implementasi strategi konflik kognitif dalam - e

advertisement
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 1 (2016) 1-11
ISSN (Print) : 1858-4985
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
IMPLEMENTASI STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DALAM
PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
DI MTS MIFTAHUL ULUM LUMAJANG
Hasan Husni
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana
Universitas Kanjuruhan Malang
Abstrak
This study aims to assess the application of learning strategies cognitive conflict in the subject of
population problems in Indonesia to improve students' critical thinking skills Eighth grad Islamic
Junior High School of Miftahul Ulum Lumajang. This quan titative research using Quasi experiment
design. The entire study population all of student eighth grade students Islamic Junior High School of
Miftahul Ulum Lumajang at the year 2015/2016 which are 64 students. class sample VIII B and which
are 32 students. Instrument research in the form of test description for the pre-test and post-test to
measure students critical thinking skills. Data were analyzed using the One Sample t -test (mean
difference test) to check the hypothesis. However, to analyze data rese arch such as analysis of the
validity, reliability, test for normality, homogenity of variance with SPSS 20.0 software for windows.
Results of analysis of data obtained by the mean pretest control group = 42.97, and the experimental
group = 45.19, for critical thinking skills. While the mean post-test control group and the experimental
group = 74 718 = 82.44 ,. T-count value post-test two research groups that produce sig (2-tailed) =
0.000 which means <0,05 so that H0 is rejected. Conclusion The application of learning Cognitive
Conflict Strategy feasible to use Social studies in Learning Ability To Enhance Critical Thinking the
students of Islamic Junior High School Miftahul Ulum Lumajang.
Keywords: Cognitive Conflict Strategy, critical thinking skills of students.
PENDAHULUAN
Perkembangan
semakin
pesat
di
perwujutan
zaman
era
yang
global
ini
dari
Visi
ASEAN
(Association of southeast Asia Nation)
2020.
Tantangan
Pembentukan
menuntut peningkatan kualitas Sumber
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),
Daya Manusia (SDM) disegala bidang.
memerlukan
Terlebih lagi Indonesia sebagian dari
serta
kawasan Asia akan menghadapi era
memadai.
Di
perdagangan
pendidikan
dituntut
bebas
regional
pada
tahun 2015, sebagai salah satu Negara
di
asia
dan
sebagai
salah
satu
SDM
memiliki
yang
berkualitas
keterampilan
sinilah
peranya
yang
lembaga
dalam
meningkatkan kualitas SDM bangsa,
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
(dalam
Master
plan
on
Asian
connectivity, 2011: 5
pembelajaran
mudah,
IPS
dianggap
Dengan
adanya
terlalu
persepsi
Seiring dengan pendapat para ahli
seperti itu maka pembelajaran IPS di
di atas, menyatakan bahwa peneliti
MTs Miftahul Ulum Lumajang dalam
telah melakukan observasi awal di
kelas cenderung membosankan yang
sekolah kelas VIII di MTs Mftahul
berakibat pada perilaku siswa yang
Ulum Lumajang kecamatan pronojiwo
semula
kabupaten
jelaskan oleh guru kemudian berubah
informasi
Lumajang,
bahwa:
di
peroleh
di sekolah
mendegarkan
apa
yang
di
yang
menjadi rame sendiri dan megantuk,
sebanyak 64 siswa yang di mana kelas
siswa menguap dalam kelas, sehingga
VIII B sebanyak siswanya 32 orang
berpengaruh pada daya serap siswa
itu.
dalam menerima materi pelajaran IPS.
Menjadikan pembelajaran yang di
gunakan
masih
menggunakan
cara-
Berdasarkan
wawancara dengan
cara konvensional (ceramah dan tugas
seorang guru IPS mengatakan bahwa
individu)
yang
(tidak
dengan strategi yang digunakan selama
mendia)
dimana
menjelaskan
ini seperti ceramah dan Tanya jawab,
materi pembelajaran IPS dan siswa
mereka (guru) belum puas terhadap
mendegarkan materi yang di terangkan
hasil
oleh guru, setelah di cermati ternyata
siswanya.
materi IPS Kelas VIII sebagai besar
pembelajaran IPS di Kleas VIII. Pada
merupakan ilmu pengetahuan fisik dan
Bab
logika
kependudukan
serta
tidak
guru
bersifat
kriatif
observable
belajar
yang
diperoleh
Di
II
samping
(dua)
oleh
itu
permasalahan
di
Indonesia.
