PENGARUH PUPT]K ORGAI\IIK TERIIADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACAIYG IIIJAU (Phaseolus Radiatus L) Organic Fertiliser Influence to Growth Green Bean Plant (Phaseolus Radiatus L) Oleh: Yohana Lasmarialn Linna Fitriani, M.Pd.2, Sepriyaningsih, M.Pd.Si.3 S I STKIP-PGRI Lubuklinggau 'Alumni *'Dosen ' STKIP-PGRI Lubuklinggau Email : [email protected] ABSTNACT This research intent to know crop plant green bean (Phaseolus radiatus L) with organic fertiliser application gets goat filth raw product. This reseorch utilize Fledged Remdom Design method (RAL) with single factor. Conduct as application of organic fertiliser with dosed P0 : 0 g organic fertilisers, Pl : 1A0 g organicfertilisers, P2 : 150 g organicfertilisers, P3 :200 g organic fertilisers. Each dose manures at reas much six times. Parameter who will be obser,,,ed deep observational it is tall plant, total leal flowering age and total polong about plant. Analisis's tech data with steps: normality quiz, homogeneity quiz, anava's quiz one band and sequel quiz which is quiz BNJ. Of research result is gotten that organicfertiliser influentialing to plantflower age green bean bases to test Anava one bond with signifikansi's level 5% point out results that signiJikan which isfsomputing(15,00) ) FnbteQ,l0) and drawned out by BNJ'S quiz Pl's conduct (100g), P2 (15A9, ond P3 (2009) variably real with control (P0), but don't ascendant to plant high, total polong's leaf and amount green bean plant (Phaseolus radiatus L ). Key word: organicfertiliser, growth, green bean. 1. PENDAHULUAI\ Indonesia merupakan negara agraris, artinya masyarakat banyak yang bermata pencaharian sebagai petani. Banyak produk nasional yang berasal dari sektor pertanian seperti tanaman pangan yang mempunyai peranan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan gizi dan kebutuhan pasar domestik. Salah satu tanaman pangan di lndonesia adalah kacang hijau (Phaseolus radiatus Z.) (Hanisar,2015:2). Kacang hijau (Phaseolus radiatus I.) merupakan sumber protein, vitamin (A,81, dan C), serta beberapa mineral. Biji maupun tepung kacang hijau banyak digunakan dalam berbagai bentuk pangan, seperti bubur dan roti (Purwono, 2009:95). Kandungan zat dalam kacang hijau bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti beri-beri, anemia, wasir, gangguan hati, dan Iain-lain. Zat antioksidannya mampu memperlambat proses penuaan dan dapat menghalangi penyebaran sel kanker (Fitriani, 2014:27). Di Kabupaten Musirawas Utara khususnya Nibung, kacang hijau biasanya dimanfaatkan menjadi bahan makanan seperti bubur kacang hijau yang diberi santan dan gula sehingga menghasilkan rasa yang nikmat saat disantap hangat-hangat. Selain itu, biji kacang hijau yang sudah empuk juga bisa ditumbuk dan dijadikan isian dari kue-kue seperti: onde-onde, bakpao, kumbu, gandasturi, dan lain-lain. Tepung kacang hijau biasanya dipasarkan untuk pembuatan kue-kue yang berbentuk gel. Sementara itu, kecambah kacang hijau kacang hijau memiliki banyak manfaat, Menurut Sarsini (2008:44), pupuk kandang kambing memiliki pH H2O 8,79, pH KCI 8,54, dan kandungan Nitrogen (N) namun tanaman total 0,42 %. Bahan organik 8,69 Yo, (tauge) yang banyak mengandung vitamin E digunakan untuk sayur. Meskipun tanaman ini masih kurang mendapatkan perhatian petani Kalsium (Ca) tersedia 1,28o/o, Belerang (S) tersedia 2,05yo dan Kalium (K) tersedia 2,50Yo. Pupuk kandang kambing yang memiliki kandungan N total, bahan organik, Ca tersedia, S tersedia, dan K tersedia yang tinggi, sehingga diharapkan dengan adanya penambahan pupuk kandang kambing tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah dan unsur hara cukup tersedia bagi tanaman. Pupuk kandang kambing selain memiliki kandungan unsur hara yang peoting tersebut juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. untuk dibudidayakan. Di kabupaten Musirawas Utara khususnya Nibung, tanaman kacang hijau menduduki posisi terakhir dibanding tanaman pangan lainnya, seperti: jagung kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, cabai dan kacang panjang. Padahal tanaman kacang hijau memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan dibanding dengan tanaman lainnya, kacang hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi agronomi dan ekonomis, seperti: (a) cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pascapanen relatif mudah, (b) lebih tahan kekeringan, (c) serangan hama 2. METODE PENELITIAN dan penyakit lebih sedikit, (d) dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan A. Waktu dan TempatPenelitian yang mudah (Atman, 2007:89). Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas lahan pertanian adalah penggunaan pupuk. Petani cenderung meninggalkan pupuk organik termasuk pupuk kandang setelah pupuk kimia diperkenalkan. Pemakaian pupuk kimia awalnya memang memberikan hasil panen yang lebih banyak, sehingga petani terus menerus menggunakannya. Penggunaan pupuk kimia secara tsrus menerus dapat menyebabkan pencemaran tanah yang akan berpengaruh terhadap populasi mikroorganisme (Hermawansyah, Penelitian Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2016, yang bertempat di Desa Sumber Makmur, Kec. Nibung Kab. Musirawas Utara. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah cangkul, alat-alat tulis, gunting, polybag ukuran 20x13 cm, ember, dan garu untuk pengaduk tanah/pupuk, handsprayer, timbangan rumah tan1ga, plastik, sekop, 2013:2). Menurut Dinariani perbaikan pemupukan dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik salah satunya pupuk kandang kambing. Fupuk kandang kambing merupakan salah satu mistar plastilq staples, kamera ponsel Samsung chat jaring kawat, kuyu, mangkok kecil. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: kotoran kambing bibit kacang hrjau (Phaseolus radiatus L.) vaietas perkutut, air sumur, (2014:129), jenis pupuk kandang yang banyak mengandung senyawa organik. Pupuk kandang kambing ramah terhadap tanah, label. lingkungan. Ketersediaannya yang melimpah dapat mengurangi biaya produksi C. Rancangan Percobarn Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dosis pupuk organik dan 6 kali ulangan. Hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan Anava satu jalur. Bila F hitung dan meningkatkan hasil produksi melalui perbaikan struktur tanah. Penggunaan pupuk kandang kambing secara berkelanjutan memberikan dampak positif terhadap kesuburan tanah. 2 perlakuan lebih besar dari F tabel 5%o, dilanjutkan dengan Uji BNJ (Beda Nyata berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Rata-rata hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau dapat dilihat padaTabel 1. Tabel 1. Rata-rata tinggi tanamaa kacang hijau pada umur 16 minggu setelah tanam. Jujur) pada taraf nyata 5Yo. Perlakuan dalam percobaan ini adalah total tiga kali pemberian pupuk yaitu: 1. P0 = 0 {polybag pupuk organik. 2. Pl : l0A glpolybag pupuk organik. 3. P2 : 150 glpolybag pupuk organik. 4. P3 = 200 glpolybag pupuk organik. Tinggi Dosis Pupuk Organik (gam) tanaman (cm) D. Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian yang dosis P0 (0e) 15,38 Pl (100s) meliputi P2 (150s) persiapan media persemaian, penyemaian P3 (200e) 28.29 23.5s 26,30 dilaksanakan, yaitu: pupuk; (2) (1) konversi persiapan bibit benih dan pemindahan bibit; (3) penanaman; (4) pemberian perlakuan pemupukan; (5) pemeliharaan tanaman meliputi : penyiraman, penyiangan gulma dan pengendalian hama dan penyakit; (6) pemanenan dilakukan pada saat tanaman kacang hijau berumur 65 hari; (7) pengambilan dan analisis data; dan (8) Pada tabel 1. terlihat bahwa perlakuan Pl sehingga kandungan unsur hara dalam menyebabkan E. Pengamatan dan Analisis Data Pengamatan parameter tanaman kacang hijau yaitu: (1) tinggi tanaman; (2) jumlah daun; (3) umur berbunga; (4) jumlah polong pertanaman. Analisis data dengan sidik ragam. Bila F hitlI)e ) F 66.1 taraf 5%, dilanjutkan Uji BNJ taraf nyata 3. tanah berkurang dan pertumbuhan tanaman tidak optimal karena kekurangan nutrisi. Menurut Sarsini (2A08:42), menyatakan bahwa rendahnya bahan organik dalam tanah disebabkan oleh tanah yang telah mengalami pelapukan dan pencucian lanjut sehingga unsur-unsur hara yang terkandung dalam bahan organik pada lapisan tanah atas tercuci dan ikut terbawa oleh aliran air menuju ke lapisan tanah di bawahnya sehingga tanah pada lapisan atas memiliki kandungan bahan organik yang sangat (Beda Nyata Jujur) pada 5Yo. