meningatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

advertisement
ARWANTO
NPM : 118612005
MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
TAHUN 2012
 Latar belakng
 Rumusan masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
 Landasan Teori
 Hipotesis Penelitian
 Metode Penelitian
A. Latar belakang masalah
 Matematika di pandang sebagai mata pelajaran yang




kurang disukai siswa karena sulit dan menjenuhkan
Nilai Rata-rata Ujian Nasional Tiga tahun kebelakang
Cukup tinggi (Tahun 2011/2010/2009)
Pembelajaran yang digunakan masih konvensional
Pembelajaran belum memenuhi harapan pemerintah yakni
pembelajaran berpusat pada siswa (Depdiknas, 2002)
Hasil penelitian Reza bahwa kemampuan berpikir kritis
dan kreatif matematis siswa SMP di Cirebon masih rendah.
Dibuktikan dengan hasil pretes, dan ada peningkatkan
ketika pembelajaranya di gunakan dengan PBM dan PL
(Pembeljaran Langsung).
B. Rumusan Masalah
 Apakah
kemampuan berpikir kritis siswa yang
mendapatkan pembelajaran kontekstual lebih baik
daripada
siswa
yang
menggunakan
model
pembelajaran konvensional ?
 Apakah kemampuan berpikir kreatif siswa yang
mendapat pembelajan kontekstual lebih baik daripada
siswa yang menggunakan model pembelajaran
konvensional ?
 Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran
kontekstual ?
C. Batasan Masalah
 Populasi penelitian adalah siswa kelas IX Sekolah
Menengah Pertama
 Pokok bahasan yang dipilih dalam penelitian adalah
barisan bilangan
 Indikator kemampuan berpikir kritis dan kreatif
matematis siswa yang dikembangkan meliputi:
Kemampuan mencari pernyataan yang jelas dari setiap
pertanyaan, kemampuan mencari alasan, kemampuan
berusaha mencari informasi dengan baik, kemampuan
memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan
menyebutkannya.
C. Hipotesis
 Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik
daripada
siswa
yang
menggunakan
model
pembelajaran konvensional.
 Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang
mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik
daripada
siswa
yang
menggunakan
model
pembelajaran konvensional.
D. Metodologi Penelitian
 Menggunakan dua kelas, satu kelas kontrol dan satu
kelas untuk kelas eksperimen
 Desain penelitian ini berbentuk (Pretest-Posttest
Control Group Design)
 Variable bebas (X) dan Variable Terikat(Y1 dan Y2)
X : Pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kontekstual
Y1 : Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Y2 : Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
E. Analisa Data
 Menggunakan SPSS Versi 17
 Menggunkan Uji Normalitas data
 Menggunakan uji T untuk mengetahui rerata kemampuan
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
 Menggunakan Uji Mann Whitney apabila kedua kelompok
sampel berdistribusi tidak normal
 Menggunakan menggunakan gain skor ternormalisas Gain
ternormalisasiUntuk mengetahui kualitas peningkatan
kemampuan berpikir kiritis matematik dan kemampuan
berpikir kreatif matematik antara sebelum dan sesudah
pembelajaran
 Menganalisis data hasil skala sikap siswa
F. Pembelajaran Kontekstual
SUATU KONSEPSI
 Membantu
guru mengkaitkan konten
pelajaran dengan situasi dunia Nyata
 Memotivasi
mata
siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
TUJUH AYAT KOMPONEN CTL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Konstruktivisme
Inquiry
Questioning
Learning Community
Modeling
Reflection
Authentic Assessmen
1. KONSTRUKTIVISME
 Membangun pemahaman mereka sendiri dari
pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
 Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. INQUIRY (MENEMUKAN)
 Proses perpindahan dari pengamatan
menjadi pemahaman
 Siswa belajar menggunakan
keterampilan berpikir kritis
3. QUESTIONING (BERTANYA)
 Kegiatan guru untuk mendorong,
membimbing dan menilai kemampuan
berpikir siswa
 Bagi siswa yang merupakan bagian
penting dalam pembelajaran yang
berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY
(MASYARAKAT BELAJAR)
 Sekelompok orang yang terikat dalam
kegiatan belajar
 Bekerjasama dengan orang lain lebih
baik daripada belajar sendiri
 Tukar pengalaman
 Berbagi ide
5. MODELING (PEMODELAN)
Proses penampilan suatu contoh
agar orang lain berpikir, bekerja
dan belajar
Mengerjakan apa yang guru
inginkan agar siswa
mengerjakannya
6. Reflection (refleksi)
Cara berpikir tentang apa yang
telah kita pelajari
Mencatat apa yang telah dipelajari
Membuat jurnal, karya seni,
diskusi kelompok
7. AUTHENTIC ASSESSMENT
(PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
Mengukur pengetahuan dan
keterampilan siswa
Penilaian produk (kinerja)
Tugas-tugas yang relevan dan
kontekstual
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
BERBASIS CTL
 Kerjasama
 Saling menunjang
 Menyenangkan
 Tidak membosankan
 Belajar dengan bergairah
 Pembelajaran terintegrasi
 Menggunakan berbagai sumber
 Siswa aktif
LANJUTAN …
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
 Sharing dengan teman
 Siswa kritis, guru kreatif
 Dinding kelas dan lorong-lorong penuh
dengan hasil karya siswa, peta-peta,
gambar, artikel, humor dll
 Laporan kepada orang tua bukan hanya
raport, tetapi hasil karya siswa, laporan
hasil praktikum, karangan siswa dll.
 Menurut Kesuma (2010: 13) tahapan-tahapan pembelajaran kontekstual yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
 Guru menjelaskan kompetensi yang harus di capai serta manfaat dari proses pembelajaran
dan pentingnya materi yang akan dipelajari
 Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual
 Siswa dibagi beberapa kelompok sesuai jumlah siswa
 Setiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi
 Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan
dengan hasil temuan saat observasi tadi.
 Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang akan di kerjakan oleh siswa
Kegiatan inti di lapangan
 Siswa melakukan observasi sesuai dengan pembagian tugas kelompok
 Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan tadi sesuai dengan alat observasi yang
mereka tentukan sebelumnya.
 Kegiatan inti di kelas
 Siswa mendiskusikan hasil temuan-temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masingmasing.
 Siswa memrepresentasikan/melaporkan hasil diskusi
 Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain
Penutup
 Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah temuan sesuai
indikator hasil belajar yang harus di capai.
Contoh barisan bilangan sesuai kontekstual
Menghitung Kelopak Bunga dari bawah keatas
Bunga Teratai
Bunga Mawar
Contoh barisan bilangan sesuai kontekstual
Menghitung banyaknya domba dalam setahun jika 1 domba dalam setahun mampu
melahirkan 4 anak domba..berapakah hasil dalam 10 tahun ?
Di dalam suatu gedung wisudawan, disusun kursi dengan baris paling depan
terdiri dari 12 kursi, baris kedua 14 kursi, baris ketiga 16 kursi, dan seterusnya
selalu bertambah 2, banyaknya kursi pada baris kesepuluh berapa ?













Contohnya seperti kelopak bunga
Pertumbuhan penduduk (pola)
Peningkatkan upah (UMR)
Realistik dan kontekstual
Menghubungnakan dengan keyataan
7 ayat istilah sehari2 gak ada
Tumpukan jeruk (bisa)
Rumah Makan Padang (bisa)
Bioskop (kursi), stadion bola (keteraturan)
Yang bersalaman
Perkembangan bakteri
Jangan buat miskonsepsi
Kontekstual bagian dari RME
Download