Beserta Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk

advertisement
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
Laporan Keuangan
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif),
sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
Beserta
Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
I.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
II.
LAPORAN KEUANGAN
i-ii
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
2
Laporan Perubahan Aset Bersih Yang
Dapat Diatribusikan Kepada Pemegang Unit
3
Laporan Arus Kas
4
Catatan Atas Laporan Keuangan
5-17
BKR
dbsd*u
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali
Registered Public Accountants
License No. :l40lKM.l 12013
tNTI]R\AT]ONAL
An independent member of BKRInternational,
with offices throughout the World
Branch Office:
Jl. Raya Kalimalang Blok E - No. 4F
Duren Sawit, Jakarta Timur 13440 - Indonesia
Phone : (62-21) 8611 845, 8611 841
: (62-21) 8611 708
E-mail : [email protected]
Fax
No.
:
R.3.1/137/03/16
Laporan Auditor Independen
Para Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX
Kami telah mengaudit laporan keuangan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI
INCOME PLUS XX dahulu REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX
("Reksa Dana") terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangantanggal 31 Desember 2015, serta laporan
laba-rugi dan penghasilan komprehensiflain, laporan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit
dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung Jawab Manajer Investasi atas Laporan Keuangan
Manajer Investasi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh
Manajer Investasi untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit
kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari
kesalahan penyaj ian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Reksa Dana untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal Reksa Dana. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX dahulu REKSA
DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX tanggal 3l Desember 2015, serta kinerja
keuangan, perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dan arus kasnya untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Doli, Bambango Sulistiyantoo Dadang & Ali
Drs. Bambans Sulistiyanto. Ak. MBA." CPA
Surat Ijin Akuntan Publik No. AP.0408
4Marct2016
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Kas
Portofolio efek (biaya perolehan sebesar
Rp. 29.346.675.000,- dan Rp. 31.308.331.000,untuk tahun - tahun 2015 dan 2014) :
Deposito berjangka
Efek utang
Jumlah portofolio efek
Piutang bunga
JUMLAH ASET
LIABILITAS
Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan
Biaya yang masih harus dibayar
Utang pajak
JUMLAH LIABILITAS
Catatan
2015
2014
3cl.3;3d;4
564.540.690
313.933.167
3cl.3;5
3cl.3;5
30.352.505.435
30.352.505.435
500.000.000
31.175.159.240
31.675.159.240
3cl.3;6
318.019.096
31.235.065.221
328.992.873
32.318.085.280
3c2;7
3c2;8
3g
215.056.431
28.951.616
4.103.843
248.111.890
224.000.000
30.678.480
300.000
254.978.480
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMEGANG UNIT
9
30.986.953.331
32.063.106.800
JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR
9
30.722.347,2516
32.000.000,0000
NILAI ASET BERSIH PER UNIT PENYERTAAN
3b
1.008,61
1.001,97
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Keuntungan investasi yang belum direalisasi
Keuntungan investasi yang telah direalisasi
Lain - lain
JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN OPERASI
Beban pajak final
Beban pengelolaan investasi
Beban kustodian
Beban audit
Beban lain-lain
JUMLAH BEBAN OPERASI
2.429.273.819
639.002.195
33.344.000
30.402.000
3.132.022.014
1.697.353.372
366.828.240
2.064.181.612
3g;15
3e;11
3e;12
123.884.256
95.047.802
31.682.601
15.000.000
19.390.435
285.005.094
91.449.842
64.698.144
21.566.049
15.000.000
16.360.777
209.074.812
2.847.016.920
1.855.106.800
3.645.375
-
2.843.371.545
1.855.106.800
-
-
2.843.371.545
1.855.106.800
2.843.371.545
2.843.371.545
1.855.106.800
1.855.106.800
2.843.371.545
2.843.371.545
1.855.106.800
1.855.106.800
3g;15
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT
2014
3e;10
3e;14
3e;13
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Pajak penghasilan
2015
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMEGANG UNIT
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMEGANG UNIT AWAL PERIODE
2014
32.063.106.800
-
2.843.371.545
1.855.106.800
TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN
Penjualan unit penyertaan
Pembelian kembali unit penyertaan
Distribusi kepada pemegang unit penyertaan