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus rqdiatus L) serta parameter yang diamati yaitu tinggi rendah. Ditambahkan lagi oleh Taufika ini hal diduga karena kandungan unsur Nitrogen dalam tanah sedang, sehingga respon terhadap (201 tanaman, jumlah daun, umur berbunga dan jumlah polong tanaman kacang hijau. 1:4-5), penambahan unsur Nitrogen melalui pemupukan tidak terlihat. Selain itu faktor internal pertumbuhan (yaitu atas kendali genetik) dan unsur-unsur iklim, tanah dan biologis juga berpengaruh terhadap tidak terdapatnya pertambahan A. Tinggi tanaman (cm) Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman kacang hijau dosis 28,29cm walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena selama proses pertumbuhan sering terjadi hujan penyusunan laporan. dengan dengan rcAglpolybag memberikan nilai tanaman tertinggi dengan rata-rata setelah dilakukan penghitungan menunjukkan bahwa pupuk organik tidak J tinggi tanaman. Lebih lanjut oleh Andayani (2013:25), menyatakan pertanaman kacang hijau mengalami hambatan dan gmggum, misalnya mudah rebah dan terserang penyakit. Produksi kacang hijau pada musim bahwa selain faktor luar (lingkungan), pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi hujan umumnya lebih oleh faktor yang ada didalam tanaman itu sendiri. B. Jumlah daun (helai) Berdasarkan hasil pengarnatan terhadap jumlah daun tanaman kacang hijau menunjukkan bahwa pupuk organik tidak berpengaruh terhadap jumlah daun tanaman kacang hijau. Untuk lebih jelasnya, (chrysodeixis chalcites) rata-rata 2006:30). Ditambahkan lagi oleh Lestari (2011:5), selain itu juga kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan batang dan daun terhambat karena pembelahan dan pembesaran sel Jumlah daun Dosis Pupuk yang menyebabkan daun berlubang atau rusak tidak beraturan dan penyakit bercak sclerotium pada daun terjadi warna coklat, kuning atau putih kemudian menjalar kebagian batang, menyebabkan tanaman mati (Siswadi, pengamatan jumlah daun disajikan dalam Tabel2. Tabel2. Rata-rata jumlah daun tanaman kacang hijau pada umur l-6 minggu setelah tanam. Organik (gam) rendah dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau (Purwono, 2009:94). Hama yang menyerang pada tanaman kacang hijau yaitu ulat jengkal P0 (0e) 8 terhambat, sehingga menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan daunnya P1 (100s) P2 (150e) l1 t0 1t klorofil. Gejala kekurangan hara dapat diperlihatkan oleh tanaman melalui ftelai) P3 (200s) Pada tabel 2. terlihat menguning karena perubahan $/arna, ukuran dan morfologi daunnya, gejala ini bahwa disebabkan karena kandungan unsur hara tersebut kurang tersedia bagi tanaman. Apabila terjadi peningkatan pemberian dosis akan menyebabkan perlakuan tanpa pupuk organik (P0), jumlah daun rata-rata adalah 8 helai, sedangkan dengan perlakuan (Pl) ratarata jumlah daun I I helai, perlakuan (P2) rata-rata jumlah daun 10 helai, pertumbuhan terhambat, bahkan cenderung menurun dikarenakan dosis pupuk yang melampaui batas optimum kebutuhan hara bagi tanaman dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman dan menyebabkan periumbuhan yang abnormal. Ketersediaan unsur hara pada dan perlakuan (P3) rata-rata jumlah 11 helai. Meskipun mengalami peningkatan jumlah daun dengan penambahan pupuk organik, peningkatan yang terjadi tidaklah berpengaruh. Hal ini dikarenakan selama proses pertumbuhan sering daun adalah pupuk berpengaruh dalam terjadi hujan yang menyebabkan tanaman kacang hijau mudah rebah dan daun terserang penyakit. Jumlah curah hujan ini dapat cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata curah hujannya rendah. Daerah yang memiliki curah hujan proses pembentukan daun, terutama unsur nitrogen dan fosfat. Nitrogen meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman yang menghasilkan daun, meningkatkan berkembangnya mikroorganisme dalam tanah, dan pembentukan protein. Zat ini memacu mempengaruhi produksi kacang hijau. Tanaman kekurangan tinggi 4 Hal tersebut sejalan pertumbuhan (meningkatkan tinggi tanaman dan meningkatkan jumlah daun). Peranan utama nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang yang menyatakan bahwa pupuk kandang kambing mengandung hormon gibberellin. Sebagaimana pendapat Abidin (1985:46), hormon gibberellin sebagai salah satu hormon tumbuh pada tanaman yang mempunyai peranan dalam pembungaan. Giberelin dapat memenuhi kebutuhan bunga beberapa jenis tanaman pada musim dingin ketika fotosintesis kurang dan memicu tanaman agar berbunga lebih awal. Ditambahkan lagi oleh Heddy pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Kekurangan (defisiensi) nitrogen pada tanaman menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan kerdil. Daunnya berwarna hijau muda dan daun yang lebih tua menguning dan akhirnya kering (Sholikah, 201 3 : 1 35-1 36). (1983:25), menyatakan C. Umur berbunga (hari) Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) menunjukkan bahwa varians pupuk organik berpengaruh secara perlakuan suhu rendah pada tanaman yang membutuhkan perlakuan tersebut bagi perbungaar. I). Jumhh polong (buah) Hasil pengamatan terhadap jumlah polong tanaman menunjukkan dapat dilihat pada Tabel 3. 3. Umur berbunga tanaman kacang hijau. Dosis Pupuk Organik (eram) P0 (0e) Pl (100s) P2 (150s) P3 (200e) Berdasarkan tabel bahwa Gibberellin dapat pula menggantikan nyata terhadap umur berbunga tanaman kacang hijau. Rata-rata umur berbunga Tabel dengan pendapat Sarah (2016:5), bahwa pupuk organik tidak 58,33 berpengaruh terhadap jumlah polong. Rata-rata hasil pengamatan terhadap jumlah polong tanaman kacang hijau 48.17 dapat dilihat pada T abel 4. Umur berbunga (hari) Tabel 50,67 50,33 Jumlah polong tanaman kacang hijau. 3. menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 4. Dosis Pupuk Organik (eram) Fnitu,e (15,00) ) Ftauer (3,10) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur @NJ) yang hanya berbeda tidak nyata antara perlakuan Pl (1009), P2 (1509), dan P3 (2009) dan berbeda oyata dengan kontrol (P0). Hasil penelitian yang telah Jumlah polong (buah) P0 (0s) Pl (100s) 0,67 2,00 P2 (150s) P3 (200e) 2,00 1.1',7 Dari Tabel 4. Menunjukkan bahwa perlakuan Pl dengan jumlah polong yaitu 12 buah, pada perlakuan P2 jumlah polong 7 buah, P3 jumlah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap umur berbunga pada tanaman kacang hijau. Dimana umur berbunga polong 12 buah dan perlakuan P0 (kontrol) dengan jumlah polong yaitu 4 kacang hijau tercepat yaitu berumur 48,17 hari pada perlakuan P1 dengan dosis pupuk 100 g dan umur berbunga terlama adalah perlakuan P0 (kontrol) buah. Hal ini disebabkan karena selama proses perhrmbuhan sering terjadi hujan sehingga kandungan unsur dengan umur berbunga mencapai hara dalam tanah berkurang 58,33 hari. dan menyebabkan pertumbuhan tanaman 5 tidak optimal karena 4. KESIMPI]LAI\I DAIT SARAII kekurangan nutrisi. Menurut Sarsini (2008:42), Berdasarkan hasil penelitian tentang menyatakan bahwa rendahnya bahan organik dalam tanah disebabkan oleh tanah yang telah mengalami pelapukan dan pencucian lanjut sehingga unsurunsur hara yang terkandung dalam bahan organik pada lapisan tanah atas tercuci dan ikut terbawa oleh aliran air menuju ke lapisan tanah di bawahnya pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus yang sangat rendah. Selanjutnya Taufika (2011:8), menjelaskan bahwa pertumbuhan tanaman dan pembentukan polong tanaman kacang hrjau yang optimal membutuhkan kisaran suhu tertentu. Suhu optimal yaog dibutuhkan untuk pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phoseolus rqdiatus .t), maka saran yang dan pembentukan polong yang normal adalah 25"C - ?7"C. Tnggi rendahnya suhu erat kaitannya dengan lama diberikan yaitu: 1. penyinaran cahaya matahari dan curah hujan. Semakin lama penyinman cabaya matahari yang diterima semakin tinggi suhu dan semakin tinggi curah hujan semakin tinggi pula kelembaban maka suhu semakin rendah. hujan yang tinggi banyaknya tersedia yang nantinya akan Untuk penelitian selanjutnya tentang dosis perrggunaan pupuk organik sebaiknya lebih ditingkatkan dosis penggumanoya berdasarkan penelitian sebelumnya. 