1 PENDAHULUAN 01. PSAK 62: Kontrak Asuransi merupakan

advertisement
EXPOSURE DRAFT
BULETIN TEKNIS 8
KONTRAK ASURANSI
DIKELUARKAN OLEH
DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
TANGGAL
19 OKTOBER 2012
Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.
PENDAHULUAN
01. PSAK 62: Kontrak Asuransi merupakan Standar Akuntansi Keuangan yang bersifat
temporer dan tidak dimaksudkan untuk mengubah secara signifikan pengaturan dan praktik
akuntansi asuransi yang selama ini dilakukan oleh asuradur. Penerapan PSAK 62 (yang diadopsi
dari IFRS 4 Insurance Contract) dilengkapi dengan revisi PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi
Kerugian dan PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa. Kedua PSAK tersebut memberikan
panduan yang lebih spesifik terkait dengan pengakuan dan pengukuran pendapatan, beban, dan
liabilitas yang timbul dari kontrak asuransi.
02. Revisi PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian dan PSAK 36: Akuntansi
Kontrak Asuransi Jiwa mengakibatkan adanya perubahan pengaturan untuk beberapa hal, misalnya
perhitungan liabilitas asuransi, namun tidak dilengkapi dengan panduan ekplisit atas hal tersebut.
Juga terdapat hal lain yang tidak diatur secara spesifik dalam PSAK 28 dan 36 (serta PSAK 62:
Kontrak Asuransi), misalnya terkait biaya akuisisi.
03. DSAK IAI melihat bahwa kondisi di atas dapat menyebabkan ketidakjelasan dan
berpotensi menimbulkan beragam penafsiran dalam praktik, sehingga dapat menyebabkan
menurunnya daya banding laporan keuangan di industri asuransi. Oleh karena itu, dibutuhkan
adanya Buletin Teknis untuk memberikan panduan lebih lanjut untuk beberapa isu dalam penerapan
PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa dan
PSAK 62: Kontrak Asuransi.
PERMASALAHAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
04. Buletin Teknis ini membahas mengenai beberapa hal berikut:
perhitungan gross premium reserve;
estimasi klaim;
tes kecukupan liabilitas;
perubahan kontrak asuransi menjadi kontrak non-asuransi;
kontrak reasuransi dan aset reasuransi;
pembedaan kontrak asuransi jangka pendek dan selain kontrak asuransi jangka pendek;
biaya akuisisi.
05. Suatu kontrak yang telah didefinisikan sebagai kontrak asuransi berdasarkan definisi
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mungkin saja diklasifikasikan sebagai
kontrak investasi berdasarkan PSAK 62: Kontrak Asuransi. Pengertian suatu kontrak sebagai
kontrak asuransi atau kontrak investasi, sebagaimana yang diatur dalam PSAK 62, ditujukan untuk
menentukan perlakuan akuntansi yang diterapkan asuradur dalam rangka penyusunan dan penyajian
1
laporan keuangan untuk tujuan umum dan tidak dimaksudkan untuk tujuan penentuan definisi jenis
kontrak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
PERHITUNGAN GROSS PREMIUM RESERVE
06. Gross premium reserve (GPR) mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh
manfaat yang diperjanjikan, termasuk seluruh opsi yang disediakan, dan nilai kini estimasi seluruh
biaya yang akan dikeluarkan serta mempertimbangkan penerimaan premi di masa yang akan
datang.
07.
