ARTIKEL Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII oleh Theresia Widyantini PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA 2014 1 Abstrak Model Project Based Learning(Model Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang diberikan kepada siswa sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, melakukan kegiatan investigasi atau penyelidikan, memecahkan masalah, membuat keputusan, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok(kolaboratif). Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi. Penilaian tugas poryek dilakukan dari proses perencanaan, pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir proyek. Kata Kunci: model pembelajaran berbasis proyek, investigasi, produk. A. LATAR BELAKANG Dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. 2 Tiga ranah kompetensi memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalaui penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, masih menurut Standar penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran. Pada silabus mata pelajaran matematika yang dibuat oleh Kemdikbud untuk kelas VII terdiri dari 11 bab. Sehubungan dengan itu, perlu pemahaman tentang konsep atau definisi model pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis proyek, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan model pembelajaran berbasis proyek juga contoh penerapan model pembelajaran berbasis proyek B. PEMBAHASAN 1. Definisi pembelajaran berbasis proyek Joel L Klein et. al (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasar pengalamannya melalui berbagai presentasi. Adapun karakteristik pembelajaran berbasis proyek adalah siswa menyelidiki ide-ide penting dan bertanya, siswa menemukan pemahaman dalam proses menyelidiki, sesuai 3 dengan kebutuhan dan minatnya, menghasilkan produk dan berpikir kreatif, kritis dan terampil menyelidiki, menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan masalah dunia nyata, otentik dan isu-isu. Sedangkan Olson(1993) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa merencanakan dan melaksanakan penyelidikan terhadap beberapa topik atau tema yang menggunakan lintas mata pelajaran atau lintas materi. Dari The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) Principles and Standards for School Mathematics (2000) menjelaskan bahwa bahwa pembelajaran berbasis proyek mempunyai ciri-ciri bahwa siswa dapat memilih topik dan / atau proyek presentasi/produk, menghasilkan produk akhir misal presentasi, rekomendasi untuk memecahkan masalah yang terkait dengan dunia nyata, melibatkan berbagai disiplin ilmu, bervariasi dalam durasi waktu, menampilkan guru dalam peran fasilitator. Pada materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 untuk Matematika SMP/MTs yang diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara 4 yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi. 2. Ciri-ciri pembelajaran berbasis proyek menurut materi pelatihan kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 dan Center For Youth Development and Education-Boston (Muliawati, 2010:10) adalah: a. adanya permasalahan atau tantangan kompleks yang diajukan ke siswa; b. siswa mendesain proses penyelesaian permasalahan atau tantangan yang diajukan dengan menggunakan penyelidikan; c. siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang dimilikinya dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek; d. siswa bekerja dalam tim kooperatif demikian juga pada saat mendiskusikannya dengan guru; e. siswa mempraktekkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan dewasa mereka dan karir (bagaimana mengalokasikan waktu, menjadi individu yang bertanggungjawab, keterampilan pribadi, belajar melalui pengalaman); f. siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan; g. produk akhir siswa dalam megerjakan proyek dievaluasi 3. Kelebihan pembelajaran berbasis proyek a. meningkatkan motivasi siswa 5 b. meningkatkan kemampuan memecahkan masalah c. meningkatkan kolaborasi d. meningkatkan keterampilan mengelola sumber e. meningkatkan keaktifan siswa f. meningkatkan keterampilan siswa dalam mencari informasi g. mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi h. memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek i. memberikan pengalaman dalam membuat alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas j. menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa sesuai dunia nyata k. membuat suasana belajar menjadi menyenangkan 4. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question). Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk siswa. dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline(alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline(batas waktu akhir) penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan 6 suatu cara. d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. e. Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. 5. Penilaian tugas proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi atau penyelidikan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan siswa memberikan informasi tentang sesuatu yang menjadi penyelidikannya pada materi tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek ada 3(tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: a. Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik apabila belum ditentukan oleh guru, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan, b. Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran) 7 c. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa. 6. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian. 7. Contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran matematika untuk siswa kelas VII Penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah materi pada kelas VII yaitu tentang bilangan dalam mencapai kompetensi inti (KI)-1, KI-2, KI-3 pada kompetensi dasar (KD) 3.5 memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi (kesimpulan) serta KI-4 pada KD 4.1 menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah. Dalam silabus matematika SMP, untuk menyelesaikan KD- 3.5 dan KD- 4.1 diperlukan 10(sepuluh) jam pelajaran dengan (4) empat kali pertemuan. Oleh karena itu setelah menyelesaikan pembelajaran pada KD tersebut, menurut standar penilaian seorang guru melakukan penilaian proyek. Untuk mencapai (KI)-1, KI-2, KI-3.5 dan KI-4.1 dikemas dalam lima(5) kali pertemuan dengan tambahan satu kali pertemuan terkait dengan tugas proyek dengan indikator pencapaian kompetensinya adalah a. dapat menentukan suku-suku berikutnya dari suatu pola bilangan b. dapat menentukan aturan dari suatu pola bilangan yang diberikan. c. dapat menemukan unsur-unsur pada masing-masing pola bilangan d. dapat menjelaskan pengertian barisan dan deret aritmetika e. dapat menjelaskan pengertian barisan dan deret geometri f. dapat menentukan suku-suku berikutnya pada barisan aritmetika g. dapat menentukan suku-suku berikutnya pada barisan geometri 8 h. dapat menemukan unsur-unsur pada barisan aritmetika i. dapat menemukan unsur-unsur pada barisan geometri j. dapat membedakan pola, barisan dan deret k. menyelesaikan masalah terkait dengan pola bilangan Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan lima(5) pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Pertemuan 1 adalah membelajarkan siswa terkait dengan pola bilangan bulat diantaranya pola bilangan segitiga, pola bilangan persegi, pola bilangan persegi panjang, dengan salah satu model pembelajaran. b. Pertemuan 2 adalah membelajarkan siswa terkait dengan pola bilangan pada segitiga pascal, barisan dan deret aritmetika dan barisan dan deret geometri dengan salah satu model pembelajaran. c. Pertemuan 3 adalah membelajarkan siswa terkait dengan pola bilangan Fibonacci dengan salah satu model pembelajaran misalnya problem based learning dimana pada kegiatan penutup diinformasikan tugas proyek yang dilaksanakan pada pertemuan ke-4 dan ke-5 Lembar Kerja Proyek yang diinformasikan pada pertemuan ke-3 sebagai berikut Lembar Kerja Proyek “Temukan Barisan Bilangan Fibonacci(BBF) dalam Alam Sekitar Kita” Leonardo da Pisa yang lahir pada tahun 1170 merupakan matematikawan Itali yang banyak belajar di kawasan Timur Tengah. Pada umur 32, ia mempublikasikan apa yang telah ia pelajari dalam buku Liber Abaci(Book of Abacus, atau Book of Calculation) yang sebenarnya 9 merupakan buku pegangan bagi pedagang dalam aritmetika dan alajabar. Dalam buku tersebut, memuat permasalahan menyangkut pertumbuhan populasi kelinci, yang penyelesaiannya membentuk suatu barisan bilangan. Pola bilangan ini terdapat di alam sekitar kita. 1). Buatlah rencana pelaksanaan proyek bersama tim kelompok yang sudah dibentuk, meliputi pembagian tugas setiap anggota kelompok, menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian tugas, melaksanakan proyek, membuat hasil proyek dalam bentuk sajian presentasi atau majalah dinding, membuat undangan perwakilan kelas VII dari kelas lain, guru mapel IPA dan Kepala sekolah untuk menghadiri pada presentasi proyek, melakukan presentasi terkait hasil proyek 2). Lakukan pengamatan di alam sekitar kita yang memiliki pola BBF. 3). Buatlah sajian presentasi atau majalah dinding terkait BBF. Dalam presentasi memuat: a). Sejarah singkat BBF. b). Bagaimana memperoleh perbandingan emas(Golden Ratio) dari BBF. c). Contoh benda-benda di alam yang memiliki pola BBF dan/atau perbandingan emas (bisa mengambil contoh yang diberikan guru). 4). Lakukan presentasi di hadapan siswa se kelasmu dan perwakilan kelas VII dari kelas lain di sekolahmu. 