MODUL PERKULIAHAN PERILAKU KONSUMEN Kepribadian dan Gaya Hidup Fakultas Program Studi Fakultas I ilmu Komunikasi Marketing Communication Online 04 Kode MK DisusunOleh 90020 Hikmah Ubaidillah, M.Ikom Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan tentang kepribadian dan gaya hidup serta pengaruhnya kepada perlaku konsumen; teori-teori kepribadian serta definisi psikogtafi. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan memahami mengapa (1) kepribadian seseorang mempengaruhi caranya merespon stimuli pemasaran; (2) Gaya hidup konsumen adalah kunci strategi pemasaran; (3) Psikografi membantu pemasar menjangkau segmen-segmen berbeda; (4) Identifikasi pola konsumsi penting untuk mengenal pembelian individu ketika seorang pemasar merancang strategi pemasaran gaya hidup. Pembahasan Kepribadian Kepribadian adalah pola perilaku dan pemikiran yang khas/unik yang merupakan refkesi sistem psiko-fisik seorang konsumen, Karakteristik psikologis dalam diri yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Schifman & Kanuk Komposisi psikologis yang unik dari seseorang dan bagaimana ini terus mempengaruhi caranya merespon lingkungan. Solomon Fokus definisi ini ada pada "psiko-fisik" atau karakteristik dalam diri yang mencerminkan atribut-atribut, ciri dan gesture tertentu yang membedakan seseorang dari yang lainnya. Kepribadian seseorang berkaitan dengan citra diri mereka dan peran mereka dalam masyarakat. Anda mungkin menggambarkan kepribadian Anda dalam hal kualitas, atribut, ciri, faktor, dan laku (manner). Ciri-ciri kepribadian ini akan mempengaruhi produk, termasuk di dalamnya makanan, liburan, pendidikan, pakaian dan sebagainya. Para pemasar kerap menggunakan ciri-ciri kepribadian untuk segmen pasar. Terkadang pemasar memberi brand mereka sebuah kepribadian yang memikat tipe orang tertentu. Contohnya, bagaimana Anda menggambarkan kepribadian Cola-cola? Siapa yang coba dipikat oleh pemasar Cola-cola? Strategi pemasaran kerap mencakup beberapa aspek kepribadian. Dimensi-dimensi ini biasanya dianggap berkaitan dengan pilihan seseorang dalam hal aktivitas, keyakinan politik, selera estetika, dan faktor personal lain yang membantu kita untuk memhami gaya hidup konsumen. Kepribadian mempengaruhi perilaku konsumen Meski tak ada tautan yang jelas yang membuktikan pengaruh kepribadian terhadap perilaku membeli, jelas bawa kita terpikat kepada jenis brand tertentu karena itu membantu kita 2016 2 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mendefinisikan diri ita, atau kita ingin menjadi siapa. Pernahkah Anda menyaksikan iklan dan berpikir itu lucu? Kemungkinan Anda mengingat iklan itu, dan karenanya menyukai brand tersebut, akan meningkat karena iklan tersebut mencerminkan ciri-ciri kepribadian Anda. Beberapa karakteristik lain yang perlu digarisbawahi: • Kepribadian mencerminkan perbedaan individu dan tak ada dua orang yang eprsis sama. Orangtua kerap mengklaim perbedaan anak-anak mereka meseki berasal dari orangtua yang sama. • Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan meski perilaku kita sebagai konsumen berubah sebagai dampak dari sekeliling kita, suasana hati, dan faktor lingkungan. • Kepribadian kita berubah dari waktu ke waktu karena kita dipengaruhi oleh peristiwa dalam hidup kita dan dalam masyakarat secara keseluruhan. Selain itu pertambahan usia mempengaruhi perspeltif kita atas ragam isu. Contohnya mobil kita mengungkap kepribadian kita. Penelitian telah dilakukan tentang siapa yang membeli jenis-jenis mobil tertentu. Ciri kepribadian tercermin pada pembeli mobil. Riset juga mencakup ciri-ciri kepribadian berbeda terkait jender. Laki-laki lebih impulsif dibanding perempuan. Temuan ini misalnya digunakan pada iklan Holden, merek mobil dari Australia. Di sana seorang perempuan berkata, "Aku menghemat ratusan (dollar)" karena merasa bersalah sambil memandang sepatu barunya. Suaminya melambaikan kuncu dan berkata bahwa dia menghemat ribuan (dollar). Lucu tapi didasarkan