MENGUKUR DERAJAT VIRTUALISASI (Studi Kasus Grup Mitsubishi vs Grup Tjokro) Emi Rusmiati Program Studi Teknik dan Manajemen Industri, Sekolah Tinggi Manajemen Industri Abstraksi Semakin berkembang, dan semakin majunya teknologi informasi dengan dibutuhkan informasi yang cepat dan akurat maka banyak perusahaan yang menerapkan bisnisnya dengan secara virtual. Agar dapat memenangkan persaingan suatu perusahaan tidak perlu berjuang sendiri tetapi dapat memanfaatkan jaringan bisnis yang virtual. Dapat dibandingkan suatu perusahaan yang siap untuk memasuki jaringan bisnis virtual dengan 8 (delapan) variabel/aspek derajad virtualisasi ternyata yang lebih siap adalah grup Mitsubishi ( PT Krama Yuda Tiga Berlian dan Krama Yuda Ratu Motor) dibandingkan dengan grup Tjokro (PT Morito Tjokro Gearindo dan PT Diametral Involute). Kata Kunci : derajad virtualisasi 1. PENDAHULUAN suatu perusahaan 1.1. Latar Belakang pengolahan harus dapat melakukan proses bisnisnya secara cepat, akan tetapi semua pemrosesan informasi Perkembangan internet yang sangat tersebut sangat dipengaruhi oleh dukungan cepat dengan banyaknya standar-standar baru infrastruktur komunikasi yang dimiliki oleh dan beragamnya content-content pada web 2.0 suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan sangat mempengaruhi pola bisnis dan strategi bisnis perusahaan. Saat ini bisnis yang global, kebutuhan akan informasi semua proses yang terkini dan akurat sangat dibutuhkan bisnis sudah dilakukan dan dibantu dengan untuk mendapatkan informasi yang aktual, sistem Teknologi Informasi (TI) seperti solusi cepat dan tepat yang akan menjadi kunci yang sistem database. Sistem jaringan skala luas atau Wide Area Network vital dalam persaingan pasar saat ini. Agar (WAN) yang dapat memenangkan persaingan perusahan menghubungkan semua cabang ke kantor tidak harus berjuang sendiri, alangkah lebih pusat, penggunaan backup data yang sering disebut Disaster Recovery Center baik apabila ada jaringan bisnis yang virtual (DRC), (Virtual Organisation/Corporation) dimana atau penggunaan solusi sistem Enterprise Resources Planning (ERP), Relatonship Management dalam jaringan bisnis yang virtual akan Customer (CRM) tergabung beberapa perusahaan yang memiliki dan kompetensi inti yang berbeda-beda untuk sebagainya. memenuhi kebutuhan pelanggan. Perkembangan bisnis yang sangat cepat dan melebar sekarang ini, membuat 1 - Differentiation 1.2. Tujuan (modularity and heterogeneity) Tujuan dari tulisan ini adalah ingin mengukur derajat virtualisasi dari suatu Untuk menemukan kebutuhan pelanggan perusahaan, dalam hal ini terdapat dua yang kompleks, sebuah variasi dari kelompok untuk industri otomotif yaitu grup satisfiers Mitsubishi dan grup Tjokro. specific competencies dan strength. Setiap 1.3. Batasan Penelitian Dalam penulisan ini ada beberapa batasan yang berbeda satisfier mengembangkan intinya untuk diperlukan kemampuan menemukan suatu kebutuhan spesifik secara optimal. yaitu : 1. Perusahaan dari grup Mitsubishi - Configuration terdiri dari PT KRM dan PT KTB (temporary and loose coupled network) 2. Perusahaan dari Grup Tjokro terdiri dari Virtual PT Diametral dan PT Morita adalah kuesioner perusahaan yang independent Keseluruhan T. Köszegi (2003) dilakukan uji validitas satu yang diatur secara dinamis dalam sebuah network. digunakan oleh Roland Bauer dan Sabine 4. Tidak merupakan kesatuan, yang terdiri dari perusahaan- 3. Dalam pengumpulan data instrumen yang digunakan Corporation struktur dari virtual corporation ditentukan oleh bentuk dari dan network dan berubah sesuai kebutuhan Reliabilitas instrumen karena sudah diuji pelanggan. dari penelitian Roland Bauer dan Sabine T. Köszegi (2003) - Integration (trust as coordination mechanism) 2. DASAR TEORI Kepercayaan adalah mekanisme utama Perusahaan virtual adalah jaringan dari perusahaan integrasi yang digunakan untuk mengukur independen, yang bekerja sama kewajiban, tanggung