PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP

advertisement
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP
KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 PARIAMAN
Liza Fajri Bakri1, Marsis2, Romi Isnanda2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
Universitas Bung Hatta
E-mail : [email protected]
1
ABSTRACT
This research of background by ability write class student short story of X SMA
Negeri 2 Pariaman which still lower. This research aim to to prove difference of result learn
to write short story among/between taught class by using model study of learning based
problem with taught by using discourse method. Theory which is used in this research ( 1)
congeniality write told by Thahar ( 2008), ( 2) congeniality of short story told by Thahar (
2008), ( 3) short story elements told by Nurgiyantoro ( 2010), ( 4) model study of learning
based problem told by Amir ( 2009). this Research type is quantitative research. Method
which is used in this research is experiment method. Pursuant to result of data analysis
obtained by average value at experiment class is 80 while average value at class control is 66
and after done/conducted by uji-t can be obtained by thitung = 15,22 and ttabel = 1,67,
meaning thitung > ttabel, so that result of learning applied by student is Model of Problem
Based Learning better than result of learning student which do not be applied by Model of
Problem Based Learning at class student of X SMA Negeri 2 Pariaman. Inferential that Model
of Problem Based Learning have an effect on by signifikan to skill write class student short
story of X SMA Negeri 2 Pariaman.
Keyword : Model Problem Based Learning, Writing Short story
Keterampilan berbahasa terdiri dari
PENDAHULUAN
Bahasa mempunyai peranan yang
empat aspek, yaitu menyimak, berbicara,
sangat penting dalam kehidupan manusia.
membaca, dan menulis. Seiring dengan
Karena bahasa merupakan salah satu
laju perkembangan ilmu pengetahuan dan
identitas bangsa, demikian halnya dengan
teknologi maka keempat keterampilan
bahasa
tersebut memegang peranan penting dan
Indonesia.
Bahasa
merupakan
media yang digunakan manusia dalam
strategis. Dalam
berkomunikasi.
seringkali
Dengan
bahasa
orang
berbagai
keterampilan
kesempatan
berbahasa
dapat berpikir. Dengan bahasa orang dapat
seseorang diuji melalui empat aspek
merasakan.
keterampilan tersebut.
Pikiran
dan
diekspresikan dengan bahasa.
perasaan,
Keterampilan
menulis
ini
merupakan keterampilan yang terakhir dari
keempat aspek keterampilan berbahasa.
alur, penokohan, latar, dan gaya bahasa ,
Hal itu disebabkan menulis menuntut
(3) cerpen yang ditulis siswa antara isi dan
perhatian dan pemahaman siswa untuk
tema tidak sesuai, (4) kalimat yang
menggali potensi yang ada dalam dirinya
digunakan siswa kurang efektif, (5) masih
terutama
banyak siswa yang nilainya di bawah
dalam
mengungkapkan
ide,
pikiran, dan gagasan yang akan dituangkan
KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75.
dalam bentuk tulisan.
Selain itu, penulis juga mengambil
Bukanlah sesuatu hal yang mudah
untuk
mengembangkan
kesimpulan bahwa semua kesulitan siswa
keterampilan
itu terjadi karena metode yang digunakan
menulis siswa. Hal ini dikarenakan dalam
guru dalam mengajar masih menggunakan
kehidupan sehari-hari, siswa tidak terbiasa
metode ceramah, sehingga siswa sulit
untuk
memahami
melakukan
kegiatan
menulis,
terutama dalam menulis cerpen.
materi
yang
diajarkan.