atas riset tentang kepribadian. Tanya teman Anda jenis motor yang ua miliki dan apakah mereka membeli sendiri. Jika motor etrsebut dibelikan orangtua, maka motor tersebut bisa jadi tak menggambarkan kepribadiannya. Teori-teori Kepribadian Ada banyak teori tentang kepribadian. Namun di sini hanya membahas beberapa teori yang relevan dengan konsumen dan agak berbeda satu sama lain. Teori Kepribadian Psikoanalitik 2016 3 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sigmund Freud merupakan kontributor pertama terkait sifat kepribadian. Teorinya didasarkan kepada pendapat bahwa perilaku orang dewasa merupakan cerminan pengalaman masa kanak-kanak. Freud percaya bahwa kepribadian seorang dewasa ditentukan oleh bagaimana ia berhadapan dengan perubahan yang mereka alami pada setiap fase. Freud menekankan pentingnya masa bayi dan anak usia dini dalam menentukan kepribadian seseorang dan percaya bahwa ketika manusia berkembang kita mengalami ketegangan dan frustrasi terkait dengan tantangan pada tahap pertumbuhan ini. Teorinya menekankan bahwa dorongan biologis dan seksual adalah jantung motivasi dan kepribadian kita. Karya Freud berlawanan dengan pemikiran tradisional saat itu dan fokus pada peran pikiran bawah sadar dalam pengembangan kepribadian. Dia percaya bahwa alam bawah sadar mengontrol pikiran sadar dan memainkan peran penting dalam perkembangan kepribadian. Dia juga menyatakan bahwa motivasi sejati perilaku didasarkan atas perasaan 'tersembunyi' yang tak selalu terlihat sebagai bagian dari persona kita yang dapat dilihat. Dengan kata lain, kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam manusia, seperti orongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari motivasi dan kepribadian manusia. Menurut Freud, kepribadian manusia terdiri dari tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu Id, Superego, dan Ego Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan fisiologis. Id menggambarkan naluri manusia yang secara biologis membutuhkan makanan, minuman dan seks. Manusia akan secara alami memenuhi kebutuhan tersebut untuk mencari kepuasan dan meghindari penderitaan sesegera mungkin. mendorong manusia Freud melakukan berpendapat apa saja untuk bahwa unsur memenuhi Id akan kebutuhan fisiologisnya, tanpa memperhatikan konsekuensi dari perilakunya. Superego adalah tali kekang untuk Id, merupakan aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai masyarakat. Superego adalah kecenderungan sifat manusia yang selalu ingin berbuat baik sesuai dengan norma dan etika serta aturan yang ada di masyarakat. Id dan Superego dianggap sebagai dorongan yang tidak disadari oleh manusia. 2016 4 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ego merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia. Ego menjadi penengah antara Id dan Superego. Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh Id dan apa yang dituntut oleh Superego agar sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja dengan prinsip realitas, yaitu berusaha agar manusia dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya tetapi sesuai dengan aturan baik dan buruk menurut masyarakat. Para pemasar menggunaka pengetahuan ini untuk memikat khayalak yang menjadi target mereka. Contohnya iklan es krim Nestle. Untuk membedakan brand mereka di kategori es krim superior, Nestlé mengungkap motif "id" yang tersembunyi di balik kesenangan. Kebanyakan produsen es krim menyoroti manfaat brand mereka. Tetapi iklan Nestlé dibuat "nakal" untuk memikat alasan di balik makan es krim berkualitas, bukan sekadar es krim 'sehari-hari'. Beberapa peneliti yang menggunakan teori Freud dalam studi perilaku konsumen, mengatakan bahwa motivasi (human drive) manusia sebagian besar tidak disadari, sehingga konsumen seringkali tidak menyadari atau tidak tahu alasan sesungguhnya mereka membeli suatu produk. Karena itu apa yang dibeli dan apa yang dikonsumsi oleh konsumen merupakan gambaran dari kepribadian konsumen