jawab dan hak untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menggabungkan kompetensi inti didalam network. masing- Technology masing perusahaan yang berbeda( Bauer dan Köszegi ,2003). Sebuah Information perusahaan and Communication Technology (ICT) dapat digunakan dikategorikan untuk sebagai perusahaan virtual apabila memiliki mengkoordinasikan agar berjalan dengan baik. beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain adalah (Bauer dan Koszegi, 2003) : 2 aktivitas ditampilkan dua kelompok yaitu Mitsubishi 3. METODOLOGI Grup dan Tjokro Grup. Mitsubishi Grup terdiri Berdasarkan konsep Virtual dari PT Krama Yuda Ratu Motor dan PT Corporation dan Virtualisasi, maka telah Krama Yuda Tiga Berlian, dikembangkan suatu alat untuk mengukur tingkat virtualisasi Tjokro terdiri dari PT Diametral Involute dan (Virtualisation PT Morita Tjokro Gearindo. Dari hasil Degree=DV) suatu organisasi. Perusahaan virtual adalah independen, memenuhi jaringan yang bekerja kebutuhan menggabungkan dari pelanggan kompetensi instrumen yang berupa kuesioner yang telah perusahaan sama inti kemudian Grup terisi maka akan diolah dan hasilnya akan untuk dilakukan anaisis perbandingan dari kedua dengan kelompok/grup perusahaan mana yang lebih masing- siap untuk memasuki virtual corporation. masing perusahaan yang berbeda. Dalam penelitian Roland Bauer dan Sabine T. 4. PENGUMPULAN DATA Köszegi (2003) telah dikembangkan suatu 4.1. Data Umum Perusahaan instrumen untuk mengukur DV. Instrumen Data umum perusahaan dapat disajikan yang dalam profil perusahaan sebagai berikut: dikembangkan mengintegrasikan DV karakteristik harus perusahaan yang berkolaborasi serta karakteristik dari 1. PT Krama Yudha Ratu Motor hubungan perusahaan – perusahan tersebut. Visi Perusahaan Dari instrumen yang telah dikembangkan oleh Roland Bauer dan Sabine T. Köszegi terdapat delapan faktor dalam menentukan virtualisasi. dan reliabilitas dengan mengetahui nilai alpha masing-masing faktor memiliki atribut, pada validitasnya Menjadi perusahaan yang mempunyai Menjadi perakit mobil Mitsubishi yang terkemuka di luar jepang. awalnya ada 56 atribut untuk delapan faktor, diuji dan reputasi tinggi. Cronbachnya. Dari delapan faktor tersebut kemudian pembangunan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Instrumen tersebut telah melalui uji validitas yang Untuk dan Dalam kurung waktu berikutnya, sudah mampu merakit mobil dengan berkurang menjadi 52 atribut kemudian diuji merek Krama Yudha. lagi akhirnya menjadi 49 atribut yang telah Misi Perusahaan teruji validitas dan reliabilitasnya. Dari instrumen yang telah instrumen tersebut untuk mengukur derajad Automotive. Dalam beberapa tulisan dalam paling kalangan Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi shareholders dan perusahaan ini yang industri yang sama. T. Köszegi maka kami akan menggunakan dari perusahaan menguntungkan dikembangkan oleh Roland Bauer dan Sabine virtualisasi Menjadi akan 3 kesejahteraan yang baik bagi seluruh 1973, (2) Perizinan dari Departemen karyawan. Perindustrian dalam bidang teknis No. Memperlakukan seluruh 27/IIA/D/IV/74 tanggal karyawan 21 Maret dengan cara yang adil dan terhormat. 1974, pada saat itu perusahaan ini Menjadi perusahaan yang kuat dan masuk dalam kelompok Assembling, bertumbuh, serta untuk mesin dan perbengkelan yang kini menghadapi persaingan regional menjadi kelompok otomotif (beroda 4 siap maupun global. atau PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) Departemen Kehakiman dalam bidang didirikan pada tanggal 1 Juni 1973 hukum No. 16.A.S.105/18/74 tanggal sebagai 15 April 1974, dan (4) Perizinan dari perusahaan swasta dengan 100% modalnya Penanaman Modal Pengadilan merupakan PT. tahun 2002 untuk sistem prosedure dan KRM perseroan mempunyai Jakarta dari dalam merupakan terbatas yang sebuah bergerak dalam bidang perakitan kendaraan dokumen proses bisnis yaitu SSP bermotor jenis niaga. PT. KRM