel yang bisa diambil adalah sebesar 127 responden. Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling, di mana untuk cara yang digunakan adalah dengan menggunakan Simple Random Sampling, karena dalam teknik pengambilan sampel pada penelitian ini memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi, di mana pada penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2011, untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel dan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata pada populasi itu karena anggota pada populasi ini, yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, dianggap homogen. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Terlebih dahulu menyusun kisi-kisi angket sebelum di uji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitasnya. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga pendidikan tinggi dibawah Persyarikatan Muhammadiyah. UMS berdiri 5 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 063,50/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia yang terletak di jalan Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta. Amal usaha bidang pendidikan ini bertekad mewujudkan kampus sebagai “Wacana Keilmuan dan Keislaman”. Visi FKIP adalah menjadi lembaga pendidik tenaga kependidikan yang menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan berkepribadian islami. Selanjutnya misi FKIP adalah (1) Menyelenggarakan pendiidkan, pelatihan dan pembimbingan untuk menghasilkan tenaga pendidikan yang cakap, berjiwa wira-usaha dan berkepribadian islami, (2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan ipteks yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan dan pengembangan, (3) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Akhirnya secara operasional tujuan yang ingin dicapai FKIP adalah (1) Menghasilkan lulusan yang cakap dan berkepribadian islami sesuai dengan kompetensi pendidik, (2) Menghasilkan penelitian yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, (3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pendidikan dan kewirausahaan. Program Studi (Progdi) Pendidikan Ekonomi Akuntasi merupakan salah satu program studi di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta berdasarkan SK Dikti No.0395/01/1984. Program studi ini menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa item kemandirian belajar dinyatakan valid. Dapat dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji reliabilitas semua item 6 dinyatakan reliabel karena memiliki nilai r hitung > r tabel, dengan r tabel 0,444, variabel kemandirian belajar mahasiswa 0,870. Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel independen, atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal yang menggunakan teknik uji Liliefors atau dalam program SPSS disebut juga dengan Kolmogorov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari kemandirian belajar, dengan nilai L hitung < L tabel , dari perhitungan menggunakan bantuan SPSS For Windows 15. diperoleh L hitung sebesar 0,059 < Ltabel sebesar 0,0786 dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05. Hasil uji prasyarat analisis dari uji linearitas yang digunakan untuk mengetahui apakah model hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat merupakan hubungan garis lurus ( hubungan linier) atau untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak yang menggunakan bantuan SPSS For Windows 15.0 antara variabel lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar menunjukkan bahwa mempunyai hubungan yang linier dengan F hitung < F tabel yaitu 1,433 < 1,608 dan nilai signifikansi 0,106 > 0,05. Sedangkan untuk variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar menunjukkan bahwa mempunyai hubungan yang linier dengan F hitung < F tabel yaitu 1,173 < 1,592 dengan nilai signifikansi 0,279 > 0,05. Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows 15.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan kreativitas belajar berpengaruh terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal itu dapat dilihat dari persamaan regresi linier yaitu Y = 10,546 + 0,524 (X 1 ) + 0,246 (X 2 ), berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masingmasing variabel independen bernilai positif lingkungan belajar dan kreativitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemandirian belajar mahasiswa. 7 Variabel lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa 0,524 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier berganda untuk variabel lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar diperoleh t hitung > t tabel yaitu 5,654 > 1,979 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan efektif sebesar 25,1%. Variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel pendapatan sebesar 0,246 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kreativitas belajar berpengaruh terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier berganda untuk variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar diperoleh t hitung > t tabel yaitu 2,722 > 1,979 dan nilai signifikan 0,007 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif sebesar 9,1%. Variabel lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hasil uji F atau uji keberartian regresi linier berganda diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu 32,086 > 3,069 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Kemudian koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,341 yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 34,1%. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan efektif 25,1%. Variabel kreativitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif 9,1%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel lingkungan belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kemandirian belajar mahasiswa. 8 KESIMPULAN Lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > t tabel , yaitu 5,654 > 1,979 dan signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan efektif sebesar 25,1%. Kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > t tabel , yaitu 2,722 > 1,979 dan signifikansi < 0,05 yaitu 0,007 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif sebesar 9,1%. Lingkungan belajar dan kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari analisis regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu 32,086 > 3,069 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Dengan hasil koefisiensi determinansi (R2) sebesar 0,341 yang menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar adalah sebesar 34,1% sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru http://www.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2011/11/26/167780/Kema ndirian-Belajar Hurlock, Elizabeth B. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta. RI. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sinar Grafika. Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktek Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. 9