Berdasarkan dari masalah tersebut maka
Hal ini dikarenakan dalam menulis
dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi
cerpen, siswa dituntut untuk berimajinasi.
kesulitan siswa dalam mengembangkan
Walaupun cerita yang akan ditulisnya
keterampilannya dalam menulis diperlukan
berasal dari kehidupan nyata, siswa masih
metode
tetap
pembelajaran menulis cerpen ini.
dituntut
untuk
kreatif
dalam
merangkai kata atau dalam pemilihan diksi
agar
cerpen
tersebut
menjadi
lebih
atau
media
baru
dalam
Salah satu metode yang dapat
digunakan
dalam
pembelajaran
menarik. Oleh sebab itu, guru dalam
keterampilan menulis cerpen yaitu model
mengajarkan keterampilan menulis cerpen
Problem Based Learning (PBL). Model
dituntut kekreativitasannya. Baik dalam
PBL merupakan suatu model pembelajaran
penggunaan
yang berpusat pada masalah yang terjadi di
metode
maupun
media
pengajarannya.
dunia nyata dan menuntut penyelesaian
Berdasarkan
wawancara
yang
penulis lakukan dengan guru bahasa
Indonesia
Pariaman,
kelas
X
SMA
dalam
Negeri
secara
ilmiah
terhadap
permasalahan
tersebut.
2
Model ini dapat digunakan dalam
mengajarkan
pembelajaran keterampilan menulis cerpen
keterampilan menulis cerpen, guru tersebut
karena
mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut di
permasalahan yang akan diangkat memang
antaranya
kurangnya
berasal dari permasalahan yang terjadi di
pengetahuan siswa tentang menulis cerpen,
dunia nyata. Permasalahan yang terjadi di
(2) siswa kesulitan dalam mengembangkan
sekitar siswa akan memudahkan siswa
yaitu
:
(1)
dalam
penulisan
cerpen,
dalam menemukan ide dalam penulisan
terhadap sampel yang mewakili populasi.
cerpen. Berdasarakan penjabaran tersebut,
Agar terpusatnya penelitian ini dalam
maka penulis tertarik untuk melakukan
mencapai tujuannya, maka diambil dua
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model
kelas dari populasi yang ada yaitu kelas
Problem
eksperimen dan kelas kontrol dengan cara
Based
Learning
terhadap
Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas
pengambilan
X SMA Negeri 2 Pariaman”.
sampling).
secara
acak
(random
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Variabel merupakan sesuatu yang
mendeskripsikan pengaruh model problem
menjadi objek penelitian, maka dalam
based learning dalam
keterampilan
penelitian ini ada dua variabel yang
menulis cerpen siswa kelas X SMA N 2
menjadi perhatian utama yaitu variabel
Pariaman.
bebas dan variabel terikat.
Data dalam penelitian ini adalah
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis
penelitian
adalah
cerpen yang ditulis oleh subjek penelitian.
penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian
Cerpen tersebut berupa data kualitatif dan
kuantitatif karena
data yang diperoleh
diubah menjadi data kuantitatif karena
berupa angka-angka. Data dikumpulkan
akan diukur mulai dari penskoran hingga
melalui
penilaian.
tes.Hal
pendapat
itu
sejalan
dengan
yang
Adapun sumber data ada dua, yaitu
penelitian
data primer dan data sekunder. Data
kuantitatif banyak dituntut penggunaan
primer bersumber dari kelas sampel ( kelas
angka, mulai dari pengumpulan data,
eksperimen dan kelas kontrol ). Pada kelas
penafsiran terhadap data tersebut, serta
sampel diambil tes awal dan tes akhir.
mengatakan
Arikunto
ini
bahwa
(2010:27),
dalam
penampilan dari hasilnya.
Populasi
data
kemampuan menulis cerpen digunakan
adalah siswa kelas X SMA N 2 Pariaman
instrumen yang berupa tes menulis cerpen.
yang
ajaran
Tes dilakukan terhadap kelas eksperimen
2014/2015 terdiri atas 9 kelas yang
dan kelas kontrol. Pertama, siswa mampu
berjumlah 277 orang.Sampel merupakan
merangkai alur dengan baik, meliputi
bagian populasi yang diteliti, sampel boleh
tahap awal, tahap tengah (klimaks), dan
dilaksanakan apabila keadaan subjek di
tahap akhir (penyelesaian) cerita. Kedua,
dalam
bersifat
siswa mampu menggambarkan penokohan,
homogen.Mengingat jumlah populasi yang
yang meliputi penamaan tokoh, hubungan
sangat besar, maka penelitian dilakukan
antar tokoh, dan karakter masing-masing
pada
populasi
penelitian
memperoleh
ini
terdaftar
dalam
Untuk
tahun
tokoh.
