PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN Liza Fajri Bakri1, Marsis2, Romi Isnanda2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] 1 ABSTRACT This research of background by ability write class student short story of X SMA Negeri 2 Pariaman which still lower. This research aim to to prove difference of result learn to write short story among/between taught class by using model study of learning based problem with taught by using discourse method. Theory which is used in this research ( 1) congeniality write told by Thahar ( 2008), ( 2) congeniality of short story told by Thahar ( 2008), ( 3) short story elements told by Nurgiyantoro ( 2010), ( 4) model study of learning based problem told by Amir ( 2009). this Research type is quantitative research. Method which is used in this research is experiment method. Pursuant to result of data analysis obtained by average value at experiment class is 80 while average value at class control is 66 and after done/conducted by uji-t can be obtained by thitung = 15,22 and ttabel = 1,67, meaning thitung > ttabel, so that result of learning applied by student is Model of Problem Based Learning better than result of learning student which do not be applied by Model of Problem Based Learning at class student of X SMA Negeri 2 Pariaman. Inferential that Model of Problem Based Learning have an effect on by signifikan to skill write class student short story of X SMA Negeri 2 Pariaman. Keyword : Model Problem Based Learning, Writing Short story Keterampilan berbahasa terdiri dari PENDAHULUAN Bahasa mempunyai peranan yang empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, sangat penting dalam kehidupan manusia. membaca, dan menulis. Seiring dengan Karena bahasa merupakan salah satu laju perkembangan ilmu pengetahuan dan identitas bangsa, demikian halnya dengan teknologi maka keempat keterampilan bahasa tersebut memegang peranan penting dan Indonesia. Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam strategis. Dalam berkomunikasi. seringkali Dengan bahasa orang berbagai keterampilan kesempatan berbahasa dapat berpikir. Dengan bahasa orang dapat seseorang diuji melalui empat aspek merasakan. keterampilan tersebut. Pikiran dan diekspresikan dengan bahasa. perasaan, Keterampilan menulis ini merupakan keterampilan yang terakhir dari keempat aspek keterampilan berbahasa. alur, penokohan, latar, dan gaya bahasa , Hal itu disebabkan menulis menuntut (3) cerpen yang ditulis siswa antara isi dan perhatian dan pemahaman siswa untuk tema tidak sesuai, (4) kalimat yang menggali potensi yang ada dalam dirinya digunakan siswa kurang efektif, (5) masih terutama banyak siswa yang nilainya di bawah dalam mengungkapkan ide, pikiran, dan gagasan yang akan dituangkan KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. dalam bentuk tulisan. Selain itu, penulis juga mengambil Bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk mengembangkan kesimpulan bahwa semua kesulitan siswa keterampilan itu terjadi karena metode yang digunakan menulis siswa. Hal ini dikarenakan dalam guru dalam mengajar masih menggunakan kehidupan sehari-hari, siswa tidak terbiasa metode ceramah, sehingga siswa sulit untuk memahami melakukan kegiatan menulis, terutama dalam menulis cerpen. materi yang diajarkan. Berdasarkan dari masalah tersebut maka Hal ini dikarenakan dalam menulis dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi cerpen, siswa dituntut untuk berimajinasi. kesulitan siswa dalam mengembangkan Walaupun cerita yang akan ditulisnya keterampilannya dalam menulis diperlukan berasal dari kehidupan nyata, siswa masih metode tetap pembelajaran menulis cerpen ini. dituntut untuk kreatif dalam merangkai kata atau dalam pemilihan diksi agar cerpen tersebut menjadi lebih atau media baru dalam Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menarik. Oleh sebab itu, guru dalam keterampilan menulis cerpen yaitu model mengajarkan keterampilan menulis cerpen Problem Based Learning (PBL). Model dituntut kekreativitasannya. Baik dalam PBL merupakan suatu model pembelajaran penggunaan yang berpusat pada masalah yang terjadi di metode maupun media pengajarannya. dunia nyata dan menuntut penyelesaian Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan guru bahasa Indonesia Pariaman, kelas X SMA dalam Negeri secara ilmiah terhadap permasalahan tersebut. 