sekolah inklusi sebagai sebuah solusi bagi kesulitan bersosialisasi

advertisement
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
SEKOLAH INKLUSI SEBAGAI SEBUAH SOLUSI
BAGI KESULITAN BERSOSIALISASI
PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
Taufik Muhtarom
Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected]
Abstrak
Pendidikan merupakan salah satu hak dasar setiap warga negara. Semua anak berhak
mendapatkan pendidikan, utamanya pendidikan dasar.Namun meski sudah diberikan dan
dijamin dalam Undang-Undang, sistem pendidikan di Indonesia masih terdapat bias
ketidak adilan/ diskriminasi pendidikan antara pendididikan untuk siswa normal dan
pendidikan untuk siswa berkebuhan khusus (ABK). Penyelenggaraan sekolah-sekolah
luar biasa seolah menjadi jurang pemisah antara siswa normal dengan siswa
berkebutuhan khusus. Akibatnya antar kedua jenis anak tersebut tidak terjalin
interaksi.Tujuan dari diselenggarakannya pendidikan inklusif adalah untuk memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat
istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya.Penyelenggaraan sekolah inklusif berarti melaksanakan pendidikan
dimana dalam satu kelas terdapat minimal satu siswa berkebutuhan khusus belajar
bersama dengan teman-teman siswa normal lainnya, dengan hak pendidikan dan
pengajaran yang sama. Melalui penyatuan ini diharapkan antara siswa normal dan
siswa berkebutuhan khusus terjadi hubungan timbal balik saling menghargai dan saling
membantu di antara mereka. Siswa berkebutuhan khusus akan dapat berinteraksi dengan
teman sebaya baik sesama siswa berkebutuhan khusus maupun dengan siswa normal
lainnya. Dari proses itulah tumbuh rasa percaya diri siswa berkebutuhan khusus yang
pada akhirnya memiliki kemampuan bersosialisasi secara baik dengan lingkungan
sosialnya.
Kata Kunci: sekolah inklusi, kesulitan bersosialisasi, anak berkebutuhan khusus
anak berhak mendapatkan pendidikan,
I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu
utamanya pendidikan dasar. Seperti apa
hak dasar setiap warga negara. Semua
yang telah diamanatkan oleh Undang-
129
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
Undang sebagaimana tercantum dalam
butuhan khusus sulit untuk bersosialiasi
pasal Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan
dengan teman sebayanya, cenderung
bahwa“Setiap warga Negara berhak
pendiam, sensitif dan minder. Begitu
mendapat pendidikan”. Pasal 31 ayat (1)
pula sang orangtua anak berkebutuhan
diatas segera diikuti oleh pasal 31 ayat
khusus, jarang mengajak anak ber-
(2) yang menyatakan “Setiap warga-
kebutuhan khususnya untuk hadir dalam
negara
forum-forum pertemuan karena malu.
wajib
mengikuti
pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayai-
Berangkat dari permasalahan di atas
nya.” Tidak terkecuali kepada mereka
maka Pemerintah berusaha memper-
anak anak berkebutuhan khusus yang
hatikan hak dari anak-anak berke-
memiliki hak juga dalam memperoleh
butuhan khusus baik melalui layanan
kesempatan
sama
pendidikan khusus semacam sekolah
dengan siswa-siswa normal lainnya.
luar biasa maupun melalui dicanangkan-
Namun meski sudah diberikan dan
nya gerakan pendidikan untuk semua
dijamin dalam Undang-Undang di atas,
(PUS) yang berupa diselenggarakannya
sistem pendidikan di Indonesia masih
pendidikan inklusi. Kebijakan tersebut
terdapat bias ketidak adilan/ diskrimi-
tertuang dalam Permendiknas nomor 70
nasi pendidikan antara pendididikan
tahun 2009 tentang pendidikan inklusif
untuk siswa normal dan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki ke-
untuk siswa berkebuhan khusus (ABK).