Ketiga,
siswa
mampu
Uji
persyaratan
analisis
yang
menggambarkan latar, yang meliputi latar
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
tempat, waktu dan suasana. Keempat,
normalitas dan uji homogenitas data.
siswa mampu menggambarkan isi cerpen.
Sudjana (2005:466), menyatakan
Kelima, siswa mampu menggunakan gaya
bahwa uji normalitas data dapat dilakukan
bahasa kiasan dan tepat. Keenam, siswa
dengan menggunakan uji Liliefors melalui
mampu menyesuaikan amanat dengan isi
langkah-langkah berikut.Uji homogenitas
cerpen tersebut.
data
Data yang dikumpulkan dalam
dilakukan
rumus
dengan
perbandingan
varian
terbesar
penelitian ini adalah skor keterampilan
dengan
menulis cerpen siswa X SMA N 2
pengujian
Pariaman.
Dalam pelaksanaan proses
pengaruh penggunaan model problem
belajar mengajar peneliti bertindak sebagai
based learning terhadap hasil belajar
guru, baik di kelas eksperimen maupun di
menulis cerpen siswa.
kelas kontrol.
HASIL PENELITIAN DAN
Teknik
analisis
data
dalam
varian
menggunakan
terkecil.Menentukan
hipotesis
untuk
melihat
PEMBAHASAN
penelitian ini sebagai berikut.Pertama,
1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan
mencatat skor mentah hasil tes menulis
Kelas Kontrol
cerpen siswa. Kedua, mengubah skor
a. Deskripsi Data Kelas Eksperimen
mentah menjadi nilai.Ketiga, menentukan
Kegiatan pembelajaran pertemuan
nilai rata-rata hitung keterampilan menulis
pertama diawali dengan mempersiapkan
cerpen
2
siswa untuk berdoa, mengambil daftar
hasil
hadir siswa, menyampaikan materi pokok,
eksperimen menggunakan tes akhir dengan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
melihat mean, modus, median, varian, dan
menjelaskan
simpangan
learning.
siswa
kelas
Pariaman.Keempat,
baku
X
SMA
menganalisis
masing-masing
N
tes,
kemudian melihat perbedaan nilai tes akhir
diantara
kelas
eksperimen.
kontrol
dan
Kelima,melakukan
masih tetap berjumlah 30 orang, dan
uji
peneliti masih bertindak sebagai guru.
melakukan
pengaruh
based
kelas
Pada
melihat
problem
Pertemuan kedua siswa yang hadir
normalitas dan homogenitas data. Keenam,
pengujian
model
kelas
hipotesis
untuk
menggunakan
penggunaan
model
learning.
eksperimen
model
Pada
problem based learning terhadap hasil
melakukan
belajar menulis cerpen siswa.
sebelumnya.
Setelah
peneliti
problem
kegiatan
apersepsi
ini
based
awal,
guru
pada
pelajaran
itu
peneliti
mencontohkan kepada siswa bagaimana
guru. Kegiatan awal yang dilakukan pada
cara menulis cerpen yang berasal dari
pertemuan kedua ini adalah melakukan
masalah yang ada disekitar kita dengan
tahap
cara mengisi format permasalahan terlebih
diajarkan sebelumnya dan menanyakan
dahulu, menentukan unsur instrinsiknya
materi yang belum dipahami siswa.
dan
masalah
Setelah selesai menjelaskan materi yang
tersebut menjadi sebuah teks cerpen yang
tidak dipahami siswa, peneliti menugaskan
utuh.