(1.296.230.000)
(2.623.295.014)
32.000.000.000
(1.792.000.000)
JUMLAH TRANSAKSI DENGAN
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
(3.919.525.014)
30.208.000.000
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMEGANG UNIT
30.986.953.331
32.063.106.800
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga
Penjualan (Pembelian) portofolio efek, bersih
Penerimaan (Pembayaran) biaya operasi
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)
KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penjualan unit penyertaan
Pembelian kembali unti penyertaan
Distribusi kepada pemegang unit penyertaan
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)
KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN
2014
2.440.247.595
1.995.000.000
(265.115.058)
1.368.360.499
(31.308.331.000)
45.903.668
4.170.132.537
(29.894.066.833)
(1.296.230.000)
(2.623.295.014)
32.000.000.000
(1.792.000.000)
(3.919.525.014)
30.208.000.000
KENAIKAN KAS
250.607.523
313.933.167
KAS PADA AWAL PERIODE
313.933.167
-
KAS PADA AKHIR PERIODE
564.540.690
313.933.167
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME
PLUS XX adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP- 22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Surat Keputusan No. KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 82 tanggal 28 November 2014 yang dibuat di
hadapan Fathiah Helmi, SH., notaris di Jakarta, para pemegang saham PT NISP Asset Management (Manajer Investasi) menyetujui perubahan
anggaran dasar Manajer Investasi yaitu mengenai perubahan nama menjadi PT Aberdeen Asset Management. Akta perubahan anggaran dasar
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-11949.40.20.2014
tanggal 1 Desember 2014.
Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI
NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX antara PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT
Bank Permata Tbk, Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam akta No.23 tanggal 17 Oktober 2013 di hadapan Leolin Jayayanti,
SH., Notaris di Jakarta. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana telah mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 36 tanggal 20 Oktober 2014 di
hadapan Leolin Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta. Kontrak Investasi Kolektif telah mengalami perubahan terakhir dengan akta No.50 tanggal 25
Maret 2015 mengenai perubahan nama REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX menjadi REKSA DANA
TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti SH, Notaris di Jakarta.
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME
PLUS XX, telah memperoleh pernyataan efektif pada tanggal 5 Maret 2014 dengan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. S-137/D.04/2014.
Sesuai dengan pasal 4 dari akta No.23 tersebut di atas, tujuan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h
REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX bertujuan untuk memberikan proteksi kepada pemegang unit penyertaan
sebesar 100% (seratus persen) terhadap pokok investasi atas unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir serta
memberikan pemegang unit penyertaan potensi imbal hasil pada tanggal pembagian hasil investasi, yang diinvestasikan pada tanggal emisi.
Kebijakan investasi REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP
PROTEKSI INCOME PLUS XX akan berinvestasi sampai dengan tanggal pelunasan akhir dengan komposisi portofolio efek minimum 80%
(delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia
dan atau/korporasi bebadan hukum indonesia yang telah dijual dalam penawaran umum dan atau/ diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang telah
mendapat peringkat dari entitas pemeringkat efek yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan masuk kategori layak investasi (investment grade);
dan minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang dalam negeri dan atau/ deposito berdenominasi
Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Manajer Investasi akan melakukan penawaran umum atas unit penyertaan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME
PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX secara terus menerus dengan jumlah sekurang-kurangnya
25.000.000 (dua puluh lima juta) unit penyertaan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 (satu milyar) unit penyertaan pada masa
penawaran, setiap unit penyertaan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA
TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX mempunyai Nilai Aset Bersih awal sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) pada masa
penawaran.