GPR dihitung dengan rumus berikut:
Nilai kini estimasi arus kas
Nilai kini estimasi arus kas
untuk pembayaran manfaat di + untuk pembayaran biaya di
masa depan
masa depan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Nilai kini estimasi arus kas
– dari penerimaan premi
bruto di masa depan
08. Estimasi arus kas mencakup semua tambahan arus kas masuk dan keluar serta:
terpisah dari estimasi tingkat diskonto yang menyesuaikan arus kas dengan nilai waktu dari
uang;
mengandung marjin yang mencerminkan penyesuaian arus kas masa depan terhadap dampak
ketidakpastian jumlah dan waktu terjadinya. Marjin ini sering diistilahkan provision for
adverse deviation atau margin for adverse deviation;
mencerminkan perspektif entitas, tetapi untuk variabel pasar harus konsisten dengan harga
pasar yang dapat diobservasi;
memasukkan semua informasi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas yang timbul akibat
pemenuhan kontrak asuransi oleh asuradur, dengan cara yang tidak bias;
sesuai kondisi saat ini (estimasi mencerminkan semua informasi yang ada pada tanggal
pengukuran); dan
hanya memasukkan arus kas dari kontrak asuransi yang ada, yaitu arus kas masuk dan keluar
yang timbul dari kontrak asuransi yang masih memiliki liabilitas manfaat polis masa depan.
09. Penyesuaian yang dimaksud dalam paragraf 08(b) mencerminkan jumlah maksimum
yang harus dibayar oleh asuradur untuk menghilangkan risiko, yang mana pemenuhan arus kas
akhir (ultimate fulfilment cashflow) melebihi estimasi terbaik. Penyesuaian tersebut mencerminkan
semua risiko yang terkait dengan kontrak asuransi dan tidak boleh mencerminkan risiko yang tidak
timbul dari kontrak asuransi tersebut, misalnya risiko investasi (kecuali ketika risiko investasi
mempengaruhi jumlah pembayaran kepada pemegang polis), risiko ketidakseimbangan antara
proyeksi arus kas aset dan liabilitas (asset-liability mismatch risk), atau risiko operasional umum
terkait dengan transaksi masa depan.
Komponen arus kas
10. Premi bruto yang dikenakan kepada pemegang polis umumnya merupakan suatu jumlah
yang diperkirakan, secara kolektif dan akumulatif, akan dapat mencukupi untuk membayar semua
klaim dan manfaat yang diperjanjikan secara kontraktual (baik manfaat yang jumlahnya sudah
ditetapkan di awal maupun yang akan ditetapkan kemudian), biaya yang diperlukan dalam rangka
penutupan dan penerbitan kontrak asuransi, biaya yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan
kontrak maupun pemenuhan kewajiban kontrak, dan berkontribusi dalam pemenuhan biaya umum
(overhead), serta memberikan suatu tingkat keuntungan bagi asuradur.
2
11. Arus kas masa depan mencakup semua arus kas yang terkait dengan kontrak asuransi
yang masih mempunyai liabilitas manfaat polis masa depan pada tanggal pengukuran, dan
mencakup semua biaya sepanjang dapat dialokasikan pada kontrak asuransi tersebut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
12. Komponen arus kas masa depan termasuk antara lain:
Premi (termasuk penyesuaian premi dan angsuran premi) dari pemegang polis dan semua arus
kas tambahan yang berasal dari premi tersebut.
Pembayaran kepada atau atas nama pemegang polis atas semua klaim masa depan dan
manfaat lain yang diperjanjikan dalam kontrak, tetapi tidak termasuk klaim yang dalam proses
penyelesaian dan klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan.
Biaya pengurusan klaim yaitu biaya yang akan dikeluarkan oleh asuradur dalam pemrosesan
dan penyelesaian klaim, termasuk biaya legal dan penaksir kerugian (adjusters) dan biaya
internal pemrosesan pembayaran klaim.
Biaya yang akan dikeluarkan oleh asuradur dalam menyediakan manfaat kontraktual dalam
bentuk selain tunai (paid in kind).
Arus kas yang dihasilkan dari opsi atau jaminan melekat dalam kontrak asuransi, dalam hal
opsi atau jaminan tersebut tidak dapat dipisahkan, misalnya nilai tunai. Jika kontrak asuransi
mengandung opsi atau jaminan melekat, maka penting untuk mempertimbangkan semua
skenario yang mungkin terjadi.
Biaya atas penjualan, underwriting, dan inisiasi kontrak asuransi untuk kontrak yang telah
diterbitkan dan telah terjadi.
Biaya administrasi dan biaya pemeliharaan polis, misalnya biaya penagihan premi dan biaya
pengurusan perubahan polis (seperti konversi dan reinstatements), termasuk biaya yang
dibayarkan secara berulang kepada pihak ketiga jika pemegang polis melanjutkan membayar
premi sesuai dengan kontrak asuransi.