siswa menulis cerpen dengan memilih satu
menjadikan
poin-poin
apersepsi pelajaran
yang telah
Selanjutnya peneliti meminta siswa
diantara tiga tema yang telah peneliti
untuk menulis cerpen dengan memilih
tentukan yaitu tentang cinta dan sahabat,
diantara satu dari tiga tema yang telah
liburan sekolah dan pentingnya nasehat
peneliti
cara
orang tua. Setelah selesai menulis cerpen,
mengimplementasi format permasalahan
cerpen itu dikumpulkan sebagai data bagi
sesuai dengan peristiwa masing-masing
peneliti.
siswa. Poin-poin format permasalahan
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
tersebut selanjutnya dijadikan teks cerpen
a. Analisis Data di Kelas Eksperimen
tentukan
dengan
yang utuh. Setelah selesai siswa menulis
Pada bagian ini akan dipaparkan
cerpen, cerpen itu dikumpulkan sebagai
hasil tes keterampilan menulis cerpen
data penelitian.
sesudah diterapkan model pembelajaran
b. Deskripsi Data Kelas Kontrol
problem based learning pada siswa kelas
Pada pengambilan data di kelas
X SMA Negeri 2 Pariaman. Setelah skor
kontrol, peneliti juga bertindak sebagai
diubah menjadi nilai didapatkan hasil nilai
guru. Metode yang digunakan adalah
yang tertinggi adalah 100, dan nilai yang
ekspositori (ceramah). Siswa yang terdaftar
terendah adalah 50.
pada kelas kontrol ini berjumlah 30 orang.
b. Analisis Data Kelas Kontrol
Siswa yang hadir pada pertemuan ini
Pada bagian ini akan dipaparkan
berjumlah 29 orang sedangkan 1 orang lagi
hasil tes keterampilan menulis cerpen
izin mengikuti lomba. Kegiatan awal
dengan menggunakan metode ekspositori
diawali dengan menyampaikan materi
(ceramah) pada siswa kelas X SMA Negeri
pokok, kompetensi dasar dan
2 Pariaman. Setelah skor diubah menjadi
tujuan
pembelajaran.
Pertemuan kedua dil, siswa yang
hadir pada pertemuan kedua ini berjumlah
30 orang, peneliti masih bertindak sebagai
nilai didapatkan hasil nilai yang tertinggi
adalah 83 dan nilai yang terendah adalah
50.
3.
Analisis Data Kelas Eksperimen dan
normalitas, (2) uji homogenitas, dan (3) uji
Kelas Kontrol
perbedaan rata-rata.
Setelah kelas eksperimen berakhir
Pertama, untuk uji normalitas data
diperoleh nilai tes akhir. Peserta tes pada
dilakukan dengan menggunakan rumus uji
kedua kelompok kelas sampel terdiri dari
liliefors. Uji normalitas dilakukan pada
30 orang siswa yang mengikuti posttest di
kedua kelas sampel dan didapatkan harga
kelas eksperimen dan 30 orang siswa yang
L0 dan Ltabel, yang didapatkan pada tabel
mengikuti posttest di kelas kontrol. Data
untuk taraf nyata 0,05 seperti pada tabel
tes hasil masing-masing kedua kelas
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Belajar Siswa
sampel yang diperoleh saat tes akhir.
Kelas
Hasil pengolahan data tes akhir
Eksperimen
diperoleh nilai maksimal, nilai minimal,
mean,
modus,
simpangan
median,
baku.
Data
variansi, dan
hasil
belajar
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
tabel
Jumlah
siswa
30
L0
Ltabel
0.1215
0.161
30
0.1076
0.161
Dari perbandingan L0 dan Ltabel
untuk kedua sampel diperoleh L0 < Ltabel
Tabel 1. Data Hasil Belajar Kelas Sampel
Hasil
Kelas
Pengelolaan
Eksperimen Kontrol
Data
Mean (x)
80
66
Modus (M0)
89
67
Median
83
67
Varians (S2)
184,59
104,69
Simpangan
13,59
10,23
Baku (S)
Berdasarkan
Kontrol
Jenis
tes
Tes
Akhir
Tes
Akhir
Hasil
tersebut
dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar
bahasa Indonesia dalam menulis cerpen
kelas
sampel
berdistribusi
normal.