ini (Standar Sistem Prosedur) dan Manual merupakan bagian dari Krama Yudha Mutu. Pendirian Negeri Perizinan tanggal 18 April 1974. mendapatkan sertifikat ISO 9001sejak digunakan (3) bidang hukum kewilayahan No. 1374 Dalam Negeri (PMDN). Saat ini PT. KRM sudah yang lebih), Mitsubishi Group (KYMG). Awal PT. KRM berdirinya tersebut KYMG adalah akibat berdasarkan Akte Notaris Abdul Latief banyaknya kendaraan bermotor dari No. 16 tanggal 1 Juni tahun 1973. eropa yang diimport ke Indonesia. Diperkuat lagi dengan: (1) Perizinan Guna dari BKPM dalam bidang usaha No. kendaraan 92/A/BKPM/73/PMDN tanggal 4 Juli pengusaha pertemuan Indonesia dan mendirikan perakitan bersepakat suatu kendaraan untuk perusahaan bermotor lisensi di mengurangi tersebut pengimporan maka para melakukan dengan dari menggunakan Mitsubishi Motor Corporation Jepang. (1970) PT. New Marwa 1970 Motors (New Marwa) (1972) PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors 2. PT Krama Yuda Tiga Berlian Alamat kantor Jl. Jend. A. Yani, Proyek Pulo Mas Jakarta Timur 13210 P.O. BOX 1482 / JKT1 Pemegang Saham PT.KTB Tahun Berdiri 4 Bidang Usaha 1.PT.Krama Yudha. 2.MC Automotive Holding Asia Distributor resmi kendaraan B.V.(100% subsidiary of Mitsubishi Mitsubishi di Indonesia dari Corporation, Japan) Mitsubishi Motors Corporation 3.Mitsubishi Fuso Truck & Bus (MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck & Corporation Bus Corporation (MFTBC). 4.Mitsubishi Motors Corporation. 3. PT Diametral Involute Visi : Misi : Menjadi perusahaan part automotif • Menjaga pertumbuhan perusahaan terbaik yang mandri, profesional serta mampumemberikan nilai yang berkelanjutan tambah • terhadap lingkungan Mengoptimalkan produksi serta meningkatkan item content part • Meningkatkan daya saing • Melalukan pelatihan dasar para pekerja untuk menghadapi globalisasi perusahaaan dgn mengutamakan QCDSMI • Memasuki pasar global guna kepuasan pelanggan Pada tahun 1999 PT DIV PT Diametral Involute dibentuk pada mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari tahun 1991 sebagai anak perusahaan badan akreditas Llyod”s Register, PT kemudian tanggal 10 Mei 2004 PT Morita Sedangkan Tjokro Morita Gearindo. Tjokro Group DIV meraih sertifikat ISO 9001 : sendiri berdiri pada tahun 1948 di 2000. Surabaya. Pada tanggal 1 Mei 1994 4. PT Morita Tjokro Gearindo PT Diametral Involute memisahkan diri secara administrasi dari PT Morita Visi PT Morita Tjokro Gearindo: Tjokro Gearindo. Pada saat itu PT ”Menjadi Diametral Involute memiliki tujuan komponen mekanik yang unggul dan awal sendiri : inovatif di Negara Indonesia dan • Memfokuskan eksport pada bertekad pelanggan Perusahaan menjadi milik pembuat bangsa Indonesia yang dikenal dan diterima oleh pasar Internasional” 5 Misi PT Morita Tjokro Gearindo: komitmen seluruh jajaran perusahaan, yaitu : 1. Membangun komitmen setiap perusahaan untuk 1. Mengembangkan relasi pelanggan memproduksi barang dan hasil dan memberikan layanan yang kerja yang prima. terbaik jajaran di 2. Senantiasa menjaga daya saing 2. Menciptakan perusahaan di pasar Internasional perusahaan pelanggan dan 3. Memberikan kesejahteraan karyawan. juga beberapa poin Bapak Ir. Arwijanto Tjokro sebagai dan waktu yang tepat Presiden Direktur, Reky Sugiarto dan ekspektasi pemegang saham, terbaik yang diharapkan pelanggan 4. Menyerahkan hasil dalam jumlah 5. Mengelola hasil melampaui kriteria kualitas standar Untuk mencapai Visi tersebut diatas, dituangkan jangka panjang serta berkelanjutan dengan 3. Mencapai cita-cita bersama, yaitu kemajuan hubungan dari Hery Sanjaya sebagai Direktur. Menempati lahan seluas 26.000 m2, pelanggan, supllier dan karyawan dengan total Investasi sebesar US$ 6. Meningkatkan / mengembangkan 60,000,000. pengetahuan kerja karyawan Melalui 7. Menyediakan sarana lingkungan kerja yang membangkitkan aman dan semangat serta perusahaan dan Morita Tjokro Gearindo berfokus untuk dapat memberikan