Pemulihan potensial (seperti salvage dan subrogasi) atas klaim masa depan yang dicakup
dalam kontrak asuransi yang ada dan klaim masa lalu sepanjang tidak memenuhi syarat untuk
diakui sebagai aset terpisah.
Pembayaran kepada pemegang polis saat ini atau akan datang sebagai hasil dari fitur
partisipasi kontraktual (termasuk fitur yang secara implisit ada di dalam kontrak berdasarkan
ketentuan regulator atau hukum) yang memberikan pemegang polis partisipasi dalam kinerja
portofolio kontrak asuransi atau sekelompok aset.
Biaya administrasi dan umum.
13. Komponen arus kas masa depan tidak termasuk antara lain:
Hasil investasi.
Pembayaran dari dan kepada reasuransi.
Arus kas yang mungkin timbul dari kontrak asuransi masa depan, misalnya arus kas di luar
kontrak asuransi yang ada, atau dari opsi, forwards, dan jaminan yang tidak terkait dengan
kontrak asuransi yang ada.
Biaya yang seharusnya dialokasikan pada kontrak asuransi yang belum ada pada tanggal
pengukuran.
Pajak penghasilan.
Arus kas antar komponen yang berbeda dalam entitas pelaporan, misalnya antar dana
pemegang polis dan dana pemegang saham.
Arus kas dari komponen yang tidak dipisahkan dari kontrak asuransi (misalnya bunga yang
diperkirakan asuradur untuk dikreditkan pada saldo akun pemegang polis).
Estimasi klaim (estimasi jumlah yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang
masih ada dalam proses penyelesaian dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan).
3
14. Arus kas juga tidak memasukkan risiko wanprestasi (non-performance) oleh asuradur
pada awal kontrak asuransi maupun setelahnya.
Tingkat diskonto
a.
b.
15. Tingkat diskonto yang digunakan adalah tingkat diskonto yang:
konsisten dengan harga pasar yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan arus kas yang
mempunyai karakteristik yang mencerminkan liabilitas kontrak asuransi tersebut. Kesamaan
karakteristik tersebut misalnya dalam hal waktu, mata uang, dan likuiditas; dan
tidak mencakup faktor yang mempengaruhi tingkat diskonto yang diobservasi tetapi tidak
relevan terhadap liabilitas kontrak asuransi (misalnya risiko yang tidak ada di liabilitas, tetapi
terjadi di instrumen yang harga pasar sedang diobservasi).
16. Jika jumlah, waktu, atau ketidakpastian arus kas kontrak asuransi (baik sepenuhnya atau
sebagian) bergantung pada kinerja aset spesifik, maka pengukuran kontrak asuransi mencerminkan
ketergantungan tersebut.
17. Tingkat diskonto tidak dapat ditentukan berdasarkan tingkat imbal hasil investasi dari
penempatan dana yang terbentuk dari akumulasi premi, kecuali jika jumlah pembayaran manfaat
ditentukan oleh imbal hasil investasi dari penempatan dana tersebut.
a.
b.
18. Tingkat diskonto juga dapat ditentukan dengan menggunakan:
imbal hasil dari instrumen keuangan yang sesuai dengan sifat liabilitas, misalnya tingkat
bunga bebas risiko, mata uang, atau waktu, yang sesuai; atau
jika data pada huruf (a) tidak tersedia, maka menggunakan top-down approach yaitu
menggunakan tingkat imbal hasil pasar dari instrumen keuangan yang tidak sepenuhnya
sesuai dengan sifat liabilitas dan dilakukan penyesuaian agar selaras dengan sifat liabilitas.
Misalnya penyesuaian waktu dan risiko yang ada dalam instrumen keuangan tetapi tidak ada
dalam liabilitas (misal risiko kredit), menggunakan benchmark pasar untuk menentukan risk
premium, dan jika tidak ada yang sesuai dapat menggunakan teknik penilaian yang sesuai.