lainan dan memiliki potensi kecerdasan
Penyelenggaraan sekolah-sekolah luar
dan
biasa seolah menjadi jurang pemisah
peraturan tersebut disebutkan bahwa
antara siswa normal dengan siswa
anak anak berkebutuhan khusus atau
berkebutuhan khusus. Akibatnya antar
berkelainan berhak mendapatkan pen-
kedua jenis anak tersebut tidak terjalin
didikan di lingkungan sekolah reguler
interaksi.
secara inklusif.
pendidikan
Siswa
normal
yang
cenderung
atau
bakat
Dalam
menganggap siswa berkebutuhan khusus
Tujuan
adalah makhluk aneh yang lahir ke
pendidikan
bumi. Begitu pula siswa berkebutuhan
memberikan kesempatan yang seluas-
khusus
normal
luasnya kepada semua peserta didik
adalah makhluk kejam yang kurang
yang memiliki kelainan fisik, emosional,
menghargai diri dan kekurangan siswa
mental dan sosial atau memiliki potensi
berkebutuhan khusus. Maka tak heran
kecerdasan dan atau bakat istimewa
ditemukan kasus-kasus anak berke-
untuk memperoleh pendidikan yang
menganggap
siswa
130
dari
istimewa.
diselenggarakannya
inklusif
adalah
untuk
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
bermutu sesuai dengan kebutuhan dan
khusus, namun pada prakteknya anak-
kemampuannya. Berangkat dari tujuan
anak berkebutuhan khusus tetap harus
tersebut
memiliki keyakinan yang kuat bahwa
maka
diselenggarakanlah
sekolah inklusif pada beberapa sekolah
mereka
di
belajaran di kelas reguler bersama
kabupaten/kota
yang
ditunjuk.
Sekolah yang ditunjuk wajib untuk
sanggup
mengikuti
pem-
siswa-siswa normal lainnya.
menerima peserta didik dengan ke-
Anak anak berkebutuhan khusus
butuhan khusus untuk ikut bergabung
dengan segala keterbatasannya tentu
bersama siswa normal lainnya dalam
memiliki
satu kelas reguler. Dengan penggabung-
mengikuti pembelajaran dengan sistem
an secara inklusif, maka diharapkan
reguler.
akan terwujud konsep pendidikan untuk
penghalang bagi proses belajarnya di
semua
menghargai
kelas reguler. Semua keterbatasan itu
keanekaragaman dan tidak diskriminatif
tentu akan mudah dilalui jika dalam diri
bagi semua peserta didik.
siswa berkebutuhan khusus memiliki
(PUS)
yang
Penyelenggaraan sekolah inklusif
tinggi
dalam satu kelas terdapat minimal satu
bersama
siswa
dalam
berkebutuhan
khusus
belajar
kesulitaan
Keterbatasannya
keyakinan
berarti melaksanakan pendidikan dimana
beberapa
diri
bahwa
(Self
mereka
melawan
lingkup
saat
menjadi
Efficacy)yang
bisa
belajar
keterbatasannya
pendidikan
inklusif.
bersama dengan teman-teman siswa
Sekolah dengan konsep inklusi berusaha
normal lainnya, dengan hak pendidikan
untuk membaurkan pendidikan antara
dan pengajaran yang sama. Melalui
siswa normal dengan siswa berkebutuh-
penyatuan ini diharapkan antara siswa
an khusus. Dimana diharapkan efek dari
normal dan siswa berkebutuhan khusus
pembauran itu adalah antara siswa
terjadi hubungan timbal balik saling
normal dan siswa berkebutuhan khusus
menghargai dan saling membantu di
akan
antara mereka. Pada siswa normal dalam
mereka sebagai individu yang berbeda
mengikuti pembelajaran di kelas tentu
dapat saling menghargai dan saling
tidak menjadi sebuah masalah, akan
membantu. Akan muncul dan tumbuh
tetapi bagi siswa berkebutuhan khusus
kesadaran akan perbedaan dan penting-
tentu membutuhkan perhatian tersendiri.
nya saling menghargai.