tersebut. Peneliti konsumen telah mengadaptasi beberapa pemikiran Freud. Mereka tak selalu bisa mengatakan kepaad kita motivasi mereka yang sebenarnya ketika mereka memilih produk. Perspektif Freud juga menimbulkan kemungkinan bahwa ego bergantung kepada simbolisme pada produk untuk melakukan kompromi antara tuntutan id dan larangan superego. Prinsip dasar tersebut sering digunakan oleh pemasar dengan menggunakan modelmodel perempuan cantik, bahkan berpakaian minim dalam iklan produknya. Iklan menonjolkan unsur seksual (sexual appeal) dari wanita maupun laki-laki, dengan harapan bahwa konsumen secara naluriah akan menyukai iklan yang berisi gambargambar wanita atau laki-laki yang berpakaian minim atau menggunakan kata-kata yang menjurus ke arah seksualitas. Contoh lain. Bisakah makanan tertentu mencerminkan kepribadian Anda? Slode memperlihatkan hasil studi terhadap 19 ribu konsumen yang menguji hubungan antara persepsi makanan ringan (cemilan) dengan jenis-jenis kepribadian. Kacang, misalnya, 2016 5 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berhubungan dengan kepribadian yang bertanggung jawab, sederhana, percaya diri tapi tidak show-off. Teori Neo-Freud Beberapa kolega Freud tidak sepakat dengan kalim bahwa kepribadian utamanya didasari oleh insting dan dorongan seksual. Banyak yang menyajikan pandangan bahwa alam bawah sadar merupakan dorongan penting pada perasaabm kepercayaan dan perilaku manusia, tetapi hubungan sosial merupakan hal yang sangat mendasar dalam perkembangan kepribadian. Teori-teori ini dikenal sebagai teori neo-freud. Di antara yang terkenal adalah Karen Horney, Carl Jung, Alfred Adler, dan Sullivan. Adler menyatakan bahwa motivasi utama adalah untuk mengatasi perasaan inferior (rendah diri) terhadap yang lain. Sullivan fokus pada bagaimana kepribadian ber-evolusi untuk mengurangi kecemasan dalam hubungan sosial. 1. Teori Sosial Psikologi Karen Hornet Ia mengajukan sebuah mekanisme yang dilalui individual dalam rangka mencari jalan keluar dari konflik yang menggelisahkan. Menurutnya individu dapat dibedakan menjadi 3 kepribadian yaitu : Compliant Individual Individu-individu yang cenderung mendekati orang lain. Mereka memepunyai hasrat untuk dikasihi, diingini, dan dihargai. Aggressives Individual Individu-individu yang cenderung menentang orang lain. Mereka mempunyai hasrat untuk berprestasi dan mendapatkan pujian. Detached Individual Individu-individu yang cenderung menjauhi orang lain. Mereka suka kemandirian, kemerdekaan, kebebasan dari kewajiban. Teori sosial psikologi yang berhubungan dengan pemasaran telah dikembangkan oleh Cohen dengan skala Compliance-aggresiveness Detachment (CAD). Ia mengaplikasikan tipologi Karen Horney ini dalam konteks perilaku konsumen, yaitu dari produk-produk apa 2016 6 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang dibutuhkan masing-masing tipe kepribadian. Cohen menemukan bahwa sabun toilet, pencuci mulut, dan sebagainya agar penampilannya menarik dan disukai orang lain adalah kategori produk untuk Compliance. Jenis produk-produk meningkatkan statusnya vitamin, kursus, berbagai (untuk nemenangkan fasilitas persaingan) adalah mempresentasikan agresivitas. Sementara itu lainnya juga jenis-jenis baju agar Van minuman dapat Huesen ataupun produk-produk yang lain dari yang lain agar berbeda dengan orang biasa merupakan kategori produk yang mewakili sifat detachment (sifat tidak terpengaruh). Implikasi hasil penelitian ini adalah bahwa iklan untuk sabun toilet, pencuci mulut sebagai cara untuk memperoleh persetujuan sosial. Misalnya pesan dalam iklan untuk pencuci mulut berupa “memudahkan pergaulan anda” yang artinya jika konsumen ingin diterima dalam pergaulan sosial maka ia perlu menjaga mulut agar tidak bau mengeluarkan aroma yang tidak sedap yang mengakibatkan orang lain akan menjauhinya. Sedangkan iklan untuk cologne, lotion dan Van Heusen sebagai cara untuk penaklukan sosial. Materi iklan produkproduk tersebut harus