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Berikut adalah standar, perubahan atas standar dan interprestasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai
1 Januari 2015, namun tidak berdampak material terhadap kebijakan akuntansi, posisi keuangan dan kinerja Reksa Dana:
● PSAK No.1 (Revisi 2013)
:
"Penyajian Laporan Keuangan"
● PSAK No.4 (Revisi 2013) :
"Laporan Keuangan Tersendiri"
● PSAK No.15 (Revisi 2013) :
"Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"
● PSAK No.24 (Revisi 2013) :
"Imbalan Kerja"
● ISAK No.26 (Revisi 2014) :
"Penilaian Kembali Derivatif Melekat"
5
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
3.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN - lanjutan
● PSAK No.46 (Revisi 2014) :
"Pajak Penghasilan"
● PSAK No.48 (Revisi 2014) :
"Penurunan Nilai Aset"
● PSAK No.50 (Revisi 2014) :
"Instrumen Keuangan : Penyajian"
● PSAK No.55 (Revisi 2014) :
"Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran"
● PSAK No.65
:
"Laporan Keuangan Konsolidasian"
● PSAK No.66
:
"Pengaturan Bersama"
● PSAK No.67
:
"Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"
● PSAK No.68
:
"Pengukuran Nilai Wajar"
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Penyusunan laporan keuangan Reksa Dana berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan
No.VIII.G.8 Pedoman Akuntansi Reksa Dana.
Dasar penyusunan laporan kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan Reksa Dana adalah Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengakuan lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
b. Nilai aset bersih per unit
Nilai aset bersih per unit penyertaan dihitung dengan cara membagi aset bersih Reksa Dana dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Nilai aset
bersih dihitung pada setiap hari bursa berdasarkan nilai wajar dari aset dan liabilitas.
c. Aset dan liabilitas keuangan
c.1. Aset keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang
awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur "pada nilai wajar melalui laporan laba rugi", "dimiliki hingga jatuh
tempo" dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada
saat pengakuan awal.
c.1.1. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan diklasifikasi dalam aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, jika aset keuangan sebagai kelompok
diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika :
● Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan
● dijual kembali dalam waktu dekat; atau
● Merupakan bagian dari portofolio instrumen● keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung
dalam jangka pendek yang terkini; atau
● Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan
● tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
6
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan
c.1. Aset keuangan - lanjutan
c.1.1. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi - lanjutan
Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi pada pengakuan awal, jika :
● Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi
●
secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul;
atau
● Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok
●
aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan
nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Manajer Investasi; atau
● Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung
●
satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 memperbolehkan kontrak gabungan
(aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup
dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada catatan 3c.5.
c.1.2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Reksa Dana memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount ) dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
c.1.3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas, deposito berjangka dan piutang bunga dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka
pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
c.1.4. Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :
● Kesulitan keuangan signifikan yang dialami●penerbit atau pihak peminjam; atau
● Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi
●
atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
● Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
● akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
7
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan
c.1. Aset keuangan - lanjutan
c.1.4. Penurunan nilai aset keuangan - lanjutan
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan
nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Reksa Dana atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan
penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal
yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang
nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui
akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan.
Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
c.1.5. Reklasifikasi aset keuangan
Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka
pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset
keuangan pada tanggal reklasifikasi.
c.2. Liabilitas keuangan
Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan dan biaya yang masih harus dibayar pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah
dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif,
dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif, kecuali utang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
c.3. Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan dan
metode untuk mengalokasikan pendapatan dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi penerimaan dan pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur aset dan liabilitas keuangan, atau, jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan
awal.
c.4. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Reksa Dana menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau
Reksa Dana mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas
lain. Jika Reksa Dana tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih
mengendalikan aset yang ditransfer, maka Reksa Dana mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Reksa Dana memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Reksa Dana masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang
diterima.
