MEI 2017 KEBIJAKAN MONETER BULANAN BI 7-Day Reverse Repo Rate Tetap 4,75% Stabilitas Terjaga, Perekonomian Membaik Bank Indonesia memandang bahwa kebijakan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mendorong proses pemulihan perekonomian domestik. PERKEMBANGAN TERKINI • Pertumbuhan ekonomi Eropa didorong oleh meningkatnya kinerja sektor manufaktur sejalan dengan perbaikan konsumsi dan ekspor, serta telah menurunnya risiko geopolitik pasca pemilihan Presiden di Perancis. • Di Jepang, kenaikan permintaan domestik dan ekspor telah mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. • Sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia, volume perdagangan dunia dan harga komoditas non migas mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan membaik, meskipun beberapa risiko tetap perlu dicermati. Peningkatan prospek ekonomi dunia ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi di AS, Tiongkok, Eropa dan Jepang. • Perbaikan ekonomi AS didukung oleh konsumsi yang solid serta peningkatan investasi nonresidensial. • Perekonomian Tiongkok tumbuh lebih baik dengan meningkatnya kegiatan investasi swasta dan perbaikan ekspor. 2 Ekonomi Domestik G Belanja barang dan modal pemerintah tumbuh 3 C Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap kuat. I Investasi meningkat terutama didukung oleh investasi bangunan. X Kinerja ekspor membaik terutama dipengaruhi oleh membaiknya harga komoditas global, seperti batubara dan karet, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Neraca Pembayaran Indonesia Transaksi berjalan mencatat defisit 2,4 miliar dolar AS (1,0% PDB) didorong oleh defisit neraca perdagangan migas dan pendapatan primer yang lebih besar dari kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Triwulan I 2017 Defisit 0,3 miliar dolar AS Surplus 4,5 miliar dolar AS Surplus neraca modal dan finansial triwulan I 2017 meningkat menjadi 7,9 miliar dolar AS terutama bersumber dari aliran masuk modal asing yang cukup besar. Nilai Tukar Rp 13.326/USD 8,9 BULAN IMPOR 8,6 BULAN ATAU IMPOR PEMBAYARAN UTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Rp 1,1% Inflasi Penguatan Rupiah didukung oleh: Rp 13.329/USD • Masih berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan dengan perbaikan outlook sovereign rating. • Data makroekonomi yang positif. • Sentimen positif terhadap prospek ekonomi Indonesia. Rp 0,09% (mtm) Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) April 2017 0,13% (mtm) 4,17% (yoy) Rasio Kecukupan Modal (CAR) 22,7% Likuiditas masih memadai. Alat Likuid/ Dana Pihak Ketiga (DPK) 22,0% 9,2% (yoy) Efisiensi meningkat. *) Data Maret 2017 Rasio Non Performing Loan (NPL) Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 3,0% (gross) atau 1,3% (nett) 10,0% (yoy) Return On Asset (ROA) korporasi 5,6% Perekonomian 2017 diperkirakan tumbuh membaik terutama ditopang oleh ekspor dan investasi yang terus membaik, serta konsumsi yang tetap kuat. 5,0 - 5,4% (yoy) INFLASI 2017 + 1% 4- (yoy) Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17 dan 18 Mei 2017 memutuskan: Pertumbuhan DPK Individual (RT) 9,0% (yoy) Debt Service Ratio (DSR) korporasi 71,6% Bank Indonesia masih mewaspadai berbagai risiko, yaitu: Risiko global, antara lain berasal dari: • Kelanjutan kenaikan suku bunga AS. • Kebijakan fiskal dan perdagangan AS. • Penurunan besaran neraca bank sentral AS dan dampaknya terhadap pasar keuangan global. • Perkembangan geopolitik di beberapa kawasan, khususnya di Semenanjung Korea. 10 -12% (yoy) Dana Pihak Ketiga (DPK) 2017 (yoy) Risiko domestik, terutama terkait dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi serta berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan. BI 7-Day Reverse Repo Rate Mei 2017 BAURAN KEBIJAKAN (POLICY MIX) Kinerja rumah tangga (RT) membaik pada Maret 2017. RISIKO Pertumbuhan Kredit 2017 9 -11% 8,68% (yoy) *) Laporan 251 korporasi go public triwulan IV 2016 80,7% PROSPEK KE DEPAN PERTUMBUHAN EKONOMI 2017 diperkirakan berada pada kisaran 1,27% (mtm) 2,66% (yoy) Kinerja korporasi non-keuangan masih dalam tren yang melambat meskipun telah menunjukkan perbaikan*) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO -1,26% (mtm) Risiko kredit menurun meskipun masih perlu dicermati. Intermediasi menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan Kredit 3,28% (yoy) Tingginya inflasi Administered Prices secara bulanan tersebut terutama didorong oleh penyesuaian tarif listrik tahap dua untuk pelanggan pascabayar daya 900 VA nonsubsidi penyesuaian tarif angkutan udara, harga bensin, dan rokok. Sistem keuangan tetap stabil dengan ketahanan sistem perbankan yang terjaga didukung oleh terjaganya permodalan dan likuiditas perbankan. Ketahanan permodalan masih berada pada level yang cukup tinggi. Inflasi Harga Barang yang Diatur Pemerintah (Administered Prices) Inflasi Bahan Makanan Bergejolak (Volatile Foods) Inflasi Inti (Core) Sistem Keuangan Rp USD 123,2 miliar Pada April 2017 nilai tukar Rupiah ditutup pada level: Pada triwulan I 2017 nilai tukar Rupiah secara point to point (ptp): Inflasi tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi 2017 yaitu 4±1%. 6 Akhir April 2017: cukup untuk membiayai: TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL (TMF) Nilai tukar Rupiah bergerak menguat sepanjang triwulan I 2017 dan relatif stabil pada April 2017. 5 USD 121,8 miliar $ 4 Akhir triwulan I 2017: TRANSAKSI BERJALAN Triwulan I 2016 Triwulan I 2017 CADANGAN DEVISA Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I 2017 kembali mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial. Surplus tersebut relatif sama dengan surplus pada triwulan sebelumnya, tetapi jauh lebih baik dibandingkan triwulan I 2016. NPI Triwulan IV 2016 tinggi sejalan dengan berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2017 membaik. Pertumbuhan pada triwulan I 2017 tercatat sebesar 5,01% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,94% (yoy) dan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,92% (yoy). 5,01% (yoy) Ekonomi Global 4,94% (yoy) 1 Suku Bunga Deposit Facility (DF) TETAP TETAP TETAP 4,75 Suku Bunga Lending Facility (LF) DF % 4,00% LF 5,50% Berlaku efektif sejak 19 Mei 2017 FOKUS KEBIJAKAN BI Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Bank Indonesia akan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi untuk mendorong nilai tukar yang sesuai nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar. Bank Indonesia terus mempererat koordinasi bersama Pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan mendorong kelanjutan reformasi struktural agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Selengkapnya dapat dilihat di Bank Indonesia Contact Center BI : 131