terjadi
kontak sosial
dimana
Meskipun dalam konsepnya sekolah
Anak berkebutuhan khusus pada
inklusif wajib menyediakan satu guru
awalnya dikenal dengan istilah anak
pendamping bagi siswa berkebutuhan
cacat, anak berkelainan atau anak luar
131
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
biasa. Anak berkebutuhan khusus ada-
Pemberian
layanan
pendidikan
lah anak yang dalam proses pertumbuh-
untuk anak berkebutuhan khusus telah
an dan perkembangannya secara signifi-
dijamin dalam Permendiknas No. 70
kan mengalami kelainan atau penyim-
Tahun 2009 bahwa setiap peserta didik
pangan (fisik, mental-intelektual, sosial,
yang memiliki kelainan fisik, emosional,
emosional) dibanding dengan anak anak
mental, dan sosial atau memiliki potensi
lain seusianya sehingga mereka me-
kecerdasan dan/atau bakat istimewa
merlukan pelayanan pendidikan khusus.
berhak mengikuti pendidikan secara
Anak berkebutuhan khusus merupakan
inklusif pada satuan pendidikan tertentu
anak yang mengalami gangguan dalam
sesuai
bidang intelegensi, fisik, sensori, emosi,
mampuannya
atau perilaku, mempunyai gangguan belajar,
dalam pasal 4 disebutkan bahwa jenis
atau mempunyai bakat khusus.
dan
Termasuk
dengan
kebutuhan
(pasal
klasifikasi
3).
anak
dan
ke-
Sedangkan
berkebutuhan
di dalamnya adalah anak dengan masalah
khusus dikelompokkan sebagai berikut:
kesehatan mental (misalnya depresi, ganggu-
a. tunanetra;
an bunuh diri), kesehatan medis (misal-
b. tunarungu;
nya autism, asperger, disleksia, disgra-
c. tunawicara;
fia, asma), kesulitan proses informasi,
d. tunagrahita;
gangguan bahasa, kerusakan sensori,
e. tunadaksa;
dan hidup di lingkungan yang sulit.
f.
Menurut Effendi (2006: 2) definisi
tunalaras;
g. berkesulitan belajar;
anak berkebutuhan khusus (children
h. lamban belajar;
with special needs) adalah anak dengan
i.
autis;
karakteristik
j.
memiliki gangguan motorik;
khusus
yang
berbeda
dengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukkan
pada
k. menjadi
ketidakmampuan
korban
penyalahgunaan
narkoba, obat terlarang, dan zat
mental, emosi, fisik atau fisik. Anak
adiktif
berkebutuhan khusus merupakan anak
l.
yang mengalami kelainan/penyimpang-
m. memiliki kelainan lainnya;
an fisik, mental, maupun karakteristik
n. tunaganda
perilaku sosialnya. Anak berkebutuhan
II. HAKIKAT SEKOLAH INKLUSI
khusus sering juga disebut sebagai
lainnya;
Pendidikan
inklusi
merupakan
difabel yang merupakan kependekan
sejarah panjang dari buah usaha dari
dari difference ability.
perjuangan kesamaan pendidikan untuk
132
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
semua. Konsep PUS (pendidikan untuk
Menurut David Smith (2006:45)
semua) yang mendasari diberlakukan-
mengartikan inklusi sebagai penyatuan
nya pendidikan inklusi di Indonesia.
anak-anak
Sejarah
hak
program-program sekolah. Inklusi dapat
pendidikan untuk semua ini diawali
juga berarti penerimaan anak anak yang
dari deklarasi universal HAM pada
memiliki hambatan ke dalam kurikulum,
tahun 1948 yang menyatakan bahwa
lingkungan, interaksi sosial dan konsep
setiap orang berhak atas pendidikan.
diri dari visi-misi sekolah. Sedangkan
Kemudian
menurut
panjang
perjuangan
dilanjutkan
dengan
De-
berkelainan
Staub
dan
Peck
dalam
Budiyanto
1990 yang menghasilkan keputusan
bahwa
bahwa kaum marginal/ terpinggirkan
penempatan anak berkelainan tingkat
tidak
diskriminasi
ringan, sedang dan berat secara penuh
dalam mengakses kesempatan belajar.