Reksa Dana menghentikan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Reksa Dana telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
8
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan
c.5. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
●
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
mengacu pada harga kuotasi pasar. Untuk aset keuangan, nilai wajar digunakan harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan
digunakan harga permintaan.
●
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan
analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen
serupa.
●
Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga
pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
c.6. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Rincian ikhtisar kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan
pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam catatan 3.
Klasifikasi aset keuangan pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2015
Pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi
Ditetapkan untuk
Pinjaman yang
Kelompok
diukur pada nilai
diberikan dan
piutang
diperdagangkan
wajar
-
Kas
Portofolio efek
Piutang bunga
Jumlah
30.352.505.435
30.352.505.435
564.540.690
318.019.096
882.559.786
2014
Pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi
Ditetapkan untuk
Pinjaman yang
Kelompok
diukur pada nilai
diberikan dan
piutang
diperdagangkan
wajar
-
Kas
Portofolio efek
Piutang bunga
Jumlah
31.175.159.240
31.175.159.240
313.933.167
500.000.000
328.992.873
1.142.926.040
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar aset keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya.
9
Jumlah
564.540.690
30.352.505.435
318.019.096
31.235.065.221
Jumlah
313.933.167
31.675.159.240
328.992.873
32.318.085.280
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan
c.6. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan - lanjutan
Klasifikasi liabilitas keuangan pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2015
Liabilitas yang
diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi
Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah
215.056.431
28.951.616
244.008.047
2014
Liabilitas yang
diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi
Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah
224.000.000
30.678.480
254.678.480
Jumlah
215.056.431
28.951.616
244.008.047
Jumlah
224.000.000
30.678.480
254.678.480
d. Kas
Kas meliputi kas di bank yang bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Reksa Dana.
e. Pendapatan dan beban
Pendapatan bunga dari instrumen pasar uang, deposito berjangka dan efek utang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal
dan tingkat bunga yang berlaku.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian
investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Beban yang berhubungan dengan pengelolaan investasi diakui secara akrual dan harian.
f. Sifat dan transaksi pihak-pihak berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.
f.1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
1)
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
2)
Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
3)
Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
10
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
f. Sifat dan transaksi pihak-pihak berelasi - lanjutan
f.2.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
1)
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha
yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
2)
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
3)
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
4)
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
5)
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk
imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
6)
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (f.1).
7)
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (f.1) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan suku bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang
sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
g. Pajak penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang
No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak
bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
Pada tanggal 31 Desember 2013,Pemerintah mengeluarkan PP No.100/2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No.16/2009 tentang
pajak penghasilan dari penghasilan berupa bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh dari wajib pajak Reksa Dana
yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan sebesar 5% untuk tahun 2014 sampai dengan 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya.
Obyek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan) unit
penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada pemegang unit penyertaan bukan merupakan obyek
pajak penghasilan.
Penghasilan utama Reksa Dana, kecuali pendapatan dividen, merupakan obyek pajak final dan/atau bukan merupakan obyek pajak penghasilan,
sehingga Reksa Dana tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.
h. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan Manajer Investasi membuat taksiran dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan posisi keuangan dan
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
11
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS
2015
2014
Akun ini merupakan rekening giro pada :
Bank :
PT Bank Permata Tbk
Jumlah
5.