(nampak/jelas) yaitu permasalahan ke
Merupakan materi yang cukup luas
pendudukan.
dan tidak cukup dengan sistem gafalan
Sebagian
besar
dari
mereka
namun
dengan
sistem
pemahaman
beranggapan bahwa pembelajaran IPS
yang lebih mendalam serta berkaitan
membosankan,
dengan konsep satu dan konsep lainya
bahwa
pembelajaran
pembelajaran
penting,
karena persepsi dan
di
yang
IPS
adalah
sehingga pendapinggan ektra dari guru
tidak
terlalu
kelas
karna
memahamkan materinya tersebut.
sepelekan,
sangat
diperlukan
untuk
2
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
Oleh
karna
itu
peneliti
berkeinginan untuk melakukan sebuah
penelitian
yang
pendekatan
kembangkan
kognitif
dalam
ilmiah
adalah
model pembelajaran konflik kognitif.
berjudul”Implementasi
konflik
sikap
Salah
satu
strategi
pembelajaran utama yang didasarkan
pembelajaran IPS untuk meningkatkan
pada
pandangan
kemampuan berpikir kritis siswa MTs
adalah
strategi
Miftahul ulum Lumajang” pada materi
Strategi ini berkembang berdasarkan
permasalahan
di
pada asumsi yang menyebutkan bahwa
di
pengetahuan
siswa
sebelumnya
rancang untuk memberikan peluang ke
berpengaruh
dalam
mempelajari
pada siswa agar aktif memikirkan,
pengetahuan
yang
mencoba melakukan, dan meyelesakan
membentuk gambaran ide yang baru,
masalah
strategi ini adalah sebuah keadaan
Indonesia.
sehingga
Pembelajaran
dengan
lebih
memahami
sifatnya
kependudukan
bersama-sama,
dapat
efektif
konsep-konsep
esensial
lingkungan
harus
yang
sekitar.
dan
yang
ada
(Suparno,
di
2012:
konflik
ketidak
guru
komponen
dari
stuktur
kritis, perlu digunakan sebuah model
memperoleh
pembelajaran
sampai
pembelajaran
untuk
mencari
kognitifnya.
(2009:
mengemukakan
penelitian
mengoptimalkan
dan
Zulkarnain, (2012: 16).
mengajar keterampilan guru berpikir
utuk
baru
cocokan antara komponen-
Dahar
memudahkan
kognitif.
siswa, dimana siswa merasa adanya
15).
Untuk
konstruktivisme
bahwa
tentang
159)
berdasarkan
bagaimana
siswa
pengetahuan,
piaget
kesimpulan
bahwa
pada
pengetahuan dibagun dalam pemikiran
keselarasan antara materi yang ingin di
siswa.
sampaikan
yang
dikemukakan di atas dapat di katakan
kemasan
bahwa proses belajar menurut piaget
dengan
tersedia,
salah
pembelajaran
yang
siswa
waktu
satu
berbasis
memberikan
untuk
konstruktivis
peluang
kepada
mengkonstruksi
pengalaman sendiri dan menumbuhkan
Dari
adalah
pendapat
proses
perubahan
menghendaki
yang
konsepsi
konstruksi
yang
telah
melibatkan
siwa
dan
pengetahuan
yang aktif oleh siswa. Prinsip umum
3
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
dan esensi yang dapat dari konstruksi
kelompok
adalah
eksperimen,
dan kelompok
kontrol.
dan
Kelompok
eksperimen
adalah
memperhatikan
kelompok
yang
siswa
pengetahuan
pendidikan
hal
itu
memperoleh
di
luar
sekolah
seharunya
sebagai
banyak
proses
alamiah.
acak,
yaitu
kelompok
mendapatkan
perlakuan pembelajaran IPS dengan
Prolehan pengetahuan tersebut belum
mengunakan
tentu
sedangakan kelompok kontrol adalah
benar,
jika
guru
tidak
konflik
memperhatikan timbulnya miskonsepsi
kelompok
yang
yang sangat di mungkinkan.
perlakuan
dengan
konfensional,
adapun
Menurut Suparno (2007: 49).