Perhitungan dari uji normalitas dapat
dilihat pada lampiran 6 dan 7.
Kedua, dilakukan uji homogenitas
variansi. Berdasarkan hasil uji normalitas
kelas
sampel
maka
dilakukan
uji
diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelas
homogenitas variansi yang bertujuan untuk
eksperimen yaitu mean 80, modus 89,
melihat apakah data hasil belajar kelompok
median 83, varians 184,59, dan simpangan
sampel homogen atau tidak. Berdasarkan
baku 13,59, sedangkan rata-rata hasil
uji homogenitas data yang dilakukan,
belajar siswa di kelas kontrol yaitu mean
diperoleh Fhitung dan Ftabel pada taraf
66, modus 67, median 67, varians 104,69,
signifikansi 0,05 dengan dk = (n1 + n2) – 2,
dan
seperti pada tabel berikut ini:
simpangan
baku
10,23.
Untuk
melakukan analisis data pada kedua kelas
sampel, digunakan analisis perbedaan
(t-
test) dengan langkah-langkah: (1) uji
Tabel 3. Uji Homogenitas Data
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Jumlah
(N)
30
30
Taraf Fhitung Ftabel
Nyata
0,05
1,76
1,85
0,05
Ket
Homogen
menulis
Berdasarkan
tabel
tersebut,
homogenitas
pada
taraf
signifikansi 0,05 dengan dk = (n1+n2) – 2,
karena nilai Fhitung< Ftabel (1,76 < 1,85). Uji
homogenitas
selengkapnya
ada
pada
lampiran 8.
Hasil
peneliti
kedua kelas sampel terdistribusi normal
dan homogen, dapat dilakukan uji-t untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
model problem based learning terhadap
keterampilan menulis cerpen siswa kelas X
SMA Negeri 2 Pariaman.
didapatkan bahwa model pembelajaran
problem based learning meningkatkan
hasil belajar siswa. Peningkatan itu terlihat
pada nilai rata-rata kelas eksperimen lebih
baik daripada rata-rata kelas kontrol. Jadi
ditemukan bahwa pada kelas eksperimen
lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai
di atas KKM dari pada kelas kontrol.
sebelumnya
yang
yaitu
:
pertama, penelitian yang dilakukan oleh
Restian Nurman (2013) yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Metode Problem
Learning
Keterampilan
(PBL)
Menulis
terhadap
Karangan
Argumentasi Siswa Kelas X SMAN 1
Batang
Anai”.
Pada
penelitiannya
disimpulkan bahwa keterampilan menulis
karangan
argumentasi
menggunakan
model
dengan
problem
based
(skripsi), “Pengaruh Model Problem Based
Learning terhadap Keterampilan Menulis
Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas
VII
SMP
maka diperoleh thitung> ttabel, pada tingkat
kepercayaan 95% ( = 0,05). Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa hasil
belajar menulis cerpen berdasarkan tema
model
problem
4
Batusangkar”.
Pada
keterampilan
menulis
karangan narasi
ekspositoris dengan menggunakan model
problem based learning mendapatkan hasil
yang baik.
hipotesis terhadap data hasil belajar siswa
ditentukan
N
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
Kemudian berdasarkan pengujian
menggunakan
relevan
Kedua, Sugama (2014) dengan judul
Berdasarkan hasil analisis data
telah
menggunakan
learning mendapatkan hasil yang baik.
Pembahasan
yang
penelitian
lakukan
Based
Ketiga, setelah diketahui bahwa
dengan
metode ekspositori (ceramah).
disimpulkan bahwa kedua kelas sampel
memiliki
cerpen
dengan
based
learning lebih baik dari pada siswa
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan data yang telah dilakukan.