564.540.690
564.540.690
313.933.167
313.933.167
PORTOFOLIO EFEK
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
Efek utang
2015
Jenis efek
Obligasi
Bkljt I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B
II BII Finance Tahun 2013 Seri A
Bkljt I Astra Sedaya Finance Tahap III Th 2013 B
Jumlah portofolio efek
Tingkat
bunga
Jatuh
tempo
7,75% 04-Apr-16
7,75% 19-Jun-16
7,75% 22-Feb-16
Nilai
nominal
15.000.000.000
12.000.000.000
3.500.000.000
30.500.000.000
Nilai
perolehan
14.439.705.000
11.530.464.000
3.376.506.000
29.346.675.000
Nilai
wajar
14.946.414.900
11.912.922.360
3.493.168.175
30.352.505.435
Persentase
terhadap total
portofolio
49,24%
39,25%
11,51%
100,00%
Pinjaman yang diberikan dan piutang
2014
Jenis efek
Deposito berjangka
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
Tingkat
bunga
Jatuh
tempo
Nilai
nominal
7,75% 05-Jan-15
500.000.000
500.000.000
Nilai
perolehan
500.000.000
500.000.000
Nilai
wajar
500.000.000
500.000.000
Persentase
terhadap total
portofolio
1,58%
1,58%
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
Efek utang
2014
Jenis efek
Obligasi
Bkljt I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B
II BII Finance Tahun 2013 Seri A
Bkljt I Astra Sedaya Finance Tahap III Th 2013 B
I BII Finance Tahun 2012 Seri B
Jumlah
Tingkat
bunga
7,75%
7,75%
7,75%
7,90%
Nilai
nominal
04-Apr-16
19-Jun-16
22-Feb-16
07-Jun-15
15.000.000.000
12.000.000.000
4.000.000.000
1.000.000.000
32.000.000.000
14.439.705.000
11.530.464.000
3.858.864.000
979.298.000
30.808.331.000
14.637.905.550
11.625.981.360
3.921.562.120
989.710.210
31.175.159.240
46,21%
36,70%
12,38%
3,12%
98,42%
32.500.000.000
31.308.331.000
31.675.159.240
100%
Jumlah portofolio efek
12
Nilai
perolehan
Nilai
wajar
Persentase
terhadap total
portofolio
Jatuh
tempo
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG BUNGA
2015
Akun ini merupakan pendapatan bunga yang masih akan diterima dari :
Efek utang
Deposito berjangka
Jumlah
7.
318.019.096
318.019.096
2014
326.699.722
2.293.151
328.992.873
UTANG DISTRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Akun ini merupakan utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan sebesar Rp. 215.056.431,- dan Rp.224.000.000,- untuk tahun yang berakhir
pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
8.
9.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2015
2014
Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar untuk :
Jasa audit
Jasa pengelolaan investasi
Jasa kustodian
Lain-lain
Jumlah
16.200.000
8.557.280
2.905.249
1.289.087
28.951.616
16.200.000
9.623.280
3.207.760
1.647.440
30.678.480
UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR
Jumlah unit penyertaan yang dimiliki Pemodal Investasi adalah sebagai berikut:
2015
Pemegang unit penyertaan
Unit
penyertaan
PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management
Pemodal lainnya
Jumlah
30.722.347,2516
30.722.347,2516
Nilai
aset
bersih
30.986.953.331
30.986.953.331
Persentase
terhadap total
unit penyertaan
100%
100%
2014
Pemegang unit penyertaan
Unit
penyertaan
PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management
Pemodal lainnya
Jumlah
32.000.000,0000
32.000.000,0000
10. PENDAPATAN BUNGA
Nilai
aset
bersih
32.063.106.800
32.063.106.800
2015
Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari :
Efek utang
Deposito berjangka
Jasa giro
Jumlah
2.424.251.389
3.928.082
1.094.348
2.429.273.819
Persentase
terhadap total
unit penyertaan
100%
100%
2014
1.653.472.221
43.857.263
23.888
1.697.353.372
11. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI
Akun ini merupakan imbalan yang dibayarkan kepada PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management sebagai Manajer Investasi
adalah sebesar maksimum 2% (dua persen) per tahun yang dihitung dari Nilai Aset Bersih harian berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
per tahun dan dibayarkan setiap bulan.
13
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. BEBAN KUSTODIAN
Akun ini merupakan imbalan jasa kepada PT Bank Permata Tbk., sebagai Bank Kustodian maksimum sebesar 0,11% (nol koma sebelas persen) per
tahun yang dihitung dari Nilai Aset Bersih harian berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima ) hari per tahun dan dibayarkan setiap bulan.