2 Model ini dapat digunakan dalam mengajarkan pembelajaran keterampilan menulis cerpen keterampilan menulis cerpen, guru tersebut karena mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut di permasalahan yang akan diangkat memang antaranya kurangnya berasal dari permasalahan yang terjadi di pengetahuan siswa tentang menulis cerpen, dunia nyata. Permasalahan yang terjadi di (2) siswa kesulitan dalam mengembangkan sekitar siswa akan memudahkan siswa yaitu : (1) dalam penulisan cerpen, dalam menemukan ide dalam penulisan terhadap sampel yang mewakili populasi. cerpen. Berdasarakan penjabaran tersebut, Agar terpusatnya penelitian ini dalam maka penulis tertarik untuk melakukan mencapai tujuannya, maka diambil dua penelitian yang berjudul “Pengaruh Model kelas dari populasi yang ada yaitu kelas Problem eksperimen dan kelas kontrol dengan cara Based Learning terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas pengambilan X SMA Negeri 2 Pariaman”. sampling). secara acak (random Tujuan penelitian ini adalah untuk Variabel merupakan sesuatu yang mendeskripsikan pengaruh model problem menjadi objek penelitian, maka dalam based learning dalam keterampilan penelitian ini ada dua variabel yang menulis cerpen siswa kelas X SMA N 2 menjadi perhatian utama yaitu variabel Pariaman. bebas dan variabel terikat. Data dalam penelitian ini adalah METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah cerpen yang ditulis oleh subjek penelitian. penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian Cerpen tersebut berupa data kualitatif dan kuantitatif karena data yang diperoleh diubah menjadi data kuantitatif karena berupa angka-angka. Data dikumpulkan akan diukur mulai dari penskoran hingga melalui penilaian. tes.Hal pendapat itu sejalan dengan yang Adapun sumber data ada dua, yaitu penelitian data primer dan data sekunder. Data kuantitatif banyak dituntut penggunaan primer bersumber dari kelas sampel ( kelas angka, mulai dari pengumpulan data, eksperimen dan kelas kontrol ). Pada kelas penafsiran terhadap data tersebut, serta sampel diambil tes awal dan tes akhir. mengatakan Arikunto ini bahwa (2010:27), dalam penampilan dari hasilnya. Populasi data kemampuan menulis cerpen digunakan adalah siswa kelas X SMA N 2 Pariaman instrumen yang berupa tes menulis cerpen. yang ajaran Tes dilakukan terhadap kelas eksperimen 2014/2015 terdiri atas 9 kelas yang dan kelas kontrol. Pertama, siswa mampu berjumlah 277 orang.Sampel merupakan merangkai alur dengan baik, meliputi bagian populasi yang diteliti, sampel boleh tahap awal, tahap tengah (klimaks), dan dilaksanakan apabila keadaan subjek di tahap akhir (penyelesaian) cerita. Kedua, dalam bersifat siswa mampu menggambarkan penokohan, homogen.Mengingat jumlah populasi yang yang meliputi penamaan tokoh, hubungan sangat besar, maka penelitian dilakukan antar tokoh, dan karakter masing-masing pada populasi penelitian memperoleh ini terdaftar dalam Untuk tahun tokoh. Ketiga, siswa mampu Uji persyaratan analisis yang menggambarkan latar, yang meliputi latar dilakukan dalam penelitian ini adalah uji tempat, waktu dan suasana. Keempat, normalitas dan uji homogenitas data. siswa mampu menggambarkan isi cerpen. Sudjana (2005:466), menyatakan Kelima, siswa mampu menggunakan gaya bahwa uji normalitas data dapat dilakukan bahasa kiasan dan tepat. Keenam, siswa dengan menggunakan uji Liliefors melalui mampu menyesuaikan amanat dengan isi langkah-langkah berikut.Uji homogenitas cerpen tersebut. data Data yang dikumpulkan dalam dilakukan rumus dengan perbandingan varian terbesar penelitian ini adalah skor keterampilan dengan menulis cerpen siswa X