menunjukan bahwa dengan memakai produk-produk itu secara sosial anda mempunyai kelas tersendiri. Sementara itu iklan-iklan untuk minuman seperti kopi menggunakan tema-tema yang tidak berhubungan dengan sosial. Karen Horney tak setuju dengan Freud yang mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan dilahirkan dengan karakteristik kepribadian yang inheren. Dia percaya bahwa faktor sosiikultural dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan kepribadian. Berdasarkan pandangan ini kita melihat bahwa kepribadian dapat dipandang sebagai rangkaian faktor-gfaktor yang saling berhubungan. Ini mencakup lingkungan,pengalaman dan proses kognitif. Komponan lain dari teori Horney adalah bahwa individu-individu memiliki citra-diri yang ideal karena cemas akan perasaan inferior. Actual self adalah bagian dari kebutuhan yang perlu dibantu oleh para pemasar. Perhatikan tema L'oreal "because I'm worth it." 2. Carl Jung Salah satu pendukung terbaik Neo-Freud adalah Jung. Ia membuat tipe kepribadian Juang. Pendekatan Carl Jung ini berbeda dengan Freud. Ia menyatakan bahwa individu-individu terlibat dalam adaptasi konstan dan perkembangan kreatif atas dara lingkungan. Jung mengemukakan tiga bagian kepribadian. • ego: pemikiran sadar kita yang sekarang 2016 7 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • alam bawah sadar pribadi : di mana informasi dikubur dalam memori jangka panjang tapi dapat diambil kembali jika dipicu • alam bawah sadar kolektif: jejak-jeka memori masa lalu leluhur individu Jung mengembangkan pasangan-pasangan dimensi psikologis untuk mengidentifikasi tipetipe kepribadian, yaitu: •Sensing/intuition •Thinking/feeling •Intuition/thinking •Intuition/feeling. Sensasi: sesuatu yang menjembatani aliran masuknya informasi kedalam benak konsumen. Intuisi: suatu kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak nampak dan selalu berupaya untuk melihat pola dan gambaran besarnya. Berpikir: tipe individu yang selalu menggunakan kempuan intelektualnya untuk melakukan berbagai pertimbangan sebelum melakukan sesuatu. Perasaan: Individu yang cenderung menggunakan nilai-nilai pribadi dan perasaannya dalam proses pemecahan masalah Jenis-jenis kepribadian ini digunakan untuk tes kepribadian. Tes-tes ini dapat digunakan pemasar untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen. Jung percaya bahwa kita semua berbagi/memiliki alam bawah sadar kolektif. Kita menganalogikannya sebagai gudang memori yang kita warisi dari leluhur kita. Dari memori bersama ini, kita mengenali arketip-arketip. Arketip adalah pemikiran atau pola perilaku yang diterima secara universal. Mereka mengandung tema-tema seperti kelahiran dan kematian dan muncuk dalam mitos, kisah, dan mimpi. Teori Sifat (Trait Theory) Trait theory fokus pada pengukuran sifat-sifat kepribadian secara kuantatif. Ciri-ciri kepribadian adalah karakteristik-karakteristik yang dapat diidentifikasi dan mendefinisikan 2016 8 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seseorang. Contohnya, kita bisa mengatakan seseorang itu introvert atau ekstrovert. Beberapa ciri-ciri perilaku konsumen terdapat pada slide. Trait Theory menggunakan asumsi (1) bahwa semua individu memilik karakter berbeda, (2) karakter tersebut bersifat konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu dengan yang lain. Teori sifat dapat diterapkan untuk pemasaran dengan menggunakan karakteristik yang diidentifikasi dari kelompok tertentu sebagai dasar segmentasi. Misalnya, penelitian dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar kemungkinan seseorang membeli produk jenis tertentu. Misalnya, orang yang sadar akan keselamatan mungkin lebih memilih Volvo dibanding merek lain. Pemasar memiliki label untuk kelompok-kelompok ini berdasar adopsi mereka terhadap inovasi baru. Kelompok-kelompok ini adalah inovator, mayoritas awal, mayoritas akhir, dan lamban. Masing-masing kelompok dapat digambarkan melampaui karakteristik demografi seperti usia ke tipe orang seperti apakah mereka (atau ciri-ciri yang mereka miliki). Misalnya, kelompok lamban cenderung menghindari risiko dan kurang petualangan. Ada banyak pendekatan yang berbeda untuk teori sifat, tapi ada lima ciri-ciri kepribadian utama ada di semua teori. Ciri-ciri ini dikenal sebagai 'lima besar'. 