kualitas terbaik kepada pelanggan (customer). PT Morita Tjokro Gearindo anak inovasi pengembangan yang dilakukan, PT menyenangkan karyawan. merupakan banyak dari 4.2. Data Kuesioner Tjokro Group. Tjokro Group berdiri sejak tahun 1948, mereka memulai Kuesioner yang telah di rancang berisi dengan bisnis yang menggunakan delapan aspek dan tiap-tiap aspek terdiri mesin-mesin bekas perang dunia II, dari beberapa item atau atribut, total yang di gunakan untuk mereparasi atribut parts menggunakan skala likert 1 sampai dengan mesin sektor industri di adalah 49 dengan penilaian Indonesia. PT Morita Tjokro Gearindo 5. berdiri pada Januari 1987, beralamat Masing-masing aspek tersebut adalah di Jl. Rawa Terate I/9, Kawasan sebagai berikut: Industri Pulogadung-Jakarta. Saat ini 6 1. Virtual Value Creation (VVC) dengan 9 4. Formal and Contractual Commitment atribut (Legal) dengan 8 atribut 2. Focus on Core Competence ( CC) 5. Integration (Integ) dengan 6 atribut dengan 6 atribut 6. Trust (Trust) dengan 7 atribut 3. General Characteristic of the 7. Fairness (Fair) dengan 4 atribut Cooperation (Char) dengan 9 atribut 8. Information and Communication Systems (IT) perusahaan 4.3.Pengumpulan dan Pengolahan Data Dari data kuesioner disebarkan ke yang telah tersebut masing – masing ASPEK VVC CC CHAR LEGAL INTEG TRUST FAIRN IT PT KRM Hasil Kuesioner 40 27 42 44 28 45 19 66 ASPEK VVC CC CHAR LEGAL INTEG TRUST FAIRN IT Tabel 3. Derajat Virtual PT Diametral PEK VVC CC CHAR LEGAL INTEG TRUST FAIRN IT dibuat kelompok rekapitulasi Tabel 2. Derajat Virtual PT KTB DV 0.888889 0.9 0.84 0.88 0.8 0.9 0.95 0.857143 PT DIAMETRAL Score Max Hasil Kuesioner 45 29 30 19 50 39 50 25 35 23 50 35 20 12 77 47 maka dua sebagai berikut : Tabel 1. Derajat Virtual PT KRM Score Max 45 30 50 50 35 50 20 77 pada Score Max 45 30 50 50 35 50 20 77 PT KTB Hasil Kuesioner 39 27 46 38 31 41 18 71 DV 0.866667 0.9 0.92 0.76 0.885714 0.82 0.9 0.922078 Tabel 4. Derajat Virtual PT Morita DV 0.64 0.63 0.78 0.50 0.66 0.70 0.60 0.61 ASPEK VVC CC CHAR LEGAL INTEG TRUST FAIRN IT 7 PT MORITA Hasil Score Max Kuesioner 45 23 30 15 50 25 50 25 35 23 50 35 20 12 77 47 DV 0.51 0.50 0.50 0.50 0.66 0.70 0.60 0.61 Kemudian dari masing – masing grup hasilnya sebagai berikut : Tabel 5. Derajat Virtualisasi Rata-rata RATA2 MITSUBISHI VVC 0,88 CC 0,90 CHAR 0,88 LEGAL 0,82 INTEG 0,84 TRUST 0,86 FAIRN 0,93 IT 0,89 RATA2 TJOKRO VVC 0,58 CC 0,57 CHAR 0,64 LEGAL 0,50 INTEG 0,66 TRUST 0,70 FAIRN 0,60 IT 0,61 Dari nilai rata – rata tersebut kemudian akan ditampilkan dengan grafik sebagai berikut Average Gradual Virtualization 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 CC CHAR LEGA INTE TRUS FAIR L G T N GROUP MITSUBISHI 0.88 0.90 0.88 0.82 0.84 0.86 0.93 0.89 GROUP COKRO 0.57 0.64 0.50 0.66 0.70 0.60 0.61 VVC 0.58 IT Gambar 1. Perbandingan Derajat Virtual Dari hasil nilai derajat virtual kedua grup aspek yang dibahas Grup Mitsubishi lebih yaitu grup Mitsubishi dengan PT KRM siap untuk masuk ke Virtual Corporation dan PT KTB serta grup Tjokro dengan PT yaitu untuk nilai VVC 0,88 lebih tinggi Diametral Involute dan PT Morita Tjokro dari grup Tjokro yaitu 0,58, begitu pula Gearindo terlihat bahwa dari delapan untuk aspek yang lainnya. perusahaan yang lebih siap berdasarkan 8 (delapan) variabel derajad virtual rata- 5. Kesimpulan Berdasarkan rata pada tabel 5, adalah grup Mitsubishi hasil pengolahan data karena diatas, maka dapat diketahui bahwa 8 rata- ratanya lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Bauer, Roland. dan Köszegi, Sabine T. (2003). Measuring The Degree of Virtualization. Electronic Journal of Organizational Virtualness, Vol.5 No.2, pp. 26-46. Bauer, Roland., Köszegi, Sabine T., dan Wolkerstorfer, Michaela. (2003). Measuring the degree of virtualization An empirical analysis in two austrian industries, Proceedings of the 36th Hawaii International Conference on System Sciences – 2003, IEEE Computer Society. 9