19. Dalam pasar aktif, acuan tingkat bunga bebas risiko menggunakan obligasi pemerintah
berkualitas tinggi (high quality goverment bond).
20. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat diskonto yang mencerminkan
kondisi terkini (current discount rate) di pasar aktif dan tidak menggunakan tingkat diskonto ratarata selama suatu periode waktu tertentu.
Level perhitungan
21. Perhitungan GPR dilakukan pada level kontrak asuransi individual. Jika kontrak
asuransi tidak mempunyai fitur nilai tunai, maka perhitungan dapat dilakukan pada level portofolio
kontrak asuransi sepanjang kontrak asuransi tersebut bergantung pada risiko yang sama dan
dikelola bersama sebagai portofolio tunggal.
GPR negatif
22. GPR negatif dapat terjadi di tahun-tahun awal karena nilai kini arus kas masuk lebih
besar daripada arus kas keluar. GPR negatif diperkenankan dalam level kontrak asuransi individual,
tetapi tidak dapat negatif pada level portofolio kontrak asuransi yang bergantung pada risiko yang
sama dan dikelola bersama sebagai portofolio tunggal.
4
23. Dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, misalnya asuradur baru beroperasi, terjadi
GPR negatif pada level portofolio sebagaimana dimaksud di paragraf 22, maka asuradur mengakui
liabilitas manfaat polis masa depan sebesar nol.
Kontrak asuransi yang mengandung komponen deposit
24. Beberapa jenis kontrak asuransi mempunyai fitur yang mensyaratkan asuradur untuk
membayar sewaktu-waktu jika pemegang polis menghendakinya tanpa adanya kejadian yang
diasuransikan, misalnya kontrak asuransi yang menyediakan nilai tunai, kontrak asuransi tabungan,
atau kontrak asuransi unit link. Jumlah kewajiban GPR yang dibentuk untuk kontrak asuransi
dengan fitur tersebut tidak boleh kurang dari maksimum jumlah yang sewaktu-waktu harus dibayar
asuradur tanpa terjadinya kejadian yang diasuransikan.
ESTIMASI KLAIM
25. Estimasi klaim yang diperkirakan akan selesai lebih dari satu tahun harus
memperhitungkan nilai kininya.
TES KECUKUPAN LIABILITAS
26. Liabilitas yang dibentuk untuk kontrak asuransi jangka pendek dan selain kontrak
asuransi jangka pendek, baik berupa estimasi klaim, premi yang belum merupakan pendapatan,
maupun liabilitas manfaat polis masa depan (ditentukan dengan gross premium reserve), harus
dilakukan tes kecukupan liabilitas sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi
paragraf 15-19.
KONTRAK REASURANSI DAN ASET REASURANSI
27. Perhitungan liabilitas untuk kontrak reasuransi selain kontrak asuransi jangka pendek
menggunakan metode GPR sebagaimana yang dijelaskan pada paragraf 06-24 berdasarkan syarat
dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut, serta melakukan tes kecukupan liabilitas.
28. Sementara untuk kontrak reasuransi jangka pendek menggunakan metode premi yang
belum merupakan pendapatan berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut,
serta melakukan tes kecukupan liabilitas.
29. Penentuan nilai aset reasuransi atas liabilitas manfaat polis masa depan untuk kontrak
selain kontrak asuransi jangka pendek, dihitung dengan metode GPR sesuai ketentuan yang diatur
pada paragraf 06-24, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
30. Penentuan nilai aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan untuk
kontrak asuransi jangka pendek, dihitung dengan metode yang konsisten dengan metode yang
dipilih dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan (sesuai dengan PSAK 28:
Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian paragraf 18, dan PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi
Jiwa paragraf 16), berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
31. Penentuan nilai aset reasuransi atas estimasi klaim baik untuk dan kontrak asuransi
jangka pendek kontrak dan selain kontrak asuransi jangka pendek, dihitung dengan metode yang
konsisten dengan metode yang digunakan dalam menentukan estimasi klaim berdasarkan syarat dan
ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
5
32. Asuradur menurunkan nilai tercatat aset reasuransi yang dihitung berdasarkan paragraf
29-31, jika aset reasuransi tersebut mengalami penurunan nilai, sesuai dengan ketentuan PSAK 62:
Kontrak Asuransi paragraf 20.