di kelas reguler. Menurut Sapon Shevin
Baru kemudian disusul pernyataan dari
dalam Budiyanto (2010: 4) menyata-
forum pendidikan dunia di Dakkar,
kan bahwa pendidikan inklusi sebagai
Senegal
yang
sistem layanan pendidikan yang mem-
menyatakan bahwa Pemerintah berjanji
persyaratkan agar semua anak ber-
“Menciptakan lingkungan pendidikan
kelainan dilayani di sekolah-sekolah
yang
dan
terdekat, di kelas reguler bersama-sama
dilengkapi dengan sumber-sumber yang
teman seusianya. Berangkat dari dua
memadai,
kegiatan
pengertian di atas tentang pendidikan
belajar dengan tingkat pencapaian yang
inklusif, maka dapat diambil kesimpulan
didefinisikan secara jelas untuk semua”
bahwa pendidikan inklusif adalah suatu
(pasal 8). Pada forum Senegal itulah
sistem layanan pendidikan untuk semua
istilah pendidikan inklusi sudah mulai
yang menempatkan siswa berkebutuhan
disebut secara eksplisit dan disepakati
khusus dan siswa normal lainnya dalam
oleh semua negara yang hadir bahwa
satu kelas pembelajaran, satu kurikulum,
Pemerintah menjamin terselenggaranya
satu lingkungan dan satu interaksi sosial
pendidikan
tanpa membeda bedakan.
terancam
pada
aman,
tahun
sehat,
kondusif
yang
2000
inklusif,
untuk
inklusif
non
pendidikan
4)
dalam
klarasi Jomtien Thailand pada tahun
boleh
(2010:
ke
menyebutkan
inklusi
adalah
diskriminatif baik itu perbedaan agama,
Pendidikan inklusif adalah layanan
ras, suku bangsa, budaya dan kelainan/
pendidikan yang mengikutsertakan anak
keterbatasan apapun yang ada pada diri
berkebutuhan khusus (ABK) belajar
anak.
bersama anak non-ABK usia sebayanya
133
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
di kelas reguler yang terdekat dengan
Berkebutuhan
Khusus
diperlukan
tempat tinggalnya. Proses pembelajaran
perhatian guru terhadap komponen-
lebih bersifat kooperatif dan kerjasama
komponen antara lain:
yang ‘join in’ diantara peserta didik
1. Rasionalitas
sebagai anggota kelas, mereka mem-
Layanan
pendidikan
belajaran
dalam melaksanakan tugas dan layanan
sekolah luar biasa atau sekolah yang
sekolah.Menurut Permendiknas nomor
menerapkan
70 tahun 2009 pasal 1 yang dimaksud
seyogianya sejalan dan tidak terlepas
dengan
pendidikan
dari prinsip-prinsip umum dan khusus.
sistem
penyelenggaraan
adalah
pendidikan
Kebijakan
Indonesia,
pem-
punyai kewajiban dan hak yang sama
inklusif
di
dan
khususnya
pendidikan
dan
praktek
pendidikan
yang memberikan kesempatan kepada
berkebutuhan
semua peserta didik yang memiliki
aplikasikan gerakan, sejalan dengan
kelainan dan memilikipotensi kecerdas-
prinsip pendidikan untuk semua atau
an
untuk
education for all sebagai hasil konferensi
mengikuti pendidikan atau pembelajaran
dunia Salamanca pada 7 hingga 10 Juni
dalam
pendidikan
1994. Kemudian dilanjutkan dengan
secara bersama-sama dengan peserta
Deklarasi Dakkar tahun 2000 yang
didik pada umumnya. UNESCO 1994
merupakan
dalam Alimin (2008: 7), memberikan
merespon kebutuhan dasar belajar warga
gambaran bahwa: “Pendidikan inklusif
masyarakat yang menggariskan bahwa
berarti bahwa sekolah harus meng-
pendidikan
akomodasi semua anak, tanpa kecuali
semua
ada perbedaaan secara fisik, intelektual,
mengenal
sosial, emosional, bahasa, atau kondisi
kemampuan potensif yang dimiliki oleh
lain, termasuk anak penyandang cacat
setiap peserta didik.