13. KEUNTUNGAN INVESTASI YANG TELAH DIREALISASI
Akun ini merupakan keuntungan bersih yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek.
14. KEUNTUNGAN INVESTASI YANG BELUM DIREALISASI
Akun ini merupakan keuntungan bersih yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar portofolio efek.
15. PAJAK PENGHASILAN
2015
Beban pajak penghasilan
Pajak kini
Jumlah
2014
3.645.375
3.645.375
-
Pajak Kini
Rekonsiliasi laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut :
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
2.847.016.920
- Perbedaan temporer :
Keuntungan investasi yang belum direalisasi
- Perbedaan tetap :
Beban untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
Penghasilan yang bukan objek pajak dan yang pajaknya
bersifat final
Beban pajak final
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final :
Pendapatan bunga- jasa giro
Pendapatan bunga- deposito berjangka
Pendapatan bunga- efek utang
Keuntungan investasi yang telah direalisasi
Jumlah
Penghasilan kena pajak
Dibulatkan
Taksiran pajak penghasilan
Penerapan Tarif Pajak Penghasilan
50%
X
25%
(639.002.195)
(366.828.240)
159.882.003
123.884.256
117.624.970
91.449.842
(1.094.348)
(3.928.082)
(2.424.251.389)
(33.344.000)
(2.817.853.755)
29.163.165
29.163.000
X
29.163.000
Jumlah pajak penghasilan pasal 29
=
1.855.106.800
(23.888)
(43.857.263)
(1.653.472.221)
(1.855.106.800)
-
3.645.375
-
3.645.375
-
Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan (self assessment
system ). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam jangka waktu lima tahun sejak terutangnya pajak yang
bersangkutan.
16. DISTRIBUSI KEUNTUNGAN KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME
PLUS XX memberikan keuntungan sebesar Rp. 2.623.295.014,- dan Rp. 1.792.000.000,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
14
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MANAJEMEN RISIKO
a. Risiko pasar
a.1. Risiko harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.
Reksa Dana menghadapi risiko harga terkait investasi pada efek utang. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi tersebut,
Reksa Dana melakukan diversifikasi portofolio. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan investasi pada Kontrak Investasi
Kolektif (KIK). Reksa Dana melakukan pengelolaan risiko harga yang timbul dari investasi tersebut dengan menetapkan sejak awal jadwal
Tanggal Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan maksimal jumlah penjualan kembali unit penyertaan sesuai dengan batasan-batasan yang ada
pada Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
a.2. Risiko suku bunga atas nilai wajar
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan suku bunga pasar.
Reksa Dana dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Instrumen keuangan yang berpotensi terpengaruh
risiko suku bunga terdiri dari deposito berjangka dan efek utang.
Seluruh efek utang yang dimiliki Reksa Dana berada pada suku bunga tetap.
b. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Reksa Dana akan mengalami kerugian yang timbul dari pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual
mereka.
Risiko kredit timbul dari investasi Reksa Dana pada efek utang.
Manajer Investasi mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan transaksi untuk masing-masing pihak lawan
(counterparties limit ).
Untuk efek utang, Manajer Investasi menerapkan standar kualitas terhadap penerbit bagi instrumen yang dijadikan target investasi dengan
peringkat minimum pada efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade ).
Manajer Investasi berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan kepada suatu emiten dan atau pihak lawan.
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Reksa Dana akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi liabilitas kontraktual
terkait dengan liabilitas keuangan yang harus diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Kebutuhan likuiditas Reksa Dana secara khusus timbul dari kebutuhan untuk menyediakan kas yang cukup untuk membiayai penjualan kembali
unit penyertaan.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajer Investasi menjaga tingkat likuiditas yang memadai dengan melakukan investasi aset keuangan yang
likuid. Selain itu Manajer Investasi secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual.