5). Pertemuan ke-4 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memecahkan masalah pada pola bilangan melalui tugas proyek 6). Pertemuan ke-5 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memecahkan masalah pada pola bilangan melalui tugas proyek Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek ada enam langkah seperti berikut ini: 1. Penentuan pertanyaan mendasar Pertanyaan yang dapat memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan aktivitas adalah lah “Temukan barisan bilangan Fibonacci(BBF) dalam alam sekitar kita, selanjutnya buatlah presentasi terkait BBF dalam bentuk power point(PPT) atau dalam bentuk mading” 2. Untuk menyelesaikan tugas proyek tersebut siswa perlu mendesain(merencanakan) penyelesaian dari tugas tersebut. 10 Pada langkah ini dilakukan mendesain (merencanakan) penyelesaian tugas proyek bersama tim kelompok yang sudah dibentuk, yang meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, alokasi waktu, menyusun jadwal dan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok. Jadwal pelaksanaan proyek pada pertemuan ke-4 dan selama satu minggu setelah pertemuan ke-4 sebelum pertemuan ke-5 dimana selama satu minggu tersebut siswa berkonsultasi dengan guru tentang pelaksanaan penyelesaian tugas proyek sedangkan pada pertemuan ke-5 adalah presentasi hasil proyek. CONTOH DESAIN(RENCANA) PENYELESAIAN TUGAS PROYEK No Deskripsi Kegiatan 1 Petugas Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal Semua browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk anggota kelompok menemukan barisan bilangan Fibonacci serta menemukan barisan bilangan Fibonacci yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita 2 Mencari atau mengamati atau menyelidiki benda-benda Semua yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang anggota kelompok mengikuti barisan bilangan Fibonacci 3 Menulis catatan serta memfoto atau merekam benda benda- Semua benda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang anggota kelompok mengikuti barisan bilangan Fibonacci dengan menggunakan kamera atau ponsel 4 5 Konsultasi guru terkait dengan kegiatan yang sudah Semua dilakukan anggota kelompok Membuat laporan dalam bentuk paparan atau presentasi Anggota 3 dan anggota 4 serta anggota 5 dari 1 dan kelompok 6 Membuat laporan dalam bentuk majalah dinding Anggota 11 No Deskripsi Kegiatan Petugas anggta 2 dari kelompok 7 Membuat undangan yang hadir dari kelas lain dan guru lain Anggota 1 dan pada waktu presentasi 2 dari anggota kelompok 8 Konsultasi guru terkait dengan kegiatan yang sudah Semua dilakukan 9 Persiapan anggota kelompok presentasi(pengecekan kelas yang akan Semua digunakan, papan untuk menempelkan majalah dinding, lcd, anggota kelompok dll) 10 Perencanaan presentasi Anggota 3 dan anggota 4 dan anggota 5 dari kelompok 11 Pelaksanaan presentasi Semua anggota kelompok 12 Mencatat komentar dan saran dari teman teman dan guru Semua anggota kelompok 2. Membuat jadwal penyelesaian proyek. CONTOH JADWAL PENYELESAIAN TUGAS PROYEK No Tanggal Deskripsi Kegiatan 1 Mengumpulkan informasi berbagai misal …. sumber Petugas Keterangan dari Semua browsing anggota Internet, buku, perpustakaan, toko kelompok buku, dll untuk menemukan barisan bilangan Fibonacci serta menemukan 12 No Tanggal Deskripsi Kegiatan Petugas Keterangan barisan bilangan Fibonacci yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita 2 … Mencari atau mengamati atau Semua menyelidiki benda-benda yang ada di anggota alam sekitar atau kehidupan kita yang kelompok mengikuti barisan bilangan Fibonacci 3 … Menulis catatan serta memfoto atau Semua merekam benda benda-benda yang anggota ada di alam sekitar atau kehidupan kelompok kita yang mengikuti barisan bilangan Fibonacci dengan menggunakan kamera atau ponsel 4 … Konsultasi guru terkait kegiatan yang sudah dilakukan dengan Semua anggota kelompok 5 … Membuat laporan dalam paparan atau presentasi bentuk Anggota 3 dan anggota 4 serta anggota 5 dari kelompok 6 … Membuat laporan dalam majalah dinding bentuk Anggota 1 dan anggta 2 dari kelompok 7 … Membuat undangan yang hadir dari Anggota 1 kelas lain dan guru lain pada waktu dan anggota presentasi 2 dari kelompok 8 … Konsultasi guru terkait dengan Semua 13 No Tanggal Deskripsi Kegiatan Petugas kegiatan yang sudah dilakukan anggota Keterangan kelompok 9 … Persiapan presentasi(pengecekan Semua kelas yang akan digunakan, papan anggota untuk menempelkan majalah dinding, kelompok lcd, dll) 10 … Perencanaan presentasi Anggota 3 dan anggota 4 dan anggota 5 dari kelompok 11 … Pelaksanaan presentasi Semua anggota kelompok 12 … Mencatat komentar dan saran dari Semua teman teman dan guru anggota kelompok 3. Memonitor siswa dalam pelaksanaan proyek. Agar