Prinsip-prinsip
kognitif,
mendapatkan
pendekatan
bentuk
desain
konstruktivisme adalah
penelitian ini adalah kuasai ekperimen
Pengetahuan dibangun oleh siswa
yang di gunakan adalah nonequivalent
sendiri, baik secara individu maupun
control group design dengan pola
sosial, (2) Pengetahuan tidak dapat di
sebagai berikut.
pindahkan dari guru ke siswa, kecuali
Populasi
(1)
hanya dengan keaktifan siswa sendiri
generalisasi
untuk
obyek/subyek
menalar,
(3)
Siswa
aktif
adalah
yang
terdiri
yang
atas:
mempunyai
mengkontruksi terus menerus, shingga
kualiatas
selalu
yang di tetapkan oleh peneliti untuk di
menjadi
perubahan
konsep
dan
wilayah
karekteristik
menuju ke kosep yang lebih rinci,
pelajari
lengkap, serta sesuai dengan konsep
kesimpulan.
ilmiah,
sekedar
Populasi dalam penelitian ini adalah
menyediakan sarana dan situasi agar
seluruh siswa kelas VIII MTs Miftahul
proses
Ulum Lumajang.
(40)
konstruksi
Guru
siswa
berjalan
mulus.
dan
tertentu
(Sugiono,
Sampel
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
kemudian
ditarik
2008:
adalah
bagian
117).
dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki
meggunakan
oleh
populasi
tersebut.
(Sugiyono,
pendekatan kuantitatif dengan metode
2008: 118).
Sampel adalah sebagian
kuasi eksperimen. Dalam pelaksanaan
atau wakil populasi yang akan diteliti.
penelitian ini di desain dalam dua
Teknik
pengambilan
sampel
dalam
4
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
penelitian ini adalah sampling random
Uji reabilitas digunakan untuk
yang di lakukan pada tingkat kelas.
mengetahui
Sampling random adalah pegambilan
ukur
sampel yang dilakukan secara acak
dengan
dimana
setiap
mempunyai
memiliki
kemungkinan
untuk
angota
dipilih
232).
Alasan
penggunaan
sampling
sekolah
tingkat
random kelas
yang
penelitian
dengan
sma
sampel.
2010:
temapat
yang
sebagai
(Cresswel,
karena
populasi
kelas
kepintaranya
relatif
sama atau homogen. Adapun sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII di MTs Miftahul Ulum Lumajang.
Namun dalam penelitian
ini
jugak di bagi dalam dua sisi yang
berbeda.
dalam
apabila
dalam kelas VIII kontrol
akuratan hasil peneltian yang baik.
konsisten
bekali-kali
berbeda.
reabilitas
pada
Untuk
soal
dapat
digunakan rumusan sebagai berikut.
𝑟11 = (
∑ 𝑆𝑖2
) (1 −
)
∑ 𝑆𝑡2
𝑛−1
𝑛
Uji
homogenitas
untuk
mengetahui disteribusi data homogeny
atau tidak homogendilakukan dengan
cara membandingkan varian terkecil
dengan
mengunakan
dengan
table
bantu,
lagkah-langkah
sebagai
berikut.
Langkah pertama Mencari nilai
varian terbesardan terkecil. Langkah
kedua
Mebandingkan
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Fhitung dengan F
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
untuk menjadikan acuan perbandingan.
criteria jika Fhitung
Kelas kontrol adalah sebagai bahan
farian
kajian ulang dari kelas eksperimen
demikian
untuk
melakukan gekiatan penelitian
dilanjutkan.
yang
di
Sehinga
atau
tersebut
yang
tang
Sehingga dapat meberikan perbedaan
hasilkan.
ukur
hasil
menghitung
adalah untuk melakukan pegujian yang
mana hasil penelitian ini memiliki ke
lain
digunakan
waktu
konsisyensi alat
pengunaannya,
kata
menjadikan
memiliki
adanya
adalah
F
˂ tabel ,
nilai
table,
maka farina-
homogeny.
uji
dengan
Dengan
komparatif
dapat
Validasi adalah suatu ukuran
dapat
terwujudnya penelitaian yang baik dan
yang
menunjukan
memberikan hasil perbandingan.
kesahian
suatu
mendapatkan
data
tingkat
istrumen.
yang
kevalitan
Untuk
valid,
di
5
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
perlukan istrumen yang valid. Untuk
daya alam dalam pembangunan, ada
menguji validitas soal tes digunakan
sebanyak 70% atau terdapat 7 soal
rumus korelasi product moment sebagi
yang dikategorikan sedang dan ada
berikut.
sebesar 20% atau sama dengan 2 soal
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − ( ∑ 𝑋) ( ∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − ( ∑ 𝑥) 2 } √{𝑁 ∑ 𝑌 2 − ( ∑ 𝑌) 2 }
HASIL
PENELITIAN
ada 10% atau 1 soal kategori sukar.