SMA N 2 pengujian Pariaman. Dalam pelaksanaan proses pengaruh penggunaan model problem belajar mengajar peneliti bertindak sebagai based learning terhadap hasil belajar guru, baik di kelas eksperimen maupun di menulis cerpen siswa. kelas kontrol. HASIL PENELITIAN DAN Teknik analisis data dalam varian menggunakan terkecil.Menentukan hipotesis untuk melihat PEMBAHASAN penelitian ini sebagai berikut.Pertama, 1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan mencatat skor mentah hasil tes menulis Kelas Kontrol cerpen siswa. Kedua, mengubah skor a. Deskripsi Data Kelas Eksperimen mentah menjadi nilai.Ketiga, menentukan Kegiatan pembelajaran pertemuan nilai rata-rata hitung keterampilan menulis pertama diawali dengan mempersiapkan cerpen 2 siswa untuk berdoa, mengambil daftar hasil hadir siswa, menyampaikan materi pokok, eksperimen menggunakan tes akhir dengan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, melihat mean, modus, median, varian, dan menjelaskan simpangan learning. siswa kelas Pariaman.Keempat, baku X SMA menganalisis masing-masing N tes, kemudian melihat perbedaan nilai tes akhir diantara kelas eksperimen. kontrol dan Kelima,melakukan masih tetap berjumlah 30 orang, dan uji peneliti masih bertindak sebagai guru. melakukan pengaruh based kelas Pada melihat problem Pertemuan kedua siswa yang hadir normalitas dan homogenitas data. Keenam, pengujian model kelas hipotesis untuk menggunakan penggunaan model learning. eksperimen model Pada problem based learning terhadap hasil melakukan belajar menulis cerpen siswa. sebelumnya. Setelah peneliti problem kegiatan apersepsi ini based awal, guru pada pelajaran itu peneliti mencontohkan kepada siswa bagaimana guru. Kegiatan awal yang dilakukan pada cara menulis cerpen yang berasal dari pertemuan kedua ini adalah melakukan masalah yang ada disekitar kita dengan tahap cara mengisi format permasalahan terlebih diajarkan sebelumnya dan menanyakan dahulu, menentukan unsur instrinsiknya materi yang belum dipahami siswa. dan masalah Setelah selesai menjelaskan materi yang tersebut menjadi sebuah teks cerpen yang tidak dipahami siswa, peneliti menugaskan utuh. siswa menulis cerpen dengan memilih satu menjadikan poin-poin apersepsi pelajaran yang telah Selanjutnya peneliti meminta siswa diantara tiga tema yang telah peneliti untuk menulis cerpen dengan memilih tentukan yaitu tentang cinta dan sahabat, diantara satu dari tiga tema yang telah liburan sekolah dan pentingnya nasehat peneliti cara orang tua. Setelah selesai menulis cerpen, mengimplementasi format permasalahan cerpen itu dikumpulkan sebagai data bagi sesuai dengan peristiwa masing-masing peneliti. siswa. Poin-poin format permasalahan 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa tersebut selanjutnya dijadikan teks cerpen a. Analisis Data di Kelas Eksperimen tentukan dengan yang utuh. Setelah selesai siswa menulis Pada bagian ini akan dipaparkan cerpen, cerpen itu dikumpulkan sebagai hasil tes keterampilan menulis cerpen data penelitian. sesudah diterapkan model pembelajaran b. Deskripsi Data Kelas Kontrol problem based learning pada siswa kelas Pada pengambilan data di kelas X SMA Negeri 2 Pariaman. Setelah skor kontrol, peneliti juga bertindak sebagai diubah menjadi nilai didapatkan hasil nilai guru. Metode yang digunakan adalah yang tertinggi adalah 100, dan nilai yang ekspositori (ceramah). Siswa yang terdaftar terendah adalah 50. pada kelas kontrol ini berjumlah 30 orang. b. Analisis Data Kelas Kontrol Siswa yang hadir pada pertemuan ini Pada bagian ini akan dipaparkan berjumlah 29 orang sedangkan 1 orang lagi hasil tes keterampilan menulis cerpen izin mengikuti lomba. Kegiatan awal dengan menggunakan metode ekspositori diawali dengan menyampaikan materi (ceramah) pada siswa kelas X SMA Negeri pokok, kompetensi dasar dan 2 Pariaman. Setelah skor diubah menjadi tujuan pembelajaran. Pertemuan kedua dil, siswa yang hadir pada pertemuan kedua ini berjumlah 30 orang, peneliti masih bertindak sebagai nilai didapatkan hasil nilai yang tertinggi adalah 83 dan nilai yang terendah adalah 50. 