memudahkan guru dalam proses mengamati siswa terkait pelaksanaan proyek perlu dibuat rubrik yang merekam keseluruhan aktivitas siswa. No Kategori Skor 1 1 Persiapan 2 3 Keterangan 4 4= pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, pembuatan rencana jadwal, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi 14 No Kategori Skor 1 2 3 Keterangan 4 sudah lengkap 3 = sebagian besar sudah ada pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan pembuatan rencana rencana undangan presentasi secara lengkap 2 = sebagian kecil sudah ada untuk pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan persiapan pembuatan rencana rencana undangan jadwal, peralatan, pembuatan pembuatan rencana presentasi 1= tidak ada untuk pembagian tugas anggota kelompok, pembuatan rencana penyelesaian proyek, perencanaan persiapan peralatan, pembuatan rencana jadwal, pembuatan rencana undangan pembuatan rencana presentasi secara lengkap 2 Pelaksanaan 4 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sudah dilaksanakan lengkap 3 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sebagian besar sudah dilaksanakan 2 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek 15 No Kategori Skor 1 2 Keterangan 3 4 sebagian kecil sudah dilaksanakan 1= item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek tidak dilaksanakan 3 Pembuatan 4= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi presentasi kegiatan pada desain penyelesain proyek atau majalah sudah dilaksanakan dinding 3 = item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sebagian besar sudah dilaksanakan 2= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek sebagian kecil sudah dilaksanakan 1= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi kegiatan pada desain penyelesain proyek tidak dilaksanakan Sedangkan Instrumen penilaian tugas proyek dengan skala rentang (rating scale) digunakan seperti berikut ini: No Nama Siswa 1. Andi 2. 3. 4. 5. … … … 32. Atik Yosep Made Mamat Yusup Tahap Persiapan 4 Aspek yang dinilai Tahap Tahap Pelaksanaan Pelaporan 4 3 Kriteria Penilaian Skor yang dicapai Nilai 11 91,6 • Skor 4 = tanpa kesalahan • Skor 3 = ada sedikit kesalahan • Skor 2 = ada banyak kesalahan • Skor 1 = tidak melakukan • Skor maksimal = 12 • Skor minimal = 4 Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d.100 Contoh: Nilai Andi = 11 : 12 × 100 16 No Nama Siswa Tahap Persiapan Aspek yang dinilai Tahap Tahap Pelaksanaan Pelaporan Kriteria Penilaian Skor yang dicapai Nilai = 91,6 Keterangan: 1) Aspek yang dinilai pada tahap persiapan adalah: persiapan format-format untuk pengumpulan data secara langsung maupun dengan lembar isian 2) Aspek yang dinilai pada tahap pelaksanaan adalah: proses pencatatan data, pengelompokan data dan analisis data. 3) Aspek yang dinilai pada tahap pelaporan adalah: ketepatan isi laporan dan bentuk sajian laporan. 4. Langkah terakhir adalah mengevaluasi pengalaman Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. C. KESIMPULAN Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Agar peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, menurut Standar penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan 17 kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis, presentasi atau rekomendasi. D. DAFTARPUSTAKA Cruickshank, D.R., Jenkins, D.B., & Metcalf, K.K (2006). The act of teaching, 4th Edition, NY: Mc Graw Hill http://edukasielektro.blogspot.com/2013/05/pembelajaran-berbasis-proyek.html diakses tgl 14 agustus 2013 http://sin-riyanti.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-berbasis-proyek.html diakses tanggal 14 agustus 2013. http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengenalan-pbl/ http://www.glencoe.com/sec/teachingtoday/subject/project_based.phtml Kemdikbub. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. BPSDMPK dan PMP: Jakarta Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, Implementasi Kurikulum, Lampiran IV. Pedoman Umum Pembelajaran.: Jakarta Soewandi, Slamet dkk.. 2005. Perspektif Pembelajaran di Berbagai Bidang. USD: Yogyakarta Sukarjo. 2006. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran: Jurusan Teknologi Pembelajaran Progam Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. Sri Wardhani. 2013. Bahan Ajar Diklat Penilaian dalam Pembelajaran Matematika SMP/MTs. PPPPTK Matematika: Yogyakarta Th. Widyantini, Untung TS, Joko P dan Estina E. 2013. Laporan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran Project Based Learning(PjBL) dalam Pembelajaran Matematika. PPPPTK matematika: Yogyakarta E. Bio Data Penulis 18 Nama : Dra. Theresia Widyantini,M.Si NIP : 196203211990092001 Jabatan : Widyaiswara Madya Kantor : PPPPTK Matematika Yogyakarta Email : [email protected] atau [email protected] 19