DAN
PEMBAHASAN
Hasil
berikutnya dikategorikan mudah serta
Dengan adanya
pre-test
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa
semua
item
pertanyaan
pada tes kemampuan
kemampuan
nilai rata-rata
berpikir
kritis
untuk kelompok eksperimen sebesar
45,190 sedangkan nilai rata-rata pada
post-test
sebesar
82,440
Hal
ini
berpikir kritis r hitung (pada kolom
menunjukkan
nilai korelasi) > dari r tabel = 0,2960
hasil pada tes kemampuan berpikir
untuk df = N-2 = 32-2 = 30 (N = 32)
kritis
dengan taraf siginifikan 5%. Hal ini
sebesar
berarti semua item pertanyaan tersebut
kelompok
kontol
adalah
sedangkan
nilai rata-rata pada post-
valid.
Kemudian
hasil
untuk
test
kemampuan
menunjukkan
memperhatikan
statistics
Alpha
kritis
box
dengan
reliability
Cronbach
diperoleh hasil r11
=
diatas,
0,860 yang
kelompok
82,43%.
perhitungan tingkat reliabilitas soal tes
berpikir
adanya
peningkatan
eksperimen
sebesar
Sedangkan
sebesar
74,720.
adanya
pada
42,970
Hal
ini
peningkatan
hasil pada tes kemampuan berpikir
kritis
sebesar
untuk
kelompok
73,89%.
Secara
eksperimen
statistik,
terletak di interval 0,700–0,900 dengan
adanya perbedaan dari kedua nilai
kategori
tersebut dapat dilihat dari hasil uji t
tinggi.
Jadi
semua
item
pertanyaan di soal tes kemampuan
pada pre-test
dan post-test untuk
berpikir kritis valid dan reliabilitasnya
kelompok eksperimen dengan t-hitung
tinggi.
yang dihasilkan pada pre-test sebesar
dari 10
31,865 dengan taraf signifikansi (p-
soal tes kemampuan berpikir kritis
value) sebesar 0,000 dan pada post-test
pada sub tema keunggulan sumber
sebesar
Menerangan
bahwa
58,265,
dengan nilai taraf
6
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
signifikansi (p-value) keduanya sama-
secara akademik mempunyai tingkat
sama kurang dari 5%, sehingga dapat
kemampuan yang sama atau disebut
dikatakan bahwa nilai rata-rata pre-test
kemampuan akademiknya homogen.
berbeda dengan nilai rata-rata post-test
secara signifikan.
Secara statistik, ada tidaknya
perbedaan dari kedua nilai tersebut
Selanjutnya,
secara
statistik
dapat dilihat dari hasil uji t, untuk nilai
juga berlaku demikian, yaitu adanya
pre-test
perbedaan dari kedua nilai tersebut
diperoleh nilai t-hitung sebesar 31,865
dapat dilihat dari hasil uji t pada pre-
dengan
test dan post-test untuk kelompok
Sedangkan
kontrol
yang
kelompok kontrol diperoleh nilai t-
sebesar
hitung sebesar 34,800 dengan taraf
dengan
dihasilkan
pada
t-hitung
pre-test
kelompok
sig
eksperimen
(2-tailed)
untuk
=
nilai
0,000.
pre-test
34,080 dengan taraf signifikansi (p-
signifikan (p-value)
value) sebesar 0,000 dan pada post-test
tersebut yaitu sig (2-tailed) = 0,000.<
sebesar 53,506,
nilai taraf
0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa
signifikansi (p-value) keduanya sama-
ada perbedaan yang signifikan pre-test
sama kurang dari 5%, sehingga dapat
kemampuan
dikatakan bahwa nilai rata-rata pre-test
kelompok kontrol dengan kelompok
berbeda dengan nilai rata-rata post-test
eksperimen.
dengan
secara signifikan.