Pada tanggal 31 Desember 2015 analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan
sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :
Aset keuangan
Kurang dari tiga
bulan
Tiga bulan
sampai dengan
satu tahun
Kas
Portofolio efek
Piutang bunga
Jumlah
564.540.690
318.019.096
882.559.786
30.352.505.435
30.352.505.435
15
Jumlah
564.540.690
30.352.505.435
318.019.096
31.235.065.221
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MANAJEMEN RISIKO - lanjutan
c. Risiko likuiditas - lanjutan
Pada tanggal 31 Desember 2015 analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan
sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut : - lanjutan
Liabilitas keuangan
Kurang dari tiga
bulan
Tiga bulan
sampai dengan
satu tahun
215.056.431
28.951.616
244.008.047
-
Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah
Jumlah
215.056.431
28.951.616
244.008.047
Pada tanggal 31 Desember 2014 analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan
sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :
Aset keuangan
Kurang dari tiga
bulan
Tiga bulan
sampai dengan
satu tahun
Kas
Portofolio efek
Piutang bunga
Jumlah
313.933.167
500.000.000
328.992.873
1.142.926.040
31.175.159.240
31.175.159.240
Kurang dari tiga
bulan
Tiga bulan
sampai dengan
satu tahun
224.000.000
30.678.480
254.678.480
-
Liabilitas keuangan
Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah
Jumlah
313.933.167
31.675.159.240
328.992.873
32.318.085.280
Jumlah
224.000.000
30.678.480
254.678.480
18. KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN BAPEPAM-LK IV.B.1
Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.B.1 sebagaimana dimuat dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK No. Kep-552/BL/2010 tertanggal 30
Desember 2010, antara lain mewajibkan untuk memelihara persyaratan minimum Nilai Aset Bersih (”NAB”) paling kurang Rp. 25.000.000.000,(dua puluh lima miliar rupiah).
Jika dalam jangka waktu selama 90 (sembilan puluh) hari bursa berturut-turut NAB Reksa Dana kurang dari Rp. 25.000.000.000 (dua puluh lima
miliar rupiah), maka Reksa Dana wajib dibubarkan.
Reksa Dana telah memenuhi persyaratan batas minimum dana kelolaan selama tahun berjalan.
16
REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX
(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat pihak berelasi
PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management merupakan Manajer Investasi dari REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN
PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX.
Transaksi pihak berelasi
2015
2014
Liabilitas
Jasa pengelolaan investasi
8.557.280
9.623.280
Jumlah
Persentase terhadap jumlah liabilitas
8.557.280
29,56%
9.623.280
31,37%
Beban operasi
Beban pengelolaan investasi
95.047.802
64.698.144
Jumlah
95.047.802
64.698.144
Persentase terhadap jumlah beban operasi
45,46%
20. IKHTISAR RASIO KEUANGAN
Jumlah hasil investasi
Hasil investasi setelah memperhitungkan
beban pemasaran
Beban operasi
Perputaran portofolio
Persentase penghasilan kena pajak
55,00%
2015
2014
0,66%
0,20%
0,66%
0,65%
0 : 0,00
1,02%
0,20%
0,37%
0 : 0,00
-
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Tabel ini seharusnya tidak dipertimbangkan
sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.
21. Reklasifikasi
Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2015.
Berikut disajikan pos-pos penting dalam laporan keuangan tahun 2014 sesudah dan sebelum di reklasifikasi
2014
Sesudah
Direklasifikasi
91.449.842
91.449.842
Beban pajak final
Pajak penghasilan
Jumlah
Sebelum
Direklasifikasi
91.449.842
91.449.842
22. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajer Investasi dan Bank Kustodian bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan Reksa Dana yang telah diselesaikan tanggal 4 Maret
2016, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian menurut Kontrak Investasi dan
perundang-undangan yang berlaku.
17
Download