3. Analisis Data Kelas Eksperimen dan normalitas, (2) uji homogenitas, dan (3) uji Kelas Kontrol perbedaan rata-rata. Setelah kelas eksperimen berakhir Pertama, untuk uji normalitas data diperoleh nilai tes akhir. Peserta tes pada dilakukan dengan menggunakan rumus uji kedua kelompok kelas sampel terdiri dari liliefors. Uji normalitas dilakukan pada 30 orang siswa yang mengikuti posttest di kedua kelas sampel dan didapatkan harga kelas eksperimen dan 30 orang siswa yang L0 dan Ltabel, yang didapatkan pada tabel mengikuti posttest di kelas kontrol. Data untuk taraf nyata 0,05 seperti pada tabel tes hasil masing-masing kedua kelas Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Belajar Siswa sampel yang diperoleh saat tes akhir. Kelas Hasil pengolahan data tes akhir Eksperimen diperoleh nilai maksimal, nilai minimal, mean, modus, simpangan median, baku. Data variansi, dan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: tabel Jumlah siswa 30 L0 Ltabel 0.1215 0.161 30 0.1076 0.161 Dari perbandingan L0 dan Ltabel untuk kedua sampel diperoleh L0 < Ltabel Tabel 1. Data Hasil Belajar Kelas Sampel Hasil Kelas Pengelolaan Eksperimen Kontrol Data Mean (x) 80 66 Modus (M0) 89 67 Median 83 67 Varians (S2) 184,59 104,69 Simpangan 13,59 10,23 Baku (S) Berdasarkan Kontrol Jenis tes Tes Akhir Tes Akhir Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar bahasa Indonesia dalam menulis cerpen kelas sampel berdistribusi normal. Perhitungan dari uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7. Kedua, dilakukan uji homogenitas variansi. Berdasarkan hasil uji normalitas kelas sampel maka dilakukan uji diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelas homogenitas variansi yang bertujuan untuk eksperimen yaitu mean 80, modus 89, melihat apakah data hasil belajar kelompok median 83, varians 184,59, dan simpangan sampel homogen atau tidak. Berdasarkan baku 13,59, sedangkan rata-rata hasil uji homogenitas data yang dilakukan, belajar siswa di kelas kontrol yaitu mean diperoleh Fhitung dan Ftabel pada taraf 66, modus 67, median 67, varians 104,69, signifikansi 0,05 dengan dk = (n1 + n2) – 2, dan seperti pada tabel berikut ini: simpangan baku 10,23. Untuk melakukan analisis data pada kedua kelas sampel, digunakan analisis perbedaan (t- test) dengan langkah-langkah: (1) uji Tabel 3. Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah (N) 30 30 Taraf Fhitung Ftabel Nyata 0,05 1,76 1,85 0,05 Ket Homogen menulis Berdasarkan tabel tersebut, homogenitas pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk = (n1+n2) – 2, karena nilai Fhitung< Ftabel (1,76 < 1,85). Uji homogenitas selengkapnya ada pada lampiran 8. Hasil peneliti kedua kelas sampel terdistribusi normal dan homogen, dapat dilakukan uji-t untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model problem based learning terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Pariaman. didapatkan bahwa model pembelajaran problem based learning meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan itu terlihat pada nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata kelas kontrol. Jadi ditemukan bahwa pada kelas eksperimen lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM dari pada kelas kontrol. sebelumnya yang yaitu : pertama, penelitian yang dilakukan oleh Restian Nurman (2013) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Problem Learning Keterampilan (PBL) Menulis terhadap Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMAN 1 Batang Anai”. Pada penelitiannya disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan argumentasi menggunakan model dengan problem based (skripsi), “Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP maka diperoleh thitung> ttabel, pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hasil belajar menulis cerpen berdasarkan tema model problem 4 Batusangkar”. Pada keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan model problem based learning mendapatkan hasil yang baik. hipotesis terhadap data hasil belajar siswa ditentukan N penelitiannya dapat disimpulkan bahwa Kemudian berdasarkan pengujian menggunakan relevan Kedua, Sugama (2014) dengan judul Berdasarkan hasil analisis data telah menggunakan learning mendapatkan hasil yang baik. Pembahasan yang penelitian lakukan Based Ketiga, setelah diketahui bahwa dengan metode ekspositori (ceramah). disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki cerpen dengan based learning lebih baik dari pada siswa Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan data yang telah dilakukan. Hasil penelitian yang peneliti lakukan sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Restian Nurman dan Sugama. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa problem dengan based menggunakan learning model terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Pariaman dapat Saran meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan kesimpulan tersebut, Dari pengamatan peneliti selama diajukan tiga saran sebagai berikut. melaksanakan penelitian, terlihat bahwa Pertama, disarankan kepada guru mata siswa pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA pada kelas eksperimen lebih bersemangat, berpatisipasi, lebih percaya Negeri diri memvariasikan menjawab pertanyaan dari guru 2 Pariaman untuk model lebih pembelajaran, maupun temannya sendiri, dan siswa tidak khususnya malu mengeluarkan pendapat saat belajar. keterampilan menulis cerpen. Hal ini Hal disebabkan ini menunjukkan problem based memberikan bahwa learning motivasi belajar model dalam teknik pembelajaran maupun model mampu pembelajaran sangat berperan penting kepada untuk mewujudkan tujuan pembelajaran, siswa. dan disarankan kepada guru mata pelajaran PENUTUP Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Kesimpulan Pariaman agar menerapkan model problem Berdasarkan analisis data dan based learning dalam pembahasan data yang telah dilakukan, dengan dari hasil uji-t disimpulkan bahwa model pembelajaran problem cerpen. Hal tersebut bertujuan untuk based learning berpengaruh baik, pembelajaran khususnya keterampilan suasana belajar dalam menulis secara signifikan terhadap pembelajaran menciptakan yang keterampilan menulis cerpen siswa kelas X menyenangkan serta menarik perhatian SMA Negeri 2 Pariaman karena Fhitung> siswa dalam belajar. Ftabel (15,22 > 1,67) pada taraf signifikan. Kedua, disarankan kepada siswa Jadi, disimpulkan bahwa hasil belajar kelas X SMA Negeri 2 Pariaman untuk menulis cerpen siswa di kelas eksperimen lebih meningkatkan lagi cara menulis yang yang baik, karena menulis memudahkan berpikir model diajarkan dengan pembelajaran menggunakan problem based secara logis dan lebih berani learning lebih baik dengan nilai rata-rata mengungkapkan pendapat pribadi dalam 80 daripada hasil belajar menulis cerpen tulisan, siswa di kelas kontrol yang tidak diajarkan menulis terutama menulis cerpen dapat model based berkembang dengan baik. Ketiga, peneliti learning dengan nilai rata-rata 66 pada lain sebagai masukan dan perbandingan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pariaman dalam tahun ajaran 2014/2015. berkaitan dengan masalah ini. pembelajaran problem sehingga melakukan keterampilan penelitian dalam yang Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra. Teori dan Terapan. Padang: UNP Press. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Bandung: Gramedia Pustaka Utama. Muhardi dan Hasanudin. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada University Press. Nurman, Restian. 2013. “Pengaruh Penggunaan Metode Problem Based Learning ( PBL ) terhadap Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMAN 1 Batang Anai”. Skripsi. Padang: UNP. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung. Sugama. 2014. “Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP N 4 Batusangkar”. Skripsi. Padang: UNP. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif. Padang: UNP Press.