Nilai
berpikir
Nilai
rata-rata
pre-test
kemampuan
yang dihasilkan
kritis
rata-rata
berpikir
antara
post-test
kritis
untuk
kemampuan berpikir kritis untuk kelas
kelompok kontrol sebesar 53,506 dan
kontrol
nilai rata-rata post-test
sebesar
34,080
kemudian
untuk kelompok eksperimen nilai rata-
berpikir
rata pre-test juga sebesar 31,865. Hal
eksperimen sebesar 58,265.
ini dapat dideskripsikan bahwa hasil
nilai rata-rata pre-test
baik pada
kelompok eksperimen maupun
pada
kritis
untuk
kemampuan
kelompok
Secara statistik, ada tidaknya
perbedaan dari kedua nilai tersebut
dapat dilihat dari hasil uji t, untuk nilai
kelompok kontrol tidak jauh berbeda.
postest
kelompok
eksperimen
Berarti kedua sampel penelitian ini
diperoleh nilai t-hitung sebesar 58,265
7
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
dengan
sig
Sedangkan
(2-tailed)
untuk
=
nilai
0,000.
postest
dengan
menggunakan
pedoman
pengamatan
instrument
keterlaksanaan
kelompok kontrol diperoleh nilai t-
model pembelajaran Strategi konflik
hitung sebesar 53,506 dengan taraf
konitif.
signifikan (p-value)
berlangsung
yang dihasilkan
Selama
pembelajarn
pengamatan
dilakukan
tersebut yaitu sig (2-tailed) = 0,000.<
oleh guru kelas yaitu Ayati sebagai
0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa
pengamat.
ada perbedaan yang signifikan pre-test
dilakukan
kemampuan
pembelajaran
berpikir
kritis
antara
Proses
dua
kali
tatap
muka
pada
pertama
selama
eksperimen.
berikutnya pada tatap muka keduajuga
berdasarkan
signifikansi;
menit,
yaitu
kelompok kontrol dengan kelompok
Pengambilan
80
pengamatan
keputusan
selama 80 menit.
Menentukan
KESIMPULAN
hipotesis nol dan hipotesis alternatif
dan pengamatan
Berdasarkan
yang
H0 : Tidak ada perbedaan kemampuan
sebelumnya,
berpikir kritis (critical thinking), siswa
Banyak ragam pola berpikir yang perlu
yang
dalam mengikuti pembelajaran
dikembangkan pada siswa, mulai dari
Strategi konflik konitif dengan yang
berpikir dasar hingga berpikir komplek
mengikuti
atau berpikir tingkat tinngi. defenisi
biasa
(konfensional).
H1:
Ada
berpikir
perbedaan
kemampuan
dikemukakan,
Beyer
dalam
menyatakan
pembelajaran
Strategi konflik konitif dengan yang
berarti
mengikuti
yang
pembelajaran
biasa
(konfensional).
Strategi
konflik
kesimpulan yang
antara
(dalam
Nur,
masuk
yang
telah
lain
menurut
2008:
bahwa
membuat
pada bagian
berpikir
56)
kritis
penilaian-penilaian
akal.
Menurut
Elder
(2005: 4) berpikir kritis merupakan
Pengamatan
keterlaksanaan
maka
kritis
berpikir kritis (critical thinking), siswa
mengikuti
dijelaskan
penelitian
sebagai berikut:
pembelajaran
telah
hasil
terhadap
model
pembelajaran
konitif
dilakukan
cara
bagi
meningkatkan
pemikiran
seseorang
kualitas
dari
menggunakan
untuk
hasil
teknik
8
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
sistemasi
cara
menghasilkan
intelaktual
berpikir
dan
pikir
yang
daya
dalam
ide-ide
yang
sudah di rancang pada bab II strategi
konflik kognitif
di
gagas.
Teori
Pendukung
Konflik
Berfikir
pendidikan
satunya
kritis
banyak
adalah
peningkattan
sebelum
dalam
dunia
ditemukan salah
menunjukkan
hasil
belajar
antra
mendapatkan
pembelajaran
ada
materi
dan
sesudah
Strategi
Kognitif
Teori
Konstruktifistik
Konstruktivistik
Menurut
konstruktivisme
pandangan
bahwa “hakekat belajar adalah ide
bahwa
siswa
harus
menjadikan
informasi
sebagai
miliknya
sendiri
menurut
Slavin
(dalam
Nur,
mendapatkan materi pembelajaran hal
Wikandari,
tersebut
siswa
dijelaskan bahwa siswa belajar secara
tersebut telah melalui proses berfikir,
terus menerus memeriksa informasi-
yang
informasi
menunjukkan
bahwa
menunjukkan
terletak
pada
pemikiran
kekeritisannya
perubahan
dari yang
konsep
kurang ilmiah
menuju konsep pemikiran yang ilmiah
dengan
kelompok,
baik
kelmpok
baru
kemampuan
kedua
pembelajaran
peningkkatan,
mengalami
pada
klompok
yang
berlawanan
lama
aturan-aturan
Terdapat
thinking)
tersebut
Selanjutnya
dan
tersebut
jika tidak sesuai lagi.