dan anak berbakat, anak jalanan, anak
2. Visi dan Misi
dan/atau
satu
bakat istimewa
lingkungan
yang bekerja, anak dari etnis, budaya,
khusus
inklusif,
kerangka
harus
lapisan
dalam
kerja
dapat
ras,
agama,
harapan di lapangan, maka
anak
pembelajaran
tidak
beruntung
tanpa
dan
Bertolak dari hasil pengamatan dan
bahasa, minoritas dan kelompok anakyang
untuk
menyentuh
masyarakat
batas,
meng-
dan
Anak
model
Berkenutuhan
terpinggirkan. Inilah yang dimaksud
Khusus mengarah kepada visi dan misi
dengan one school for all.”
sebagai
sumber
pengertian
bagi
Menurut Delphie (2006:47) menga-
perumusan tujuan dan sasaran yang
takan bahwa model pembelajaran Anak
harus ditetapkan. Visi pembelajarannya
134
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
adalah membantu setiap peserta didik
sehari-hari tanpa bantuan orang lain
berkebutuhan
dapat
melalui kemampuan dirinya dalam
memiliki sikap dan wawasan serta
menggunakan persepsi, pendengar-
akhlak
an, penglihatan, taktil, kinestetik,
khusus
tinggi,
untuk
kemerdekaan
dan
demokrasi, toleransi dan menjunjung
fine motor, dan gross motor.
hak azazi manusia, saling pengertian dan
b. Agar dapat menghasilkan individu
berwawasan global.
yang mmepunyai kematangan diri
Sasaran utama sebagai hasil keluar-
dan kemantanagn sosial. Misalnya
an atau outcome dari suatu program
dalam berinisiatif, dapat meman-
pembelajaran
faatkan
individual
adalah
waktu
kemampuan setiap peserta didik dalam
atensi
mengembangkan
terghadap
sikap,
pengetahuan
dan keterampilan sebagai pribadi mau-
atau
luangnya,
menaruh
cukup
perhatian
lingkungannya,
serta
bersifat tekun.
pun anggota masyarakat dalam meng-
c. Menghasilkan individu yang mampu
adakan hubungan timbal balik dengan
bertanggung jawab secara pribadi
lingkungan sosial, budaya dan alam
dan sosial. Misalnya dalam ber-
sekitar, serta dapat mengembangkan
hubungan dengan orang lain, dapar
kemampuan dalam dunia kerja tau
berperan serta, dan dapat melakukan
mengikuti pendidikanlanjutan Misi pem-
suatu peran tertentu di lingkungan
belajaran terhadap “Anak Berkebutuhan
kehidupannya.
Khusus” adalah suatu upaya guru dalam
d. Agar dapat menghasilkan individu
memberikan layanan pendidikan agar
yang mempunyai kematangan untuk
setiap peserta didik menjadi individu
melakukan penyesuaian diri dan
yang mandiri, beriman dan bertaqwa
penyesuaian terhadap lingkungan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
sosial. Misalnya mampu berkomuni-
luhur, terampil, dan mampu berperan
kasi dengan orang lain melalui
sosial
kematangan berbahasa.
3. Tujuan Pembelajaran Berdasar-
4. Isi Program Pembelajaran
Isi program pembelajaran Anak
kan KBK
Berdasarkan visi dan misi pembelajaran,
dapat
ditentukan
Berkebutuhan Khusus dengan meman-
tujuan
faatkan permainan terapeutik dikelom-
pembelajaran, antara lain:
pokkan sebagai berikut:
a. Agar dapat menghasilkan individu
a. Tingkat perkembangan kemampuan
yang mampu melakukan kegiatan
fungsional dari setiap siswa tuna
135
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
grahita, meliputi sensori motor,
kan dengan upaya-upaya berkaitan
kreativitas, interaksi sosial, dan
dengan perencanaan, pelaksanaan,
bahasa.
