pengaruh lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap

advertisement
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR
TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
ANGKATAN 2011
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Diajukan Oleh :
AHMAD JUMANTO
A 210 100 129
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR
TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
ANGKATAN 2011
Ahmad Jumanto A 210 100 129, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh lingkungan
belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. 2) Pengaruh kreativitas belajar terhadap
kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi
angkatan 2011. 3) Pengaruh lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap
kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi
angkatan 2011. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2011 yang berjumlah 200
mahasiswa dengan sampel sebanyak 127 mahasiswa yang diambil dengan teknik
Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
angket yang telah diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regrasi linier berganda, uji t, uji F,
sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil dari analisis data diperoleh
persamaan garis linier Y=10,546+0,524X 1 +0,246X 2. Kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh antara lingkungan belajar
terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh
t hitung > t tabel yaitu 5,654 > 1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
0,000; 2) Ada pengaruh antara kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar.
Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh t hitung > t tabel yaitu 2,722 > 1,979
(α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,007; 3) Ada pengaruh antara
lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini
terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 32,086 > 3,069
dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 4) Variabel lingkungan belajar
memberikan sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan efektif sebesar
25,1%, variabel kreativitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 26,6%
dan sumbangan efektif sebesar 9,1%. Hasil uji koefisien determinasi (R2)
diperoleh 0,341 yang berarti 34,1% kemandirian belajar dipengaruhi oleh
lingkungan belajar dan kreativitas belajar sisanya sebesar 65,9% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci : Kemandirian Belajar, Lingkungan Belajar, Kreativitas Belajar.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal
penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengahtengah kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan akan
dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.
Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau professional yang dapat
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Kegiatan pendidikan
diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan
pendidikan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan
nasional yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak peradaban bangsa yang martabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tentu
memiliki potensi dan kemampuan masing-masing. Perbedaan individu
mahasiswa bisa berkaitan dengan kapasitas intelektual. Di tengah perbedaan
kapasitas intelektual, mahasiswa tetap dituntut dapat meraih capaian belajar
secara optimal dan maksimal. Kewajiban belajar bagi seorang mahasiswa
merupakan harga mati. Ketika memilih jurusan dan program studi, mahasiswa
diasumsikan telah memiliki minat dan motivasi untuk bergelut pada disiplin
ilmu yang dipilihnya.
Persoalan yang terjadi, mahasiswa kerapkali kehilangan etos belajar
saat menemui kesulitan memahami mata kuliah tertentu. Kemampuan belajar
dan memahami materi mata kuliah berbeda antara satu mahasiswa dengan
mahasiswa lainnya. Menghadapi kondisi tersebut, jalan pintas seringkali
menjadi solusi, seperti copy paste tugas kuliah dan menyontek saat ujian close
1
book. Mahasiswa yang umurnya telah berusia sekitar delapan belas tahun
dikategorikan sebagai individu dewasa. Perilaku belajar selayaknya bukan
karena tuntutan akademik, tetapi kebutuhan untuk mengembangkan diri. Bagi
mahasiswa, kemandirian belajar merupakan keniscayaan. Menurut Mudjiman
(2007:1), “kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif yang didorong
oleh niat atau motif untuk menguasai kompetensi guna mengatasi suatu
masalah, dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki,
baik dalam menetapkan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo
belajar, cara belajar maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh pembelajar
sendiri”.
(http://www.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2011/11/26/167780/Kem
andirian-Belajar)
Kemandirian belajar siswa merupakan salah satu prinsip terpenting
dalam psikologi pendidikan. Menurut Slavin, (2009:6) dalam bukunya
Psikologi Pendidikan yang menyatakan bahwa:
Salah satu prinsip terpenting dalam psikologi pendidikan ialah bahwa
guru tidak dapat hanya memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa
harus membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Guru
dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar dengan cara-cara yang
menjadikan informasi bermakna dan relevan bagi siswa, dengan
memberi kesempatan kepada siswa menemukan atau menerapkan
sendiri gagasan-gagasan, dan dengan mengajari siswa untuk
mengetahui dan dengan sadar menggunakan strategi mereka sendiri
untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga untuk menuju
pemahaman yang lebih tinggi, namun siswa sendiri harus memanjat
tangga itu.
Namun dalam kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum
menerapkan konsep belajar aktif sehingga tingkat kemandirian belajar yang
dimiliki mahasiswa cenderung rendah. Mahasiswa masih kurang dan
cenderung pasif dalam mengoptimalkan kemampuan belajar yang dimilikinya.