eksperimen ataupun kelompok kontrol
kelopok
2).
aturan-aturan
memperbaiki
hal ini sesuai dengan data posttes pada
kedua
2000:
pendekatan
perbedaan
berpikir
siswa
kritis
yang
(critical
mengikuti
menggunakan
strategi
konflik
kognitif
ekperimen hasil berfikir kritis siswa
dengan yang mengikuti pembelajaran
nilai rata-ratanya 82,440
sedangkan
konfensional (ceramah bervareasi) di
pada klompok kontrol hasil berfikir
buktikan dengan hasil penguujian antra
kritis siswa nilai rata-ratanya 74,720
kelompok eksperimen dan kelompok
terdapat
berfikir
control. Uji coba awal menghasilkan
kritis yang signifikan di bandingkan
selisih antara kelompok control dan
hasil pretes.(tabel 4.9) dan proses
kelompok eksperimen sebesar 2,220
pelaksanaan mengacu pada sintak yang
dan
peningkattan
hasil
uji coba
kedua
menghasilkan
9
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
selisish sebesar 7,920 yang berarti
DAFTAR PUSTAKA
bahwa
Dimiati dan Mudjiono. (2009). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Fisher, Alce. (2009). Berpikir Kritis:
Sebuah Pengantar. Alih Bahasa,
Benyamin
Hadinata.
Jakarta:
Erlangga.
Johnson, E. B. (2012). Contextual
Teaching
and
Learning.
Terjemahan.
Menjadikan
kegiatan
Belajar
Mengajar
Menghasilkan
dan Bermakna.
Bandung:
Mizan
Learning
Center.
Hamalik. (2011). Proses Belajar
Mengajar.
Bandung.
Bumi
Aksara.
Huda, Miftahul. (2011) Cooperative
Learning, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kowiyah.
(2012).
Kemampuan
Berfikir Kritis. Jurnal Pendidikan
Dasar Vol. 3, No. 5 Desember
2012.
Trianto.
(2007).
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konsruktifistik.
Jakarta: prestasi pustaka.
Purwanto,
M.
Ngalim.
(2009).
Psikologi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sanjaya,
W.
(2011).
Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta. Kencana Prenada Media.
Sadia, I W. (2008). Pegembangan
Model Belajar Konstruktifis
Dalam
Pembelajaran
IPA
Disekolah Menegah Pertama
(SMP)
Disertasi
(Tidak
Diterbtkan)
Program
Pascasarjana Institute Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Bandung.
pembelajaran
strategi
konflik
signifikan
untuk
berfikir
menggunakan
kognitif
lebih
meningkatkan
kritis
siswa
daya
dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional.
Saran
dalam
hasil
tersebut
menunjukkan harus adanya pemberian
motivasi
terhadab
Mifthaul
Ulum
adanya
motivasi
siswa
di
Lumajang.
siswa
MTs
Dengan
akan
lebih
mempunyai motifasi semangat belajar.
Bagu Guru agar lebih memperbaiki
dalam
penyampaiyan
materi
dalam
kegitan KBM sehingga siswa dapat
mudah mengerti dan cepat faham.
Guru
jugak
meningkatkan
aktifitas
agar
selalu
khusunya
dalam
dalam
pembelajran
menggikuti penataran/ seminar, studi
lanjutan,
mengikuti
sebagainya.
Di
MGMP
perlukan
dan
penelitian
mendalam tentang hal yang berkaitan
dengan
aktifitas
dalam pembelajran
agar siswa bisa berpikir kritis.
10
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 1-11
Slavin, R. E. (2012). Psikologi
Pendidikan: Teori dan Praktek.
Edisi kesembilan. Penerjemah:
Samosir Marianto. Jakarta: PT.
Indeks.
11
Download