1) Extraversion Manusia dengan karakter extraversion adalah mereka yang suka berada di dunia lain selain dunia mereka. Mereka adalah manusia ekstrovert yang fokus pada dunia luar, lebih bersifat sosial, tidak terlalu peduli dan cepat sekali berubah. 2) Neurotism Karakter ini ditandai dengan kondisi emosi yang tidak stabil, pesimis dan kepercayaan diri yang rendah. 3) Agreebleness Manusia yang memiliki karakter ini cenderung berkeyakinan positif dan menghargai nilainilai orang lain, mereka sangat peduli pada norma-norma masyarakat. Manusia dengan karakter ini adalah mereka yang dapat sangat dipercaya. 4) Conscientiousness 2016 9 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakter ini ditandai dengan sikap bertanggung jawab, penuh dedikasi, dan dapat dipercaya. Mereka yang berkarakter conscientiousness cenderung mengambil keputusan dengan serius dan sangat hati-hati. 5) Openess to experience Jika seseorang memiliki karakter ini maka akan nampak pada keterbukaan cara berpikir dan mau menerima konsep-konsep baru. Umumnya mereka akan membuat keputusan yang tidak konservatif. David Reisman merupakan orang pertama yang memperkenalkan terminologi inner-directed dan outer-directed lebih dari 30 tahun lalu. Ada beberapa perbedaan antara kepribadian idiocentric dan allocentric (lihat slide) Kepribadian Merek Orang menetapkan kepribadian terhadap suatu merek berdasarkan beberapa faktor, termasuk karakteristik kategori produk, fitur merek, kemasan, harga, posisi di pasar, selebriti yang digunakan dalam iklan dan komunikasi pemasaran secara keseluruhan. Sebuah produk yang menciptakan dan mengomunikasikan kepribadian merek yang membuatnya unggul dalam kompetisi, menghasilkan ekuitas merek dan menginspirasi kesetiaan bertahun-tahun. Harley-Davidson memiliki kepribadian merek yang jelas, tercermin dalam semua iklan mereka. 'kebebasan' dan 'pelarian' adalah tema umum. Apa yang Anda pikirkan ketika mereka mendengar nama 'Harley-Davidson'? Aplikasi Pemasaran Teori Kepribadian Thematic Apperception Test (TAT) dikembangkan oleh Henry Murray untuk menentukan karakteristik kepribadian yang mendasari seseorang. Tes ini juga mempertimbangkan motivasi yang mendasari. TAT memiliki implikasi pemasaran yang signifikan karena konsumen menggambarkan kepribadian mereka sendiri dengan memproyeksikan apa yang orang lain mungkin pikirkan. Hal ini memungkinkan pemasar untuk lebih memahami target pasar dan startegi yang kemungkinan paling berhasil memikat konsumen. 2016 10 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gaya Hidup Kelas sosial merupakan penentu yang penting dalam strategi konsumen, pembelian dan aktivitas. Namun, kelas sosial tak bisa mengungkap semuanya. Anda dapat dengan mudah menemukan bahwa orang dengan kesamanaan dalam pendapatan, pendidikan dan indikator kelas sosial lainnya, mengambil pilihan konsumsi yang berbeda. Perbedaanperbedaan penting ini memicu penelitian-penelitian psikografi. Kita kerap melihat variasi mencolokk di kalangan mahasiswa sebuah institusi meskipun banyak dari mereka berasal dari latar belakang yang sama. Mereka mungkin dapat dikategorikan sebagai berikut: • Metro: kamu tak bisa melewati toko fashion tanpa membeli. Kamu punya 20 pasang sepatu, setengah lusin kacamata, dan banyak jam tangan. Kamu menemui stylist, bukan pencukur rambut, karena pencukur rambut tidak dapat melakukan highlight. Kamu tak sekadar mencukur bulu di wajah, tapi juga melakukan pengelupasan kulit kering dan melembabkan kulit muka. • Hesher: memakai Reebok, jeans yang dicuci dengan acid, kaos oblong dan masih tinggal di ruang bawah tanah rumah orangtua, mungkin memiliki Nova yang sudah tak