Hal ini dapat dilihat dari kurang aktifnya mahasiswa saat mengikuti
perkuliahan. Mahasiswa yang seharusnya turut mendominasi kegiatan
pembelajaran dengan aktif mangajukan pertanyaan dan masukan justru hanya
pasif dalam mengikuti perkuliahan dan murni hanya berperan sebagai penerima
materi pembelajaran itu sendiri. Hal ini akan menyebabkan rendahnya tingkat
2
pemahaman mahasiswa dalam menguasai materi pembelajaran tersebut yang
ditakutkan akan berdampak pada tingkat kesulitan mahasiswa dalam
mengerjakan soal-soal ujian nantinya yang tentunya juga akan berdampak pada
hasil atau prestasi belajar yang dicapai mahasiswa.
Menurut
Hamalik
(2000:159),
“faktor
yang
mempengaruhi
kemandirian seseorang antara lain adalah faktor psikologis, fisiologis, dan
lingkungan”. Faktor psikologis meliputi intelegensi, bakat, dan minat. Faktor
fisiologis, meliputi sakit dan cacat tubuh. Faktor selanjutnya yang
mempengaruhi kemandirian belajar yaitu faktor lingkungan. faktor lingkungan
meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor lingkungan
merupakan faktor yang sangat penting dimana mahasiswa tumbuh dan
berkembang. Selain potensi yang dimiliki sejak lahir, perkembangan
kemandirian juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang datang dari
lingkungannya.
Faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar yang lain adalah
faktor yang berasal dari diri murid atau faktor psikologis, diantaranya adalah
minat dan bakat. Minat dan bakat yang dimiliki seorang individu akan dapat ia
gunakan guna mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan yang
dimiliki,
sehingga
individu
dapat
bersikap
kreatif
dalam
kegiatan
pembelajaran. Seseorang yang ingin mempunyai kemandirian dalam proses
pembelajaran harus bisa untuk bersikap kreatif, karena dengan mempunyai
kreativitas maka seseorang itu dapat mengembangkan ide-ide yang dimilki
sehingga mahasiswa tidak hanya menerima apa saja yang diberikan oleh dosen
tetapi dapat memberikan sumbangan yang sifatnya membangun. Menurut
Drevdahl (dalam Elizabeth B. Hurlock, 2004: 4): “Kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk dapat menghasilkan komposisi, produk atau
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal
pembuatnya”.
Berdasarkan uraian tentang pengertian kreativitas di atas dapat di
ambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah suatu sikap yang dimiliki oleh
3
seseorang yang mana sikap tersebut mampu menciptakan suatu eksperimeneksperimen yang sifatnya baru.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN
BELAJAR
DAN
KREATIVITAS
BELAJAR
TERHADAP
KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN
DAN
ILMU
SURAKARTA
PENDIDIKAN
PROGRAM
UNIVERSITAS
STUDI
MUHAMMADIYAH
PENDIDIKAN
AKUNTANSI
ANGKATAN 2011”.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2011. 2) Untuk mengetahui pengaruh Kreativitas Belajar terhadap
Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011. 3) Untuk mengetahui
secara bersama-sama pengaruh antara Lingkungan Belajar dan Kreativitas
Belajar terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif (deskriptif kuantitatif), karena pada penelitian ini peneliti
menganalisis dan mengklarifikasi dengan menggunakan angket dan mencoba
mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan
angka dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Seperti pendapat
yang diutarakan oleh Sugiyono (2008:14), “Penelitian Deskriptif Kuantitatif
adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan”.
4
Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah Mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2011 yang berdasarkan data
yang diperoleh adalah berjumlah 200 orang mahasiswa.
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan taraf
kesalahan sebesar 5%, di mana dengan jumlah populasi 200 maka sampel yang
bisa diambil adalah sebesar 127 responden.
Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling, di mana
untuk cara yang digunakan adalah dengan menggunakan Simple Random
Sampling, karena dalam teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi, di mana
pada penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta Angkatan 2011, untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel dan
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata pada populasi itu karena anggota pada populasi ini, yaitu
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, dianggap homogen.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk
mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang
standar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket dan metode
dokumentasi. Terlebih dahulu menyusun kisi-kisi angket sebelum di uji
cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitasnya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga
pendidikan tinggi dibawah Persyarikatan Muhammadiyah. UMS berdiri
5
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No
063,50/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP
Muhammadiyah Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah salah satu Perguruan
Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia yang terletak di jalan Ahmad Yani
Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta. Amal usaha bidang pendidikan ini
bertekad mewujudkan kampus sebagai “Wacana Keilmuan dan Keislaman”.
