Penerapan Model Pembelajaran Imajinatif untuk Meningkatkan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (dalam UU No 20 Tahun 2003).
Pendidikan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih.
Guna mencapai tujuan pendidikan yang akan dicapai, seorang guru harus
dapat memahami proses belajar dalam kegiatan pembelajaran serta dapat
merancang prosedur pembelajaran yang akan digunakan dengan memadukan
metode, model maupun strategi pembelajaran.
Menurut Gagne (dalam Rifa’i dan Catharina, 2009:192), “Pembelajaran
merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk
mendukung proses internal belajar”. Proses pembelajaran dirancang agar siswa
dapat memperoleh informasi yang diberikan oleh guru dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk memperoleh hasil belajar yang
baik.
Hasil belajar digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam proses belajar. Siswa akan dikatakan berhasil apabila
memiliki hasil belajar yang tinggi, dan dikatakan belum berhasil apabila hasil
belajar yang dicapai rendah. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya beberapa
faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Menurut Slameto (2010:54), “Hasil belajar yang dicapai siswa dapat
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor
internal yaitu diantaranya minat, bakat, motivasi, dan tingkat intelegensi,
sedangkan penyebab utama masalah belajar adalah faktor eksternal antara lain
strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak
1
2
membangkitkan motivasi belajar, maupun faktor lingkungan yang sangat
berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Proses pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
sekolah siswa terlihat kurang memahami materi yang dipelajari, hal ini
disebabkan penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang
sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Bahkan masih sering dijumpai
dalam proses pembelajaran yang berpusat kepada guru.
Model pembelajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran
adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru. Di dalam proses
pembelajaran ini siswa terlihat kurang aktif dan hanya sebagai pendengar. Model
pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki beberapa kelemahan yaitu antara
lain siswa akan menjadi ramai, mengantuk, dan tingkat keberhasilan belajarnya
belum tentu tinggi. Situasi pembelajaran seperti ini kurang begitu menghidupkan
kegiatan siswa dalam belajar. Setiap proses pembelajaran harus ada komunikasi
yang baik antara siswa dengan guru atau antar guru. Jenis komunikasi yang
digunakan pada saat proses pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar yang
akan dicapai. Komunikasi satu arah menempatkan guru dalam kedudukan yang
serba menentukan sehingga dapat menimbulkan sikap otoriter, hal ini akan
membuat siswa cenderung menjadi objek belajar bukan subjek belajar, siswa akan
terlihat pasif dan tidak kreatif dalam proses pembelajaran. Sebagai seorang guru
seharusnya dapat menarik perhatian dari siswa agar mampu mencurahkan seluruh
energinya sehingga dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik dan maksimal
serta memperoleh hasil belajar yang diharapkan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga, pada saat proses
pembelajaran guru belum menggunakan model pembelajaran yang menarik
perhatian siswa dan sesuai dengan materi yang diajarkan, selain itu pembelajaran
masih berpusat kepada guru. Di dalam proses pembelajaran siswa terlihat kurang
aktif dan kreatif. Keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
3
Selain model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang
optimal, ternyata berdasarkan hasil ulangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 01, dapat disimpulkan bahwa penguasaan
materi masih kurang. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai ulangan harian mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu rata-rata nilai 68, sedangkan KKM yang
ditentukan guru adalah 70. Dampak yang akan terjadi apabila tidak dilakukan
tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut adalah: 1) siswa akan merasa
bosan dan merasa bahwa pembelajaran tersebut tidak menarik karena
pembelajaran masih berpusat kepada guru sehingga siswa cenderung pasif, 2)
hasil belajar masih rendah karena nilai masih di bawah KKM. Hal ini dapat
mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap
hasil belajar.
Guna
mengatasi
permasalahan
pada
proses
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Alam yang yang terjadi di kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga
adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai, diharapkan siswa
lebih mudah memahami materi pembelajaran. Model pembelajaran tersebut lebih
berpusat kepada siswa sehingga siswa menjadi aktif dan juga kreatif. Dengan
menggunakan model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Imajinatif untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas 5 SDN Salatiga
01 Kota Salatiga”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
permasalahan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu:
1) Guru belum menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan
lebih bermakna di kelas.
2) Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa lebih cenderung pasif
dan terlihat kurang memahami materi yang diajarkan. Hal ini dapat
berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran dan hasil belajar.
4
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, diperoleh
gambaran mengenai permasalahan. Pembatasan masalah ini dilakukan agar
peneliti tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran. Pembatasan masalah pada
penelitian ini membahas mengenai penerapan model pembelajaran imajinatif
pada materi daur air untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga. Penerapan model pembelajaran
imajinatif digunakan agar siswa dapat menggunakan daya imajinasi, kreatifitas,
dan keaktifannya ke dalam proses pembelajaran melalui penggunaan media
pembelajaran berupa gambar imajinatif, video imajinatif, cerita imajinatif, dan
drama imajinatif.
Di dalam penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam materi daur air yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar IPA kelas 5 semester II:
Standar Kompetensi:
7.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar:
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1.4.1
Bagaimana penerapan model pembelajaran imajinatif dalam meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pegetahuan Alam materi daur air secara signifikan pada
siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga?
1.4.2
Apakah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi daur air dapat
ditingkatkan secara signifikan dengan penerapan model pembelajaran
imajinatif pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga?
5
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1
Menerapkan model pembelajaran imajinatif untuk meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi daur air secara signifikan pada
siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga.
1.5.2
Meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi daur air secara
signifikan dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif pada
siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik
secara teoretis maupun praktis:
1.6.1
Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan pembelajaran agar dapat dimanfaatkan
sebagai model pembelajaran yang imajinatif dalam upaya meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
1.6.2
Manfaat Praktis
Manfaat praktis mencakup manfaat bagi siswa, bagi guru, dan bagi
lembaga sekolah.
1) Bagi Siswa
Memperoleh hasil belajar yang baik dan lebih mudah memahami konsep mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran imajinatif.
2) Bagi Guru
Guru mampu menerapkan model pembelajaran imajinatif pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
disesuaikan dengan materi ajar, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa.
6
3) Bagi Sekolah
Hasil penelitian model pembelajaran imajinatif digunakan sebagai dasar
mengambil kebijakan dalam pemilihan model pembelajaran untuk meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah.
Download