berjalan selama 5 tahun. • Emo: penyuka musik ppounk, memakai sweater woll ketat, jeans ketat, syal gatal (bahkan di musim panas), kacamata hitam berbingkai persegi, rambut berminyak yang tak dikeramas. Gaya Hidup: Siapa Kita, Apa yang Kita Lakukan Dalam masyarakat tradisional, kelas, kasta, kampung, atau keluarga sangat mendikte pilihan konsumsi seseorang. Pada masyarakat konsumtif moderen, setiap orang bebas (setidaknya dengan budget kita) untuk memlih rangkaian produk, layanan dan kegiatan yang mendefinisikan diri kita, dan pada gilirannya menciptakan identitas sosial yang kita komunikasikan kepada orang lain. Pilihan seseorang terhadap sebuah barang atau jasa sesungguhnya merupakan pernyataan tentang siapa dan jenis orang seperti apa kita ingin dikenal dan bahkan jenis seperti apa yang ingin kita jauhi. Gaya hidup mendefinisikan pola konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang tentang bagaimana ia menghabiskan waktu dan uang. Dalam arti ekonomi, gaya hidup merupakan 2016 11 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id cara Anda memilih untuk mengalokasikan uang Anda dan sumber daya untuk hal-hal yang Anda pilih untuk Anda beli. Sebuah perspektif pemasaran gaya hidup mengakui bahwa orang memilah diri sendiri ke dalam kelompok atas dasar hal-hal yang mereka ingin lakukan, bagaimana mereka ingin menghabiskan waktu luang mereka, dan bagaimana mereka memilih untuk menghabiskan pendapatan mereka. Mowen dan Minor (2007) menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten,penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Para pemasar juga memikirkan gaya hidup dalam hal berapa banyak waktu yang kita miliki untuk melakukan apa yang kita suka dan apa yang kita pilih untuk menghabiskan waktu luang. Secara umum, konsumen bekerja lebih keras dari sebelumnya, sebagian untuk kompensasi masalah ekonomi mereka. Orang berusia 32-43 tahun bekerja paling lama, rata-rata 55 jam per minggu. Ketika survei tentang bagaimana orang Amerika menghabiskan waktu luang dimulai tahun 1973, rata-rata orang menghabiskan 26 jam per minggu. Angka ini menurun drastis di tahun 2008 menjadi 16 jam per minggu. Menarik juga melihat pilihan aktivitas waktu senggang mereka: 30% menyatakakan kegiatan favorit mereka adalah membaca; 24% menonton televisi, adn 17% menghabiskan waktu dengan keluarga dan anak-anak. Meski kita menghabiskan banyak waktu dengan kegiatan terkait komputer, survei menemukan bahwa orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk sekadar mengecek pekerjaan melalui komputer atau telepon, tapi tak menghitung ini sebagai waktu kerja. Gaya Hidup sebagai Identitas Kelompok Pendekatan ekonomi berguna ketika kita ingin menerlusuri perubahan prioritas masyarakat luas. Gaya hidup tak sekadar bagaimana kita mengalokasikan pengeluaran, tapi merupakan pernyataan tentang siapa yang ada di masyarakat dan yang tidak ada. Identitas kelompok, apakah itu berdasar hobi, atlit, pengguna obat, merupakan bentuk simbolisme ekspresif. Para ilmuwan menggunakan sejumlah istilah untuk menggambarkan definisi-diri ini, antara lain gaya hidup, selera masyrakat, kelompok konsumen, dan budaya Banyak orang dari kelompok sosial ekonomi yang sama mungkin mengikuti pola konsumsi umum yang sama. Namun, setiap orang juga memberikan gaya unik kepada pola tersebut 2016 12 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang memungkinkannya menyuntikkan sentuhan individunya terhadap sebuah gaya hidup. Contoh, mahasiswa yang berpakaian seperti teman-teman kampus lainnya, nongkrong di tempat yang sama dan menyukai makanan yang sama, tapi menyukai aktivitas lari maraton, mengumpulkkan perangko atau menikmati musik jazz yang membuatnya unik. Psikografi Meski konsumen memilik karakteristik demografi yang sama, mereka masih bisa berbeda. Psikografi membantu para pemasar memhami perbedaan-perbedaan ini. Ketika para pemasar mengombinasikan variabel kepribadian dengan pengetahuan tentang gaya hidup yang disukai, mereka