Visi FKIP adalah menjadi lembaga pendidik tenaga kependidikan
yang menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan berkepribadian
islami. Selanjutnya misi FKIP adalah (1) Menyelenggarakan pendiidkan,
pelatihan dan pembimbingan untuk menghasilkan tenaga pendidikan yang
cakap, berjiwa wira-usaha dan berkepribadian islami, (2) Melaksanakan
penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan ipteks yang mendukung
peningkatan
kualitas
pendidikan,
pelatihan
dan
pengembangan,
(3)
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan. Akhirnya secara operasional tujuan yang ingin
dicapai FKIP
adalah (1) Menghasilkan lulusan yang cakap dan berkepribadian islami sesuai
dengan kompetensi pendidik, (2) Menghasilkan penelitian yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, (3)
Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pendidikan dan kewirausahaan.
Program Studi (Progdi) Pendidikan Ekonomi Akuntasi merupakan
salah satu program studi di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP)
Universitas Muhammadiyah Surakarta berdasarkan SK Dikti
No.0395/01/1984. Program studi ini menyelenggarakan proses pembelajaran
yang berkualitas guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya
saing.
Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa item kemandirian belajar
dinyatakan valid. Dapat dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel
dan nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji reliabilitas semua item
6
dinyatakan reliabel karena memiliki nilai r hitung > r tabel, dengan r tabel 0,444,
variabel kemandirian belajar mahasiswa 0,870.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas yang dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel
independen, atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal
yang menggunakan teknik uji Liliefors atau dalam program SPSS disebut juga
dengan Kolmogorov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari kemandirian
belajar, dengan nilai L hitung < L tabel , dari perhitungan menggunakan bantuan
SPSS For Windows 15. diperoleh L hitung sebesar 0,059 < Ltabel sebesar 0,0786
dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji linearitas yang digunakan untuk
mengetahui apakah model hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat merupakan hubungan garis lurus ( hubungan linier) atau untuk
mengetahui apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau
tidak yang menggunakan bantuan SPSS For Windows 15.0 antara variabel
lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar menunjukkan bahwa
mempunyai hubungan yang linier dengan F hitung < F tabel yaitu 1,433 < 1,608
dan nilai signifikansi 0,106 > 0,05. Sedangkan untuk variabel kreativitas
belajar terhadap kemandirian belajar menunjukkan bahwa mempunyai
hubungan yang
linier dengan F hitung < F tabel yaitu 1,173 < 1,592 dengan nilai
signifikansi 0,279 > 0,05.
Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis
regresi linier ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows 15.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan kreativitas belajar
berpengaruh terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal itu dapat dilihat dari
persamaan regresi linier yaitu Y = 10,546 + 0,524 (X 1 ) + 0,246 (X 2 ),
berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masingmasing variabel independen bernilai positif lingkungan belajar dan kreativitas
belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemandirian belajar
mahasiswa.
7
Variabel lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel
lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa 0,524 atau positif,
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan belajar berpengaruh
positif terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Kemudian berdasarkan uji
keberartian koefisien regresi linier berganda untuk variabel lingkungan belajar
terhadap kemandirian belajar diperoleh t hitung > t tabel yaitu 5,654 > 1,979 dan
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan
efektif sebesar 25,1%.
Variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel
pendapatan sebesar 0,246 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel kreativitas belajar berpengaruh terhadap kemandirian belajar
mahasiswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier
berganda untuk variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar
diperoleh t hitung > t tabel yaitu 2,722 > 1,979 dan nilai signifikan 0,007 < 0,05.
Sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif sebesar 9,1%.
Variabel lingkungan
belajar dan kreativitas belajar
terhadap
kemandirian belajar mahasiswa. Hasil uji F atau uji keberartian regresi linier
berganda diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu 32,086 > 3,069 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Kemudian koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,341 yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah sebesar 34,1%. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa
lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 73,4% dan
sumbangan efektif 25,1%. Variabel kreativitas belajar memberikan sumbangan
relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif 9,1%. Dengan membandingkan
nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel lingkungan belajar
memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kemandirian belajar
mahasiswa.
8
KESIMPULAN
Lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi
linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > t tabel , yaitu 5,654 > 1,979 dan
signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 73,4%
dan sumbangan efektif sebesar 25,1%.
Kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi
linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > t tabel , yaitu 2,722 > 1,979 dan
signifikansi < 0,05 yaitu 0,007 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 26,6%
dan sumbangan efektif sebesar 9,1%.
Lingkungan belajar dan kreativitas belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari
analisis regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu 32,086
> 3,069 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Dengan hasil koefisiensi
determinansi (R2) sebesar 0,341 yang menunjukkan besarnya pengaruh
lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar adalah
sebesar 34,1% sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti
oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru
http://www.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2011/11/26/167780/Kema
ndirian-Belajar
Hurlock, Elizabeth B. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.
RI. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : Sinar Grafika.
Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktek Jilid 2.
Jakarta : PT. Indeks.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
9
Download