Hasil penelitian yang peneliti lakukan
sama hasilnya dengan penelitian yang
dilakukan
oleh Restian
Nurman
dan
Sugama. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa
problem
dengan
based
menggunakan
learning
model
terhadap
keterampilan menulis cerpen siswa kelas X
SMA
Negeri
2
Pariaman
dapat
Saran
meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan kesimpulan tersebut,
Dari pengamatan peneliti selama
diajukan
tiga
saran
sebagai
berikut.
melaksanakan penelitian, terlihat bahwa
Pertama, disarankan kepada guru mata
siswa
pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA
pada
kelas
eksperimen
lebih
bersemangat, berpatisipasi, lebih percaya
Negeri
diri
memvariasikan
menjawab
pertanyaan
dari
guru
2
Pariaman
untuk
model
lebih
pembelajaran,
maupun temannya sendiri, dan siswa tidak
khususnya
malu mengeluarkan pendapat saat belajar.
keterampilan menulis cerpen. Hal ini
Hal
disebabkan
ini
menunjukkan
problem
based
memberikan
bahwa
learning
motivasi
belajar
model
dalam
teknik
pembelajaran
maupun
model
mampu
pembelajaran sangat berperan penting
kepada
untuk mewujudkan tujuan pembelajaran,
siswa.
dan disarankan kepada guru mata pelajaran
PENUTUP
Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 2
Kesimpulan
Pariaman agar menerapkan model problem
Berdasarkan
analisis
data
dan
based
learning
dalam
pembahasan data yang telah dilakukan,
dengan
dari hasil uji-t disimpulkan bahwa model
pembelajaran
problem
cerpen. Hal tersebut bertujuan untuk
based
learning
berpengaruh
baik,
pembelajaran
khususnya
keterampilan
suasana
belajar
dalam
menulis
secara signifikan terhadap pembelajaran
menciptakan
yang
keterampilan menulis cerpen siswa kelas X
menyenangkan serta menarik perhatian
SMA Negeri 2 Pariaman karena Fhitung>
siswa dalam belajar.
Ftabel (15,22 > 1,67) pada taraf signifikan.
Kedua, disarankan kepada siswa
Jadi, disimpulkan bahwa hasil belajar
kelas X SMA Negeri 2 Pariaman untuk
menulis cerpen siswa di kelas eksperimen
lebih meningkatkan lagi cara menulis yang
yang
baik, karena menulis memudahkan berpikir
model
diajarkan
dengan
pembelajaran
menggunakan
problem
based
secara
logis
dan
lebih
berani
learning lebih baik dengan nilai rata-rata
mengungkapkan pendapat pribadi dalam
80 daripada hasil belajar menulis cerpen
tulisan,
siswa di kelas kontrol yang tidak diajarkan
menulis terutama menulis cerpen dapat
model
based
berkembang dengan baik. Ketiga, peneliti
learning dengan nilai rata-rata 66 pada
lain sebagai masukan dan perbandingan
siswa kelas X SMA Negeri 2 Pariaman
dalam
tahun ajaran 2014/2015.
berkaitan dengan masalah ini.
pembelajaran
problem
sehingga
melakukan
keterampilan
penelitian
dalam
yang
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan
Melalui Problem Based Learning.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra. Teori dan
Terapan. Padang: UNP Press.
Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya
Bahasa.
Bandung:
Gramedia
Pustaka Utama.
Muhardi dan Hasanudin. 1992. Prosedur
Analisis Fiksi. Padang: IKIP
Padang Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gajah mada University Press.
Nurman, Restian. 2013. “Pengaruh
Penggunaan
Metode
Problem
Based Learning ( PBL ) terhadap
Keterampilan Menulis Karangan
Argumentasi Siswa Kelas X
SMAN 1 Batang Anai”. Skripsi.
Padang: UNP.
Sanjaya,
Wina.
2008.
Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses
Pendidikan.
Jakarta:
Kencana.
Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif.
Padang: UNP Press.
Sudjana.
2005.
Metoda
Statistika.
Bandung: Tarsito Bandung.
Sugama. 2014. “Pengaruh Model Problem
Based
Learning
terhadap
Keterampilan Menulis Karangan
Narasi Ekspositoris Siswa Kelas
VII SMP N 4 Batusangkar”.
Skripsi. Padang: UNP.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis
Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Bandung.
Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis
Kreatif. Padang: UNP Press.
Download