akan memiliki level pandangan yang lebih dalam akan segmensegmen konsumen. Adidas adalah contoh yang baik. Mereka mendeskripsikan pembeli sepatu sebagai gearhead yaitu pelari hard core atau popgirl yaitu gadis-gadis muda yang nongkrong di mal. Berikut ini lima segmen psikografis yang dilayani oleh Best Buy. Mereka mewakili lima jenis pelanggan prototip untuk Best Buy. Staf menerima pelatihan untuk dua jenis pelanggan yang paling dominan menjadi pelanggan setiap “Jill”: ibu pinggiran kota yang sibuk, yang memberli barang elektronik untuk keluarga “Buzz”: laki-laki muda yangfokus & aktif tertarik membeli gadget termutakhir “Ray”: family man yang menyukai teknologi praktis “BB4B (Best Buy for Business)”: karyawan kecil “Barry”: laki-laki profesional kaya yang akan mengeluarkan ribuan dollar untuk sistem home-theatre Menurut Kotler (2002) psikografik adalah ilmu tentang pengukuran dan pengelompokkan gaya hidup konsumen. Sedangkan menurut Sumarwan (2003) adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis psikografik biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan (graph) psikologis konsumen (psyco). Jadi, psikografik adalah pengukuran kuantitatif gaya hidup, kepribadian dan demografik konsumen. 2016 13 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ini sering diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinions), yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Psikografik memuat beberapa pernyataan yang menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Pendekatan psikografik sering dipakai produsen dalam mempromosikan produknya, solomon (2013) menjelaskan studi psikografik dalam beberapa bentuk berikut. Profil gaya hidup (a lifestyle profile), yang menganalisis beberapa karakteristik yang membedakan antara pemakai dan bukan pemakai suatu produk. Profil produk spesifik (a product-specific profile) yang mengidentifikasi kelompok sasaran kemudian membuat profil konsumen tersebut berdasarkan dimensi produk yang relevan. Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan, menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri, misalnya kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan konsumen yang sangat memperhatikan masalah lingkungan. Segmentasi gaya hidup (a general lifestyle segmentation), membuat pengelompokkan responden berdasarkan kesamaan preferensinya. Segmentasi produk spesifik, adalah studi yang mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan produk yang dikonsumsinya. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi. Pengelompokan AIO Mengelompokan konsumen dalam kategori AIO, peneliti memberikan responden daftar panjang pernyataan dan meminta mereka untuk menunjukkan seberapa besar mereka setuju kepada tiap pernyataan. Kita kemudian dapat mencari tahu gaya hidup seseorang dengan menemukan bagaimana ia menghabiskan waktunya, apa yang menurutnya menarik, 2016 14 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan bagaimana ia memandang dirinya sendiri dan dunia di sekelilingnya. Biasanya langkah pertama dalam melakukan analisis psikografis adalah menentukan segmen gaya hidup yang menghasilkan sebagian besar pelanggan untuk produk tertentu. Menurut aturan 80/20, hanya 20% dari pengguna produk ini menyumbang 80% volume penjualan produk. Oleh karena itu peneliti perlu mengisolasi pegguna berat, sedang, dan ringan. Kita kemudian dapat menargetkan pengguna berat khususnya. Pemasar menggunakan hasil riset psikografis untuk hal-hal berikut: 1. Menentukan target pasar 2. Menciptakan pandangan baru terhadap pasar 3. Memposisikan produk 4. Mengkomunikasikan atribut produk dengan lebih baik 5. Mengembangkan strategi produk 6. Memasarkan isu sosial/politik VALS2 Values and Lifestyles System (VALS2) dikembangkan oleh perusahaan Strategic Business Insights (SBI). Survey yang digunakan untuk mengumpulkan data ini terdiri atas 39 item. Item-item ini digunakan untuk membagi populasi orang dewasa AS ke dalam kelompokkelompok