penilaian, analisis, dan tindak lanjut
b. Jenis-jenis
permainan
terapeutik
program.
meliputi permainan eksplorasi atau
b. Pengembangan staf pengajar. Dalam
exploratory play, dan permainan
pengembangan
memecahan
melalui
penguasaan guru terhadap aspek-
permainan keterampilan atau skill
aspek kompetensi yang meliputi
full play, permainan sosialisasai atau
pengetahuan,
social play, permainan imajinatif
mampuan, nilai, sikap, dan minat.
atau imaginative play, dan permain-
c. Pemanfaat sumber daya masyarakat
an memecahkan masalah melalui
dan pengembangan atau penataan
puzzle atau puzzle it-out play.
terhadap kebijakan dan penunjuk
c. Sasaran
masalah
perkembangan
perilaku
ini
tertuju
pemahaman,
pada
ke-
teknis.
adaptif atau target behavior dapat
6. Komponen Dasar Model Pem-
dicapai melalui sasaran anatar atau
belajaran
terminal objective berupa pengem-
Berdasarkan pada visi dan misi,
bangan
keterampilan
psikomotor
kebutuha peserta didik, dan tujaun yang
dari setiap siswa dalam melakukan
hendak dicapai dalam pembelajaran
kegiatan permainan tertentu sebagai
dengan menggunakan KBK maka isi
bentuk terapeutik. Selanjutnya target
layanan
behavior diarahkan agar mempu
lompokkan sebagai berikut:
mencapai
a. Masukan, terdiri atas: (1) Masukan
tingkat
perkembangan
kognitif.
pembelajaran
dapat
dike-
Mentah, berupa: elicitors, behaviors,
dan
5. Pendukung Sistem Model Pem-
reinforcers;
(2)
Masukan
belajaran
Instrumen, berupa: program, guru
Komponen pendukung sistem adalah
kelas, tahapan, dan sasaran; (3)
kegiatan-kegiatan
manajamen
yang
Masukan
bertujuan untuk memantapkan, me-
norma,
melihara, dan meningkatkan program
tuntutan.
pembelajaran.
Kegiatan-kegiatannya
dan
tujuan,
berupa:
lingkungan,
dan
b. Proses, terdiri atas program pem-
dirahkan pada hal berikut:
a. Pengembangan
Lingkungan,
belajaran
manajemen
intervensi,
program. Manajem program dilaku-
individual,
refleksi
belajaran, dan KBK.
136
pelaksaan
hasil
pem-
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
Model pendidikan inklusif yang
Anak berkebutuhan khusus belajar
diselenggarakan pemerintah Indonesia
bersama anak lain (normal) di kelas
yaitu
reguler dalam kelompok khusus.
model
pendidikan
inklusif
moderat. Pendidikan inklusif moderat
3) Bentuk kelas reguler dengan pull out
yang dimaksud yaitu:
Anak berkebutuhan khusus belajar
1. Pendidikan inklusif yang memadu-
bersama anak lain (normal) di kelas
kan antara terpadu dan inklusif
reguler namun dalam waktu-waktu
penuh
tertentu ditarik dari kelas reguler ke
2. Model moderat ini dikenal dengan
ruang sumber untuk belajar dengan
model mainstreaming
guru pembimbing khusus.
Model pendidikan mainstreaming
4) Bentuk kelas reguler dengan cluster
merupakan model yang memadukan
dan pull out
antara
anak
Anak berkebutuhan khusus belajar
berkebutuhan khusus (Sekolah Luar
bersama anak lain (normal) di kelas
Biasa)
dengan
pendidikan
reguler.
reguler dalam kelompok khusus, dan
Peserta
didik
berkebutuhan
khusus
dalam waktu-waktu tertentu ditarik
digabungkan ke dalam kelas reguler
dari kelas reguler ke ruang sumber
hanya untuk beberapa waktu saja.
untuk belajar bersama dengan guru
Filosofinya tetap pendidikan inklusif,
pembimbing khusus.