2. Curah Gunakan varietas tanaman kacang hrjau yang berbeda dan memungkinkan air dapat disimpulkan kacang hijau, tetapi berpengaruh terhadap umur berbunga tanaman kacang hijau didapat data hasil uji Anava satu jalur dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan hasil bahwa F1,;L-g (15,00) > F*t"r (3,10) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) memperoleh hasil yang berbeda nyata antara perlakuan P1 (1009), P2 (1509) dan P3 (2009) terhadap perlakuan kontrol (P0). Berdasarkan hasil penelitian tentang sehingga tanah pada lapisan atas memiliki kandungan bahan organik pertumbuhan tanaman L), bahwa pemberian pupuk organik tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah polong tanaman lokasi penanaman kacang hrjau juga berbeda. dalam tanah mempengaruhi DAFTARPUSTAKA mobilitas unsur hara dalam tanah dan kemampuan akar dalam menyerap unsur yang terlarut dalam tanah. Unsur hara diambil oleh tanaman dari larutan tanah. Apabila larutan tanah tinggi maka penyerapan unsur harajuga tinggi dan apabila larutan tanah rendah maka penyerapan unsur harajuga rendah. Ditambahkan lagi oleh Elfarisna (2013:52), menyatakan bahwa proses pengisian polong sangat dipengaruhi oleh jumlah hara yang tersedia di Abidin, Z. 1985. Dasar-Dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh. Bandung: Angkasa. Andayani & Sarido, L.2A1,3. U7i Empat Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tmaman Cabai Keriting (Capsicum Annum L.), Jurnol Asrifor Volume Xii Nomor 1 ISSM : 1412 6885..22-29. Atman. 2A07. Teknologi Budidaya Kacang Hijau (Yignr Radiato L) di Lahan Sawah, Jumal llmiah Tambua a(1): 89- sekitar tanaman. Proses pengisian polong akan berjalan sempurna jika unsur hara Phospor berada dalam 95. Fitriani, A. 2A14. Pengaruh Pemberian Pupuk jumlah yang cukup dan tersedia. Cair Limbah Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau 6 (Phaseolw Radiatus L.) (Solanum Melongena Slcripsi Fakultas Keguruan Dan Pendidikan Universitas Bengkulu Hanisar, W. dan Bahrum, A. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Hljau (Y igna radiata L), Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta. Dinariani. 2014. KEian Penambahan Pupuk Kandang Kambing L.), UNESA Journal of Chemistry 2(1): 131-136. Siswadi. 2006. Budidayo Tanaman Palawija. Yogyakarta: PT. Ciha Aji Parama Taufika, R. 2011. Pengujian Beberapa Dosis Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Wortel (Daucus Carota L), Jurnal Tanaman Hortikultura: 1-1 0. Ilmu dan Kerapatan pada Hasil Tanaman Tanaman yang berbeda Pertumbuhan dan Jagung Manis @ea Mays Saccharata Sturt) Jurnal Pradulcsi Tanaman, 2(2); 128-136. Elfarisna dan Pradana, N. 2013. Pengaruh Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah. Prosiding Seminar Nasional Matematika, Sains, dan Teknologi, (4): 48-57. Heddy, S. 1983. Harmon Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Lestari, P.A. 2011. Pengaruh Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mitl.), Jurnal Agroqua 9(l): 1-7. Purwono dan Purnamawati, H. 2009. Budidaya B Jenis Tanaman Pangan Unggul. Bogor: Penebar swadaya dkk. 2A16. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Urin Kambing yang Difermentasi terhadap Sarah,. Pertumbuhan Vegetatif Lada (Ptper Nigrum L.), Jttrnal llmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi 1(1): l-9. Sarsini, H. 2008. Pengaruh Pengolahan Tanah dan Pupuk N serta Pupuk Kandang terhadap Serapan Ca, S dan Kualitas Hasil Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) pada Alfisols, Sbipsi Universitas Sebelas Maret. Sholikah, H.M. 2013. Efektivitas Kandungan Unsur Hara N pada Pupuk Kandang Hasil Fermentasi Kotoran Ayam terhadap Pertumbuhan Tanaman Terung 7 lililr