seperti ditunjukkan pada tabel. Tipologi ini dibagi berdasar sumberdaya di satu sumbu dan orientasi-diri di sumbu lainnya. Innovators: konsumen sukses dengan banyak sumberdaya Thinkers: puas, reflektif, nyaman Achievers: orientasi karir dan lebih suka resiko yang dapat diprediksi atau penemuan-diri Experiencers: impulsif, muda, menikmati pengalaman beresiko Empat lainnya memiliki sumberdaya yang lebih sedikit: Believers: prinsip kuat dan menyukai merek yang sudah terbukti Strivers: sama dengan Achievers tapi memiliki sumberdaya lebih sedikit Makers: orientasi tindakan dan cenderung memfokuskan energi pada swasembada diri Strugglers: berada pada tangga ekonomi terbawah Tipologi Psikografi Global 2016 15 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Experian, sebuah perusahaan Inggris, mengembangkan MOSAIC untuk menganalisis konsumen di 19 negara. Ada 631 jenis MOSAIC yang dapat dibagi menjadi 14 gaya hidup umum. Gaya hidup ini dapat mengklasifikasikan sekitar 800 juta orang yang memproduksi 80% PDB dunia. Untuk pemasar, ini berarti bahwa kita dapat mengidentifikasi konsumen yang sama di seluruh dunia. Research Institute on Soscial Change (RISC) yang berbasis di Paris ini telah melakukan pengukuran gaya hidup dan perubahan sosial budaya di lebih dari 40 negara. Pengukuran jangka-panjang iklim sosial membantu untuk mengidentifikasi tanda-tanda perubahan di masa depan. Peserta menjawab beberapa pertanyaan tentang nilai-nilai dan sikap mereka. Kemudian mereka diberi skor pada masing-masing pertanyaan dan berdasarkan tiga sumbu mereka ditempatkan di ruang virtual untuk mewakili tipe mereka. Tiga sumbu ini adalah eksplorasi / stabilitas, sosial / individu, dan lokal/global. Sumbu eksplorasi / stabilitas memisahkan orang yang termotivasi oleh perubahan dan kreativitas dari orang-orang yang termotivasi oleh stabilitas dan tradisi. Sumbu Sosial / individu memisahkan orang berorientasi kebutuhan kolektif dari mereka yang mencari kepuasan kebutuhan individu. Sumbu gobal / lokal memisahkan orang-orang yang merasa nyaman dengan lingkungan asing dan mereka yang butuh hidup dengan cara yang dapat diprediksi. Geodemografi Peneliti menggunakan geodemografi atas dasar asumsi bahwa orang-orang dengan selera dan kebutuhan yang sama cenderung tinggal berdekatan satu sama lain. Jadi bisa saja lebih efisien untuk menargetkan satu wilayah kode pos untuk menemukann konsumen yang menunjukkan karakteristik-karakeristik khusus. Gemodemografi melibatkan penggunaan data tentang pengeluaran konsumen dan faktor sosial ekonomi lainnnya dengan informasi geografis tentang area di mana orang tinggal untuk mengidentifikasi konsumen-konsumen dengan pola konsumsi yang sama , Budaya Makan Salah satu gaya hidup nyata yang dipengaruhi oleh tempat kita tinggal adalah makanan. Para pemasar mengubah penawaran mereka agar dapat menangkap perbedaan selera di wilayah yang berbeda. Makanan mengatakan banyak hal tentang kita. Pertanyaan Diskusi 2016 16 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Extreme sport, blogging, vgetarianism. Bisakah Anda prediksi mana yang akan menjadi tren dalam waktu dekat? 2. Identifikasi tren gaya hidup yang muncul di sekitarnu. Jelaskan tren ini secara detil dan beri alasan prediksimu. 3. Gaya atau produk apa yang menjadi bagian dari tren ini? *** DaftarPustaka Solomon, Michael R (2013, tenth edition) Consumer Behavior, buying, havingh, and being, London, Pearson Education Limited Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2007). Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall Engel, James F., Blackwell, Roger D., Miniard Paul W (2012), Perilaku konsumen, Jakarta, Binarupa Aksara Mowen C. John., Minor Michael (2007), Perilaku Konsumen, Jakarta, Penerbit Erlangga Webb, Karen (2009), Consumer Behavior, McGraw-Hill Australia 2016 17 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 18 Perilaku Konsumen Hikmah Ubaidillah, M.IKom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id