ABSTRAK Murtafiah, Naimatul. 2009. Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Kepuasan Belajar Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA N 6 Semarang. Skipsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Kata kunci : Komunikasi Guru, Kepuasan Belajar. Kepuasan belajar merupakan sikap emosional yang bersifat menyenangkan yang dirasakan siswa setelah harapannya tercapai. Kepuasan belajar pada umumnya dilihat dari hasil atau prestasi belajar yang dicapai. Akan tetapi hasil atau prestasi yang dicapai tersebut bukanlah satu-satunya faktor. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Komunikasi memiliki andil yang cukup besar dalam proses belajar mengajar. Komunikasi merupakan penyampaian informasi atau gagasan dari seseorang ke orang lain baik langsung atau tidak melalui media tertentu. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila dan proses belajar mengajar tersebut terjadi interaksi yang edukatif dimana interaksi yang terjadi antara guru dan siswa itu bersifat tidak hanya searah saja melainkan dua arah. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengaruh kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar terhadap kepuasan belajar akuntansi di SMAN 6 Semarang dan jika ada seberapa besar pengaruh pengaruh kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar terhadap kepuasan belajar. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar terhadap kepuasan belajar dan seberapa besar pengaruh pengaruh kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar terhadap kepuasan belajar. Melalui penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis ” Ada pengaruh Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dalam Proses Belajar Mengajar terhadap Kepuasan Belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPS SMAN 6 Semarang yang berjumlah 153 siswa. Karena jumlah populasinya lebih dari 100 orang maka sampel yang diambil menggunakan kelonggaran 10% sehingga diperoleh 63 orang. Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka dibulatkan menjadi 64 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Field Researt atau penelitian lapangan yaitu dengan cara menyebar angket yang kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif persentase dan teknik analisis Regresi menggunakan program komputasi SPSS 12.00 for windows untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data sehingga lebih cepat dan efisien. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa hipotesis ” Ada Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dalam Proses Belajar Mengajar terhadap Kepuasan Belajar” diterima, yang dibuktikan dengan hasil perhitungan Fhitung =12,328, signifikan pada taraf kurang dari 5 %. Sedangkan besarnya pengaruh antara variabel Pengaruh kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar terhadap kepuasan belajar adalah sebesar 16,6%. Dan sisanya sebesar 83,4 % dipengaruhi oleh variavel lain diluar penelitian ini. Kesimpulan yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar berpengaruh terhadap kepuasan belajar yang dibuktikan dari hasil analisis Regresi Linier dengan koefisien determinasi sebesar 16,6 %. Sarannya adalah guru yaitu kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar lebih ditingkatkan lagi supaya mudah diikuti dan dipahami oleh siswa. Sedangkan untuk siswa adalah kemampuan siswa untuk menggunakan kecakapan dan ketrampilannya dalam belajar akuntansi lebih ditingkatkan lagi agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki serta meningkatkan prestasi belajar. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kepuasan belajar akuntansi para siswa.