pendidikan
untuk
tetapi dalam praktiknya anak berke-
5) Bentuk
kelas
khusus
dengan
butuhan khusus disediakan berbagai
berbagai pengintegrasian
alternatif
Anak berkebutuhan khusus belajar
layanan
sesuai
dengan
kemampuan dan kebutuhannya. Anak
di
berkebutuhan khusus dapat berpindah
reguler, namun dalam bidang-bidang
dari satu bentuk layanan ke bentuk
tertentu dapat belajar bersama anak
layanan yang lain, seperti:
lain (normal) di kelas reguler.
1) Bentuk kelas reguler penuh
kelas
khusus
pada
sekolah
6) Bentuk kelas khusus penuh di
Anak berkebutuhan khusus belajar
sekolah reguler
bersama
(normal)
Anak berkebutuhan khusus belajar
sepanjang hari di kelas reguler
di dalam kelas khusus pada sekolah
dengan
reguler.
anak
lain
menggunakan
kurikulum
yang sama.
2) Bentuk
kelas
Dengan
reguler
dengan
demikian,
pendidikan
inklusif seperti pada model di atas tidak
cluster
mengharuskan
137
semua
anak
berke-
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
butuhan khusus berada di kelas reguler
penyatuan ini diharapkan antara siswa
setiap
mata
normal dan siswa berkebutuhan khusus
pelajarannya (inklusif penuh). Hal ini
terjadi hubungan timbal balik saling
dikarenakan
berke-
menghargai dan saling membantu di
butuhan khusus dapat berada di kelas
antara mereka. Siswa berkebutuhan
khusus atau ruang terapi dengan gradasi
khusus
kelainannya yang cukup berat. Bahkan
dengan siswa normal lainnya, dan
bagi anak berkebutuhan khusus yang
sebaliknya
gradasi kelainannya berat, mungkin akan
mengembangkan empatinya dan rasa
lebih banyak waktunya berada di kelas
menghargai kepada siswa berkebutuhan
khusus
khusus.
saat
dengan
sebagian
daripada
semua
anak
sekolah
reguler
dapat
belajar
siswa
bersosialisasi
normal
dapat
(inklusif lokasi). Kemudian, bagi yang
gradasi kelainannya sangat berat, dan
DAFTAR PUSTAKA
tidak memungkinkan di sekolah reguler
Alimin,Z. 2008 . Hambatan Belajar dan
(sekolah biasa), dapat disalurkan ke
Hambatan
sekolah khusus (SLB) atau tempat
Anak
khusus (rumah sakit). (https://asruly-
Tersedia
wulandari.wordpress.com/2013/06/05/m
com/2008/04/hambatan-belajar-dan-
odel-dan kurikulum-pendidikan-inklusif)
hambatan.html, diakses pada tanggal
III. KESIMPULAN
3 maret 2015 pukul 09:00
Kemampuan
khusus
siswa
dalam
Tunagrahita.
pada
[Online]
.
http://zalimin.blogspot.
David J Smith. 2012. SekolahInklusif:
berkebutuhan
bersosialisasi
Perkembangan
Konsep dan Penerapan Pembelajar-
perlu
an. Bandung: NUANSA.
diberikan wadah untuk pengembangannya. Wadah pengembangan tersebut
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran
adalah sekolah inklusi. Sekolah inklusi
Anak Berkebutuhan Khusus dalam
mampu memberikan sistem layanan
Setting
pendidikan
Bandung: Refika Aditama.
menempatkan
untuk
semua
siswa
yang
berkebutuhan
Pendidikan
Inklusif.
https://asrulywulandari.wordpress.com/2
khusus dan siswa normal lainnya dalam
013/06/05/model-dan-kurikulum
satu kelas pembelajaran, satu kurikulum,
pendidikan-inklusif/ diakses pada
satu lingkungan dan satu interaksi sosial
hari Selasa, 07 April 2015 Pukul
tanpa
21:28
membeda
bedakan.
Melalui
138
Download