33. Dalam hal asuradur memiliki utang kepada reasuradur untuk suatu kontrak reasuransi,
dan asuradur tersebut memiliki piutang kepada reasuradur yang sama untuk suatu kontrak asuransi
atau reasuransi yang lain, maka utang dan piutang tersebut disajikan saling hapus jika memenuhi
kriteria PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian paragraf 45.
PERUBAHAN KONTRAK ASURANSI MENJADI KONTRAK NON-ASURANSI
34. Ketentuan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf B30 menyatakan bahwa ‘suatu
kontrak yang memenuhi syarat sebagai kontrak asuransi tetap merupakan kontrak asuransi hingga
seluruh hak dan kewajiban berakhir atau kedaluwarsa’. Dalam praktik di Indonesia, suatu kontrak
yang pada awalnya diklasifikasikan sebagai kontrak asuransi dapat berubah menjadi kontrak
investasi berdasarkan PSAK 62. Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika pemegang polis melakukan
top up sehingga asuradur terpapar risiko keuangan tanpa risiko asuransi signifikan. Ketika kondisi
tersebut terjadi, maka produk tersebut menjadi kontrak investasi atau kontrak non-asuransi.
Perubahan tersebut diterapkan secara prospektif dan dampaknya diakui di laba rugi.
PEMBEDAAN KONTRAK ASURANSI JANGKA PENDEK DAN SELAIN KONTRAK
ASURANSI JANGKA PENDEK
35. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian paragraf 04 dan PSAK 36: Akuntansi
Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 04 menyatakan bahwa kontrak asuransi jangka pendek merupakan
kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi tanpa ada komponen deposit untuk periode sama
dengan atau kurang dari dua belas bulan dan memungkinkan asuradur untuk membatalkan kontrak
atau menyesuaikan persyaratan kontrak pada akhir setiap periode kontrak, seperti penyesuaian
jumlah premi atau penutupan yang diberikan.
36. Dalam praktik, terdapat kontrak asuransi yang substansinya adalah kontrak asuransi
selain kontrak asuransi jangka pendek yang dipecah-pecah menjadi beberapa kontrak asuransi
jangka pendek. Misalnya kontrak asuransi kredit kendaraan bermotor dengan polis tiga tahun, tetapi
kontraknya dipecah-pecah menjadi per tahun.
37. Dalam kondisi di paragraf 36, beberapa kontrak asuransi jangka pendek tidak
diperlakukan sebagai kontrak tersendiri tetapi diperlakukan sebagai kontrak tunggal jika:
a.
Kontrak tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang lain.
b.
Kontrak tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai suatu
dampak komersial secara keseluruhan.
c.
Keterjadian satu kontrak bergantung pada keterjadian kontrak lain.
d.
Satu kontrak yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara ekonomi, tetapi kontrak
tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan kontrak lain.
38. Penentuan apakah suatu kontrak asuransi merupakan kontrak asuransi selain kontrak
asuransi jangka pendek atau jangka pendek dilakukan pada level kontrak dan bukan level produk.
BIAYA AKUISISI
39. Biaya akuisisi adalah biaya yang dikeluarkan asuradur terkait untuk menjual,
underwriting, dan menginisiasi kontrak asuransi baru baik biaya langsung maupun biaya tidak
langsung.
6
40. Biaya akuisisi untuk kontrak asuransi jangka pendek ditangguhkan dan diamortisasi
sesuai dengan metode yang konsisten dengan metode premi yang belum merupakan pendapatan.
Jika setelah dilakukan tes kecukupan liabilitas dan liabilitas yang telah dicadangkan tidak
mencukupi, maka kekurangannya terlebih dahulu mengurangi biaya akuisisi yang ditangguhkan
tersebut.
41. Biaya akuisisi untuk kontrak asuransi selain kontrak asuransi jangka pendek dibebankan
pada saat terjadinya.
*****
7
Download